Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori Akuntansi


Dosen Pengampu : Novika, S.E., M.Acc., Ak.

Disusun Oleh :
Anggita Vermata Sari (130190062)
Melanda Wandari (130200042)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI IBEK PANGKALPINANG
PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk dan isi
sesuai tepat pada waktunya. Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas untuk mata
kuliah Teori Akuntansi, dengan judul : “Pengertian Teori Akuntansi”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bu
Novika, S.E., M.Acc. Ak, selaku dosen mata kuliah Teori Akuntansi atas materi yang
diberikan, serta pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna baik dari
penyusunan, bahasa serta kelengkapan materi yang didapat dikarenakan dengan terbatasnya
pengetahuan dan pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran serta masukan yang membangun dari berbagai pihak yang dapat membantu kami
dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat membantu pihak lain dan dipergunakan dengan baik untuk
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.

Pangkalpinang, September 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akuntansi adalah suatu disiplin ilmu yang berfokus pada pengumpulan, pencatatan,
pengklasifikasian, analisis, dan pelaporan transaksi keuangan suatu entitas atau organisasi.
Teori akuntansi adalah kerangka kerja konseptual yang digunakan untuk memahami dan
menggambarkan dasar-dasar akuntansi serta prinsip-prinsip yang mengatur praktik
akuntansi. Akuntansi telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Seiring berjalannya waktu,
perkembangan ekonomi dan bisnis menyebabkan perubahan dalam praktik akuntansi. Oleh
karena itu, teori akuntansi menjadi penting untuk memberikan landasan yang kuat dalam
menyusun standar akuntansi yang relevan dengan lingkungan bisnis yang selalu berubah.

Praktik akuntansi bertujuan untuk menghasilkan informasi keuangan yang akurat, relevan,
dan dapat diandalkan. Teori akuntansi membantu menjelaskan mengapa informasi ini
penting dan bagaimana informasi tersebut dapat digunakan oleh berbagai pemangku
kepentingan seperti investor, kreditor, manajemen, dan pemerintah. Di seluruh dunia,
terdapat berbagai badan standar akuntansi yang mengeluarkan pedoman untuk praktik
akuntansi. Teori akuntansi membantu merumuskan dasar-dasar konseptual yang digunakan
dalam merancang standar-standar ini, seperti Generally Accepted Accounting Principles
(GAAP) di Amerika Serikat atau International Financial Reporting Standards (IFRS) yang
digunakan secara internasional.

Teori Akuntansi terdiri atas dua kata yaitu teori dan akuntansi. Teori merupakan suatu
susunan yang saling berkaitan tentang hipotesis, konsep dan prinsip yang membentuk
kerangka acuan untuk bidang yang dibahas (Webster’s Third New International Dictionary).
Teori didefinisikan sebagai kristalisasi dari fenomena empiris dan dalil normatif yang
disusun serta digambarkan dalam bentuk dalil-dalil yang disimpulkan dari fenomena dan
disajikan dalam bentuk kalimat-kalimat pendek yang dapat berlaku secara umum. Adapun
akuntansi lahir dari lingkungan ekonomi kapitalis. Akuntansi adalah alat untuk mengukur
pertanggungjawaban. Akuntansi dikatakan sebagai sistem informasi. Akuntansi merupakan
tool of management alat untuk mengumpulkan harta dan memeliharanya agar proses
akumulasi kekayaan berjalan lancar dan penguasaannya tetap di tangan kapitalis. Teori
Akuntansi menjelaskan mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang terjadi sekarang
ini.
Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai Pengertian Teori Akuntansi beserta
siklus, peran dan proses dan penerapan terhadap akuntansi.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam
makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan Teori dan Perumusan Teori?
2. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi dan Siklus Akuntansi?
3. Bagaimana Teori dari sudut Akuntansi?
4. Apa peran dan proses pengukuran dalam akuntansi?
5. Bagaimana Pendekatan ilmiah terhadap akuntansi?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka makalah penelitian ini dibuat bertujuan
untuk :

1. Mengetahui Pengertian dan Perumusan teori

2. Mengetahui Pengertian Akuntansi dan Siklus Akuntansi

3. Mengetahui bagaimana Teori dari sudut pandang Akuntansi

4. Mengetahui bagaiman peran dan proses pengukuran dalam akuntansi

5. Mengetahui Bagaimana pendekatan ilmiah terhadap akuntansi


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN PERUMUSAN TEORI


Teori Akuntansi terdiri atas dua kata yaitu teori dan akuntansi. Teori merupakan suatu
susunan yang saling berkaitan tentang hipotesis, konsep dan prinsip yang membentuk
kerangka acuan untuk bidang yang dibahas (Webster’s Third New International Dictionary).
Teori didefinisikan sebagai kristalisasi dari fenomena empiris dan dalil normatif yang
disusun serta digambarkan dalam bentuk dalil-dalil yang disimpulkan dari fenomena dan
disajikan dalam bentuk kalimat-kalimat pendek yang dapat berlaku secara umum. Adapun
akuntansi lahir dari lingkungan ekonomi kapitalis. Akuntansi adalah alat untuk mengukur
pertanggungjawaban. Akuntansi dikatakan sebagai sistem informasi. Akuntansi merupakan
tool of management alat untuk mengumpulkan harta dan memeliharanya agar proses
akumulasi kekayaan berjalan lancar dan penguasaannya tetap di tangan kapitalis.

