Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN TEORI AKUNTANSI

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah Teori Akuntansi

Oleh :

1. Silvi Septiani Rojabiah 213403014


2. Zania Ulfah Fauzani 213403020
3. Zeika Ramadhani Deanna Putra 213403053
4. Muhammad Irfan Adiwinata 213403088
5. Risyam Syamsul Ma’arif 213403523
6. Muhammad Zulfan Firdaus 213403530

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki
penulis. untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada Ibu Ulfa Luthfia Nanda, S.E., M.S.Ak., . selaku dosen pengampu
mata kuliah Teori Akuntansi ini, dan pihak-pihak yang membantu dalam penyelesaian
makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga allah memberikan imbalan yang
setimpal kepada mereka yang memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah amin yarobbal alamin.

Tasikmalaya, 31 Januari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
1.3 Tujuan Makalah ........................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3

2.1 Definisi Teori Akuntansi ............................................................................................. 3


2.2 Sejarah Perkembangan Akuntansi ............................................................................... 4
2.3 Perkembangan Ilmu Akuntansi .................................................................................... 5
2.4 Perkembangan Akuntansi di Indonesia......................................................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 10


3.2 ‘Saran ......................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 11


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


“Akuntansi adalah seni pencatatan, pengklasifikasian dan peringkasan
dalam suatu cara yang signifikan dan dalam ukuran uang, transaksi-tansaksi
dan peristiwa-perisitwa yang paling tidak sebagian bersifat keuangan, dan
penginterpretasian hasilhasilnya” (Accounting Terminology Bulletin No. 1,
AICPA, 1953, par.9).
Dalam pengertian yang paling sederhana teori adalah sesuatu yang tidak
operasional atau sesuatu yang bersifat abstrak. Jadi teori adalah sesuatu
yang ideal sebagai lawan dari sesuatu yang nyata yang dikerjakan dalam
dunia yang nyata. Teori sering dianggap sebagai Das Sein, apa yang
senyatanya. Teori di sini berisi ketentuan atau aturan yang seharusnya
bagaimana seseorang bertindak. Jadi teori bersifat normative.
Berarti bahwa teori akuntansi tidak terlepas dari praktik akuntansi. Oleh
karenanya teori akuntansi dapat juga digunakan untuk menjelaskan praktik-
praktik yang ada untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik terhadap
praktik-praktik tersebut. Akan tetapi tujuan yang lebih penting dari
akuntansi seharusnya adalah untuk menyediakan seperangkat prinsip-
prinsip luas (broad principles) dan logis yang saling berkaitan yang
membentuk rerangka acuan umum untuk pengevaluasian dan
pengembangan praktik-praktik akuntansi yang sehat. Dalam konteks ini
prinsip berarti konsep, jadi broad principle sama dengan konsep luas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana definisi teori akuntansi?
2. Bagaimana sejarah perkembangan akuntansi?
3. Bagaimana perkembangan ilmu akuntansi?
4. Bagaimana perkembangan akuntansi di Indonesia?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi teori akuntansi.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan akuntansi.
3. Untuk mengetahui perkembangan ilmu akuntansi.
4. Untuk mengetahui perkembangan akuntansi di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Teori Akuntansi
Hendriksen (1982) mendefinisikan teori sebagai seperangkat asas
hipotesis konseptual dan pragmatis yang terjalin satu sama lain, yang
membentuk suatu kerangka acuan bidang pengetahuan. Sedangkan MC. Donald
menyatakan suatu teori harus memiliki tiga elemen yaitu, melukiskan fenomena
ke dalam gambar simbolik, adanya manipukasi atau kombinasi sesuai aturan
dan merubah kembali menjadi fenomena senyatanya.
Teori adalah susunan konsep definisi, dan dalam menyajikan pandangan
yang sistematis, fenomena dengan yang lain dengan menunjukan hubungan
antara variable satu dengan yang lain dengan maksud untuk menjelaskan dan
meramalkan fenomena. Menurut Hanry (2009) teori merupakan hasil dari
kristalisasi fenomena emfiris, yang diambil dari berbagai riset, dan sampai pada
suatu kesimpulan yang bersifat universal, logis, konsisten, prediksi, dan
objektif.
1. Menurut Vernon Kam (1986) teori adalah suatu system yang menyeluruh,
dimana meliputi asumsi dasar, definisi, tujuan, prinsip atau standar, dan
prosedur atau metode.
2. Menurut Kenneth S.most (1982) teori adalah suatu pernyataan yang
sistematis mengenai prinsip yang mendasar seperangkat fenomena.
3. Menurut Amin. W (1997) akuntansi adalah suatu aktivitas jasa
mengidentifikasikan, mengukur, mengklasifikasikan dan mengihtisarkan
kejadian atau transaksi ekonomi yang menghasilkan informasi kuantitatis
terutama yang bersifat keuangan yang digunakan dalam pengambilan
keputusan.
4. Menurut Abubakar A & Wibowo (2004) akuntansi adalah proses
identifikasi, pencatatan dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari
suatu entitas atau perusahaan.

