Anda di halaman 1dari 15

STUDI PENDAHULUAN & PERMASALAHAN DALAM

PENELITIAN
Disusun untuk memenuhi tugas

Mata kuliah: Metode Penelitian Kuantitatif

Dosen Pengampu : Yuda Syahputra, M.Pd

Anggota Kelompok 2 :

1. Alfia Bella Jestasari (201901500824)


2. Bestari Putri Permatasari (201901500883)
3. Denissa Rachmi (201901500815)
4. Mila Nuraini (201901500805)

KELAS R6 I

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Yang Maha Kuasa, atas limpahan segala
rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah tentang Studi Pendahuluan
dan Permasalahan dalam Penelitian dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari makalah ini
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah dari Metode Penelitian Kuantitatif dengan tepat
waktu. Selain itu makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang studi pendahuluan dan
permasalahan penelitian, hakikat dan kriteria pemilihan masalah, tipe masalah penelitian dalam
BK serta sumber masalah penelitian bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yuda Syahputra, M.Pd selaku dosen
Mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 23 Maret 2022

Kelompok 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2


DAFTAR ISI .............................................................................................................................. 3
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang .................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................. 4
C. Manfaat .............................................................................................................................. 4
BAB II ........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
1. Studi Pendahuluan .............................................................................................................. 5
a.) Pengertian Studi Pendahuluan ....................................................................................... 5
b.) Pengertian Studi Pendahuluan Menurut Para Ahli ........................................................ 5
c.) Tujuan Studi Pendahuluan ............................................................................................. 5
d.) Manfaat Studi Pendahuluan .......................................................................................... 6
e.) Cara Membuat Studi Pendahuluan ................................................................................ 6
2. Permasalahan Penelitian ..................................................................................................... 7
3. Hakekat dan Kriteria Pemilihan masalah ........................................................................... 8
4. Tipe Permasalahan Penelitian Dalam Bimbingan Konseling .......................................... 10
5. Sumber Masalah Penelitian .............................................................................................. 11
BAB III .................................................................................................................................... 14
PENUTUP................................................................................................................................ 14
A. Kesimpulan...................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 15
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam mengadakan suatu penelitian diperlukan langkah dan prosedur yang harus dilalui.
Langkah yang harus dilalui salah satunya adalah studi penelitian. Studi pendahuluan
merupakan studi yang dilakukan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar
masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya. Studi penelitian merupakan langkah setelah
peneliti memilih masalah. Studi pendahuluan dilaksanakan jika peneliti ingin menginginkan
dan mengetahui variabel, populasi atau sampel yang ingin diteliti dengan asumsi data yang ada
belum memenuhi untuk kepentingan penelitian
Penelitian didalam kehidupan pembelajaran di lingkungan universitas merupakan hal yang
sering dijumpai bagi mahaiswa. Oleh karena itu penting halnya mahasiswa dalam mengetahui
prosedur dalam suatu penelitian. Dalam mengadakan suatu penelitian diperlukan langkah dan
prosedur yang harus dilalui. Langkah yang harus dilalui salah satunya adalah studi
pendahuluan. Studi pendahuluan merupakan studi yang dilakukan untuk mencari informasi
yang diperlukan oleh peneliti agar masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya. Tujuan dari
makalah ini adalah untuk mengetahui pentingnya studi pendahuluan, manfaat serta cara
melakukannya dalam suatu penelitian.
Suharsimi Arikuntodalam (musafa nanang, 2012) berpendapat bahwa kaitan pilihan memulai
dan memilih suatu pendekatan atau metode ilmiah juga yang ada dalam
penelitian tentu tidak bisa terlepas dari kebaikan dan kelemahan, keuntungan dan kerugian.
Oleh karena itu untuk dapat memberikan pertimbangan dan keputusan mana yang
lebih baik dalam penggunaan suatu pendekatan maka terlebih dahulu perlu dipahami masing-
masing pendekatan tersebut. Atas dasar pernyataan diatas, maka kami menusun sebuah
makalah mengenai studi pendahuluan, hakikat permasalahan dan kriteria pemilihan
permasalahan serta sumber masalah penelitian yang sangat bermanfaat sekali terutama bagi
mahasiswa untuk memahami lebih dalam lagi mengenai penelitian kuantitatif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan studi pendahuluan dalam suatu penelitian ?
2. Bagaimanakah peranan studi pendahuluan dalam penelitian?

