Anda di halaman 1dari 34

BAB 7

JENIS – JENIS
KECURANGAN
RIDWAN.,SE.,M.AK
JENIS – JENIS KECURANGAN
1. Kecurangan laporan keuangan.
2. Kecurangan laporan keuangan terkait pendapatan dan
persediaan.
3. Kecurangan liabilitas, aset dan pengungkapan yang tidak
memadai.
4. Kecurangan e-commerce.
5. Kecurangan kebangkrutan, penceraiaan dan pajak.
6. Kecurangan pelanggan
7. Kecurangan organisasi.
KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan memainkan peranan penting dalam menjaga
efisiensi pasar modal. Pengungkapan dalam laporan keuangan
memiliki arti penting bagi investor, kerditor atau pemberi
kebijiakan. Sayangnya laporan keuangan sering disalah sajikan
secara sengaja oleh suatu organisasi bisnis. Salah saji dalam
laporan keuangan bisa jadi karena adanya tindakan manipulasi,
pemalsuan dan melakukan perubahan laporan akuntansi. Laporan
keuangan yang seperti itu dapat juga menimbulkan kerugian bagi
para investor, kurangnya kepercayaan pada pasar dan sistem
akuntansi yang ada serta proses peradilan dan juga rasa malu
yang ditanggung oleh individu maupun organisasi yang tetlibat
dalam kecurangan laporan keuangan tersebut.
CONTOH KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
1. Salah saji laporan keuangan atau “pengolahan pembukuan –
cooking the books”.
2. Pemberian pinjaman secara tidak tepat kepada para eksekutif
dan corporate looting.
3. Skandal perdagangan yang melibatkan orang dalam perusahaan.
4. Mengistimewakan penawaran saham perdana.
5. Tunjangan pensiun yang berlebihan kepada CEO.
6. Kompensasi yang berlebihan kepada eksekutif.
7. Kecurangan dalam skala besar yang dilakukan oleh pegawai.
8. Kebangkrutan dan utang dalam jumlah yang sangat besar.
MENGAPA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DAPAT TERJADI
Kejadian kecurangan dalam laporan keuangan semakin sering
terjadi akhir – akhir ini. Seperti contoh yang telah disebutkan,
kecurangan dapat berbentuk bermacam - macam dan dapat
dilakukan oleh berbagai pihak dari tingkatan rendah sampai
tingkatan tertinggi. Kejadian kecurangan laporan keuangan
tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa hal. Terdapat 3 hal
yang mendorong terjadinya kecurangan, yaitu:
1. Tekanan yang dirasakan
2. Peluang/kesempatan
3. Kemampuan untuk merasionalisasikan kecurangan sebagai
sesuatu yang dapat diterima
MENGAPA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DAPAT TERJADI
Ketiga faktor tersebut selalu menjadi pendorong
seseorang melakukan kecurangan. Para pelaku
kecurangan selalu dihadapi dengan tekanan dimana
tekanan itu bersifat mendorong untuk melakukan
kecurangan. Para pelaku harus mempunyai akal dan
kepintaran untuk mencari peluang – peluang untuk
melakukan kecurangan meskipun kuatnya tekanan
(hukuman) yang nantinya mungkin saja bisa dirasakan.
Hal seperti ini sering terjadi pada perusahaan –
perusahaan besar yang memungkinkan mereka harus
melakukan berbagai cara untuk mempertahankan
perusahaannya.
MENGAPA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DAPAT TERJADI
Pada akhirnya, mereka harus merubah sudut pandang
dan cara berfikir mereka mengenai tindakan yang
mereka lakukan bahwa semua ini dapat diterima dan
rasional. Kekhawatiran yang tinggi akan para
pemegang saham yang pergi apabila perusahaan
mengalami penurunan finansial selalu menghantui para
petinggi perusahaan. Namun, hal tersebut juga bisa
saja terjadi pada perusahaan kecil maupun perushaan
yang lingkupnya tidak begitu luas.
MENGAPA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DAPAT TERJADI
Menurunnya etis dan nilai – nilai moral merupakan
dampak buruk terjadinya Fraud Triangle”. Perilaku
tersebut, pada akhirnya akan berkembang menjadi
sikap yang lebih buruk apabila terjadi secara terus
menerus tanpa adanya penanganan yang dibutuhkan.
“Perfect Fraud Storm” merupakan istilah yang
digunakan untuk menjelasan fenomena ini.
