Oleh :
Nim : 223313010036
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat
dan karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan judul
“Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gastritis Pada Mahasiswa Kesehatan
Masyarakat Universitas Prima Indonesia”. Adapun maksud dan tujuan penulisan
proposal penelitian ini untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat pada Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas
Prima Indonesia.
Penulis meyadari bahwa dalam menyusun Proposal Penelitian ini banyak mendapat
dukungan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak sehingga proposal ini dapat
diselesaikan. Dengan ketulusan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kekuatan dan kelancaran dalam
berpikir untuk menyusun proposan penelitian ini.
2. Prof. Dr. dr. I Nyoman Ehrich, M.Kes, Selaku Ketua Pembina Yayasan Universitas
Prima Indonesia.
3. Prof. Dr. Chrismis Novalinda Ginting, M.Kes., Selaku Rektor Universitas Prima
Indonesia.
4. Prof. Dr. dr. H. Gusbakti Rusip, M.Sc., Sp.KKLP(K)., PKK., AIFM., AIFO-K
Selaku Dekan FKKGIK Universitas Prima Indonesia.
5. Dr. Santy Deasy Siregar, SKM., M.Kes Selaku Wakil Dekan 3 FKKGIK
Universitas Prima Indonesia.
6. Hartono, SKM., M.Kes. Selaku Ketua Program Studi Sarjana Kesehatan
Masyarakat Universitas Prima Indonesia
7. Bapak / Ibu selaku dosen pembimbing
8. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Prima Indonesia
ii
9. Teristimewa kepada kedua orang tua saya, Alm Bapak Agifson Sitompul dan Ibu
tercinta Rugaya br Simbolon yang sudah memberikan dukungan kepada penulis
baik dari segi moral maupun materi serta dukungan, doa, dan motivasi dari abang
( Lambas Sitompul, Rahmat Sitompul) dan kakak (Murtina Sitompul, Anesri
Sitompul), sehingga penulis dapat menyelesaikan peyusunan proposal penelitian
ini.
10. Untuk semua teman-teman dekat yang memberikan dukungan dan semangat
kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih banyak kekurangan baik
dari segi penulisan dan sebagainya, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun agar proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi yang
membutuhkan.
Penulis
(ANASTHASIA SITOMPUL)
iii
DAFTAR ISI
iv
3.1 Desain Penelitian ................................................................................................. 11
3.2 Tempat dan Waktu .............................................................................................. 11
3.2.1 Tempat ...................................................................................................... 11
3.2.2 Waktu ....................................................................................................... 11
3.3 Populasi dan Sampel .......................................................................................... 11
3.3.1 Populasi .................................................................................................... 11
3.3.2 Sampel ...................................................................................................... 11
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 11
3.5 Definisi Operasional ........................................................................................... 12
3.6 Aspek Pengukuran .............................................................................................. 13
3.7 Teknik Pengolahan Data ..................................................................................... 15
3.8 Analisis Data ....................................................................................................... 15
LAMPIRAN .............................................................................................................. 19
v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Munculnya penyakit dapat diakibatkan karena gaya hidup atau life style dan pola
konsumsi makanan, yang dapat meyebabkan masalah kesehatan salah satu di antaranya
adalah gangguan pada lambung, seperti gastritis. Gastritis atau dyspepsia, yang
umumnya dikenal sebagai maag, merupakan kondisi yang terdiri dari sejumlah gejala
yang dirasakan sebagai ketidaknyamanan di bagian atas perut atau nyeri ulu hati. Orang
yang mengalami konidisi ini sering merasakan mual, muntah, pusing,sensasi penuh,
dan ketidaknyamanan. Gastritis adalah kondisi dimana dinding mukosa lambung
mengalami peradangan, yang seringkali disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur
yang dapat meningkatkan produksi asam lambung.
Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi di masyarakat
dengan tingkat kejadian yang cukup tinggi. Menurut World Health Organization
(WHO) tahun 2019, jumlah kasus gastritis di seluruh dunia mencapai antara 1.8 juta
hingga 2.1 juta orang setiap tahunnya (Nirmalarumsari & Tandipasang, 2020). Dan
menurut informasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2019,
terdapat pencatatan bahwa kasus gastritis termasuk dalam sepuluh penyakit yang
paling umum di Indonesia. Kota Medan memiliki tingkat kejadian gastritis tertinggi
mencapai 91,6%, sementara kota lainnya seperti Jakarta mencapai 50%, Denpasar
46%, Surabaya 31,2%, Bandung 32,5%, Palembang 35,3%, Aceh 31,7% dan Pontianak
31,2%. Peyebab tingginya kejadian gastritis di kota-kota tersebut adalah pola makan
yang tidak sehat.
