Anda di halaman 1dari 70

GK B

Belajar Kompre

---- KATEGORI AUDITING ----


Definisi Auditing
(Accounting Review, vol 47) memberikan definisi: “Auditing
adalah suatu proses sistematis dalam memperoleh dan mengevaluasi
bukti mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan
tujuan untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi
tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan
hasilnya kepada pihak yang berkepentingan”. Defenisi auditing
terdiri atas:
1. Proses sistematis
2. Memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
3. Asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi
4. Derajat kesesuaian
5. Kriteria yang ditetapkan
6. Menyampaikan hasil
7. Pihak yang berkepentingan
Audit
Adalah pemeriksaan yang sistematik untuk menentukan
kewajaran, keabsahan dan kebenaran suatu laporan keuangan dan
kesesuaian dengan kondisi dan prosedur tertentu.
Tujuan Umum Audit
Tujuan umum dilakukannya audit terhadap laporan keuangan
suatu entitas adalah untuk menyatakan kewajaran laporan keuangan
dalam semua hal material sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku
Umum.
Tipe/Klasifikasi Audit
1. Audit Laporan Keuangan (Financial Statement Audit)
2. Audit Kepatuhan (Compliance Audit)
3. Audit Operasional (Operasional Audit),
4. Audit Bertujuan Khusus
 Audit Investigasi
 Audit Forensik
 Audit Sosial
Page 1 of 70
GK B
Belajar Kompre
Jenis-jenis Auditor
1. Auditor Independen (independent auditors)
2. Auditor Internal (internal auditors)
3. Auditor Pemerintah (government auditors)
Sifat Asersi, Kriteria, dan Sifat Laporan masing masing Audit
Jenis Audit Sifat Asersi Kriteria yg ditetapkan Sifat laporan auditor
Prinsip akuntansi Pendapat atas
Audit Laporan Data laporan
yang berlaku umum kewajaran laporan
Keuangan keuangan
(GAAP) keuangan
Kebijakan manajemen Ringkasan temuan
Klaim atas kepatuhan
dan aturan-aturan lain dan keyakinan
Audit Kepatuhan terhadap kebijakan
yang dibuat oleh tentang derajat
dan peraturan
pihak ketiga kepatuhan
Penetapan tujuan Efisisiensi dan
Audit Data operasional yang dilakukan oleh efektifitas:
Operasional atau kinerja manajemen atau hak rekomendasi untuk
yang berwenang. peningkatan
Jasa-Jasa yang dilakukan KAP
1. Assurance Service, adalah jasa profesional independen yang
mampu meningkatkan mutu informasi, atau konteksnya untuk
kepentingan para pengambil keputusan. Jasa assurance terdiri
atas jasa atestasi dan non atestasi.
a. Jasa Atestasi, adalah jasa yang diberikan oleh kantor CPA
dengan mengeluarkan komunikasi tertulis yang menyatakan
suatu kesimpulan tentang keandalan asersi tertulis yang
menjadi tanggungjawab pihak lain. Jenis atestasi terdiri atas:
 Audit (audit service), tujuannya adalah untuk
memberikan keyakinan positif tentang apakah laporan
keuangan telah disajikan secara wajar sesuai dengan
kriteria yang ditentukan.
 Pemeriksaan (examination), bertujuan untuk
menguraikan jasa lain yang muncul dalam pernyataan
positif suatu pendapat tentang kesesuaian asersi yang
dibuat oleh pihak lain dengan kriteria yang ditentukan.

Page 2 of 70
GK B
Belajar Kompre
 Review (review service), bertujuan untuk memberikan
pernyataan negatif sebagai lawan dari penrnyataan
positif yang diberikan suatu audit.
 Prosedur yang disepakati (agreed upon procedures)
b. Jasa Non Atestasi
 Jasa Akuntansi dan Kompilasi
2. Nonassurance Service
a. Jasa teknologi (technology service)
b. Jasa Konsultasi manajemen (consulting management service)
c. Jasa Perencanaan Keuangan (financial planning service)
d. Internasional
Kebutuhan Akan Audit Laporan Keuangan
SFAC no 2 yang dikeluarkan oleh FASB menyatakan bahwa
relevansi dan reliability merupakan dua kualifikasi utama yang
membuat informasi akuntansi dapat berguna bagi pengambilan
keputusan. Pengguna laporan keuangan melihat adanya keyakinan
bahwa kedua hal tersebut telah dipenuhi sebagaimana yang
tercantum dalam laporan auditor independen.
Perlunya dilakukan audit independen atas laporan keuangan
dikarenakan oleh empat faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain
adalah:
1. Conflict of Interest (Konflik Kepentingan)
2. Consequence (konsekuensi)
3. Complexity (kompleksitas)
4. Remoteness (keterpencilan)
Manfaat Ekonomi Suatu Audit
1. Akses ke pasar modal
2. Biaya modal yang lebih rendah
3. Penangguhan inefisiensi dan kecurangan
4. Peningkatan pengendalian dan operasional

Page 3 of 70
GK B
Belajar Kompre
Keterbatasan Audit Laporan Keuangan
1. Biaya yang Memadai (reasonable cost)
2. Jumlah Waktu yang Memadai (reasonable length of time)
SPAP (Standard Profesional Akuntan Publik)
Secara garis besarnya, SPAP terbagi atas dua garis besar yaitu
sebagai berikut:
1. Standar Profesional Akuntan Publik
a. Standar Auditing
b. Standar Atestasi
c. Standar Jasa Akuntansi dan Review
d. Standar Jasa Konsultasi
e. Standar Pengendalian Mutu
2. Aturan Etika Kompartamen Akuntan Publik
a. Integritas, Objektifitas, dan Independensi
b. Tanggungjawab auditor kepada klien
c. Tanggungjawab auditor kepada rekan
d. Tanggungjawab auditor kepada pihak lain

Generally Accepted Auditing Standards (GAAS)


Standar auditing yang diakui secara luas dalam kegiatan dan
profesi akuntan publik dikenal dengan sebuatan the ten generally
accepted auditing standards. Standar ini dikelompokkan menjadi 3
kelompok yaitu:
 Standar Umum
a. Keahlian dan pelatihan teknis yang memadai
b. Independensi dalam sikap mental.
c. Penggunaan kemahiran profesional
 Standar Pekerjaan Lapangan
a. Perencanaan dan supervisi yang memadai.
b. Pemahaman atas struktur pengendalaian internal.
c. Mendapatkan bukti audit kompeten yang cukup.
 Standar Pelaporan
a. Laporan keuangan disajikan sesuai GAAP
b. Konsistensi dalam penerapan GAAP.
c. Pengungkapan informasi yang memadai.
d. Pernyataan pendapat.
Page 4 of 70
GK B
Belajar Kompre
Standar Atestasi
Standar atestasi memberikan kerangka untuk fungsi atestasi
bagi jasa akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi
yang diberikan dalam jasa audit atas laporan keuangan historis
maupun tingkat keyakinan lebih rendah dalam jasa non audit.
Standar atestasi terdiri atas sebelas standar yang terinci dalam
PSAT, secara umum standar atestasi terdiri dari:
1. Memperluas fungsi atestasi diluar laporan keuangan historis
2. Memungkinkan akuntan publik memberikan keyakinan atas
asersi dibawah tingkat “pernyataan pendapat positif” yang
berkaitan dengan audit laporan keuangan tradisional.
3. Memberikan jasa atestasi yang dikhususkan untuk kebutuhan
pemakai tertentu berdasarkan prosedur yang disepakati
bersama dan penggunaan-terbatas laporan.
Independensi, Integritas, dan Objektivitas
Independensi auditor terdiri atas:
1. Independency in Competence (Independensi yang dipandang
dari sudut keahlian)
Yaitu Seseorang dapat mempertimbangkan fakta dengan
baik jika ia mempunyai keahlian.
2. Independency in fact
Yaitu Independen yang berupa kejujuran diri akuntan
dalam mempertimbangkan berbagai fakta yang dijumpainya
ketika bertugas memeriksa.
3. Independency in appearance (Independensi dalam penampilan)
Yaitu independensi dari sudut pandang pihak lain yang
mengetahui informasi yang bersangkutan dengan diri akuntan.
Integritas, adalah sikap jujur dan berterus terang tanpa harus
mengungkapkan rahasia penerimaan jasa, pelayanan dan kepercayaan
publik tidak boleh dilakukan untuk keuntungan pribadi.
Objektivitas, adalah sikap adil, tidak memilih, jujur secara
intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan
kepentingan atau berada dibawah pengaruh pihak lain.
Page 5 of 70
GK B
Belajar Kompre
Keyakinan Yang Disediakan Oleh Auditor
1. Independensi Auditor
2. Keyakinan Memadai
3. Deteksi Kecurangan
4. Tindakan Pelanggaran Hukum Oleh Klien
5. Keyakinan Tentang Kelangsungan Usaha Klien
Keputusan untuk Menerima atau Menolak Audit
Alasan-alasan umum untuk menerima atau menolak klien audit
antara lain adalah:
1. Perhatian tentang integritas manajemen
2. Risiko khusus seperti pembatasan ruang lingkup
3. Kemampuan audit atau ketidaksepahaman dengan auditor
terdahulu
4. Masalah yang berhubungan dengan memperoleh keahlian yang
diperlukan untuk audit
5. Masalah independensi
Laporan Audit
Adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam
mengkomunikasikan kesimpulan atas laporan keuangan yang diaudit
kepada pihak yang berkepentingan. Laporan audit pada umumnya
terdiri atas 3 paragraf, yaitu:
1. Paragraph Pendahuluan (introductinary paragraph)
Tujuan utama paragraf ini adalah untuk membedakan
tanggungjawab manajemen dan tanggung jawab auditor.
Manajemen bertanggung jawab terhadap laporan keuangan,
sementara auditor bertanggungjawab atas Opini dari hasil
auditnya.
2. Paragraf Ruang Lingkup (scope paragraph)
Pargraf ini menguraikan sifat dan ruang lingkup audit.
Paragraf ini juga menunjukkan beberapa keterbatasan audit.
3. Paragraf Pendapat (opinion paragraph)
Paragraf ini berisi tentang pendapat akhir auditor
mengenai laporan keuangan yang telah diaudit.

Page 6 of 70
GK B
Belajar Kompre
Laporan Standar adalah laporan yang lazim diterbitkan.
Laporan ini memuat pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
(unqualified opinion) yang menyatakan bahwa LK disajikan secara
wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha,
dan arus kas entitas sesuai dengan GAAP.
Penyimpangan dari Laporan Standar. Dalam praktik, dapat
muncul kondisi-kondisi tertentu yang tidak memungkinkan auditor
menerbitkan laporan standar. Penyimpangan dari laporan standar
tergolong dalam salah satu dari dua kategori berikut:
1. Laporan Standar Dengan Bahasa Penjelas
2. Jenis-jenis Pendapat Lain, yang terdiri atas:
 Pendapat wajar dengan pengecualian
 Pendapat tidak wajar
 Menolak memberikan pendapat.
Jenis Pendapat Auditor
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion),
Pendapat ini diberikan apabila:
 Tidak terjadi pembatasan dalam lingkup audit
 Tidak terjadi pengecualian yang signifikan mengenai
kewajaran dan penerapan PABU dalam penyusunan
laporan keuangan.
 Konsisten dalam penerapan PABU
 Pengungkapan memadai mengenai laporan keuangan
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan
(unqualified opinion with explanatory language)
Diberikan bila terdapat keadaan atau kondisi tertentu
yang memerlukan tambahan bahasa penjelasan keadaan atau
kondisi tersebut antara lain:
 Adanya ketidak konsistenan penerapan PABU
 Keraguan terhadap going concern perusahaan
 Auditor setuju dengan suatu penyimpangan dari prinsip
akuntansi
 Penekanan suatu hal oleh auditor
 Laporan audit melibatkan auditor lain
Page 7 of 70
GK B
Belajar Kompre
3. Pendapat wajar dengan pengecualian, diberikan apabila:
 Tidak ada bukti kompeten yang cukup atau adanya
pembatasan lingkup audit yang material.
 Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi
penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku
umum yang berdampak material tetapi tidak
mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.
4. Pendapat tidak wajar
Menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan
secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat, diberikan apabila:
 Ada pembatasan lingkup audit yang sangat material baik
oleh klien maupun karena kondisi tertentu.
 Auditor tidak independen terhadap klien.
Proses audit
1. Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri klien
2. Mengidentifikasi asersi laporan keuangan yang relevan
3. Membuat keputusan tentang materialitas
4. Membuat keputusan tentang risiko audit
5. Memperoleh bukti audit melalui prosedur audit
6. Menetapkan bagaimana menggunakan bukti.
7. Mengkomunikasikan temuan-temuan
Prosedur Audit (menurut Boynton)
1. Prosedur analitis (analytical procedur)
2. Inspeksi (inspecting)
3. Konfirmasi (confirming)
4. Permintaan Keterangan (inquiring)
5. Perhitungan (counting)
6. Penelusuran (tracing)
7. Pemeriksaan bukti pendukung (vouching)
8. Pengamatan (observing)
9. Pelaksanaan Ulang (reperforming)
10. Teknik audit berbantuan komputer (computer assited audit
techniques)
Page 8 of 70
GK B
Belajar Kompre
Pengklasifikasian Prosedur Audit (menurut Boynton)
1. Prosedur untuk memperoleh pemahaman atas pengendalian
intern
2. Pengujian pengendalian
3. Pengujian substantif (substantive tests) terdiri atas:
a. Prosedur analitis (analitycal procedures)
b. Pengujian terinci atas transaksi (test of details of
transaction)
c. Pengujian terinci atas saldo (test of details of balances)
Asersi Manajemen dalam Laporan Keuangan
1. Asersi keberadaan atau keterjadian
Aktiva dan kewajiban ada pada tanggal tertentu dan
transaksi pendapatan biaya terjadi dalam priode tertentu.
2. Asersi kelengkapan
Semua transaksi dan akun yang seharusnya telah
disajikan dalam laporan keuangan.
3. Asersi hak dan kewajiban
Aktiva adalah hak entitas dan utang adalah kewajiban
entitas pada tanggal tertentu.
4. Asersi penilaian atau alokasi
Komponen aktiva, kewajiban, pendapatan, dan biaya
disajikan dalam laporan keuangan pada jumlah yang
semestinya.
5. Asersi penyajian atau pengungkapan
Komponen tertentu laporan keuangan telah digolongkan,
digambarkan, dan diungkapkan secara semestinya.
Materialitas
Materialitas adalah besarnya kelalaian atau pernyataan yang
salah pada informasi akuntansi yang dapat menimbulkan kesalahan
dalam pengambilan keputusan. Materialitas ada dua tingkat, yaitu:
1. Materialitas tingkat laporan keuangan
Adalah salah saji agregat minimum dalam suatu laporan
keuangan yang cukup penting untuk mencegah laporan

