PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh :
NONO TARSONO
CKR0160151
Assalamualaikum wr.wb.
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yangtelahmelimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Skripsi yang berjudul “Hubungan Pengalaman
Bullying Terhadap Tingakat Kepercayaan Diri pada Remaja di SMK3
Kuningan Tahun 2020”. Proposal Skripsi ini disusun untuk memenuhi
syarat yang telah ditentukan untuk dapat menyelesaikan pendidikan pada
Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan.
Dalam proses penyusunan Proposal ini penulis tidak mungkin dapat
menyusun tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu penulis ingin
menyampaikan ucapanterima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M.Kes., AIFO., selaku ketua Yayasan
Pendidikan Bhakti Husada Kuningan.
2. H. Abdal Rohim, S.Kp, MH., Selaku Ketua STIKes Kuningan.
3. Ns.NanangSaprudin, S.Kep., M.Kep.,selaku Ketua Program Studi S1
Keperawatan STIKes Kuningan sekaligus Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Proposal.
4. Ns. Neneng Aria Nengsih, S.Kep., M.Kep, selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunanProposal.
5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kuningan yang telah membantu dalam
penyusunan Proposal ini.
6. Seluruh siswa siswi remaja yang telah bersedia menjadi responden
penelitian.
7. Yang saya cintai kedua orang tua beserta keluarga besar yang senantiasa
mencurahkan kasih sayang, memberi dukungan moral maupun material
serta doa dan kepercayaan kepada saya selama ini sehingga saya bisa
menyelesaikan penyusunan Proposal ini dengan lancar.
i
8. Rekan-rekan mahasiswa program S1 Keperawatan STIKes Kuningan yang
telah memberikan saran dan motivasi dalam penyusunan Proposal ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan saran dan kritik pembaca yang bersifat membangun guna
kesempurnaan Skripsi ini. Akhir kata semoga Skripsi ini dapat bermanfaat
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Wassalamualaikumwr.wb.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
C. Hipotesis......................................................................................................41
B. Variabel Penelitian.....................................................................................42
D. Instrumen Penelitian.................................................................................44
iii
E. Teknik Pengumpulan Data.........................................................................45
G. Analisis Data............................................................................................... 49
H. Etika Penelitian............................................................................................ 52
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
v
DAFTAR BAGAN
Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mental, sosial, fisik dan pola peralihan dari masa kanak-kanak menuju
akan menunjukan perilaku seperti tidak bisa berbuat banyak, selalu ragu
pada masa ini lebih menekankan pada pencarian identitas diri atau jati diri”.
psikososial serta pada masa ini biasanya seseorang akan mencari identitas
diri.
1
2
kualitas kemampuan diri yang nyata. Remaja yang puas pada kualitas
dirinya akan cenderung merasa aman, tidak kecewa dan tahu apa yang
dalam Hidayat, 2016). Dengan kata lain, kepercayaan diri bisa dikatakan
anak yang kuat akan menjadi modal penting bagi masa depannya ketika
berawal dari terbentuknya konsep diri yang positif. Begitu juga dengan
kepercayaan diri pada masa remaja. “Pada masa ini kepercayaan diri
3
seseorang remaja diawali dengan konsep diri yang positif” (Hurlock et al.,
2012). Konsep diri positif pada remaja juga dapat disebabkan oleh faktor
dari dalam diri dan faktor dari lingkungan. Faktor dari dalam diri ini
sebagai bahan rujukan dalam penelitian ini. Oleh Ida Ayu Surya Dwipayanti
bullying yang dialami anak korban bullying maka presentasi belajar akan
oleh remaja. Jumlah ini meningat dari data tahun 2016 data ini menurut
RI) gangguan kesehatan mental diawali tingkat kepercayaan diri rendah hal
ini sangat rentan terjadi pada mayarakat pada tahun 2018 di indonesia
padatahun 2018 terdapat 54.231 ribu jiwa yang tercatat melaporkan dirinya
B. Rumusan Masalah
Masa remaja merupakan salah satu masa yang dilewati dalam setiap
dewasa.kepercayaan diri pada remaja tampak pada sikap yang menerima diri
5
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat praktis
a. Bagi responden
b. Bagi sekolah
c. STIKes Kuningan
pada remaja.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan bersifat pasif. Pernyataan tersebut kemudian diperkuat oleh hakim yang
penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan atau situasi
yang dihadapinya.
