Oleh :
i
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
i
SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya sendiri dan
bukan merupakan jiplakan atau tiruan dari Karya Tulis Ilmiah orang lain untuk
baik sebagian maupun keseluruhan. Jika terbukti bersalah, saya bersedia menerima
Balikpapan,………………………
Yang menyatakan
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH INI TELAH DISETUJUI UNTUK DIUJIKAN
TANGGAL 13 MEI 2020
Oleh
Pembimbing
Pemimbing Pendamping
iii
LEMBAR PENGESAHAN
PANITIA PENGUJI
Ketua Penguji :
Nurhayati, S.ST.,M.Pd
NIDN. 4024016801 (………………………..………)
Penguji Anggota :
1. Ns. Grace Carol Sipasulta,M.Kep.,Sp.Kep. Mat
NIDN. 4013106302 (………………………..………)
Mengetahui,
Hj. Umi Kalsum, S.Pd., M.Kes Ns. Andi Lis Arming Gandini, M.Kep
NIP. 196508251985503200 NIP. 196803291994022001
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Klien Dengan Ca Serviks
di RSUD Abdul Wahab Syahrani Samarinda” guna memenuhi persyaratan tugas
akhir dalam penyelesaian pendidikan D-III Keperawatan.
Dalam penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak
mengalami kesulitan dan hambatan akan tetapi semuanya bisa dilalui berkat
bantuan dan bimbingan dari dosen serta berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. H. Supriyadi B., S.Kp.,M.Kep selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur.
2. Dr. Edy Iskandar, Sp.PD., FINASIM., MARS, selaku Direktur RSUD dr.
Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan.
3. Hj. Umi Kalsum, S.Pd, M.Kes selaku Ketua Jurusan Keperawatan Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur.
4. Ns. Andi Lis AG, M.Kep selaku Ketua Prodi D-III Keperawatan Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Kalimantan Timur.
5. Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep., Sp.Kep.Mat selaku Penanggung Jawab
Prodi D-III Keperawatan Kelas Balikpapan Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Kalimantan Timur. Dan sebagai pembimbing I
6. Sri Hazanah, S.ST.,S.KM.,M.PH selaku pembimbing II yang bersedia
memberikan ilmu dan waktunya selama proses bimbingan berlangsung.
7. Dosen dan seluruh staf pendidikan di Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Kalimantan Timur yang telah membimbing dan mendidik dalam
masa pendidikan.
8. Keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis
untuk menyelesaikaan penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
v
9. Rekan – rekan seperjuangan angkatan 2017 Politeknik Kesehatan Kementrian
Kesehatan Kalimantan Timur Program Studi D-III Keperawatan Kelas
Balikpapan.
Peneliti menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna dan
mungkin masih terdapat banyak kesalahan, baik dari segi materi maupun teknik
penulisan dan penyusunan, untuk itu masukan, saran, serta kritik sangat diharapkan
guna kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhirnya hanya kepada Tuhan Yang
Maha Esa kita kembalikan semua urusan dan semoga dapat memberikan manfaat
dan kebaikan bagi banyak pihak dan bernilai ibadah dihadapan Allah SWT.
vi
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN KANKER
SERVIKS DI RUANG MAWAR NIFAS RSUD ABDUL WAHAB
SJAHRANIE SAMARINDA
ABSTRAK
Pendahuluan : Penyakit kanker serviks merupakan kanker yang terjadi pada
serviks uterus, yaitu pada organ reproduksi wanita, merupakan pintu masuk ke arah
rahim yang terletak antara uterus dengan vagina.
Tujuan : Penulis dapat memberikan gambaran asuhan keperawatan pada pasien
dengan kanker serviks di ruang Mawar Nifas RSUD Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda
Metode : Metode yang digunakan adalah metode studi kasus dengan pendekatan
Asuhan Keperawatan dengan melibatkan 2 responden. Pengumpulan data
menggunakan asuhan keperawatan yang meliputi Pengkajian, Diagnosa
Keperawatan, Intervensi, Implementasi dan Evaluasi. Instrument pengumpulan
data menggunakan format Pengkajian Asuhan Keperawatan Ginekologi sesuai
ketentuan yang berlaku
Hasil dan Pembahasan : Pada klien 1 dan klien 2 masalah yang sama yaitu nyeri
akut, perfusi jaringan tidak efektif, pola nafas tidak efektif, hipovolemia, defisit
nutrisi, ansietas, dan risiko infeksi.
Kesimpulan dan Saran : Terdapat 5 masalah keperawatan yang teratasi dengan
baik dan 2 masalah keperawatan yang teratasi sebagian. Maka saran bagi peneliti
selanjutnya, agar dapat memperpanjang waktu perawatan agar hasil yang
didapatkan lebih optimal.
Kata Kunci : Asuhan Keperawatan, Kanker Serviks, Pengkajian, Diagnosa,
Intervensi, Implementasi, Evaluasi
vii
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul Depan
Halaman Sampul Dalam dan Prasyarat .........................................................i
Halaman Pernyataan ........................................................................................ii
Halaman Persetujuan .......................................................................................iii
Halaman Pengesahan ........................................................................................iv
Halaman Daftar Riwayat Hidup ....................................................................v
Halaman Kata Pengantar .................................................................................vi
Abstrak ..............................................................................................................ix
Daftar Isi ............................................................................................................x
Daftar Tabel.......................................................................................................xiii
Daftar Singkatan ..............................................................................................xiv
Daftar Lampiran ..............................................................................................xvi
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
D. Manfaat ................................................................................................. 5
viii
4. Klasifikasi ......................................................................................... 9
5. Etiologi ............................................................................................. 11
6. Tanda dan Gejala .............................................................................. 12
7. Penatalaksanaan ............................................................................... 13
8. Deteksi Kanker Serviks .................................................................... 16
H. Konsep Asuhan Keperawatan............................................................... 17
1. Pengkajian Keperawatan .................................................................. 18
2. Diagnosa Keperawatan ..................................................................... 25
3. Perencanaan Keperawatan ............................................................... 27
4. Pelaksanaan Keperawatan ................................................................ 31
5. Evaluasi Keperawatan ...................................................................... 32
ix
BAB 5 PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................113
B. Saran ................................................................................................ 115
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agency for Research on Cancer (IARC) dalam Wulandari (2016) , 85% dari
Negara dengan jumlah pengidap kanker serviks kedua terbesar setelah Cina.
Timur sendiri menurut Depkes tahun 2016 terdapat 25.572 pemeriksa dan
diantaranya terdapat 102 wanita dengan positif IVA dan 2 orang dicurigai
kanker serviks.