Page 9 of 70
GK B
Belajar Kompre
disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
2. Materialitas tingkat saldo akun
Adalah salah saji minimum yang dapat muncul dalam
suatu saldo akun sehingga dianggap mengandung salah saji
material. Salah saji hingga tingkat tersebut dikenal sebagai
salah saji yang dapat ditolerir.
Risiko audit
Resiko Audit adalah resiko bahwa auditor mungkin tanpa
sengaja telah gagal untuk memodifikasi pendapat secara tepat
mengenai laporan keuangan yang mengandung salah saji material.
Jenis jenis risiko audit adalah sebagai berikut:
1. Risiko bawaan; risiko yang akan dihadapi auditor berupa
munculnya salah saji yang material pada laporan keuangan
dikarenakan sifat alamiah dari akun, maupun kelompok akun
yang diuji.
2. Risiko pengendalian adalah risiko bahwa salah saji material
yang dapat terjadi dalam suatu asersi atas efektifitas atau
tidaknya pengendalian intern entitas.
3. Risiko deteksi adalah risiko bahwa auditor tidak akan/gagal
mendeteksi salah saji material yang ada dalam suatu asersi.
Bukti Audit (efidential matter)
Adalah segala informasi yang mendukung angka-angka atau
informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat
digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan
pendapatnya (Mulyadi). Bukti audit kompeten yang cukup berakitan
dengan standar pekerjaan lapangan ketiga atau PSA no.6.
Bukti audit dikatakan cukup apabila auditor
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Materialitas dan risiko
2. Faktor-faktor ekonomi
3. Ukuran dan karakteristik populasi
Bukti audit dikatakan kompeten apabila auditor
mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
Page 10 of 70
GK B
Belajar Kompre
1. Relevansi (relevance)
2. Sumber (source)
3. Ketepatan Waktu (timeliness)
4. Objektivitas (objectivity)
Jenis Jenis bukti audit
1. Bukti Analitis
2. Bukti Dokumenter
3. Bukti elektronik
4. Konfirmasi
5. Bukti Matematis
6. Bukti Fisik
7. Representasi Tertulis
8. Bukti Lisan
Siklus Audit
1. Audit siklus pendapatan
2. Audit siklus pengeluaran
3. Audit siklus produksi dan jasa personalia
4. Audit siklus investasi dan pembiayaan
5. Audit investasi dan saldo kas
Audit Top-Down VS Audit Bottom-Up
Audit Top-Down mengevaluasi bukti tentang laporan
keuangan yang diharapkan dari pengetahuan tentang entitas, bisnis
dan industrinya. Bukti auditnya berhubungan dengan prosedur
penelusuran (tracing)
Audit Bottom-Up mengevaluasi bukti yang mendukung
transaksi dan akumulasinya dalam laporan keuangan. Bukti auditnya
berhubungan dengan prosedur pemeriksaan bukti pendukung
(vouching).
Kertas Kerja Audit (working papers)
Adalah catatan-catatan yang diselenggarakan oleh auditor
mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang
dilaksanakannya, informasi yang diperolehnya dan simpulan yang
dibuatnya sehubungan dengan auditnya. Adapun jenis-jenis kertas
kerja adalah sebagai berikut:
Page 11 of 70
GK B
Belajar Kompre
1. Kertas kerja neraca saldo
2. Skedul dan analisis
3. Memoranda audit dan dokumentasi indormasi penguat
4. Ayat jurnal penyesuaian dan reklasifikasi
Pengarsipan Kertas Kerja Audit
Pada umumnya kertas kerja audit diarsipkan menurut dua
kategori sebagai berikut:
1. File permanen (permanent file) yaitu file yang memuat data
yang diharapkan tetap bermanfaat bagi auditor dalam banyak
perikatan dengan klien dimasa mendatang.
2. File tahun berjalan (current file) yaitu file yang memuat
informasi penguat yang berkenaan dengan pelaksanaan
program audit tahun berjalan saja.
Jenis/Bentuk Kertas Kerja Audit
1. Kertas Kerja Neraca Saldo
2. Skedul dan Analitis Kertas Kerja
3. Memoranda audit dan Informasi Penguat
4. AJP dan Reklasifikasi
Pengendalian Internal
Adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi,
manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas yang dirancang
untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan
pencapaian tujuan dalam kategori:
1. Keandalan laporan keuangan
2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
3. Efektivitas dan efisiensi operasi
Komponen Pengendalian Internal
1. Lingkungan pengendalian (control environment)
2. Penilaian risiko (risk assesment)
3. Aktivitas pengendalian (control activities)
4. Informasi dan komunikasi (information and communication)
5. Pemantauan (monitoring)

Page 12 of 70
GK B
Belajar Kompre
Subsequent Event (Peristiwa Kemudian)
Subsequent event dalah peristiwa atau transaksi yang terjadi
setelah tanggal neraca sampai dengan selesainya pekerjaan lapangan
dan laporan audit belum diterbitkan yang mempunyai akibat
material terhadap laporan keuangan sehingga memerlukan
penyesuaian atau pengungkapan dalam laporan tersebut.

Neraca Pekerjaan Lapangan selesai Penerbitan Laporan Audit

31 Dess Peristiwa Kemudian 1 Mar 15 Mar


Priode Peristiwa Kemudian

Jenis-jenis Peristiwa Kemudian:


1. Peristiwa Kemudian Jenis satu yang memerlukan penyusuaian
atas laporan keuangan. Contohnya adalah “kasus litigasi” dan
“kerugian piutang”
2. Peristiwa Kemudian Jenis dua yang memerlukan
pengungkapan dalam laporan audit. Contohnya adalah
“pembelian suatu perusahaan” dan ”kerugian akibat bencana”
seperti kebakaran atau banjir.
Kasus Kitting dan Lapping
1. Kitting
Adalah secara sengaja mencatat transfer bank sebagai
setoran di Bank penerima dan tidak menunjukkan
pengurangan dari akun tempat transfer. Misalnya, perusahaan
A menabung di Bank B dan Bank C dengan jumlah yang sama
yaitu $ 1000 kemudian perusahaan A melakukan transfer dari
Bank B ke Bank C sebesra $ 500. Di Bank C nilai transfer
bertambah sebesar $ 500 sehingga total uang perusahaan A di
Bank C menjadi $ 1500, tapi nilai uang di Bank B tidak
dilaporkan berkurang. Penelusurannya dapat dilakukan dengan
menelusuri bukti transfer Bank.
2. Lapping
Contoh kasusnya adalah Debt Collector menagih
piutang perusahaan kepada A, B, dan C pada hari yang
berbeda. Ilustrasinya sebagai berikut:
Page 13 of 70
GK B
Belajar Kompre
Hari 1 A $ 1000
Yang tertagih sampai pada hari ke-2 adalah
$ 2000, tapi yang disetor hanya tagihan
Hari 2 B $ 1000
pada hari pertama. $ 1000 yang tidak
disetorkan merupakan kasus Lappping
Hari 3 C $ 1000

Penelusurannya dapat dilakukan dengan:


1. Melakukan konfirmasi piutang usaha
2. Melakukan perhitungan kas secara mendadak
3. Membandingkan ayat jurnal penerimaan kas dengan slip
setoran harian yang berkaitan.
Jenis Jenis Konfirmasi
1. Konfirmasi positif
Adalah konfirmasi yang dilakukan oleh auditor dan
mendapatkan jawaban Ya atau Tidak dari tempat yang
dimintai konfirmasi.
2. Konfirmasi Negatif
Adalah konfirmasi dimana auditor tidak mendapatkan
jawaban dari tempat yang dimintai konfirmasi.
Menyelesaiakan Pekerjaan Lapangan
1. Melakukan review atas peristiwa kemudian
2. Membaca notulen rapat
3. Mendapatkan bukti mengenai litigasi
4. Mendapatkan representasi klien
5. Melaksanakan prosedur analitis
Representasi Klien
Merupakan bagian dari barang bukti tetapi bukan pengganti
penerapan prosedur audit yang diperlukan untuk mendapatkan dasar
yang layak atau suatu pendapat. Representasi klien berfungsi untuk:
1. Mengkonfirmasi representasi klien yang diberikan kepada
auditor
2. Mendokumentasikan kelayakan yang berkelanjutan dari
representasi tersebut

Page 14 of 70
GK B
Belajar Kompre
3. Mengurangi kemungkinan kesalahpahaman mengenai
representasi manajemen
Isi surat representasi klien harus mencakup:
1. Laporan keuangan
2. Kelengkapan informasi
3. Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
4. Peristiwa kemudian.

Page 15 of 70
GK B
Belajar Kompre
---- KATEGORI AKUNTANSI KEUANGAN ----
Definisi Akuntansi
Tahun 1960 AAA (American Accounting Association)
“Akuntansi adalah proses pengklasifikasian, mengukur dan
mengkomunikasikan informasi ekonomi agar menghasilkan
penilaian dan pengambilan keputusan oleh pemakai
informasi”.
Tahun 1970 APB (Accounting Principles Board)
“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah untuk
menyediakan informasi yang kuantitatif, utamanya keuangan
mengenai kesatuan ekonomi yang dimaksudkan untuk
pengambilan keputusan ekonomi “.
Informasi Akuntansi
Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang berfungsi sebagai alat
berfikir dan alat komunikasi pikiran bisnis kepada manajer dan
bawahannya, manajer lain dan pihak luar, informasi akuntansi
digolongkan menjadi tiga yaitu:
1. Informasi operasi, diperlukan untuk mengarahkan kegiatan
rutin, menyediakan data-data mentah untuk informasi akuntansi
keuangan dan akuntansi manajemen.
2. Informasi akuntansi keuangan, ditujukan untuk utamanya
kepada pihak luar organisasi, informasi akuntansi keuangan
disajikan dalam bentuk neraca, laporan rugi-laba, laporan
perubahan posisi keuangan
3. Informasi akuntansi manajemen, ditujukan untuk para manajer
dalam rangka pengendalian, pengkoordinasian dan perencanaan,
informasi akuntansi manajemen digolongkan menjadi tiga
bagian yaitu:
a. Informasi akuntansi penuh, mencakup informasi mengenai
biaya pendapatan dan aktiva

Page 16 of 70
GK BBelajar Kompre
b. Informasi akuntansi differensial, berhubungan dengan masa
depan dan bermanfaat untuk penyusunan program dan
membuat keputusan
c. Informasi akuntansi pertanggungajwaban, meliputi biaya,
pendapatan, laba, dan investasi untuk unit-unit organisasi
secara individual
Bidang Akuntansi
1. Akuntansi Keuangan (Financial accounting) adalah bidang
akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan laporan
keuangan secara berkala untuk suatu unit ekonomi secara
keseluruhan kepada pihak-pihak di luar perusahaan.
2. Akuntansi Biaya (cost accounting) adalah bidang akuntansi
yang berhubungan dengan pengumpulan, analisis, dan
pengontrolan atas biaya.
3. Akuntansi Manajemen (management accounting) bidang
akuntansi yang berhubungan dengan pemecahan masalah-
masalah khusus yang dihadapi oleh manajemen perusahaan.
4. Akuntansi Pemerintahan (governmental accounting) adalah
bidang akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan dan
pelaporan akuntansi yang terjadi dalam badan badan
pemerintah.
5. Akuntansi Perpajakan (tax accounting) adalah bidang
akuntansi yang berhubungan dengan penyusunan surat
pemberitahuan tahunan (SPT) dan segala sesuatu tentang
perpajakan.
6. Sistem Informasi Akuntansi adalah bidang akuntansi yang
berhubungan dengan perancangan dan pelaksanaan
pengumpulan dan pelaporan data keuangan maupun non-
keuangan.
7. Auditing adalah bidang akuntansi yang berhubungan dengan
pemeriksaan secara bebas atas akuntansi keuangan.
8. Penganggaran adalah bidang akuntansi yang berhubungan
dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan
perusahaan untuk jangka waktu tertentu.

