RANCANGAN PENELITIAN
Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Penelitian Pendidikan di
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Di susun oleh :
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, hidayah dan
kesehatan yang selalu diberikan-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Rancangan Penelitian. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Pengantar Penelitian
Pendidikan. Selain itu, penulis berharap makalah ini dapat berguna untuk kedepannya sebagai
bahan bacaan dan bahan ajar.
Berhubungan dengan pembuatan makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Baik dalam segi materi atau dalam segi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam penyusunan makalah ini.
Selama ini , kami menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat masih
jauh dari sempurna. Mengingat atas kemampuan yang kami miliki, kami merasa masih terdapat
kekurangan baik dari segi teknis maupun materi, untuk itu kritik dan saran dari berbagai pihak
kami harapkan demi menyempurnakan makalah kami. Kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk berbagai pihak.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................................2
PEMBAHASAN..............................................................................................................................2
A. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.....................................................................................2
B. Pengertian Rancangan Penelitian.........................................................................................3
C. Tahapan Rancangan Penelitian.............................................................................................3
D. Proses Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif.........................................................................5
BAB III..........................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................................10
B. Saran...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metodologi penelitian dapat dibedakan menjadi metodologi penelitian kuantitatif
(penelitian ilmiah) dan metodologi penelitian kualitatif (penelitian alamiah). Penelitian
kuantitatif secara umum menggunakan proses logika-hipotetiko-verivikatif, sedangkan pada
penelitian kualitatif pada umumnya menggunakan proses sirkuler. Terkadang ada sejumlah
orang yang mengidentifikasi diri sebagai penganut metode tertentu, dan kemudian
mengecam metode lainnya. Meskipun metode penelitian kuantitatif dan kualitatif memiliki
perbedaan, yang perlu diperhatikan adalah terdapat masalah yang lebih sesuai diteliti dengan
metode penelitian kuantitatif, dan ada pula masalah yang lebih sesuai jika diteliti
menggunakan metode kualitatif. Sejumlah peneliti bahkan melihat bahwa masing-masing
metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dianggap perlu melakukan kombinasi agar
masing-masing metode dapat saling melengkapi yang mana nantinya akan dicapai hasil
penelitian yang tidak hanya obyektif, terstruktur dan terukur namun akan dicapai juga hasil
penelitian yang mendalam dan factual. Untuk itu tidak perlu memandang bahwa metode
penelitian kuantitatif dan kualitatif itu sebagai dua aliran yang bermusuhan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
2
B. Pengertian Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang di susun sedemikian
rupa, sehingga penelitian dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan – pertanyaan
penelitiannya. Menurut kerlinger (2000) rencana merupakan suatu skema menyeluruh yang
mencakup program penelitian. Kerlinger juga menyebutkan bahwa rancangan penelitian
dibuat untuk menjadikan peneliti mampu menjawab pertanyaan peneliti dengan valid,
obyektif, cepat dan hemat. Pengertian Rancangan Penelitian menurut pendapat lain yaitu
menurut Wisadirana (2005) bahwasannya rancangan penelitian adalah sebagai model
pendekatan penelitian yang sekaligus juga merupakan rancangan analisis data. Selain itu
dengan adanya rancangan penelitian, penentuan sampel sudah diberi arah oleh rancangan
penelitiannya. Pengertian Penelitian sendiri menurut pendapat Soerjono Soekanto yaitu
penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada analisis dan konstruksi yang
dilakukan dengan sistematis, metodologis dan konsisten dan untuk mengungkapkan
kebenaran sebagai salah satu manifestasi dari suatu keinginan manusia untuk dapat
mengetahui apa yang di hadapi.
