Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

LANGKAH LANGKAH PENELITIAN ( Part 2 )


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif
Dosen Pengampu : Firda Zulfa Fahriani, M. Sy

Disusun oleh Kelompok 6 :


1. Eliza (126403202125)
2. Rahmanda Sekar Wangi (126403202126)
3. Mitra Wulandari (126403202127)
4. Virananda Dwi Yunita (126403202129)

KELAS 6C
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG
MARET 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
penyusunan makalah mata kuliah Metodologi Penelitian Kualitatif dengan judul
“LANGKAH - LANGKAH PENELITIAN” ini dengan baik. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi agung Muhammad SAW yang
telah membawa umat Islam dari zaman kegelapan menuju zaman terang-benderang
yakni agama Islam.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Maftukhin, M.Ag. Selaku rektor yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk dapat menimba ilmu di UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung.
2. Ibu Firda Zulfa Fahriani, M. Sy Selaku dosen pengampu mata kuliah
Metodologi Penelitian Kualitatif yang telah memberikan tugas dan
pengarahan kepada kami.
3. Semua anggota kelompok 6 yang telah membantu penyusunan makalah ini
hingga selesai.
4. Pihak – pihak lain termasuk keluarga dan teman – teman yang telah
membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak terdapat kekurangan
karena keterbatasan kami sebagai manusia biasa, maka dari itu kritik dan saran sangat
kami butuhkan dalam menyelesaikan tugas-tugas kami di masa yang akan datang.
Semoga makalah yang kami buat ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembaca nantinya.

Tulungagung, 13 Maret 2023

2
Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Konteks Masalah....................................................................................1
1.2 Fokus Permasalahan...............................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................4
2.1 Identfikasi Masalah................................................................................4
2.2 Tinjauan Pustaka....................................................................................5
2.2.1 Pengertian Tinjauan Pustaka.........................................................5
2.2.2 Cara Penyusunan Tinjauan Pustaka..............................................6
2.3 Tujuan Penelitian...................................................................................9
2.4 Pengumpulan data ...............................................................................10
2.5 Observasi .............................................................................................12
2.6 Sempel .................................................................................................13
2.7 Wawancara...........................................................................................13
2.8 Analisi data ..........................................................................................16
2.9 Penafsiran data ....................................................................................18
2.10 Penulisan Hasil Penelitian .................................................................19
BAB III PENUTUP..............................................................................................24
3.1 Kesimpulan..........................................................................................25
3.2 Saran.....................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................24

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Konteks Masalah
Metode penelitian adalah rangkaian kerja dari suatu kegiatan
penelitian yang di dasari pada pandangan filosofid, asumsi dasar, idiologis,
pernyataan serta isu yang sedang berkembang dan di hadapi. Penelitiab
kualitatif merupakan studi yang meneliti kualitas hubungan, aktivitas situasi
atau berbagai material.
Masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat
variasi rendah tetapi memiliki kedalaman Bahasa yang tak terbatas. Penelitian
kealitatif menekankan pada deskriptif holistic, yang menjelaskan secara detail
mengenai kegiatan atau situasi yang seang berlangsung daripada
membandingkan efek perlakuan tertentu, atau menjelaskan tentang atau
perilaku manusia.
Penelitian kualitatif ditujukan untuk memahami fenomena social dari
sudut pandang manusia. Penelitian ini dilakukan pada kondisi alamiah dan
bersifat penemuan. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas,
untuk memahami interaksi social dan juga untuk memastikan kebenaran data
ini, yang nantinya akan dimasukkan kedalam identifikasi masalah.
Identifikasi masalah ini sangat diperlukan dalam fungsinya untuk
menjelaskan secara tegas adanya beragam permasalahan yang ada dalam suatu
konteks untuk dapat dipahami dengan mudah. Identifikasi masalah biasanya
dilakukan dengan merumuskan suatu masalah dalam satu kalimat yang dapat
mendeskripsikan sebuah penelitian sehingga tujuan dari adanya identifikasi
masalah akan tersampaikan.
Pada hakikatnya tujuan dari sebuah penelitian adalah sebagai
pemahaman. Untuk itu adanya rumusan masalah akan menjadi penuntun
tercapainya tujuan penelitian. Oleh sebab itu, sering dikatakan bahwa tujuan
penelitian adalah untuk menjawab masalah. Karena itu tujuan penelitian harus

4
sejalan dengan rumusan masalahnya. Indikator-indikator suatu konsep dapat
dipaparkan dalam bagian ini sehingga konstelasi permasalahan yang akan
dikaji menjadi lebih jelas. Ketika tujuan dari penelitian sudah di ketahui maka
langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan sebuah
observasi dngan mengumpulkan beberapa data.
Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai macam seperti halnya
wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari data yang di dapatkan maka
peneliti akan menuangkan ke dalam sebuah hasil penelitian. Hasil penelitian
ini sering di sebut dengan laporan hasil penelitian.
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk membahas mengenai bagaimana
pentingnya mengetahui Langkah Langkah dalam melakukan sebuah
penelitian. Yang mana meliputi dari proses pengidentifikasian masalah,
mengetahui tujuan penelitian, melakukan pengumpulan data sehingga
nantinya akan menjadi sebuah hasil laporan penelitian.

