DISUSUN OLEH :
MOH.FIRMAN
P00220217025
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh tim penguji Poltekkes Kementerian
Kesehatan Palu Jurusan Keperawatan Program Studi D-III Keperawatan Poso.
Nama : Moh.Firman
Nim : P00220217025
Poso,
Pembimbing I
Agusrianto, S.Kep.Ns.MM
NIP. 197307271997031002
Poso,
Pembimbing II
Menyetujui
Ketua Program Studi
Agusrianto, S.Kep.Ns.MM
NIP. 197307271997031002
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat yang telah
hangat rebusan jahe terhadap tingkat nyeri pada asuhan keperawatan keluarga
dengan anggota keluarga yang menderita gout arthritis di puskesmas mapane” ini
bisa terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Proposal studi kasus ini tidak
akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih banyak kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis,
diantaranya :
Kesehatan Palu
Poso.
iv
7. Bapak/Ibu dan Tenaga Kependidikan Program Studi Keperawatan Poso yang
8. Kepada Kedua Orang Tua saya Amin Said dan ibu saya Maemunah Kelung
sekarang. Selalu mendukung dan memberikan nasihat agar saya selalu sabar
10. Kepada teman satu tempat tinggal selama studi pembelajaran berjalan sampai
dimiliki penulis maka Proposal Studi Kasus ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian......................................................................... 5
1. Pengertian.............................................................................. 7
2. Etiologi................................................................................... 7
3. Manifestasi Klinis.................................................................. 9
4. Patofisiologi......................................................................... 10
5. Pathway................................................................................ 12
6. Komplikasi........................................................................... 13
7. Pemeriksaan penunjang....................................................... 14
8. Penatalaksanaan....................................................................15
vi
B. Konsep Teori Keluarga...............................................................17
1. Pengertian............................................................................ 17
3. Tipe Keluarga........................................................................19
4. Peran Keluarga......................................................................21
5. Fungsi Keluarga....................................................................22
6. Tugas Keluarga.....................................................................24
A. Jenis penelitian............................................................................45
D. Fokus studi..................................................................................45
E. Definisi operasional....................................................................45
F. Pengumpulan data.......................................................................47
G. Etika penelitian...........................................................................47
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................49
Lampiran..............................................................................................51
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6 : SOP
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
merupakan hasil metabolis akhir dari purin yaitu salah satu komponen
asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Penyebab penumpukan
meningkatkan kadar asam urat dalam darah antara 0,5 –0,75 g/ml purin
Gout Arthitis atau yang sering orang awam katakan asam urat
asam urat dalam darah. Asam urat merupakan sisa dari sel-sel tubuh yang
mati, sehigga sel-sel tubuh yang mati melepas purin dan asam urat
2016).
prevalensi asam urat meningkat dari 3,49% per 100 orang pada Tahun
2007 menjadi 7,58% per 100 orang pada Tahun 2015. Prevalensi gout di
1
Indonesia mengalami penurunan. Pada tahun 2013 kejadian Gout Artritis
nya umur, demikian juga yang didiagnosis dokter atau gejala. Prevalensi
tertinggi pada umur ≥75 tahun (33% dan 54,8%). Prevalensi yang
tingginya kadar asam urat di dalam darah. Kadar asam urat normal pada
pria berkisar 3,5-7 mg/dl dan pada perempuan 2,6-6 mg/dl (Andriani, A &
Chaidir, R, 2016)
semua makanan. Baik yang berasal dari tanaman (sayur, buah, dan kacang-
kacangan) atau hewan(daging, ikan, dan jeroan) hanya saja, ada makanan
yang mengandung purin tinggi dan rendah. Penyakit asam urat biasanya
2
ditandai dengan terjadi hiperurisemia (peningkatan kadar asam urat dalam
darah), adanya serangan disalah satu sendi,terutama sendi ibu jari kaki,
keluarga yang sakit, keluarga perlu didukung oleh perawat. Peran perawat
berguna untuk menurunkan kadar asam urat dan non farmakologis untuk
penderita asam urat diantaranya adalah kompres, baik itu kompres hangat
3
dan kompres dingin. Kompres hangat dan kompres dingin dapat
meringankan rasa nyeri dan radang ketika terjadi serangan asam urat yang
spasme atau kekakuan, dan meningkatkan aliran darah (Potter dan Perry,
2016).