1
2
diambil dari bulan juli hingga agustus ditemukan 48 kasus kanker serviks
dengan distribusi yang paling banyak mengalami kanker serviks yaitu pada
Virus (HPV) strain tertentu, yang menyerang ke dinding leher rahim wanita.
cukup banyak, makin lama akan disertai bau busuk, perdarahan per vaginam
lebih lanjut seperti nyeri siatik, kaki edema, dan hidronefrosis hampir selalu
langsung dari tumor kandung kemih. Kompresi eksternal dari rektum oleh
defisit nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak adekuat akibat adanya
melakukan deteksi dini melalui vaksinasi anti HPV untuk wanita yang
belum pernah melakukan hubungan seks, tes skrinning IVA dan juga PAP
Smeer untuk mereka yang sudah menikah atau melakukan hubungan intim
dan mengubah gaya hidup yaitu dengan kepatuhan dalam diit merupakan
penderita kanker serviks diikuti dengan tahu, mau dan mampu. Masing-
Timur”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
kanker serviks.
kanker serviks.
5
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Penulis
3. Bagi profesi
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita
yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim
2. Patofisiologi
6
7
Wilson, 2012).
Tidak ada tanda atau gejala yang spesifik untuk kanker serviks.
pada saat awal, sehingga kanker dapat sudah dalam keadaan lanjut pada
saat didiagnosis. Jenis perdarahan vagina yang paling sering adalah pasca
samping antara lain mual, muntah, sulit menelan, bagi saluran pencernaan
makan (biasa terdapat pada terapi eksternal radiasi). Efek samping tersebut
kurang dari kebutuhan tubuh. Sedangkan efek dari radiasi bagi kulit yaitu
sehingga daya tahan tubuh berkurang dan resiko injury pun akan muncul.
Tidak sedikit pula pasien dengan diagnosa positif kanker serviks ini
status kesehatan dan mitos dimasyarakat bahwa kanker tidak dapat diobati
3. Pathway
‐ Infeksi virus HPV Terjadi lesi pada serviks,inflamasi, Perluasan epitel kolumnar
‐ Genetik timbul nodul (ekstroserviks dan endoserviks)
‐ Hygiene yang tidak bersih di organ vital
‐ Hubungan seksual <16 tahun
‐ Merokok
‐ Ganti-ganti pasangan
Proses metaplastik (erosive)
↑↑
Karsinoma invasive serviks
Eksolistik Endolitik Pelvis Ke arah
parametrium
Ke arah lumen Ke stroma serviks Perubahan epitel Menekan
vagina displastik serviks Ke arah
saraf parametrium
Infiltrasi lumbosakrali
Massa Perdarahan s
proliferasi Metastase ke
Ulkus Stimulus vagina
Anemia
Nekrosis
Gangguan Ditangkap
jaringan Menginfiltrasi
integritas kulit reseptop
Imunitas ↓ Curah jantung ↓ nyeri septum
rektovagina dan
Keputihan, bau kandung kemih
busuk Resiko Sirkulasi ke
infeksi Nyeri akut
jaringan ↓
Obstruksi
Perubahan pola seksual kandung kemih
Ketidakefektifan
perfusi jaringan
Harga diri rendah perifer Gangguan
pola eliminasi
9
Terapi
4. Kalsifikasi
vagina.
III A : Tumor telah meluas kesepertiga bawah vagina dan tidak invasi ke
5. Etiologi
2. Merokok
seperti: Keputihan yang makin lama makin berbau akibat infeksi dan
berkemih, buang air kecil atau air besar yang sakit, gejala penyakit
7. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
antara lain:
2) Pembedahan Laser,
3) Konisasi,
4) Cryosurgery,
pembedahan).
14
b. Stadium I A
salpingoophorectomy,
2) Konisasi,
c. Stadium I B
d. Stadium II
kemoterapi,
e. Stadium II B
f. Stadium III
kemoterapi.
g. Stadium IV A
h. Stadium IV B
kualitas hidup,
2) Kemoterapi,
kombinasi.
2. Penatalaksanaan Keperawatan
visual dengan asam asetat (IVA). Hasil penelitian, bahwa dari 171
tahap prakanker serviks. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat
dengan cepat, tidak sakit, dan dengan biaya yang relatif terjangkau serta
dan 20 hari setelah hari pertama masa menstruasi. Selama kira-kira dua
2010).
19
Setiap tahap dari proses keperawatan saling terkait dan ketergantungan satu
1. Pengkajian Keperawatan
a) Data dasar
(hasil laboratorium).
1) Identitas pasien
pasien.
1. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama
pendarahan intra servikal dan disertai keputihan yang menyerupai air dan
berbau (Padila, 2015). Pada pasien kanker serviks post kemoterapi biasanya
datang dengan keluhan mual muntah yang berlebihan, tidak nafsu makan,
anemia.
vagina, nyeri pada panggul. Pada pasien kanker serviks post kemoterapi
(Ariani, 2015). Pada pasien kanker serviks post kemoterapi biasanya ada
tinggi terkena kanker dari pada keluraga yang tidak ada riwayat didalam
5. Riwayat Obstetri
Untuk mengetahui riwayat obstetri pada pasien dengan kanker serviks yang
a. Keluhan haid
pada masa menopose. Siklus menstruasi yang tidak teratur atau terjadi
pendarahan diantara siklus haid adalah salah tanda gejala kanker serviks.
Jumlah kehamilan dan anak yang hidup karna kanker serviks terbanyak
pada wanita yang sering partus, semakin sering partus semakin besar
6. Riwayat psikososial
terhadap pasien dari sumber keuangan. Konsep diri pasien meliputi gambaran
diri peran dan identitas. Kaji juga ekspresi wajah pasien yang murung atau
sedih serta keluhan pasien yang merasa tidak berguna atau menyusahkan orang
lain (Reeder, dkk, 2013). Pasien kanker serviks post kemoterapi biasanya
Pada pasien kanker serviks post kemoterapi biasanya mengalami keluhan tidak
a. Keadaan umum:
Pasien kanker serviks post kemoterapi sadar, lemah dan tanda-tanda vital
b. Kepala:
benjolan atau lesi, dan biasanya pasien kanker serviks post kemoterapi
c. Mata:
proses perdarahan.
23
d. Hidung :
Pemeriksaan hidung meliputi tulang hidung dan posisi septum nasi, kondisi
lubang hidung, apakah ada sekret, perdarahan atau tidak, serta sumbatan
e. Telinga :
f. Leher:
pembesaran atau tidak, biasanya pada pasien kanker serviks post kemoterapi
g. Dada:
apakah ada penggunaan otot bantu nafas, palpasi yang dilakukan dengan
getaran antar dada yang satu dengan lain sama, perkusi yang dilakukan pada
semua lapang paru mulai dari klavikula kebawah pada setiap spasium
h. Abdomen:
Biasanya pada pasien kanker serviks terdapat adanya nyeri abdomen atau
(Padila, 2015).
