Anda di halaman 1dari 32

PERTIMBANGAN RISIKO

KECURANGAN

SAHIBUL KAFI (1910532048)


Apa itu Fraud

Fraud adalah penyajian laporan keuangan palsu secara


sengaja dengan menghilangkan atau menambahkan
jumlah tertentu untuk menipu pemilik hak dari laporan
keuangan tersebut.
01
Jenis – jenis Kecurangan
Jenis – jenis Kecurangan

01 02

Kecurangan dalam
Penyalahguaan Aktiva
pelaporan keuangan
Kondisi yang Menyebabkan Kecurangan

Intensive Opportunity Rationalization

Situasi yang memberikan


Adanya rasa
memiliki tekanan untuk kesempatan
membenarkan diri dalam
melakukan kecurangan untukmelakukan
melakukan kecurangan
kecurangan.
02
Mengukur Risiko
Kecurangan
Mengukur Risiko Kecurangan

Skeptisme Profesinal
● Pikiran yang selalu mempertanyakan (questioning mind): Standar auditing menekankan
pertimbangan kerentanan klien terhadap kecurangan, terlepas dari keyakinan auditor
tentang kemungkinan kecurangan dan kejujuran dan integritas manajemen.
● Evaluasi Kritis Bukti Audit (Critical evaluation of audit evidence): Setelah menemukan
informasi atau kondisi lain yang mengindikasikan adanya salah saji material karena
kecurangan, auditor harus benar-benar menyelidiki masalah tersebut, memperoleh bukti
tambahan jika diperlukan, dan berkonsultasi dengan anggota tim lainnya.
Mengukur Risiko Kecurangan

Sumber Informasi untuk Menilai Risiko Penggelapan


● Komunikasi antar tim audit (communication among audit team): Mendiskusikan dan
berbagi pengalaman dari anggota yang lebih berpengalaman
● Pertanyaan manajemen (inquires of management): membuat pertanyaan spesifik kepada
manajemen tentang kecurangan di setiap audit
● Faktor risiko (risk factor): Mengevaluasi resiko penggelapan yang ada
● Prosedur analitis (Analytical procedure): Melakukan analisis laporan keuangan
menggunakan rasio-rasio yang ada
● Informasi lainnya (other information)
03
PENGAWASAN TATA
KELOLA PERUSAHAAN
UNTUK MENGURANGI
RISIKO
PENIPUAN
Panduan yang dikembangkan oleh AICPA mengidentifikasi tiga elemen untuk
mencegah, menolak, dan mendeteksi kecurangan:
1. Budaya kejujuran dan etika tinggi (Cultures of honesty and high ethics)
2. Tanggung jawab manajemen untuk mengevaluasi risiko kecurangan
(Management’s responsibility to evaluate risk of fraud)
3. Pengawasan Komite Audit (Audit commite oversight)
Berikut 6 elemen menciptakan budaya kejujuran dan etika yang tinggi:
● Setting the tone at the top
● Creating a Positive Workplace Environment (Menciptakan Lingkungan kerja
yang positif )
● Heering and Promoting Appropriate Employees (Mendengarkan dan
Mempromosikan Karyawan yang Tepat)
● Training
● Confirmation (Konfirmasi)
● Disipcline (Disiplin)
Beberapa tanggungjawab manajemen untuk mengevaluasi resiko kecurangan:
● Identifying and Measuring Fraud Risks (Mengidentifikasi dan Mengukur
Risiko Penipuan)
● Mitigating Fraud Risks (Mengurangi Resiko Penipuan)
● Monitoring Fraud Prevention and Controls (Memantau Pencegahan dan
Pengendalian Penipuan)
Pengawasan komite audit juga berfungsi sebagai pencegah penipuan
oleh manajemen senior, pengawasan dapat mencangkup :
● Pelaporan langsung temuan utama oleh auditor internal kepada
komite audit
● Laporan berkala oleh petugas etika tentang whistleblowing
● Laporan lain tentang kurangnya perilaku etis atau dugaan
kecurangan.
04

Menghadapi Risiko
Kecurangan
Menghadapi Risiko Kecurangan

Ketika auditor mengindentifikasi risiko salah saji material karena kecurangan, standar
auditing mengharuskan auditor untuk mengembangkan tanggapan terhadap risiko tersebut
pada tiga tingkat:
● Atas semua tanggapan (overall responses),
● Tanggapan pada tingkat asersi (responses at the assertion),
● Tanggapan yang terkait dengan penanganan manajemen (responses related to
management).
Menghadapi Risiko Kecurangan

