Sebagai suatu konsep hukum yang luas, kecurangan merupakan setiap ketidakjujuran
yang tidak disengaja untuk merampas hak atau kepemilikan orang atau pihak
lain.Dalam konteks audit atas laporan keuangan, kekurangan didevenisikan sabagi
salah saji dalam laporan keuangan yang dilakukan dengan sengaja.Dua kategori utama
kecurangan adalah kecurangan dalam laporan keuangan dan penyalahgunaan aset.
PSA 70 memberikan paduan kepada auditor dalam mengukur risiko kecurangan. Auditor harus
menjaga suatu tingkat skeptisme professional ketika mereka mempertimbangkan informasi yang luas
termasuk faktor-faktor risiko kecurangan, untuk mengedintifikasi dan menghadapi risiko kecurangan.
Skeptisme Profesional
PSA 04 (SA230) menyatakan bahwa, dalam melaksanakan skeptisme professional, seorang
auditor� tidak menganggap bahwamanajemen tidak jujur maupun tidak menganggap kejujuran
manajemen dipertanyakan�. Dalam praktinya, menjaga sikap skeptisme professional dapat menjadi sulit,
karena meskipun beberapa contoh kasus kecurangan dalam laporan keuangan tingkat tinggi, kecurangan
material jarang terjadi dibandingkan dengan jumlah audit atas laporan keuangan yang di lakukan setiap
tahun. Sebagian besar auditor tidak akan pernah menemukan kecurangan material sepanjang akhir mereka.
Berfikir kritis
PSA 07 menekankan pertimbangan atas kecurangan klien untuk melakukan kecurangan, tampa
mempertimbangkan keyakinan auditor mengenai kemungkinan terjadinya kecurangan serta kejujuran dan
integrasi manajeman. Selama merancang audit dalam setiap pengauditan ,tim kerja harus membahas
kebutuhan untuk menjaga pikiran kritis disepanjang pengauditan untuk mengidentifikasi risiko-risiko
kecurangan dan secara kritis mengevaluasi bukti-bukti audit
Evaluasi Kritis atas Bukti Audit
Terhadap informasi yang ditemukan atau kondisi �kondisi lainya yang mengindikasikan adanya
salah saji material yang disebabkan oleh kecurangan mungkin telah terjadi, auditor harus meninvestogasi
masalah-masalah yang ada secara menyeluruh, mendapatkan bukti tambahan jika diperlukan, dan
berkonsultasi dengan anggota tim lainnya. Auditor harus berhati-hati tidak membenarkan atau
mengasumsikan suatu salah saji merupakan suatu insiden yang terpisah
D. PENGAWASAN TATA KELOLA PERUSAHAAN UNTUK MENGURANGI RISIKO KECURANGAN
Merancang Dan Melakukan Prosedur-Prosedur Untuk Mengatasi Dominasi Manajemen Terhadap Pengendalian
Risiko dominasi manajemen terhadap pengendalian muncul pada hampir semua pengauditan. Karena manajemen merupakan suatu posisi
yang unik untuk melakukan kecurangan dengan menngabaikan pengendalian yang seharusnya berjalan efektif, auditor harus menjalankan
prosedur-prosedur dalam setiap pengauditan untuk mengatasi risiko dominasi oleh manajemen. Tiga prosedur berikut harus dijalankan dalam
setiap pengauditan.
Beban Gaji.
Gaji biasanya jarang menjadi bagian risiko yang signifikan pada kecurangan
dalam laporan keuangan . meski demkian, perusahaan dapat mengurangsajikan
persediaan dan laba bersih dengan mencatat biaya upah karyawan yang berlebihan
dalam persediaan. Kecurangan dalam gaji yang melibatkan pencurian asset tidak
terlalu banyak ditemukan, namun jumalah yang terlibat seringkali material. Dua
bagian umum yang biasanya terjadi kecurangan adalah diciptakannya pegawai-
pegawai fiktif dan lebih saji dalam jumlah jam kerja setiap karyawan .
KESIMPULAN
Kecurangan Audit adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan
dalam transaksi-transaksi komersial. Sebagaimana juga diakui oleh IAI, kesengajaan
sering sulit ditentukan, padahal faktor kesengajaan merupakan kata kunci yang
digunakan oleh IAI untuk menentukan apakah suatu kesalahan dianggap sebagai
kekeliruan (error) atau kecurangan
Dua kategori utama kecurangan adalah kecurangan dalam laporan keuangan dan
penyalahgunaan aset. Kecurangan dalam laporan keuangan merupakan salah saji
atau penghapusan terhadap jumlah atau pun pengungkapan yang sering dilakukan
dengan tujuan untuk mengelabui para pengguna. Penyalahgunaan aset merupakan
kecurangan yang melibatkan kecurian atau aset milik entita.Dalam banyak kasus,
namun tidak semuanya, jumlah minimal yang terlibat tidak material terhadap laporan
keuangan.
Terdap tiga kondisi yang menyebabkan terjadinya kecurangan dalam laporan
keuangan dan penyalahguanaan aset sebagaimana dijelaskan dalam PSA 70 (SA 316)
1. Insentif/Tekanan.Manajemen atau pegawai lainnya memiliki insentif atau tekanan