Perencanaan pajak adalah Langkah awal dalam manajemen pajak. Pada tahap ini dilakukan
pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan agar dapat diseleksi jenis Tindakan
penghematan pajak yang akan dilakukan.
Tujuan pokok dari tax planning adalah untuk mengurangi jumlah atau total pajak yang harus
dibayar oleh wajib pajak. Tapi ingat, secara legal bukan ilegal. ;) Tax planning adalah tindakan legal
karena penghematan pajak hanya dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yang tidak diatur oleh
undang-undang. Tujuannya bukan untuk mengelak membayar pajak, tetapi mengatur sehingga pajak
yang dibayar tidak lebih dari jumlah yang seharusnya.
• Perencanaan pajak adalah salah satu cara yang dapat dimanfaatkan oleh wajib pajak dalam
melakukan manjemen perpajakan usaha atau penghasilannya, namun perlu diperhatikan
bahwa perencaan pajak yang dimaksud adalah perencanaan pajak tanpa melakukan
pelanggaran konstitusi atau Udang-Undang Perpajakan yang berlaku.
• Tax Planning adalah suatu kapasitas yang dimiliki oleh wajib pajak (WP) untuk menyusun
aktivitas keuangan guna menmdapat pengeluaran (beban) pajak yang minimal. secara
teoritis, tax planning dikenal sebagai effective tax planning, yaitu seorang wajib pajak
berusaha mendapat penghematan pajak (tax saving) melalui prosedur penghindaran pajak
(tax avoidance) secara sistematis sesuai ketentuan UU Perpajakan (Hoffman, 1961).
• Dalam sudut pandang perencanaan pajak, tax avoidance yang dilakukan oleh wajib pajak
adalah sah dan secara yuridis sehingga tidak bisa ditetapkan pengenaan pajak. pengertian
dari tax avoidance adalah upaya pengurangan utang pajak secara konstitusional
(international tax glossary, 2005).
Terdapat beberapa jenis dari tax planning yang terbagi menjadi dua :
• Sebelum menerapkan tax planning pada suatu perusahaan harus dilakukan analisis keadaan
perusahaan, yaitu melakukan pengamatan dan penelitian terhadap kebijaksanaan
perusahaan serta mencari kelemehan sehingga dapat ditentukan strategi perencanaan
perpajakan yang tepat dilaksanakan.
• Untuk dapat meminimalisasi kewajiban pajak, dapat dilakukan berbagai cara, baik yang
masih memenuhi ketentuan perpajakan (lawful) maupun yang melanggar peraturan
perpajakan (unlawful), seperti tax avoidance dan tax evasion.
Tiga hal yang harus diperhatikan dalam suatu perencanaan pajak (tax planning)
b. Secara bisnis perencanaan pajak masuk akal, karena perencanaan pajak merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari perencanaan menyeluruh perusahaan, baik jangka panjang
maupun jangka pendek.
Secara umum motivasi dilakukannya perencanaan pajak adalah untuk memaksimalkan laba setelah
pajak (after tax return) karena pajak ikut mempengaruhi pengambilan keputusan atas suatu tindakan
dalam operasi perusahaan untuk melakukan investasi melalui analisis yang cermat dan pemanfaatan
peluang atau kesempatan yang ada dalam ketentuan peraturan yang sengaja dibuat oleh
pemerintah untuk memberikan perlakuan yang berbeda atas objek yang secara ekonomi hakikatnya
sama (karena pemerintah mempunyai tujuan lain tertentu) dengan memanfaatkan:
Perbedaan tarif pajak (tax rates);
Perbedaan perlakuan atas objek pajak sebagai dasar pengenaan pajak (taxes base).
Loopholes, shelters, dan heavens.