Page 17 of 70
GK B
Belajar Kompre
Siklus Akuntansi
Kegiatan dalam akuntansi meliputi:
1. Pengidentifikasian dan pengukuran data relevan untuk
pengambilan keputusan.
2. Pemrosesan data dan pelaporan informasi yang dihasilkan.
3. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan
keuangan.
Kegiatan kegiatan tersebut merupakan suatu proses yang berulang
sehingga membentuk siklus yang digambarkan sebagai berikut:
Pemakai
Transaksi Pencatatan Penggolon Pengikhtisa Laporan informasi
Analisis dan
gan ran akuntansi interpretasi akuntansi

Pencatatan Pemrosesan dan Pelaporan Pengkomunikasian


informasi
Jurnal vs Buku Besar
Jurnal adalah catatan transaksi secara kronologis
Buku Besar adalah kumpulan catatan yang sejenis dan
menggambarkan kenaikan dan penurunan suatu
akun
Metode Metode dalam Akuntansi
1. Metode penyusutan
a. Metode garis lurus
b. Metode jumlah angka tahun
c. Metode saldo menurun
d. Metode saldo menurun berganda
e. Metode unit peroduksi dan jam kerja
2. Metode/sistem pencatatan persediaan
a. Metode periodik
b. Metode perpectual
3. Metode penilaian persediaan
a. Berdasarkan Arus Periodik
 Metode identifikasi khusus
b. Berdasarkan arus kas
 FIFO
Page 18 of 70
GK B
Belajar Kompre
 LIFO
 Average
c. Berdasarkan nilai wajar
 Lower Cost or Market (LCM)
 Lower of Cost or Net Realizable Value (LCNRV)
4. Metode penghapusan piutang
a. Metode langsung
b. Metode tidak langsung/cadangan/penyisihan
5. Metode pengisian kas kecil
a. Metode imprest/tetap
b. Metode fluktuatif
Cara Mencatat Kas Kecil
1. Sistem imprest,
Dalam metode ini jumlah dana untuk kas kecil telah
ditetapkan besarnya, pada saat penggunaan kas kecil tidak ada
jurnal (pencatatan), jurnal dilakukan pada saat penyesuaian
(akhir periode), pada saat pengisian kas kecil rekening yang
didebet adalah rekening biaya biaya bukan rekening kas kecil.
2. Sistem fluktuasi
Dalam metode ini jumlah kas kecil berfluktuasi, setiap
penggunaan kas kecil dilakukan jurnal yang melibatkan
rekening kas kecil, pada akhir periode tidak diperlukan jurnal
pernyesuaian.
Impress Fluktuatif
Kas Kecil 5.000 Kas Kecil 5.000
Pembentukan
Kas/Bank 5.000 Kas/Bank 5.000
Pemakaian
1. Pembelian ATK Tidak dijurnal Perlengkapan ATK 1.000
Kas kecil 1.000

2. Perjalanan dinas Tidak dijurnal By.Perjalanan dinas 3.000


Kas kecil 3.000
Perlengkapan ATK 1.000 Kas Kecil 4.000
Pengisian
By.Perjalanan dinas 3.000 Kas/Bank 4.000
Kas/Bank 4.000
Kas Kecil 1.000 Kas Kecil 1.000
Penambahan/Pengurangan
Kas/Bank 1.000 Kas/Bank 1.000

Page 19 of 70
GK B
Belajar Kompre
Jenis Jenis Perusahaan Berdasarkan Jenis Usahanya
1. Perushaan Jasa
2. Perusahaan Dagang
3. Perusahaan Manufaktur
Jenis Jenis Perusahaan Berdasarkan Bentuk Ekuitasnya
1. Perseorangan
Ekuitasnya hanya terdiri atas Modal satu orang
(Mis.Modal Tn.A)
2. Persekutuan
Ekuitasnya terdiri atas lebih dari satu pemilik modal
(Mis. Modal Tn. A dan Modal Tn. B)
3. Perseroan
Ekuitasnya terdiri atas:
a. Modal Disetor
 Saham biasa
 Saham preferen/istimewa
 Tambahan modal disetor (agio dan disagio)
b. Laba Ditahan
c. Saham Treasure
4. Koperasi
Ekuitasnya terdiri atas simpanan angota misalnya
misalnya simpanan wajib, simpanan pokok, dan lain lain
Persamaan Akuntansi & Saldo Normal Akun
ASSET = LIABILITI + EKUITI
D K K Akun Riil

BEBAN PENDAPATAN

D K

Akun Nominal

Page 20 of 70
GK B
Belajar Kompre
Jurnal Khusus
Jurnal khusus berfungsi untuk:
1. Pembagian Tugas
2. Pengendalian Internal yang lebih baik
3. Kemudahan dalam pencatatan (posting ke buku besar)
Jurnal khusus terdiri atas:
1. Jurnal pembelian
2. Jurnal pengeluaran kas
3. Jurnal Penjualan
4. Jurnal Penerimaan kas
Jurnal Penyesuaian
1. Beban dibayar dimuka
2. Pendapatan diterima dimuka
3. Beban yang masih harus dibayar
4. Pendapatan yang masih harus dibayar
Jurnal Penutup
Yang ditutup adalah akun-akun nominal, sehingga pada awal
periode yang muncul hanya akun akun ril. Pendapatan dan beban
ditutup pada ikhtisar laba rugi sementara prive ditutup pada modal.
Sedangkan laba ditutup pada Modal. Jadi yang ditutup pada awal
periode adalah:
1. Pendapatan
2. Beban
3. Prive
4. Modal
Pencatatan Akuntansi Pada Perusahaan Jasa Bentuk Perseroan
Jurnal Umum
1. Penyetoran modal/investasi oleh pemilik
Kas xxx
Modal xxx
2. Pembelian Asset (peralatan,mesin, dll)
Peralatan xxx
Kas/Hutang xxx

Page 21 of 70
GK B
Belajar Kompre
3. Peminjaman Modal dari Bank
Kas xxx
Hutang Bank xxx
4. Pembebanan Biaya-biaya (gaji, utilitas)
Biaya Gaji xxx
Kas xxx
5. Penerimaan Pendapatan
Kas/Piutang xxx
Pendapatan Jasa xxx
6. Pengambilan Pribadi
Prive xxx
Kas xxx
7. Pembayaran Hutang
Hutang xxx
Kas xxx
8. Penerimaan Piutang
Kas xxx
Piutang xxx
9. Pembayaran Biaya Diterima Dimuka (iklan, sewa, asuransi)
Iklan dibayar dimuka xxx
Kas xxx
10. Penerimaan Pendapatan Diterima Dimuka
Kas xxx
Pendapatan diterima dimuka xxx
Jurnal Penyesuaian
1. Beban Dibayar Dimuka
 Perlengkapan
By Perlengkapam xxx
Kas xxx
(yang dicatat adalah jumlah perlengkapan yang telah
dipakai
 Asuransi dibayar dimuka
By Asuransi xxx
Kas xxx

Page 22 of 70
GK B
Belajar Kompre
(yang dicatat adalah jumlah asuransi yang telah
kadaluarsa)
 Sewa dibayar dimuka
By Sewa xxx
Kas xxx
(yang dicatat adalah jumlah sewa yang telah terlewati)
 Iklan dibayar dimuka
By Iklan xxx
Kas xxx
(yang dicatat adalah jumlah iklan yang telah terbit)
 Penyusutan
By Penyusutan xxx
Akumulasi penyusutan xxx
(yang dicatat adalah jumlah asuransi yang telah
kadaluarsa)
Contoh Kasus “Pendekatan Neraca”
 Pada tanggal 1/09 dibayar asuransi sebesar Rp 2.400.000
untuk dua tahun
Asuransi dibayar dimuka 2.400.000
Kas 2.400.000
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31/12
Biaya Asuransi 480.000
Asuransi dibayar dimuka 480.000
 Pembelian peralatan sebesar Rp 4.800.000 pada tanggal
1/09(asumsinya umur ekonomis 4 tahun, disusutkan
dengan metode garis lurus)
Peralatan 4.800.000
Kas 4.800.000

Page 23 of 70
GK B
Belajar Kompre
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31/12
Beban penyusutan peralatan 400.000
Akum penyusutan peralatan 400.000
Contoh Kasus “Pendekatan Rugi-Laba”
 Pada tanggal 1/09 dibayar asuransi karyawan sebesar Rp
2.400.000 untuk dua tahun.
Beban asuransi 2.400.000
Kas 2.400.000
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31/12
Asuransi dibayar dimuka 2.000.000
Beban asuransi 2.000.000
2. Pendapatan Diterima Dimuka
By Asuransi xxx
Kas xxx
(yang dicatat adalah jumlah pendapatan yang telah
dilaksanakan)
Contoh Kasus “Pendekatan Neraca”
Pada tanggal 1/10 diterima pendapatan sebesar Rp 1.000.000
untuk 10 buah iklan, dan yang telah diselesaiakan sebanyak 10
buah pada tnggl 31/12
Kas 1.000.000
Pendapatan 1.000.000
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31/12
Pendapatan diterima dimuka 700.000
Pendapatan jasa 700.000
Contoh Kasus “Pendekatan Rugi-Laba”
Pada tanggal 1/10 diterima pendapatan sebesar Rp 1.000.000
untuk 10 buah iklan, dan yang telah diselesaiakan sebanyak 10
buah pada tnggl 31/12

Page 24 of 70
GK B
Belajar Kompre
Kas 1.000.000
Pendapatan jasa 1.000.000
Jurnal penyesuaian pada tanggal 31/12
Pendapatan diterima dimuka 700.000
Pendapatan diterima dimuka 700.000
3. Beban Yang Masih Harus Dibayar
Transaksi ini tidak memiliki jurnal umum, akan tetapi pada
akhir periode terdapat biaya biaya yang masih harus dibayar dan
langsung diidentifikasi.
By Gaji/Bunga xxx
Hutang Gaji/Bunga xxx
Contoh Kasus: asumsikan bahwa sebuah perusahaan
menerapkan pembayaran gaji kepada 5 orang
karyawannya @ Rp 1.000.000 setiap hari jum’at
setiap minggunya (28 dessember bertepatan
dengan hari senin)
31/12-10 Beban Gaji 5.000.000
Utang Gaji 5.000.000
01/01-11 Utang Gaji 4.000.000
Beban Gaji 1.000.000
Kas 5.000.000
4. Pendapatan Yang Masih Harus diterima
Transaksi ini tidak memiliki jurnal umumn, akan tetapi pada
akhir periode langsung diidentifikasi.
Piutang Usaha xxx
Pendapatan Jasa xxx
(yang dicatat adalah jumlah pendapatan yang telah
dilaksanakan tapi belum diterima)
Contoh Kasus : Kebalikan dari contoh kasus nomor 2
31/12 Piutang Usaha 700.000
Pendapatan 700.000

Page 25 of 70
GK B
Belajar Kompre
Jurnal Penutup
1. Pendapatan
31/12 Pendapatan xxx
Ikhtisar L/R xxx
2. Beban
31/12 Ikhtisar L/R xxx
Beban beban xxx
3. Prive
31/12 Modal xxx
Prive xxx
4. Modal
Jika perusahaan mengalami laba:
31/12 Ikhtisar R/L xxx
Modal xxx
Jika perusahaan mengalami rugi:
31/12 Modal xxx
Ikhtisar R/L xxx
Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik dibuat pada tanggal 1 januari priode
selanjutnya. Jurnal ini bersifat tidak wajib untuk dibuat. Jurnal
pembalik ini dibuat apabila:
1. Adanya inkonsistensi. Agar kembali menjadi konsisten maka
dibuat jurnal pembalik. Inkonsistensi hanya terjadi apabila
perusahaan menggunakan pendekatan Rugi-Laba.
Contoh kasus: pada tanggal 1/10 dibeli perlengkapan
sebesar Rp 1.000.000. pada tanggal 31/12 masih
ada sisa perlengkapan sebesar Rp 700.000.
Jurnal Umum (1/10)
Beban perlengkapan 1.000.000
Kas 1.000.000

Jurnal Penyesuaian (31/12)


perlengkapan 700.000
Beban Perlengkapan 700.000

Page 26 of 70
GK B
Belajar Kompre
Jurnal Penutup (31/12)
Ikhtisar R/L 300.000
Beban perlengkapan 300.000

Jurnal Pembalik (01/01)


Beban perlengkapan 700.000
Perlengkapan 700.000

2. Untuk menghindari kesalahan.


Contoh kasus: asumsikan bahwa sebuah perusahaan
menerapkan pembayaran gaji kepada 5 orang
karyawannya @ Rp 1.000.000 setiap hari jum’at
setiap minggunya (28 dessember bertepatan
dengan hari senin)
Jurnal Penyesuaian (31/12)
Beban gaji 4.000.000
Utang gaji 4.000.000

Jurnal Penutup (31/12)


Ikhtisar R/L 4.000.000
Biaya gaji 4.000.000
“ada priode selanjutnya, perusahaan menggunakan akuntan
yang berbeda sehingga perlakuan jurnalnya kemungkinan
akan berbeda”
Jurnal Pembalik (01/01)
Utang gaji 4.000.000
Beban gaji 4.000.000

Pembayaran gaji (02/01)


Beban gaji 5.000.000
Kas 5.000.000

Page 27 of 70
GK B
Belajar Kompre
Kegiatan Akuntansi dan Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang aktifitas usahanya
membeli barang kemudian menjualnya kembali.
1. Pembelian barang dagang
a. Pembelian barang dagang
Metode Periodik Metode Perpectual
Pembelian xxx Persediaan barang dagang xxx
Kas/Hutang dagang xxx Kas/Hutang dagang xxx
b. Biaya angkut pembelian
Metode Periodik Metode Perpectual
By angkut pembelian xxx Persediaan barang dagang xxx
Kas xxx Kas xxx
c. Retur pembelian
Metode Periodik Metode Perpectual
Kas/Utang dagang xxx Kas/Utang dagang xxx
Retur pembelian xxx Persediaan barang dagang xxx
d. Retur pembelian
Metode Periodik Metode Perpectual
Utang dagang xxx Utang dagang xxx
Potongan pembelian xxx Persediaan barang dagang xxx

2. Penjualan
a. Penjualan barang dagang
Metode Periodik Metode Perpectual
Kas/Piutang xxx Kas/Piutang xxx
Penjualan xxx Penjualan xxx
HPP xxx
Persediaan barang dagang xxx

b. Retur penjualan
Metode Periodik Metode Perpectual
Retur penjualan xxx Retur penjualan xxx
Kas/Piutang xxx Kas/Piutang xxx
Persediaan barang dagang xxx
HPP xxx