3
Sampai pada taraf ini, peneliti dihadapkan kepada pilihan metode yang akan digunakan
dalam penelitian. Apakah akan digunakan metode survei, metode eksperimen ataukah metode
kualitatif yang tidak berstruktur. Juga telah dapat dipertimbangkan apakah dengan biaya yang
tersedia serta jumlah serta keterampilan dari orang-orang yang akan dilibatkan dalam
penelitian sudah cukup tersedia untuk melaksanakan penelitian. Desain untuk penelitian
bertujuan untuk melaksanakan penelitian, sehingga dapat membuat kesimpulan. Rancangan
atau desain rencana penelitian yang baik akan dapat menterjemahkan model-model ilmiah ke
dalam operasional penelitian secara praktis. Tiap langkah dari desain perencanaan penelitian
memerlukan pengambilan keputusan yang tepat oleh si peneliti. Keputusan yang diambil
harus merupakan kompromi antara penggunaan metode ilmiah yang sangat sukar dan kondisi
sumber yang tersedia. Kompromi-kompromi ini dapat menghasilkan rencana penelitian yang
cocok dengan masyarakat ilmiah setempat serta taraf pengembangan ilmu itu sendiri.
Selanjutnya, kedua rancangan dalam pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat
percobaan ataupun pengamatan serta memilih pengukuran-pengukuran variabel, memilih
prosedur dan teknik sampling, alat atau teknik pengumpul data, kemudian membuat coding,
editing, dan memproses data yang dikumpulkan. Dalam pelaksanaan penelitian termasuk juga
proses analisis data serta membuat pelaporan.
Menurut Suchman (1967), desain dalam pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :
a. Desain Sampel, Desain sampel yang akan digunakan dalam operasional penelitian
sangat bergantung dari pandangan efisiensi. Dalam desain sampel ini meliputi,
mendefinisikan populasi, menentukan besarnya sampel, dan menentukan sampel
yang refresentatif. Dalam merencanakan desain dari sampling diperlukan teknik-
teknik untuk memperoleh sampling yang refresentatif.
Memang terdapat perbedaan apakah sampling yang diambil harus probability
sampling, atau judgemental sampling, tetapi perbedaan di atas perlu
dipertimbangkan untuk disesuaikan dengan kesimpulan yang akan diambil serta
inferensi statistik yang akan dibuat. Kombinasi dari kedua teknik sampling di atas
dapat juga dilaksanakan. Jika metode penelitian yang dipilih adalah metode
eksperimental, maka dalam masalah desain sampling, penekanan lebih diarahkan
kepada pemilihan desain percobaan yang cocok.
4
b. Desain Alat (Instrumen), yang dimaksud dengan alat di sini adalah alat untuk
mengumpulkan data. Walau metode penelitian apa saja yang digunakan, masalah
desain terhadap alat untuk mengumpulkan data sangat menentukan sekali dalam
pengujian hipotesis. Alat yang digunakan dapat saja sangat berstruktur (seperti
check list dari questioner atau schedule), kurang berstruktur seperti interview
guide ataupun suatu outline biasa di dalam mencatat pengamatan langsung.
Pemilihan alat harus dievaluasikan sebaik mungkin sehingga alat tersebut relevan
dengan informasi yang diinginkan untuk memperoleh data yang cukup reliabel.
c. Desain Analisa, Secara ideal, desain analisa sudah dikerjakan lebih dahulu
sebelum pengumpulan data dimulai. Jika desain dalam memformulasikan hipotesa
sudah cukup baik, maka desain analisa secara paralel dapat dikembangkan dari
desain merumuskan hipotesa tersebut. Hipotesa tersebut dianggap baik jika ia
konsisten dengan analisa yang akan dibuat. Dalam analisa hubungan-hubungan
antara variabel bebas dan variabel dependen, maka variabel lain yang
mempengaruhi kedua variabel di atas perlu juga dianalisa. Hipotesa merupakan
titik tolak analisa, tetapi pemikiran imaginatif serta pikiran-pikiran asli akan
muncul dalam analisa dan disesuaikan dengan data yang tersedia.
5
Dengan demikian langkah pengajuan masalah (dalam penulisan laporan
biasanya masuk dalam bab I pendahuluan) secara kronologis dapat dijabarkan
ke dalam enam kegiatan yaitu ,(1) latar belakang, (2) identifikasi masalah, (3)
pembatasan masalah, (4) perumusan masalah, (5) tujuan penelitian, dan (6)
kegunaan penelitian.
