SKRIPSI
Ditulis Oleh
NUROHANA
NIM. 171011250039
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERARANG SELATAN
2022
PENGARUH AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Akuntansi
Ditulis Oleh
NUROHANA
NIM. 171011250039
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
i
MOTTO
telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).
“Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN
Oleh
NUROHANA
NIM. 171011250039
Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan kepada majelis penguji skripsi, Program
Menyetujui Mengetahui
Pembimbing Skripsi, Ketua Program Studi Akuntansi,
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
NUROHANA
NIM. 171011250039
Pembimbing Skripsi,
Menyetujui
Penguji I, Penguji II,
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : NUROHANA
NIM : 171011250039
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Akuntansi
Konsentrasi : Audit
Judul Skripsi : Pengaruh Audit Tenure dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris
pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Barang
Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2017-2021)
NUROHANA
NIM. 171011250039
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Nurohana
Tempat, Tanggal Lahir : Pemalang, 11 Mei 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kebangsaan : Warga Negara Indonesia
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Mamp Prapatan XVIII No. 13 RT 006 RW 005
Kecamatan Duren Tiga, Jakarta Selatan
Telepon : 0856-9413-3005
Email : nurrohana34@gmail.com;
Riwayat Pendidikan : 1. Madrasah Ibtidaiyah Sa’adatuddarain Pagi (2005-
2011)
2. Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Jakarta (2011-2014)
3. SMK RPI Jakarta (2014-2017)
4. Universitas Pamulang (2018-2022)
NUROHANA
NIM.171011250039
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit tenure dan ukuran
perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern. Jenis penelitian ini
menggunakan kuantitatif dengan sifat studi empiris, objek penelitian perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2021,
menggunakan metode pengambilan sampel non-probabilitas yaitu dengan
menggunakan purposive sampling dalam penarikan sampel data serta jenis data
yang digunakan ialah data sekunder. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah
sebanyak 61 perusahaan dan total sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 20 perusahaan dengan data laporan keuangan sebanyak 100 data laporan
keuangan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
logistik dengan menggunakan alat uji Eviews 10. Hasil penelitian ini menujukan
bahwa secara simultan variabel audit tenure dan ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap penerimaan opini audit going concern. Audit tenure berpengaruh secara
parsial terhadap penerimaan opini audit going concern, sedangkan ukuran
perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit
going concern.
Kata Kunci : Audit tenure, ukuran perusahaan, dan penerimaan opini audit
going concern.
viii
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of audit tenure and firm size on the
acceptance of going concern audit opinions. This type of research uses
quantitative with empirical studies, the object of research is manufacturing
companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017-2021, using a non-
probability sampling method, namely by using purposive sampling in sampling
data and the type of data used is secondary data. . The population in this study
was 61 companies and the total sample used in this study was 20 companies with
100 financial statement data. Analysis of the data used in this study is logistic
regression using the Eviews 10 test tool. The results of this study indicate that
simultaneously the audit tenure and company size variables affect the acceptance
of the business continuity audit opinion. The tenure of the audit does not partially
affect the continuity of the audit acceptance opinion, while the size of the company
partially does not affect the going concern audit opinion acceptance.
Keywords : Tenure audit, size of the company, and acceptance of going
concern opinions audit.
ix
KATA PENGATAR
Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Proposal Skripsi ini. Proposal skripsi ini menganalisis pengaruh opini audit tahun
sebelumnya, audit tenure dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit
going concern pada sektor manufaktur sub sector food & beverage di Indonesia.
Penulisan proposal skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi dalam Ilmu Akuntansi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Pamulang.
1. Bapak Dr. (H.C.). Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang
telah mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa dengan mempelopori adanya
pendidikan dengan biaya terjangkau dan berkualitas.
2. Bapak Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si. selaku Rektor Universitas
Pamulang yang telah berupaya keras menjadikan Universitas Pamulang
semakin berkualitas.
3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang yang telah memajukan Fakultas
Ekonomi menjadi semakin baik.
4. Ibu Effriyanti, S.E., Akt., M.Si., CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi
S1 yang senantiasa sabar memberikan pengarahan.
5. Bapak Muhammad Sopiyana, S.Pd.I., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang
telah sabar dan bijak membimbing, memberi dukungan, dan membantu
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak fulan dan Ibu fulan sebagai dosen penguji.
x
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat.
8. Bapak dan Ibu jajaran staf Universitas Pamulang teerkhusus staf akuntansi,
yang telah membantu memperlancar upaya saya dalam menyelesaikan studi di
Universitas Pamulang.
9. Semua pihak yang telah membantu kelancaran proposal skripsi ini yang tidak
bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dorongan, motivasi, bantuan,
dan doa yang telah diberikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal skripsi ini masih jauh dari
yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Penulis berharap proposal skripsi ini berguna bagi para
pembaca dan dunia ilmu pengetahuan.
Penulis,
NUROHANA
NIM.171011250039
xi
DAFTAR ISI
MOTTO...................................................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN.....................................................................................v
LEMBAR PERSEMBAHAN................................................................................vii
ABSTRAK............................................................................................................viii
ABSTRACT............................................................................................................ix
KATA PENGATAR................................................................................................x
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
xii
2.1 Landasan Teori.............................................................................................10
2.4.2 Pengaruh audit tenure terhadap penerimaan opini audit going concern
........................................................................................................................30
concern...........................................................................................................31
xiii
3.3 Operasional Variabel....................................................................................34
3.4.1 Populasi..................................................................................................38
3.4.2 Sampel...................................................................................................38
xiv
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian....................................................................47
Concern...........................................................................................................61
Concern...........................................................................................................62
5.1 Kesimpulan...................................................................................................64
xv
5.2 Keterbatasan.................................................................................................64
5.3 Saran.............................................................................................................65
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................67
LAMPIRAN...........................................................................................................72
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 4. 9 Uji-t.......................................................................................................67
xvii
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 t Tabel.................................................................................................73
xix
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia semakin pesat, dimulai dari perusahaan kecil sampai dengan perusahaan
besar. Hal ini menimbulkan persaingan yang semakin ketat antara pelaku bisnis
dengan pelaku bisnis lainnya, oleh karena itu diperlukan adanya pengendalian
merupakan auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP). Kantor
1
keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan aturan dan regulasi tertentu.
Hal ini bertujuan untuk menaikkan kepercayaan para pengguna laporan keuangan
keuangan suatu bisnis. Auditor independen akan menyerahkan opini yang sesuai
dengan keadaan suatu perusahaan yang sedang diauditnya, maka pihak yang
laporan keuangan. Seorang auditor memiliki tanggung jawab penuh atas opini
perusahaan, baik itu opini going concern maupun opini non going concern. Opini
suatu laporan keuangan dari perusahaan yang telah di audit. Menurut Standar
laporan auditor bentuk baku, pendapat wajar dengan pengecualian, pendapat tidak
untuk berinvestasi, maka auditor juga harus melakukan audit berhubungan dengan
2
kelangsungan hidup (going concern) suatu perusahaan, sehingga auditor lebih
Opini audit going concern merupakan opini audit yang diberikan oleh
opini non going going concern apabila laporan keuangannya telah disajikan sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku umum sedangkan, opini going concern
perusahaan. Akan tetapi jika suatu perusahaan mendapatkan opini going concern,
opini going concern merupakan berita buruk bagi suatu perusahaan. Opini audit
going concern adalah hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan, dikarenakan
masalah bisa timbul sehubungan dengan pemberian opini going concern terhadap
suatu perusahaan.
