Anda di halaman 1dari 2

Nama : Eliza

NIM : 126403202125
Kelas : AKS 6C
RESUME AKUNTANSI FORENSIK
Management Fraud: Financial Statement Fraud
1. Definisi fraud atas laporan keuangan
Kecurangan laporan keuangan dapat didefinisikan sebagai kecurangan yang
dilakukan oleh manajemen dalam bentuk salah saji material laporan keuangan yang
merugikan investor dan kreditor. Salah saji tersebut bisa jadi merupakan akibat dari
adanya tindakan manipulasi, pemalsuan, atau melakukan perubahan dalam catatan
akuntansi. Kecurangan atas laporan keuangan dapat bersifat finansial atau non
finansial. Salah satu kecurangan atas laporan keuangan yang sering ditemui adalah
earning management (manajemen laba) dan income smoothing (perataan laba).
Earning management adalah tindakan untuk memenuhi target laba yang dilakukan
oleh manajemen secara sengaja. Sedangkan income smoothing adalah tindakan
manajemen laba yang disengaja dengan memindahkan pos-pos beban dan pendapatan
yang bertujuan untuk mengurangi fluktuasi laba, seperti melebih sajikan pendapatan
dengan cara melebih sajikan aset dan mengakui pendapatan secara tidak tepat.
Kecurangan pada laporan keungan pada umumnya dilakukan dengan tujuan untuk
menarik perhatian para investor untuk berinvestasi, mengeliminasi persepsi buruk
perusahaan pada pasar, memperoleh harga jual akuisisi yang lebih tinggi, dan
mencapai tujuan dari perusahaan
(https://accounting.binus.ac.id/2019/07/16/memahami-fraud-dalam-laporan-
keuangan/)

2. Motivasi pembuatan laporan keuangan


Motivasi kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan, yaitu:
a. Adanya tekanan bagi manajemen dari pihak eksternal
b. Untuk meningkatkan harga saham perusahaan.
c. Untuk manajemen dalam hal memaksimalkan bonus.
d. Untuk memenuhi target dan harapan perusahaan.
e. Kondisi keuangan perusahaan yang stabil dan tidak meningkat
Ada 9 faktor yang mendukung kecurangan, yaitu: (1) Ledakan ekonomi, (2)
Kemerosotan nilai-nilai moral, (3) Kesalahan alokasi insentif, (4) Tingginya
ekspektasi analisis, (5) Tingginya tigkat utang, (6) Fokus pada aturan daripada prinsip
akuntansi, (7) Kurangnya independensi auditor, (8) Keserakahan, dan (9) Kegagalan
pendidik.
(W. Steve Albrecht, et.all. (ed.)Fraud Examination 3 rd) edition, (USA: South-Westerm
Cengage Learning, 2009), Chapter 11)
(https://www.researchgate.net/publication/338953244_Faktor-
Faktor_Yang_Memotivasi_Kecurangan_Laporan_Keuangan)

3. Rerangka dalam pendeteksian fraud atas laporan keuangan


Untuk mengidentifikasi paparan fraud investigator dan auditor harus mengerti
tentang operasional, sifat perusahaan dan para kompetitornya. Sebagai pilihan,
investigator dan auditor harus menggunakan penalaran strategik saat mencoba untuk
mendeteksi fraud. Penalaran strategik mengacu pada kemampuan untuk
mengantisipasi pelaku fraud yang menggunakan metode menyembunyikan
kecurangannya dari auditor.
Tugas dari auditor untuk menilai kewajaran dari laporan keuangan, pelaku
fraud akan mencoba menyembunyikan kejahatannya dari auditor. Dengan demikian,
fraud bersifat strategis sehingga kecenderungan manajemen untuk melakukan
kecurangan dipengaruhi oleh antisipasi dari auditor, dan pendekatan dari auditor
untuk mendeteksi kecurangan dipengaruhi oleh seberapa besar potensi manajemen
dalam melakukan fraud.
Jenis perencanaan audit ini berbeda dari yang biasanya untuk untuk
menemukan kesalahan yang tidak disengaja dalam laporan keuangan. Cara berpikir
dalam penalaran strategis untuk mendeteksi fraud laporan keuangan didasarkan pada
game theory, yaitu berusaha untuk memprediksi perilaku individu berdasarkan respon
motivasi yang diberikan dan keyakian mengenai perilaku lawannya.
Beberapa level dari startegi penalaran dalam audit setting yaitu: zero-order
reasoning, first-order reasoning, dan higher-order reasoning. Dalam mendeteksi
aktivitas fraud yang efektif dan penalaran yang lebih spesifik maka dapat
menggunakan higher-order reasoning.
(W. Steve Albrecht, et.all. (ed.)Fraud Examination 3 rd) edition, (USA: South-Westerm
Cengage Learning, 2009), Chapter 11)

4. Fraud atas laporan keuangan menggunakan analisis atas laporan keuangan


Fraud atas laporan keuangan dapat dideteksi dengan analisis laporan keuangan
menggunakan rasio keuangan, yaitu dengan menggunakan rasio leverage, semakin
tinggi rasio leverage maka mengindikasi semakin tinggi kemungkinan manipulasi
laporan keuangan.
(https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/accounting/article/download/33044/26406)
Fraud atas laporan keuangan juga dapat dianalisis dengan financial
shenanigans, yaitu tindakan yang bertujuan untuk memberi gambaran mengenai
laporan keuangan yang salah. Financial shenanigans dibagi menjadi: pencatatan
pendapatan yang terlalu cepat atau dengan nominal yang diragukan, pencatatan
pendapatan yang fiktif, peningkatan laba dengan menggunakan keuntungan yang
diperoleh dari transaksi one-time, pemindahan biaya periode sekarang pada periode
sebelumnya atau sesudahnya, pemindahan pendapatan periode sekarang pada periode
yang akan datang, pemindahan biaya periode yang akan datang pada periode sekarang
menggunakan special charge, tidak atau kurangnya pencatatan liabilitas perusahaan.
(https://journal.undiknas.ac.id/index.pjp/akuntansi/article/download/3132/1031)

5. Tindakan fraud atas laporan keuangan


Tindakan kecurangan atas laporan keuangan mencakup beberapa modus, yaitu:
a. Pemalsuan, pengubahan dan manipulasi catatan keuangan, dokumen pendukung
dan transaksi bisnis.
b. Penghilangan yang disengaja atas peristiwa, transaksi, akun, atau informasi
signifikan lainnya sebgai sumber dari penyajian laporan keuangan.
c. Penerapan yang salah dan disengaja terhadap prinsip akuntansi, kebijakan, dan
prosedur yang digunakan untuk transaksi bisnis.
d. Penghilangan yang disengaja terhadap informasi yang sseharusnya disajikan dan
diungkapkan menyangkut kebijakan akuntansi dalam membuat laporan keuangan.
(https://accounting.binus.ac.id/2019/07/16memahami-fraud-dalam-laporan-
keuangan/)

Anda mungkin juga menyukai