efek seperti antioksidan, anti inflamasi dan analgesik. Pilihan obat secara
empiris yang memiliki kegunaan yang sama seperti obat sintetis untuk
digunakan secara topical dengan cara kompres hal tersebut yang mendasari
air hangat dan pemberian kompres air jahe terhadap penurunan nyeri sendi
di unit rehabilitasi social wening wardoyo ugaran, dengan hasil bahwa ada
4
dan kompres jahe dengan skala 1 pada kompres air hangat dan 2 skala
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
d. Dapat melaksanakan impelementasi keperawatan dengan
gout arthritis, diharapkan akan terjadi penurunan nyeri dan klien dapat
mengendalikan.
selanjutnya.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
berulang dan disertai dengan rasa nyeri karena adanya endapan kristal
monosodium urat atau asam urat yang terkumpul di dalam sendi sebagai
Junaidi.I 2016).
2. Etiologi
7
diobati dengan sitostatika, psoriasis, polisitemia vera, dan
mielobrosis.
1) Luka ringan
2) Pembedahan
4) Kelelahan
8
3. Manifestasi Klinis
a. Hiperutisemia asimtomatik
c. Gout interkritikal
berulang adalah ibu jari kaki, sendi kaki belakang, pergelangan tanggan,
9
Sendi yang terserang gout arthritis akan membengkak dan kulit di
atasnya akan berwarnah merah atau keunguan, kencang dan licin, serta
terasa hangat dan nyeri jika digerakan, dan muncul benjolan pada sendi
(yang disebut tofus). Jika sudah agak lama (hari kelima), kulit diatasnya
Benjolan kristal dari kristal urat (tofi) diedapkan dibawah kulit disekitar
sendi. Tofi juga bisa berbentuk di dalam ginjal dan organ tubuh lainya,
di bawah kulit telinga atau di sekitar siku. Jika tidak di obati, tofi pada
tangan dan kaki bisa pecah dan mengeluarkan massa kristal yang
4. Patofisiologi
Arthitis di tandai dengan inflamasi sendi yang sangat nyeri dan endapan
urat di sekitar sendi, sering di sertai dengan kadar asam urat yang sangat
tinggi di dalam darah. Senyawa urat berasal dari purin dalam makanan
10
Akan tetapi cairan synovial merupakan pelarut yang buruk untuk urat
dari pada plasma. Kristal monosodium urat dapat terbentuk dalam cairan
sementara itu suhu yang lebih rendah mengurangi kelarutan asam urat.
Kristal juga terbentuk di jaringan ikat dan ginjal. Kristal ini menstimulus
menerus dan pada akhirnya proses inflamasi merusak kartilago sendi dan
11
5. Pathway
Penyakit ginjal
Asam uarat dalam Kemampuan sekresi (glomerulonetritis
serum meningkat asam urat dan gagal ginjal)
( hiperurisemia ) terganggu/menurun
Terjadi fagositosis
Di ginjal Di jaringan lunak dan kristal oleh leukosit
persendian
Penumpukan Terbentuk
Penumpukan dan
dan fagolisosom
pengendapan MSU
pengendapan
MSU
12
Resiko
ketidakseimbangan Membran lisosom
volume cairan robek, terjadi pelepasan
enzym dan oksida
radikal ke sitoplasma
(synovial)
Kerusakan
intergritas Fibrosis atau
Hambatan
jaringan akilosis
mobilisasi fisik
tulang
6. Komplikasi
akut dan kronis akibat asam urat. Batu ginjal terjadi sekitar 10-25%
pasien dengan gout primer. Kelarutan kristal asam urat meningkat pada
13
Sebaliknya, pada suasana urin yang asam, kristal asam urat akan
gout biasanya sebagai hasil dari penghancuran yang berlebihan dari sel
akibat pengendapan asam urat pada duktus koledokus dan ureter dapat
dkk,2012).