perusahaan dan akan berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil oleh
going concern, maka investor akan memikirkan kembali investasi yang telah
3
opini audit going concern. Manajemen perusahaan juga akan mengambil langkah
hubungan yang terjalin antara auditor dengan auditee. Lamanya hubungan auditor
perikatan audit yang terlalu lama juga akan menjadikan auditor kehilangan
Ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh
suatu perusahaan. Perusahaan dengan skala besar lebih dipercaya investor karena
yang mendasar dalam pemberian opini audit going concern. Perusahaan yang
memiliki skala yang lebih besar memiliki akses yang luas untuk mendapatkan
sumber pendanaan dari berbagai sumber, maka untuk mendapatkan pinjaman dari
kreditur pun akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran yang lebih besar
Pada tahun 2019 Bursa Efek Indonesia menyampaikan bahwa, Bursa Efek
Indonesia (BEI) melakukan suspensi di seluruh pasar atas saham PT. Bakrie
Telecom tbk sejak tanggal 27 Mei 2019, dikarenakan PT. Bakrie Telecom tbk
telah mendapatkan opini audit disclaimer atau opini audit going concern selama 2
4
tahun berturut-turut, hal ini dilansir oleh CNBC Indonesia (2019). Selain itu, pada
Mei 2018 perusahaan multi finance PT. Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP
Finance) diketahui mengalami gagal bayar kredit kepada 14 bank yang merugikan
banyak pihak. Kasus tersebut melibatkan Kantor Akuntan Publik Satrio, Bing,
Eny (SBE) dan Rekan yang berafiliasi dengan Deloitte Indonesia sebagai auditor
eksternal yang mengaudit laporan keuangan SNP Finance, auditor dinilai tidak
mampu mendeteksi potensi adanya kesulitan keuangan yang dialami SNP Finance
tersebut berisiko mengalami kebangkrutan, hal ini dilansir oleh CNN Indonesia
(2018).
Kusuma Indawati Halim (2021) dengan judul pengaruh leverage, opini audit
opini audit going concern. Dengan hasil yang menyatakan bahwa, opini audit
tahun sebelumnya memiliki pengaruh positif terhadap opini audit going concern.
Fauzan Syahputra dan M. Rizal Yahya (2017) meneliti dengan judul pengaruh
audit tenure, audit delay, opini audit tahun sebelumnya dan opinion shopping
menyatakan audit tenure berpengaruh positif terhadap opini audit going concern.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Renny Dwi Andyny (2017) dengan judul
pengaruh ukuran perusahaan, audit tenure dan reputasi KAP terhadap opini audit
5
going concern. Menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
audit tenure dan ukuran perusahaan. Total aset yang dimiliki perusahaan bisa
diartikan sebagai kondisi keuangan pada saat audit sedang berlangsung serta total
aset juga dapat menujukkan kemampuan perusahaan dalam bertahan hidup pada
Ada beberapa perusahaan yang terkena suspensi akibat gagal bayar utang
disclaimer atau opini audit going concern diberikan oleh auditor setelah melalui
Apabila suatu perusahaan mendapatkan opini audit going concern tandanya ada
keraguan yang besar atas keberlangsungan usaha perusahaan tersebut. Jika suatu
Indonesia akan menindak lanjuti masalah tersebut dan memberikan suspensi atau
dengan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh
6
Audit Tenure dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit
concern ?
going concern ?
mengolah data untuk dapat dipelajari dan menganalisa faktor yang mempengaruhi
penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan rumusan masalah yang telah
disajikan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
7
2. Untuk mengetahui pengaruh audit tenure terhadap penerimaan opini audit
audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Penelitian ini penulis lakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menempuh mata kuliah Skripsi sebagai tugas akhir. Hasil penelitian ini
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
memecahkan masalah tersebut secara praktis selain itu manfaat praktis juga
1) Bagi Penulis
8
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memberikan pengetahuan
3) Bagi Manajemen
keuangan yang telah di audit oleh jasa yang professional. Dan dapat
5) Bagi Akademisi
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
(2013:54) menyatakan bahwa landasan teori adalah alur logika atau penalaran
yang merupakan seperangkat konsep, definisi dan proporsi yang disusun secara
sistematis.
pada tahun 1973 yang menjelaskan bahwa pihak pengirim (pemilik informasi)
masa depan yang dimana akan mempengaruhi penilaian calon investor terhadap
tersebut dapat dianggap sebagai indikator penting bagi investor dan pelaku bisnis
10
Jogiyanto (2010:12) menyatakan bahwa suatu informasi yang telah
disampaikan oleh perusahaan dan diterima oleh investor akan dianalisis terlebih
dahulu apakah informasi tersebur dianggap sinyal positif (berita baik) atau
sebaliknya (berita buruk). Jika informasi tersebut bernilai positif maka investor
akan semakin tinggi dan nilai perusahaannya akan meningkat. Namun, jika
Sinyal yang diberikan dapat berupa laporan keuangan yang dilihat dari
total asset suatu perusahaan. Total asset suatu perusahaan dapat dijadikan acuan
untuk melihat ukuran atau nilai perusahaan, perusahaan yang memiliki ukuran
theory juga dapat dilihat dari masa perikatan suatu KAP dengan perusahaan yang
sedang di audit, dimana jika satu KAP telah mengaudit suatu perusahaan secara
11
serta menjelaskan hubungan antar variabel dalam struktur akuntansi dengan tujuan
untuk dapat memprediksi fenomena yang akan muncul (fenomena social dan
ekonomi). Menurut Vernon Kam (1986) menyatakan bahwa teori adalah suatu
system yang menyeluruh, dimana meliputi asumsi dasar, definif, tujuan, prinsip
atau standar, dan prosedur atau metode. Teori akuntansi merupakan cabang
akuntansi yang terdiri dari pernyataan yang sistematis tentang prinsip dan metode
teori.
saling terkait, yang membentuk kerangka umum, dan dapat digunakan sebagai
1. Opini Auditor
laporan keuangan auditan, dalam seluruh hal yang material didasarkan atas
12
yang umum. Menurut Nasution (2020:20) ada beberapa tipe laporan audit yang
opinion report)
keuangan.
laporan keuangan tetap menyajikan posisi keuangan secara wajar dan hasil
bahasa penjelasan.
report)
13
c) Audit penting atau tidak dapat memperoleh informasi penting dikarenakan
berlaku.
sehingga posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas
keuangan auditan, maka laporan audit ini disebut dengan laporan tanpa
14
dapat beroperasi menjalankan bisnisnya di masa yang akan datang. Apabila
keraguan yang besar mengenai kelangungan hidup sutu perusahaan adalah sebagai
berikut:
1. Kerugian operasi atau defisit modal yang terus berulang dan dalam jumlah
yang signifikan.
4. Bencana yang tidak dijamin oleh asuransi, seperti banjir dan gempa bumi yang
Menurut Yanuariska dan Ardiati (2018:119) menyatakan bahwa opini audit going
concern adalah opini audit modifikasi atas pertimbangan auditor dalam menilai
menjalankan bisnisnya.
concern dapat diartikan dalam dua hal, pertama adalah going concern sebagai
15
konsep dan yang kedua adalah going concern sebagai opini audit. Sebagai konsep
suatu perusahaan untuk meneruskan bisnisnya di masa yang akan datang. Untuk
penyebab adanya keraguan yang timbul adalah material (tidak diterapkan secara
jaawab untuk menilai apakah terdapat keraguan yang besar terhadap kemampuan
dalam waktu yang tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan audit (Institut
Nasution (2020) dalam jurnal Opini Audit Going Concern dan Faktor-faktor yang
going concern dapat memberikan peringatan awal bagi pemegang saham dan
pembuatan keputusan.