Secara keseluruhan pengertian teori akuntansi meneurut Vernon Kam


(1986) adalah suatu system yang komprehensif, dimana termasuk postulat dan
teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsur teori dalam beberapa
elemen, yaitu postulat atau asumsi dasar, definisi, tujuan akuntansi,
prinsip/standar, dan prosedur atau metode-metode. Jadi teori akuntansi adalah
cabang akuntansi yang terdiri dari pernyataan yang sistematis tentang prinsip
dan metode yang membedakannya dengan praktek.

Dengan demikian teori akuntansi didefinisikan sebagai sekumpulan prinsip-


prinsip luas yang menyajikan suatu kerangka acuan umum dimana praktek
akuntansi dapat dinilai dan mengarahkan pengembangan praktis dan prosedur
baru. Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam
memprediksi dan menjelaskan perilaku kejadian-kejadian akuntansi. Dari
penjelasan-penjelasan tersebut maka teori akuntansi dapat dirumuskan sebagai
suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran
phenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variable dengan yang
lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan
meramalkan fenomena yang mungkin muncul.

2.2 Sejarah Perkembangan Akuntansi


Menurut pendapat para ahli ekonomi, sejarah perkembangan akuntansi
sudah ada sejak zaman dahulu Ketika manusia mulai mengenal transaksi
menggunkan uang sebagai alat pembayaran yang sah.
Sejarah perkembangan akuntansi memiliki 3 peristiwa yang perlu kita
ingat dan pelajari:
1. Tahun 1494, Luca Pacioli seorang ahli matematika, beliau mengarang
buku yang berjudul Summa De Aritmatica, Gometica, Proportioni er
Proportionalita. Dalam bab yang berjudul tractarus de computris et
scriptoris diajarkan system perbukuan berpasangan yang di sebut system
continental. Dimana system continental adalah pencatatan semua
transaksi kedalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Debet dan kredit
harus selalu seimbangan untuk menghasilkan laporab keuangan terpadu
dari siklus akuntansi. Dengan demikian informasi keuangan mengetahui
tantang laba dan rugi.
2. Abad penengahan 18 dan 19 terjadi revolusi industry di inggris sehingga
menunjukan perkembangan akuntansi, yang mana para manajer pabrik
ingin mengetahui biaya produksi dan menetepkan harga jual.
3. Revolusi industry menciptakan kepemilikan modal yang besar untuk
membeli pabrik dan mesin, menyebabkan perusahaan membentuk suatu
organisasi, akan memunculkan para pemegang saham (stockholders)
yang membutuhkan informasi tentang seberapa baik manajemen
manjalankan perusahaan. Dengan demikian akuntansi semakin
berkembang dan para pemegang saham akan mengandalkan laporan
akuntansi untuk mengevaluasi kinerja manajemen.

