KELOMPOK 7
DEPARTEMEN AKUNTANSI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
Modul Perpajakan 1
BAB XV
MANAJEMEN PAJAK
Manajemen Perpajakan terdiri dari dua ilmu yang berbeda yaitu manajemen dan
perpajakan. Manajemen sendiri berarti suatu proses pengelolaan, pengaturan dan
pemberdayagunaan. Sedangkan perpajakan adalah kewajiban yang harus dibayarkan oleh
warga negara atas suatu penghasilan yang didapat guna memenuhi kewajiban perpajakan
untuk kepentingan umum / orang banyak. Contohnya untuk membuat jalan-jalan umum,
untuk pembangunan fasilitas-fasilitas umum dan lain sebagainya.
Manajemen Pajak adalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar
tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba
dan likuiditas yang diharapkan (Sophar Lumbantoruan, 1996). Tujuan Manajemen pajak
dibagi atas 2 (dua) bagian yaitu :
Modul Perpajakan 2
1. Menerapkan peraturan perpajakan secara benar
2. Usaha Efisiensi dalam pencapaian laba dan likuiditas
Modul Perpajakan 3
Dari kedua jenis perencanaan pajak tersebut terdapat perbedaan yang melekat antara
perencanaan pajak nasional dengan perencanaan pajak internasional, yaitu terletak pada
peraturan pajak yang akan digunakan. Dalam perencanaan pajak nasional hanya
memperhatikan undang-undang domestic
Sedangkan perencanaan pajak internasional disamping undang-undang domestik juga
harus memperhatikan perjanjian pajak dan undang-undang dari negara-negara yang
terlibat.
Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pajak, yaitu :
1. Tidak melanggar ketentuan perpajakan
2. Sesuai kondisi yang ada. Perencanaan pajak yang dilakukan tidak melanggar peraturan
perpajakan yang ada.
3. Bukti atau dokumen pendukung transaksi mencukupi dan sesuai.
Untuk dapat mencapai tujuan perencanaan pajak ada dua hal yang perlu dikuasai dan
dilaksanakan, yaitu:
1. Memahami ketentuan peraturan perpajakan
Untuk mengetahui bahwa Anda tidak melanggar ketentuan perpajakan, maka anda harus
paham, apa saja yang menjadi aturan perpajakan itu. Ada pun jumlah aturan pajak luar
biasa banyaknya, tercatat ada 8 Undang-undang yang terkait pajak semisal UU PPH,PPN,
KUP,PBB, Pengadilan Pajak, Penagihan Pajak, BPHTB, PDRB disamping undang-
undang lain yang terkait dan ribuan aturan yang dibawah Peraturan Pemerintah.
Perlu kita ingat beberapa poin yang penting terkait pajak yaitu siklus perpajakan
sebagaimana biasa disebut dengan istilah 5M merupakan hal mendasar yang penting
untuk kita ingat dan kuasai dalam perencanaan pajak.
a. Mendaftar
Mempunyai badan usaha meski belum ada penjualan tidak ada salahnya mendaftarkan
diri untuk memperoleh NPWP, apabila kegiatan usaha, omsetnya sudah melebihi
jumlah tertentu, dapat mengukuhkan diri untuk menjadi Pengusaha Kena Pajak
(terkait kewajiban PPN)
b. Menghitung
c. Memperhitungkan
d. Menyetor
e. Melaporkan
2. Menyelenggarakan pembukuan yang memenuhi syarat.
Modul Perpajakan 4
Perencanaan pajak dalam rangka mengefisienkan PPh Badan, diupayakan melalui:
1. Pemilihan alternatif dasar pembukuan dan tata cara pembukuan
2. Pengelolaan transaksi yang berkaitan dengan pemberian kesejahteraan kepada karyawan
3. Pemilihan metode penyusutan aktiva tetap dan amortisasi aktiva tidak berwujud
4. Transaksi yang berkaitan dengan withholding tax ( pemungutan pajak kepada pihak
ketiga)
5. Penyertaan pada Perseroan Terbatas dalam negeri
6. Optimalisasi pengkreditan pajak yang telah dibayar
7. Permohonan penurunan pembayaran lumpsum (angsuran PPh Ps 25 bulanan)
8. Pengajuan SKB (Surat Keterangan Bebas) PPh Psl 22 dan Pasal 23
9. PPh atas transaksi tertentu.
Setelah perencanaan yang baik, hal penting berikutnya adalah pelaksanaan kewajiban.
Untuk dapat mencapai tujuan manajemen pajak maka ada 2 (dua) hal yang perlu dikuasai dan
dilaksanakan:
1. Memahami ketentuan perpajakan. Pemahaman yang baik atas aturan perpajakan dapat
dimanfaatkan untuk menghemat beban pajak
Modul Perpajakan 5
2. Pembukuan yang memenuhi syarat. Pembukuan itu merupakan hal yang sangat penting
tidak hanya bagi perusahaan namun juga bagi laporan perpajakan, Pembukuan yang baik
sangatlah berguna bagi pelaksanaan manajemen pajak yang baik.