Menurut KBBI, teori merupakan pendapat yang diungkapkan dari suatu peristiwa atau
kejadian berdasarkan azas dan hukum yang menjadi dasar ilmu pengetahuan dan peraturan
yang berlaku. Teori diartikan sebagai serangkaian konsep yang fundamental dan harus
dipahami oleh seorang peneliti karena secara sistematis berhubungan untuk menjelaskan
fenomena sosial yang terjadi. Teori juga di artikan sebagai seperangkat proposisi yang
terintegrasi dan dapat dihubungkan secara logis antara satu dengan lainnya untuk dapat
menelaskan fenomena yang diamati. Sedangkan secara umum teori didefinisikan sebagai
sebuah konsep yang diperoleh melalui jalan sistematis dan dapat diuji kebenarannya
(Sugiyono, 2010).

Pengertian teori dalam teori akuntansi seperti dikemukakan Hendriksen (1982) maupun
Belkoui (1981) tidak seperti pengertian teori dari ilmu pengetahuan yang murni yang sudah
mapan seperti teori ekonomi (misalnya teori tentang hukum permintaan dan hukum
penawaran), psychology (misalnya teori tentang perilaku terhadap informasi) ataupun
statistika (misalnya teori tentang hubungan harga dengan informasi). Jadi teori semacam ini
bukan teori sebagai penjelasan ilmiah seperti pendapat Belkouli sebagaimana yang dikutip
oleh Suwardjono (1989), yang mengatakan bahwa teori akuntansi hanyalah suatu
kemungkinan dan itupun bukan didasarkan pada adanya penelitian ilmiah akan tetapi
didasarkan oleh keyakinan sematamata (as an article of faith). Oleh karena itu Belkouli
(1981) berpendapat bahwa metodologi yang digunakan dalam mengembangkan teori
akuntansi tidak harus metodologi ilmiah. Kerangka teoritis yang dibangun teori akuntansi
disebut sebagai, theoritical framework for the discipline‟ yang berguna untuk membenarkan
(justify) praktik-praktik akuntansi yang dipandang bermanfaat dan untuk membenarkan
praktik yang dianut tersebut.

Menurut Kerlinger (1964) tujuan utama teori akuntansi adalah menyediakan dasar
peramalan dan penjelasan tingkah laku akuntansi dan peristiwa-peristiwa. Teori adalah
seperangakat konsep-konsep atau gagasan-gagasan, defenisi-defenisi dan dalil-dalil yang
menyajikan pandangan sistematik atas kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa dengan
mengkhususkan hubungan antara variabel-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan
memprediksi kejadian-kejadian tersebut. Sedangkan Matthew dan Parera (1993)
mengatakan bahwa tujuan utama teori akuntansi adalah untuk memberikan kerangka
pengembangan ide-ide baru dan menjadi referensi dalam proses pemilihan metode
pengembangan akuntansi.

Dalam teori akuntansi, terdapat unsur-unsur teori akuntansi yang menunjukkan tujuan
laporan keuangan, postulat, konsep akuntansi, standar akuntansi. Struktur teori akuntansi
yang terdiri dari unsur-unsur yang saling terkait dan memandu pengembangan teori dan
perumusan standar atau teknik akuntansi. Menurut (Heri, 2009) Elemen-elemen tersebut
adalah :

1. Merumuskan tujuan laporan keuangan.

2. Postulat akuntansi diterjemahkan dari rumusan tujuan laporan tahunan.

3. Konsep teoritis akuntansi, diambil dari rumusan tujuan laporan keuangan.

4. Dasar-dasar akuntansi, yang diterjemahkan dari postulat dan konsep teoritis akuntansi.

5. Standar atau teknik akuntansi yang memandu penyusunan laporan keuangan sesuai
dengan kebutuhan pemakai, dirumuskan atas dasar prinsip dasar akuntansi.