bentuk perilaku positif dan rasa optimis yang dimiliki oleh semua individu
8
kehidupan sehari-harinya.
kualitas kemampuan diri yang nyata. Remaja yang puas pada kualitas
dirinya akan cenderung merasa aman, tidak kecewa dan tahu apa yang
perilaku seperti tidak bisa berbuat banyak, selalu ragu dalam menjalankan
tugas, tidak berani berbicara jika tidak mendapat dukungan, menutup diri,
dan optimis yang ada pada diri seseorang terhadap potensi atau kemampuan
dirinya dalam menjalani kehidupannya, dan dia percaya bahwa yang dia
tidak mau mengakui bahwa orang lain memiliki kelebihan tetapi sebaliknya,
orang yang meiliki kepercayaan diri dia akan menganggap bahwa setiap
(2014) ciri-ciri individu yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi adalah
sebagai berikut :
mengembangkan motivasi.
segala hal. Orang yang mempunyai sikap optimis sudah pasti dia akan
berani melangkah penuh dengan percaya diri untuk meraih apa yang ia
cita-citakan.
Orang yang memiliki percaya diri yang tinggi maka dia mampu
keputusan. Orang percaya diri itu tahu bahwa tergesa-gesa itu hanya
mendatangkan penyesalan.
diri dengan kekurangan yang dia miliki, tapi kekurangan tersebut tidak
dilakukannya.
b. Memahami diri adalah orang yang memandang segala sesuatu dari segi
yang mengandung harapan baik dan bereaksi positif tentang diri dan
1. Faktor Internal
Selain itu seseorang yang konsep dirinya positif akan percaya diri
oleh orang lain adalah orang yang mempunyai harga diri tinggi.
c. Kondisi fisik yaitu suatu kondisi yang dapat menimbulkan diri tidak
cacat anggota tubuh, bahkan rusaknya salah satu indera menjadi diri
diri tinggi.
2. Faktor Eksternal
keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami,
istri atau suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan
adopsi dan tiap-tiap anggota keluarga selalu suami, istri yang terikat
keluargaadalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah
budaya.
14
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi Sosial
3) Fungsi Ekonomi
4) Fungsi Reproduksi
keluarga.
ide atau informasi yang lainnya yang dibutuhkan serta informasi ini
orang lain, dukungan ini berupa dukungan simpatik dan empati, cinta,
penderita.
17
muncul begitu saja pada diri seseorang, hubungan guru dengan siswa
merupakan hal yang amat penting dan sangat menentukan berhasil atau
kepercayaan diri dibangun dengan cara tanya jawab dengan teman maupun
dalam menjawab soal yang sulit, guru memiliki kemahiran mengajar dan
pada seseorang di kemudian hari jika situasi kelas terkondisi dengan baik,
dengan anda bukan yang dekat dengan masalah anda dan hadapi
hasil positif dari sebuah masalah, sesuatu yang anda takutkan jarang
terjadi di kehidupannyata.
sebagai berikut :
2. Cukup toleran
3. Merasaoptimis
4. Suka berkreatif
5. Bertanggung jawab
7. Menerima pengalamanbaru
19
8. Berani menghadapitantangan
11. Berinisiatif
1. Fisik berupa otot kaku dan tegang terutama pada leher, bahu, dan
panas,berkeringat.
rendah diri, menarik diri dari pergaulan, dan menjauhi dari aktifitas
yang sebelumnyadisukai.
ataumemukul.
sisi positif dirinya maupun situasi yang terjadi, prilaku yang menandai
adalah putus asa, ketakutan, rendah diri dan menarik diri daripergaulan.
pada tempat dan waktu. Rasa percaya diri bisa meningkat dan menurun
telah dilalui, percaya diri bisa pengaruhi oleh situasi oleh hal-hal yang
hidup.