Tidak dapat disangka bahwa dalam era modern ini, gaya hidup atau life style
manusia cenderung tidak sehat karena kebiasaan-kebiasaan buruk seperti sering
mengkonsumsi makanan cepat saji atau junk food, tidak menjaga jadwal makan,
kurang memperhatikan kebersihan sekitar saat makan, dan mengabaikan nilai gizi dari
1
makanan yang dikonsumsi. Mengonsumsi makanan yang berlebihan dapat merangsang
produksi asam lambung, seperti makanan pedas, mengandung kafein, alkohol,
makanan yang asam, dan minuman bersoda (Austrianti&Nurlein, 2019).
Pola makan yang tidak teratur atau gaya hidup yang tidak baik dapat meningkatkan
prevalensi penderita gastritis. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor penyebab gastritis pada remaja. Penelitian untuk meneliti
hubungan pola makan mahasiswa dikampus dengan kejadian gastritis belum dilakukan,
padahal pola makan dikampus sangat berpengaruh terhadap kejadian gastritis. Dengan
demikian rumusan masalah penelitian ini adalah “Hubungan Pola Makan Dengan
Kejadian Gastritis Pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Prima
Indonesia ?”
2
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasan, dan pengetahuan peneliti tentang kejadian
gastritis
1.4.2 Bagi Responden
Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan informasi
kepada responden tentang hubungan pola makan dengan kejadian gastritis
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan atau sumber bacaan bagi mahasiswa dan
mahasiswi sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Budaya memiliki peran signifikan dalam menetukan pilihan makanan,
karena tidak hanya memberikan identitas dan rasa, tetapi juga
memperkuat perbedaan dengan budaya lain. Pengaruh budaya ini
dapat dengan jelas terlihat dalam makanan pokok atau hidangan
populer, maupun dalam hal bumbu teknik memasak yang mungkin
tidak langsung terlihat namun berperan penting.
3. Ekonomi
Semakin tinggi status ekonomi seseorang, semakin besar pilihan dan
viriasi makanan yang dapat diaksesnya. Di sisi lain, individu yang
hidup dalam kemiskinan atau dengan pendapatan rendah memiliki
akses terbatas terhadap berbagai pilihan makanan. Hal ini bisa
disebabkan oleh kuranya ketersediaan makanan di lingkungan
mereka, keterbatasan finansial untuk membeli makanan, atau
kombinasi dari keduanya.
4. Tingkat Pengetahuan
Peningkatan tingkat pengetahuan dapat mempengaruhi promosi atau
dikenal sebagai praktik pangan yang sehat dan pemahaman tentan gizi
yang seimbang untuk mendukung kesehatan keluarga yang optimal.
Orang tua yang memiliki pemahaman yang baik tentang gizi dapat
menerapkan pengetahuan mereka dalam pengambilan keputusan
sehari-hari terkait tentang pola makan kelurga.
2.1.3 Bagian pola makan
Pola makan terdiri dari beberapa bagian, yaitu :
1. Jenis makanan
Jenis makanan yang dikonsumsi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu,
makanan utama dan makanan selingan. Makanan utama merupakan
makanan untuk memenuhi kebutuhan tubuh atas kalori yang digunakan
untuk beraktivitas. Sedangkan makanan selingan merupakan makanan
yang dikonsumsi di sela-sela makanan utama.
5
2. Frekuensi makanan
Makanan lengkap (full meat) dan makanan selingan (snack) adalah
bagian dari frekuensi makan, yang mencakup berapa kali seseorang
makan dalam sehari. Frekuensi makan yang dianggap baik adalah
makan tiga kali sehari (pagi, siang, dan malam/sore) atau dua kali
dengan satu kali makanan selingan. Jika seseorang hanya makan dua
kali atau kurang setiap harinya, itu dianggap kurang ideal
(Suhardjo,2002 dalam Pratiwi, 2013).
3. Waktu makan
Makanan melewati proses pencernaan dari mulut hingga usus halus
dalam tubuh. Biasanya, lambung menjadi kosong setelah 3-4 jam.
Menurut Almatsier (2005), waktu makan dibagi menjadi makan pagi
pada pukul 07:00 WITA, makan siang pada pukul 13:00 WITA, makan
malam pada pukul 19:00 WITA, snack pagi pada pukul 10:00 WITA,
dan snack siang pada pukul 16:00 WITA.
2.2 Gastritis
2.2.1 Defenisi gastritis
Gastritis atau lebih dikenal sebagai maag berasal dari Bahasa yunani yaitu
gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/
peradangan. Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang
bersifat akut, kronik, difusi atau local, dengan karakteristik anoreksia,
perasaan penuh diperut (tengah), tidak nyaman pada epigastrium, mual,
dan muntah (Ardiansyah, 2012). Gastritis dapat disebabkan oleh
bermacam-macam faktor. Tipe paling umum dari gastritis adalah gastritis
akut yang biasanya bersifat benigna dan dapat sembuh sendiri terkait
dengan ingesti iritan lambung seperti aspirin, alcohol, kafein, atau
makanan yang terkontaminasi oleh bakteri tertentu. Gastritis kronis adalah
6
kelompok penyakit terpisah yang dicirikan dengan perubahan yang bersifat
progresif dan ireversibel pada mukosa lambung (LeMone,2016).
Terjadinya penyakit gastritis karena pola makan yang tidak sehat biasanya
disebabkan oleh kebiasaan makan yang tidak teratur dan terlalu bnayak
makan makanan pedas dan berlemak, sehingga asam lambung menjadi
sensitif dan asam lambung meningkat.
2.2.2 Etiologi
Ada beberapa penyebab yang dapat mengakibatkan seseorang menderita
gastritis antara lain, stress fisik, radiasi dan kemoterapi, penggunaan
alkohol secara berlebihan, penggunaan kokain, pemakaian obat penghilang
rasa nyeri secara terus menerus, infeksi bakteri (setiati 2014). Konsumsi
minuman beralkohol dapat menyebabkan gastritis karena minuman
tersebut mengandung ethanol (zat psikoaktif yang dapat menyebabkan
ketidak sadaran jika dikonsumsi) yang bersifat iritan (merusak lapisan
lambung)
2.2.3 Klasifikasi
Menurut (Brunner & Suddarth, 2014), gastritis diklasifikasikan menjadi
dua yaitu :
1. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan parah pada permukaan mukosa
lambung dengan kerusakan-kerusakan erosi (Soeparman dalam Ida,
2016). Gastritis akut berlangsung singkat, dari beberapa jam hingga
beberapa hari, dan sering disebabkan oleh makanan yang dapat
mengiritasi atau terinfeksi, penggunaan berlebihan aspirin, obat anti
inflamasi nonsteroid (NSAID), alcohol, serta paparan berlebihan
terhadap refleks ampida dan terapi radiasi juga dapat menjadi
penyebabnya.
2. Gastritis Kronis
7
Gastritis kronis adalah inflamasi lambung dalam jangka waktu lama
dan dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau malignadari lambung,
atau oleh bakteri Helicobacter pylory (Soeparman dalam Ida 2016).
Infeksi oleh bakteri ini dapat menyebabkan perdarahan dan gastritis
kronis.
2.2.4 Faktor resiko gastritis
Beberapa faktor resiko yang sering menyebabkan gastritis diantaranya
(Barkah et al.,2021) yaitu :
1. Pola makan
Individu dengan pola makan yang tidak teratur rentan terkena penyakit
gastritis. Jika perut dibiarkan kosong atau makan ditunda, asam
lambung dapat merusak lapisan mukosa lambung dan menyebabkan
rasa nyeri.
2. Helicobacter pylori
Helicobacter pylori adalah jenis bakteri gram negative yang memicu
peradangan kronis pada lapisan lambung manusia. Infeksi ini
merupakan penyebab paling umum terjadinya gastritis.
3. Terlambat makan
Secara alami, lambung akan terus menghasilkan asam lambung dalam
jumlah kecil sepanjang waktu. Jika seseorang makan terlambat selama
2-3 jam, produksi asam lambung dapat meningkat secara signifikan.
4. Makanan pedas
Mengkonsumsi makanan pedas secara berlebihan akan merangsang
system pencernaan, terutama lambung dan usus kontraksi. Jika
seseorang mengonsumsi makanan pedas lebih dari sekali dalam
seminggu selama minimal enam bulan secara terus- menerus, dapat
menyebabkan iritasi pada lambung.
