12
FINANCIAL STATEMENT
FRAUD SCHEMES
LEARNING OBJECTIVES
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat:
1. Mendefinisikan penipuan laporan keuangan dan skema terkait
2. Memahami dan mengidentifikasi lima klasifikasi penipuan laporan
keuangan
3. Menjelaskan bagaimana skema pendapatan fiktif dilakukan, serta
motivasi untuk, dan hasil dari melakukan penipuan tersebut
4. Menjelaskan bagaimana skema perbedaan waktu dilakukan, serta
motivasi, dan hasil dari, melakukan penipuan tersebut
5. Menjelaskan metode di mana kewajiban dan pengeluaran
tersembunyi digunakan untuk memperbaiki neraca perusahaan
secara curang!
6. Memahami bagaimana pengungkapan yang tidak tepat dapat
digunakan untuk menyesatkan calon investor, kreditur, atau
pengguna laporan keuangan lainnya
7. Mengenali bagaimana penilaian aset yang tidak tepat dapat
meningkatkan rasio lancer
8. Mengidentifikasi prosedur deteksi dan pencegahan yang
mungkin berperan dalam menangani skema penipuan laporan
keuangan
9. Memahami analisis laporan keuangan untuk mendeteksi
penipuan
10. Mengidentifikasi dan mengkarakterisasi tindakan profesional
dan legislatif saat ini yang berupaya meningkatkan tata kelola
perusahaan, meningkatkan keandalan dan kualitas laporan
keuangan, dan mendorong kredibilitas dan efektivitas fungsi
audit
FINANCIAL STATEMENT
Financial Statement ringkasan dari proses akutansi
selama tahun buku yang bersangkutan yang digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan
atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap data atau aktivitas perusahaan
tersebut.
b)Pernyataan yang Salah (Fraudulent Misstatement) Hal ini dilakukan dengan melakukan rekayasa terhadap laporan
keuangan (financial engineering) untuk memperoleh keuntungan dari berbagai pihak dimana laporan keuangan
perusahaan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan menghasilkan laba yang atraktif
(window dressing).
Contoh Kasus: PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengklaim mencatatkan kinerja keuangan cemerlang pada 2018
lalu, dengan laba bersih US$ 809 ribu atau sekitar Rp 11,33 miliar. Namun dua komisaris perusahaan menolak
menandatangani laporan keuangan karena menduga ada kejanggalan pencatatan transaksi demi memoles
laporan keuangan tahunan 2018.
c)Korupsi (Corruption)Korupsi merupakan fraud paling sulit dideteksi karena korupsi biasanya tidak dilakukan oleh
satu orang saja tetapi sudah melibatkan pihak lain (kolusi). Kerjasama yang dimaksud dapat berupa penyalahgunaan
wewenang, penyuapan (bribery), penerimaan hadiah yang illegal (gratuities) dan pemerasan secara ekonomis
(economic gratuities)
Contoh Kasus: PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero). memutuskan untuk
bersinergi dalam menggarap proyek pengadaan baggage handling system (BHS) senilai Rp 86 miliar. Dalam
prosesnya, Direktur Keuangan AP II diduga menerima suap sebesar 96.700 dolar Singapura dari Direktur Utama PT
INTI sebagai hadiah terima kasih atas proyek tersebut.
TEORI FRAUD “PENTAGON”
Fraud pentagon menjelaskan lima faktor yang hadir dalam setiap situasi fraud:
a. Pressure (tekanan), yaitu adanya insentif/tekanan/kebutuhan untuk melakukan
fraud.
b. Opportunity (kesempatan), yaitu peluang untuk memungkinkan suatu kecurangan
terjadi. Terjadi karena pengendalian internal perusahaan yang lemah, pengawasan
yang kurang dan penyalahgunaan wewenang.
c. Rationalization (rasionalisasi) yaitu adanya sikap, karakter, atau serangkaian nilai-
nilai etis yang membolehkan pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan
kecurangan, atau orang-orang yang berada dalam lingkungan yang cukup menekan
yang membuat mereka merasionalisasi tindakan fraud.
d. Capability/Competency yaitu sifat dan kemampuan pribadi seseorang yang
mempunyai peranan besar yang memungkinkan melakukan suatu tindak
kecurangan.Competence merupakan perkembangan dari elemen opportunity yaitu
kemampuan individu untuk mengesampingkan internal control dan mengontrolnya
sesuai dengan kedudukan sosialnya untuk kepentingan pribadinya.
e. Arrogance adalah sikap superioritas dan keserakahan dalam sebagian dirinya yang
menganggap bahwa kebijakan dan prosedur perusahaan sederhananya tidak berlaku
secara pribadi.