Langkah Kedua, mengajukan hipotesis yang mana merupakan ramalan
jawaban terhadap masalah yang diajukan. Sekiranya kita ingin jawaban kita
benar, sudah tentu kita harus mempelajari terlebih dahulu teori-teori yang
berhubungan dengan masalah tersebut. Untuk itu perlunya terlebih dahulu
mengkaji teori ilmiah yang berhubungan dengan masalah yang diajukan,
sebelum mencoba member jawaban. Berdasarkan analisis terhadap teori-teori
para ahli dapat dirumuskan definisi konseptual dari variabel yang diteliti,
dimensi, subvariabel, dan indikator dari variabel tersebut. Selanjutnya dari
kajian teori tersebut kita dapat menyusun kerangka berpikir, yang merupakan
argumentasi yang akan menjelaskan hubungan yang mungkin ada antara
berbagai faktor yang saling berkait membentuk konstelasi permasalahan.
Kemudian setelah menyusun kerangka berpikir kita dapat merumuskan
hipotesis, yang mana jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada bab
sebelumnya. Dengan demikian, langkah dalam pengajuan hipotesis (yang
dalam penulisan laporan penelitian biasa masuk dalam bab II landasan
teoritik, kerangka berpikir, dan pengajuan hipotesis) dapat dibagi dalam tiga
kegiatan : (1) pengkajian teori-teori ilmiah yang relevan, (2) penyususnan
kerangka berpikir, dan (3) perumusan hipotesis.
Langkah ketiga, menguji hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
verifikasi apakah hipotesis yang diajukan didukung oleh fakta atau tidak, juga
selain itu masalah yang dihadapi adalah bagaimana prosedur penelitian
dilakukan, dan cara pengumpulan serta analisis data. Penetapan pada prosedur
penelitian, dan cara pengumpulan serta analisis data dibahas dalam
metodologi penelitian yang merupakan langkah persiapan sebelum pengujian
dilakukan. Sebelum pengujian dilakukan, perlu dikemukakan dahulu
mengenai tempat dan waktu penelitian yang dimaksudkan untuk menentukan
6
tingkat keumuman (level of generality) dari kesimpulan yang akan ditarik.
Selanjutnya dinyatakan teknik pengambilan sampelnya, kemudian teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian dan uji coba instrumennya serta
dinyatakan teknik analisi datanya. Dengan demikian, dalam penulisan
metodologi penelitian (yang dalam penulisan laporan penelitian lazim ditulis
bab III metodologi penelitian) perlu dinyatakan : (1) tempat dan waktu
penelitian, (2) metode penelitian, (3) teknik pengambilan sampel, (4) teknik
pengumpulan data, (5) instrumen penelitian, (6) uji coba instrumen, dan (7)
teknik analisis data.
Langkah keempat, adalah pengujian dengan cara verifikasi dengan keadaan
lapangan, dengan fakta empiris. Langkah berikutnya melaporkan apa yang
kita temukan berdasarkan hasil penelitian di lapangan. Secara kronologis,
hasil penelitian (yang dalam penulisan laporan penelitian umumnya ditulis
bab IV hasil penelitian dapat dijabarkan dalam langkah-langkah berikut : (1)
mendeskripsikan data penelitian, (2) melakukan pengujian persyaratan
analisis, (3) melakukan pengujian hipotesis termasuk di dalamnya
memberikan interpretasi terhadap hasil pengujian hipotesis, dan (4) membahas
hasil penelitian.
Langkah kelima, berdasarkan hasil penelitian di atas dapat kita tarik simpulan
yang merupakan sintesis dari berbagai penemuan penelitian. Kemudian
berdasar simpulan tersebut dapat dikemukakan implikasi-nya serta
memberikan saran yang rinci yang bersifat operasional. Langkah dalam
penulisan laporan penelitian lazim ditulis pada bab V yaitu pada bagian
simpulan dan saran.
7
2. Penelitian Kualitatif, pada umumnya menggunakan proses sirkuler, mengikuti jalan
lingkaran tanpa putus-putusnya (Nasuttion, 1998), dengan kegiatan langkah – langkah
di bawah ini :
Langkah Pertama
Langkah pertama,, mengajukan masalah. Langkah pengajuan masalah (yang dalam
penulian laporan penelitian biasanya masuk dalam bab I pendahuluan) ama halnya
dengan penelitian ilmiah, secara kronologis dapat dijabarkan ke dalam enam kegiatan
yatu: (1) latar belakang, (2) identifikasi masalah (ada literatur yang menyebut dengan
itilah fokus penelitian), (3) pembatasan penelitian, (4) perumuan masalah (ada
literatur yang meyebut dengan istilah pertanyaan penelitian), (5) tujuan penelitian,
dan (6) kegunaan penelitian.