2.3 Perkembangan Ilmu Akuntansi


Akuntansi dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan
profesi(keahlian) yang dipraktikan di dunia nyata dan sebagai suatu disiplin
pengetahuan yangdiajarkan di perguruan tinggi. Akuntansi sebagai
serangkaian prosedur, metoda, dan teknik tanpa memperhatikan teori di
balik praktiknya apabila dari segi profesi. Akuntansi dipandang sebagai
pelaksanaan dan penerapan standar untuk menyusun seperangkat laporan
keuangan. Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) memberikan pedoman
yang lebih luas daripada standar akuntansi karena tidak semua perlakuan
akuntansi secara eksplisit diatur dalam standar akuntansi. Pada akademisi,
akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktik dan teori.
Bidang praktik berkepentingan dengan masalah bagaimana praktik
dijalanakan sesuai dengan PABU dan bidang teori berkepentingan dengan
penjelasan, deskripsi, dan argumen yang dianggap melandasi praktik akuntansi
yang semuanya dicakup dalam suatu pengetahuan yang disebut teori akuntansi.
Teori akuntansi memusatkan perhatian pada aspek mengapa (why to account
the way it is or the way it should be).
Teori akuntansi dikembangkan agar pengetahuan akuntansi
menjadi sejajar dengan pengetahuan ilmiah yang lain. Teori akuntansi
di sini akan berisi hipotesis-hipotesis tentang variabel-variabel yang
berkaitan dengan pelaku ekonomi dan perilakupasar modal yang diteorikan.
Terdapat tiga aspek penting yang saling berkaitan yangmelandasi
pengembangan akuntansi, yaitu riset, pendidikan, dan praktik.
Riset merupakan bagian penting dalam pengajaran akuntansi yang tidak
hanyamencakup penelitian empiris (positif) tetapi juga meliputi
penelitian analitis dalambentuk artikel atau makalah akademik (normatif).
Praktik akuntansi akan mengalami perkembangan yang pesat dan memuaskan
apabila terjadi interaksi antara ketiga aspek tersebut. Perkembangan pemikiran
akuntansi dibagi menjadi tiga periode, yakni:
Periode pertama pada tahun 4000 SM – 1300 M akuntansi merupakan
pencatatan yang sangat sederhana, mencatat apa yang sedang terjadi dalam
bisnis saat itu.
Perode kedua pada tahun 1300 – 1850 M merupakan pengembangan dari
periode sebelumnya, di mana lahir double-entry bookkeeping.
Periode ketiga pada tahun 1850 M sampai sekarang perkembangan
pemikiran akuntansi tidak hanya mengenai debit-kredit, tetapi sudah menyentuh
kehidupan dalam masyarakat..

2.4 Perkembangan Akuntansi di Indonesia


Ketika Indonesia merdeka pada tahun 1945 hanya ada satu orang
akuntan pribumi yaitu Prof. Dr. Abutari. Pada saat itu Prof. Soemardjo belum
menyelesaikan pendidikan akuntannya di Belanda. Beliau baru menyelesaikan
pendidikan akuntannya pada tahun 1956. Basuki Siddharta, Hendra Darmawan,
Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem adalah akuntan Indonesia pertama yang
merupakan lulusan dalam negeri dan lulus pada tahun 1957. Prof. Dr.
Soemardjo bersama dengan mereka berempat yang memprakarsai berdirinya
perkumpulan akuntan Indonesia.
Pada hari Kamis tanggal 17 Oktober 1957 kelima orang akuntan tersebut
mengadakan pertemuan di aula Universitas Indonesia dan sepakat untuk
mendirikan perkumpulan akuntan Indonesia. Pada tahap awal dibentuk Panitia
Persiapan Pendirian Perkumpulan Akuntan Indonesia karena pada saat itu
pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh semua akuntan yang ada sehingga tugas
dari panitia tersebut adalah menghubungi akuntan lainnya untuk menanyakan
pendapat mereka mengenai usulan pendirian perkumpulan akuntan Indonesia.
Susunan panitianya yaitu sebagai ketua adalah Prof. Dr. Soemardjo, Go Tie
Siem sebagai penulis, Basuki Siddharta sebagai bendahara, sedangkan Hendra
Darmawan dan Tan Tong Djoe sebagai komisaris. Akhirnya pada tanggal 23
Desember 1957 Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) terbentuk setelah pada
pertemuan ketiga yang diadakan di aula Universitas Indonesia pada pukul
19.30.
Untuk susunan pengurus pertama IAI antara lain: sebagai ketua adalah
Prof. Dr. Soemardjo Tjitrosidojo, sebagai panitera adalah Drs. Mr. Go Tie Siem,
sebagai bendahara adalah Drs. Sie Bing Tat (Basuki Siddaharta), sebagai
komisaris adalah Drs. Tan Tong Djoe dan Drs. Oey Kwie Tek (Hendra
Darmawan), dan sebagai pendiri IAI lainnya adalah Prof. Dr. Abutari, Tio Po
Tjiang, Tan Eng Oen, Tang Siu Tjhan, Liem Kwie Liang, dan The Tik Him.
IAI pertama kali menyelesaikan konsep anggaran dasarnya pada tanggal
15 Mei 1958 dan untuk anggaran dasar yang telah disetujui selesai pada tanggal
19 Oktober 1958 sehingga kemudian Menteri Kehakiman mengesahkan
anggaran dasar pada tanggal 11 Februari 1959. Sedangkan untuk pendirian IAI
ditetapkan pada tanggal 23 Desember 1957. Tujuan dari IAI adalah untuk
membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan
dan pekerjaan akuntan.
Prinsip Akuntansi Indonesia pertama kali diterbitkan oleh IAI pada
tahun 1973. Prinsip Akuntansi Indonesia memiliki tujuan untuk menghimpun
prinsip akuntansi yang lazim dan berlaku di Indonesia dan juga sebagai
prasarana bagi penerbitan laporan keuangan untuk perusahaan yang akan
memasuki bursa pasar modal karena merupakan salah satu prasarana mutlak
dimana laporan keuangan dari perusahaan yang akan menerbitkan surat
berharga kepada publik wajib disusun berdasarkan prinsip akuntansi tersebut.
Pada tahun 1974, Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (Komite PAI)
dibentuk dan memiliki tugas untuk menyusun standar keuangan. Kemudian PAI
1973 disempurnakan dan digantikan dengan PAI 1984 dan untuk perumusan
prinsip, prosedur, metode, dan teknik dibatasi pada hal yang berhubungan
dengan akuntansi keuangan yang diungkapkan secara garis besar atau bersifat
umum dan tidak mencakup praktik akuntansi untuk industri tertentu. Pada tahun
1984 komite PAI menerbitkan serangkaian pernyataan PAI dan interpretasi PAI
untuk mengembangkan, menambah, mengubah dan juga menjelaskan standar
akuntansi keuangan yang berlaku.
IAI melakukan revisi total pada tahun 1994 dan standar keuangan diberi
nama Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan pertama kalinya diterbitkan pada
tanggal 1 Oktober 1994. Komite PAI kemudian juga diganti namanya menjadi
Komite Standar Akuntansi Keuangan (komite SAK) dan memiliki masa bakti
empat tahun yaitu dari tahun 1994 sampai dengan tahun 1998. Pada tanggal 23-
24 September 1998 diselenggarakan Kongres IAI VIII di Jakarta dan nama
komite SAK kemudian diubah menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(DSAK) dan memiliki wewenang untuk menyusun dan mengesahkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK).
Pada tanggal 18 Oktober 2005 dibentuk Komite Akuntansi Syariah
(KAS) dan Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK).
Tujuannya adalah untuk mendukung kelancaran kegiatan penyusunan PSAK
oleh DSAK yang memiliki kaitan dengan perlakuan akuntansi terhadap
transaksi Syariah. DKSAK merupakan mitra DSAK yang memiliki tugas untuk
merumuskan arah dan pengembangan SAK di Indonesia dan para anggotanya
terdiri dari profesi akuntan maupun di luar profesi akuntan.
Sejak tahun 1994 IAI memutuskan untuk melakukan harmonisasi
dengan standar akuntansi internasional dalam pengembangan standar
akuntansinya tetapi akhirnya menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan
International Financial Reporting Standards (IFRS). Kini IAI telah mengalami
perkembangan yang sangat luas karena profesi akuntan tidak dapat dipisahkan
dari perkembangan dunia usaha. IAI secara terus menerus menanggapi
perkembangan akuntansi baik yang terjadi pada tingkat nasional maupun
internasional sehingga IAI juga secara terus menerus merevisi SAK untuk
mengikuti kebutuhan perkembangan bisnis dan juga profesi akuntan. Bisa
dilihat bahwa dalam perkembangannya sejak tahun 1994, SAK terus menerus
dilakukan revisi dengan cara berkesinambungan baik disempurnakan maupun
ditambah standar baru (Hery 2009).
Akuntansi di Indonesia pada walnya menganut sistem seperti yang
dipakai di Belanda yaitu sistem kontinental dimana disebut juga dengan nama
tata buku tetapi tidak sama dengan akuntansi. Tata buku menyangkut kegiatan
yang bersifat konstruktif dari proses pencatatan, kemudian meringkas dan
selanjutnya menggolongkan serta aktivitas lain yang tujuannya adalah untuk
menciptakan informasi akuntansi yang didasarkan pada data. Sedangkan
akuntansi menyangkut kegiatankegiatan yang bersifat konstruksi dan analitikal
seperti kegiatan analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi. Oleh
karena tata buku merupakan bagian dari akuntansi. Selanjutnya di Indonesia
mulai menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon (sistem akuntansi Amerika
Serikat), hal ini disebabkan karena adanya penanaman modal asing di Indonesia
yang lebih banyak menggunakan sistem akuntansi tersebut dan tentunya hal ini
membawa dampak yang positif terhadap perkembangan akuntansi. Alasan
lainnya adalah karena sebagian besar dari mereka yang memiliki peran di dalam
perkembangan akuntansi adalah merupakan lulusan dari Amerika sehingga
menerapkan sistem akuntansi tersebut di Indonesia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Perkembangan Akuntansi dimulai pertama kali sejak manusia mengenal