24
i. Genetalia:
j. Ekstermitas:
tidaknya oedema, varises, reflek bisep, trisep, patela, reflek babinski, nyeri
tekan, dan pemeriksaan human sign. Biasanya pada pasien kanker serviks
yang stadium lanjut mengalami udema dan nyeri. Pada pasien kanker
9. Pemeriksaan penunjang.
pemeriksaan visual langsung, gineskopi (Padila, 2015). Selain itu bisa juga
2. Diagnosa Keperawatan
deskripsi atau pengubah, dan 2) fokus diagnosis, atau konsep kunci dari
mungkin muncul pada klien kanker serviks menurut SDKI tahun 2017,
Kategori : Psikologis
fisiologis (neoplasma)
Kategori : Fisiologis
Kategori : Psikologis
menurun
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Aktivitas/Istirahat
farmaseutikal
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi/Cairan
Kategori : Lingkungan
adekuat
Kategori : Perilaku
3. Perencanaan Keperawatan
yang dibuat dari tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Perencanaan
ataupun dibau).
4. Pelaksanaan Keperawatan
a. Fase orientasi/Orientasi
keadaan pasien saat ini, serta mengevaluasi hasil tindakan yang telah
dengan pasien.
b. Fase kerja
kesehatanya.
c. Fase terminasi
5. Evaluasi Keperawatan
a. Evaluasi Formatif
perawat.
b. Evaluasi Sumatif
O: Data objektif, yaitu data yang didapat dari hasil observasi perawat,
A: Analisis, yaitu analisa ataupun kesimpulan dari data subjektif dan data
objektif.
(Hutahaen, 2010)
meliputi:
kemajuan sama sekali yang sesuai dengan tujuan dan kriteria hasil
keperawatan baru.
BAB 3
METODE PENULISAN
A. Rancangan Penulisan
dan peninjauaan informasi riwayat pasien pada rekam medik. Perawat juga
kesehatan) dan resiko (area yang merawat dapat mencegah atau potensi
(NANDA, 2015).
34
35
tindakan dan pencapaian hasil yang diidentifikasi terus pada setiap langkah
(NANDA, 2015).
yang akan dikelola secara rinci dan mendalam. Dengan kriteria subyek:
terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus)
Karya tulis ilmiah ini akan dilaksanakan pada bulan Februari 2018
Timur.
Prosedur studi kasus pada karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut:
melalui surat izin pelaksanaan studi kasus kepada pihak Rumah Sakit
Bagi responden yang setuju untuk berpartisipasi dalam studi kasus ini,
keperawatan klien.
yang diperlukan dalam studi kasus ini. Metode pengumpulan data yang
1. Wawancara
Pada studi kasus ini sumber data diperoleh dari hasil wawancara
tulis imiah ini merupakan hasil anamnesis berisi tentang identitas klien,
lain.
3. Dokumentasi
H. Keabsahan Data
I. Analisis Data
dan dibandingkan dengan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan
dan data khusus mengenai sebelum dan sesudah pemberian asuhan keperawatan
secara komprehensif dengan kanker serviks di ruang mawar nifas RSUD Abdul
Wahab Sjahranie.
A. Hasil
Sjahranie pada tahun 1974 dikenal dengan rumah sakit umum Segiri. Pada
Sjahranie untuk pelayanan rawat jalan. Pada 21 juli 1984, seluruh pelayanan
rawat inap dan rawat jalan dipindahkan dari rumah sakit lama (Selili)
kelokasi rumah sakit baru yang terletak di Jalan Palang Merah Indonesia.
Instalasi Gawat Darurat 24 jam, Instalasi Rawat Jalan (20 klinik), Instalasi
40
41
yang digunakan bagi ibu setelah melahirkan normal maupun seksio sesaria
diterima dari ruang Verlos Kamer (VK) atau yang diterima langsung
timur berbatasan langsung dengan jalan menuju Ruang Cath Lab, ICCU,
dari IGD, Poli maupun VK (Verlos Kamer) dan segera di alih rawat setelah
penyimpanan alat.
42
a. Pengkajian
Studi kasus ini terdapat 2 klien yang menjadi subjek studi kasus
Genogram : Genogram
Keterangan : Keterangan :
Mata :
13. Pemeriksaan Kepala
Sklera putih, konjungtiva Mata :
anemis, palpebra tidak ada Sklera putih, konjungtiva
edema, refleks cahaya +, pupil merah muda palpebra
isokor. tidak ada edema, refleks
Hidung : cahaya +, pupil isokor.
Pernafasan cuping hidung tidak Hidung :
ada, posisi septum nasal simetris, Terdapat pernafasan
lubang hidung bersih, tidak ada cuping hidung, posisi
45
peror peror
al al
Caira 1850 1850 1850 Caira
1850 1850 1850 1850
n ml ml ml nml ml ml ml
Infus Infus
Obat 361 361 361 Obat
361 361 361 361
IV ml ml ml IV
ml ml ml ml
Maka 119 119 119 Maka
119 238 238 238
nan (1 ml ml ml nan
ml (1 ml ml ml
kalori kalori
= 0,14 = 0,14
ml/ha ml/ha
ri) ri)
Total 3530 3530 3430 Total
3480 3649 3649 3549
ml ml ml ml ml ml ml
Outpu
t Outpu
Urine 2000 2100 1600 t1700
ml ml ml Urine
ml 2000 2100 1600
IWL 975 975 975 975 ml ml ml
ml ml ml IWL
ml 975 975 975
Feces (-) 200 (-) 200 ml ml ml
(1x = ml Feces
ml 1000 1000 1000
200 (1x = ml Ml ml
ml/ha 200
ri) ml/ha
Total 2975 3275 2575 ri)
2875
ml ml ml Total
ml 3975 4075 3575
ml ml ml
a. Balance Cairan tgl
3530 – 2975 = (+) 555 a. Balance Cairan tgl
b. Balance Cairan tgl 3649 – 3975 = (-)
3530 – 3275 = (+) 255 326
c. Balance Cairan tgl b. Balance Cairan tgl
3430 – 2575 = (+) 855 3649 – 4075 = (-)
426
d. Balance Cairan tgl c. Balance Cairan tgl
3480 – 2875 = (+) 605 3549 – 3575 = (-) 26
Kemanan Lingkungan Total skor penilaian risiko pasien Total skor penilaian
jatuh dengan skala morse adalah risiko pasien jatuh
20. Pasien dalam kategori tidak dengan skala morse
23.
berisiko adalah 25
Pasien dalam kategori
risiko rendah
Pengkajian Psikososial a. Persepsi klien terhadap a. Persepsi klien
penyakitnya adalah terhadap
merupakan cobaan Tuhan penyakitnya adalah
b. Ekspresi klien terhadap merupakan cobaan
penyakitnya adalah murung Tuhan
c. Pasien kurag kooperatif dan b. Ekspresi klien
gelisah saat interaksi terhadap
24.
d. Pasien mengalami ganguan penyakitnya adalah
konsep diri murung
c. Pasien kurang
kooperatif dan
gelisah saat interaksi
d. Pasien mengalami
ganguan konsep diri
Pengkajian Spiritual Kebiasaan beribadah Kebiasaan beribadah
a. Sebelum sakit klien sering a. Sebelum sakit klien
beribadah sering beribadah
25.