Perumusan Teori Akuntansi di Indonesia Selama ini Indonesia belum melakukan upaya
berkesinambungan untuk mengembangkan teori dan standar akuntansi sendiri. Keadaan saat
ini dalam perumusan teori akuntansi tetap memakai teori atau standar dari Akuntansi
Amerika, atau IASC (International Accounting Standards Committee) terbaru, yang
dijadikan sebagai pondasi pengembangan ilmu akuntansi. Standar akuntansi dan audit terus
mengadopsi atau menerjemahkan pedoman Amerika atau IASC tentang standar serat,
dengan berbagai perubahan kecil. Usaha terbaru oleh para profesional akuntansi adalah
pengembangan standar akuntansi Indonesia yang belum menyentuh dasar-dasar teori
akuntansi. Saat ini, standar akuntansi Indonesia belum sepenuhnya mengadopsi Standar
Pelaporan Akuntansi berbasis Internasional atau International Financial Reporting
Standards (IFRS). Namun, masih mengacu pada US GAAP (United State General Accepted
Accounting Standard), meskipun beberapa pasal telah mengadopsi IFRS yang diselaraskan.

B. PENGERTIAN AKUNTANSI DAN SIKLUS AKUNTANSI


Menurut Weygandt, Kieso, dan Kimmel Akuntansi merupakan sebuah bagian sistem
informasi yang mengidentifikasi sebuah catatan dan mengkomunikasikan insiden ekonomi
pada suatu organisasi terhadap pengguna yang berkepentingan. Menurut Warren dkk
(2005:10) Secara umum, akuntansi adalah sistem informasi yang menghasilkan laporan
kepada pihak-pihak yang memiliki sebuah aktivitas ekonomi serta kondisi perusahaan.

Pengertian Siklus Akuntansi dapat diartikan sebagai setiap tindakan akuntansi dalam suatu
perusahaan yang harus mereka identifikasi, analisis, dan catat menggunakan proses yang berulang.
Siklus ini berlangsung dalam kurun satu tahun kalender. Semua prinsip, peraturan, metode, dan
teknik akuntansi perusahaan gunakan pada kurun waktu tersebut untuk mencatat semua aktivitas
akuntansi yang terkait dengan bisnis. Siklus ini biasanya mulai dengan pembukaan buku di awal
tahun dan berakhir dengan jurnal penutup. Selama perusahaan beroperasi, prosedur akuntansi ini
akan mereka lakukan terus menerus. Akibatnya, proses tersebut menjadi sebuah siklus. Keberadaan
siklus tersebut dapat membantu pemilik usaha dalam mengkaji situasi keuangan perusahaan.

Menurut Dina Fitria (2014:28), siklus akuntansi mengacu pada tahapan kegiatan akuntansi yang
dimulai segera setelah transaksi terjadi dalam suatu entitas. Tahapan ini terdiri dari pencatatan,
penggabungan, pengikhtisaran data keuangan yang telah terproses sebelumnya, dan pelaporan.
Sedangkan menurut Rahman Pura (2013:18) berpendapat bahwa siklus akuntansi adalah
seperangkat tugas dan tahapan akuntansi yang terjadi secara sistematis. Tahapan tersebut mulai
dengan pencatatan akuntansi dan diakhiri dengan penutupan pembukuan.

Perbedaan Siklus Akuntansi dan Proses Akuntansi yaitu proses akuntansi memerlukan
sejumlah proses yang sedang berlangsung untuk memproses data transaksi. Sementara itu,
siklus akuntansi melanjutkan rangkaian kegiatan yang sama, tetapi dilanjutkan dengan aktivitas
tambahan untuk memastikan bahwa catatan akuntansi disiapkan untuk digunakan pada periode
mendatang. Aktivitas tambahan adalah pembuatan jurnal pembalik dan posting jurnal tersebut ke
akun yang sesuai.

Tahapan Siklus Akuntansi, Siklus akuntansi biasanya mulai dengan transaksi dan berakhir dengan
pembuatan laporan keuangan perusahaan. Selain itu, saldo harus selesai pada jurnal penutup atau
saat mencapai jurnal pembalik.

1. Identifikasi Transaksi
Identifikasi setiap transaksi adalah tahap pertama siklus akuntansi. Akuntan harus secara akurat
menyelesaikan tugas identifikasi ini, yang dapat mereka lakukan dengan melacak setiap transaksi
yang terjadi. Kwitansi, faktur, nota, dan dokumen lain yang sah dalam bidang akuntansi dapat
berguna sebagai bukti transaksi ini. Oleh karena itu, setiap transaksi akuntansi harus mencakup
dokumentasi transaksi yang dapat akuntan catat dan identifikasi, terutama yang terkait dengan
perubahan situasi keuangan perusahaan..