2) Bagaimana jika perencanaan pajak tersebut dilaksanakan dan berhasil dengan baik
Modul Perpajakan 7
Pembuatan suatu rencana sebaiknya disertai dengan gambaran atau perkiraan berapa
peluang kesuksesan dan berapa laba setelah pajak yang akan diperoleh jika berhasil
maupun kerugian jika terjadi kegagalan.
e. Memutakhirkan rencana pajak.
Meskipun suatu rencana pajak telah dilaksanakan dan proyek juga telah berjalan, namun
juga masih perlu memperhitungkan setiap perubahan yang terjadi baik dari undang-
undang maupun pelaksanaannya di negara dimana aktivitas tersebut dilakukan
Dengan memberikan perhatian terhadap perkembangan yang akan datang maupun
situasi yang terjadi saat ini, seorang manajer akan mampu mengurangi akibat yang
merugikan adanya perubahan, dan pada saat yang bersamaan mampu mengambil
kesempatan untuk memperoleh manfaat yang potensial.
Bagian ini yang sangat terpenting yaitu memastikan bahwa seluruh kewajiban pajak
telah dilaksanakan dengan baik. Dalam strategi manajemen pajak, harus diutamakan arus kas
perusahaan, dimana bila bisa menunda pembayaran tentunya menguntungkan perusahaan
sepanjang penundaan itu tidak melanggar aturan perpajakan.
Ketika perusahaan sudah membuat perencanaan pajak yang baik atas akun beban
penyusutan dan beban gaji, yang meliputi kepantasan beban dan bukti yang dimiliki.
Perusahaan juga telah melakukan pelaksanaan kewajiban pajak yang baik seperti
mengadakan pembukuan yang sesuai dengan standar akuntansi dan peraturan pajak.
Modul Perpajakan 8
Penghematan Pajak (tax saving) adalah usaha meminimalisasi jumlah utang pajak
yang tidak termasuk dalam lingkup perpajakan (Zain, 2003). Penghematan pajak dapat
dilakukan dengan dua (2) cara, yaitu :
1. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) yaitu usaha untuk menghindari transaksi yang
mengakibatkan timbulnya utang pajak yang sesuai dengan ketentuan UU yang berlaku.
2. Penggelapan Pajak (Tax Evasion) yaitu usaha untuk menghindari timbulnya utang pajak
atau meminimalkan pembayaran pajak, namun tidak sesuai dengan ketentuan UU yang
berlaku.
Jawaban :
2. Jelaskan cara yang dapat dilakukan oleh perencana pajak (tax planner) perusahaan dalam
melakukan perencanaan pajak dalam mengefisienkan PPh badan dan PPN !
Jawaban :
Modul Perpajakan 9
e. Penyertaan pada Perseroan Terbatas dalam negeri
f. Optimalisasi pengkreditan pajak yang telah dibayar
g. Permohonan penurunan pembayaran lumpsum (angsuran PPh Ps 25 bulanan)
h. Pengajuan SKB (Surat Keterangan Bebas) PPh Psl 22 dan Pasal 23
i. PPh atas transaksi tertentu.
Jawaban :
Penghematan Pajak (tax saving) adalah usaha meminimalisasi jumlah utang pajak yang
tidak termasuk dalam lingkup perpajakan (Zain, 2003). Penghematan pajak dapat
dilakukan dengan dua (2) cara, yaitu :
a. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) yaitu usaha untuk menghindari transaksi yang
mengakibatkan timbulnya utang pajak yang sesuai dengan ketentuan UU yang
berlaku.
b. Penggelapan Pajak (Tax Evasion) yaitu usaha untuk menghindari timbulnya utang
pajak atau meminimalkan pembayaran pajak, namun tidak sesuai dengan ketentuan
UU yang berlaku.
Modul Perpajakan 10
DAFTAR PUSTAKA
Sulfa, Afif. 2014. Modul Perkuliahan Manajemen Perpajakan. Universitas Mercu Buana :
Jakarta.
Pohan, Chairil Anwar. 2013. Strategi Perencanaan Pajak dan Bisnis. Gramedia Pustaka
Utama : Jakarta
Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak. Edisi Kelima. Salemba Empat : Jakarta.
Sumarson, Thomas. 2011. Tax Review dan Strategi Perencanaan Pajak. Edisi Kedua.
Indeks : Jakarta.
Zain, Mohammad. 2003. Manajemen Pajak. Edisi Ketiga. Salemba Empat : Jakarta.
http://riskymahira.blogspot.co.id/2012/11/perencanaan-pajak-tax-planning.html
Modul Perpajakan 11