Overall Responses to Fraud Risk


Auditor dapat memilih di antara beberapa respons keseluruhan terhadap risiko yang
meningkat. Auditor pertama-tama harus mendiskusikan temuan auditor tentang risiko
penipuan dengan manajemen dan mendapatkan pandangan manajemen mengenai potensi
kecurangan dan pengendalian yang ada yang dirancang untuk mencegah atau mendeteksi
salah saji.
Menghadapi Risiko Kecurangan

Responses to fraud risk at the assertion level


Ketika auditor mengidentifikasi risiko kecurangan pada tingkat asersi, auditor merancang
prosedur audit yang sesuai untuk menanggapi risiko kecurangan spesifik yang terkait dengan
akun yang diaudit dan jenis risiko penipuan yang diidentifikasi.
Menghadapi Risiko Kecurangan

Responses to address management Override (pengabaian) of control


● Periksa jurnal penyesuain dan penyesuaian lainnya untuk mendapatkan bukti
kemungkinan salah saji karena kecurangan
● Meninjau perkiraan akuntansi untuk bias
● Mengevaluasi bisnis yang rasional untuk transaksi yang tidak biasa yang signifikan
05

Bagian – bagian Risiko


Kecurangan Spesifik
Risiko kecurangan laporan keuangan pada pendapatan

Terdapat 3 jenis manipulasi pada pendapatan:


1. Pendapatan fiktif
Pendapatan fiktif merupakan bentuk penipuan pendapatan yang paling agregat.
2. Pengakuan pendapatan premature
Merupakan tindakan mengakui pendapatan yang tidak sesuai dengan standard akuntansi dalam hal
pengakuan pendapatan, yaitu transaksi dicatat pada periode yang salah.
3. Manipulasi penyesuaian terhadap pendapatan
Penyesuaian yang paling umum dilakukan biasanya adalah menyembunyikan akun sales return and
allowance dan mengurangi bad debt expenses.
Risiko kecurangan laporan keuangan pada pendapatan

Warning Signs of Revenue Fraud.


Banyak sinyal atau gejala peringatan yang digunakan untuk menunjukkan adanya kecurangan pada
pendapatan, yaitu
1. Prosedur analitis (analytical procedure), sering menandai kecurangan pendapatan dari persentase
gross margin dan perputaran piutang
2. Perbedaan documenter (Documentary Discrepancies): Transaksi fiktif jarang memiliki tingkat
bukti documenter yang sama dengan transaksi yang sah. Auditor harus mengetahui tanda dan
perubahan yang tidak biasa atas dokumen dan harus bergantung pada dokumen yang asli, bukan
yang merupakan dokumen duplikat
Risiko kecurangan laporan keuangan pada pendapatan

Penyalahgunaan penerimaan yang melibatkan pendapatan:


1. Gagal mencatat penjualan (failure to record sales): Menelusuri dokumen
pengiriman di jurnal penjualan dan menghitung semua dokumen pengiriman dapat
digunakan untuk memverifikasi bahwa semua penjualan telah dicatat.
2. Pencurian penerimaan kas setelah penjualan dicatat (theft cash receipt after a sale
is recorded). Untuk menyembunyikan pencurian, pelaku kecurangan akan
mengurangi akun pelanggan dengan cara:
- Mencatat sales return or allowance
- Menghapus akun pelanggan
- Lapping (memberlaukan pembayaran dari customer lain ke akunnya customer)
Risiko kecurangan pada persediaan

Auditor diminta untuk memverifikasi keberadaan persediaan fisik, pengujian


audit dilakukan secara sampel dan tidak semua lokasi dengan persediaan
baisanya diuji. Gejala yang digunakan untuk menunjukkan adanya kecurangan
pada persediaan yaitu, prosedur analitis dengan menggunakan persentase
gross margin dan perputaran persediaan.
Risiko kecurangan pada pembelian dan hutang

Kecurangan pada hutang biasanya dilakukan dengan tidak mencatat hutang


sampai periode berikutnya atau dengan mencatat pengurangan fiktif terhadap
hutang dagang. Dalam hal ini auditor harus mengetahui kesepakatan dengan
pemasok bila jumlahnya material dan memastikan laporan keuangan
mencerminkan substansi kesepakatan.
Risiko kecurangan pada pembelian dan hutang

Misappropriate in the Acquisition and payment Cycle


Penyalahgunaan dalam akuisisi dan siklus pembayaran. Kecurangan yang
paling umum terjadi adalah pelaku membayar kepada vendor fiktif dan
menyetorkan uangnya ke rekening fiktif. Kecurangan ini dapat dicegah
dengan mengizinkan pembayaran dilakuka hanya kepada vendor yang
disetujui dan dengan cermat memeriksa dokumentasi yang mendukung
perolehan tersebut oleh petugas yang berwenang sebelum pembayaran
dilakukan.
Risiko kecurangan pada area lain

- Asset tetap

Karena nilai dan kelayakannya, asset tetap juga menjadi sasaran pencurian. Untukmengurangi potensi pencurian, asset
tetap harus dilindungi secara fisik bila memungkinkan, atau diberi label secara permanen dan harus diinventarisir
secara berkala.