MENGAPA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DAPAT TERJADI
Terdapat 9 faktor yang muncul secara bersamaan yang
membentuk “perfect Fraud Storm”, antara lain :
1. Ledakan Ekonomi
Salah satu faktor yang digunakan pelaku kecurangan
dengan cara menyembunyikan aktivitas ataupun
masalah yang muncul untuk tetap meningkatkan
jumlah investor dan tetap menjadi perusahaan yang
menguntungkan. Ledakan ekonomi terjadi pada
tahun 1990 – 2000. Pada tahun tersebut banyak
CEO yang mendapat tekanan yang kemudian
melakukan kecurangan untuk melindungi
MENGAPA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DAPAT TERJADI
2. Kemerosotan Nilai – nilai Moral
Nilai – nilai moral semakin menurun pada semua
golongan seperti kejujuran. Di dalam masyarakat,
nilai kejujuran telah menurun drastis. Kebohongan
semakin meningkat pada jati diri masyarakat. Hal
tersebut ditunjukkan seperti menyontek di sekolah.
Meski hal tersebut tidak berhubungan dengan
manajemen, namun secara tidak langsung hal itu
menunjukan bahwa nilai moral masyarakat telah
menurun.
MENGAPA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DAPAT TERJADI
3. Kesalahan Alokasi Insentif
Dalam masalah insentif banyak terjadi kasus seperti
pemberian ratusan juta dolar dalam bentuk opsi
saham dana atau saham terbatas yang memberi
tekanan yang tinggi pada pihak manajemen untuk
tetap menjaga kenaikan harga saham, bahkan
dengan membebankan pada pelaporan hasil kinerja
keuangan yang akurat.
MENGAPA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DAPAT TERJADI
4. Tingginya ekspektasi analisis
Pada umumnya perusahaan – perusahaan selalu di analisis
mengenai keadaan finansial oleh para analis. Para analis
sering diberi arahan oleh perusahaanyang akan dianalisis
sehingga memunculkan ekspektasi yang tinggi. Hal ini
ditujukan untuk membangun citra kedepannya. Namun,
seringkali analisisyang dilakukan tidak sesuai dengan hasil
yang diterima, dan bahkan apabila analisis dan hasil
berbeda jauh akan mengakibatkan penurunan harga saham
dengan nilai yang cukup besar. Alasan tersebut yang
menjadikan perusahaanakhirnya bertindak curang.
MENGAPA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DAPAT TERJADI
5. Tingginya Tingkat Utang
Persyaratan pemberian pinjaman utang, pinjaman lain dan
tuntutan laba yang tinggi menjadi faktor yang
mengakibatkan tindakan kecurangan oleh perusahaan. Hal
tersebut merupakan tekanan tinggi yang harus dihadapi
oleh perusahaan.
6. Fokus Pada Aturan Daripada Prinsip Akuntansi
Menurunnya prinsip akuntansi yang diterapkan pada jiwa
akuntan menjadifaktor terjadinya kecurangan. Banyak
akuntan yang lebih memilih membantu para klien dan
melakukan pencatatan yang bertentangan pada prinsip
akuntansi.
MENGAPA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DAPAT TERJADI
7. Kurangnya Independensi Auditor
Dalam beberapa kasus KAP menggunakan audit sebagai
upaya untuk menggani kerugian demi membangun
hubungan dengan perusahaanperusahaan agar dapat
menawarkan pengadaan jasa konsultasi yang lebih
menguntungkan. Fee audit jauh lebih rendah daripada fee
jasa konsultasi, sehingga membuat auditor kehilangan focus
dan lebih memilih menjadi penasihat.
MENGAPA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DAPAT TERJADI
8. Keserakahan
Kelompok seperti para eksekutif, bank investasi, bank
komersial, dan investor masing-masing kelompok ii
mengambil keuntungan dari sistem perekonomian yang
kuat, tidak satupun dari mereka menginginkan berita buruk
sehingga mengabaikan berita-berita negative dan terlibat
transaksi yang tidak baik.
MENGAPA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DAPAT TERJADI
9. Kegagalan Pendidik
Pertama, pendidik tidak memberikan pendidikan etika yang
cukup memadai terhadap mahasiswa, membuat para
lulusan bekal yang cukup untuk menghadapi dilema etika
secara riil di dunia bisnis. Kedua, dengan tidak
mengajarkan pada para mahasiswanya mengenai
kecurangan. Sebagian besar mahasiswa tidak memahami
faktor-faktor penyebab kecurangan. Ketiga, para pendidik
mengajar para mahasiswa akuntansi pada masa lampau.