2. Menganalisis Transaksi

Setelah mencatat transaksi, tahapan selanjutnya dari siklus akuntansi adalah memeriksa setiap
transaksi yang telah dilakukan. Sebab, dalam mengambil keputusan, analisis transaksi dapat
berdampak pada situasi keuangan perusahaan. Double-entry system digunakan dalam akuntansi
sebagai metode pencatatan. Oleh karena itu, transaksi akuntansi memengaruhi debit dan kredit
keuangan dengan cara yang sama. Secara sistematis, menggunakan persamaan seperti: Aktiva =
Kewajiban + Ekuitas

3. Pencatatan Transaksi dalam Jurnal

4. Membukukan Jurnal Penyesuaian ke Buku Besar

Kemudian, siklus akuntansi selanjutnya adalah memindahkan semua transaksi dari jurnal ke buku
besar setelah dicatat. Pada tahapan siklus akuntansi ini, nomor-nomor kode tertentu diberikan
untuk setiap rekening yang ada di buku besar. Tujuannya, untuk memudahkan proses identifikasi
dalam jurnal. Selain itu, jika transaksi akuntan catat dalam buku besar, akan lebih mudah untuk
memeriksanya kembali atau melihat referensi terkait.

5. Menyusun Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian

6. Membuat Neraca Saldo Penyesuaian Serta Laporan Keuangan

7. Menyusun Jurnal Penutup

Seorang akuntan harus menyiapkan jurnal penutup sebagai langkah terakhir pada tahapan siklus
akuntansi ini. Pada akhir periode akuntansi, jurnal penutup ini dibuat dengan menutup rekening
nominal atau rekening laba rugi. Menutup kedua akun dengan menyetel nilai setiap rekening ke
nol.

8. Penyusunan Neraca Saldo Setelah Penutupan

9. Buat Jurnal Pembalik

Sama halnya seperti menyusun neraca saldo setelah penutupan, tahap siklus akuntansi ini juga
opsional. Jurnal pembalik dibuat untuk memudahkan pencatatan transaksi tertentu yang akan
terjadi berulang kali pada periode berikutnya.
C. TEORI DARI SUDUT AKUNTANSI
Pada dasarnya, teori akuntansi adalah bentuk penalaran logis yang mengevaluasi dan
mengembangkan praktik- praktik akuntansi. Hasil dari penalaran yang logis tersebut berupa
kerangka konseptual yang menjadi bentuk konstitusi akuntansi tersendiri. Akuntansi dalam
hal ini juga memiliki tujuan untuk dicapai sehingga membahas bentuk pertimbangan nilai
atau Value Judgement. Berdasarkan sasaran atau tujuan yang ingin dicapai, teori akuntansi
dibedakan menjadi berbagai jenis, seperti berikut ini:

1. Teori Positif Akuntansi

Teori ini menjelaskan tentang fenomena akuntansi seperti adanya atas dasar pengamatan
empiris pada setiap aktivitas keuangan di perusahaan atau lembaga. Dalam praktiknya
teori jenis ini berusaha mencari hal- hal yang baik dan tepat untuk menghasilkan
keuntungan atau kebaikan semaksimal mungkin.

2. Teori Normatif Akuntansi

Teori ini menjelaskan tentang fenomena akuntansi untuk menjustifikasi dan


membenarkan standar akuntansi dengan tujuan yang harus dicapai atas kehadiran dan
pembentukannya. Berdasarkan pada aspek tataran estetika semiotika yang membahas
tentang teori umum dengan tanda- tanda dan symbol- symbol di bidang linguistic, teori
akuntansi dibedakan menjadi beberapa jenis seperti berikut ini:

 Teori Sintaktik adalah teori yang membahas tentang pelaporan keuangan dan
memberi penalaran tentang mengapa data atau informasi bisa disajikan dengan cara
tersebut.

 Teori Semantik adalah teori yang menjelaskan tentan perhatian pada masalh-
masalah tand aatau symbol yang digunakan sebagai bentuk pengukuran dan penyajian
kegiatan operasi dan objek fisik pada perusahaan dalam bentuk laporan keuangan.
Teori ini juga membahas tentang penalaran mengapa kegiatan perusahaan bisa
disimbolkan dengan cara- cara tertentu untuk membentuk suatu strategi tertentu pula.

 Teori Pragmatik adalah membahas tentang pengaruh informasi terhadap perubahan


perilaku dalam penggunaan laporan keuangan. Teori ini menjelaskan bagaimana
reaksi pihak yang dituju oleh informasi- informasi akuntansi yang digunakan secara
tepat.

Konsep teori pada perumusan prinsip-prinsip dasar akuntansi adalah:

1. Teori Kepemilikan (Proprietory Theory)


Dalam teori kepemilikan, entitas hanya sebagai wakil pemilik, entitas hanyalah agen,
Yang menjadi perhatian dalam pencatatan serta penyajian laporan keuangannya bukan
entitas melainkan pemilik. Penentuan beserta analisis kekayaan bersih merupakan hak
dari pemilik. Persamaan akuntansi dalam konsep teori ini adalah:

Aktiva – Kewajiban = Ekuitas Pemilik

2. Teori Entitas (Entity Theory)

Dalam konsep ini entitas adalah suatu badan yang harus dibedakan dan terpisah dari
pemilik. Penyajian laporan keuangan yang berasal dari pencatatan akuntansi
dipusatkan perhatiannya pada entitas (perusahaan), bukan pada pemilik. Persamaan
akuntansi dalam konsep teori adalah:

Aktiva = Ekuitas

Aktiva = Kewajiban + Ekuitas Pemegang Saham

3. Teori Dana (Fund Theory)

Pusat perhatian catatan dan pembuatan laporan keuangan pada konsep teori dana
adalah kelompok aktiva bukan pada pemilik ataupun entitas. Kelompok aktiva yang
menjadi pusat perhatian pemakaiannya sudah dibatasi dengan membayar atau
menyelesaikan sebesar kewajiban yang tertentu. Konsep pada teori ini beranggapan
bahwa suatu entitas adalah unit dana. Persamaan teori dalam akuntansi dana sebagai
berikut:

Aktiva = Pembatasan Aktiva

4. Teori Badan Usaha (The Enterprise Theory)

Pusat perhatian pada teori badan usaha ialah semua pihak yang mempunyai hubungan
atau terlibat secara langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan. Dalam teori
ini, informasi akuntansi seharusnya tidak hanya mementingkan pemilik perusahaan,
tetapi pemakai lainnya seperti manajemen, pemerintah, masyarakat, kreditur, pegawai
harus mendapat perhatian juga.

5. Teori Ekuitas Residual (Residual Equity Theory)

Pemegang saham pada pandangan teori ini adalah mereka memiliki ekuitas dalam
perusahaan seperti halnya dengan pemegang saham ekuitas yang lain tetapi tidak
dianggap pemilik perusahaan. Dalam teori ini hasil perubahan atas penilaian aktiva,
laba ditahan, laba bersih serta perubahan hak pada pemegang ekuitas yang lainnya
tercermin pada residual equity pada pemegang saham biasa. Konsep pada teori ini
adalah merupakan pandangan antara teori entitas dan proprietary dengan persamaan
akuntansi sebagai berikut:

Aktiva – Ekuitas Khusus = Ekuitas Residual

6. Teori Pengendali (Commander Theory)

Pengendali sama dengan manajemen, dimana dalam melaksanakan tugasnya


manajemen membutuhkan informasi untuk melaksanakan fungsi merencanakan dan
mengendalikan perusahaan sesuai keinginan pemilik. Pusat perhatian teori pengendali
adalah mereka yang berwenang melaksanakan control terhadap pengembangan suatu
lembaga. Teori ini menekankan pada pertanggungjawaban dalam pengelolaan
kekayaan atas apa yang diamanahkan kepadanya.

7. Investor Theory

Konsep pada teori ini mirip dengan konsep residual equity theory, perbedaannya jika
residual equity theory pusat perhatiannya hanya terletak di investor saham biasa,
sedangkan pada investor theory pusat perhatiannya pada kreditur, investor saham
biasa dan investor saham preferen. Perhatian pada teori ini adalah para investor atau
kreditur (specific equites) yang merupakan pemilik dan pemegang saham (residual
equities). Penyajian laporan arus kas sangat penting peranannya dalam teori ini karena
untuk pemenuhan kebutuhan informasi para kreditur serta investor untuk proses
pengambilan keputusan. Persamaan akuntasi pada teori ini :

Assets = Spesific Equitas + Residual Equities

D. PERAN DAN PROSES PENGUKURAN DALAM AKUNTANSI


Pengukuran dalam konteks akuntansi mengacu pada metode yang digunakan untuk
menuliskan satuan mata uang beserta jumlahnya dalam laporan keuangan. Pengukuran juga
melibatkan penentuan jumlah item atau tahun. Pengukuran penting dari perspektif
pengambilan keputusan dan pilihan pengukuran yang dibuat berdampak pada kualitas
informasi akuntansi yang dihasilkan, serta memberikan penilaian akurat terhadap kinerja
manajemen. Bukti menunjukkan bahwa ada manfaat untuk pengukuran akuntansi tetapi ada
sejumlah keterbatasan yang juga perlu diakui.