Langkah Kedua
Setelah masalah dirumuskan, maka langkah berikutnya adalah studi pustaka (kajian
literatur) yang dimaksudkan agar peneliti memahami berbagai faktor terkait dengan
masalah yang akan ditelitinya. Berdasarkan kajian literatur, selanjutnya disusun
pertanyaan penelitian. Dalam penulian laporan penelitian laporan biasanya
dimasukkan dalam bab II kajian literatur dan pertanyaan penelitian, yang terdiri atas
kegiatan : (1) kajian literatur, dan (2) pertanyaan penelitian.
Langkah ketiga
Berdasar pertanyaan penelitian tersebut, selanjutnya peneliti ingin mendapatkan
jawabannya berdasar kenyataan di lapangan, yang biasanya dilakukan dengan
observasi, wawancara, dan kajian terhadap dokumen yang ada. Pada saat terjun ke
lapangan, masalah yang dihadapi adalah bagaimana prosedur penelitian dilakukan,
dan cara pengumpulan serta analisis datanya, agar kesimpulan yang ditarik betul betul
sesuai dengan kondisi yang ada, bukan hasil rekayasa (overactting). Penetapan
prosedur penelitian, dan cara pengumpulan serta analisis data ini dibahas dalam
metodologi penelitian yang merupakan langkah persiapan sebelum terjun ke
lapangan.
8
Langkah Keempat
Setelah metodologi penelitian selesai dipersiapkan, kemudian kita terjun ke lapangan
melakukan pengumpulan data, pemeriksaan keabsahan data, analisis data, yang
dilakukan secara berulang-ulang sampai diperoleh hasil yang relatif stabil (datanya
jenuh). Bila semua tahapan telah selesai dilakukan, maka sampailah kita kepada
langkah berikutnya yakni melaporkan apa yang kita temukan berdasarkan hasil
penelitian di lapangan. Secara kronologis, hasil penelitian (yang dalam penulisan
laporan penelitian biasa masuk dalam bab IV hasil penelitian dapat dijabarkan ke
dalam langkah-langkah : (1) mendeskripsikan data penelitian (temuan), (2)
mendekripsikan hasil analisis data, (3) melakukan interpretasi (penafsiran) dan
penjelasan temuan penelitian, (4) membahas temuan penelitian.
Langkah Kelima
Selanjutnya, berdsar hasil penelitian di atas kita dapat menarik kesimpulan yang
merupakan sintesis dari berbagai penemuan penelitian. Kemudian berdasar simpulan
tersebut kita dapat mengemukakan implikasinya serta memberikan saran yang terinsi
dan bersifat operasional. Langkah ini dalam penulisan tesis biasa masuk dalam bab V
simpulan, implikasi, dan saran.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif dalam tiga hal pokok
yang meliputi, pandangan-pandangan dasar (axiomis) mengenai hakikat realitas,
hubungan peneliti dengan yang diteliti, kemungkinan generalisasi, kemungkinan sebab
akibat, serta peranan nilai dalam penelitian, kemudian karakteristik penelitian serta proses
yang diikuti untuk melaksanakan penelitian.
B. Saran
Meskipun terdapat perbedaan antara kedua metode penelitian, tidak ada
manfaatnya untuk diperdebatkan bahkan memandangnya sebagai dua aliran yang
bermusuhan. Ada baiknya kita memperhatikan bahwa metode apa yang akan digunakan
tergantung pada jenis masalahnya, bila masalanya kuantitatif maka yang sesuai
digunakan adalah penelitian ilmiah, akan tetapi jika masalahnya bersifat kualitatif maka
yang cocok digunakan yaitu penelitian alamiah.
10
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, Mohammad. (2011). Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Serta Pemikiran Dasar
Menggabungkannya. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 15(1), 127-138
Narbuko, Cholid, Abu Ahmad. (2021). Metodolgi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara
Widyastono, Herry. (2007). Metodologi Penelitian Ilmiah dan Alamiah. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan, 6(8), 757-775
11