Page 28 of 70
GK B Belajar Kompre
c. Potongan penjualan
Metode Periodik Metode Perpectual
Potongan penjualan xxx Potongan penjualan xxx
Piutang xxx Piutang xxx
Syarat Penyerahan Barang
1. FOB Shipping Point
Adalah syarat penyerahan tanggung jawab atas barang
yang diakui pada saat barang keluar dari gudang penjual.
 Risiko dan biaya selama dalam perjalanan ditanggung
oleh pembeli
2. FOB Destination Point
Adalah syarat penyerahan tanggung jawab atas barang yang
diakui pada saat barang tiba digudang pembeli.
 Risiko dan biaya selama dalam perjalanan ditanggung
oleh penjual.
Syarat Pembayaran
1. 2/10, artinya apabila pembayaran dilakukan tidak lebih dari
10 hari maka akan diberikan potongan sebesar 2%
2. n/30, artinya pembayaran harus dilakukan tidak lebih dari 30
hari
3. EOM, artinya pembayaran dilakukan pada akhir bulan.
Basis Akuntansi
1. Cash Basis (basis tunai). Adalah pencatatan yang dilakukan
berdasarkan arus kas
2. Acrual Basis (basis akrual. Adalah pencatatan yang dilakukan
berdasarkan transaksi yang terjadi.
Perbedaan mendasar antara cash dan accrual basis adalah pada
waktu pengakuan pendapatan dan beban laba rugi.
Pross Penyusunan Laporan Keuangan
Penyusuna laporan keuanga meliputi:
1. Pengakuan
 Menjawab pertanyaan “apa” dan “kapan”

Page 29 of 70
GK B
Belajar Kompre
 Apabila ada transaksi apa yang harus diakui dan kapan dia
harus diakui
2. Pengukuran dan penilaian
 Pengukuran artinya berapa yang harus diakui Penilaian
artinya setelah diukur harus dilakukan penilaian, berapa nilai
dari suatu barang yang telah diperoleh. Apakah ada
perubahan nilai dari suatu barang. Biasanya dilakukan
diakhir periode.
3. Penyajian
 Berkaitan dengan cara penyajian transaksi
 Apakah suatu akun digolongkan sebagai pendapatan, asset,
dan sebagainya.
4. Pengungkapan
 Merupakan penjelasan angka-angka yang ada dalam
laporan keuangan dalam bentuk catatan atas laporan
keuangan.
Perbedaan Laporan Keuangan & Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan proses pengidentifikasian, pencatatan,
penggolongan sampai pada penyampaian informasi kepada pihak
yang berkepentingan. Laporan keuangan merupakan bagian dari
pelaporan keuangan. Laporan utama dalam laporan keuangan terdiri
dari:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Perubahan posisi keuangan
a. Laporan arus kas
b. Laporan perubahan modal
Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang
berguna bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan tersebut
dengan menyajikan laporan kinerja perusahaan, posisi keuangan, dan
perubahan posisi keuangan.

Page 30 of 70
GK B
Belajar Kompre
Fungsi Laporan Keuangan
1. Laporan Laba/Rugi “menggambarkan kinerja perusahaan
dalam satu priode”
2. Laporan Perubahan Ekuitas “menggambarkan perubahan
posisi keuangan khususnya ekuitas”
3. Neraca “menggambarkan posisi keuangan secara keseluruhan”
4. Laporan Arus Kas “menggambarkan perubahan posisi
keuangan khususnya kas”
5. Catatan Atas Laporan Keuangan “laporan dalam bentuk narasi
dan rincian mengenai angka angka yang ada dalam Laporan
Keuangan”
Agio dan Disagio Saham
Agio Merupakan selisih lebih antara nilai nominal saham dan
nilai pasarnya, misalnya perusahaan menerbitkan saham
yang nilai nominalnya adalah Rp1.000 akan tetapi harga
pasarnya adalah Rp 1.300 (terdapat agio sebesar
300), jurnalnya sbb:
Kas 1.300
Saham Biasa 1.000
Agio Saham 300
Disagio Merupakan selisih kurang antara nilai nominal saham dan
nilai pasarnya, misalnya perusahaan menerbitkan saham
yang nilai nominalnya adalah Rp1.000 akan tetapi harga
pasarnya adalah Rp 800 (terdapat disagio sebesar 200),
jurnalnya sbb:
Kas 800
Disagio Saham 200
Saham Biasa 1.000
Piutang
Adalah klaim kepada pihak lain untuk mentransfer sejumlah
kas atau setara kas di masa yang akan datang. Adapun jenis-jenis
piutang antara lain adalah:

Page 31 of 70
GK B
Belajar Kompre
1. Wesel tagih; yaitu surat utang formal yang diterbitkan sebagai
bentuk pengakuan utang.
2. Piutang usaha, yaitu jumlah pembelian secara kredit dari
pelanggan.
3. Piutang lain-lain, misalnya piutang bunga, pitang karyawan,
dan restitusi pajak penghasilan.
Jumlah piutang yang harus disajikan dalam neraca adalah
piutang bersih yaitu jumlah piutang yang telah dikurangi dengan
piutang piutang yang kemungkinan tidak dapat tertagih.
Pengakuan Piutang
1. Piutang yang diakui adalah piutang yang dapat direalisasi
2. Nilai yang digunakan adalah nilai yang dapat direalisasi
3. Ketika ada piutang yang tidak dapat direalisasi dilakukan
penghapusan piutang. Metode penghapusan piutang ada 2
yaitu metode langsung dan metode tidak langsung/cadangan.
Dasar Penentuan Kerugian Piutang
1. Persentase penjualan (percentage of sales basis)
Manajemen mengestimasi jumlah persentase atas
penjualan kredit yang tidak akan tertagih berdasarkan
pengalaman masa lalu dan kebijakan pemberian kredit.
2. Persentase piutang (percentage of receivables basis)
Manajemen mengestimasi berapa persentase piutang yang
tidak akan tertagih.
Jenis Persediaan
1. Persediaan barang dagang (merchandise)
2. Persediaan bahan baku (raw materials)
3. Persediaan barang dalam proses (work in process)
4. Persediaan barang jadi (finished goods)
Pengukuran Persediaan
Pengukuran persediaan sebelumnya menggunakan Historical
Cost dan sekarang menggunakan Lower Cost or Net Realisable
Value (LCNRV). Dalam LCNRV di sepanjang periode tetap
Page 32 of 70
GK B
Belajar Kompre
menggunakan cost (FIFO atau Average) akan tetapi diakhir periode
dibandingkan dengan nilai realisasi bersih (NRV) yaitu besarnya
pendapatan yang diterima seandainya barang tersebut dijual setelah
dikurangi dengan biaya-biaya sampai persediaan itu terjual yang
kemudian dibandingkan. Nilai terendah dari hasil perbandingan
tersebut akan menjadi nilai persediaan yang dicatat dalam laporan
keuangan.
Metode pencatatan persediaan
1. Metode fisik
Pada metode ini saat penyusunan laporan keuangan
perhitungan fisik (stock opname) di gudang untuk mengetahui
persediaan akhir dan dibuatkan jurnal penyesuaian untuk itu.
2. Metode perpetual
Pada metode ini kita dapat mengetahui saldo persediaan
setiap saat, tanpa harus dilakukan stock opname karena tidak
diperlukan jurnal penyesuaian.
Menentukan Jumlah Persediaan
Penentuan jumlah persediaan mencakup dua langkah, yaitu:
1. Menghitung fisik barang
Meliputi penghitungan, penimbangan, atau pengukuran
masing masing jenis persediaan yang dimiliki.
2. Menentukan hak kepemilikan barang
Harus dipastikan yang mana yang merupakan barang yang
dimiliki oleh perusahaan dan yang tidak dimiliki oleh
perusahaan.
 Barang dalam perjalanan
Barang dianggap sedang dalam perjalanan ketika barang
masih dalam pengangkutan pada tanggal perhitungan,
barang dalam perjalanan seharusnya termasuk dalam
persediaan bergantung pada syarat penjualan.
a. FOB (free on board) shipping point
Kepemilikan barang pindah ketangan pembeli pada
saat pengangkutan barang terjadi dari gudang penjual.
b. FOB (free on board) destination

Page 33 of 70
GK B
Belajar Kompre
Kepemilikan barang secara hukum masih berada pada
penjual sampai barang tersebut sampai digudang
pembeli.
 Barang konsinyasi (consigned goods)
Barang konsinyasi tidak seharusnya masuk dalam
perhitungan fisik persediaan perusahaan yang dititipan
(consignee) melainkan tetap dicatat sebagai persedian
perusahaan penitip (consignor).
Menentukan Jumlah Persediaan Berdasarkan Asumsi Arus Biaya
1. First-in-first-out (FIFO)
Mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali dibeli
adalah barang yang pertama kali dijual. Dengan metode ini
harga pokok barang yang lebih dulu dibeli merupakan biaya
yang pertama kali diakui sebagai harga pokok penjualan.
2. Last-in-first-out (LIFO)
Mengasumsikan bahwa barang yang terakhir dibeli
adalah barang yang pertama kali dijual. Dengan metode ini
harga pokok barang yang terakhir dibeli merupakan biaya yang
ditetapkan dalam menghitung harga pokok penjualan.
3. Average Cost (Biaya Rata-rata)
Mengasumsikan bahwa barang yang tersedia untuk dijual
memiliki biay per-unit yang sama. Berdasarkan metode ini
harga pokok barang tersedia untuk dijual dialokasikan pada
dasar biaya rata rata tertimbang per-unit.
Pihak Pihak Yang Terlibat Dalam Penetapan Standar
1. Securities and Exchange Commission (SEC)
2. American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)
3. Financial Accounting Standard Board (FASB)
4. Govermental Accounting Standard Board (GASB)
5. Organisasi-organisasi Penting Lainnya

Page 34 of 70
GK B
Belajar Kompre
Teori
Merupakan seperangkat asas, hipotesis, konseptual dan
pragmatis yang terjalin satu sama lain dan membentuk kerangka
acuan umum untuk suatu bidang ilmu pengetahuan.
Fungsi Teori
1. Menjelaskan realitas
2. Memprediksi masa depan
Teori Akuntansi
Suatu penalaran secara logis dalam bentuk asas atau prinsip
yang merupakan kerangka acuan umum untuk menilai praktik
akuntansi dan sebagai pedoman bagi pengembangan praktek dan
prosedur baru.
Teori Akuntansi Positif dan Normatif
Teori Akuntansi Positif Adalah penjelasan atau penalaran untuk
menunjukkan secara ilmiah mengenai
sebuah kebenaran, pernyataan, atau
fenomena akuntansi sebagaimana
faktanya.
Teori Akuntansi Normatif Adalah penjelasan atau penalaran untuk
menjustifikasi atau membenarkan
kelayakan suatu perlakuan akuntansi
yang paling sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan serta lebih
menjelaskan praktik-praktik akuntansi
yang seharusnya berlaku.
Depresiasi, Amortisasi, dan Deplesi
Depresiasi adalah proses penurunan manfaat ekonomi
secara sistematis terhadap asset tetap.
Amortisasi adalah proses penurunan manfaat ekonomi
secara sistematis terhadap asset tak berwujud.

Page 35 of 70
GK B
Belajar Kompre
Deplesi adalah proses penurunan manfaat ekonomi
secara sistematis terhadap asset sumber daya
alam.
Struktur Teori Akuntansi
Bentuk teori yang paling banyak digunakan adalah sistem
deduktif yang terdiri atas 3 level atau tingkatan, yaitu:
Postulat (asumsi dasar)
Defenisi
Tujuan akuntansi

Prinsip (standar)

Prosedur (metode)

1. Postulat (asumsi dasar) adalah pernyataan yang tidak perlu


dibuktikan kebenarannya atau aksioma-aksioma yang diterima
secara umum karena sesuai denga tujuan laporan keuangan yang
menggambarkan kondisi ekonomi, sosial, politik, dan hukum
dimana akuntansi beroperasi.
2. Prinsip akuntansi, aturan-aturan umum yang diturunkan dari
postulat akuntansi untuk mengatur pengembangan prosedur
misalnya prinsip historical cost
3. Metode atau prosedur akuntansi, adalah kaidah-kaidah khusus
yang diturunkan dari prinsip akuntansi untuk menata suatu
transaksi atau event tertentu yang dihadapi suatu entitas bisnis,
misalnya metode depresiasi
Postulat atau Asumsi Dasar Akuntansi
1. Unit Moneter (monetary unit), artinya laporan keuangan suatu
entitas dinyatakan dalam satuan uang.
2. Continuenity (going concern), artinya perusahaan dianggap
tidak untuk dilikuidasi untuk satu jangka waktu tertentu.
3. Entitas Ekonomi (economic entity), artinya perusahaan
dianggap berdiri sendiri, kekayaan perusahaan dipisahkan
dengan kekayaan pemilik.

Page 36 of 70
GK B
Belajar Kompre
4. Periodesitas artinya kelangsungan suatu perusahaan dibagi
menjadi beberapa priode.
Asumsi Dasar Akuntansi (vernom kam)
1. Economic entity (Entitas Ekonomi), yang menyatakan bahwa
entitas memiliki badan usaha sendiri yang terpisah dari
pemiliknya.
2. Monetary Unit (unit Moneter), yang menyatakan bahwa uang
dignakan sebagai alat ukur untuk suatu transaksi atau pristiwa
ekonomi.
3. Exchange Price (Harga Pertukaran), yang menyatakan bahwa
data akuntansi dinyatakan dengan harga masa lalu, saat ini, dan
yang akan datang.
4. Continuity (going concern), yang menyatakan bahwa entitas
dipandang akan berjalan terus menerus dan tidak akan
dilikuidasi dalam suatu priode akuntansi.
5. Time Period (priode waktu), yang menyatakan bahwa
peristiwa ekonomi dilaksanakan dalam suatu priode akuntansi.
Prinsip-prinsip Akuntansi
1. Biaya Historis (Historical Cost), yaitu asset dan kewajiban
dalam suatu entitas dicatat berdasarkan harga perolehannya.
Ada delapan alasan atau argumentasi yang menguatkan prinsip
historical cost ini, yaitu:
 Historical Cost merupakan konsep yang relevan dalam
membuat keputusan ekonomi.
 Historical Cost merupakan biaya actual atau biaya yang
betul-betul terjadi bukan semata mata biaya yang
mungkin terjadi.
 Berdasarkan sejarah, laporan keuangan yang
menggunakan Historical Cost dianggap berguna.
 Konsep yang paling mudah dimengerti mengenai laba
adalah selisih antara harga jual dikurang Historical Cost.
 Akuntansi harus menjaga integritas datanya dari
modifikasi internal (artinya kalau menggunakan
Historical Cost nilainya tidak dapat dimanipulasi)
Page 37 of 70
GK BBelajar Kompre
 Informasi laba menggunakan harga sekarang atau harga
jual dianggap tidak terlalu berguna.
 Perubahan harga pasar dapat diungkapkan sebagai data
pelengkap.
 Tidak cukup bukti untuk menyetujui penolakan
akuntansi biaya historis.
2. Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition), yaitu
pendapatan dapat diakui pada saat pendapatan tersebut telah
terealisasi dan dapat direalisasi. Bentuk bentuk pengakuan
pendapatan berdasarkan jenis usaha suatu perusahaan:
Penjualan Produk, pendapatan diakui pada saat barang
diserahkan kepada pihak lain.
Pemberian Jasa, pendapatan diakui pada saat jasa telah
dilaksanakan.
Mengisinkan Pihak Lain Menggunakan Asset,
pendapatan diakui seiring berjalannya waktu, contohnya
bunga dan sewa.
3. Konsep Penandingan (Matching Concept), yaitu revenue dan
expense dalam suatu entitas ditandingkan karena revenue dapat
diperoleh karena adanya expense yang telah dikorbankan.
4. Pengungkapan (Full Disclosure), yaitu penjelasan mengenai
angka-angka yang ada dalam laporan keuangan mengenai
bagaimana metode yang digunakan dan sebagainya.
Pengungkapan ini dapat dilihat dalam Catatan Atas Laporan
Keuangan.
Sudut Pandang Akuntansi (Point Of View)
1. Teori kepemilikan (The proprietory theory)
perusahaan dianggap sebagai alat untuk mencapai
kekayaan laporan keuanagn dipandang dari sudut pandang
pemilik Persamaan akuntansinya :
A-L=E
2. Teori kesatuan usaha (entity theory)
bahwa perusahaan merupakan kesatuan yang terpisah
dari pemiliknya. Persamaan akuntansinya:
A=L+E
Page 38 of 70
GK B
Belajar Kompre
3. Teori dana (Fund theori)
bahwa dana suatu unit operasi merupakan tujuan yang
spesifik untuk seperangkat kegiatan meliputi aktiva dan modal
persamaan akuntansinya:
Asset = Kendala dari asset
4. Teori kepemimpinan (commander theory)
bahwa sudut pandang yang diambil haruslah pada
seseorang atau kelompok yang mempunyai kekuatan untuk
mengembangkan sumber daya, berdasarkan sudut pandang
pimpinan tertinggi perusahaan.
5. Teori investor (investor theory)
Teori ini menitik beratkan pada kebutuhan pengguna
dari luar khususnya bagi para pemegang saham berdasarkan
sudut padang investor. Persamaan akuntansinya:
Asset = Spesifik equity + residual equity
6. Teori perusahaan (enterprise theoriy)
bahwa perusahaan dipandang sebagai institusi sosial
dimana keputusan yang dibuat akan mempengaruhi sejumlah
orang yang menaruh perhatian.
Kontigensi
Kondisi atau situasi pada tanggal neraca yang dampak
keuangannya harus ditentukan oleh peristiwa-peristiwa di masa
depan baik yang dapat maupun yang tidak dapat terjadi.
Arus Kas
Adalah arus kas masuk atau arus kas keluar atau setara kas.
Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu
dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
1. Arus kas aktivitas operasi:
 Metode langsung: kelompok utama dari penerimaan kas
bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.

Page 39 of 70
GK B
Belajar Kompre
 Metode tidak langsung: laba/rugi bersih disesuaikan
dengan mengoreksi pengaruh transaksi bukan kas,
penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran
dan unsur penghasil atau beban yang berkaitan dengan arus
kas investasi dan pendanaan.
2. Arus kas dari aktivitas investasi :
Penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan
penggunaan sumber daya untuk mengahasilkan pendapatan
dan arus kas masa depan.
3. Arus kas dari aktivitas pendanaan (pembelanjaan) :
memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan.
Metode Pencatatan Arus kas
1. Metode Langsung
Metode ini mengungkapkan kelompok utama dari
penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto.
2. Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan
dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas.
Bentuk Laporan Rugi Laba
1. Single step: dalam bentuk ini tidak dilakukan pengelompokan
pendapatan dan biaya kedalam kelompok-kelompok usaha
tetapi dipisahkan antara:
 Pendapatan pendapatan dan laba-laba
 Biaya-biaya dan kerugian-kerugian.
2. Multiple step: Merupakan bentuk yang umum digunakan,
dimana dilakukan pengelompokkan terhadap pendapatan-
pendapatan dan biaya-biaya yang disusun menurut urutan-
urutan tertentu sehingga dapat diketahui laba bruto,
penghasilan usaha bersih, penghasilan bersih sebelum pajak
dan penghasilan bersih sesudah pajak.

Page 40 of 70
GK B
Belajar Kompre
Konsep Matching
Adalah proses untuk melaporkan biaya/expenses atas dasar
hubungan sebab akibatnya dengan revenue. Hal ini dimaksudkan
untuk melihat selisih antara upaya (expense) dan hasil (revenue) dari
upaya tersebut (selisihnya dalah laba/rugi)
Pencatatan Matching Concept
1. Direct (product) matching: cost diakui sebagai expenses pada
saat revenue direalisasikan/diakui, penghubung antara cost
barang dan jasa yang digunakan dalam waktu pelaporan
revenue yang berkaitan.
2. Indirect (period) matching: cost diakui sebagai expenses bukan
pada saat revenue direalisasi/diakui tetapi pada saat cost
tersebut digunakan pada periode yang bersangkutan
(pelaporan exepeses dalam periode barang dan jasa dipakai
bukan dalam periode revenue yang bersangkutan diakui)
Kategori Pembebanan dalam Matching Concept
1. Cause and Effect
Pendapatan dan beban ditandingkan karena keduanya memiiki
hubungan sebab akibat, misalnya penjualan dan HPP
(matching product/direct matching)
2. Allocation of Cost
Nilai suatu asset harus disesuaikan sebagai beban berdasarkan
priode penggunaan asset tersebut. Misalnya biaya penyusutan
kemudian dibandingkan dengan revenue (indirect matching)
3. Immidiate Recognation (pengakuan segera)
Suatu pengeluaran yang hasilnya tidak dapat diestimasi sampai
berapa lama, dilakukan pengakuan segera. Misalnya biaya iklan
yang tidak diketahui sampai berapa lama akan memberikan
manfaat terhadap penjualan sehingga harus diakui pada saat
dikeluarkannya.

Page 41 of 70
GK B
Belajar Kompre
Metode Pengakuan Pendapatan
a. Earning procces: pendapatan dianggap terbentuk atau
terhimpun bersamaan dengan seluruh proses berlangsungnya
operasi perusahaan.
b. Realisation procces: pendapatan baru terbentuk setelah produk
selesai dikerjakan dan terjual langsung (barang/jasa diserahkan
kepada pelanggan)
Konsep/Prinsip Pengakuan Pendapatan
1. Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan kepada pihak
lain (untuk penjualan produk)
2. Pendapatan diakui pada saat jasa telah selesai dilaksanakan
(untuk penjualan jasa)
3. Pendapatan diakui seiring berjalannya waktu (untuk
pendapatan karena mengisinkan pihak lain memakai asset)
Penyimpangan dari Konsep/Prinsip Pengakuan Pendapatan
1. Pengakuan pendapatan sebelum penyerahan
Misalnya pendapatan kontraktor, dimana ada metode
persentase penyelesaian.
2. Pengakuan pendapatan setelah penyerahan
Misalnya pendapatan karena penjualan dengan menggunakan
sistem pembayaran secara cicilan.
3. Pengakuan pendapatan pada saat penyerahan
Misalnya penjualan roti atau majalah dimana penjual
mengestimasikan retur pada saat penyerahan barang.

Page 42 of 70
GK B
Belajar Kompre
STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING CONCEPT (SFAC)
SFAC 1 (Nov.1978) The objectives of accounting for business enterprises
SFAC 2 (May.1980) The qualitative characteristics of financial information
SFAC 3 (Dec.1980) Definitions of elements of financial statements for business
enterprises. This statement was superseded by SFAC 6, which
encompassed not-for-profit organization as well as business
enterprises
SFAC 4 (Dec.1980)
The objectives of accounting for nonbusiness enterprises
SFAC 5 (Dec.1984) Definitions of concepts such us recognition, realization, and
measurement for business enterprises giving guidance on what should
be included in financial statements and when. Measurement rules
relating to questions of recognition are discussed
SFAC 6 (Dec.1985)
SFAC 6 replaced SFAC 3 by defining the elements of financial
statements for all enterprises (included nonbusiness enterprises)
SFAC 7 (2000) Using cashflow information and present value in accounting
measurement

SFAC No 1: Tujuan Pelaporan Keuangan


1. Menyediakan informasi yang berguna bagi pihak pihak yang
memiliki pemahaman memadai mengenai entitas bisnis untuk
pengambilan keputusan investasi atau kredit.
2. Membantu investor investor dan kreditor-kreditor potensial
serta pengguna lain dalam menilai jumlah, waktu dan ketidak
pastian arus kas masa depan.
3. Klaim terhadap sumberdaya ekonomi dan perubahan
didalamnya
SFAC No. 2: Karakteristik kualitatif Informasi keuangan
Hirarki Kualitas informasi Akuntansi

Relevance Reliability

Predictive Feedback Verifiable Repsentational

Value value
Timeliness Neutrality

Comparability

(Including Consistency)

Page 43 of 70
GK B
Belajar Kompre
1. Kualitas Primer
a. Relevance, adalah Kemampuan informasi untuk
mempengaruhi keputusan dengan mengubah atau
menguatkan harapan harapan mengenai hasil yang akan
dicapai sebagai konsekwensi dari tindakan atau peristiwa.
Laporan keuangan dikatakan relevan apabila memnuhi 3
nilai/sifat yaitu:
 Predictive Value
Kemampuan informasi untuk membantu pemakai
dalam mengevaluasi peristiwa peristiwa di masa lalu,
sekarang dan akan datang.
 Feed Back Value
Kemampuan informasi untuk membantu pemakai
dalam mengoreksi atau mempertegas harapan
harapan terdahulu (nilai umpan balik)
 Timelines
Informasi belum hilang kemampuannya untuk
mempengaruhi keputusan.
b. Reliability, adalah Kualitas informasi yang menjamin
bahwa informasi bebas dari bias dan kesalahan serta
menyajikan dengan benar yang seharusnya disajikan.
Laporan keuangan dikatakan reliabiliti apabila memnuhi
3 nilai/sifat yaitu:
 Verifiability
Ditunjukkan ketika pengukur pengukur independen,
dengan menggunakan metode pengukuran yang
sama serta mendapatkan hasil yang sama pula.
 Repsentational faithfulness
Kesesuaian atara data akuntansi dan perisitiwa
peristiwa yang seharusnya disajikan oleh data
keuangan.
 Neutrality
Tidak adanya bias, tidak memihak, tidak
menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak
lain dalam penyajian informasi.
Page 44 of 70
GK B
Belajar Kompre
2. Kualitas Sekunder yaitu comparability include consistency
Informasi tentang sebuah informasi akan lebih berguna
jika bisa diperbandingkan dengan informasi serupa
menyangkut perusahaan lain.
SFAC No. 3 dan No. 6: Elemen Elemen Laporan Keuangan
1. Assets: Adalah Manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa
depan, yang diperoleh atau dikendalikan oleh sebuah entitas
sebagai hasil dari transaksi-transaksi atau kejadian-kejadian
masa lalu.
2. Liabilities: Adalah pengorbanan ekonomi yang mungkin
terjadi dimasa depan, yang timbul dari kewajiban berjalan
sebuah entitas tertentu – kewajiban yang ditimbulkan oleh
transaksi atau kejadian masa lalu untuk mentransfer aktifa atau
menyediakan jasa kepada entitas entitas laindimasa depan.
3. Equity: Adalah kepentingan residu dalam aktiva suatu entitas,
setelah dikurangi dengan kewajibannya. Dalam sebuah entitas
bisnis, ekuitas merupakan kepentingan kepemilikan.
4. Investment by owners: Adalah kenaikan aktiva bersih sebuah
perusahaan yang ditimbulkan oleh transfer sesuatu yang
bernilai dari entitas lain kepada perusahaan tersebut untuk
mendapatkan atau menaikkan kepentingan kepemilikan (atau
ekuitas) didalamnya.
5. Distribution to owners: Adalah Penurunan aktiva bersih
sebuah perusahaan yang diakibatkan oleh pemindahan aktiva,
penyediaan jasa, atau penciptaan kewajiban oleh perusahaan
kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik akan menurunkan
kepentingan kepemilikan (atau ekuitas) dalam perusahaan.
6. Comprehensive income: Adalah perubahan ekuitas (aktiva
bersih) sebuah entitas selama satu periode yang diakibatkan
oleh transaksi dan kejadian lain yang bukan bersumber dari
pemilik.
7. Revenues: Adalah arus masuk atau peningkatan lainnya atas
aktiva sebuah entitas atau pelunasan kewajiban (atau
kombinasi dari keduanya) selama suatu periode dari
pengiriman atau produksi barang, penyediaan jasa, atau
Page 45 of 70
GK BBelajar Kompre
aktivitas-aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau
operasi sentral suatu perusahaan.
8. Expenses: Adalah arus keluar atau penggunaan lainnya atas
aktiva suatu entitas atau terjadi kewajiban (atau kombinasi dari
keduanya) selama suatu periode dari pengiriman atau produksi
barang, penyediaan jasa, atau aktivitas aktivitas lain yang
merupakan operasi utama atau operasi sentral suatu
perusahaan.
9. Gains: Adalah Kenaikan ekuitas (aktiva bersih) sebuah
perusahaan yang ditimbulkan oleh transaksi peripheral atau
insidentil dan dari semua transaksi serta kejadian lainnya dan
situasi yang mempengaruhi perusahaan selama satu periode
kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh
pemilik.
10. Losses: Adalah Penurunan ekuitas (aktiva bersih) sebuah
perusahaan yang ditimbulkan oleh transaksi peripheral atau
insidentil dan dari semua transaksi serta kejadian lainnya dan
situasi yang mempengaruhi perusahaan selama satu periode
kecuali yang berasal dari beban atau distribusi kepada pemilik.
Elemen laporan keuangan menurut SAK
1. Asset
2. Kewajiban
3. Ekuitasn
4. Income (revenue dan gain)
5. Expenses
6. Pemeliharaan Modal
SFAC No. 5: Pengakuan dan Pengukuran dalam Laporan
Keuangan
Kriteria pengakuan:
1. Definition: Harus memenuhi definisi SFAC No 3 & 6
2. Measurebility: Harus dapat diukur
3. Relevance: Harus mempengaruhi pengambilan keputusan
oleh pemakai