Pendidikan akuntansi yang efektif tidak boleh terlalu
berfokus pada konten pembelajaran sebagai tujuan akhir,
tetapi menggunakan konten sebagai konteks untuk
membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan
SIFAT DASAR KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Kecurangan laporan keuangan mengandung unsur penipuan dan
upaya penyembunyian secara disengaja oleh pelaku. Hal tersebut
dapat berupa melalui dokumentasi fiktif atau pemalsuan dokumen.
Kecurangan laporan keuangan dapat disembunyikan dengan cara
kolusi yang dilakukan oleh manajemen, pegawai, atau pihak ketiga.
Setiap kecurangan memiliki indikator – indikator tersendiri. Namun,
indikator tersebut juga tidak dapat dengan langsung dikatakan
bahwa hal tersebut telah terjadi kecurangan karena bisa saja
hilangnya suatu dokumen dikarenakan benar – benar kesalahan
yang tidak disengaja. Indikator kecurangn tidak dapat dengan mudah
digunakan sebagai alat untukmendeteksi terjadinya kecurangan. Hal
ini dikarenakan indikator kecurangan sangat bervariatif yang dimana
apabila terdapat beberapa faktor yang muncul, hal itu belum bisa
menunjukkan bahwa telah terjadi kecurangan.
STATISTIK MENGENAI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Studi ini menemukan bahwa SEC paling banyak melakukan
tindakan pengecekan seperti pengakuan pendapatan yang
tidak sesuai, termasuk didalamnya pelaporan yang
mengandung unsur kecurangan atas penjualan yang fiktif,
pencatatan waktu pengauanpendapatan yang tidak sesuai,
penilaian pendapatan yang tidak tepat, serta pengakuan biaya
yang tidak sesuai. Studi ini juga menemukan bahwa CEO,
Presiden Direktur, dan CFO merupakan jajaran manajemen
yang sering terlibat dalam tindak kecurangan, yang diikuti
oleh pimpinan dewan, pejabat bagian operasional,pejabat
bagian akuntansi, dan wakil presiden bagian keuangan.
STATISTIK MENGENAI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Temuan ini sama dengan studi yang dilakukan oleh auditing
practices board di Inggris, studi ini menemukan bahwa
mayoritas kecurangan laporan keuangan dilakukan oleh
manajemen perusahaan dan kecurangan laporan keuangan
tersebut bukanlah pencurian secara langsung dan
kemungkinan tidak akan terdeksi oleh auditor eksternal. 65%
dari kasus tersebut disertai adanya salah saji terhadap data
keuangan yang hanya untuk menaikkan harga saham atau
menyembunyikan kerugian.
STATISTIK MENGENAI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Temuan ini sama dengan studi yang dilakukan oleh auditing
practices board di Inggris, studi ini menemukan bahwa mayoritas
kecurangan laporan keuangan dilakukan oleh manajemen
perusahaan dan kecurangan laporan keuangan tersebut bukanlah
pencurian secara langsung dan kemungkinan tidak akan terdeksi
oleh auditor eksternal. 65% dari kasus tersebut disertai adanya
salah saji terhadap data keuangan yang hanya untuk menaikkan
harga saham atau menyembunyikan kerugian. Studi COSO
menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan tindakan
kecurangan mendapatkan konsekuensi negative berupa turunnya
harga saham dalam jangka panjang hingga terjadi kebangkrutan
dan penghapusan pencatatan saham dari bursa saham. Kerugian
atas kecurangan laporan dapat dirasakan oleh berbagai kalangan
yang berkepentingan pada perusahaan.
MOTIVASI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Motivasi penyajian laporan keuangan yang curang cukup beragam,
salah satunya untuk memberikan dukungan agar harga saham
tetap tinggi atau untuk dukungan penawaran obligasi dan saham.
Terkadang, manajer divisi melaporkan hasil kinerja keuangan yang
lebih saji dari divisi yang dipimpinnya dengan tujuan untuk
memenuhi ekspektasi perushaan. Tekanan yang didapat oleh
pihak manajemen juga menjadi salah satu motivasi atas
kecurangan laporan keuangan.