b. Setelah sakit klien b. Setelah sakit klien
beribadah hanya kadang – beribadah hanya
kadang kadang –kadang
Personal Hygiene a. Mandi 2 kali sehari a. Mandi 2 kali sehari
b. Keramas 3 hari sekali b. Keramas 3 hari
c. Memotong kuku setiap 1 sekali
minggu sekali c. Memotong kuku
d. Ganti pakaian 2 kali sehari setiap 1 minggu
26.
e. Sikat gigi 2 hari sekali sekali
d. Ganti pakaian 2 kali
sehari
e. Sikat gigi 2 hari
sekali
51
b. Analisa Data
Tabel 4.3 Analisa data klien I (Ny.S) dengan Kanker Serviks di ruang Mawar
Nifas RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
4) S : 5
5) T : Hilang timbul
Data Objektif :
a. Klien terlihat meringis
b. Tanda – tanda vital
1) TD :170/80 mmHg
2) Nadi : 80 kali/menit
3) RR : 20 kali/menit
4) Temp : 36.5 oC
Tabel 4.4 Analisa data klien II (Ny.N) dengan Kanker Serviks di ruang Mawar Nifas
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
1) BB : 65 Kg
2) TB : 150 Cm
3) IMT : 28.8
b. Biokimia
1) Natrium 129
2) Kalium 2,1
3) Kloride 102
c. Clinical
1) Anemis (-)
2) Mual dan Muntah
3) Bibir kering
4) Turgor kulit menurun
5)
d. Diit
TKTP
4. Data Subjektif : Ancaman terhadap (D.0080) Ansietas
a. Klien mengatakan merasa konsep diri
khawatir dengan kondisi yang
dihadapi
Data Objektif :
a. Klien terlihat gelisah dan
murung
b. Tanda – tanda vital
1) TD :130/70 mmHg
2) Nadi : 100 kali/menit
3) RR : 26 kali/menit
4) Temp : 36.2 oC
5. Data Subjektif : Penyakit Kronis (D. 0142) Resiko Infeksi
-
Data Objektif :
a.
b. Diagnosa medis klien kanker
serviks st. IIb
c. Klien mengalami
hipovolemi
d. Tanda – tanda vital
1) TD :130/70 mmHg
2) Nadi : 100 kali/menit
3) RR : 26 kali/menit
4) Temp : 36.2 oC
55
keperawatan seperti :
konsentrasi hemoglobin
Tabel 4.5 Intervensi Keperawatan klien I (Ny.S) dengan Kanker Serviks di ruang
Mawar Nifas RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Tindakan Evaluasi
No. Hari/Tanggal/Jam
Keperawatan Tindakan
1. Senin , 02 April 2019
Melakukan BHSP, informed
consent, dan pengkajian
18.30 2.2 Melihat reaksi non verbal dari Klien terlihat lebih
pasien terhadap nyeri nyaman dan tenang
karena sehabis
beristirahat
59
Tindakan Evaluasi
No. Hari/Tanggal/Jam
Keperawatan Tindakan
19.10 2.4 Mengajarkan teknik nafas dalam Klien mngerti dan bisa
jika nyeri datang mencontohkan
Tindakan Evaluasi
No. Hari/Tanggal/Jam
Keperawatan Tindakan
19.25 2.2 Melihat reaksi non verbal dari Klien terlihat lebih
klien terhadap nyeri nyaman dan mengatakan
nyeri jarang timbul
Tindakan Evaluasi
No. Hari/Tanggal/Jam
Keperawatan Tindakan
17.30 3.4&5.2Menganjurkan klien Klien mulai
menghabiskan makanan menghabiskan makan ½
dan menganjurkan untuk porsi dan makan sedikit-
makan sedikit-sedikit tapi sedikit tapi sering
esering mungkin
Tabel 4.7 Evaluasi Keperawatan klien I (Ny.S) dengan Kanker Serviks di ruang
Mawar Nifas RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Diagnosa
No. Hari/Tanggal Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
1. Senin , 02 April 2019 (D.0009) Perfusi Perifer S:
Tidak Efektif a. Klien mengatakan masih
berhubungan dengan lemas
penurunan konsentrasi b. Klien mengatakan masih ada
hemoglobin mual dan muntah
c. Klien mengatakan nyeri
karena perdarahan
62
Diagnosa
No. Hari/Tanggal Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
O:
a. Hb pasien : 8,2 g/dL
b. CRT > 2 detik
c. Akral sudah sedikit hangat
d. Konjungtiva masih terlihat
anemis
A : Masalah perfusi perifer tidak
efektif belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1.1 Kaji adanya perdarahan
1.2 Monitor vital sign
1.3 Monitor masukan makanan/cairan
dan hitung intake kalori harian
1.4 Monitor status nutrisi
1.5 Monitor tingkat Hb dan
Hematokrit
1.6 Atur kemungkinan untuk tranfusi.
Diagnosa
No. Hari/Tanggal Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
(keengganan untuk b. Klien mengatakan masih
makan) malas makan, tetapi karena
ingin cepat sembuh pasien
tetap memaksa makan walau
tidak menghabiskan satu
porsi yang diberikan, klien
hanya mampu menghabiskan
¼ porsi yang diberikan
O:
a. Klien terlihat lemas dan
makanan yang diberikan
hanya mampu dihabiskan ¼
porsi
A:
Tinggi Badan : 150 cm
BB sebelum sakit:55 kg
BB sesudah sakit:45 kg
IMT: 20
B:
Hb : 8,2 g/dL
Ht : 18,2 %
C:
Tanda Umum: Adanya
penurunan berat badan
sebanyak 10 kg selama 6
bulan terakhir
Gastrointestinal : Adanya
mual dan muntah
Kardiovaskuler : Anemia
Cepat lelah
Sulit tidur
D:
Diet TKTP
A : Masalah defisit nutrisi belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
3.2 Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
3.3 Monitor adanya penurunan berat
badan
3.4 Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian
3.5 Berikan informasi kesehatan
tentang kebutuhan nutrisi
(D.0080) Ansietas S:
berhubungan dengan a. Klien mengatakan masih
ancaman terhadap konsep merasa khawatir dengan
diri kondisi yang dihadapi
b. Klien mengatakan sulit tidur
64
Diagnosa
No. Hari/Tanggal Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
O:
a. Klien terlihat mulai
kooperatif
b. Tanda – tanda vital
TD : 140/90 mmHg
N : 110 x/menit
RR : 20 x/menit
Temp : 36.5 oC
A : Masalah ansietas teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
4.1 Monitor tanda – tanda ansietas
4.2 Ciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan
4.3 Dengarkan dengan penuh
perhatian
4.4 Anjurkan pasien untuk
mengungkapkan perasaan
4.5 Ajarkan pasien mengenai teknik
relaksasi
Diagnosa
No. Hari/Tanggal Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
c. Akral sudah sedikit hangat
d. Konjungtiva masih terlihat
anemis
A : Masalah perfusi perifer tidak
efektif teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1.1 Kaji adanya perdarahan
1.2 Monitor vital sign
1.3 Monitor masukan makanan/cairan
dan hitung intake kalori harian
1.4 Monitor status nutrisi
1.5 Monitor tingkat Hb dan
Hematokrit
1.6 Atur kemungkinan untuk tranfusi.
O:
a. Klien terlihat tidak meringis
karena nyeri jarang timbul
b. Tanda-tanda vital
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
Temp : 36.2 oC
A : Masalah nyeri akut teratasi
P : Hentikan Intervensi
Diagnosa
No. Hari/Tanggal Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
BB sesudah sakit:45 kg
IMT: 20
B:
Hb : 9,5 g/dL
C:
Tanda Umum: Adanya
penurunan berat badan
sebanyak 6 kg selama 6
bulan terakhir
Gastrointestinal : Adanya
mual dan muntah
Kardiovaskuler : Anemia
Cepat lelah
Sulit tidur
D:
Diet TKTP
A : Masalah defisit nutrisi belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
3.1 Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
3.2 Monitor adanya penurunan berat
badan
3.3 Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan harian
3.4 Berikan informasi kesehatan
tentang kebutuhan nutrisi
(D.0080) Ansietas S:
berhubungan dengan a. Klien mengatakan menerima
ancaman terhadap konsep semua kondisi penyakitnya
diri
O:
a. Klien terlihat kooperatif dan
selalu menceritakan apa yang
di keluhkan
b. Tanda – tanda vital
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
Temp : 36.2 oC
A : Masalah ansietas teratasi
P : Hentikan Intervensi
Diagnosa
No. Hari/Tanggal Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
d. Tanda – tanda vital
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 80 kali/menit
RR : 20 kali/menit
Temp : 36.2 oC
A : Masalah risiko infeksi tidak terjadi
P : Pertahankan Intervensi
5.1 Pertahankan teknik aseptif
5.2 Tingkatkan intake nutrisi
5.3 Monitor tanda dan gejala infeksi
sitemik dan lokal
5.4 Dorong masukan cairan
5.5 Dorong istirahat klien
5.6 Ajarkan pasien dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
5.7 Berikan terapi antibiotik
Diagnosa
No. Hari/Tanggal Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
IMT:
B:
Hb : 10 /dL
C:
Tanda Umum: Adanya
penurunan berat badan
sebanyak 6 kg selama 6
bulan terakhir
Gastrointestinal : Adanya
mual dan muntah
Kardiovaskuler : Anemia
teratasi
Cepat lelah
Sulit tidur
D:
Diet TKTP
A : Masalah defisit nutrisi teratasi
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
3.1 Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
3.2 Monitor adanya penurunan berat
badan
3.3 Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan harian
3.4 Berikan informasi kesehatan
tentang kebutuhan nutrisi
Diagnosa
No. Hari/Tanggal Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
4. Kamis, 05 April 2019 (D.0019) Defisit nutrisi S:
berhubungan dengan a. Klien mengatakan mudah
faktor psikologis lelah dan merasa lemah
(keengganan untuk b. Klien mengatakan masih
makan) malas makan, tetapi karena
ingin cepat sembuh pasien
tetap memaksa, dan pasien
mampu menghabiskan 1
porsi yang diberikan
O:
a. Klien mampu menghabiskan
1 porsi
A:
Tinggi Badan : 150 cm
BB sebelum sakit:55 kg
BB sesudah sakit: 45 kg
IMT:
B:
Hb : 10 g/dL
C:
Tanda Umum: Adanya
penurunan berat badan
sebanyak 6 kg selama 6
bulan terakhir
Gastrointestinal : Adanya
mual dan muntah
Kardiovaskuler : Anemia
teratasi
D:
Diet TKTP
A : Masalah defisit nutrisi teratasi
sebagian
P : Pertahankan Intervensi
3.1 Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
3.2 Monitor adanya penurunan berat
badan
3.3 Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan harian
3.4 Berikan informasi kesehatan
tentang kebutuhan nutrisi
3.5
(D.0142) Resiko Infeksi S :
berhubungan dengan -
proses penyakit O:
a. Hb : 10 g/dL
b. Diagnosa medis pasien
kanker serviks st. Iib
c. Pasien masih mengalami
perdarahan
d. Tanda – tanda vital
TD :120/70 mmHg
70
Diagnosa
No. Hari/Tanggal Evaluasi (SOAP)
Keperawatan
Nadi : 78 kali/menit
RR : 20 kali/menit
Temp : 36.5 oC
A : Masalah risiko infeksi tidak terjadi
P : Pertahankan Intervensi (Pasien
KRS)
Pertahankan Intervensi
5.1 Pertahankan teknik aseptif
5.2 Tingkatkan intake nutrisi
5.3 Monitor tanda dan gejala infeksi
sitemik dan lokal
5.4 Dorong masukan cairan
5.5 Dorong istirahat klien
5.6 Ajarkan pasien dan keluarga tanda
dan gejala infeksi
5.7 Berikan terapi antibiotik
keperawatan seperti :
upaya nafas
Tabel 4.8 Intervensi Keperawatan pasien II (Ny.N) dengan Kanker Serviks di ruang
Mawar Nifas RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Tabel 4.9 Implementasi Keperawatan klien II (Ny.N) dengan Kanker Serviks di ruang
Mawar Nifas RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
10.00 1.1 Memposisikan pasien semi fowler Pasien terlihat masih sesak
BB : 65
TB : 150
15.15 3.2 Menanyakan apakah ada alergi IMT : 28,8
makanan dn apa yang membuat pasien
tidak nafsu makan Pasien mengatakan tidak
ada alergi makan dan
17.00 pasien tidak nafsu makan
4.2,4.3,4.4Mendampingi pasien, karena terasa sesak
mendengarkan keluhan pasien
dan memberikan dukungan
74
TD : 120/70 mmHg
1.4 Memonitor status pernafasan pasien N : 100 x/menit
18.00 RR : 24 x/menit
T : 36,2oC
2.5&5.4 Membrikan obat dan cairan via Pasien terhindar dari risiko
10.55 intravena infeki
Ranitidine 50 mg
11.05 Ondansentron 8 mg
OMZ 40 mg
75
RR : 24 x/menit
13.15 SPO2 : 99%
Pasien masih menggunakn
4.1 Melihat tanda-tanda cemas pasien otot bantu tambahan dan
cuping hidung
TD : 110/70 mmHg
1.5 Memonitor adanya suara nafas N : 98 x/menit
tambahan RR : 24 x/menit
19.25 T : 36,2oC
4.5 Mengajarkan pasien teknik relaksasi
Tidak ada suara nafas
5.5 Menganjurkan pasien untuk istirahat tambahan
yang cukup
19.40 Pasien mengerti dan bisa
mencontohkan
20.30
Membran mukosa :
1.4 Memonitor status pernafasan pasien Nadi : 98 x/menit
12.30
RR : 24x/menit
SPO2 : 99%
13.15 Pasien masih menggunakn
otot bantu tambahan dan
4.1 Melihat tanda-tanda cemas pasien cuping hidung
20.30
77
10.20 2.5&5.4 Membrikan obat dan cairan via Pasien terhindar dari risiko
intravena infeki
10.55 Ranitidine 50 mg
Ondansentron 8 mg
OMZ 40 mg
Drip KCL 25 mEq dalam
RL 500cc (2x
pemberian/14 tpm)
1.2 Memeriksa status hidrasi pasien
12.30 RR : 20 x/menit
SPO2 : 99%
Pasien masih menggunakn
otot bantu tambahan dan
2.3&5.3 Memonitor hasil lab pasien cuping hidung
Pemeriksaan Serum
13.15 Natrium 133
3.1 Memonitor IMT pasien Kalium 2,6
Kloride 106
BB : 65 kg
14.00 3.3,3.4,&5.2 Menganjurkan pasien TB : 150 cm
menghabiskan makanan dan IMT : 28,8
menganjurkan untuk makan
sedikit-sedikit tapi esering Pasien menghabiskan
14.25 mungkin makan 1 porsi dan makan
sedikit-sedikit tapi sering
2.4 Mengukur tekanan darah dan suhu, serta
menghitung pernapasan dan nadi
pasien
TD : 120/70 mmHg
17.30 1.5 Memonitor adanya suara nafas N : 78 x/menit
tambahan RR : 19 x/menit
T : 36,2oC
78
17.30 5.5 Menganjurkan pasien untuk istirahat Tidak ada suara nafas
yang cukup tambahan
07.30 5.1 Melakukan tindakan aseptik sebelum Pasien terhindar dari risiko
tindakan infeki
Tabel 4.10 Evaluasi Keperawatan klien II (Ny.N) dengan Kanker Serviks di ruang
Mawar Nifas RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
O:
c. Terdapat pernafasan
cuping hidung
d. Pasien menggunakan otot
bantu nafas
e. Frekuensi nafas meningkat
24 x/menit
A : Masalah pola nafas tidak efektif
belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1.1 Posisikan untuk meringankan
sesak
1.2 Monitor status pernapasan dan
oksigenasi
1.3 Berikan oksigen tambahan
seperti yang diperitahkan
1.4 Monitor suara napas tambahan
seperti ngorok atau mengi.
(D.0023) Hipovolemia S:
berhubungan dengan e. Pasien mengatakan lemas
kehilangan cairan aktif f. Pasien mengatakan mual dan
muntah
O:
a. RR : 24 x/menit
b. Pemeriksaan Serum
Natrium 133
Kalium 2,6
Kloride 106
c. Balance cairan (-) 326
d. Mukosa bibir kering
80
O:
a. Antropometri
BB : 65 Kg
TB : 150 Cm
IMT : 28.8
b. Biokimia
Natrium 129
Kalium 2,1
Kloride 102
c. Clinical
Anemis (-)
Mual dan Muntah
Bibir kering
Turgor kulit baik
d. Diit
TKTP
A : Masalah defisit nutrisi belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
3.1 Identifikasi status nutrisi
3.2 Identifikasi alergi dan
intoleransi makanan
81
S:
D.0080) Ansietas a. Pasien mengatakan masih
berhubungan dengan merasa khawatir dengan
ancaman terhadap konsep kondisi yang dihadapi
diri b. Pasien mengatakan sulit
tifdur
O:
a. Pasien terlihat gelisah dan
murung
b. Tanda – tanda vital
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 100 kali/menit
RR : 24 kali/menit
Temp : 36.5 oC
S:
(D.0142) Resiko Infeksi -
berhubungan dengan O:
proses penyakit a. Diagnosa medis pasien
kanker serviks st. Iib
b. Pasien masih mengalami
hipovolemia
Tanda – tanda vital
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 100 kali/menit
RR : 24 kali/menit
Temp : 36.5 oC
A : Masalah risiko infeksi tidak
terjadi
P : Pertahankan Intervensi
5.1 Pertahankan teknik aseptif
5.2 Tingkatkan intake nutrisi
5.3 Monitor tanda dan gejala
infeksi sitemik dan lokal
5.4 Dorong masukan cairan
82
O:
a. Terdapat pernafasan cuping
hidung
b. Pasien menggunakan otot
bantu nafas
c. Frekuensi nafas meningkat
20 x/menit
A : Masalah pola nafas tidak efektif
belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
1.1 Posisikan untuk meringankan
sesak
1.2 Monitor status pernapasan dan
oksigenasi
1.3 Berikan oksigen tambahan
seperti yang diperitahkan
1.4 Monitor suara napas tambahan
seperti ngorok atau mengi.
(D.0023) Hipovolemia S:
berhubungan dengan a. Pasien mengatakan lemas
kehilangan cairan aktif b. Pasien mengatakan mual
dan muntah
O:
a. RR : 20 x/menit
b. Balance cairan (-) 426
A : Masalah Hipovolemia belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
2.1 Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
2.2 Monitor status hidrasi (
kelembaban membran mukosa,
nadi adekuat, tekanan darah
ortostatik ), jika diperlukan
2.3 Monitor hasil lab yang sesuai
dengan retensi cairan (BUN ,
Hmt , osmolalitas urin,
albumin, total protein )
2.4 Monitor vital sign setiap 15
menit – 1 jam
2.5 Berikan cairan IV
83
(D.0080) Ansietas S:
berhubungan dengan a. Pasien sudah menerima
ancaman terhadap konsep keadaannya
diri b. Pasien mengatakan mulai
enak untuk tidur
O:
a. Pasien terlihat sudah tidak
gelisah dan murung
b. Tanda – tanda vital
TD :110/70 mmHg
Nadi : 89 kali/menit
RR : 24 kali/menit
Temp : 36.5 oC
84
O:
a. Tidak adapernafasan
cuping hidung
b. Pasien masih sedikit
menggunakan otot bantu
nafas tetapitidak sering
c. Frekuensi nafas meningkat
19 x/menit
A : Masalah pola nafas tidak efektif
teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
1.1 Posisikan untuk meringankan
sesak
1.2 Monitor status pernapasan dan
oksigenasi
1.3 Berikan oksigen tambahan
seperti yang diperitahkan
1.4 Monitor suara napas tambahan
seperti ngorok atau mengi.
