ANALISA KREDIT
RIDWAN.,SE.,M.Ak
LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA
Likuiditas adalah kemampuan untuk mengubah aset menjadi kas atau untuk
mendapatkan kas untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Jangka
pendek dipandang sebagai jangka waktu sampai dengan satu tahun, atau
diidentifikasi dengan siklus operasi normal perusahaan (periode waktu yang
mencakup siklus pembelian, produksi, penjualan, dan penagihan).
Modal kerja didefinisikan sebagai kelebihan aktiva lancar atas kewajiban
lancar. Hal ini penting sebagai ukuran aset likuid yang menyediakan bantal
pengaman kepada kreditor. Hal ini juga penting dalam mengukur cadangan
cair tersedia untuk memenuhi kontinjensi dan ketidakpastian seputar
keseimbangan perusahaan dari arus kas masuk dan arus keluar.
LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA
Pentingnya likuiditas sebaiknya dipandang dengan mempertimbangkan
dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas merupakan
permasalahan terkait tingkatan. Kurangnya likuiditas menyebabkan
perusahaan tidak dapat memperoleh potongan harga atau kesempatan
yang menguntungkan. Masalah likuiditas yang lebih ekstrem
mencerminkan ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban lancarnya. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan harus
menjual investasi atau aset lainnya pada harga yang berkurang , dan
dampak yang paling parah adalah insolvabilitas dan kebangkrutan.
LIKUIDITAS DAN MODAL KERJA
Bagi pemegang saham perusahaan, kurangnya likuiditas menandakan
hilangnya kendali pemilik maupun kerugian investasi modal. Ketika
pemilik perusahaan memiliki kewajiban tidak terbatas, kurangnya
likuiditas dapat membahayakan aset pribadi mereka. Bagi kreditor
perusahaan , kurangnya likuiditas dapat menyebabkan penundaan
dalam pembayaran bunga dan pokok pinjaman atau bahkan tidak dapat
ditagih sama sekali. Pelanggan serta pemasok produk dan jasa
perusahaan juga terpengaruh oleh masalah likuiditas jangka pendek.
Implikasinya mencakup ketidakmampuan perusahaan untuk
melaksanakan kontrak dan rusaknya hubungan dengan pelanggan dan
pemasok.
ASET LANCAR DAN LIABILITAS
JANGKA PENDEK
Aset lancar adalah kas dan aset lainnya yang diharapkan untuk menjadi (1)
diwujudkan dalam bentuk kas atau (2) dijual atau dikonsumsi dalam satu
tahun (atau siklus operasi normal perusahaan
jika lebih besar dari satu tahun). Akun-akun laporan posisi keuangan yang
biasanya dimasukkan sebagai aset lancar yaitu kas, efek yang dapat
diperdagangkan yang jatuh tempo pada tahun fiskal berikutnya, piutang
usaha, persediaan, dan biaya dibayar di muka.
Liabilitas jangka pendek adalah kewajiban diharapkan puas dalam waktu
yang relatif singkat, biasanya satu tahun. Kewajiban lancar biasanya meliputi
hutang, wesel bayar, hutang bank jangka pendek, hutang pajak, biaya masih
harus dibayar, dan bagian lancar utang jangka panjang.
ASET LANCAR DAN LIABILITAS
JANGKA PENDEK
Analisis harus menilai apakah seluruh kewajiban saat ini dengan
kemungkinan besar dibayar dengan segera mungkin telah dilaporkan
pada liabilitas jangka pendek. Jika tidak dimasukkan dalam liabilitas
jangka pendek maka akan mengurangi manfaat analisis modal kerja.
Berikut tiga hal umum yang perlu diperhatikan :
1. Liabilitas kontigensi berhubungan dengan jaminana pinjaman.
2. Pembayaran sewa minimum dimasa mendatang berdasarkan
perjanjian sewa operasi yang tidak dapat diabaikan. (noncancelable)
3. Kontrak atas konstruksi atau akuisisi aset jangka panjang sering kali
menuntut pembayaran kemajuan dalam jumlah yang cukup besar.
ASET LANCAR DAN LIABILITAS
JANGKA PENDEK
Perlu diakui juga bahwa aset pajak tangguhan kini (debit) bukan merupakan
aset lancar dibanding laibilitas pajak tangguhan kini (kredit)yang merupakan
liabilitas jangka pendek. Aset pajak tangguhan kini tidak selalu
mencerminkan arus kas masuk yang diperkirakan dalam bentuk restitusi
pajak.aset ini biasanya digunakan untuk mengurangi beban pajak
penghasilan dimasa mendatang. Pengecualian ini terjadi pada carryback
kerugian operasi neto. Liabilitas pajak tangguhan kini tidak selalu
mempresentasikan arus kas keluar dimasa mendatang. Sebagai contoh ,
perbedaan temporer yang bersifat berulang ( seperti penysutan) yang tidak
harus menghasilkan pembayaran pajak karean perbedaan pembaliknya
saling hapus (offset) dengan perbedaan awal yang sama atau lebih besar.
