Oleh :
Nama : Sun Tatisina
NPM : 1420119004
Bismillahirrahmanirrahim, Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha Rahman dan
Rahim atas segala rahmat serta karunia-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan
Proposal yang berjudul “Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Remaja
Awal Tentang Masa Pubertas Di Smp 1 Maluku Tengah”. Proposal ini disusun
untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada
Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maluku Husada.
Peneliti menyadari bahwa Proposal ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
1. Hamdan Tunny S.Kep., M.Kes selaku Pembina Yayasan STIKes Maluku Husada.
2. Rasma Tunny, S.Sos selaku Ketua Yayasan STKes Maluku Husada, yang telah
3. Dr. Sahrir Sillehu, S.KM., M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
4. Ira Sandi Tunny, S.Si., M.Kes, selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
ii
7. Ibu dan Keluarga yang selalu memberikan motivasi, dukungan dan mendoakan
Keperawatan, dan seluruh Civitas Akademika STIKes Maluku Husada, yang telah
Kairatu,
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................iv
KATA PENGANTAR....................................................................................x
DAFTAR ISI ..................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................5
1.3.1 Tujuan umum........................................................................5
1.3.2 Tujuan khusus.......................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................6
1.4.1 Manfaat teoritis.....................................................................6
1.4.2 Manfaat praktis.....................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Pubertas .............................................................................17
2.1.1 Definisi Pubertas...................................................................17
2.1.2 Remaja awal..........................................................................18
2.1.3 Patofisiologi..........................................................................19
2.2 Konsep Dasar Pegetahuan .............................................................23
2.2.1 Definisi Pegetahuan..............................................................23
2.2.2 Pembentukan Perilaku..........................................................24
2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.................27
2.3 Konsep Sikap..................................................................................28
2.3.1 Definisi Sikap.......................................................................28
2.3.2 Komponen Sikap...................................................................29
2.3.3 Ciri-ciri Sikap........................................................................29
iv
4.9 Etika Penelitian...............................................................................46
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
6
pengambilan sampel yang dipilih adalah Teknik Random Sampling. Analisa data
menggunakan program SPSS versi 12 dengan rumus Chi Square dengan α = 0,01. Dari
hasil perhitungan dan analisis data didapat nilai X2 hitung : 43,767 (p:0,001) yang berati
terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan remaja usia pubertas dengan kesiapan
dalam menghadapi menarche.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP 1 Maluku Tengah dengan salah satu alasan
karena SMP ini terakreditasi B dan merupakan institusi yang berstatus negeri sehingga
sistem pembelajaran dan lingkungan belajar siswa termasuk sarana dan prasarana di
dalamnya sudah cukup lengkap. Dari paparan di atas maka penulis tertarik melakukan
penelitian untuk mengetahui Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Remaja Awal
Tentang Masa Pubertas Di Smp 1 Maluku Tengah.
7
berhubungan dengan Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Remaja Awal
Tentang Masa Pubertas Di Smp 1 Maluku Tengah.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
pertumbuhan yang pesat dari alat kelamin dan
timbulnya tanda-tanda seks sekunder.Perubahan
pada masa remaja awal
10
pundak dan dada bertambah besar dan bidang.
penis dan buah zakar membesar, dan kelenjar
keringat lebih aktif (Sarwono,2011)
Perubahan kelamin sekunder pada
perempuan ditandai dengan payudara
membesar, pinggul mulai melebar, dada
membesar, tinggi dan berat badan bertambah
secara cukup cepat., kulit dan rambut berminyak
dan kadang – kadang tumbuh jerawat, mulai
tumbuh rambut di ketiak dan sekitar vagina,
lebih banyak berkeringat dan keringat mulai
mengeluarkan bau, suaranya menjadi halus
(BKKBN, 2015).
11
mengandung pambuluh darah dan
syaraf.
(d).Klitoris
Merupakan daerah erotik utama pada
wanita yang akan membesar dan
mengeras apabila mendapatkan
rangsangan seksual.
(e). Vestibulum
Berfungsi untuk mengeluarkan cairan
apabila ada rangsangan seksual yang
berguna untuk melumasi vagina pada
saat bersenggama.
(f). Hymen
Merupakan lapisan tipis yang
menutupi sebagian besar dari
introitus vagina, membentuk lubang
sebesar ibu jari
12
plasenta yang melekat pada dinding
rahim.
(c).Tuba Fallopi
Berfungsi sebagai saluran yang
membawa ovum yang dilepaskan
ovarium ke dalam uterus.
(d).Ovarium
Berfungsi memproduksi ovum.
(e).Ligamentum
Berfungsi untuk mengikat atau
menahan organ-organ reproduksi
wanita agar terfiksasi dengan baik
pada tempatnya, tidak bergerak dan
berhubungan dengan organ
sekitarnya.
13
(b). Epididimis
Berfungsi untuk menghubungkan
testis dengan saluran vas deferens
memproduksi cairan yang banyak
mengandung enzym dan gizi yang
fungsinya mematangkan /
menyempurnakan bentuk sperma.
(c). Vas deferens
Berfungsi untuk menyalurkan
sperma dari epididimis ke vesika
seminalis. Tempat menyimpan
sebagian dari sperma sebelum
dikeluarkan.
14
membantu agar sperma lebih tahan
hidup dan lebih memungkinkan
untuk bergerak dan memudahkan
pembuahan.
4) Perubahan psikologis
Perubahan psikologis juga terjadi
baik pada remaja perempuan
maupun remaja laki-laki.
Mereka mengalami perubahan
emosi, pikiran, perasaan, lingkungan pergaulan
dan tanggung jawab. Perubahan Psikis menurut
Hurlock, 2013 yaitu : a). Remaja awal
cenderung cemas dengan perubahan yang
terjadi
pada fisiknya, kecemasan itu dapat berupa
kekhawatiran atau ketakutan yang
berlebihan, emosi dan kurang percaya diri.
15
e). Kemurungan, merajuk, ledakan amarah dan
kecenderungan untuk menangis karena
hasutan yang sangat kecil merupakan ciri–
ciri bagian awal masa puber.
Berbagai perubahan tersebut terjadi karena
adanya peningkatan kadar gonatrotopin yaitu folikel
stimulating hormone (FSH) dan luteanizing hormon
(LH) yang akan mematangkan sel leidig dan
mengeluarkan hormon testosterone pada laki- laki
dan hormon estrogen pada perempuan sebelum
menstruasi. Selama pubertas pada anak laki – laki
kadar hormon testosterone meningkat melebihi
20ng/dl, yang sebelumnya selama anak-anak lebih
kecil dari 10 ng/dl (Soetjiningsih, 2007).
5) Perubahan Psikososial
16
sebagainya. Pada saat itu mereka mulai
memperhatikan tubuhnya dan penampilan dirinya
dan sering membandingkan dengan orang lain.
Selain tertarik pada dirinya juga tertarik pada teman
sebaya yang berlainan jenis walaupun masih
disembunyikan karena mereka menyadari masih
terlalu kecil untuk berpacaran.
Di dalam pergaulan sosial remaja akan
mengalami kerugian karena pada umumnya orang
dewasa dan teman–temannya akan
memperlakukannya sebagai anak yang lebih kecil
dan dianggap kurang cakap. Dalam keadaan seperti
ini kadang mereka akan bereaksi dengan
menunjukkan sikap dan perilaku yang kekanak–
kanakan maupun dengan bermacam–macam
kompensasi sehingga menjadi sangat agresif
(Soetjiningsih,2017).
17
2.2 Konsep Dasar Pegetahuan
2.2.1 Defenisi Pegetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi
setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif
merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang (Notoatmodjo, 2019). Sikap seseorang terhadap suatu obyek
menunjukkan pengetahuan orang tersebut terhadap obyek yang
bersangkutan (Walgito,2019).
a. Tingkat pengetahuan dalam domain kognitif
Menurut Notoatmodjo (2003), tingkat pengetahuan dalam domain
kognitif dibedakan dalam 6 tingkatan, yaitu:
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang
sudah dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan
tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang
spesifik dari bahan yang dipelajari. Ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah.
2. Memahami (comprehension)
3. Aplikasi (aplication)
4. Analisis (analysis)
18
5. Sintesis (syntesis)
6. Evaluasi (evaluation)
19
Tingkat pengetahuan remaja tentang pubertas yang dibahas pada penelitian
ini hanya pada urutan pertama dari enam tingkat domain kognitif, yaitu pada ranah
tahu (know).
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau obyek (Notoatmojo, 2003).Sikap sebagai suatu
tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya
dengan objek–objek psikologis (Azwar S,2005). Sikap juga dapat diartikan sebagai
kecenderungan yang relatif stabil, dimiliki seseorang dalam bereaksi (baik reaksi
positif maupun negatif) terhadap dirinya sendiri, orang lain, benda, situasi atau
kondisi sekitarnya (Mappiare, 1999). Sikap tumbuh diawali dari pengetahuan yang
dipersepsikan sebagai suatu hak yang baik (positif) maupun tidak baik (negatif),
kemudian diinternalisasikan ke dalam dirinya.
20
B. Tingkatan sikap
1) Menerima (receiving)
diberikan (objek)
2) Merespon (responding)
3) Menghargai (valuing)
C. Sifat sikap
21
secara efektif disertai dengan rasa kepuasan
D. Ciri-Ciri Sikap
perkembangan hidup.
objek.
hal.
22
E. Cara Pengukuran Sikap
1) Pengetahuan
2) Pengalaman pribadi
23
mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi
4) Pengaruh kebudayaan
S, 2018).
5) Media massa
24
konsumen (Azwar S, 2015).
2018).
7) Faktor emosional
25
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Pengetahuan
Remaja awal Tentang
Sikap
Masa Pubertas
Gambar 3.1
Kerangka konsep
Keterangan :
: Garis penghubung
Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Remaja Awal Tentang Masa
Pubertas Di Smp 1 Maluku Tengah
26
3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dugaan sementara yang mengandung pertanyaan-pertanyaan
ilmiah, tetapi masih memerlukan pengujian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Hipotesis alternatif (Ha)
Adakah Pengaruh Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Remaja Awal
Tentang Masa Pubertas Di Smp 1 Maluku Tengah.
2. Hipotesis Nol
Tidak ada Pengaruh Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Remaja Awal
Tentang Masa Pubertas Di Smp 1 Maluku Tengah
27
BAB IV
METODE PENELITIAN
28
Siswi yaitu 55 orang yang terdapat di Smp 1 Maluku Tengah.
4.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya
(Nursalam, 2020). Variabel harus dapat diukur tetapi variabel bukan ukuran
(parameter). Variabel yang akan diungkapkan dalam penelitian ini sebagai
berikut.
4.4.1 Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Nursalam, 2020). Variabel
terikat dalam penelitian ini berdasarkan tujuan penelitian adalah Penyuluhan
Kesehatan.
4.4.2 Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variable yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variable dependen (Sugiono 2014). Variabel
bebas dalam penelitian berdasarkan tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Pengetahuan Dan Sikap
29
No Variabel Defenisi Alat ukur Hasil ukur Skala
operasional
1 Penyuluhan Tindakan pemberian SAP - -
Kesehatan penyuluhan Masa
Pubertas
(Notoatmodjo,2014)
1. Pendidikan Kesehatan
a. Lembar SAP
2. Kusioner
1. Pengetahuan
30
Kuesioner pengetahuan terdiri dari 10 pernyataan, jika jawaban
benar nilainya 1 jika salah nilanya 0 dengan total scor 10. Kategori
pengetahuan antara lain:
Baik, jika pengetahuannya (≥ 80 %)
Cukup, jika pengetahuannya (50 -<80 %)
Kurang, jika pengetahuannya (<50 %).
