Anda di halaman 1dari 14

PAPER TEORI AKUNTANSI

ACCOUNTING THEORY & ACCOUNTING RESEARCH

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi


Dosen Pengampu : Dr. Cornelius Rante Langi, SE., M.Si

Disusun Oleh :
Abla Afifah (2101036164)
Eni Anggraini (2101036261)
Jennie Ega Arianti (2101036115)
Nandra Fitriyani Wahyudi (2101036181)

UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
AKUNTANSI
DAFTAR ISI

BAB I ............................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 3
Latar Belakang ............................................................................................................ 3
1.1 Tujuan ............................................................................................................... 4
BAB II .............................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 5
2.1 Accounting Theory........................................................................................... 5
2.2 Perkembangan Teori Akuntansi di Indonesia .............................................. 6
2.3 Klasifikasi Teori Akuntansi ............................................................................ 7
2.4 Accounting Research ....................................................................................... 9
2.5 Peran Riset Akuntansi ................................................................................... 10
2.6 Penggolongan Metode Riset .......................................................................... 10
BAB III .......................................................................................................................... 13
PENUTUP ..................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Sejarah
perkembangan pemikiran akuntansi (accounting thought) dibagi dalam tiga periode:
tahun 4000 SM – 1300 M; tahun 1300 – 1850 M, dan tahun 1850 M sampai
sekarang. Masing-masing periode memberi kontribusi yang berarti bagi ilmu
akuntansi. Pada periode pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang
sangat sederhana, maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi
dalam dunia bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari periode
pertama, dikenal dengan masa lahirnya double-entry book keeping. Pada periode
terakhir banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukan lagi sekedar
masalah debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke dalam kehidupan
masyarakat. Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada
perubahan ilmu akuntansi modern (Fitriyah, 2006).
Teori akuntansi merupakan suatu bidang pembelajaran yang membahas
mengenai definisi-definisi berdasarkan berbagai sudut pandang, yang sampai saat
ini belum ada ada pengertian secara akurat yang dapat dijadikan acuan. Hal ini
terjadi karena adanya perbedaan sudut pandang antara pakar satu dengan pakar
yang lainnya. Perbedaan sudut pandang ini tidak kemudian menjadi perdebatan
yang mendalam, namun dijadikan sebagai acuan pembelajaran untuk dapat
membandingan pandangan-pandangan mengenai pengertian teori akuntansi yang
berbeda-beda.
Pengembangan suatu disiplin ilmu tidak dapat dilepaskan dari peran riset yang
hasilnya terpublikasikan dalam literatur dan jurnal akademik. Riset akuntansi
bukanlah tujuan akhir akan tetapi adalah proses untuk membangun teori dan praktik.
Peran riset akuntansi yang kedua adalah untuk memperbaiki pemahaman terhadap
lingkungan akuntansi agar praktik akuntansi tidak dipahami sebagai sesuatu yang
diterima begitu saja. Riset akuntansi dalam hal ini berperan untuk memahami
fenomena akuntansi dan memperbaiki praktik akuntansi yang terjadi. Akuntansi
merupakan suatu system untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan
oleh para pemakainya dalam pengambilan keputusan. Begitu pula dengan kemajuan