Proses pengukuran dalam akuntansi, Akuntan mengukur aset, kewajiban, dan ekuitas
pemegang saham suatu entitas bisnis serta perubahan apa pun yang terjadi di
dalamnya. Dengan menetapkan dampak perubahan tersebut pada periode waktu tertentu
(periodisitas), mereka dapat mengetahui laba bersih atau kerugian bersih entitas akuntansi
pada periode tersebut. Akuntan mengukur berbagai aset bisnis dengan cara yang
berbeda. Mereka mengukur uang tunai pada jumlah yang ditentukan. Mereka mengukur
persediaan, biaya dibayar di muka, aset tetap, dan aset tak berwujud berdasarkan biaya
historisnya (jumlah aktual yang dibayarkan). Setelah tanggal akuisisi, mereka membawa
beberapa barang, seperti persediaan, dengan harga yang lebih rendah antara biaya perolehan
dan nilai pasar. Setelah tanggal akuisisi, aset tetap dan aset tidak berwujud dicatat sebesar
biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan atau amortisasi. Mereka mengukur
kewajiban pada jumlah uang tunai yang akan dibayarkan atau nilai jasa yang akan dilakukan
untuk memenuhi kewajiban.

Akuntan dapat dengan mudah mengukur beberapa perubahan aset dan liabilitas, seperti
perolehan aset secara kredit dan pembayaran liabilitas. Perubahan aset dan liabilitas lainnya,
seperti yang dicatat dalam jurnal penyesuaian, lebih sulit diukur karena sering kali
melibatkan estimasi dan/atau perhitungan. Akuntan harus menentukan kapan perubahan
terjadi dan jumlah perubahannya.

E. PENERAPAN PENDEKATAN ILMIAH TERHADAP AKUNTANSI


Karena teori akuntansi belum dapat atau tidak perlu dikembangkan sebagai penjelasan
ilmiah maka sebagian penulis buku akuntansi yang ditulisnya mereka menempatkan diri
sebagai kelompok “middle range” dan buku teori akuntansi yang ditulisnya, mereka
menempatkan teori akuntansi pada pengertian sebagai suatu anomaly tetapi sampai sekarang
istilah teori akuntansi tetap ada, misalnya teori akuntansi tetap menjadi salah satu mata
kuliah wajib yang diajarkan pada perguruan tiggi pada jurusan atau program akuntansi di
sebagaian besar Negara di dunia.

Teori akuntansi (accounting theory) tetap menjadi judul buku literatur atau text book sampai
sekarang. Di Indonesia mata kuliah teori akuntansi masuk dalam kurikulum nasional
(kurnas) program strata satu (S1) maupun strata dua (2) jurusan akuntansi. Akuntansi
bekepentingan dalam menyediakan informasi kepada para penggunanya. Dalam hal ini
akuntansi sebagai sarana komunikasi bisnis, sehingga akuntansi dikatakan sebagai bahasa
bisnis. Teori harus dinyatakan dalam bahasa, yang bisa bersifat verbal dan matematika.
Teori harus dimulai dari abstraksi yang ada dalam pikiran manusia, supaya berguna, teori
harus dikaitkan dengan dunia nyata. Metodologi yang digunakan dalam perumusan teori
akuntansi menggunakan berbagai pendekatan. Belkaoui mengkategorikan teori dalam arti
middle range, yang berarti bukan teori sebagai penjelasan ilmiah (scientific explanation)
dan metodologinya pun tidak harus menggunakan metodologi ilmiah, dapat menggunakan
berbagai pendekatan. Berbagai pendekatan yang dapat diguanakan dalam perumusan teori
akuntansi (Belkaoui) adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan Nonteoritis

a. Pendekatan pragmatik

Pendekatan ini menekankan pada kepentingan praktik yang berusaha merumuskan


teori dan pengambangan prinsip akuntansi sesuai dengan kegunaannya untuk
memecahkan masalah praktik Dalam teori pragmatis ini, suatu pertanyaan akan
dianggap benar apabila diukur dari kriteria apakah pertanyaan tersebut bersifat
fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya, mempunyai kegunaan praktis dalam
kehidupan manusia. Misalkan, ditemukan teori X dalam akuntansi keuangan, dan
dengan teori X tersebut dikembangkan teknik Y yang dapat digunakan dalam perataan
laba, dan apabila secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa teknik Y tersebut dapat
digunakan dalam rangka perataan laba, maka teori X tersebut adalah berguna.

b. Pendekatan Otoritas

Pendekatan ini biasanya digunakan oleh badan-badan yang memiliki otoritas dalam
merumuskan teori-teori yang sesuai dengan bidang dan kewenangannya. Seperti
organisasi profesi di Amerika, karena wewenangnya, organisasi tersebut dapat
menetapkan standar akuntansi yang paling sesuai dan berguna dalam memecahkan
masalah praktik. Keunggulan praktik ini adalah apabila standar yang dihasilkannya
dapat diterima secara umum, maka standar tersebut telah teruji validitasnya. Tetapi
apabila dilihat dari segi kelemahnnya, pendekatan pragmatis tersebut belum
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, standar tersebut dianut karena sederhana, mudah
diterapkan dan berguna serta cenderung tidak universal karena disusun berdasarkan
kondisi tertentu dan kepentingan praktik semata.

