PENELITIAN
Disusun untuk memenuhi tugas
Anggota Kelompok 2 :
KELAS R6 I
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Yang Maha Kuasa, atas limpahan segala
rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang Studi Pendahuluan
dan Permasalahan dalam Penelitian dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari makalah ini
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah dari Metode Penelitian Kuantitatif dengan tepat
waktu. Selain itu makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang studi pendahuluan dan
permasalahan penelitian, hakikat dan kriteria pemilihan masalah, tipe masalah penelitian dalam
BK serta sumber masalah penelitian bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yuda Syahputra, M.Pd selaku dosen
Mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam mengadakan suatu penelitian diperlukan langkah dan prosedur yang harus dilalui.
Langkah yang harus dilalui salah satunya adalah studi penelitian. Studi pendahuluan
merupakan studi yang dilakukan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar
masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya. Studi penelitian merupakan langkah setelah
peneliti memilih masalah. Studi pendahuluan dilaksanakan jika peneliti ingin menginginkan
dan mengetahui variabel, populasi atau sampel yang ingin diteliti dengan asumsi data yang ada
belum memenuhi untuk kepentingan penelitian
Penelitian didalam kehidupan pembelajaran di lingkungan universitas merupakan hal yang
sering dijumpai bagi mahaiswa. Oleh karena itu penting halnya mahasiswa dalam mengetahui
prosedur dalam suatu penelitian. Dalam mengadakan suatu penelitian diperlukan langkah dan
prosedur yang harus dilalui. Langkah yang harus dilalui salah satunya adalah studi
pendahuluan. Studi pendahuluan merupakan studi yang dilakukan untuk mencari informasi
yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya. Tujuan dari
makalah ini adalah untuk mengetahui pentingnya studi pendahuluan, manfaat serta cara
melakukannya dalam suatu penelitian.
Suharsimi Arikuntodalam (musafa nanang, 2012) berpendapat bahwa kaitan pilihan memulai
dan memilih suatu pendekatan atau metode ilmiah juga yang ada dalam
penelitian tentu tidak bisa terlepas dari kebaikan dan kelemahan, keuntungan dan kerugian.
Oleh karena itu untuk dapat memberikan pertimbangan dan keputusan mana yang
lebih baik dalam penggunaan suatu pendekatan maka terlebih dahulu perlu dipahami masing-
masing pendekatan tersebut. Atas dasar pernyataan diatas, maka kami menusun sebuah
makalah mengenai studi pendahuluan, hakikat permasalahan dan kriteria pemilihan
permasalahan serta sumber masalah penelitian yang sangat bermanfaat sekali terutama bagi
mahasiswa untuk memahami lebih dalam lagi mengenai penelitian kuantitatif.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan studi pendahuluan dalam suatu penelitian ?
2. Bagaimanakah peranan studi pendahuluan dalam penelitian?
C. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui peranan studi pendahuluan dalam suatu penelitian
2. Dapat mengetahui hakikat dari permasalahan dan kriteria pemilihan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
1. Studi Pendahuluan
a.) Pengertian Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan adalah kajian yang dilakukan untuk mempertajam arah studi utama dengan
sebab alasan pembuatannya tidak terlepas daripada kelayakan arti penelitian berkaitan dengan
prosedur penelitian dan hal lainnya yang masih belum jelas.
Studi pendahuluan juga dimaksudkan untuk mecari informasi yang diperlukan oleh peneliti
agar masalahnya lebih jelas kedudukannya. Studi pendahuluan dilakukan dengan tujuan utama
untuk menghimpun berbagai informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian. Hal ini
perlu dilakukan, mengingat informasi yang relewan dapat menunjang keberhasilan penelitian,
terutama karena hasil studi pendahuluan ini dapat menjadi acuan, baik dalam rangka
pengenalan dan perumusan hipotesis.
b.) Pengertian Studi Pendahuluan Menurut Para Ahli
Adapun definisi studi pendahuluan menurut para ahli, antara lain;
N. Basfain, Studi pendahuluan adalah rangkaian gambaran tentang metodologi penelitian yang
digunakan, yang setidaknya mencakup penjelasan tentang variabel penelitian yang akan diukur
dan bagaimana cara pengukurannya, di mana penelitian akan dilakukan, alat atau teknik apa
yang akan digunakan, dan informasi lain mengenai bagaimana penelitian akan dilakukan.