3
dalam teknologi computer akuntasi yang memungkinkan informasi dapat tersedia
dengan cepat. Tetapi seberapa canggihpun prosedur akuntansi yang ada, informasi
yang dapat disediakan pada dasarnya bukanlah merupakan tujuan akhir. Tujuan
informasi tersebut adalah memberikan petunjuk untuk memilih tindakan yang
paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis
dan ekonomi.
Baridwan, Zaki (2000) menyatakan hasil survey yang dilakukan di Amerika
Serikat tentang motivasi menjelaskan bahwa apa yang diinginkan oleh pemberi
kerja tidak hanya keterampilan teknik saja melainkan dibutuhkankemampuan dasar
untuk belajar dalam pekerjaan yang bersangkutan. Diantaranya, adalah kemampuan
mendengarkan dan berkomunikasi lisan, adaptasi,kreatifitas, ketahanan mental
terhadap kegagalan, kepercayaan diri, kerjasama tim dan keinginan memberi
kontribusi terhadap perusahaan. Seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi
akan mampu mengendalikan emosinya sehingga dapat menghasilkan optimalisasi
pada fungsi kerjanya. Dalam audit, riset akuntansi telah berkembang, tujuan
literatur lebih difokuskan pada atribut motivasi riset spesifik seperti proses kognitif
atau riset keperilakuan pada satu topik khusus seperti audit sebagai tinjauan analitis.
Sebagai bidang riset yang sering memberi kontribusi bermakna, riset akuntansi
keperilakuan ini dapat membentukkerangka dasar serta arah riset di masa yang akan
datang.

1.2 Tujuan
1. Memahami teori akuntansi
2. Memahami perkembangan teori akuntansi
3. Memahami klasifikasi teori akuntansi
4. Memahami peran riset akuntansi
5. Memahami penggolongan metode riset

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Accounting Theory


Teori akuntansi atau accounting theory adalah suatu pengertian yang
menggunakan spekulasi, metodologi dan kerangka kerja dalam mempelajari
pelaporan keuangan serta bagaimana prinsip pelaporan keuangan diterapkan dalam
industri akuntansi. Pada dasarnya teori akuntansi dijadikan sebagai dasar untuk
memahami pelaporan keuangan dan bagaimana perusahaan membuat dan
menyampaikan laporan keuangannya dengan menggunakan strategi yang tepat.
Sebuah studi mendalam tentang teori akuntansi dilakukan untuk melihat ke dalam
praktik akuntansi yang ada, bagaimana mereka berkembang dan modifikasi atau
melakukan penambahan yang mungkin dilakukan terhadap ilmu akuntansi dari
waktu ke waktu. Prinsip akuntansi ini berfungsi sebagai kerangka untuk pelaporan
dan laporan keuangan yang akurat. Tentunya hal ini bertujuan untuk menjelaskan
adanya sebuah hubungan yang ada pada variabel dalam struktur akuntansi.
Penjelasan tersebut bertujuan untuk memperkirakan fenomena yang mungkin bisa
terjadi. Dalam melakukan sesuatu hal, tentu membutuhkan sebuah teori ini agar
ketika praktik bisa paham dan melakukannya secara benar. Tanpa sebuah teori
termasuk dalam ilmu akuntansi, seseorang akan sulit untuk memperkirakan suatu
hal yang mungkin terjadi kedepannya terutama peda pencatatan pembukuan dan
masalah finansial suatu entitas usaha.

Teori sering kali dijadikan dasar sebuah tindakan atau praktik. Gaffikin (2008:4)
mengemukakan bahwa pengembangan sebuah teori didesain untuk mendapatkan
sebuah pengertian dan kemudian teori tersebut dapat menjelaskan sebuah fenomena
yang terjadi. Manullang (2005) menambahkan bahwa teori berbeda dengan ilmu
akuntansi di mana teori dikembangkan dari hasil observasi empiris, ilmu akuntansi
cenderung dikembangkan atas dasar pertimbangan nilai yang dipengaruhi oleh
lingkungan di mana akuntansi diaplikasikan.