2. Pendekatan Teoritis

1. Pendekatan Deduktif

Pendekatan yang menggunakan logika (Abstract World) bermula dari hal-hal yang
bersifat umum dan secara khusus dapat ditarik kesimpulannya. Menurut Belkaoui,
pendekatan deduktif dalam akuntansi dimulai dari:
a. Merumuskan dan menetapkan tujuan pelaporan keuangan

b. Memilih dan menetapkan postulat-postulat atau konsep-konsep teoritis akuntansi.


c. Menetapkan prinsip-prinsip logis akuntansi

d. Menurunkan dan mengembangkan teknik-teknik akuntansi.

Dengan mengacu pada penalaran deduktif, maka harus menunjukkan bahwa


perumusan tujuan-tujuan yang ditetapkan adalah benar, sehingga prinsip-prinsip dan
teknik-teknik akuntansi yang diturunkannya pun adalah benar, demikian pula
sebaliknya.

2. Pendekatan Induktif

Proses induktif meliputi penarikan kesimpulan umum dari pengamatan dan


pengukuran yangterinci. Pendekatan induktif tidak dapat dipisahkan dari pendekatan
deduktif, karenapendekatan deduktif memberikan petunjuk pemilihan data yang
akan ditelaah.Dalam akuntansi, proses induktif melibatkan pengamatan data
keuangan perusahaan. Jikaterdapat hubungan yang berulang-ulang, maka generalisasi
dan prinsip dapat dirumuskan,sehingga ide dan prinsip yang baru dapat ditemukan,
khususnya bila pengamatan tidakdipengaruhi oleh prinsip dan praktek yang
berlaku.Misalnya pengamatan terhadap sejumlah perusahaan dapat dibuktikan
kecenderungan historisdari penjualan masa lalu merupakan alat ramal yang lebih baik
untuk kas yang akan diterimadari pelanggan pada masa yang akan datang ketimbang
catatan kas yang sesungguhnyaditerima pada masa lalu karena adanya tenggang
waktu dalam proses penagihannya.

3. Pendekatan Etik

Etik atau disebut juga etika, berkaitan dengan moral dan perilaku buruk dan baik.
Pendekatan etik dalam perumusan teori akuntansi harus ditekankan pada konsep
kewajaran (fairness), kejujuran (representation faithfulness), keadailan (justice), dan
kebenaran (truth). Indikator kewajaran dalam akuntansi menekankan bahwa hendaknya
informasi akuntansi yang disajikan harus benar (objektif, tidak bias, serta sesuai dengan
standar akuntansi yang berterima umum (generally accepted accounting principle), serta
adil dilihat dari pendistribusian dan pengungkapannya.

4. Pendekatan Sosiologis

Pendekatan sosiologis menekankan pada aspek kesejahteraan masyarakat (social


welfare). Perumusan teori akuntansi, penetapan prinsip dan standar-standar akuntansi
yang dipilih harus dapat mengungkapkan dampak sosial dalam kehidupan masyarakat.
Masyarakat harus memperoleh manfaat atas pengungkapan laporan keuangan ditinjau
dari aspak-aspek sosialnya. Akuntansi harus dapat mengungkapkan dampak sosial yang
ditimbulkan oleh kegiatan perusahaan sebagai suatu kesatuan usaha yang tidak dapat
dipisahkan dari lingkungannya. Dalam perkembangan akuntansi saat ini, telah muncul
akuntansi sosial sebagai wujud pertanggungjawaban sosial suatu perusahaan terhadapp
lungkungannya. Akuntansi sosial ini merupakan salah satu bidang akuntansi keuangan.

5. Pendekatan Ekonomi

Pendekatan ini menekankan bahwa dalam perumusan teori akuntansi, indikator-indikator


makro ekonomi seperti inflasi harus dipertimbangkan yang dapat memberikan
kesejahteraan ekonomi secara umum. Prinsip, standar, dan teknik akuntansi yang disusun
dikaitkan dengan tujuan ekonomi. Sebagai contoh dalam akuntansi, kita mengenal
akuntansi perubahan tingkat harga yang merupakan prosedur dan teknik yang diciptakan
dalam rangka penyajian laporan keuangan yang menggunakan pendekatan makro
ekonomi, yaitu tingkat inflasi atau yang dikenal dengan akuntansi inflasi.

