Anda di halaman 1dari 17

PENGUKURAN RELIABIALTAS TES DAN RELIABIALITAS ITEM HASIL BELAJAR

Mata Kuliah : Evaluasi Pendidikan IPS

Dosen Pengampu : Prof Dr. Gatot Suradji

MAKALAH

Kelompok 2

Abdul Akbar Ikrom : 20227379027

Dea Fauzia Ridlwan : 20227379047

Dewi Pujiati : 20227379055

Dwi Reynowati Sudjono : 20227379019

Faisal Alkatiri : 20227379079

Ridwan Syarif : 20227379024

Suhelmi : 20227379050

Yohana Hastarini : 20227379049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Allah Subhanahu Wa Ta’alaa. hanya kepada-Nya
lah kami memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan. Tidak lupa
shalawat serta salam kami haturkan pada junjungan dan suru tauladan kita, Nabi Muhammad
Shollallahu A’laihi Wassalaam. risalah beliau lah yang bermanfaat bagi kita semua sebagai
petunjuk menjalani kehidupan.

Dengan pertolongan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Pengukuran


Reliabialitas Tes dan Reliabialitas Item Hasil Belajar”. Pada isi makalah akan diuraikan
materi-materi sehubungan dengan hal tersebut, kiranya dengan ketulusan hati kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Gatot Suradji selaku dosen mata kuliah
Evaluasi Pendidikan IPS yang telah memberikan tugas mengenai makalah ini sehingga
pengetahuankami dalam penulisan makalah ini semakin bertambah.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan IPS.
Kami menantikan kritik dan saran yang membangun dari setiap pembaca agar perbaikan
dapat dilakukan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Jakarta, 04 November 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah...................................................................................................... 4

C. Tujuan Penulisan ....................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5

A. Pengertian Reliabilitas ............................................................................................... 5

B. Tujuan Reliabilitas ..................................................................................................... 6

C. Jenis-jenis Reliablitas ................................................................................................ 7

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Reliabilitas........................................................ 9

E. Metode Mencari Besarnya Reliabilitas.................................................................... 10

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 13

A. Kesimpulan .............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu aspek positif kemajuan dari dunia penelitian yang ada di Indonesia,

adalah muncul banyaknya para peneliti-peneliti muda yang kini lebih kritis lagi dalam

meneliti objek-objek yang ada. Di Indonesia, banyak sekali para peneliti ataupun bukan

peneliti yang banyak melakukan sebuah riset guna memenuhi tugas ataupun sebagai

pembuktian dari sebuah kejadian. Yang dimana setiap penelitian tersebut biasanya

memerlukan sebuah pengujian agar nantinya mampu menjadi sebuah hasil ilmiah yang

benar-benar valid dan bersifat riel tanpa adanya kebohongan ataupun ketidaknyataan

yang mengesankan data yang diperoleh bersifat dibuat-buat. Agar kajian kita bisa

bersifat riel maka kita sebagai seorang peneliti harus menguji terlebih dahulu hasil

penelitian kita yang disebut dengan uji reabilitas.

Kebanyakan dari kita mengira bahwa jika kita mempunyai kesimpulan dari hasil

penelitian kita terhadap kejadian-kejadian yang terbatas, maka kesimpulan itu berlaku

dengan sempurna untuk seluruh kejadian yang sejenis. Perkiraan semacam itu belum

tentu benar, untuk menghindari hal-hal yang semacam itu maka kita harus melakukan

reliabilitas, yang berguna untuk menunjukkaan kevalidan data dari hasil sebuah

penelitian yang kita lakukan.

Reliabilitas mampu menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap skor atau

tingkat kecocokan skor dengan skor sesungguhnya. Reliabilitas ini bisa dicapai melalui

tingkat kecocokan di antara skor pada lebih dari sekali pengukuran. Jika makin cocok

dengan skor sesungguhnya maka makin tinggi tingkat reliabilitasnya. Kalaupun ada

ketidakcocokan itu merupakan kekeliruan yang acak. Jadi kemungkinan munculnya

kesalahan masih tetap ada, namun kemungkinan itu sangatlah kecit sekali dan tidak

1
akan banyak berpengaruh terhadap hasil akhir dari sebuah pengujian.Evaluasi

pendidikan melibatkan banyak kegiatan teknis dalam menentukan metode dan format

penilaian yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Informasi tersebut diperlukan dalam menafsir dan menetapkan keputusan untuk

kepentingan pendidikan. Penilai membutuhkan keterampilan dalam mengidentifikasi

dan memahami berbagai macam perspektif penilaian, baik penilaian kontektual dan

proses maupun penilaian hasil. Karena penilaian merupakan pusat kontrol keberhasilan

program pendidikan, maka terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh suatu

instrumen penilaian, yaitu validitas dan reliabilitas.