Suharsimi Arikunto, Studi pendahuluan adalah rancangan riset yang mendorong untuk
mengetahui dengan pasti apa yang akan dikaji atau diteliti, mengetahui dimana atau kepada
siapakah informasi bisa didapatkan, mengatahui cara mendapatkan data atau informasi, mampu
menentukan cara yang tepat untuk melakukan analisis data, dan mengetahui cara menentukan
kesimpulan dan memanfaatkan hasil penelitian.
c.) Tujuan Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan karena beberapa tujuan, diantaranya:
1. Menghimpun berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
penelitian. Hal tersebut menjadi penting untuk dilakukan karena informasi yang relevan
bisa menunjang keberhasilan penelitian utama, terutama karena hasil studi pendahuluan
tersebut bisa menjadi acuan dalam pengenalan suatu topik.
2. Menghimpun informasi teoritis dan fakta, baik yang bersifat umum maupun fakta
ilmiah. Informasi tersebut penting untuk mendukung dalam perumusan hipotesis.
3. Membantu peneliti untuk mempersempit topik penelitian yang dipilih dengan mencari
tahu seberapa banyak informasi di luar sana yang dapat dijadikan sebagai data
penelitian.
4. Membantu peneliti mendapatkan gagasan tentang aspek spesifik tentang topik yang
akan dikaji. Studi pendahuluan merupakan penelitian tentang suatu topik yang akan
membantu kita dalam mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang jenis sumber
apa yang tersedia dan apa yang dikatakan tentang suatu topik.
5. Membantu peneliti dalam meluruskan niat penelitian yang akan dilakukan,
mempertajam arah penelitiannya, serta bisa juga mencari jalan lain yang belum dilalui
orang lain yang telah meneliti hal itu.
1. Paper, yaitu objek yang berupa dokumen, buku, majalah atau bahan tertulis lainnya,
baik yang berisi teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya (findings). Studi
yang dilakukan dengan menggunakan objek paper tersebut disebut juga studi
kepustakaan atau studi literatur.
2. Person; yaitu objek yang berupa manusia, sehingga studi pendahuluan bisa dilakukan
dengan cara bertemu, bertanya, dan berkonsultasi dengan para ahli atau informan kunci
yang dapat menjadi sumber data.
3. Place; yaitu objek yang berupa tempat, lokasi atau benda-benda yang ada di tempat
penelitian tersebut. Misalnya, seseorang yang pada awalnya memiliki keinginan besar
untuk mengadakan penelitian ke daerah pedalaman, mungkin saja akan mengurungkan
niatnya setelah mengadakan penelitian pendahuluan.
Ketiga objek tersebut akan membuka arah tujuan penelitian yang kita dilakukan, dilaksanakan
atau sebaliknya, diganti atau diteruskan. Dalam buku prosedur penelitian oleh Dr. Suharsimi
Arikunto cara mengadakan studi pendahuluan dapat disimpulkan di antaranya:
1. Dengan membaca literature, baik teori maupun penemuan (hasil penelitian terdahulu)
2. Mendatangi ahli-ahli atau manusia, sumber untuk berkonsultasi dan memperoleh informasi
3. Mengadakan peninjauan ke tempat atau lokasi penelitian untuk melihat benda atau peristiwa.
Selain ketiga objek penting tersebut yang harus kita ketahui, perlu juga kita pahami langkah-
langkah dalam melakukan proses penelitian yang baik, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan topik terlebih dahulu
Ketika akan melakukan penelitian, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah
menentukan topiknya terlebih dahulu. Topik tersebut tentunya harus sesuai dengan
bidang ilmu yang kita tekuni.
2. Mempersempit/memperluas topik
Pada langkah inilah studi pendahuluan memainkan peran pentingnya, yaitu untuk
mempersempit topik yang dipilih atau bahkan bisa justru topik tersebut diperluas. Akan
tetapi, tujuan mempersempit topik tersebut adalah agar parameter atau indikator yang
digunakan dalam penelitian juga lebih spesifik.
3. Membuat pertanyaan penelitian
Setelah kita menentukan topik yang spesifik beserta parameternya, selanjutnya kita
harus membuat pertanyaan yang nantinya akan terjawab melalui penelitian kita.
4. Membuat sub-pertanyaan dari pertanyaan utama
Saat pertanyaan utama penelitian telah kita buat, maka langkah selanjutnya adalah
membuat sub-pertanyaan dari pertanyaan utama tersebut. Hal itu dilakukan agar kita
bisa mengetahui dengan lebih spesifik apa yang harus kita kaji.
