DAFTAR IS
i
I
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. Pengertian Arbritase............................................................................................2
B. Teori Penetapan Harga Arbritase.......................................................................2
C. Kondisi Teori Penetapan Harga Arbritase.........................................................4
D. Model Teori Penetapan Harga Arbritase...........................................................5
BAB III.............................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investasi yaitu pilihan lain untuk meningkatkan nilai aset di masa
depan, di mana penurunan daya beli dapat diimbangi dengan
pengembalian investasi. Dalam dunia investasi ada risiko, untuk
meminimalkan risiko, investor akan memperkirakan pengembalian yang
diharapkan. Beberapa portofolio dipilih untuk digabungkan menjadi satu
atau didapatkan tingkat return yang diharapkan. Investor melakukan hal ini
sebagai latar belakang bagi para praktisi untuk membuat model/teori dan
memberikan informasi tentang hal-hal di atas.
Model teoritis/gabungan yang dapat menjawab pertanyaan dan
didasarkan pada penelitian adalah model keseimbangan. Model
keseimbangan dapat digunakan untuk memahami perilaku investor secara
keseluruhan dan bagaimana mekanisme pembentukan harga dan
pengembalian pasar muncul dalam bentuk yang lebih sederhana. Salah
satunya adalah metode Arbitrage Pricing Theory (APT). APT menyatakan
tingkat pengembalian saham berhubungan linear dengan 𝑛 faktor. APT
tidak menyebutkan faktor-faktor tersebut. Akan tetapi, diasumsikan bahwa
tingkat pengembalian saham dan faktor-faktor tersebut memiliki hubungan
yang linear.
B. Rumusan Masalah
1.) Bagaimana pengertian dari Abritase Pricing Theory (APT)?
2.) Bagaimana teori penetapan harga arbitrase?
3.) Bagaimana kondisi abritase?
4.) Bagaimana model keseimbangan APT?
C. Tujuan Penulisan
1) Mengetahui pengertian dari Abritase Pricing Theory (APT)
2) Memahami teori penetapan harga arbitrase
3) Mengetahui kondisi abritase
4) Memahami model keseimbangan APT
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Arbritase
Arbitrase adalah pembelian dan penjualan sekuritas secara terus
menerus pada dua harga yang berbeda di dua pasar yang berbeda. Pihak
arbitrase membuat keuntungan bebas risiko dengan membeli murah di satu
pasar dan segera menjual dengan harga lebih tinggi di pasar lain. Peluang
arbitrase bebas risiko ini berumur pendek, dan mungkin menjadi kurang
jelas ketika terjadi ketika sekelompok sekuritas dapat menghasilkan
pengembalian yang diharapkan serupa dengan sekuritas lain pada harga
yang berbeda.
Konsep arbitrase didasarkan pada prinsip keuangan mendasar yang
disebut hukum satu harga (low of one price). Hukum menyatakan bahwa
sekuritas harus memiliki harga yang sama terlepas dari cara yang
digunakan untuk menciptakannya. Hukum satu harga menyatakan bahwa
jika pengembalian yang diharapkan dari satu sekuritas dapat ditiru oleh
kelompok sekuritas lain, harga kelompok sekuritas itu harus sama dengan
harga sekuritas yang ditiru. Ketika arbitrase terjadi dan harga portofolio
sekuritas berbeda dari harga sekuritas dengan pengembalian yang sama,
investor rasional akan memperdagangkan sekuritas tersebut sedemikian
rupa sehingga keseimbangan harga dapat terjadi. Mekanisme pasar ini
diasumsikan terjadi di APT dan ditemukan berdasarkan fakta bahwa
transaksi abritase tidak menimbulkan risiko pergerakan harga pasar efek
yang tidak diinginkan oleh investor.1
B. Teori Penetapan Harga Arbritase
Teori penetapan harga arbritase (APT) merupakan teori umum
penetapan harga aset yang menjelaskan bahwa pengembalian yang
diharapkan dari aset keuangan bisa dimodelkan sebagai fungsi linear dari
berbagai faktor atau indeks pasar teoritis, di mana sensivitas terhadap
perubahan pada setiap faktor yang diwakili oleh faktor, koefisien beta
1
Musdalifah Azis dkk, “Manajemen Investasi” (CV Budi Utama : Yogyakarta, 2015) hal 319
2
yang spesifik. Tingkat pengembalian yang diturunkan model kemudian
akan digunakan dalam menentukan harga aset dengan benar, harga aset
harus sama dengan harga akhir periode yang diharapkan yang
didiskontokan pada tingkat yang ditunjukkan oleh model. Jika harganya
nanti menyimpang, arbritase harus membawanya ke jalur. Teori ini
dikemukakan oleh ekonom Stephen Ross pada tahun 1976.
Arbritage Pricing Theory(APT) yaitu model penentuan harga aset
multi-faktor yang berdasarkan gagasan bahwa return aset bisa diprediksi
dengan menggunakan hubungan linier antara return yang diharapkan aset
serta sejumlah variabel ekonomi makro yang menangkap risiko sistematis.
Ini merupakan alat yang digunakan untuk analisis portofolio dari sudut
pandang nilai investasi. Selain itu, untuk mengidentifikasi sekuritas yang
mungkin salah diberi peringkat sementara.2
Pandangan APT didasari bahwa return yang diharapkan dari
sekuritas akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor risiko. Faktor risiko ini
akan menunjukkan kondisi ekonomi secara umum daripada karakteristik
khusus perusahaan. Faktor risiko tersebut harus memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1. Setiap faktor risiko harus memiliki dampak yang luas terhadap
return saham pasar. Kejadian khusus yang berkaitan dengan
kondisi perusahaan tidak termasuk faktor risiko APT.
2. Faktor-faktor risiko ini harus mempengaruhi return yang
diharapkan. Oleh karena itu, pengujian empiris melalui analisis
statistik return saham diperlukan untuk memahami bagaimana
faktor-faktor risiko ini secara luas mempengaruhi return saham.
3. Pada awal periode, faktor risiko ini tidak dapat diprediksi oleh
pasar karena mengandung informasi yang tidak terduga atau
bersifat pasar yang bergejolak (perbedaan antara nilai yang
diharapkan dan nilai aktual).
2
Darmawan, “Ekonomi Keuangan” (FEBI UIN Suka press : Yogyakarta, 2019) hal 140-142
3
Dengan demikian, hal yang perlu diamati adalah besarnya
penyimpangan (deviasi) nilai akrual faktor resiko tersebut dari yang
diharapkan. sebagai contoh, jika suku bunga diperkirakan naik 19% per
tahun, dan ternyata kenaikan tingkat suku bunga yang terjadi adalah 30%,
maka penyimpangan sebesar 11% inilah yang akan memppengaruhui
return aktual selama periode tersebut.3
4
b.) Investor merupakan risk-averse yang berusaha untuk
memaksimalkan utilitas.
c.) Kondisi pasar yang sempurna.
d.) Return yang diperoleh menggunakan model faktorial.5
D. Model Keseimbangan Teori Penetapan Harga Arbritase
APT mengasumsikan bahwa investor percaya bahwa return
sekuritas akan ditentukan oleh model faktor dengan n faktor risiko. Oleh
karena itu, kita dapat menentukan return aktual untuk sekuritas i
menggunakan Persamaan 1 di bawah ini:
Ri =E(Ri) + bi1f1+bi2f2+…+bnfn+ei
ei =random error
Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa nilai ekspektasi dari
setiap faktor risiko (F) adalah nol, jadi jika faktor risiko berada pada
tingkat yang diharapkan, return aktual atas sekuritas i akan sama dengan
pengembalian yang diharapkan.
E(Ri) = a0+bi1F̅1+bi2F̅2+…+binF̅n
5
Eduardus Tandelilin, “Portofolio dan Investasi” (Kanisius : Yogyakarta, 2010) hal 211
5
E(Ri)= return harapan dari sekuritas i
a0= return harapan dari sekuritas i bila risiko sistematis sebesar nol
bin= koefisien yang menunjukkan besarnya pengaruh faktor n
terhadap return sekuritas i
F̅= premi risiko untuk sebuah faktor (misalnya premi risiko untuk
F1 adalah E(f2)˗ a0
6
Eduardus Tandelilin, “Portofolio dan Investasi” (Kanisius : Yogyakarta, 2010) hal 21
6
Contoh soal:
Tabel 4
i ri Bi
Saham 1 15% 0,9
Saham 2 21% 3,0
Saham 3 12% 1,8
X2 = 0,075
X3= -0,175
7
15% X1 + 21% X2 + 12% X3
Tabel 5
Posisi Investor
8
Bp 1,9 0 1,9
r = 8 + 4 bi = 8 + (4 x 0,9) = 11,6%
r = 8 + 4 bi = 8 + (4 x 3,0) = 20%
r = 8 + 4 bi = 8 + (4 x 1,8) = 15,2%
Hasilnya, ekspektasi saham-1 dan 2 akan turun dari 15% dan 21%
menjadi 11,6% dan 20%, karena tekanan membeli. Sebaliknya, naiknya
tekanan menjual akan menyebabkan ekspektasi return saham 3 meningkat
dari 12% menjadi 15,2%.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Arbitrase adalah pembelian serta penjualan pada sekuritas secara
terus menerus dengan menggunakan dua harga dan dua pasar yang
berbeda. Arbritage Pricing Theory(APT) merupakan model dalam
menentukan harga aset multi-faktor yang didasarkan pada gagasan return
aset. Hal ini bisa diprediksi dengan hubungan linier antara return yang
diinginkan. Aset yang sesuai dengan jumlah variabel ekonomi makro
dalam perhitunganrisiko sistematis.
Sebuah teori model keseimbangan selain CAPM juga adaAbritage
Pricing Theory. APT ini hampir sama dengan CAPM. Namun, APT ini
menggunakan pendekatan asumsi yang berbeda untuk menjelaskan
hubungan antara return dan risiko. APT return sekuritasbukan hanya
dipengaruhi oleh portofolio pasar saja. Hal ini dikarenakan APT tersebut
percaya bahwa tingkat pengembalian yang diinginkan dapat dipengaruhi
dari beberapa sumber risiko lain. Selain itu, APT tidak menggunakan
asumsi-asumsi yang digunakan dalam CAPM.
APT mengasumsikan kalau investor percaya bahwa pengembalian
sekuritas ditentukan oleh model faktor dengan n faktor risiko. Oleh karena
itu, untukmenentukan return yang aktual pada sekuritas i menggunakan
persamaan 1 di bawah ini:
Ri =E(Ri) + bi1f1+bi2f2+…+bnfn+ei
B. Saran
Tentu masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Dari
segi isi, bahasa, atau teks. Oleh karena itu, kami mohon kepada semua
pihak untuk ikut berkontribusi dalam pencapaian kesempurnaan dan
kemajuan terhadap proses penulisan makalah selanjutnya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Azis, Musdalifah dkk. Manajemen Investasi. Yogyakarta: CV Budi Utama.
2015.
Darmawan. Ekonomi Keuangan. Yogyakarta: FEBI UIN Suka press.2019
Tandelilin, Eduarus. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius. 2010.
11