Anda di halaman 1dari 116

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN

KINERJA PEGAWAI KECAMATAN CIPUTAT TIMUR


TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Ditulis Oleh :

ABDUL HAKIM
NIM. 171010501316

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN
KINERJA PEGAWAI KECAMATAN CIPUTAT TIMUR
TANGERANG SELATAN

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Manajemen S-1

Ditulis Oleh :

ABDUL HAKIM
NIM. 171010501316

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022

i
MOTTO

“Tetaplah sederhana karna jika kamu sederhana pasti kamu akan peka. Dan
tetaplah berbudaya, karna ketika kamu berbudaya maka kamu akan Harmoni.”
(Indro Warkop)

"Setiap anak adalah jenius, tapi kalau kamu nilai seekor ikan dari cara dia
memanjat pohon, ikan itu akan merasa bodoh seumur hidupnya."
(Albert Einstein)

“Saya tidak percaya kepada keberuntungan, karna keberuntungan adalah ketika


kesempatan bertemu dengan kemampuan.”
(Dzawin Nur)

“Dalam hidup saya hanya ingin dikenang sebagai anak yang sukses dari didikan
orang tua yang hebat.”
(Abdul Hakim)

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN

KINERJA PEGAWAI KECAMATAN CIPUTAT TIMUR

TANGERANG SELATAN

Oleh

ABDUL HAKIM
NIM. 171010501316

Skripsi telah disetujui untuk diajukan kepada dewan Penguji,


Program StudiManajemen S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pamulang,
pada tanggal 06 Juli 2022

Menyetujui Mengetahui
Pembimbing Skripsi, a.n Ketua Program Studi Manajemen
Kepala Bagian Administrasi

Angga Rovita, S.Pd., M.Pd. Iman Syatoto, S.E., M.M.


NIDN.0406048508 NIDN. 0419076902

iii
LEMBAR PENGESAHAN

PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN


KINERJA PEGAWAI KECAMATAN CIPUTAT TIMUR
TANGERANG SELATAN

Oleh
ABDUL HAKIM
NIM. 171010501316

Skripsi ini telah dipertahankan di majelis penguji skripsi, Program Studi


Manajemen S-1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang,
pada tanggal ............. 2022 dan dinyatakan LULUS

Pembimbing Skripsi,

Angga Rovita, S.Pd., M.Pd


NIDN.0406048508
Menyetujui,
Penguji I, Penguji II,

.......................... ....................................
NIDN. NIDN.
a.n Ketua Program Studi Manajemen,
kepala Bagian Administrasi

Iman Syatoto, S.E., M.M.


NIDN. 0419076902

iv
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Abdul Hakim
NIM : 171010501316
Fakultas/Program Studi : Ekonomi dan Bisnis / Manajemen S-1
Konsentrasi : Sumber Daya Manusia
Judul Skripsi : Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan
Kinerja Pegawai Kecamatan Ciputat Timur
Tangerang Selatan

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Skripsi ini ditulis dengan penuh tanggung jawab dan benar-benar hasil
penelitian pribadi.
2. Skripsi ini bukan hasil plagiat dan atau menyalin dari skripsi orang lain.
3. Setiap kutipan, saduran dan atau pernyataan yang terdapat di dalam skripsi ini,
merupakan rujukan yang disebutkan jelas sumbernya dan tercantum dalam
daftar pustaka.
4. Apabila dikemudian hari, terbukti ada pelanggaran mengenai keaslian Skripsi
ini, maka saya siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dan dapat


dipertanggung jawabkan.
Pamulang, 13 Juli 2022

ABDUL HAKIM
NIM. 171010501316

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Abdul Hakim


Tempat & Tgl Lahir : Jakarta, 05 November 1998
Jenis Kelamin : Laki‐laki
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status : Belum Kawin
Alamat : Karang Tengah RT 007 RW 008 Lebak Bulus,
Cilandak, Jakarta Selatan.
Telepon : 087771354496
Email : abdulhakim1257@gmail.com
Riwayat Pendidikan : 1. SDN 06 Pagi Lebak Bulus Lulus Tahun 2011
2. SMP Negeri 226 Jakarta Selatan Lulus Tahun 2014
3. SMK Negeri 41 Jakarta Selatan Lulus Tahun 2017
4. Universitas Pamulang Lulus Tahun 2022

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Pamulang, 13 Juli 2022

ABDUL HAKIM
NIM. 171010501316

vi
LEMBAR PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, ku persembahkan skripsi ini untuk

orang-orang yang ku sayangi:

Ayah & Ibu tercinta, motivator terbesar dalam hidupku yang tak pernah jemu

mendo’akan dan menyayangiku, atas semua pengorbanan dan kesabaran

mengantarku sampai kini. Tak pernah cukup membalas cinta Ayah & Ibu padaku.

vii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang analisis peran kepemimpinan


dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Kecamatan Ciputat Timur Tangerang
Selatan. Metode penelitian yang di gunakan adalah jenis penelitian kualitatif
dengan menggunakan teknik sampel yaitu purposive sampling. Penelitian ini
menggunakan teknik analisis SWOT, observasi dan wawancara langsung terhadap
informan kunci dan informan. Dari hasil penelitian ini dapat ditunjukkan bahwa
peran kepemimpinan pada Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pegawai dalam bekerja agar dapat melayani
masyarakat dengan maksimal. Peran kepemimpinan yang demokratis dalam
pelaksanaanya saling berkontribusi atau saling menunjang secara bervariasi dan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi Kecamatan sehingga akan menghasilkan
kepemimpinan yang maksimal. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja
pegawai dalam melaksanakan tugas/pekerjaan yaitu dengan menjalankan
efektivitas kepemimpinan yang ada pada Kecamatan Ciputat Timur Tangerang
Selatan seperti memenuhi kebutuhan pegawai dalam mencapai tujuan bersama
maka akan dapat dan memberikan hasil pelayanan yang terbaik pada Kecamatan
Ciputat Timur Tangerang Selatan.

Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, dan Pegawai

viii
ABSTRACT

This study aims to determine the analysis of the role of leadership in improving
employee performance in the East Ciputat District, South Tangerang. The
research method used is a type of qualitative research using a sample technique,
namely purposive sampling. This study uses a SWOT analysis technique,
observation and direct interviews with key informants and informants. From the
results of this study, it can be shown that the role of leadership in Ciputat Timur
District, South Tangerang can increase the effectiveness and efficiency of
employees at work in order to serve the community optimally. The role of
democratic leadership in its implementation contributes or supports each other in
various ways and is adjusted to the situation and conditions of the District so that
it will produce maximum leadership. The role of leadership in improving
employee performance in carrying out tasks/jobs is by carrying out the
effectiveness of existing leadership in the Ciputat Timur District, South
Tangerang, such as meeting the needs of employees in achieving common goals,
so they will be able to and provide the best service results in the Ciputat Timur
District, South Tangerang.

Keywords: Leadership, Performance, and Employees

ix
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.

Yang telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dan memperoleh hasil berupa skripsi dengan judul

“Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Kecamatan

Ciputat Timur Tangerang Selatan.”

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada yang sempurna di dunia

ini, begitupun dengan pengetahuan, kemampuan dan waktu yang penulis miliki,

sehingga skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Proses penyusunan proposal skripsi ini tidak lepas dari dukungan,

bimbingan, pengertian, pengarahan, serta saran dari berbagai pihak, oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih yang setulusnya

kepada:

1. Bapak Dr. (HC) Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya.

2. Bapak Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si. selaku Rektor Universitas

Pamulang.

3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan

Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang Tangerang Selatan.

4. Bapak Imam Syatoto, S.E., M.M. Selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang Tangerang Selatan.

5. Bapak Dr. Udin Ahidin , S.E., M.M.,C.M.A., C.T., selaku wakil ketua

program studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang

Tangerang Selatan.

x
6. Ibu Angga Rovita, S.PD., M.PD.selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis sejak awal

pembuatan skripsi sampai kepada terselesaikannya skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu jajaran staf Universitas Pamulang terkhusus staf Prodi

Manajemen, yang telah membantu memperlancar upaya penulis dalam

menyelesaikan studi di Universitas Pamulang Tangerang Selatan.

8. Kedua orang tua Bapak H. Solihin dan Ibu Asenih yang selalu melimpahkan

kasih sayang, memberikan do’a, dukungan serta bantuannya baik moril

maupun materil sehingga menjadi motivasi penulis untuk menyelesaikan

proposal skripsi ini.

9. Sahabat dan teman-teman seperjuangan saya yang telah membantu,

memotivasi dan memberikan dukungan serta semangat penulis dalam

pembuatan proposal skripsi ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan segala kebaikan dan bantuannya dalam penulisan ini.

Akhir kata semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat dan bisa

dipergunakan sebagai tambahan informasi bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tangerang Selatan, 13 Juli 2022

Penulis

ABDUL HAKIM
NIM. 171010501316

xi
DAFTAR ISI

Halaman
JUDUL ................................................................................................................ i

LEMBAR MOTTO ............................................................................................ ii

LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................ vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

ABSTRACT ......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Fokus Penelitian ............................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 7

2.1 Landasan Teori ............................................................................. 7

xii
2.1.1 Manajemen ............................................................................ 7

2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) ....................... 11

2.1.3 Kepemimpinan ....................................................................... 16

2.1.4 Kinerja ................................................................................... 25

2.2 Peneliti Terdahulu ....................................................................... 31

2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................ 36

2.4 Proporsi Penelitian ....................................................................... 41

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 42

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 42

3.2 Tempat & Waktu ........................................................................... 44

3.3 instrumen Penelitian ..................................................................... 45

3.4 Unit Analisis ................................................................................. 47

3.5 Prosedur Penggunaan Data ........................................................... 48

3.6 Teknik Analisis Data .................................................................... 53

3.7 Pememeriksaan Keabsahan Data .................................................. 54

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN ............................................................... 55

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 55

4.2 Hasil Penelitian ............................................................................. 57

4.3 Pembahasan Penelitian ................................................................. 71

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 86

5.1 Kesimpulan ................................................................................... 86

5.2 Keterbatasan Masalah ................................................................... 86

5.3 Saran ............................................................................................. 87

xiii
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 88

LAMPIRAN ........................................................................................................ 90

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu .......................................................................... 30

Tabel 3. 1 Waktu Penelitian ................................................................................. 45

Tabel 4.1 Data Informan ..................................................................................... 58

Tabel 4.2 Data Key Informan............................................................................... 59

Table 4.3 Tabel Analisis SWOT ......................................................................... 77

Tabel 4.4 Indikator bobot 4 Kuadrat ................................................................... 79

Tabel 4.5 Total Skor Masing-Masing Indikator .................................................. 81

Tabel 4.6 Total Nilai Tertimbang......................................................................... 82

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 40

Gambar 3.1 Triangulasi ....................................................................................... 54

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ......................................................................... 57

Gambar 4.2 Matrik SWOT Kuadrat .................................................................... 84

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Bukti Wawancara Key Informan................................................... 90

Lampiran II Bukti Wawancara Informan ......................................................... 90

Lampiran III Dokumentasi Observasi .............................................................. 93

Lampiran IV Pedoman Wawancara ................................................................. 95

Lampiran V Surat Izin Penelitian ..................................................................... 96

Lampiran VI Kartu Konsultasi Bimbingan ...................................................... 97

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam sebuah

organisasi, karena sumber manusia merupakan penggerak dalam organisasi untuk

mencapai tujuan organisasi. Tinggi rendahnya kualitas sumber daya manusia

ditandai dengan adanya unsur kreativitas dan hasil kerja yang baik secara

perorangan maupun kelompok.

Instansi pemerintahan adalah organisasi yang merupakan kumpulan

orang-orang yang dipilih secara khusus untuk melakukan tugas negara sebagai

bentuk pelayanan kepada orang banyak. Tujuan instansi dapat dicapai apabila

sumber daya manusia mampu mengolah, menggerakan dan menggunakan sumber

daya manusia yang dimiliki secara efektif dan efisien. Agar kinerja pegawai

terlaksana dengan efektif dan efisien, harus disertai dengan adanya peran

kepemimpinan.

Kepemimpinan pada hakikatnya merupakan suatu kehidupan yang

mempengaruhi kehidupan yang lain. Apabila seorang pemimpin tidak memiliki

kemampuan memimpin, maka tugas-tugas yang sangat kompleks tidak dapat

dikerjakan dengan baik. Ketika seorang pegawai atau bawahan mampu

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) sesuai standar operasional

prosedur pelayanan, maka sangat memungkinkan bahwa organisasi yang

dipimpinnya sudah mencapai sasarannya.

1
Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku

bawahan agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai

tujuan organisasi (Hasibuan 2011: 170). Seorang pemimpin memiliki wewenang

untuk mengatur dan mengurus jalannya organisasi. Oleh karena itu, dibutuhkan

pemimpin yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya.

Seorang pemimpin juga tentunya sangat bertanggung jawab untuk memberikan

perhatian dan arahan yang sungguh-sungguh kepada bawahan atau pegawainya

agar tercipta suatu lingkungan kerja yang harmonis, selain itu Pemimpin juga

berkewajiban memberikan pembinaan terhadap pegawai atau bawahan di

lingkungan kerjanya agar kualitas kinerja pegawainya tetap terjaga dengan baik.

Kinerja adalah suatu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya dan dalam melaksanakan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Sedarmayanti (2013:260)

mengemukkan bahwa “kinerja merupakan terjemahan performance yang berarti

hasil kerja seseorang pekerja, sebuah proses manajemen atau organisasi secara

keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukan buktinya secara

konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan)”.

Dapat dikatakan semakin baik kinerja pegawai di organisasi tersebut maka

semakin mudah organisasi mencapai tujuannya dan sebaliknya apabila kinerja

pegawai itu rendah maka semakin sulit organisasi dalam mencapai tujuannya.

Kinerja karyawan merupakan prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas

maupun kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai persatu periode waktu

dalam melaksanakan tugas kinerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang

2
diberikan kepadanya. Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanakan

program yang diarahkan selalu berdaya guna untuk mencapai tujuan organisasi

atau instansi. salah satu cara adalah meningkatkan kinerja pegawai. Kinerja pada

dasarnya adalah sesuatu yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai sehingga

mereka mempengaruhi seberapa banyak mereka kontribusi kepada organisasi atau

instansi termasuk pelayanan kualitas yang disajikan. Strategi peningkatan kinerja

adalah cara organisasi untuk meningkatkan kinerja pegawai agar tujuan organisasi

atau instansi tercapai.

Dengan sumber daya manusia yang kompeten maka kegiatan

pemerintahan dan pembangunan akan berjalan dengan lancar. Untuk membentuk

sumber daya manusia yang kompeten dibutuhkan pendidikan yang berkualitas,

bimbingan mental, pelatihan- pelatihan, dan lapangan pekerjaan yang memadai.

Hal yang terpenting adalah bagaimana menciptakan sumber daya manusia yang

dapat menghasilkan kineja optimal untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu

organisasi.

Pada organisasi pemerintahan, jika peran kepemimpinan baik maka

kinerja pegawai pada institusi pemerintahan tersebut baik pula. Berkaitan dengan

peran kepemimpinan, dalam memberikan dorongann, motivasi, dan arahan kepada

pegawai guna untuk meningkatkan kinerja karyawan, maka pemimpin harus

mengetahui perilaku, sikap, nilai, norma seperti apa yang akan digunakan untuk

mempengarui, mengarahkan pegawai-pegawai menuju pencapaian dan sasaran

tujuan di Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang selatan.

3
Oleh karena itu, keberadaan peran kepemimpinan berpengaruh kuat

terhadap jalannya organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Dengan berbagai

dinamika, organisasi pemerintah selalu diperhadapkan pada tuntunan rasionalisasi

pelayanan secara professional sesuai dengan lingkup tugas masing-masing.

Dengan ini, peran dari setiap pegawai yang terlibat dalam pelayanan pemerintah

selalu dituntut untuk dapat memberikan bobot yang lebih, dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat. Agar hal demikian dapat terwujud, perlu peran

kepemimpinan yang baik, sehingga konsep pelayanan dari sisi kuantitas dapat

terpenuhi dan dari sisi kualitas dapat memuaskan masyarakat.

Kecamatan Ciputat Timur adalah sebuah kecamatan yang terletak di kota

Tanggerang Selatan, Provinsi Banten, Indonesia. Kecamtan ini merupakan

pemekaran dari Kecamatan Ciputat. Berlokasi di Jalan W.R Supratman No. 66,

Kelurahan Pondok Ranji, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15412. Di

Pimpin oleh Pemerintah Camat Drs. H. Sutang Suprianto, M.Si.

Kecamatan Ciputat Timur mempunyai tugas meliputi seperti administrasi

kependudukan dalam pembuatan kartu keluarga, pembuatan kartu tanda

penduduk, pelayanan umum, pembuatan surat keterangan catatan kepolisian,

kesejahteraan sosial seperti memberikan pelatihan-pelatihan khusus keterampilan

bagi pemuda dan masyarakat yang tidak mempunyai keterampilan dan putus

sekolah. Seperti pelatihan menjahit, ekonomi dan pembangunan seperti seperti

melayani surat keterangan Domisili usaha dan perbaikan-perbaikan sarana umum,

seperti perbaikan jalanan yang rusak, perbaikan gorong-gorong atau saluran air

sumber.

4
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dengan melalui

wawancara ditemukan yaitu adanya fenomena kurangnya peran kepemimpinan

dalam pengarahan dan pengawasan terhadap pegawai seperti masih terdapat

pegawai yang datang terlambat, melalaikan pekerjaan dan menggunakan jam

istirahat yang berlebihan sehingga menyebabkan kinerja menurun. Oleh karena itu

akan menyebabkan organisasi menjadi kurang berjalan dengan baik, kinerja yang

di harapkan oleh pemimpin dan organisasi tidak tercapai. Karna dengan adanya

kurangnya peran kepemimpinan menyebabkan kinerja menurun dan sebalikya

dengan adanya peran kepemimpinan yang baik akan dapat menghasilkan kinerja

yang baik.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulisan tertarik untuk

menganalisis permasalahan ini dengan judul “Peran Kepemimpinan Dalam

Meningkatkan Kinerja Pegawai Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan”.

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi fokus

masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana peran kepemimpinan di Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang

Selatan?

2. Bagaimana peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai

Kecamatan Ciputat Timur, tangerang selatan?

5
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka tujuan dilakukannya penelitian

ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran kepemimpinan dalam

meningkatkan kinerja pegawai pada kecamatan ciputat timur Tangerang selatan

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis

Sebagai alat ukur mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh

selama perkuliahan sehingga penulis dapat menambah pengetahuan secara

praktis mengenai bagaimana peran kepemimpinan dalam meningkatkan

kinerja pegawai pada Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

2. Bagi Institusi Universitas Pamulang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu proses

pembelajaran dan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan khususnya

terhadap ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia serta dapat menjadi

referensi penelitian selanjutnya, terutama dalam masalah peran

kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai.

3. Bagi Instansi Pemerintahan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran sumbangan

yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Kecamatan Ciputat

Timur, Tangerang Selatan.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur.

Manajemen dan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya alat untuk

mencapai tujuan yang diinginkan, karena tujuan yang ingin dicapai itu

adalah pelayanan dan atau laba (profit). Walaupun manajemen dan

organisasi hanya merupakan “alat dan wadah” saja tetapi harus diatur

dengan sebaik-baiknya. Karena jika manajemen dan organisasi ini baik

maka optimal dapat diwujudkan, pemborosan terhindari, dan semua

potensi yang dimiliki akan lebih bermanfaat.

Menurut Haryanto (2013:28), “manajemen secara sederhana

dapat diartikan mengelola sumberdaya untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan berdasarkan POAC yaitu perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan”.

Menurut Sofyandi (2014:7), “menyatakan bahwa manajemen

sebagai ilmu dan seni untuk mencapai suatu tujuan dengan melibatkan

kegiatan orang-orang, artinya tujuan dapat dicapai bila dilakukan oleh

orang-orang yang bekerja sama”.

7
Menurut Robbins dalam Wibowo (2016:2), “manajemen adalah

koordinasi dan pengawasan aktivitas pekerjaan orang lain sehingga

aktivitas mereka diselesaikan secara efisien dan efektif”.

Menurut Daft dalam Wibowo (2016:2), “manajemen adalah

pencapaian tujuan organisasional dengan cara yang efektif dan efisien

melalui perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi

sumber daya organisasional”.

Menurut Schermerhorn dalam tika (2016:2), “manajemen adalah

proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin dan mengawasi

penggunaan sumber daya untuk menyelesaikan tujuan kinerja”.

Dari beberapa pendapat parihal diatas dapat disimpulkan.

Bahwa pada dasarya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja

dengan orang-orang untuk membentuk. menginterpretasikan dan

mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi

perencanaan (planing), pengorganisasian (organizing), penyusunan

personaliaan atau kepegawaian (starting), pengarahan dan kepemimpinan

(leading) dan pengawasan (controlling).

8
2. Unsur-unsur Manajemen

Menurut Hasibuan (2017:9), adapun unsur – unsur terdiri dari

man, money, method, machine, materials, dan market disingkat 6M yaitu:

1. Man

Merupakan keseluruhan sumber daya manusia yang ada dalam suatu

organisasi yang mempunyai peranan yang sangat penting, tanpa ada

manusia suatu proses tidak akan terjadi. Karena manusia lah yang

membuat sebuah tujuan dan melaksanakan proses pencapaian tujuan

tersebut.

2. Money

Merupakan alat bantu berupa alat pembayaran kelancaran

operasional.

3. Method

Merupakan suatu cara menggunakan semua sistem agar efektif dan

efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

4. Machine

Manajemen akan berfungsi jika produksi berjalan, maka machine

disini adalah merupakan proses produksi suatu produk dari bahan

mentah dan ke bahan jadi.

5. Material

Adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan peralatan dan

perlengkapan untuk mendukung kegiatan operasional.

9
6. Market

Pangsa pasar yang ada untuk menjual produk yang dihasilkan

melalui sistem distribusi yang dipakai.

3. Fungsi Manajemen

Mengenai fungsi – fungsi manajemen, banyak sekali pandangan

– pandangan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dalam

tulisan ini dipaparkan pandangan dari Terry dalam buku Hasibuan

(2014:3), adalah sebagai berikut :

a. Perencaan (Planning)

Merupakan fungsi manajemen yang fundarmental, karena fungsi ini

dijadikan sebagai landasan atau dasar bagi fungsi – fungsi

manajemen lainnya. Perencanaan meliputi tindakan pendahuluaan

mengenai apa yang harus dikerjakan dan bagaimana hal tersebut

akan dikerjakan agar tujuan uang.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Merupakan proses penyusunan kelompok yang terdiri dari beberapa

aktifitas dan personalitas menjadi satu kesatuan yang harmonis guna

ditunjukan ke arah pencapaian tujuan.

c. Menggerakan (Actuating)

Merupakan suatu tindakan menggerakan semua anggota kelompok

agar mereka mau berusaha untuk mencapai tujuan yang telah

direncanakan.

10
d. Pengawasan (Controlling)

Merupakan usaha mencegah terjadinya atau timbulnya

penyimpangan – penyimpangan aktivitas yang telah dilakukan dari

sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara

bagimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja)

yang memiliki oleh individu secara efektif dan efisien serta dapat

digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama

perusahaan. Manajemen sumber daya manusia didasari pada suatu

konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan

semata manjadi sumber daya bisnis. Manajemen sumber daya manusia

juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan,

penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karir,

evaluasi kinerja, kompensasi karyawan, dan hubungan ketenaga kerjaan

yang baik.

Menurut T. Hani Handoko (2012:4) manajemen sumber daya

manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan

penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan individual

maupun tujuan organisasi.

11
Menurut Anwar (2015:2) manajemen sumber daya manusia

merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,

pelaksanaa dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,

pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan

tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi

Menurut Sedarmayanti (2015:13) manajemen sumber daya

manusia adalah kebijakan dan praktik menentukan aspek manusia atau

sumber daya manusia dalam posisi manajemen, termasuk merekrut,

menyaring, melatih, memberi penghargaan dan penilaian.

Menurut Malayu Hasibuan (2017:10) manajemen sumber daya

manusia adalah seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar

efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan

dan masyarakat.

Menurut Samsudin (2017:22) manajemen sumber daya manusia

adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan,

pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai

individu anggota organisasi atau perusahaan bisnis.

Dari kedua pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan

manajemen sumber daya manusia itu adalah manajemen sumber daya

manusia disebut juga sebagai manajemen personalia untuk mengetahui

bagaimana perusahaan mendapatkan, mengembangkan, menggunakan,

dan memilihara karyawan dalam melakukan pekerjaan demi tercapainya

suatu tujuan.

12
2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan (2013:21), menjelaskan secara singkat fungsi

– fungsi manajemen sumber daya manusia sebagai berikut:

a. Fungsi Manajerial

1) Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah suatu usaha memperoleh jenis dan jumlah

tepat dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan

sasaran organisasi.

2) Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua

pegawai dengan menetapkan pembagian kerja, delegasi

wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi.

3) Pengarahan (Directing)

Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua pegawai agar

bekerja sama dalam membantu tercapai nya tujuan organisasi.

4) Pengendalian (Controlling)

Pengendalian adalah fungsi manajerial yang berpengaruh

dengan peraturan kegiatan agar sesuai dengan rencana

personalia yang sebelumnya dirumuskan terhadap sasaran dasar

organisasi.

13
b. Fungsi Operasional

1) Pengadaan Tenaga Kerja (Procurement)

Pengadaan tenaga kerja adalah proses mendapatkan sejumlah

tenaga kerja yang memenuhi syarat yang diperlukan perusahaan

di lingkungan organisasi maupun di luar organisasi.

2) Pengembangan (Development)

Pengembangan adalah proses peningkatan kemampuan sumber

daya manusia melalui pelatihan – pelatihan dalam membantu

tercapainya tujuan organisasi.

3) Kompensasi (Compensation)

Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung (direct), dan

tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada pegawai atas

sumbangsih tehadap organisasi.

4) Pengintegrasian (Integration)

Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan suatu keselarasan

yang layak atas kepentingan – kepentingan perorangan,

masyarakat, dan organisasi.

5) Pemeliharaan (Maintenance)

Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara untuk

meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas agar pegawai

mau bekerja sama.

14
6) Kedisiplinan (Discipline)

Keinginan dan kesadaran untuk mentaati peraturan-peraturan

perusahaan dan norma – norma sosial.

7) Pemutusan Hubungan Kerja (Separation)

Pemutusan hubungan kerja adalah kegiatan pekerjaan yang

diberikan oleh perusahaan atas kinerja yang buruk, tindakan yang

melawan hukum yang dapat merugikan perusahaan atau

permintaan perusahaan itu sendiri dikarenakan kondisi

perusahaan yang kurang baik.

Berdasarkan definisi tersebut fungsi – fungsi manajemen

sumber daya manusia sangat menentukan terwujudnya tujuan organisasi

yang telah ditetapkan maupun tujuan individu didalam organisasi,

peranan dari manajemen sumber daya manusia baik dari fungsi yang

bersifat manajerial dan operasional sangat menunjang dalam usaha –

usaha untuk mencapai tujuan organisasi.

Dari uraian diatas maka penulis berpendapat bahwa melalui

fungsi – fungsi tersebut manajemen sumber daya manusia berusaha

menangani masalah - masalah yang berhubungan dengan karyawan

sehingga mereka selalu dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan

suatu organisasi.

15
2.1.3 Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Setiap organisasi apapun jenisnya pasti memerlukan dan

memiliki seorang pemimpin tertinggi (pimpinan puncak) dan manajer

tertinggi (top manager) yang harus menjalankan kegiatan kepemimpinan

(leadership) dan manajemen bagi keseluruhan organisasi sebagai satu

kesatuan. Semua para pemimpin dapat mempengaruhi moral, kepuasan

kerja, kualitas kehidupan kerja, dan terutama tingkat prestasi suatu

organisasi. Untuk mencapai semua itu seorang pemimpin harus

mempunyai kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam

melakukan pengarahan kepada bawahannya untuk mencapai tujuan suatu

organisasi. Berikut ini adalah definisi kepemimpinan menurut beberapa

para ahli diantaranya :

Menurut Hersey dalam Danang Sunyoto (2015:30),

“Kepemimpinan adalah setiap upaya seseorang yang mencoba untuk

mempengaruhi tingkah laku seseorang atau kelompok, upaya untuk

memengaruhi tingkah laku ini bertujuan mencapai tujuan perorangan,

tujuan teman, atau bersama – sama dengan tujuan organisasi yang

mungkin sama atau berbeda.

Menurut Kartono (2016:9), “kepemimpinan adalah seorang

yang ditunjuk sebagai pemimpin berdasarkan keputusan dan

pengangkatan untuk memangku suatu jabatan dalam struktur organisasi,

16
dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan dengannya, untuk

mencapai sasaran organisasi”.

Menurut James M. Black dalam Samsudin (2016:287),

”kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan dan menggerakan orang

lain agar mau bekerja sama dibawah kepemimpinannya sebagai satu tim

untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Menurut Tampubolon (2017:9), “kepemimpinan adalah perilaku

dan strategi, sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat,

sikap, yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba

mempengaruhi kinerja bawahannya”.

Menurut Hasibuan (2017:170), “mengatakan bahwa

kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku

bawahannya, agar mau bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk

mencapai tujuan organisasi”.

Dari berbagai pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengertian kepemimpinan merupakan suatu cara seorang pemimpin

dalam usahanya untuk mempengaruhi dan mengarahkan bawahannya

agar mampu melaksanakan tugasnya dengan bekerja sama untuk

mencapai tujuan organisasi.

2. Tipe-tipe Kepemimpinan

Menurut Veitzhal Rivai (2011:36) tipe-tipe kepemimpinan

secara umum adalah sebagai berikut :

17
a. Tipe Kepemimpinan Otoriter

Tipe kepemimpinan otoriter dengan ciri-ciri sebagai berikut

menempatkan kekuasaan ditangan satu orang, pemimpin bertindak

sebagai penguasa tunggal, menuntut ketaatan penuh dari para

bawahannya dalam melaksanakan perintah, kedudukan, dan tugas

anak buah semata-mata hanya pelaksana tugas.

b. Tipe Kepemimpinan Kendali Bebas

Tipe ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan otoriter,

pemimpin berkedudukan sebagai simbol kepemimpinan dijalankan

dengan memberikan kebebasan penuh kepada orang yang dipimpin

dalam mengambil keputusan dan melaksanakan kegiatan menurut

kehendak dan kepentingan masing-masing baik perserongan

maupun kelompok, pemimpin hanya sebagai penasehat.

c. Tipe Kepemimpinan Demokratis

Tipe Kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor

utama dan terpenting dalam setiap kelompok atau organisasi.

Kepemimpinan tipe demokratis dalam mengambil keputusan

sangat mementingkan musyawarah yang diwujudkan dalam setiap

jenjang dan didalam unit masing-masing. Pemimpin memandang

dan menempatkan orang-orang yang dipimpinnya sebagai subjek

yang memiliki kepribadian dengan berbagai aspeknya, seperti

dirinya sendiri, kemauan, kehendak, kemampuan, buah pikiran,

pendapat, kreatifitas, inisiatif yang berbeda- beda dan dihargai

18
disalurkan secara wajar. Dapat simpulkan bahwa tipe

kepemimpinan dalam pelaksaannya saling berkontribusi atau saling

menunjang secara bervariasi dan disesuaikan dengan situasi dan

kondisi organisasi sehingga akan menghasilkan kepemimpinan

yang efektif.

3. Tugas Utama Kepemimpinan

Menurut Sutrisno (2016:219) Dalam menjalankan fungsinya

pemimpin mempunyai tugas-tugas tertentu, yaitu mengusahakan agar

kelompoknya dapat mencapai tujuan dengan baik, dalam kerja sama

yang produktif, dan dalam keadaan yang bagaimana pun yang dihadapi

kelompok. Tugas utama pemimpin yaitu :

a. Memberikan Struktur yang jelas terhadap situasi-situasi rumit yang

dihadapi kelompok.

b. Mengawasi dan menyalurkan tingkah laku kelompok.

c. Merasakan dan menerangkan kebutuhan pada dunia luar, baik

mengenai sikap-sikap, harapan, tujuan, dan kekhawatiran

kelompok.

Pemimpin dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat

penting tidak hanya secara internal bagi lembaga atau perusahaan yang

bersangkutan, akan tetapi juga dalam menghadapi berbagai pihak diluar

perusahaan yang semuanya dimaksudkan untuk meningkatkan

kemampuan perusahaan.

19
4. Efektivitas Kepemimpinan

Menurut Umar (2010:38) kepemimpinan yang efektif tergantung

pada landasan manajerial yang kokoh. Dan terdapat lima landasan

kepemimpinan yang kokoh, yaitu cara berkomunikasi, cara memberikan

motivasi, kemampuan memimpin, kemampuan mengambil keputusan,

kekuasaan positif. Ada beberapa karakteristik pemimpin yang efektif,

diantaranya :

a. Memiliki kebutuhan kekuasaan yang efektif.

Menurut teori kebutuhan Mcclelland dalam Sunyoto (2013:5)

kebutuhan akan kekuasaan mencerminkan keinginan seorang

individu untuk mempengaruhi, membimbing, mengajar, atau

mendorong orang lain untuk berprestasi. Orang dengan kebutuhan

kekuasaan yang tinggi suka untuk bekerja dan peduli dengan

disiplin dan penghargaan diri.

b. Menggunakan kekuasaan untuk pencapaian tujuan organisasi.

Menurut teori Fiedler dalam Sunyoto (2013:8) pemimpin memiliki

pengaruh terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan berdasarkan

kekuasaan untuk memperkerjakan, memecat, menertibkan,

menaikkan pangkat, dan menaikkan gaji karyawan semata-mata

agar tujuan organisasi tercapai.

20
c. Gaya kepemimpinan yang partisipatif.

Menurut Robert House dalam Thoha (2010:42) kepemimpinan ini

melibatkan bawahan dalam perundingan dan menggunakan saran-

saran mereka sebelum membuat keputusan.

d. Tingkat mengkosentrasikan diri untuk mengembangkan hubungan

yang akrab dengan orang lain.

Menurut Sunyoto (2013:10) untuk menghindari terjadinya

subjektifitas pemimpin terhadap bawahan.

5. Fungsi-Fungsi Kepemimpinan

Fungsi Kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial dalam

kehidupan kelompok atau organisasi dimana fungsi kepemimpinan harus

diwujudkan dalam interaksi individu. Menurut Rivai (2013:85) secara

operasional fungsi pokok kepemimpinan adalah sebagai berikut :

a. Fungsi instruktif

Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai

komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana,

bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat

dilaksanakan secara efektif memerlukan kemampuan menggerakan

dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.

b. Fungsi konsultatif

Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam

usaha menetapkan keputusan, pemimpin memerlukan bahan

pertimbangan yang mengharuskan berkonsultasi dengan orang-

21
orang yang di pimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan

informasi yang di perlukan dalam menetapkan keputusan.

c. Tanggung jawab dan wewenang kepemimpinan

Tanggung jawab dan wewenang kepemimpinan menurut

Ranupandojo mengutip pendapat Maljus dalam Sandhy Wisnu

Pamungkas (2015:36) menyatakan bahwa tanggung jawab dan

wewenang seorang pemimpin adalah sebagai berikut :

1) Menentukan tujuan pelaksanaan kerja realitas (dalam arti

kualitas,kuantitas, dan keamanan).

2) Melengkapi para karyawan dengan sumber daya manusia yang

diperlukan untuk menjalankan tugasnya.

3) Mengkomunikasikan kepada karyawan tentang apa yang

diharapkan dari mereka.

4) Memberikan susunan imbalan atau hadiah yang sepadan untuk

mendorong prestasi.

5) Mendelegasikan wewenang apabila diperlukan dan

mengundang partisipasi apabila memungkinkan.

6) Menghilangkan hambatan untuk pelaksanaan pekerjaan yang

efektif.

7) Menilai pelaksanaan pekerja dan mengkomunikasikan

hasilnya.

22
Menunjukan perhatian kepada bawahan, yang penting dalam hal

ini adalah tanggung jawab dalam memadukan seluruh kegiatan dan

mencapai tujuan organisasi tersebut secara harmonis sehingga

tercapainya tujuan organisasi yang efektif dan efisien.

6. Ciri-ciri Kepemimpinan

Menurut Samsudin (2010: 293-294), menyatakan bahwa

karakteristik pimpinan yang efektif adalah sebagai berikut:

a. Keinginan untuk Menerima Tanggung Jawab

Seorang pemimpin yang menerima kewajiban untuk mencapai

suatu tujuan berarti bersedia bertanggung jawab pada pimpinannya

atas segala yang dilakukan bawahannya.

b. Kemampuan untuk “Perceptive”

Perceptive adalah menunjukkan kemampuan untuk mengamati atau

menemukan kenyataan dari suatu lingkungan. Setiap pimpinan

harus mengenal tujuan organisasi sehingga ia dapat bekerja untuk

membantu mencapai tujuan tersebut.

c. Kemampuan Bersikap Objektif

b. Objektivitas adalah kemampuan untuk melihat suatu peristiwa atau

merupakan perluasan dari kemampuan persepsi. Objektivitas

membantu pimpinan untuk meminimalkan faktor-faktor emosional

dan pribadi yang mungkin mengaburkan realitas.

23
c. Kemampuan untuk Menentukan Prioritas

Kemampuan ini sangat diperlukan karena pada kenyataannya

masalah-masalah yang harus dipecahkan bukan datang satu per

satu, melainkan datang bersamaan dan berkaitan antara satu dengan

yang lainnya.

d. Kemampuan untuk Berkomunikasi

Kemampuan untuk memberikan dan menerima informasi

merupakan keharusan bagi seorang pemimpin. Oleh karena itu,

pemberian perintah dan penyampaian informasi kepada orang lain

mutlak perlu dikuasai.

7. Indikator Kepemimpinan

Menurut Veitzhal Rivai (2013:31) seorang pemimpin yang etis

perilakunya mengacu pada norma – norma etika karakteristik perilaku

etis antara lain :

a. Kepedulian terhadap tugas

minat atau ketertarikan seseorang untuk membantu dan

melaksanakan pekerjaan.

b. Tanggung jawab

Menyatakan seberapa besar pegawai menerima dan melaksanakan

pekerjaan.

c. Ketegasan

Ketegasan dalam menghadapi bawahan dan menghadapi ketidak

tentuan sangat penting bagi seorang pemimpin.

24
d. Kepercayaan diri

Kondisi mental atau psikologi diri seseorang yang memberi

keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan suatu

tindakan.Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan merupakan kemampuan dari seorang yang disebut

pemimpin atau orang yang dipercaya lebih sebagai pemimpin

untuk mempengaruhi dan mengajak para anggota atau bawahannya

dalam organisasi maupun perusahaan untuk melakukan sesuatu

yang diinginkan oleh seorang pemimpin agar tercapainya tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.1.4 Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Kinerja seseorang karyawan merupakan hal yang bersifat

individual, karena setiap karyawan mempunyai tingkat kemampuan yang

berbeda- beda dalam mengerjakan tugasnya. Pihak manajemen dapat

mengukur karyawan atas kerjanya berdasarkan kinerja masing-masing

karyawan. Organisasi atau perusahaan, kinerjanya lebih tergantung pada

kinerja dari individu tenaga kerja. Ada banyak cara untuk memikirkan

tentang jenis kinerja yang dibutuhkan para tenaga kerja untuk suatu

perusahaan agar dapat berhasil diantaranya dengan mempertimbangkan

tiga elemen yaitu produktivitas, kualitas dan pelayanan.

Beberapa pakar pun memiliki pandangan masing-masing

mengenai kinerja yaitu:

25
Menurut Wirawan (2012:102), “kinerja merupakan hasil kerja

yang dicapai pegawai dalam mengemban tugas dari pekerjaan yang

berasal dari organisasi”.

Menurut Hasibuan (2014:34). “kinerja adalah suatu hasil kerja

yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang di

bebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan

kesungguhan serta waktu”.

Menurut Milner dalam tulisan sutrisno (2015:170), kinerja

adalah bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan berperilaku

sesuai dengan tugas yang dibebankan kepadanya. Yang berarti suatu

peran dalam organisasi, baik organisasi pemerintah maupun organisasi

privat.

Menurut Colquitt (2017:2) kinerja adalah nilai serangkaian

perilaku pekerja yang memberikan kontribusi, baik secara positif maupun

negatif pada penyelesaian tujuan organisasi.

Menurut Gibson (2017:374) mengemukakan bahwa kinerja

adalah hasil dari pekerjaan yang berkaitan dengan tujuan organisasi

seperti kualitas, efisiensi dan kriteria lain dari efektivitas.

Dari pengertian yang telah disebutkan diatas, pada dasarnya

kinerja karyawan merupakan perbuatan seseorang dalam melaksanakan

untuk mencapai hasil tertentu. Yang telah ditetapkan oleh organisasi.

Kinerja juga menekankan kepada apa yang dihasilkan dari fungsi-fungsi

suatu pekerjaan atau apa yang keluar. Namun sebenarnya kinerja itu

26
sendiri mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja,

tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Dengan

demikian kinerja karyawan mencakup tentang pekerjaan yang dilakukan

karyawan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut, apa yang di

kerjakan, serta bagaimana cara karyawan tersebut mengerjakanya.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

Bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kinerja kerja

karyawan, sehingga kinerjanya membaik atau bahkan memburuk atau

menurun. Faktor-faktor ini pula mempengaruhi penilaian manajemen

sumber daya manusia terhadap setiap individu yang ada pada perusahaan

atau organisasi.

Menurut Robert L. Mathis Dan Jhon H. Jackson (2011:113) ada

tiga faktor yang dapat mempengaruhi kinerja individu diantaranya

adalah:

a. Kemampuan individu seperti bakat, minat, dan kemampuan.

b. Tingkat usaha yang dicurahkan seperti motivasi, etika kerja,

kehadiran dan rancangan tugas.

c. Dukungan organisasi seperti pelatihan dan pengembangan

peralatan dan teknologi, standar kerja, manajemen dan rekan kerja.

Kinerja bertujuan untuk mengetahui hasil dari tugas yang sudah

diberikan kepada karyawan, selain itu tujuan dari kinerja juga untuk

mengetahui tingkat keberhasilan dari perusahaan dalam mencapai

tujuannya. Tidak hanya bertujuan itu saja, kinerja juga bertujan untuk

27
menyusun pengustrategi yang akan diambil oleh perusahaan untuk

mencapai target yang lebih tinggi.

3. Konsep pengukuran kerja

Salah satu masalah utama yang melekat pada seorang pemimpin

adalah masalah kinerja, kinerja dapat diukur dengan cara

membandingkan antara hasil actual dengan sasaran atau tujuan strategis.

Menurut Sudaryono (2014:78) pengukuran kinerja dipengaruhi oleh

perilaku kerja, beberapa hal yang terkait prilaku kerja ditentukan oleh:

a. Tatanan kerja yang sesuai dengan konteks tugas pekerjaan yang

berarti program kerja yang telah ditentukan, mempunyai konteks

dengan uraian tugas yang dikerjakan.

b. Prilaku (behavior) dalam pekerjaan

Bahwa setiap pemimpin dalam menjalankan tugas dan

pekerjaannya harus mempunyai disiplin, taat dan santun. Hasil

kerja yang baik dan benar, berarti setiap pekerjaan yang

dibebankan kepada seorang pemimpin dapat diselesaikan dengan

baik, benar dan tepat.

c. Berkompetensi (professional) dalam bidang kerjanya

Setiap pemimpin dalam menyelesiakan tugas dan pekerjaanya

harus bekerja secara professional sesuai dengan kemampuan atau

ilmu yang diperolehnya baik melalui pendidikan formal maupun

nonformal.

28
d. Tuntas (mastery) dalam menjalankan agenda kerjanya

Bahwa pekerjaan yang telah direncanakan dalam agenda kerjanya

harus segera diselesaikan atas dasar skala prioritas sesuai dengan

beban tugas pemimpin tanpa menunda – nunda lagi.

Dalam uraian di atas bahwasaya pengukuran kinerja merupakan

suatu metode untuk menilai suatu kemajuan yang telah dicapai

dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Suatu

pengukuran kinerja tidak semata – mata sebagai alat untuk memberikan

penghargaan maupun hukuman akan tetapi berperan sebagai alat

komunikasi manajemen yang dapat memperbaiki kinerja organisasi agar

lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

4. Penilaian Kinerja Kerja

Penilaian kinerja merupakan faktor penting untuk suksesnya

manajemen kinerja. Meskipun penilaian kinerja hanyalah salah satu

unsur manajemen kinerja, sistem tersebut sangatlah penting karena

mencerminkan secara langsung strategi organisasi. Menurut Suparyadi

(2015:306), menjelaskan penilaian kinerja harus mampu menghasilkan

potret apa adanya tentang kinerja karyawan, yang mampu memberikan

penjelasan secara utuh baik tentang sisi positif maupun sisi negative atas

kinerja karyawan.

Sedangkan menurut Robbins dalam tulisan Sutrisno (2015:180),

kinerja merupakan wujud kerja yang dihasilkan oleh seseorang. Kinerja

digunakan sebagai dasar penilaian atau evaluasi dan sistem yang

29
merupakan kekuatan penting untuk mempengaruhi perilaku karyawan.

Melalui penilaian tersebut maka dapat diketaui kondisi sebenarnya

tentang bagaimana kinerja karyawan. Penilaian kerja harus dilakukan

secara teratur dan terus menerus. Dan penilaian bukan hanya untuk

mengukur kinerja.

5. Indikator kinerja

Indikator Kinerja Karyawan Menurut Mangkunegara dalam

Darmawan (2013:193) Adalah Sebagai Berikut:

a. Kualitas kerja

Output, ketelitian, keterampilan, dan kebersihan.

b. Kuantitas kerja

Output, dan perlu diperhatikan juga seberapa cepat dapat

menyelesaikan pekerjaan.

c. Kehandalan

Mengikuti intruksi, inisiatif, hati-hati, kerajinan dan kedisiplinan.

d. Sikap

Sikap terhadap karyawan lain serta kerja sama

2.2 Penelitian Terdahulu

Menurut Triono (2019:12) “penelitian terdahulu adalah upaya peneliti

untuk mencari perbandingan dan selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru

untuk peneltiain selanjutnya di samping itu kajian terdahulu membantu penelitian

dapat memposisikan penelitian serta menujukkan orsinalitas dari penelitian”. Pada

bagaian ini peneliti mencamtumkan berbagai hasil penelitian terdahulu terkait

30
dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian membuat ringkasannya, baik

penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan.

Selain sebagai data pendukung, atau temuan – temuan seperti jurnal

melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat penting

sebagai dasar atau ajuan peneliti dalam menulis. Penelitian terdahulu yang releven

dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini merupakan salah

satu data pendukung. Adapun beberapa penelitian terdahulu tersebut yaitu:

Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu

No Nama / Tahun Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian

1 Munika Peranan Jenis penelitian dari hasil penelitian


Maduratna Kepemimpinan ini menunjukan bahwa kepala
(2013) Kepala Sekolah adalah deskriptif sekolah SDN 015
eJournal Dalam kualitatif dan Samarinda melaksanakan
Administrasi Meningkatkan menggunakan perananya sebagai
Negara, 2013, Efektivitas teknik Purposive pendidik dengan
1 (1): 70-84 Kerja Guru Dan Sampling. menciptakan iklim sekolah
ISSN 0000- Pegawai Di yang kondusif dan
0000. Sekolah Dasar memberikan dorongan dan
Negeri 015 nasehat.
Samarinda

2 Abdulhalil Hi. Peran Dalam penelitian Berdasarkan hasil


Ibrahim, Rasid Kepemimpinan ini menggunakan penelitian, dapat
Pora, dan Camat Dalam jenis penelitian disimpulkan bahwa
Afgani Pora Meningkatkanki deskriptif dengan peranan kepemimpinan
(2020) Jurnal nerja teknik analisis Camat dalam
Government of Pegawai(Studi Di data kualitatif. meningkatkan kinerja
Archipelago Kantor Kecamatan pegawai di lingkungan
JGOA Volume Mangoli kerja KantorKecamatan
I Nomor 1. Tengahkabupate n Mangoli Tengah
Kepulaun Sula) Kabupaten Kepulauan
Sula menunjukkan
indikasi cukup baik.

31
No Nama / Tahun Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian

3 Teguh Analisis Gaya Dalam penelitian berdasarkan hasil


Wahyono Kepemimpinan ini menggunakan penelitian menunjukan
(2019) Jurnal pada perusahaan jenis penelitian
kepemimpinan di Pt.
Manejemen kimia farma deskriptif Kimia farma (persero) Tbk
Tools Vol. 11 (persero), TBK. kuantitatif tanpa tergolong baik, hal ini
No. 2. menggunakan menunjukan bahwa
analisis statistik.
pemimpin telah
menjalankan fungsi
kepemimpinan dengan
baik
4 Agus Heri Pengaruh gaya Penelitian ini Hasil penelitian
Prayatna dan kepemimpinan merupakan menujukan gaya
made Subudi ( terhadap stress penelitian kepemimpinan
Jurnal kerja dan kepuasan asosiatif, berpengaruh negative dan
Manajemen kerja karyawan menggunakan signifikan terhadap stress
Universitas pada fave hotel metode kuantitatif kerja, sedangkan gaya
Udayana. Vol. seminyak. serta kepemimpinan
5 No. 2 2016) menggunakan berpengaruh positif dan
metode sensus signifikan terhadap
dalam kepuasan kerja.
menentukan
sampel.

32
No Nama / Tahun Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian

5 Ismie Fauziah Gaya penelitian ini berdasarkan hasil


Sutisna Jurnal kepemimpinan menggunakan penelitian bahwa Gaya
kajian dalam mendukung jenis penelitian kepemimpinan yang
pendidikan perilaku organisasi kualitatif. Dengan diterapkan perusahaan
ekonomi dan di PT. Kerry melalui metode yaitu cara pemimpin
ilmu ekonomi, ingredients penelitian ini dalam menyikapi atau
Volume 7 No Indonesia pada dapat mengatasi masalah-
2: Hal 158-166 masa pandemi menganalisis data masalah yang ada dengan
(2020) COVID- 19 yang didapat dari menerapkan protokol
lapangan secara kesehatan yang sudah
detail. ditetapkan dan juga
memberlakukan karyawan
untuk work from home.
selain work from home
pemimpin tidak
mengizinkan untuk
melakukan pertemuan
langsung atau kontak fisik
langsung agar tidak
menyebar luaskan virus
corona.

6 Iin Nurkalina Pengaruh Dalam penelitian Hasil penelitian ini adalah


(2018) kepemimpinan ini menggunakan adanya Pengaruh yang
2014055823 kepala sekolah metode signifikan antara
Jurnal terhadap kinerja kuantitatif. kepemimpinan kepala
Manajemen, guru pada smpn 12 Metode analaisa sekolah terhadap kinerja
Fakultas kota tangerang data yang di guru pada smpn 12 kota
Ekonomi, selatan. gunakan untuk tangerang selatan.
Universitas menghitung
Pamulang, adalah
Tangerang menggunakan uji
Selatan validitas, uji
reliabelitas, uji
analisis korelasi,
analisis regresi
linear sederhana,
koefisien
determinasi dan
uji signifikasi.

33
No Nama / Tahun Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian

7 Fajar Pengaruh Metode Hasil penelitian ini adalah


Nurhidayat, kepemimpinan, pengumpulan data adanya pengaruh positif
Jurnal Skripsi motivasi kerja, dan yang dipakai dan signifikan antara
Universitas disiplin kerja dalam penelitian kepemimpinan, motivasi
Negeri terhdap kinerja ini yaitu kerja, dan disiplin kerja
Semarang perangkat desa. menggunakan terhadap kinerja perangkat
(2017) angket/kuesioner. desa di Kantor Kepala
Analisis data Desa wilayah selatan
menggunakan Kecamatan Pangkah
metode analisis Kabupaten Tegal baik
deskriptif secara simultan maupun
persentase, uji parsial.
asumsi klasik,
analisis regresi
linier berganda,
dan uji hipotesis
dengan bantuan
program SPSS.
8 Reza Hafikar peran pemimpin penelitian ini hasil penelitian
Suardi, skripsi dalam menggunakan menunjukan bahwa peran
universitas meningkatkan jenis penelitian kepala PKP2A II LAN
hasanudin kinerja pegawai kualitatif bersifat Makassar dalam
Fakultas ilmu (studi kasus : deskriptif, teknik meningkatkan kinerja
sosial dan ilmu pkp2a Ii Lembaga pengumpulan data pegawai pada kantor
politik (2017) Administrasi dilakukan dengan PKP2A II LAN Makassar
Negara (LAN) kota teknik observasi, senantiasa melakukan
Makassar wawancara, dan perannya sebagai
studi dokumen. interpersonal role, decision
making dan information
role dalam meningkatkan
kinerja pegawai pada
kantor PKP2A II LAN
Makassar.

34
No Nama / Tahun Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian

9 Margono Efektivitas penelitian ini berdasarkan hasil


Mitrohardjono, kebijakan menggunakan penelitian menunjukan
dan Anti pemimpin dalam jenis penelitian efektivitas yang berkaitan
Ningsihwati peningkatan kinerja kualitatif. Teknik dengan kinerja perusahaan
Jurnal karyawan pada PT. pengumpulan sangat efektif kebijakan
Tahdzibi, Asuransi Jiwa datanya dilakukan pemimpin terhadap
Volume 4 No Syariah dengan observasi pembinaan, pelatihan,
1: Hal 29-40 Bumiputera dan interview pengembangan, dan
(2019) secara terstruktur, permberdayaan karyawan
sedangkan teknik dan terbukti meningkatkan
pengelolaan kinerja dan banyak
datanya dengan karyawan yang
cara triangulasi berprestasi.
(gabungan).

10 Rizki Pratama, Gaya peneliti ini berdasarkan hasil


Skripsi Kepemimpinan menggunakan penelitian menunjukan
universitas perempuan dalam jenis penelitian gaya kepemimpinan yang
islam Negara meningkatkan kualitatif dengan dilakukan camat
sulthan thaha kinerja pegawai ( pengumpulan data menggunakan pola
Saifudin Studi di Kantor melalui observasi, komunikasi yang baik
Jambi, fakultas Kecamatan Paal wawancara, dan serta pendekatan kepada
Syariah (2020) Merah Kota Jambi dokumentasi bawahan. Dan kinerja
Provinsi Jambi) pegawai dikantor
Kecamatan Paal Merah
Kota Jambi ada
peningkatan yang
signifikan serta
bertanggung jawab dalam
menyelesaikan tugasnya
sesuai peraturan menteri
aparatur negara dan
reformasi birokrasi Ri
Nomer 53 tahun 2014
dengan cara
membandingkan antara
realisasi capaian indikator
kinerja sasaran yang telah
ditetapkan dalam
perjanjian kerja.

35
2.3 Kerangka Berpikir

Menurut Sugiyono (2013:89) kerangka berfikir merupakan sintesa

tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan, selanjutnya

dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang

hubungan antar variabel yang diteliti. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini

adalah

Dalam instansi pemerintahan , manusia merupakan sumber daya yang

sangat penting. karena sumber daya manusia adalah faktor penggerak utama

dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan instansi. Oleh karena itu, instansi

pemerintahan harus adanya peran kepemimpinan yang baik agar meningkatkan

kinerja pegawai dapat maksimal. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja

pegawai, salah satunya adalah kepemimpinan kinerja.

2.3.1 Analisis Antar Variabel


1. Analisis Kepemimpinan terhadap kinerja pegawai

Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang di bebankan kepadanya didasarkan atas

kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu Hasibuan

(2014:34). Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai salah

satunya peran kepemimpinan. keberadaan peran kepemimpinan

berpengaruh kuat terhadap jalannya organisasi dan kelangsungan hidup

organisasi. Untuk mencapai semua itu seorang pemimpin harus

mempunyai kemampuan dan keterampilan kepemimpinan dalam

36
melakukan pengarahan kepada bawahannya untuk mencapai tujuan suatu

organisasi.

Berdasarkan penelitian Munika Maduratna peranan

kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan efektivitas kerja guru

dan pegawai di sekolah dasar negeri 015 Samarinda, menyatakan bahwa

kepala sekolah SDN 015 Samarinda melaksanakan perananya sebagai

pendidik dengan menciptakan iklim sekolah yang kondusif dan

memberikan dorongan dan nasehat.

Berdasarkan penelitian Abdulhalil Hi. Ibrahim, Rasid Pora,

dan Afgani Pora yang berjudul Peran Kepemimpinan Camat Dalam

Meningkatkanki nerja Pegawai(Studi Di Kantor Kecamatan Mangoli

Tengah kabupaten Kepulaun Sula). Menyatakan bahwa peranan

kepemimpinan Camat dalam meningkatkan kinerja pegawai di

lingkungan kerja Kantor Kecamatan Mangoli Tengah Kabupaten

Kepulauan Sula menunjukkan indikasi cukup baik.

Berdasarkan penelitian Teguh Wahyono yang berjudul Analisis

Gaya Kepemimpinan pada perusahaan kimia farma (persero), TBK.

Menyatakan bahwa kepemimpinan di Pt. Kimia farma (persero) Tbk

tergolong baik, hal ini menunjukan bahwa pemimpin telah menjalankan

fungsi kepemimpinan dengan baik.

Berdasarkan penelitian Agus Heri Prayatna dan made Subudi

yang berjudul Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap stress kerja dan

kepuasan kerja karyawan pada fave hotel seminyak. Menyatakan bahwa

37
Hasil penelitian menujukan gaya kepemimpinan berpengaruh negative

dan signifikan terhadap stress kerja, sedangkan gaya kepemimpinan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.

Berdasarkan penelitian Ismie Fauziah Sutisna yang berjudul

Gaya kepemimpinan dalam mendukung perilaku organisasi di PT. Kerry

ingredients Indonesia pada masa pandemi COVID- 19. Menyatakan

bahwa Gaya kepemimpinan yang diterapkan perusahaan yaitu cara

pemimpin dalam menyikapi atau mengatasi masalah-masalah yang ada

dengan menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan dan juga

memberlakukan karyawan untuk work from home. selain work from

home pemimpin tidak mengizinkan untuk melakukan pertemuan

langsung atau kontak fisik langsung agar tidak menyebar luaskan virus

corona.

Berdasarkan penelitian Iin Nurkalina yang berjudul Pengaruh

kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru pada smpn 12 kota

tanggerang selatan, menyatakan bahwa hasil penelitian ini adalah adanya

pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap

kinerja guru pada SMPN 12 Kota Tangerang Selatan.

Berdasarkan penelitian Fajar Nurhidayat yang berjudul

Pengaruh kepemimpinan, motivasi kerja, dan disiplin kerja terhdap

kinerja perangkat desa. Menyatakan bahwa Hasil penelitian ini adalah

adanya pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan, motivasi

kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja perangkat desa di Kantor

38
Kepala Desa wilayah selatan Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal baik

secara simultan maupun parsial.

Berdasarkan penelitian Reza Hafikar Suardi yang berjudul peran

pemimpin dalam meningkatkan kinerja pegawai (studi kasus : pkp2a Ii

Lembaga Administrasi Negara (LAN) kota Makassar. Menyatakan

bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa peran kepala PKP2A II LAN

Makassar dalam meningkatkan kinerja pegawai pada kantor PKP2A II

LAN Makassar senantiasa melakukan perannya sebagai interpersonal

role, decision making dan information role dalam meningkatkan kinerja

pegawai pada kantor PKP2A II LAN Makassar.

Berdasarkan penelitian Margono Mitrohardjono, dan Anti

Ningsihwati yang berjudul Efektivitas kebijakan pemimpin dalam

peningkatan kinerja karyawan pada PT. Asuransi Jiwa Syariah

Bumiputera. Menyatakan bahwa efektivitas yang berkaitan dengan

kinerja perusahaan sangat efektif kebijakan pemimpin terhadap

pembinaan, pelatihan, pengembangan, dan permberdayaan karyawan dan

terbukti meningkatkan kinerja dan banyak karyawan yang berprestasi.

Berdasarkan penelitian Rizki Pratama yang berjudul Gaya

Kepemimpinan perempuan dalam meningkatkan kinerja pegawai ( Studi

di Kantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi Provinsi Jambi).

Menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang dilakukan camat

menggunakan pola komunikasi yang baik serta pendekatan kepada

bawahan. Dan kinerja pegawai dikantor Kecamatan Paal Merah Kota

39
Jambi ada peningkatan yang signifikan serta bertanggung jawab dalam

menyelesaikan tugasnya sesuai peraturan menteri aparatur negara dan

reformasi birokrasi Ri Nomer 53 tahun 2014 dengan cara

membandingkan antara realisasi capaian indikator kinerja sasaran yang

telah ditetapkan dalam perjanjian kerja.

Berdasarkan uraian diatas, kerangka berpikir pada penelitian ini

di ilustrasikan pada gambar 2.1 dibawah ini:


Peran kepemimpinan dalam meningkatkan Kinerja pegawai Kecamatan
Ciputat Timur Tangerang Selatan

Kepemimpinan Kinerja ( Y)
1. Kualitas kerja
1. Kepedulian terhadap tugas 2. Kuantitas kerja
2. Tanggung jawab 3. Kehandalan
3. Ketegasan 4. Sikap
4. Kepercayaan diri ( Menurut
( Menurut Veitzhal Rivai Mangkunegara dalam
(2013:31) Darmawan (2013:193
Fungsi pokok kepemimpinan Faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai
a) Kemampuan individu seperti bakat,
1. Fungsi instruktif minat, dan kemampuan.
2. Fungsi konsultatif b) Tingkat usaha yang dicurahkan seperti
motivasi, etika kerja, kehadiran dan
3. Tanggung jawab dan rancangan tugas.
wewenang c) Dukungan organisasi seperti pelatihan
kepemimpinan dan pengembangan peralatan dan
teknologi, standar kerja, manajemen
Menurut Rivai (2013:85) dan rekan kerja.
Menurut Robert L. Mathis Dan Jhon H.
Jackson (2011:113)

Penilaian Kinerja

Hasil Penelitian

Gambar 2. 1
Kerangka Berpikir

40
2.4 Proporsi Penelitian

Perumusan proposisi adalah pernyataan yang diterima secara

sementara sebagai suatu kebenaran dari sebuah penelitian terhadap fenomena

yang terjadi. Berdasarkan kerangka berpikir dan landasan teori yang ada, maka

proposisi penelitian adalah sebagai berikut :

1. Analisis peran kepemimpinan yang di implementasikan perlu diketahui

peran pentingnya dalam meningkatkan kinerja pegawai.

2. Peran kepemimpinan yang dilakukan diharap dapat meningkatkan kinerja

karyawan.

3. Faktor-faktor yang dapat menghambat dalam pelaksanaan peran

kepemimpinan dan kinerja pegawai Kecamatan Ciputat Timur akan

diidentifikasi.

41
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, yaitu data yang

dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka. Menurut Bogdan

dan Taylor dalam Moleong (2012: 4) “penelitian kualitatif adalah prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang dan perilaku yang diamati”.

Menurut Sugiyono (2013:137) menjelaskan mengenai data primer dan data

sekunder bahwa:

1. Sumber Primer adalah data yang diperoleh secara langsung meliputi

dokumen – dokumen perusahaan berupa sejarah perkembangan

perusahaan, struktur organisasi, dengan mengamati atau mewawancarai.

Sebelum dilakukannya wawancara peneliti melakukan observasi dilokasi

untuk mendapat informasi tentang kondisi lokasi penelitian. Peneliti

menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung pada Kantor

Kecamatan Ciputat Timur.

2. Data sekunder adalah data yang diperlukan untuk mendukung hasil

penelitian berasal dari literatur, artikel dan berbagai sumber lainnya yang

berhubungan dengan penelitian. Peneliti menggunakan data sekunder ini

untuk memperkuat penemuan dan melengkapi informasi yang telah

dikumpulkan melalui wawancara.

42
Dari definisi di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sumber data

primer merupakan data yang langsung dapat dan disajikan sebagai sumber dari

penelitian dan pengamatan secara langsung pada objek atau perusahaan tempat

penulis melakukan penelitian, dimana dilakukan dengan cara penelitian lapangan

melalui observasi dan wawancara melalui pihak kecamatan langsung.

Sedangkan dari definisi sumber data sekunder di atas penulis dapat

menyimpulkan bahwa sumber data sekunder merupakan data yang diperoleh

secara tidak langsung atau melalui sumber lain yang sudah tersedia sebelum

penulis melakukan penelitian. Yang dikategorikan sebagai data sekunder,

misalnya melalui catatan atau arsip perusahaan dengan cara membaca,

mempelajari dan memahaminya.

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan oleh penulis adalah

sumber data primer dan sumber data sekunder. Dimana sumber data primer adalah

data yang diperoleh secara langsung yang dikumpulkan melalui survey lapangan

dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh secara langsung di

Kecamatan Ciputat Tangeranng Selatan. Seperti melalui wawancara kepada

Pegawai Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan.

Sedangkan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung atau melalui sumber lain yang sudah tersedia sebelum penulis

melakukan penelitian. Yang dikategorikan sebagai data sekunder, yaitu melalui

profil kecamatan.

Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi

social situation atau situasi sosial yaitu kesinambungan antara tempat (place),

43
pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. Pada

situasi sosial peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity) orang-

orang (actors) yang ada pada tempat (place) tertentu Sugiyono (2013: 215).

Berikut Kriteria Populasi dalam penelitian ini:

1. Pria atau wanita

2. Jabatan minimal staff

3. Berusia 20 tahun keatas

4. Pendidikan minimal D3

5. Pengalaman kerja minimal lebih dari 1 tahun

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi dalam penulisan skripsi ini,

penulisan mengadakan penelitian dilakukan di Kecamatan Ciputat Timur

Tanggerang Selatan yang beralamat di Jalan WR Supratman No. 66,

Kelurahan Pondok Ranji, Ciputat, Kota Tanggerang Selatan, Banten

15412

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi ini

dilakukan selama satu bulan, yang di mulai pada bulan Agustus s/d Juni

2022.

44
Tabel 3. 1
Waktu Penelitian

Bulan Agu Bulan Okt Bulan Nov Bulan Des Bul Mei Bulan Juni
No kegiatan Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu Ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Tahap persiapan
pengajuan ijin penelitian
1 Penyusunan Judul

Seminar Proposal Skripsi

tahap pelaksanaan
pengumpulan data
2
analisis data
perumusan hasil penelitian
Tahap penyelesaian
3 penulisan Skripsi
Revisi dan Editing skripsi

3.3 Instrument Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

kualitatif dengan model penelitian fenomenologi. Pendekatan kualitatif adalah

penelitian data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan berasal

dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan

dokumen resmi lainnya.

Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang

dapat diamati.

Pendekatan fenomenologi bertujuan menggambarkan makna dari

pengalaman hidup yang dialami oleh beberapa individu, tentang konsep fenomena

tertentu, dengan mengeksplorasi struktur kesadaran manusia. Jadi disini peneliti

ingin mengetahui makna dari pengalaman yang dialami oleh para pegawai terkait

45
dengan peran pemimpin dan kinerja melalui studi fenomenologi ini.

Fenomenologi berusaha untuk mengungkap dan mempelajari serta

memahami suatu fenomena berserta konteksnya yang khas dan unik yang dialami

oleh individu hingga tataran “keyakinan” individu yang bersangkutan. Dengan

demikian mempelajari dan memahaminya haruslah berdasarkan sudut pandang,

paradigma dan keyakinan langsung dari individu yang bersangkutan sebagai

subjek yang mengalami langsung.

Dalam sumber daya manusia, fenomenologi lebih ditunjukan untuk

mendapatkan kejelasan suatu fenomena yang terjadi dalam situasi natural yang

dialami oleh individu setiap harinya Ghony & Fauzan (2012:58). Fokus model

pendekatan fenomenologi adalah pengalaman yang dialami oleh individu.

Bagaimana individu memaknai pengalamannya tersebut berkaitan dengan

fenomena tertentu yang sangat berarti bagi individu yang bersangkutan.

Pengalaman yang dibahas disini bukan sekedar pengalaman biasa, melainkan

pengalaman yang berkaitan dengan struktur dan tingkat kesadaran individu

secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, model pendekatan

fenomenologi memfokuskan pada pengalaman pribadi individu, subjek

penelitiannya adalah orang yang mengalami langsung kejadian atau

fenomena yang terjadi, bukan individu yang hanya mengetahui suatu fenomena

secara tidak langsung atau melalui media tertentu Ghony & Fauzan (2012:59).

46
3.4 Unit Analisis

Menurut Yin (2014:30), “Unit analisis merupakan salah satu komponen

dari penelitian kualitatif. Secara fundamental, unit analisis berkaitan dengan

masalah penentuan apa yang dimaksud dengan kasus dalam penelitian. Dalam

studi kasus klasik, kasus mungkin bisa berkenaan dengan seseorang, sehingga

perorangan merupakan kasus yang akan dikaji, dan individu tersebut unit analisis

primernya”.

Berdasarkan definisi di atas, Maka yang menjadi unit analisis individu

adalah Pegawai kecamatan Ciputat Timur, sedangkan yang menjadi unit analisi

non individu adalah Kecamatan Ciputat Timur Tanggerang Selatan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan Teknik purposive sampling.

Menurut Sugiyono (2012:126), “Teknik purposive sampling yaitu Teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Dan penulis mengambil sampel

atau narasumber yang dianggap penting dan paling mengetahui tentang apa yang

kita harapkan sehingga akan memudahkan penulis dalam menjelajahi obyek atau

situasi social yang di teliti.

Dengan demikian, penulis mengambil informasi dari pegawai yang ada

pada Kecamatan Ciputat Timur dengan data pegawai yang bekerja yaitu sebanyak

34 orang, dan adapun Key Informan adalah staff dan kepala Camat kecamatan

Ciputat timur dengan alasan yang mendasari dalam pemilihan Key Informan

adalah karyawan yang memiliki masa kerja terlama dan Jabatan tinggi di

kecamatan Ciputat timur.

Adapun karakteristik karyawan sebagai berikut:

47
1. Status jabatan tertinggi di kecamatan

2. Masa kerja yang ditempuh minimal 5 tahun

3. Karyawan dengan Pendidikan lulusan S1

3.5 Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono ((2013:224), “yaitu Teknik

pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data, berikut ada empat

macam Teknik pengumpulan data”.

1. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2013:231), “mendefiniskan

interview sebagai berikut. "a meeting of two persons to exchange

information and idea through question and responses, resulting in

communication and joint construction of meaning about a particular

topic". Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan

makna dalam suatu topik tertentu.

Dalam proses wawancara dimungkinkan terjadinya wawancara

interaktif antara peneliti dan informan. Percakapan dilakukan oleh dua

pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan

tersebut. Dalam penelitian kualitatif wawancara menjadi metode

pengumpulan data yang utama. Sebagian besar data diperoleh melalui

wawancara.

48
2. Observasi

Menurut Nasution dalam Sugiyono (2013:226), “menyatakan

bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan”. Para ilmuwan

hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan

sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-

benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh

(benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas. Dalam

pelaksanaannya peneliti mengamati kegiatan yang dilakukan oleh subjek

dan mengamati subjek dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti

selama wawancara berlangsung.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dalam hal dokumen

Bogdan dalam Sugiyono (2013:240) menyatakan "In most tradition of

qualitative research, the phrase personal document is used broadly to refer

to any first person narrative produced by an individual which describes his

or her own actions, experience and belief”.

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang foto atau

gambar kehidupan dari objek penelitian. Dengan demikian, peneliti mencari

data dari berbagai sumber melalui buku kajian ilmiah, makalah dan dari

sumber lainnya yang mendukung peneliti dalam menyelesaikan penelitian.

49
Bila di lihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat

menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.

a. Sumber data

1) Sumber data primer


Sumber data primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data

2) Sumber data sekunder


Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2013:225).

4. SWOT Analisis

Analisis yang dipakai adalah model analisis SWOT (Strengths,

Weakness, Opportunities, Threat). Strengths (kekuatan) dan weakness

(kelemahan) keduanya merupakan faktor internal dari Kecamatan Ciputat

Timur. Sedangkan Opportunities (peluang) dan Threat (ancaman)

merupakan faktor eksternal dari Kecamatan Ciputat Timur. dalam buku

Personal SWOT Analiysis, Penentuan indikator tersebut disusun

berdasarkan tujuan yang ingin dicapai pada masa yang akan datang.

Selanjutnya lakukan evaluasi terhadap faktor internal, yaitu semua

kekuatan dan kelemahan yang kita miliki. Penentuan indikator peluang dan

ancaman disusun berdasarkan tujuan kita dalam membuat analisis SWOT.

Setelah masing-masing indikator SWOT ditentukan, langkah selanjutnya

adalah membentuk formulasi strategi dengan menggabungkan S dengan O,

W dengan O, S dengan T, W dengan T.

50
Sebelum melakukan pilihan strategi, kita harus mengetahui

pengertian masing-masing kuadran dari hasil pergabungan, yaitu SO

strategi, WO strategi, ST strategi, dan WT strategi.

Kuadran SO adalah strategi yang menggunakan seluruh kekuatan

yang kita miliki untuk merebut peluang.

Kuadran WO adalah strategi yang meminimalkan kelemahan untuk

merebut peluang.

Kuadran ST adalah strategi yang disusuun dengan menggunakan

seluruh kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang akan

terjadi.

Kuadran WT adalah strategi yang disusun dengan meminimalkan

kelemahan untuk menghindari ancaman.

Setelah kita memahami pengertian masing-masing kuadranpada

matriks SWOT, langkah selanjutnya adalah membuat formulasi yang tepat.

Pilihan strategi didasarkan atas kecocokan perhitungan bobot dan rating

analisis SWOT.

Dalam buku personal SWOT analysis yang ditulis oleh Freddy

Rangkuti (2015: 10) Cara perhitungan bobot dan rating analisis SWOT

adalah sebagai berikut:

Cara perhitungan total bobot yaitu terdiri atas kekuatan dan

kelemahan. Nilai bobot ditentukan berdasarkan tingkat kepentingan atau

urgensi penanganan, besarnya dimulai dari 1 sampai 5 (1 adalah tidak

51
penting dan 5 adalah sangat penting) bobot kekuatan ditambah dengan

bobot kelemahan harus berjumlah 100% atau1.

Cara perhitungan rating adalah antisipasi kita terhadap perubahan

yang akan terjadi tahun depan atau beberapa tahun kedepan. Nilainya di

mulai dari 1 sampai 4. Nilai 1 diberikan jika indicator kekuatan saat ini

diasumsikan semakin menurun pada tahun depan. Sedangkan nilai 4

diberikan apabila kita memiliki asumsi bahwa indikator kekuatan tersebut

akan bertambah kuat disbanding dengan perubahan yang terjadi. Jika

indikator kekuatan saat ini sama dengan yang akan terjadi tahun depan,

diberikan nilai 2.

Pemberian rating untuk indikator kelemahan pada prinsipnya

berkebalikan dengan pemberian rating kekuatan. Sehingga dapat diberikan

nilai -1 sampai -4. Apabila kita merasa bahwa kelemahan yang kita miliki

saat ini akan bertambah lemah akibat perubahan yang akan terjadi tahun

depan, maka diberikan nilai -4.

Sebaliknya, apabila kita memiliki asumsi bahwa indikator

kelemahan saat ini akan semakin berkurang tahun depan, maka diberikan

nilai -1. Nilai -2 diberikan apabila kita memiliki asumsi bahwa indikator

kelemahan saat ini akan sama dengan perubahanyang akan terjadi tahun

depan.

52
3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono (2013:246)

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualiatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menurus sampai tuntas, sehingga datanya

sudah jenuh. ada empat aktivitas dalam analisis data, yaitu reduksi data, penyajian

data dan kesimpulan. Berikut ketiga aktivitas tersebut:

1. Pengumpulan data

Pada analisis model pertama dilakukan pengumpulan data hasil

wawancara, hasil observasi, dan berbagai dokumen berdasarkan

kategorisasi yang sesuai dengan masalah penelitian yang kemudian

dikembangkan penajaman data melalui pencarian data selanjutnya.

2. Reduksi data

Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan,

pengabstrakan, transformasi data kasar yang ada di lapangan langsung, dan

diteruskan pada waktu pengumpulan data, dengan demikian reduksi data

dimulai sejak peneliti memfokuskan wilayah penelitian. Mereduksi data

berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok.

3. Penyajian data

Penyajian data, yaitu rangkaian organisasi informasi yang

memungkinkan penelitian dilakukan. Penyajian data diperoleh berbagai

jenis, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau table. Melalui penyajian data

tersebut , maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan,

sehingga akan semakin mudah dipahami.

53
4. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, peneliti

harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di

lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab akibat.

Pengumpulan Penyajian
Data Data

Kesimpulan
Reduksi Dan
Data Verifikasi

Gambar 3.1
Data Triangulasi
3.7 Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi

beberapa pengujian. Pada peneliti ini, peneliti menggunakan uji credibility

(validitas interval) atau uji kepercayaan terhadap hasil penelitian. Uji

keabsahan data ini diperlukan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu

temuan atau data yang dilaporkan peneliti dengan apa yang terjadi

sesungguhnya di lapangan. Menurut Sugiyono (2017:368) “uji kredibilitas

data atau kerpercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain

dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan, ketekunan dalam

penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif,

dan member check”.

54
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Sejarah singkat Kecamatan Ciputat timur

Kecamatan ciputat timur terbentuk atas peraturan daerah kabupaten

Tangerang Nomor 3 tahun 2007 tentang pembentukan kecamatan ciputat

timur, Kecamatan Serpong Utara dan Kecamatan Setu. Diresmikan oleh

Bupati Tanggerang Drs. H. Ismet Iskandar pada tanggal 10 April tahun

2007. Sebelum terbentuknya Kota Tangerang Selatan, Kecamatan Ciputat

Timur berada dalam wilayah kecamatan ciputat, Kabupaten Tangerang.

Selanjutnya berdasarkan undang-undang Republik Indonesia Nomer 51

tahun 2008 Tentang pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi

Banten, maka sejak tanggal 26 November 2008 Kecamatan ciputat timur

berada dalam wilayah pemerintahan kota Tangerang selatan.

4.1.2 Motto, Visi Dan Misi

1. Motto

Kinerja dan proses yang optimal untuk mencapai hasil yang

terbaik.

2. Visi

Terwujudnya Tangerang Selatan Kota Cerdasn Berkualitas

dan Berdaya saing berbasis Teknologi dan Inovasi

55
3. Misi

• Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan

berdaya

• Meningkatkan insfrastruktur kota yang fungsional

• Menciptakan kota layak huni yang berwawasan

lingkungan

• Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi

dan produk unggulan

• Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik

berbasis teknologi informasi

4.1.3 Struktur organisasi

Dengan adanya struktur organisasi, diharapkan dapat

menjadikan aktivitas Kecamatan dapat menjadi semakin efisien,

efektif dan terarah. Tanpa adanya struktur organisasi,

Kecamatan akan sulit untuk membuat keputusan dan kebijkan

yang sangat berperan penting dalam aktivitas kecamatan dalam

mencapai tujuan. Berikut ini adalah gambar dari struktur

Kecamatan Ciputat Timur.

56
Gambar 4. 1
Struktur Organisasi

4.2. Hasil Penelitian

Dalam hasil penelitian, penulis akan menganalisa hasil studi kasus

penelitian dan hasil wawancara dari beberapa informan dan Key Informan.

Penelitian ini didapatkan dari teknik wawancara dan observasi langsung

dengan para narasumber. Kegiatan wawancara dengan informan dan Key

Informan dilakukan pada tanggal 11 Mei 2022.

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, sampling ini

merupakan sebuah teknik yang dilakukan untuk menentukan sample dari

populasi sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh penulis. Dan penulis

mengambil sampel atau narasumber yang dianggap penting dan paling

mengetahui tentang apa yang kita harapkan sehingga akan memudahkan

57
penulis dalam menjelajahi obyek atau situasi sosial yang diteliti. Menurut

Sugiyono (2012:126), “teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu”. Dalam penentuan sampel, penulis

memilih pegawai yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh

penulis seperti, status jabatan, lamanya masa kerja, dan pendidikan tertinggi.

Dalam menentukan teknik sampling dalam kualitatif peneliti tidak

mementingkan suatu generalisasi yang dimana sample ditentukan secara

sengaja atas dasar pertimbangan penulis, sehingga sampel dari penelitian

tersebut tidak perlu mewakilkan populasi, namun pertimbangannya lebih ke

sample ( informan ) untuk dapat memberikan informasi yang selengkap-

lengkapnya kepada peneliti.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti memiliki subyek penelitiannya

adalah 5 (lima) sampel. Adapun ciri khas dari wawancara mendalam ini

didasarkan oleh sampel yang totalnya lima orang. Hal ini ditunjukan jumlah

informan utama sebanyak tiga orang dan Key Informan sebanyak dua orang.

Tabel 4. 1
Data Informan

Data Informan
No
Nama Usia Pendidikan Jabatan Masa Kerja
Ahmad Nur Staf Ekonomi &
1 47 S1 12 tahun
Faisal Syah Pembangunan
Muhammad Staf Ekonomi &
2 42 S1 12 tahun
Yusron Pembangunan
Heru Staf Ekonomi &
3 41 S1 10 tahun
Muhammad Pembangunan
4 Amir 40 S1 Staf Ekonomi & 6 tahun
Pembangunan
Sumber : Staff kecamatan Ciputat Timur

58
Total populasi yang terdapat pada PT. Jaya Sentra Metal sebanyak

tiga puluh satu orang, penelitian ini tidak menggunakan istilah populasi

namun disebut situasi sosial terdiri dari place, actor and activity.

Jumlah yang di jadikan Key Informan sebanyak dua orang yaitu

sebagai berikut:

Tabel 4. 2
Data Key Informan

Data Informan
No
Nama Usia pendidikan Jabatan Masa Kerja
kasubak umum
1 Mulyati 53 S1 22 tahun
& pegawaian
Sumber : Staff Kecamatan Ciputat Timur

Peneliti mengambil dua orang untuk di jadikan Key Informan

karena dua orang ini adalah orang yang berperan penting di dalam

perusahaan.

Setelah melakukan wawancara dengan narasumber terkait dan juga

melakukan observasi langsung di lapangan peneliti dapat menganalisa

tentang Peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai

Kecamatan Ciputat Timur.

Peneliti tidak pernah menilai benar atau salah jawaban atas

pertanyaan yang peneliti berikan. Peneliti memberikan kebebasan kepada

informan melalui pandangan mereka masing-masing sesuai dengan apa

yang mereka pahami dan nilai. Dengan begitu, peneliti dapat berasumsi

bahwa berdasarkan isi pembicaraan inilah akan dapat di tangkap makna

komunikasi instruksional yang dipahami oleh para informan atau

59
narasumber. Asumsi ini didasari pemikiran bahwa makna yang diberikan

seorang individu atas suatu realitas, termasuk suatu konsep atau kata, akan

menggambarkan dari bagaimana mereka mengapresiasikan makna tersebut

dalam hidup sehari-hari.

Untuk mengetahui sejauh mana peran kepemimpinan dalam


meningkatkan kinerja pegawai Kecamatan Ciputat Timur yang dapat dilihat
dari analisa yang di uraikan sesuai tema di angkat antara lain:

1. Apa arti kepemimpinan bagi bapak?

“ kepemimpinan adalah orang yang bertanggung jawab atas bawahanya, dapat


mengarahkan, mengayomi dan menginstruksikan keinginan menjadi nyata. Serta
mengatur sistem kerja bawahanya sesuai dengan bidangnya. Tetapi juga harus
membuat kenyamanan dalam lingkungan kerja dan menyediakan keperluan para
pegawai ”

Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022 KEY INFORMAN


K

“ Menurut saya arti kepemimpinan adalah seorang yang dapat mengarahkan dan
mampu bertanggung jawab atas segala kewajiban yang ada pada instansi atau
organisasi, seperti mengarahkan pegawai dan bertanggung jawab pada norma-
c
norma yang tertera ”

Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022 INFORMAN 1

“ Kepemimpinan itu menurut saya kemampuan yang dimiliki seseorang yang


dapat mengatur atau membimbing jalanya suatu program pada instansi atau
perusahaan ”

Muhammad Yusron, 11 Mei 2022 INFORMAN 2

60
“ Arti Kepemimpinan bagi saya adalah seseorang yang dapat menjadi sosok yang
mengayomi dan mendukung para pegawai untuk untuk terus berkembang dalam
hal pekerjaan dan dapat mengarahkan para pegawai untuk terciptanya visi dan
misi instansi ” INFORMAN 3

Heru muhammad , 11 Mei 2022

“ kepemimpinan merupakan seseorang yang mampu merealisasikan program


kerja untuk mencapai tujuan, menjaga eksistensi dan mampu mengembangkan
instansi atau organisasi ”

Amir, 11 Mei 2022 INFORMAN 4

2. Bagaimana cara untuk mewujudkan visi & misi

“ untuk mewujudkan visi & misi pada Kecamatan Ciputat Timur dengan
mengajak semua Kasih dan Staff untuk bekerja sama dalam mewujudkan Visi &
Misi yang ada yaitu dengan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
baik fisik maupun pertumbuhan masyarakat ”

Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022 KEY INFORMEN

“ Dalam mewujudkan visi & misi yang ada, dengan cara meningkatkan kualitas
pelayanan publik serta serta meningkatkan kinerja penyelenggaraan tugas umum
pemerintahaan kecamatan Ciputat Timur. Dengan meningkatkan 2 point tersebut
maka visi & misi akan berjalan sesuai rencana ”

Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022 INFORMAN 1

“ Bagi saya untuk mewujudkan visi & Misi pada kecamatan Ciputat Timur yaitu
dengan memahami dan menghayati bahwa Visi & Misi sangat penuh Makna.
Karena dengan mengetahui tujuan Visi & Misi tersebut akan meningkatkan
kinerja dan dapat mempengaruhi keberhasilan jangka Panjang ”

Muhammad Yusron, 11 Mei 2022 INFORMAN 2

61
“ Menurut saya dalam mewujudkan Visi & Misi yaitu dengan melaksanakan
dan mengerti atas program visi & misi yang ada, sehingga dalam penerapan
kerja bisa tercapai sesuai dengan tujuan yang di tetapkan pada point visi & misi

Heru muhammad , 11 Mei 2022 INFORMAN 3

“ Dalam mewujudkan visi & misi pada Kecamatan Ciputat Timur yaitu dengan
mengikuti instruksi atau arahan pemimpin serta melaksanakan program sesuai
dengan sistem kerja yang berjalan, sehingga semua program dapat terlaksanakan
dengan maksimal dan terwujudnya tujuan visi & Misi yang di inginkan ”

Amir, 11 Mei 2022 INFORMAN 4

3. Apakah pemimpin memberikan arahan kepada pegawai apabila ada


kendala?

“ Sebagai jiwa pemimpin apabila dalam kegiatan pekerjaan mengalami kendala


maka saya akan memberikan arahan serta masukan dan bertanggung jawab untuk
dapat melaksanakan kegiatan tersebut ”

Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022 KEYI NFORMAN

“ Peran kepemimpinan saat ini apabila ada pegawai yang kendala dalam kegiatan
menjalankan tugas, pemimpin turut langsung membantu memberikan arahan serta
masukan kepada pegawai agar kendala tersebut mampu di selesaikan ”

Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022 INFORMAN 1

62
“ Ya, dalam menjalankan tugas apabila mengalami kendala kepemimpinan turut bantu
dalam membantu pegawai tersebut agar pegawai dan kendala yang dihadapi mampu
terselesaikan secara prosedur dan maksimal ”

Muhammad Yusron, 11 Mei 2022 INFORMAN 2

“ Selama saya bekerja disini peran kepeimpinan pada saat ada pegawai yang
mengalami kesulitan untuk menyelesaikan tugas, kepemimpinan ikut campur dalam
menyelesaikan tugas tersebut agar pelayanan yang diberikan selalu maksimal ”

Heru muhammad , 11 Mei 2022 INFORMAN 3

“ Menurut saya pemimpin pada saat ini cukup membantu pegawai karena respon yang
cepat apabila ada pegawai yang mengalami kendala dalam melaksanakan kegiatan
pekerjaan ”

Amir, 11 Mei 2022 INFORMAN 4

4. Apabila ada pegawai melanggar peraturan, tindakan apa yang pemimpin


lakukan dan berikan?

“ Sebagai pemimpin yang menjaga kebijakan instansi kepemerintahan apabila ada


seorang pegawai yang melanggar peraturan maka akan diberikan pengarahan serta
peneguran dan diberikan surat peringatan ”

Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022 KEY INFORMAN

“ Pada saat ada pegawai yang melanggar peraturan yang ada pada kecamatan timur,
maka pemimpin akan memberikan teguran atas pelanggaran yang di lakukan serta
memberikan peringatan. Karena atas melanggar peraturan tersebut akan berpengaruh
terhadap hasil kerja pegawai ”

Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022 INFORMAN 1

63
“ tindakan yang diberikan apabila ada pegawai yang melanggar peraturan, peran
kepemimpinan turut langsung untuk memberikan teguran dan surat peringat kepada
pegawai. Karena dengan peneguran dan meberikan surat peringatan akan membuat
para pegawai disiplin dan mematuhi peraturan yang ada ”

Muhammad Yusron, 11 Mei 2022 INFORMAN 2

“ apabila ada pegawai yang melanggar peraturan pasti akan mendapatkan teguran
agar tidak melakukan pelanggaran kembali karena di kecamatan ciputat timur ini
sudah tertera peraturan yang di sepakati Bersama ”

Heru muhammad , 11 Mei 2022 INFORMAN 3

“ sesuai peraturan kepemerintahan apabila ada pegawai melanggar aturan akan


terkena saksi yaitu berupa peneguran dan surat peringatan, agar pegawai tidak
mengulangi kembali ”

Amir, 11 Mei 2022 INFORMAN 4

5. Bagaimana cara bapak menjaga hubungan dengan pegawai bapak?

“ Sebagai pemimpin menjaga hubungan antar pegawai harus baik, karena dengan
hubungan yang baik mampu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan
berjalan baik. Selain itu dengan melakukan silaturahmi kepada bawahan dengan
cara mendatangi ruangan Kasih dan Subeg. Serta memberikan pembinaan antar
pegawai setiap minggunya ”

Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022 KEY INFORMAN

64
“ Hubungan baik dengan sesama pegawai harus berjalan dengan baik. Karena
sebagai pegawai harus memiliki etika dan sopan santun kepada atasan maupun ke
sesama pegawai dan selalu menerima kritikan apabilaada kesalahan dalam
menjalankan pekerjaan ”

Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022 INFORMAN 1

“ Menurut saya untuk menjalin hubungan antar pegawai yang paling umum
yaitu komunikasi dan mengfollow up bagaimana kondisi antar pegawai selain itu
dengan saling percaya dan menghargai satu sama lain ”

Muhammad Yusron, 11 Mei 2022 INFORMAN 2

“ untuk membentuk hubungan antar pegawai yaitu dengan cara mewujudkan


lingkungan kerja yang nyaman. Hal ini bisa dilakukan dengan dengan cara
menjaga komunikasi dan sopan santun sesama pegawai ”

Heru muhammad , 11 Mei 2022 INFORMAN 3

“ menurut saya cara menjaga hubungan antar pegawai yaitu dengan memberikan
motivasi dan semangat kepada sesama pegawai. Karena dengan adanya motivasi
dan semangat maka akan membentuk hasil kinerja yang efektif dan lingkungan
kerja yang nyaman ”

Amir, 11 Mei 2022 INFORMAN 4

65
6. Menurut bapak bagaimana kualitas kerja para pegawai dalam kecamatan?

“ Cukup baik, sebagai pemimpin dalam tanggung jawab atas pekerjaan dari semua
pegawai, di adakan pembinaan rapat mengenai team kerja dan juga mengarahkan
kepada semua pegawai menindak lanjuti apa yang di sampaikan oleh pemimpin
kepada masing-masing tugas dan setiap kasih membina staff nya untuk memberikan
hasil kinerja yang baik ”

Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022 KEY INFORMAN

“ kualitas kerja cukup baik, karena pemimpin selalu memberikan arahan dan
pembinaan kepada pegawai atau bawahannya agar mampu selalu memberikan hasil
kinerja yang terbaik untuk kecamatan ciputat timur ”

Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022 INFORMAN 1

“menurut saya kualitas kerja pada kecamatan ciputat timur ini cukup baik, karena
setiap pegawai mampu menguasai tugas-tugas yang diberikan dan menyelesaikan
tugas tersebut dengan maksimal dan tepat waktu ”

Muhammad Yusron, 11 Mei 2022 INFORMAN 2

“kualitas kerja para pegawai sudah cukup baik, dilihat dari bagaiman pegawai
mampu mengerjakan tugas dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang di
tetapkan ”

Heru muhammad , 11 Mei 2022 INFORMAN 3

66
“ menurut saya terhadap kualitas kerja para pegawai sudah mampu dan cukup
baik, karena para pegawai mampu mengikuti instruksi dan menyelesaikan tugas
yang diberikan dengan maksimal dan efektif ”

Amir, 11 Mei 2022 INFORMAN 4

7. Menurut bapak, apakah pegawai dalam menjalankan kinerja sudah mampu


menyelesaikan sesuai dengan kuantitas kerja kecamatan?

“ Untuk pelaksanaan kinerja pegawai maupun kasih atau staff sudah mampu atas
beban kerja yang di berikan ”

Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022 KEY INFORMAN

“ Sejauh ini para pegawai sudah sesuai dengan kuantitas kerja yang diberikan,
karena apabila tidak mampu menyelesaikan dengan waktu yang ditentukan
maka kualitas pelayanan dan kinerja akan mendapatkan evaluasi oleh pemimpin

Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022 INFORMAN 1

“ Pada saat ini kuantitas kerja pada kecamatan ciputat timur sudah cukup baik,
karena dalam menyelesaikan tugas apalagi berkaitan dengan masyarakat kita
harus memperhitungkan dengan baik agar tidak terjadi kekeliruan dalam bekerja
karena ini terkait dengan data pribadi masyarakat ”

Muhammad Yusron, 11 Mei 2022 INFORMAN 2

67
“ Sudah cukup mampu, namun terkait pelayan kepemerintahan terkadang ada
beberapa yang tertunda di karenakan mengikuti system dinas catatan sipil yang
suka mengalami maintenance ”

Heru muhammad , 11 Mei 2022 INFORMAN 3

“ Sejauh ini para pegawai mampu memberikan kuantitas kerja yang baik,
dilihat dari para pegawai mampu mengikuti instruksi serta arahan
kepemimpinan sesuai dengan prosedur keja yang berlaku ”

Amir, 11 Mei 2022 INFORMAN 4

8. Apakah dalam melaksanakan kinerja mampu mengikuti instruksi

“ Memang dalam mengikuti instruksi, tidak semua pegawai mampu mengikuti


instruksi yang diberikan secara maksimal. Karena terkadang ada beberapa
penyampaian informasi yang tak sampai maupun salah tangkap ”

Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022 KEY INFORMAN

“ Sejauh ini para pegawai sudah mampu mengikuti arahan dari pemimpin, karena
setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh para pegawai semua tergantung pada
keputusan dan hasilnya dilaporkan kepada pimpinan ”

Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022 INFORMAN 1

68
“ menurut saya sudah mampu, karena para pegawai sudah mengikuti arahan dari
pemimpin atas tugas yang diberikan dan pegawai mampu melaksanakan tugas
tersebut dengan sesuai pada prosedur yang dibuat oleh pemimpin ”

Muhammad Yusron, 11 Mei 2022 INFORMAN 2

“ sudah cukup baik, mengikuti instruksi adalah hal yang sangat penting hal
tersebut merupakan salah satu cara agar terciptanya kelancaran dalam kegiatan
pelayanan yang ada di kecamatan ciputat tumur ”

Heru muhammad , 11 Mei 2022 INFORMAN 3

“ Pada saat ini para pegawai sudah mampu untruk mengikuti instruksi yang
diberikan, hal tersebut bisa di lihat dari para pegawai mampu melaksanakan
tugas dan memahami instruksi secara efektif dan sesuai prosedur yang di
terapkan. Karena dengan mengikuti intruksi dengan baik akan membentuk
pelayan yang maksimal ”

Amir, 11 Mei 2022 INFORMAN 4

9. Apakah hubungan dan kerja sama sesama pegawai satu sama lain berjalan
dengan baik? Jika ada Kendal, sebutkan?

“ Hampir 98% hubungan antar pemimpin dan pegawai ataupun pegawai antara
pegawai sudah cukup berjalan baik, tetapi hambatan dalam kerjasama yaitu
terkadang adanya miss komunikasi/ kesalahan data yang diberikan ”

Mulyati. S.Pd, 11 Mei 2022 KEY INFORMAN

69
“ Selama ini hubungan dan kerja sama antara pegawai dan pemimpin selalu
berjalan dngan baik, bahkan semua sudah menganggap seperti saudara sendiri.
Jadi tidak ada kendala apapun dalam hal kerja dan komunikasi ”

Ahmad Nur Faisal Syah , 11 Mei 2022 INFORMAN 1

“ Menurut saya hubungan kerja sama pegawai sudah cukup baik. Hal ini dapat
dibuktikan para pegawai dan pemimpin saling membantu dan berkomunikasi
dengan efektif dalam pelaksanaan kegiatan bekerja sehingga terbentuknya
hubungan kerja yang harmonis ”

Muhammad Yusron, 11 Mei 2022 INFORMAN 2

“ Sejauh ini sangan baik dan jarang sekali mengalami miss komunikasi yang
terjadi. Karena hubungan para pegawai dan pemimpin selalu memberikan
informasi yang jelas dan selalu saling membantu dalam mengali kesulitan ”

Heru muhammad , 11 Mei 2022 INFORMAN 3

“ pada saat ini hubungan dan kerja sama para pegawai dan pemimpin berjalan
dengan baik, karena pegawai dan pemimpin selalu mengajak para pegawai untuk
bekerjasama untuk memberikan hasil kerja yang baik”

Amir, 11 Mei 2022 INFORMAN 4

70
4.3. Pembahasan Penelitian
Hasil penelitian diatas merupakan proses pengumpulan data dari

informan dan Key Informan yang dilakukan peneliti sesuai dengan prosedur

penelitian. Peneliti ini menggunakan metode deskriptif kualitatif tentang

peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai kecamatan

ciputat timur.

1. Peran kepemimpinan pada kecamatan ciputat timur

Hasil penelitian dari fakta lapangan diatas menunjukan bahwa

peran kepemimpinan sangatlah penting untuk meningkatkan kinerja

pegawai, dari penjelasan informan dan key informan, peneliti

mengungkapkan bahwa kepemimpinan adalah seseorang yang dapat

mengarahkan dan mampu untuk merealisasikan program kerja serta

mengayomi dan mendukung pegawai untuk berkembang. Menurut

Hasibuan (2017:170), “mengatakan bahwa kepemimpinan adalah cara

seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahannya, agar mau

bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan

organisasi”.

Keberhasilan dalam menerapkan peran kepemimpinan terhadap

kinerja ini bergantung terhadap visi & misi yang terdapat pada

kecamatan ciputat timur. Dari uraian informan dan key informan di atas

dapat menyimpulkan cara untuk mewujudkan visi & misi pada

71
kecamatan ini dengan melakukan kerja sama dan memahami program

yang dijalankan untuk memberikan pelayanan pubrik yang maksimal.

Berdasarkan penelitian Teguh Wahyono yang berjudul Analisis Gaya

Kepemimpinan pada perusahaan kimia farma (persero), TBK.

Menyatakan bahwa kepemimpinan di Pt. Kimia farma (persero) Tbk

tergolong baik, hal ini menunjukan bahwa pemimpin telah menjalankan

fungsi kepemimpinan dengan baik.

Selain menjalankan visi & Misi untuk mencapai kinerja yang

maksimal harus adanya hubungan yang baik antar pegawai. Dari uraian

para informan dan key informan di atas dapat di simpulkan untuk

membentuk hubungan yang baik harus adanya rasa sopan santun dan

memberikan motivasi terhadap sesama pegawai untuk menciptakan

lingkungan kerja yang nyaman. Berdasarkan penelitian Rizki Pratama

yang berjudul Gaya Kepemimpinan perempuan dalam meningkatkan

kinerja pegawai ( Studi di Kantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi

Provinsi Jambi). Menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang dilakukan

camat menggunakan pola komunikasi yang baik serta pendekatan kepada

bawahan. Dan kinerja pegawai dikantor Kecamatan Paal Merah Kota

Jambi ada peningkatan yang signifikan serta bertanggung jawab dalam

menyelesaikan tugasnya sesuai peraturan menteri aparatur negara dan

reformasi birokrasi Ri Nomer 53 tahun 2014 dengan cara

membandingkan antara realisasi capaian indikator kinerja sasaran yang

telah ditetapkan dalam perjanjian kerja.

72
Peran kepemimpinan sangat penting bagi berjalannya sebuah

instansi pemerintahan. Oleh karena itu pemimpinan harus ikut membantu

dan memberikan arahan kepada para pegawai apabila dalam kendala.

Dari uraian informasi dari informan dan key informan dapat di simpulkan

bahwa kepemimpinan akan memberikan arahanan serta masukan kepada

pegawai apabila mengalami kendala agar mampu menyelesaikan

kendala tersebut dengan maksimal. Menurut Umar (2010:38)

kepemimpinan yang efektif tergantung pada landasan manajerial yang

kokoh. Dan terdapat lima landasan kepemimpinan yang kokoh, yaitu cara

berkomunikasi, cara memberikan motivasi, kemampuan memimpin,

kemampuan mengambil keputusan, kekuasaan positif.

Menurut Safari (2018;4) Bahwa kunci keberhasilan

kepemimpinan akan di tentukan oleh unsur-unsur pokok antara lain,

pengaruh,pengikut, tujuan Bersama, niat, tanggung jawab pribadi, dan

perubahan.

Menurut Sutrisno (2016:219) Dalam menjalankan fungsinya

pemimpin mempunyai tugas-tugas tertentu, yaitu mengusahakan agar

kelompoknya dapat mencapai tujuan dengan baik, dalam kerja sama

yang produktif, dan dalam keadaan yang bagaimana pun yang dihadapi

kelompok.

Menurut (2013;18) secara operasional fungsi pokok

kepemimpinan adalah sebagai berikut : fungsi instruksi, fungsi

konsultatif, dan tanggung jawab & wewenang kepemimpinan.

73
Dalam menjaga kinerja pegawai tetap konsisten para pegawai

harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh kecamatan ciputat timur.

Dari uraian informasi dari informan dan key informan dapat disimpulkan

untuk menjaga hasil kinerja yang konsisten maka apabila ada pegawai

yang melanggar aturan akan diberikan peringatan dan sangsi oleh

pemimpin. Menurut Veitzhal Rivai (2013:31) seorang pemimpin yang

etis perilakunya mengacu pada norma – norma etika karakteristik

perilaku etis seperti : kepedulian terhadap tugas, tanggung jawab,

ketegasan dan kepercayaan diri.

2. Kinerja pegawai dan pemimpin pada kecamatan ciputat timur

hasil peneliti dari fakta lapangan menunjukan bahwa kinerja

pegawai dan pemimpin dalam kualitas kerja sangatlah penting untuk

mencapai tujuan dan program yang dikerjakan. Dari uraian informasi

informan dan key informan kualitas kerja pegawai dan kepemimpinan

cukup baik. menurut Robbins dalam tulisan Sutrisno (2015:180),

kinerja merupakan wujud kerja yang dihasilkan oleh seseorang.

Kinerja digunakan sebagai dasar penilaian atau evaluasi dan sistem

yang merupakan kekuatan penting untuk mempengaruhi perilaku

karyawan. Melalui penilaian tersebut maka dapat diketahui kondisi

sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.

Dalam membentuk kualitas kerja yang baik para pegawai dan

pemimpin harus mengikuti instruksi dan menjalankan kinerja sesuai

74
dengan kuantitas kerja agar mampu tercapainya tujuan yang efektif dan

efisien. Dalam uraian informasi informan dan key informan dalam

mengikuti instruksi para pegawai dan pemimpin sudah cukup baik,

dilihat dari para pegawai dan pemimpin sudah mampu menyelesaikan

beban kerja yang diberikan sesuai dengan waktu dan prosedur kecamatan

ciputat timur. Menurut Hasibuan (2014:34). “kinerja adalah suatu hasil

kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang di

bebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan

kesungguhan serta waktu”.

Menurut Suparyadi (2015:306), menjelaskan penilaian kinerja

harus mampu menghasilkan potret apa adanya tentang kinerja karyawan,

yang mampu memberikan penjelasan secara utuh baik tentang sisi positif

maupun sisi negative atas kinerja karyawan.

Menurut Robert L. Mathis Dan Jhon H. Jackson (2011:113) ada

tiga faktor yang dapat mempengaruhi kinerja individu diantaranya

adalah:

a. Kemampuan individu seperti bakat, minat, dan kemampuan.

b. Tingkat usaha yang dicurahkan seperti motivasi, etika kerja,

kehadiran dan rancangan tugas.

c. Dukungan organisasi seperti pelatihan dan pengembangan

peralatan dan teknologi, standar kerja, manajemen dan rekan kerja.

Dalam membentuk kinerja yang baik antar pegawai dan

pemimpin harus di barengi dengan hubungan dan kerja sama sesama

75
pegawai agar mudah untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan

maksimal. Karena dengan hubungan dan kerja sama yang baik akan

membantu berjalanya proses pekerjaan. Berdasarkan penelitian Margono

Mitrohardjono, dan Anti Ningsihwati yang berjudul Efektivitas kebijakan

pemimpin dalam peningkatan kinerja karyawan pada PT. Asuransi Jiwa

Syariah Bumiputera. Menyatakan bahwa efektivitas yang berkaitan

dengan kinerja perusahaan sangat efektif kebijakan pemimpin terhadap

pembinaan, pelatihan, pengembangan, dan pemberdayaan karyawan dan

terbukti meningkatkan kinerja dan banyak karyawan yang berprestasi.

Menurut Sudaryono (2014:78) pengukuran kinerja dipengaruhi

oleh perilaku kerja, beberapa hal yang terkait prilaku kerja ditentukan

oleh: tatanan kerja yang sesuai dengan konteks tugas pekerjaan yang

berarti program kerja yang telah ditentukan, perilaku dalam pekerjaan,

dan berkompetensi dalam bidang kerja.

3. Analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT)

Kecamatan ciputat timur terbentuk atas peraturan daerah

kabupaten Tangerang Nomor 3 tahun 2007 tentang pembentukan

kecamatan ciputat timur, Kecamatan Serpong Utara dan Kecamatan Setu.

Diresmikan oleh Bupati Tangerang Drs. H. Ismet Iskandar pada tanggal 10

April tahun 2007. Sebelum terbentuknya Kota Tangerang Selatan,

Kecamatan Ciputat Timur berada dalam wilayah kecamatan ciputat,

Kabupaten Tangerang. Selanjutnya berdasarkan undang-undang Republik

Indonesia Nomer 51 tahun 2008 Tentang pembentukan Kota Tangerang

76
Selatan di Provinsi Banten, maka sejak tanggal 26 November 2008

Kecamatan ciputat timur berada dalam wilayah pemerintahan kota

Tangerang selatan. Kecamatan ciputat timur memiliki visi yaitu

terwujudnya Tangerang selatan kota cerdas , berkualitas dan berdaya saing

berbasis teknologi dan inovasi.

Untuk mengetahui bagaimana manajemen kecamatan ini terus

berjalan dan berkembang jadi dibawah ini yaitu contoh analisis SWOT

yang diperoleh:

Tabel 4. 3
Tabel Analisis S.W.O.T
STRENGTHS (S) WEAKNESS (W).
Internar Factor
Analisi Strategi 1. Kepemimpinan 1. Masih adanya
(IFAS) yang kondusif pegawai yang
dalam mendukung melanggar peraturan
kinerja pegawai. dan ketentuan yang
2. Keharmonisan ada.
hubungan antar 2. Kurangnya inisiatif
pegawai. dalam melakukan
3. Kenyamanan pekerjaan.
Exsternal Factor lingkungan kerja. 3. Kurangnya sarana
Analisis Strategi 4. Pelayan akan dan prasarana untuk
(EFAS)
semakin baik. menunjang kinerja
pegawai.
OPPORTUNITY (O) STRATEGI SO STRATEGI WO

1. Adanya undang-undang 1. Peningkatan 1. Mengontrol


dan peraturan di kerjasama yang pekerjaan agar
kecamatan. baik dan berjalan secara
berkesinambungan professional.
2. Meningkat kualitas kerja
terhadap instansi 2. Meningkatkan
pegawai melalui lain dalam inisiatif kerja.
komitmen pemimpin. meningkatkan
kualitas hasil kerja.

77
3. Meningkatnya pelatihan 2. Peningkatan
dan pengembangan pada kepedulian
pegawai pimpinan kepada
seluruh pegawai.

TREATS (T) STRATEGI ST STRARTEGI WT


1. Pelayan yang diberikan 1. Peningkatan 1. Peningkatan
tidak begitu maksimal. kepemimpinan pengawasan
2. Resiko penyimpangan yang baik untuk terhadap
tugas akibat pegawai semua pegawai. pegawai pada
yang bekerja tidak sesuai 2. Mempersiapkan saat jam bekerja.
dengan jam kerja. kompetensi 2. Menyiapkan
3. Adanya hasil kerja yang pegawai yang pegawai atau
tidak maksimal. lebih baik. team work
3. Memberikan untuk
contoh mempermudah
kepemimpinan dalam bekerja.
yang baik dan 3. Melakukan
motivasi untuk pelatihan dan
meningkatkan pengembangan
kinerja pegawai pegawai.

Analisa SWOT digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap

faktor internal dan faktor eksternal sebuah obyek, bisa perusahaan atau

manusia dalam konteks pengembangan sumber daya nya. Faktor internal

adalah kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Sedangkan faktor

eksternal adalah peluang (opportunity) dan ancaman (threat). Langkah

selanjutnya yang ditempuh setelah proses pembuatan daftar indikator dari

variabel lingkungan internal dan eksternal, serta memformulasikan ke

dalam strategi S-O, S-T, W-O dan W-T adalah pemberian bobot (weight)

pada masing-masing indikator yaitu dengan cara membandingkan peran

satu indikator tertentu dengan indikator lainnya. Nilai bobot ditentukan

78
berdasarkan tingkat kepentingan atau urgensi penanganan, besarnya

dimulai dari 1 sampai 5. Nilai 1 diberikan tidak penting dan 5 adalah

penting. Bobot maksimum yang diberikan pada setiap kategori adalah 1

atau 100%. Bobot maksimum tersebut kemudian di distribusikan ke semua

indikator, yaitu seperti tabel 4.4 di bawah ini :

Tabel 4. 4
No. Indikator Bobot Relatif
1. kepemimpinan yang kondusif dalam
3 0,15
Strength

mendukung kinerja pegawai.


2. keharmonisan hubungan antar pegawai. 3 0,15
3. Kenyamanan lingkungan kerja. 3 0,15
4. pelayanan akan semakin membaik. 4 0,2
1. Masih adanya pegawai yang melanggar
3 0,15
Weakness

peraturan dan ketentuan yang ada.


2. kurangnya inisiatif dalam melakukan
2 0,1
pekerjaan.
3. kurangnya sarana dan prasarana untuk
2 0,1
menunjang kinerja pegawai.
TOTAL 20 1,00
Opportunity

1. adanya undang-undang dan peraturan


2,5 0,17
dikecamatan.
2. meningkatkan kualitas kerja pegawai
2 0,14
melalui komitmen pemimpin.
3. meningkatnya pelatihan dan
2,5 0,17
pengembangan pada pegawai.
1. pelayanan yang diberikan tidak begitu
2 0,14
maksimal.
Threat

2. Resiko penyimpangan tugas akibat


pegawai yang bekerja tidak sesuai dengan 3 0,21
jam kerja.
3. Adanya hasil kerja yang tidak maksimal. 2,5 0,17

TOTAL 14,5 1,00

Sumber : Data diolah oleh peneliti

79
Setelah bobot masing-masing indikator ditentukan, selanjutnya

memberikan penilaian terhadap rating. Penilaian ini dilakukan dengan

memberikan skor dari 1 sampai 4. Nilai 1 diberikan jika indicator

kekuatan saat ini diasumsikan semakin menurun pada tahun depan.

Sedangkan nilai 4 diberikan apabila kita memiliki asumsi bahwa indikator

kekuatan tersebut akan bertambah kuat disbanding dengan perubahan yang

terjadi. Jika indikator kekuatan saat ini sama dengan yang akan terjadi

tahun depan, diberikan nilai 2.

Pemberian rating untuk indikator kelemahan pada prinsipnya

berkebalikan dengan pemberian rating kekuatan. Sehingga dapat diberikan

nilai -1 sampai -4. Apabila kita merasa bahwa kelemahan yang kita miliki

saat ini akan bertambah lemah akibat perubahan yang akan terjadi tahun

depan, maka diberikan nilai -4.

Sebaliknya, apabila kita memiliki asumsi bahwa indikator

kelemahan saat ini akan semakin berkurang tahun depan, maka diberikan

nilai -1. Nilai -2 diberikan apabila kita memiliki asumsi bahwa indikator

kelemahan saat ini akan sama dengan perubahanyang akan terjadi tahun

depan. Berikut adalah penilaian atas rating:

80
Tabel 4. 5
Total Skor masing‐masing Indikator

No. Indikator Rating


1 Strength
1. kepemimpinan yang kondusif dalam mendukung kinerja
3
pegawai.
2. keharmonisan hubungan antar pegawai. 4
3. Kenyamanan lingkungan kerja. 3

4. pelayanan akan semakin membaik. 3


2 Weakness
1. Masih adanya pegawai yang melanggar peraturan dan
-2
ketentuan yang ada.

2. kurangnya inisiatif dalam melakukan pekerjaan. -3

3. kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang kinerja


-3
pegawai.
3 Opportunity
1. adanya undang-undang dan peraturan dikecamatan. 4

2. meningkatkan kualitas kerja pegawai melalui komitmen


4
pemimpin.

3. meningkatnya pelatihan dan pengembangan pada pegawai. 4


4 Threat
1. pelayanan yang diberikan tidak begitu maksimal. -2
2. Resiko penyimpangan tugas akibat pegawai yang bekerja
-2
tidak sesuai dengan jam kerja.
3. Adanya hasil kerja yang tidak maksimal. -2
Sumber : Data diolah oleh peneliti

Tahapan setelah menentukan skor atau nilai masing - masing indikator

adalah menghitung nilai tertimbang dari masing - masing indikator dengan cara

mengalikan bobot dengan skor per indikator. Setelah nilai tertimbang masing -

masing indikator ditemukan, maka nilai tertimbang itu dijumlahkan. Dan hasil

81
akhir dari keempat langkah tersebut adalah total nilai tertimbang untuk semua

kategori variabel tabel berikut ini :

Tabel 4. 6
Total Nilai Tertimbang
No Indikator Bobot Relatif Rating Skor
1. Pimpinan yang
kondusif dalam
3 0,15 3 0,4
mendukung kinerja
pegawai.

3. Keharmonisan
Strength

hubungan antar 3 0,15 4 0,6


pegawai.

4. Kenyamanan
lingkungan 3 0,15 3 0,4
kerja.

5. pelayanan akan
semakin 4 0,2 3 0,6
membaik
2

1. Masih adanya
pegawai yang
melanggar peraturan
3 0,15 -2 -0,3
dan ketentuan yang
dalam melakukan
pekerjaan.
Weakness

2.kurang inisiatif
dalam melakukan 2 0,1 -3 -0,3
pekerjaan.

3. kurangnya sarana
dan prasarana untuk
2 0,1 -3 -0,3
menunjang kinerja
pegawai.

TOTAL 20 1,00 -0.9

82
Jumlah faktor 1,1
internal
No Indikator Bobot Relatif Rating Skor

1. adanya undang-
undang dan
2,5 0,17 4 0,7
peraturan
dikecamatan.
Opportunity

2. meningkatkan
kualitas kerja
2 0,14 4 0,6
pegawai melalui
komitmen pemimpin.

3. meningkatkan
pelatihan dan
2,5 0,17 4 0,7
pengembangan pada
pegawai.

2
1. pelayanan yang
diberikan tidak 2 0,14 -2 -0,3
sesuai.
2. Resiko
Threat

penyimpangan tugas
akibat pegawai yang 3 0,21 -2 0,4
berkerja tidak sesuai
dengan jam kerja.

3. adanya hasil kerja 2,5 0,17 -2 0,3


yang tidak maksimal.
TOTAL 14,5 1,00 -1
Jumlah faktor
1
eksternal
Sumber : Data diolah oleh peneliti

Cara perhitungan koordinat matriks SWOT

83
X= Nilai Total S + W

Y= Nilai Total O + T

Jadi:

Nilai Total Strength = 2.0

Nilai Total Weakness = -0,9


------------------------------ +
Koodinat = 1.1

Nilai Total Opportunity =2

Nilai Total Threat = -1


------------------------------ +
Koordinat = 1.0

Dari perhitungan nilai tertimbang tersebut, maka posisi kecamatan

ciputat timur pada matrik SWOT 4 kuadran dapat digambarkan sebagai berikut

: O

W S
‐2 ‐1 1 2
‐1

‐2

T
Sumber : Data diolah oleh Peneliti

Gambar 4. 2
Matriks SWOT Kuadran

84
Dengan koordinat nilai faktor kekuatan - kelemahan positif sebesar 1.1

dan nilai tertimbang faktor peluang dan ancaman positif sebesar 1.0 maka posisi

peran kepemimpinan pada matrix SWOT Empat Kuadran terletak pada Kuadran I

dengan strategi “pertumbuhan”. Dengan demikian maka kinerja pada Kecamatan

Ciputat Timur memang dalam proses pengembangan dengan peran

Kepemimpinan sebagai strateginya.

85
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan analisis dari penelitian yang telah dilakukan

maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :

1. Peran kepemimpinan pada Kecamatan Ciputat Timur Tangerang

Selatan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pegawai dalam

bekerja agar dapat melayani masyarakat dengan maksimal. Peran

kepemimpinan yang demokratis dalam pelaksanaanya saling

berkontribusi atau saling menunjang secara bervariasi dan disesuaikan

dengan situasi dan kondisi Kecamatan sehingga akan menghasilkan

kepemimpinan yang maksimal.

2. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai dalam

melaksanakan tugas/pekerjaan yaitu dengan menjalankan efektivitas

kepemimpinan yang ada pada Kecamatan Ciputat Timur Tangerang

Selatan seperti memenuhi kebutuhan pegawai dalam mencapai tujuan

bersama maka akan dapat dan memberikan hasil pelayanan yang

terbaik pada Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan.

5.2 Keterbatasan Masalah

Peneliti ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur

ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu proses wawancara

yang dilakukan tidak mengikuti standar wawancara yang benar yaitu tidak

menggunakan dokumentasi video. Selain itu, adanya keterbatasan penelitian

86
dalam wawancara yaitu terkadang jawaban yang diberikan oleh narasumber tidak

menunjukan keadaan sesungguhnya dengan alasan yang tidak subjektif. Dan pada

keterbatas yang terakhir peneliti tidak dapat mengambil foto dokumentasi terkait

lingkungan instansi dalam penelitian ini dikarenakan kebijakan privasi.

5.3 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan terkait dengan penelitian

diatas adalah Peran kepemimpinan dalam meningkatkan kinerja pegawai perlu di

tingkatkan, sehingga dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat seluruh

pegawai mampu menjalankan pekerjaannya dengan lebih maksimal. Selain itu

kinerja pegawai Kecamatan Ciputat Timur Tangerang Selatan harus terus

ditingkatkan dengan cara benar-bener mematuhi dan menjalankan segala

peraturan dan ketetapan norma-norma yang berlaku dikecamatan. Karena kinerja

pegawai dapat bermanfaat terhadap pelayanan kecamatan ciputat timur Tangerang

selatan.

87
DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Anwar. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenadamedia
Group.
Bangun, Wilson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga.
Colquitt. (2017). Pengertian Kinerja. PT RajaGrafindo Persada.
Darmawan. (2013). Metode PenelitianKuantitatif. Bandung: RemajaRosdakarya.
Freddy Rangkuti. (2015). Personal SWOT Analysis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Handoko, T. Hani. (2012). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta. BPFE
Hasibuan, Melayu S.P. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara.
Kuswarno, Engkus. (2010). Metode Penelitian Fenomenologi: Konsepsi,
Pedoman dan Contoh Penelitian. Bandung: Widia Padjajaran.
Sudaryono. (2014). Teori dan Aplikasi dalam Statistik. Yogyakarta: CV Andi
Offset.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.

Suparyadi. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia: Menciptakan Keunggulan


Bersaing Berbasis Kompetensi SDM. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Sutrisno, E.(2015). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Cetakan
Ke 10, Jakarta: Kencana.
Veithzal, R. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
Teori Ke Praktek. Bandung: Rajagrafindo persada.
Veithzal, R. (2013), Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
Teori Ke Praktek. Bandung: Rajagrafindo persada.
Veitzhal, R. (2013). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali
Pers.

Jurnal:
Agus dan Subudi. 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Stres Kerja dan
Kepuasan Kinerja Karyawan Pada Fave Hotel Seminyak. E-Jurnal
Manajemen Universitas Udayana. Vol. 5 No. 2.

88
Dianty, M. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhahdap Kinerja Karyawan
Pada Kantor PT. Jaya Makmur Gemilang Mandiri di Samarinda. Journal
Administrasi Bisnis. Vol. 2 No. 2.
Marpaung, M. 2014. Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work Terhadap Kinerja
Karyawan di Koperasi Sekjen Kemendikbud Senayan Jakarta. Jurnal Ilmiah
Widya. Vol. 2 No. 1.
Roscahyo, A.2013. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Rumah Sakit Siti Khodijah Sidoarjo. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen. Vol.2 No.12.

89
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Bukti Wawancara Key Informan
Ibu Mulyati ( Kasubeg umum dan pegawaian)

Lampiran 2 Bukti Wawancara Informan


Bapak Ahmad Nur Faisal ( Staff ekonomi & pembangunan)

90
Bapak Muhammad Yusron ( Staff ekonomi & pembangunan)

Bapak Heru Muhammad (Staff ekonomi & pembangunan)

91
Bapak Amir ( Staff ekonomi & pembangunan)

92
Lampiran 3 Dokumentasi Observasi

93
94
Lampiran 4 Pedoman wawancara
PERAN KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA
PEGAWAI KECAMATAN CIPUTAT TIMUR TANGERANG SELATAN
Key informan dan Informan
1. Apa arti kepemimpinan?

2. Bagaimana cara untuk mewujudkan Visi & Misi ?

3. Apakah pemimpin memberikan arahan kepada pegawainya apabila

ada kendala?

4. Apabila ada pegawai melanggar peraturan , tindakan apa yang

pemimpin lakukan dan berikan?

5. Bagaimana cara bapak menjaga hubungan dengan pegawai?

6. Menurut bapak, bagaimana kualitas kerja para pegawai dalam

kecamatan?

7. Menurut bapak, apakah pegawai dalam menjalankan kinerja sudah

mampu menyelesaikan susuai dengan kuantitas kerja kecamatan?

8. Apakah dalam melaksanakan kinerja mampu mengikuti instruksi?

9. Apakah hubungan dan kerja sama sesama pegawai satu sama lain

berjalan dengan baik? Jika ada kendala, sebutkan

95
Lampiran 5 Surat Izin penelitian

96
Lampiran 6 Kartu Konsultasi Bimbingan

97
98

Anda mungkin juga menyukai