Validitas mengacu pada keberartian, kebenaran, kemanfaatan, dan kesesuaian

skor tes. Validitas merupakan karakteristik suatu tes ketika diujikan pada suatu

kelompok peserta tes. Validasi suatu instrumen mencakup pengumpulan data empiris

dan argumentasi logis untuk menunjukkan bahwa kesimpulan tenentu adalah tepat.

Sedangkan reliabilitas yang berarti konsistensi adalah ciri umum dari suatu instrumen

pengukuran dan penilaian pendidikan. Konsistensi tinggi skor instrumen dari suatu

pengukuran ke pengukuran berikutnya merupakan ciri terpenting dari instrumen yang

berkualitas tinggi.

Dalam tulisan ini penulis akan menekankan pada pembahasan reliabilitas yang

merupakan sebuah kajian teoretis tentang apa dan bagaimana reliabilitas itu apabila

dikaitkan dengan kualitas intrumen dan penerapannya dalam penilaian asil suatu

program pembelajaran. Selanjutnya tulisan ini diharapkan mengundang wacana bagai

pembaca tentang: bagaimana mengestimasi reliabilitas? Berapa koefisien reliabilitas

suatu instrumen penilaian yang baik? Faktor-faktor apa yang mempengaruhi reliabilitas

suatu instrumen penilaian?

2
Dalam proses pendidikan dan pembelajaran, penekanan pada kualitas bahan ajar

mengutamakan profesionalisme guru dan prestasi siswa. Proses pendidikan dan

pembelajaran membutuhkan penyatuan komponen pembelajaran yang sinergis untuk

membentuk kompleksitas disiplin ilmu baik kognisi, emosional dan psikomotorik.

Komponen pembelajaran dihubungkan sesuai konteks pembelajaran dan didasarkan

pada tujuan yang ingin dicapai. Hasil belajar siswa sebagai bahan evaluasi untuk

mengukur kemampuan siswa dalam materi yang diajarkan. Evaluasi sebagai suatu

proses evaluasi pendidikan meliputi penyediaan semua pelayanan satuan pendidikan,

yaitu jasa profesional, yang mengarah pada keberhasilan operasional sesuai dengan

tujuan pendidikan. Salah satu bentuk evaluasi pendidikan yang konkrit dan numerik

adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dicapai melalui evaluasi.

Tes adalah semacam alat evaluasi untuk mengukur seberapa jauh tujuan

pendidikan tercapai, ini berarti evaluasi hasil dari pembelajaran. Tes yang baik harus

memenuhi beberapa persyaratan, harus efisien, standar, normatif, objektif, valid

(efektif) dan reliabel (dapat diandalkan) (Abdul Kadir, 2015). Alat tes menempati posisi

penting dalam penelitian karena berperan dalam proses pengumpulan data. Alat yang

efektif dan andal dapat memberikan data yang valid dan andal serta menarik

kesimpulan yang mencerminkan keadaan yang sebenarnya (Yusuf, 2018).

Validitas instrumen berkaitan dengan derajat yang tepat untuk mengukur apa

yang dimaksudkan oleh pengukuran, dan reliabilitas berkaitan dengan sejauh mana

pengukuran tersebut dapat diandalkan berdasarkan konsistensinya. Suatu perangkat

dikatakan valid jika dapat menampilkan data dari variabel dengan benar dan tidak

menyimpang dari keadaan sebenarnya. Suatu perangkat dikatakan reliabel jika mampu

menyediakan data yang reliabel (Arikunto, 2010).

