Anda di halaman 1dari 113

PENGARUH AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN

TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Barang


Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-
2021)

SKRIPSI

Ditulis Oleh

NUROHANA
NIM. 171011250039

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERARANG SELATAN

2022
PENGARUH AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Barang


Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-
2021)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Akuntansi

Ditulis Oleh

NUROHANA
NIM. 171011250039

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2022

i
MOTTO

“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau

telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”

(QS. Al-Insyirah Ayat 6-8)

“Mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”

(H.R Ibnu Abdil Barr)

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(QS. Asy-Syarh Ayat 5)

ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGARUH AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Barang


Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-
2021)

Oleh

NUROHANA
NIM. 171011250039

Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan kepada majelis penguji skripsi, Program

Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang,

Pada tanggal 20 September 2022

Menyetujui Mengetahui
Pembimbing Skripsi, Ketua Program Studi Akuntansi,

Muhammad Sopiyana, S.Pd.I., M.Pd. Effriyanti, S.E., Ak., M.Si., CA.


NIDN. 0419098902 NIDN. 0003047701

iii
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH AUDIT TENURE DAN UKURAN PERUSAHAAN


TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Barang


Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-
2021)

Oleh
NUROHANA
NIM. 171011250039

Skripsi telah dipertahankan di majelis penguji skripsi, Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang, pada tanggal 20 Oktober 2022 dan
dinyatakan LULUS

Pembimbing Skripsi,

Muhammad Sopiyana, S.Pd.I., M.Pd.


NIDN. 0419098902

Menyetujui
Penguji I, Penguji II,

Dian Widiyati, S.E., M.Ak. Fina Fitriyana, S.E., M.Ak.


NIDN. 0431039401 NIDN. 0422049102

Ketua Program Studi Akuntansi,

Effriyanti, S.E., Ak., M.Si., CA.


NIDN. 0003047701

iv
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : NUROHANA
NIM : 171011250039
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Akuntansi
Konsentrasi : Audit
Judul Skripsi : Pengaruh Audit Tenure dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris
pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Barang
Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2017-2021)

Dengan ini saya menyatakan bahwa :


1. Skripsi ini ditulis dengan penuh tanggung jawab dan benar-benar hasil
penelitian pribadi;
2. Skripsi ini bukan hasil plagiat dan atau menyalin skripsi orang lain;
3. Setiap kutipan, saduran dan atau pernyataan yang terdapat di dalam Skripsi ini,
merupakan rujukan yang disebutkan jelas sumbernya dan dicantumkan dalam
daftar Pustaka;
4. Apabila di kemudian hari, terbukti ada pelanggaran mengenai keaslian Skripsi
ini, maka saya siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dapat


dipertanggung jawabkan.
Jakarta Selatan, 20 September 2022

NUROHANA
NIM. 171011250039

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nurohana
Tempat, Tanggal Lahir : Pemalang, 11 Mei 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kebangsaan : Warga Negara Indonesia
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl. Mamp Prapatan XVIII No. 13 RT 006 RW 005
Kecamatan Duren Tiga, Jakarta Selatan
Telepon : 0856-9413-3005
Email : nurrohana34@gmail.com;
Riwayat Pendidikan : 1. Madrasah Ibtidaiyah Sa’adatuddarain Pagi (2005-
2011)
2. Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Jakarta (2011-2014)
3. SMK RPI Jakarta (2014-2017)
4. Universitas Pamulang (2018-2022)

Demikianlah daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta Selatan, 20 September 2022

NUROHANA
NIM.171011250039

vi
LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulillah Puji Syukur atas Karunia Allah SWT.


Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Bismillahirrahmanirrahim,
Skripsi ini Saya persembahkan untuk Ibu Surti dan Bapak Harjo selaku kedua
orang tua, Mba Rihati, Mba Dini dan Mas Kurni selaku kakak dan abang beserta
suami/istri dan anak-anaknya, kak Juan dan seluruh keluarga besar yang telah
menjadi penyemangat terbesar serta teman-teman seperjuangan terkhusus Lathifah
Dwi Nurhayati yang rela meluangkan waktu dan pikiran dalam membantu Saya
sampai akhirnya terciptalah skripsi ini.
Semoga apa yang telah dituliskan dalam skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang
berkepentingan.

vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit tenure dan ukuran
perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern. Jenis penelitian ini
menggunakan kuantitatif dengan sifat studi empiris, objek penelitian perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2021,
menggunakan metode pengambilan sampel non-probabilitas yaitu dengan
menggunakan purposive sampling dalam penarikan sampel data serta jenis data
yang digunakan ialah data sekunder. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah
sebanyak 61 perusahaan dan total sampel yang digunakan dalam penelitian ini
sebanyak 20 perusahaan dengan data laporan keuangan sebanyak 100 data laporan
keuangan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi
logistik dengan menggunakan alat uji Eviews 10. Hasil penelitian ini menujukan
bahwa secara simultan variabel audit tenure dan ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap penerimaan opini audit going concern. Audit tenure berpengaruh secara
parsial terhadap penerimaan opini audit going concern, sedangkan ukuran
perusahaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit
going concern.

Kata Kunci : Audit tenure, ukuran perusahaan, dan penerimaan opini audit
going concern.

viii
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of audit tenure and firm size on the
acceptance of going concern audit opinions. This type of research uses
quantitative with empirical studies, the object of research is manufacturing
companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2017-2021, using a non-
probability sampling method, namely by using purposive sampling in sampling
data and the type of data used is secondary data. . The population in this study
was 61 companies and the total sample used in this study was 20 companies with
100 financial statement data. Analysis of the data used in this study is logistic
regression using the Eviews 10 test tool. The results of this study indicate that
simultaneously the audit tenure and company size variables affect the acceptance
of the business continuity audit opinion. The tenure of the audit does not partially
affect the continuity of the audit acceptance opinion, while the size of the company
partially does not affect the going concern audit opinion acceptance.
Keywords : Tenure audit, size of the company, and acceptance of going
concern opinions audit.

ix
KATA PENGATAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
Proposal Skripsi ini. Proposal skripsi ini menganalisis pengaruh opini audit tahun
sebelumnya, audit tenure dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit
going concern pada sektor manufaktur sub sector food & beverage di Indonesia.
Penulisan proposal skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi dalam Ilmu Akuntansi pada Fakultas
Ekonomi Universitas Pamulang.

Saya menyadari tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai


pihak, dari masa perkuliahan sampai penyusunan proposal skripsi ini, sangatlah
sulit bagi saya untuk menyelesaikan proposal skripsi ini. pada kesempatan ini saya
ingin menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. (H.C.). Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang
telah mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa dengan mempelopori adanya
pendidikan dengan biaya terjangkau dan berkualitas.
2. Bapak Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si. selaku Rektor Universitas
Pamulang yang telah berupaya keras menjadikan Universitas Pamulang
semakin berkualitas.
3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan
Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang yang telah memajukan Fakultas
Ekonomi menjadi semakin baik.
4. Ibu Effriyanti, S.E., Akt., M.Si., CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi
S1 yang senantiasa sabar memberikan pengarahan.
5. Bapak Muhammad Sopiyana, S.Pd.I., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang
telah sabar dan bijak membimbing, memberi dukungan, dan membantu
penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak fulan dan Ibu fulan sebagai dosen penguji.

x
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat.
8. Bapak dan Ibu jajaran staf Universitas Pamulang teerkhusus staf akuntansi,
yang telah membantu memperlancar upaya saya dalam menyelesaikan studi di
Universitas Pamulang.
9. Semua pihak yang telah membantu kelancaran proposal skripsi ini yang tidak
bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dorongan, motivasi, bantuan,
dan doa yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal skripsi ini masih jauh dari
yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Penulis berharap proposal skripsi ini berguna bagi para
pembaca dan dunia ilmu pengetahuan.

Jakarta Selatan, 20 September 2022

Penulis,

NUROHANA
NIM.171011250039

xi
DAFTAR ISI

MOTTO...................................................................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv

LEMBAR PERNYATAAN.....................................................................................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP...............................................................................vi

LEMBAR PERSEMBAHAN................................................................................vii

ABSTRAK............................................................................................................viii

ABSTRACT............................................................................................................ix

KATA PENGATAR................................................................................................x

DAFTAR ISI..........................................................................................................xii

DAFTAR TABEL..................................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang Penelitian..............................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................7

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................7

1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................10

xii
2.1 Landasan Teori.............................................................................................10

2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory)...........................................................10

2.1.2 Teori Akuntansi.....................................................................................11

2.1.3 Opini Audit Going Concern..................................................................12

2.1.4 Audit Tenure..........................................................................................17

2.1.5 Ukuran Perusahaan................................................................................19

2.2 Penelitian Terdahulu.....................................................................................21

2.3 Kerangka Berpikir........................................................................................26

2.4 Pengembangan Hipotesis.............................................................................28

2.4.1 Pengaruh audit tenure, dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan

opini audit going concern...............................................................................29

2.4.2 Pengaruh audit tenure terhadap penerimaan opini audit going concern

........................................................................................................................30

2.4.3 Pengaruh ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going

concern...........................................................................................................31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................33

3.1 Jenis Penelitian.............................................................................................33

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................33

3.2.1 Lokasi Penelitian...................................................................................33

3.2.2 Waktu Penelitian....................................................................................34

xiii
3.3 Operasional Variabel....................................................................................34

3.3.1 Variabel Dependen................................................................................35

3.3.1 Opini Audit Going Concern...............................................................35

3.3.2 Variabel Independen..............................................................................36

3.3.2.1 Audit Tenure...................................................................................36

3.3.2.2 Ukuran Perusahaan.........................................................................36

3.4 Populasi dan Sampel....................................................................................38

3.4.1 Populasi..................................................................................................38

3.4.2 Sampel...................................................................................................38

3.5 Teknik Pengumpulan Data...........................................................................39

3.6 Teknik Analisis Data....................................................................................41

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif...................................................................41

3.6.2 Analisis Regresi Logistik.......................................................................42

3.6.3 Uji Hosmer and Lomeshow (Menilai kelayakan regresi)......................43

3.6.4 Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit).........................................44

3.6.5 Uji Multikolinearitas..............................................................................44

3.6.6 Uji Koefisien Determinasi (McFadden R-squared)...............................44

3.6.7 Pengujian Hipotesis...............................................................................45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................47

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian.............................................................47

xiv
4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian....................................................................47

4.1.2 Deskripsi Sampel...................................................................................49

4.3 Analisis Statistik Deskriptif..........................................................................51

4.4 Analisis Regresi Logistik.............................................................................52

4.4.1 Kelayakan Model Regresi (Hosmer and Lemeshow Test).....................52

4.4.2 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit).................................53

4.4.3 Uji Multikolonieritas.............................................................................54

4.4.4 Koefisien Determinasi (McFadden R-squared).....................................55

4.4.5 Hasil Regresi Logistik yang Terbentuk.................................................56

4.4.6 Uji Parsial/Uji-t (Variabel in the Equation)..........................................57

4.4.7 Uji f/Simultan (Omnibus Test)...............................................................59

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian........................................................................60

4.5.1 Pengaruh Audit Tenure dan Ukuran Perusahaan secara simultan

terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern.........................................60

4.5.2 Pengaruh Audit Tenure terhadap Penermiaan Opini Audit Going

Concern...........................................................................................................61

4.5.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern...........................................................................................................62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................64

5.1 Kesimpulan...................................................................................................64

xv
5.2 Keterbatasan.................................................................................................64

5.3 Saran.............................................................................................................65

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................67

LAMPIRAN...........................................................................................................72

xvi
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu....................................................................31

Tabel 3. 1 Waktu Penelitian...................................................................................44

Tabel 3. 2 Variabel dan Pengukuran......................................................................47

Tabel 4. 1 Seleksi Sampel......................................................................................58

Tabel 4. 2 Daftar Perusahaan Sampel....................................................................60

Tabel 4. 3 Analisis Statistik Deskriptif..................................................................61

Tabel 4. 4 Uji Hosmer and Lemeshow..................................................................63

Tabel 4. 5 Uji Overall Model Fit...........................................................................64

Tabel 4. 6 Uji Multikolonieritas.............................................................................65

Tabel 4. 7 Menilai Koefisien Determinasi.............................................................65

Tabel 4. 8 Uji Regresi Logistik..............................................................................66

Tabel 4. 9 Uji-t.......................................................................................................67

Tabel 4. 10 Uji F....................................................................................................69

xvii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Kerangka Konseptual........................................................................37

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabulasi Data......................................................................................66

Lampiran 2 Hasil Olah Data Dengan EViews 10..................................................69

Lampiran 3 t Tabel.................................................................................................73

Lampiran 4 Kartu Konsultasi.................................................................................74

Lampiran 5 Sertifikat Seminar Nasional dan International...................................74

Lampiran 6 Sertifikat Kompetensi dan TOEFL.....................................................77

xix
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Sekarang ini perkembangan dan pertumbuhan pada dunia bisnis di

Indonesia semakin pesat, dimulai dari perusahaan kecil sampai dengan perusahaan

besar. Hal ini menimbulkan persaingan yang semakin ketat antara pelaku bisnis

dengan pelaku bisnis lainnya, oleh karena itu diperlukan adanya pengendalian

manajemen untuk bersaing demi kelangsungan usahanya dimasa depan. Untuk

mencari tahu bagaimana kondisi perusahaan dibutuhkan laporan keuangan yang

menggambarkan hasil dari kegiatan operasi perusahaan dan kelangsungan hidup

suatu perusahaan. Menurut Kasmir (2017:17) keadaan perekonomian di Indonesia

yang mengalami peningkatan mengakibatkan permintaan laporan keuangan suatu

perusahaan semakin meningkat. Laporan keuangan yang telah disajikan

perusahaan sangat penting bagi manajemen dan pemilik perusahaan. Wulandari

(2014:532) menyatakan bahwa manajemen adalah pihak yang memberikan

informasi laporan keuangan, yang kemudian akan dinilai dan dievaluasi

kinerjanya menurut laporan keuangan tersebut.

Untuk menetukan wajar atau tidaknya suatu laporan keuangan dari

perusahaan diperlukan auditor yang bersifat independen. Auditor independen

merupakan auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP). Kantor

akuntan publik adalah sebuah perusahaan yang menaungi seluruh auditor

independen yang memiliki tugas untuk melakukan audit terhadap laporan

1
keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan aturan dan regulasi tertentu.

Hal ini bertujuan untuk menaikkan kepercayaan para pengguna laporan keuangan

terhadap kinerja suatu perusahaan. Sehingga peran auditor independen sangat

diperlukan untuk menyeimbangkan informasi antara perusahaan dan para

pemegang saham. Menurut Yanuariska dan Ardiati (2018:118) menyatakan dalam

penugasan umum, auditor bertugas untuk memberikan opini atas laporan

keuangan suatu bisnis. Auditor independen akan menyerahkan opini yang sesuai

dengan keadaan suatu perusahaan yang sedang diauditnya, maka pihak yang

berkepentingan dapat mengambil keputusan yang tepat.

Menurut Yanuariska dan Ardiati (2018:117) menjelaskan bahwa

kelangsungan hidup suatu perusahaan secara langsung dapat mempengaruhi

laporan keuangan. Seorang auditor memiliki tanggung jawab penuh atas opini

yang akan dikeluarkan atau diberikan terhadap laporan keuangan suatu

perusahaan, baik itu opini going concern maupun opini non going concern. Opini

audit merupakan pernyataan yang diberikan seorang auditor terhadap kewajaran

suatu laporan keuangan dari perusahaan yang telah di audit. Menurut Standar

Profesional Akuntan Publik (SPAP) opini audit dibedakan menjadi 5 macam,

yaitu: pendapat wajar tanpa pengecualian, bahasa penjelasan ditambahkan dalam

laporan auditor bentuk baku, pendapat wajar dengan pengecualian, pendapat tidak

wajar, dan pernyataan tidak memberikan pendapat. Bersama dengan

meningkatnya kebutuhan atas pemakaian laporan keuangan terhadap opini auditor

untuk berinvestasi, maka auditor juga harus melakukan audit berhubungan dengan

2
kelangsungan hidup (going concern) suatu perusahaan, sehingga auditor lebih

mempertimbangkan dalam memberikan opini audit going concern.

Opini audit going concern merupakan opini audit yang diberikan oleh

auditor karena adanya keraguan yang besar mengenai kemampuan perusahaan

dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perusahaan akan mendapatkan

opini non going going concern apabila laporan keuangannya telah disajikan sesuai

dengan standar akuntansi yang berlaku umum sedangkan, opini going concern

akan diberikan apabila ditemukan keraguan atas kelangsungan hidup suatu

perusahaan. Akan tetapi jika suatu perusahaan mendapatkan opini going concern,

auditor independen bertanggung jawab untuk menerangkan masalah-masalah yang

mengakibatkan perusahaan tersebut mendapatkan opini going concern, karena

opini going concern merupakan berita buruk bagi suatu perusahaan. Opini audit

going concern adalah hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan, dikarenakan

dapat menyebabkan keraguan atau ketidakpercayaan investor dan dapat

menyebabkan turunnya harga saham perusahaan tersebut. Bermacam-macam

masalah bisa timbul sehubungan dengan pemberian opini going concern terhadap

suatu perusahaan.

Opini audit menjadi langkah awal dalam melihat kondisi keuangan

perusahaan dan akan berpengaruh terhadap keputusan yang akan diambil oleh

investor, kreditur, maupun manajemen. Jika perusahaan mendapatkan opini audit

going concern, maka investor akan memikirkan kembali investasi yang telah

direncanakan. Sama halnya dengan kreditur, kreditur akan mempertimbangkan

kembali pinjaman yang akan diberikan kepada perusahaan yang mendapatkan

3
opini audit going concern. Manajemen perusahaan juga akan mengambil langkah

yang tepat agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya.

Menurut Sari dan Triyani (2018:72) audit tenure merupakan lamanya

hubungan yang terjalin antara auditor dengan auditee. Lamanya hubungan auditor

dengan auditee dapat mengurangi independensi auditor karena menganggap klien

menjadi sumber penghasilan auditor. Ulya (2012:10) menyatakan mengenai

perikatan audit yang terlalu lama juga akan menjadikan auditor kehilangan

independensinya, sehingga kemungkinan untuk memberikan opini audit going

concern akan sulit.

Ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya aset yang dimiliki oleh

suatu perusahaan. Perusahaan dengan skala besar lebih dipercaya investor karena

dilihat lebih transparan dalam menunjukkan kinerja keuangannya. Kristina (2012)

dalam Andyny (2017:4) menyatakan bahwa ukuran perusahaan bukan ketentuan

yang mendasar dalam pemberian opini audit going concern. Perusahaan yang

memiliki skala yang lebih besar memiliki akses yang luas untuk mendapatkan

sumber pendanaan dari berbagai sumber, maka untuk mendapatkan pinjaman dari

kreditur pun akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran yang lebih besar

mempunyai kesempatan yang besar pula untuk bertahan dalam industri.

Pada tahun 2019 Bursa Efek Indonesia menyampaikan bahwa, Bursa Efek

Indonesia (BEI) melakukan suspensi di seluruh pasar atas saham PT. Bakrie

Telecom tbk sejak tanggal 27 Mei 2019, dikarenakan PT. Bakrie Telecom tbk

telah mendapatkan opini audit disclaimer atau opini audit going concern selama 2

4
tahun berturut-turut, hal ini dilansir oleh CNBC Indonesia (2019). Selain itu, pada

Mei 2018 perusahaan multi finance PT. Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP

Finance) diketahui mengalami gagal bayar kredit kepada 14 bank yang merugikan

banyak pihak. Kasus tersebut melibatkan Kantor Akuntan Publik Satrio, Bing,

Eny (SBE) dan Rekan yang berafiliasi dengan Deloitte Indonesia sebagai auditor

eksternal yang mengaudit laporan keuangan SNP Finance, auditor dinilai tidak

mampu mendeteksi potensi adanya kesulitan keuangan yang dialami SNP Finance

dalam melakukan audit atas laporan keuangan tahunan dengan tidak

menambahkan opini audit going concern yang menyatakan bahwa perusahaan

tersebut berisiko mengalami kebangkrutan, hal ini dilansir oleh CNN Indonesia

(2018).

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Kusuma Indawati Halim (2021) dengan judul pengaruh leverage, opini audit

tahun sebelumnya, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap

opini audit going concern. Dengan hasil yang menyatakan bahwa, opini audit

tahun sebelumnya memiliki pengaruh positif terhadap opini audit going concern.

Fauzan Syahputra dan M. Rizal Yahya (2017) meneliti dengan judul pengaruh

audit tenure, audit delay, opini audit tahun sebelumnya dan opinion shopping

terhadap penerimaan opini audit going concern. Menurut hasil penelitiannya

menyatakan audit tenure berpengaruh positif terhadap opini audit going concern.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Renny Dwi Andyny (2017) dengan judul

pengaruh ukuran perusahaan, audit tenure dan reputasi KAP terhadap opini audit

5
going concern. Menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap opini audit going concern.

Dalam mengevaluasi suatu perusahaan auditor harus memperhatikan aspek

audit tenure dan ukuran perusahaan. Total aset yang dimiliki perusahaan bisa

diartikan sebagai kondisi keuangan pada saat audit sedang berlangsung serta total

aset juga dapat menujukkan kemampuan perusahaan dalam bertahan hidup pada

satu periode tertentu, menurut Pradika (2017:3) menyatakan bahwa perusahaan-

perusahaan yang memiliki nama yang besar cenderung lebih bisa

mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaannya selain itu perusahaan

dengan nama besar lebih dipercaya oleh investor.

Ada beberapa perusahaan yang terkena suspensi akibat gagal bayar utang

maupun mendapatkan opini audit going concern secara berturut-turut. Opini

disclaimer atau opini audit going concern diberikan oleh auditor setelah melalui

pertimbangan-pertimbangan mengenai keberlanjutan usaha suatu perusahaan.

Apabila suatu perusahaan mendapatkan opini audit going concern tandanya ada

keraguan yang besar atas keberlangsungan usaha perusahaan tersebut. Jika suatu

perusahaan mendapatkan opini going concern secara berturut-turut Bursa Efek

Indonesia akan menindak lanjuti masalah tersebut dan memberikan suspensi atau

menerbitkan rencana perdamaian antara debitor dan kreditor terkait penyelesaian

pembayaran utang oleh debitor.

Berdasarkan penjelasan diatas dan fenomena yang telah diuraikan, maka

dengan ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh

6
Audit Tenure dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit

Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor

Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode

2017-2022)” penelitian ini akan berfokus pada perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2021.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Apakah audit tenure dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh

terhadap penerimaan audit going concern ?

2. Apakah audit tenure berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going

concern ?

3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini audit

going concern ?

1.3 Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh, mengumpulkan dan

mengolah data untuk dapat dipelajari dan menganalisa faktor yang mempengaruhi

penerimaan opini audit going concern. Berdasarkan rumusan masalah yang telah

disajikan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan audit tenure dan ukuran

perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2021.

7
2. Untuk mengetahui pengaruh audit tenure terhadap penerimaan opini audit

going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2017-2021.

3. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini

audit going concern pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2017-2021.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini penulis lakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menempuh mata kuliah Skripsi sebagai tugas akhir. Hasil penelitian ini

diharapkan penulis akan memberikan manfaat antara lain:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan keilmuan secara teoritis

di bidang audit mengenai penerimaan opini audit going concern suatu

perusahaan, serta juga diharapkan dapat menambah wawasan mengenai

pengaruh terhadap audit tenure dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan

opini audit going concern.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini dilakukan karena terdapat masalah yang ingin dipecahkan, di

dalam manfaat praktis menjelaskan manfaat yang dapat berguna untuk

memecahkan masalah tersebut secara praktis selain itu manfaat praktis juga

dapat ditujukan untuk lebih dari satu subjek.

1) Bagi Penulis

8
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memberikan pengetahuan

serta menambah wawasan peneliti mengenai faktor yang mempengaruhi

pemberian opini audit going concern.

2) Bagi Akuntan Publik

Diharapkan bagi auditor dalam memberikan penilaian mengenai keputusan

opini audit yang terkait dengan kelangsungan hidup (going concern)

perusahaan di masa yang akan datang. Dengan memperhatikan kondisi

keuangan maupun non keuangan pada perusahaan tersebut.

3) Bagi Manajemen

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan untuk

manajemen agar lebih diperhatikan kembali faktor-faktor yang

mempengaruhi pemeberian opini audit going concern.

4) Bagi Investor, Kreditor dan Pengguna Laporan Keuangan

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi

keuangan yang telah di audit oleh jasa yang professional. Dan dapat

membantu investor maupun kreditor dalam mengambil keputusan dalam

berinvestasi maupun memberikan pinjaman dilihat dari berapa lama suatu

perusahaan akan bertahan.

5) Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan untuk penelitian

selanjutnya yang berkaitan dengan pemberian opini audit going concern.

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori

Landasan teori merupakan penjelasan dari hasil studi kepustakaan yang

berhubungan (relevan) serta mendukung pokok permasalahan yang hendak diteliti

sehingga landasan teori diharapkan mampu menjadi acuan maupun pedoman

dalam penyelesaian masalah-masalah yang timbul dalam penelitian ini. Sugiyono

(2013:54) menyatakan bahwa landasan teori adalah alur logika atau penalaran

yang merupakan seperangkat konsep, definisi dan proporsi yang disusun secara

sistematis.

2.1.1 Teori Sinyal (Signalling Theory)

Teori sinyal (signaling theory) dikemukakan pertama kali oleh Spence

pada tahun 1973 yang menjelaskan bahwa pihak pengirim (pemilik informasi)

memberikan suatu isyarat atau sinyal berupa sebuah informasi yang

mencerminkan kondisi suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pihak penerima

(investor). Brigham dan Houston (2011:75) menyatakan bahwa teori sinyal

menjelaskan tentang persepsi manajemen terhadap pertumbuhan perusahaan di

masa depan yang dimana akan mempengaruhi penilaian calon investor terhadap

suatu perusahaan. Sinyal tersebut merupakan sebuah informasi yang menjelaskan

tentang upaya manajemen dalam mewujudkan keinginan pemilik, informasi

tersebut dapat dianggap sebagai indikator penting bagi investor dan pelaku bisnis

dalam pengambilan keputusan.

10
Jogiyanto (2010:12) menyatakan bahwa suatu informasi yang telah

disampaikan oleh perusahaan dan diterima oleh investor akan dianalisis terlebih

dahulu apakah informasi tersebur dianggap sinyal positif (berita baik) atau

sebaliknya (berita buruk). Jika informasi tersebut bernilai positif maka investor

akan meresponnya dengan positif dan mampu membedakan kualitas suatu

perusahaan dengan perusahaan lainnya, sehingga harga saham perusahaan tersebut

akan semakin tinggi dan nilai perusahaannya akan meningkat. Namun, jika

investor mendapatkan informasi yang buruk dapat diartikan bahwa keinginan

investor dalam berinvestasi di perusahaan tersebut akan semakin menurun dan

juga akan berakibat turunnya nilai perusahaan tersebut.

Sinyal yang diberikan dapat berupa laporan keuangan yang dilihat dari

total asset suatu perusahaan. Total asset suatu perusahaan dapat dijadikan acuan

untuk melihat ukuran atau nilai perusahaan, perusahaan yang memiliki ukuran

lebih besar dibandingkan dengan ukuran perusahaan lainnya cenderung dinilai

lebih mampu bertahan hidup dibandingkan dengan perusahaan kecil. Signaling

theory juga dapat dilihat dari masa perikatan suatu KAP dengan perusahaan yang

sedang di audit, dimana jika satu KAP telah mengaudit suatu perusahaan secara

berturut-turut biasanya lebih mudah untuk mengakses informasi terdalam suatu

perusahaan dan menjadikan peluang bertahannya kelangsungan hidup perusahaan

tersebut semakin besar.

2.1.2 Teori Akuntansi

Teori akuntansi dapat dirumusakan sebagai suatu susunan, definisi, dan

pendapat yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena dalam akuntansi,

11
serta menjelaskan hubungan antar variabel dalam struktur akuntansi dengan tujuan

untuk dapat memprediksi fenomena yang akan muncul (fenomena social dan

ekonomi). Menurut Vernon Kam (1986) menyatakan bahwa teori adalah suatu

system yang menyeluruh, dimana meliputi asumsi dasar, definif, tujuan, prinsip

atau standar, dan prosedur atau metode. Teori akuntansi merupakan cabang

akuntansi yang terdiri dari pernyataan yang sistematis tentang prinsip dan metode

yang membedqakannya, tetapi tidak semua penjelasan dapat dianggap sebagai

teori.

Tujuan teori akuntansi adalah memberikan seperangkat prinsip yang logis,

saling terkait, yang membentuk kerangka umum, dan dapat digunakan sebagai

acuan untuk menilai dan mengembangkan praktek akuntansi. Teori akuntansi

semestinya dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi dalam

hubunngan antara bisnis dan pengguna laporan keuangan.

2.1.3 Opini Audit Going Concern

1. Opini Auditor

Nasution (2020:19) menyatakan bahwa paragraf ketiga dalam laporan

audit merupakan paragraf yang digunakan oleh auditor untuk mengungkapkan

pendapatnya mengenai laporan keuangan yang disebutnya dalam paragraf

pengantar. Dalam paragraf ini auditor menjelaskan pendapat mengenai kewajiban

laporan keuangan auditan, dalam seluruh hal yang material didasarkan atas

kesesuaian dalam penyusunan laporan keuangan tersebut dengan prinsip akuntansi

12
yang umum. Menurut Nasution (2020:20) ada beberapa tipe laporan audit yang

diterbitkan oleh auditor, berikut diantaranya:

1. Laporan yang berisikan pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified

opinion report)

Pendapat wajar tanpa pengecualian akan diberikan auditor jika terjadi

pembatasan dalam lingkup audit dan tidak ditemukannya pengecualian yang

signifikan mengenai kewajaran dan penerapan prinsip akuntansi yang umum

dalam penyusunan laporan keuangan, konsistensi penetapan prinsip akuntansi

yang umum tersebut, dan pengungkapan yang memadai dalam laporan

keuangan.

2. Laporan yang berisi wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelas

(unqualified opinion report with explanatory language)

Jika terdapat hal-hal yang memerlukan bahasa penjelesan, akan tetapi

laporan keuangan tetap menyajikan posisi keuangan secara wajar dan hasil

usaha perusahaan klien, auditor dapat menerbitkan laporan audit dengan

bahasa penjelasan.

3. Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion

report)

Jika auditor menemukan kondisi-kondisi berikut ini, maka auditor akan

memberikan pendapat wajar dengan pengecualian dalam laporan audit.

a) Lingkup audit yang dibatasi oleh klien.

b) Auditor tidak dapat melaksanakan prosedur.

13
c) Audit penting atau tidak dapat memperoleh informasi penting dikarenakan

kondisi-kondisi yang berada di luar kekuasaan klien maupun auditor.

d) Laporan keuangan tidak disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku.

e) Prinsip akuntansi yang berlaku digunakan dalam penyusunan laporan

keuangan tetapi tidak terapkan secara konsisten.

4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion)

Pendapat tidak wajar adalah kebalikan dari pendapat wajar tanpa

pengecualian. Akuntan publik akan memberikan pendapat tidak wajar jika

laporan keuangan klien tidak disusun berdasarkan prinsip yang berlaku

sehingga posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas

perusahaan klien tidak disajikan secara wajar.

5. Laporan yang di dalamnya auditor memutuskan tidak menyatakan pendapat

(disclaimer of opinion report)

Jika auditor memutuskan untuk tidak memberikan pendapat atas laporan

keuangan auditan, maka laporan audit ini disebut dengan laporan tanpa

pendapat (no opinion report). Kondisi yang menimbulkan auditor tidak

memberikan pendapat adalah:

a) Pembatasan yang sifatnya luar biasa terhadap lingkup audit.

b) Auditor tidak independen dalam hubungannya dengan klien.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern

Nasution (2020:22) menyatakan bahwa seorang auditor memiliki tanggung

jawab dalam memberikan penilaian mengenai kemampuan perusahaan untuk tetap

14
dapat beroperasi menjalankan bisnisnya di masa yang akan datang. Apabila

auditor menyimpulkan bahwa adanya ketidakmampuan yang substansial

mengenai kemampuan perusahaan untuk dapat terus menjalankan bisnisnya, maka

auditor harus memberikan laporan pendapat wajar taanpa pengecualian dengan

paragraf penjelas. Berikut faktor-faktor yang dapat menimbulkan mengakibatkan

keraguan yang besar mengenai kelangungan hidup sutu perusahaan adalah sebagai

berikut:

1. Kerugian operasi atau defisit modal yang terus berulang dan dalam jumlah

yang signifikan.

2. Ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi hamper seluruh kewajibannya.

3. Kehilangan pelanggan terbesar.

4. Bencana yang tidak dijamin oleh asuransi, seperti banjir dan gempa bumi yang

bersifat destruktif dan signifikan merugikan perusahaan.

5. Masalah ketenagakerjaan yang sangat serius.

6. Tuntutan pengadilan yang dapat “membahayakan” status serta kemampuan

perusahaan untuk beroperasi.

Menurut Yanuariska dan Ardiati (2018:119) menyatakan bahwa opini audit going

concern adalah opini audit modifikasi atas pertimbangan auditor dalam menilai

ketidakmampuan terkait kelangsungan hidup suatu perusahaan dalam

menjalankan bisnisnya.

Menurut Syahputra dan Yahya (2017:40) menjelaskan bahwa istilah going

concern dapat diartikan dalam dua hal, pertama adalah going concern sebagai

15
konsep dan yang kedua adalah going concern sebagai opini audit. Sebagai konsep

istilah going concern dapat diartikan sebagai kekuatan perusahaan dalam

mempertahankan kelangsungan hidup bisnisnya dalam jangka panjang.

Sedangkan sebagai opini audit, perusahaan yang mendapatkan opini going

concern berarti auditor menunjukkan adanya keraguan dalam hal kemampuan

suatu perusahaan untuk meneruskan bisnisnya di masa yang akan datang. Untuk

penyebab adanya keraguan yang timbul adalah material (tidak diterapkan secara

konsisten prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, adanya keraguan yang

subtansial mengenai kelanjutan usaha, auditor setuju dengan adanya

penyimpangan dari prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku.

Standar auditing (SA) 705 menyatakan bahwa auditor juga bertanggung

jaawab untuk menilai apakah terdapat keraguan yang besar terhadap kemampuan

perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan bisnisnya (going concern)

dalam waktu yang tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan audit (Institut

Akuntan Publik Indonesia (IAPI), 2013). Selain itu Statement on Auditing

Standards (SAS) pun menyatakan bahwa seorang auditor harus memberitahukan

secara eksplisit apakah perusahaan klien dapat mempertahankan kelangsungan

bisnisnya sampai dengan satu tahun kemudian setelah pelaporan. Menurut

Nasution (2020) dalam jurnal Opini Audit Going Concern dan Faktor-faktor yang

mempengaruhinya menyatakan bahwa laporan audit yang berhubungan dengan

going concern dapat memberikan peringatan awal bagi pemegang saham dan

pengguna laporan keuangan lainnya, agar dapat menghindari kesalahan dalam

pembuatan keputusan.

16
2.1.4 Audit Tenure

Ulfira (2017:26) menyatakan bahwa audit secara umum adalah suatu

kegiatan pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh seseorang

yang independen untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti-bukti secara objektif

mengenai pernyataan-pernyataan kegiatan dan kejadian ekonomi. Salah satu tipe

audit adalah audit atas laporan keuangan. Audit atas laporan keuangan adalah

audit yang dilakukan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan yang

disajikan oleh perusahaan untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran

laporan keuangannya.

Jasa auditor independen atas laporan keuangan merupakan jasa yang

digunakan oleh pihak eksternal perusahaan seperti calon investor, investor, dan

pihak lain yang berkaitan dengan menilai perusahaan atau badan hukum lainnya

untuk menghasilkan pendapat berupa opini mengenai laporan keuangan yang

relevan, akurat, lengkap, dan disajikan secara wajar. Pengguna laporan keuangan

berharap bahwa laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor eksternal bebas

dari salah saji material dan dapat dipercaya kebenarannya untuk dijadikan acuan

dalam pengambilan keputusan serta telah sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi

yang berlaku.

Syahputra dan Yahya (2017:40) mengartikan Audit tenure adalah jangka

waktu kerja sama yang terjalin diantara KAP (Kantor Akuntan Publik) dengan

klien atau auditee yang sama. Jika seorang auditor ketakutan akan kehilangan

sejumlah bayaran yang cukup besar, maka akan memicu keraguan bagi auditor

untuk memberikan opini audit going concern. Di Indonesia peraturan seputar

17
audit tenure telah diatur didalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20/2015 Pasal

11 peraturan ini menjelaskan bahwa pemberian jasa audit atas laporan keuangan

dari suatu perusahaan dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (lima) tahun buku

berturut-turut. Auditor dapat menerima kembali penugasan audit untuk klien

tersebut setelah 2 (dua) tahun buku tidak memberikan jasa audit umum atas

laporan keuangan klien tersebut. Lamanya hubungan auditor dengan klien dapat

mengakibatkan berkurangnya independensi auditor, karena auditor akan

menganggap klien tersebut menjadi sumber penghasilan auditor.

Standar professional mengisyaratkan untuk Kantor Akuntan Publik (KAP)

untuk menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menentukan apakah akan

menerima klien baru dan mempertahankan klien lama. Tujuan dari kebijakan ini

adalah untuk meminimalkan kemungkinan auditor akan dihubungkan dengan

klien yang tidak mempunyai integritas, meningkatkan risiko bahwa terdapat salah

saji yang material dan tidak terdeteksi oleh auditor (Messier, et., al. 2008).

Hasbi (2017:20) menyatakan bahwa audit tenure atau masa perikatan

auditor dengan auditee banyak menuai pro dan kontra sejak dibuat peraturan

mengenai pembatasan masa perikatan audit. Pihak yang pro menyatakan bahwa

semakin panjang tenure audit, maka independensi dan objektifitas auditor semakin

berkurang, dengan banyaknya masalah keuangan yang terjadi antara auditor dan

perusahaan yang sedang diaudit. Dengan adanya pembasan masa perikatan auditor

dengan auditee, maka tingkat kepercayaang publik atas opini audit yang

dikeluarkan oleh auditor akan lebih independen dalam menyampaikan temuan

auditnya.

18
Bagi yang kontra dengan pembatasan masa perikatan audit menyatakan

bahwa kualitas audit akan bertambah dengan berjalannya waktu atau tenure audit.

Seorang auditor akan lebih memahami karakteristik usaha dari kliennya dengan

bertambahnya jumlah tenure audit yang dilakukan, sedangkan dengan masa tenure

audit yang oendek dinilai dapat mengurangi kualitas audit karena seorang auditor

belum dinyatakan belum terlalu memahami karakteristik dari usaha kliennya,

sehingga besar kemungkinan bahwa kualitas audit yang dihasilkan rendah. Carey,

Peter & Simnett (2006) menyatakan terdapat 2 (dua) faktor yang dapat

menimbulkan hubungan yang negatif antara auditor-klien dan kuaitas audit, yaitu

berkurangnya independensi yang diakibatkan hubungan yang terjalin antara

auditor dengan klien dan berkurangnya kapasitas auditor untuk memberikan suatu

penilaian kritikal bagi lapora keuangan perusahaan.

2.1.5 Ukuran Perusahaan

Auditor beranggapan bahwa perusahaan dengan skala besar akan memiliki

kemampuan dalam menyelesaikan kondisi keuangannya dibandingkan perusahaan

dengan skala kecil yang mempunyai peluang untuk mendapatkan opini audit

going concern. Menurut Radi et., al. (2019:822) menyatakan bahwa ukuran

perusahaan yang besar akan lebih mudah untuk mendapatkan sumber pendanaan

karena perusahaan besar akan lebih mudah dalam memenangkan persaingan.

Selain itu, perusahaan yang memiliki ukuran besar memiliki kesempatan yang

besar dalam bertahan dalam industri. Dengan begitu, keberlangsungan hidup

usahanya lebih terjamin dan dapat dipercaya oleh investor.

19
Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam penjualan, total aktiva dan

kapitalisasi pasar. Semakin besar penjualan, total aktiva dan kapitalisasi pasar

maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Menurut Kusumaningrum

dan Zulaikha (2019:4) menyatakan bahwa semakin besar penjualan maka semakin

banyak perputaran uang, semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang

akan ditanam dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula

perusahaan tersebut akan dikenal dalam masyarakat. Oleh karena itu, investor

maupun kreditor dalam menentukan besarnya dana yang akan diberikan lebih

merasa aman memberikan dananya di perusahaan besar.

Putrid an Fettry (2017) menyatakan bahwa umumnya penentuan ukuran

perusahaan dikatergorikan menjadi 3 (tiga) kelompok berdasarkan total aset

perusahaan, yaitu:

1. Usaha Mikro

Perusahaan besar merupakan perusahaan yang memiliki kekeyaan bersih

paling besar senilai Rp50.000.000,- tidak termasuk tanah dan bangunan dan

memiliki penjualan paling banyak senilai Rp300.000.000,- / tahun.

2. Usaha Menengah

Perusahaan menengah merupakan perusahaan yang memiliki kekayaan bersih

lebih dari Rp500.000.000,- sampai dengan paling besar Rp10.000.000.000,-

tidak termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil penjualan lebih dari

Rp2.500.000.000,- sampai dengan paling besar Rp50.000.000.000,- /tahun.

20
3. Usaha Kecil

Perusahaan kecil merupakan perusahaan yang memiliki kekayaan bersih lebih

dari Rp50.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan dan memiliki hasil

penjualan minimal Rp300.000.000,- sampai dengan Rp2.500.000.000,-/ tahun.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan upaya peneliti untuk mencari

perbandingan dan selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru bagi penelitian

selanjutnya, di samping itu penelitian terdahulu dapat membantu peneliti dalam

memposisikan penelitiannya serta menujukkan orisinalitas dari penelitiannya.

Selain itu penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan

penelitian, sehingga penulis dapat memperkaya tepri yang digunakan dalam

melakukan penelitian.

Pada bagian ini penulis mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu

yang berkaitan dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian penulis

membahasnya secara ringkas dalam bentuk tabel, berikut adalah beberapa

penelitian terdahulu yang masih berkaitan dengan variabel yang hendak penulis

teliti:

21
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Metodologi Hasil Penelitian


Penelitian

1. Kusuma Indawati Pengaruh Leverage, Kuantitatif. Hasil penelitian ini


Halim, Opini Audit Tahun menunjukkan
ISSN: 2548-9224 Sebelumnya, leverage dan opini
Owner: Riset & Pertumbuhan audit tahun
Jurnal Akuntansi, Perusahaan, dan sebelumnya
Vol.5, No.1, 2021 Ukuran Perusahaan berpengaruh
terhadap Opini terhadap opini
Audit Going audit going
Concern. concern,
sedangkan
pertumbuhan
perusahaan dan
ukuran perusahaan
tidak memiliki
pengaruh terhadap
opini audit going
concern.
2. Dea Oktavia Radi, Pengaruh Ukuran Kuantitatif. Hasil penelitian ini
Satria Yudhia dan Perusahaan, Masa menunjukkan
Wisnu Julianto, Audit dan Gagal ukuran perusahaan
ISSN: 2722-5356 Bayar terhadap tidak berpengaruh
Jurnal Syntax Opini Audit Going terhadap opini
Admiration, Concern. audit going
Vol.1, No.7, 2019 concern,
sedangkan masa
audit dan gagal
bayar berpengaruh
terhadap opini
audit going
concern.
3. Yesi Analisis Pengaruh Kuantitatif. Hasil dari
Kusumaningrum Ukuran Perusahaan, penelitian ini
dan Zulaikha, Likuiditas dan menunjukkan

22
ISSN: 2337-3806 Leverage terhadap ukuran perusahaan
Diponegoro Journal Penerimaan Opini dan rasio leverage
of Accounting, Audit Going tidak berpengaruh
Vol.8, No.4, 2019 Concern. terhadap
penerimaan opini
audit going
concern,
sedangkan rasio
likuiditas
berpengaruh
terhadap
penerimaan opini
audit going
concern.
4. Novita Sari dan Pengaruh Audit Kuantitatif. Hasil penelitian ini
Yustiana Triyani, Tenure, Debt menujukkan audit
ISSN: 2089-7219 Default, Kualitas tenure, debt efault,
Jurnal Akuntansi, Audit dan Opini dan kualitas audit
Vol.7, No.1, 2018 Audit terhadap tidak berpengaruh
Opini Audit Going terhadap opini
Concern pada audit going
Perusahaan concern,
Manufaktur yang sedangkan opini
Terdaftar di Bursa audit berpengaruh
Efek Indonesia. terhadap opini
audit going
concern.
5. Maria Dini Pengaruh Kondisi Kuantitatif. Hasil penelitian ini
Yanuariska dan Keuangan, Audit menunjukkan
Aloysia Yanti Tenure, dan Ukuran kondisi keuangan
Ardiati, KAP terhadap dan audit tenure
ISSN: 2527-6638 Opini Audit Going berpengaruh
Jurnal Concern pada positif terhadap
Maksipreneur, Perusahaan opini audit going
Vol.7, No.2, 2018 Manufaktur yang concern,
Terdaftar di BEI sedangkan ukuran
Tahun 2012-2016. KAP tidak
berpengaruh
terhadap opini
audit going

23
concern.
6. Intan Permata Hati Pengaaruh Opini Kuantitatif. Hasil penelitian ini
dan Iin Rosini, Audit Tahun menunjukkan
ISSN: 2548-9925 Sebelumnya dan opini audit tahun
Journal of Aplied Kondisi Keungan sebelumnya
Accounting and terhadap Opini berpengaruh
Taxation, Audit Going signifikan
Vol.2, No.2, 2017 Concern. terhadap opini
audit going
concern,
sedangkan kondisi
keuangan tidak
berpengaruh
terhadap opini
audit going
concern.
7. Junika Budiyanto Pengaruh Ukuran Kuantitatif. Hasil penelitian ini
Putrid an Sylvia Perusahaan, Audit menujukkan
Fettry, Lag, Audit Tenure, ukuran
ISSN: 1693-0164 dan Opini Audit perusahaan, audit
Kajian Akuntansi, Tahun Sebelumnya lag, dan audit
Vol.18, No.2, 2017 terhadap Pemberian tenure tidak
Opini Going berpengaruh
Concern (Studi secara signifikan
pada Sektor terhadap
Pertambangan di pemberiam opini
Bursa Efek going concern,
Indonesia). sedangkan opini
audit tahun
sebelumnya
berpengaruh
secara signifikan
terhadap
pemberian opini
going concern.
8. Fauzan Syahputra Pengaruh Audit Kuantitatif. Hasil penelitian ini
dan M. Rizal Tenure, Audit menunjukkan
Yahya, Delay, Opini Audit secara simultan
ISSN: 2581-1002 Tahun Sebelumnya audit tenure, audit
Jurnal Ilmiah dan Opinion delay, opini audit

24
Mahasiswa Shopping terhadap tahun sebelumnya
Ekonomi Penerimaan Opini dan opinion
Akuntansi Audit Going shopping
(JIMEKA), Concern pada berpengaruh
Vol.2, No.3, 2017 Perudahaan positif terhadap
Manufaktur yang penerimaan opini
Terdaftar di Bursa audit going
Efek Indonesia concern. Audit
Tahun 2013-2015. tenure dan opinion
shopping
berpengaruh
signifikan
terhadap
penerimaan opini
audit going
concern. Audit
delay dan opini
audit tahun
sebelumnya tidak
berpengaruh
terhadap
penerimaan opini
audit going
concern.
9. Galan Khalid Pengaruh Debt Deskriptif Hasil penelitian ini
Imani, Muhammad Default, Audit Lag, verifikatif menujukkan
Rafki Nazar dan Kondisi Keuangan, yang bersifat secara simultan
Eddy Budiono, dan Opini Audit kausalitas. debt default, audit
ISSN: 2355-9357 Tahun Sebelumnya lag, kondisi
e-Proceeding of terhadap keuangan dan
Management, Penerimaan Opini opini audit tahun
Vol.4, No.2, 2017 Audit Going sebelumnya
Concern (Studi berpengaruh
Empiris pada terhadap
Perusahaan penerimaan opini
Pertambangan yang audit going
Terdaftar di Bursa concern. Debt
Efek Indonesia default
Selama Periode berpengaruh
2012-2015). terhadap

25
penerimaan opini
audit going
concern. Audit
lag, kondisi
keuangan dan
opini audit tahun
sebelumnya tidak
berpengaruh
terhadap
penerimaan opini
audit going
concern.
10. Renny Andyny, Pengaruh Ukuran Kuantitatif. Hasil penelitian ini
ISSN: 2599-0748 Perusahaan, Audit menujukkan
Simki-Economic, Tenure dan ukuran perusahaan
Vol.01, No.02, Reputasi KAP dan reputasi KAP
2017 terhadap Opini berpengaruh
Audit Going signifikan
Concern pada terhadap opini
Perusahaan audit going
Manufaktur Sektor concern. Audit
Barang Konsumsi tenure tidak
Periode 2014-205. berpengaruh
signifikan
terhadap opini
audit going
concern.
Sumber: Data diolah penulis

2.3 Kerangka Berpikir

Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan teori yang

digunakan pada penelitian ini adalah teori sinyal (signalling theory), pada teori

tersebut menjelaskan mengenai persepsi manajemen terhadap pertumbuhan

perusahaan di masa depan yang akan mempengaruhi respon dari calon investor

(Brigham dan Houston, 2011:75). Dengan adanya auditor independen diharapkan

dapat membantu pihak ketiga yang berkepentingan pada perusahaan dan dapat

26
menerima laporan atas kondisi keuangan perusahaan dengan lebih independen,

yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mengenai keberlangsungan usaha

(going concern).

Sugiyono (2017:60) menjaelaskan bahwa kerangka konseptual adalah

model konseptual tentang bagaimana teori yang berhubungan dengan berbagai

faktor yang telah teridentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka

konseptual dalam penelitian ini adalah pengaruh audit tenure dan ukuran

perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini sebanyak 3 (tiga) variabel yang terdiri dari 2 (dua)

variabel independen dan 1 (satu) variabel dependen. Kerangka konseptual pada

penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

H1

Audit Tenure (X1) H2


Penerimaan Opini
Audit Going Concern

Ukuran Perusahaan (X2)


(Y)
H3

Gambar 3. 1 Kerangka Konseptual

27
Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat bahwa tanda panah dengan garis

tegas pada H1 menujukkan bahwa Audit Tenure dan Ukuran Perusahaan secara

simultan atau bersama-sama memiliki pengaruh terhadap Penerimaan Opini Audit

Going Concern. Sedangkan tanda panah dengan garis putus-putus pada H 2 dan H3

menunjukkan bahwa Audit Tenure dan Ukuran Perusahaan secara parsial atau

masing-masing memiliki pengaruh terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern.

2.4 Pengembangan Hipotesis

Sugiyono (2018:10) menyatakan bahwa hipotesis merupakan langkah

ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan

kerangka berpikir. Hipotesis merupakan perkiraan yang mungkin saja benar atau

mungkin saja salah. Hipotesis ini ditolak jika salah atau palsu dan akan diterima

apabila ada fakta-fakta membenarkannya. Menurut Beni (2008:103) dalam

Nasution (2019:28) menyatakan bahwa penolakan dan penerimaan dalam

hipotesis sangat bergantung pada hasil-hasil terhadap fakta-fakta yang

dikumpulkan.

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pernyataan. Dikatakan sementara, dikarenakan jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori yang relevan dan belum berdasarkan fakta-fakta

empiris yang diperoleh dari pengumpulan data.

28
Dari penjelasan diatas dan fenomena yang telah diuraikan, maka dengan

ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Audit

Tenure dan Ukuran Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern” penelitian ini akan berfokus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2021. Berdasarkan teori dan penelitian

terdahulu maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

2.4.1 Pengaruh audit tenure, dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan

opini audit going concern

Putri dan Fettry (2017:145) yang menyatakan bahwa audit tenure tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap pemberian opini audit going concern,

menurutnya independensi auditor tidak terganggu dengan lamanya perikatan yang

terjadi antara klien dengan auditor. Lamanya masa perikatan sebuah KAP dalam

melakukan audit pada satu perusahaan tidak menjadi hal yang mempengaruhi

pemberian opini audit going concern, karena seorang auditor dituntut untuk

memiliki etika kerja dalam profesi yang mengharuskan auditor memiliki

profesionalitas.

Andyny (2017:11) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern. Besar kecilnya suatu

perusahaan berdasarkan dari total aset tidak menjadi penentu dalam pemberian

opini audit going concern. Pemberian opini audit going concern tidak ditentukan

dari besarnya aset yang dimiliki oleh perusahaan saja, melainkan dilihat dari

jumlah aset dan kewajiban yang dicatat, sehingga suatu perusahaan akan mampu

merealisasikan asetnya dan menyelesaikan kewajibannya dalam kegiatan

29
operasionalnya. Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa opini audit tahun

sebelumnya, audit tenure, dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh

terhadap penerimaan opini audit going concern.

H1: Diduga audit tenure, dan ukuran perusahaan secara simultan

berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern

2.4.2 Pengaruh audit tenure terhadap penerimaan opini audit going concern

Adanya hubungan antara auditor dan klien dalam kurun waktu yang cukup

lama dikhawatirkan akan menimbulkan hilangnya independensi auditor.

Hilangnya independensi dapat dilihat dari semakin sulitnya auditor dalam

memberikan opini audit going concern. Sari dan Triyani (2018:78) menyatakan

bahwa audit tenure tidak berpengaruh terhadap opini audit going concern, dari

kerangka pemikiran yang disajikan oleh Sari dan Triyani (2018:78) menyatakan

bahwa manajer dari perusahaan mengharapkan hubungan antara perusahaan

dengan auditor akan berlangsung lama karena pihak perusahaan sudah merasa

nyaman dan pengetahuan yang dimiliki auditor mengenai perusahaan klien sudah

semakin tinggi, sehingga hubungan yang lama dapat menciptakan insentif

ekonomi bagi auditor yang menjadikan auditor tersebut kurang mandiri.

Audit tenure juga diteliti oleh Yanuariska dan Ardiati (2018:126) yang

menyatakan bahwa audit tenure berpengaruh terhadap pemberian opini audit

going concern, semakin lama hubungan klien dengan auditor dikhawatirkan akan

mempengaruhi tingkat independensi auditor dalam memberikan opininya,

30
sehingga kemungkinan untuk memberikan opini audit going concern juga akan

semakin kecil.

H2: Diduga audit tenure berpengaruh terhadap penerimaan opini audit

going concern

2.4.3 Pengaruh ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going

concern

Auditor lebih sering mengeluarkan opini audit going concern pada

perusahaan berskala kecil, dikarenakan auditor mempercayai bahwa perusahaan

berskala besar dapat menyelesaikan masalah keuangan yang terjadi daripada

perusahaan yang berskala kecil. Kusumaningrum dan Zulaikha (2019:11)

menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap penerimaan

opini audit going concern, perusahaan besar lebih bisa menhadapi kesulitan

keuangan dibandingkan dengan perusahaan kecil karena perusahaan besar

mempunyai sumber daya manusia yang lebih baik dibandingkan dengan

perusahaan kecil.

Ukuran perusahaan juga diteliti oleh Radi et., al. (2019:829) yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak memberikan pengaruh terhadap opini

audit going concern, perusahaan yang memiliki peningkatan atau kenaikan aset

yang baik dapat dianggap sebagai perusahaan yang dipandang mampu

menyelesaikan masalah dan menjaga kelangsungan usahanya dibandingkan

dengan perusahaan kecil. Akan tetapi dalam penelitian yang dilakukan oleh

Andyny (2017:12) ukuran perusahaan memberikan pengaruh signifikan terhadap

31
opini audit going concern, hal ini disebabkan karena beberapa auditor lebih

mempercayai perusahaan dengan skala besar untuk mempertahankan

kelangsungan usahanya. Dari beberapa penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa

ukuran perusahaan tidak memberikan pengaruh terhadap penerimaan opini audit

going concern.

H3: Diduga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap penerimaan opini

audit going concern

32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan

sifat studi empiris. Penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2016:8) merupakan

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk

meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan

instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan

untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penelitian ini menggunakan desain

kuantitatif empiris, studi empiris menurut Sugiyono (2013:2) merupakan teknik

yang digunakan oleh peneliti dalam tahapan mengamati yang dapat dicerna oleh

indera manusia, sehingga orang lain dapat memahami prosedur yang

digunakannya.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, data

sekunder merupakan data yang didapat langsung dari daftar perusahaan

manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2021.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan

perusahaan manufaktur periode 2017-2021 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

yang terletak pada Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 1, Jl. Jenderal Sudirman

Kav. 52-53, Jakarta Selatan dan dapat diunduh melalui link www.idx.co.id.

33
3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini diperkirakan selesai dalam 8 bulan. Adapun rincian

kegiatan dalam penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Bulan
No Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan Proposal 

2 Penyusunan Instrumen Penelitian 

3 Seminar Proposal 

4 Pembimbingan 

5 Penyusunan Bab I-III 

6 Pengolahan Data Bab IV 

7 Penyusunan Bab V dan Lampiran 

8 Penyusunan Laporan Penelitian 

3.3 Operasional Variabel

Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek

pengamatan penelitian. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel

terikat dan variabel bebas yang terdiri dari 1 (satu) variabel terikat dan 3 (tiga)

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penerimaan opini audit

going concern, sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah audit tenure

dan ukuran perusahaan.

34
3.3.1 Variabel Dependen

Variabel independen menurut Sugiyono (2016:23) merupakan variabel

yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel

independen. Variabel bebas dapat diartikan juga variabel penelitian yang diukur

untuk mengetahui seberapa besarnya efek atau pengaruh variabel lain atau

variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penerimaan opini audit going concern (Y).

3.3.1 Opini Audit Going Concern

Yanuariska dan Ardiati (2018) menyatakan bahwa opini audit going

concern adalah opini yang diberikan auditor karena adanya keraguan pada

perusahaan yang sedang diaudit atas keberlangsungan hidupnya. Dengan adanya

opini going concern maka suatu badan usaha dianggap akan mampu

mempertahankan kegiatan operasional usahanya dalam jangka panjang. Auditor

akan menerbitkan opini audit going concern kepada sautu perusahaan apabila

dalam proses pengauditan ditemukan kondisi dan peristiwa yang mengarah pada

kesangsian auditor terhadap kelangsungan usaha perusahaan. Yanuariska dan

Ardiati (2018) menyatakan bahwa opini audit going concern diproksikan sebagai

variabel dummy, kode 1 (satu) bila perusahaan mendapatkan opini audit going

concern dan kode 0 (null) apabila perusahaan tidak mendapatkan opini audit

going concern.

1 = opini audit going concern

0 = opini audit non going concern

35
3.3.2 Variabel Independen

Variabel independen menurut Sugiyono (2016:26) adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah audit tenure dan

ukuran perusahaan.

3.3.2.1 Audit Tenure

Audit tenure adalah lama hubungan atau keterikatan antara auditor dengan

klien, audit tenure diukur dengan jumlah tahun. Audit tenure pengukurannya

menggunakan skala interval, sesuai dengan lamanya perikatan antara KAP dan

klien yang sama. Yanuariska dan Ardiati (2018) menyatkan bahwa audit tenure

diukur dengan cara menghitung jumlah tahun perikatan dimana auditor dari KAP

yuang sama melakukan perikatan audit terhadap perusahaan, tahun pertama

dimulai dengan angka 1 dan ditambah dengan satu untuk tahun-tahun berikutnya.

Informasi mengenai audit tenure dapat dilihat di laporan auditor independen

selama beberapa tahun untuk memastikan lamanya auditor KAP yang mengaudit

di perusahaan tersebut.

AT = Lamanya masa perikatan antar KAP dan klien

3.3.2.2 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini menggunakan logaritma natural

(ln) atas total asset yang diambil dari laporan posisi keuangan yang tercantum

dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Kusumaningrum dan Zulaikha (2019)

menyatakan bahwa total asset dipilih sebagai proksi atas ukuran perusahaan

36
karena mempertimbangkana bahwa nilai asset relatif lebih stabil disbanding nilai

market capitalized dan penjualan. Ukuran perusahaan bisa dirumuskan sebagai

berikut:

Ln = Total Asset

Keterangan:

Ln : Logaritma natural

Total Asset : Jumlah aset yang dimiliki perusahaan

Tabel 3.2 Variabel dan Pengukuran

Variabel Jurnal variabel Indikator Skala


pengukuran
Penerimaan Pengukuran yang Variabel dummy : Nominal
opini audit dilakukan pada Kode 1 (satu) apabila
going penelitian ini diambil perusahaan
concern (Y) dari penelitian Halim mendapatkan opini audit
(2021) yang berjudul going concern selain
pengaruh leverage, opini wajar tanpa
audit tahun sebelumnya, pengecualian.
pertumbuhan perusahaan Kode 0 (null) apabila
terhadap opini audit perusahaan
going concern. mendapatkan opini audit
non going concern atau
mendapatkan wajar
tanpa pengecualian.
Audit Tenure Pengukuran yang Lamanya perikatan Interval
(X1) dilakukan pada antara KAP dengan
penelitian ini diambil perusahaan yang sama.
dari penelitian Putri dan
Fettry (2017) yang
berjudul pengaruh
ukuran perusahaan,
audit lag, audit tenure,
dan opini audit tahun
sebelumnya terhadap
pemberian opini audit
going concern.

37
Ukuran Pengukuran yang Logaritma Natural (ln) Rasio
Perusahaan dilakukan pada = Total asset.
(X2) penelitian ini diambil
dari penelitian
Kusumaningrum dan
Zulaikha (2019) yang
berjudul pengaruh
ukuran perusahaan,
likuiditas dan leverage
terhadap penerimaan
opini audit going
concern.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi menurut penelitian Nasution (2019:56) merupakan keseluruhan

dari sampel. Populasi bukan hanya orang, tetapi bisa juga objek, benda-benda

alam yang lain dan karakteristik/sifat yang dimiliki subjek-obejek tersebut. Pada

penelitian ini populasi yang penulis gunakan adalah seluruh perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2017-2021. Total

populasi sebanyak 61 perusahaan.

3.4.2 Sampel

Menurut penelitian Nasution (2019:57) sampel adalah bagian kecil dari

populasi. Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia pada periode 2017-2021 dan memiliki data yang

dibutuhkan peneliti. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan

metode pengambilan sampel non-probabilitas yaitu purposive sampling yang

38
berarti metode pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun

kriteria pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode

2017-2021.

2. Perusahaan manufaktur yang mengeluarkan laporan auditor pada periode

2017-2021.

3. Perusahaan manufaktur yang laporan keuangannya memiliki data lengkap

yang berkaitan dengan variabel yang diteliti.

4. Perusahaan manufaktur yang laporan keuangannya menggunakan mata uang

rupiah.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2016:224) teknik pengumpulan data adalah langkah

paling penting dalam penelitian, dikarenakan tujuan utama dari penelitian itu

sendiri adalah mendapatkan data. Data yang dikumpulkan dapat berupa data

primer ataupun data sekunder. Menurut Sanusi (2012:21) data primer adalah suatu

data yang pertama kali dikumpulkan serata ditulis sendiri oleh peneliti. Sedangkan

data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung diberikan kepada peneliti,

melainkan data yang diperoleh melalui pihak kedua seperti website, wawancara

dan lain sebagainya (Sugiyono, 2015: 137).

Data yang ada di dalam penelitian ini adalah data sekunder, dimana

peneliti memperoleh data dari observasi yaitu pengamatan yang dilakukan untuk

mengumpulkan data. Pengamatan yang dilakukan di website resmi Bursa Efek

39
Indonesia www.idx.co.id. Peneliti juga menggunakan beberapa metode dalam

pengambilan data, diantaranya adalah:

1. Observasi

Metode internet searching adalah teknik dalam pengumpulan data yang

diperlukan peneliti melalui internet dengan cara memasukan kata kunci ke

dalam mesin pencarian. Metode ini digunakan peneliti untuk mencari data

mengenai informasi keuangan perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek

Indonesia melalui website resmi Bursa Efek Indonesia serta peneliti juga

menggunakan metode ini untuk mencari literature berupa jurnal, buku ataupun

karya ilmiah mengenai penelitian ini.

2. Dokumentasi

Sugiyono (2018) menyatakan bahwa dokumentasi adalah suatu cara yang

digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,

dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan

yang dapat mendukung penelitian. Metode dokumentasi ini dilakukan dengan

cara mengumpulkan dokumen-dokumen serta lampiran yang berguna sebagai

informasi dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini, sumber dokumentasi

diperoleh dari data-data perusahaan yang berupa laporan keuangan tahuanan.

3. Studi Pustaka

Menurut Sugiyono (2015:140) menyatakan bahwa studi kepustakaan berkaitan

dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya

40
dan norma yang berkembang pada situasi social yang diteliti, hal ini

disebabkan penelitian tidak akan lepas dari literature-literature ilmiah.

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah dan dianalisis

menggunakan Eviews 10. Menurut Sugiyono (2011:190), analisis data adalah

kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.

Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif.

Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis permasalahan yang

diwujudkan dengan data yang dapat dijelaskan secara kuantitatif. Di dalam

penelitian ini, analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis laporan

keuangan dan laporan auditor independen yang dimiliki perusahaan.

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2018:19) menerangkan bahwa statistik deskriptif

merupakan analisis yang dapat menjabarkan ataupun menggambarkan suatu data

penelitian yang telah diperoleh berdasarkan pada nilai minimum, maksimum, rata-

rata, standar deviasi, sum, range, kurtosis dan kemiringan distribusi. Teknik ini

ditujukan untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kejadian yang berhubungan

dengan variabel-variabel yang berada di penelitian ini dan berdasarkan pada data-

data yang telah dikumpulkan. Statistik deskriptif juga dapat diartikan sebagai

bidang ilmu statistika yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan, dan

penyajian data dari suatu penelitian. Statistik deskriptif hanya berhubungan

dengan hal yang memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau

41
keadaan, dengan kata lain hanya melihat gambaran secara umum dari data yang

didapatkan.

3.6.2 Analisis Regresi Logistik

Analisis regresi logistik adalah penjelasan regresi yang dapat digunakan

selama variabel bebasnya meningkatkan dalam bentuk dua kelompok yang dibagi

namun salaing bersebrangan (biner). Analisis model regresi dilakukan untuk

mengetahui apakah masing-masing variable independen yang terdiri dari opini

audit tahun sebelumnya, audit tenure, dan ukuran perusahaan berpengaruh

terhadap penerimaan opini audit going concern (Ghozali, 2016:325). Dalam

analisis regresi logistik tidak diperlukan adanya asumsi normalitas data pada

variabel bebasnya, artinya variabel pejelasnya tidak harus memiliki distribusi

normal, linear, maupun memiliki varian yang sama dalam setiap kelompok

(Ghozali, 2013:325).

Analisis regresi logistik memiliki 4 (empat) pengujian diantaranya, yaitu

uji Hosmer and Lomeshow (Kelayakan Regresi), uji keseluruhan model fit

(Overall Model Fit), uji multikolinearitas, dan uji koefisien determinasi

(McFadden R-squared). Model dari analisis regresi logistik adalah sebagai

berikut:

= α + β1 AT + β2 UP + e

Keterangan:

42
α = Konstanta

β1 – β2 = Koefisiensi Regresi

AT = Audit Tenure

UP = Ukuran Perusahaan

e = Error

3.6.3 Uji Hosmer and Lomeshow (Menilai kelayakan regresi)

Metode berikutnya yang perlu dilakukan pada analisis regresi logistik

yang diakibatkan oleh tidak perlu memiliki data yang berdistribusi normal, yaitu

melakukan uji hosmer and lomeshow goodness of fit test yang diukur dengan nilai

Chi-square. Penilaian terhadap regresi ini dapat dilihat dari output yang disajikan,

menurut Ghozali (2016:329) hipotesis untuk menilai kelayakan model adalah

sebagai berikut:

H0 : Tidak ada perbedaan antara hasil prediksi model dengan observasi

H1 : Ada perbedaan antara hasil prediksi model dengan observasi

Di dalam uji hosmer and lomeshow asumsi yang dimiliki 0 (null) maka

data empiris searah atau sejalan dengan model yang dibuat. Karakteristik untuk

menilai hipotesis menurut Ghozali (2013:220) antara lain sebagai berikut:

1. Apabila nilai hosmer dan lomeshow goodness of fit < 5% atau 0,05 dapat

dijelaskan bahwa H0 ditolak, yang artinya terdapat pembeda yang signifikan

antara nilai observasi dengan modelnya.

2. Apabila nilai hosmer dan lomeshow goodness of fit > 5% atau 0,05 dapat

dijelaskan bahwa H0 diterima, yang artinya model dapat mengindikasikan nilai

43
pengamatan atau berarti model yang dibuat diterima bersamaan dengan data

pengamatannya.

3.6.4 Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Uji statiska ini untuk mengetahui apakah semua variabel independen di

dalam regresi logistic secara serentak atau simultan mempengaruhi variabel

dependen sebagaimana uji F di dalam regresi linier. Uji overal Model Fit

didasarkan pada nilai statistika-2LL antara model dengan hanya terdiri dari

konstanta dan model yang diestiminasi terdiri dari konstanta dan variabel

independen (Widarjono,2010:141).

Pengujian dilakukan dengan membandingkan selisih nilai-2 log likehood

(disebut dengan chi square hitung) dimana apabila nilai chi square hitung lebih

besar dari chi square tabel atau nilai signifikan lebih kecil dari alpha maka dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh secara simultan variabel bebas terhadap

variabel terikat.

3.6.5 Uji Multikolinearitas

Pada pengujian multikolinearitas, penelitian ini menggunakan matrik

korelasi (Corellation Matrix) antar variabel bebas dengan tujuan untuk melihat

besarnya korelasi antar variabel independen. Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel orthogonal

adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesame variabel independen

sama dengan nol.

44
3.6.6 Uji Koefisien Determinasi (McFadden R-squared)

Dalam eviews, analisis model logit nilai koefisien determinasi (R2) adalah

McFadden R-squared). Koefisiensi determinasi bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.

Koefesiensi determinasi adalah kuadrat dari koefesiensi korelasi sebagai ukuran

untuk mengetahui kemampuan dari masing-masing variabel yang digunakan

dalam penelitian. McFadden R-squared dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. McFadden R-squared semakin mendekati nilai 1 (satu) maka dianggap

semakin besar kemampuan model dalam menjelaskan perubahan-perubahan

dari variabel independen terhadap variabel dependen.

2. Jika McFadden R-squared semakin mendekati 0 (null) maka semakin kecil

kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel independen

terhadap variabel dependen.

3.6.7 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis di dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji

pengaruh variabel-variabel bebas yaitu persentase perubahan opini audit tahun

sebelumnya, audit tenure, dan ukuran perusahaan terhadap opini audit going

concern dengan menggunaka\n hasil uji regresi yang ditujukan dalam variabel in

the question, pada kolom significant (Sig) dibandingkan dengan tingkat kealphaan

0,05 atau 5%.

1. Uji-t atau Uji Parsial (Variabel in the Equation)

45
Uji t ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing

variabel independen secara individual (pasrial) terhadap variabel dependen. Untuk

menentukan tingkat significant (α) yaitu sebesar 5% atau 0,05 dapat dilakukan

berdasarkan nilai probabilitas (Ghozali,2011).

a. Jika nilai probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima.

b. Jika nilai probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak.

2. Uji Secara Simultan atau Uji F (Omnibus Test)

Uji simultan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh seacar bersama-

sama variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini diperuntukkan guna

melakukan uji hipotesis bersamaan. Untuk menentukan tingkat signifikan (α)

yaitu sebesar 5% atau 0,05 dapat dilakukan dengan berdasarkan probabilitasnya

(Ghozali, 2011:66).

46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Gambaran umum objek penelitian dapat diartikan sebagai gambaran yang

menjelaskan tentang keberadaan situasi dan kondisi atau keadaan dari objek yang

erat kaitannya dengan penelitian yang sedang diteliti.

4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh audit

tenure dan ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

2017-2021. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui website

resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.com dan situs perusahaan yang

diteliti. Perusahaan sektor barang konsumsi yang diteliti selama 5 (lima) tahun

telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dan selama periode penelitian

perusahaan tersebut tidak keluar dari daftar perusahaan saat diamati atau tidak

mengalami delisting, serta menggunakan satuan nilai rupiah dalam laporan

keuangannya.

Metode penelitian sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive

sampling yaitu salah satu teknik sampling non random sampling, dimana peneliti

menentukan pengambilan sampel dengan cara menetaokan kriteria khusus yang

sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab

47
permasalahan dalam penelitian. Adapun proses pemilihan sampel yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Seleksi Sampel

No Kriteria Pelanggaran Jumlah Sampel

Kriteria

1. Perusahaan manufaktor sektor 61

barang konsumsi yang terdaftar di

BEI.

2. Perusahaan manufaktor sektor (9) 52

barang konsumsi yang terdaftar di

BEI pada periode 2017-2021.

3. Perusahaan manufaktur sektor (10) 32

barang konsumsi yang laporan

keuangannya memiliki data

lengkap yang dibutuhkan.

4. Perusahaan manufaktur yang (9) 23

mengeluarkan laporan auditor

independen pada periode 2017-

2021.

No Kriteria Pelanggaran Jumlah Sampel

48
Kriteria

5. Perusahaan manufaktur sektor (3) 20

barang konsumsi yang laporan

keuanga

nnya menggunakan mata uang

rupiah.

Total sampel selama periode 20

penelitian (2017-2021)

Total sampel dikalikan dengan jumlah

periode penelitian (20 x 5) = 100

Sumber : Data diolah penulis

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya diperoleh

jumlah populasi sebanyak 61 perusahaan, setelah dilakukan beberapa eliminasi

data karena ada data yang ekstrim/outlier sehingga dilakukan pembuangan data

menjadi 20 perusahaan sehingga diperoleh 100 data sampel. Data yang dibuang

yaitu sebanyak 41 perusahaan dan sampel yang dapat diolah sebanyak 100

sampel.

4.1.2 Deskripsi Sampel

Berdasarkan tabel 4.1 dapat disimpulkan bawa dari 61 perusahaan sektor

barang konsumsi yang menjadi populasi, hanya ada 20 perusahaan yang

memenuhi kriteria sebagai sampel dalam penelitian ini.

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Sampel

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

49
1 ADES PT Akasha Wira International Tbk

2 AISA PT FKS Food Sejahtera Tbk

3 ALTO PT Tri Banyan Tirta Tbk

4 BTEK PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk

5 BUDI PT Budi Starch & Sweetener Tbk

6 CEKA PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk

7 CLEO PT Sariguna Primatirta Tbk

8 DLTA PT Delta Djakarta Tbk

9 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk

10 GGRM PT Gudang Garam Tbk

11 HMSP PT H.M. Sampoerna Tbk

12 HOKI PT Buyung Poetra Sembada Tbk

13 ICBP PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

14 INAF PT Indofarma Tbk

15 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk

16 KICI PT Kedaung Indah Can Tbk

17 KLBF PT Kalbe Farma Tbk

18 LMPI PT Langgeng Makmur Industri Tbk

19 MBTO PT Martina Berto Tbk

20 MERK PT Merck Tbk

Sumber : Data diolah penulis

50
4.3 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif memiliki tujuan untuk mengetahui gambaran

tentang distribusi frekuensi variabel, nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean)

dan standar deviasi dalam penelitian ini yang meliputi variabel audit tenure,

ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern. Hasil

pengujian statistik deskriptif dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3 Analisis Statistik Deskriptif

Y X1 X2

 Mean  0.260000  2.660000  26.40476


 Median  0.000000  2.000000  27.41329
 Maximum  1.000000  5.000000  30.87621
 Minimum  0.000000  1.000000  20.61908
 Std. Dev.  0.440844  1.408631  2.664650
 Skewness  1.094306  0.313445 -0.835798
 Kurtosis  2.197505  1.792702  2.888912

 Jarque-Bera  22.64174  7.710672  11.69405


 Probability  0.000012  0.021166  0.002888

 Sum  26.00000  266.0000  2640.476


 Sum Sq. Dev.  19.24000  196.4400  702.9356

 Observations  100  100  100


Sumber : Data diolah EViews 10 (2021)

Hasil dari analisis deskriptif pada tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah

observasi dari penelitian ini sebanyak 100 pengamatan. Dalam tabel tersebut

variabel opini audit going concern memiliki nilai terendah sebesar 0.00 dan nilai

tertinggi sebesar 1.00. Nilai standar deviasi sebesar 0.44 lebih besar dari nilai

mean yaitu sebesar 0.26, maka dapat dijelaskan bahwa variabel opini audit going

concern bersifat heterogen yang artinya sebaran data bervariasi atau berada dalam

51
rata-rata. Nilai terendah sebesar 0.00 dimiliki pada tahun 2021 yaitu sebanyak 16

perusahaan yang mendapatkan opini audit non going concern. Dan nilai tertinggi

sebesar 1.00 dimiliki pada tahun 2017 dan 2018 yaitu sebanyak 6 perusahaan

yang mendapatkan opini audit going concern.

Hasil analisis statistik deskriptif pada variabel audit tenure memiliki nilai

terendah sebesar 1.00 dan nilai tertinggi sebesar 5.00. Nilai standar deviasi

sebesar 1.40 lebih kecil dari nilai mean yaitu sebesar 2.66, maka dapat dijelaskan

bahwa variabel audit tenure bersifat homogen yang artinya sebaran data kueang

bervariasi atau berada kurang dari rata-rata. Audit tenure itu sendiri dinilai

menggunakan skala nominal dimana angka 1 (satu) ditentukan dengan melihat

periode awal dalam penelitian ini dan ditambah dengan 1 (satu) apabila KAP

dengan auditee menjalin kerjasama di periode penelitian berikutnya.

Hasil analisis satatistik deskriptif pada variabel ukuran perusahaan

memiliki nilai terendah sebesar 20.62 dan nilai tertinggi sebesar 30.88. Nilai

standar deviasi sebesar 2.66 lebih kecil dari nilai mean yaitu sebesar 26.40, maka

dapat dijelaskan bahwa variabel audit tenure bersifat homogen yang artinya

sebaran data kueang bervariasi atau berada kurang dari rata-rata. Perusahaan yang

memiliki nilai ukuran perusahaan terendah senilai 20.62 yaitu PT Merck Tbk pada

tahun 2019 dengan nilai total asset sebesar Rp901.060.986.000,- dan perusahaan

yang memiliki nilai ukuran perusahaan tertinggi senilai 30.88 yaitu PT Kalbe

Farma Tbk pada tahun 2021 dengan nilai total asset sebesar

Rp25.666.635.156.271.000,-.

52
4.4 Analisis Regresi Logistik

4.4.1 Kelayakan Model Regresi (Hosmer and Lemeshow Test)

Hosmer and Lemeshow’s Test digunakan untuk menguji kelayakan model

berdasarkan H0. Model regresi dapat dikatakan layak apabila tidak ada perbedaan

antara model dengan data. Apabila nilai signifikansi dari hasil pengujian lebih

besar dari 0.05 maka model regresi dapat dikatakan layak. Pengujian ini dilakukan

dengan melihat probabilitas chi-squared, dengan hipotesis sebagai berikut :

H0 = Apabila nilai hosmer dan lomeshow test < 0.05 maka H0 ditolak

H0 = Apabila nilai hosmer and lomeshow test > 0.05 maka H0 diterima

Tabel 4.4 Uji Hosmer and Lemeshow

H-L Statistic 9.6701 Prob. Chi-Sq(8) 0.2889


Andrews Statistic 23.6399 Prob. Chi-Sq(10) 0.0086
Sumber : Data diolah di EViews 10 (2022)

Berdasarkan tabel diatas menujukkan bahwa nilai probabilitas Chi-

Squared sebesar 0.29 dimana nilai tersebut > dari 5% dengan nilai decimal

sebesar 0.05. Maka dapat disimpulkan H0 diterima yang artinya tidak ada pembeda

yang signifikan antara nilai observasinya dengan data. Maka langkah selanjutnya

adalah menilai keseluruhan model (overall model fit).

4.4.2 Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Dalam uji overall model fit ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua

variabel independen di dalam regresi logistik secara serentak atau simultan

mempengaruhi variabel dependen. Uji overall model fit digunakan untuk menilai

53
apakah model yang dihipotesiskan telah fit atau tidak dengan data. Uji ini

didasarkan pada nilai statistika -2LogLikehood. Dalam pengujian ini dinilai

dengan melihat LR statistic, dengan hipotesis jika nilai probabilitasnya < dari 0.05

maka model regresi menunjukkan fit atau berjalan dengan baik dan jika nilai

probabilitasnya > 0.05 maka model regresi berjalan dengan tidak baik atau tidak

fit.

Tabel 4.5 Uji Overall Model Fit

McFadden R-
squared 0.154135    Mean dependent var 0.260000
S.D. dependent var 0.440844    S.E. of regression 0.408347
Akaike info criterion 1.029457    Sum squared resid 16.17451
Schwarz criterion 1.107613    Log likelihood -48.47287
Hannan-Quinn
criter. 1.061088    Deviance 96.94574
Restr. Deviance 114.6114    Restr. log likelihood -57.30569
LR statistic 17.66564    Avg. log likelihood -0.484729
Prob(LR statistic) 0.000146
Sumber : Data sekunder yang diolah di EViews 10 (2022)

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai probability LR statistic 0.00 yang

artinya nilai ini lebih kecil dari 5% dengan nilai decimal 0.05. Hal ini

menujukkan bahwa tabel diatas menunjukkan model regresi yang baik. Langkah

selanjutnya adalah menguji multikolonieritas sebagai pengganti dari uji asumsi

klasik.

4.4.3 Uji Multikolinearitas

Pada uji multikolinearitas ini menggunakan matrik korelasi (correlation

matrix) antar variabel bebas dengan tujuan untuk melihat besarnya korelasi antar

54
variabel independen. Jika nilai korelasi > 0.90 maka terdapat masalah

multikolonieritas.

Tabel 4.6 Uji Multikolinearitas


Y X1 X2

Y  1.000000 -0.392988  0.008391


X1 -0.392988  1.000000 -0.038265
X2  0.008391 -0.038265  1.000000
Sumber : Data yang diolah di EViews 10 (2022)

Dalam pengujian multikolinearitas memiliki dasar pengambilan keputusan

yaitu jika nilai korelasi lebih besar dari 0,90 maka terdapat masalah

multikolinearitas. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari keseluruhan nilai

korelasi antar variabel independen lebih kecil dari 0,90. Maka dapat disimpulkan

tidak ada masalah multikolinearitas.

4.4.4 Koefisien Determinasi (McFadden R-squared)

Koefisiensi determinasi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefesiensi

determinasi yang dinilai di penelitian ini adalah McFadden R-squared.

Tabel 4.7 Menilai Koefisien Determinasi

McFadden R-
squared 0.154135    Mean dependent var 0.260000
S.D. dependent var 0.440844    S.E. of regression 0.408347
Akaike info criterion 1.029457    Sum squared resid 16.17451
Schwarz criterion 1.107613    Log likelihood -48.47287
Hannan-Quinn
criter. 1.061088    Deviance 96.94574
Restr. deviance 114.6114    Restr. log likelihood -57.30569
LR statistic 17.66564    Avg. log likelihood -0.484729
Prob(LR statistic) 0.000146

55
Sumber : Data olah EViews 10 (2022)

Dari tabel diatas diketahui bahwa koefisiensi determinasi yang disesuaikan

sebesar 0.15 atau jika dipersenkan menjadi 0.15 x 100% = 15%. Hal ini berarti

15% dari variabel dependen yaitu Penerimaan Opini Audit Going Concern dapat

dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Sedangkan sisanya sebesar

100% - 15% = 85% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

4.4.5 Hasil Regresi Logistik yang Terbentuk

Analisis model regresi dilakukan untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel independen yang terdiri dari audit tenure dan ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern.

Tabel 4.8 Uji Regresi Logistik


Dependent Variable: Y

Method: ML - Binary Logit (Newton-Raphson / Marquardt steps)


Date: 09/20/22 Time: 11:48
Sample: 2017 2021
Included observations: 100
Convergence achieved after 5 iterations
Coefficient covariance computed using observed Hessian

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.  

C 1.189896 2.566766 0.463578 0.6430


X1 -0.828297 0.231828 -3.572895 0.0004
X2 -0.012914 0.093936 -0.137478 0.8907
Sumber : Data olah EViews 10 (2022)

Dari tabel uji regresi logistik diatas maka dapat diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut :

56
= 1.19 – 0.83AT - 0.012UP

1. Dari persamaan diatas dapat diketahui nilai coefficient sebesar 1.19 yang

artinya apabila semua variabel independennya itu sama dengan nol, maka

opini audit going concern akan bernilai 1.19.

2. Audit tenure memiliki nilai coefficient sebesar -0.83 artinya setiap

penambahan 1 (satu) poin audit tenure, maka opini audit going concern akan

turun sebesar -0.83, jika variabel lain tetap.

3. Ukuran perusahaan memiliki nilai coefficient sebesar -0.012 artinya bahwa

setiap 1 (satu) poin ukuran perusahaan, maka opini audit going concern akan

turun sebesar 0.012 jika variabel lain tetap.

4.4.6 Uji Parsial/Uji-t (Variabel in the Equation)

Pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial diukur

dengan menggunakan uji t-statistik dimana uji ini menguji pengaruh audit tenure

(X1) dan ukuran perusahaan (X2). Dalam uji t pada dasarnya menunjukkan

seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individu dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2018). Pengujian ini dilakukan

dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%. Apabila nilai probabilitas

signifikansi p < 0.05, maka suatu variabel independen merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen dan begitu juga sebaliknya.

Tabel 4.9 Uji-t


Dependent Variable: Y

57
Method: ML - Binary Logit (Newton-Raphson / Marquardt steps)
Date: 09/20/22 Time: 11:48
Sample: 2017 2021
Included observations: 100
Convergence achieved after 5 iterations
Coefficient covariance computed using observed Hessian

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.  

C 1.189896 2.566766 0.463578 0.6430


X1 -0.828297 0.231828 -3.572895 0.0004
X2 -0.012914 0.093936 -0.137478 0.8907
Sumber : Data olah EViews 10 (2022)

Dengan pengamatan sebanyak (n=100), jumlah variabel independen dan

dependen sebanyak (k=3), maka degree of freedom (df) = n-k = 100-3 = 97,

dimana tingkat signifikannya sebesar α = 0.05. Maka T tabel dalam pengujian ini

sebesar 1.66071 dan taraf signifikan α yang digunakan adalah sebesar 5% dengan

nilai desimal 0.05.

1. Berdasarkan tabel 4.9 diatas diketahui audit tenure (X1) yang memiliki nilai T

hitung atau z-Statistic sebesar -3.572895 dimana nilai T hitung lebih kecil dari

T tabel (-3.572895 < 1.66071) dan tingkat signifikansinya lebih kecil dari nilai

probabilitas sebesar (0.00 < 5% atau dengan desimal 0.05), sehingga H2

diterima yang artinya audit tenure berpengaruh signifikan terhadap

penerimaan opini audit going concern.

2. Ukuran perusahaan (X2) memiliki nilai T hitung atau z-Statistic sebesar -

0.137478 dimana nilai T hitung lebih kecil dari T tabel (-0.137478 < 1.66071)

dan tingkat signifikansinya lebih besar dari nilai probabilitas sebesar (0.90 <

5% atau dengan decimal 0.05), sehingga H3 ditolak yang artinya ukuran

58
perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit

going concern.

4.4.7 Uji f/Simultan (Omnibus Test)

Menginterprestasikan koefisien variabel independen unstandardized

coefficients maupun standardized coeffiecients. Signifikansi model regresi secara

simultan diuji dengan melihat nilai signifikansi (sig yang dimana jika nilai

dibawah 5% dengan nilai desimal 0.05 maka variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen. Uji f bertujuan untuk membuktikan ada pengaruh

variabel dependen secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel

independen dengan hipotesis :

H0 = audit tenure dan ukuran perusahaan secara simultan tidak memiliki

pengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern

H1 = audit tenure dan ukuran perusahaan secara simultan memiliki pengaruh

terhadap penerimaan opini audit going concern

Tabel 4.10 Uji F

McFadden R-
squared 0.154135    Mean dependent var 0.260000
S.D. dependent var 0.440844    S.E. of regression 0.408347
Akaike info criterion 1.029457    Sum squared resid 16.17451
Schwarz criterion 1.107613    Log likelihood -48.47287
Hannan-Quinn
criter. 1.061088    Deviance 96.94574
Restr. Deviance 114.6114    Restr. log likelihood -57.30569
LR statistic 17.66564    Avg. log likelihood -0.484729
Prob(LR statistic) 0.000146
Sumber : Data olah EViews 10 (2022)

59
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan nilai probabilitas (LR statistic)

sebesar 0.000146 yang dimana nilai ini lebih kecil dari 5% dengan nilai desimal

0.05 maka H1 diterima yang artinya audit tenure dan ukuran perusahaan secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going

concern.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh audit tenure dan

ukuran perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern. Setelah

dilakukan uji hipotesis, berikut penjelasan masing-masing variabel berdasarkan

hipotesis yang telah ditetapkan :

4.5.1 Pengaruh Audit Tenure dan Ukuran Perusahaan secara simultan

terhadap Penerimaan Opini Audit Going Concern

Hipotesis pertama, dalam penelitian ini adalah audit tenure dan ukuran

perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan opini audit

going concern pada perusahaan manufaktur sektor barang industri yang terdaftar

di BEI periode 2017-2021. Hal ini dibuktikan pada tabel 4.10, tingkat probabilitas

menunjukkan nilai sebesar 0.000146 yang artinya nilai ini lebih kecil dari 5%

dengan nilai desimal 0.05, maka H1 diterima. Sehingga dikatakan audit tenure

dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit

going concern. Berdasarkan kesimpulan yang didapat dari pengujian variabel

independen yang dilakukan secara simultan pada penelitian ini terdapat bukti

bahwa kedua variabel independen pada penelitian ini dapat mempengaruhi

variabel dependen. Ketika seorang auditor memberikan opini audit going concern

60
pasti akan melewati pertimbangan secara keseluruhan mengenai beberapa faktor

yang ada. Hasil yang diperoleh pada hipotesis ini sejalan dengan teori sinyal

dimana informasi yang disajikan oleh manajemen merpakan sinyal yang baik

(berita baik) bagi para investor, sehingga investor akan memikirkan untuk

menaikan jumlah investasi pada perusahaan dan nilai perusahaan tersebut juga

akan naik.

Penelitian ini didukung denngan penelitian yang dilakukan oleh Putri dan

Fettry (2017) yang menyatakan ukuran perusahaan, audit lag, audit tenure, dan

opini audit tahun sebelumnya secara simultan berpengaruh secara signifikan

terhadap pemberian opini audit going concern. Ketika auditor memberikan opini

audit going concern tentunya akan melakukan pertimbangan secara keseluruhan

mengenai berbagai faktor. Maka dari itu, kedua variabel secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen.

4.5.2 Pengaruh Audit Tenure terhadap Penermiaan Opini Audit Going

Concern

Hipotesis kedua, dalam penelitian ini adalah audit tenure berpengaruh

secara signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan

manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI periode 2017-2021. Hal

ini dibuktikan pada tabel 4.9 yang menujukkan tingkat probabilitas 0.0004 yang

dimana nilai ini lebih kecil dari 0.05, H2 diterima. Hal ini membuktikan bahwa

adanya pengaruh signifikan antara audit tenure dengan penerimaan opini audit

going concern. Audit tenure adalah jangka waktu kerja sama yang terjalin diantara

KAP dengan klien yang sama. Dalam penelitian ini audit tenure menggunakan

61
skala rasio, untuk tahun pertama perikatan dimulai dengan angka 1 (satu) dan

ditambah dengan 1 (satu) untuk tahun-tahun berikutnya.

Audit tenure menujukkan angka positif yang mengindikasikan bahwa

hubungan antara auditor dan klien yang terjalin cukup lama kemungkinan

mendapatkan opini audit going concern semakin meningkat. Hal ini berdasarkan

dari hasil data yang telah diolah penulis yang mendukung hasil penelitian dimana

rata-rata perusahaan yang mendapatkan opini audit going concern cenderung

memiliki masa perikatan yang lebih lama dibandingkan dengan perusahaan yang

memiliki masa perikatan sedikit. Kemungkinan hal ini disebabkan karena auditor

dengan masa perikatan yang lama dengan perusahaan sudah mengenal kondisi

keuangan perusahaan dengan baik.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syahputra dan

Yahya (2017) yang menyatakan audit tenure secara parsial berpengaruh terhadap

opini audit going concern. Lamanya masa perikatan antara KAP (Kantor Akuntan

Publik) dengan perusahaan cukup menentukan untuk menerima opini audit going

concern. Hasil yang diperoleh pada hipotesis ini sejalan dengan teori sinyal yang

digunakan untuk memperkuat asumsi bahwa laporan yang disajikan oleh

manajemen dan telah di audit oleh KAP yang sama cenderung akan mendapatkan

opini audit going concern, hal ini menjadi sinyal yang baik (berita baik) bagi para

investor dalam menilai keberlangsungan hidup suatu perusahaan.

62
4.5.3 Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern

Hipotesis ketiga, dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern

pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di BEI

periode 2017-2021. Hal ini ditunjukkan pada tabel 4.9 dimana tingkat

probabilitasnya 0.8907 nilai ini lebih besar dari 0.05, H3 ditolak. Hal ini

membuktikan bahwa tidak adanya pengaruh signifkan antara ukuran perusahaan

dengan penerimaan opini audit going concern. Menurut Radi, dkk (2020)

menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat ukuran perusahaan, maka kemungkinan

perusahaan tersebut mendapatkan opini audit going concern akan semakin

menurun. Dalam penelitian ini menggunakan total aset sebagai indikator untuk

mengukur ukuran perusahaan.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumaningrum

dan Zulaikha, 2019 yang menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap opini audit going concern. Hasil yang diperoleh pada hipotesis ini

sejalan dengan teori sinyal yang digunakan untuk memperkuat asumsi tersebut

bahwa laporan yang telah dibuat manajemen telah di audit oleh auditor, akan

tetapi dalam penelitian ini ukuran perusahaan bukanlah faktor yang

mempengaruhi suatu perusahaan mendapatkan opini audit going concern, hal ini

juga dapat dijadikan bahan pertimbangan para investor untuk melakukan investasi

terhadap perusahaan tersebut.

63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan pada bab sebelumnya

mengenai apakah ada atau tidaknya pengaruh antara audit tenure dan ukuran

perusahaan terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan

manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2017-2021. Berikut hasil dari pengujian hipotesis yang telah penulis

lakukan dalam penelitian ini:

1. Secara simultan audit tenure dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan

terhadap penerimaan opini audit going concern, maka dari itu H1 diterima.

2. Audit tenure berpengaruh secara signifikan terhadap penerimaan opini audit

going concern, maka dari itu H2 diterima.

3. Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penerimaan

opini audit going concern, maka dari itu H3 ditolak.

5.2 Keterbatasan

1. Dalam penelitian ini menggunakan sampel yang diambil dari populasi

perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi dengan periode 5 (lima) tahun

dimulai dari tahun 2017-2021. Penelitian ini belum melakukan pengujian

dengan sampel yang diambil dari populasi perusahaan sektor lain dan dengan

jangka waktu yang lebih lama.

64
2. Variabel dalam penelitian hanya mampu menjelaskan variabel dependen

sebesar 15%. sehingga dibutuhkan variasi dengan variabel lain untuk

mencapai penjelasan yang lebih meyakinkan mengenai penerimaan opini audit

going concern.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang sudah dijelaskan

diatas, maka dapat diberikan saran atau masukan sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan agar dapat lebih diperhatikan faktor-faktor lain diluar dari

variabel penelitian mengenai penerimaan opini audit going concern, seperti

contoh reputasi KAP dan kepemilikan manajerial demi meminimalisir potensi

kebangkrutan perusahaan.

2. Bagi Investor

Hasil analisis dalam penelitian ini merupakan informasi yang dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan lebih berhati-

hati dalam memilih perusahaan yang akan diinvestasikan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya dapat menambahkan varabel lain yang dapat

mempengaruhi penerimaan opini audit going concern, misalnya opinion

shoping, rasio aktivitas perusahaan dan variabel-variabel lain yang dapat

berpengaruh secara signifikan. Selain itu peneliti juga dapat memperpanjang

65
periode pengamatan sehingga dapat melihat trend penerimaan opini audit

going concern dalam jangka waktu yang panjang.

66
DAFTAR PUSTAKA

Bursa Efek Indonesia. (2022). Retrieved September 20th, 2022, from

www.idx.co.id.

Agoes, S. (2012). Auditing. Jakarta: Salemba.

Aiisiah, N. (2012). Analisis Pengaruh Faktor Kualitas Audit, Kondisi Keuangan

Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan,

Ukuran Perusahaan Terhadap Kecenderungan Penerimaan Opini Audit

Going Concern. Semarang: Universitas Diponegoro.

Andyny, R. D. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Audit tenure, dan Reputasi

KAP Terhadap Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur

Sektor Barang Konsumsi Periode 2014-2015. Simki-Economic Vol.01,

No.02, 1-13.

Ayuningtyas, D. (2019, May 27). Kena Suspensi (Lagi), Bagaimana Nasib Bakrie

Telecom? Retrieved Mei 15, 2022, from CNBC Indonesia:

https://www.cnbcindonesia.com/market/20190527153633-17-75306/kena-

suspensi--lagi--bagaimana-nasib-bakrie-telecom

Brigham Eugene F., & Joel F. Houston. (2011). Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Carey, P., & Simnet, R. (2006). Audit Partner Tenure and Quality. The

Accounting Review 81, 653-678.

67
Dewayanto, T. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan

Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Fokus Ekonomi Vol. 6 No. 1, 81-104.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IMB SPSS 23.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Halim, K. I. (2021). Pengaruh Leverage, Opini Audit Tahun Sebelumnya,

Pertumbuhan Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Opini Audit

Going Concern. Owner: Riset & Jurnal Akuntansi Vol.5, No.1, 164-173.

Hasbi, A. A. (2017). Pengaruh Audit Tenure, Auditor Switching, dan Company

Size Terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015.

Hati, I. P., & Rosini, I. (2017). Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya dan

Kondisi Keuangan Terhadap Opini Audit Going Concern. Journal of

Applied of Accounting and Taxation Vol.2, No.2, 123-133.

Hery. (2017). Teori Akuntansi Pendekatan Konsep dan Analisis. Jakarta: PT

Grashindo.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2016). Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta:

Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2001). Laporan Auditor atas Laporan Keuangan

Auditan SA Seksi 508.

68
Imani, G. K., Nazar, M. R., & Budiono, E. (2017). Pengaruh Debt Default, Audit

Lag, Kondisi Keuangan, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap

Penerimaan Opini Audit Going Concern (Studi Empiris pada Perusahaan

Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selama Periode

2012-2015). e-Proceeding of Management Vol.4, No.2, 1676-1683.

Junaidi, & J, H. (2010). Faktor Non Keuangan Pada Opini Audit Going Concern.

Simposium Nasional Akuntansi XII.

Kasmir. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kristina, I. (2012). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, dan

Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berkala

Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. Vol. 1 No. 1.

Kusumaningrum, Y., & Zulaikha. (2019). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Likuiditas, dan Leverage terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern. Diponegoro Journal of Accounting Vol.8, No.4, 1-12.

Maulina, & Nurmala, P. (2021). Pengaruh Audit Tenure dan Financial Distress

Terhadap Opini Audit Going Concern Dengan Ukuran Perusahaan Sebagai

Variabel Pemoderasi. SAKUNTALA Prosiding Sarjana Akuntansi Tugas

Akhir Secara Berkala Vol. 1 No. 1, 520-532.

Metta, C., & Effriyanti. (Januari 2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Kepemilikan Publik Dan Penerapan International Financial Reporting

69
Standards (IFRS) Terhadap Audit Report Lag (Studi Empiris Pada

Perusahaan LQ-45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-

2018). Jurnal Ilmiah Akuntansi Universitas Pamulang Vol. 8, No. 1.

Nasution, R. S. (2020). Analisis Pengaruh Kualitas Auditor Dan Leverage

Terhadap Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Real Estate Dan

Properti Yang Terdaftar Di BEI. ETHESES: Universitas Islam Negeri

Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan.

Nursasi, Enggar, & Maria, E. (Februari 2015). Pengaruh Audit Tenure, Opinion

Shopping, Leverage dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Penerimaan

Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Perbankan dan Pembiayaan

yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal JIBEKA Vol. 9 No. 1, 37-

43.

Nutriastuti, & Annisa, D. (Mei 2020). Pengaruh Corporate Social Responibility,

Kualitas Audit Dan Ukuran Perusahaan Teerhadap Corporate

Sustainability Reporting. Jurnal Akuntansi Universitas Pamulang Vol. 3,

No. 2.

(n.d.). Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 17/PMK.01/2008 Tentang Jasa

Akuntan Publik.

Pradika, R. A. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Dan Ukuran

Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern. Skripsi Universitas

Negeri Yogyakarta.

70
Putri, J. B., & Fettry, S. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Audit Lag, Audit

Tenure, dan Opini Audit Tahun Sebelumnya Terhadap Pemberian Opini

Going Concern (Studi pada Sektor Pertambangan di Bursa Efek

Indonesia). Kajian Akuntansi Vol.18, No. 2, 133-147.

Rabbani, I., & Zulaikha. (2021). Analisis Pengaruh Audit Tenure, Audit Lag,

Opinion Shopping, Liquidity dan Debt Default Terhadap Pengungkapan

Opini Audit Going Concern. Diponegoro Journal Of Accounting Vol. 10

No. 2, 1-15.

Radi, D. O., Wijaya, S. Y., & Julianto, W. (2020). Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Masa Audit, dan Gagal Bayar Terhadap Opini Audit Going. Jurnal Syntax

Admiration Vol.1, No.7, 821-834.

Republik Indonesia. (2015). Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2015 Tentang

Praktik Akuntan Publik. Jakarta: Sekretariat Negara.

Rodiyahsari, L., & Adi, S. W. (2021). Pengaruh Audit Lag, Audit Tenure,

Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern. Prosiding Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis.

Saebani, B. A. (2008). Metode Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Safitri, S. K. (2020). Pengaruh Audit Tenure, Fee Audit, Ukuran Perusahaan, dan

Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit.

71
Santosa, Fajar, A., & Wedari, L. K. (Desember 2007). Analisis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going

Concern. JAAI Vol. 11 No. 2, 141-158.

Sari, N., & Triyani, Y. (2018). Pengaruh Audit Tenure, Debt Default, Kualitas

Audit dan Opini Audit Terhadap Opini Audit Going Concern pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal

Akuntansi Vol.7, No.1, 71-84.

Sarwono, J. (2016). Prosedur-Prosedur Analisis Populer Aplikasi Riset Skripsi

dan Tesis Dengan Eviews. Yogyakarta: Gava Media.

Sudarmadi. (Januari 2015). Pengaruh Integritas Auditor Internal Dan Efektifitas

Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Audit Internal Studi

Kasus Pada PT Antam (Persero) Tbk. Jurnal Ilmiah Akuntansi Universitas

Pamulang Vol. 3, No. 1.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-10. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta.

Syahputra, F., & Yahya, R. M. (2017). Pengaruh Audit Tenure, Audit Delay,

Opini Audit Tahun Sebelumnya dan Opinion Shopping Terhadap

72
Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2014. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA) Vol.2, No.3 , 39-47.

Tim. (2018, September 26). Kronologi SNP Finance dari 'Tukang Kredit' ke

'Tukang Bobol'. Retrieved Mei 15, 2022, from CNN Indonesia:

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180926143029-78-333372/kro

nologi-snp-finance-dari-tukang-kredit-ke-tukang-bobol

Tuanakotta, T. M. (2014). Audit Berbasis ISA (International Standards on

Auditing). Jakarta: Salemba Empat.

Ulya, A. (2012). Opini Audit Going Concern: Analisis Berdasarkan Faktor

Keuangan dan Non Keuangan. Accounting Analisis Journal Vol. 1 No. 1.

Wulandari, S. (2014). Analisis Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Auditor

Dalam Memberikan Opini Audit Going Concern. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, 531-558.

Yanuariska, M. D., & Ardiati, A. Y. (2018). Pengaruh Kondisi Keuangan, Audit

Tenure, dan Ukuran KAP Terhadap Opini Audit Going Concern pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2016. Jurnal

Maksipreneur Vol.7, No.2, 117-128.

LAMPIRAN
Lampiran 1 Tabulasi Data
1. Opini Audit Going Concern

73
Kode: 0 = Opini audit non going concern

1 = Opini audit going concern

No. Kode Tahun Opini Audit Going Concern Kode

2017 Opini Audit Non Going Concern 0

2018 Opini Audit Non Going Concern 0

1 ADES 2019 Opini Audit Non Going Concern 0

2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

2017 Opini Audit Going Concern 1

2018 Opini Audit Going Concern 1

2 AISA 2019 Opini Audit Going Concern 1

2020 Opini Audit Going Concern 1

2021 Opini Audit Going Concern 1

2017 Opini Audit Going Concern 1

2018 Opini Audit Non Going Concern 0

3 ALTO 2019 Opini Audit Going Concern 1

2020 Opini Audit Going Concern 1

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

2017 Opini Audit Going Concern 1

2018 Opini Audit Going Concern 1

4 BTEK 2019 Opini Audit Non Going Concern 0

2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

74
2017 Opini Audit Non Going Concern 0

2018 Opini Audit Non Going Concern 0

5 BUDI 2019 Opini Audit Non Going Concern 0

2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

2017 Opini Audit Non Going Concern 0

2018 Opini Audit Non Going Concern 0

6 CEKA 2019 Opini Audit Non Going Concern 0

2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

2017 Opini Audit Non Going Concern 0

2018 Opini Audit Non Going Concern 0

7 CLEO 2019 Opini Audit Non Going Concern 0

2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

2017 Opini Audit Going Concern 1

2018 Opini Audit Going Concern 1

8 DLTA 2019 Opini Audit Going Concern 1

2020 Opini Audit Going Concern 1

2021 Opini Audit Going Concern 1

2017 Opini Audit Non Going Concern 0


9 DVLA
2018 Opini Audit Non Going Concern 0

2019 Opini Audit Non Going Concern 0

75
2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

2017 Opini Audit Non Going Concern 0

2018 Opini Audit Non Going Concern 0

10 GGRM 2019 Opini Audit Non Going Concern 0

2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

2017 Opini Audit Non Going Concern 0

2018 Opini Audit Non Going Concern 0

11 HMSP 2019 Opini Audit Non Going Concern 0

2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

2017 Opini Audit Non Going Concern 0

2018 Opini Audit Non Going Concern 0

12 HOKI 2019 Opini Audit Non Going Concern 0

2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

2017 Opini Audit Non Going Concern 0

2018 Opini Audit Non Going Concern 0


13 ICBP
2019 Opini Audit Non Going Concern 0

2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

76
2017 Opini Audit Going Concern 1

2018 Opini Audit Going Concern 1

14 INAF 2019 Opini Audit Going Concern 1

2020 Opini Audit Going Concern 1

2021 Opini Audit Going Concern 1

2017 Opini Audit Non Going Concern 0

2018 Opini Audit Non Going Concern 0

15 INDF 2019 Opini Audit Non Going Concern 0

2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

2017 Opini Audit Non Going Concern 0

2018 Opini Audit Non Going Concern 0

16 KICI 2019 Opini Audit Non Going Concern 0

2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

2017 Opini Audit Non Going Concern 0

2018 Opini Audit Non Going Concern 0

17 KLBF 2019 Opini Audit Non Going Concern 0

2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

2017 Opini Audit Going Concern 1


18 LMPI
2018 Opini Audit Going Concern 1

2019 Opini Audit Going Concern 1

77
2020 Opini Audit Going Concern 1

2021 Opini Audit Going Concern 1

2017 Opini Audit Non Going Concern 0

2018 Opini Audit Non Going Concern 0

19 MBTO 2019 Opini Audit Non Going Concern 0

2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

2017 Opini Audit Non Going Concern 0

2018 Opini Audit Going Concern 1

20 MERK 2019 Opini Audit Non Going Concern 0

2020 Opini Audit Non Going Concern 0

2021 Opini Audit Non Going Concern 0

2. Audit Tenure

No. Kode Tahun KAP AT


2017 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 1
2018 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 2
1 ADES 2019 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 3
2020 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 4
2021 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 5
2017 Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan 1
2018 Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan 2
2 AISA 2019 Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan 3
2020 Amir Abadi Jusuf, Aryanto, Mawar & Rekan 4
2021 Purwanto, Sungkoro & Surja 1
2017 Heliantono & Rekan 1
2018 Heliantono & Rekan 2
3 ALTO
2019 Mc Millan Woods 1
2020 Irfan Zulmendra 1

78
2021 Irfan Zulmendra 2
2017 Morhan & Rekan 1
2018 Kanaka Puradireja, Suhartono 1
4 BTEK 2019 Kanaka Puradireja, Suhartono 2
2020 Kanaka Puradireja, Suhartono 3
2021 Kanaka Puradireja, Suhartono 4
2017 Mirawati Sensi Idris 1
2018 Mirawati Sensi Idris 2
5 BUDI 2019 Mirawati Sensi Idris 3
2020 Mirawati Sensi Idris 4
2021 Mirawati Sensi Idris 5
2017 Purwanto, Sungkoro & Surja 1
2018 Purwanto, Sungkoro & Surja 2
6 CEKA 2019 Purwanto, Sungkoro & Surja 3
2020 Purwanto, Sungkoro & Surja 4
2021 Purwanto, Sungkoro & Surja 5
2017 Teramihardja, Pradhono & Chandra 1
2018 Teramihardja, Pradhono & Chandra 2
7 CLEO 2019 Teramihardja, Pradhono & Chandra 3
2020 Teramihardja, Pradhono & Chandra 4
2021 Teramihardja, Pradhono & Chandra 5
2017 Satrio Bing Eny & Rekan 1
2018 Satrio Bing Eny & Rekan 2
8 DLTA 2019 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 1
2020 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 2
2021 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 3
2017 Purwanto, Sungkoro & Surja 1
2018 Purwanto, Sungkoro & Surja 2
9 DVLA 2019 Purwanto, Sungkoro & Surja 3
2020 Purwanto, Sungkoro & Surja 4
2021 Purwanto, Sungkoro & Surja 5
2017 Siddharta Widjaja & Rekan 1
2018 Siddharta Widjaja & Rekan 2
10 GGRM 2019 Siddharta Widjaja & Rekan 3
2020 Siddharta Widjaja & Rekan 4
2021 Siddharta Widjaja & Rekan 5
2017 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan 1
2018 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan 2
11 HMSP 2019 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan 3
2020 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan 4
2021 Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan 5
12 HOKI 2017 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 1

79
2018 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 2
2019 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 3
2020 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 4
2021 Kosasih, Nurdiyaman, Mulyadi, Tjahjo & Rekan 5
2017 Purwanto, Sungkoro & Surja 1
2018 Purwanto, Sungkoro & Surja 2
13 ICBP 2019 Purwanto, Sungkoro & Surja 3
2020 Purwanto, Sungkoro & Surja 4
2021 Purwanto, Sungkoro & Surja 5
2017 Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo 1
2018 Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo 2
14 INAF 2019 Husni, Mucharam & Rasidi 1
2020 Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo 1
2021 Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo 2
2017 Purwanto, Sungkoro & Surja 1
2018 Purwanto, Sungkoro & Surja 2
15 INDF 2019 Purwanto, Sungkoro & Surja 3
2020 Purwanto, Sungkoro & Surja 4
2021 Purwanto, Sungkoro & Surja 5
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan
1
2017 & Rekan
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan
2
2018 & Rekan
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan
16 KICI 3
2019 & Rekan
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan
4
2020 & Rekan
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan
5
2021 & Rekan
2017 Purwanto, Sungkoro & Surja 1
2018 Purwanto, Sungkoro & Surja 2
17 KLBF 2019 Purwanto, Sungkoro & Surja 3
2020 Purwanto, Sungkoro & Surja 4
2021 Purwanto, Sungkoro & Surja 5
Paul Hadiwinata, Hidajat, Arsono, Retno, Palilingan
1
2017 & Rekan
2018 Teramihardja, Pradhono & Chandra 1
18 LMPI
2019 Teramihardja, Pradhono & Chandra 2
2020 Teramihardja, Pradhono & Chandra 3
2021 Teramihardja, Pradhono & Chandra 4
2017 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 1
19 MBTO 2018 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 2
2019 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 3

80
2020 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 4
2021 Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan 5
2017 Siddharta Widjaja & Rekan 1
2018 Siddharta Widjaja & Rekan 2
20 MERK 2019 Siddharta Widjaja & Rekan 3
2020 Siddharta Widjaja & Rekan 4
2021 Siddharta Widjaja & Rekan 5

3. Ukuran Perusahaan

Logaritma
Ukuran Perusahaan
No. Kode Tahun Natural
840,236,000,0
2017 00 27.45694864
881,275,000,0
2018 00 27.50463556
822,375,000,0
1 ADES
2019 00 27.43546233
958,791,000,0
2020 00 27.58893895
1,304,108,000,0
2021 00 27.8965404
8,724,734,000,0
2017 00 29.7971831
1,816,406,000,0
2018 00 28.22788094
1,868,966,000,0
2 AISA
2019 00 28.25640645
2,011,557,000,0
2020 00 28.32993016
1,761,634,000,0
2021 00 28.1972629
3 ALTO 2017 1,109,383,971,1 27.734826
11

81
1,109,843,522,3
2018 44 27.73524015
1,103,450,087,1
2019 64 27.72946283
1,105,874,415,2
2020 56 27.73165746
1,089,208,965,3
2021 75 27.71647283
5,306,055,112,3
2017 89 29.29986976
5,165,236,468,7
2018 05 29.272972
4,975,248,130,3
4 BTEK
2019 42 29.23549636
4,223,727,970,6
2020 27 29.07173926
4,173,043,810,0
2021 54 29.05966682
2,939,456,000,0
2017 00 28.70924565
3,392,980,000,0
2018 00 28.85272971
2,999,767,000,0
5 BUDI
2019 00 28.72955573
2,963,007,000,0
2020 00 28.71722575
2,993,218,000,0
2021 00 28.72737018
1,392,636,444,5
2017 01 27.96221979
1,168,956,042,7
2018 06 27.7871322
1,393,079,542,0
6 CEKA
2019 74 27.96253791
1,566,673,828,0
2020 68 28.07997591
1,697,387,196,2
2021 09 28.16011124
7 CLEO 660,917,775,3
2017 22 27.21689527
833,933,861,5
2018 94 27.44941993
1,245,144,303,7
2019 19 27.85027255
2020 1,310,940,121,6 27.90176565
22

82
1,384,181,576,9
2021 13 27.95613016
1,340,842,7
2017 65 21.01656418
1,523,517,1
2018 70 21.14428743
1,425,983,7
8 DLTA
2019 22 21.07812774
1,225,580,9
2020 13 20.92668078
1,308,722,0
2021 65 20.99231698
1,640,886,1
2017 47 21.21850227
1,682,821,7
2018 39 21.24373783
1,829,960,7
9 DVLA
2019 14 21.32756034
1,986,711,8
2020 72 21.40974678
2,085,904,9
2021 80 21.45846864
66,759,930,0
2017 00 24.92436889
69,097,219,0
2018 00 24.95878032
78,647,274,0
10 GGRM
2019 00 25.08823881
78,191,409,0
2020 00 25.08242562
89,964,369,0
2021 00 25.22267953
43,141,063,0
2017 00 24.48774112
46,602,420,0
2018 00 24.56491831
50,902,806,0
11 HMSP
2019 00 24.65318389
49,674,030,0
2020 00 24.6287481
53,090,428,0
2021 00 24.69526249
12 HOKI 576,963,542,5
2017 79 27.08104492
2018 758,846,556,0 27.35506543
31

83
848,676,035,3
2019 00 27.46694337
906,924,214,1
2020 66 27.53332473
989,119,315,3
2021 34 27.6200808
8,724,734,0
2017 00 22.88942782
34,367,153,0
2018 00 24.26036709
38,709,314,0
13 ICBP
2019 00 24.37934608
103,588,325,0
2020 00 25.36369047
118,066,628,0
2021 00 25.49451495
1,003,464,884,5
2017 86 27.63448001
1,442,350,608,5
2018 75 27.99729527
1,383,935,194,3
14 INAF
2019 86 27.95595215
1,713,334,658,8
2020 49 28.16946268
2,011,879,396,1
2021 42 28.33009042
87,939,488,0
2017 00 25.19991478
96,537,796,0
2018 00 25.29320044
96,198,559,0
15 INDF
2019 00 25.28968022
163,136,516,0
2020 00 25.81785321
179,356,193,0
2021 00 25.91263957
149,420,009,8
2017 84 25.73002704
154,088,747,7
2018 66 25.76079456
152,818,996,7
16 KICI
2019 60 25.75252003
157,023,139,1
2020 12 25.77965901
187,184,552,6
2021 86 25.95536088

84
16,616,239,416,3
2017 35 30.44140161
18,146,206,145,3 30.52948263
2018 69
20,264,726,862,5 30.6399029
17 KLBF
2019 84
22,564,300,317,3 30.74739014
2020 74
25,666,635,156,2
2021 71 30.87621302
834,548,374,2 27.45015655
2017 86
786,704,752,9 27.39111886
2018 83
737,642,257,6 27.3267248
18 LMPI
2019 97
698,252,022,9 27.27184594
2020 79
704,070,618,4 27.2801445
2021 12
780,669,761,7 27.38341806
2017 87
648,016,880,3 27.19718258
2018 25
591,063,928,0 27.10519002
19 MBTO
2019 37
982,882,686,2 27.61375561
2020 17
714,647,740,6 27.29505559
2021 84
847,006,544,0 27.46497426
2017 00
20 MERK
1,263,113,6 20.95684569
2018 89
901,060,9 20.6190835
2019 86
929,901,0 20.65058874
2020 46
1,026,266,8 20.74919365
2021 66

Lampiran 2 Hasil Olah Data Dengan EViews 10


Hasil Uji Statistik Deskriptif

85
Y X1 X2

 Mean  0.260000  2.660000  26.40476


 Median  0.000000  2.000000  27.41329
 Maximum  1.000000  5.000000  30.87621
 Minimum  0.000000  1.000000  20.61908
 Std. Dev.  0.440844  1.408631  2.664650
 Skewness  1.094306  0.313445 -0.835798
 Kurtosis  2.197505  1.792702  2.888912

 Jarque-Bera  22.64174  7.710672  11.69405


 Probability  0.000012  0.021166  0.002888

 Sum  26.00000  266.0000  2640.476


 Sum Sq. Dev.  19.24000  196.4400  702.9356

 Observations  100  100  100

Hasil Uji Hosmer and Lemeshow

H-L Statistic 9.6701 Prob. Chi-Sq(8) 0.2889


Andrews Statistic 23.6399 Prob. Chi-Sq(10) 0.0086

Hasil Uji Overall Model Fit

McFadden R-
squared 0.154135    Mean dependent var 0.260000
S.D. dependent var 0.440844    S.E. of regression 0.408347
Akaike info criterion 1.029457    Sum squared resid 16.17451
Schwarz criterion 1.107613    Log likelihood -48.47287
Hannan-Quinn
criter. 1.061088    Deviance 96.94574
Restr. Deviance 114.6114    Restr. log likelihood -57.30569
LR statistic 17.66564    Avg. log likelihood -0.484729
Prob(LR statistic) 0.000146

Hasil Uji Multikolonieritas

Y X1 X2

86
Y  1.000000 -0.392988  0.008391
X1 -0.392988  1.000000 -0.038265
X2  0.008391 -0.038265  1.000000

Hasil Dari Menilai Koefisien Determinasi

McFadden R-
squared 0.154135    Mean dependent var 0.260000
S.D. dependent var 0.440844    S.E. of regression 0.408347
Akaike info criterion 1.029457    Sum squared resid 16.17451
Schwarz criterion 1.107613    Log likelihood -48.47287
Hannan-Quinn
criter. 1.061088    Deviance 96.94574
Restr. deviance 114.6114    Restr. log likelihood -57.30569
LR statistic 17.66564    Avg. log likelihood -0.484729
Prob(LR statistic) 0.000146

Hasil Uji Regresi Logistik

Dependent Variable: Y
Method: ML - Binary Logit (Newton-Raphson / Marquardt steps)
Date: 09/20/22 Time: 11:48
Sample: 2017 2021
Included observations: 100
Convergence achieved after 5 iterations
Coefficient covariance computed using observed Hessian

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.  

C 1.189896 2.566766 0.463578 0.6430


X1 -0.828297 0.231828 -3.572895 0.0004
X2 -0.012914 0.093936 -0.137478 0.8907

Hasil Uji-t

Dependent Variable: Y
Method: ML - Binary Logit (Newton-Raphson / Marquardt steps)
Date: 09/20/22 Time: 11:48
Sample: 2017 2021
Included observations: 100
Convergence achieved after 5 iterations

87
Coefficient covariance computed using observed Hessian

Variable Coefficient Std. Error z-Statistic Prob.  

C 1.189896 2.566766 0.463578 0.6430


X1 -0.828297 0.231828 -3.572895 0.0004
X2 -0.012914 0.093936 -0.137478 0.8907

Hasil Uji F

McFadden R-
squared 0.154135    Mean dependent var 0.260000
S.D. dependent var 0.440844    S.E. of regression 0.408347
Akaike info criterion 1.029457    Sum squared resid 16.17451
Schwarz criterion 1.107613    Log likelihood -48.47287
Hannan-Quinn
criter. 1.061088    Deviance 96.94574
Restr. deviance 114.6114    Restr. log likelihood -57.30569
LR statistic 17.66564    Avg. log likelihood -0.484729
Prob(LR statistic) 0.000146

Lampiran 3 t Tabel

88
Lampiran 4 Kartu Konsultasi

89
Lampiran 5 Sertifikat Seminar Nasional dan International

90
91
92
Lampiran 6 Sertifikat Kompetensi dan TOEFL

93

Anda mungkin juga menyukai