2. Saya benar-benar tahu apa yang saya inginkan untuk kehidupan saya.
3. Saya tak pernah mencela diri habis-habisan atas kegagalan yang saya
21
alami.
4. Saya bisa tetap berdiri tegak dan berpikir jernih meskipun suasannya
5. Banyak dari pekerjaan saya melibatkan apa-apa yang saya suka untuk
jalani.
saya.
10. Saya tidak merasa canggung untuk mencoba hal dan tantangan baru.
B. Konsep remaja
1. Definisi remaja
asset bangsa terciptanya generasi mendatang yang baik. Masa remaja atau
Menurut lestari (2012:72), “masa remaja adalah masa dimana anak sudah
masa ini terjadi perubahan fisik, mental, dan psikososial yang cepat
pada masa ini lebih menekankan pada pencarian identitas diri atau jati diri”.
psikososial serta pada masa ini biasanya seseorang akan mencari identitas
diri.
identitas diri, system nilai moral dan etika, dan sudah memiliki
penghargaan atas dirinya. Pada masa ini berkembang emosi, kognitif dan
Menurut Ali dan Asrori (2010:16), ada beberapa sikap yang sering
a. Kegelisahan
dimasa depan.
b. Pertentangan
Sebagai individu yang sedang mencari jati diri, remaja berada pada
situasi psikologi antara ingin melepaskan diri dari orang tua dan
c. Mengkhayal
d. Aktivitas kelompok
Pada umumnya remaja meiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Karena
yang berada pada tahap transisi antara masa kanak kanak dan dewasa,
a. Masa Transisi
sebelumnya akan beralih pada apa yang terjadi sekarang. Jadi jika
lebih penting bagi remaja dari pada individualitas. Contohnya dalam hal
c. Masa perubahan
dengan pesat selama masa awal remaja, perubahan perilaku dan sikap
kepercayyan diri
Remaja
Pada hasil peneliti yang dilakukan peneliti, kepercayaan diri pada remaja
yang pernah atau mengalami perilaku bullying ringan diketahui bahwa sebagian
besar memiliki kepercayaan diri yang cukup tingggi. Hal ini dapat terjadi karna
siswa-siswa tersebut memiliki mekanisme koping dan penyesuaian diri yang baik
serta bullying yang dialami oleh subjek tergolong tidak parah dalam menerima
perilaku bullying. Namun ada juga siswa yang menerima perilaku bullying ringan
memiliki kepercayan diri yang cukup rendah, hal ini bisa terjadi karena beberapa
faktor yaitu siswa tersebut kurang bisa mengungkapkan perasaan, selain itu
keadaan yang dialami subjek di luar lingkungan sekolah serta kejadian buruk yang
terjadi di masalalu.
28
BAB III
A. Kerangka Konsep
Variabel
Faktor- faktoryang
mempengaruhi
kepercayaan diri Faktor Internal
Faktor Eksternal
Bagan 3.1 Tabel Definisi Oprasional
Keterangan
Penghubung
29
B. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yag
dirumuskan berdasarkan karakteisti-karakteristik variabel tersebut yang
diamati dan benar-benar dilakukan peneliti sesuai dengan variabel yang
terlibat dalam penelitian (Badriah, 2012). Menurut Notoatmodjo (2010),
definisi operasional adalah batasan ruang lingkup atau pengertian variabel-
variabel yang diteliti atau diamati.
