Disusun Oleh:
Kelompok 4
I. AUDIT KECURANGAN
Kecurangan audit adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah
kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial. Sebagaimana diakui juga oleh
IAI, kesengajaan sering sulit ditentukan, padahal faktor kesengajaan merupakan
kata kunci yang digunakan oleh IAI untuk menentukan apakah suatu kesalahan
dianggap sebagai kekeliruan (error) atau kecurangan. Meskipun demikian
kekeliruan harus dibedakan dengan kecurangan.
Kekeliruan(error) merupakan suatu tindakan yang tidak disengaja yang dapat
terjadi dalam setiap tahap pengelolaan transaksi.
Kecurangan(fraud) merupakan tindakan atau kesalahan yang disengaja dalam
tahap pengelolaan transaksi.
Terdapat dua bentuk kekeliruan yang terjadi dalam menjalankan auditing yaitu:
1. Internal Error merupakan kesalahan yang disengaja, tujuannya untuk
keuntungan diri sendiri. bentuk internal error ini dibagi menjadi atas
Window Dressing yaitu merekayasa laporan keuangan supaya terlihat
baik. Dan Check Kitting yaitu saldo rekening bank ditampilkan lebih
besar sehingga current ratio terlihat lebih baik.
2. Uintentional Error merupakan kesalahan yang tidak disengaja atau
kesalahan manusiawi. Bentuk Uintentional Error ini adalah pada saat
melakukan pencatatan laporan keuangan terjadi salah menjumlah.
Ada dua dalam bentuk kecurangan. Yang pertama Collision merupakan
kecurangan yang dilakukan oleh lebih dari 1 orang (kerjasama), sulit dideteksi
(walaupun pengendalian internal cukup baik), tujuannya menguntungkan pihak-
pihak yang melakukan kecurangan. Bentuk kecurangan ini adalah kolusi antara
bagian pembelian, gudang, keuangan dan supplier.Pencegahan kecurangan ini
adalah tidak ada hubungan kekeluargaan dalam perusahaan. Bentuk kecurangan
yang kedua adalah Fraud yang terdiri atas Intentional misrepresentation,
Negligent misrepresentation, False promises, Employee fraud, Management
fraud, Organized crime, Computer crime, dan White coller crime.
2) Penyalahgunaan Aktiva
Penyalahgunaan aktiva merupakan kecurangan yang melibatkan kecurian
atau aset milik entitas. Penyalahgunaan aktiva melibatkan pencurian aktiva entitas.
Nilai aktiva yang dicuri biasanya tidakmaterial tapi terakumulasi selama beberapa
waktu. Pencurian aktiva dapat dilakukan oleh pegawai rendah dan tidak menutup
kemungkinan dilakukan oleh manajemen itu sendiri.
Istilah penyalahgunaan aktiva biasanya digunakan untuk mengacu pada
pencurian yang melibatkan pegawai dan orang lain didalam lain organisasi.
Menurut perkiraan Association of Certified fraud examiners rata-rata perusahaan
merugi 6 persen dari pendapatannya disebabkan oleh kecurangan, meskipun
sebagian besar dari pencurian tersebut melibakan pihak-pihan eksternal, seperti
pengutilan yang dilakukan oleh pelanggan dan penipuaan yang dilakukan oleh
pemasok.
Biasanya pelaku penyalahgunakan aset berada ditingkat hierarki organisasi
yang lebih rendah.Namundemikian dalam beberapa kasus penting, manajemen
puncak terkadang terlibat dalam pencurian aset perusahaan, karena otoritas
manajemen yang lebih besar serta kendali tehadap aset-aset perusahaan,
penggalapan yang melibatkan manajemen puncak dapat melibatkan jumlah yang
signifikan.
Arens A. Alvin., Elder J. Randal., dan Beasley S. Mark. 2006. Auditing dan
Jasa Assurance. Jilid 1. Edisi 12. Jakarta: Penerbit Erlangga. PT Gelora Aksara
Pratama.
http://renny.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/31285/10.Audit
Kecurangan.ppt
http://irwan-transcorp.blogspot.co.id/2013/12/makalah-akuntansi-audit-
kecurangan.html
http://www.materiakuntansi.com/pengertian-audit-kecurangan/