5
2.2 Perkembangan Teori Akuntansi di Indonesia
Perkembangan teori akuntansi di Indonesia mengikuti perkembangan teori
akuntansi dunia, yang mempunyai catatan lengkap adalah Amerika melalui
organisasi profesi AAA yang sampai sekarang tetap eksis mempertahankan
kualitasnya. Semula teori akuntansi di Indonesia mengacu pada perkembangan teori
akuntansi di USA yang berorientasi kepada standar akuntansi Amerika yaitu US
GAAP yang pengukurannya mengikuti historical cost. Sekarang bergeser pada
pengukuran nilai wajar yang standarnya konvergen dengan IFRS 2012 dan 2015.
Adopsi standar menuju konvergensi ini dilakukan secara bertahap. Tahapan
perkembangan standar akuntansi keuangan sejak namanya PAI yang ditetapkan
pada tahun 1973 oleh komite PAI. Pada tahun 1994 komite tersebut berubah nama
menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan (KSAK) yang telah menetapkan
untuk pertama kali bahwa PSAK mengacu pada IAS (sekarang IFRS), yaitu dengan
mengeluarkan 35 PSAK. Pada tahun 1998 Komite Standar Akuntansi Keuangan
berubah nama menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK). Tahun demi
tahun secara bertahap DSAK menyempurnakan PSAK yang telah disusun dan
diadopsi dari IAS/IFRS. Pada tahun 2009 DSAK telah menetapkan dua jenis
standar akuntansi untuk usaha kecil dan menengah yaitu pernyataan PSAK untuk
entitas tanpa akuntabilitas publik (PSAK-ETAP) dan standar akuntansi khusus
untuk transaksi syariah yaitu PSAK Syariah yang telah disajikan dalam tiga bahasa.
Pada tahun 2012 PSAK konvergen dengan IFRS untuk pertama kali diumumkan
secara formal dan pada tahun 2015 untuk tahapan berikutnya konvergensi kedua.
Jadi, sampai sekarang ada empat jenis standar akuntansi di Indonesia yaitu sebagai
berikut :
1. PSAK yaitu standar akuntansi yang digunakan untuk transaksi akuntansi
konvensional dan komersial pada perusahaan yang berskala besar baik
yang tercatat di pasar modal Indonesia maupun tidak tercatat di BEI.
2. PSAK Syariah yaitu standar akuntansi yang digunakan untuk transaksi
akuntansi syariah. Ada beberapa konsep dasar PSAK Syariah yaitu
ukhuwah, adalah, mashlahah, tawazun, syumuliyah, dan rahmatan lil
alamin.

6
3. PSAK ETAP dan PSAK untuk Usaha Kecil Menengah yaitu standar
akuntansi yang digunakan untuk transaksi akuntansi pada usaha kecil
menengah.
4. Standar Akuntansi Pemerintah merupakan standar akuntansi yang
digunakan untuk transaksi akuntansi pemerintah yang orientasinya pada
pelayanan publik atau non profit. SAP telah ditetapakan oleh presiden
melalui PP No. 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
dan direvisi dengan PP No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.

2.3 Klasifikasi Teori Akuntansi


Teori Akuntansi dapat diklasifikasikan berdasar pada tingkatan atau level teori
akuntansi, argumentasi teori akuntansi dan cara berdiri atau pendirian teori
akuntansi. Masing-masing klasifikasi tersebut sebagai berikut :
1) Klasifikasi Teori Akuntansi Berdasar pada Tingkatan - Teori Akuntansi
sebagai Bahasa
• Sintaktik merupakan studi logika atau tata bahasa. Sintaktik penting
dalam akuntansi karena secara ideal satu bagian informasi keuangan
secara logis berkaitan dengan bagian lain.
• Semantik merupakan studi makna atau arti bahasa. Semantik penting
dalam akuntansi karena secara idealinformasi keuangan mempunyai
kandungan ekonomi atau fisik yang diakui baik oleh produsen
maupun pengguna informasi. Semantik adalah teori-teori deskriptif
yang mempunyai kandungan empiris.
• Pragmatik merupakan studi pengaruh bahasa, baik pendekatan
ekonomi maupun perilaku berkenaan dengan hal tersebut
mengutamakan pragmatik, hampir semua riset-riset terkini
orientasinya cenderung pragmatik.
2) Klasifikasi Teori Akuntansi Berdasar pada Argumentasi Logis
Teori dibentuk melalui proses argumentasi deduktif dan induktif. Masing-
masing dijelaskan sebagaimana berikut ini :