8
2.3 Kerangka Konsep
1. Pola Makan
2. Helicobacter pylori Gastritis
3. Terlambat makan
4. Makanan pedas
Keterangan :
: Berhubungan
2.4 HIPOTESIS
Hipotesis adalah jawaban sementara dari penelitian yang kebenarannya akan
dibuktikan dalam peneltitian (Notoatmodjo,2018). Hipotesis dalam penelitian ini,
yaitu :
1. Hipotesis Nol (H0)
9
Menurut Notoatmodjo, 2018, hipotesis nol merupakan tidak adanya hubungan
atau perbedaan antara dua fenomena yang diteliti. Pada penelitian ini H 0 yaitu,
pola makan tidak berhubungan dengan kejadian gastritis pada Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia.
2. Hipotesis Alternatif (Ha)
Menurut Notoatmodjo, 2018 Hipotesis alternatif (Ha) merupakan adanya
hubungan atau perbedaan antara dua fenomena yang diteliti. Pada penelitian ini
Ha yaitu, pola makan berhubungan dengan kejadian gastritis pada Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia.
10
BAB III
METODE PENELITIAN
11
3.4 Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini melibatkan penggunaan kuesioner yang
diberikan kepada subjek penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah dengan membagikan link google form kuesioner pola makan dengan
kejadian gastritis kepada responden melalui via whatsaap.
12
atau didiagnosis
menderita gastritis.
Pola kebiasaan dan pola Kuesioner Nominal • Baik
Makan konsumsi makanan • Kurang baik
seseorang dalam
jangka waktu
tertentu.
Jenis Jenis – jenis Kuesioner Nominal • Tidak
Makanan makanan yang biasa mengiritasi
dikonsumsi atau • Mengiritasi
dimakan.
Kejadian kondisi peradangan Kuesioner Nominal • Gastritis
Penyakit pada dinding • Tidak gastritis
Gastritis lambung yang
ditandai dengan nyeri
di ulu hati atau
lambung.
13
• 21 – 22 Tahun
2. Faktor Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah tanda biologis yang membedakan manusia berdasarkan
kelompok laki-laki dan perempuan. Jenis kelamin diukur berdasarkan 2
kategori, yaitu :
• Laki – laki = 1
• Perempuan = 2
3. Faktor Riwayat Gastritis Keluarga
Riwayat gastritis keluarga adalah catatan tentang apakah ada anggota keluarga
lain yang pernah mengalami atau didiagnosis menderita gastritis. Variabel
riwayat gastritis keluarga diukur dengan 2 kategori, yaitu :
• Ada riwayat = 1
• Tidak ada riwayat = 2
4. Faktor Pola Makan
Pola makan adalah kebiasaan dan pola konsumsi makanan seseorang dalam
jangka waktu tertentu. Variabel tersebut dapat diukur dengan menggunakan 2
kategori, yaitu :
• Baik = 1
• Kurang baik = 2
5. Faktor Jenis Makanan
Jenis – jenis makanan yang biasa dikonsumsi atau dimakan. Adapun jenis
makanan diukur berdasarkan 2 kategori, yaitu :
• Tidak Mengiritasi = 1
• Mengiritasi = 2
6. Penyakit Gastritis
Gastritis adalah kondisi peradangan pada dinding lambung yang ditandai
dengan nyeri di ulu hati atau lambung.
• Gastritis = 1
14
• Tidak gastritis = 2
Data dikumpulkan melalui proses pengumpulan data dan data yang telah terkumpul
tidak bisa otomatis dianalisis, untuk menganalisis data diperlukan pengolahan data
secara cermat melalui beberapa proses dan tahapan, yaitu (Swarjana,2016).
1. Editing
Peneliti melakukan pengecekan kembali data yang telah dikumpulkan dan
melihat kelengkapan pengisian kuesioner untuk memastikan keakuratnnya,
sehingga data tersebut dapat diproses dengan tepat.
2. Coding
Coding adalah proses memberikan kode numerik, berupa angka kepada data
yang terdiri dari beberapa kategori. Peneliti memberikan kode pada setiap
karakteristik responden dan variabel yang diteliti dalam bentuk angka untuk
mempermudah pengolahan data.
3. Tabulating
Memasukkan hasil perhitungan kedalam bentuk tabel dan melihat presentasi
dari jawaban pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi.
4. Entry Data
Entry data adalah kegiatan memasukkan data ke dalam tabel atau database
komputer. Data yang diperoleh dimasukkan dalam komputer dan diolah dengan
mengaplikasikan program Statistical Package for the Social Sciences (SPSS).
