Dosen Pengampu:
Dr. Cornelius Rante Langi, SE., MM., Ak., CA., CTA., CPA., CSRS., BKP
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan teori akuntansi di dunia telah melalui beberapa tahap seperti yang
dipaparkan oleh Godfrey (1992), pada tahun 1492-1800 yang dikenal sebagai pre-theory period
yaitu masa ketika belum ada satupun teori akuntansi yang berkembang sampai pada awal abad
ke-19, dan kalaupun ada hanya sebatas saran - saran atau pertanyaan-pertanyaan yang belum
dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan yang sistematis. Periode perkembangan teori
akuntansi yang kedua dikenal sebagai general scientific period pada tahun1800-1955, yang
sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa penjelasan terhadap praktik
akuntansi. Pada masa ini sudah ada kerangka kerja untuk menjelaskan dan mengembangkan
praktik akuntansi. Akuntansi dikembangkan berdasarkan metoda empiris yang mengutamakan
pengamatan atas kenyataan sehari-hari atau realitas bukan didasarkan pada logika. Laporan
American Accounting Association (AAA) "A Tentative Statement of Accounting Principles
Affecting Corporate Reports" pada tahun 1938 serta laporan American Institute of Certified
Public Accountants (AICPA) tentang "A Statement of Accounting Principle" (Sanders,
1
Hatfield, dan Moore, ....) merupakan dua contoh perumusan teori akuntansi berdasarkan
metoda empiris atau disebut era general scientific ini.
Teori akuntansi muncul sebagai akibat adanya penalaran - penalaran dari para ahli yang
kemudian mewarnai dunia akuntansi dengan berbagai kontroversi dan kritik yang
berkembang.
Masalah praktis memang dapat diatasi atau dipecahkan dengan berdasarkan pengalaman
praktis, tetapi pengalaman praktis saja tidaklah cukup, melainkan harus dilandasi oleh
pemahaman yang kuat terhadap teori akuntansi.
Sebuah studi mendalam tentang teori akuntansi dilakukan untuk melihat ke dalam
praktik akuntansi yang ada, bagaimana mereka berkembang dan modifikasi atau
melakukan penambahan yang mungkin dilakukan terhadap ilmu akuntansi dari waktu
ke waktu. Prinsip akuntansi ini berfungsi sebagai kerangka untuk pelaporan dan
laporan keuangan yang akurat. Tentunya hal ini bertujuan untuk menjelaskan adanya
sebuah hubungan yang ada pada variabel dalam struktur akuntansi. Penjelasan
tersebut bertujuan untuk memperkirakan fenomena yang mungkin bisa terjadi.
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja teori akuntansi dan mengapa teori akuntansi ini
penting?
2. Untuk mengetahui apa hubungan antara teori akuntansi dan pembuat
kebijakan?
3. Untuk mengetahui apa saja metode pengukuran dalam akuntansi?
4. Untuk mengetahui apa manfaat yang didapar dari prinsip penilaian dalam
sistem akuntansi?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Hendriksen (1982) menyatakan teori adalah satu set susunan hipotesis, konsep dan
prinsip pragmatis yang membentuk kerangka umum referensi untuk suatu bidang yang
dipertanyakan. Sedangkan teori akuntansi didefinisikan sebagai alasan yang logis dalam
bentuk suatu set prinsip yang luas yang memberikan kerangka umum dari rujukan di mana
prinsip akuntansi dapat di nilai, dan pedoman pengembangan praktik dan prosedur yang
baru. Teori akuntansi bisa juga menjelaskan pratik yang berlaku saat ini dan mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang praktik tersebut. Tujuan utama dari teori akuntansi
adalah memberikan suatu set prinsip yang logis yang saling terkait yang membentuk
kerangka umum sebagai rujukan untuk menilai dan mengembangkan praktik akuntansi
yang baik.
Godfrey, dkk., (1992) menyatakan bahwa teori dapat didefinisikan dalam berbagai
cara misalnya, teori adalah sistem deduktif yaitu berupa pernyataan yang mengurangi
generalisasi, yang lain menganggap bahwa teori adalah suatu susunan ide yang digunakan
4
untuk menjelaskan sesuatu. Teori bisa juga secara sederhana dijelaskan sebagai alasan
logis yang mendasari suatu pernyataan keyakinan. Apakah teori diterima atau di tolak
tergantung pada kemampuannya meramalkan realitas, kemampuannya menjelaskan pratik
akuntansi, dan kemampuannya menjadi dasar pengembangan paraktik akuntansi tersebut.
Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa akuntansi sebagai disiplin ilmu
sudah seharusnya memiliki teori akuntansi. Teori ini merupakan kristalisasi dari fenomena
empiris yang terjadi yang digambarkan dalam bentuk dalil-dalil yang disimpulkan dari
fenomena dan disajikan dalam bentuk kalimat-kalimat pendek yang berlaku secara umum.
Teori biasanya diambil dari berbagai riset demi riset sehingga sampai pada suatu
kesimpulan yang dapat berlaku unruk semua, universal, logis, konsisten, dapat diramalkan,
dan obyektif.
Obyek penelitian adalah fenomena sosial dan ekonomi. Fenomena ini dikaji, diteliti dan
lahirlah suatu kesimpulan atau tesa. Dari riset dan kesimpulan lain ditemukan anti tesa dan
lahirlah sintesa sehingga mengkristal menjadi teori yang selanjutnya akan dikaji berulang
kali. Sepanjang suatu teori dapat mempertahankan diri dari kritikan dan verifikasi, maka
dia tetap menjadi teori yang confirm dan masih berlaku.
5
Teori akuntansi disetarakan dengan sains, yang memiliki memenuhi kriteria bebas nilai,
kohoren, universal, dan dapat diuji atau diverifikasi secara empiris ini menjadikan arah
teori akuntansi bergeser dari menghasilkan prinsip dan praktik akuntansi baru yang lebih
baik menuju ke menguji validitas penjelasan suatu fenomena taua fakta akuntansi.
Pergeseran arah ini ditentang oleh banyak pihak karena dengan pendekatan semacam ini
tidak akan menghasilkan jawaban berupa teknik atau prinsip baru untuk memecahkan
masalah akuntansi. Dalam hal ini teori akuntansi harus dapat memberikan penjelasan
mengenai praktik akuntansi, menjawab dan menjelaskan semua fenomena yang melatar
belakangi penerapan suatu metode dalam praktik akuntansi.
6
Saat ini akuntansi sudah mulai berkembang mengikuti perkembangan teknologi.
Di dunia yang serba digital ini membuat akuntansi juga mengikuti arus digital
tersebut, seperti tidak lagi melakukan pencatatan secara manual tetapi sudah
menggunakan sistem yang terkomputerisasi dengan bantuan aplikasi atau software
dalam melakukan pencatatan akuntansi.
Akuntansi tidak dapat dipisahkan dengan teknologi karena berjalan beriringan.
Seperti halnya teknologi dalam akuntansi merupakan sebuah perangkat software
yang dapat dipelajari dan dikembangkan untuk menyediakan sebuah informasi
pencatatan akuntansi dalam mencapai tujuan sosial maupun ekonomi. Teknologi
merupakan sebuah ilmu sains terapan, hal ini sama dengan akuntansi yang
merupakan sains terapan juga. Oleh karena itu, akuntansi dapat dilihat sebagai
teknologi dalam bidang keuangan atau akuntansi sebagai alat ukur dalam membuat
pedoman pengukuran untuk mengendalikan keputusan ekonomi, baik dalam
organisasi, perusahaan, ataupun negara.
Bila diterapkan untuk akuntansi, teori akuntansi sering dimaksudkan sebagai suatu
penalaran logis yang memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi
tertentu (baik menurut standar akuntansi atau menurut tradisi) dan tentang struktur
akuntansi yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu. Teori akuntansi membahas proses
pemikiran atau penalaran untuk menjelaskan kela yakan prinsip atau praktik akuntansi
tertentu yang sudah berjalan atau untuk memberi landasan konseptual dalam penentuan
standar atau praktik yang baru. Pengertian seperti ini sesuai dengan pengertian teori yang
didefinisi Hendriksen seperti berikut ini.
7
“teori akuntansi dapat didefinisikan sebagai penalaran logis dalam bentuk seperangkat
prinsip luas yang (1) memberikan kerangka acuan umum yang dengannya praktik
akuntansi dapat dievaluasi dan (2) memandu pengembangan praktik dan prosedur baru
tersebut."