3. Apa saja kriteria pemilihan dari suatu masalah dalam penelitian?

C. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui peranan studi pendahuluan dalam suatu penelitian
2. Dapat mengetahui hakikat dari permasalahan dan kriteria pemilihan masalah
BAB II

PEMBAHASAN

1. Studi Pendahuluan
a.) Pengertian Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan adalah kajian yang dilakukan untuk mempertajam arah studi utama dengan
sebab alasan pembuatannya tidak terlepas daripada kelayakan arti penelitian berkaitan dengan
prosedur penelitian dan hal lainnya yang masih belum jelas.
Studi pendahuluan juga dimaksudkan untuk mecari informasi yang diperlukan oleh peneliti
agar masalahnya lebih jelas kedudukannya. Studi pendahuluan dilakukan dengan tujuan utama
untuk menghimpun berbagai informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian. Hal ini
perlu dilakukan, mengingat informasi yang relewan dapat menunjang keberhasilan penelitian,
terutama karena hasil studi pendahuluan ini dapat menjadi acuan, baik dalam rangka
pengenalan dan perumusan hipotesis.
b.) Pengertian Studi Pendahuluan Menurut Para Ahli
Adapun definisi studi pendahuluan menurut para ahli, antara lain;
N. Basfain, Studi pendahuluan adalah rangkaian gambaran tentang metodologi penelitian yang
digunakan, yang setidaknya mencakup penjelasan tentang variabel penelitian yang akan diukur
dan bagaimana cara pengukurannya, di mana penelitian akan dilakukan, alat atau teknik apa
yang akan digunakan, dan informasi lain mengenai bagaimana penelitian akan dilakukan.
Suharsimi Arikunto, Studi pendahuluan adalah rancangan riset yang mendorong untuk
mengetahui dengan pasti apa yang akan dikaji atau diteliti, mengetahui dimana atau kepada
siapakah informasi bisa didapatkan, mengatahui cara mendapatkan data atau informasi, mampu
menentukan cara yang tepat untuk melakukan analisis data, dan mengetahui cara menentukan
kesimpulan dan memanfaatkan hasil penelitian.
c.) Tujuan Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan dilakukan karena beberapa tujuan, diantaranya:
1. Menghimpun berbagai macam informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
penelitian. Hal tersebut menjadi penting untuk dilakukan karena informasi yang relevan
bisa menunjang keberhasilan penelitian utama, terutama karena hasil studi pendahuluan
tersebut bisa menjadi acuan dalam pengenalan suatu topik.
2. Menghimpun informasi teoritis dan fakta, baik yang bersifat umum maupun fakta
ilmiah. Informasi tersebut penting untuk mendukung dalam perumusan hipotesis.
3. Membantu peneliti untuk mempersempit topik penelitian yang dipilih dengan mencari
tahu seberapa banyak informasi di luar sana yang dapat dijadikan sebagai data
penelitian.
4. Membantu peneliti mendapatkan gagasan tentang aspek spesifik tentang topik yang
akan dikaji. Studi pendahuluan merupakan penelitian tentang suatu topik yang akan
membantu kita dalam mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang jenis sumber
apa yang tersedia dan apa yang dikatakan tentang suatu topik.
5. Membantu peneliti dalam meluruskan niat penelitian yang akan dilakukan,
mempertajam arah penelitiannya, serta bisa juga mencari jalan lain yang belum dilalui
orang lain yang telah meneliti hal itu.

d.) Manfaat Studi Pendahuluan


Manfaat melakukan studi pendahuluan bagi seorang peneliti, diantaranya:

1. Menghindari penelitian berulang


Manfaat pertama yang dapat diperoleh seorang peneliti dengan melakukan studi
pendahuluan yaitu untuk menghindari penelitian berulang. Hal tersebut disebabkan
karena melalui studi pendahuluan peneliti dapat mengetahui bahwa suatu permasalahan
sudah pernah diteliti atau dikaji sebelumnya.
Sehingga peneliti tidak akan melakukan penelitian yang sama persis, melainkan bisa
memodifikasi penelitian yang telah ada dengan menambahkan variabel atau
menggunakan teori lain, atau bahkan penelitian yang sama sekali berbeda dengan yang
sudah ada.
2. Memperkuat keinginan peneliti terkait suatu permasalahan tertentu
Studi pendahuluan dapat bermanfaat dalam memperkuat keinginan peneliti untuk
mengkaji suatu permasalahan karena adanya penelitian-penelitian lain yang relevan
dengan penelitian yang akan dilakukan.
3. Menghemat tenaga dan biaya
Studi pendahuluan bermanfaat dalam menghemat tenaga dan biaya dengan cara
menjadikan penelitian terdahulu yang relevan dengan topik penelitian yang dipilih
sebagai sumber dokumen penelitian, atau dengan kata lain dokumen-dokumen tersebut
menjadi sumber data sekunder.
4. Mengetahui kemampuan maupun kesulitan penelitian
Studi pendahuluan dapat menunjukkan kepada peneliti terkait apakah penelitian sesuai
topik yang dipilih mampu untuk dilakukan ataukah sebaliknya justru topik yang dipilih
tersebut sulit untuk dilaksanakan karena adanya berbagai kendala, termasuk biaya yang
mahal, waktu yang lama, tidak adanya data, dan berbagai kesulitan lainnya.

e.) Cara Membuat Studi Pendahuluan


Seperti halnya dalam pengumpulan data pada penelitian secara umum, dalam studi
pendahuluan pengumpulan data atau informasinya pun harus mencakup tiga objek utama, yaitu
siapa/apa yang harus dihubungi, dilihat, diteliti atau dikunjungi yang sekiranya dapat
memberikan informasi terkait topik penelitian yang dipilih.

1. Paper, yaitu objek yang berupa dokumen, buku, majalah atau bahan tertulis lainnya,
baik yang berisi teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya (findings). Studi
yang dilakukan dengan menggunakan objek paper tersebut disebut juga studi
kepustakaan atau studi literatur.
2. Person; yaitu objek yang berupa manusia, sehingga studi pendahuluan bisa dilakukan
dengan cara bertemu, bertanya, dan berkonsultasi dengan para ahli atau informan kunci
yang dapat menjadi sumber data.
3. Place; yaitu objek yang berupa tempat, lokasi atau benda-benda yang ada di tempat
penelitian tersebut. Misalnya, seseorang yang pada awalnya memiliki keinginan besar
untuk mengadakan penelitian ke daerah pedalaman, mungkin saja akan mengurungkan
niatnya setelah mengadakan penelitian pendahuluan.
Ketiga objek tersebut akan membuka arah tujuan penelitian yang kita dilakukan, dilaksanakan
atau sebaliknya, diganti atau diteruskan. Dalam buku prosedur penelitian oleh Dr. Suharsimi
Arikunto cara mengadakan studi pendahuluan dapat disimpulkan di antaranya:
1. Dengan membaca literature, baik teori maupun penemuan (hasil penelitian terdahulu)

2. Mendatangi ahli-ahli atau manusia, sumber untuk berkonsultasi dan memperoleh informasi
3. Mengadakan peninjauan ke tempat atau lokasi penelitian untuk melihat benda atau peristiwa.

Selain ketiga objek penting tersebut yang harus kita ketahui, perlu juga kita pahami langkah-
langkah dalam melakukan proses penelitian yang baik, yaitu sebagai berikut:
1. Menentukan topik terlebih dahulu
Ketika akan melakukan penelitian, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah
menentukan topiknya terlebih dahulu. Topik tersebut tentunya harus sesuai dengan
bidang ilmu yang kita tekuni.
2. Mempersempit/memperluas topik
Pada langkah inilah studi pendahuluan memainkan peran pentingnya, yaitu untuk
mempersempit topik yang dipilih atau bahkan bisa justru topik tersebut diperluas. Akan
tetapi, tujuan mempersempit topik tersebut adalah agar parameter atau indikator yang
digunakan dalam penelitian juga lebih spesifik.
3. Membuat pertanyaan penelitian
Setelah kita menentukan topik yang spesifik beserta parameternya, selanjutnya kita
harus membuat pertanyaan yang nantinya akan terjawab melalui penelitian kita.
4. Membuat sub-pertanyaan dari pertanyaan utama
Saat pertanyaan utama penelitian telah kita buat, maka langkah selanjutnya adalah
membuat sub-pertanyaan dari pertanyaan utama tersebut. Hal itu dilakukan agar kita
bisa mengetahui dengan lebih spesifik apa yang harus kita kaji.
5. Menentukan sumber terbaik untuk argumen kita
Setelah sub-pertanyaan yang lebih spesifik kita buat, maka langkah selanjutnya adalah
menentukan sumber seperti apa yang terbaik untuk mendukung argumen penelitian
kita.

2. Permasalahan Penelitian
Masalah penelitian adalah pertanyaan-pertanyaan yang sengaja diajukan untuk dicarikan
jawabannya melalui penelitian.
Permasalahan secara faktual dapat berupa kesulitan yang dirasakan oleh orang awam maupun
para peneliti, permasalahan dapat diartikan juga sebagai sesuatu yang menghalangi tercapainya
tujuan.
Permasalahan dapat pula diartikan sebagai sesuatu yang dijadikan target yang telah ditetapkan
oleh peneliti, tetapi karena sesuatu hal target tidak dapat tercapai.

Masalah penelitian adalah suatu situasi yang merupakan akibat dari interaksi dua atau lebih
faktor (seperti: kebiasan-kebiasan, keadaan-keadaan, keinginan-keinginan, dan sebagainya).

Masalah penelitian secara umum dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan antara yang
seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara kenyataan yang ada atau
terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi serta antara harapan dan kenyataan.

Permasalahan adalah suatu kesenjangan antara harapan dangan kenyataan, perundang-


undangan dengan pelaksanaan, peraturan dengan implementasinya, teori dengan praktik,
sehingga menarik minat dan perhatian untuk diteliti.
Masalah adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, antara kebutuhan dengan yang
tersedia, antara yang seharusnya dengan yang ada. Penelitian dimaksudkan untuk menutup
kesenjangan. Kesenjangan masalah menimbulkan kebutuhan untuk menutupnya dengan
mencari jawaban atas pertanyaan yang menimbulkan kesenjangan. Kegiatan menutup
kesenjangan dilakukan dengan penelitian. Dengan kata lain, penelitian mencari suatu jawaban
yang belum diketahui, memenuhi kebutuhan yang belum tersedia, dan menyediakan yang
belum ada. Penelitian di harapkan dapat memecahkan masalah atau setidak-tidaknya
memperkecil kesenjangan.

Masalah penelitian dapat timbul dari berbagai macam antara lain; Pengalaman pribadi,
dedukasi dan teori, membaca buku, keadaan sosial politik dan situasi praktis.
1. Pengalaman pribadi, yaitu dapat menjadi sumber masalah penelitian sangat baik,
khususnya bagi peneliti pemula.
2. Dedukasi dari teori pendidikan dan teori tingkah laku, juga merupakan sumber
permasalahan yang baik.

3. Membaca buku. Sumber permasalahan lainnya adalah membaca literatur yang menarik
perhatian peneliti, menarik dapat dilihat dari segi keterkaitan dengan bidang
keahliannya atau dengan isu-isu tersebut telah menjadi polemik di tengah-tengah
masyarakat.

3. Hakekat dan Kriteria Pemilihan masalah


Memahami dan memilih masalah yang wajar untuk diteliti bukanlah semata-mata mencabut
sesuatu yang kelihatannya kurang berarti dan rusak dalam suatu wacana kehidupan. Sesuatu
itu hendaklah dilihat dalam kontek dan realitasnya, ditelusuri, diamati, dibandingkan, dan
dibedakan, dengan menggunakan berbagai kriteria.
Dalam Dictionary of Education dinyataan bahwa : “ A problem is a perplexing situation...
translated into a question or series of questions that help determine the direction of subsequent
inquiry”. Masalah merupakan suatu situasi senjang, dan rumit yang membutuhkan suatu
pemecahan. Sedangkan Nachmias (1981) mengemukaan bahwa : A problem is an intellectual
stimulus calling for answer in the form of scientific inquiry. Masalah merupakan stimulus
intelektual yang membutuhkan jawaban dalam bentuk penyelidikan yang bersifat ilmiah.
Masalah yang sedemikian banyak, untuk itu perlu dipilih masalah yang paling banyak dan
penting untuk diteliti. Proses pemilihan terhadap masalah yang pentinguntuk diteliti disebut
dengan proses penglingupan atau scoping. Mukayat (1992) menyebutkan beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melihat apakah suatu masalah layak atau penting
untuk diteliti sebagai berikut:

1.Apakah benar suatu masalah yang ditentukan tersebut belum pernah dicari jawabannya
(orisinalitas penelitian)
2.Apakah masalah yang ditentukan itu benar-benar penting untuk dipecahkan pada waktu
penelitian dikerjakan (aktualitas penelitian)?
3.Apakah masalah yang ditentukan itu memenuhi 5W yaitu what (apa), where(dimana), why
(mengapa), when (bilamana), dan how (bagaimana).

4.Apakah masalah yang dipilih itu memiliki relevasi dengan gerak pembangunan (memiliki
kemanfaatan praktis)

5.Apakah dana yang tersedia cukup memadai untuk mencari jawaban masalah yang ditentukan
itu sehingga dapat menghasilkan suatu pengetahuan yang bulat.
Selain itu ada beberapa kriteria yang lebih detail lagi untuk dapat digunakan dalam memilih
masalah penelitian adalah sebagai berikut:
1. Masalah harus jelas dan tidak meragu-ragukan.
Sebagai awal kegiatan ilmuah, masalah itu harus jelas dan dapat didekati dengan pendekatan
ilmiah.
2. Masalah hendaklah berarti, baik bagi diri pribadi, institusi, masyarakat ataupun
perkembangan ilmu pengetahuan.

3. Masalah yang diteliti hendaklah berada dalam batas kemampuan dan jangkauan peneliti.
Darisegi disiplin ilmu masalah itu hendaklah dalam cakupan ilmu peneliti sehingga yang
bersangkutan mengakomodir masalah itu secara tuntas dan jelas sehingga memberikan
deskripsi yang tepat terhadap masalah yang dipecahkan.
4. Masalah itu menarik minat peneliti.
Minat menunjukkan jenis pengalaman perasaan seseorang terhadap suatu objek dan atau
merupakan keterlibatan perhatian pada suatu objek atau tindakan. Pemusaan perhatian dan
minat akan sangat membantu peneliti dalam menyusun proposal.
5. Dalam penelitian kuantitatif, masalah itu hendaklah menyatakan hubungan dua variabel
atau lebih, sekurang-kurangnya harus memilih masalah yang mencakup dua variael, yaitu
variabel bebas (indipendent variable) dan variabel terikat / tergantung (dependent variable).
6. Pemilihan masalah hendaklah mempertimbangkan faktor biaya yang digunakan.
7. Data dapat dikumpulkan dengan capat, tepat dan benar.

Dari sisi lain perlu pula mendapat perhatian mengenai data yang mempunyai validitas internal
dan eksternal. Validitas internal berkaitan dengan seberapa jauh hasil penelitian merupakan
fungsi dari perlakuan. Validitas eksternal merujuk pada tingkat dimana dapat menggeneralisasi
hasil temuan suatu penelitian untuk dapat menjelaskan atau meramalkan kejadian-
kejadianyang serupa.
8. Masalah itu hendaklah sesuatu yang aktual dan hangat pada waktu penelitian diadakan.

9. Yang dijadikan masalah hendaklah sesuatu yang baru dan telah diwajar untuk diteliti atau
akan menemukan bentuk baru dari sesuatu yang telah ada.
10. Pemilihan masalah hendaklah mempertimbangkan waktu yang tersedia.
11. Untuk peneliti pemula sebaiknya lebih hati-hati dalam memilih masalah.
Pemahaman terhadap pemilihan masalah tersebut menjadi sangat penting khususnya bagi
peneliti pemula untuk terhidarkan dari upaya pemecahan masalahyang bukan merupakan
masalah penelitian.