16
2.1.4 Audit Tenure
kegiatan pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh seseorang
audit adalah audit atas laporan keuangan. Audit atas laporan keuangan adalah
audit yang dilakukan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan yang
laporan keuangannya.
digunakan oleh pihak eksternal perusahaan seperti calon investor, investor, dan
pihak lain yang berkaitan dengan menilai perusahaan atau badan hukum lainnya
relevan, akurat, lengkap, dan disajikan secara wajar. Pengguna laporan keuangan
berharap bahwa laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor eksternal bebas
dari salah saji material dan dapat dipercaya kebenarannya untuk dijadikan acuan
yang berlaku.
waktu kerja sama yang terjalin diantara KAP (Kantor Akuntan Publik) dengan
klien atau auditee yang sama. Jika seorang auditor ketakutan akan kehilangan
sejumlah bayaran yang cukup besar, maka akan memicu keraguan bagi auditor
17
audit tenure telah diatur didalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20/2015 Pasal
11 peraturan ini menjelaskan bahwa pemberian jasa audit atas laporan keuangan
dari suatu perusahaan dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (lima) tahun buku
tersebut setelah 2 (dua) tahun buku tidak memberikan jasa audit umum atas
laporan keuangan klien tersebut. Lamanya hubungan auditor dengan klien dapat
menerima klien baru dan mempertahankan klien lama. Tujuan dari kebijakan ini
klien yang tidak mempunyai integritas, meningkatkan risiko bahwa terdapat salah
saji yang material dan tidak terdeteksi oleh auditor (Messier, et., al. 2008).
auditor dengan auditee banyak menuai pro dan kontra sejak dibuat peraturan
mengenai pembatasan masa perikatan audit. Pihak yang pro menyatakan bahwa
semakin panjang tenure audit, maka independensi dan objektifitas auditor semakin
berkurang, dengan banyaknya masalah keuangan yang terjadi antara auditor dan
perusahaan yang sedang diaudit. Dengan adanya pembasan masa perikatan auditor
dengan auditee, maka tingkat kepercayaang publik atas opini audit yang
auditnya.
18
Bagi yang kontra dengan pembatasan masa perikatan audit menyatakan
bahwa kualitas audit akan bertambah dengan berjalannya waktu atau tenure audit.
Seorang auditor akan lebih memahami karakteristik usaha dari kliennya dengan
bertambahnya jumlah tenure audit yang dilakukan, sedangkan dengan masa tenure
audit yang oendek dinilai dapat mengurangi kualitas audit karena seorang auditor
sehingga besar kemungkinan bahwa kualitas audit yang dihasilkan rendah. Carey,
Peter & Simnett (2006) menyatakan terdapat 2 (dua) faktor yang dapat
menimbulkan hubungan yang negatif antara auditor-klien dan kuaitas audit, yaitu
auditor dengan klien dan berkurangnya kapasitas auditor untuk memberikan suatu
dengan skala kecil yang mempunyai peluang untuk mendapatkan opini audit
going concern. Menurut Radi et., al. (2019:822) menyatakan bahwa ukuran
perusahaan yang besar akan lebih mudah untuk mendapatkan sumber pendanaan
Selain itu, perusahaan yang memiliki ukuran besar memiliki kesempatan yang
19
Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam penjualan, total aktiva dan
kapitalisasi pasar. Semakin besar penjualan, total aktiva dan kapitalisasi pasar
dan Zulaikha (2019:4) menyatakan bahwa semakin besar penjualan maka semakin
banyak perputaran uang, semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang
akan ditanam dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula
perusahaan tersebut akan dikenal dalam masyarakat. Oleh karena itu, investor
maupun kreditor dalam menentukan besarnya dana yang akan diberikan lebih
perusahaan, yaitu:
1. Usaha Mikro
paling besar senilai Rp50.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan dan
2. Usaha Menengah
tidak termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil penjualan lebih dari
20
3. Usaha Kecil
dari Rp50.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil
Selain itu penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
melakukan penelitian.
penelitian terdahulu yang masih berkaitan dengan variabel yang hendak penulis
teliti:
21
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
22
ISSN: 2337-3806 Leverage terhadap ukuran perusahaan
Diponegoro Journal Penerimaan Opini dan rasio leverage
of Accounting, Audit Going tidak berpengaruh
Vol.8, No.4, 2019 Concern. terhadap
penerimaan opini
audit going
concern,
sedangkan rasio
likuiditas
berpengaruh
terhadap
penerimaan opini
audit going
concern.
4. Novita Sari dan Pengaruh Audit Kuantitatif. Hasil penelitian ini
Yustiana Triyani, Tenure, Debt menujukkan audit
ISSN: 2089-7219 Default, Kualitas tenure, debt efault,
Jurnal Akuntansi, Audit dan Opini dan kualitas audit
Vol.7, No.1, 2018 Audit terhadap tidak berpengaruh
Opini Audit Going terhadap opini
Concern pada audit going
Perusahaan concern,
Manufaktur yang sedangkan opini
Terdaftar di Bursa audit berpengaruh
Efek Indonesia. terhadap opini
audit going
concern.
5. Maria Dini Pengaruh Kondisi Kuantitatif. Hasil penelitian ini
Yanuariska dan Keuangan, Audit menunjukkan
Aloysia Yanti Tenure, dan Ukuran kondisi keuangan
Ardiati, KAP terhadap dan audit tenure
ISSN: 2527-6638 Opini Audit Going berpengaruh
Jurnal Concern pada positif terhadap
Maksipreneur, Perusahaan opini audit going
Vol.7, No.2, 2018 Manufaktur yang concern,
Terdaftar di BEI sedangkan ukuran
Tahun 2012-2016. KAP tidak
berpengaruh
terhadap opini
audit going
23
concern.
6. Intan Permata Hati Pengaaruh Opini Kuantitatif. Hasil penelitian ini
dan Iin Rosini, Audit Tahun menunjukkan
ISSN: 2548-9925 Sebelumnya dan opini audit tahun
Journal of Aplied Kondisi Keungan sebelumnya
Accounting and terhadap Opini berpengaruh
Taxation, Audit Going signifikan
Vol.2, No.2, 2017 Concern. terhadap opini
audit going
concern,
sedangkan kondisi
keuangan tidak
berpengaruh
terhadap opini
audit going
concern.
7. Junika Budiyanto Pengaruh Ukuran Kuantitatif. Hasil penelitian ini
Putrid an Sylvia Perusahaan, Audit menujukkan
Fettry, Lag, Audit Tenure, ukuran
ISSN: 1693-0164 dan Opini Audit perusahaan, audit
Kajian Akuntansi, Tahun Sebelumnya lag, dan audit
Vol.18, No.2, 2017 terhadap Pemberian tenure tidak
Opini Going berpengaruh
Concern (Studi secara signifikan
pada Sektor terhadap
Pertambangan di pemberiam opini
Bursa Efek going concern,
Indonesia). sedangkan opini
audit tahun
sebelumnya
berpengaruh
secara signifikan
terhadap
pemberian opini
going concern.
8. Fauzan Syahputra Pengaruh Audit Kuantitatif. Hasil penelitian ini
dan M. Rizal Tenure, Audit menunjukkan
Yahya, Delay, Opini Audit secara simultan
ISSN: 2581-1002 Tahun Sebelumnya audit tenure, audit
Jurnal Ilmiah dan Opinion delay, opini audit
24
Mahasiswa Shopping terhadap tahun sebelumnya
Ekonomi Penerimaan Opini dan opinion
Akuntansi Audit Going shopping
(JIMEKA), Concern pada berpengaruh
Vol.2, No.3, 2017 Perudahaan positif terhadap
Manufaktur yang penerimaan opini
Terdaftar di Bursa audit going
Efek Indonesia concern. Audit
Tahun 2013-2015. tenure dan opinion
shopping
berpengaruh
signifikan
terhadap
penerimaan opini
audit going
concern. Audit
delay dan opini
audit tahun
sebelumnya tidak
berpengaruh
terhadap
penerimaan opini
audit going
concern.
9. Galan Khalid Pengaruh Debt Deskriptif Hasil penelitian ini
Imani, Muhammad Default, Audit Lag, verifikatif menujukkan
Rafki Nazar dan Kondisi Keuangan, yang bersifat secara simultan
Eddy Budiono, dan Opini Audit kausalitas. debt default, audit
ISSN: 2355-9357 Tahun Sebelumnya lag, kondisi
e-Proceeding of terhadap keuangan dan
Management, Penerimaan Opini opini audit tahun
Vol.4, No.2, 2017 Audit Going sebelumnya
Concern (Studi berpengaruh
Empiris pada terhadap
Perusahaan penerimaan opini
Pertambangan yang audit going
Terdaftar di Bursa concern. Debt
Efek Indonesia default
Selama Periode berpengaruh
2012-2015). terhadap
25
penerimaan opini
audit going
concern. Audit
lag, kondisi
keuangan dan
opini audit tahun
sebelumnya tidak
berpengaruh
terhadap
penerimaan opini
audit going
concern.