transaksi menggunakan uang dan sudah melewati berbagai peristiwa yang perlu
diingat untuk dipelajari, perkembangan teori akuntansi diperlukan supaya
pengetahuan akuntansi menjadi sejajar dengan pengetahuan-pengetahuan
ilmiah lainnya.

Di Indonesia sendiri, Perkemabangan akuntasi ditandai dengan


berdirinya Persatuan Akuntansi Indonesia yang diprakarsai oleh beberapa
akuntan Indonesia, yang sampai sekarang dikenal dengan nama Ikaran Akuntan
Indonesia (IAI) yang bertujuan untuk membimbing perkembangan akuntansi
serta mempertinggi mutu pendidikan dan pekerjaan akuntan.

3.2 Saran

Dengan ini kami mengharapkan agar semua orang dapat turut ambil
bagian dalam mengembangkan ilmu akuntansi baik secara langsung maupun
tidak langsung.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmah, A (2022) Mengenal Sejarah Akuntansi Dunia dan Perkembangannya di


Indonesia [online]. Tersedia : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6028895/mengenal-sejarah-akuntansi-dunia-dan-perkembangannya-di-
indonesia/amp. [31 Januari 2023].
Nur, S.W (2020). Akuntansi Dasar ; Teori dan Teknik Penyusunan Laporan Keuangan.
Makasar : Cendikia Publisher.
Siallagan, H (2020). Teori Akuntansi. Sumatera Utara : LPPM UHN Press

Anda mungkin juga menyukai