15
1. Analisis Univariat
Menurut Notoatmodjo (2018;h.182) analisis univariat bertujuan untuk
menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian.
Pada umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan
presentase dari tiap variabel. Pada penelitian ini analisis univariat digunakan
untuk mengidentifikasi variabel independen pola makan dan variabel
dependent kejadian gastritis pada mahasiswa.
2. Analisis Bivariat
Menurut Notoatmodjo (2018) analisis bivariat merupakan hasil analisis
terhadap dua variabel yang diduga berkolerasi. Analisis bivariat ini dilakukan
untuk membuktikan hipotesis dengan menentukan besarnya hubungan antara
variabel bebas dan variabel terikat. Pada penelitian ini analisis bivariat
digunakan untuk menganalisis hubungan pola makan dnegan kejadian gastritis
pada Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia dengan
menggunakan uji chi square.
16
DAFTAR PUSTAKA
Amanda, K. A., Firdausy, A. I., Alfaeni, S. W., Amalia, N., Rahmani, N. A., &
Nasution, A. S. (2022, Januari 25). Hubungan Pola Makan Dan Stres Dengan
Kejadian Gastritis Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibn
Khaldum. Scientific Periodical of Public Health and Coastal Health, 3, 75-86.
Angelica, Y., & Siagian, E. (2022, Juni 01). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian
Gastritis pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Advent Indonesi. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 12, 43-49
Amanda, K. A., Firdausy, A. I., Alfaeni, S. W., Amalia, N., Rahmani, N. A., &
Nasution, A. S. (2022, Januari 25). Hubungan Pola Makan Dan Stres Dengan
Kejadian Gastritis Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ibn
Khaldum. Scientific Periodical of Public Health and Coastal Health, 3, 75-86.
Angelica, Y., & Siagian, E. (2022, Juni 01). Hubungan Pola Makan dengan Kejadian
Gastritis pada Mahasiswa Keperawatan Universitas Advent Indonesi. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 12, 43-49. Retrieved from
Jusuf, H., Adityaningrum, A., & Yunus, R. (2022, Agustus 2). DETERMINAN
KEJADIAN GASTRITIS PADA MAHASISWA. Jambura Health and Sport
Journal, 4, 108-118.
17
Putra, P. S., & Wardani, K. (2023, Januari 1). GAMBARAN KARAKTERISTIK
GASTRITIS KRONIS DI POLI PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT HAJI
MEDAN PADA TAHUN 2020. Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi
Medik), 6, 75-81. Retrieved from https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/stm
Simbolon, P., & Simbolon, N. (2022, Mei 1). Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku
Pencegahan Gastritis pada Mahasiswa. Jurnal Kesehatan Terpadu, 13, 12-20.
Syahroni, M. H., Astuti, N., Indrawati, V., & Ismawati, R. (2021, Januari 15). FAKTO-
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIASAAN MAKAN ANAK USIA
PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DITINJAU DARI CAPAIAN GIZI
SEIMBANG. JURNAL TATA BOGA, 10, 12-22.
Waruwu, N. A., & Siregar, A. P. (2023, Juli 6). Hubungan Pola Makan Dengan
Kejadian Gastritis Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat UINSU.
Jurnal Ilmiah Multidispline, 1, 653-657. Retrieved from
https://jurnal.penerbitdaarulhuda.my.id/index.php/MAJIM/article/viewFile/47
3/505
18
LAMPIRAN
Lembar Kuesioner
Judul penelitian : Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Gastritis pada Mahasiswa
Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia.
A. Identitas Responden
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Faktor riwayat gastritis keluarga : ( ) Ada ( ) Tidak ada
B. Pola Makan
C. Jenis Makanan
19
No Pertanyaan Iya Tidak
1 Apakah anda sering mengonsumsi makanan pedas?
2 Apakah anda sering mengonsumsi makanan cepat
saji atau junk food ?
3 Apakah anda mengonsumsi sayur dan buah-buahan
setiap hari ?
4 Apakah anda sering mengonsumsi makanan yang
tinggi asam ?
5 Apakah anda sering mengonsumsi minuman
berkafein seperti kopi atau teh ?
6 Apakah anda sering mengonsumsi makanan
berlemak tinggi, seperti gorengan ?
7 Apakah anda sering mengonsumsi minuman
beralkohol ?
D. Kejadian Gastritis
20
21