UKURAN LIKUIDITAS MODAL KERJA
Perjanjian kredit dan obligasi sering mengandung ketentuan untuk
pemeliharaan tingkat modal kerja minimum. Analis keuangan menilai
besarnya modal kerja untuk keputusan dan rekomendasi investasi.
Instansi pemerintah menghitung jumlah modal kerja perusahaan
keseluruhan untuk tindakan peraturan dan kebijakan.
UKURAN LIKUIDITAS DENGAN RASIO
LANCAR
𝐴𝑠𝑒𝑡𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
•
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟=
𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘
RELEVANSI DARI RASIO LANCAR
Alasan digunakannya rasio lancar secara luas sebagai ukuran likuiditas
mencakup kemampuannya untuk mengukur :
• Kemampuan memenui kewajiban lancar. Semakin tinggi jumlah aset lancar
terhadap liabilitas jangka pendek, semakin besar jaminan yang kita miliki
bahwa liabilitas jangka pendek yang akan dibayarkan.
• Penyangga saat terjadi kerugian. Semakin besar buffer ,semakin kecil risiko.
Rasio lancar menunjukkan margin of safety yang tersedia untuk menutup
penurunan nilai aset lancar nonkas ketika akhirnya aset tersebut dilepas atau
likuidasi.
• Cadangan dana llikuid . Rasio lancar sangat relevan sebagai ukuran margin of
safety terhadap ketidakpastian dan guncangan arus kas perusahaan.
Ketidakpastian dan guncangan, seperti pemogokan dan kerugian luar biasa,
dapat sewaktu – waktu dan tanpa diperikirakan menurunkan arus kas.
KETERBATASAN RASIO LANCAR
Langkah pertama dalam evaluasi kritis rasio lancar sebagai alat untuk
analisis likuiditas dan solvabilitas jangka pendek dan jangka panjang
yaitu dengan menguji nilai pembilang dan penyebut.
PEMBILANG DARI RASIO LANCAR
• Kas dan Setara Kas
• Efek yang diperdagangkan
• Piutang usaha
• Persediaan
• Beban dibayar di muka.
PENYEBUT RASIO LANCAR
Liabilitas jangka pendek adalah fokus dari rasio lancar. Liabilitas ini adalah
sumber kas yang sama halnya dengan piutang dan persediaan yang
menggunakan kas. Kewajiban lancar terutama ditentukan oleh penjualan, dan
kemampuan perusahaan untuk memenuhinya saat jatuh tempo adalah obyek
dari ukuran modal kerja. Sebagai contoh, karena pembelian yang menimbulkan
hutang adalah fungsi penjualan, hutang berbeda dengan penjualan. Selama
penjualan tetap konstan atau meningkat, pembayaran kewajiban lancar adalah
kegiatan pendanaan. Dalam hal ini komponen rasio lancar memberikan sedikit,
jika ada, pengakuan terhadap kegiatan ini atau dampaknya pada arus kas masa
depan. Selain itu, kewajiban lancar masuk ke dalam perhitungan rasio lancar
tidak termasuk calon kas pengeluaran-contoh adalah komitmen tertentu dalam
kontrak konstruksi, pinjaman, sewa, dan pensiun.
MENGGUNAKAN RASIO LANCAR
UNTUK ANALISIS
Dari pembahasan kita tentang rasio lancar, dapat diambil tiga
kesimpulan:
1. Likuiditas tergantung untuk sebagian besar pada arus kas prospektif
dan pada tingkat lebih rendah pada tingkat kas dan setara kas.
2. Tidak ada hubungan langsung ada antara saldo akun modal kerja
dan kemungkinan pola arus kas masa depan.
3. Kebijakan manajerial mengenai piutang dan persediaan diarahkan
terutama pada pemanfaatan aset yang efisien dan menguntungkan
dan kemudian adalah likuiditas.
ANALISIS KOMPARATIF
Menganalisis tren di rasio lancar sering berguna. Perubahan rasio lancar
dari waktu ke waktu harus ditafsirkan dengan hati-hati. Perubahan rasio
ini tidak selalu berarti perubahan dalam likuiditas atau kinerja operasi.
MANAJEMEN RASIO
Analisis harus memperhatikan "manajemen" tentang rasio lancar, juga
dikenal sebagai window dressing. Menjelang penutupan periode,
manajemen kadang-kadang akan menekan pengumpulan piutang,
mengurangi persediaan di bawah tingkat normal, dan menunda
pembelian normal. Penerimaan dari kegiatan ini kemudian digunakan
untuk melunasi kewajiban lancar. Dampak dari kegiatan ini adalah
untuk meningkatkan rasio lancar.
ANALISIS RULE OF THUMB
Aturan yang sering diterapkan praktis jika rasio lancar adalah 2:1 atau
lebih baik, maka perusahaan akan sehat secara finansial, sedangkan
rasio di bawah 2:1 menunjukkan peningkatan risiko likuiditas.
Evaluasi rasio lancar dengan aturan lain cenderung diragukan karena:
1. Kualitas aktiva lancar dan komposisi kewajiban lancar yang lebih
penting dalam mengevaluasi rasio lancar (misalnya, dua perusahaan
dengan identik rasio saat ini dapat menimbulkan risiko substansial
berbeda karena variasi dalam kualitas komponen modal kerja).
2. Kebutuhan modal kerja bervariasi dengan kondisi industri dan
panjang dari siklus perdagangan bersih perusahaan.
ANALISIS SIKLUS PERDAGANGAN
NETO
Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan dipengaruhi oleh investasi
persediaan yang diinginkan dan hubungan antara persyaratan kredit dari
pemasok dan mereka diperluas ke pelanggan. Pertimbangan ini menentukan
siklus perdagangan bersih perusahaan. Semakin panjang siklus perdangan
neto ,semakin besar kebutuhan modal kerjanya. Pengurangan pada jumlah
hari penjualan dalam persediaan akan menurunkan kebutuhan modal kerja.
Peningkatan pada jumlah hari pembelian secara kredit yang diterima dari
pemasok akan menurunkan kebutuhan modal kerja. Kebutuhan modal kerja
ditentukan oleh kondisi dan praktik industri. Perbandingan menggunakan
rasio lancar dalam industri dan analisis kebutuhan modal kerja dengan
menggunakan ukuran siklis perdangan neto berguna untuk menganalisis
kecukupan modal kerja suatu perusahaan.
UKURAN LIKUIDITAS BERBASIS KAS
RASIO
Kas dan setara kas yang paling likuid dari aktiva lancar.
Rasio Kas Terhadap Aset Lancar
Rasio aset “mendekati kas” terhadap total aset lancar merupakan salah
satu ukuran tingkat likuiditas aset lancar. Langkah ini, yang dikenal
sebagai rasio kas terhadap aset lancar, dihitung sebagai berikut:
Jika terdapat dua atau lebih jenis saham prefern beredar, rasio cakupan biasanya
dihitung untuk tiap penerbitan dengan mengurangi persyaratan dividen
penerbitan berikutnya, serta mencakup seluruh beban tetap sebelumnya dan
dividen saham preferen yang telah diterbitkan sebelumnya.
INTERPRESTASI UKURAN CAKUPAN
LABA
Ukuran cakupan laba memberikan pemahaman mengenai kemampuan
perusahaan untuk memenuhi beban tetapnya dari laba berjalan. Terdapat
korelasi yang tinggi antara cakupan laba dengan tingkat gagal bayar utang,
yaitu makin tinggi cakupan, makin rendah tingkat gagal bayar.
Pentingnya Keragaman Dan Daya Tahan Laba Untuk Cakupan Laba
Faktor penting dalam mengevaluasi ukuran cakupan laba adalah perilaku
laba dan arus kas dari waktu ke waktu. Makin stabil pola laba perusahaan,
makin rendah ukuran cakupan laba yang dapat diterima. Ketidakpastian
dapat menyebabkan perlunya rasio cakupan laba yang lebih tinggi. Baik
variabilitas laba maupun daya tahan laba merupakan ukuran umum dari
ketidakpastian ini sepanjang waktu.
INTERPRESTASI UKURAN CAKUPAN
LABA
Pentingnya Ukuran dan Asumsi Cakupan Laba
Dalam menentukan tingkat cakupan laba yang dapat diterima tergantung dari metode
perhitungan yang digunakan. Perhitungan rasio laba terhadap cakupan beban tetap dapat
dihitung menggunakan laba sebelum operasi yang dihentikan, pos luar biasa, dan dampak
kumulatif perubahan akuntansi. Pengeluaran tiga pos tersebut menghasilkan arus kas
yang kurang berfluktuasi, juga mengeluarkan komponen penting yang merupakan bagian
dari aktivitas usaha perusahaan. Kualitas laba merupakan faktor penting lainnya.
Risiko dan Pengembalian Struktur Modal
Suatu perusahaan dapat meningkatkan risiko (dan potensi pengembalian) pemegang
saham dengan meningkatkan utang, mengganti ekuitas dengan utang sehingga
menghasilkan struktur modal yang lebih berbahaya, dan adanya hubungan yang
spekulatif antara risiko dan pengembalian.
SELAMAT
BELAJAR