7
• Deduktif merupakan aliran argumentasi dari generalisasi ke spesifik.
Argumentasi deduktif merupakan argumentasi logis yang digunakan
untuk menurunkan satu atau lebih simpulan dari premis yang sudah
ada
• Induktif merupakan aliran argumentasi dari spesifik ke generalisasi.
Argumentasi induktif berkenaan dengan menguji hipotesis atas dasar
data-data yang dikumpulkan dengan menggunakan hasil analisis
statistik sebagai dasar menraik kesimpulan. Argumentasi induktif
biasanya deskriptif yaitu berusaha mendapatkan hubungan yang
sebenarnya ada.
3) Klasifikasi Teori Akuntansi Berdasar pada Cara Berdirinya
• Normatif – preskriptif
Teori akuntansi normatif didasarkan atas upaya pembenaran tentang
apa yang seharusnya dipraktikkan. Teori akuntansi normatif disebut
juga Teori Apriori (bersifat deduktif) karena bukan hasil dari
penelitian empiris. Hal ini disebabkan oleh pengalaman praktik
langsung yang telah dilakukan misalnya pernyataan tentang laporan
keuangan yang seharusnya didasarkan pada metode pengukuran
tertentu atau dihasilkan melalui kegiatan “semi research”. Teori
normatif lebih berkonsentrasi pada penciptaan laba sesungguhnya
dan pengambilan keputusan.
Teori normatif ini didasarkan pada anggapan bahwa akuntansi
merupakan sistem pengukuran, laba dan nilai dapat diukur secara
tepat, akuntansi keuangan bermanfaat untuk pengambilan keputusan
ekonomi, pasar tidak efisien, dan ada beberapa pengukur laba yang
unik.
Pada praktiknya teori akuntansi normatif adalah pendapat subjektif
maka sulit untuk diterima begitu saja karena harus dapat diuji secara
empiris supaya dapat dikatakan sistem akuntansi yang dihasilkan
sebagai sesuatu yang ideal. Para ahli bidang akuntansi telah
menyatakan bahwa teori akuntansi positif lebih diterapkan
dibandingkan teori akuntansi normatif.

8
• Positif – deskriptif
Teori preskriptif berusaha untuk menjelaskan data apa yang
seharusnya dikomunikasikan dan bagaimana pengguna seharusnya
mempresentasikannya, yaitu pengguna berusaha menjelaskan apa
yang seharusnya dibanding dengan apa itu. Teori akuntansi positif
adalah teori akuntansi yang berupaya menjelaskan suatu proses
dengan menggunakan kemampuan pemahaman serta pengetahuan
akuntansi saat menentukan kebijakan akuntansi yang sesuai dalam
menghadapi kondisi di masa yang akan datang. Prinsip dari teori ini
beranggapan bahwa tujuan dari teori akuntansi bermaksud untuk
memprediksi dan menjelaskan praktik akuntansi. Teori akuntansi
positif merupakan studi lanjutan dari teori akuntansi normatif karena
kegagalan dari teori normatif dalam menjabarkan fenomena praktik
yang terjadi secara real. Teori normatif merupakan pendapat
subjektif sehingga tidak dapat diterima secara mentah, harus dapat
diuji secara empiris supaya memiliki dasar teori yang kuat. Terdapat
tiga hipotesis yang menjadi asumsi pada teori akuntansi positif yaitu
hipotesis rencana bonus, hipotesis hutang atau ekuitas, dan hipotesis
cost politik.