10. Renny Andyny, Pengaruh Ukuran Kuantitatif. Hasil penelitian ini
ISSN: 2599-0748 Perusahaan, Audit menujukkan
Simki-Economic, Tenure dan ukuran perusahaan
Vol.01, No.02, Reputasi KAP dan reputasi KAP
2017 terhadap Opini berpengaruh
Audit Going signifikan
Concern pada terhadap opini
Perusahaan audit going
Manufaktur Sektor concern. Audit
Barang Konsumsi tenure tidak
Periode 2014-205. berpengaruh
signifikan
terhadap opini
audit going
concern.
Sumber: Data diolah penulis
digunakan pada penelitian ini adalah teori sinyal (signalling theory), pada teori
perusahaan di masa depan yang akan mempengaruhi respon dari calon investor
dapat membantu pihak ketiga yang berkepentingan pada perusahaan dan dapat
26
menerima laporan atas kondisi keuangan perusahaan dengan lebih independen,
(going concern).
konseptual dalam penelitian ini adalah pengaruh audit tenure dan ukuran
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3 (tiga) variabel yang terdiri dari 2 (dua)
H1
27
Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat bahwa tanda panah dengan garis
tegas pada H1 menujukkan bahwa Audit Tenure dan Ukuran Perusahaan secara
Going Concern. Sedangkan tanda panah dengan garis putus-putus pada H 2 dan H3
menunjukkan bahwa Audit Tenure dan Ukuran Perusahaan secara parsial atau
Concern.
kerangka berpikir. Hipotesis merupakan perkiraan yang mungkin saja benar atau
mungkin saja salah. Hipotesis ini ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima
dikumpulkan.
baru didasarkan pada teori yang relevan dan belum berdasarkan fakta-fakta
28
Dari penjelasan diatas dan fenomena yang telah diuraikan, maka dengan
ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Audit
Concern” penelitian ini akan berfokus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2021. Berdasarkan teori dan penelitian
Putri dan Fettry (2017:145) yang menyatakan bahwa audit tenure tidak
terjadi antara klien dengan auditor. Lamanya masa perikatan sebuah KAP dalam
melakukan audit pada satu perusahaan tidak menjadi hal yang mempengaruhi
pemberian opini audit going concern, karena seorang auditor dituntut untuk
profesionalitas.
signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Besar kecilnya suatu
perusahaan berdasarkan dari total aset tidak menjadi penentu dalam pemberian
opini audit going concern. Pemberian opini audit going concern tidak ditentukan
dari besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan saja, melainkan dilihat dari
jumlah aset dan kewajiban yang dicatat, sehingga suatu perusahaan akan mampu
29
operasionalnya. Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa opini audit tahun
2.4.2 Pengaruh audit tenure terhadap penerimaan opini audit going concern
Adanya hubungan antara auditor dan klien dalam kurun waktu yang cukup
memberikan opini audit going concern. Sari dan Triyani (2018:78) menyatakan
bahwa audit tenure tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern, dari
kerangka pemikiran yang disajikan oleh Sari dan Triyani (2018:78) menyatakan
dengan auditor akan berlangsung lama karena pihak perusahaan sudah merasa
nyaman dan pengetahuan yang dimiliki auditor mengenai perusahaan klien sudah
Audit tenure juga diteliti oleh Yanuariska dan Ardiati (2018:126) yang
going concern, semakin lama hubungan klien dengan auditor dikhawatirkan akan
30
sehingga kemungkinan untuk memberikan opini audit going concern juga akan
semakin kecil.
going concern
concern
opini audit going concern, perusahaan besar lebih bisa menhadapi kesulitan
perusahaan kecil.
Ukuran perusahaan juga diteliti oleh Radi et., al. (2019:829) yang
audit going concern, perusahaan yang memiliki peningkatan atau kenaikan aset
dengan perusahaan kecil. Akan tetapi dalam penelitian yang dilakukan oleh
31
opini audit going concern, hal ini disebabkan karena beberapa auditor lebih
going concern.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan desain
yang digunakan oleh peneliti dalam tahapan mengamati yang dapat dicerna oleh
digunakannya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan
yang terletak pada Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, Jl. Jenderal Sudirman
Kav. 52-53, Jakarta Selatan dan dapat diunduh melalui link www.idx.co.id.
33
3.2.2 Waktu Penelitian
Bulan
No Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan Proposal
3 Seminar Proposal
4 Pembimbingan
Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek
terikat dan variabel bebas yang terdiri dari 1 (satu) variabel terikat dan 3 (tiga)
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penerimaan opini audit
going concern, sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah audit tenure
34
3.3.1 Variabel Dependen
yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel
independen. Variabel bebas dapat diartikan juga variabel penelitian yang diukur
untuk mengetahui seberapa besarnya efek atau pengaruh variabel lain atau
digunakan dalam penelitian ini adalah penerimaan opini audit going concern (Y).
concern adalah opini yang diberikan auditor karena adanya keraguan pada
opini going concern maka suatu badan usaha dianggap akan mampu
akan menerbitkan opini audit going concern kepada sautu perusahaan apabila
dalam proses pengauditan ditemukan kondisi dan peristiwa yang mengarah pada
Ardiati (2018) menyatakan bahwa opini audit going concern diproksikan sebagai
variabel dummy, kode 1 (satu) bila perusahaan mendapatkan opini audit going
concern dan kode 0 (null) apabila perusahaan tidak mendapatkan opini audit
going concern.
35
3.3.2 Variabel Independen
dependen. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah audit tenure dan
ukuran perusahaan.
Audit tenure adalah lama hubungan atau keterikatan antara auditor dengan
klien, audit tenure diukur dengan jumlah tahun. Audit tenure pengukurannya
menggunakan skala interval, sesuai dengan lamanya perikatan antara KAP dan
klien yang sama. Yanuariska dan Ardiati (2018) menyatkan bahwa audit tenure
diukur dengan cara menghitung jumlah tahun perikatan dimana auditor dari KAP
dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-tahun berikutnya.
selama beberapa tahun untuk memastikan lamanya auditor KAP yang mengaudit
di perusahaan tersebut.
(ln) atas total asset yang diambil dari laporan posisi keuangan yang tercantum
menyatakan bahwa total asset dipilih sebagai proksi atas ukuran perusahaan
36
karena mempertimbangkana bahwa nilai asset relatif lebih stabil disbanding nilai
berikut:
Ln = Total Asset
Keterangan:
Ln : Logaritma natural
37
Ukuran Pengukuran yang Logaritma Natural (ln) Rasio
Perusahaan dilakukan pada = Total asset.
(X2) penelitian ini diambil
dari penelitian
Kusumaningrum dan
Zulaikha (2019) yang
berjudul pengaruh
ukuran perusahaan,
likuiditas dan leverage
terhadap penerimaan
opini audit going
concern.
3.4.1 Populasi
dari sampel. Populasi bukan hanya orang, tetapi bisa juga objek, benda-benda
alam yang lain dan karakteristik/sifat yang dimiliki subjek-obejek tersebut. Pada
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2017-2021. Total
3.4.2 Sampel
populasi. Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada periode 2017-2021 dan memiliki data yang
38
berarti metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun
2017-2021.