KECURANGAN YANG SERING
DILAKUKAN
Berikut di bawah ini kategori kecurangan yang sering
dilakukan manajemen:
1. Penjualan fiktif/overstatement.
- Accounts receivable
- Business combinations
- Fixed assets
INVENTORY VALUATION
Karena inventory (persediaan) harus dinilai pada
acquisition cost (biaya perolehan) kecuali ketika biaya
ditentukan lebih tinggi dari nilai pasar saat ini,
persediaan harus dicatat ke nilai saat ini (current value),
atau dihapuskan sama sekali jika tidak memiliki nilai.
Gagal dalam mencatat inventory mengakibatkan aset
berlebihan (overstated asset) dan ketidaksesuaian harga
pokok penjualan (COGS) dengan revenue. Persediaan
juga dapat dicatat secara tidak tepat melalui manipulasi
penghitungan jumlah inventory secara fisik, dengan
meningkatkan biaya unit yang digunakan untuk
menentukan harga persediaan, dengan gagal
mengurangi persediaan untuk COGS, atau dengan
metode lain.
INVENTORY VALUATION
Skema inventory fiktif biasanya melibatkan pembuatan
dokumen palsu seperti lembar hitung inventory,
menerima laporan, dan hal-hal yang serupa.
Perusahaan bahkan telah memprogram laporan
komputer khusus inventory untuk auditor yang tidak
tepat (incorrectly) dengan menambahkan nilai item per
baris sehingga meningkatkan keseluruhan saldo
inventory. Teknik audit dengan komputer dapat secara
signifikan membantu auditor untuk mendeteksi banyak
teknik penipuan inventory ini.
INVENTORY VALUATION
Kasus 2481 melibatkan skema penilaian inventory dimana
penipuan (fraud) dilakukan dengan cara “merusak”
perhitungan inventory. Selama kegiatan audit secara rutin
dari perusahaan pemasok medis (medical supply) yang
diperdagangkan di masyarakat, tim audit menemukan
adanya salah saji nilai persediaan yang hampir tidak dapat
diklasifikasikan sebagai kegiatan rutin. Persediaan klien
diukur dalam volume metrik, dan tampaknya saat
penghitungan dilakukan, seorang karyawan secara acak
memindahkan unit desimal. Hal ini mengakibatkan
persediaan menjadi lebih catat (overstated). Penemuan itu
memaksa perusahaan untuk menyajikan kembali laporan
keuangannya, yang menghasilkan penurunan jumlah
persediaan lebih dari $ 1,5 juta.
ACCOUNTS RECEIVABLE
Piutang usaha bisa dimanipulasi dengan cara yang sama
seperti penjualan dan inventory, dan dalam banyak
kasus, skema dilakukan secara bersama. Dua skema
paling umum yang melibatkan piutang adalah piutang
fiktif dan kegagalan untuk menghapus piutang sebagai
bad debts/kredit macet (atau kegagalan untuk
membentuk penyisihan piutang macet yang
memadai/allowance for bad debts). Piutang fiktif
biasanya timbul dari pendapatan fiktif, seperti yang
telah dibahas sebelumnya. Piutang usaha harus
dilaporkan pada nilai bersih (Net Realizable Value) yang
dapat direalisasi — yaitu, jumlah piutang dikurangi
jumlah yang diperkirakan tidak akan ditagih
FICTITIOUS ACCOUNTS RECEIVABLE
Subsequent Events
Management Fraud
Related-party Transactions
Accounting changes
DESCRIPTION AND CHARACTERISTICS
OF FRAUD
Pada bagian ini yang ditekankan adalah auditor harus
tertarik pada tindakan yang mengakibatkan kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan. Salah saji
dapat disebabkan oleh penipuan atau kesalahan, tergantung
pada apakah salah saji tersebut disengaja atau tidak
disengaja.
Dua jenis salah saji dianggap relevan untuk tujuan audit:
• Salah saji yang timbul dari pelaporan keuangan yang
mengandung kecurangan
• Kesalahan penyajian yang timbul dari penyalahgunaan
aset
DESCRIPTION AND CHARACTERISTICS
OF FRAUD
Pada bagian ini yang ditekankan adalah auditor harus
tertarik pada tindakan yang mengakibatkan kesalahan
penyajian material dalam laporan keuangan. Salah saji
dapat disebabkan oleh penipuan atau kesalahan, tergantung
pada apakah salah saji tersebut disengaja atau tidak
disengaja.
Dua jenis salah saji dianggap relevan untuk tujuan audit:
• Salah saji yang timbul dari pelaporan keuangan yang
mengandung kecurangan
• Kesalahan penyajian yang timbul dari penyalahgunaan
aset
ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN/ANALYSIS OF FINANCIAL
STATEMENTS
Laporan keuangan komparatif memberikan informasi
untuk akuntansi saat ini dan masa lalu periode.Konversi
angka-angka ini menjadi rasio atau persentase
memungkinkan pembaca laporan untuk menganalisisnya
berdasarkan hubungan mereka satu sama lain, serta
perubahan total historis.
Analisis laporan keuangan meliputi:
Vertical analysis
Horizontal analysis
Ratio analysis
MANFAAT ANALISIS KEUANGAN
1. Internal perusahaan
Dapat mengetahui perkembangan perusahaan serta mengetahui
hasil-hasil finansial ditahun lalu dan tahun sedang berjalan
Menyusun rencana ditahun mendatang dengan memperbaiki
kelemahan perusahaan
2. Eksternal perusahaan
Bagi kreditur
Bagi investor
PERCENTAGE ANALYSIS—VERTICAL AND
HORIZONTAL
Analisis vertikal adalah teknik untuk
menganalisis hubungan antara item pada laporan
laba rugi, neraca, atau laporan arus kas dengan
menyatakan komponen sebagai persentase.
Analisis horizontal adalah teknik untuk
menganalisis persentase perubahan pada
individu item laporan keuangan dari satu tahun
ke tahun berikutnya.
PERCENTAGE ANALYSIS—VERTICAL AND
HORIZONTAL
RATIO ANALYSIS
Analisis rasio merupakan alat untuk mengukur hubungan
antara dua jumlah laporan keuangan yang berbeda dan
memungkinkan untuk dilakukannya evaluasi internal
dengan menggunakan data laporan keuangan
Analisis rasio juga sangat berguna dalam mendeteksi
tanda bahaya untuk pemeriksaan fraud. (Seperti rasio
keuangan menyoroti perubahan signifikan di bidang
utama organisasi dari satu tahun ke tahun berikutnya,
atau selama beberapa tahun)
JENIS ANALISA RATIO
Current Ratio (Ratio kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban sekarang dari aset lancarnya)
Quick Ratio (kemampuan perusahaan untuk mendapatkan
kebutuhan uang tunai secara cepat / mendadak)
Receivable Turnover (Berapa rasio perusahaan dalam
menerima piutang usaha yang diserahkan selama periode
akuntansi. Dengan kata lain, ini mengukur waktu antara
penjualan dengan rata-rata pendapatan)
Collection Ratio (Rasio untuk mengukur seberapa cepat
perputaran piutang yang dapat tertagih, semakin rendah
rasio penagihan, semakin cepat piutang ditagih)
JENIS ANALISA RATIO
JENIS ANALISA RATIO
Inventory turnover (Rasio ini mengukur berapa kali persediaan
dijual selama periode tersebut dan merupakan penentu yang baik
untuk pembelian, produksi, dan penjualan efisiensi. Secara
umum, rasio perputaran persediaan yang lebih tinggi dianggap
lebih menguntungkan).
Average number of days inventory is in stock (penyajian kembali
rasio perputaran persediaan, dinyatakan dalam hari. Angka ini
penting karena beberapa alasan. Sebuah peningkatan jumlah hari
persediaan tetap dalam persediaan menyebabkan biaya tambahan,
termasuk biaya penyimpanan, risiko keusangan persediaan, dan
penurunan harga pasar, sebagai serta bunga dan biaya lain yang
timbul karena pengikatan dana dalam persediaan persediaan)
JENIS ANALISA RATIO
JENIS ANALISA RATIO
Debt-to-equity ratio (gambarankan perbandingan antara hutang
jangka panjang dan jangka pendek perusahaan dan suntikan
keuangan pemilik ditambah pendapatan terkini. Keseimbangan
sumber daya ini disediakan oleh kreditor dan apa yang diberikan
pemilik sangat penting ketika menganalisis status keuangan
perusahaan).
Profit margin (mengungkapkan keuntungan yang diperoleh per
dolar dari penjualan. Rasio bersih pendapatan terhadap
penjualan tidak hanya berkaitan dengan efek perubahan margin
kotor, tetapi juga biaya penjualan dan biaya administrasi)
Asset turnover (Rasio ini digunakan untuk menentukan efisiensi
sumber daya asset dimanfaatkan).
JENIS ANALISA RATIO
MENGURANGI TEKANAN UNTUK MELAKUKAN
PENIPUAN LAPORAN KEUANGAN
Tetapkan pengawasan dewan yang efektif terhadap “suara top
management" yang dibuat oleh manajemen
Hindari menetapkan tujuan keuangan yang tidak dapat dicapai