3
Beberapa alasan mengapa persiapan tes sebagai alat ukur untuk suatu tes

seringkali tidak mengikuti alur yang baik. Pertama, meskipun harus segera

menggunakan tes, waktu yang diperlukan untuk membuat tes relatif singkat. Kedua,

kemampuan guru dan peneliti untuk merancang tes yang baik masih dianggap terbatas.

Ketiga, kurangnya pengalaman dalam membuat tes. Data yang tidak valid mengarah

pada kesimpulan yang tidak sesuai dengan yang seharusnya dan bahkan mungkin

bertentangan dengan standar. Pembuatan alat ukur membutuhkan penelitian teori,

pendapat ahli dan pengalaman. Ini mungkin diperlukan jika teori tidak menemukan

definisi yang dapat diterapkan untuk variabel.

Metode dalam penulisan artikel menggunakan penelitian kepustakaan, yang

berfokus pada studi kepustakaan sesuai dengan subjek penelitian (Zed, 2014). Metode

dengan meneliti bahan pustaka terdiri dari buku, artikel, jurnal dan sebagainya

berkaitan dengan hal yang dikaji. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis mengkaji data

validitas dan reliabilitas tes dalam menunjang hasil belajar.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari reliabilitas?
2. Apa tujuan dari reliabilitas?
3. Apa jenis-jenis dari realibilitas?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas?
5. Apa metode yang di gunakan untuk mencari bearnya reliabilitas?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut:
1. Agar dapat mengetahui definisi reliabilitas.
2. Agar dapat mengetahui tujuan dari reliabilitas.
3. Agar dapat mengetahui macam-macam reliabilitas.
4. Agar dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas.
5. Agar dapat mengetahui metode mencari reliabilitas

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Reliabilitas

Kata reliabillitas dalam bahasa Indonesia di ambil dari reliability dalam bahasa

inggris, berasal dari kata, reliable yang artinya dapat dipercaya. “reliabilitas” merupakan

kata benda, sedangkan “reliable” merupakan kata sifat atau keadaan.

Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal

kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai

pengukuran yang reliabel (reliable).Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai arti seperti

kepercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan dan konsistensi, namun ide pokok yang

terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya.

Menurut Sugiono (2005) pengertian reliabilitas adalah serangkaian pengukuran

atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan

dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reliabilitas tes adalah tingkat keajegan

(konsitensi) suatu tes yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor

yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda.

Menurut Sukadji (2000) reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes

mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk

angka, biasanya sebagai koefisien. Koefisien tinggi berarti reliabilitas tinggi. Menurut

Nursalam (2003) Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta

atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. alat

dan cara mengukur atau mengamati sama-sama memegang peranan penting dalam waktu

yang bersamaan.

5
Dari beberapa pengertian di atas jadi reliabilitas tes marupakan suatu alat ukur

yang digunakan untuk mengetahui konsistensi pengukuran tes yang hasilnya menunjukan

keajegan.Seorang dikatakan dapat dipercaya apabila orang tersebut berbicara ajeg, tidak

berubah-ubah pembicaraannya dari waktu ke waktu.Dalam sebuah tes pentingnya diamati

keajegan dan kepastian tes tersebut dilihat dari hasil tes yang didapat.

Dengan demikian reliabilitas dalam evaluasi pembelajaran merupakan sifat yang ada

pada data atau skor yang dihasilkan oleh instrumen, namun untuk memudahkan, reliabilitas

dapat dikatakan merupakan sifat dari instrumen juga. Maksudnya reliabilitas bukanlah

bersifat dikotomis, tetapi merupakan rentangan yang biasanya dinyatakan dalam bentuk

angka 0 – 1.

B. Tujuan Reliabilitas
Tujuan adanya realibilitas adalah mengkonsep satu variabel dengan jelas. Setiap

pengukuran harus merujuk pada satu dan hanya satu konsep/variabel. Sebuah variabel harus

spesifik agar dapat menguragi intervensi informasi dari variabel lain. Menggunakan level

pengukuran yang tepat. Semakin tinggi atau semakin tepat level pengukuran, maka variabel

yang dibuat akan semakin reliabel karena informasi yang dimiliki semakin mendetail.

Prinsip dasarnya adalah mencoba melakukan pengukuran pada level paling tepat

yang mungkin diperoleh. Gunakan lebih dari satu indikator. Dengan adanya lebih dari satu

indicator yang spesifik, peneliti dapat melakukan pengukuran dari range yang lebih luas

terhadapkonten definisi konseptual. Gunakan tes pilot, yakni dengan membuat satu atau

lebih draftatau dalam sebuah pengukuran sebelum menuju ke tahap hipotesis (pretest).

Dalam penggunaan pilot studies, prinsipnya adalah mereplikasi pengukuran yang pernah

dilakukan oleh peneliti terdahulu dari literature-literatur yag berkaitan.

Selanjutnya, pengukuran terdahulu dapat dipergunakan sebagai patokan dari

pengukuran yang dilakukan peneliti saat ini. Kualitas pengukuran dapat ditingkatkan

6
dengan berbagai cara sejauh definisi dan pemahaman yang digunakan oleh peneliti

kemudian tetap sama.

Pada konstruksi alat ukur, perhitungan reliabilitas berguna untuk melakukan

perbaikan pada alat ukur yang dikonstruksi. Dimana perbaikan alat ukur dilakukan melalui

analisis butir untuk mengetahui butir mana yang perlu diperbaiki. Namun pada pengukuran

sesungguhnya, perhitungan reliabilitas dilakukan untuk memberi informasi tentang kualitas

sekor hasil ukur kepada mereka yang memerlukannya. Tentunya perolehan tersebut bisa di

jadikan acuan bagi peneliti untuk menghasilkan penelitian yang bisa dipertanggung

jawabkan di kemudian hari.

Sehingga, jika realibilitas baik, akan menunjukkan kalahan varian yang minim.

Jika tes mempunyai reabilitas tinggi maka pengaruh kesalahan pengukuran telah terkurangi.

C. Jenis-jenis Realibilitas
Dalam kaitanya dengan sebuah penelitian, berikut ini adalah macam-macam

reliabilitas dan prosedur pelaksanaan pengukuran reliabilitas yang sering ditemui dalam

instrument evaluasi maupun penelitian yaitu:

1. Teknik pengukuran ulang (test-retest)

Pada teknik ini tes yang sama diminta menjawab pentanyaan dalam alat ukur

sebanyak dua kali. Dimana selang waktunyapun tidak terlalu dekat dan tidak terlalu lama

(15 – 30 hari). Kemudian barulah hasil pengukuran I dikorelasikan dengan pengukuran II.

Ukur Selang waktu Ukur ulang

X ----------------- X

Pada reliabilitas ini, dilihat apakah hasil ukur ulang masih mirip dengan hasil

ukur, apakah jawaban responden stabil sehingga dinamakan reliabilitas stabilitas. Korelasi

dilakukan pada sekor responden saja tanpa memperhatikan komposisi butir. Komposisi

butir boleh apa saja dengan sasaran yang tidak perlu sama.
7
Reliabilitas tes ini penting, khususnya ketika digunakan untuk menentukan

predictor misalnya tes kemampuan. Para pengambil tes pada umumnya akan terus

mengingat jawabannya, jika item soal yang ada mengandung factor sejarah, disbanding

bentuk soal ilmu pengetahuan aljabar misalnya.

Jika koefisien korelasi menunjukkan tinggi, berarti realibilitas tes bagus, jika

korelasi rendah, berarti tes tersebut mempunyai konsistensi rendah.

2. Teknik belah dua

Pada teknik ini, alat ukur yang disusun harus punya banyak item (50 – 60) yang

mengukur aspek yang sama. Dimana alat ukur diujikan pada tes, kemudian dihitung

validitas itemnya.

Cara melakukan reliabilitas belah dua pada dasarnya dapat dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

a. Lakukan pengetesan item-item yang telah dibuat pada subjek sasaran.

b. Bagi tes yang ada menjadi dua jumlah dasar item yang paling umum dengan

membagi item dengan nomor gajil dan genap pada klompok tersebut.

c. hitung skor subyek pada kedua belah kelompok penerima item yang genap dan

item ganjil

d. korelasikan kedua skor tersebut, mengunakan formula korelasi yang relevan dengan

teknik pengukuran.

Jika hasil koefisien korelasi tinggi maka test mempunyai tingkat rlibilitas baik. Akan

terjadi sebaliknya, jika hasil korelasi belah dua item ternyata rendah.

3. Teknik paralel (equivalent form)

8
Pada aspek ini, dibuat 2 jenis alat ukur yang mengukur aspek yang sama. Alat ukur

tersebut diujiakan pada tes yang sama. Kemudian dicari validitas dari masing-masing jenis.

Dimana untuk mencari nilai reliabilitas dilakukan dengan mengkorelasikan skor total.

Ukur Tanpa atau dengan selang waktu Ukur serta

X ----------------- X

Pada teknik reliabilitas ini, dilihat apakah hasil ukur setara masih mirip dengan

hasil ukur, apakah jawaban responden ekivalen sehingga dinamakan reliabilitas ekivalen.

Dimana korelasi dilakukan pada skor responden saja tanpa memperhatikan komposisi butir.

Komposisi butir boleh apa saja dengan sasaran yang tidak perlu sama. Kesamaan yang

dimaksudkan adalah kesamaan tujuan, tingkat kesukaran, dan susunan.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Reliabilitas

Reliabilitas dapat dipengaruhi oleh waktu penyelenggaran tes-retes. Interval

penyelengaraan yang terlalu dekat atau jauh, akan mempengruhi koefisien reliabilitas.

Faktor-factor lain yang mempengaruhi di antaranya :

1) Panjang test, semakin panjang test evaluasi, semakin banyak jumlah item materi
pembelajaran diukur. Ini menunjukan dua kemungkinan yaitu test semakin mendekati
kebenaran, dan dalam memgikuti test, semakin kecil siswa menebak. Berarti semakin
tinggi koefisien reliabilitas.
2) Penyebaran skor koefisien reliabiltas secara langsung dipengeruhi oleh bentuk sebaran
skor dalam kelompok siswa yang diukur. Semakin tinggi sebaran semakin tingi estimasi
koefisien reliabilitas. Hal ini tejadi karena posisi skor siswa, secara individual
mempunyai kedudukan sama pada tes retest lain,sebagai acuan.
3) Kesulitan test; test normative yang terlalu mudah atau terlalu sulitcenderung
menghasilkan reliabilitas rendah. Fenomena tersebut, akan menghasilkan sebaran skor
yang cenderung terbatas pada salah satu sisi. Untuk test yang terlalu mudah skor jawaban
siswa akan mengumpul ada sisi atas, untuk tes terlalu sulit skor jawaban siswa akan

9
cenderung mengumpul pada ujung bawah. Dua kejadian tersebut mempunyai kesamaan
yaitu bahwa perbedaan di antara individu adalah kecil dan cenderung tidak relevan
4) Objektivitas; yang di maksud objekif yaitu derajat dimana siswa dengan kompetensi
sama mencapai hasil sama. Ketika prosedur test evaluasi memiliki objektivitas tinggi,
maka reliabilitas test tidak dipengaruhi oleh prosedur teknik penskoran. Item test
objektif yang dihasilkan tidak dipengaruhi pertimbangan atau opini seorang evaluator.

E. Metode mencari Besarnya Reliabilitas


Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur besarnya reliabilitas suatu
tes atau instrumen pengukuran. Berikut adalah beberapa cara untuk mencari besarnya
reliabilitas:
1) Alpha Cronbach
Metode ini mengukur konsistensi internal suatu tes atau instrumen. Koefisien alpha
Cronbach mengukur sejauh mana item-item dalam tes tersebut berkorelasi satu
sama lain. Nilai alpha yang mendekati 1 menunjukkan tingkat reliabilitas yang
tinggi.
Rumus untuk menghitung koefisien alpha Cronbach adalah sebagai berikut:

2) Split-Half Reliability:
Tes dibagi menjadi dua bagian, dan skor untuk masing-masing bagian dihitung.
Korelasi antara dua set skor ini memberikan estimasi reliabilitas. Ada beberapa
teknik pembagian seperti teknik odd-even, teknik belah tengah, dan teknik split-
half yang menggunakan rumus matematika berbeda. Hitung skor untuk dua set
setengah tes yang terbagi, lalu gunakan rumus korelasi Spearman-Brown untuk
mengkorelasikan kedua set skor tersebut:

3) Test-Retest Reliability:

10
Mengukur konsistensi tes dari waktu ke waktu dengan mengadminister tes kepada
subjek yang sama pada dua waktu yang berbeda. Korelasi antara skor tes pada
kedua waktu tersebut mencerminkan reliabilitas test-retest. Hitung korelasi Pearson
antara skor pada waktu pertama dan skor pada waktu kedua untuk subjek yang
sama:

4) Koefisien Kappa Cohen:


Digunakan untuk mengukur konsistensi antara dua penilai atau pengamat yang
berbeda dalam menggolongkan jawaban tes subjektif. Koefisien kappa
mengkorelasikan penilaian dua penilai dan mengukur sejauh mana mereka setuju.
Rumus koefisien kappa Cohen bervariasi tergantung pada desain penelitian dan
jenis data. Umumnya, rumusnya adalah:

5) Parallel Forms Reliability:


Dua versi tes yang setara tetapi berbeda secara konten disajikan kepada subjek yang
sama. Korelasi antara skor pada kedua versi tersebut memberikan estimasi
reliabilitas.
6) Item-Total Correlation:
Mengukur korelasi antara skor pada suatu item dengan skor total tes. Item yang
memiliki korelasi yang rendah dengan skor total mungkin tidak memiliki reliabilitas
yang baik.
7) Uji Reliabilitas Inter-Penilai (Inter-Rater Reliability):
Digunakan dalam penilaian subjektif atau penilaian yang melibatkan lebih dari satu
penilai. Konsistensi antara penilaian dari beberapa penilai diukur dengan
menggunakan koefisien korelasi atau statistik lainnya.
8) Cronbach's Alpha untuk Tes Berskala Likert:

11
Untuk tes yang menggunakan skala Likert, koefisien alpha Cronbach juga dapat
digunakan untuk mengukur konsistensi internal. Ini mengukur sejauh mana item-
item dalam tes tersebut saling berkorelasi satu sama lain.
Pilihlah metode reliabilitas yang sesuai dengan jenis tes dan tujuan pengukuran.
Pastikan untuk menggunakan metode yang paling relevan dengan konteks dan karakteristik
tes yang Anda gunakan. Semakin tinggi nilai reliabilitas, semakin dapat diandalkan hasil tes
tersebut. Namun, perlu diingat bahwa nilai reliabilitas harus selalu dipertimbangkan
bersama dengan konteks dan tujuan pengukuran.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya pengujian dari hasil sebuah penelitian atau yang sering disebut
dengan uji reliabilitas maka penelitian yang dihasilkan akan memiliki sebuah mutu
yang berkualitas. Karena penelitian yang sudah melalui uji penelitian sudah dianggap
bagus dan memenuhi standart.
Ada tiga teknik dasar yang dapat diterapkan oleh peneliti dalam menguji
Reliabilitas suatu penelitian yaitu :

1. Teknik pengukuran ulang (test-retest)

2. Teknik belah dua

3. Teknik paralel (equivalent form)

Factor-faktor yang mempengaruhi reliabilitas adalah waktu pengujian tes, dan


factor lain diantaranya yaitu;

1. Panjang tes

2. Penyebaran skor

3. Kesulitan test

4. Objektivitas

Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan. Kami menyadari dalam


penulisan makalah ini banyak kekurangan. Maka dari itu kritik dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya.
Besar harapan kami semoga makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi
pembaca pada umumnya dan pemakalah pada khususnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara,


2003
Athok Fu’adi, Sistem Pengembangan Evaluasi, Ponorogo :STAIN Ponorogo
Press, 2008

Azwar.Saifuddin,Reliabilitas dan Validitas, Yogyakarta, Pustaka pelajar, 2003.


H.M Sukardi, EVALUASI PENDIDIKAN Prinsip & Operasionalnya, Jakarta,
PT Bumi Aksara, 2008.

Supranata, Suparman. ANALISIS, VALIDITAS, RELIABLITAS, DAN


INTERPRETASI HASIL TES, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2004

https://ohmakalah.blogspot.com/2015/11/reliabilitas.html

14

Anda mungkin juga menyukai