8
umum dalam penyimbolan informasi, semiotika membahas tiga pertanyaan pokok
yang berkaitan dengan simbol informasi. Ketiga pertanyaan tersebut adalah:
1) Apakah simbol tersebut logis (masuk akal)?
2) Apa makna yang dikandung oleh simbol?
3) Apakah ungkapan tersebut mempunyai efek (pengaruh) terhadap
penerima?
Pokok masalah di atas membentuk tiga tataran (level) semiotika yaitu :
1) Teori akuntansi semantik menekankan pembahasan pada simbolisasi
realitas (kegiatan perusahaan) ke dalam tanda bahasa akuntansi (elemen
laporan keuangan) sehingga pengguna laporan keuangan dapat
membayangkan kegiatan fisik perusahaan tanpa secara langsung harus
menyaksikan kegiatan tersebut. Sehingga teori ini berusaha menjawab
apakah elemen laporan keuangan representatif sehingga tidak disalah
artikan oleh pengguna laporan keuangan. Dan fokus utamanya pada
pendefinisian, identifikasi karakteristik, serta pengukuran elemen laporan
keuangan.
2) Teori akuntansi sintaktik berfokus pada pembahasan masalah-masalah
mengenai bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan
secara semantik dalam elemen laporan keuangan dapat diwujudkan dalam
bentuk laporan keuangan. Simbol-simbol ini harus memiliki keterkaitan
yang logistik sehingga informasi semantik dapat terkandung dalam laporan
keuangan. Maka teori sintaktik akuntansi tidak hanya mencakup mengenai
hubungan struktural antar elemen laporan keuangan, namun juga struktur
pelaporan keuangan yang terdiri atas manajemen, entitas pelaporan,
pengguna laporan keuangan, sistem akuntansi serta pedoman penyusunan
laporan (PABU).
3) Teori akuntansi pragmatik fokus pada pengaruh informasi terhadap
perubahan perilaku pemakai laporan keuangan, atau dengan kata lain reaksi
pihak yang dituju oleh informasi akuntansi. Teori pragmatik akan
menyampaikan dengan soal efektifitas komunikasi, atau apakah informasi
sampai ke pihak yang dituju dan diinterpretasi dengan tepat. Setelah itu
beralih pada masalah kebermanfaatan informasi, atau apakah pihak yang
dituju memakai informasi yang dimaksudkan sebagai dasar pengambilan
9
keputusan. Dan pada akhirnya kebermanfaatan informasi inilah kunci dari
efektivitas pencapaian tujuan pelaporan keuangan.
c. Aspek Pendekatan Penalaran
Teori akuntansi merupakan penalaran logistik yang memberikan penjelasan
tentang perlakuan akuntansi tertentu. Proses pengambilan kesimpulan yang
menghasilkan pernyataan teori dapat bersifat deduktif atau induktif. Penalaran
deduktif merupakan proses penarikan kesimpulan yang diawali dari suatu
pernyataan umum yang disepakati (premis) ke pernyataan khusus sebagai
kesimpulan (konklusi). Hukuman deduktif dalam akuntansi digunakan untuk
memberi penjelasan dan dukungan terhadap kelayakan suatu pernyataan akuntansi.
Sementara penalaran induktif berawal dari pernyataan atau keadaan yang khusus
dan berakhir pada pernyataan umum yang merupakan generalisasi dari keadaan
khusus, sehingga hubungan antara premis dan konklusi tidak terjadi dalam
penlaran deduktif.
10
auditor, yang bertanggung jawab untuk menilai apakah aturan telah diikuti,
pembuat laporan keuangan, yang diwakili oleh organisasi seperti Financial
Executive International (FED), investor yang diwakili oleh organisasi seperti CFA
Institute dan masyarakat itu sendiri, serta kelompok pemerintah diwakili oleh
Kongres, departemen atau lembaga dari cabang eksekutif dari pemerintah, seperti
Securities and Exchange Commission (SEC).
d. Accounting Theory
Proses penelitian akuntansi mengembangkan dan menyempurnakan teori akuntansi
Penelitian dilakukan oleh profesor akuntansi ternama, tetapi banyak individu dari
organisasi pembuatan kebijakan, kantor akuntan publik, dan industri swasta juga
memainkan peran penting dalam proses penelitian. Standar dan pernyataan lain
dari badan penyusun standar akuntansi ditafsirkan dan dipraktikkan di tingkat
organisasi. Oleh karena itu, output dari tingkat kebijakan dilaksanakan pada tingkat
praktik akuntansi
e. User of Accounting Data and Reports
Pengguna terdiri dari banyak kelompok dan termasuk pemegang saham yang
aktual dan potensial dan kreditur serta masyarakat luas. Hal ini penting untuk
diingat bahwa pengguna tidak hanya menggunakan laporan keuangan dan
pelaporan dalam membuat keputusan, tetapi mereka juga dipengaruhi oleh fungsi
pembuatan kebijakan dan pelaksanaannya di tingkat praktik akuntansi.
Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai suatu susunan prinsip umum akan dapat:
1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktik akuntansi dinilai.
2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan
ekonomi, sosial, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.
Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan teori
atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar
akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard
Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi
keuangan maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau
menterjemahkan standar serat pedoman dari Amerika atau IASC dengan berbagai
modifikasi minor. Upaya yang baru dilakukan oleh profesi akuntansi adalah perumusan
prinsip akuntansi Indonesia namun belum menyentuh dasar teori akuntansinya.
11
2.7 Peran Pengukuran Dalam Akuntansi
Pengukuran adalah aspek penting dalam teori akuntansi. Pengukuran dapat diartikan
memilih angka untuk suatu objek yang terukur.
12
• Untuk laki-laki
• Untuk perempuan
2) Ordinal Scale
Skala ordinal merupakan skala yang membedakan serta menunjukkan
urutan preferensi, tetapi tingkat urutan preferensi setiap barisan belum
tentu sama.
Contoh:
• Juara 1→terbaik
• Juara 2 → baik
• Juara 3 → cukup baik
Dalam akuntansi aktiva lancar dan kewajiban lancar di neraca dicatat
berdasarkan urutan likuiditas, yang merupakan skala ordinal. Contoh lain
adalah saat seorang investor melihat 3 kemungkinan jenis investasi lalu
investasinya tersebut diperingkatkan berdasarkan nilai bersihnya saat ini
3) Interval Scale
Skala interval merupakan skala yang membedakan, mengurutkan, dan
beda jarak antara satu dengan lainnya sama.
Contoh :
• 1-3 jam
• 4-6 jam
• 7-9 jam
Skala diatas merupakan skala interval karena memiliki interval yang sama
d) Ratio Scale.
13
Atas dasar sasaran yang ingin dicapai, teori akuntansi dibedakan menjadi:
a. Teori positif
Teori ini menjelaskan fenomena akuntansi seperti apa adanya atas dasar
pengamatan empiris.
b. Teori normative
Teori ini menjelaskan fenomena akuntansi untuk menjustifikasi atau membenarkan
standar akuntansi karena tujuan akuntansi harus dicapai. Sementara itu, menurut
aspek tataran semiotika yang mengkaji teori umum tentang tanda-tanda dan
simbol-simbol dalam bidang linguistik, teori akuntansi dibedakan menjadi:
c. Teori sintaktik
Teori ini merupakan teori yang berkepentingan pada struktur pelaporan keuangan.
Teori ini memberi penalaran mengapa data/informasi disajikan dengan cara
tertentu.
d. Teori semantic
Teori ini memusatkan perhatian pada masalah masalah penyimbolan, pengukuran
dan penyajian kegiatan operasi dan objek fisis perusahaan dalam bentuk laporan
keuangan. Teori ini memberi penalaran mengapa kegiatan perusahaan disimbolkan
dengan cara tertentu.
e. Teori pragmatic
Teori ini memusatkan perhatian pada pengaruh informasi terhadap perubahan
perilaku pemakai laporan keuangan. Teori ini membahas reaksi pihak yang dituju
oleh informasi akuntansi.
14
d. Agar laporan keuangan dapat diperbandingkan.
e. Memberikan kerangka acuan dalam menilai prosedur dan praktik akuntansi.
a. Memberikan kerangka rujukan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik
akuntansi.
b. Memberikan pedoman terhadap praktik dan prosedur akuntansi yang baru.