2017-2021.
rupiah.
paling penting dalam penelitian, dikarenakan tujuan utama dari penelitian itu
sendiri adalah mendapatkan data. Data yang dikumpulkan dapat berupa data
primer ataupun data sekunder. Menurut Sanusi (2012:21) data primer adalah suatu
data yang pertama kali dikumpulkan serata ditulis sendiri oleh peneliti. Sedangkan
data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung diberikan kepada peneliti,
melainkan data yang diperoleh melalui pihak kedua seperti website, wawancara
Data yang ada di dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana
peneliti memperoleh data dari observasi yaitu pengamatan yang dilakukan untuk
39
Indonesia www.idx.co.id. Peneliti juga menggunakan beberapa metode dalam
1. Observasi
dalam mesin pencarian. Metode ini digunakan peneliti untuk mencari data
Indonesia melalui website resmi Bursa Efek Indonesia serta peneliti juga
menggunakan metode ini untuk mencari literature berupa jurnal, buku ataupun
2. Dokumentasi
digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,
dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan
3. Studi Pustaka
dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya
40
dan norma yang berkembang pada situasi social yang diteliti, hal ini
kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif.
penelitian yang telah diperoleh berdasarkan pada nilai minimum, maksimum, rata-
rata, standar deviasi, sum, range, kurtosis dan kemiringan distribusi. Teknik ini
dengan variabel-variabel yang berada di penelitian ini dan berdasarkan pada data-
data yang telah dikumpulkan. Statistik deskriptif juga dapat diartikan sebagai
41
keadaan, dengan kata lain hanya melihat gambaran secara umum dari data yang
didapatkan.
selama variabel bebasnya meningkatkan dalam bentuk dua kelompok yang dibagi
analisis regresi logistik tidak diperlukan adanya asumsi normalitas data pada
normal, linear, maupun memiliki varian yang sama dalam setiap kelompok
(Ghozali, 2013:325).
uji Hosmer and Lomeshow (Kelayakan Regresi), uji keseluruhan model fit
berikut:
= α + β1 AT + β2 UP + e
Keterangan:
42
α = Konstanta
β1 – β2 = Koefisiensi Regresi
AT = Audit Tenure
UP = Ukuran Perusahaan
e = Error
yang diakibatkan oleh tidak perlu memiliki data yang berdistribusi normal, yaitu
melakukan uji hosmer and lomeshow goodness of fit test yang diukur dengan nilai
Chi-square. Penilaian terhadap regresi ini dapat dilihat dari output yang disajikan,
sebagai berikut:
Di dalam uji hosmer and lomeshow asumsi yang dimiliki 0 (null) maka
data empiris searah atau sejalan dengan model yang dibuat. Karakteristik untuk
1. Apabila nilai hosmer dan lomeshow goodness of fit < 5% atau 0,05 dapat
2. Apabila nilai hosmer dan lomeshow goodness of fit > 5% atau 0,05 dapat
43
pengamatan atau berarti model yang dibuat diterima bersamaan dengan data
pengamatannya.
dependen sebagaimana uji F di dalam regresi linier. Uji overal Model Fit
didasarkan pada nilai statistika-2LL antara model dengan hanya terdiri dari
konstanta dan model yang diestiminasi terdiri dari konstanta dan variabel
independen (Widarjono,2010:141).
(disebut dengan chi square hitung) dimana apabila nilai chi square hitung lebih
besar dari chi square tabel atau nilai signifikan lebih kecil dari alpha maka dapat
variabel terikat.
korelasi (Corellation Matrix) antar variabel bebas dengan tujuan untuk melihat
adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesame variabel independen
44
3.6.6 Uji Koefisien Determinasi (McFadden R-squared)
Dalam eviews, analisis model logit nilai koefisien determinasi (R2) adalah
sebelumnya, audit tenure, dan ukuran perusahaan terhadap opini audit going
concern dengan menggunaka\n hasil uji regresi yang ditujukan dalam variabel in
the question, pada kolom significant (Sig) dibandingkan dengan tingkat kealphaan
45
Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing
menentukan tingkat significant (α) yaitu sebesar 5% atau 0,05 dapat dilakukan
sama variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini diperuntukkan guna
(Ghozali, 2011:66).
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
menjelaskan tentang keberadaan situasi dan kondisi atau keadaan dari objek yang
tenure dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern.
sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2017-2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui website
resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.com dan situs perusahaan yang
diteliti. Perusahaan sektor barang konsumsi yang diteliti selama 5 (lima) tahun
telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan selama periode penelitian
perusahaan tersebut tidak keluar dari daftar perusahaan saat diamati atau tidak
keuangannya.
sampling yaitu salah satu teknik sampling non random sampling, dimana peneliti
47
permasalahan dalam penelitian. Adapun proses pemilihan sampel yang dilakukan
Kriteria
BEI.
2021.
48
Kriteria
keuanga
rupiah.
penelitian (2017-2021)
data karena ada data yang ekstrim/outlier sehingga dilakukan pembuangan data
menjadi 20 perusahaan sehingga diperoleh 100 data sampel. Data yang dibuang
yaitu sebanyak 41 perusahaan dan sampel yang dapat diolah sebanyak 100
sampel.
49
1 ADES PT Akasha Wira International Tbk
50
4.3 Analisis Statistik Deskriptif
dan standar deviasi dalam penelitian ini yang meliputi variabel audit tenure,
pengujian statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :
Y X1 X2
Hasil dari analisis deskriptif pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah
observasi dari penelitian ini sebanyak 100 pengamatan. Dalam tabel tersebut
variabel opini audit going concern memiliki nilai terendah sebesar 0.00 dan nilai
tertinggi sebesar 1.00. Nilai standar deviasi sebesar 0.44 lebih besar dari nilai
mean yaitu sebesar 0.26, maka dapat dijelaskan bahwa variabel opini audit going
concern bersifat heterogen yang artinya sebaran data bervariasi atau berada dalam
51
rata-rata. Nilai terendah sebesar 0.00 dimiliki pada tahun 2021 yaitu sebanyak 16
perusahaan yang mendapatkan opini audit non going concern. Dan nilai tertinggi
sebesar 1.00 dimiliki pada tahun 2017 dan 2018 yaitu sebanyak 6 perusahaan
Hasil analisis statistik deskriptif pada variabel audit tenure memiliki nilai
terendah sebesar 1.00 dan nilai tertinggi sebesar 5.00. Nilai standar deviasi
sebesar 1.40 lebih kecil dari nilai mean yaitu sebesar 2.66, maka dapat dijelaskan
bahwa variabel audit tenure bersifat homogen yang artinya sebaran data kueang
bervariasi atau berada kurang dari rata-rata. Audit tenure itu sendiri dinilai
periode awal dalam penelitian ini dan ditambah dengan 1 (satu) apabila KAP
memiliki nilai terendah sebesar 20.62 dan nilai tertinggi sebesar 30.88. Nilai
standar deviasi sebesar 2.66 lebih kecil dari nilai mean yaitu sebesar 26.40, maka
dapat dijelaskan bahwa variabel audit tenure bersifat homogen yang artinya
sebaran data kueang bervariasi atau berada kurang dari rata-rata. Perusahaan yang
memiliki nilai ukuran perusahaan terendah senilai 20.62 yaitu PT Merck Tbk pada
tahun 2019 dengan nilai total asset sebesar Rp901.060.986.000,- dan perusahaan
yang memiliki nilai ukuran perusahaan tertinggi senilai 30.88 yaitu PT Kalbe
Farma Tbk pada tahun 2021 dengan nilai total asset sebesar
Rp25.666.635.156.271.000,-.
52
4.4 Analisis Regresi Logistik
berdasarkan H0. Model regresi dapat dikatakan layak apabila tidak ada perbedaan
antara model dengan data. Apabila nilai signifikansi dari hasil pengujian lebih
besar dari 0.05 maka model regresi dapat dikatakan layak. Pengujian ini dilakukan
H0 = Apabila nilai hosmer dan lomeshow test < 0.05 maka H0 ditolak
H0 = Apabila nilai hosmer and lomeshow test > 0.05 maka H0 diterima
Squared sebesar 0.29 dimana nilai tersebut > dari 5% dengan nilai decimal
sebesar 0.05. Maka dapat disimpulkan H0 diterima yang artinya tidak ada pembeda
yang signifikan antara nilai observasinya dengan data. Maka langkah selanjutnya
Dalam uji overall model fit ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua
mempengaruhi variabel dependen. Uji overall model fit digunakan untuk menilai
53
apakah model yang dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Uji ini
dengan melihat LR statistic, dengan hipotesis jika nilai probabilitasnya < dari 0.05
maka model regresi menunjukkan fit atau berjalan dengan baik dan jika nilai
probabilitasnya > 0.05 maka model regresi berjalan dengan tidak baik atau tidak
fit.
