Disusun Oleh :
Abla Afifah (2101036164)
Eni Anggraini (2101036261)
Jennie Ega Arianti (2101036115)
Nandra Fitriyani Wahyudi (2101036181)
UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 3
Latar Belakang ............................................................................................................ 3
1.1 Tujuan ............................................................................................................... 4
BAB II .............................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 5
2.1 Accounting Theory........................................................................................... 5
2.2 Perkembangan Teori Akuntansi di Indonesia .............................................. 6
2.3 Klasifikasi Teori Akuntansi ............................................................................ 7
2.4 Accounting Research ....................................................................................... 9
2.5 Peran Riset Akuntansi ................................................................................... 10
2.6 Penggolongan Metode Riset .......................................................................... 10
BAB III .......................................................................................................................... 13
PENUTUP ..................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
dalam teknologi computer akuntasi yang memungkinkan informasi dapat tersedia
dengan cepat. Tetapi seberapa canggihpun prosedur akuntansi yang ada, informasi
yang dapat disediakan pada dasarnya bukanlah merupakan tujuan akhir. Tujuan
informasi tersebut adalah memberikan petunjuk untuk memilih tindakan yang
paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis
dan ekonomi.
Baridwan, Zaki (2000) menyatakan hasil survey yang dilakukan di Amerika
Serikat tentang motivasi menjelaskan bahwa apa yang diinginkan oleh pemberi
kerja tidak hanya keterampilan teknik saja melainkan dibutuhkankemampuan dasar
untuk belajar dalam pekerjaan yang bersangkutan. Diantaranya, adalah kemampuan
mendengarkan dan berkomunikasi lisan, adaptasi,kreatifitas, ketahanan mental
terhadap kegagalan, kepercayaan diri, kerjasama tim dan keinginan memberi
kontribusi terhadap perusahaan. Seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi
akan mampu mengendalikan emosinya sehingga dapat menghasilkan optimalisasi
pada fungsi kerjanya. Dalam audit, riset akuntansi telah berkembang, tujuan
literatur lebih difokuskan pada atribut motivasi riset spesifik seperti proses kognitif
atau riset keperilakuan pada satu topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis.
Sebagai bidang riset yang sering memberi kontribusi bermakna, riset akuntansi
keperilakuan ini dapat membentukkerangka dasar serta arah riset di masa yang akan
datang.
1.2 Tujuan
1. Memahami teori akuntansi
2. Memahami perkembangan teori akuntansi
3. Memahami klasifikasi teori akuntansi
4. Memahami peran riset akuntansi
5. Memahami penggolongan metode riset
4
BAB II
PEMBAHASAN
Teori sering kali dijadikan dasar sebuah tindakan atau praktik. Gaffikin (2008:4)
mengemukakan bahwa pengembangan sebuah teori didesain untuk mendapatkan
sebuah pengertian dan kemudian teori tersebut dapat menjelaskan sebuah fenomena
yang terjadi. Manullang (2005) menambahkan bahwa teori berbeda dengan ilmu
akuntansi di mana teori dikembangkan dari hasil observasi empiris, ilmu akuntansi
cenderung dikembangkan atas dasar pertimbangan nilai yang dipengaruhi oleh
lingkungan di mana akuntansi diaplikasikan.
5
2.2 Perkembangan Teori Akuntansi di Indonesia
Perkembangan teori akuntansi di Indonesia mengikuti perkembangan teori
akuntansi dunia, yang mempunyai catatan lengkap adalah Amerika melalui
organisasi profesi AAA yang sampai sekarang tetap eksis mempertahankan
kualitasnya. Semula teori akuntansi di Indonesia mengacu pada perkembangan teori
akuntansi di USA yang berorientasi kepada standar akuntansi Amerika yaitu US
GAAP yang pengukurannya mengikuti historical cost. Sekarang bergeser pada
pengukuran nilai wajar yang standarnya konvergen dengan IFRS 2012 dan 2015.
Adopsi standar menuju konvergensi ini dilakukan secara bertahap. Tahapan
perkembangan standar akuntansi keuangan sejak namanya PAI yang ditetapkan
pada tahun 1973 oleh komite PAI. Pada tahun 1994 komite tersebut berubah nama
menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan (KSAK) yang telah menetapkan
untuk pertama kali bahwa PSAK mengacu pada IAS (sekarang IFRS), yaitu dengan
mengeluarkan 35 PSAK. Pada tahun 1998 Komite Standar Akuntansi Keuangan
berubah nama menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). Tahun demi
tahun secara bertahap DSAK menyempurnakan PSAK yang telah disusun dan
diadopsi dari IAS/IFRS. Pada tahun 2009 DSAK telah menetapkan dua jenis
standar akuntansi untuk usaha kecil dan menengah yaitu pernyataan PSAK untuk
entitas tanpa akuntabilitas publik (PSAK-ETAP) dan standar akuntansi khusus
untuk transaksi syariah yaitu PSAK Syariah yang telah disajikan dalam tiga bahasa.
Pada tahun 2012 PSAK konvergen dengan IFRS untuk pertama kali diumumkan
secara formal dan pada tahun 2015 untuk tahapan berikutnya konvergensi kedua.
Jadi, sampai sekarang ada empat jenis standar akuntansi di Indonesia yaitu sebagai
berikut :
1. PSAK yaitu standar akuntansi yang digunakan untuk transaksi akuntansi
konvensional dan komersial pada perusahaan yang berskala besar baik
yang tercatat di pasar modal Indonesia maupun tidak tercatat di BEI.
2. PSAK Syariah yaitu standar akuntansi yang digunakan untuk transaksi
akuntansi syariah. Ada beberapa konsep dasar PSAK Syariah yaitu
ukhuwah, adalah, mashlahah, tawazun, syumuliyah, dan rahmatan lil
alamin.
6
3. PSAK ETAP dan PSAK untuk Usaha Kecil Menengah yaitu standar
akuntansi yang digunakan untuk transaksi akuntansi pada usaha kecil
menengah.
4. Standar Akuntansi Pemerintah merupakan standar akuntansi yang
digunakan untuk transaksi akuntansi pemerintah yang orientasinya pada
pelayanan publik atau non profit. SAP telah ditetapakan oleh presiden
melalui PP No. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
dan direvisi dengan PP No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.
7
• Deduktif merupakan aliran argumentasi dari generalisasi ke spesifik.
Argumentasi deduktif merupakan argumentasi logis yang digunakan
untuk menurunkan satu atau lebih simpulan dari premis yang sudah
ada
• Induktif merupakan aliran argumentasi dari spesifik ke generalisasi.
Argumentasi induktif berkenaan dengan menguji hipotesis atas dasar
data-data yang dikumpulkan dengan menggunakan hasil analisis
statistik sebagai dasar menraik kesimpulan. Argumentasi induktif
biasanya deskriptif yaitu berusaha mendapatkan hubungan yang
sebenarnya ada.
3) Klasifikasi Teori Akuntansi Berdasar pada Cara Berdirinya
• Normatif – preskriptif
Teori akuntansi normatif didasarkan atas upaya pembenaran tentang
apa yang seharusnya dipraktikkan. Teori akuntansi normatif disebut
juga Teori Apriori (bersifat deduktif) karena bukan hasil dari
penelitian empiris. Hal ini disebabkan oleh pengalaman praktik
langsung yang telah dilakukan misalnya pernyataan tentang laporan
keuangan yang seharusnya didasarkan pada metode pengukuran
tertentu atau dihasilkan melalui kegiatan “semi research”. Teori
normatif lebih berkonsentrasi pada penciptaan laba sesungguhnya
dan pengambilan keputusan.
Teori normatif ini didasarkan pada anggapan bahwa akuntansi
merupakan sistem pengukuran, laba dan nilai dapat diukur secara
tepat, akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan
ekonomi, pasar tidak efisien, dan ada beberapa pengukur laba yang
unik.
Pada praktiknya teori akuntansi normatif adalah pendapat subjektif
maka sulit untuk diterima begitu saja karena harus dapat diuji secara
empiris supaya dapat dikatakan sistem akuntansi yang dihasilkan
sebagai sesuatu yang ideal. Para ahli bidang akuntansi telah
menyatakan bahwa teori akuntansi positif lebih diterapkan
dibandingkan teori akuntansi normatif.