(D.0023) Hipovolemia S:
berhubungan dengan a. Pasien mengatakan lemas
kehilangan cairan aktif b. Pasien mengatakan mual
dan muntah
O:
a. RR : 19x/menit
b. Balance cairan (-) 76
A : Masalah Hipovolemia belum
teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
2.1 Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
2.2 Monitor status hidrasi (
kelembaban membran mukosa,
nadi adekuat, tekanan darah
ortostatik ), jika diperlukan
2.3 Monitor hasil lab yang sesuai
dengan retensi cairan (BUN ,
Hmt , osmolalitas urin, albumin,
total protein )
88
RR : 19 kali/menit
Temp : 36.5 oC
A : Masalah risiko infeksi tidak
terjadi
P : Pertahankan Intervensi
5.1 Pertahankan teknik aseptif
5.2 Tingkatkan intake nutrisi
5.3 Monitor tanda dan gejala infeksi
sitemik dan lokal
5.4 Dorong masukan cairan
5.5 Dorong istirahat klien
5.6 Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
5. Jum’at, 06 April 2019 (D.0027) Pola Nafas Tidak S:
Efektif berhubungan a. Pasien sudah tidak sesak
dengan hambatan upaya nafas
nafas b. Pasien mengatakan
dadanya sangat ringan
O:
a. Tidak terdapaterdapat
pernafasan cuping hidung
b. Pasien tidak menggunakan
otot bantu nafas
c. Frekuensi nafas meningkat
19 x/menit
A : Masalah pola nafas tidak efektif
teratasi
P : Hentikan Intervensi
(D.0023) Hipovolemia S:
berhubungan dengan a. Pasien mengatakan lemas
kehilangan cairan aktif b. Pasien mengatakan mual
dan muntah berkurang
O:
a. RR mulai normal 19
x/menit
A : Masalah Hipovolemia teratasi
sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
2.1 Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
2.2 Monitor status hidrasi (
kelembaban membran mukosa,
nadi adekuat, tekanan darah
ortostatik ), jika diperlukan
2.3 Monitor hasil lab yang sesuai
dengan retensi cairan (BUN ,
Hmt , osmolalitas urin, albumin,
total protein )
2.4 Monitor vital sign setiap 15
menit – 1 jam
2.5 Berikan cairan IV
90
P : Pertahankan Intervensi
5.1 Pertahankan teknik aseptif
5.2 Tingkatkan intake nutrisi
5.3 Monitor tanda dan gejala infeksi
sitemik dan lokal
5.4 Dorong masukan cairan
5.5 Dorong istirahat klien
5.6 Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
6. Sabtu, 07 April 2019 (D.0023) Hipovolemia S:
berhubungan dengan a. Pasien mengatakan sudah
kehilangan cairan aktif tidak lemas
b. Pasien mengatakan mual
dan muntah tidak ada lagi
O:
a. RR ; 19x/menit
b. Pemeriksaan serum
Natrium 133
Kalium 2,6
Kloride 106
A : Masalah Hipovolemia teratasi
P : Pertahankan Intervensi (Klien
KRS)
B. Pembahasan
Asuhan keperawatan pada pasien Ny. S dan Ny. N dengan diagnosa medis
Kanker Serviks st. IIb di ruang Mawar Nifas RSUD Abdul Wahab Sjahranie
dengan tinjauan kasus, pembahasan ini akan disajikan dalam tahap pengkajian,
1. Pengkajian
dan peninjauan informasi riwayat pasien pada rekam medik. Perawat juga
kesehatan) dan resiko (area yang merawat dapat mencegah atau potensi
pada bagian perut bawah, dengan skala 5 (nyeri sedang) hilang timbul. Pasien
menahan sakit dan pemeriksaan tanda- tanda vital pasien TD : 170/80 mmHg,
mengatakan lemas karena nyeri akibat perdarahan dan mual muntah keluhan
objektif pada pemeriksaan CRT > 2 detik, akral pasien dingin, warna kulit
93
5.4 g/dL.
muncul pada saat awal, sehingga kanker dapat sudah dalam keadaan lanjut
pada saat didiagnosis. Jenis perdarahan vagina yang paling sering adalah
tumor, gejala yang muncul kemudian adalah nyeri punggung bagian bawah
yang sering dan mendesak, hematuri atau perdarahan rektum (Price &
Wilson, 2012).
berkaitan dan sering terjadi pada pasien kanker serviks hal ini terdapat
kesamaan antara kasus peneliti temukan dengan teori yang dikemukakan pada
Berbeda dengan pasien kedua, pasien tidak ada mengeluh nyeri tetapi
megeluh sesak nafas. Pada pengkajian klien kedua keluhan subjektif pasien
cuping hidung, menggunakan otot bantu nafas, dan frekuensi nafas pasien
mencapai 26 x/menit.
94
pasien mengatakan mual muntah, dan BAB cair 5x/hari keluhan objktif yang
kering, dan hasil pemeriksaan balance cairan (-) 326 dan hasil pemeriksaan
mengalami beberapa efek samping antara lain sesak nafas, mual, muntah,
sulit menelan, bagi saluran pencernaan terjadi diare, gastritis, sulit membuka
mulut, sariawan, penurunan nafsu makan (biasa terdapat pada terapi eksternal
radiasi). Semua tadi akan berdampak buruk bagi tubuh yang menyebabkan
kelemahan atau keletihan sehingga daya tahan tubuh berkurang dan resiko
antara kasus peneliti temukan dengan teori yang dikemukakan pada klien
kanker serviks dengan pola nafas tidak efektif dan hipovolemia sering terjadi
yaitu klien mengeluh mual, muntah, perut terasa kenyang akibatnya pasien
malas untuk makan, pasien mengatakan baju terlasa lebih longgar dan
keluhan objektif yaitu penurunan berat badan 10 kg, kulit kering, bibir kering,
pemeriksaan antroprometri lingkar lengan 26,5 cm, berat badan 45 kg, tinggi
badan 150 cm, IMT 20, pemeriksaan hemoglobin 5.4 g/dL, Hematokrit 18,2
tinggi badan 150 cm, IMT 28.8 pemeriksaan Natrium 129, Kalium 2.1, dan
Hal ini sesuai teori menurut Julia Dewi (2014), malnutrisi juga
kualitas hidup dan penurunan drastis pada pasien kanker serviks bersifat
antara kasus peneliti temukan dengan teori yang dikemukakan pada klien
badan, kulit kering, mata anemis, penurunan hemoglobin, dan rambut rapuh .
yaitu klien mengatakan merasa cemas dan khawatir terhadap kondisi yang
dihadapi keluhan objektif pasien terlihat murung dan gelisah, pasien terlihat
kurang kooperatif jika ditanya. Pada klien kedua keluhan subejektif sama
Menurut teoi Asiani (2017) Tidak sedikit pula pasien dengan diagnosa
positif kanker serviks ini merasa cemas akan penyakit yang dideritanya.
yang dirasakan pasien dan lain lain. Menurut penulis seseorang yang
paliatif pasien harus ditingkatkan sesuai dengan fakta dan teori yang
dikemukakan.
pertama dan kedua yaitu diagnosa medis pasien kanker serviks st. IIb dan dari
perdarahan, hasil pemeriksaan pasien kedua karena danya mual muntah serta
hipovolemi.
