Anda di halaman 1dari 36

Dasar-dasar

Perencanaan Pajak

1
Resiko dan Pengaruh Pajak Atas
Perusahaan

1. Resiko Perusahaan
Ada beberapa resiko yang mungkin timbul
dari investasi, antara lain adalah sbb:
 Resiko Penghasilan
 Resiko Modal
 Resiko Keuangan
 Resiko Inflasi
 Resiko Atas Keputusan Yang Tidak dapat Diubah
 Resiko Politik
2
2. Pengaruh Pajak
Pajak merupakan pungutan berdasarkan Undang-undang
oleh Pemerintah, yang sebagian dipakai untuk penyediaan
barang dan jasa publik. Besarnya dipengaruhi oleh berbagai
faktor baik internal maupun eksternal.
Secara Administratif, pungutan pajak dapat dikelompokkan
menjadi pajak langsung dan pajak tidak langsung.
Dari arus sumber daya pajak dapat dipungut dari arus
3
masuknya atau arus keluarnya sumber daya.
Manajemen Pajak

Management Pajak adalah sarana untuk memenuhi


kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak
yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk
memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan.

Tujuan Manajemen Pajak dapat dibagi menjadi 2 bagian,


yaitu:
 Menerapkan peraturan perpajakan secara benar
 Usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang seharusnya. 4
Tujuan dari manajemen pajak dapat dicapai melalui fungsi-
fungsi manajemen yang terdiri dari:
 Perencanaan Pajak (Tax Planning)
 Pelaksanaan Kewajiban Perpajakan (Tax Implemetation)
 Pengendalian Pajak (Tax Control)

5
Perencanaan Pajak

Perencanaan Pajak adalah langkah awal dalam manajemen pajak dimana pada tahap ini
dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan, dengan maksud dapat
diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan.

6
Tujuan Perencanaan Pajak

merekayasa agar beban pajak (Tax Burden) serendah


mungkin dengan memanfaatkan peraturan yang ada
tetapi berbeda dengan tujuan pembuatan Undang-undang
maka tax planning disini sama dengan tax avoidance
karena secara hakikat ekonomis kedua-duanya berusaha
untuk memaksimalkan penghasilan setelah pajak (after
tax return) karena pajak merupakan unsur pengurang
laba yang tersedia baik untuk dibagikan kepada
pemegang saham maupun diinvestasikan kembali.

7
Motivasi dilakukannya Perencanaan Pajak

Ada 3 unsur perpajakan yang memotivasi dilakukannya perencanaan


pajak:
1. Kebijaksanaan Perpajakan (Tax Policy)
Kebijaksanaan perpajakan merupakan alternatif dari berbagai
sasaran yang hendak dituju dalam sistem perpajakan.
Faktor yang mendorong dilakukannya suatu perencanaan pajak,
yaitu:
− Pajak yang akan dipungut
− Siapa yang akan dijadikan subjek pajak
− Apa saja yang merupakan objek pajak
− Berapa besarnya tarif pajak
8
− Bagaimana prosedurnya
2. Undang-undang Perpajakan (Tax Law)
Kita menyadari bahwa kenyataannya di manapun tidak ada undang-undang yang mengatur setiap
permasalahan secara sempurna, maka dalam pelaksanaannya selalu diikuti oleh ketentuan-
ketentuan lain(Peraturan Pemerintah Keputusan Presiden, Keputusan Menteri Keuangan dan
DIrektur Jendral Pajak), maka tidak jarang ketentuan pelaksanaan tersebut bertentangan dengan
Undang-undang itu sendiri karena disesuaikan dengan kepentingan pembuat kebijaksanaan dalam
mencapai tujuan lain yang ingin dicapainya.

9
3. Administrasi Perpajakan (Tax Administration)
Secara umum motivasi dilakukannya perencanaan pajak adalah
memaksimalkan laba setelah pajak karena pajak itu ikut
mempengaruhi dalam pengembalian keputusan atas suatu tindakan
dalam operasi perusahaan untuk melakukan investasi dengan cara
menganalisis secara cermat dan memanfaatkan peluang atau
kesempatan yang ada dalam ketentuan peraturan yang sengaja
dibuat oleh pemerintah untuk memberikan perlakuan yang berbeda
atas objek yang secara ekonomi hakikatnya sama (karena
pemerintah mempunyai tujuan lain tertentu) dengan memanfaatkan:
− Perbedaan tarif pajak (Tax Rates)
10
− Perbedaan perlakuan atas objek pajak sebagai dasar pengenaan pajak (Tax Base)
− Loopholes, Shelters dan Havens
Tahap-tahap Perencanaan Pajak

Agar Tax Planning berhasil sesuai dengan yang diharapkan,


maka perencanaan itu seharusnya dilakukan melalui
berbagai urutan tahap-tahap berikut:
 Analisis informasi yang ada
 Buat satu model atau lebih rencana kemungkinan besarnya pajak
 Evaluasi pelaksanaan rencana pajak
 Mencari kelemahan dan kemudian memperbaiki kembali rencana pajak
 Mutakhirkan rencana pajak

11
KARAKTERISTIK PERENCANAAN
PAJAK

 Legal, tidak bertentangan dengan peraturan perpajakan


yang berlaku
 Integral, merupakan bagian integral dari perencanaan
menyeluruh perusahaan
 Valid, didukung dengan bukti-bukti yang memadai,
misalnya: agreement. invoice dan accounting treatment.
 Cash flow, berhubungan dengan kegiatan
mengendalikan cash flow.
 Net Present Value, memaksimalkan net present value.
TAHAP-TAHAP PERENCANAAN PAJAK

1. Tahap Pemahaman
a. Memahami Peraturan Perpajakan.
b. Memahami Kondisi Internal.
c. Memahami Kondisi Eksternal.
d. Memahami Variabel-variabel Perencanaan Pajak.
- Variabel Entitas
1) Memindahkan Penghasilan
2) Memindahkan Biaya
3) Melakukan Transfer Pricing
- Variabel Waktu
- Variabel Peraturan Perpajakan
- Variabel Karakteristik (Kekhususan) Peraturan P13jak
2. Tahap Penentuan Tujuan
3. Tahap Pemilihan Strategi
4. TahapPenentuanTeknik
5. Tahap Implementasi
6. Tahap Evaluasi
ASPEK STRATEGIS PERENCANAAN
PAJAK

1. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Bentuk Entitas Usaha Wajib Pajak


2. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Tujuan Wajib Pajak
a. Mengoptimalkan Beban Pengeluaran
b. Menghindari Sanksi Perpajakan
c. Menunda atau Mengangsur Pembayaran Pajak
d. Memaksimalkan Sumber Pendanaan Perusahaan
f. Memaksimalkan Transaksi Dalam Satu Group Perusahaan
g. Memaksimalkan Pembayaran Pajak-Pajak, dan Zakat, Sebagai Pengurang
Penghasilan
3. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Kondisi Internal Wajib Pajak
a. Memaksimalkan Kompensasi Kerugian
b. Melakukan Merger
c. Penentuan Metode Penyusutan Aktiva Tetap
4. Aspek Strategis Berkaitan Dengan Kondisi Eksternal Wajib Pajak
INCOME TAXATION

 GLOBAL INCOME TAXATION


UU PAJAK PENGHASILAN MENGENAKAN PAJAK ATAS
SELURUH PENGHASILAN DARI SETIAP NEGARA DI
SELURUH DUNIA (WORLD-WIDE INCOME)--ZAIN
(2003)
 TERITORIAL INCOME TAXATION
UU PAJAK PENGHASILAN MENGENAKAN PAJAK ATAS
PENGHASILAN YANG DIPEROLEH DALAM DAERAH
YURISDIKSINYA (REGIONAL INCOME)--ZAIN (2003)
PAJAK DAERAH…….
RETRIBUSI DAERAH…..
RETRIBUSI DAERAH…..
RETRIBUSI DAERAH…..
EMOTIONAL PERPAJAKAN

 WAJIB PAJAK BERUSAHA MEMBAYAR


PAJAK SEKECIL MUNGKIN

 TAX DISCRIMINATION : Suatu perlakuan tidak adil yang


dilakukan oleh pihak fiscus kepada wajib pajak perorangan atau
kelompok berdasarkan sesuatu yang biasanya bersifat
katarogikal seperti agama, suku bangsa, keyakinan poliktik, atau
kelas2x sosial yg terkait dgn perpajakan.

 TAX COMPLIENCE TIDAK TEGAS

 PRAKTIK TAX EVASION


Strategy umum tax planning

 Tax saving
 Tax avoidance
 Menghindari pelanggaran terhadap peraturan perpajakan yang berlaku
 Penundaan pembayaran kewajiban pajak
 Mengoptimalkan kredit pajak yang diperkenankan
TAX AVOIDANCE
TAX SAVING

 USAHA MEMINIMALISASI JUMLAH UTANG PAJAK YANG


TIDAK TERMASUK DALAM LINGKUP PERPAJAKAN
(Zain, 2003)

 MENGHINDARI UTANG PAJAK DENGAN TIDAK MEMBELI


ATAU MENJUAL YANG ADA PPN ATAU MENGURANGI
JAM KERJA
TAX HEAVENS

 FASILITAS PAJAK YANG DAPAT DINIKMATI DENGAN


ADANYA KETENTUAN PERPAJAKAN YANG BERLAKU

 JUSTIFIKASI :
 DOMISILI TIDAK ADA PAJAK YANG HARUS DIPUNGUT
 PAJAK HANYA DIPUNGUT UNTUK INTERNATIONAL
TAXABLE EVENT
 PERLAKUAN KHUSUS, MIS TAX HOLIDAYS
 EKSPANSI PASAR MELALUI PENDIRIAN KANTOR
TAX EVASION

MANIPULASI SECARA ILEGAL ATAS PENGHASILANNYA


UNTUK MEMPERKECIL JUMLAH PAJAK TERUTANG
(Barr NA, 1997)
PENYELUNDUPAN PAJAK YANG MELANGGAR
UNDANG-UNDANG PAJAK (Anderson, dalam Zain, 2003)
KATEGORI TAX EVASION...

 IGNORANCE ( KETIDAKTAHUAN )
 ERROR ( KESALAHAN )
 NEGLIGENCE ( KEALPAAN )
 MISSUNDERSTANDING ( KESALAHPAHAMAN )
TAX PLANNING

 TINDAKAN LEGAL PENGENDALIAN TRANSAKSI


TERKAIT DENGAN KONSEKUENSI POTENSI PAJAK
PAJAK YANG DAPAT MENGEFISIENSIKAN JUMLAH
PAJAK YANG DITRANSFER KE PEMERINTAH.
 TRANSAKSI TERKENA PAJAK DIUPAYAKAN DIKURANGI
JUMLAH PAJAK ATAU DITUNDA SECARA LEGAL
 ASPEK FORMAL DAN ADMININISTRATIF
 HUKUM PAJAK FORMIL
 NPWP DAN NPKP, PEMBUKUAN, MEMBAYAR PAJAK
 SELF ASSESMENT SYSTEM
 PAYMENT SYSTEM
 ASPEK MATERIIL : OPTIMALISASI ALOKASI SUMBER DANA
MANAJEMEN AGAR PEMBAYARAN PAJAK EFEKTIF
TAX PLANNING

 HAL YANG PENTING :


 TIDAK MELANGGAR KETENTUAN PERPAJAKAN
 SECARA BISNIS MASUK AKAL
 BUKTI PENDUKUNG MEMADAI
(MIS. PERJANJIAN; FAKTUR; KEBIJAKAN AKUNTANSI)
 PENGENDALIAN PAJAK (TAX CONTROL)
 PERSYARATAN FORMAL DAN MARIIL
 PENGENDALIAN PEMBAYARAN PAJAK
STRUKTUR TAX PLANNING

ENTITAS BISNIS

TAX PLANNING

TAX TAX TAX


POLICY LAW ADMNST
TAX POLICY

 PAJAK YANG DIPUNGUT


 PAJAK PENGHASILAN BADAN DAN PERORANGAN
 PAJAK CAPITAL GAINS
 WITHOLDING TAX (GAJI, DIVIDEN, SEWA, BUNGA, dst)
 PAJAK IMPOR, EKSPOR DAN BEA MASUK
 PAJAK UNDIAN / HADIAH
 CAPITAL TRANSFER / TRANSFER DUTIES
 BUSINESS LICENCE DAN TRADE TAXES

 SIAPA SUBJEK PAJAK


 BADAN USAHA VS PEMEGANG SAHAM
 OBJEK PAJAK DAN TARIF PAJAK

 SELF ASSESMENT SYSTEM & PAYMENT SYSTEM


TAX LAW

 UNDANG - UNDANG PERPAJAKAN


 TIDAK MENGATUR SEMUA PERMASALAHAN PAJAK
 TIDAK MENGATUR SECARA TEKNIS
 PERATURAN PEMERINTAH, KEPMENKEU, SE DIRJEN PAJAK
 KETENTUAN BERTENTANGAN DENGAN UU
 PENYESUAIAN KEBIJAKAN TERTENTU
 ANALISIS CELAH (LOOPHOLES)
 PERBEDAAN TARIF PAJAK (TAX RATES)
 PERBEDAAN PERLAKUAN OBJEK PAJAK SEBAGAI
DASAR PENGENAAN PAJAK (TAX BASE)
 KESEMPATAN PENGHEMATAN PAJAK
TAX ADMINISTRATION

 PERSYARATAN ADMINISTRASI PAJAK


 MENGHINDARI SANKSI ADMINISTRASI & PIDANA
 PENGISIAN SPT DAN PEMBAYARAN PAJAK
 PENGAWASAN IMPLEMENTASI TAX PLANNING
PELAKSANAAN TAX PLANNING

 PRINSIP FORMULA PAJAK PENGHASILAN


 UNSUR PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN
 PRINSIP DEDUCTIBLE MENJADI TAXABLE
 BIAYA DAPAT DIKURANGKAN
 PENGHASILAN TIDAK OBJEK PAJAK
 PEMECAHAN USAHA
 PEMBENTUKAN ENTITAS BARU--HOLDING COMPANY
 PENYEBARAN PENGHASILAN DAN BIAYA
 ALTERNATIF KEBIJAKAN MANAJEMEN & AKUNTANSI
 FAKTOR PAJAK
 PENINGKATAN BIAYA YANG DAPAT DIKURANGKAN
 PERUBAHAN PENGERTIAN PENGHASILAN YANG TIDAK
KENA PAJAK
Kasus kecurangan pajak

Direktorat Jenderal Pajak kembali memenangkan kasus pidana perpajakan saat


melawan wajib pajak nakal. Kali ini, DJP berhasil memenjarakan tersangka
dalam kasus kecurangan pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN) dengan
menggunakan faktur pajak tidak sah.

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis kepada


terdakwa RW, Direktur Operasional PT DC atas perkara tindak pidana di bidang
perpajakan dan tindak pidana pencucian uang.

Vonis yang dijatuhkan yakni 5 tahun 6 bulan penjara dan denda Rp 20,5 miliar,
yaitu dua kali jumlah kerugian negara, subsider 6 bulan kurungan kepada
terdakwa. 

34
CONTOH KASUS PERENCANAAN PAJAK

Kegiatan Membangun Sendiri


PT Magetan Jaya mendirikan bangunan untuk kegiatan usahanya di bidang property seluas 400 m persegi di daerah Mampang
Prapatan, Jakarta Selatan. Pembangunan tersebut dilakukan oleh salah satu pemborong yang juga berdomisili di daerah
Mampang yang belum dikukuhkan sebagai PKP.Biaya yang harus dikeluarkan pada bulan Januari 2012 adalah 1M Ttermasuk
pembelian tanah sebesar 400 juta dan PPN sebesar 150 juta.Berapakah PPN yang harus dibayar PT Magetan Jaya pada bulan
Januari?
Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau pekerjaan adalah kegiatan membangun
bangunan baik yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan yang dilakukan oleh tukang batu atau tukang kayu harian atau
pemborong bangunan yang belum atau tidak dikukuhkan sebagai PKP,yang hasilnya digunakan sendiri atau digunakan pihak
lain.Berdasarkan PMK nomor 39/PMK.03/2010 yang juga diatur dalam PER-27/PJ/2010 yang menjadi dasar pengenaan pajak
(DPP) adalah 40% dari seluruh pengeluaran (termasuk PPN) pada bulan yang bersangkutan tidak termasuk harga perolehan
tanah

Tanpa tax planning:


Jumlah PPN yang terutang: 10% x 40% x jumlah pengeluaran(kecuali harga tanah)= 10% x 40% x (1M-400 juta) = 24 juta

Dengan tax planning:


PT Magetan Jaya mengalokasikan/mengkapitalisasikan harga pembelian bangunan ke harga pembelian tanah sebesar 100
juta.Sehingga harga tanah menjadi 500 juta (400 juta+100 juta).
Jumlah PPN yang terutang: 10% x 40% x (1M-500 juta) =20 juta
Jadi,dengan tax planning PT Magetan Jaya dapat menghemat biaya pajak sebesar 4 juta
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai