Anda di halaman 1dari 10

AUDITING 1 AK A

RESUME
AUDITING 1
Dosen Pengampu : Agus Setiawaty, SE., M.Sc., Ak

Yunissa Anggraini
2101036136

UJIAN TENGAH SEMESTER


Oktober, 2023
MATERI
PEMBELAJARAN
01 General Overview of Auditing

Auditing Concepts and Public


02 Accountant Professions
Ethics for Professional
03 Accountants
Audit Objectives and Assertion
04 in Financial Statement

05 Audit Evidence

Client Acceptance and


06 Audit Planning

07 Internal Control
01
General Overview of
Auditing
PENGERTIAN AUDITING
Menurut Sukrisno Agoes auditing adalah suatu pemeriksaan laporan keuangan
yang sistematis n kritis oleh auditor yang independen atas laporan keuangan
beserta bukti pendukungnya dengan tujuan memberikan opini (pendapat)
mengenai kewajaran atas laporan keuangan tersebut.

TUJUAN AUDIT
Memberikan Keyakinan: Mengonfirmasi apakah laporan keuangan
entitas dapat dipercaya.
Evaluasi Kepatuhan: Memeriksa apakah entitas mengikuti peraturan
dan kebijakan yang berlaku.
Penemuan Kesalahan dan Penipuan: Mengidentifikasi kesalahan atau
tindakan penipuan dalam catatan keuangan.
Memberikan Rekomendasi: Memberikan saran untuk memperbaiki
sistem internal dan proses bisnis

JENIS-JENIS AUDITING
Berdasarkan luas pemeriksaannya : Berdasarkan jenis pemeriksaannya :
Pemeriksaan umum (General Audit) Management audit
Pemeriksaan khusus (Special Audit) Pemeriksaan ketaatan
Pemeriksaan internal
Computer audit

PERAN AUDITING
Audit Internal: Dilakukan oleh tim audit internal di dalam organisasi untuk
menyalakan kontrol internal dan memberikan rekomendasi perbaikan.
Audit Eksternal: Dilakukan oleh audit independen firma untuk memberikan
opini atas kewajaran laporan keuangan suatu entitas.
Audit Pemerintah: Dilakukan oleh badan pemerintah untuk mengizinkan
pengelolaan dana publik dan kepatuhan terhadap peraturan.
02

Auditing Concepts and Public


Accountant Professions

KONSEP AUDITING
Audit adalah proses sistematik yang dilakukan untuk memeriksa dan menyebarkan informasi
keuangan suatu entitas. Tujuan audit adalah memberikan keyakinan (assurance) kepada pihak-
pihak terkait tentang kewajaran penyajian laporan keuangan.

PROSES AUDITING
Planning Control Testing Substantive Testing Reporting

Conducting

TIPE AUDITOR
Auditor Independen (Anggota IAI KAP).
Auditor Internal (Karyawan perusahaan sebagai auditor).
Auditor Pemerintah (BPK, BPKP, BPD, dan Inspektorat Jenderal
Departemen atau LPND.
Auditor Forensik
Auditor Pajak (Dirjen Pajak) PROFESI AKUNTAN PUBLIK
Peran Akuntan Publik: Akuntan publik adalah profesional keuangan yang independen dan berkualifikasi
untuk menyediakan layanan audit, perpajakan, konsultasi, dan jasa-jasa keuangan lainnya kepada klien
eksternal.

STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK


SPAP adalah kodofikasi berbagai pernyataan standar teknis yang merupakan paduan dalam
memberikan jasa bagi akuntan publik indonesia. SPAP dikeluarkan Dewan Standar Profesional Akuntan
Publik Institut Akuntan Publik Indonesia.
Tiga kelompok besar sepuluh standar auditing : Standar Umum
Standar Pekerjaan Lapangan
Standar Pelaporan
06
Ethics for Professional
Accountants

PENTINGNYA ETIKA DALAM PROFESI


AKUNTAN
Etika adalah serangkaian prinsip dan nilai-nilai moral yang mengatur
perilaku akuntan profesional. Kode etik adalah pedoman yang
membimbing akuntan dalam menghadapi situasi-situasi moral dan
etika yang kompleks.

KODE ETIK PROFESI AKUNTAN

Setiap negara memiliki kode etik yang mengatur perilaku akuntan


profesional. Kode etik ini mencakup prinsip-prinsip seperti integritas,
objektivitas, kerahasiaan, dan kompetensi. Integritas memastikan
kejujuran dan kejujuran dalam tindakan akuntan, sedangkan
objektivitas menuntut bahwa akuntan harus menjaga mental
independensi dan tidak memihak.

TANGGUNG JAWAB PROFESI


AKUNTAN

Akuntan memiliki tanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan


informasi klien. Mereka harus menjalankan praktik akuntansi dengan
standar etika tertinggi dan mempertahankan kompetensi melalui
pendidikan berkelanjutan.Akuntan memiliki tanggung jawab sosial
untuk memberikan kontribusi positif pada masyarakat dan
lingkungan. Mereka harus mempertimbangkan dampak sosial dan
lingkungan dari keputusan bisnis yang mereka bantu bentuk.

TANTANGAN ETIKA DALAM


PROFESI AKUNTAN

Penggunaan teknologi, globalisasi bisnis, dan konflik


kepentingan adalah beberapa tantangan etika dalam praktik
akuntan modern. Akuntan harus mengatasi tantangan ini
dengan mempertahankan integritas dan mematuhi prinsip-
prinsip etika.
07
Audit Objectives and
Assertion in Financial
Statement
Auditing Standars Board (ASB), suatu badan yang dibentuk AICPA untuk
memformulasikan standar auditing dan interpretasinya, mengklasifikasikan
asersi laporan keuangan sebagai berikut :

Keberadaan (Exsistence) Kepemilikan (Ownership) Kepastian (Completeness)

Aset, kewajiban, dan transaksi Aset dan kewajiban yang dicatat Semua transaksi, aset, dan
yang dicatat dalam laporan dalam laporan keuangan adalah kewajiban yang seharusnya
keuangan benar-benar ada dan milik entitas. dicatat telah dicatat dengan
terjadi. lengkap.

Penilaian (Valuation) Pencatatan (Measurement) Pengungkapan (Disclosure)

Aset, kewajiban, dan transaksi Transaksi dan peristiwa yang Semua informasi yang seharusnya
yang dicatat dalam laporan dicatat dalam laporan keuangan diungkapkan dalam laporan
keuangan diukur dengan benar diukur dengan tepat sesuai keuangan telah diungkapkan
dan pantas. dengan prinsip akuntansi yang dengan benar.
berlaku.
03

Audit Evidence

6 Tipe Bukti Audit :


1. Bukti Fisik (Physical Evidence): Pentingnya Bukti Audit:
Melibatkan observasi, perhitungan fisik, dan inspeksi Bukti audit adalah yang diperoleh
benda-benda fisik yang ada. auditor untuk mendukung kesimpulan
Dapat mendukung asersi tentang eksistensi dan dan pendapatnya tentang
keberadaan.
kewajaran penyajian laporan
Contoh: Pemeriksaan fisik persediaan, surat berharga, dan
inventarisasi aset tetap. keuangan suatu informasi.
2. Bukti Konfirmasi (Confirmation Evidence): Pentingnya bukti audit adalah untuk
Diperoleh langsung dari pihak ketiga di luar klien, seperti memvalidasi pernyataan dalam
piutang atau utang. laporan keuangan, membantu
Mengkonfirmasi eksistensi, kepemilikan, atau penilaian.
mengidentifikasi risiko, dan
Contoh: Surat konfirmasi piutang, barang konsinyasi, dan
konfirmasi dari penasihat hukum. memastikan keakuratan informasi
3. Bukti Dokumentasi (Documentary Evidence): keuangan.
Terdiri dari catatan akuntansi dan dokumen pendukung
transaksi.
Menyokong asersi tentang kelengkapan dan eksistensi.
Contoh: Faktur pembelian, copy faktur penjualan, journal Kriteria untuk Bukti Audit yang
voucher, dan sub ledger. Baik:
4. Bukti Matematis (Mathematical Evidence): 1. Relevan
Melibatkan perhitungan dan rekonsiliasi yang dilakukan 2. Cukup dan Kredibel
auditor. 3. Penting
Menguji akurasi perhitungan dalam laporan keuangan.
Contoh: Rekonsiliasi bank, perhitungan beban penyusutan,
dan rekonsiliasi saldo piutang.
5. Bukti Analitis (Analytical Evidence):
Teknik Pengumpulan Bukti Audit:
Dilakukan melalui analisis data keuangan klien.
Digunakan untuk mendeteksi anomali dan pola dalam data 1. Memeriksa dokumen internal
keuangan. dan eksternal .
Contoh: Perbandingan angka-angka keuangan dari 2. Mengonfirmasi informasi
tahun ke tahun, analisis rasio keuangan, dan tren
dengan pihak ketiga yang
bisnis.
6. Bukti Lisan (Hearsay/Oral Evidence): independen.
Merupakan jawaban lisan dari klien atas pertanyaan 3. Menguji efektivitas kontrol
auditor. internal yang diterapkan oleh
Digunakan dalam situasi tertentu ketika bukti lain tidak
memadai.
entitas.
Contoh: Pertanyaan auditor tentang pengendalian 4. Melakukan pengujian detail
internal, contingent liabilities, dan peristiwa penting atas transaksi dan saldo akun.
setelah tanggal laporan keuangan.
04
Client Acceptance and
Audit Planning
Perencanaan Audit (Audit Planning):
Penerimaan Klien (Client Acceptance): Perencanaan audit adalah langkah
Penerimaan klien adalah proses dimana awal dalam suatu proyek audit. Ini
firma audit memutuskan apakah akan melibatkan pengembangan pemahaman
menerima atau menolak suatu klien baru mendalam tentang klien, penentuan
atau mempertahankan klien lama. tujuan audit, serta penyusunan rencana
audit.

4 fase dalam pelaksanaan audit :

1. Penerimaan Penugasan Audit 3. Pelaksanaan Audit

2. Perencanaan audit 4. Pelaporan Audit

DALAM PEREN
APAN CA
H NA
TA AN
N
PA A
LA U
E
DI
D

1.Penerimaan Klien dan pembuatan rencana audit awal


2.Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha
klien
3.Menilai risiko bisnis klien
4.Melaksanakan prosedur analis pendahuluan
5.Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang
dapat diterima dan risiko inheren
6.Memahami pengendalian internal dan menilai risiko
pengendalian
7.Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
8.Menyusun strategi audit keseluruhan dan program audit
05

Internal Control

Internal control adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen, dan karyawan lain dari suatu entitas dirancang untuk
memberikan jaminan memadai hubungan dengan pencapaian tujuan

Tujuan pengendalian internal : T5 komponen pengendalian internal


Keandalan pelaporan keuangan yang saling terkait :
( tujuan pelapora keuangan) Lingkungan pengendalian
Efektivitas dan efesiensi Penaksiran risiko
operasional ( tujuan operasi ) Aktivitas pengendalian
Kepatuhan terhadap undang- Informasi dan komunikasi
undang dan peraturan yang Pemantauan
berlaku

Berdasarkan aritkel penelitian internasional


yang dikumpulkan dari 2020-2021 dapat
disimpulkan bahwa pengendalian internal
dapat masuk kedalam berbagai bidang
termasuk pengaruh teknologi, faktor
manusia dan etika, pengenmbangan
metodologi penelitian, bahkan pada
kepatuhan dan regulasi.
AUDITING 1 AK A

RESUME
AUDITING 1
Yunissa
Anggraini
2101036136

Anda mungkin juga menyukai