Sub variabel
30
2 Faktor Internal
Konsep diri yaitu sikap 1. baik Nominal
dan baik,
pandangan jika
a
individu nilai >
terhadap mean /
seluruh median
keadaan 2. kurang
baik
jika
nilai ≤
mean /
median
Harga diri yaitu individu 1. Baik, jika Nominal
b
membanding nilai >
kan mean /
kemampuan median
individu lain 2. kurang
melalui baik jika
penilaian nilai ≤
yang mean /
dilakukan median
terhadap diri
sendiri
c Kondisi fisik yaitu suatu 1. baik, jika Nominal
kondisi yang nilai >
dapat mean /
menimbulkan median
diri tidak 2. kurang
berharga baik jika
dibandingkan nilai ≤
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
Pada Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas (Independent)
1. Populasi
ciri lokasi, ciri individu, atau juga karakter tertentu (Badriah, 2012),
Populasi dalam penelitian ini adalah Orang tua yang memiliki balita di
2. Sampel
N
n=
1+ N (e)²
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
195
n=
1 + 195 (0,1)²
35
195
n = = 66 responden
2,95
purposive sampling.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat pengumpulan data yang telah baku atau alat
2012).
a. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu
kuisoner yang kita susun tersebut mampu mengukur hal yang hendak kita
ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap
kesahihan instrumen.
maka butir instrumen dianggap valid, sebaliknya jika r hitung < r tabel
b. Uji Reliabilitas
subjek yang sama (homogen) diperoleh hasil yang relatif sama. Adapun
bila nilai r alpha lebih besar dari r tabel (0,413) maka dinyatakan reliabel.
Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai r alpha = 0,902 yang berarti semua
pernyataan reliabel.
1. Sifat Data
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar
data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini pengumpulan data di ambil dari
a. Tahap Persiapan
b. Tahap Pelaksanaan
responden kepada orang tua yang mempunyai balita, bagi orangtua yang
orang tua dan jika tidak memungkinkan akan melakukan penelitian via
telah ditentukan.
c. Tahap Akhir
F. Analisis Data
a. Editing
jawabannya konsisten
b. Coding
40
c. Processing
d. Cleaning
a. Analisis Univariat
numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi.
f
P x100
%
N
Keterangan:
P: Persentase
F: Frekuensi responden
b. Analisis Bivariat
berkorelasi.
G. Etika Penelitian
42
a. Hak Reponden
b. Kewajiban Responden
a. Hak Peneliti
b. Kewajiban Peneliti
1. Lokasi penelitian
A. Identitas
Nama
Umur
Jenis kelamin
B. PetunjukPengisian
tersedia!
guru.
KD:Kadang-Kadang
J :Jarang
TP : TidakPernah
C. Kepercayaan diri
No. Pernyataan SS S TS STS
1 Saya menerima setiap kritikan dari orang lain
demi kebaikan saya 46
2 saya menganggap diri saya sama dengan
orang yang saya idolakan
3
Saya tidak putus asa ketika pendapat saya
ditolak orang lain
4 Saya selalu membuat rencana-rencana
kegiatan yang sesuai sengan kemampuan
saya
5 Biasanya saya lebih senang apabila saya
dapat mandiri
6
Saya tidak percaya diri dengan kondisi
tubuh saya
sekarang ini
7
Saya menghargai orang lain yang berbeda
prisnsip dengan saya
8
Bila suatu ketika ada teman yang menyakiti
perasaan saya, saya mudah memaafkannya
tanpa dia meminta maaf terlebih dahulu
Saya memahami diri saya sendiri
9
Saya akan menunggu orang lain terlebih
dahulu untuk mengambil suatu tindakan
10
Kegagalan yang saya
alamimenimbulkan kekecewaan
dalam diri saya
11 Saya biasanya menyelesaikan persoalan
saya sendiri tanpa bantuan orang lain
KISI-KISI KUESIONER
KEPERCAYAAN DIRI
ITEM
TOTAL
48
DAFTAR PUSTAKA
Sukarman. 2014. Korelasi Sikap Percaya Diri Dengan Motivasi Belajar. Jurnal
Al-Tazkyah (online), vol.4 2, (https://portalgaruda,org/articel, diakses sabtu
11 febuari 2017)
Sugiyono. (2011).Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.