2. Sikap
Pernyataan sikap terdiri dari 10 pernyataan, dan terdapat pernyataan positif
dan negatife. Untuk pernyataan positif diberi nilai SS : 4, S : 3, TS : 2, STS : 1, dan
peryataan negatif diberi nilai SS : 1, S : 2, TS : 3, STS : 4. Penilaian sikap diambil
dari nilai median, dengan total scor 40 jika semua jawaban benar, sikap positif jika
scor lebih dari 20 dan sikap negatif jika scor kurang dari atau sama dengan 20.
Sikap positif : > 20
Sikap negative : ≤ 20
1. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data-data yang dikumpulkan secara langsung dari subjek
penelitian. Data primer diperoleh dari jawaban-jawaban responden terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner tentang data usia, pendidikan
kesehatan, pengetahuan dan Remaja Awal Tentang Masa Pubertas.
b. Data sekunder
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pihak lain, tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dan subjek penelitiannya, Data sekunder dari
penelitin ini diperoleh berdasarkan pengambilan data awal. (Nursalam, 2020).
4.8 Analisa Data
1. Teknik Pengolahan Data
Setelah data hasil penelitian dikumpulkan oleh peneliti langkah selanjutnya
yang akan dilakukan peneliti adalah menganalisa data yang telah diperoleh melalui
31
langkah-langkah sebagai berikut (Nursalam, 2017) :
a. Editing
Apabila ada kuisioner yang belum lengkap maka dapat meminta responden
untuk melengkapi kembali bila memungkinkan, dan jika tidak memungkinkan maka
akan diganti angket yang baru dengan responden yang baru.
b. Coding
Setelah kuesioner disunting, selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding,
yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau
bilangan. Coding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data
(data entry).
c. Memasukkan Data (Data Entry)
Data merupakan jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam
bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau software
komputer. Salah satu paket program yang paling sering digunakan untuk entry data
penelitian adalah paket program SPSS 20.0 for Window.
d. Tabulating
Data atau jawaban dari responden dilakukan penyesuaian data yang merupakan
pengoorganisasian dan sedemikian rupa agar dapat mudah dijumlah, disusun dan
ditata untuk disajikan dan dianalisis.
2. Analisa Data
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkn ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih nama yang penting dan
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri maupun orang lain (Nursalam, 2020).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Univariat
dan Bivariat. Pengolahan data menggunakan komputer. (Nursalam 2020).
4.8.1 Analisis Univariat
Analisa Univariat adalah suatu prosedur pengolahan data dengan
menggambarkan dan meringkas dan dengan cara ilmiah dalam bentuk table
atau grafik (Nursalam, 2020).
4.8.2 Analisis Bivariat
Analisa bivariat adalah analisa secara simultan dari 2 variabel
32
dilakukan untuk melihat hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen dengan menggunakan Uji sperman’s rho dengan nilai
kemaknaan 0,005 (Nursalam, 2020).
4.9 Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya rekomendasi dari
pihak institusi atas pihak lain dengan mengajukkan permohonan izin pengambilan data
awal kepada instansi tempat penelitian dalam hal ini pihak BKPM Provinsi Maluku
tahun 2022. Setelah mendapat persetujuan barulah dilakukan penelitian dengan
menekankan masalah etika penelitian yang meliputi:
33
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta :
Salemba Merdeka.
34
Mappiare, A. 1999 . Psikologi Remaja. Surabaya : Usaha Nasional
Nancy. P. 2002. Sex atas nama cinta ( perilaku seksual remaja SMU di
35
47
36