Anda di halaman 1dari 4

Diskusi 6

Catharinna Novita Sari / 022340104

Pengukuran biasanya dilakukan dalam ukuran moneter meskipun ukuran


nonmoneter juga relevan untuk prediksi dan pengambilan keputusan.
Ada 2 jenis harga atau nilai pertukaran: nilai masukan dan nilai keluaran.
Nilai keluaran mencerminkan dana yang diterima oleh suatu perusahaan yang
didasarkan terutama pada harga pertukaran untuk satu produk atau keluaran
perusahaan itu.
Nilai

masukan

mencerminkan

ukuran

imbalan

yang

diserahkan

untuk

memperoleh aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam operasinya.


Ada 3 cara untuk pengukuran aktiva:
1. Harga pertukaran
2. Revaluasi aktiva
3. Ukuran masukan:
- Biaya masukan historis (historical input)
- Biaya masukan masa berjalan (current input cost)
- Biaya masukan masa depan yang didiskontokan (discounted future
input cost)
Dasar-dasar pengukuran:
Nilai Masukan

Nilai Keluaran

Masa lalu

Biaya historis

Harga jual masa lalu

Masa

Biaya penggantian

Harga jual masa berjalan

berjalan
Masa depan

Biaya

yang Nilai

diharapkan

realisasi

yang

diharapkan

Revaluasi Aktiva
Diperlukan dasar-dasar pengukuran baru sehingga perlu melihat kepada
transaksi

atau

pertukaran

yang

secara

langsung

mempengaruhi

akuntansi itu sendiri untuk mengetahui harga pertukarannya.

satuan

Ukuran Masukan
Menunjukkan jumlah kas atau nilai imbalan lainnya yang dibayarkan ketika suatu
aktiva atau manfaatnya memasuki perusahaan dalam suatu pertukaran atau
konversi.
Biaya masukan historis (historical input cost)
adalah harga agregat yang dibayarkan oleh perusahaan untuk memperoleh
kepemilikan dan penggunaan suatu aktiva, termasuk semua pembayaran yang
diperlukan untuk mendapatkan aktiva itu di lokasi dan dengan kondisi yang
disyaratkan agar aktiva itu dapat memberikan manfaat dalam produksi atau
operasi perusahaan lainnya.
Biaya yang timbul dari transaksi yang wajar, yang disepakati bersama oleh
pembeli dan penjual merupakan nilai miimum aktiva itu bagi si pembeli.
Kadang dibuat asumsi: biaya menunjukkan nilai aktual aktiva itu bagi
perusahaan pada saat perolehan >> going concern.
Kelemahan utama penilaian historis: nilai aktiva bagi perusahaan mungkin
berubah dari waktu ke waktu, setelah periode yang panjang, nilai itu mungkin
tidak mempunyai arti apa pun sebagai ukuran kuantitas sumber daya yang
tersedia bagi badan usaha, nilai manfaat masa depannya, atau harga pasar
masa berjalan aktiva itu.
Ada 3 variasi biaya masukan historis: biaya kebijaksanaan (prudent cost), biaya
standar dan biaya asal (origin cost).
-

Biaya kebijaksanaan: hanya biaya-biaya yang secara normal dibayar untuk


properti oleh manajemen yang bijaksana yang harus dimasukkan dalam
pengukuran aktiva atau aktivitas >> dapat diterapkan pada penilaian

aktiva secara umum & barang eceran.


Biaya standar: didasarkan pada harga pertukaran yang tepat untuk
kuantitas barang dan jasa yang tepat, yang diperlukan untuk produksi
produk tersebut >> berapa biaya yang seharusnya.
Keunggulan biaya standar: mampu menghilangkan biaya ketidakefisienan.
AICPA Bulletin No. 43: biaya standar dapat diterima jika pada intervalinterval yang wajar disesuaikan untuk mencerminkan kondisi yang
berlangsung sehingga pada tanggal neraca biaya standar secara wajar
mendekati biaya yang dihitung menurut salah satu dasar yang diakui
(average & FIFO).
Biaya standar tidak

boleh

penggantian masa berjalan.

digunakan

untuk

mencerminkan

biaya

Biaya

asal:

biaya

properti

bagi

perusahaan

menyerahkannya untuk pelayanan masyarakat.

yang

pertama

Dalam pembelian oleh

perusahaan kedua, harus diklasifikasi secara terpisah dan dikeluarkan


dengan metode yang disetujui oleh komisi pelayanan masyarakat.
Biaya masukan masa berjalan (current input cost)
adalah harga pertukaran yang diperlukan saat ini untuk memperoleh aktiva yang
sama atau setaranya.
Menunjukkan nilai maksimum bagi perusahaan, kecuali untuk periode yang
sangat singkat sampai bisa didapat penggantian.
Biaya masa berjalan menjadi dasar penilaian yang penting, khususnya untuk
menyajikan informasi mengenai dampak inflasi pada perusahaan.
Kelemahan biaya berjalan:

Biaya tidak tersedia untuk barang musiman dan barang yang mengutip
mode serta barang-barang yang diproduksi dengan metode-metode yang
usang.

Perubahan dalam biaya masa berjalan tidak selalu mencerminkan


perubahan dalam harga penjualan masa berjalan.

Kenaikan dalam biaya akan menghasilkan keuntungan yang dicatat dalam


periode berjalan walaupun belum direalisasi melalui penjualan.

Keuntungan dan keruagian yang disebabkan oleh perubahan dalam harga


masukan spesifik akan termasuk dalam laba bersih operasi, kecuali jika
harga pokok penjualan dan persediaan akhir dinilai sebesar biaya yang
berlaku pada saat penjualan.

Nilai taksiran: estimasi nilai biaya masa berjalan atau nilai masa berjalan dengan
menggunakan prosedur yang sistematik.
Keuntungan: dianggap lebih objektif. Kelemahan: hanya bisa diperoleh dalam
interval-interval yang periodik >> ketinggalan jaman.
Nilai wajar: jumlah total yang akan mendatangkan imbalan yang wajar bagi
investor.
Nilai realisasi bersih (net realizable value) dikurangi markup normal: bila biaya
penggantian tidak tersedia, maka digunakan metode ini >> kadang disebut
ukuran nilai bersih persediaan bagi perusahaan bila nilai lebih rendah daripada
biaya historis dan biaya masa berjalan.

Biaya Masukan Masa Depan yang Didiskontokan (Discounted Future Input Cost)
Jika harga menurut persyaratan dalam kontrak akan dibayarkan di masa datang,
biaya aktiva haruslah sebesar nilai kewajiban kontraktual yang didiskontokan ke
waktu sekarang.
Direkomendasikan untuk kasus di mana perusahaan mempunyai pilihan untuk
membeli jasa jika dibutuhkan saja dan bukan dalam satuan sekaligus (lump
sum).
Konsep ini mengandung semua kelemahan biaya historis ditambah pembatasan
yang berlaku dalam konsep potensi jasa yang didiskontokan.

Anda mungkin juga menyukai