XAsiyah, N. (2013). Pola asuh demokratis, kepercayaan diri dan kemandirian
mahasiswa baru. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 2(2).
Badriah, D. L. (2012). Metodologi penelitian ilmu-ilmu kesehatan. Bandung:
Multazam.
Derry Iswindharmajaya, J. (2014). Satu hari menjadi lebih percaya diri. Elex
Media Komputindo.
Hidayat, A. (2011). Aziz Alimul. 2011. Metode Penelitian Keperawatan Dan
Teknik Analisis Data, 2010–2012.
Hurlock, E. B., Istiwidayanti, Sijabat, R. M., & Soedjarwo. (2012). Psikologi
perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga,
Jakarta.
Notoatmodjo, S. (2010). Metododologi Penelitian Kesehatan.
Parsons, L. (2012). Back to Learning. Pembroke Publishers Limited.
Purwaningsih, S., Maulina, V., & Firdaus, R. M. (2017). PENGARUH KONSEP
DIRI, LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA, DAN PENDAPATAN ORANG
TUA TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF MAHASISWA DENGAN
PENGETAHUAN TEORI EKONOMI MIKRO SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING. Jurnal Riset Pendidikan Ekonomi, 2(1).
Rahayu, S. (2018). HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI ANAK TERHADAP POLA
ASUH PERMISIF INDIFFERENT ORANGTUA DENGAN PERILAKU
ASERTIF PADA REMAJA KORBAN BULLYING SKRIPSI Oleh: Sri Rahayu
13081325 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MERCU BUANA
YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2018. Universitas Mercu Buana Yogyakarta.
Sugiono, P. D. (2015). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Surahman, S. S. (2014). Metodelogi Penelitian untuk Mahasiswa Farmasi. Trans
Info Media. Jakarta. Halm.
Taylor, R. (2013). MengembangkanKepercayaan Diri. Penerbit Erlangga.
50
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Kepada Yth :
Calon Responden
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa
STIKesKuningan (STIKKu) Program Studi S1 Keperawatan Semester VIII
(delapan) :
Nama : Lingga Putra
NIM : CKR0160175
Bermaksud akan mengadakan penelitian pada bulan Mei 2019 dengan
judul penelitian “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kepercayaan
Diri Pada Remaja Di Desa Babatan Kecamatan Kadugde Kabupaten
Kuninga 2020”Apabila Saudara/i menyetujui, maka dengan ini saya mohon
kesediaan untuk mendatangani lembar persetujuan dan menjawab pertanyaan
yang saya ajukan. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.
Peneliti
No Pernyataan SS S TS STS
Nono Tarsono
CKR0160151
53
HARGA DIRI
KONSEP DIRI
N PERTANYAAN S SS T ST
54
O S S
1 Saya memiliki tubuh yang sehat
2 Saya senang tampak rapi sepanjang hari
3 Saya seorang yang menarik
4 Saya sakit sakitan
5 Saya tidak menjaga kebersihan tubuh saya
6 Saya orang yang tidak menarik
7 Saya puas dengan ukuran tubuh saya
8 Saya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek
9 Ada keinginan dalam hati saya untuk mengubah bagian-
bagian tertentu dari tubuh saya
10 Saya merasa tidak sesehat yang seharusnya
11 Saya ingin memperbaiki beberapa bagian tubuh saya
12 Saya merasa penampilan fisik saya tidak sebagaimana
yang saya harapkan
13 Saya menjaga kesehatan tubuh saya sebaik-baiknya
14 Saya mampu mengerjakan tugas-tugas saya
15 Saya mencoba menjaga penampilan saya sebaik-
baiknya
55