2.4 Accounting Research


Metode riset menggabungkan antara fakta atau fenomena yang ada dengan teori
yang memicunya. Oleh karenanya, antara teori serta fakta keduanya benar-benar
diperlukan dalam metode riset akuntansi ilmiah. Metode riset akuntansi bisa
dipakai untuk dasar pembentukan satu teori yang menerangkan serta
memperkirakan fakta atau fenomena yang ada pada praktik. Fakta atau fenomena
bisa digali lewat instrumen penelitian yang selanjutnya menjadi data kemudian
diproses serta menjadi hasil penelitian empiris.
Saat periset memiliki inspirasi atau ide untuk penelitian, maka yang dipikirkan
pertama-tama ialah data dan fenomena atau fakta serta terdapat teori atau konsep
yang berkaitan dengan kerangka logika. Sebelum periset mengerjakan riset
akuntansi ilmiah, maka harus dipastikan dahulu terdapat teori dasar yang berkaitan

9
serta dipastikan ada datanya. Bila ada teori yang mapan tetapi tidak ada datanya,
maka riset ilmiah tidak bisa dilaksanakan secara baik.

2.5 Peran Riset Akuntansi


Dalam beberapa waktu terakhir, akademisi memiliki kecenderungan untuk
membawa akuntansi menjadi suatu ilmu pengetahuan ilmiah atau sains (science)
yang makin menjauhkan antara dunia praktik dan dunia akademik. Penempatan
akuntansi sebagai sains membawa konsekuensi bahwa teori akuntansi harus bebas
dari pertimbangan nilai (value-judgment) dan bersifat deskriptif. Hal ini
menyebabkan subjek/fenomena bahasan di tingkat akademik cenderung bergeser
dari apa dan bagaimana suatu kejadian atau transaksi harus dicatat atau dilaporkan
untuk mencapai tujuan ekonomik dan sosial tertentu (teori normatif) ke apa yang
nyatanya dilakukan para pelaku ekonomi (termasuk akuntan) dan mengapa mereka
berbuat demikian (teori positif atau deskriptif).
Teori akuntansi dikembangkan agar pengetahuan akuntansi menjadi sejajar
dengan pengetahuan ilmiah yang lain seperti ilmu alam. Teori akuntansi akan berisi
hipotesis-hipotesis baik yang telah teruji secara empiris ataupun belum tentang
variabel-variabel yang berkaitan dalam pelaku ekonomi dan perilaku pasar modal
yang diteorikan. Adanya kecenderungan seperti ini menjauhkan dunia praktik
dengan pendidikan karena peneliti di bidang akuntansi tidak berminat lagi untuk
membahas masalah bagaimana memperlakukan suatu transaksi dan mengapa
demikian. Sedangkan di sisi lain, praktisi selalu dihadapkan pada masalah aktual
yang memerlukan keputusan mendesak sehingga tidak sempat lagi untuk
memikirkan teori di balik keputusannya. Sehingga, keputusannya lebih banyak
didasarkan pada kepraktisan dan manfaat jangka pendek. Sterling (1979)
menggambarkan tiga aspek penting yang saling berkaitan yang melandasi
pengembangan akuntansi yaitu: riset (research), pengajaran/pendidikan (teaching),
dan praktik (practice).

2.6 Penggolongan Metode Riset


Menurut Supranto (2003), jenis riset dapat digolongkan menjadi 3 yaitu :
1) Alasan melakukan riset

10
2) Tempat melakukan penyelidikan
3) Metode pengumpulan data dan tekniknya.

Schroeder et.al., (2001) menjelaskan teori akuntansi dapat dikembangkan dengan


menggunakan beberapa metode riset. Pada umumnya riset yang digunakan adalah :
1) Pendekatan Deduktif (Deductive Approach)
Pendekatan Dedukti (Deductive Approach) adalah pendekatan yang
menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan
(conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan.
2) Pendekatan Induktif (Inducktive Approach)
Pendekatan Induktif menekan pada pengamatan dahulu, lalu menarik
kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut.
3) Pendekatan Pragmatis (Pragmatic Approach)
Pendekatan Pragmatis (Pragmatic Approach) membangun teori
berdasarkan kepada konsep penggunaan dan kegunannya. Sebagian
besar praktek dan prinsip yang ada sekarang dihasilkan dari
pendekatan pragmatis
4) Pendekatan Etika (Ethical Approach)
Dalam Pendekatan Etika (Ethical Approach), menekankan pada konsep
kejujuran, hukum, dan keadilan. Tidak ada orang yang menyangkal
konsep ini sebagai panduan yang digunakan oleh peneliti, tetapi ada
pertanyaan mengenai keadilan yang relatif, artinya keadilan bagi
seseorang, belum tentu adil bagi yang lainnya, juga tujuan, dan
kondisinya.
5) Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach)
Dalam Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach), akuntansi dianggap
sebagai sebuah praktek yang konsekuensinya direfleksikan oleh orang
atau kondisi sosial yang menjalankannya. Termasuk cara berinteraksi
dengan organisasi lain serta fenomenanya.
6) Penelitian dengan Metode Ilmiah (Scientific Method of Inquiry)
Penelitian dengan metode ilmiah merupakan gabungan dari pendekatan
deduktif dan pendekatan induktif. Penelitian dengan metode ilmiah