Page 46 of 70
GK BBelajar Kompre
4. Reliability: Menyajikan dengan benar, jujur dan dapat diuji
kebenarannya dan tidak memihak.
Konsep pengukuran yang digunakan:
1. Historical cost: Digunakan pada aktiva tetap, peralatan dan
sebagian persediaan.
2. Current cost: persediaan
3. Current market value: investasi dan hutang dalam surat
berhjarga
4. Net realizable value: Piutang jangka pendek, hutang lancar,
persediaan
5. Present (or discounted) value of future cash flow : investasi
dan hutang jangka panjang.
Pedoman pengakuan revenue dan gains
1. Telah direalisasi atau dapat direalisasi
2. Telah diperoleh
Pedoman pengakuan expenses dan loss
1. Manfaat ekonomi telah dikomsumsi
2. Aktiva hilang/berkurang, timbulnya utang tanpa ada
hubungannya dengan manfaat ekonomi (loss or lack of
benefit)
Laporan keuangan menurut SFAC No. 5
1. Balance sheet
2. Income/earning statement
3. Statement of retained earnings
4. Statement of other change in owner stockholders equity
5. Statement of change in financial position.
Sewa Guna Usaha/Lease
Adalah perjanjian kontraktual antara lessor dan lesse yang
memberikan hak kepada lesse untuk menggunakan properti tertentu
yang dimiliki oleh lessor selama priode waktu tertentu dengan
membayar sejumlah uang (sewa) yang sudah ditentukan yang
umumnya dilakukan secara priodik. Sewa guna usaha atau leasing
terbagi atas dua jenis yaitu:

Page 47 of 70
GK B
Belajar Kompre
1. Operation Lease
2. Capital Lease
Rasio-rasio Keuangan
Adalah alat yang digunakan untuk menganalisis kondisi
keuangan dan kinerja perusahaan. Rasio keuanganan terdiri atas:
1. Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial
jangka pendeknya. Rasio likuiditas terdiri atas:
a. Current Ratio, yaitu rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan asset
lancar yang dimilikinya.
b. Quick Ratio, adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan asset
yang lebih likuid (semua ktiva lancar selain persediaan).
c. Cash Ratio, adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendeknya dengan menggunakan kas yang dimiliki
perusahaan.
2. Rasio Solvabilitas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan
asset perusahaan dibiayai oleh kewajiban perusahaan. Rasio ini
terdiri atas:
a. Rasio hutang terhadap equitas
b. Rasio hutang terhadap total aktiva
3. Rasio Rentabilitas (profitabilitas), yaitu rasio yang digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh
laba. Rasio ini terdiri atas:
a. Margin Laba Kotor (laba kotor: Penjualan Bersih)
b. Margin Laba Bersih (laba setelah pajak: penjualan bersih)
c. Earning Power of Total Investment (laba sebelum pajak:
total aktiva)
d. Pengembalian Atas Equitas (laba setelah pajak: ekuitas
pemegang saham)

Page 48 of 70
GK B
Belajar Kompre
---- KATEGORI SPM ----
Akuntansi Biaya vs Akuntansi Manajemen
Akuntansi Biaya Adalah suatu perangkat prosedur yang disusun
secara sistematis untuk mencatat dan
melaporkan berbagai pengukuran tetang harga
pokok barang yang diproduksi dan jasa-jasa
yang dikerjakan dalam jumlah keseluruhan
maupun dalam perincian-perincian.
Akuntansi Manajemen Adalah unsur dari proses akuntansi yang
menyajikan informasi perencanaan dan
pengawasan perusahaan atau bagian-bagian
perusahaan.
Cost vs Expense
Cost Merupakan pengeluaran yang dilakukan untuk
memperoleh manfaat ekonomi masa depan
(menghasilkan asset)
Expense Merupakan pengeluaran yang dilakukan dan tidak
memberikan manfaat ekonomi masa depan (expired
cost)
Klasifikasi Biaya
1. By Berdasarkan Unsur Produk
 Materials (Bahan Baku)
 Labour (Tenaga Kerja)
 Factory Overhead (Overhead Pabrik)
2. By Berdasarkan Hubungannya Dengan Produksi
 Prime Cost/By Utama
adalah biaya yang berhubungan langsung dengan produksi
= direct materials+direct labour
 Conversion Cost/By Konversi
adalah biaya yang digunakan untuk mentransformasi direct
material menjadi produk jadi = direct labour+factory
overhead
Page 49 of 70
GK B
Belajar Kompre
3. By Berdasarkan Volume Produksi
 By Variabel (variable cost), yaitu biaya yang jumlahnya
mengikuti jumlah produksi. Misalnya by bahan baku dan
by TKL.
 By Tetap (fixed cost), adalah biaya yang jumlahnya akan
selalu tetap meskipun adanya kenaikan atau penurunan
volume produksi. Misalnyaby gaji TKTL.
 By Campuran, yaitu biaya yang didalamnya terdapat biaya
variabel dan biaya tetap, misalnya by listrik, by telepon,
dan by air.
4. By Berdasarkan Hubungannya Dengan Priode Waktu
 Capital Expenditure, adalah pengeluaran yang
menghasilkan manfaat ekonomilebih dari satu periode.
 Revenue Expenditure, adalah pengeluaran yang dilakukan
untuk menghasilkan pendapatan dalam satu priode.
5. By Berdasarkan Hubungannya Dengan Departemen
 By Departemen Pemasaran
 By Departemen Keuangan
 By Departemen Operasional
 By Departemen R & D
 By Departemen SDM
6. By Berdasarkan Pertimbangan Ekonomi (Pengambilan
Keputusan)
 Biaya Relevan
 Biaya Kesempatan / opportunity cost
 Biaya Differensiasi
 Biaya Tidak Relevan
 Sunk Cost
 Historical Cost
7. By Berdasarkan Periode Pembebanan terhadap Pendapatan
 Biaya Produk (product cost) yaitu biaya yang secara
langsung dapat diidentifikasikan dengan suatu produk,
yang antara lain terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja, dan biaya overhead.
Page 50 of 70
GK B
Belajar Kompre
 Biaya Periode (period cost) yaitu biaya yang tidak
berhubungan secara langsung dengan suatu produk. Biaya
periode terbagi atas:
o Revenue Expenditure (pengeluaran pendapatan)
o Capital Expenditure (pengeluaran modal)
Joint Cost vs Common Cost
Join Cost adalah biaya yang mencakup proses produksi
barang gabungan sebelum dipisahkan hasil
produknya (split off point).
Common Cost adalah biaya yang keluar untuk mengolah produk
yang berbeda dengan bahan dan tenaga kerja yang
berbeda juga, nantinya akan dibebankan pada
produknya.
Jurnal2 Dalam Akuntansi Biaya
1. Pembelian Bahan Baku
Persediaan bahan baku xxx
Kas/Hutang xxx
2. Pemakaian Bahan Baku
Persediaan barang dalam proses xxx
Persediaan bahan baku xxx
3. Pembebenan TKL
Persediaan barang dalam proses xxx
Kas/Hutang gaji xxx
4. Pembebanan Bahan Pembantu
BOP Sesungguhnya xxx
Persediaan bahan pembantu xxx
5. Pembebanan TKTL
BOP Sesungguhnya xxx
Kas/Hutang gaji xxx
6. Pembebanan BOP Lainnya (misalnya penyusutan mesin)
BOP esungguhnya xxx
Akum. Penyusutan xxx
Atau (untuk by listrik, air, dan telepon)

Page 51 of 70
GK B
Belajar Kompre
BOP Sesungguhnya xxx
Kas xxx
7. Pembebanan BOP/ Barang telah jadi di Dep.A
Pers barang dlm proses Dep A xxx
BOP dibebankan Dep A xxx
8. Transfer Produk (dr Dep.A ke Dep.B)
Pers barang dlm proses Dep B xxx
Pers barang dlm proses Dep A xxx
9. Barabg Sudah Jadi (transfer ke gudang)
Pers barang jadi xxx
Pers barang dlm proses Dep B xxx
10. Penandingan BOP sesungguhnya dan BOP dibebankan
BOP dibebankan xxx
BOP sesungguhnya xxx
Apabila terjadi selisih antara BOP dibebankan dan BOP
sesungguhnya, maka:
BOP dibebankan xxx
BOP sesungguhnya xxx
Selisih BOP xxx
Kemudian …
Selisih BOP xxx
HPP xxx
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, apabila BOP sesunggunya
lebih kecil dari BOP dibebankan maka akan mengurangi HPP.
Begitupun sebaliknya.

11. Barang dijual


Kas/Piutang xxx
Penjualan xxx
HPP xxx
Persediaan barang jadi xxx

Page 52 of 70
GK B Belajar Kompre
Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
1. Variabel Costing (Direct Costing/Absortion
Costing/Conventional Costing), adalah metode penentuan
harga pokok produk yang nantinya membebankan biaya-biaya
produksi variabel saja kedalam harga pokok produksi
Harga pokok produk menurut metode variabel costing:
Biaya bahan baku variabel xxxx
Biaya tenaga kerja variabel xxxx
Biaya overhead pabrik variabel xxxx
Harga pokok produk xxxx

2. Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produk


yang membebankan semua biaya produksi baik yang bersifat
tetap maupun yang bersifat variabel kedalam harga pokok
produk.
Harga pokok produksi menurut metode full costing:
Biaya bahan baku xxxx
Biaya tenaga kerja langsung xxxx
Biaya overhead tetap xxxx
Biaya overhead variabel xxxx
Harga pokok produksi xxxx

Sistem Pencatatan Biaya Produksi


1. Job order costing; digunakan apabila berbagai pekerjaan yang
berbeda dikerjakan di setiap periodenya.
2. Process costing; digunakan untuk industri yang memproduksi
produk yang homogen secara terus menerus.
Persamaan Job Order Costing dan Process costing adalah
kedua sistem tersebut tujuannya adalah membebankan biaya bahan
baku, tenaga keja dan overhead ke produk dan memberikan
mekanisme penghitungan biaya per unit, rekening yang digunakan
juga sama termasuk overhead pabrik, bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi.
Perbedaan:
Job order costing Proses costing
Dasar kegiatan prod. Pesanan Budget produksi
Page 53 of 70
GK B
Belajar Kompre
Tujuan produksi Melayani pesanan Persediaan yang akan dijual
Bentuk produk Tergantung pesanan Homogen & standar
By. Produksi u/setiap pesanan Setiap satuan waktu
dikumpulkan
Waktu menghitung by. Saat pesanan selesai Akhir periode
produk
Cara menghitung hrg ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑏𝑠 ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑒𝑛𝑡𝑢
pokok 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑦𝑏𝑠
Contoh Percetakan, kontraktor Semen, kertas, tekstil
Pengendalian Kartu biaya adalah dokumen Laporan produksi departemen
sumber yang digunakan untuk menjadi dokumen sumber yang
mengendalikan pengumpulan menunjukkan pengumpulan dan
biaya suatu pekerjaan disposisi biaya per departemen
Biaya Standar
Adalah biaya yang menggambarkan biaya yang direncanakan
dari suatu produk dan umumnya ditentukan sebelum produksi
dimulai. Biaya standar merupakan biaya yang diharapkan dicapai
untuk proses produksi tertentu dalam keadaan normal.
Biaya standar tidak menggantikan biaya aktual (sesungguhnya)
dalam suatu produksi. Melainkan kedua biaya tersebut saling
melengkapi. Harga Pokok Standar dapat digunakan untuk tujuan
tujuan sebagai berikut:
1. Pengendalian biaya
2. Penentuan harga pokok penjualan
3. Perencanaan budget
4. Penentuan harga jual produk
5. Pemeliharaan catatan
Akuntansi Keuangan vs Akuntansi Manajemen
Ak. Keuangan Adalah proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan dan penyajian transaksi keuangan yang
terjadi didalam perusahaan untuk mengahsilkan
informasi baik bagi manajemen maupun bagi pihak
luar.
Ak. Manajemen Adalah proses pencatatan, penggolongan, penyajian
transaksi keuangan yang terjadi didalam
perusahaan untuik informasi bagi manajer guna
perencanaan, koordinasi dan pengawasan kegiatan
perusahaan.
Page 54 of 70
GK B
Belajar Kompre