7. Pemeriksaan penunjang
antara lain :
b. Hiperurisemia (kadar asam urat yang lebih dari 420 mmol kreatinin)
c. Kenaikan kadar asam urat dalam ureni 24 jam (biasanya lebih tinggi
14
8. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan goutarthritis:
a. Penatalaksanaan medis
arthritis akut.
batu ginjal.
b. Penatalaksanaan keperawatan
15
Pada episode gout arthritis akut, penatalaksanaan nyeri sangat
panas disertai rasa nyeri yang hebat, dan persendian sulit digerakan.
Gejala lain adalah suhu badan menjadi demam, kepala terasa sakit,
pada umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari
kaki. Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain
seperti tumit, lutut dan siku. Dalam kasus encok kronis, dapat timbul
tofus (tophus), yaitu endapan seperti kapur pada kulit yang membentuk
16
B. Konsep Teori Keluarga
1. Pengertian
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di
berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang perempuan yang sudah
sendirian dengan atau tanpa anak,baik Anaknya sendiri atau adopsi dan
Jadi, dari beberapa definisi diatas maka keluarga adalah unit terkecil
yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang saling
2. Struktur Keluarga
1) Terorganisir
17
mencapai tujuan keluarga. Dalam menjalankan peran dan
bergantung.
2) Keterbatasan
18
3. Tipe Keluarga
a. Tradisional nuclear
Keluarga inti yang terdiri dari ayah,ibu,dan anak yang tinggal dalam
b. Extended family
c. Reconstitude family
rumah.
19
diluar rumah, dan anak-anak sudah meninggalkan rumah karena
sekolah/perkawinan/meniti karir.
e. Dyadic nuclear
f. Single parent
g. Dual carrier
h. Commuter married
i. Single adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya
j. Three generation
k. Institusional
l. Communal
20
m. Group Marriage
Suatu rumah terdiri atas orang tua dan keturunanya didalam satu
keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan
diadopsi.
o. Cohibing Couple
4. Peran Keluarga
2012).
kemampuan tertentu dan ada juga peran yang tidak terlalu kompleks,
21
sehingga dapat didelegasikan kepada anggota keluarga lain yang kurang
terampil.
pencari nafkah, ibu rumah tangga, sopir, pengasuh anak, tukang masak,
(Harmoko, 2012).
5. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman dalam Padila (2012) ada lima fungsi dasar keluarga
diantaranya adalah:
22
tampak melalui keluarga yang bahagia. Dalam fungsi ini anggota
dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi dan belajar
masyarakat.
sumber keuangan.
care function).
23
Fungsi lain keluarga adalah fungsi perawatan kesehatan. Selain
6. Tugas Keluarga
keluarga.
luas.
24
Selain keluarga harus mampu melaksanakan fungsi dengan baik, keluarga
25
d. Mempertahankan Suasanan Rumah yang Sehat
bagi anggota keluarga. Oleh karena itu kondisi rumah haruslah dapat
keluarga yaitu :
26
b) Pemberi Pelayanan, pemberi asuhan keperawatan kepada anggota
yang diperlukan.
mandiri.
27
C. Konsep Teori Nyeri
tubuh seorang mengalami masalah. Nyeri dapat berasal dari fisik atau
berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual dan potensial atau yang
Alat ukur nyeri dapat digunakan untuk menilai skala nyeri dengan
(NRS). NRS dianggap sederhana dan mudah dipahami. Skala penilaian NRS
nyeri berat pada skala 7 sampai 9 secara objektif klien terkadang tidak dapat
posisi napas panjang atau distraksi, dan 10 sangat berat pasien sudah tidak
28
Nyeri sendi pada penderita Artitis Gout terjadi karena adanya endapan
kristal monosodium urat yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari
tingginya kadar Artitis Gout didalam darah. (Margowati Sri & Priyanto
Sigit. 2017 ).
kortes serebri menimbulkan persepsi nyeri dan reseptor otot sehingga nyeri
nyeri akibat asam urat. Efek aktif jahe terdiri dari gingerol,gingerdione dan
pada sendi. Kompres dilakukan pada penderita asam urat karena dapat
kompresi dan nyeri pada sendi, melemaskan otot dan melenturkan jaringan
29
ikat. Selain itu menurut Rusnonto (2015), kompres hangat jahe juga dapat
2. Handuk/waslap
3. Jahe
Pre Interaksi
Tahap Orientasi
Tahap Kerja
30
10. Cuci jahe hingga bersih tanpa mengupas kulitnya
11. Jahe yang sudah di cuci dipotong menjadi beberapa bagian lebih kecil lalu
dipanaskan diatas kompor sampai mendidih.
12. Tuangkan rebusan air jahe ke dalam ember dan campur dengan sedikit air mentah
hingga suhu air menjadi hangat-hangat kuku.
14. Celupkan washlap dalam air hangat rebusan jahe, peras sebelum digunakan untuk
mengompres
15. Lakukan kompres selama 5-10 menit pada lutut atau daerah yang nyeri/rematik dan
ulangi beberapa kali
16. Jika tidak ada reaksi alergi dari kompres air jahe seperti reaksi gatal atau
kemerahan, tumbuk jahe yang sudah direbus tadi menjadi bagian yang lebih halus.
17. Tempelkan tumbukan jahe tersebut pada lutut yang sakit selama + 20 menit.
18. Setelah Kompres air hangat dilakukan, yakinkan klien dalam keadaan kondisi
kering dan nyaman
20. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan dilakukan dengan benar
Terminasi
Dokumentasi
31
E. Konsep Teori Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Pengkajian
anggota keluarga yang dibinanya. Secara garis besar data dasar yang
c. Faktor lingkungan
a. Data Umum
32
3) Suku bangsa atau latar belakang budaya (etnik), mengkaji asal
33
Data ini menjelaskan mengenai tugas dalam tahap perkembangan
keluarga saat ini yang belum terpenuhi dan alasan mengapa hal
Data ini menjelaska riwayat kesehatan dari pihak suami dan istri.
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik Rumah
34
Data ini menjelaskan mengenai kebiasaan keluarga berkumpul,
c. Struktur Keluarga
Jika komunikasi yang terjadi secara terbuka dan dua arah akan
keluarga.
3) Struktur Peran
4) Nilai/Norma Keluarga
Perilaku setiap anggota keluarga yang dapat dilihat dari nilai dan
d. Fungsi Keluarga
35
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi Sosialisasi
perawatan.
36
c. Untuk mengetahui sejauh mana keluarga merawat anggota
cedera.
anggota keluarga.
37
Stresor jangka pendek, yaitu stresor yang dialami keluarga
a) Provokative/pemicu nyeri
b) Quality/kualitas nyeri
c) Region/daerah nyeri
38
d) Severity Scale/skala nyeri (0-10) 5) Timing/waktu
penyebab, dan sign atau tanda yang selanjutnya dikenal dengan PES.
39
b. Etiology atau penyebab (E) Penyebab dari diagnose keperawatan
4) Memodifikasi lingkungan
c. Sign atau tanda (S) Tanda atau gejala yang didapatkan dari hasil
pengkajian.
kesehatan.
3. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi
Keperawatan Kriteria Hasil
1. Nyeri kronis Setelah dilakukan 1. Kaji keluhan nyeri
berhubungan tindakan ,skala nyeri,serta catat
40
dengan keperawatan selama lokasi dan intensitas,
ketidak 4 x 24 jam keluarga factor-faktor yang
mampuan memahami tentang mempercepat, dan
keluarga perawatan anggota respons rasa sakit
dalam keluarga dengan nonverbal.
merawat gout arthritis
anggota Kriteria Hasil : 2. Lakukan Pendidikan
keluarga yang Keluarga dapat kesehatan mengenai
sakit. melakukan kompres nyeri.
hangat dengan 3. Lakukan terapi
rebusan jahe. Relaksasi nafas dalam
4. Berikan massase yang
lembut.