6. Pendekatan Elektik

Elektik artinya memilih di antara berbagai macam kombinasi pendekatan yang cocok dan
sesuai dengan standar yang bersangkutan, dimana pendekatan yang terbaik dan yang
paing relevan dengan kegunaanyalah yang akan dipakai. Munurut Rosyidi, pendekatan
ini pada hakikatnya adalah hasil dari usaha-usaha yang dilakukan oleh kalangan profesi
dan pemerintah sebagai bentuk partisipasinya terhadap perkembangan prinsip akuntansi.
Hendriksen menyatakan, bahwa tidak ada satu pun dari berbagai pendekatan yang ada,
adalah berdiri sendiri dan memiliki landasan yang kuat dalam pembentukan teori.

Teori akuntansi yang dikembangkan berusaha meletakkan semua pendekatan yang ada
dalam kerangka dan perspektif yang layak dengan penekanan pada proses deduktif dan
penelitian empiris yang sesuai. Dengan semakin berkembangya teknologi informasi dan
behavioral science setidaknya mempengaruhi perkembangan terhadap disiplin akuntansi,
khususnya akuntansi keuangan. Menghadapi perkembangan lingkungan empiris
tersebut, maka dilakukan upayaupaya riset akuntansi seperti yang dilkukan oleh Watt dan
Zimmerman (1986) dengan melakukan review teori-teori akuntansi yang selanjutnya
menghasilkan teori akuntansi positif (positive accounting theory). Salah satu teori yang
dihasilkannya adalah teori-teori penilaian investasi yang berkaitan dengan pasar modal,
dan hipotesis pasar yang efisien (efficient market hypothesis).
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Teori akuntansi adalah kerangka kerja konseptual yang digunakan untuk mengembangkan
prinsip-prinsip dasar akuntansi. Tujuan utama dari teori akuntansi adalah untuk
menyediakan pedoman yang konsisten dan relevan untuk mengukur, merekam, melaporkan,
dan menganalisis informasi keuangan suatu entitas. Teori akuntansi membantu memahami
konsep-konsep dasar seperti pendapatan, beban, aset, dan liabilitas, serta prinsip-prinsip
seperti konservatisme, matching, dan objektivitas. Siklus akuntansi adalah serangkaian
langkah-langkah yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengolah data keuangan dari awal
hingga akhir periode akuntansi. Siklus ini mencakup pencatatan transaksi, pengolahan
informasi, penyusunan laporan keuangan, dan penutupan buku. Tujuannya adalah untuk
memastikan bahwa informasi keuangan yang dihasilkan akurat, relevan, dan sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.
Dalam akuntansi, peran utama adalah mengukur dan merekam transaksi bisnis dan peristiwa
ekonomi suatu entitas. Proses pengukuran melibatkan penentuan nilai moneter dari aset,
liabilitas, pendapatan, dan beban. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan
berbagai metode seperti biaya historis, nilai wajar, atau nilai tercatat. Pengukuran yang tepat
adalah kunci untuk menyajikan informasi keuangan yang akurat. Penerapan pendekatan
dalam akuntansi mencakup penggunaan berbagai metode dan prinsip akuntansi untuk
merekam dan melaporkan informasi keuangan.
Oleh karena itu, dalam teori akuntansi, siklus akuntansi, peran dan proses pengukuran, serta
penerapan pendekatan dalam akuntansi adalah elemen-elemen penting dalam menyusun
informasi keuangan yang akurat dan relevan bagi entitas bisnis. Memahami konsep-konsep
ini dapat membantu menjaga transparansi, keandalan, dan integritas dalam pelaporan
keuangan suatu organisasi.

B. SARAN

Dalam perumusan teori akuntansi, siklus akuntansi, peran dan proses pengukuran, serta
penerapan pendekatan dalam akuntansi dapat membantu dalam memahami dan
mengaplikasikan prinsip-prinsip dasar akuntansi dalam praktik bisnis atau organisasi yang
ada. Akuntansi sendiri memiliki peran utama dalam merekam, mengukur, dan melaporkan
informasi keuangan yang relevan.
Oleh karena itu, maka dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menjadi bermanfaat
bagi banyak khalayak. Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini terdapat banyak sekali
kesalahan, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat
membantu kami dalam penulisan berikutnya lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Ervina, N. et al. (2022). Teori Akuntansi. Bandung, Jawa Barat : CV Media Sains Indonesia

http://repository.upm.ac.id/2947/1/BUKU%20DIGITAL%20TEORI%20AKUNTANSI.pdf

Wicaksono, G. et al. (2022). Teori Akuntansi. Padang, Sumatera Barat : PT. Global Eksekutif
Teknologi

http://repository.usahid.ac.id/2317/1/buku%20TEORI%20AKUNTANSI2.pdf

Siallagan, H. (2020). Teori Akuntansi Edisi Pertama. Medan, Sumatera Utara: LPPM UHN
Press

https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/3900/Buku%20Teori%20Akuntansi
%20Edisi%20Pertama.pdf?sequence=4

https://www.academia.edu/6519193/Teori_akuntansi

Anda mungkin juga menyukai