1.2 Fokus Permasalahan


Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang jelas terhadap topik
tertentu yang diangkat oleh penulis dan menjadi titik fokus pada pembahasan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, agar dalam
penyusunan dan penulisan makalah ini terfokus pada ruang lingkup penulisan,
maka penulis membatasi permasalahan pada judul “Langkah-langkah
penelitian (part2)”. Maka rumusan masalah dalam makalah ini sebagai
berikut:

1. Apa yang di maksud dengan identifikasi masalah?


2. Apa yang di maksud dengan tinjauan Pustaka?
3. Apa tujuan penelitian?
4. Bagaimana proses pengumpulan data?
5. Apa yang di maksud dengan observasi, wawancara dan sampel?
6. Apa yang di maksud dengan analisis data?

5
7. Bagaimana proses penafsiran dan penulisan hasil penelitian?

1.3 Tujuan
Tujuan makalah adalah pernyataan untuk menginformasikan,
menganalisis suatu ide, serta mengajak para pembaca untuk berfikir secara
kritis mengenai topik yang dibahas dalam makalah. Tujuan dari makalah ini
antara lain:

1. Mengetahui maksud dari dentifikasi masalah.


2. Mengetahui maksud dari tinjauan Pustaka.
3. Mengetahui tujuan penelitian.
4. Mengetahui proses pengumpulan data.
5. Mengetahui maksud dari observasi, wawancara dan sampel.
6. Mengetahui maksud dari analisis data.
7. Mengetahui proses penafsiran dan penulisan hasil penelitian.

BAB 2
6
PEMBAHASAN

2.1 Identifikasi Masalah

Dalam penulisan proposal, identifikasi masalah tidak selalu harus


disampaikan secara eksplisit. Semua tergantung pada kompleksitas dan kerumitan
uraian yang disampaikan dalam latar belakang. Apabila dalam latar belakang
diuraikan permasalahan yang kompleks dengan kemungkinan berbagai masalah
dengan keterkaitan antarbidang atau bahkan berbagai disiplin ilmu yang lain,
maka identifikasi masalah ini sangat diperlukan dalam fungsinya untuk
menjelaskan secara tegas adanya beragam permasalahan yanga ada dalam suatu
konteks untuk dapat dipahami dengan mudah.

Dalam rangka proses penemuan masalah penilitian, sebelum masalah dapat


dirumuskan dengan spesifik dan terfokus, perlu dilakukan identifikasi terlebih
dahulu terhadap masalah yang akan dikaji. Langkah-langkah dalam identifikasi
masalah, antara lain sebagai berikut :

a) Menguraikan berbagai pertanyaan tentang tema tertentu. Uraiannya dapat


memberikan gambaran secara utuh tentang suatu masalah, dan jawabannya.
b) Menguraikan indikasi terjadinya masalah. Uraian ini dapat mempermudah
peneliti dalam mengenali dan menemukan variabel-variabel beserta indikator
yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Selain itu juga membantu
peneliti dalam menguraikan parameter yang akan diukur dalam penelitian.
c) Menginfentarisir berbagai masalah. Melalui infentarisir berbagai masalah
yang ada, peneliti dapat memilih salah satu atau beberapa masalah dalam
identifikasi, yang dipandang penting dan mendesak untuk diteliti, sebagai
fokus yang akan dikaji dalam penelitiannya. Pada langkah ini, peneliti dapat
melakukan kategorisasi masalah berdasarkan domain dari substansi masing-
masing masalah.1
1
Dr. Farida Nugrahani, M.Hum, “Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan
Bahasa” dalam https://library.stiba.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/
7
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Pengertian dan Tujuan Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka atau disebut juga kajian pustaka (literature review)
merupakan sebuah aktivitas untuk meninjau atau mengkaji kembali berbagai
literatur yang telah dipublikasikan oleh akademisi atau peneliti lain
sebelumnya terkait topik yang akan kita teliti. Dalam rangkaian proses
penelitian, baik sebelum, ketika atau setelah melakukan penelitian, peneliti
biasanya diminta untuk menyusun tinjauan pustaka umumnya sebagai bagian
pendahuluan dari usulan penelitian ataupun laporan hasil penelitian.
Menyusun sebuah tinjauan pustaka sama halnya dengan menyarikan berbagai
hasil penelitian terdahulu untuk mendapat gambaran tentang topik atau
permasalahan yang akan diteliti sekaligus untuk menjawab berbagai tantangan
yang muncul ketika memulai sebuah penelitian.
Namun demikian, satu hal yang perlu diingat adalah bahwa tinjauan
pustaka bukan sekedar sebuah tulisan diskursif yang berisi daftar sejumlah
publikasi atau penelitian terdahulu yang ditulis berurutan secara deskriptif
semata. Tinjauan pustaka juga bukan sekedar laporan yang berisi rangkaian
simpulan atas berbagai literatur yang telah dibaca dalam topik terkait. Lebih
dari itu, sebuah tinjauan pustaka seyogyanya merupakan sebuah tulisan yang
mampu memaparkan tema dan mengidentifikasi trend, termasuk teori-teori
yang relevan. Oleh karenanya, dalam menyusun tinjauan pustaka, peneliti
tidak hanya berusaha untuk membuat daftar tentang semua publikasi dan
penelitian terkait tetapi harus sekaligus dapat melakukan sintesis dan evaluasi
terhadap berbagai publikasi dan penelitian tersebut sesuai dengan
permasalahan dalam penelitian yang akan dilakukan.
Uraian di atas menunjukkan bahwa tinjauan pustaka diperlukan untuk
memberikan pemantapan dan penegasan tentang ciri khas penelitian yang