5. Menentukan sumber terbaik untuk argumen kita
Setelah sub-pertanyaan yang lebih spesifik kita buat, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan sumber seperti apa yang terbaik untuk mendukung argumen penelitian
kita.
2. Permasalahan Penelitian
Masalah penelitian adalah pertanyaan-pertanyaan yang sengaja diajukan untuk dicarikan
jawabannya melalui penelitian.
Permasalahan secara faktual dapat berupa kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun
para peneliti, permasalahan dapat diartikan juga sebagai sesuatu yang menghalangi tercapainya
tujuan.
Permasalahan dapat pula diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan target yang telah ditetapkan
oleh peneliti, tetapi karena sesuatu hal target tidak dapat tercapai.
Masalah penelitian adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih
faktor (seperti: kebiasan-kebiasan, keadaan-keadaan, keinginan-keinginan, dan sebagainya).
Masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan antara yang
seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau
terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan.
Masalah penelitian dapat timbul dari berbagai macam antara lain; Pengalaman pribadi,
dedukasi dan teori, membaca buku, keadaan sosial politik dan situasi praktis.
1. Pengalaman pribadi, yaitu dapat menjadi sumber masalah penelitian sangat baik,
khususnya bagi peneliti pemula.
2. Dedukasi dari teori pendidikan dan teori tingkah laku, juga merupakan sumber
permasalahan yang baik.
3. Membaca buku. Sumber permasalahan lainnya adalah membaca literatur yang menarik
perhatian peneliti, menarik dapat dilihat dari segi keterkaitan dengan bidang
keahliannya atau dengan isu-isu tersebut telah menjadi polemik di tengah-tengah
masyarakat.
1.Apakah benar suatu masalah yang ditentukan tersebut belum pernah dicari jawabannya
(orisinalitas penelitian)
2.Apakah masalah yang ditentukan itu benar-benar penting untuk dipecahkan pada waktu
penelitian dikerjakan (aktualitas penelitian)?
3.Apakah masalah yang ditentukan itu memenuhi 5W yaitu what (apa), where(dimana), why
(mengapa), when (bilamana), dan how (bagaimana).
4.Apakah masalah yang dipilih itu memiliki relevasi dengan gerak pembangunan (memiliki
kemanfaatan praktis)
5.Apakah dana yang tersedia cukup memadai untuk mencari jawaban masalah yang ditentukan
itu sehingga dapat menghasilkan suatu pengetahuan yang bulat.
Selain itu ada beberapa kriteria yang lebih detail lagi untuk dapat digunakan dalam memilih
masalah penelitian adalah sebagai berikut:
1. Masalah harus jelas dan tidak meragu-ragukan.
Sebagai awal kegiatan ilmuah, masalah itu harus jelas dan dapat didekati dengan pendekatan
ilmiah.
2. Masalah hendaklah berarti, baik bagi diri pribadi, institusi, masyarakat ataupun
perkembangan ilmu pengetahuan.
3. Masalah yang diteliti hendaklah berada dalam batas kemampuan dan jangkauan peneliti.
Darisegi disiplin ilmu masalah itu hendaklah dalam cakupan ilmu peneliti sehingga yang
bersangkutan mengakomodir masalah itu secara tuntas dan jelas sehingga memberikan
deskripsi yang tepat terhadap masalah yang dipecahkan.
4. Masalah itu menarik minat peneliti.
Minat menunjukkan jenis pengalaman perasaan seseorang terhadap suatu objek dan atau
merupakan keterlibatan perhatian pada suatu objek atau tindakan. Pemusaan perhatian dan
minat akan sangat membantu peneliti dalam menyusun proposal.
5. Dalam penelitian kuantitatif, masalah itu hendaklah menyatakan hubungan dua variabel
atau lebih, sekurang-kurangnya harus memilih masalah yang mencakup dua variael, yaitu
variabel bebas (indipendent variable) dan variabel terikat / tergantung (dependent variable).
6. Pemilihan masalah hendaklah mempertimbangkan faktor biaya yang digunakan.
7. Data dapat dikumpulkan dengan capat, tepat dan benar.
Dari sisi lain perlu pula mendapat perhatian mengenai data yang mempunyai validitas internal
dan eksternal. Validitas internal berkaitan dengan seberapa jauh hasil penelitian merupakan
fungsi dari perlakuan. Validitas eksternal merujuk pada tingkat dimana dapat menggeneralisasi
hasil temuan suatu penelitian untuk dapat menjelaskan atau meramalkan kejadian-
kejadianyang serupa.