Perhitungan Harga Pokok Produksi, Harga Pokok Penjualan


dan Laba/Rugi
1. Harga Pokok Produksi
Persediaan bahan baku awal xxx
Pembelian bahan baku xxx
Bahan yang ada xxx
Persediaan bahan baku akhir (xxx)
Biaya Bahan xxx
By TKL xxx
BOP xxx
Total biaya produksi xxx
Barang dalam proses awal xxx
Harga barang dalam proses periode berjalan xxx
Barang dalam proses akhir (xxx)
HARGA POKOK PRODUKSI XXX

2. Harga Pokok Penjualan


Persediaan barang jadi awal xxx
Harga pokok produksi xxx
Barang siap jual xxx
Persediaan barang jadi akhir (xxx)
HARGA POKOK PENJUALAN XXX

3. Laba/Rugi
Penjualan bersih xxx
Harga Pokok Penjualan (xxx)
Laba kotor xxx
Biaya biaya
Biaya pemasaran xxx
Biaya administrasi umum xxx
Total Biaya (xxx)
LABA OPERASI XXX

Activity Based Costing (ABC) system


Adalah sistem penentuan biaya produk yang membebankan
biaya berdasarkan konsumsi sumber daya yang disebabkan aktivitas.
Manfaat dari sistem ABC adalah:
1. Menyajikan biaya produk yang lebih akurat
2. Menyajikan pengukuran biaya yang lebih akurat

Page 55 of 70
GK B
Belajar Kompre
3. Memudahkan manajemen memberikan informasi tentang biaya
relevan untuk pengambilan keputusan bisnis.
Keterbatasan dari sistem ABC adalah:
1. Beberapa biaya mungkin menggunakan alokasi ke departemen
berdasarkan ukuran volume yang arbiter, sebab secara praktis
tidak dapat ditemukan aktivitas yang dapat menyebabkan
biaya tersebut.
2. Mengabaikan biaya, misalnya biaya pemasaran, iklan, litbang
dll
3. Mahal untuk dikembangkan dan diimplementasikan.
Perbedaan Sistem ABC dan Sistem Tradisional
TRADISIONAL ABC
Lingkup Tahap Produksi Tahap desain,
produksi, dan
pengembangan
Fokus Biaya bahan baku Biaya overhead
Biaya tenaga kerja
langsung
Periode Periode akuntansi Daur hidup produk
Teknologi yang Metode manual Komputer
digunakan Telekomunikasi

Perbedaan Antara Akmen & Akuntansi Keuangan


Akmen Akuntansi Keuangan
Fokus internal Fokus eksternal
Tidak ada standar Ada standar
Orientasi masa depan/predicted Historical cost
Informasi keuangan dan non Informasi keuangan bersifat
keuangan dapat bersifat objektif objektif
dan subjektif
Evaluasi internal dan keputusan Informasi mengenai
didasarkan pada informasi yang perusahaan secara keseluruhan
rinci
Sangat luas dan multidisiplin Lebih spesifik

Page 56 of 70
GK B
Belajar Kompre
Konsep Biaya Untuk Pengambilan Keputusan Khusus
1. Biaya masa yang akan datang (Future Cost),
adalah biaya yang diperkirakan akan terjadi dalam periode
masa yang akan datang, biaya ini merupakan biaya yang
diharapkan akan terjadi. Terjadinya merupakan prediksi
sedangkan pengukurannya merupakan suatu taksiran,
manajemen sangat berkepentingan dengan future cost karena
biaya ini merupakan satu-satunya biaya yang dapat
dikendalikan oleh manajemen.
2. Biaya yang dianggarkan (Budgeted Cost),
adalah biaya yang akan datang tidak sebesar diharapkan tetapi
secara resmi dituangkan dalam bentuk rencana kegiatan
menyeluruh perusahaan untuk jangka waktu terrtentu di masa
yang akan datang.
3. Biaya relevan (Relevant cost),
adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan
berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan
pilihan diantara berbagai macam alternatif.
4. Biaya tak relevan (Irrelevant Cost),
adalah biaya yang tidak akan terpengaruh oleh pengambilan
keputusan yang akan sama jumlahnya tanpa memperhatikan
alternatif yang akan dipilih Perbedaan biaya relevan dan tak
relevan adalah keadaan yang meliputi keputusan khusus yang
akan diambil.
5. Biaya Differensial (Differential Cost) adalah biaya akan
berbeda jumlahnya tergantung dari alternatif yang dipilih.
6. Biaya Variabel (Variabel Cost) adalah biaya yang berubah
secara sebanding dengan perubahan volume kegiatannya, mis:
bahan baku langsung.
7. Biaya tetap (Fixed Cost), adalah biaya yang jumlah totalnya
tidak berubah dengan adanya perubahan volume kegiatan.
8. Biaya penyusutan (Depreciation Cost), adalah alokasi biaya
secara periodik dari harga pokok aktiva tetap yang diperoleh.

Page 57 of 70
GK B Belajar Kompre
9. Biaya Tambahan (Incremental Cost) adalah biaya tambahan
yang akan terjadi jika salah satu alternatif pilihan dipilih.
10. Biaya terhindarkan (Avoidable Cost) adalah biaya yang tidak
akan terjadi bila suatu alternatif dipilih.
11. Biaya tak terhindarkan (Unavoidable Cost) adalah biaya yang
tetap akan terjadi terlepas dari alternatif mana yang akan
dipilih.
12. Biaya kesempatan (Opportunity Cost) adalah pendapatan atau
penghematan biaya yang dikorbankan sebagai akibat dipilihnya
alternatif tertentu.
13. Out of Pocket Cost, adalah biaya yang akan memerlukan
pengeluaran kas sekarang atau dalam jangka pendek sebagai
akibat dari keputusan manajemen.
14. Sunk Cost, adalah biaya yang terjadi sebagai akibat dari
keputusan yang telah lalu.
15. Biaya langsung (Direct Cost), adalah biaya-biaya yang mudah
diidentifikasikan atau diperhitungkan secara langsung kepada
produk.
Anggaran
Anggaran adalah suatu rencana kerja yang dinyatakan secara
kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter yang mencakup
jangka waktu satu periode. Adapun tujuan dari anggaran tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Memaksa manajer untuk membuat rencana
2. Memberikan informasi sumber daya yang dapat meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan
3. Sebagai standar bagi evaluasi kinerja
4. Meningkatkan komunikasi dan kordinasi
Anggaran vs Ramalan
Anggaran merupakan rencana manajemen yang mendasarkan
asumsi bahwa langkah-langkah positif akan dicapai oleh
penyusun anggaran agar realisasi sesuai dengan yang telah
disusun.
Page 58 of 70
Belajar Kompre
GK B
Ramalan merupakan prediksi mengenai apa yang akan terjadi
tanpa membawa implikasi pada peramalan bahwa
manajemen akan berusaha untuk mempengaruhi realisasi.
ANGGARAN RAMALAN
1. Dinyatakan dalam ukuran Moneter 1. Dapat dinyatakan dalam ukuran
2. Umumnya berjangka waktu satu tahun moneter atau bukan
3. Berisi kesanggupan atau komitemen
manajemen 2. Jangka waktu tidak tentu
4. untuk mencapainya 3. Peramal tidak bertanggungjawab atas
5. Ditelaah dan dissetujui oleh penguasa yang tercapainya ramalan
lebih 4. Tidak selalu disetujui oleh [penguasa
6. tinggi dari penyusun usulan anggaran yang lebih tinggi
7. Setelah disahakan tidak dapat diubah
5. Segera diperbaharui jika ada informasi
kecuali pada
8. kondisi khusus baru yang menunjukkan perubahan
9. Secara periodik realisasi dibandingkan kondisi
dengan 6. Penyimpangan terhada[p ramalan tidak
10. anggaran dan penyimpangannya dianalisis dianalisis secara formal ataupun
dan dijelaskan. periodik

Anggaran Induk (Master Budget)


Adalah rencana keuangan komprehensif untuk keseluruhan
organisasi yang terdiri atas beberapa anggaran individual. Anggaran
induk terbagi atas:
1. Anggaran Operasi (operating budget)
Adalah anggaran yang menjelaskan aktivitas-aktivitas
yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, diantaranya
adalah penjualan, produksi, dan persediaan barang jadi.
Anggaran operasi terdiri atas:
a. Anggaran Penjualan (sales budget)
b. Anggaran Produksi (production budget)
c. Anggaran Bahan Langsung (direct material budget)
d. Anggaran Tenaga Kerja Langsung (direct labour budget)
e. Anggaran Overhead (overhead budget)
f. Anggaran Beban Penjualan dan Administrasi
g. Anggaran Persediaan Barang Jadi Akhir
h. Anggaran Harga Pokok Penjualan
2. Anggaran Keuangan (financial budget)
Adalah anggaran yang memuat rincian dari arus kas
masuk dan keluar serta posisi keuangan keseluruhan. Anggaran
keuangan terdiri atas:
a. Anggaran Kas
Page 59 of 70
GK B
Belajar Kompre
b. Anggaran Neraca
c. Anggaran Pengeluaran Modal
Anggaran Statis vs Anggaran Fleksibel
Anggaran Statis Static Budget adalah anggaran yang dibuat
berdasarkan tingkat aktivitas yang telah ditentukan.
Anggaran Fleksibel Flexible Budget adalah anggaran yang
menjadikan perusahaan memiliki kemampuan
untuk menghitung biaya yang diharapkan selama
rentang aktivitasnya.
Anggaran Inkremental (baseline) vs Zero Based Budgeting
Anggaran Inkremental Adalah anggaran yang disusun berdasarkan
realisasi periode sebelumnya kemudian
dilakukan penambahan atau pengurangan
sehingga menggambarkan perubahan yang
diasumsikan untuk tahun mendatang
Zero Based Budgeting Adalah anggaran yang disusun tanpa
berdasarkan hasil atau realisasi periode
sebelumnya melainkan melakukan analisis
terhadap operasi yang sedang berlangsung
dan pertimbangan kelangsungan kegiatan
atau operasi atas dasar kebutuhan dan
kegunaannya bagi organisasi.
Pengendalian Manajemen
Adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya untuk
mengimplementasikan strategi organisasi. Proses pengendalian
manajemen meliputi tiga aktivitas yaitu:
1. Komunikasi, dimaksudkan agar bawahan bertindak secara
efektif, mereka harus tahu apa yang diharapkan dari mereka.
2. Motivasi, bawahan harus diberi motivasi untuk menyelesaikan
tugasnya
3. Evaluasi, efisiensi atau tidaknya seorang bawahan melakukan
tugasnya harus terlebih dahulu dievaluasi oleh manajer.

Page 60 of 70
GK B
Belajar Kompre
Metodologi Pengendalian Manajemen
1. Menentukan tujuan
2. Pengukuran prestasi
3. Evaluasi prestasi
Karakteristik Pengendalian Manajemen
Sistem Adalah seperangkat komponen/sekumpulan
variabel yang saling berhubungan yang
dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengendalian Adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel
untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Manajemen Adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi. Adapun fungsi
manajemen adalah:
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controlling
Perumusan Strategis vs Pengendalian Manajemen
Perumusan Strategis Adalah proses memutuskan tujuan organisasi
dan langkah-langkah yang akan diambil
untuk mencapai tujuan tersebut
Pengendalian Manajemen Adalah proses bagaimana menerapkan
strategi yang telah dirumuskan.
Hubungan antara pengendalian manajemen dengan akuntansi
manajemen
Akuntansi manajemen berhubungan dengan informasi yang
dibutuhkan oleh pihak manajemen atau pihak lain dalam suatu
organisasi. Akuntansi manajemen mempunyai tiga sub bagian yakni;
full cost accounting, differential accounting, dan pengendalian
manajemen.

Page 61 of 70
GK B
Belajar Kompre
Sistem pengendalian manajemen
Adalah suatu proses dan struktur yang tertata secara sistematik
yang digunakan oleh manajemen dalam pengendalian sebagai alat
untuk mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.
Unsur Unsur Sistem Pengendalian Manajemen
1. Kerangka/Struktur pengendalian manajemen
Adalah elemen-elemen yang membentuk SPM yang terdiri
dari pusat pertanggungjawaban dan ukuran prestasinya.
2. Proses pengendalian manajemen
Adalah cara bekerjanya tiap pusat pertanggungjawaban
dengan menggunakan informasi yang mengalir didalamnya.
Pusat Biaya
Pusat Penghasilan
Pusat Pertanggungjawaban
Pusat Laba
Kerangka SPM
Pusat Investasi

Ukuran Kinerja

SPM

Perencanaan Strategis
Persiapan Anggaran
Proses SPM
Pelaksanaan
Evaluasi Kinerja

Proses Sistem Pengendalian Manajemen


1. Perencanaan Strategis, yaitu proses pengambilan keputusan
atas program utama yang akan dilakukan oleh organisasi untuk
menerapkan strateginya dan perkiraan jumlah sumber daya
yang akan disediakan.
2. Persiapan Anggaran, yaitu proses penyusunan anggaran yang
merupakan suatu bentuk negoisasi antar manajer setiap pusat
pertanggungjawaban dengan atasannya.
3. Pelaksanaan, yaitu suatu proses dimana manajer melaksanakan
dan melaporkan programnya dalam suatu periode.