McFadden R-
squared 0.154135 Mean dependent var 0.260000
S.D. dependent var 0.440844 S.E. of regression 0.408347
Akaike info criterion 1.029457 Sum squared resid 16.17451
Schwarz criterion 1.107613 Log likelihood -48.47287
Hannan-Quinn
criter. 1.061088 Deviance 96.94574
Restr. Deviance 114.6114 Restr. log likelihood -57.30569
LR statistic 17.66564 Avg. log likelihood -0.484729
Prob(LR statistic) 0.000146
Sumber : Data sekunder yang diolah di EViews 10 (2022)
artinya nilai ini lebih kecil dari 5% dengan nilai decimal 0.05. Hal ini
menujukkan bahwa tabel diatas menunjukkan model regresi yang baik. Langkah
klasik.
matrix) antar variabel bebas dengan tujuan untuk melihat besarnya korelasi antar
54
variabel independen. Jika nilai korelasi > 0.90 maka terdapat masalah
multikolonieritas.
yaitu jika nilai korelasi lebih besar dari 0,90 maka terdapat masalah
korelasi antar variabel independen lebih kecil dari 0,90. Maka dapat disimpulkan
McFadden R-
squared 0.154135 Mean dependent var 0.260000
S.D. dependent var 0.440844 S.E. of regression 0.408347
Akaike info criterion 1.029457 Sum squared resid 16.17451
Schwarz criterion 1.107613 Log likelihood -48.47287
Hannan-Quinn
criter. 1.061088 Deviance 96.94574
Restr. deviance 114.6114 Restr. log likelihood -57.30569
LR statistic 17.66564 Avg. log likelihood -0.484729
Prob(LR statistic) 0.000146
55
Sumber : Data olah EViews 10 (2022)
sebesar 0.15 atau jika dipersenkan menjadi 0.15 x 100% = 15%. Hal ini berarti
15% dari variabel dependen yaitu Penerimaan Opini Audit Going Concern dapat
100% - 15% = 85% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
masing variabel independen yang terdiri dari audit tenure dan ukuran perusahaan
Dari tabel uji regresi logistik diatas maka dapat diperoleh persamaan
56
= 1.19 – 0.83AT - 0.012UP
1. Dari persamaan diatas dapat diketahui nilai coefficient sebesar 1.19 yang
artinya apabila semua variabel independennya itu sama dengan nol, maka
penambahan 1 (satu) poin audit tenure, maka opini audit going concern akan
setiap 1 (satu) poin ukuran perusahaan, maka opini audit going concern akan
dengan menggunakan uji t-statistik dimana uji ini menguji pengaruh audit tenure
(X1) dan ukuran perusahaan (X2). Dalam uji t pada dasarnya menunjukkan
signifikansi p < 0.05, maka suatu variabel independen merupakan penjelas yang
57
Method: ML - Binary Logit (Newton-Raphson / Marquardt steps)
Date: 09/20/22 Time: 11:48
Sample: 2017 2021
Included observations: 100
Convergence achieved after 5 iterations
Coefficient covariance computed using observed Hessian
dependen sebanyak (k=3), maka degree of freedom (df) = n-k = 100-3 = 97,
dimana tingkat signifikannya sebesar α = 0.05. Maka T tabel dalam pengujian ini
sebesar 1.66071 dan taraf signifikan α yang digunakan adalah sebesar 5% dengan
1. Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahui audit tenure (X1) yang memiliki nilai T
hitung atau z-Statistic sebesar -3.572895 dimana nilai T hitung lebih kecil dari
T tabel (-3.572895 < 1.66071) dan tingkat signifikansinya lebih kecil dari nilai
0.137478 dimana nilai T hitung lebih kecil dari T tabel (-0.137478 < 1.66071)
dan tingkat signifikansinya lebih besar dari nilai probabilitas sebesar (0.90 <
58
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit
going concern.
simultan diuji dengan melihat nilai signifikansi (sig yang dimana jika nilai
McFadden R-
squared 0.154135 Mean dependent var 0.260000
S.D. dependent var 0.440844 S.E. of regression 0.408347
Akaike info criterion 1.029457 Sum squared resid 16.17451
Schwarz criterion 1.107613 Log likelihood -48.47287
Hannan-Quinn
criter. 1.061088 Deviance 96.94574
Restr. Deviance 114.6114 Restr. log likelihood -57.30569
LR statistic 17.66564 Avg. log likelihood -0.484729
Prob(LR statistic) 0.000146
Sumber : Data olah EViews 10 (2022)
59
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan nilai probabilitas (LR statistic)
sebesar 0.000146 yang dimana nilai ini lebih kecil dari 5% dengan nilai desimal
0.05 maka H1 diterima yang artinya audit tenure dan ukuran perusahaan secara
concern.
Hipotesis pertama, dalam penelitian ini adalah audit tenure dan ukuran
going concern pada perusahaan manufaktur sektor barang industri yang terdaftar
di BEI periode 2017-2021. Hal ini dibuktikan pada tabel 4.10, tingkat probabilitas
menunjukkan nilai sebesar 0.000146 yang artinya nilai ini lebih kecil dari 5%
dengan nilai desimal 0.05, maka H1 diterima. Sehingga dikatakan audit tenure
independen yang dilakukan secara simultan pada penelitian ini terdapat bukti
variabel dependen. Ketika seorang auditor memberikan opini audit going concern
60
pasti akan melewati pertimbangan secara keseluruhan mengenai beberapa faktor
yang ada. Hasil yang diperoleh pada hipotesis ini sejalan dengan teori sinyal
dimana informasi yang disajikan oleh manajemen merpakan sinyal yang baik
(berita baik) bagi para investor, sehingga investor akan memikirkan untuk
menaikan jumlah investasi pada perusahaan dan nilai perusahaan tersebut juga
akan naik.
Penelitian ini didukung denngan penelitian yang dilakukan oleh Putri dan
Fettry (2017) yang menyatakan ukuran perusahaan, audit lag, audit tenure, dan
terhadap pemberian opini audit going concern. Ketika auditor memberikan opini
mengenai berbagai faktor. Maka dari itu, kedua variabel secara bersama-sama
Concern
secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan
manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2017-2021. Hal
ini dibuktikan pada tabel 4.9 yang menujukkan tingkat probabilitas 0.0004 yang
dimana nilai ini lebih kecil dari 0.05, H2 diterima. Hal ini membuktikan bahwa
adanya pengaruh signifikan antara audit tenure dengan penerimaan opini audit
going concern. Audit tenure adalah jangka waktu kerja sama yang terjalin diantara
KAP dengan klien yang sama. Dalam penelitian ini audit tenure menggunakan
61
skala rasio, untuk tahun pertama perikatan dimulai dengan angka 1 (satu) dan
hubungan antara auditor dan klien yang terjalin cukup lama kemungkinan
mendapatkan opini audit going concern semakin meningkat. Hal ini berdasarkan
dari hasil data yang telah diolah penulis yang mendukung hasil penelitian dimana
memiliki masa perikatan yang lebih lama dibandingkan dengan perusahaan yang
memiliki masa perikatan sedikit. Kemungkinan hal ini disebabkan karena auditor
dengan masa perikatan yang lama dengan perusahaan sudah mengenal kondisi
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syahputra dan
Yahya (2017) yang menyatakan audit tenure secara parsial berpengaruh terhadap
opini audit going concern. Lamanya masa perikatan antara KAP (Kantor Akuntan
Publik) dengan perusahaan cukup menentukan untuk menerima opini audit going
concern. Hasil yang diperoleh pada hipotesis ini sejalan dengan teori sinyal yang
manajemen dan telah di audit oleh KAP yang sama cenderung akan mendapatkan
opini audit going concern, hal ini menjadi sinyal yang baik (berita baik) bagi para
62
4.5.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going
Concern
periode 2017-2021. Hal ini ditunjukkan pada tabel 4.9 dimana tingkat
probabilitasnya 0.8907 nilai ini lebih besar dari 0.05, H3 ditolak. Hal ini
dengan penerimaan opini audit going concern. Menurut Radi, dkk (2020)
menurun. Dalam penelitian ini menggunakan total aset sebagai indikator untuk
terhadap opini audit going concern. Hasil yang diperoleh pada hipotesis ini
sejalan dengan teori sinyal yang digunakan untuk memperkuat asumsi tersebut
bahwa laporan yang telah dibuat manajemen telah di audit oleh auditor, akan
mempengaruhi suatu perusahaan mendapatkan opini audit going concern, hal ini
juga dapat dijadikan bahan pertimbangan para investor untuk melakukan investasi
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
mengenai apakah ada atau tidaknya pengaruh antara audit tenure dan ukuran
manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2017-2021. Berikut hasil dari pengujian hipotesis yang telah penulis
terhadap penerimaan opini audit going concern, maka dari itu H1 diterima.
5.2 Keterbatasan
dengan sampel yang diambil dari populasi perusahaan sektor lain dan dengan
64
2. Variabel dalam penelitian hanya mampu menjelaskan variabel dependen
going concern.
5.3 Saran
1. Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan agar dapat lebih diperhatikan faktor-faktor lain diluar dari
kebangkrutan perusahaan.
2. Bagi Investor
Hasil analisis dalam penelitian ini merupakan informasi yang dapat digunakan
65
periode pengamatan sehingga dapat melihat trend penerimaan opini audit
66
DAFTAR PUSTAKA
www.idx.co.id.
No.02, 1-13.
Ayuningtyas, D. (2019, May 27). Kena Suspensi (Lagi), Bagaimana Nasib Bakrie
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190527153633-17-75306/kena-
suspensi--lagi--bagaimana-nasib-bakrie-telecom
Carey, P., & Simnet, R. (2006). Audit Partner Tenure and Quality. The
67
Dewayanto, T. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan
Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 23.
Going Concern. Owner: Riset & Jurnal Akuntansi Vol.5, No.1, 164-173.
Hati, I. P., & Rosini, I. (2017). Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya dan
Grashindo.
Salemba Empat.
68
Imani, G. K., Nazar, M. R., & Budiono, E. (2017). Pengaruh Debt Default, Audit
Junaidi, & J, H. (2010). Faktor Non Keuangan Pada Opini Audit Going Concern.
Maulina, & Nurmala, P. (2021). Pengaruh Audit Tenure dan Financial Distress
69
Standards (IFRS) Terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris Pada
Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Real Estate Dan
Nursasi, Enggar, & Maria, E. (Februari 2015). Pengaruh Audit Tenure, Opinion
yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal JIBEKA Vol. 9 No. 1, 37-
43.
No. 2.
Akuntan Publik.
Negeri Yogyakarta.
70
Putri, J. B., & Fettry, S. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Audit Lag, Audit
Rabbani, I., & Zulaikha. (2021). Analisis Pengaruh Audit Tenure, Audit Lag,
No. 2, 1-15.
Radi, D. O., Wijaya, S. Y., & Julianto, W. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Masa Audit, dan Gagal Bayar Terhadap Opini Audit Going. Jurnal Syntax
Rodiyahsari, L., & Adi, S. W. (2021). Pengaruh Audit Lag, Audit Tenure,
Safitri, S. K. (2020). Pengaruh Audit Tenure, Fee Audit, Ukuran Perusahaan, dan
71
Santosa, Fajar, A., & Wedari, L. K. (Desember 2007). Analisis Faktor-Faktor
Sari, N., & Triyani, Y. (2018). Pengaruh Audit Tenure, Debt Default, Kualitas
Audit dan Opini Audit Terhadap Opini Audit Going Concern pada
Alfabeta.
Syahputra, F., & Yahya, R. M. (2017). Pengaruh Audit Tenure, Audit Delay,
72
Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur
Tim. (2018, September 26). Kronologi SNP Finance dari 'Tukang Kredit' ke
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180926143029-78-333372/kro
nologi-snp-finance-dari-tukang-kredit-ke-tukang-bobol
Tenure, dan Ukuran KAP Terhadap Opini Audit Going Concern pada
LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabulasi Data
1. Opini Audit Going Concern
73
Kode: 0 = Opini audit non going concern
74
2017 Opini Audit Non Going Concern 0
75
2020 Opini Audit Non Going Concern 0
76
2017 Opini Audit Going Concern 1
77
2020 Opini Audit Going Concern 1
2. Audit Tenure
78
2021 Irfan Zulmendra 2
2017 Morhan & Rekan 1
2018 Kanaka Puradireja, Suhartono 1
4 BTEK 2019 Kanaka Puradireja, Suhartono 2
2020 Kanaka Puradireja, Suhartono 3
2021 Kanaka Puradireja, Suhartono 4
2017 Mirawati Sensi Idris 1
2018 Mirawati Sensi Idris 2
5 BUDI 2019 Mirawati Sensi Idris 3
2020 Mirawati Sensi Idris 4
2021 Mirawati Sensi Idris 5
2017 Purwanto, Sungkoro & Surja 1
2018 Purwanto, Sungkoro & Surja 2
6 CEKA 2019 Purwanto, Sungkoro & Surja 3
2020 Purwanto, Sungkoro & Surja 4
2021 Purwanto, Sungkoro & Surja 5
2017 Teramihardja, Pradhono & Chandra 1
2018 Teramihardja, Pradhono & Chandra 2
7 CLEO 2019 Teramihardja, Pradhono & Chandra 3
2020 Teramihardja, Pradhono & Chandra 4
2021 Teramihardja, Pradhono & Chandra 5
2017 Satrio Bing Eny & Rekan 1
2018 Satrio Bing Eny & Rekan 2
8 DLTA 2019 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 1
2020 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 2
2021 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 3
2017 Purwanto, Sungkoro & Surja 1
2018 Purwanto, Sungkoro & Surja 2
9 DVLA 2019 Purwanto, Sungkoro & Surja 3
2020 Purwanto, Sungkoro & Surja 4
2021 Purwanto, Sungkoro & Surja 5
2017 Siddharta Widjaja & Rekan 1
2018 Siddharta Widjaja & Rekan 2
10 GGRM 2019 Siddharta Widjaja & Rekan 3
2020 Siddharta Widjaja & Rekan 4
2021 Siddharta Widjaja & Rekan 5
2017 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan 1
2018 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan 2
11 HMSP 2019 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan 3
2020 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan 4
2021 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan 5
12 HOKI 2017 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 1
79
2018 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 2
2019 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 3
2020 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 4
2021 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 5
2017 Purwanto, Sungkoro & Surja 1
2018 Purwanto, Sungkoro & Surja 2
13 ICBP 2019 Purwanto, Sungkoro & Surja 3
2020 Purwanto, Sungkoro & Surja 4
2021 Purwanto, Sungkoro & Surja 5
2017 Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo 1
2018 Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo 2
14 INAF 2019 Husni, Mucharam & Rasidi 1
2020 Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo 1
2021 Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo 2
2017 Purwanto, Sungkoro & Surja 1
2018 Purwanto, Sungkoro & Surja 2
15 INDF 2019 Purwanto, Sungkoro & Surja 3
2020 Purwanto, Sungkoro & Surja 4
2021 Purwanto, Sungkoro & Surja 5
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan
1
2017 & Rekan
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan
2
2018 & Rekan
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan
16 KICI 3
2019 & Rekan
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan
4
2020 & Rekan
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan
5
2021 & Rekan
2017 Purwanto, Sungkoro & Surja 1
2018 Purwanto, Sungkoro & Surja 2
17 KLBF 2019 Purwanto, Sungkoro & Surja 3
2020 Purwanto, Sungkoro & Surja 4
2021 Purwanto, Sungkoro & Surja 5
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan
1
2017 & Rekan
2018 Teramihardja, Pradhono & Chandra 1
18 LMPI
2019 Teramihardja, Pradhono & Chandra 2
2020 Teramihardja, Pradhono & Chandra 3
2021 Teramihardja, Pradhono & Chandra 4
2017 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 1
19 MBTO 2018 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 2
2019 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 3
80
2020 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 4
2021 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 5
2017 Siddharta Widjaja & Rekan 1
2018 Siddharta Widjaja & Rekan 2
20 MERK 2019 Siddharta Widjaja & Rekan 3
2020 Siddharta Widjaja & Rekan 4
2021 Siddharta Widjaja & Rekan 5
3. Ukuran Perusahaan
Logaritma
Ukuran Perusahaan
No. Kode Tahun Natural
840,236,000,0
2017 00 27.45694864
881,275,000,0
2018 00 27.50463556
822,375,000,0
1 ADES
2019 00 27.43546233
958,791,000,0
2020 00 27.58893895
1,304,108,000,0
2021 00 27.8965404
8,724,734,000,0
2017 00 29.7971831
1,816,406,000,0
2018 00 28.22788094
1,868,966,000,0
2 AISA
2019 00 28.25640645
2,011,557,000,0
2020 00 28.32993016
1,761,634,000,0
2021 00 28.1972629
3 ALTO 2017 1,109,383,971,1 27.734826
11
81
1,109,843,522,3
2018 44 27.73524015
1,103,450,087,1
2019 64 27.72946283
1,105,874,415,2
2020 56 27.73165746
1,089,208,965,3
2021 75 27.71647283
5,306,055,112,3
2017 89 29.29986976
5,165,236,468,7
2018 05 29.272972
4,975,248,130,3
4 BTEK
2019 42 29.23549636
4,223,727,970,6
2020 27 29.07173926
4,173,043,810,0
2021 54 29.05966682
2,939,456,000,0
2017 00 28.70924565
3,392,980,000,0
2018 00 28.85272971
2,999,767,000,0
5 BUDI
2019 00 28.72955573
2,963,007,000,0
2020 00 28.71722575
2,993,218,000,0
2021 00 28.72737018
1,392,636,444,5
2017 01 27.96221979
1,168,956,042,7
2018 06 27.7871322
1,393,079,542,0
6 CEKA
2019 74 27.96253791
1,566,673,828,0
2020 68 28.07997591
1,697,387,196,2
2021 09 28.16011124
7 CLEO 660,917,775,3
2017 22 27.21689527
833,933,861,5
2018 94 27.44941993
1,245,144,303,7
2019 19 27.85027255
2020 1,310,940,121,6 27.90176565
22
82
1,384,181,576,9
2021 13 27.95613016
1,340,842,7
2017 65 21.01656418
1,523,517,1
2018 70 21.14428743
1,425,983,7
8 DLTA
2019 22 21.07812774
1,225,580,9
2020 13 20.92668078
1,308,722,0
2021 65 20.99231698
1,640,886,1
2017 47 21.21850227
1,682,821,7
2018 39 21.24373783
1,829,960,7
9 DVLA
2019 14 21.32756034
1,986,711,8
2020 72 21.40974678
2,085,904,9
2021 80 21.45846864
66,759,930,0
2017 00 24.92436889
69,097,219,0
2018 00 24.95878032
78,647,274,0
10 GGRM
2019 00 25.08823881
78,191,409,0
2020 00 25.08242562
89,964,369,0
2021 00 25.22267953
43,141,063,0
2017 00 24.48774112
46,602,420,0
2018 00 24.56491831
50,902,806,0
11 HMSP
2019 00 24.65318389
49,674,030,0
2020 00 24.6287481
53,090,428,0
2021 00 24.69526249
12 HOKI 576,963,542,5
2017 79 27.08104492
2018 758,846,556,0 27.35506543
31
83
848,676,035,3
2019 00 27.46694337
906,924,214,1
2020 66 27.53332473
989,119,315,3
2021 34 27.6200808
8,724,734,0
2017 00 22.88942782
34,367,153,0
2018 00 24.26036709
38,709,314,0
13 ICBP
2019 00 24.37934608
103,588,325,0
2020 00 25.36369047
118,066,628,0
2021 00 25.49451495
1,003,464,884,5
2017 86 27.63448001
1,442,350,608,5
2018 75 27.99729527
1,383,935,194,3
14 INAF
2019 86 27.95595215
1,713,334,658,8
2020 49 28.16946268
2,011,879,396,1
2021 42 28.33009042
87,939,488,0
2017 00 25.19991478
96,537,796,0
2018 00 25.29320044
96,198,559,0
15 INDF
2019 00 25.28968022
163,136,516,0
2020 00 25.81785321
179,356,193,0
2021 00 25.91263957
149,420,009,8
2017 84 25.73002704
154,088,747,7
2018 66 25.76079456
152,818,996,7
16 KICI
2019 60 25.75252003
157,023,139,1
2020 12 25.77965901
187,184,552,6
2021 86 25.95536088
84
16,616,239,416,3
2017 35 30.44140161
18,146,206,145,3 30.52948263
2018 69
20,264,726,862,5 30.6399029
17 KLBF
2019 84
22,564,300,317,3 30.74739014
2020 74
25,666,635,156,2
2021 71 30.87621302
834,548,374,2 27.45015655
2017 86
786,704,752,9 27.39111886
2018 83
737,642,257,6 27.3267248
18 LMPI
2019 97
698,252,022,9 27.27184594
2020 79
704,070,618,4 27.2801445
2021 12
780,669,761,7 27.38341806
2017 87
648,016,880,3 27.19718258
2018 25
591,063,928,0 27.10519002
19 MBTO
2019 37
982,882,686,2 27.61375561
2020 17
714,647,740,6 27.29505559
2021 84
847,006,544,0 27.46497426
2017 00
20 MERK
1,263,113,6 20.95684569
2018 89
901,060,9 20.6190835
2019 86
929,901,0 20.65058874
2020 46
1,026,266,8 20.74919365
2021 66
85
Y X1 X2
McFadden R-
squared 0.154135 Mean dependent var 0.260000
S.D. dependent var 0.440844 S.E. of regression 0.408347
Akaike info criterion 1.029457 Sum squared resid 16.17451
Schwarz criterion 1.107613 Log likelihood -48.47287
Hannan-Quinn
criter. 1.061088 Deviance 96.94574
Restr. Deviance 114.6114 Restr. log likelihood -57.30569
LR statistic 17.66564 Avg. log likelihood -0.484729
Prob(LR statistic) 0.000146
Y X1 X2
86
Y 1.000000 -0.392988 0.008391
X1 -0.392988 1.000000 -0.038265
X2 0.008391 -0.038265 1.000000
McFadden R-
squared 0.154135 Mean dependent var 0.260000
S.D. dependent var 0.440844 S.E. of regression 0.408347
Akaike info criterion 1.029457 Sum squared resid 16.17451
Schwarz criterion 1.107613 Log likelihood -48.47287
Hannan-Quinn
criter. 1.061088 Deviance 96.94574
Restr. deviance 114.6114 Restr. log likelihood -57.30569
LR statistic 17.66564 Avg. log likelihood -0.484729
Prob(LR statistic) 0.000146
Dependent Variable: Y
Method: ML - Binary Logit (Newton-Raphson / Marquardt steps)
Date: 09/20/22 Time: 11:48
Sample: 2017 2021
Included observations: 100
Convergence achieved after 5 iterations
Coefficient covariance computed using observed Hessian
Hasil Uji-t
Dependent Variable: Y
Method: ML - Binary Logit (Newton-Raphson / Marquardt steps)
Date: 09/20/22 Time: 11:48
Sample: 2017 2021
Included observations: 100
Convergence achieved after 5 iterations
87
Coefficient covariance computed using observed Hessian
Hasil Uji F
McFadden R-
squared 0.154135 Mean dependent var 0.260000
S.D. dependent var 0.440844 S.E. of regression 0.408347
Akaike info criterion 1.029457 Sum squared resid 16.17451
Schwarz criterion 1.107613 Log likelihood -48.47287
Hannan-Quinn
criter. 1.061088 Deviance 96.94574
Restr. deviance 114.6114 Restr. log likelihood -57.30569
LR statistic 17.66564 Avg. log likelihood -0.484729
Prob(LR statistic) 0.000146
Lampiran 3 t Tabel
88
Lampiran 4 Kartu Konsultasi
89
Lampiran 5 Sertifikat Seminar Nasional dan International
90
91
92
Lampiran 6 Sertifikat Kompetensi dan TOEFL
93