NIM: 18043083
Audit Kecurangan
A. Jenis – jenis Kecurangan
Dalam konteks audit atas laporan keuangan,kecurangan didefinisikan sebagai salah saji dalam
laporan keuangan yang dilakukan dengan sengaja. Dua kategori utama kecurangan adalah kecurangan
dalam laporan keuangan dan penyalahgunaan asset.
Kecurangan dalam Laporan Keuangan
Kecurangan dalam laporan keuangan merupakan salah saji atau penghapusan terhadap jumlah
ataupun pengungkapan yang sengaja dilakukan dengan tujuan untuk mengelabui para penggunanya.
Sebagian besar kasus ,melibatkan salah saji terhadap jumlah yang dilaporkan dibandingkan terhadap
pengungkapan.
Pada perusahaan-perusahaan nonpublik, hal tersebut mungkin dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi pajak penghasilan. Perusahaan-perusahaan juga dapat dengan sengaja mengurangsajikan
pendapatan ketika labanya tinggi untuk menciptakan cadangan laba atau sebagai ”celengan”, yang
dapat digunakan untuk menaikkan laba di kemudian hari. Prkatik semacam itu dikanal dengan
”peralatan laba” dan manajemen laba. Manajemen laba (earning manajemen) melibatkan tindakan-
tindakan manajemen yang sengaja dilakukan untuk memenuhi target laba. Perataan laba (income
smoothing) merupakan salah satu bentuk manajemen laba di mana pendapatan-pendapatan dan
beban-beban dipindahkan di antara beberapa periode untuk mengurangi fluktuasi laba. Salah satu
teknik untuk memuluskan laba adalah dengan mengurangi nilai persediaan dan aset lainnya yang
diperoleh perusahaan pada saat akuisisinya, yang mengakibatkan laba yang lebih tinggi ketika aset
tersebut dijual di kemudian hari. Perusahaan-perusahaan juga dapat dengan sengaja melebihsajikan
cadangan keusangan persediaan dan penyisihan piutang tak tertagih untuk mengurangi laba yang lebih
tinggi.
Penyalahgunaan Aset
Penyalahgunaan aset merupakan kecurangan yang melibatkan pencurian atas aset milik suatu
entitas. Dalam banyak kasus, namun tidak senuanya, jumlah nominal yang terlibat tidak material
terhadap laporan keuangan. Namun demikian, pencurian aset perusahaan sering kali menjadi perhatian
penting manajemen, tanpa melihat tingkat meterialitasnya, karena pencurian-pencurian kecil dapat
dengan mudah meningkat ukurannya setiap saat. Istilah penyalahgunaan aset sering kali digunakan
untuk mengacu pada pencurian yang dilakukan oleh pegawai dan pihak-pihak internal lainnya di dalam
suatu organisasi.
Biasanya pelaku penyalahgunaan aset berada di tingkat hierarki organisasi yang lebih rendah.
Namun demikian, dalam beberapa kasus penting, manajemen puncak terkadang terlibat dalam
pencurian aset perusahaan. Karena otoritas manajemen yang lebih besar serta kendali terhadap aset-
aset perusahaan, penggelapan yang melibatkan manajemen puncak dapat melibatkan jumlah yang
signifikan.