- Aset tak berwujud

Asset tak berwujud seperti goodwill, patent, dan hak cipta biasanya berdasarkan estimasi akuntansi bergantung pada
asumsi subjektif tentang manfaat di masa depan bagi suatu organisasi yang menyebabkan penilaian asset tak berwujud
tersebut dimanipulasi secara subjektif oleh pihak manajemen.

- Beban gaji

Dua jenis kecurangan yang paling umum adalah penciptaan karyawan fiktif dan melebih-lebihkan jam gaji individu.
Keberadaan pegawai fiktif biasanya dicegah dengan pemisahan sumber daya manusia dan fungsi penggajian,
berlebihnya jam biasanya dicegah dengan menggunakan jam waktu atau persetujuan jam penggajian.
06

TANGGUNGJAWAB KETIKA
FRAUD DICURIGAI
Ketika fraud dicurigai, para auditor mengumpulkan tambahan informasi untuk menentukan apakah
fraud sebenarnya ada. Auditor memulainya dengan membuat pertanyaan tambahan dari manajemen
dan lainnya. Penyelidikan sebagai teknik bukti audit harus disesuaikan dengan tujuan
penggunaannya. Auditor akan menanyakan tipe pertanyaan yang berbeda dan megubah nada saat
interview, hal itu tergantung dengan tujuan auditor.
● Informational inquiry: untuk memperoleh informasi tentang fakta dan detail yang auditor
tidak miliki, biasanya tentang masa lalu atau peristiwa saat ini atau sedang proses.
● Assessment inquiry: untuk menguatkan atau bertentangan dengan informasi sebelumnya.
● Interrogative inquiry: untuk menentukan apakah individu tersebut menipu atau dengan mudah
menghilangkan pengungkapan kunci pengetahuan tentang fakta, kejadian, atau keadaan.
● Audit Software Analysis. Auditor sering menggunakan software audit seperti ACL atau IDEA
untuk menentukan apakah kecurang mungkin ada. Auditor juga menggunakan Excel untuk
menyortir transaksi atau account balances menjadi subkategori untuk pengujian audit
selanjutnya. Selain itu, Excel juga digunakan untuk melakukan prosedur analisis pada tingkat
terpilah.
● Expanded Substantive Testing. Hal ini digunakan auditor untuk mengatasi tingginya risiko
kecurangan.
● Other Audit Implications. Standar audit membutuhkan auditor untuk mempertimbangkan
implikasi segala aspek dari audit. Ketika auditor menentukan bahwa kecurangan mungkin
ada, standar audit membutuhkan auditor untuk mendiskusikan masalah dan pendekatan audit
untuk investigasi lebih lanjut dengan tingkat manajemen yang tepat.
07

PENILAIAN PENIPUAN
DOKUMENTASI
Standar auditing mengharuskan auditor untuk mendokumentasikan hal-hal berikut yang berkaitan
dengan pertimbangan auditor terhadap salah saji material karena kecurangan :
● Sifat komunikasi tentang kecurangan yang dilakukan pada manajemen, komite audit, atau
pihak lain.
● Keputusan penting yang dibuat selama diskusi antara personil tim pelaksana dalam
merencanakan audit.
● Prosedur yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk
mengidentifikasi dan menilai risiko kecurangan material.
● Risiko spesifik kecurangan material yang diidentifikasi pada tingkat keseluruhan laporan
keuangan dan tingkat penegasan serta deskripsi dari tanggapan auditor untuk risiko tersebut.
● Alasan yang mendukung kesimpulan bahwa tidak ada risiko signifikan dari pengakuan
pendapatan material yang tidak benar.
● Hasil prosedur yang dilakukan untuk mengatasi risiko override manajemen pengendalian.
● Kondisi lain dan hubungan analitis menunjukkan bahwa prosedur audit tambahan atau
tanggapan lain diperlukan, serta tindakan yang dilakukan oleh auditor sebagai tanggapan.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai