SKRIPSI
Ditulis Oleh
NANDA FITRI AYUNING TYAS
NIM. 171010551089
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Manajemen
Ditulis Oleh
NANDA FITRI AYUNING TYAS
NIM. 171010551089
i
MOTTO
(H.R Muslim)
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh
NANDA FITRI AYUNING TYAS
NIM. 171010551089
Skripsi telah disetujui untuk diajukan kepada majelis penguji skripsi, Program
Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pamulang,
pada tanggal 16 November 2022
Menyetujui Mengetahui
Pembimbing Skripsi, a.n. Ketua Program Studi Manajemen
Sekretaris,
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh
NANDA FITRI AYUNING TYAS
NIM. 171010551089
Pembimbing Skripsi,
Menyetujui
Penguji I, Penguji II,
Yulian Bayu Ganar, S.T., M.M. Widya Intan Sari, S.E., M.M
NIDN. 0429078101 NIDN. 0405119201
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Matrai
10.000
v
Foto
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Sesuai
Ijazah
Nama : Nanda Fitri Ayuning Tyas 3x4
Tempat, Tanggal, Lahir : Ponorogo, 05 Februari 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kebangsaan : WNI
Status : Mahasiswa
Alamat : Jl. Sumbawa blok c8 no 18 Villa Inti Persada
Telpon : 0857-0768-8959
Email : nandafitriayuningtyas@gmail.com
Riwayat Pendidikan : 1. SD (2010)
2. SMP (2013)
3. SMA (2016)
4. Universitas Pamulang (2022)
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Bismillahirahmanirahim...
Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
begitu banyak nikmat. Terutama nikmat islam, nikmat iman, dan nikmat sehat
wal’afiat. Tidak lupa sholawat serta salam saya panjatkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya dan mudah-mudahan kita
semua umat islam dimuka bumi ini, di Akhirat kelak mendapatkan syafa’at
darinya. Aamiin. Skripsi ini saya persembahkan teruntuk:
Untuk Orang tua saya mama dan papa yang selalu mendoakan saya dalam setiap
langkah kaki saya pergi untuk belajar mencari ilmu sehingga doa mama selalu
menyertai dalam setiap langkah dalam hidup ini saya sebagai anak mengucapkan
banyak -banyak terimakasih. karena tanpa doa mama mungkin saya tidak ada
sampai di titik saat ini
Untuk adik saya yg selalu mensupport dan mendoakan saya serta canda
tawanya yang selalu menghibur sehingga saya sangat bersemangat dalam kuliah
Untuk teman saya Devi nova, Noor Ardillah, Alvira, Novita, Sin Zulekha dan
Yanti dan sahabat seperjuangan saya Dedi Setiawan dan juga untuk kekasih saya
Lea Anugrah Ramadhan yang selalu memberikan motivasi-motivasi baik saya
ucapkan terimakasih sudah menemani perjalanan saya dalam kuliah ini sehingga
saya dapat menyelesaikan pendidikan ini pada mestinya.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio likuiditas dan rasio profitabilitas
PT Garuda Indonesia Tbk tahun 2012 sampai dengan 2021 serta untuk mengetahui
kinerja keuangan PT Garuda Indonesia Tbk tahun 2012 sampai dengan 2021,
berdasarkan kedua rasio tersebut. Rasio likuiditas dipergunakan untuk mengukur
sampai seberapa jauh tingkat kapabilitas perusahan dalam melunasi kewajiban
jangka pendeknya yang akan jatuh tempo, sedangkan rasio profitabilitas
dipergunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan. Kedua rasio ini dipergunakan untuk mengukur kinerja keuangan
perusahaan sebagai objek penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data penelitian yang
digunakan merupakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang
telah dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia. Metode analisis data menggunakan
analisis rasio pada laporan neraca dan laporan laba rugi, dengan indikator yang
digunakan adalah Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR) dan Cash Ratio (CR)
untuk rasio likuiditas serta Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA) dan
Return on Equity (ROE) untuk rasio profitabilitas. Dengan alat pembanding yaitu
Rasio Standar Industri. Hasil penelitian menunjukan bahwa rasio likuiditas PT
Garuda Indonesia Tbk untuk rata-rata dari tahun 2012-2021 yaitu Current Ratio
perusahaan sebesar 53,21%. Quick Ratio perusahaan sebesar 46,97% dan Cash
Ratio perusahaan sebesar 24,67%. Dan rasio profitabilitas PT Garuda Indonesia
Tbk untuk rata-rata dari tahun 2012-2021 yaitu NPM perusahaan sebesar -49,21%,
ROA perusahaan sebesar -9,65%, dan ROA perusahaan sebesar 11,63%. Kinerja
keuangan PT Garuda Indonesia Tbk tahun 2012 s.d 2021 berdasarkan standar
industri, rasio likuiditas dan rasio profitabilitas kurang baik pada seluruh indikator.
viii
ABSTRACT
This study aims to determine the liquidity ratio and profitability ratio of PT Garuda
Indonesia Tbk in 2012 to 2021 and to determine the financial performance of PT
Garuda Indonesia Tbk in 2012 to 2021, based on these two ratios. Liquidity ratio
is used to measure the extent to which the level of capability of the company in
paying off its short-term obligations that will be due, while the profitability ratio is
used to measure the company's ability to generate profits. Both ratios are used to
measure the financial performance of the company as the object of research. The
method used in this study is a quantitative method with descriptive approach. The
research Data used are secondary data in the form of company financial statements
that have been published by the Indonesia Stock Exchange. The data analysis
method uses ratio analysis on the balance sheet and income statement, with the
indicators used are Current Ratio (CR), Quick Ratio (QR) and Cash Ratio (CR) for
liquidity ratios as well as Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA) and
Return on Equity (ROE) for profitability ratios. With a comparison tool that is the
industry standard ratio. The results showed that the liquidity ratio of PT Garuda
Indonesia Tbk for the average of 2012-2021 is the company's Current Ratio of
53.21%. The company's Quick Ratio of 46.97% and the company's Cash Ratio of
24.67%. And the profitability ratio of PT Garuda Indonesia Tbk for the average
from 2012-2021 is the company'S NPM of -49.21%, the company'S ROA of -9.65%,
and the company'S ROA of 11.63%. Financial performance of PT Garuda
Indonesia Tbk in 2012 s.d 2021 based on industry standards, liquidity ratios and
profitability ratios are not good in all indicators.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan kemudahan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Rasio
Likuiditas Dan Profitabilitas Dalam Menilai Kinerja Keuangan Pada PT Garuda
Indonesia Tbk Periode 2012-2021” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang.
Penulis mempersembahkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penyusunan Skripsi ini,
khususnya kepada :
1. Bapak Dr. (H.C.). Drs. H. Darsono Selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang
telah mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa dengan mempelopori adanya
pendidikan dengan biaya terjangkau dan berkualitas.
2. Bapak Dr. E. Nurzaman AM, M.M, M.,Si selaku Rektor Universitas Pamulang
yang telah berupaya keras menjadikan universitas pamulang semakin
berkualitas.
3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat., S.E., M.M., CSRA., CMA Selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang.
4. Bapak Dr. Ali Maddinsyah, S.E., M.M. Selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang.
5. Ibu Yeti Kusmawati, S.E., M.M. selaku dosen pembimbing yang telah sabar
dan bijak membimbing, memberi dukungan, dan membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Yulian Bayu Ganar, S.T., M.M. selaku dosen penguji 1. Dan Ibu Widya
Intan Sari, S.E., M.M. selaku dosen penguji 2 yang telah menguji penelitian
ini.
7. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi S1 Manajemen
yang telah memberikan waktu dan ilmu yang sangat bermanfaat bagi
mahasiswanya.
x
8. Bapak/Ibu jajaran staf Universitas Pamulang terkhususnya staf manajemen,
yang telah membantu memperlancar upaya saya dalam menyelesaikan studi
ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda dan pahala
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian
skripsi ini. Dalam penyusunan Laporan ini tentunya masih banyak terdapat
kekurangan, kesalahan dan kekhilafan karena keterbatasan kemampuan penulis,
untuk itu sebelumnya penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan yang bersifat
membangun atas laporan ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih
dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun kita bersama.
xi
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ................................................................................................................ i
LEMBAR MOTTO............................................................................................ ii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... vi
LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................... vii
ABSTRAK....................................................................................................... viii
ABSTRACT........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 12
2.1 Landasan Teori............................................................................ 12
2.1.1 Manajemen ...................................................................... 12
2.1.2 Manajemen Keuangan ..................................................... 15
2.1.3 Laporan Keuangan ........................................................... 20
2.1.4 Analisis Laporan Keuangan ............................................. 25
2.1.5 Analisis Rasio Keuangan ................................................. 27
2.1.6 Kinerja Keuangan ............................................................ 40
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................... 43
2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................... 50
2.4 Pengembangan Hipotesis............................................................. 51
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 53
xii
3.1 Jenis Penelitian............................................................................ 53
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 54
3.3 Oprasional Variabel Penelitian ..................................................... 55
3.4 Populasi dan Sampel .................................................................... 61
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 62
3.6 Teknik Analisi Data ..................................................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 65
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................. 65
4.2 Hasil Penelitian ........................................................................... 73
4.3 Pembahsan Pennelitian ................................................................ 91
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 103
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 103
5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................. 104
5.3 Saran ......................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 106
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................. 109
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Data Aset, Hutang, Modal, Pendapatan dan Laba/Rugi..............7
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir...............................................................................51
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Garuda Indonsia Tbk Tbk..............................68
Gambar 4.2 Grafik Pertumbuhan Current Ratio.....................................................75
Gambar 4.3 Grafik Pertumbuhan Quick Ratio........................................................78
Gambar 4.4 Grafik Pertumbuhan Cash Ratio..........................................................81
Gambar 4.5 Grafik Pertumbuhan Net Profit Margin...............................................84
Gambar 4.6 Grafik Pertumbuhan Return On Assets...............................................87
Gambar 4.7 Grafik Pertumbuhan Return On Equity..............................................90
Gambar 4.8 Grafik Perbandingan Current Ratio.....................................................92
Gambar 4.9 Grafik Perbandingan Current Ratio.....................................................93
Gambar 4.10 Grafik Perbandingan Current Ratio...................................................94
Gambar 4.11 Diagram Perbandingan Rata-rata Rasio Likuiditas dengan Rasio
Standar Industri.................................................................................95
Gambar 4.12 Grafik Perbandingan NPM dengan Rasio Standar Industri...............98
Gambar 4.13 Grafik Perbandingan ROA Dengan Rasio Standar Industri...............99
Gambar 4.14 Grafik Perbandingan ROA Dengan Rasio Standar Industri.............100
Gambar 4.15 Diagram Perbandingan Rata-rata Rasio Profitabilitas dengan Rasio
Standar Industri...............................................................................100
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Profitabilitas....................................................................................113
Lampiran 7 : Sertifikat..........................................................................................133
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia saat ini sedang dilanda adanya pandemi Coronavirus Disease 2019
yang biasa disebut dengan Covid-19. Pada 30 Januari 2020, World Health
Covid-19 antar negara yang cukup cepat dan jumlah pasien Covid-19 terus
pertama kalinya. Oleh karena itu Pemerintah Indonesia melakukan upaya dan
kepada masyarakat untuk melakukan segala aktivitas dari rumah mulai dari bekerja
dari biasanya sehingga sebagian besar sektor usaha mengalami kendala dalam
disrupsi pada rantai pasokan, menurunkan aktivitas produksi, menurunkan daya beli
1
Badan Pusat Statistik mengungkapkan bahwa Covid-19 telah berdampak pada
keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai dalam strategi perusahaan
perusahaan saat ini atau periode kedepannya. Maksud dan tujuan laporan keuangan
keuangan perusahaan dalam kondisi yang baik dapat dilakukan dengan analisis
rasio keuangan. Ada 4 jenis rasio keuangan yaitu, likuiditas, aktivitas, solvabilitas
dan profitabilitas. Diantara rasio tersebut yang berkaitan erat dengan pengukuran
langsung terhadap kinerja keuangan adalah rasio likuiditas dan rasio profitabilitas.
Menurut Kasmir (2018: 130) “Rasio likuiditas atau sering juga disebut
dengan nama rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
2
seberapa likuidnya suatu perusahaan.” Rasio likuiditas juga merupakan suatu alat
jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya, atau dengan
kata lain rasio ini dilakukan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan. Adapun
keuangan diantaranya dengan menggunakan rasio lancar (current ratio), rasio cepat
dalam membayar kewajiban jangka pendek atau hutang yang segera jatuh tempo
Rasio Cepat (Quick Ratio) menurut Kasmir (2018:138) adalah: “Rasio cepat
membayar kewajiban atau hutang lancar (hutang jangka panjang) dengan aktiva
Rasio Kas (Cash Ratio) menurut Kasmir (2018: 138) adalah: “Rasio kas
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang
perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh adanya laba yang dihasilkan dari penjuaan dan
3
pendapatan investasi. Rasio profitabilitas juga merupakan pengukuran yang
memperoleh keuntungan atas pengelolaan baik dari aset, ekuitas maupun penjualan
digunakan mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan bersih.” Rasio
ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan pada
setiap penjualan yang dilakukan, semakin tinggi Net Profit Margin semakin baik
menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan.”
dimiliki perusahaan.
ekuitas atau rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih
sesudah pajak dengan modal sendiri.” Return On Equity juga merupakan rasio yang
digunakan untuk menunjukkan berapa persen diperolehnya laba bersih bila diukur
dari modal pemilik. Semakin besar rasio ini maka semakin baik.
Rasio likuiditas dan rasio profitabilitas merupakan hal yang penting dalam
4
mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi utang jangka
yang dimiliki perusahaan, maka dari itu dua rasio ini penting dalam pengukuran
kinerja keuangan.
kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek
karena itu untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu dilibatkan
rasio-rasio keuangan pada PT Garuda Indonesia Tbk. atau biasa dikenal dengan
Indonesia. Maskapai penerbangan ini pertama kali mengudara pada tahun 1940-an
dalam era pendudukan Belanda. Pada saat itu maskapai masih bernama Indonesian
Seulawah atau Gunung Emas. Meskipun sempat dilanda krisis keuangan pada awal
tahun 1990- an dan tahun 2000-an, PT. Garuda Indonesia Tbk. berhasil mengatasi
krisis keuangan dan pada akhirnya PT. Garuda Indonesia Tbk. menjadi sponsor
5
dalam pagelaran SEA Games 2011 yang digelar di Jakarta dan Palembang. Pada
tahun 2012, Garuda Indonesia juga menjalin kerjasama dengan salah satu klub
sepak bola Inggris, Liverpool FC sebagai Partner Resmi Liverpool FC dan Partner
Maskapai Penerbangan Global Resmi Liverpool FC. Hingga saat ini Garuda
Tapi tidak bisa dipungkiri, imbas dari pandemi Covid-19 ternyata tidak bisa
dihindari oleh PT. Garuda Indonesia Tbk. Mulai dari pemangkasan 1.691 karyawan
(Uly, 2021), gaji karyawan yang menunggak sebesar Rp. 327,93 milliar (Sahara,
2021),sampai kerugian yang dialami pada tahun 2020 sebesar Rp. 35,58 triliun,
kerugian ini meningkat sebesar 61,74% dari kerugian PT. Garuda Indonesia Tbk.
pada tahun 2019 yang tercatat sebesar Rp. 564 miliar (Uly, 2021).
Garuda Indonesia Tbk. sehingga pasti akan menyebebakan perubahan pada kinerja
keuangan PT. Garuda Indonesia Tbk. Berikut dapat dilihat dari ringkasan aset,
Tabel 1.1
Data Aset, Hutang, Modal, Pendapatan dan Laba/Rugi
PT Garuda Indonesia Tbk Periode 2012-2021
(Dalam Dolar AS)
Tahun Total Aset Total Hutang Total Modal Pendapatan Laba/Rugi
2012 2.517.997.766 1.403.037.688 1.114.960.078 3.472.468.962 110.842.573
2013 2.953.784.952 1.836.636.835 1.117.148.117 3.716.076.586 11.200.380
2014 3.113.079.315 2.233.611.724 879.467.591 3.933.530.272 -368.911.279
2015 3.310.010.986 2.359.287.801 950.723.185 3.814.989.745 77.974.161
2016 3.737.569.390 2.727.672.171 1.009.897.219 3.863.921.565 9.364.858
2017 3.763.292.093 2.825.822.893 937.469.200 4.177.325.781 -213.389.678
2018 4.155.474.803 3.515.668.247 639.806.556 4.330.441.061 -228.889.524
2019 4.455.675.774 3.735.052.883 720.622.891 4.572.638.083 6.457.765
6
Tahun Total Aset Total Hutang Total Modal Pendapatan Laba/Rugi
2020 10.789.980.407 12.733.004.654 -1.943.024.247 1.492.331.099 -2.476.633.349
2021 7.192.745.360 13.302.805.075 -6.110.059.715 1.336.678.470 -4.174.004.768
Sumber : Laporan Keuangan Tahunan PT Garuda Indonesia Tbk Periode 2012-2021
GRAFIK
Total Aset Total Hutang Total Modal Pendaptan Laba/Rugi
15,000,000,000
10,000,000,000
5,000,000,000
0
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
-5,000,000,000
-10,000,000,000
Sumber : Data diolah, 2022
Gambar 1.1
Grafik Data Aset, Hutang, Modal, Pendapatan dan Laba/Rugi
PT Garuda Indonesia Tbk Periode 2012-2021
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa PT. Garuda Indonesia Tbk
selama periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2019 tercatat mampu
dalam mendapat laba bersih selama periode tersebut, ditambah dengan adanya
dua tahun terkahir yaitu tahun 2020 sampai 2021. Dengan melihat kondisi keuangan
tersebut tentunya hal ini menjadi sesuatu yang harus diperhatikan bagi berbagai
laba bersih tersebut, tentunya hal ini erat kaitannya dengan kemampuan perusahaan
7
dalam menghasilkan laba. Selain itu, penting juga diperhatikan tentang bagaimana
yang akan digunakan dalam penelitian ini seperti, Penelitian terdahulu yang di
lakukan oleh An-nurlia Hanifah, dan Ari Nurul Fatimah (2022) tentang Analisis
bahwa perusahaan berada dalam kondisi kurang baik, lalu jika dinilai dari rasio
perusahaan berada dalam kondisi baik, sedangkan jika dinilai dari rasio likuiditas
menunjukkan bahwa perusahaan dalam kondisi kurang baik, karna tidak mencapai
standar rata-rata industri. Hal ini menandakan bahwa terdapat research gap, karena
adanya perbedaan penelitian inilah yang melatar belakangi penulis untuk meneliti
Kinerja Keuangan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan dengan adanya data yang
fluktuatif dan tejadinya research gap, maka penulis tertarik untuk melakukan
8
Menilai Kinerja Keuangan Pada PT Garuda Indonesia Tbk Periode 2012-
2021”
1. Bagaimana tingkat rasio likuiditas PT. Garuda Indonesia Tbk pada tahun 2012
-2021?
2. Bagaimana tingkat rasio profitabilitas PT. Garuda Indonesia Tbk pada tahun
2012 -2021?
1. Untuk mengetahui tingkat rasio likuiditas PT. Garuda Indonesia Tbk. pada
tahun 2012-2021.
2. Untuk mengetahui tingkat pasio profitabilitas PT. Garuda Indonesia Tbk pada
tahun 2012-2021.
3. Untuk mengetahui penilaian kinerja keuangan PT. Garuda Indonesia Tbk pada
tahun 2012 - 2021 dengan menggunakan penilaian rasio likuiditas dan rasio
profitabilitas.
9
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi penulis
Pamulang.
usaha.
b. Bagi perusahaan
profitabilitas.
2. Manfaat Praktis
10
1) Diharapkan dapat menambah dan melengkapi perpustakaan, dari hasil
para akademis.
manajemen keuangan.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
aktivitas manajemen dan ketiga, manajemen merupakan suatu seni dan suatu
ilmu.
melalui kerja sama para anggota untuk mencapai tujuan organisasi secara
sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk
dan membuat system kerja sama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan”.
berguna dalam proses pengelolaan sumber daya manusia dan sumber daya
12
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
manajemen adalah ilmu dan seni serta proses mengelola, mengatur dan
2. Fungsi Manajemen
datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan
program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta
13
tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas yang
tinggi.
3. Unsur-unsur Manajemen
mencapai tujuan.
14
4. Dasar-dasar Manajemen
hendak dicapai.
penggabungan dari ilmu dan seni yang membalas, mengkaji dan menganalisis
seluruh sumber daya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana dan
perusahaan”.
15
Kemudian menurut Musthafa (2017:3), “Manajemen keuangan
pendanaan”.
tanggungjawab dari manajer keuangan. Dimana dalam hal ini peran manajer
16
2. Fungsi Manajemen Keuangan
menyimpang dari fungsinya dan dapat terarah. Menurut Harjito dan Martono
a. Keputusan Investasi
b. Keputusan Pendanaan
17
c. Keputusan Manajemen Aset
yang berasal dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang baik
bagi perusahaan.”
modal baik yang berasal dari dalam perusahaan maupun luar perusahaan yang
yaitu:
Dari 3 (tiga) tujuan ini yang paling utama adalah yang pertama yaitu
18
memberikan nilai yang maksimum pada saat perusahaan tersebut masuk ke
pasar.
yang minimal.
Panjang.
saham dengan mengoptimalkan value sekarang atau present value semua laba
19
dengan mengoptimalkan value sekarang atau present value sehingga dapat
kondisi keuangan usaha mengalami masalah. Maka dari itu laporan ini harus
dibuat dengan tepat dan cermat. Karena ini berupa laporan tentu ada
keuangan.
perusahaan hasil dari kegiatan operasi dan arus kas selama tahun buku yang
utang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan Laporan Laba-Rugi
20
lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja
adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini
melihat kondisi atau posisi keuangan di akhir periode atau jangka waktu
periode tertentu.
usaha yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayarkan oleh
perusahaan serta nilai-nilai buku dari setiap lembar saham perusahaan yang
bersangkutan.
keuangan yaitu:
21
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal
suatu periode”.
keuangan tidak hanya sekedar cukup dibaca saja, tetapi juga harus dimengerti
yang dicapai oleh perusahan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti jika
dibandingkan dan dianalisis lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang
22
a. Pelapor keuangan harus menyajikan informasi yang dapat membantu
pemilik modal.
perusahaan.
beban, kontribusi pemegang saham, arus kas, dan informasi terkait lainnya
yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis tergantung dari
23
mempunyai arti sendiri melihat dari kondisi keuangan perusahaan secara
keuangan seperti:
adalah posisi aktiva (harta), pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu bank.
naupun tidak langsung terhadap kas, laporan arus kas harus disusun
24
juga menunjukkan perubahan modal serta sebab-sebab berubahnya
modal.
terdiri dari dua kata yaitu Analisis dan Laporan Keuangan. Untuk
menjelaskan pengertian kata ini, maka dapat dijelaskan dari arti masing-
masing kata. Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit
laba rugi, dan arus kas. Jika dua pengertian ini digabungkan, analisis laporan
informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan
atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data
25
2. Tujuan Analisis Laporan Keuangan
c. Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari
aspek waktu tertentu, yaitu posisi keuangan (aset, neraca dan modal),
ideal.
sebagainya.
26
a. Analisis Horizontal
perkembangannya.
b. Analisis Vertikal
periode atau samtu waktu aja, dengan cara membandingkan antar akun
yang satu dengan satu yang lain dalam laporan keuangan tersebut
c. Analisis Eksternal
perusahaan.
d. Analisis Internal
perusahaan
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu
27
keuangan perusahaan. Suatu rasio tidak memiliki arti tersendiri, melainkan
harus diperbandingkan dengan rasio yang lain agar rasio tersebut menjadi
lebih sempurna.
antara komponen yang ada antar laporan keuangan”. Kemudian angka yang
akan dibandingkan dapat berupa angka dalam satu periode atau lebih dari
periode.
dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan antara satu item dengan item lainnya dalam sebuah laporan
keuangan.
28
aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. Rasio likuiditas digunakan
jangka pendek.
komponen yang ada di neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total
Berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang dapat diambil dari
memenuhi kewajiban atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
ditagih.
secara keseluruhan.
29
d) Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk
membayar utang.
a) Current Ratio
Rumus:
𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
b) Quick Ratio
30
Rumus:
c) Cash Ratio
ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas
setiap saat).
Rumus:
b. Rasio Profitabilitas
Akuntansi Keuangan.
31
Menurut Mamduh M Hanafi dan Abdul Halim (2016:81) Rasio
hanya bagi pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak
perusahaan, yaitu:
tahun sekarang.
sendiri.
32
3) Jenis-jenis Rasio Profitabilitas
tertentu.
Rumus:
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑵𝒆𝒕 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
modal sendiri”.
Rumus:
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔
Rumus:
33
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂
c. Rasio Solvabilitas
1) Pengertian Rasio Solvabilitas
(dlikuidasi).
berkala.
34
d) Untuk menilai seberapa besar aset perusahaan yang dibiayai oleh
utang.
modal.
saham.
35
3) Jenis-jenis Rasio Solvabilitas
Rumus:
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔
Rumus:
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈
𝑫𝒆𝒃𝒕 𝒕𝒐 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂
Rumus:
36
𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒌𝒂 𝑷𝒂𝒏𝒋𝒂𝒏𝒈
𝑳𝑻𝑫𝑬𝑹 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒌𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔
membayar bunga.
Rumus:
d. Rasio Aktivitas
Rasio ini dikenal juga sebagai rasio pemanfaatan aset, yaitu rasio yang
37
Menurut Kasmir (2018:172) “Rasio aktivitas (activity ratio)
Berikut ini adalah beberapa tujuan yang hendak dicapai perusahaan dari
atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam
satu periode.
38
c) Untuk menghitung berapa hari rata-rata sedian tersimpan dalam
gudang.
kerja berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat
turn over).
nya:
dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total aset.
Rumus:
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 = 𝒙 𝟏 𝒌𝒂𝒍𝒊
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂
capital turn over merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau
39
menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode
Rumus :
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
𝑾𝒐𝒌𝒊𝒏𝒈 𝑪𝒂𝒑𝒊𝒕𝒂𝒍 𝑻𝒖𝒓𝒏𝒐𝒗𝒆𝒓 = 𝒙 𝟏 𝒌𝒂𝒍𝒊
𝑴𝒐𝒅𝒂𝒍 𝑲𝒆𝒓𝒋𝒂
Rumus :
Perusahaan dan penyedia modal dari luar yaitu kreditur dan investor
40
penyusunan laporan keuangan sehingga dapat diperoleh gambaran tentang
tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan secara optimal
41
Dari definisi kinerja keuangan yang dipaparkan dapat ditarik
suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu yang dapat dicerminkan
42
c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan
karyawan.
manajemen selama ini apakah mereka telah bekerja secara efektif atau
tidak
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
dan Sumber Penelitian
1 Ugeng Budi Analisis Rasio Kuantitatif, Hasil Penelitian
Haryoko, M. Ulul Likuiditas Dan Deskriptif menunjukan kinerja
Albab, dan Angga Rasio keuangan
Pratama (2020) Profitabilitas perusahaan di tinjau
Sebagai Alat Ukur dari rasio likuiditas
Sumber : Kinerja Keuangan memnggunkan
Jurnal Ilmiah Pada PT. Pelat rasio Current Ratio,
Feasible: Bisnis, Timah Nusantara, dan Quick Ratio
Kewirausahaan & Tbk dalam kondisi
Koperasi, kurang baik.
Vol.2.No.1 Demikian juga
Februari 2020: dengan kinerja
Hal :71-82 keungan yang di
tinjau dengan rasio
43
Nama Peneliti Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
dan Sumber Penelitian
P-ISSN : 2655- profitabilitas
9811, dengan rastio net
E-ISSN : 2656- profit margin dan
1964 return on assets
menjukan kondisi
kurang baik karna
tidak mencapai nilai
rata-rata standar
industri.
2 Nina Shabrina Analisis Rasio Kuantitatif, Hasil penelitian
(2019) Profitabilitas Dan Deskriptif memperoleh rata-
Rasio Likuiditas rata nilai dari
Sumber : Untuk Menilai Profitabilitas
Jurnal Ilmiah Kinerja Keuangan dengan
Manajemen Pada PT. Astra menggunakan
Forkamma Internasional,Tbk Gross Profit Margin
Vol.2, No.3, Juli (GPM) yang
2019 dihasilkan selama 5
Hal : 62 – 75 (lima) tahun
ISSN (online) : menunjukan angka
2599-171X 12,8% dan dengan
ISSN (print) : menggunakan
2598-9545 Return on Equity
(ROE) selama 5
(lima) tahun
menunjukan angka
17,8%. Hal ini
menunjukan
Kinerja Keuangan
perusahaan dari
segi Profitabilitas
dinyatakan kurang
sehat. Kemudian
dari segi Likuiditas
dengan
menggunakan
Current Ratio (CR)
selama 5 (lima)
tahun menunjukan
angka 130% dan
dengan
menggunakan
44
Nama Peneliti Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
dan Sumber Penelitian
Quick Ratio (QR)
selama 5 (lima)
tahun menunjukan
angka 107,8%. Hal
ini menunjukan
Kinerja Keuangan
perusahaan dari
segi Likuiditas
dinyatakan kurang
sehat.
3 An-nurlia Analisis Rasio Kuantitatif, Hasil penelitian
Hanifah, dan Ari Profitabilitas dan Deskriptif menunjukkan
Nurul Fatimah Likuiditas untuk kinerja keuangan
(2022) Menilai Kinerja perusahaan dinilai
Keuangan PT. dari rasio
Sumber : Siantar Top Tbk. profitabilitas
ECODUCATION Periode Tahun menunjukkan
Economics & 2016- 2020 bahwa perusahaan
Education Journal berada dalam
Vol. 4, No. 1, Thn. kondisi kurang
2022 baik, karena masih
Hal : 1-17 belum mampu
P-ISSN : 2684- untuk memperoleh
6993 keuntungan,
E-ISSN : 2656- sedangkan jika
5234 dinilai dari rasio
likuiditas
menunjukkan
bahwa perusahaan
dalam kondisi baik,
dapat dilihat bahwa
rata- rata rasio
lancar dan rasio
cepat telah
mencapai batas
standar rata-rata
industri.
4 Markus Doddy Analisis Rasio Kuantitatif, Hasil penelitian
Simanjuntak Profitabilitas Dan Deskriptif menunjukkan
(2021) Likuiditas Untuk kinerja keuangan
Menilai Kinerja perusahaan dinilai
Sumber : Keuangan dari rasio
45
Nama Peneliti Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
dan Sumber Penelitian
Jurnal Ilmiah Pt. Airasia profitabilitas
Maksitek Indonesia Tbk menunjukkan
Vol. 6 No. 1 Tahun 2018 - bahwa perusahaan
Maret 2021 2019 berada dalam
Hal :39-46 kondisi baik,
ISSN. 2655-4399 sedangkan jika
dinilai dari rasio
likuiditas
menunjukkan
bahwa perusahaan
dalam kondisi
kurang baik, karna
tidak mencapai
standar rata-rata
industri.
5 Miki Indika, Analisis Rasio Kuantitatif, Hasil penelitian ini
Anggia Syafitri Likuiditas dan Deskriptif yaitu menunjukkan
(2019) Profitabilitas bahwa kinerja
Untuk Menilai keuangan
Sumber : Kinerja Keuangan perusahaan dinilai
Jurnal Kajian pada PT TASPEN dari tingkat
Akuntansi Dan (Persero) likuiditas dalam
Auditing, Vol. 14, keadaan kurang
No. 2, Okt l 2019 baik, hal ini
Hal : 75-89 dikarenakan hasil
ISSN (print) : dari rasio lancar,
1907-2473 rasio kas, dan rasio
E-ISSN 2721- perputaranpiutang
8457 berada dibawah
rata-rata industri,
dan jika ditinjau
dari rasio
profitabilitas
keadaan perusahaan
hampir mendekati
baik, dimana hasil
dari perhitungan
rasio net profit
margin, ROI, ROA,
dan laba per lembar
saham terus
mengalami
46
Nama Peneliti Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
dan Sumber Penelitian
peningkatan
meskipun nilai rasio
tersebut masih
dibawah rata-rata
industri
6 Listiawati, Erni Analisis Rasio Kuantitatif, Hasil penelitian
Kurniasari (2020) Profitabilitas Dan Deskriptif pengukuran kinerja
Rasio Likuiditas keuangan PT.
Sumber : Dalam Mengukur GUDANG
Jurnal Ilmiah Kinerja Keuangan GARAM TBK.
Manajemen Pt Gudang Garam dilihat dari rasio
Bisnis, Volume 6, Tbk Periode 2014- profitabilitas dan
No. 01, Maret 2018 Di Bursa rasio likuditas, serta
2020 Efek Indonesia berdasarkan
Hal :1-12 pendapat Kasmir
periode 2014-2018
dapat dikatakan
sebagai perusahaan
yang kurang baik
karena nilai rata-
rata perhitungan
kinerja keuangan
selama lima tahun
dibawah nilai
standar ukur.
7 Achmad Azhar Analisis Rasio Kuantitatif, Hasil Penelitian ini
Cholil (2021) Likuiditas Dan Deskriptif menunjukkan
Profitabilitas bahwa dari sisi
Sumber : Untuk Menilai Rasio Likuiditas,
Jurnal Ekonomi Kinerja Keuangan kas dan bank belum
Manajemen Perusahaan PT mampu menjamin
Sistem Informasi Berlina Tbk hutang lancar saat
Volume 2, Issue 3, Tahun 2014-2019 jatuh tempo, karena
Januari 2021 asset lancar lebih
Hal : 401-413 terkonsentrasi pada
E-ISSN: 2686- piutang dan
5238, persediaan.
P-ISSN 2686- Sedangkan untuk
4916 Rasio Profitabilitas,
diketahui bahwa
rasio ini cenderung
menurun. Hal ini
47
Nama Peneliti Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
dan Sumber Penelitian
berarti perusahaan
kurang baik dalam
menekan biaya,
sehingga walaupun
laba mengalami
kenaikan namun hal
ini diikuti pula
kenaikan biaya-
biaya
operasionalnya
8 Alpius Wenda dan Analisis Kuantitatif, Hasil penelitian
Norbertha Likuiditas Dan Deskriptif menunjukan bahwa
Ditilebit (2021) Profitabilitas 1). Secara umum
Untuk Menilai kinerja keuangan
Sumber : Kinerja Keuangan PT.
Jurnal Ekonomi & Pada PT. Telekomunikasi
Bisnis. Sekolah Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Tinggi Ilmu Indonesia, Tbk berdasarkan hasil
Ekonomi Port rasio likuiditas pada
Numbay Jayapura current ratio dan
Volume 11, quick ratio
Nomor 2, Januari mengalami
2021 fluktuasi dapat
Hal : 33-42 dikatakan baik
p-ISSN : 2086- karena mampu
4515 memenuhi
e-ISSN : 2746- kewajiban jangka
1483 pendeknya
meskipun
perusahaan belum
mampu
memaksimalkan
aktiva lancarnya
dan untuk hasil
rasio profitabilitas
dapat dikatakan
baik juga karena
mampu
menghasilkan laba
meskipun adanya
penurunan pada
Profit margin dan
48
Nama Peneliti Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
dan Sumber Penelitian
terjadi fluktuasi
pada Return On
Asset, dan Return
On Equity. 2).
Perkembangan
rasio likuiditas dan
profitabilitas PT.
Telekomunikasi
Indonesia, Tbk
belum begitu
efisien hal ini
dikarenakan
perkembangan di
setiap rasio
likuiditas dan
profitabilitas tidak
begitu stabil,
hasilnya ada yang
mengalami
penurunan dan juga
ada yang
mengalami
peningkatan di tiap
tahun berjalan
9 Maheni Damanik, Analisis Rasio Kuantitatif, Hasil penelitian
Wahyul (2022) Likuiditas dan Deskriptif menunjukkan
Profitabilitas bahwa hasil analisis
Sumber : untuk Menilai laporan keuangan
Jurnal Studi Kinerja menggunakan rasio
Manajemen Keuangan likuiditas yaitu
Vol. 4, No. 2, Mei Perusahaan pada Current Ratio,
2022, PT. Astra Quick Ratio dan
Hal. 36-42 International Tbk Cash Ratio dalam
e-ISSN 2685- keadaan kurang
631X baik karena
mengalami
penurunan setiap
tahunnya, walaupun
masih memiliki
kemampuan untuk
membayar hutang
lancar namun akan
49
Nama Peneliti Metode
No Judul Penelitian Hasil Penelitian
dan Sumber Penelitian
membawa
pengaruh yang
kurang baik apabila
penurunan ini tidak
diatasi dengan baik.
Kinerja keuangan
ditinjau dari rasio
profitabilitas yaitu
Gross Profit
Margin, Net Profit
Margin, Return on
Assets dan Return
on Equity dalam
keadaan baik dalam
menghasilkan laba
dan mengalami
kenaikan disetiap
tahunnya
Sumber : Garuda Jurnal
agar suatu kerangka berfikir adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun
baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan di teliti”.
teori teori ilmiah sebagai dasar menyusun kerangka penelitian yang membuahkan
50
hipotesis” Kerangka pemikiran dalam penelitian ini, yang merupakan ruang lingkup
Laporan Keuangan
PT Garuda Indonesia Tbk
Rasio Keuangan
Kinerja Keuangan
Perusahaan
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
51
Ho1 : Diduga Kinerja keuangan PT Garuda Indonesia Tbk menggunakan rasio
52
BAB III
METODE PENELITIAN
kerja statistic dan diturunkan dari variabel yang sudah di operasionalkan, dengan
skala ukur tertentu seperti skala nominal, ordinal, interval, dan ratio”
deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri,
baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau
ini dilakukan untuk mengetahui rasio keuangan yang dinilai dari laporan keuangan
PT. Garuda Indonesia dan diukur dari sisi likuiditas dan profitabilitas perusahaan.
53
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu
hal yang objektif” Penelitian ini dilakukan di PT Garuda Indonesia, Tbk. atau
Hatta.
https://www.idx.co.id/.
2. Waktu Penelitian
penelitian (skripsi) ini memakan waktu kurang lebih 10 (sepuluh) bulan yang
dimulai dari bulan Maret 2022 dan penulis perkirakan akan selesai pada bulan
Desember 2022.
dibawah ini:
54
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
N Jadwal Mar Apr Mei Jun Jul-Nov Des
o Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengumpul
1
an Data
Penyusunan
2
Proposal
Pendaftaran
3
Proposal
Seminar
4
proposal
Revisi
5
proposal
Pengajuan
6
Proposal
Pengajuan
7
Dospem
Proses
8
Bimbingan
Pendaftaran
9
sidang
1
Sidang
0
Sumber: Peneliti, 2022
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
kesimpulannya.”
merupakan penjelasan semua variabel dan istilah yang akan digunakan dalam
konkrit dan dapat diukur. Dalam mendefinisikan suatu varaibel harus dijelaskan
tentang apa yang harus diukur, bagaimana mengukurnya, apa saja kriteria
pengukurannya.”
55
Adapun operasional variabel dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Rasio Likuiditas
Menurut Kasmir (2018: 130) “Rasio likuiditas atau sering juga disebut
dengan nama rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk
aset lancar yang dimilikinya, atau dengan kata lain rasio ini dilakukan untuk
a. Current Ratio
segera jatuh tempo pada saat tertagih secara keseluruhan.” Berikut Rumus
𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
b. Quick Ratio
56
panjang) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai sediaan
c. Cash Ratio
Rasio Kas (Cash Ratio) menurut Kasmir (2018: 138) adalah: “Rasio kas
merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas
2. Rasio Profitabilitas
ditunjukkan oleh adanya laba yang dihasilkan dari penjuaan dan pendapatan
keuntungan atas pengelolaan baik dari aset, ekuitas maupun penjualan yang
57
bersih.” Rasio ini menggambarkan besarnya laba bersih yang diperoleh
oleh perusahaan pada setiap penjualan yang dilakukan, semakin tinggi Net
Profit Margin semakin baik karena laba akan semakin besar. Berikut
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑵𝒆𝒕 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑷𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
b. Return On Assets
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂
c. Return On Equity
untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.” Return
berapa persen diperolehnya laba bersih bila diukur dari modal pemilik.
Semakin besar rasio ini maka semakin baik. Berikut Rumus untuk mencari
Return On Equity :
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔
58
3. Kinerja Keuangan
hasil dari pencapaian perusahaan yang diukur dengan efektivitas atas aktivitas
penelitian ini merupakan variabel terikat dimana setiap perubahan yang terjadi
pada variabel bebas yaitu rasio aktivitas dan rasio rentabilitas akan
59
Tabel 3.2
Rasio Standar Industri
Rasio Standar Industri
Rasio Likuiditas
Current Ratio (CR) 200%
Quick Ratio (QR) 150%
Cash Ratio (CR) 50%
Rasio Profitabilitas
Net Profit Margin (NPM) 20%
Return on Assets (ROA) 30%
Return on Equity (ROE) 40%
Sumber: Kasmir (2018; 187-208)
Tabel 3.3
Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan Berdasarkan Rasio
Sangat Kurang
Rasio Baik
baik baik
Rasio Likuiditas
Current Ratio (CR) >200% 200% <200%
Quick Ratio (QR) >150% 150% <150%
Cash Ratio (CR) >50% 50% <50%
Rasio Profitabilitas
Net Profit Margin (NPM) >20% 20% <20%
Return on Assets (ROA) >30% 30% <30%
Return on Equity (ROE) >40% 40% <40%
Sumber: Data diolah dari Buku Kasmir (2018; 187-208)
60
3.4 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/ subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/ sifat yang dimiliki oleh subyek
atau obyek itu. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan
2. Sampel
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel.”
61
penelitian ini adalah untuk melakukan analisis kinerja keuangan berdasarkan
rasio likuiditas dan profitabilitas pada PT Garuda Indonesia Tbk tahun 2012
sampai dengan 2021, maka peneliti menentukan sampel penelitian ini adalah
laporan neraca dan laporan laba rugi PT Garuda Indonesia Tbk tahun 2012
sampai 2021.
Data yang digunakan pada penelitian ini berupa data sekunder. Data
sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data (pihak
1. Studi Pustaka
penelitian ini yaitu dengan studi pustaka. Studi pustaka merupakan metode
Sumber pustaka maupun referensi lainnya penulis dapatkan dari buku baik
buku milik sendiri maupun buku perpustakaan dan referensi yang tersedia di
internet.
2. Studi Dokumenter
62
elektronik Data-data yang diperoleh merupakan data sekunder yang telah
laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi, serta data lain yang
analisis.
Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah metode
data-data kuantitatif, yaitu data-data dalam bentuk angka atau bilangan yang
data tersebut sehingga dapat memberikan gambaran yang nyata mengenai keadaan
keuangan perusahaan.
analisis rasio keuangan yaitu rasio likuiditas dan rasio profitabilitas. Dengan
analisis rasio ini penulis dapat membandingkan keadaan perusahaan dari satu
63
periode ke periode lainnya dengan mengkunakan totak ukur standar industri,
Teknik analisis deskriptif yang digunakan untuk menganalisa data yaitu dengan
cara :
1. Menghitung Rasio Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio, Quick Ratio
dan Cash Ratio, serta Rasio Profitabilitas yang diukur dengan Net Profit
4. Menarik Kesimpulan.
64
BAB IV
milik negara yang melayani jalur dalam negeri dan internasional, berdiri sejak
menjadi Garuda Indonesia Airways dan pada waktu itu telah memiliki 20
penumpang dan barang yang dapat dilayani. Disamping itu, Garuda Indonesia
Airways juga terus melakukan peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya
baik bagi Garuda Indonesia Airways, yang disesuaikan dengan tuntutan pasar.
disingkat menjadi PT. Garuda Indonesia dengan logo baru. Secara hukum,
65
merk perusahaan ini dikuatkan dalam akte notaris Soeleman Ardjasasmita, SH.
Pada tanggal 4 April 1989, perubahan nama dan logo perusahaan tersebut tidak
hanya mempengaruhi pelanggan dan citra baru, akan tetapi juga memberi
transportasi udara.
memiliki slogan baru “Garuda Indonesia Kini Lebih Baik”. Agar dalam
melaksanakan tugasnya terarah dan jelas untuk mencapai misi dan visi
internasional dengan tujuan 21 kota dalam negeri dan 24 kota luar negeri
Lalu ada 24 kota tujuan ke luar negri yaitu : Asia (Bangkok, Hongkong,
66
2. Visi dan Misi PT Garuda Indonesia Tbk
a. Visi Perusahaan
kualitas yang tinggi atas pelayanan dan reservasi serta rasionalisasi rute
yang menguntungkan
b. Misi Perusahaan
profesional.
pengangkutan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lain baik
didalam negeri maupun ke dan dari luar negeri serta kegiatan lain yang
67
3. Struktur Organisasi PT Garuda Indonesia Tbk
Indonesia Tbk :
STRUKTUR ORGANISASI
Sumber : https://www.garuda-indonesia.com/
Gambar 4.1
Struktur Organisasai PT Garuda Indonesia Tbk
68
a. Tugas dan wewenang Direktur Utama Garuda (Chief Executive Officer)
kepengurusan tersebut.
3) Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung
perseroan
69
d) Menjalankan tindakan-tindakan lainnya baik mengenai pengurusan
6) Direksi berkewajiban :
usahanya.
perseroan.
perincian tugasnya.
70
h) Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan
kepada Direksi.
Direksi Utama
Utama.
Direksi.
71
c. Direktorat Keuangan (EVP Finance)
Keuangan.
Niaga.
Direktur Teknik.
Services dan Operation Support & Development adalah unit- unit yang
72
4.2 Hasil Penelitian
di neraca, yaitu total aktiva lancar dengan total passiva lancar. Penilaian dapat
perusahaan dari waktu ke waktu. Dalam penelitian ini rasio likuiditas yang
a. Current Ratio
kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat
Rumus:
𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
𝑪𝒖𝒓𝒓𝒆𝒏𝒕 𝑹𝒂𝒕𝒊𝒐 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑯𝒖𝒕𝒂𝒏𝒈 𝑳𝒂𝒏𝒄𝒂𝒓
636.566.218
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2012 = 𝑥 100% = 84,40%
754.207.052
819.133.923
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2013 = 𝑥 100% = 83,25%
983.890.767
810.514.943
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2014 = 𝑥 100% = 66,47%
1.219.365.356
1.007.848.005
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2015 = 𝑥 100% = 84,28%
1.195.849.121
73
1.165.133.302
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = 𝑥 100% = 74,52%
1.563.576.121
986.741.627
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = 𝑥 100% = 51,34%
1.921.846.147
1.079.945.126
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = 𝑥 100% = 35,28%
3.061.396.001
1.133.892.533
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = 𝑥 100% = 34,81%
3.257.836.267
536.547.176
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = 𝑥 100% = 12,49%
4.294.797.755
305.725.029
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2021 = 𝑥 100% = 5,30%
5.771.313.185
Tabel 4.1
Current Ratio PT Garuda Indonesia Tbk
Periode 2012-2021
No Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio
1 2012 636.566.218 754.207.052 84,40%
2 2013 819.133.923 983.890.767 83,25%
3 2014 810.514.943 1.219.365.356 66,47%
4 2015 1.007.848.005 1.195.849.121 84,28%
5 2016 1.165.133.302 1.563.576.121 74,52%
6 2017 986.741.627 1.921.846.147 51,34%
7 2018 1.079.945.126 3.061.396.001 35,28%
8 2019 1.133.892.533 3.257.836.267 34,81%
9 2020 536.547.176 4.294.797.755 12,49%
10 2021 305.725.029 5.771.313.185 5,30%
Rata-Rata 53,21%
Sumber : Data diolah, 2022
74
CURRENT RATIO
90.00% 84.40% 83.25% 84.28%
80.00% 74.52%
66.47%
70.00%
60.00% 51.34%
50.00%
35.28% 34.81%
40.00%
30.00%
20.00% 12.49%
5.30%
10.00%
0.00%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Berdasarkan tabel 4.1 dan grafik 4.2 di atas dapat di lihat, bahwa
nilai CR (Current Ratio) tertinggi ada pada tahun 2012 yaitu 84,40%
sedangkan nilai terendah ada pada tahun 2021 yaitu 5,30% dan nilai CR
75
12,49%. Pada tahun 2021 nilai CR mengalami penurunan menjadi sebesar
5,30%.
2013 dimana kenaikan hutang lancar pada tahun 2013 sebesar 30,45%
terjadi sampai beberapa tahun berikutnya. Ketidak efisienan ini lah yang
b. Quick Ratio
likuiditasnya.
Rumus:
76
636.566.218 − 83.443.877
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2012 = 𝑥100% = 84,40%
754.207.052
819.133.923 − 90.328.457
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2013 = 𝑥100% = 83,25%
983.890.767
810.514.943 − 85.204.399
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2014 = 𝑥100% = 66,47%
1.219.365.356
1.007.848.005 − 91.631.231
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2015 = 𝑥100% = 84,28%
1.195.849.121
1.165.133.302 − 108.954.457
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = 𝑥100% = 74,52%
1.563.576.121
986.741.627 − 131.155.717
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = 𝑥100% = 51,34%
1.921.846.147
1.079.945.126 − 148.889.021
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = 𝑥100% = 35,28%
3.061.396.001
1.133.892.533 − 167.744.331
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = 𝑥100% = 34,81%
3.257.836.267
536.547.176 − 105.199.006
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = 𝑥100% = 12,49%
4.294.797.755
305.725.029 − 73.033.991
𝑄𝑢𝑖𝑐𝑘 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2021 = 𝑥100% = 5,30%
5.771.313.185
Tabel 4.2
Quick Ratio PT Garuda Indonesia Tbk
Periode 2012-2021
Aktiva Lancar -
No Tahun Hutang Lancar Quick Ratio
Persediaan
1 2012 553.122.341 754.207.052 73,34%
2 2013 728.805.466 983.890.767 74,07%
3 2014 725.310.544 1.219.365.356 59,48%
4 2015 916.216.774 1.195.849.121 76,62%
5 2016 1.056.178.845 1.563.576.121 67,55%
6 2017 855.585.910 1.921.846.147 44,52%
7 2018 931.056.105 3.061.396.001 30,41%
8 2019 966.148.202 3.257.836.267 29,66%
9 2020 431.348.170 4.294.797.755 10,04%
10 2021 232.691.038 5.771.313.185 4,03%
Rata-Rata 46,97%
Sumber : Data diolah, 2022
77
QUICK RATIO
90.00%
76.62%
80.00% 73.34% 74.07%
67.55%
70.00% 59.48%
60.00%
50.00% 44.52%
0.00%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Berdasarkan tabel 4.2 dan grafik 4.3 di atas dapat di lihat, bahwa
nilai QR (Quick Ratio) tertinggi ada pada tahun 2015 yaitu 76,62%.
sedangkan nilai terendah ada pada tahun 2021 yaitu 4,03%. dan nilai QR
78
10,04%. Pada tahun 2021 nilai QR mengalami penurunan menjadi sebesar
4,03%.
penurunan terjadi mulai dari tahun 2014 dimana kenaikan hutang lancar
pada tahun 2014 sebesar 23,93% sedangkan kenaikan aktiva lancar yang
c. Cash Ratio
Menurut Kasmir (2016:111), rasio kas yaitu rasio yang digunakan sebagai
alat untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedian untuk
tersedianya dana kas atau yang setara dengan kas seperti rekening giro atau
Rumus:
79
325.784.942
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2012 = 𝑥 100% = 43,20%
754.207.052
475.260.630
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2013 = 𝑥 100% = 48,30%
983.890.767
434.327.498
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2014 = 𝑥 100% = 35,62%
1.219.365.356
519.972.655
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2015 = 𝑥 100% = 43,48%
1.195.849.121
578.702.739
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = 𝑥 100% = 37,01%
1.563.576.121
306.918.945
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = 𝑥 100% = 15,97%
1.921.846.147
253.074.999
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = 𝑥 100% = 8,27%
3.061.396.001
299.348.853
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = 𝑥 100% = 9,19%
3.257.836.267
200.979.909
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = 𝑥 100% = 4,68%
4.294.797.755
54.442.439
𝐶𝑎𝑠ℎ 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2021 = 𝑥 100% = 0,94%
5.771.313.185
Tabel 4.3
Cash Ratio PT Garuda Indonesia Tbk
Periode 2012-2021
No Tahun Kas dan Setara Kas Hutang Lancar Cash Ratio
1 2012 325.784.942 754.207.052 43,20%
2 2013 475.260.630 983.890.767 48,30%
3 2014 434.327.498 1.219.365.356 35,62%
4 2015 519.972.655 1.195.849.121 43,48%
5 2016 578.702.739 1.563.576.121 37,01%
6 2017 306.918.945 1.921.846.147 15,97%
7 2018 253.074.999 3.061.396.001 8,27%
8 2019 299.348.853 3.257.836.267 9,19%
9 2020 200.979.909 4.294.797.755 4,68%
10 2021 54.442.439 5.771.313.185 0,94%
Rata-Rata 24,67%
80
Sumber : Data diolah, 2022
CASH RATIO
60.00%
48.30%
50.00% 43.20% 43.48%
35.62% 37.01%
40.00%
30.00%
20.00% 15.97%
8.27% 9.19%
10.00% 4.68%
0.94%
0.00%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Berdasarkan tabel 4.3 dan grafik 4.4 di atas dapat di lihat, bahwa
nilai CR (Cash Ratio) tertinggi ada pada tahun 2013 yaitu 48,30%.
sedangkan nilai terendah ada pada tahun 2021 yaitu 0,94% dan nilai CR
81
4,68%. Pada tahun 2021 nilai CR mengalami penurunan menjadi sebesar
0,94%.
halnya denga penurunan current ratio dan quick ratio yaitu disebabkan
kenaikan kas dan setara kas perusahaan, penurunan terjadi mulai dari tahun
2014 dimana kenaikan hutang lancar pada tahun 2014 sebesar 23,93%
sedangkan kenaikan kas dan setara kas hanya sebesar -8,61%. Hal tersebut
terjadi sampai beberapa tahun berikutnya. Ketidak efisienan ini lah yang
82
a. Net Profit Margin
Menurut Hanafi dan Halim (2016:107) net profit margin merupakan rasio
Rumus:
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑵𝒆𝒕 𝑷𝒓𝒐𝒇𝒊𝒕 𝑴𝒂𝒓𝒈𝒊𝒏 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑷𝒆𝒏𝒅𝒂𝒑𝒂𝒕𝒂𝒏
110.842.573
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2012 = 𝑥 100% = 3,19%
3.472.468.962
11.200.380
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2013 = 𝑥 100% = 0,30%
3.716.076.586
−368.911.279
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2014 = 𝑥 100% = −9,38%
3.933.530.272
77.974.161
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2015 = 𝑥 100% = 2,04%
3.814.989.745
9.364.858
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = 𝑥 100% = 0,24%
3.863.921.565
−213.389.678
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = 𝑥 100% = −5,11%
4.177.325.781
−228.889.524
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = 𝑥 100% = −5,29%
4.330.441.061
6.457.765
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = 𝑥 100% = 0,14%
4.572.638.083
−2.476.633.349
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = 𝑥100% = −165,96%
1.492.331.099
−4.174.004.768
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2021 = 𝑥100% = −312,27%
1.336.678.470
83
Tabel 4.4
Net Profit Margin PT Garuda Indonesia Tbk
Periode 2012-2021
No Tahun Laba Bersih Pendapatan Net Profit Margin
1 2012 110.842.573 3.472.468.962 3,19%
2 2013 11.200.380 3.716.076.586 0,30%
3 2014 -368.911.279 3.933.530.272 -9,38%
4 2015 77.974.161 3.814.989.745 2,04%
5 2016 9.364.858 3.863.921.565 0,24%
6 2017 -213.389.678 4.177.325.781 -5,11%
7 2018 -228.889.524 4.330.441.061 -5,29%
8 2019 6.457.765 4.572.638.083 0,14%
9 2020 -2.476.633.349 1.492.331.099 -165,96%
10 2021 -4.174.004.768 1.336.678.470 -312,27%
Rata-Rata -49,21%
Sumber : Data diolah, 2022
-100.00%
-165.96%
-150.00%
-200.00%
-250.00%
-312.27%
-300.00%
-350.00%
Berdasarkan tabel 4.4 dan grafik 4.5 di atas dapat di lihat, bahwa
nilai NPM (Net Profit Margin) tertinggi ada pada tahun 2012 yaitu 3,19%.
sedangkan nilai terendah ada pada tahun 2021 yaitu -312,27%. dan nilai
84
penurunan dalam 10 tahun terkahir. Yaitu dari 2012 nilai NPM sebesar
3,19%. Pada tahun 2013 nilai NPM mengalami penurunan menjadi sebesar
0,30%. Pada tahun 2014 nilai NPM mengalami penurunan menjadi sebesar
-9,38%. Pada tahun 2015 nilai NPM mengalami kenaikan menjadi sebesar
2,04%. Pada tahun 2016 nilai NPM mengalami penurunan menjadi sebesar
0,24%. Pada tahun 2017 nilai NPM mengalami penurunan menjadi sebesar
-5,11%. Pada tahun 2018 nilai NPM mengalami penurunan menjadi sebesar
-5,29%. Pada tahun 2019 nilai NPM mengalami kenaikan menjadi sebesar
0,14%. Pada tahun 2020 nilai NPM mengalami penurunan menjadi sebesar
sebesar -312,27%.
meningkat juga disebabkan kenaikan beban operasi yang terus naik secara-
menerus, yaitu beban penjualan dan distribusi, serta beban umum dan
administrasi. Lalu pada awal dan akhir periode yakni tahun 2015 dan 2019
beban operasi, dan beban penjualan. Sehingga NPM pada periode tersebut
mengalami kenaikan.
85
b. Rerurn On Asssets
Rumus:
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒌𝒕𝒊𝒗𝒂
110.842.573
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2012 = 𝑥 100% = 4,40%
2.517.997.766
11.200.380
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2013 = 𝑥 100% = 0,38%
2.953.784.952
−368.911.279
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2014 = 𝑥 100% = −11,85%
3.113.079.315
77.974.161
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2015 = 𝑥 100% = 2,36%
3.310.010.986
9.364.858
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = 𝑥 100% = 0,25%
3.737.569.390
−213.389.678
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = 𝑥 100% = −5,67%
3.763.292.093
−228.889.524
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = 𝑥 100% = −5,51%
4.155.474.803
6.457.765
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = 𝑥 100% = 0,14%
4.455.675.774
−2.476.633.349
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = 𝑥 100% = −22,95%
10.789.980.407
−4.174.004.768
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2021 = 𝑥 100% = −58,03%
7.192.745.360
86
Tabel 4.5
Return On Assets PT Garuda Indonesia Tbk
Periode 2012-2021
No Tahun Laba Bersih Total Aktiva Return On Assets
1 2012 110.842.573 2.517.997.766 4,40%
2 2013 11.200.380 2.953.784.952 0,38%
3 2014 -368.911.279 3.113.079.315 -11,85%
4 2015 77.974.161 3.310.010.986 2,36%
5 2016 9.364.858 3.737.569.390 0,25%
6 2017 -213.389.678 3.763.292.093 -5,67%
7 2018 -228.889.524 4.155.474.803 -5,51%
8 2019 6.457.765 4.455.675.774 0,14%
9 2020 -2.476.633.349 10.789.980.407 -22,95%
10 2021 -4.174.004.768 7.192.745.360 -58,03%
Rata-Rata -9,65%
Sumber : Data diolah, 2022
RETURN ON ASSETS
10.00% 4.40% 2.36% 0.25%
0.38% 0.14%
0.00% -5.67% -5.51%
2012 2 0 1 3 -11.85%
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
-10.00%
-22.95%
-20.00%
-30.00%
-40.00%
-50.00% -58.03%
-60.00%
-70.00%
Berdasarkan tabel 4.5 dan grafik 4.6 di atas dapat di lihat, bahwa
nilai ROA (Return On Assets) tertinggi ada pada tahun 2012 yaitu 4,40%.
sedangkan nilai terendah ada pada tahun 2021 yaitu -58,03%. dan nilai ROA
87
penurunan dalam 10 tahun terkahir. Yaitu dari 2012 nilai ROA sebesar
4,40%. Pada tahun 2013 nilai ROA mengalami penurunan menjadi sebesar
0,38%. Pada tahun 2014 nilai ROA mengalami penurunan menjadi sebesar
-11,85%. Pada tahun 2015 nilai ROA mengalami kenaikan menjadi sebesar
2,36%. Pada tahun 2016 nilai ROA mengalami penurunan menjadi sebesar
0,25%. Pada tahun 2017 nilai ROA mengalami penurunan menjadi sebesar
-5,67%. Pada tahun 2018 nilai ROA mengalami penurunan menjadi sebesar
-5,51%. Pada tahun 2019 nilai ROA mengalami kenaikan menjadi sebesar
0,14%. Pada tahun 2020 nilai ROA mengalami penurunan menjadi sebesar
sebesar -58,03%.
secara terus menerus dari tahun 2012 sampai dengan 2021 yaitu
disebabbkan oleh laba pada penjualan yang tidak stabil, kemudian disusul
menghasilkan laba.
c. Return On Equity
Rumus:
88
𝑳𝒂𝒃𝒂 𝑩𝒆𝒓𝒔𝒊𝒉
𝑹𝒆𝒕𝒖𝒓𝒏 𝑶𝒏 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒚 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑬𝒒𝒖𝒊𝒕𝒂𝒔
110.842.573
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2012 = 𝑥 100% = 9,94%
1.114.960.078
11.200.380
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2013 = 𝑥 100% = 1,00%
1.117.148.117
−368.911.279
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2014 = 𝑥 100% = −41,95%
879.467.591
77.974.161
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2015 = 𝑥 100% = 8,20%
950.723.185
9.364.858
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2016 = 𝑥 100% = 0,93%
1.009.897.219
−213.389.678
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2017 = 𝑥 100% = −22,76%
937.469.200
−228.889.524
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2018 = 𝑥 100% = −35,77%
639.806.556
6.457.765
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = 𝑥 100% = 0,90%
720.622.891
−2.476.633.349
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2020 = 𝑥 100% = 127,46%
−1.943.024.247
−4.174.004.768
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2021 = 𝑥 100% = 68,31%
−6.110.059.715
Tabel 4.6
Return On Equity PT Garuda Indonesia Tbk
Periode 2012-2021
No Tahun Laba Bersih Total Ekuitas Return On Equity
1 2012 110.842.573 1.114.960.078 9,94%
2 2013 11.200.380 1.117.148.117 1,00%
3 2014 -368.911.279 879.467.591 -41,95%
4 2015 77.974.161 950.723.185 8,20%
5 2016 9.364.858 1.009.897.219 0,93%
89
No Tahun Laba Bersih Total Ekuitas Return On Equity
6 2017 -213.389.678 937.469.200 -22,76%
7 2018 -228.889.524 639.806.556 -35,77%
8 2019 6.457.765 720.622.891 0,90%
9 2020 -2.476.633.349 -1.943.024.247 127,46%
10 2021 -4.174.004.768 -6.110.059.715 68,31%
Rata-Rata 11,63%
Sumber : Data diolah, 2022
RETURN ON EQUITY
140.00% 127.46%
120.00%
100.00%
80.00% 68.31%
60.00%
40.00%
9.94% 8.20%
20.00% 1.00% 0.93% 0.90%
0.00% -22.76%
2012 2013 2014 2015 2016 2 0 1 7 -35.77%
2018 2019 2020 2021
-20.00% -41.95%
-40.00%
-60.00%
Berdasarkan tabel 4.6 dan grafik 4.7 di atas dapat di lihat, bahwa
nilai ROE (Return on Equity) tertinggi ada pada tahun 2020 yaitu 127,46%
sedangkan nilai terendah ada pada tahun 2014 yaitu - -41,95%. dan nilai
penurunan dalam 10 tahun terkahir. Yaitu dari 2012 nilai ROE sebesar
9,94%. Pada tahun 2013 nilai ROE mengalami penurunan menjadi sebesar
1,00%. Pada tahun 2014 nilai ROE mengalami penurunan menjadi sebesar
-41,95%. Pada tahun 2015 nilai ROE mengalami kenaikan menjadi sebesar
8,20%. Pada tahun 2016 nilai ROE mengalami penurunan menjadi sebesar
90
0,93%. Pada tahun 2017 nilai ROE mengalami penurunan menjadi sebesar
sebesar -35,77%. Pada tahun 2019 nilai ROE mengalami kenaikan menjadi
sebesar 0,90%. Pada tahun 2020 nilai ROE mengalami kenaikan menjadi
diimbangi oleh kenaikan penerimaan laba bersih. Laba bersih yang terus
91
a. Rasio Likuiditas
standar industri serta penilaiannya dapat dilihat pada tabel dan grafik di
bawah ini :
Tabel 4.7
Perbandingan CR PT Garuda Indonesia Tbk
dengan Rasio Standar Industri Tahun 2012-2021
Standar
Tahun Current Ratio Penilaian
Industri
2012 84,40% Kurang Baik
2013 83,25% Kurang Baik
2014 66,47% Kurang Baik
2015 84,28% Kurang Baik
2016 74,52% Kurang Baik
2017 51,34% 200% Kurang Baik
2018 35,28% Kurang Baik
2019 34,81% Kurang Baik
2020 12,49% Kurang Baik
2021 5,30% Kurang Baik
Rata-
53,21% Kurang Baik
Rata
Sumber : Data diolah, 2022
CURRENT RATIO
Current Ratio Standar Industri
300.00%
250.00%
200% 200% 200% 200% 200% 200% 200% 200% 200% 200%
200.00%
150.00%
84.40% 83.25% 84.28% 74.52%
100.00% 66.47%
51.34%
35.28% 34.81%
50.00% 12.49% 5.30%
0.00%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
92
Gambar 4.8
Grafik Perbandingan CR PT Garuda Indonesia Tbk
dengan Rasio Standar Industri
standar industri serta penilaiannya dapat dilihat pada tabel dan grafik di
bawah ini :
Tabel 4.8
Perbandingan QR PT Garuda Indonesia Tbk
dengan Rasio Standar Industri Tahun 2012-2021
Standar
Tahun Quick Ratio Penilaian
Industri
2012 73,34% Kurang Baik
2013 74,07% Kurang Baik
2014 59,48% Kurang Baik
2015 76,62% Kurang Baik
2016 67,55% Kurang Baik
2017 44,52% 150% Kurang Baik
2018 30,41% Kurang Baik
2019 29,66% Kurang Baik
2020 10,04% Kurang Baik
2021 4,03% Kurang Baik
Rata-
46,97% Kurang Baik
Rata
Sumber : Data diolah, 2022
QUICK RATIO
Quick Ratio Standar Industri
200.00%
150% 150% 150% 150% 150% 150% 150% 150% 150% 150%
150.00%
93
Gambar 4.9
Grafik Perbandingan QR PT Garuda Indonesia Tbk
dengan Rasio Standar Industri
standar industri serta penilaiannya dapat dilihat pada tabel dan grafik di
bawah ini :
Tabel 4.9
Perbandingan QR PT Garuda Indonesia Tbk
dengan Rasio Standar Industri Tahun 2012-2021
Standar
Tahun Cash Ratio Penilaian
Industri
2012 43,20% Kurang Baik
2013 48,30% Kurang Baik
2014 35,62% Kurang Baik
2015 43,48% Kurang Baik
2016 37,01% Kurang Baik
2017 15,97% 50% Kurang Baik
2018 8,27% Kurang Baik
2019 9,19% Kurang Baik
2020 4,68% Kurang Baik
2021 0,94% Kurang Baik
Rata-
24,67% Kurang Baik
Rata
Sumber : Data diolah, 2022
CASH RATIO
Cash Ratio Standar Industri
100.00%
80.00%
50% 48.30%
60.00% 43.20% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50% 50%
43.48%
35.62% 37.01%
40.00%
15.97%
20.00% 8.27% 9.19% 4.68%
0.94%
0.00%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
94
Gambar 4.10
Grafik Perbandingan CR PT Garuda Indonesia Tbk
dengan Rasio Standar Industri
10 periode yaitu tahun 2012 s.d 2021 dengan rasio standar industri dapat
150%
53.21%
46.97%
50%
24.67%
CURRENT RATIO QUICK RATIO CASH RATIO
berikut:
Tabel 4.10
Penilaian Rata-rata Rasio Likuiditas PTGaruda Indonesia Tbk
dengan Rasio Standar Industri Tahun 2012-2021
RATA-RATA STANDAR
RASIO ANALISA
PERUSAHAAN INDUSTRI
Current Ratio 53,21% 200 % Kurang Baik
Quick Ratio 46,97 % 150 % Kurang Baik
Cash Ratio 24,67% 50 % Kurang Baik
Sumber : Data diolah, 2022.
95
Berdasarkan tabel dan grafik perbandingan di atas dapat dilihat
Current Ratio PT Garuda Indonesia Tbk tahun 2012 s.d 2021 kurang
perusahaan.
Cash Ratio PT Garuda Indoneisa Tbk tahun 2012 s.d 2021 menunjukan
kondisi yang kurang baik dan terus menurun. Nilai rata-rata CR PT.
96
berada dibawah rasio standar industri yaitu sebesar 24,67%, sedangkan
b. Rasio Profitabilitas
1) Net Profit Margin (NPM)
Perbandingan Net Profit Margin PT Garuda Indonesia Tbk dengan
rasio standar industri serta penilaiannya dapat dilihat pada tabel dan
Tabel 4.11
Perbandingan NPM PT Garuda Indonesia Tbk
dengan Rasio Standar Industri Tahun 2012-2021
Standar
Tahun Net Profit Margin Penilaian
Industri
2012 3,19% Kurang Baik
2013 0,30% Kurang Baik
2014 -9,38% Kurang Baik
2015 2,04% Kurang Baik
2016 0,24% Kurang Baik
2017 -5,11% 20% Kurang Baik
2018 -5,29% Kurang Baik
2019 0,14% Kurang Baik
2020 -165,96% Kurang Baik
2021 -312,27% Kurang Baik
Rata-
-49,21% Kurang Baik
Rata
Sumber : Data diolah, 2022
97
NET PROFIT MARGIN
Net Profit Margin Standar Industri
50.00%
0.00%
-50.00% 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
-100.00%
-150.00%
-200.00%
-250.00%
-300.00%
-350.00%
Sumber : Data diolah, 2022
Gambar 4.12
Grafik Perbandingan NPM PT Garuda Indonesia Tbk
dengan Rasio Standar Industri
standar industri serta penilaiannya dapat dilihat pada tabel dan grafik di
bawah ini:
Tabel 4.12
Perbandingan ROA PT Garuda Indonesia Tbk
dengan Rasio Standar Industri Tahun 2012-2021
Standar
Tahun Return On Assets Penilaian
Industri
2012 4,40% Kurang Baik
2013 0,38% Kurang Baik
2014 -11,85% Kurang Baik
2015 2,36% Kurang Baik
2016 0,25% Kurang Baik
2017 -5,67% 30% Kurang Baik
2018 -5,51% Kurang Baik
2019 0,14% Kurang Baik
2020 -22,95% Kurang Baik
2021 -58,03% Kurang Baik
Rata-
-9,65% Kurang Baik
Rata
Sumber : Data diolah, 2022
98
RETURN ON ASSETS
Return On Assets Standar Industri
60.00%
40.00% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30% 30%
-40.00% -58.03%
-60.00%
Sumber : Data diolah, 2022
Gambar 4.13
Grafik Perbandingan ROA PT Garuda Indonesia Tbk
dengan Rasio Standar Industri
standar industri serta penilaiannya dapat dilihat pada tabel dan grafik di
bawah ini:
Tabel 4.13
Perbandingan ROE PT Garuda Indonesia Tbk
dengan Rasio Standar Industri Tahun 2012-2021
Standar
Tahun Return On Equiy Penilaian
Industri
2012 9,94% Kurang Baik
2013 1,00% Kurang Baik
2014 -41,95% Kurang Baik
2015 8,20% Kurang Baik
2016 0,93% Kurang Baik
2017 -22,76% 40% Kurang Baik
2018 -35,77% Kurang Baik
2019 0,90% Kurang Baik
2020 127,46% Baik
2021 68,31% Baik
Rata-
11,63% Kurang Baik
Rata
Sumber : Data diolah, 2022
99
RETURN ON EQUITY
Return On Equity Standar Industri
150.00% 127.46%
100.00% 68.31%
40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40% 40%
50.00%
9.94% 1.00% 8.20% 0.93% 0.90%
0.00% -22.76%
-41.95% -35.77%
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
-50.00%
-100.00%
Sumber : Data diolah, 2022
Gambar 4.14
Grafik Perbandingan ROE PT Garuda Indonesia Tbk
dengan Rasio Standar Industri
selama 10 periode yaitu tahun 2012 s.d 2021 dengan rasio standar industri
11.63%
100
Sedangkan penilaian kinerja keuangan PT. Garuda Indonesia Tbk
berikut:
Tabel 4.14
Penilaian Rata-rata Rasio Profitabilitas PT Garuda Indonesia Tbk
dengan Rasio Standar Industri Tahun 2012-2021
RATA-RATA STANDAR
RASIO ANALISA
PERUSAHAAN INDUSTRI
Net Profit Margin -49,21 % 20 % Kurang Baik
Return on Assets -9,65 % 30 % Kurang Baik
Return on Equity 11,63 % 40 % Kurang Baik
Sumber : Data dolah, 2022
Net Profit Margin PT. Garuda Indonesia Tbk tahun 2012 s.d 2021
industri. Nilai rata-rata NPM PT. Garuda Indonesia Tbk periode 2012-
101
2) Return on Assets (ROA)
Return On Assets PT. Garuda Indonesia Tbk tahun 2012 s.d 2021
kurang baik karena berada dibawah rasio standar industri yaitu sebesar
bersih
Return On Equity PT. Garuda Indonesia Tbk tahun 2012 s.d 2021
102
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Rasio likuiditas PT. Garuda Indonesia Tbk dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2021 mengalami penurunan dan kenaikan tipis setiap tahunnya
pada Current Ratio, Quick Ratio dan Cash Ratio. Rata-rata Current Ratio
sebesar 24,67%.
Rasio Profitabilitas PT. Garuda Indonesia Tbk dari tahun 2012 sampai
dengan tahun 2021 rata-rata mengalami penurunan setiap tahun nya pada Net
Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE).
diketahui sebesar -9,65%. Dan nilai rata-rata ROE perusahaan dari tahun 2012-
dengan tahun 2021 berdasarkan rasio likuiditas kurang baik pada rasio Current
Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio. ketiganya sama sama kurang baik. Rata-
103
rata Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio perusahaan selama 10 periode
tersebut berada di bawah rasio standar industri yaitu Current Ratio sebesar
46,97% sedangkan rasio industrinya 150%. Dan Cash Ratio sebesar 24,67%
Indonesia, Tbk tahun 2012 sampai dengan tahun 2021 kurang baik pada Net
Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), dan Return on Equity (ROE).
Nilai NPM perusahaan rata-rata -49,21% sedangkan rasio standar industri nya
20%, nilai ROA perusahaan rata-rata -9,65% sedangkan rasio standar industri
nya 30%. Dan nilai ROE perusahaan rata-rata 11,63% sedangkan rasio standar
bahan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapatkan hasil yang lebih
baik:
104
lainnya yang dapat menilaai kinerja keuangan suatu perusahaan, sehingga
5.3 Saran
utang-utangnya kepada kreditor secara tepat waktu pada saat jatuh tempo.
3. PT. Garuda Indonesia Tbk hendaknya membuat kebijakan yang lebih tegas dan
yang intensif.
105
DAFTAR PUSTAKA
DARI BUKU :
Fahmi, I. (2015). Analisis Kinerja Keuangan. Lampulo: Alfabeta.
Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim. (2012). Analisis Laporan Keuangan.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Handoko, T. Hani. (2014). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
BPFE, Yogyakarta
Harahap, S. S. (2016). Analisis Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Harjito, A. dan Martono. (2014). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekosnia
Hasibuan, M. S. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Hery. (2017). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Grasindo.
Husnan, S. d. (2019). Dasar-Dasa Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM
YKPN.
Hutauruk, Martinus Robert (2017). Akuntansi Perusahaan Jasa Aplikasi Program
Zahir. Accounting Versi 6.Jakarta Barat : Indeks
Indrawan, R, Yaniawati, P. (2016). Metodologi Penelitian. Bandung: PT. Refika
Aditama
Jatmiko, D. P. (2017). Pengantar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Diandra
Kreatif.
Jumingan. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kariyoto. (2018). Manajemen Keuangan Konsep dan Implementasi. Malang: UB
press
Kasmir. (2018). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo
Musthafa. (2017). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: CV. Andi Offset
Riyanto, B. (2015). Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Jakarta : Salemba
Empat.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B. Bandung:
Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratna. (2017). Analisis Laporan Keuangan;Teori, Aplikasi, dan
Hasil. Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Baru Press
106
Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Sutrisno. (2016). Manajemen Keuangan, Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:
Ekonisia.
Wijaya, C. & Rifa'i, M. (2016). Dasar-Dasar Manajemen. Medan: Perdana
Publishing
DARI JURNAL:
Achmad Azhar Cholil. (2021). Analisis Rasio Likuiditas Dan Profitabilitas Untuk
Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan PT Berlina Tbk Tahun 2014-2019.
Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi. 401-413.
Alpius Wenda dan Norbertha Ditilebit. (2021). Analisis Likuiditas Dan
Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk. Jurnal Ekonomi & Bisnis. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Port Numbay Jayapura. 33-42.
An-nurlia Hanifah, dan Ari Nurul Fatimah. (2022). Analisis Rasio Profitabilitas dan
Likuiditas untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Siantar Top Tbk. Periode
Tahun 2016- 2020. ECODUCATION Economics & Education Journal. 1-
17.
Listiawati, Erni Kurniasari. (2020). Analisis Rasio Profitabilitas Dan Rasio
Likuiditas Dalam Mengukur Kinerja Keuangan Pt Gudang Garam Tbk
Periode 2014-2018 Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Manajemen
Bisnis. 1-12.
Maheni Damanik, Wahyu. (2022). Analisis Rasio Likuiditas dan Profitabilitas
untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan pada PT. Astra International
Tbk. Jurnal Studi Manajemen. 36-42.
Markus Doddy Simanjuntak. (2021). Analisis Rasio Profitabilitas Dan Likuiditas
Untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Airasia Indonesia Tbk Tahun 2018 –
2019. Jurnal Ilmiah Maksitek. 39-46.
Miki Indika, Anggia Syafitri. (2019). Analisis Rasio Likuiditas dan Profitabilitas
Untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT TASPEN (Persero). Jurnal
Kajian Akuntansi Dan Auditing. 75-89.
Nina Shabrina. (2019). Analisis Rasio Profitabilitas Dan Rasio Likuiditas Untuk
Menilai Kinerja Keuangan Pada PT. Astra Internasional,Tbk. Jurnal Ilmiah
Manajemen Forkamma. 62-75.
Ugeng Budi Haryoko, M. Ulul Albab, dan Angga Pratama. (2020). Analisis Rasio
Likuiditas Dan Rasio Profitabilitas Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan
107
Pada Pt. Pelat Timah Nusantara, Tbk. Jurnal Ilmiah Feasible: Bisnis,
Kewirausahaan & Koperasi. 71-82.
DARI INTERNET :
https://www.idx.co.id
https://www.garuda-indonesia.com
https://www.bps.go.id/
108
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Current Ratio
2. Quick Ratio
Aktiva Lancar -
No Tahun Hutang Lancar Quick Ratio
Persediaan
1 2012 553.122.341 754.207.052 73,34%
2 2013 728.805.466 983.890.767 74,07%
3 2014 725.310.544 1.219.365.356 59,48%
4 2015 916.216.774 1.195.849.121 76,62%
5 2016 1.056.178.845 1.563.576.121 67,55%
6 2017 855.585.910 1.921.846.147 44,52%
7 2018 931.056.105 3.061.396.001 30,41%
8 2019 966.148.202 3.257.836.267 29,66%
9 2020 431.348.170 4.294.797.755 10,04%
10 2021 232.691.038 5.771.313.185 4,03%
Rata-Rata 46,97%
3. Cash Ratio
109
No Tahun Kas dan Setara Kas Hutang Lancar Cash Ratio
4 2015 519.972.655 1.195.849.121 43,48%
5 2016 578.702.739 1.563.576.121 37,01%
6 2017 306.918.945 1.921.846.147 15,97%
7 2018 253.074.999 3.061.396.001 8,27%
8 2019 299.348.853 3.257.836.267 9,19%
9 2020 200.979.909 4.294.797.755 4,68%
10 2021 54.442.439 5.771.313.185 0,94%
Rata-Rata 24,67%
2. Return On Assets
110
No Tahun Laba Bersih Total Aktiva Return On Assets
Rata-Rata -9,65%
3. Return On Equity
Likuiditas
1. Current Ratio
Standar
Tahun Current Ratio Penilaian
Industri
2012 84,40% Kurang Baik
2013 83,25% Kurang Baik
2014 66,47% Kurang Baik
2015 84,28% Kurang Baik
2016 74,52% Kurang Baik
2017 51,34% 200% Kurang Baik
2018 35,28% Kurang Baik
2019 34,81% Kurang Baik
2020 12,49% Kurang Baik
2021 5,30% Kurang Baik
Rata-
53,21% Kurang Baik
Rata
111
2. Quick Ratio
Standar
Tahun Quick Ratio Penilaian
Industri
2012 73,34% Kurang Baik
2013 74,07% Kurang Baik
2014 59,48% Kurang Baik
2015 76,62% Kurang Baik
2016 67,55% Kurang Baik
2017 44,52% 150% Kurang Baik
2018 30,41% Kurang Baik
2019 29,66% Kurang Baik
2020 10,04% Kurang Baik
2021 4,03% Kurang Baik
Rata-
46,97% Kurang Baik
Rata
3. Cash Ratio
Standar
Tahun Cash Ratio Penilaian
Industri
2012 43,20% Kurang Baik
2013 48,30% Kurang Baik
2014 35,62% Kurang Baik
2015 43,48% Kurang Baik
2016 37,01% Kurang Baik
2017 15,97% 50% Kurang Baik
2018 8,27% Kurang Baik
2019 9,19% Kurang Baik
2020 4,68% Kurang Baik
2021 0,94% Kurang Baik
Rata-
24,67% Kurang Baik
Rata
RATA-RATA STANDAR
RASIO ANALISA
PERUSAHAAN INDUSTRI
Current Ratio 53,21% 200 % Kurang Baik
Quick Ratio 46,97 % 150 % Kurang Baik
Cash Ratio 24,67% 50 % Kurang Baik
112
Lampiran 4 : Hasil Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Rasio
Profitabilitas
Standar
Tahun Net Profit Margin Penilaian
Industri
2012 3,19% Kurang Baik
2013 0,30% Kurang Baik
2014 -9,38% Kurang Baik
2015 2,04% Kurang Baik
2016 0,24% Kurang Baik
2017 -5,11% 20% Kurang Baik
2018 -5,29% Kurang Baik
2019 0,14% Kurang Baik
2020 -165,96% Kurang Baik
2021 -312,27% Kurang Baik
Rata-
-49,21% Kurang Baik
Rata
2. Return On Assets
Standar
Tahun Return On Assets Penilaian
Industri
2012 4,40% Kurang Baik
2013 0,38% Kurang Baik
2014 -11,85% Kurang Baik
2015 2,36% Kurang Baik
2016 0,25% Kurang Baik
2017 -5,67% 30% Kurang Baik
2018 -5,51% Kurang Baik
2019 0,14% Kurang Baik
2020 -22,95% Kurang Baik
2021 -58,03% Kurang Baik
Rata-
-9,65% Kurang Baik
Rata
113
3. Return On Equity
Standar
Tahun Return On Equiy Penilaian
Industri
2012 9,94% Kurang Baik
2013 1,00% Kurang Baik
2014 -41,95% Kurang Baik
2015 8,20% Kurang Baik
2016 0,93% Kurang Baik
2017 -22,76% 40% Kurang Baik
2018 -35,77% Kurang Baik
2019 0,90% Kurang Baik
2020 127,46% Baik
2021 68,31% Baik
Rata-
11,63% Kurang Baik
Rata
RATA-RATA STANDAR
RASIO ANALISA
PERUSAHAAN INDUSTRI
Net Profit Margin -49,21 % 20 % Kurang Baik
Return on Assets -9,65 % 30 % Kurang Baik
Return on Equity 11,63 % 40 % Kurang Baik
114
Sangat Kurang
Rasio Baik
baik baik
Rasio Likuiditas
Current Ratio (CR) >200% 200% <200%
Quick Ratio (QR) >150% 150% <150%
Cash Ratio (CR) >50% 50% <50%
Rasio Profitabilitas
Net Profit Margin (NPM) >20% 20% <20%
Return on Assets (ROA) >30% 30% <30%
Return on Equity (ROE) >40% 40% <40%
115
Lampiran 6 : Laporan Keuangan Perusahaan
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
Lampiran 7 : Sertifikat
133
134
135
136
137
138
139
140
Lampiran 8 : Kartu Konsultasi
141