8
• Positif – deskriptif
Teori preskriptif berusaha untuk menjelaskan data apa yang
seharusnya dikomunikasikan dan bagaimana pengguna seharusnya
mempresentasikannya, yaitu pengguna berusaha menjelaskan apa
yang seharusnya dibanding dengan apa itu. Teori akuntansi positif
adalah teori akuntansi yang berupaya menjelaskan suatu proses
dengan menggunakan kemampuan pemahaman serta pengetahuan
akuntansi saat menentukan kebijakan akuntansi yang sesuai dalam
menghadapi kondisi di masa yang akan datang. Prinsip dari teori ini
beranggapan bahwa tujuan dari teori akuntansi bermaksud untuk
memprediksi dan menjelaskan praktik akuntansi. Teori akuntansi
positif merupakan studi lanjutan dari teori akuntansi normatif karena
kegagalan dari teori normatif dalam menjabarkan fenomena praktik
yang terjadi secara real. Teori normatif merupakan pendapat
subjektif sehingga tidak dapat diterima secara mentah, harus dapat
diuji secara empiris supaya memiliki dasar teori yang kuat. Terdapat
tiga hipotesis yang menjadi asumsi pada teori akuntansi positif yaitu
hipotesis rencana bonus, hipotesis hutang atau ekuitas, dan hipotesis
cost politik.
9
serta dipastikan ada datanya. Bila ada teori yang mapan tetapi tidak ada datanya,
maka riset ilmiah tidak bisa dilaksanakan secara baik.
10
2) Tempat melakukan penyelidikan
3) Metode pengumpulan data dan tekniknya.
11
dikembangkan untuk ilmu alam dan ilmu fisika, dan tidak secara khusus
dikembangkan untuk ilmu sosial seperti contohnya ilmu akuntansi.
Penelitian dengan metode ilmiah memiliki keterbatasan saat digunakan
dalam riset akuntansi, hal ini dikarenakan pengaruh dari lingkungan
manusia dan ekonomi membuat tidak mungkin menggunakan variabel
konstan.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya teori akuntansi dijadikan sebagai dasar untuk memahami
pelaporan keuangan dan bagaimana perusahaan membuat dan menyampaikan
laporan keuangannya dengan menggunakan strategi yang tepat. Sebuah studi
mendalam tentang teori akuntansi dilakukan untuk melihat ke dalam praktik
akuntansi yang ada, bagaimana mereka berkembang dan modifikasi atau melakukan
penambahan yang mungkin dilakukan terhadap ilmu akuntansi dari waktu ke
waktu. Prinsip akuntansi ini berfungsi sebagai kerangka untuk pelaporan dan
laporan keuangan yang akurat. Tanpa sebuah teori termasuk dalam ilmu
akuntansi, seseorang akan sulit untuk memperkirakan suatu hal yang mungkin
terjadi kedepannya terutama peda pencatatan pembukuan dan masalah finansial
suatu entitas usaha.
Akuntansi adalah ilmu pengetahuan ilmiah yang makin menjauhkan antara dunia
praktik dan akademik. Penempatan akuntansi sebagai sains membawa konsekuensi
bahwa teori akuntansi harus bebas dari pertimbangan nilai (value-judgment) dan
bersifat deskriptif. Teori akuntansi dikembangkan agar pengetahuan akuntansi
sejajar dengan pengetahuan ilmiah yang lain seperti ilmu alam. Teori akuntansi
akan berisi hipotesis-hipotesis baik yang telah teruji secara empiris atau unlum
tentang variabel-variabel yang berkaitan dalam pelaku ekonomi dan perilaku pasar
modal yang diteorikan.
Schroeder et.al., (2001) menjelaskan teori akuntansi dapat dikembangkan
dengan menggunakan beberapa metode riset. Pada umumnya riset yang digunakan
adalah Pendekatan Deduktif (Deductive Approach) adalah pendekatan yang
menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis
yang diberikan. Pendekatan Induktif (Inducktive Approach) menekan pada
pengamatan dahulu, teori berdasarkan kepentingan tersebut, teori berdasarkan
kepentingan dan kegunaan yang adalah. Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach)
dianggap sebagai praktek yang konsekuensi dirifleksikan oleh orang atau kondisi
sosial yang menjalankannya
13
DAFTAR PUSTAKA
14