97
yang terjadi pada pasien diabetes militus dengan teori menurut beberapa
2. Diagnosa Keperawatan
kanker servks yaitu pola nafas tidak efektif, nyeri akut, perfusi jaringan tidak
keperawatan yang ditegakkan pada klien 1 dan klien 2. Pada klien 1 yaitu
Pola Nafas Tidak Efektif pada kanker serviks disebabkan efek samping
dari pengobatan kanker serviks antara lain sesak nafas, mual, muntah,
terapi eksternal radiasi). Semua tadi akan berdampak buruk bagi tubuh
hilang timbul. Pada klien 2 nyeri tidak terdapat keluhan nyeri. Nyeri
bersifat subjektif dan dibagi menjadi dua yaitu nyeri akut dan nyeri
kronis, akut adalah suatu periode nyeri yang berakhir antara dua bulan
sampai dengan kurang dari enam bulan. Kronik adalah suatu episode
nyeri yang berakhir lebih dari enam bulan dan bisa intermitten atau
kontinyu (Tamher dan Heryati, 2011). Menurut buku SDKI (2016), nyeri
mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan konstan,
yang berlangsung lebih dari 2 bulan. Gejala dan tanda ada 2 yaitu mayor
biologis dari penekanan sel syaraf dari sel kanker atau karena massa
teori dan pengkajian di lapangan baik dari pengertian dan data subjektif
syaraf).
hemoglobin
pada pasien kedua tidak ada keluhan perdarahan. Hasil pemeriksaan dari
cairan aktif yang berlebih, biasanya diagnosa ini muncul karena efek
samping antara lain sesak nafas, mual, muntah, sulit menelan, bagi
sehingga malas untuk makan, kulit kering, berat badan turun, hemoglobin
2011).
pasien meliputi gambaran diri peran dan identitas. Kaji juga ekspresi
wajah pasien yang murung atau sedih serta keluhan pasien yang merasa
tidak berguna atau menyusahkan orang lain, pasien kanker serviks post
dkk, 2013).
infeksi pada pasien pertama dan kedua ditemukan dari diagnosa medis
depan dari leher rahim yang dimana kemudian berada memanjang laterall
yang dimana berada pada sebuah lapisan ligamen yang dimana luas.
3. Intervensi Keperawatan
keperawatan selama 2x24 jam diharapkan nyeri akut dapat teratasi dengan
103
menjadi 1-2, tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal. Rencana
instruksi dokter
kembali normal, vital sign dalam batas normal, elistisitas turgor baik,
membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan. Rencana
untuk tranfusi.
nafas kembali efektif dengan kriteria hasil: Frekuensi dan irama pernapasan
dalam batas normal, kedalaman inspirasi dalam batas normal, tidak ada suara
nafas tambahan. Rencana tindakan dalam diagnosa pola nafas tidak efektif
teratasi dengan kriteria hasil: tekanan darah, nadi, suhutubuh dalam batas
normal, tidak ada tanda tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membran
mukosa lembab, tidak adarasa haus yang berlebihan, jumlah dan irama
pernapasan dalam batas normal, elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal.
intake dan output yang akurat, monitor status hidrasi ( kelembaban membran
mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik ), monitor hasil lab yang
sesuai dengan retensi cairan (BUN , Hmt , osmolalitas urin, albumin, total
cairan IV.
105
teratasi dengan kriteria hasil: adanya peningkatan berat badan sesuai dengan
dirasakan, tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal. Rencana
keperawatan selama 6x24 jam diharapkan risiko infeksi tidak terjadi dengan
kriteria hasil: pasien bebas dari tanda dan gejala infeksi, mendeskripsikan
tingkatkan intake nutrisi, monitor tanda dan gejala infeksi sitemik dan lokal,
dorong masukan cairan, dorong istirahat klien, ajarkan pasien dan keluarga
4. Pelaksanaan Keperawatan
dilakukan diwaktu yang sama yaitu pada pasien pertama dilakukan empat
hari perawatan pada tanggal 02 s/d 05 April 2019 diruang perawatan mawar.
nafas tidak efektif pada pasien kedua yaitu dengan memposisikan pasien
posisi pasien senyaman mungkin dapat mngatasi maslah pola nafas pasien..
nyeri yang dirasakan pasien dapat teratasi selain itu, lingkungan yang
nyaman, walaupun nyeri tetap klien rasakan, dan relaksaki nafas dalam.
sesuai dengan perencanaan pada pasien pertama yaitu perfusi perifer tidak
masalah ini.
108
BB dan mual muntah dengan intervensi yang telah dibuat yaitu dengan
menghabiskan porsi makan yang telah diberikan atau makan sedikit tetapi
pentingnya nutrisi yang adekuat bagi tubuh tidak hanya pada pasien saja tapi
menganjurkan pasien untuk mengungkapkan apa yang drasakan saat ini, dan
masalah ini.
kepada pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi. Penulis memberi
5. Evaluasi Keperawatan
tindakan dan pencapaian hasil yang diidentifikasi terus pada setiap langkah
(NANDA, 2015).
perawatan selama lima hari pada klien pertama keluhan subjektif yaitu
sesak berkurang, dan dada terasa ringan. Keluhan ojektif yaitu pasien
Masalah tertasi sesuai dengan kritera hasil pada tanggal 06 April 2019.
110
nyeri 1-2 (dari 0-10) oleh karena itu intervensi pada diagnosa nyeri akut
dihentikan.
konsentrasi hemoglobin
teratasi di hari ketiga perawatan pada tanggal 04 april 2019 dengan hasil
dihentikan.
2019 dengan hasil balance cairan dalam batas normal. Sesuai dengan
hipovolemia dihentikan.
perawatan selama empat hari pada klien satu keluhan subjektif klien
porsi makananya data objektif berat badan 46 kg, tinggi badan 150 cm,
tertasi sesuai dengan kritera hasil ada masalah yang belum teratasi
perawatan selama enam hari pada klien dua keluhan subjektif klien
penurunan berat badan yaitu 6 kg, tinggi badan 150 cm, kulit tangan
dan kaki kering. Masalah masih sebagian tertasi sesuai dengan kritera
hasil ada masalah yang belum terpenuhi seperti kulit kaki dan bibir
klien kering.
112
yaitu tanggal 05 april 2019 dan pada pasien kedua dapat teratasi pada
kriteria hasil pasien bebas dari tanda dan gejala infeksi, tanda-tanda
vital normal TD: 100/80 – 140/90 mmHg Nadi: 60-100x/m RR: 16-
BAB 5
A. Kesimpulan
ibu 1 dan ibu 2 dengan kanker serviks di ruang Mawar Rumah Sakit Abdul
1. Pengkajian
2. Diagnosa Keperawatan
kasus nyata yang didapat pada kedua klien dengan kanker serviks.
teori yang dikemukakan oleh para ahli pada klien pertama dan klien
113
114
3. Perencanaan
kriteria tanda dan gejala mayor, minor, dan kondisi klien saat ini.
4. Pelaksanaan tindakan
berdasarkan teori yang ada dan sesuai dengan kebutuhan klien kanker
serviks.
5. Evaluasi
keperawatan yang telah teratasi dengan baik sesuai rencana yaitu pola nafas
114
115
B. Saran
diantaranya :
1. Bagi Peneliti
mawar nifas agar tidak terjadi komplikasi pada kanker serviks yang tidak
diinginkan.
keperawatan pada klien kanker serviks dan juga memacu pada peneliti
115