KERANGKA KERJA UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Seorang auditor harus dapat melakukan pendekatan kepada
manajemen dengan cerdas. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi
kemungkinan pihak manajemen untuk menyembunyikan
kecurangan yang teah dilakukan. Pihak manajemen akan
mengatur strategi untuk melakukan perhitungan audit yang akan
dilakukan auditor nantinya. Dalam hal ini auditor harus dapat
mengantisipasi dan mampu mendeteksi kecurangan yang telah
disembunyikan. Seorang auditor yang sedang melakukan
penyelidikan kecurangan akan sangat efektif ketika auditor
mempertimbangkan bagaimana manajemen memandang potensi
pendekatan audit yang akan dilakukan, dengan kata lain seorang
auditor harus lebih unggul dalam memprediksikan metode
pendekatan audit yang akan digunakan.
KERANGKA KERJA UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Seorang auditor dalam mendeteksi terjadinya kecurangan
didasarkan pada teori permainan (game theory). Teori permainan
mencoba untukk memprediksi perilaku yang didasarkan pada
individual yang memiliki kecenderungan terhadap motivasi dan
kepercayaan individu tersebut mengenai bagaimana kemungkinan
perilaku pihak lainnya.
KERANGKA KERJA UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Ada berbagai tingkatan dalam penalaran strategik pengaturan
audit, antara lain:
1. Zero – order reasoning
Hal ini terjadi ketika auditor dan auditee hanya
mempertimbangkan kondisi yang secara langsung
mempengaruhi mereka, tetapi pihak – pihak lain. Ketika
menerapkan strategic ini, auditor hanya mempertimbangkan
besarnya insentif yang akan diterimanya saja.
2. First – order reasoning
Hal ini berarti bahwa auditor mempertimbangkan kondisi yang
secara langsung mempengaruhi auditee. Dalam kasus ini,
auditor mengasumsikan bahwa auditee menggunakan zero –
order reasoning.
KERANGKA KERJA UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
3. Higher – order reasoning
Tingkatan strategic yang terjadi ketika auditor
mempertimbangkan adanya tambahan tingkatan kompleksitas,
termasuk bagaimana manajemen mengantisipasi perilaku
auditor.
Ketiga tingkatan tersebut merupakan penalaran strategic yang sering
digunakan oleh auditor. Namun, sering juga seorang manajemen dapat
memprediksi penalaran strategik apa yang akan di terapkan oleh seorang
auditor, karena mereka memahami apa yang telah dilakukan auditor pada
audit sebelumnya. Skema kecurangan laporan keuangan akan
berkembang dalam hal ini. Seorang auditor harus menerapkan strategik
yang lebih tinggi untuk mengatasinya yaitu First – order reasoning atau
higher – order reasoning. Hal ini akan mengarahkan auditor untuk
menggunakan prosedur audit yang tidak terduga sebelumnya dan
melakukan pengujian – pengujian yang tidak diketahui manajemen.
KERANGKA KERJA UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Ketika menerapkan penalaran strategic, auditor akan mempertimbangkan
berbagai pertanyaan berikut:
1. Skema kecurangan yang akan digunakan
2. Jenis pengujian yang digunakan untuk mendeteksi kecurangan
3. Cara manajemen menyembunyikann kecurangan dari jenis pengujian
yang akan digunakan
4. Memodifikasi jenis pengujian tertentu untuk mendeteksi skema
kecurangan yang disembunyikan
KERANGKA KERJA UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Analisis kecurangan laporan keuangan dapat jarang terdeteksi apabila
hanya mengandalan data keuangan perusahaan. Kecurangan laporan
keuangan juga dapat terdeteksi apabila kita membandingkan data
keuangan perusahaan dengan keadaan rill yang seharusnya terwakili oleh
angka – angka tersebut. Selain itu, jenis analisis tertentu terhadap laporan
keuangan (seperti rasio, analisis vertical dan analisi horizontal), penelitian
menganjurkan agar auditor, investor, regulator dan pemeriksa kecurangan
dapat memanfaatkan penggunaan metode kinerja nonkeuangan untuk
menilai kecurangan laporan keuangan.
KERANGKA KERJA UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Mengidentifikasi eksposur risiko kecurangan juga dapat digunakan selain
menggunakan data keuangan dan non keuangan. Mengidentifikasi
eksposur merupakan salah satu cara untuk mendeteksi laporan keuangan
yang dimana kita harus memahami secara jelas kegiatan operasional dan
sifat dasar organisasi seperti mempelajari sifat dasar dari industry dan
para pesaingnya. Selain itu, penalaran strategik juga harus digunakan
untuk mendeteksi kecurangan laporan keuangan. Penalaran strategic
mengacu pada kemampuan untuk mengantisipasi kemungkinan metode
penyembunyian kecurangan yang digunakan oleh pelaku kecurangan.
KERANGKA KERJA UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
Auditor dapat megidentifikasi ekposur resiko kecurangan dengan
mengkaji 4 kelompok kecurangan eksposur yang disebut kotak eksposur
kecurangan (Fraud exposure rectangle).
1 Manajemen dan Dewan Direksi
Pada umumnya kecurangan laporan keuangan dilakukan oleh individu
dengan pangkat tertinggi. Hal ini menunjuk pada dewan direksi dan
manajemen. Manajemen dan dewan direksi harus diinvestigasi untuk
mendeteksi terjadinya kecurangan laporan keuangan.Ada 3 aspek
manajemen yang harus diinvestigasi:
1. Latar beakang manajemen
2. Motivasi manajemen
3. Pengaruh manajemen dalam membuat keputusan untuk organisasi
KERANGKA KERJA UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
2. Hubungan dengan Pihak – pihal Lain
Kecurangan laporan keuangan bisanya dilakukan dengan bantuan dari
pihakataupun organisasi lain, baik secara rill maupun yang fiktif.
Walaupun hubungandengan semua pihak harus diuji untuk menentukan
apakah hubungan tersebut memberikan peluang atau eksposur
kecurangan bagi manajemen, hubungan yang terkait dengan organisasi
lain, dan regulator harus selalu dipertimbangkan dengan hati – hati.
Selain itu hubungan dengan intuisi keuangan dan pemegang
obligasijuga penting dipertimbangkan karena hubungan tersebut
memberikan indikasi sejauh mana pengaruhnya bagi keberlangsungan
perusahaan.
KERANGKA KERJA UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
3. Organisasi dan Industri
Kecurangan laporan keuangan terkadang ditutupi dengan penciptaan
struktur organisasi yang memudahkan penyembunyian kecurangan
seperti kasus enron dengan semua SPE – nya yang tidak di
konsolidasikan. Banyak jenis dan kasus yang timbul akibat kecurangan
laporan keuangan. Sifat yang melekat pada suatu organisasi juga dapat
menunjukkan adanya ekposur kecurangan seperti struktur organisasi
yang terlalu kompleks, organisasi yang tidak memiliki departemen audit
internal, dewan direksi tanpa adanya individu dari pihak luar atau hanya
pihak luar yang menduduki jabatan susunan anggota dewan pada
komite audit, dan masih banyak lagi. Investigator harus memahami dan
mengetahui siapa pemilik perusahaan tersebut karena terkadang
pemilik yang diam dan tersembunyi menggunakan perusahaan tersebut
untuk tindakan ilegal.
KERANGKA KERJA UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
4. Hasil Kinerja Keuangan dan Karakteristik Operasional
Indikator kecurangan yang paling sering terlihat sendiri melalui
perubanhan – perubahan dalam laporan keuangan. Dalam menilai
eksposur kecurangan melalui laporan keuangan dan karakteristik
operasional, jumlah – jumlah dan saldo – saldo akun pada laporan
keuangan harus diperbandingkan dengan organisasi sejenis dalam
industri yang sama dan referensi riil dari laporan keuangan juga harus
ditentukan. Selain itu, dalam menilai eksposur kecurangan pada
hubungan – hubungan keuangan, auditor harus mengetahui sifat dasar
dari bisnis klien, jenis akun yang seharusnya tercantum dalam laporan
keuangan, serta jenis kecurangan yang dapat timbul dalam organisasi
dan indikatornya.
KERANGKA KERJA UNTUK MENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN
4. Hasil Kinerja Keuangan dan Karakteristik Operasional
Indikator kecurangan yang paling sering terlihat sendiri melalui
perubanhan – perubahan dalam laporan keuangan. Dalam menilai
eksposur kecurangan melalui laporan keuangan dan karakteristik
operasional, jumlah – jumlah dan saldo – saldo akun pada laporan
keuangan harus diperbandingkan dengan organisasi sejenis dalam
industri yang sama dan referensi riil dari laporan keuangan juga harus
ditentukan. Selain itu, dalam menilai eksposur kecurangan pada
hubungan – hubungan keuangan, auditor harus mengetahui sifat dasar
dari bisnis klien, jenis akun yang seharusnya tercantum dalam laporan
keuangan, serta jenis kecurangan yang dapat timbul dalam organisasi
dan indikatornya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai