Nim : 2062131
Kelas : Akuntansi A3 2020
Resume Materi
Kecurangan adalah salah saji laporan keuangan yang disengaja. Kecurangan pelaporan keuangan
terdiri dari 2 kategori yaitu :
1. Pelaporan Keuangan Yang Curang : salah saji atau pengabaian jumlah atau
pengungkapan yang disengaja dengan maksud menipu para pemakai laporan keuangan.
Kebanyakan dalam kasusnya, pelaporan keuangan yang curang melibatkan upaya
melebih sajikan laba atau dengan melebih sajikan asset dan laba atau dengan
mengabaikan kewajiban, beban perusahaan juga merendah sajikan laba.
2. Penyalahgunaan Aset : kecurangan yang melibatkan pencurian asset entitas. Istilah
penyalah gunaan atau misapropriasi asset biasanya digunakan untuk mengacu pada
pencurian yang melibatkan pegawai dan orang lain pada organisasi.
Kondisi – kondisi Penyebab Kecurangan
Terdapat 3 kondisi kecurangan yang berasal dari pelaporan keuangan yang curang dan
penayalahgunaan aset diuraikan dalam SAS 99 (AU 316) :
1. Insentif (Tekanan).
2. Kesempatan..
3. Sikap (Rasionalisasi).
Factor Risiko Untuk Pelaporan Keuangan yang Curang
a. Insentif (Tekanan). Insentif yang umum bagi perusahaan untuk memanipulasi laporan
keuangan adalah menurunnya prospek keuangan perusahaan. Dalam beberapa kasus,
manajemen akan memanipulasi laba hanya demi menjaga reputasinya.
b. Kesempatan. Perputaran personil akuntans atau kelemahan lain dalam informasi dapat
menciptakan kesempatan terjadinya salah saji. Banyak kasus pelaporan keuangan yang
curang disebabkan oleh tidak efektifnya pengawasan komite audit dan dewan atas
pelaporan keuangan.
c. Sikap/Rasionalisasi. Sikap manajemen puncak terhadap pelaporan keuangan merupakan
factor risiko yang sangat penting dalam menilai kemungkinan laporan keuangan yang
curang. Karakter manajemn atau serangkaian nilai-nilai etis mungkin mempermudah
analisis merasionalisasi tndakan yang curang.
Factor Risiko untuk Penyalahgunaan Aset
a. Insentif. Tekanan keuangan menjadi pendorong atau intensif yang umum bagi
pegawai yang menyalahgunakan aset. Dalam kasus lainnya, pengawai yang tidak
puas mungkin mencuri karena merasa berhak atau bentuk serangan terhadap atasan
mereka.
b. Kesempatan. Pengendalian internal yang lemah akan menciptakan kesempatan untuk
mencuri. Pemisahan tugas yang tidak memadai merupakan lampu hijau bagi pegawai
untuk mencuri.
c. Sikap/Rasionalisasi. Sikap manajemen terhadap pengendalian dan perilaku etis dapat
membuat pegawai serta manajer merasionalisasi pencurian aset.
Menilaia Risiko Kecurangan
Standar auditing memberikan pedoman bagi auditor dalam menilai risiko kecurangan yakni :