15
2.12 Prinsip Dasar Teori Akuntansi
Terdapat 6 (enam) prinsip yang menjadi aturan dasar mengenai bagaimana akuntansi
dilaksanakan berdasarkan prosedur atau cara yang sesuai dan terorganisir. Keenam
prinsip dasar tersebut antara lain:
a. Cost principle
Berdasarkan prinsip teori akuntansi, semua aset dalam bentuk apa pun harus
dicatat sesegera mungkin setelah didapatkan atau dibeli. Melakukan pencatatan
atas biaya pengeluaran akan menjaga bisnis tetap teratur dan berada sesuai jalur.
b. Matching principle
Sesuai dengan namanya, pada dasarnya prinsip ini mencocokkan pengeluaran
dengan pendapatan.
c. Materiality principle
Pada prinsip ini, hanya transaksi keuangan yang sudah selesai dilakukan yang
dapat dicatat. Sehingga pencatatan terhadap transaksi yang belum usai, perlu
ditunda terlebih dahulu. Prinsip ini juga juga menekankan pada pengeluaran
sekecil apa pun per bulan. Jika dihitung selama satu tahun, maka akan
berdampak signifikan padananggaran, sehingga pencatatan menjadi aktivitas
yang sangat penting untuk dilaksanakan.
d. Conservatism principle
Liabilitas (kewajiban) memiliki dampak yang signifikan pada bisnis apa pun.
Prinsip ini menyarankan, bahwa sebaiknya selalu melakukan pencatatan pada
setiap liabilitas. Hal ini karena dapat membantu bisnis menyimpan dan
menyiapkan sejumlah dana untuk membayar hutang serta merupakan cara
terbaik dalam rangka perencanaan anggaran pengeluaran di masa depan.
e. Time-period principle
Prinsip ini merupakan sebuah konsep di mana sebuah bisnis harus membuat
laporan dari hasil operasional yang telah dilakukan di setiap periode. Hal ini
bertujuan untuk menciptakan satu set variabel sebagai perbandingan dari waktu
ke waktu, serta bermanfaat dalam analisis tren.
f. Consistency principle
Konsep prinsip ini menitikberatkan bahwa apabila sebuah akuntansi telah
ditentukan, maka seluruh transaksi dalam sebuah bisnis harus mengikuti aturan
sistem tersebut. Penerapan prinsip ini bertujuan agar perusahaan tidak
16
terombang-ambing dan tetap konsisten pada satu sistem saat pencatatan
transaksi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Wolk, Harry I., Michael G. Tearney, James L. Dodd. 2001. Accounting Theory "A
Conceptual and Institutional Approach" Fifth Edition. USA South-Western College
Publishing.
Putra, Y. M., (2022). Definisi dan PEran Teori Akuntansi. Modul Kuliah Teori
Akuntansi. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
Watts, R. L. dan J. L., Zimmerman. 1986. Positive Accounting Theory. Englewood Cliffs,
New Jersey 07632: Prentice-Hall International Inc.
Wolk, H. I., Tearney, M. G., dan Dodd, J. L. 2001. Accounting Theory: A Conceptual and
Institutional Approach, 5Th ed. Cincinnati, South Western College Publishing. Ohio
https://danielstephanus.wordpress.com/2018/11/07/peran-teori-akuntansi-dalam-
pengembangan-ilmu-akuntansi-the-role-of-accounting-theory/
https://zahiraccounting.com/id/blog/apa-saja-macam-macam-teori-akuntansi/
https://majoo.id/solusi/detail/akrual
https://www.gramedia.com/literasi/teori-akuntansi/
https://www.academia.edu/40292792/teori_akuntansi_accounting_theory_and_accoun
ting_research
https://teks.co.id/teori-akuntansi/
https://danielstephanus.wordpress.com/2021/07/31/accounting-theory-and-
accounting-research/
https://www.kompasiana.com/pricilyaputri/624c0a3c32c4c668eb4bfc23/teori-
akuntansi-sebagai-seni-sains-dan-teknologi-teori-akuntansi-simantik-sintatik-dan-prakmatik
18