ZTAyMWVkYzVlNTY4NWMyYWI1NjZhNThmNjIyOTYzZDg3YWUxYjdjNA==.pdf diakses 10 Maret


2023
8
hendak dikerjakan. Ciri khas sebuah penelitian akan tampak dengan
menunjukkan bahwa buku-buku, artikel, skripsi, tesis hingga disertasi yang
ditelaah belum atau tidak menjawab persoalan yang diajukan oleh peneliti.
Dengan demikian, tinjauan pustaka memiliki manfaat yang besar bagi calon
peneliti untuk menelusuri lebih jauh apa yang akan dipermasalahkan dan
bagaimana penelitian yang akan ia lakukan dapat mengisi kekosongan karena
belum adanya penelitian serupa yang dilakukan sebelumnya.2
2.2.2 Cara Penyusunan Tinjauan Pustaka
Untuk menyusun sebuah tinjauan pustaka yang baik ada beberapa
tahapan yang harus dilalui seorang peneliti. Machi dan McEvoy
memformulasikan 6 (enam) langkah sukses dalam proses penyusunan
tinjauan pustaka sebagaimana disarikan dalam Bagan 1.

Bagan 1 Proses Penyusunan Tinjauan Pustaka

Sebagai langkah pertama, melakukan pemilihan topik dapat dilakukan


dengan memindai berbagai jurnal akademik, mendiskusikan ide-ide terkait
penelitian dengan kolega atau rekan peneliti atau pendidik, dan fokus kepada satu
2
Titien Diah Soelistyarini, "Pedoman Penyusunan Tinjauan Tinjauan Pustaka dalam Penelitian dan
Penulisan Ilmiah" dalam https://www.academia.edu/download/33910274/Literature_Review.pdf
diakses 12 Maret 2023
9
topik penelitian tertentu. Langkah selanjutnya adalah mencari literatur terkait
dengan cara mengidentifikasi sumber-sumber data primer maupun sekunder yang
paling relevan dan bermanfaat bagi penelitian kita, termasuk literatur- literatur
empiris dan teoritis, dan selain itu juga mengembangkan pemahaman tentang
berbagai terminologi dalam bidang yang akan dikaji. Dalam mengenal pustaka
atau sumber- sumber data yang dapat dijadikan acuan, terdapat patokan- patokan
dasar yang harus diperhatikan oleh peneliti sebagaimana berikut:
1. Mempelajari hasil apa yang telah atau pernah didapat oleh orang lain dalam
bidang penelitian yang bersangkutan.3
2. Mempelajari metode penelitian yang telah digunakan, termasuk metode
pengambilan sampel, metode pengumpulan data, sumber data, satuan-satuan
ukuran dan kriteria-kriteria.
3. Mengumpulkan data dari sumber lain yang ada yang berkaitan dengan proyek
penelitian yang akan dikerjakan.
4. Mempelajari faktor-faktor deskriptif dan historis yang ada dan merupakan
latar belakang dari problema yang akan dating.
5. Mempelajari analisis deduktif dari problema yang telah dikerjakan orang lain.
Setelah menemukan pustaka yang relevan, langkah berikutnya dalam
proses penyusunan tinjauan pustaka adalah mengembangkan argumen. Langkah
ini merupakan langkah perencanaan dimana peneliti dituntut untuk
mengembangkan argumen melalui 2 (dua) tahapan, yakni melakukan survei
terhadap berbagai literatur yang telah dikumpulkan dan selanjuntnya
mengkritisinya. Dua tipe argumen yang harus dikembangkan adalah: a) argumen
temuan (argument of discovery), mengembangkan temuan yang memaparkan apa
yang peneliti ketahui saat ini terkait bidang penelitian yang diminati; dan b)
argumen dukungan (argument of advocacy), menganalisis dan mengkritisi
pengetahuan yang didapat dari pengembangan argumen temuan guna menjawab
masalah penelitian.