8. Masalah itu hendaklah sesuatu yang aktual dan hangat pada waktu penelitian diadakan.
9. Yang dijadikan masalah hendaklah sesuatu yang baru dan telah diwajar untuk diteliti atau
akan menemukan bentuk baru dari sesuatu yang telah ada.
10. Pemilihan masalah hendaklah mempertimbangkan waktu yang tersedia.
11. Untuk peneliti pemula sebaiknya lebih hati-hati dalam memilih masalah.
Pemahaman terhadap pemilihan masalah tersebut menjadi sangat penting khususnya bagi
peneliti pemula untuk terhidarkan dari upaya pemecahan masalahyang bukan merupakan
masalah penelitian.
(4) persepsi pihak lain (guru, kepala sekolah, orang tua, masyarakat umum) terhadap peranan
dan fungsi bimbingan serta penampilan pembimbing di sekolah;
(5) proses bimbingan dan konseling (dalam hubungan konseling antara konselor dengan klien);
Bacaan yang berasal dari jurnal-jurnal penelitian yang berasal dari laporan hasil-hasil
penelitian yang dapat dijadikan sumber masalah, karena laporan penelitian yang baik tentunya
mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut, yang berkaitan dengan penelitian
tersebut. Suatu penelitian sering tidak mampu memecahkan semua masalah yang ada, karena
keterbatasan penelitian. Hal ini menuntut adanya penelitian lebih lanjut dengan mengangkat
masalah-masalah yang belum terjawab.
Selain jurnal penelitian, bacaan lain yang bersifat umum juga dapat dijadikan sumber masalah
misalnya buku-buku bacaan terutama buku bacaan yang mendeskripsikan gejala-gejala dalam
suatu kehidupan yang menyangkut dimensi sains dan teknologi atau bacaan yang berupa tulisan
yang dimuat dimedia cetak.
2. Pertemuan Ilmiah
Pengamatan yang dilakukan seseorang tentang sesuatu yang direncanakan ataupun yang tidak
direncanakan, baik secara sepintas ataupun dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat
melahirkan suatu masalah. Contoh : Seorang pendidik menemukan masalah dengan melihat
(mengamati) sikap dan perilaku siswanya dalam proses belajar mengajar.
5. Wawancara dan Angket
Melalui wawancara kepada masyarakat mengenai sesuatu kondisi aktual di lapangan dapat
menemukan masalah apa yang sekarang dihadapi masyarakat tertentu. Demikian juga dengan
menyebarkan angket kepada masyarakat akan dapat menemukan apa sebenarnya masalah yang
dirasakan masyarakat tersebut. Kegiatan ini dilakukan biasanya sebagai studi awal untuk
mengadakan penjajakan tentang permasalahan yang ada di lapangan dan juga untuk
menyakinkan adanya permasalahan-permasalahan di masyarakat.
6. Pengalaman
Pengalaman dapat dikatakan sebagai guru yang paling baik. Tetapi tidak semua pengalaman
yang dimiliki seseorang itu selalu positif, tetapi kadang-kadang sebaliknya. Pengalaman
seseorang baik yang diperolehya sendiri maupun dari orang lain, dapat dijadikan sumber
masalah yang dapat dijawab melalui penelitian.
7. Intuisi
Secara intuitif manusia dapat melahirkan suatu masalah. masalah penelitian tersebut muncul
dalam pikiran manusia pada saat-saat yang tidak terencanakan.
Ketujuh faktor diatas dapat saling mempengaruhi dalam melahirkan suatu masalah penelitian,
dapat juga berdiri sendiri dalam mencetuskan suatu masalah. Jadi untuk mengindentifikasi
masalah dapat melalui sumber-sumber masalah di atas. Sumber-sumber masalah tersebut dapat
saling berinteraksi dalam menentukan masalah penelitian, dapat juga melalui salah satu sumber
saja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam mengadakan suatu penelitian diperlukan langkah dan prosedur yang harus dilalui.
Langkah yang harus dilalui salah satunya adalah studi penelitian. Studi pendahuluan
merupakan studi yang dilakukan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar
masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya. Studi penelitian merupakan langkah setelah
peneliti memilih masalah. Studi pendahuluan dilaksanakan jika peneliti ingin menginginkan
dan mengetahui variabel, populasi atau sampel yang ingin diteliti dengan asumsi data yang ada
belum memenuhi untuk kepentingan penelitian
Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah. Identifikasi masalah
adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting diantara proses lain.
Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah
sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita
temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb).
DAFTAR PUSTAKA