5. Berikan pengobatan
dengan Teknik
nonfarmakologi“
Kompres hangat
rebusan jahe”
1.
2. Gangguan NOC : 1. Monitoring vital sign
mobilitas fisik Setelah dilakukan sebelum/sesudah
akibat asuhan keperawatan latihan dan lihat respon
penurunan selama 4 x24 jam pasien saat latihan
kekuatan otot klien dapat 2. Konsultasikan dengan
pada menunjukkan untuk terapi fisik tentang
penderitaartriti melakukan aktivitas rencana ambulasi
sgout mandiri dengan sesuai dengan
berhubungan Kriteria Hasil : kebutuhan
dengan 1. Klien meningkat 3. Bantu klien untuk
41
ketidakmampu dalam aktivitas menggunakan tongkat
an keluarga fisik saat berjalan dan cegah
dalam 2. Mengerti tujuan terhadap cedera.
merawat dan peningkatan 4. Ajarkan pasien tentang
anggota mobilitas. teknik ambulasi
keluarga yang 3. Memverbalisasik 5. Kaji kemampuan
sakit. an perasaan pasien dalam
dalam mobilisasi.
meningkatkan 6. Latih pasien dalam
kekuatan dan pemenuhan kebutuhan
kemampuan ADLs secara mandiri
berpindah. sesuai kemampuan
4. Memperagakan 7. Dampingi dan Bantu
penggunaan alat pasien saat mobilisasi
5. Bantu untuk dan bantu penuhi
mobilisasi kebutuhan ADLs
(walker) pasien.
8. Ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika
diperlukan.
3. Defisit NOC : NIC :
pengetahuan Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat
keluarga asuhan keperawatan pengetahuan pasien
tentang selama 4x24 jam dan keluarga
penyakit klien dan keluarga 2. Gambarkan tanda dan
artritis gout menunjukkan gejala yang
berhubungan pengetahuan biasamuncul pada
dengan tentang proses penyakit, dengan cara
ketidakmampu penyakit dengan yang tepat
42
an keluarga Kriteria Hasil : 3. Gambarkan proses
mengenal 1. Pasien dan penyakit, dengan
masalah keluargamenyat carayang tepat.
kesehatan akan 4. Identifikasi
pemahaman kemungkinan
tentang penyebab, dengan
penyakit, cara yang tepat.
kondisi,prognos 5. Sediakan informasi
is dan program pada pasien
pengobatan tentangkondisi,
2. Pasien dan dengan cara yang
keluargamampu tepat.
melaksanakanpro 6. Sediakan bagi
sedur yang keluarga informasi
dijelaskansecara tentangkemajuan
benar. pasien dengan cara
3. Pasien dan yang tepat
keluargamampu 7. Diskusikan pilihan
menjelaskankem terapi atau
bali apa penanganan.
yangdijelaskan 8. Dukung pasien untuk
perawat mengeksplorasi
ataumendapatkan
second opinion
dengan carayang
tepat atau
diindikasikan.
9. Eksplorasi
kemungkinan sumber
ataudukungan,
dengan cara yang
43
tepat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
44
Subyek penelitian pasien yang mengalami Gout Arthritis pada nyeri dan
C. Fokus Studi
D. Definisi Operasional
liter hingga air mendidih (1000 C) tuang rebusan jahe ke dalam baskom,
tunggu hingga suhu rebusan jahe menjadi hangat tanpa campuran air
dingin (400 C). Rebusan Jahe yang sudah dingin dapat digunakan
45
diberikan setiap hari saat gejala nyeri muncul tetapi saat sendi tidak
mengalami pembengkakan.
3. Nyeri adalah rasa sakit pada bagian tubuh yang menghubungkan antara
lama, tingkat keperahan rasa sakitnya juga bervariasi mulai dari ringan,
E. Pengumpulan Data
1. Wawancara
2. Observasi
3. Studi Dokumentasi
46
Studi dokumentasi yang dilakukan dengan melihat status pasien
F. Etika Penelitian
dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
47
yang telah di isi oleh responden, penulis tidak mencantumkan nama
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan di laporkan pada hasil
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8
volume 2. Jakarta:EGC
Herlina Ersi. (2013). Penyakit Asam Urat Kandas Berkat Herbal. Jakarta :
FMedia
Indah, Nurhayati & Setiyati. (2013). Terapi Kompres Jahe dan Massage Pada
Osteoartritis Di Panti Wreda ST. Theresia Dharma Bhakti Kaih
Surakarta. 34-36
48
Izza, Syarifatul. (2014). Perbedaan Efektifitas Pemberian Kompres Air Hangat
dan Pemberian Kompres Jahe Terhadap Penurunan Nyeri Sendi di Unit
Rehabilitasi Social Wening Wardoyo Ungaran. Jurnal. Program Studi
Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo Ungaran
Junaidi, I. (2016). Rematik dan Asam Urat. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Potter & Perry. 2016. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep,Proses dan
Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC
Priscilia LeMone, dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta.
EGC
49
LAMPIRAN
Lampiran 1
50
Lampiran 2
Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Alamat :
51
Setelah memperoleh penjelasan sepenuhnya menyadari, mengerti dan
memahami tentang tujuan, manfaat dan resiko yang mungkin timbul dalam
penelitian ini, maka saya ikut serta dalam penelitian yang berjudul “Penerapan
pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan dari pihak
manapun.
Yang menyatakan
(.................................)
52
Lampiran 5
A. Kepala Keluarga
1. Nama KK :
2. Jenis Kelamin :
3. Umur/Tgl lahir :
4. Agama :
5. Pendidikan :
53
6. Pekerjaan :
B,BMI tesa
54
No Nama Penampilan Umum Status Riwayat Analisis Status
C. TipeKeluarga:
D. Status sosialekonomikeluarga
55
..................................................................................................................
...................
b. Penghasilan:
..................................................................................................................
...................
c. Upaya lain:
..................................................................................................................
...................
..................................................................................................................
...................
........................................................................................................................
..................
56
........................................................................................................................
..................
........................................................................................................................
..................
..................................................................................................................
.................
..................................................................................................................
.................
………………………………………………………………………
……….......
………………………………………………………………………
……...........
………………………………………………………………………
…………...
............................................................................................................
...................
57
b) Riwayat penyakit keturunan
………………………………………………………………………
…………...
............................................................................................................
...................
………………………………………………………………………
…………...
............................................................................................................
...................
………………………………………………………………………
……………
............................................................................................................
...................
………………………………………………………………………
…………...
............................................................................................................
...................
G. Strukturkeluarga
58
..................................................................................................................
...................
..................................................................................................................
...................
..................................................................................................................
...................
…………………………………………………………………………
…………….
..................................................................................................................
...................
…………………………………………………………………………
……………
..................................................................................................................
..................
H. Fungs keluarga
a. Fungsiafektif:
b. Fungsisosialisasi
59
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga:
60
d. Fungsi reproduksi
d) Keterangan lainnya
e. Fungsi ekonomi
61
a. Stressor jangka pendek:
..................................................................................................................
...................
..................................................................................................................
...................
..................................................................................................................
...................
d. Strategi kopping:
..................................................................................................................
...................
..................................................................................................................
...................
Pemenuhangizi: .............................................................................................
......................
Upayalain: .....................................................................................................
..................
........................................................................................................................
K. Harapan keluarga
62
..................................................................................................................
..................................................................................................................
63
64
65
B. Analisa Data
66
C. Perumusan Diagnosa Keperawatan Berdasarkan NANDA
67
Diag
Kep-
tan
1. a. Sifat Masalah .................... ....... x 1 =
d. Menonjolnya ....... x 1 =
masalah ............ 2
Total Skor
2. a. Sifat Masalah .................... ....... x 1 =
68
d. Menonjolnya ....... x 1 =
masalah ............ 2
3. a. Sifat Masalah .................... ....... x 1 =
d. Menonjolnya ....... x 1 =
masalah ............ 2
Total Skor
Diagnosa Keperawatan :
69
4. IMPLEMENTASI
Waktu
70
4. EVALUASI
Waktu
71
72