Page 62 of 70
GK BBelajar Kompre
4. Evaluasi Kinerja, yaitu suatu proses perbandingan antara beban
aktual dan yang seharusnya terjadi dalam keadaan tersebut.
Elemen-elemen Sistem Pengendalian Manajemen
1. Detektor/Sensor, Adalah suatu alat untuk mengidentifikasi
apa yang sedang terjadi dalam suatu proses.
2. Assesor, Adalah suatu alat untuk menentukan ketepatan
biasanya ukurannya adalah perbandingan antara kenyataan
dengan standar yang telah ditetapkan.
3. Efektor, Adalah Alat yang digunakan untuk mengubah sesuatu
yang telah diperoleh dari assesor
4. Jaringan komunikasi, Adalah Alat yang mengirim informasi
antara detektor, asessor, dan efektor.
Karakteristik Sistem Pengendalian Manajemen
1. Berpusat pada program-program dan pusat
pertanggungjawaban.
2. Informasinya terdiri dari:
a. Data yang direncanakan (program anggaran dan standar)
b. Data sesungguhnya, yaitu data mengenai apa yang
sesungguhnya terjadi, baik dari dalam organisasi maupun
dari luar.
3. Merupakan suatu sistem yang menyeluruh dalam arti
merembes ke semua aspek kegiatan perusahaan.
4. Biasanya dibangun dalam suatu struktur keuangan dimana
sumber sumber dan penghasilan dinyatakan dalam satuan
uang.
5. Proses pengawasan manajemen mengikuti suatu irama yang
teratur.
6. Merupakan atau harus merupakan suatu sistem yang
terkoordinasi secara terpadu.
Pusat Pertanggungjawaban
Adalah satu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer
pertanggungjawaban. Kegiatan pusat pertasnggungjawaban terdiri
dari pengolahan masukan (input) yang dapat berupa tenaga kerja,

Page 63 of 70
GK B
Belajar Kompre
bahan dan jasa menjadi keluaran (output) yang dapat berbentuk
produk (berwujud) atau jasa tak berwujud
Sifat-sifat Pusat pertanggungjawaban
1. Adanya pusat pertanggungjawaban dimaksudkan untuk
memenuhi satu atau beberapa tujuan yang telah ditetapkan
oleh manajemen puncak.
2. Suatu pusat pertanggungjawaban menggunakan suatu input
tertentu (sejumlah bahan baku, tenaga kerja dan jasa lain)
untuk menghasilkan output yang bisa berupa barang atau jasa.
Struktur organisasi Fungsional dan Devisional
Pusat pertanggungjawaban muncul karena adanya desentralisasi
atau pendelegasian wewenang dalam suatu organisasi. Pendelegasian
wewenang tersebut dipengaruhi oleh struktur organisasi pada
organisasi yang bersangkutan. Struktur organisasi terbagi atas:
1. Organisasi fungsional, Pembagian organisasi berdasarkan
fungsi-fungsinya yaitu:
a. Fungsi Produksi (pusat biaya teknik)
b. Fungsi Pemasaran (pusat pendapatan)
c. Fungsi Administrasi dan Umum (pusat biaya kebijakan)
d. Fungsi Keuangan (pusat biaya kebijakan)
e. Fungsi SDM (pusat biaya kebijakan)
2. Organisasi Devisional, pembagian organisasi berdasarkan
devisi-devisi penghasil laba, dibawah setiap devisi dibagi atas
dasar fungsi, setiap devisi mempunyai pusat laba dan mungkin
sekaligus pusat investasi.
Efisiensi dan Efektifitas
Kedua istilah ini merupakan dua kriteria yang digunakan
untuk menilai pusat pusat pertanggungjawaban.
Efisiensi Merupakan rasio input terhadap output atau jumlah
output per-unit input.
Suatu pusat pertanggung jawaban dikatakan efisien jika:

Page 64 of 70
GK B
Belajar Kompre
1. Menggunakan sumber daya yang lebih sedikit
dibandingkan pusat pertanggung jawaba lain dengan
hasil yang sama, atau
2. Menggunakan sumber daya yang sama dengan pusat
pertanggungjawaban lain dengan hasil yang lebih
besar
Efektifitas Merupakan hubungan antara output pusat
pertanggungjawaban dan tujuannya. Jika output suatu
pusat pertanggungjawaban memberikan sumbangan
terhadap tujuan pusat pertanggungjawaban, maka pusat
pertanggungjawaban dikatakan efektif.
Sebuah unit organisasi seharusnya efisien sekaligus efektif,
tidak terpilah–pilah. Suatu pusat pertanggung jawaban dikatakan
efisien jika “mengerjakan sesuatu dengan benar” dan efektif jika
“mengerjakan sesuatu yang benar” (do the best and best to do).
Pusat Pendapatan
Merupakan pusat pertanggung jawaban dimana outputnya
diukur dalam unit moneter, namun outputnya tidak dihubungkan
dengan inputnya.
Pusat Biaya
Adalah pusat pertanggung jawaban dimana input atau biaya
diukur dalam satuan moneter namun outputnya tidak diukur dalam
satuan moneter. Pusat biaya dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Pusat biaya teknik atau pusat biaya standar (standar enginered
expense center)
Adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya
mempunyai hubungan fisik yang erat dengan output yang
dihasilkan. Mempunyai karakteristik
a. Inputnya dapat diukur dalam satuan moneter.
b. Outputnya dapat diukur dalam bentuk fisik.
c. Jumlah optimum dari input yang ingin diproduksi untuk
satu unit output bisa diukur
2. Pusat kebijakan (descretionary expense center)

Page 65 of 70
GK B
Belajar Kompre
Adalah pusat biaya yang sebagian besar biaya yang terjadi
tidak mempunyai hubungan erat dengan output yang
dihasilkan. Output suatu pusat biaya kebijakan tidak dapat
diukur dengan nilai moneter.
Pusat Laba
Adalah pusat pertanggungjawaban yang diukur prestasinya atas
dasar laba yang diperoleh. Dalam pusat laba, baik masukan atau
biaya maupun keluaran atau pendapatan dinyatakan dalam satuan
moneter. Kinerja keuangan pusat laba diukur berdasarkan laba.
Laba merupakan alat penelitian efisiensi dan efektifitas pusat laba
(input dan outputnya dikaitkan).
Pengukuran Kinerja Pusat Laba
1. Margin Kontribusi (Contribution Margin)
Alasannya ialah bahwa biaya tetap adalah biaya yang tidak
dapat dikendalikan oleh seorang manajer, sehingga fokus
perhatiannya adalah bagaimana memaksimalkan margin
konstribusi, yaitu dengan memperbesar jarak antara
pendapatan dengan biaya variabel.
2. Laba Langsung Devisi (Direct Devisional Profit)
Memasukkan biaya yang terjadi ke pusat laba tanpa
mepertimbangkan apakah unsur biaya tersebut dapat
dikendalikan atau tidak oleh manajer pusat laba.
3. Laba Terkendali (Controllable Profit).
Biaya kantor pusat dibagi menjadi dua kategori, terkendali
dan tidak terkendali. Biaya tersebut meliputi semua biaya yang
dapat dikendalikan dan ditelusuri pada devisi yang
bersangkutan oleh manajer pusat laba meliputi biaya tidak
langsung, biaya bahan tidak langsung, dan utilitas.
4. Laba Sebelum Pajak
seluruh biaya overhead kantor pusat dialokasikan kepada
pusat laba. Alasannya adalah: (1) biaya yang terjadi oleh
kantor pusat, seperti biaya pada bagian akuntansi, dan
Page 66 of 70
Belajar Kompre
GK B
administrasi tidak dapat diawasi oleh manajer pusat laba. (2)
kesulitan dalam menemukan metode yang tepat untuk
mengalokasikan biaya kantor pusat yang benar-benar
berhubungan pusat laba.
5. Laba Bersih (Net Income)
Perusahaan mengukur prestasi pusat laba dari jumlah
pendapatan bersih setelah pajak, alasannya: (1) Pada banyak
situasi, laba setelah pajak ini merupakan presentase yang tepat
dari laba sebelum pajak, sehingga tidak mempunyai pengaruh
pada pajak perusahaan. (2) Pada banyak kondisi, banyak
keputusan yang mempunyai pengaruh terhadap pajak
penghasilan dibuat oleh kantor pusat, dan diyakini bahwa
manajer pusat hendaknya tidak mempertimbangkan hal ini
dalam pengambilan keputusannya.
Penjualan xxx
HPP xxx
Biaya Variabel xxx xxx _
Margin Kontribusi xxx ………… (1)
Biaya Tetap xxx _
Laba Langsung xxx ………… (2)
Biaya korporat yang tidak bisa dikendalikan xxx _
Laba dikendalikan xxx ………… (3)
Biaya korporat lainnya xxx _
Laba sebelum pajak xxx ………… (4)
Pajak xxx _
Laba Bersih xxx ………… (5)

Pusat Investasi
Adalah pusat pertanggungjawaban yang diukur prestasinya atas
dasar laba yang diperoleh dibandingkan dengan investasi yang
digunakan.
Tolok Ukur
Tolok ukur yang digunakan untuk menentukan keberhasilan
suatu pusat investasi adalah Return on Investment (ROI) dan
Residual Income (RI)
Return on Investment (ROI)
Adalah perbandingan antara laba dengan investasi yang
digunakan, pada dasarnya ada tiga manfaat ROI jika digunakan:
Page 67 of 70
Belajar Kompre
GK B
1. ROI merupakan pengukuran komprehensif dalam segala hal
yang mempengaruhi laporan keuangan seperti yang
ditunjukkan oleh rasio-rasio ROI.
2. Ukuran ROI sangat mudah dihitung dan dipahami.
3. Penggunaan ROI merupakan deteminator umum yang
diterapkan dalam setiap organisasi pertanggungjawaban yang
menggunakan tingkat laba sebagai ukuran kinerjanya.
Kebaikan Return on Investment:
1. ROI mendorong manajer untuk memberi perhatian yang lebih
luas terhadap hubungan antara penjualan, biaya dan investasi
yang seharusnya menjadi fokus bagi manajer pusat investasi.
2. ROI mendorong efisiensi biaya.
3. ROI bisa mengurangi investasi yang berlebihan pada aktiva
operasi.
Kelemahan Return on Investment:
1. ROI tidak mendorong manajer untuk menerima investasi
proyek-proyek yang akan menurunkan ROI devisi walaupun
akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
2. ROI mendorong manajer devisi untuk memfokuskan diri
hanya pada jangka pendek tanpa memperhatikan kepentingan
jangka panjang.
Laba Operasi
ROI = -----------------------------------
Investasi yang digunakan

ROI = (laba operasi/penjulanan) x (penjualan/investasi) = Profit Margin x Tingkat Perputaran Aktiva

Residual Income
Adalah selisih antara laba operasi dan jumlah kembalian uang
yang diharapkan atas aktiva operasi perusahaan, residual income
merupakan jumlah uang, yang diperoleh dengan mengurangkan laba
sebelum pajak dengan beban investasi yang dilakukan.
Kebaikan Residual Income:

Page 68 of 70
GK B
Belajar Kompre
1. Mendorong manajer devisi untuk menerima usulan investasi
yang menurut ROI tidak menguntungkan sehingga tidak
diterima tetapi menguntungkan secara keseluruhan.
2. Residual Income memungkinkan penggunaan Cost of Capital
(biaya modal) yang berbeda-beda untuk berbagai jenis aktiva.
Kelemahan Residual Income:
1. Residual Income seperti halnya ROI bisa mendorong ke
pencapaian target jangka pendek tanpa memperhatikan
kepentingan jangka panjang.
Laba operasi xxx
Biaya Modal:
Tingkat kembalian x Aktiva Operasi xxx _
Residual Income xxx

Harga Transfer
Dalam arti luas Harga transfer adalah harga barang atau jasa yang
ditransfer antara pusat pertanggungjawaban dalam
satu organisasi tanpa membentuk pusat
pertanggungjawabannya.
Dalam arti sempit Harga transfer adalah harga barang dan jasa
yang ditransfer antara pusat laba atau setidaknya
satu dari pusat pertanggungjawaban yang terlibat
merupakan pusat laba.
Tujuan Harga Transfer adalah:
1. Menyajikan informasi yang relevan untuk keputusan trade-off
antara pendapatan dan biaya.
2. Memotifasi manajer untuk mencapai goal congruence.
3. Membantu menilai kinerja ekonomi pusat laba yang terkait.
4. Sistemnya sangat sederhana untuk dipahami dan mudah
diadministrasikan.
Metode Penentuaan Harga Transfer
1. Berdasarkan Harga Pasar, metode ini dapat diterapkan apabila:
a. Adanya kebebasan dalam memperoleh sumber daya
b. Adanya informasi penuh dari berbagai alternatif
c. Adanya negosiasi

Page 69 of 70
GK B
Belajar Kompre
2. Berdasarkan Harga Kompetitif, yaitu harga barang yang
identik dengan barang yang akan ditransfer.
3. Berdasarkan Cost ditambah Mark Up
Kompensasi Manajemen
Adalah imbalan jasa yang diberikan perusahaan kepada tenaga
kerja karena telah memberikan sumbangan tenaga dan pikiran demi
kemajuan dan kontinuitas perusahaan dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Ada tiga jenis kompensasi yaitu, gaji, tunjangan dalam bentuk
natura, dan insentif.
Perbedaan gaji, tunjangan dengan kompensasi insentif, gaji dan
tunjangan merupakan keharusan dan kewajiban yang harus
dibayarkan oleh perusahaan sedangkan kompensasi insentif baru
akan diterima anggota organisasi apabila realisasi laba, volume
produksi, volume penjulan atau hasil penjulan berada diatas
anggaran.
Balance Score Card (BSC)
Merupakan laporan kinerja organisasi berdasarkan ukuran
keuangan dan non keuangan yang luas dan merupakan bagian yang
penting dari usaha perusahaan untuk lebih memahami dan
mengimplementasikan strateginya.
BSC terdiri atas empat Faktor Penentu Keberhasilan ( critical
success factors), diantaranya adalah:
1. Perspektif Keuangan, mencakup ukuran kinerja pendapatan
seperti pendapatan operasional dan arus kas.
2. Perspektif pelanggan, mencakup ukuran kepuasan pelanggan
3. Perspektif proses internal, mencakup diantaranya ukuran
produktivitas dan kecepatan
4. Pembelajaran dan inovasi, mencakup ukuran seperti jumlah
jam pelatihan karyawan dan jumlah paten atau produk baru.

Page 70 of 70

Anda mungkin juga menyukai