SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
FENY DWI
SHINTIA NIM :
CKX0180005
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas anugerah dan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang bejudul
“Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi
Anak Usia Sekolah Di Sd Negeri 1 Sindang Indramayu”. Proposal skripsi ini
diajukan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan program studi S1
Keperawatan di STIKes Kuningan. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya
proposal skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan serta kerjasama yang
baik dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan
hati, ingin menyampaikan terimakasih dan rasa hormat kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M.Kes., AIFO selaku ketua Yayasan
2. Bapak H. Abdal Rohim, S.Kp, M.H selaku ketua STIKes Kuningan yang
3. Bapak Ns. Nanang Saprudin, S.Kep., Ners., M.Kep selaku ketua program
skripsi ini.
6. Seluruh staf pengajar dan akademik program studi S1 Keperawatan STIKes
7. Semua pihak yang telah memberikan duungan moral maupun material dalam
penyusunan proposal ini, yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal skripsi ini tidak lepas dari
kesalahan dan kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
PENDAHULUA
Keadaan gizi masyarakat cukup kuat digunakan sebagai salah satu refleksi
pembangunan. Gizi yang baik terjadi apabila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi
perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat
lebih baik dalam berpikir dan berolahraga. Dengan terjaganya kualitas dan
kuantitas gizi ini diharapkan anak-anak dapat belajar dengan baik dan menjadi
berbagai hal yang berhubungan dengan kandungan zat gizi yang ada dalam
makanan. Makanan harus mengandung berbagai zat yang dibutuh oleh tubuh
seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Di samping itu,
benar. Siswa sekolah dasar sangat perlu mengkonsumsi makanan atau zat-zat gizi
yang baik, agar kebutuhan gizi terpenuhi secara lengkap sehingga proses- proses
di dalam tubuh dapat berjalan secara normal. Begitu pula dengan kebutuhan
1
2
vitamin atau zat-zat penting akan berakibat buruk bagi kesehatan dan
mengakibatkan kelainan pada tubuh. Padahal pada masa ini, anak sedang
yang banyak. (Sunita: 2002:11) Kebutuhan tubuh akan gizi merupakan hal yang
sangat mutlak. Zat gizi ini diperlukan untuk mempertahankan kehidupan sel
didalam tubuh, baik pada waktu istirahat ataupun waktu bekerja serta berolahraga.
Semua zat gizi yang diperlukan bagi tubuh manusia, terdapat pada makanan sehari-
hari. Makanan yang dianjurkan adalah makanan yang mengandung gizi seimbang.
Status gizi seseorang dikatakan baik apabila terdapat keseimbangan dan keserasian
antara perkembangan fisik dan mental, terdapat keterikatan yang erat antara tingkat
status gizi dibedakan menjadi dua cara, yaitu penilaian secara langsung dan tak
langsung. Salah satu cara penilaian status gizi secara langsung adalah pemeriksaan
dilakukan dengan cara mengukur tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas,
dan tebal lemak tubuh. Dalam penelitian ini peneliti menilai status gizi dengan
cara
mengukur lingkar lengan atas berdasarkan umur (LLA/U). Indeks LLA/U
merupakan indikator yang baik untuk menilai KEP (Kekurangan Energi Protein).
antara lain: kurangnya pengetahuan dari wali murid mengenai makanan yang
bergizi, status sosial ekonomi wali murid serta faktor geografis, yaitu letak dan
kemungkinan besar dikarenakan asupan gizi yang kurang, hal ini selalu
Status gizi anak merupakan salah satu indikator yang dapat dipakai untuk
apabila anak yang memiliki tingkat sosial ekonomi yang tinggi maka akan
memiliki status gizi yang tinggi pula, karena asupan makanan akan lebih
terkontrol.
disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan. Hal
ini dapat terlihat anak dengan sosial ekonomi tinggi tentunya pemenuhan
kebutuhan gizi sangat cukup baik dibandingkan dengan anak dengan status sosial
ekonomi rendah (Marimbi, 2010). Demikian juga dengan status pendidikan ibu,
misalnya tingkat pendidikan rendah akan sulit untuk menerima arahan dalam
pemenuhan gizi dan mereka sering tidak mau atau tidak meyakini pentingnya
pemeliharaan fungsi normal tubuh dan untuk produksi energi dan intake zat gizi
lainnya. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh
pertumbuhan fisik, kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat
dan penyakit infeksi. Serta faktor tidak langsung antara lain tingkat pendapatan,
Saat ini diperkirakan setengah rakyat Indonesia atau 100 juta mengalami
kekurangan gizi, padahal disadari bahwa faktor gizi akan bisa menentukan
kualitas bangsa (Karyadi, 2005). Menurut sumber data Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat dari 484.389 orang anak yang menderita gizi buruk adalah 15.500 atau
sekitar 3,2% dan gizi kurang sebesar 164.692 atau sekitar 34,7% (Khomsan,
2007). Dari
hasil survey pendahuluan di SD N 1 Sindang Indramayu didapat bahwa tingkat
dari jenis pekerjaan sangat beragam, sebagian besar bekerja sebagai petani,
pegawai dan wiraswasta. Demikian juga dengan status gizi anak usia sekolah di
SD N 1 Sindang Indramayu apabila dilihat melalui status gizi yang ditinjau dari
ekonomi keluarga dan pengamatan status gizi anak usia sekolah, maka akan
timbul sebuah pertanyaan apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi
tentang hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dengan status gizi anak
Indramayu?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Indramayu.
Indramayu.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak- pihak
yang terkait:
1. Secara Teoritis
dan analisisnya untuk kepentingan di masa yang akan datang yang bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta menjadi salah satu referensi untuk
2. Secara Praktis
a. Bagi Sekolah
berkualitas.
status gizi kurang dan status gizi lebih supaya memiliki gizi
seimbang.
c. Bagi Siswa
Anak sekolah dasar usia 10-12 tahun merupakan individu yang sangat aktif
dalam melakukan aktivitas fisik dan mengisi waktu luangnya. Anak seusia itu
tidak bisa tinggal diam dan selalu bergerak hampir setiap stimulus atau rangsang
dari sekelilingnya selalu dijawab dengan gerakan. Usia sekolah dasar merupakan
diharapkan.
adalah:
12
13
energi yang dibutuhkan diproses dari zat gizi yang dikonsumsinya. Terpenuhinya
sumber energi dan makin banyak gerak akan membuat pertumbuhan yang baik
serta menghasilkan energi. Tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua
zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang
dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi aneka ragam
makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu
(ASI) saja. Bagi bayi 0-4 bulan, ASI adalah satu-satunya makanan tunggal yang
penting dalam proses tumbuh kembang dirinya secara wajar dan sehat.
(http://www.ilmugizi.info/pengertian-gizi.html).
Zat gizi adalah zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi
(1980: 9), zat gizi adalah zat-zat yang diperoleh oleh tubuh dan berasal dari
makanan, dikatakan bahwa kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi tidak dapat dipenuhi
hanya dengan satu atau dua macam bahan makanan saja, karena pada umumnya
tidak ada satu bahan makananpun yang mengandung zat-zat gizi secara lengkap.
Rizqie (2001: 1) mengatakan zat gizi adalah setiap zat yang dicerna, diserap, dan
digunakan untuk mendorong kelangsungan faal tubuh. Beberapa zat gizi dapat
dibuat oleh tubuh sendiri dan sebagian lainnya harus diperoleh dari makanan yang
kebutuhan makanan yang dikonsumsi tubuh dan dapat diperoleh melalui proses
yang berkenaan dengan pemeliharaan dan perbaikan organ tubuh. Status gizi yaitu
penggunaannya oleh tubuh. Menurut Sunita (2002: 3), status gizi adalah keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi, dibedakan
antara status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. Menurut Nyoman Supriasa, dkk.
(2002: 18), status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk
variabel tertentu, atau perwujudan dari nutrisi dalam bentuk variabel tertentu.
Menurut Tarwojo (1986: 13), status gizi adalah kesehatan seseorang sebagai
refleksi dari konsumsi pangan dan penggunaannya oleh tubuh. Status gizi dapat
anak akan menurunkan nilai potensi para siswa sebagai sumber daya
penanganan serius terutama jaminan ketersediaan zat-zat gizi sedini mungkin. Hal
proses tubuh yaitu: Memberi energi Zat-zat gizi yang dapat memberikan energi
adalah karbohidrat, lemak dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan
energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau aktivitas. Ketiga zat
gizi termasuk ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar. Ketiga
zat gizi terdapat dalam jumlah yang paling banyak dalam bahan pangan. Dalam
fungsi sebagai zat pemberi energi, ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat
pembakar. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh Protein, mineral dan air
adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karena itu, diperlukan untuk membentuk
sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak. Dalam fungsinya
ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat pembangun. Mengatur proses tubuh
Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh.
bahan-bahan asing yang dapat masuk kedalam tubuh. Mineral dan vitamin
dan otot serta banyak proses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses
dalam darah, cairan pencernaan, jaringan dan mengatur suhu tubuh, peredaran
dinamakan zat pengatur. Menurut Asmira (1980: 9), ada enam macam zat gizi
yaitu: hidrat arang atau karbohidrat, lemak, protein, mineral dan garam-garam,
vitamin- vitamin, dan air. Dari uraian di atas membuktikan bahwa zat gizi
merupakan zat yang sangat penting untuk dikonsumsi oleh tubuh untuk
dengan jenis kelamin, usia, berat badan, tinggi badan dan juga aktivitas seseorang.
Oleh karena itu setiap individu sangat berbeda dalam menerima konsumsi
karena pada dasarnya setiap jenis makanan tertentu tidak mengandung semua
kebutuhan yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga perlu beberapa makanan lain
serta beberapa mineral lain yang dibutuhkan tubuh dari beragam jenis makanan
zat-zat gizi. Hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi beraneka ragam
makanan tiap hari. Tiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat-zat gizi
yang
dikandungnya. Pengelompokan bahan makanan disederhanakan, yaitu didasarkan
pada tiga fungsi utama zat-zat gizi, yaitu sebagai: 1) sumber energi/tenaga; 2)
sumber zat pembangun; dan 3) sumber zat pengatur. Untuk mencapai gizi
kelompok bahan makanan tersebut. Dari tiap kelompok dipilih satu atau lebih
jenis bahan makanan sesuai dengan ketersediaan bahan makanan tersebut di pasar,
keadaan sosial ekonomi, nilai gizi, dan kebiasaan makanan. Menurut Djoko Pekik
Irianto (2006: 5), bahan makanan yang terdapat di dalam tipe kelompok bahan
c. Sumber zat pembangun: ikan, ayam, telur, daging, susu, kacang- kacangan,
memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari atau sebagai zat
tenaga, untuk proses tumbuh kembang pada anak, penggantian jaringan tubuh
yang rusak atau sebagai zat pembangun, serta untuk mengatur semua fungsi
tubuh dan
melindungi tubuh dari penyakit atau sebagai zat pengatur (Sunita Almatsier, 2009:
8).
sebagai zat pembangun, sedang vitamin dan mineral berfungsi sebagai zat
pengatur. Menurut Asmira (1980: 18), sesuai fungsinya, zat-zat gizi dapat
diperlukan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas. Ada berbagai macam zat gizi
yang terkandung dalam sebuah makanan. Menurut Asmira (1980: 18-31), macam-
a. Karbohidrat
Hidrat arang atau karbohidrat terdiri dari unsur Karbon (C), Hidrogen (H),
dan Oksigen (O). Di dalam tubuh, hidrat arang akan terbakar dan menghasilkan
tenaga dan panas. Satu gram hidrat arang menghasilkan empat kalori. Menurut
Cholina Trisa Siregar (2004: 1) karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari
elemen karbon, hidrogen dan oksigen. Menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 6-9),
tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa
oleh lebih dari dua molekul glukosa atau banyak molekul glukosa.
berikut:
a) Sumber Energi
cepat, dalam bentuk gerak apa pun, mulai dari gerak bernapasan pada
b) Penghemat Energi
fungsinya.
e) Lemak
Molekul lemak terdiri dari unsur-unsur Karbon (C), Hidrogen (H), dan
pada makanan.
Menurut Djoko Pekik Irianto (2006: 10-12) lemak dikelompokkan menjadi
dua jenis, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam
lemak jenuh terdapat dalam daging sapi, biri-biri, kelapa, kelapa sawit,
kuning telur, sementara asam lemak tak jenuh terdapat dalam minyak
2) Lemak Ganda
3) Derivat Lemak
(otak, ginjal, hati, daging, unggas, ikan dan kuning telur). Kolesterol
unik, yaitu:
e) Protein
unsur Nitrogen (N), Sulfur (S), Fosfor (F), dan kadang unsur-unsur lain.
1) Protein sederhana, protein jenis ini tidak ada ikatan dengan bahan lain,
antara lain:
f) Pemberi kalori
g) Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah
Vitamin digolongkan menjadi dua kelompok (Djoko Pekik Irianto, 2006: 15-17),
yaitu:
Vitamin jenis ini tidak dapat disimpan dalam tubuh. Kelompok vitamin
dan K. Jenis vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh dengan jumlah
9) Mineral
Zat mineral yang hanya diperlukan dalam jumlah kecil tetapi memegang
Flour (F), Cobalt (Co), dan Zink (Zn). Fungsi mineral antara lain: a) Dalam cairan
Yang termasuk mineral jenis ini yaitu kalsium (Ca), fosfor (P), kalium
Di antara jenis mineral ini yang paling banyak terdapat dalam tubuh
Yang termasuk jenis mineral ini antara lain zat besi (Fe), tembaga
(Cu), seng (Zn), mangan (Mn), zodium (J), dan fluoride (F).
Kebutuhan tubuh akan air dapat dikatakan nomor dua setelah oksigen.
Orang dapat hidup tanpa makanan untuk beberapa minggu, tetapi tanpa air orang
hanya dapat bertahan untuk beberapa hari. Fungsi air antara lain: a) Sebagai bahan
yang dapat mendeskripsikan berbagai senyawa polar ada dalam bahan makanan,
gizi (misalnya pada glikolisis dan glikogenolisis), d) Sebagai alat transportasi zat
gizi,
atau suatu masyarakat yang ditinjau dari segi sosial ekonomi, gambaran itu seperti
akan menunjang tumbuh kembang anak. Karena orang tua dapat menyediakan
tersebut didukung oleh Marpadi (2002: 24) yang menyatakan sebagai berikut:
“Dalam mempelajari keadaan ekonomi seseorang atau keluarga tidak cukup hanya
ditinjau dari pekerjaannya saja, tetapi ditinjau dari hal-hal yang berkaitan dengan
atau barang- barang yang dimiliki, termasuk material yang digunakan untuk
rumah yang ditempati.” Dalam penelitian Dwi Agung Hermawan 2005 dengan
judul “Hubungan status sosial ekonomi orang tua dengan status gizi anak
penelitian ini adalah ada hubungan positif dan signifikan antara status sosial
1) Pendidikan
a) Pendidikan umum
b) Pendidikan kejuruan
peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan
c) Pendidikan akademik
Pendidikan akademik adalah sistem pendidikan tinggi yang diarahkan pada
mendapat gelar S.T., dan sarjana pendidikan bergelar S.Pd.; demikian juga
gelar magisternya sesuai dengan bidang atau rumpun ilmu; sedangkan gelar
d) Pendidikan profesi
menempuh pendidikan profesi Akuntan, maka akan bergelar S.E. Ak; setelah
e) Pendidikan vokasi
diploma I, diploma II, diploma III, dan diploma IV. Lulusan Pendidikan
vokasi mendapatkan gelar vokasi, misalnya A.Ma (Ahli Madya), A.Md (Ahli
Madya).
f) Pendidikan keagamaan
g) Pendidikan khusus
didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar
atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan
(http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081030211927A
ApnzTt)
2) Pekerjaan
untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup dan untuk
kebutuhan hidup, seperti makanan minuman dan perabot rumah tangga, dan
lain-lain.
Contoh dan jenis-jenis pekerjaan serta hasilnya yaitu (1) Petani menghasilkan
padi, jagung, dll, (2) Pengrajin menghasilkan meja, kursi dan kerajinan yang
Contoh jenis pekerjaan serta jasanya anara lain (1) Guru berjasa dalam
pendidikan, (2) Dokter berjasa dalam kesehatan, dan (3) Sopir berjasa dalam
montir, sopir, pengacara, polisi, tentara, jaksa, hakim, pegawai negeri, perias
3) Pendapatan
Pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari kerja atau usaha yang telah
sebagai balas karya. Pendapatan sebagai balas karya terbagi dalam enam
kategori, yaitu:
b) Laba usaha sendiri adalah balas karya untuk pekerjaan yang dilakukan
d) Sewa adalah jasa yang diterima oleh pemilik atas penggunaan hartanya
diperoleh dari usaha seperti: petani, tukang, warungan, pengusaha kecil, dan
kerja sendiri, (2) Sebagian berupa sewa untuk tanah/alat produksi yang
Besarnya balas jasa ini biasanya dihitung sebagai persen (%) dari modal dan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak, yang dapat
dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib pajak yang
bersangkutan, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri dalam
nama dan dalam bentuk apapun. Gaji merupakan faktor terpenting dari biaya
sosial perusahaan dan pajak. Gaji juga merupakan tolak ukur kesuksesan
mengenai berbagai macam faktor lainnya. Semua ini dilakukan untuk lebih
mengurangi beban gaji. Oleh karena itu adanya pihak penengah sangatlah
Kepemilikan suatu barang oleh orang tidak terlepas dari apa yang
disebut hak milik. Menurut Kartasaputra (1982: 19) yang dikutip oleh Dwi
Hak milik adalah hak untuk menikmati kegunaan atau suatu kebendaan
dengan leluasa, untuk berbuat bebas dengan kebendaan itu asal tidak
bertentangan dengan undang-undang atau peraturan yang berlaku. Hak milik
yang paling sempurna atas suatu kebendaan karena pemilik dapat menjual,
menghadiahkan, menggadaikan, dan menghibahkannya, maka hak milik
disini bukanlah merupakan hak milik mutlak, karena hak milik di Negara kita
berfungsi sosial.
Dengan adanya beberapa pandangan di atas dapat diketahui bahwa
Status Gizi
modern, menuntut manusia untuk dapat lebih aktif, kreatif, dan inovatif dalam
salah satu prioritas utama dalam pembangunan nasional. Prioritas ini bertujuan
setiap negara.
Anak yang keadaan gizinya kurang baik akan terhambat pertumbuhan dan
perkembangan tubuhnya dan begitu sebaliknya, anak yang baik gizinya maka
sangatlah dipengaruhi oleh keadaan keluarga. Salah satunya adalah keadaan status
sosial ekonomi orang tua. Dengan kondisi sosial ekonomi orang tua yang cukup,
maka orang tua akan mampu mendidik, mengasuh, dan memenuhi kebutuhan
anak sehingga tingkat gizi anak akan lebih diperhatikan dan terpenuhi.
3.2 Definisi Operasional
definisi operiasional variabel dalam penelitian ini dapat dilhat pada table berikut :
3.3 Hipotesis
di atas, maka dapat ditarik kesimpulan yang bersifat sementara bahwa ada
hubungan yang positif dan signifikan antara status gizi dengan tingkat sosial
ekonomi orang tua/wali murid siswa kelas atas SDN 1 Sindang, Kecamatan
METODE PENELITIAN
korelasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
survei dengan teknik korelasional. Secara lebih spesifik, penelitian ini merupakan
hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Menurut Arikunto (2013:
mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan
perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.
digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu
penelitian tentang suatu konsep tertentu. Variabel yang akan diambil dalam
Penelitian ini terdiri atas dua variabel, yaitu status gizi siswa dan tingkat
sosial ekonomi orang tua/wali murid. Status gizi merupakan variabel terikat,
sedangkan tingkat sosial ekonomi orang tua/wali murid adalah variabel bebas.
4.3 Populasi dan Sempel Penelitian
4.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: subjek atau objek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN 1 Sindang, Kecamatan Sindang,
Kabupaten Indramayu.
Menurut Arikunto (2013: 174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti. Sedangkan menurut Sugiono (2011: 81) sampel adalah biagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari
tujuan tertentu. (Trianto, 2011: 261). Peneliti Sampel penelitian ini adalah siswa
kelas atas (kelas IV, V dan VI) beserta orang tua/wali murid SDN 1 Sindang,
sampling. Dari jumlah 124 siswa tersebut terdapat 61 siswa yang menjadi sampel
dalam penelitian ini. Jumlah tersebut diperoleh dari 20 siswa kelas IV, 23 siswa
data merupakan deskripsi variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat
pembuktian hipotesis. Oleh karena itu, benar tidaknya data sangat menentukan
bermutu atau tidaknya suatu penelitian. Instrumen data yang baik harus memenuhi
Agar suatu instrumen dapat memperoleh hasil yang baik, suatu instrumen
harus memenuhi suatu kriteria yang baik pula. Kriteria tersebut didapat dengan
mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari instrumen yang digunakan untuk
penelitian. Uji coba instrumen dalam penelitian ini akan dilakukan pada 30 siswa
sekolah dengan SD yang menjadi tempat penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
eksternal dan validitas internal. Validitas eksternal dicapai apabila data yang
dihasilkan dari
data instrumen sesuai dengan data informasi lain mengenai variabel penelitian
antara bagian-bagian instrumen secara keseluruhan. Dalam hal ini uji validitas
digunakan untuk menguji tingkat sosial ekonomi orang tua / wali murid dengan
metode angket. Berdasarkan hasil yang didapat dari metode angket yang telah di
dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment.
variabel.
b. Uji Reliabilitas
195) rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya
bukan 1 dan 0 (nol) missal angket atau soal bentuk uraian. Dengan uji reliabilitas
instrumen, akan diketahui taraf keajegan suatu instrumen dalam mengukur apa
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga lebih mudah
diolah (Suharsimi Arikunto, 2002: 136). Instrumen yang digunakan dalam
Tingkat sosial ekonomi orang tua dan wali murid diukur dengan
murid baik ayah maupun ibu. Instrumen untuk variabel tingkat sosial
b. Status Gizi
Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LLA/U) pada anak usia ½-5 tahun
dan 6-17 tahun. Cara ini dapat digunakan untuk mengetahui status gizi
anak usia ½-5 dan anak usia sekolah 6-17 tahun, tanpa membedakan jenis
kelamin. Menurut Nyoman Supariasa, dkk (2002: 59) lingkar lengan atas
hubungan antara status gizi dengan tingkat sosial ekonomi orang tua / wali murid
dan variabel terikat maka menggunakan bantuan komputer program SPSS 16.0 for
windows.
1. Uji Hipotesis
mengetahui hubungan status gizi dengan tingkat sosial ekonomi orang tua/wali
4.7.2 Anonimity
dengan nomor dan inisial penulisan. Nomor dan inisial dari partisipan ini
data ini hanya digunakan dalam kegiatan penelitian serta tidak akan
Indramayu.
Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu dari tanggal 1 April 2020
Dwi agung Hermawan. (2001). “Hubungan Status Sosial Ekonomi Orang Tua
dengan Status Gizi Anak Tunagrahita Mampu Didik SDLB Negeri
Bogor Gunung kidul.” Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.
Heri Sulistiyanto. (2006). “Hubungan Antara Status Gizi Dan Tingkat Kesegaran
Jasmani Siswa SD Jurugentong Di Kecamatan Banguntapan
Kabupaten Bantul.” Skripsi. Yogyakarta: FIK UNY.
Aksara.
Koendjaraningrat. (1983). Kebudayaan, Mentalis
dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia.
Rizqie Auliana. (2001). Gizi dan Pengolahan Pangan. Jakarta: Adicita. Sjahmien
Moehji. (1982). Ilmu Gizi Jilid II. Jakarta: Bharatara Karya
Aksara. Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta:
EGC.
Sunita Almatsier. (2002). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Sutrisno Hadi. (1990). Analis Butir Untuk Instrumen Angket Tes dan Skala
Nilai dengan Basik. Yogyakarta: Andi Offset.
Kepada:
Ditempat
Dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah saya pada kesempatan ini berharap kepada
Bapak/Ibu/Saudara untuk sejenak meluangkan waktu untuk memberikan pendapat informasi dengan
Maksud dan tujuan angket ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat penghasilan, tingkat
pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat sosial ekonomi orang tua terhadap status gizi siswa, dimana
jawaban tersebut semata-mata digunakan untuk kepentingan memperoleh data skripsi penulis. Namun
demikian harapan penulis dari angket ini dapat bermanfaat bagi para orang tua siswa yang dalam
Atas perhatian dan kesadaran Bapak/Ibu/Saudara untuk melengkapi angket ini, saya menyampaikan rasa
terima kasih yang sedalam-dalamnya, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan yang
Penulis
INSTRUMEN PENELITIAN
No. Responden :
Nama Siswa :
Jenis Kelamin :
Kelas :
Petunjuk
1. Bacalah terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan cermat sebelum saudara
menjawabnya.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut saudara benar sesuai dengan keadaan saudara, dengan cara
Ayah :
Ibu :
Ayah :
Ibu :