4. Tipe Permasalahan Penelitian Dalam Bimbingan Konseling


Masalah-masalah penelitian dalam konseling masalah penelitian dalam bidang keilmuan
lainnya, harus memenuhi persyaratan untuk dapat diteliti. Sehubungan dengan persyaratan
tersebut, terdapat tiga segi untuk mengukur kelayakan suatu masalah penelitian:
1. Dari segi keilmuan. Masalah harus jelas kedudukannya dalam struktur keilmuan itu sendiri,
yakni bahwa permasalahan tersebut ada dalam konteks pengetahuan ilmiah, dan tidak
melanggar kode etik (moral keilmuan) serta mendukung pengembangan keilmuannya.
2. Dari segi metode keilmuan. Masalah penelitian harus dapat dipecahkan melalui langkah-
langkah berpikir ilmiah (metode ilmiah), yaitu dengan menempuh langkah-langkah:
merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, menguji hipotesis, dan menyimpulkan.
3. Dari segi kepentingan dan kegunaannya. Masalah penelitian yang baik harus sesuai dengan
kepentingan dan mempunyai nilai kegunaan baik untuk kepentingan pengembangan keilmuan
(menguji kebenaran ilmiah, mengungkapkan hal-hal yang diangap baru sehingga mengundang
orang lain untuk meneliti lebih lanjut) maupun kegunaan dalam praktek, yaitu hasilnya
bermanfaat untuk memperbaiki atau meningkatkan usaha-usaha yang sedang dilaksanakan
(Nana Sudjana, 1991: 21-22).
Masalah penelitian dalam bidang bimbingan dan konseling secara umum difokuskan kepada
hal-hal berikut:
(1) prestasi belajar siswa dan faktor-faktor penentunya baik faktor-faktor endogen (kecerdasan,
kreativitas, motivasi, minat, kebiasaan belajar) maupun eksogen (hasil belajar, lingkungan);
(2) masalah-masalah yang dihadapi siswa di sekolah (pergaulan, pendidikan, belajar,
keluarga);
(3) tenaga bimbingan (karakteristik, performans, kualifikasi pendidikan, umur jenis kelamin,
dan tempat bertugas);

(4) persepsi pihak lain (guru, kepala sekolah, orang tua, masyarakat umum) terhadap peranan
dan fungsi bimbingan serta penampilan pembimbing di sekolah;
(5) proses bimbingan dan konseling (dalam hubungan konseling antara konselor dengan klien);

(6) sarana dan prasarana penunjang pelaksanaan bimbingan;


(7) diagnosis kesulitan belajar siswa;
(8) pengembangan tes dan evaluasi belajar untuk kepentingan bimbingan;
(9) profesionalisasi tenaga pembimbing (peranan pendidikan prajabatan, organisasi profesi,
dan pendidikan dalam jabatan);
(10) bimbingan untuk populasi khusus (anak-anak kurang beruntung, anak cacat, dan anak-
anak berkemampuan luar biasa).
Untuk masa mendatang sejumlah topik penelitian yang memerlukan perhatian serius, antara
lain: (1) peranan faktor-faktor sosial budaya dalam layanan bimbingan; (2) model-model
layanan bimbingan dan konseling, model layanan bimbingan teman sebaya, dan model layanan
BP di SD dikaitkan dengan masih tingginya angka putus sekolah; (3) aspek-aspek layanan
bimbingan pada jalur pendidikan luar sekolah; (4) landasan historis bimbingan dan konseling
di Indonesia dikaitkan dengan perkembangan sosial, ekonomi, politik, dan budaya (Dedi
Supriadi, 1997: 21-25).

5. Sumber Masalah Penelitian


Masalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang mempermasalahkan suatu
variabel atau hubungan antara variabel pada suatu fenomena. Sedangkan variabel itu sendiri
dapat didefinisikan sebagai pembeda antara sesuatu dengan yanglain.
Beberapa hal yang dijadikan sumber masalah adalah:
1. Bacaan

Bacaan yang berasal dari jurnal-jurnal penelitian yang berasal dari laporan hasil-hasil
penelitian yang dapat dijadikan sumber masalah, karena laporan penelitian yang baik tentunya
mencantumkan rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut, yang berkaitan dengan penelitian
tersebut. Suatu penelitian sering tidak mampu memecahkan semua masalah yang ada, karena
keterbatasan penelitian. Hal ini menuntut adanya penelitian lebih lanjut dengan mengangkat
masalah-masalah yang belum terjawab.
Selain jurnal penelitian, bacaan lain yang bersifat umum juga dapat dijadikan sumber masalah
misalnya buku-buku bacaan terutama buku bacaan yang mendeskripsikan gejala-gejala dalam
suatu kehidupan yang menyangkut dimensi sains dan teknologi atau bacaan yang berupa tulisan
yang dimuat dimedia cetak.
2. Pertemuan Ilmiah

Masalah dapat diperoleh melalui pertemuan-pertemuan ilmiah, seperti seminar, diskusi.