3
Ibid., hlm.3
10
Langkah selanjutnya adalah melakukan survei dan kritik terhadap
literatur-literatur berdasarkan kedua macam argumen yang telah kita kembangkan
sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk meninjau kembali berbagai pustaka yang
ada terkait topik penelitian kita dan untuk melakukan penilaian secara kritis pada
setiap literatur tersebut untuk menganalisis isinya yang meliputi unsur-unsur
penting dalam tiap penelitian, yakni latar belakang, tujuan, masalah penelitian,
sampel, metodologi, temuan kunci, simpulan dan rekomendasi.4
Menulis tinjauan pustaka merupakan langkah terakhir dalam rangkaian
proses penyusunan tinjauan pustaka yang dilakukan dengan mengembangkan
hasil análisis dan kritik terhadap berbagai literatur. Untuk menulisnya dapat
dibuat kerangka detil terlebih dahulu yang antara lain mengidentifikasi tema-tema
dan atau pola-pola yang muncul, dan selanjutnya menerjemahkannya ke dalam
bagian-bagian (headings) dan sub-sub bagian (subheadings) yang tersusun secara
logis. Yang perlu diingat adalah melakukan síntesis untuk membangun
pengetahuan dasar dan mengembangkan pemikiran baru. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menyusun ulang setiap detil untuk menghasilkan keutuhan, dan
membuat kaitan logis antar ide dan konsep.
Untuk memudahkan penulisan tinjauan pustaka ini terdapat beberapa tips
untuk merangkai pustaka yang berkaitan agar tersaji secara sistematis
sebagaimana disarikan dari Ary, Jacobs dan Sorensen (2010: 102) sebagai
berikut:
1. Mulailah dengan studi-studi di bidang terkait yang paling akhir dimuat dalam
terbitan-terbitan terbaru dan kemudian bekerjalah mundur ke terbitan-terbitan
sebelumnya.
2. Bacalah abstrak atau ringkasan suatu laporan terlebih dahulu untuk
menetapkan apakah penelitian tersebut relevan dengan masalah penelitian
atau tidak.

4
Ibid., hlm.4
11
3. Sebelum membuat catatan, baca – jelajahilah laporan tersebut dengan cepat
guna mengetahui bagian-bagian yang ada kaitannya dengan masalah
penelitian.
4. Buatlah catatan langsung pada kartu catatan, karena lebih mudah diseleksi dan
disusun daripada lembaran kertas, amplop dan sebagainya.
5. Tulislah referensi bibliografi secara lengkap untuk setiap karya.
6. Untuk memudahkan pemilihan dan penyusunan, jangan memasukkan lebih
dari satu referensi pada setiap kartu.
7. Jangan lupa memberi tanda bagian mana yang merupakan kutipan langsung
dari pengarang dan bagian mana yang merupakan susunan kata sendiri.
Sebagai tambahan, perlu diingat bahwa sumber bacaan yang akan
digunakan dalam tinjauan pustaka harus dilakukan secara selektif, oleh karena
nya ada dua kriteria yang biasa digunakan untuk memilih sumber bacaan adalah
prinsip kemutakhiran (recency) dan prinsip relevansi (relevance). Dan secara
garis besar, sumber bacaan itu dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
sumber acuan umum, yang berupa buku-buku teks, ensiklopedia dan sejenisnya.
Dan sumber acuan khusus, seperti kepustakaan yang berbentuk jurnal, buletin
penelitian, skripsi, tesis, disertasi dan lain-lain.5

2.3 Tujuan Penelitian


Dalam perspektif paradigmatis, pada hakikatnya tujuan utama
penelitian kualitatif adalah pemahaman. Untuk mencapai tujuan tersebut,
rumusan maslah yang menuntun arah jalannya. Oleh sebab itu, sering
dikatakan bahwa tujuan penelitian adalah untuk menjawab masalah. Karena
itu tujuan penelitian harus sejalan dengan rumusan masalahnya. Indikator-
indikator suatu konsep dapat dipaparkan dalam bagian ini sehingga konstelasi
permasalahan yang akan dikaji menjadi lebih jelas.
Deskripsi tujuan penelitian pada umumnya mengikuti rumusan
masalahnya. Sebagaimana rumusan masalahnya, rumusan tujuan juga dapat
5
Ibid., hlm.5
12
dibedakan menjadi tujuan umum dan khusus. Tujuan umum berfungsi
untukmemahami garis besar hakikat objek, sedangkantujuan khusus berfungsi
untuk menjabarkan secara rinci masalah pokok penelitian, hubungannya
dengan objek formalnya.
Tujuan penelitian perlu disampaikan dalam pernyataan singkat untuk
menjajaki suatu gejala, menguraikan, dan menerangkan konsep.Tujuanjuga
dapat dinyatakan kaitannya dengan pengembangan suatu konsep/teori yang
telah ada; penyusunan prototipe; dan penemuan sebuah teori. Redaksi tentang
tujuan lazimnya bergantung pada tingkatan penelitian dan siapa yang
melaksanakan atau otoritas kepakaran/expert.6

2.4 Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dan


strategis di dalam penelitian karena mendapatkan data adalah tujuan utama
dari penelitian. Tanpa pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar yang telah ditetapkan. Teknik
pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki
kredibilitas tinggi. Oleh karena itu, tahap ini tidak boleh salah dan harus
dilakukan dengan cermat sesuai prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif.
Dalam metode penelitian kualitatif yang dimaksudkan dengan data adalah
segala informasi baik lisan maupun tulis, bahkan bisa berupa gambar atau
foto, yang berkontribusi untuk menjawab masalah penelitian sebagaimana
dinyatakan di dalam rumusan masalah atau fokus penelitian. Pertanyaan yang
selalu diperhatikan dalam pengumpulan data adalah apa, siapa, dimana,
kapan, dan bagaimana. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data
biasanya menggunakan metode observasi, dokumentasi, wawancara dan
diskusi terfokus (Focus Group Discussion). Namun terkadang juga
menggunakan sumber-sumber berupa dokumen, artefak, catatan saat di
lapangan, dan rekaman yang tersedia. Dari semua teknik yang digunakan

6
Dr. Farida Nugrahani, M.Hum, “Metode Penelitian Kualitatif …..” hlm. 206
13
dalam pengumpulan data, kata-kata dan tindakan merupakan data utama bagi
peneliti, sedangkan data lainnya adalah data pendukung. Dalam pengambilan
data penelitian, peneliti terlebih dahulu membuat suatu gambaran kompleks,
meneliti kata-kata, laporan terperinci dari pandangan responden dan
melakukan studi pada situasi yang alami.7

2.5 Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat


lazim dalam metode penelitian kualitatif. Pada hakikatnya observasi
merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan,
penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk
menjawab masalah penelitian. Observasi sebagai teknik pengumpulan data
mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain.
Observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek – obyek alam yang
lain. Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, proses yang tersusun
dari berbagai proses biologis dan phikhologis.8 Hasil observasi berupa
aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan
perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran
riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian.

Beberapa bentuk observasi, yaitu:

1. Observasi partisipasi adalah metode pengumpulan data yang


digunakan untuk mengumpulkan data penelitian melalui pengamatan
dan penginderaan, sedangkan peneliti ikut terlibat dalam keseharian
informan.

2. Observasi tidak terstruktur adalah pengamatan yang dilakukan tanpa


menggunakan pedoman observasi yang ada. Peneliti melakukan
pengamatan berdasarkan perkembangan yang ada di lapangan.
7
Eko Edy Susanto, Metodologi Penelitian Kulitatif, (Sukoharjo: Pradina Pustaka, 2022), hlm. 123
8
Garaika Darmanah, Metodologi Penelitian, (Hira Tech: Lampung, 2019), hlm. 46
14
3. Observasi kelompokan ialah pengamatan yang dilakukan oleh
kelompok tim peneliti terhadap sebuah isu yang diangkat menjadi
obyek penelitian.

Manfaat observasi adalah sebagai berikut:

1. Dengan observasi di lapangan peneliti akan mampu memahami


konteks yang menyeluruh dalam situasi social, jadi akan dapat
diperoleh pandangan yang holistic atau menyeluruh.

2. Dengan observasi maka peneliti akan memperoleh pengalaman secara


langsung, sehingga memungkinkan peneliti akan menggunakan
pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau
pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif membuka kemungkinan
melakukan penentuan atau discovery.

3. Dengan observasi peneliti dapat melihat tidak diamati atau hal-hal


yang kurang diamati orang lain, khususnya orang yang ada dalam
lingkungan tersebut, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu
tidak akan terungkap dalam wawancara oleh peneliti.

4. Dengan observasi peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya


tidak akan terungkap oleh responden dalam wawancara karena bersifat
sensitif atau ingin ditutupi oleh narasumber karena akan
mengakibatkan merugikan bagi lembaga.

5. Dengan observasi peneliti akan dapat menemukan hal-hal diluar


persepsi responden, sehingga peneliti memperoleh gambaran yang
lebih komprehensif dari hasil wawancara.

6. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti mendapatkan kesan-kesan


pribadi dan merasakan suasana situasi sosial dari narasumber.9

9
Opcit, hal 130
15
2.6 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Apabila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, karena mempunyai keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi yang mewakili.10

2.7 Wawancara

Wawancara termasuk dalam teknik pengumpulan data primer. Definisi


dari wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan kepada responden secara langsung. Ada beberapa faktor untuk
suksesnya sebuah wawancara :

Gambar Faktor Penentu Kesuksesan Wawancara

Keterangan :

10
Opcit, hal 48

16
Didalam wawancara yang memegang kendali utama adalah peneliti /
pewawancara dan responden, dimana peneliti harus memperkenalkan diri
kepada responden, menyampaikan maksud melakukan wawancara, dengan
demikian responden tidak merasa kuatir, juga termotivasi untuk menanggapi
wawancara dari peneliti tersebut. Disini peneliti juga harus menggunakan
bahasa yang sederhana, karena jika responden tidak memahami pertanyaan
peneliti, bagaiamana harus menjawabnya. Faktor lain yang berpengaruh
adalah situasi wawancara yaitu waktu. Usahakan peneliti menanyakan kepada
responden kapan waktu senggangnya sehingga kedatangan peneliti tidak
mengganggu kegiatan responden. Disamping itu isi wawancara juga sangat
berpengaruh terhadap kuesioner. Misalnya isi kuesioner yang berisi
penggajian, pendapatan dan aliran kas perusahaan, biasanya banyak yang
kuatir bahkan menolak untuk wawancara, karena data tersebut termasuk data
yang rahasia didalam perusahaan.

Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dibedakan menjadi (Riduwan,


2005:29):

1. Wawancara terpimpin (guided interview)

Wawancara ini dilakukan dengan membuat pertanyaan-


pertanyaan sebelum dilakukannya wawancara. Pada saat wawancara
peneliti membaca pertanyaan yang telah dibuat, sekaligus untuk
ceklist pertanyaan yang telah terjawab.

2. Wawancara tidak terpimpin (unguided interview)

Wawancara ini diperuntukkan untuk peneliti yang sudah


terbiasa mengajukan pertanyaan, bertemu dengan siapa saja, sehingga
tidak memerlukan catatan pertanyaan. Namun ada kekurangannya
yaitu pertanyaan tidak terfokus karena pertanyaan diajukan secara

17
spontan, juga kadang terjadi ada pertanyaan yang belum ditanyakan
kepada responden.

3. Wawancara bebas terpimpin (controlled interview)

Wawancara ini dilakukan dengan membaca pertanyaan yang


telah dibuat sambil menanyakan lebih dalam untuk mendapatkan data
penelitian. Wawancara bebas terpimpin ini sangat disarankan bagi para
peneliti.

Berdasarkan jumlah pewawancara, wawancara dibedakan menjadi:

1. Wawancara perseorangan (personal interview) adalah Wawancara


yang dilakukan seorang peneliti dengan responden.

2. Wawancara kelompok (group interview) adalah Wawancara yang


dilakukan secara berkelompok dengan beberapa tema penelitian. 11

2.8 Analisis Data

2.8.1 Pengertian Metode Analisis

Kata metode adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu dari
kata technique yang berarti cara atau seni. Dalam kamus Bahasa Indonesia
kata ini diartikan dengan cara, sistem, atau kepandaian dalam melakukan
sesuatu.

Hasan Sadily dalam Ensiklopedia mendefinisikan kata analisis dengan


cara pemeriksaan terhadap sesuatu dengan mengemukakan semua unsur dasar
dan hubungan antara unsur yang bersangkutan. Analisis juga dapat diartikan
sebagai penyelidikan terhadap sautu peristiwa, karangan, perbuatan dan
sebagainya untuk mengetahui keadaan sebenarnya, sebab musabab, duduk
perkara dan sebagainya. Selanjutnya, dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia

11
Victorianus Aries Siswanto, Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian, Yogyakarta, Graha Ilmu,
2012, hal. 58-59
18
diartikan sebagai cara memeriksa suatu masalah untuk menemukan semua
unsur dasar dan hubungan antara. utan, sehingga masalah yang diperiksa
unsur-unsur yang bersangkutan, sehingga masalah yang diperiksa dapat
diketahui susunannya.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat diketahui bahwa yang


dimaksud dengan metode analisis adalah cara untuk mendapatkan pemahaman
dan pengertian yang tepat tentang suatu objek.12

Analisis data dilakukan untuk menyederhanakan data sehingga mudah untuk


ditafsirkan. Misalnya setelah tabulasi, peneliti harus menganalisiskan tabulasi
yang telah terbentuk :

Tabel Pendataan Pengguna Televisi di Kota Pekalongan

Analisis dari hasil olahan data adalah sebagai berikut: Dari sampel 250 penduduk,
televisi yang sangat laku di pasaran adalah televisi ukuran 14 inch yaitu 200 orang
(80%), sedangkan televisi 29 inc tidak begitu diminati oleh penduduk yaitu hanya 10
orang (4%).

Ada 2 cara didalam melakukan analisis :

12
Haruddin, Metode Analisis dan Penafsiran Data, Makalah Dipresentasikan dalam Mata
Kuliah Metodologi Penelitian Sosial dan Agama Program Pascasarjana Universitas Islam
Negeri A?lauddin Makassar, 2017/2018, hal. 3

19
1. Analisa Non Statistik

Analisa ini cocok untuk mengolah data kualitatif, caranya dengan membaca data yang
telah diolah.

2. Analisa Statistik

Analisa ini cocok untuk mengolah data kuantitatif, caranya dengan melakukan
perhitungan-perhitungan statistik. Analisa statistik terbagi menjadi 2 bagian:

a. Statistik deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan memberikan gambaran hasil olahan data
tanpa memberikan penilaian. Misalnya menganalisa prosentasi responden yang setuju
dengan konversi minyak tanah ke gas LPG.

b. Statistik inferensial

Analisa statistik inferensial dilakukan dengan pengolahan statistik dengan


memberikan sebuah kesimpulan / penilaian. Misalnya: hasil penelitian, ada pengaruh
kebiasaan merokok dengan penyakit paru-paru. 13

Metode atau Tehnik Analisis data dibagi atas dua macam yaitu:

a. Metode Analisis Data Kualitatif

Teknik analisis data kualitatif dilakukan dari sebelum penelitian dan selama
penelitian."

b. Metode Analisis Data Kuantitatif

Metode analisis kuantitatif dapat didekati dari dua sudut pendekatan, yaitu analisis
kuantitatif deskriptif dan analisis kuantitatif inferensial.14

13
Opcit,7 hal 72-73

14
Opcit, hal 4
20
2.9 Penafsiran Data

Penafsiran atau Interpretasi data merupakan suatu kegiatan yang


menggabungkan hasil analisis dengan pernyataan, kriteria, atau standar
tertentu untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan untuk
menjawab permasalahan dalam penelitian yang sedang diperbaiki. Sedangkan
menurut Moh. Nazir, penafsiran data adalah:

a. Penjelasan yang terperinci tentang arti yang sebenarnya dari materi yang
dipaparkan

b. Penafsiran dapat menghubungkan suatu penemuan studi exsploratif


menjadi suatu hipotesis untuk suatu percobaan yang lebih teliti lainnya.

c. Penafsiran berkehendak untuk membangun suatu konsep yang bersifat


menjelaskan. 15

2.10 Penulisan Hasil Penelitian


Hasil penelitian adalah pengkajian ulang terhadap validitas hasil
penelitian. Pembahasan hasil penelitian dapat dijelaskan sebagai pemikiran
asli peneliti untuk memberikan penjelasan dan interpretasi atas hasil penelitian
yang telah dianalisis guna menjawab pertanyaan pada penelitiannya. 16
Hasil penelitian kualitaif pada dasarnya merupakan inti sari dari
pengolahan terhadap data yang terbentuk narasi, hasil pengamatan dan
dokumentasi. Teknik penyususunan laporan hasil penelitian kualitatif
umumnya dimulai dengan penggambaran atau deskripsi tentang informasi dan
lokasi penelitian.17
Hasil penelitian juga bisa di sebut dengan laporan penelitian. Laporan
penelitian adalah adalah dokumen tertulis yang mana isinya

15
Ibid hal 5
16
R.A Irsya Ichsan “ Hasil Penelitian dan Pembahasan”. hal 3
17
Ade heryana, S.St, M.KM “ Penyusunan Hasil Dan Pembahasan Laporan Penelitian Kualitatif “.
Hal 6
21
mengkomunikasikan metode yang digunakan dan hasil yang ditemukan dari
kegiatan dan hasil yang ditemukan dari kegiatan penelitian kepada orang lain.
Laporan memberitahukan kepada orang lain apa yang peneliti lakukan dan
temukan. Dalam kata lain, laporan penelitian adalah cara untuk penyebarkan
pengetahuan secara lebih menyeluruh.
Hingga saat ini belum ada teknik dan format baku dalam penyusunan
laporan hasil penelitian kualitatif. Namun demikian, bab hasil penelitian
kualitatif setidaknya memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Memuat seluruh variabel atau indikator yang dinyatakan dalam tujuan
penelitian,
b. Kerangka konsep, dan definisi istilah/operasional. Variabel/indikator
yang digambarkan dalam hasil penelitian tidak boleh kurang dan tidak
boleh melebihi yang dtentukan.
c. Sistematika penyusunan dimulai secara berurutan mengikuti kerangka
konsep yang ditetapkan.
d. Mencakup informasi yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan
telaah dokumen (sesuai dengan ketentuan pada definisi
istilah/operasional)
e. d. Mendeskripsikan informasi yang benar-beranr diperoleh dari lapangan
penelitian, dalam arti tidak mendeskripsikan informasi dari penelitian
orang lain atau berdasarkan teori yang sudah baku.

22
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam penulisan proposal, identifikasi masalah tidak selalu harus
disampaikan secara eksplisit. Semua tergantung pada kompleksitas dan
kerumitan uraian yang disampaikan dalam latar belakang. identifikasi masalah
ini sangat diperlukan dalam fungsinya untuk menjelaskan secara tegas adanya
beragam permasalahan yanga ada dalam suatu konteks untuk dapat dipahami
dengan mudah.

Dalam rangkaian proses penelitian, baik sebelum, ketika atau setelah


melakukan penelitian, peneliti biasanya diminta untuk menyusun tinjauan
pustaka umumnya sebagai bagian pendahuluan dari usulan penelitian ataupun
laporan hasil penelitian. Menyusun sebuah tinjauan pustaka sama halnya
dengan menyarikan berbagai hasil penelitian terdahulu untuk mendapat

23
gambaran tentang topik atau permasalahan yang akan diteliti sekaligus untuk
menjawab berbagai tantangan yang muncul ketika memulai sebuah penelitian.

Dalam penelitian pastilah memiliki tujuan. Tujuan penelitian adalah


untuk menjawab masalah. Karena itu tujuan penelitian harus sejalan dengan
rumusan masalahnya. Tujuan penelitian perlu disampaikan dalam pernyataan
singkat untuk menjajaki suatu gejala, menguraikan, dan menerangkan konsep.

Pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting dan


strategis di dalam penelitian karena mendapatkan data adalah tujuan utama
dari penelitian. Tanpa pengumpulan data, maka peneliti tidak akan
mendapatkan data yang memenuhi standar yang telah ditetapkan. Teknik
pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang memiliki
kredibilitas tinggi.

Pengumpulan data bisa dilakukan dengan observasi, wawancara dan


sempel. Definisi dari observasi yaitu kegiatan dengan menggunakan
pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh
informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Wawancara
yaitu cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan kepada
responden secara langsung. Sempel yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Setelah mendapatkan data informasi maka
selanjutnya proses menganalisis data.

Analisis data dilakukan untuk menyederhanakan data sehingga mudah


untuk ditafsirkan. Ada 2 cara didalam melakukan analisis yaitu analisa non
statistic dan Analisa statistic. Setelah melakukan analisis data maka Langkah
yang di lakukan adalah menulis hasil penelitian.

3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, kami menyarankan :

24
a. Pembaca, ada beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam
melakukan sebuah penelitian dari proses indentifikasi masalah sampai
pembuatan laporan hasil penelitian.
b. Mahasiswa, di sarankan ketika akan melakukan penelitian harus
memahami dan mengikuti langkah-langkah penelitian dengan baik dan
benar, agar hasil dari penelitian tersebut sesuai dengan langkah yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Darmanah, Garaika. 2019. Metodologi Penelitian. Lampung: Hira Tech.


Haruddin. 2017/2018. Metode Analisis dan Penafsiran Data. Makalah
Dipresentasikan dalam Mata Kuliah Metodologi Penelitian Sosial dan Agama
Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Heryana, Ade. 2014. Penyusunan Hasil Dan Pembahasan Laporan Penelitian
Kualitatif .
Ichsan, R.A Irsya. 2019. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Dalam
https://www.academia.edu/61788966/MAKALAH_HASIL_PENELITIAN_D
AN_PEMBAHASAN#:~:text=Hasil%20penelitian%20adalah%20pengkajian
%20ulang,guna%20menjawab%20pertanyaan%20pada%20penelitiannya
Nugrahani, Farida.“Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan
Bahasa” dalam
https://library.stiba.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/
25
ZTAyMWVkYzVlNTY4NWMyYWI1NjZhNThmNjIyOTYzZDg3YWUxYjdjNA=
=.pdf. diakses 10 Maret 2023.
Siswanto, Victorianus Aries. 2012. Strategi dan Langkah-Langkah Penelitian.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Soelistyarini, Titien Diah. "Pedoman Penyusunan Tinjauan Tinjauan Pustaka dalam
Penelitian dan Penulisan Ilmiah". dalam
https://www.academia.edu/download/33910274/Literature_Review.pdf .
diakses 12 Maret 2023.
Susanto, Eko Edy. 2022. Metodologi Penelitian Kulitatif. Sukoharjo: Pradina
Pustaka.

26

Anda mungkin juga menyukai