11
dikembangkan untuk ilmu alam dan ilmu fisika, dan tidak secara khusus
dikembangkan untuk ilmu sosial seperti contohnya ilmu akuntansi.
Penelitian dengan metode ilmiah memiliki keterbatasan saat digunakan
dalam riset akuntansi, hal ini dikarenakan pengaruh dari lingkungan
manusia dan ekonomi membuat tidak mungkin menggunakan variabel
konstan.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya teori akuntansi dijadikan sebagai dasar untuk memahami
pelaporan keuangan dan bagaimana perusahaan membuat dan menyampaikan
laporan keuangannya dengan menggunakan strategi yang tepat. Sebuah studi
mendalam tentang teori akuntansi dilakukan untuk melihat ke dalam praktik
akuntansi yang ada, bagaimana mereka berkembang dan modifikasi atau melakukan
penambahan yang mungkin dilakukan terhadap ilmu akuntansi dari waktu ke
waktu. Prinsip akuntansi ini berfungsi sebagai kerangka untuk pelaporan dan
laporan keuangan yang akurat. Tanpa sebuah teori termasuk dalam ilmu
akuntansi, seseorang akan sulit untuk memperkirakan suatu hal yang mungkin
terjadi kedepannya terutama peda pencatatan pembukuan dan masalah finansial
suatu entitas usaha.
Akuntansi adalah ilmu pengetahuan ilmiah yang makin menjauhkan antara dunia
praktik dan akademik. Penempatan akuntansi sebagai sains membawa konsekuensi
bahwa teori akuntansi harus bebas dari pertimbangan nilai (value-judgment) dan
bersifat deskriptif. Teori akuntansi dikembangkan agar pengetahuan akuntansi
sejajar dengan pengetahuan ilmiah yang lain seperti ilmu alam. Teori akuntansi
akan berisi hipotesis-hipotesis baik yang telah teruji secara empiris atau unlum
tentang variabel-variabel yang berkaitan dalam pelaku ekonomi dan perilaku pasar
modal yang diteorikan.
Schroeder et.al., (2001) menjelaskan teori akuntansi dapat dikembangkan
dengan menggunakan beberapa metode riset. Pada umumnya riset yang digunakan
adalah Pendekatan Deduktif (Deductive Approach) adalah pendekatan yang
menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis
yang diberikan. Pendekatan Induktif (Inducktive Approach) menekan pada
pengamatan dahulu, teori berdasarkan kepentingan tersebut, teori berdasarkan
kepentingan dan kegunaan yang adalah. Pendekatan Perilaku (Behavioral Approach)
dianggap sebagai praktek yang konsekuensi dirifleksikan oleh orang atau kondisi
sosial yang menjalankannya

13
DAFTAR PUSTAKA

Pembahasan Lengkap Teori Akuntansi Dan Perkembangannya Di Indonesia


(accurate.id)
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=yhz-
DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=info:jly4FCALYAoJ:scholar.google.com/&ots=O
E_a_0BkD4&sig=XKUdSOoG0lTkf9tg561-iu
1Fbs&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false

14

Anda mungkin juga menyukai