Lokakarya, konfrensi dan sebagainya. Dengan pertemuan ilmiah dapat muncul berbagai
permasalahan yang memerlukan jawaban melalui penelitian.

3. Pernyataan Pemegang Kekuasaan (Otoritas)


Orang yang mempunyai kekuasaan atau otoritas cenderung menjadi figure yang dianut oleh
orang-orang yang ada dibawahnya. Sesuatu yang diungkapkan oleh pemegang otoritas tersebut
dapat dijadikan sumber masalah. Pemegang otoritas di sini dapat bersifat formal dan non
formal.
4. Observasi (Pengamatan)

Pengamatan yang dilakukan seseorang tentang sesuatu yang direncanakan ataupun yang tidak
direncanakan, baik secara sepintas ataupun dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat
melahirkan suatu masalah. Contoh : Seorang pendidik menemukan masalah dengan melihat
(mengamati) sikap dan perilaku siswanya dalam proses belajar mengajar.
5. Wawancara dan Angket

Melalui wawancara kepada masyarakat mengenai sesuatu kondisi aktual di lapangan dapat
menemukan masalah apa yang sekarang dihadapi masyarakat tertentu. Demikian juga dengan
menyebarkan angket kepada masyarakat akan dapat menemukan apa sebenarnya masalah yang
dirasakan masyarakat tersebut. Kegiatan ini dilakukan biasanya sebagai studi awal untuk
mengadakan penjajakan tentang permasalahan yang ada di lapangan dan juga untuk
menyakinkan adanya permasalahan-permasalahan di masyarakat.
6. Pengalaman
Pengalaman dapat dikatakan sebagai guru yang paling baik. Tetapi tidak semua pengalaman
yang dimiliki seseorang itu selalu positif, tetapi kadang-kadang sebaliknya. Pengalaman
seseorang baik yang diperolehya sendiri maupun dari orang lain, dapat dijadikan sumber
masalah yang dapat dijawab melalui penelitian.
7. Intuisi

Secara intuitif manusia dapat melahirkan suatu masalah. masalah penelitian tersebut muncul
dalam pikiran manusia pada saat-saat yang tidak terencanakan.
Ketujuh faktor diatas dapat saling mempengaruhi dalam melahirkan suatu masalah penelitian,
dapat juga berdiri sendiri dalam mencetuskan suatu masalah. Jadi untuk mengindentifikasi
masalah dapat melalui sumber-sumber masalah di atas. Sumber-sumber masalah tersebut dapat
saling berinteraksi dalam menentukan masalah penelitian, dapat juga melalui salah satu sumber
saja.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam mengadakan suatu penelitian diperlukan langkah dan prosedur yang harus dilalui.
Langkah yang harus dilalui salah satunya adalah studi penelitian. Studi pendahuluan
merupakan studi yang dilakukan untuk mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar
masalahnya menjadi lebih jelas kedudukannya. Studi penelitian merupakan langkah setelah
peneliti memilih masalah. Studi pendahuluan dilaksanakan jika peneliti ingin menginginkan
dan mengetahui variabel, populasi atau sampel yang ingin diteliti dengan asumsi data yang ada
belum memenuhi untuk kepentingan penelitian
Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah. Identifikasi masalah
adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling penting diantara proses lain.
Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari penelitian, bahkan juga menentukan apakah
sebuah kegiatan bisa disebut penelitian atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita
temukan lewat studi literatur atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey, dsb).
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Prof.Dr. Suharsimi, 2007, Manajemen Penelitian, Jakarta: RINEKA CIPTA


Sugiono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: ALFABETA Bandung
Direktoral, UPI. 2015. “Jurnal Pendidikan Luar Biasa” ,
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196601041993011-
IDING_TARSIDI/PENELTAN_DLM_BK.pdf , diakses pada 22 Maret 2022

Anda mungkin juga menyukai