Anda di halaman 1dari 189

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN


PADA PT SIPRAMA CAKRAWALA
DI CINERE DEPOK

PROPOSAL SKRIPSI

Ditulis Oleh
ANISA
NIM. 201010503370

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA PT SIPRAMA CAKRAWALA
DI CINERE DEPOK

PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Manajemen

Ditulis Oleh
ANISA
NIM. 201010503370

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
MOTTO

Tugas kita bukanlah untuk berhasil, Tugas kita adalah untuk mencoba
walaupun kamu tahu tidak akan pernah berhasil. Karena keberhasilan hanya
milik DORA the Explorer. BERHASIL! BERHASIL! BERHASIL!
HORE!!!

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA PT SIPRAMA CAKRAWALA
DI CINERE DEPOK

Oleh
RUDI
NIM. 181010502311

Skripsi telah disetujui untuk diajukan kepada majelis penguji skripsi, Program

Studi Manajemen S-1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang,

Pada tanggal 28 Oktober 2022, oleh:

Menyetujui Mengetahui
Pembimbing Skripsi a.n. Ketua Program Studi Manajemen S-1
Kepala Bagian Administrasi,

H.IRWAN SUHARTONO S.Sos,. Iman Syatoto, S.E., M.M.


M.M,.M.H NIDN. 0419076902
NIDN. 0416106505

iv
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN MOTIVASI KERJA


TERHADAP KINERJA KARYAWAN
PADA PT SIPRAMA CAKRAWALA
DI CINERE DEPOK

Oleh
RUDI
NIM. 181010502311

Skripsi telah dipertahankan di majeis penguji skripsi, Program Studi Manajemen


S-1 Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pamulang,
pada tanggal 24 Januari 2023 dan dinyatakan LULUS

Pembimbing Skripsi

H IRAWAN SUHARTONO S.Sos,. M.M,.M.H


NIDN. 0416106505

Menyetujui

Dewan Penguji I Dewan Penguji II

Kenny Astria, S.E., M.M Lidya Pricilla, S.E., M.M


NIDN. 0403098703 NIDN. 0405089301

Ketua Program Studi Manajemen

Dr.Ali Maddinsyah, S,E., M.M.


NIDN. 0417067101

v
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Rudi
NIM : 181010502311
Fakultas/Program Studi : Ekonomi dan Bisnis/Manajemen S1
Konsentrasi Jurusan : Sumber Daya Manusia
Judul Skripsi Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT
Siprama Cakrawala di Cinere Depok.

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Skripsi ini ditulis dengan penuh tanggung jawab dan benar-benar hasil
penelitian pribadi.
2. Skripsi ini bukan hasil plagiat dan atau menyalin dari skripsi orang lain.
3. Setiap kutipan, saduran dan atau pernyataan yang terdapat di dalam skripsi
ini, merupakan rujukan yang disebutkan jelas sumbernya dan tercantum
dalam daftar pustaka.
4. Apabila dikemudian hari, terbukti ada pelanggaran mengenai keaslian skripsi
ini, maka saya siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dan dapat


dipertanggung jawabkan.

Pamulang, 28 Oktober 2022

Rudi
NIM. 181010502311

vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rudi
Tempat, tanggal lahir : Merau 13 Juli 1997
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Kebangasaan : Indonesia
Warganegara : WNI
Status : Belum Menikah
Alamat : Jl.Parakan Benda Barat 6 Pamulang 2 Rt 003/008
Pondok Benda Pamulang

Telepon : 0895384230980
Email : rudijejej97@gmail.com

Riwayat Pendidikan
1. SD 03 Sontas : (2005-2011)
2. SMP Seruni Putih : (2011-2014)
3. SMK Letris Indonesia 2 : (2014-2017)

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Pamulang, 28 Oktober 2022

RUDI
NIM. 181010502311

vii
LEMBAR PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini sampai selesai. Dan skripsi ini saya

persembahkan untuk :

1. Untuk Kedua orang tua Tercinta dan Tersayang, Skripsi ini saya persembahkan

sepenuhnya kepada dua orang hebat dalam hidupku, Mama dan ayah. Keduanya lah

yang membuat saya sampai ditahap ini, menjadi penyemangat dan alasan sampai

ditahap ini menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas segala pengorbanan, nasihat,

dan segala doa yang selalu menyertai setiap langkah dalam menyelesaikan skripsi ini

dan selalu mendukung menjalani hidup sesuai keinginan ku.

2. H.Irawan Suhatono S.Sos,. M.M,.M.H selaku dosen pembimbing skripsi saya, terima

kasih atas kesabaran bapak dalam membimbing saya, memberi arahan, dan nasehat

yang bermanfaat.

3. Semua pihak yang tidak bisa saya sebut satu persatu yang telah banyak memberikan

bantuan, arahan, dan waktunya untuk saya repotkan dalam penyusunan skripsi ini..

Dan yang terakhir untuk diri saya sendiri, terimakasih ya hari sudah mau berjuang dan

bekerjasama untuk menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk tidak menyerah oleh

keadaan yang selalu membebani. Terimakasih sudah sehebat dan sekuat ini bisa sampai

ditahap menyelesaikan skripsi.

vii
i
ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan
motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Siprama Cakrawala di Cinere
Depok. Metode yang digunakan adalah kuantitatif. Teknik pengambilan sampel
menggunakan sampling jenuh dan diperoleh sampel sebanyak 73 responden.
Analisis data menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis
regresi, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji hipotesis. Hasil penelitian
ini adalah Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
dengan nilai koefisien determinasi sebesar 46,1% dan uji hipotesis diperoleh t
hitung > t tabel atau (7.799 > 1,994). Motivasi kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 47,5% dan
uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel atau (8,012 > 1,994). Disiplin kerja dan
motivasi kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
dengan persamaan regresi Y = 7,617 + 0,385X1 + 0,441X2. Nilai koefisien
determinasi sebesar 63,3% sedangkan sisanya sebesar 36,7% dipengaruhi faktor
lain. Uji hipotesis diperoleh nilai F hitung > F tabel atau (60,273 > 2,740).

Kata Kunci: Disiplin Kerja, Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan

ix
ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effect of work discipline and work
motivation on employee performance at PT Siprama Cakrawala in Cinere Depok.
The method used is quantitative. The sampling technique used saturated sampling
and obtained a sample of 73 respondents. Data analysis used validity test,
reliability test, classical assumption test, regression analysis, correlation
coefficient, coefficient of determination and hypothesis testing. The results of this
study are work discipline has a significant effect on employee performance with a
coefficient of determination of 46.1% and hypothesis testing is obtained t
arithmetic > t table or (7.799 > 1.994). Work motivation has a significant effect on
employee performance with a coefficient of determination of 47.5% and
hypothesis testing is obtained t count > t table or (8.012 > 1.994). Work discipline
and work motivation simultaneously have a significant effect on employee
performance with the regression equation Y = 7.617 + 0.385X1 + 0.441X2. The
value of the coefficient of determination is 63.3% while the remaining 36.7% is
influenced by other factors. Hypothesis testing is obtained by the calculated F
value > F table or (60.273 > 2.740).

Keywords: Work Discipline, Work Motivation, Employee Performance

x
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul: Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT Siprama Cakrawala di Cinere Depok.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
Program Studi Manajemen S-1 di Universitas Pamulang.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak
akan terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Bapak Dr. (H.C), Dr. Pranoto, S.E. M.M selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya.
2. Bapak Dr. E. Nurzaman, AM., M.M., M.Si., selaku Rektor Universitas
Pamulang
3. Bapak Ubaid Al Faruq, S. Pd., M. Pd., selaku Wakil Rektor I Universitas
Pamulang
4. Bapak Dr. Subarto, M. Pd, selaku Wakil Rektor II Universitas Pamulang
5. Bapak Dr. M. Wildan, S.S., M.A., Selaku Wakil Rektor III Universitas
Pamulang
6. Ibu Dr. RR. Dewi Anggraeni, S.H., M.H., selaku Wakil Rektor IV
Universitas Pamulang.
7. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., C.S.R.A., C.M.A, selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang
8. Bapak Dr. Ali Maddinsyah, S.E., M.M., selaku Ketua Program Studi
Manajemen S-1 Universitas Pamulang.
9. Bapak Dr. Moh. Sutoro, S.E., M.M., M.H., selaku Wakil Ketua Program
Studi Manajemen S-1 Universitas Pamulang.
10. Bapak Drs. Waluyo Jati, M.M., selaku Sekretaris Program Studi Manajemen
S-1 Universitas Pamulang.

xi
11. Bapak Iman Syatoto, S.E., M.M., selaku Kepala Staff Program Studi
Manajemen S-1 Universitas Pamulang
12. H.Irawan Suhatono S.Sos,. M.M,.M.H, selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dan tenaga guna memberikan bimbingan, dan
arahan, petunjuk dalam penyelesaian skripsi ini.
13. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Pamulang yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu
14. Staf dan Biro Akademik serta Staf Perpustakaan Universitas Pamulang.
15. Manajemen perusahaan yang telah banyak membantu penulis dalam
memperoleh data yang diperlukan.
16. Saudara dan sahabat-sahabatku di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis yang telah
memberikan dukungan dalam meyelesaikan tugas akhir ini.
17. Bapak dan ibu PT Siprama Cakrawala di Cinere Depok, yang telah mendukung

dan membantu saya dalam mengerjakan skripsi ini.

18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan segala kebaikan dan bantuannya dalam penulisan ini.
Penulis memahami skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, kritik
dan saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan selalu mencurahkan hidayah serta
taufik-Nya, Amin Ya Robbal alamin.

Pamulang, 28 Oktober 2022

Rudi
NIM. 181010502311

xii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................i
LEMBAR MOTTO ..........................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN ...........................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN ..............................................................................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................vi
LEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................viii
ABSTRAK ........................................................................................................ix
ABSTRACT ........................................................................................................x
DAFTAR ISI ....................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ..........................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian..........................................................1
1.2 Perumusan Masalah ..................................................................7
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................9
2.1 Kajian Teori...............................................................................9
2.1.1 Manajemen......................................................................9
2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia...............................15
2.1.3 Sumber Daya Manusia..................................................19
2.1.4 Disiplin Kerja................................................................26
2.1.5 Motivasi Kerja...............................................................31
2.2 Penelitian Terdahulu................................................................33
2.3 Kerangka Berpikir...................................................................39

xii
i
2.4 Hipotesis Penelitian.................................................................41
BAB III METODE PENELITIAN ..............................................................43
3.1 Jenis Penelitian.........................................................................43
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian..................................................43
3.3 Operasional Variabel Penelitian..............................................44
3.4 Populasi Dan Sampel...............................................................47
3.5 Teknik Pengumpulan Data......................................................47
3.6 Teknik Analisis Data...............................................................49
3.6.1 Analisis Deskriptif.........................................................49
3.6.2 Uji Instrumen Data........................................................49
3.6.3 Uji Asumsi Klasik.........................................................56
3.6.4 Analisis Kuantitatif........................................................63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................74
4.1 Gambaran Umum Perusahaan....................................................74
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan.............................................74
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan................................................74
4.1.3 Struktur Kerja Perusahaan...............................................74
4.2 Hasil Analisis Data....................................................................77
4.2.1 Analisis Deskriptif...........................................................77
4.2.2 Pengujian Instrumen........................................................85
4.2.3 Pengujian Asumsi Klasik.................................................89
4.2.4 Analisis Kuantitatif..........................................................96
4.3 Pembahasa Hasil Penelitian.....................................................107
BAB V PENUTUP .....................................................................................111
5.1 Kesimpulan..............................................................................111
5.2 Keterbatasan Penelitian............................................................112
5.3 Saran........................................................................................113
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................114
LAMPIRAN ..................................................................................................117

xi
v
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Data Disiplin kerja...........................................................................3
Tabel 1.2 Data Disipliin Kerja.........................................................................4
Tabel 1.3 Data Kinerja....................................................................................6
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu......................................................................34
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian...........................................................................44
Tabel 3.2 Operasional Variabel.....................................................................46
Tabel 3.3 Pedoman Autokorelasi..................................................................50
Tabel 3.4 Skala Likert...................................................................................56
Tabel 3.5 Skala Interval.................................................................................68
Tabel 3.6 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi......................................77
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...................77
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia..................................77
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan.......................78
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja...................78
Tabel 4.5 Tabel Kriteria Tanggapan Responden...........................................79
Tabel 4.6 Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja................................80
Tabel 4.7 Jawaban Responden Variabel Motivasi Kerja...............................82
Tabel 4.8 Jawaban Responden Variabel Kinerja Karyawan.........................84
Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (X1)...................................85
Tabel 4.10 Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X2)..................................87
Tabel 4.11 Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)...............................89
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas.....................................................................90
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas......................................................................92
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................93
Tabel 4.15 Pedoman Interpretasi Uji Durbin-Watson ....................................93
Tabel 4.16 Hasil Uji Durbin-Watson .............................................................94
Tabel 4.17 Hasil Uji Heteroskesdastisitas .....................................................96
Tabel 4.18 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana (X1)..............................97

xv
Tabel 4.19 Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana (X2)..............................98
Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi Berganda...................................................99
Tabel 4.21 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi......................................99
Tabel 4.22 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial (X1)...........................100
Tabel 4.23 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Parsial (X2)...........................100
Tabel 4.24 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Simultan................................101
Tabel 4.25 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Parsial (X1).....................101
Tabel 4.26 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Parsial (X2).....................102
Tabel 4.27 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Simultan..........................102
Tabel 4.28 Hasil Uji t Variabel Disiplin Kerja (X1)......................................104
Tabel 4.29 Hasil Uji t Variabel Motivasi Kerja (X2).....................................105
Tabel 4.30 Hasil Uji F Simultan....................................................................106

xv
i
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir......................................................................39
Gambar 4.1 Struktur Kerja ............................................................................41
Gambar 4.2 Grafik Probability Plot ..............................................................75
Gambar 4.3 Grafik Scater Plot.......................................................................92

xv
ii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Penelitian


Lampiran 2. Kuesioner
Lampiran 3. Data Jawaban Responden
Lampiran 4. Hasil Pengolahan Data Menggunakan SPSS
Lampiran 5. Tabel r
Lampiran 6. Tabel t
Lampiran 7. Tabel F
Lampiran 8. Scan Kartu Bimbingan Skripsi

xv
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Dalam membangun sebuah perusahaan atau instansi diperlukan sumber daya

manusia yang kompeten yang mampu menjalankan strategi-strategi perusahaan

dengan baik untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kepimpinan memainkan

peranan penting dalam manajemen sangat tergantung kepada kemampuan pimpinan

untuk menyampaikan pandangannya (visi), antusiasme, dan rasa memiliki tujuan

kepada perusahaanya.

Sumber daya manusia mempunyai posisi yang sangat penting mengingat

kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusianya. Selain

itu sumber daya alam yang berkualitas tinggi bermanfaat dalam penyesuaian gerak

atas perubahan iklim usaha yang begitu cepat. Bila suatu perusahaan telah

mempunyai strategi dan tujuan, maka langkah selanjutnya adalah merencanakan

sumber daya manusia apa saja yang di perlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam sebuah lembaga, kinerja karyawan menjadi masalah yang cukup

menarik dan penting, Karena terbukti besar manfaatnya baik bagi kepentingan

individu, dan masyarakat. Bagi individu kepuasaan kerja memungkinkan timbulnya

meningkatkan kebahagiaan hidup mereka. Sekumpulan perasaan karyawan terhadap

pekerjaan, apakah senang atau tidak suka sebagai hasil interaksi karyawan dengan

lingkungan pekerjaannya atau sebagai persepsi sikap mental, juga sebagai hasil

penilaian karyawan terhadap pekerjaannya. Maka banyaknya faktor yang ada di


lingkungan kerja dan lainnya, akan dapat mengakibatkan karyawan bereaksi seperti

menurunnya kinerja karyawan, melakukan tindakan menyimpang dan menyampaikan

keluhannya secara terbuka. Ketidakpuasan dalam kerja akan dapat menimbulkan

perilaku agresif atau sebaliknya akan menunjukan sikap menarik diri dari kontak

dengan lingkungan sosialnya. Misalnya berhenti dari perusahaan, suka bolos, dan

perilaku lain cenderung bersifat menghindari dari aktivitas organisasi. Bentuk

perilaku agresif, misalnya melakukan sabotase, sengaja membuat kesalahan dalam

kerja.

Faktor kedisiplinan kerja memegang peranan yang amat penting dalam

pelaksanaan tugas sehari-hari para karyawan. Seorang karyawan yang mempunyai

tingkat kedisiplinan kerja yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa

diawasi oleh atasan tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain

yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan, akan mentaati peraturan yang ada dalam

lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan, dan pada

akhirnya karyawan yang mempunyai kedisiplinan kerja kerja yang tinggi akan

mempunyai kinerja yang baik bila dibanding dengan para karyawan yang bermalas-

malasan karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Pengaruh motivasi dari atasan maupun dari perusahaan penting untuk

mensejahterakan karyawan dan kedisplinan yang tumbuh dari diri sendiri itu sangat

penting agar timbul rasa tanggung jawab dalam bekerja. adanya rasa timbal balik

yang sesuai dengan apa yang telah dikerjakan, karyawan akan merasakan kepuasan.

dengan

2
adanya pengaruh dari motivasi kepuasaan kerja dan disiplin kerja akan membuat

karyawan lebih maju.

Menurut (Edy, Sutrisno, 2016:89) “ Disiplin kerja karyawan perilaku

seseorang yang sesuai dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin kerja

yaitu sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi

baik tertulis maupun tidak tertulis”.

Permasalahan yang terjadi pada disiplin kerja banyak karyawan yang datang

terlambat, karyawan tidak menaati standar operasional prosedur yang telah disepakati

dan karyawan banyak melakukan kegiatan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan

diwaktu kerja.

Tabel 1.1

Absensi Kerja Karyawan PT. Siprama Cakrawala Pada Tahun 2016 - 2020

Tahun Jumlah Jumlah Absensi Jumlah Persentase


Hari
Karyawan Kerja Terlambat Ijin Alpha Membolos (%)
2016 48 288 13 15 12 16 56 19,4%
2017 45 288 16 14 15 17 62 21,5%
2018 49 288 15 18 15 18 66 22,9%
2019 51 288 17 20 14 16 67 23,3%
2020 50 288 18 22 17 16 73 25,3%
Rata 15,8 17,8 14,6 16,6 64,8 22,5%
(Sumber: PT Siprama cakrawala 2021)

3
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa presentasi absensi paling tinggi

berada di tahun 2020 sebanyak 73 absen dengan presentasi sebesar 25,3%, dimana

karyawan yang terlambat sebanyak 18 orang, ijin sebanyak 22 orang, alpha sebanyak

17 orang, dan membolos sebanyak 16 orang, absensi yang semakin menurun ini akan

berdampak pada kinerja karyawan perusahaan.

Menurut (Danang Sunyoto, 2012:13) “Motivasi kerja adalah kebutuhan

menyatakan bahwa manusia di tempat kerjanya dimotivasi oleh suatu keinginan

untuk memuaskan sejumlah kebutuhan yang ada dalam diri seseorang”.

Permasalahan yang terjadi tentang motivasi dengan ini menjadi suatu

perangsang daya pendorong yang timbul dari diri seseseorang secara sadar untuk

melakukan suatu pekerjaan dan meningkatkan tata tertib, maka motivasi karyawan

diharapkan dapat meningkatkan presentasi kerja karyawan dengan adanya

pelaksanaan pemberian motivasi yang lebih baik maka dapat merasang para karyawan

untuk bekerja lebih giat dalam meningkatkan prestasi kerjanya.

Tabel 1.2
Tabel Reward Karyawan PT Siprama cakrawala

Insentif (per bulan) Insentif (per tahun)


Tahun Jumlah hari kerja
(Rp) (Rp)
2016 288 200.000 2.400.000
2017 288 190.000 2.280.000
2018 288 185.000 2.220.000
2019 288 182.000 2.184.000
2020 288 180.000 2.160.000
(Sumber: PT Siprama cakrawala 2021)

4
Berdasarkan tabel 1.2 menunjukan bahwa motivasi kerja yang terjadi pada PT

Siprama cakrawala kurang baik dikarenakan insentif yang diberikan kepada karyawan

dari tahun 2016 sampai dengn 2020 mengalami penurunan, dapat dilihat insentif

tertinggi pada tahun 2016 sebesar Rp. 200.000 dan mengalami penurunan hingga

yang terendah terjadi pada tahun 2020 sebesar Rp. 180.000 atau jika diakumulasikan

sebesar Rp. 2.160.000 per tahun.

Menurut (Robbins, 2015:170) “Kinerja karyawan adalah sikap umum

seseorang terhadap pekerjaannya. Selisih antara banyaknya penghasilan yang di

terima seorang karyawan dan banyaknya yang mereka yakni apa yang seharusnya

mereka terima. Pada prinsipnya setiap perusahaan selalu mengharapkan karyawannya

bekerja secara optimal agar dapat meningkatkan keuntungan dan membantu

mempercepat pencapaian tujuan organisasi lainnya”.

Permasalahan yang terjadi pada kinerja karyawan menjadi penurunan,

ketidakpuasan karyawan dapat terjadi apabila pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai

dengan apa yang diperoleh dari perusahaan. Ketidakpuasan para karyawan ini

menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dan dapat merugikan perusahaan yang

bersangkutan. Misalnya adanya aksi mogok kerja, pergantian tenaga kerja, turunnya

kinerja karyawan, dan lain-lain yang pada akhirnya akan menurunkan loyalitas kerja

karyawan perusahaan itu sendiri.

5
Tabel 1.3
Kinerja Karyawan PT. Siprama Cakrawala Pada Tahun 2016 - 2020

Target kunjungan
Tahun
Target Pencapaian Keterangan
2016 3600 3550 Tidak tercapai
2017 3650 3534 Tidak tercapai
2018 3060 2997 Tidak tercapai
2019 3800 3710 Tidak tercapai
2020 3709 3668 Tidak tercapai
(Sumber: PT Siprama cakrawala 2021 )
Jumlah 17819 17459 Tidak tercapai
Berdasarkan tabel 1.3 menunjukan bahwa target PT Siprama Cakrawala pada

tahun 2016 hingga 2020 tidak ada yang tercapai, dapat dilihat target yang diberikan

perusahaan kepada karyawan tidak ada yang tercapai dalam 5 tahun terakhir dengan

total target sebanyak 17.819 dengan pencapaian hanya 17.459. Hal ini menunjukan

bahwa kinerja karyawan belum maksimal mengerjakan target yang telah diberikan

oleh perusahaan.

Berdasarkan Fenomena permasalahan-permasalahan diatas dapat dilihat

bahwa kinerja karyawan berdasarkan target yang ditentukan perusahaan tidak ada

yang tercapai dari tahun 2016 hingga 2020, pada variabel kedisiplinan (X1) tingkat

absensi karyawan semakin menurun dari tahun ketahun di tambah pada variabel

motivasi (X2) bonus yang diberikan oleh perusahaan dari tahun ketahun terus

menurun dan dapat mempengaruhi motivasi dari karyawan dalam bekerja, maka

peneliti tertarik untuk mengambil judul Pengaruh Disipin Kerja dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja karyawan pada PT Siprama Cakrawala .

6
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada

PT Siprama cakrawala?

2. Apakah terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

pada PT Siprama cakrawala?

3. Apakah terdapat pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja secara simultan

terhadap kinerja karyawan pada PT Siprama cakrawala?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

pada PT Siprama cakrawala?

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

pada PT Siprama cakrawala?

3. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja secara

simultan terhadap kinerja karyawan pada PT Siprama cakrawala?

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Akademik

Dapat memberikan masukan yang berguna untuk bahan kajian atau

informasi bagi peneliti selanjutnya yang membutuhkan refrensi khususnya di

lingkungan Program Studi Manajemen.

7
b. Bagi Penulis

Penelitian ini sebagai upaya penerapan ilmu dan teori yang di dapat penulis

selama kuliah khususnya yang berkaitan dengan mata kuliah Sumber Daya

Manusia.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam

menentukan kebijakan yang tepat guna meningkatkan kinerja karyawan pada

PT Siprama cakrawala.

b. Bagi Masyarakat

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dan acuan untuk

melakukan penelitian selanjutnya.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur manajemen

dan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan yang

diinginkan, karena tujuan yang dicapai itu adalah pelayanan atau laba (profit).

Walaupun manajemen dan organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja tetapi

harus diatur dengan sebaik baiknya. Karena jika manajemen dan organisasi ini baik

maka optimal dapat diwujudkan, pemborosan, dapat dihindari, dan semua potensi

yang dimiliki akan lebih bermanfaat.

Menurut (Aziz dan Maya Irjayanti, 2014:5) “seni manajemen meliputi untuk

melihat totalitas dari bagian yang terpisah-pisah serta kemampuan untuk menciptakan

gambaran tentang suatu visi”.

Menurut (Ulbert Silalahi, 2011:7) “manajemen sebagai proses perencanaan,

pengorganisasian, pengatur sumber daya, pengkomunikasian, pemimpin pemotivasian

dan pengendalian pelaksanaan tugas-tugas dan penggunaan sumber-sumber untuk

mencapai tujuan organisasional secara efektif dan secara efisien”.

Menurut (Lilis Sulastri, 2014:14) “manajemen adalah suatu seni mengatur

yang melibatkan proses, cara, dan tindakan tertentu,seperti perencanaan,

pengorganisasian,

9
pengerahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai

tujuan secara efesien dan efektif dengan dan melalui orang lain”.

Dari definisi diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa manajemen adalah

suatu proses perencanaan, pengoganisasian, pengendalian, pengawasan secara efektif

dan efesien untuk mencapai tujuan bersama.

2. Fungsi Manajemen

Menurut (Amirullah, 2015:8) “fungsi manajemen pada umumnya dibagi

menjadi beberapa fungsi manajemen yang merencanakan, mengkoordinasikan,

mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan dalam rangka usaha untuk

mencapai tujuan yang diinginkan secara efektif dan efesien”.

Menurut Henry Fayol “mengusulkan bahwa semua manajer paling tidak

melaksanakan lima fungsi manajemen merancang, mengorganisasi, memerintah,

mengkoordinasi dan mengendalikan”.

a. Perencanaan

Perencanaan dapat diartikan sebagai suatu proses untuk menentukan tujuan

serta sasaran yang ingin dicapai dan mengambil langkah-langkah strategis guna

mencapai tujuan tersebut. Melalui perencanaan seorang manajer akan dapat

mengetahui apa saja yang harus dilakukan dan bagaimana cara untuk melakukannya.

Menentukan tingkat penjualan pada periode yang akan datang, beberapa tingkat

kebutuhan tenaga kerja, beberapa modal yang yang dibutuhkan dan bagaimana cara

memperolehnya, seberapa tingkat persediaan yang harus ada di gudang serta

10
keputusan

apakah perlu dilakukan suatu ekspansi merupakan bagian dari kegiatan

11
perencanaan.

b. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan proses pemberian perintah, sumber daya serta

pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk

menerapkan rencana, kegiatan-kegiatan yang terlibat dalam pengorganisasian

mencakup tiga kegiatan yaitu membagi komponen- komponen yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan dan sasaran dalam kelompok-kelompok membagi tugas kepada

manajer dan bawahan untuk mengadakan pegelompokan atau unit-unit organisasi.

c. Pengarahan

Pengarahan adalah proses untuk menumbuhkan semangat (motivation) pada

karyawan agar dapat bekerja keras dan giat serta membimbing mereka dalam

melaksanakan rencana untuk mencapai tujuan yang efektif dan efesien. Melalui

pengarahan, seorang manajer menciptakan komitmen, mendorong usaha-usaha yang

mendukung tercapainya tujuan. Ketika gairah kerja karyawan menurun seorang

manajer segera mempertimbangkan alternatif untuk mendorong kembali semangat

kerja mereka dengan memahami faktor penyebab menurunnya gairah kerja.

d. Pengendalian

Bagian akhir dari proses manajemen adalah pengendalia (controlling).

Pengendalian dimaksudkan untuk melihat apakah kegiatan organisasi sudah sesuai

dengan rencana sebelumnya. Fungsi pengendalian mencangkup empat kegiatan

mementukan standar presentasi, mengukur pretasi yang telah dicapai selama ini,

12
membandingkan prestasi yang telas dicapai dengan standar prestasi yang telah

13
ditetapkan.

3. Unsur-Unsur Manajemen

Malayu Hasibuan (2016:26) merumuskan unsur-unsur manajemen dengan

istilah 6 M, yaitu:

a. Manusia (Man)

Manusia yaitu orang yang menggerakan dan melakukan aktivitas- Aktivitas

untuk mencapai tujuan organisasi, termasuk juga Mendaya gunakan sumber daya

lainnya. Manusia merupakan penggerak utama untuk menjalankan fungsi-fungsi

manajemen. Sumber daya manusia yaitu segenap potensi yang dimiliki

olehmanusia. Potensi yang dimiliki setiap manusia berbeda satu sama lain,untuk

itu dibutuhkan pengelolaan agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan

pekerjaannya dan dapat mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.

Man merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki Oleh organisasi. Dalam

manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang

membuat tujuan dan manusia pula yangmelakukan proses untuk mencapai tujuan.

Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah

makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang

yang berkerja sama untuk mencapai tujuan. Manusia di dalam manajemen

mencakup semua faktor yang mempengaruhi, mewarnai dan melingkupi. Unsur

manusia meliputi beberapa hal yang harus diperhatikan meliputi:

1. Jumlah, harus sesuai dengan formasi dan kebutuhan

14
2. Persyaratan seperti kemampuan, pendidikan, ketrampilan, pengalaman

15
3. Komposisi, misalnya unsur pimpinan, unsur pelaksana, teknis, unsur administrasi

b) Uang (Money)

Uang adalah faktor yang amat penting, bahkan menentukan di dalam setiap

proses pencapaian tujuan, tentulah tidak dapat disangkal lagi. Setiap program,

setiap kegiatan atau rutin maupun proyek, besar maupun kecil, semua itu tidak

akan terlaksana tanpa adanya penyediaan uang atau biaya yang cukup. Dalam ilmu

ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara

umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-

jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran hutang. Beberapa

ahli juga menyebutkan fungsi uang sebagai alat penunda pembayaran.

c) Materi (Materials)

Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam

dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam

bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan atau materi-materi sebagai salah

satu sarana. Sebab materi dan manusia tidak dapat dipisahkan, tanpa materi tidak

akan tercapai hasil yang dikehendaki.

d) Mesin (Machine)

Machine atau mesin digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan

keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja. Mesin digunakan

untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta

menciptakan efesiensi kerja. Digunakannya mesin-mesin dalam suatu pekerjaan

16
adalah untuk menghemat tenaga dan pikiran manusia dalam melakukan tugas-

17
tugasnya baik yang bersifat rutin maupun yang bersifat insedental, baik untuk

pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis industri (engineering) maupun yang

bersifat teknis paperwork.

e) Metode (Method)

Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara

kerja yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode dapat

dinyatakan sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan

memberikan berbagai pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas

fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu

diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang melaksanakannya tidak

mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak akan

memuaskan.Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya

sendiri.

f) Pasar (Market)

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditunjukkan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

barang, jasa, ide kepada pasarsasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.

Memasarkan produk sudah tentu sangat penting sebab bila barang yang diproduksi

tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja tidak

akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil

produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat

18
dikuasai maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan

daya beli (kemampuan) konsumen.

19
2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana

mengatur hubungan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu

secara efektif dan efisien serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai

Tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) didasari pada suatu konsep bahwa

setiap karyawan adalah manusia bukan mesin dan bukan semata menjadi sumber daya

bisnis Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah bagian dari manajemen

yang berurusan dengan pekerjaan orang / karyawan dalam suatu organisasi

bertanggung jawab dalam kesejahteraan karyawan tersebut, sehingga mereka dapat

berkontribusi secara efektif sebagai suatu grup/tim dan berkontribusi untuk suksesnya

organisasi.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah suatu proses menangani

berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan karyawan, buruh, manajer dan tenaga

kerja lainnya untuk mendapat menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

menurut para ahli:

Menurut (Hasibuan, 2019:10) “Manajemen sumber daya manusia adalah seni

mengatur hubungan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu

20
terwujudnya tujuan organisasi, karyawan masyarakat”.

21
Menurut (Mangkunegara, 2017:2) “Manajemen sumber daya manusia adalah

suatu perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengawasan terhadap

pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian pemeliharaan dan pemisahaan

tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Menurut (Dwi Astuti, 2013:7) “Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM)

merupakan bidang strategis dari organisasi. MSDM harus dipandang sebagai

perluasan dari pandangan tradisional untuk mengelola orang secara efektif dan

tradisional untuk itu membutuhkan pengetahuan tentang perilaku manusia dan

kemampuan mengelolanya”.

Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber

daya manusia adalah kegiatan meliputi perencanaan, pengorganisasian pengarahan

dan pengawasan semua unsur yang menjadi kekuatan atau daya manusia untuk

dipergunakan memenuhi kebutuhan dalam rangka mencapai tujuan.

2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut G.R Terry dalam Hasibuan (2016:10) “Bahwa fungsi manajerial

manajemen sumber daya manusia terdiri dari fungsi-fungsi berikut” :

a. Fungsi Manajerial

Fungsi manajerial yang meliputi (Planning, Organizing, Actuating,

Controling) yang kesemuanya itu terkenal dengan singkatan POAC.

1) Perencanaan (Planning)

Sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang akan

22
dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala

23
kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan

merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksud untuk untuk mencapai

tujuan

2) Pengorganisasian (Organizing)

Sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka

menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.

3) Penggerakan (Actuating)

Untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja

masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi

agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa

mencapai tujuan.

4) Pengawasan (Controling)

Untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana

atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa

terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.

b. Fungsi Operasional

Fungsi Operasional yang meliputi procurement, development,

compensations, integration, maintenance, dan separation.

1) Pengadaan (procurement)

Proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk

mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

24
2) Pengembangan (development)

25
Proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan

melalui pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan

pekerjaan masa kini maupun masa depan.

3) Kompensasi (compensations)

Kegiatan untuk memberikan kepuasan terhadap karyawan yang sesuai dengan

pengorbanannya yang telah di berikan kepada perusahaan.

4) Integrasi (integration)

Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan,

agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan perusahaan

memperoleh laba, karyawan dapat memenuhi kebutuhan dari hasil pekerjaanya.

karena mempersatukan dua kepentingan yang bertolak belakang.

5) Pemeliharaan (maintenance)

Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan loyalitas karyawan, agar mereka

tetap mau bekerja sama sampai pensiun. pemeliharaan yang baik dilakukan dengan

program kesejahteraan yang bedasakan kebutuhan sebagian besar karyawan serta

berpendoman kepada internal dan eksternal konsistensi.

6) Pemberhentian (separation)

Putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan pemberhentian ini

disebabkan oleh keinginan karyawan, keinginan perusahaan, kontrak kerja

berakhir, pensiun dan sebab-sebab lainnya.

26
2.1.3 Disiplin kerja

1. Pengertian Disiplin kerja

Menurut (Edy, Sutrisno, 2016:89) “disiplin kerja karyawan adalah perilaku

seseorang yang sesuai dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin kerja,

sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik

tertulis maupun yang tidak tertulis.

Menurut (Rivai, 2011:825) “disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan

para manajemen untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka besedia untuk

mengubah suatu perilaku sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan

kesediaan seseorang mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial

yang berlaku.

Menurut (Malayu Hasibuan, 2012:193) “disiplin kerja adalah kesadaran

kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang

berlaku”.

Menurut (Mulyasa, 2010:191) “disiplin kerja adalah suatu keadaan tertib

ketika orang- orang yang bergabung dalam suatu sistem tunduk pada peraturan-

peraturan yang ada dengan senang hati”.

Menurut (Mustari, 2014:41) “disiplin kerja adalah tindakan yang menunjukan

perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan”.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas maka penulis menyimpulkan disiplin

kerja adalah ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib, melaksanakan apa

27
yang

28
telah disetujui bersama antara pimpinan dengan para pekerja baik persetujuan tertulis,

lisan ataupun berupa peraturan dan kebiasaan.

2. Pentingnya Disiplin kerja

Keteraturan ciri utama organisasi dan disiplin kerja salah satu metode untuk

memilihara keteraturan tersebut. Tujuan utama disiplin kerja untuk meningkatkan

efisiensi semaksimal mungkin dengan cara mencegah pemborosan waktu dan energi.

Selain itu, disiplin kerja mencoba untuk mencegah kerusakan atau kehilangan harta

benda, mesin, peralatan dan perlengkapan kerja yang disebabkan ketidak hati-hatian,

dan pencurian. Disiplin kerja mencoba mengatasi keteledoran yang disebabkan

karena kurang perhatian, ketidak mampuan dan keterlambatan. Disiplin kerja

berusaha mencegah permulaan kerja yang lambat atau kemalasan. Disiplin kerja juga

berusaha untuk mengatasi perbedaan pendapat antara karyawan dan mencegah

ketidak taatan yang disebabkan oleh salah satu pengertian atau penafsiran.

Jadi dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja karyawan perilaku seseorang

yang seseuai dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin kerja ini sikap,

tingkah laku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis

maupun tidak tetulis.

3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi disiplin kerja

Asumsinya bahwa pemimpin mempunyai pengaruh langsung atas sikap

kebiasaan yang diperoleh karyawan. Kebiasaan itu ditentukan oleh pemimpin, baik

dengan suasana kepemimpinan maupun dengan melalui contoh pribadi. Karena itu,

29
untuk mendapat disiplin kerja yang baik, maka pemimpin harus memberikan

kepemimpinan yang baik pula.

Menurut (Edy, Sutrisno, 2016:89) faktor yang mempengaruhi disiplin kerja

adalah:

a. Besar Kecilnya Pemberian Kompensasi

Dapat mempengaruhi tegaknya disiplin kerja. Para karyawan akan mematuhi

segala peraturan yang berlaku, bila ia merasa mendapat jaminan balas jasa yang

setimpal dengan jernih payahnya yang telah dikontribusikan bagi perusahaan. Bila ia

merasa kompensasi yang memadai, mereka akan dapat bekerja tenang dan tekun,

serta selalu berusaha bekerja sebaik-baiknya. Akan tetapi, bila ia merasa kompensasi

yang diterima nya jauh dari memadai, maka ia merasa akan berfikir mendua, dan

berusaha mencari tambahan penghasilan lain dari luar, sehingga menyebabkan ia

sering mangkir, sering minta izin keluar.

Namun demikian, pemberian kompensasi yang memadai belum tentu pula

menjamin tegaknya disiplin kerja. Karena pemberian kompensasi hanyalah salah satu

cara merendam kegelisahan para karyawan, disamping banyak lagi hal-hal yang

diluar kompensasi yang harus mendukung tegaknya disiplin kerja dalam perusahaan.

b. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan

Keteladanan pemimpin sangat penting sekali, karena dalam lingkungan

perusahaan, semua karyawan akan selalu memperhatikan bagaimana pimpinan dapat

menegakkan disiplin kerja dirinya dan bagaimana ia dapat mengendalikan dirinya

30
dari ucapan, perbuatan, dan sikap yang dapat merugikan aturan disiplin kerja suatu

31
perusahaan. Jika ada aturan tertulis yang telah disepakati bersama. Dengan demikian,

para karyawan mendapat suatu kepastian bahwa siapa saja dan perlu dikenakan sanksi

tanpa pandang bulu.

c. Keberanian pimpinan dalam mengambil keputusan

Bila ada seseorang karyawan yang melanggar disiplin kerja, maka perlu ada

keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan pelanggaran

yang dibuatnya. Dengan adanya tindakan terhadap pelanggar disiplin kerja, sesuai

dengan sanksi yang ada, maka semua karyawan akan merasa terlindungi, dan dalam

hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang serupa. Dalam situasi demikian, maka

karyawan akan bener-bener terhindar dari sikap sembrono, bila pimpinan tidak berani

mengambil tindakan, walaupun sudah terang-terangan karyawan tersebut melanggar

disiplin kerja, tetapi tidak ditegur atau dihukum, maka akan berpengaruhi kepada

suasana kerja dalam perusahaan. Para karyawan akan berkata “untuk apa disiplin

kerja” sedangkan orang yang melanggar disiplin kerja saja tidak pernah dikenakan

sanksi”.

d. Ada tidaknya pengawasan pimpinan

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan perlu ada pengawasan,

yang akan mengarahkan para karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan dengan

tepat dan sesuai dengan yang sudah ditetapkan. Misalnya, bila aturan jam kerja pukul

08.00, maka pemimpin tidak akan masuk kerja terlambat dari waktu yang sudah

ditetapkan.

32
Peranan keteladanan pemimpin sangat berpengaruh besar dalam perusahaan,

bahkan sangat dominan dibandingkan dengan semua faktor yang mempengaruhi

33
disiplin kerja dalam perusahaan, karena pemimpin dalam suatu perusahaan masih

menjadi panutan para karyawan. Para bawahan akan selalu meniru yang dilihatnya

setiap hari, apapun yang dibuat pemimpinnya. Oleh sebab itu, bila seseorang

pemimpin menginginkan tegaknya disiplin kerja dalam perusahaan, maka ia harus

lebih dulu mempraktikkan, supaya dapat diikuti dengan baik oleh para karyawan

lainnya.

e. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

Pembinaan disiplin kerja tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, bila tidak ada

aturan tertulis yang pasti untuk dapat dijadikan pegangan bersama. Disiplin kerja

tidak mungkin ditegakkan bila peraturan yang dibuat hanya berdasarkan instruksi

lisan yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan situasi.

Para karyawan akan mau melaksanakan disiplin kerja bila aturan yang jelas

dan diinformasikan kepada mereka. Bila aturan disiplin kerja menurut selera

pemimpin saja, atau berlaku untuk orang tertentu saja, jangan diharap bahwa para

karyawan akan mematuhi aturan tersebut. Oleh sebab itu, disiplin kerja akan dapat

ditegakkan dalam yang telah ditetapkan. Namun sudah menjadi tabiat manusia pula

bahwa mereka selalu ingin bebas, tanpa terikat atau diikat oleh peraturan apapun

juga. Dengan adanya pengawasan seperti demikian, maka sedikit banyak para

karyawan akan terbiasa melaksanakan disiplin kerja.

f. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan

Karyawan yang mempunyai perbedaan karakter antara yang satu dengan yang

34
lain. Seseorang karyawan tidak hanya puas dengan penerimaan kompensasi yang

35
tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi juga mereka masih membutuhkan perhatian

yang besar dari pemimpinnya sendiri.

Pimpinan yang berhasil memberi perhatian yang besar kepada karyawan akan

dapat menciptakan disiplin kerja yang baik. Karena pemimpinan bukan hanya dekat

dalam arti fisik. Tetapi juga mempunyai jarak batin. Pemimpin demikian akan selalu

dihormati dan dihargai oleh para karyawan sehingga akan berpengaruh besar kepada

prestasi, semangat kerja dan moral kerja karyawan.

g. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin kerja.

Kebiasaan-kebiasaan positif itu diantara lain :

1) Saling menghormati, bila bertemu dilingkungan pekerjaan.

2) Melontarkan pujian sesuai dengan tempat dan waktunya, sehingga para karyawan

akan turut merasa bangga dengan pujian tersebut.

3) Sering mengikut sertakan karyawan dalam pertemuan-pertemuan, apalagi

pertemuan yang berkaitan dengan nasib dan pekerjaan mereka.

4) Memberitahu bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan sekerja, dengan

menginformasikan, kemana dan untuk urusan apa, walaupun kepada bawahan

sekalipun.

4. Pelaksanaan Disiplin kerja

Menurut (Edy Sutrisno, 2016:94) disiplin kerja yang baik seperti disiplin kerja

diri, kencenderung orang normal melakukan apa yang menjadi kewajibannya dan

menepati aturan permainan. Suatu waktu orang mengerti apa yang dibutuhkan dari

36
mereka, dimana mereka diharapkan untuk selalu melakukan tugasnya secara efektif

37
dan efisien dengan senang hati. Kini banyak orang yang mengetahui bahwa

kemungkinan yang terdapat dibalik disiplin kerja meningkatkan diri dari kemalasan.

Organisasi atau perusahaan yang baik harus berupaya menciptakan peraturan tata

tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh seluruh karyawan

dalam organisasi.

Peraturan-peraturan yang akan berkaitan dengan disiplin kerja itu antara lain:

a. Peraturan jam masuk, pulang dan jam istirahat.

b. Peraturan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam pekerjaan.

c. Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan unit kerja lain.

d. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para

karyawan selama dalam organisasi dan sebagainya.

5. Indikator-indikator disiplin kerja

Menurut (Edy Sutrisno, 2016:94) pada dasarnya ada banyak indikator yang

mempengaruhi tingkat kedisplinan karyawan suatu organisasi.

Disiplin kerja dibagi dalam empat dimensi di antaranya adalah:

a. Taat terhadap aturan waktu

Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang dan jam istirahat yang tepat waktu sesuai

dengan aturan yang berlaku diperusahaan.

b. Taat terhadap peraturan perusahaan

Peraturan dasar tentang cara berpakaian, dan bertingkah laku dalam pekerjaan.

c. Taat terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan

38
Ditunjukan dengan cara-cara melakukan pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan

jabatan, tugas, dan tanggung jawab serta cara berhubungan dengan unit kerja lain.

2.1.4 Motivasi Kerja

1. Pengertian Motivasi kerja

Menurut (Danang Sunyoto, 2012:11) “Motivasi adalah sebuah dorongan yang

tumbuh dalam diri seseorang baik. Baik yang berasal dari dalam maupun di luar

dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan

semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya guna mencapai tujuan

organisasi”.

Menurut (Edy Sutrisno, 2016:109) “Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong

seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering

kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang”.

Menurut (Stephen, 2015:127) “Motivasi adalah proses yang menjelaskan

mengenai, kekuatan, arah, dan ketekunan seseorang dalam upaya untuk mencapai

tujuan”.

Menurut (Anwar Prabu Mangkunegara , 2014:61) “Motivasi adalah kondisi

atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk

mencapai tujuan organisasi perusahaan”.

Menurut (Darmawan, 2013:41) “Motivasi adalah keadaan jiwa yang

mendorong, mengaktifkan atau menggerakan seseorang yang kelak mengarahkan

serta menyalurkan perilaku, sikap, dan tindakan yang selalu dikaitan dengan

39
pencapaian

40
tujuan, baik tujuan pribadi masing-masing anggota. Motivasi didefinisikan tiga

komponen utamanya yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan”.

Berdasarkan pengertian para ahli di atas maka penulis menyimpulkan

motivasi adalah suatu sugesti atau dorongan yang muncul karena diberikan oleh

seseorang kepada orang lain atau dari diri sendiri, dorongan tersebut bermaksud agar

orang tersebut menjadi orang yang lebih baik dari yang sebelumnya.

2. Teori – Teori Motivasi kerja

a. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki, mulai hierarki kebutuhan

yang paling dasar sampai kebutuhan yang kompleks atau paling tinggi

tingkatnya.

b. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan dapat mempengaruhi perilaku

seseorang, dimana hanya kebutuhan yang belum terpuaskan yang dapat

menggerakan perilaku. Kebutuhan yang telah terpuaskan tidak dapat berfungsi

sebagai motivasi.

c. Kebutuhan yang lebih tinggi berfungsi sebagai motivator jika kebutuhan yang

hierarki lebih rendah paling tidak boleh terpuaskan secara maksimal.

3. Proses Motivasi kerja

a. Tujuan

Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi. Baru

kemudian para karyawan dimotivasi ke arah tujuan.

b. Mengetahui Kepentingan

41
Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan

karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau

perusahaan saja.

c. Komunikasi Efektif

Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan bawahan.

Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa aja yang

harus dipenuhinya supaya insentif tersebut diperolehnya.

d. Integrasi Tujuan

Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan

kepentingan karyawan. Tujuan organisasi adalah untuk memperoleh laba serta

perluas perusahaan. Sedangkan tujuan individu karyawan ialah pemenuhan

kebutuhan dan kepuasan, jadi, tujuan organisasi dan tujuan karyawan harus

disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.

e. Fasilitas

Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi dan

individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

Seperti memberikan bantuan kendaraan kepada salesman.

f. Team Work

Manajer harus membentuk team work yang terkoordinasi baik yang bisa

mencapai tujuan perusahaan. Team work penting karena dalam suatu

perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.

42
4. Langkah-langkah Motivasi kerja

Menurut (Danang Sunyoto, 2012:17) “menjelaskan bahwa motivasi bawahan,

ada beberapa petunjuk langkah-langkah yang perlu diperhatikan oleh setiap

pemimpin sebagai berikut:”

a. Pemimpin harus tau apa yang dilakukan bawahan.

b. Pemimpin harus berorintasi kepada kerangka acuan orang.

c. Setiap orang berbeda- beda didalam memuaskan kebutuhan.

d. Setiap pemimpin harus memberikan contoh yang baik bagi karyawan.

e. Pemimpin mampu mempergunakan keahlian dalam bentuk-bentuk.

f. Pemimpin harus berbuat dan berlaku realistis.

5. Tujuan pemberian motivasi kerja

Menurut (Danang Sunyoto, 2012:17) mengemukakan bahwa diberikannya

motivasi kepada karyawan atau seseorang tentu saja mempunyai tujuan antara lain:

a. Mendorong gairah dan semangat karyawan.

b. Meningkatkan moral dan kinerja karyawan.

c. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

d. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan.

e. Meningkatkan kedisiplinan kerja dan menurunkan tingkat absensi karyawan.

f. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

g. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan.

h. Meningkatkan kesejahteraan karyawan.

43
i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas dan pekerjannya.

44
6. Indikator Motivasi Kerja

Menurut (Danang Sunyoto, 2012:13) indikator motivasi yaitu:

a. Promosi

Promosi adalah kemajuan seorang karyawan pada suatu tugas yang lebih baik

dipandang dari sudut tanggung jawab yang lebih berat, martabat atau setatus

yang lebih tinggi, kecakapan yang lebih baik, dan terutama tambahan

pembayaran upah atau gaji. Syarat waktu tempat atau syarat-syarat kerja

lainnya dapat juga merupakan ciri-cirinya tugas yang lebih baik, dimana

seorang karyawan mendapat promosi, tetapi jika tugas tidak mengandung

tinggi, maka ini bukan merupakan promosi.

b. Prestasi Kerja

Pangkal tolak pengembangan karier seseorang adalah prestasi kerjanya

melakukan tugas yang dipercayakan kepadanya sekarang. Tanpa prestasi kerja

yang memuaskan, sulit bagi seorang karyawan untuk diusulkan oleh atasannya

agar dipertimbangkan untuk dipromosikan ke jabatan atau pekerjaan yang lebih

tinggi di masa depan. Padahal tanpa usul atasan langsung, bagian kekaryawanan

akan tidak memiliki bahan yang cukup untuk memproyeksikan suatu bentuk

promosi bagi pekerja yang bersangkutan.

c. Pekerjaan Itu Sendiri

Telah berulang kali ditekankan bahwa pada akhirnya tanggung jawab dalam

mengembangkan karier terletak pada masing-masing pekerja. Semua pihak

45
seperti pimpinan, atasan langsung, kenalan, dan para spesialis di bagian

46
kekaryawanan, hanya berperan memberikan bantuan. Berarti terserah pada

karyawan yang bersangkutan, apakah akan memanfaatkan berbagai kesempatan

mengembangkan diri sendiri atau tidak.

d. Tanggung Jawab

Pertanggung jawaban atas tugas yang di berikan instansi kepada para karyawan

merupakan timbal balik atas komponen yang di terimanya. Pihak instansi

memberikan apa yang di harapkan oleh para karyawan, namun disisi lain para

karyawan pun memberikan kontribusi penyelesaian pekerjaan dengan baik pua

dan penuh dengan tanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Sebagai mitra kerja hubungan kedua pihak, baik perusahaan maupun pihak

karyawan tentu saja harus di jaga ke harmonisannya.

2.1.5 Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Kinerja pada umumnya dikatakan sebagai ukuran bagi seseorang dalam

pekerjaannya. Kinerja merupakan landasan bagi produktivitas dan mempunyai

kontribusi bagi pencapaian tujuan organisasi. Tentu saja kriteria adanya nilai

tambah digunakan pada banyak perusahaan untuk mengevaluasi manfaat dari suatu

pekerjaan ataupun pemegang jabatan.

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk

menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang, serta pemahaman yang jelas

tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.

47
Mangkunegara (2017: 67) mengemukakan bahwa “kinerja merupakan

hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.” Menurut Moeheriono (2014: 95) “kinerja atau performance

merupakan sebuah penggambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,

dan misi organisasi yang

dituangkan dalam suatu perencanaan strategis suatu organisasi.”

Menurut Augst W. Smith dalam Sedarmayanti (2018: 50) menyatakan bahwa

“performance atau kinerja adalah output drive from processes, human or

otherwise, jadi dikatakan bahwa kinerja adalah hasil atau keluaran dari suatu

proses.”

Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian kinerja

adalah output kerja karyawan yang dicapai dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya dalam rangka pencapaian tujuan utama dari organisasi

tersebut.

2. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Robbins (2016: 25), faktor-faktor yang memengaruhi kinerja

karyawan dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain:

a. Dasar-dasar perilaku individu yang meliputi karakteristik biografis,

kemampuan dan pembelajaran.

48
b. Nilai, sikap dan kinerja karyawan.

c. Komitmen.

d. Persepsi dan pengambilan keputusan individu.

e. Motivasi.

49
Kualitas kehidupan kerja adalah bentuk kebijakan yang dilakukan oleh

perusahaan terhadap karyawan berkaitan dengan proses memanusiakan dalam

bentuk kepedulian yang baik, kondisi kerja yang baik, kompensasi yang layak, dan

adanya tantangan, serta pemberian penghargaan dalam melaksanakan suatu

pekerjaan.

3. Indikator Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2017: 75) menyebutkan indikator dari kinerja

karyawan adalah sebagai berikut.

a. Kualitas Kerja

Seberapa baik seorang karyawan mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.

b. Kuantitas Kerja

Seberapa lama seseorang karyawan bekerja dalam satu harinya. Kuantitas kerja

ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap karyawan itu masing-masing.

c. Pelaksanaan Tugas

Seberapa jauh karyawan mampu melakukan pekerjaannya dengan akurat atau

tidak ada kesalahan.

d. Tanggung Jawab

Kesadaran akan kewajiban melakukan pekerjaan dengan akurat atau tidak ada

kesalahan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka

50
penyusunan penelitian ini kegunaannya adalah untuk mengetahui hasil yang telah

51
dilakukan oleh peneliti terdahulu sebagai perbandingan dan gambaran yang dapat

mendukung kegiatan penelitian berikutnya.

Penulis bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Disiplin

kerja dan Motivasi kerja Terhadap Kinerja karyawan” PT Siprama Cakrawala.

Dalam penelitian ini terdapat sembilan hasil penelitian terdahulu yang dapat dijadikan

hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu

Nama Judul Metode


No Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
1 Okta Nikada Pengaruh Metode yang Berdasarkan Nilai Koefisien
, Diana Disiplin digunakan Determinasi menunjukkan
Azwina Terhadap dalam bahwa Variabel Disiplin
(2021) Kinerja penelitian ini memberikan kontribusi
Jurnal Ilmiah Karyawan adalah terhadap Variabel Kinerja
Mahasiswa PT. Prima metode Karyawan PT. Prima Arga
ISSN: 2775- Arga deskriptif dan Cemerlang sebesar 74,2% dan
6025 Cemerlang kuantitatif sisanya 25,8% dipengaruhi
Vol. 1 No. 1 variabel lain yang
tidak diteliti. Uji regresi linier
sederhana menghasilkan
persamaan Y=3,182+0,919X,
yang berarti
hubungan antara Variabel
Disiplin dan Variabel Kinerja
Karyawan bersifat positif.
Artinya jika Variabel
Disiplin ditingkatkan, maka
Variabel Kinerja Karyawan
akan meningkat pula. Dari uji
hipotesis/uji
signifikansi t diperoleh nilai
thitung (10,451) > ttabel
(1,686). Hal ini berarti terdapat
pengaruh antara
52
Nama Judul Metode
No Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
Variabel Disiplin terhadap
Variabel Kinerja Karyawan
PT. Prima Arga Cemerlang.
2 Jeni Andriani , Pengaruh Penelitian ini Hasil penelitian diperoleh
Sigit Purnomo Budaya menggunaka bahwa budaya organisasi
Jurnal Ilmiah Organisasi n metode secara parsial berpengaruh
Feasible Dan deskriptif terhadap produktivitas
(2019) Disiplin kualitatif karyawan.
ISSN: 2655- Kerja Demikian pula disiplin kerja
9811 Terhadap karyawan juga berpengaruh
Vol. 1 No. 2 Produktivi secra parsial. Pengujian regresi
tas Kerja ganda diperoleh persamaan
Karyawan regresi Ŷ= 52,381 + 0,048X1+
Pada 1,000X2. Hasil uji F diperoleh
Koperasi nilai Fhitung = 8098,471 lebih
Simpan besar dari Ftabel 3,160
Pinjam sehingga secara simultan atau
Sejahtera bersama-sama terdapat
Bersama pengaruh yang positif dan
Bogor signifikan antara budaya
organisasi dan disiplin kerja
terhadap produktivitas
karyawan dengan konstribusi
99,6 %.
3 Rahmat Pengaruh Penelitian ini Hasil uji parsial diperoleh
Hidayat, Feb Kompensa menggunaka bahwa kompensasi maupun
Amni Hayati si Dan n metode disiplin berpengaruh signifikan
, Derizka Disiplin kuantitatif terhadap prestasi kerja
Terhadap dengan
Inva Jaswita karyawan. Demikian juga
Prestasi metode
(2021) secara simultan kompensasi
Kerja asosiatif
Jurnal Ilmiah Karyawan dan disiplin kerja berpengaruh
Mahasiswa Pada signifikan terhadap prestasi
ISSN: 2775- Koperasi kerja karyawan dengan
6025 Simbika persamaan regresi Y = 8.245 +
Vol. 1, No.1 Depok 0.391X1 + 0.408X2 dan
konstribusi sebesar 63,4%.
Hasil uji F diperoleh nilai F
hitung > F tabel atau (42,418 >
2,790).

53
Nama Judul Metode
No Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
4 Pertiwi Pengaruh Metode Hasil uji parsial diperoleh
Agustina Motivasi penelitian ini motivasi kerja dan kompensasi
, Gatot Kerja dan menggunaka kerja berpengaruh positif dan
Kusjono, Kompensa n metode signifikan terhadap
si Kerja kuantitatif.
Suprianto produktivitas kerja karyawan.
Terhadap
(2021) Produktivi
Sedangkan hasil uji simultan
Jurnal Ilmiah tas Kerja motivasi kerja dan kompensasi
Mahasiswa Karyawan kerja berpengaruh positif dan
ISSN: 2775- signifikan terhadap
6025 porduktivitas kerja kayawan
Vol. 1, No. 1 dengan nilai Fhitung 69,437 >
Ftabel dan probability
signifikansi 0,000 dengan
konstribusi sebesar 36,9%
5 Dewi Sartika Pengaruh Penelitian ini Hasil penelitian ini
(2018) Pendidika menggunaka menunjukan bahwa terjadi
Jurnal Kreatif n Dan n metode pengaruh secara parsial antara
ISSN: 2339- Pelatihan, kuantitatif pendidikan dan pelatihan
0689 Kompensa terhadap kinerja karyawan
Vol 6, No 4 si Dan yang positif sebesar t hitung
Motivasi 4,296 pada taraf signifikansi
Terhadap 0,000. Terjadi pengaruh
Kinerja secara parsial antara
Karyawan kompensasi
Pada terhadap kinerja karyawan
Rumah yang positif sebesar t hitung
Sakit 2,175 pada taraf signifikansi
Bhineka 0,032. Terjadi pengaruh
Bakti secara parsial antara motivasi
Husada terhadap kinerja karyawan
Tangerang yang positif sebesa t hitung
Selatan 2,515 pada taraf signifikansi
0,014. Dan hubungan secara
simultan terjadi antara
pendidikan dan pelatihan,
kompensasi dan motivasi
terhadap kinerja karyawan
yang positif sebesar f hitung
9,676 dengan taraf
signifikansi
54
0,000.

55
Nama Judul Metode
No Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
6 N. Lilis Pengaruh Metode ini Hasil penelitian menunjukan
Suryani, Motivasi menggunak bahwa R Square diperoleh
(2017) Dan an metode sebesar 0,750 atau 75 %, hal ini
Jurnal Ilmiah Kompeten deskriptif dapat dijelaskan bahwa varibel
Manajemen si motivasi dan kompetensi secara
Sumber Daya Terhadap bersama-sama berpengaruh
Manusia Kinerja terhadap kinerja karyawan
ISSN: 2581- Pegawai Sekretariat Jendral Dewan
2769 Pada Perwakilan Daerah Republik
Sekretariat Indonesia dan sisanya 25 %
Jenderal dipengaruhi oleh faktor lain yang
Dewan tidak diteliti oleh peneliti seperti
Perwakila Intensif pegawai dan lain
n Daerah sebagainya. Dan sesuai dengan
Republik rumusan masalah maka besarnya
Indonesia pengaruh motivasi dan
kompetensi terhadap kinerja
secara simultan yiatu sebesar 75
%. model regresi berganda yang
diperoleh : Y=
0,587 + 0,477 X1 + 0,546 X2.
7 Ary Wira Pengaruh Penelitian ini Hasil analisis determinasi
Andika, Stres menggunaka diperoleh koefisien determinasi
Ni Putu Kerja Dan n metode sebesar 71,7%, ini berarti
Irmayanti Konflik observasi,wa pengaruh stress kerja dan
Kerja wancara, dan
(2021) kinerja karyawan terhadap
Terhadap kuisioner.
Jurnal Ilmiah Kinerja
kinerja karyawan PT.
Manajemen karyawan Sinarartha Bali Money
Sumber Daya Pada Changer sebesar 71,7%
Manusia PT. sedangkan sisanya sebesar 28,3
ISSN: 2581- Sinarartha % dipengaruhi oleh faktor lain
2769 Bali diluar penelitian
Vol 4, No 3 Money ini.4) Dari hasil analisis F test
Changer diperoleh nilai signifikasi F\=
Kabupate hitung 0,000 < 0,05, ini berarti
n Badung bahwa stres kerja dan kinerja
karyawan berpengaruh
signifikan secara simultan
terhadap kinerja karyawan.

56
Nama Judul Metode
No Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
8 Adisty Pengaruh Metode Hasil penelitian menunjukan
Sardina, Disiplin penelitian Disiplin kerja dan motivasi
Dudung kerja dan yang kerja berpengaruh positif dan
Abdurrahman Motivasi digunakan signifikan terhadap kinerja
Kerja metode
(2020) karyawan PT. Jaminan Kredit
terhadap deskriptif dan
Prosiding Kinerja verifikatif.
Indonesia Kantor Wilayah IV
Manajemen karyawan Bandung. Hal ini dibuktikan
ISSN: 2460- dengan hasil statistik uji f
6545 simultan sebesar 29,264
Vol. 6 No. 2 berpengaruh positif dan
simultan terhadap kinerja
karyawan PT. Jaminan Kredit
Indonesia Kantor Wilayah IV
Bandung.
9 Ahmad Pengaruh Metode yang Hasil penelitian Kesimpulan
Saputra, Relly Disiplin digunakan yang dapat diambil dari hasil
Rotua Turnip kerja, metode pengujian yaitu secara parsial
(2018) Motivasi, populasi dan motivasi berpengaruh positif
Jurnal Komunika sampel. terhadap kinerja karyawan,
Manajemen si komunikasi berpengaruh positif
Bisnis Terhadap terhadap kinerja karyawan
ISSN: 1858- Kinerja sedangkan variabel disiplin kerja
3199 karyawan berpengaruh positif terhadap
Vol. 29 No. 2 kinerja karyawan. Secara
simultan semua variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel
terikat

57
2.3 Kerangka Berfikir
Input Analisis Proses Analisis
Output
Tinjauan Pustaka Metode analisis kuantitatif digunakan
untuk mengukur pengaruh kedisiplinan
Teori Disiplin kerja dan motivasi kerja yang di sebut
Teori Motivasi kerja sebagai variabel indevenden terhadap
Teori Kinerja Karyawan kinerja karyawan yang disebut sebagai
variabel dependen pada PT Siprama
cakrawala

Hipotesis

Disiplin kerja

1. Taat terhadap aturan


Judul penelitian waktu.
2. Taat terhadap peraturan
perusahaan
3. Taat terhadap aturan
perilaku dalam H1
pekerjaan
Kinerja
Sumber:(Ed Sutrisno, H3
2016:94) 1. Kualitas Kerja
Asumsi
2. Kuantitas Kerja
Motivasi Kerja
3. Pelaksanaan
1. Promosi Tugas

2. Prestasi Kerja 4. Tanggung Jawab

3. Pekerjaan Itu Sendiri


4. Tanggung Jawab Sumber (Mangkunegara,
2017:75)
Fenomena
Sumber: (Danang Sunyoto,
1. Disiplin kerja 2012:13) H2
Menurun
2. Moti Kerja
Berkurang Rekomendasi : Disusun
3. Kinerja berdasarkan kesimpulan dan saran
Karyawan untuk disampaikan kepada pihak Output Analisis
Kurang Optimal yang berkepentingan

Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
58
Keterangan :

1. Komponen-komponen input analisis mencakup fenomena adanya kinerja yang masih

kurang optimal , hal ini merujuk pada teori-teori yang menganalisis dalam variabel

penelitian yaitu variabel indevenden disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap

variabel devenden kinerja karyawan . Teori-teori Tersebut merujuk pada penyusunan

operasional penelitian.

2. Dalam input analisis dilakukan proses analisis dengan menggunakan metode analisis

kuantitatif, metode ini digunakan untuk mengukur pengaruh gaya kepemimpinan dan

disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Siprama cakrawala, dalam

pengujian hipotesis.

3. Output data tersebut merupakan hasil kesimpulan dan saran.

4. Output analisis adalah rekomendasi yang disususn dari pokok-pokok kesimpulan dari

hasil penelitian.

Kerangka berfikir diatas diasumsikan terhadap pengaruh disiplin kerja dan

motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Siprama cakrawala.

59
2.4 Paradigma Penelitian

Disiplin kerja (X1) Indikator :


Taat terhadap aturan waktu.
Taat terhadap peraturan
perusahaan
Taat terhadap aturan perilakudalam H1
pekerjaan
Sumber: (Edy Sutrisno, 2016:94) Kinerja karyawan (Y)

Indikator:
Motivasi Kerja (X2) Indikator: Kualitas Kerja
Promosi H3
Kuantitas Kerja
Prestasi Kerja
Pelaksanaan Tugas
Pekerjaan Itu Sendiri
Tanggung Jawab
Tanggung Jawab Sumber: (Danang
Sumber (Mangkunegara,
Sunyoto, 2012:13) H2
2017:75)

Gambar 2.2

Paradigma Penelitian

2.5 Pengembangan Hipotesis

Menurut (Sugiyono, 2015:63) “hipotesis ini jawaban sementara terumusan

masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban berdasarkan pada teori yang

relevan dan belum berdasarkan pada fakta-fakta empiris pengumpulan data”.

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan dan dilandasi kajian

teori sebelumnya, maka hipotesis pada peneliitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut:

60
H01: ρ1 = 0 = Tidak terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja

karyawan

karyawan pada PT Siprama cakrawala.

Ha1 : ρ1 ≠ 0 = Terdapat pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

karyawan pada PT Siprama cakrawala.

H02 : ρ2= 0 = Tidak terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan

karyawan pada PT Siprama cakrawala

Ha2 : ρ2 ≠ 0 = Terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan

pada PT Siprama cakrawala.

H03 : ρ3 = 0 = Tidak terdapat pengaruh disiplin kerja dan motivasi terhadap

kinerja karyawan pada PT Siprama cakrawala.

Ha3: ρ3 ≠ 0 = Terdapat pengaruh disiplin kerja dan motivasi terhadap

kinerja karyawan pada PT Siprama cakrawala

61
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, menurut Sugiyono (2017:8) penelitian

kuantitatif adalah: "Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data

menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantutatif atau statistik,

dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Penelitian ini

merupakan studi empiris yang bertujuan untuk menguji pengaruh Disiplin kerja dan

Motivasi terhadap Kinerja karyawan.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian.

3.2.1. Tempat Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:13) berpendapat “tempat penelitian adalah sasaran

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu

hal yang objektif”. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Siprama Cakrawala Beralamat

Di Gedung Graha Krista Aulia Jalan Andara Raya No. 20 Cinere Depok.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (Tiga) bulan yang dimulai dari

bulan Agustus s/d Okteber 2022. Adapun penelitian dilakukan secara bertahap

disesuaikan dengan tingkat kebutuhan penulis, diawali dengan penulisan proposal

62
judul penelitian, seminar proposal, penyempurnaan materi proposal, pembuatan

instrumen penelitian, pengumpulan data primer dan skunder, pengolahan data yang

telah didapat oleh penulis dan penyusunan pelaporan skripsi. Adapun kegiatan

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
No Jadwal Kegiatan Sep 2022 Okt 2022 Nov 2022
(Minggu) (Minggu) (Minggu)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan proposal
2 Revisi proposal skripsi
3 Penyusunan instrumen
4 Penyebaran kuesioner
5 Tabulasi data
6 Pengolahan data
7 Analisis data
8 Penyusunan skripsi

3.3 Operasional Variabel Penelitian.

Operasional variabel menurut Sugiyono (2017:63) berpendapat “operasional

variabel adalah sebagai berikut: “Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi yang tertentu yang diterapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Operasionalisasi variabel

diperlukan dalam menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang

terkait dalam suatu penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu

statistik dapat dilakukan secara benar. Dalam penelitian yang dilakukan penulis

terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Adapun penjelasan dari

masing-masing variabel itu adalah sebagai berikut:

63
3.3.1. Variabel Independen atau Bebas (X1 dan X2)

Menurut Sugiyono (2017:33) berpendapat “variabel bebas adalah variabel

yang mempengaruhi variabel terikat (dependen)”. Variabel bebas merupakan variabel

stimulus atau variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas

merupakan variabel yang diukur atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan

hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi. Variabel bebas yang diteliti

dalam penelitian ini meliputi:


1.
Disiplin kerja (X1)

Menurut (Edy, Sutrisno, 2016:89) “Disiplin kerja Karyawan adalah perilaku

seseorang yang sesuai dengan peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin kerja,

sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari organisasi baik

tertulis maupun yang tidak tertulis.


2.
Motivasi (X2)

Menurut (Danang Sunyoto, 2012:11) “Motivasi adalah sebuah dorongan yang

tumbuh dalam diri seseorang baik. Baik yang berasal dari dalam maupun di luar

dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan

semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya guna mencapai tujuan

organisasi”.

3.3.2. Variabel Dependen atau Terikat (Y)

Menurut Sugiyono (2017:39) berpendapat “variabel dependen sering disebut

sebagai variabel output, kriteria, konsekuen atau terikat yaitu variabel yang

64
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”.

65
Menurut Mangkunegara (2017: 67) mengemukakan bahwa “kinerja

merupakan hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.”.

Secara rinci operasional variabel dalam penelitian ini dibuat tabel variabel,

indikator dan nomor pertanyaan, seperti terlihat bawah ini:

Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Indikator Nomor Skala
Kuesioner
Disiplin kerja (X1) 1. Taat terhadap 1,2,3,4
Disiplin kerja Karyawan adalah aturan waktu.
perilaku seseorang yang sesuai dengan 2. Taat terhadap 5,6,7,8 Likert
peraturan, prosedur kerja yang ada peraturan
atau disiplin kerja, sikap, tingkah laku, perusahaan
dan perbuatan yang sesuai dengan 3. Taat terhadap 9,10
peraturan dari organisasi baik tertulis aturan perilaku
maupun yang tidak tertulis. dalam
pekerjaan
Sumber: (Edy, Sutrisno, 2016:89)
Motivasi (X2) 1. Promosi 1,2,3
Motivasi adalah sebuah dorongan yang 2. Prestasi Kerja 4,5,6
tumbuh dalam diri seseorang baik. Baik 3. Pekerjaan Itu 7, 8 Likert
yang berasal dari dalam maupun di Sendiri
luar dirinya untuk melakukan suatu 4. Tanggung 9, 10
pekerjaan dengan semangat tinggi Jawab
menggunakan semua kemampuan dan
keterampilan yang dimilikinya guna
mencapai tujuan organisasi”.

Sumber: (Danang Sunyoto, 2012:11)


Kinerja karyawan (Y) 1. Kualitas Kerja 1,2,3
Mangkunegara (2017: 67)
mengemukakan bahwa 2. Kuantitas Kerja 4,5,6 Likert
“kinerja
merupakan hasil kerja secara kualitas 3. Pelaksanaan 7,8
maupun kuantitas yang dicapai oleh Tugas
seseorang dalam melaksanakan

66
tugasnya sesuai dengan tanggung 4. Tanggung 9,10
jawab yang diberikan kepadanya.” Jawab

Sumber: (Mangkunegara 2017: 67)

3.4 Populasi dan Sampel.

3.4.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2017:215) berpendapat “populasi adalah jumlah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek dan karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti

dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sedangkan menurut Arikunto (2014:173)

menyampaikan bahwa “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dari

pengertian di atas, disimpulkan populasi adalah keseluruhan karakteristik atau sifat

subjek atau objek yang dapat ditarik sebagai sampel. Dalam penelitian populasinya

adalah karyawan PT. Siprama Cakrawala sebanyak 73 karyawan.

3.4.2. Sampel

Menurut Arikunto (2014:131), “sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti”. Menurut Sugiyono (2017:85) teknik sampling jenuh adalah teknik

penentuan sampel dimana semua anggota populasi digunakan menjadi sampel. Maka

penelitian ini menggunakan sampel jenuh, karena sampel yang digunakan

keseluruhan jumlah populasi, sampel pada penelitian ini berjumlah 73 karyawan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data.

Pengumpulan data merupakan upaya untuk mendapatkan informasi yang akan

digunakan dalam pengukuran variabel. Menurut Sugiyono (2017:308) menyampaikan


67
“metode pengumpulan data adalah cara ilmiah utuk mendapatkan data yang valid

dengan tujuan dapat dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan sehingga dapat

digunakan memecahkan dan mengantisipasi masalah”.

3.5.1. Observasi

Menurut Sugiyono (2017:141) berpendapat “observasi adalah proses yang

tersusun dari berbagai proses sehingga diperoleh data berdasarkan fakta mengenai

dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi”. Dalam hal ini penulis

melaksanakan pengamatan langsung terhadap Lapan Pustek Roket dimana

pengamatan terbatas pada pokok permasalahan sehingga perhatian lebih fokus kepada

data (riil) dan relevan.

3.5.2. Kuesioner

Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada responden

secara tertulis. Daftar pertanyaan ditujukan terutama yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti. Menurut Sugiyono (2017:142) berpendapat “kuesioner merupakan

teknik pengumpulan data yang efisien apabila peneliti tahu dengan siapa variabel

akan diukur dan yang diharapkan dari responden”. Dalam penelitian ini kuesioner

yang dibuat berupa pernyataan dengan jawaban mengacu pada skala likert: Sangat

Tidak Setuju (bobot 1), Tidak Setuju (bobot 2), Kurang Setuju (bobot 3), Setuju

(bobot 4) dan Sangat Setuju (bobot 5).

3.5.3. Studi Kepustakaan

Menurut Sugiyono (2017:140) berpendapat “studi kepustakaan berkaitan

68
dengan kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan

norma

69
yang diteliti dan penting dalam melakukan penelitian, hal ini dikarenakan penelitian

tidak akan lepas dari literatur ilmiah”. Dalam penelitian ini studi kepustakaan

dilakukan dengan mencari landasan teoritis yang berhubungan dengan judul

penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data.

Menurut Sugiyono (2017:147) berpendapat “Dalam penelitian kuantitatif

analisa data merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber-sumber yang

diperoleh”. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan

variabel dan jenisnya, mentabulasi berdasarkan variabel, menyajikan data

berdasarkan variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Adapun metode analisis data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah:

3.6.1 Analisis Deskriptif

Metode diskriptif merupakan data yang digunakan dengan mengadakan

pengumpulan data dan menganalisa sehingga diperoleh deskripsi, gambaran atau

fenomena yang diteliti.

1. Skala Likert

Dalam penelitian ini, untuk pembobotan data, peneliti menggunakan skala

pengukuran. Menurut Sugiyono (2017:92), skala pengukuran merupakan kesepakatan

yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang

ada dalam alat ukur sehingga bila digunakan akan menghasilkan data kuantitatif.

70
Dalam ilmu statistik banyak sekali jenis-jenis skala dipelajari dan digunakan

baik untuk kepentingan akademisi maupun kepentingan praktisi. Dari sekian banyak

71
jenis skala yang telah dikembangkan, maka dalam penelitian ini penulis

menggunakan skala likert dalam bentuk data-data yang diperoleh.

Menurut Malholta (2014:298) berpendapat “Skala likert adalah pengukuran

dengan lima kategori respon yang berkisar “sangat setuju” hingga “sangat tidak

setuju” yang mengharuskan responden menentukan derajat persetujuan atau ketidak

setujuan mereka terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai

obyek stimulus”.

Pendapat di atas dipertegas oleh Sugiyono (2017:92) bahwa “Skala Likert

adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Lebih lanjut Sugiyono

(2017:92) menjelaskan bahwa “Dengan menggunakan skala likert maka variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel dan indikator tersebut dijadikan acuan

dalam menyusun pertanyaan maupun pernyataan”. Dalam penelitian fenomena sosial ini,

variabel telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai

variabel penelitian. Dalam penelitian ini skala likert dan nilai (scoring) yang digunakan

sebagai berikut:

Tabel 3.3
Skala Likert
Alternatif Jawaban Bobot
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Di adaptasi dari Sugiyono (2017:92)

72
Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan

instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih akurat,

efisien dan komunikatif.

Selanjutnya menurut pendapat Istijanto (2009:91) menyatakan bahwa

“Penggunaan 5 kategori dalam skala likert di atas sangat populer dalam survei

konsumen karena dipandang mewakili dengan baik tingkat intensitas penilaian

responden”.

2. Skala Interval

Setelah dibuat skala likert dan skala nilainya (scoring), selanjutnya dicari rata-

rata dari setiap jawaban responden. Untuk memudahkan penilaian rata-rata tersebut,

maka digunakan skala interval. Sedangkan skala interval itu sendiri menurut Istijanto

(2014:83), adalah ”Skala yang memiliki urutan dan memiliki interval atau jarak yang

sama antara kategori atau titik-titik terdekatnya”.

Hal tersebut dipertegas oleh Malholtra (2014:278) yang menyatakan bahwa

“Skala interval adalah skala yang menggunakan angka untuk memeringkat obyek

sedemikian rupa sehingga jarak setara secara numerik mewakili jarak setara

karakteristik yang sedang diukur. Untuk memudahkan penilaian rata-rata tersebut

maka digunakan interval, untuk menentukan panjang kelas interval, menurut Sudjana,

Nana (2011:47) digunakan rumus sebagai berikut:

𝑅
𝑃=
𝐾
Sumber: Sudjana (2011:47)

73
Keterangan:

P = Panjang Kelas Interval

K = Banyak Kelas

R = Rentang (data terbesar – data terkecil)

Jadi panjang kelas interval adalah = 0,8

Maka panjang kelas interval dapat diketahui sebagai berikut:

Tabel 3.4
Skala Interval
Kriteria atau Interpretasi Kategori Skala Interval
Sangat Tidak Baik 1,00 – 1,79
Tidak Baik 1,80 – 2,59
Kurang Baik 2,60 – 3,39
Baik 3,40 – 4,19
Sangat Baik 4,20 – 5,00
Sumber: dari Sujana (2011:47)

3.6.2 Uji Instrumen Data

Dalam suatu penelitian, data mempunyai kedudukan yang sangat penting. Hal

ini dikarenakan data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan berfungsi

sebagai alat pembuktian hipotesis. Valid atau tidaknya data sangat menentukan

kualitas dari data tersebut. Hal ini tergantung instrumen yang digunakan apakah

sudah memenuhi asas validitas dan reliabilitas. Adapun dalam pengujian instrumen

ini digunakan 2 (dua) pengujian yaitu:

1. Uji Validitas.

Valid adalah menunjukkan derajad ketepatan antara data yang sesungguhnya

terjadi pada obyek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Menurut
74
Sugiyono (2017:361) berpendapat ”valid berarti terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya”. Sedangkan menurut Ghozali (2017:52)

berpendapat “suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut”. Untuk

melakukan uji validitas dilihat dari tabel Item-Total Statistics.

Nilai tersebut dibandingkan dengan nilai r hitung > r tabel atau dapat juga

dengan nilai chronbath alpa > standar kritis alpa, maka dikatakan valid. Untuk

menguji validitas setiap instrumen, rumus yang digunakan adalah koefisien korelasi

product moment sebagai berikut:

n (∑ xy) - (∑ 𝑥)(∑
𝑦)2 𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑛. ∑ 𝑥 − (∑ 𝑥) } {𝑛. ∑ 𝑦 − (∑ 𝑦)2}
2 2

Sumber: Sugiyono (2017: 356)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi antar X dan Y

n = jumlah responden

x = skor item kuesioner

y = total skor item kuesioner

∑x² = jumlah kuadrat seluruh skor X

∑y² = jumlah kuadrat seluruh skor Y

Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat validitasnya dilakukan dengan

menggunakan software alat bantu program Statistical Package for Social

Science
75
(SPSS) for window versi 26, sehingga dapat diketahui nilai dari kuesioner pada setiap

variabel bebas.

Kriteria atau syarat keputusan suatu instrumen dikatakan valid dan tidaknya

menurut Sugiyono (2017:173) yaitu dengan membandingkan antara nilai r hitung

dengan r tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika rhitung > rtabel, maka instrumen dikatakan valid,

b. Jika rhitung < rtabel, maka instrumen dikatakan tidak valid.

2. Uji Relibilitas.

Uji reliabilitas merupakan serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur

yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu

dilakukan secara berulang. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius

mengarahkan responden untuk memilih jawaban tertentu. Menurut Sugiyono

(2017:168) berpendapat ”instrumen yang reliabel jika digunakan beberapa kali untuk

mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Sedangkan menurut

Ghozali (2017:47) berpendapat ”reliabilitas merupakan alat untuk menguji

kekonsistenan jawaban responden atas pernyataan di kuesioner. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu.

Berdasarkan definisi diatas, maka reliabilitas diartikan sebagai karakteristik

terkait dengan keakuratan, ketelitian, dan kekonsistenan. Disebut reliabel apabila

dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek diperoleh

76
hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum

berubah.

Rumus yang digunakan pada penelitian ini, reliabilitas dicari dengan

menggunakan rumus alpha atau cronbach’s alpha (α) dikarenakan instrumen

pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan antara beberapa nilai dalam

hal ini menggunakan skala rating 1 sampai dengan 5. Menurut Suharsimi Arikunto

(2015:223) cara menghitung tingkat reliabilitas suatu data yaitu dengan menggunakan

rumus Alpha Cronbach sebagai berikut:

𝑘 ∑ 𝜎𝑏2
𝑟11 = [𝑘 − ] [1 − ]
1 𝜎1 2

Sumber: Suharsimi Arikunto (2015:223)

Keterangan:

r11 = Koefisien reliabilitas

k = Jumlah butir pertanyaan

∑ 𝜎𝑏2 = Jumlah variansi butir pertanyaan

𝜎12 = variansi total

Jumlah varians skor setiap item dan varians total, dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:


∑ 𝑿 𝟐−( 𝑿𝒊)∑ 𝟐
𝟏
𝝈𝒊 =𝟐
𝒏
𝒏

Sumber: Suharsimi Arikunto (2015:227)

Sedangkan varians total, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

77
(∑ 𝒀 ) 𝟐
∑ 𝒀𝒕 𝟐𝒕

𝝈𝒕 = 𝟐 𝒏
𝒏

Sumber: Suharsimi Arikunto (2015:227)

Keterangan:

𝜎𝑖2 = variansi tiap item

𝜎𝑡2 = variansi tiap item

X11 = Jawaban responden untuk setiap butir soal

∑Yt = Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan

n = Jumlah responden

Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan software alat bantu program Statistical Package for Social Science

(SPSS) for window versi 26.

Kriteria yang digunakan apabila suatu alat ukur memberikan hasil yang stabil,

maka disebut alat ukur itu handal. Pengukuran dilakukan sekali dan reliabilitas

dengan uji statistik. Dalam penelitian ini pengukuran yang dipakai adalah dengan

membandingkan nilai Cronbach's Alpha dengan 0,60, dimana menurut Ghozali

(2017:238) dapat berpedoman sebagai berikut:

a. Jika Nilai Cronbach's Alpha > 0,60, maka instrumen reliabel.

b. Jika Nilai Cronbach's Alpha < 0,60, maka instrumen tidak reliabel.

3.6.3 Uji Asumsi Klasik.

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ketepatan sebuah data.

Menurut Singgih Santoso (2015:342) berpendapat “sebuah model regresi akan

78
digunakan untuk

79
melakukan peramalan sebuah model yang baik adalah model dengan kesalahan

peramalan yang seminimal mungkin. Karena itu, sebuah model sebelum digunakan

seharusnya memenuhi beberapa asumsi, yang biasa disebut asumsi klasik”. Dalam

penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah meliputi: Uji Normalitas, Uji

Multikolinearitas, Uji Autokorelasi dan Uji Heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas.

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Menurut Ghozali (2017:160) berpendapat ” model regresi yang baik adalah

berdistribusi normal atau mendekati normal”. Jadi uji normalitas bukan dilakukan

pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Dengan demikian uji ini

untuk memeriksa apakah data yang berasal dari populasi terdistribusi normal atau

tidak. Data yang baik dan layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut

adalah data yang berdistribusi normal. Uji Normalitas yang digunakan antara lain:

a. Metode Uji One Sample Kolmogorov Smirnov.

Menurut Sugiyono (2017:257) menjelaskan bahwa uji normalitas dapat diuji

dengan Kolmogorov Smirnov dengan rumus:

√n1 + n2
𝐾𝑑 = 1,36
𝑛1 . 𝑛2

Keterangan:

KD : Jumlah Kolmogorov-Smirnov yang dicari

n1 : Jumlah sampel yang diperoleh


80
n2 : Jumlah sampel yang diharapkan

Data dikatakan normal dengan ketentuan sebagai

berikut:

1) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

2) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi normal.

b. Metode Grafik.

Uji normalitas juga dapat dideteksi dengan melihat penyebaran pada (titik)

pada sumbu diagonal pada grafik Probability Plot. Adapun menurut Ghozali

(2017:164) dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,

maka model regresi memenuhi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas.

2. Uji Multikolinieritas.

Uji Multikolinieritas ini bertujuan menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali (2017:105),

berpendapat bahwa “uji multikolineritas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)”. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika

variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal.

Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama

81
variabel independen sama dengan nol.

82
Menurut Singgih Santoso (2015:234) berpendapat “jika terbukti ada

multikolinieritas, sebaiknya salah satu dari variabel independen yang ada dikeluarkan

dari model, lalu pembuatan model regresi diulang kembali”. Adapun untuk

mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari

tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF) dengan rumus sebagai berikut:

𝟏
𝑽𝑰𝑭 =
𝟏 − 𝑹𝟏𝟐

Sumber: Singgih Santoso (2015:234)

Atau dapat juga menggunakan rumus dibawah ini:

𝑁 ∑ xy - (∑ 𝑥) (∑
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑥2 −𝑦)
(∑ 𝑥2)}{𝑁 ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦)2}

Sumber: Gozali, 2014:43))

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

X = Skor item

Y = Sskor total

N = Jumlah subjek

∑xy = Jumlah perkalian antara X dan Y

∑x = Jumlah nilai X

∑y = Jumlah nilai Y

∑x2 = Jumlah kuadrat dari X

∑y2 = Jumlah kuadrat dari Y

83
Dalam penelitian ini ketentuan untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolonieritas dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya,

variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

independen manakala yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance

mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF

tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Model Regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

multikolinieritas.

Dalam pengujian, digunakan sofware SPSS versi 26. Untuk mendeteksi hal

tersebut pedomannya adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai nilai tolerance lebih < 1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) <

dari 1, maka tidak terjadi multikolinieritas.

b. Jika nilai nilai tolerance lebih > 1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) >

dari 1, maka terjadi multikolinieritas.

3. Uji Autokorelasi.

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu adanya korelasi antar anggota

sampel. Menurut Ghozali (2017:110) berpendapat bahwa “uji autokorelasi bertujuan

menguji apakah dalam model regresi liner ada korelasi antar kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1”. Model regresi yang

baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk

84
mendeteksi ada

85
atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini yaitu dengan uji Durbin-Watson

(DW test) dengan rumus:


∑𝑛 = 2(𝑒𝑡 = 𝑒𝑡 − 1)2
𝑡
𝑑= ∑𝑛 =𝑒2𝑡
𝑡 1

Sumber: Singgih Santoso (2015:234)

Keterangan:

et : adalah residual tahun t

et-1 : adalah residual satu tahun sebelumnya.

Menurut Algifari (2015:88) menyampaikan bahwa “konsekuensi dari adanya

autokorelasi dalam suatu model regresi adalah varian sampel tidak dapat menjelaskan

varian populasinya”. Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 26.

Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dilakukan uji Durbin-

Watson dengan ketentuan:

Tabel 3.5
Pedoman Uji Autokorelasi Dengan Darbin-Watson (DW test)
Kriteria Keterangan
< 1,000 Ada autokorelasi
1,100 – 1,550 Tanpa kesimpulan
1,550 – 2,460 Tidak ada autokorelasi
2,460 – 2,900 Tanpa kesimpulan
> 2,900 Ada autokorelasi
Sumber: Algifari, (2014:88).

4. Uji Heteroskedastisitas.

Menurut Ghozali (2017:139) berpendapat “uji heteroskedastisitas bertujuan

untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari

suatu
86
residual pengamatan ke pengamatan lain”. Cara menprediksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan beberapa yaitu:

a. Uji Glejser

Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dapat menggunakan uji

Glejser. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Ln  ( i 2 )   o LnX  i i

Sumber: Ghozali (2017:125-126)

Keterangan:

Ln = Regresi

έ i2 = Kuadrat nilai undstandarized residual dari uji regresi

βo = Konstanta regresi

βln(X1) = Konstanta regresi variabel independen

µi = Residual test

Ketentuan dalam uji Glejser dapat melihat hasil uji nilai residual absolut diregresi

dengan variabel independen. (Ghozali, 2017:142). Dalam pengujian ini, digunakan

sofware SPSS versi 26. Adapun ketentuan terjadi atau tidak terjadi gangguan

heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

1) Jika variabel independen signifikan secara statistik memiliki nilai signifikansi

(Sig.) < 0,05, maka terjadi gangguan heteroskedastisitas.

2) Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik memiliki nilai

signifikansi (Sig.) > 0,05, maka tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas.

87
b. Grafik Scater Plot.

Cara lain dalam menguji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan dengan grafik

scater plot dapat melihat grafik scatter plot (Ghozali, 2017:125-126), dengan ketentuan

sebagai berikut:

1) Jika penyebaran data pada scatter plot tidak teratur dan tidak membentuk pola

tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka dapat disimpulkan tidak

terjadi problem Heteroskedastisitas

2) Jika penyebaran data pada scatter plot teratur dan membentuk pola tertentu (naik

turun, mengelompok menjadi satu) maka dapat disimpulkan terjadi problem

Heteroskedastisitas.

3.6.4 Analisis Kuantitatif.

Analisis kuatitatif adalah penelitian untuk menilai kondisi dari nilai pengaruh,

dan ignifikansi pengaruh tersebut. Menurut Sugiyono (2017:55) berpendapat “metode

verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2

(dua) variabel atau lebih. Dengan demikian dari hasil dari analisis ini akan

memberikan jawaban awal dari rumusan masalah mengenai pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen. Adapun tahapan analisis yang dilakukan

adalah:

1. Analisis Regresi Linier Sederhana.

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara

variabel independen dan dependen. Menurut Sugiyono (2017:277) berpendapat

88
“Regresi linier sederhana digunakan untuk mengestimasi besarnya koefisien yang

dihasilkan dari persamaan yang bersifat linier saru variabel bebas untuk digunakan

89
sebagai alat prediksi besarnya variabel tergantung”. Adapun persamaan regresi linier

sederhana dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + bx

Dimana :

Y = Variabel terikat (dependen atau variabel yang diduga)

X = Variabel bebas (independen)

a = Intersep (konstan) (nilai Y bila X = 0 disebut titik intercept

b = Koefisien arah regresi linier untuk mengukur besarnya pengaruh Y

Dalam menghitung rumus regresi linier sederhana perlu diketahui terlebih

dahulu untuk menentukan nilai a dan b. Berikut adalah langkah-langkah untuk

mendapatkan nilai a dan b, yaitu:


(∑𝑦)(∑𝑥2)−(∑𝑥)(∑𝑥𝑦)
𝑎=
𝑛(∑𝑥2)−(∑𝑥)2

𝑏 = 𝑛(∑𝑥𝑦)−(∑𝑥)(∑𝑥𝑦)
𝑛(∑𝑥2)−(∑𝑥)2

Keterangan:

Y : Variabel terikat

a : Konstanta

b : Koefisien veriabel bebas

X1 : Disiplin kerja

X2 : Motivasi

n : Jumlah data

∑ : Jumlah
90
Bila terdapat 2 (dua) variabel bebas yaitu X1 dan X2 maka bentuk persamaan

regresinya adalah Y = a+ b1X1 + b2X2. Keadaan-keadaan bila nilai koefisien regresi

b1 dan b2 adalah:

a. Jika bernilai 0, maka tidak ada pengaruh X1 dan X2 terhadap Y.

b. Jika bernilai negatif, maka terjadi pengaruh yang berbalik antar variabel

bebas X1 dan X2 terhadap Y.

c. Jika bernilai positif, maka terjadi pengaruh secara bersama-sama antar

variabel bebas X1 dan X2 terhadap Y

2. Analisis Regresi Linier Berganda.

Analisis regresi liner berganda merupakan suatu teknik statistika yang

digunakan untuk mencari persamaan regresi yang bermanfaat untuk meramal nilai

variabel dependen berdasarkan nilai-nilai variabel independen dan mencari

kemungkinan kesalahan dan menganalisa hubungan antara satu variabel dependen

dengan variabel independen secara bersama-sama. Menurut Sugiyono (2017:277)

berpendapat “analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi bagaimana

perubahan nilai variabel dependen bila nilai variabel independen

dinaikan/diturunkan”. Model hubungan ini disusun dalam fungsi atau persamaan

regresi ganda sebagai berikut:

Y = a + bX1 + bX2

Sumber: Sugiyono (2017:277).

Keterangan:

91
Y = Variabel Terikat

a = konstanta

b= Koefisien variabel bebas

X1 = Disiplin kerja

X2 = Motivasi

Dalam menghitung rumus regresi linier berganda perlu diketahui terlebih

dahulu untuk mendapatkan nilai a dan b.

Berikut adalah rumus untuk mendapatkan nilai a dan b, yaitu:

(∑𝑦)(∑𝑥2)−(∑𝑥)(∑𝑥𝑦)
𝑎=
𝑛(∑𝑥2)−(∑𝑥)2

𝑛(∑𝑥𝑦) − (∑𝑥)(∑𝑥𝑦)
𝑏=
𝑛(∑𝑥2) − (∑𝑥)2

Keterangan:

Y : Variabel dependen

a : Konstanta

b : Koefisien veriabel independent

X1 : Disiplin kerja

X2 : Motivasi

n : Jumlah data

∑ : Jumlah

92
Bila terdapat 2 (dua) variabel bebas yaitu X1 dan X2 maka bentuk persamaan

regresinya adalah Y = a+ b1X1 + b2X2. Keadaan-keadaan bila nilai koefisien regresi

b1 dan b2 adalah:

a. Jika bernilai 0, maka tidak ada pengaruh X1 dan X2 terhadap Y.

b. Jika bernilai negatif, maka terjadi pengaruh yang berbalik antar variabel

bebas X1 dan X2 terhadap Y.

c. Jika bernilai positif, maka terjadi pengaruh secara bersama-sama antar

variabel bebas X1 dan X2 terhadap Y.

3. Analisis Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen baik secara parsial maupun

simultan. Menurut Sugiyono (2017:274) persamaan correlation pearson dinyatakan

dalam rumus sebagai berikut:

n ∑ XY - ∑ X ∑ 𝑌
𝑟=
√(n ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2). (n ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2
Sumber: Sugiyono (2017:183)

Keterangan:

r : Korelasi antara variabel independen dan variabel

dependen n : Banyaknya sampel

X : Nilai variabel independen

(bebas) Y : Nilai variabel dependen

(terikat) Dengan ketentuan sebagai

93
berikut:

94
a. Apabila nilai r > 0, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat

merupakan hubungan yang positif yaitu semakin besar nilai variabel bebas, maka

semakin besar pula pengaruh terhadap nilai variabel terikat.

b. Apabila nilai r < 0, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat

merupakan hubungan negatif, yaitu semakin kecil variabel bebas, maka semakin

kecil nilai variabel terikat.

c. Apabila nilai r = 0, maka antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak ada

hubungan sama sekali.

d. Apabila r = 1 berarti terdapat hubungan positif yang sempurna antara variabel

bebas dengan variabel terikat.

e. Apabila nilai r = -1, maka telah terjadi hubungan negatif yang sempurna antara

variabel bebas dengan variabel terikat.

Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 26. Lebih lanjut menurut

Sugiyono (2017:184) untuk menginterpretasikan hasil koefisien korelasi dapat

berpedoman pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.6
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Nilai Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
0,200 – 0,399 Rendah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2017:184)

95
4. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen baik secara parsial

maupun simultan. Menurut Andi Supangat (2015:350) berpendapat “koefisien

determinasi merupakan besaran untuk menunjukkan tingkat kekuatan hubungan

antara dua variabel atau lebih dalam bentuk persen” Berdasarkan dari pengertian ini

maka koefisien determinasi merupakan bagian dari keragaman total dari variabel

terikat yang dapat diperhitungkan oleh keragaman variabel bebas dihitung dengan

koefisien determinasi dengan asumsi dasar faktor-faktor lain di luar variabel dianggap

konstan.

Rumus yang digunakan dalam analisis ini menurut Sugiyono (2017:350)

untuk mengetahui besarnya kontribusi dari variabel bebas terhadap variabel terikat

yang dapat dihitung suatu koefisien yang disebut koefisien penentuan, yang

dirumuskan

sebagai berikut:
Kd = r2 x 100%

Sumber: Sugiyono (2017:350)

Keterangan:

Kd : Koefisien Determinasi

r : Koefisien Korelasi antara variabel bebas dan terikat

(yang dikuadratkan)

100% : Pengalian yang diprosentasikan


96
Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 26. Adapun ketentuan

besarnya nilai koefisien determinasi (Kd) antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu)

dimana interpretasinya adalah :

a.
Jika determinasi bernilai 0 = berarti tidak ada hubungan antara variabel X1 dan

X2 (bebas) dengan variabel Y (terikat).

b.
Jika determinasi bernilai 1 = berarti ada kecocokan yang sempurna dari ketepatan

perkiraan model.

3.6.5 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menentukan apakah suatu hipotesis

sebaiknya diterima atau ditolak. Menurut Sugiyono (2017:213) berpendapat

“hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh

karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat

pertanyaan.” Dengan demikian hipotesis penelitian dapat diartikan sebagai jawaban

yang bersifat sementara terhadap masalah penelitian, sampai terbukti melalui data

yang terkumpul dan harus diuji secara empiris. Maka pengujian hipotesis dilakukan

melalui:

1. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji t atau uji parsial dimaksudkan untuk menguji bagaimana pengaruh

masing- masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya.

Menurut Sugiyono (2017:251) bahwa “Uji t digunakan untuk mengetahui apakah

dalam model regresi varibel independen (X) secara parsial berpengaruh terhadap

97
variabel dependen

(Y) pada tingkat kepercayaan 95%”. Dalam penelitian ini rumusan hipotesis yang

dibuat adalah sebagai berikut:

98
a.
Variabel Disiplin kerja (X1)

H01 : ρ1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Disiplin kerja terhadap Kinerja

karyawan pada PT Siprama Cakrawala

Ha1 : ρ1  0 Terdapat pengaruh yang signifikan Disiplin kerja terhadap Kinerja

karyawan pada PT. Siprama Ckrawala.


b.
Variabel Motivasi (X2)

H02 : ρ2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Motivasi terhadap Kinerja

karyawan pada PT Siprama Cakrawala.

Ha2 : ρ2  0 Terdapat pengaruh yang signifikan Motivasi terhadap Kinerja karyawan

pada PT Siprama Cakrawala

Rumus yang digunakan dalam pengujian hipotesis (uji t) ini, menurut Sugiyono

(2017:184) dapat menggunakan dengan mencari nilai t hitung dengan rumus sebagai

berikut:

𝑡= 𝑟1√n-2
√(1−𝑟12)

Sumber: Sugiyono (2017:184)

Keterangan:

t = Probabilitas

r = Koefisien korelasi parsial

n = Jumlah sampel.

Taraf signifikansi yang digunakan α = 0,05 (5%) artinya kemungkinan hasil

penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95%.


99
Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 26. Kriteria hipotesis

diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan antara nilai t hitung dengan t

tabel dengan kriteria sebagai berikut:


a)
Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b)
Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

2. Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji F atau simultan dimaksudkan untuk menguji pengaruh semua variabel bebas

secara simultan terhadap variabel terikat. Menurut Sugiyono (2017:252) bahwa “Uji

F digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara

variabel independen terhadap variabel dependen”. Dalam penelitian ini rumusan

hipotesis yang dibuat, sebagai berikut:

H03 : ρ3 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan Disiplin kerja dan Motivasi

terhadap Kinerja karyawan pada PT Siprama cakrawala.

Ha3 : ρ3  0 Terdapat pengaruh yang signifikan Disiplin kerja dan Motivasi terhadap

Kinerja karyawan pada PT Siprama cakrawala

Rumus yang digunakan menurut Sugiyono (2017:252) “Uji F digunakan untuk

mengetahui pengaruh secara simultan (bersama-sama) antara variabel independen

terhadap variabel dependen”. Untuk mencari nilai F hitung digunakan rumus sebagai

berikut:

𝑟2 / k
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
(1 − 𝑟2)/(𝑛 − 𝑘 − 1)

100
Sumber: Sugiyono (2017:252)

101
Keterangan:

r2 = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah data (sampel responden).

Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 26. Kriteria hipotesis

diterima atau ditolak yaitu dengan mebandingkan antara nilai F hitung dengan F tabel

dengan kriteria sebagai berikut:

1)
Jika nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

2)
Jika nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

102
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat PT Siprama Cakrawala

PT Siprama Cakrawala, adalah Perusahaan Retail yang bergerak dibidang

Jasa penyediaan dan pengelolahan tenaga ahli daya (Outsourcing). PT Siprama

Cakrawala sejak tanggal 10 Juli 2000.

4.1.2 Visi dan Misi PT Siprama Cakrawala

1. Visi:

Menjadi pengian dan pemimpin kedepan manpower service agency

dengan memprioritaskan etos kerja dan etika professional.

2. Misi:

Meningkatkan kualitas kuantitas dan variasi produk daengan tetap

mempertahankan input sumber daya yang ada.

4.1.3 Struktur Organisasi PT Siprama Cakrawala

1. Struktur Organisasi

Manajemen merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh

Perusahaan. Dengan adanya pembagian struktur maka pekerjaan

menjadi dapat dikontrol dengan baik. Berikut ini struktur organisasi

yang ada di PT Siprama Cakrawala adalah sebagai berikut:


Ditektur

General Manager

Manager Manager Manager Manager Manager


Keuangan HRD Pemasaran Produksi Pabrik

Gudang Staff

Sumber: PT Siprama Cakrawala, 2022

Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT Siprama Cakrawala

2. Uraian Tugas Masing-Masing Jabatan

a. Director

Director secara umum memiliki tugas dan kewajiban melakukan

pengelolaan perusahaan dalam mencapai maksud dan tujuannya.

b. HRD Manager

HRD Manager memiliki tugas dan menghitung gaji dan lemburan

karyawan, menghitung absensi, memberikan nota dinas

c. Marketing Manager

Marketing Manager memiliki tugas dan kewajiban merencanakan

target penjualan, area penjualan, dan ikut menentukan penjualan

d. Finance and Accounting Manager

104
Finance and Accounting Manager dibantu staf dibawahnya memiliki

tugas dan tanggung jawab yang berkaitan dengan aktivitas keuangan,

laporan keuangan, laporan pajak, rekonsiliasi bank.

e. Production Manager

Production Manager beserta staf dibawahnya memiliki tugas dan

tanggung jawab berkaitan dengan pengendalian produksi mulai dari

pengolahan hingga menjadi barang siap pakai.

f. Gudang dan Staff

Gudang dan staff memiliki tugas dan tanggung jawab yang berkaitan

dengan penyimpanan serta pengiriman barang, stock barang dan

pembukuan.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif

1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden

Karakterstik responden dapat disajikan dalam tabel dibawah ini:

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 45 61,6 61,6 61,6
Perempuan 28 38,4 38,4 100,0
Total 73 100,0 100,0
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan data pada tabel di atas, responden yang berjenis

105
kelamin laki-laki sebanyak 45 orang atau 61,6%, sedangkan responden yang

berjenis kelamin perempuan sebanyak 28 orang atau 38,4%.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid < 25 Tahun 3 4,1 4,1 4,1
25 - 35 Tahun 9 12,3 12,3 16,4
36 - 45 Tahun 35 47,9 47,9 64,4
46 - 50 Tahun 18 24,7 24,7 89,0
> 50 Tahun 8 11,0 11,0 100,0
Total 73 100,0 100,0
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan data pada tabel di atas, responden yang berusia kurang

dari 25 tahun sebanyak 3 orang atau 4,1%, yang berusia antara 25-35 tahun

sebanyak 9 orang atau 12,3%, yang berusia antara 36-45 tahun sebanyak 35

orang atau 47,9%, yang berusia antara 46-50 tahun sebanyak 18 orang atau

24,7% dan yang berusia lebih dari 50 tahun sebanyak 8 orang atau 11,0%.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sma sederajat 69 94,5 94,5 94,5
Diploma 1 1,4 1,4 95,9
Sarjana ( S1 ) 1 1,4 1,4 97,3
magister ( S2 ) 1 1,4 1,4 98,6
Dokteral ( S3) 1 1,4 1,4 100,0
Total 73 100,0 100,0

106
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan data pada tabel di atas, responden yang berpendidikan SMA

sederajat sebanyak 69 orang atau 94,5%, responden yang berpendidikan Diploma

sebanyak 1 orang atau 1,4%, yang berpendidikan Sarjana (S1) sebanyak 1 orang atau

1,4% dan responden yang berpendidikan Magister (S2) sebanyak 1 orang atau 1,4%.

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid < 2 Tahun 3 4,1 4,1 4,1
3 - 4 Tahun 12 16,4 16,4 20,5
5 - 6 Tahun 30 41,1 41,1 61,6
> 6 Tahun 28 38,4 38,4 100,0
Total 73 100,0 100,0
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan data pada tabel di atas, responden yang bekerja kurang dari

2 tahun sebanyak 3 orang atau 4,1%, yang bekerja antara 3-4 tahun sebanyak

12 orang atau 16,4%, yang bekerja antara 5-6 tahun sebanyak 30 orang atau

41,1% dan yang telah bekerja lebih dari 6 tahun sebanyak 28 orang atau 38,4%.

2. Analisis Deskriptif Penilaian atau Jawaban Responden

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah disiplin kerja (X1),

motivasi kerja (X2) dan kinerja karyawan (Y). Dalam menganalisis, penulis

menggunakan analisa deskriptif dengan memberikan gambaran mengenai hasil

penelitian, bagaimana karakteristik subyek penelitian sehubungan dengan variabel

yang diteliti. Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan pembobotan

107
terhadap skor masing-masing variabel dengan memberikan skor total dengan

jumlah item dari variabel yang dibobot, melalui pertanyaaan yang diberikan

peneliti dalam kuesioner.

Pembobotan dalam penelitian ini menggunakan metode pengukuran

Likert, dimana pernyataan mengandung 5 alternatif jawaban dengan menentukan

rentang skala dari setiap variabel dapat ditetapkan interval untuk memberikan

interpretasi berdasar baik dan tidak baik. yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.5
Tabel Interval Tanggapan Responden
Rentang Skala Keterangan / Kriteria Disingkat
1,00 – 1,79 Sangat Tidak Setuju / Sangat Tidak Baik STS /STB
1,80 – 2,59 Tidak Setuju / Tidak Baik TS / TB
2,60 – 3,39 Kurang Setuju / Kurang Baik KS / KB
3,40 – 4,19 Setuju / Baik S/B
4,19 – 5,00 Sangat Setuju / Sangat Baik SS / SB
Sumber: Sugiyono (2018:95)

Berdasar pada kriteria di atas, maka dapat dilakukan penilain atau jawaban

responden menurut item pernyataan sebagai berikut:

1) Penilaian Responden Variabel Disiplin Kerja (X1)

Kriteria obyek yang diteliti berdasarkan pada tanggapan responden

pada butir pertanyaan variabel disiplin kerja (X1) memperoleh jawaban yang

beragam, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.6
Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja (X1)
Kriteria Jawaban Mean
No Pernyataan SS S KS TS STS Total Jumlah Skor Ket
5 4 3 2 1
1 Perusahaan 10 33 29 1 0 271 73 3.71 S
membuat aturan
waktu jam masuk,
jam istirahat dan
pulang kerja yang

108
Kriteria Jawaban Mean
No Pernyataan SS S KS TS STS Total Jumlah Skor Ket
5 4 3 2 1
harus ditaati
karyawan
2 Perusahaan
membuat aturan
pengajuan ijin, hak
5 25 34 7 2 243 73 3.33 KS
cuti kepada
karyawan secara
adil.
3 Perusahaan
membuat aturan
sangsi bagi 5 22 42 3 1 246 73 3.37 KS
karyawan yang
sering terlambat
4 Perusahaan
menerapkan
kebijakan aturan
10 35 27 1 0 273 73 3.74 S
tanpa memihak
pada kelompok
tertentu.
5 Perusahaan
membuat buku
aturan perusahaan
13 33 27 0 0 278 73 3.81 S
yang dibagikan
kepada seluruh
karyawan
6 Perusahaan
mendorong antar
divisi dalam
9 36 27 1 0 272 73 3.73 S
perusahaan mampu
bekerjasama secara
baik
7 Perusahaan
memberikan
14 30 29 0 0 277 73 3.79 S
standar operasional
kerja yang jelas
8 Perusahaan
memberikan
seragam dan
14 36 23 0 0 283 73 3.88 S
peralatan kerja
sesuai ketentuan
yang dibuat
9 Tingkah laku
dalam bekerja
selalu mendapatkan 13 28 27 5 0 268 73 3.67 S
pengawasan dari
perusahaan
10 Karyawan wajib 11 29 33 0 0 270 73 3.70 S

109
Kriteria Jawaban Mean
No Pernyataan SS S KS TS STS Total Jumlah Skor Ket
5 4 3 2 1
menaati setiap
peraturan yang ada
Jumlah 104 307 298 18 3 2681 730 Rata2
Persentase (%) 14.2% 42.1% 40.8% 2.5% 0.4% 100% Rata2 3.67 S
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan data pada tabel di atas, tanggapan responden atas

pernyataan variabel disiplin kerja diperoleh rata-rata skor sebesar 3,67 dimana

skor tersebut termasuk pada rentang skala 3,40-4,19 dengan kriteria setuju,

artinya mayoritas responden memberikan jawaban setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 14,2%,

responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 42,1%, namun responden yang

menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 40,8%, responden yang menjawab

tidak setuju (TS) sebanyak 2,5%, dan responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) sebanyak 0,45%.

2) Penilaian Responden Variabel Motivasi Kerja (X2)

Kriteria obyek yang diteliti berdasarkan pada tanggapan responden pada

butir pertanyaan variabel motivasi kerja (X2) memperoleh jawaban yang

beragam, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.7
Jawaban Responden Variabel Motivasi Kerja (X2)
Kriteria Jawaban Mean
No Pernyataan SS S KS TS STS Total Jumlah Skor Ket
5 4 3 2 1
1 Pemberian gaji dari
perusahaan sudah
sesuai dengan 9 34 30 0 0 271 73 3.71 S
keinginan
karyawan

110
Kriteria Jawaban Mean
No Pernyataan SS S KS TS STS Total Jumlah Skor Ket
5 4 3 2 1
2 Gaji yang diberikan
perusahaan sudah
7 17 44 4 1 244 73 3.34 KS
sesuai dengan
harapan karyawan
3 Atasan
mempromosikan
9 25 34 3 2 255 73 3.49 S
bahannya diliat dari
kinerjanya
4 Pimpinan
memberikan
penghargaan pada
9 40 23 1 0 276 73 3.78 S
karyawan dalam
menjalankan
pekerjaannya
5 Perusahaan
memberikan
reward pada
8 21 34 9 1 245 73 3.36 KS
karyawan yang
memiliki prestasi
kerja
6 Perusahaan
menaikan gaji
11 40 22 0 0 281 73 3.85 S
apabilah karyawan
tersebut berprestasi
7 Pemberian gaji dari
perusahaan sudah
sesuai dengan 17 35 21 0 0 288 73 3.95 S
keinginan
karyawan
8 Gaji yang diberikan
perusahaan sudah
7 24 37 5 0 252 73 3.45 S
sesuai dengan
harapan karyawan
9 Pimpinan selalu
melibatkan
karyawan dalam
setiap pengambilan
16 36 21 0 0 287 73 3.93 S
keputusan yang
menyangkut
kepentingan
karyawan
10 Atasan selalu 28 32 13 0 0 307 73 4.21 SS
mendorong
karyawan untuk
mampu
bekerjasama
dengan unit kerja

111
Kriteria Jawaban Mean
No Pernyataan SS S KS TS STS Total Jumlah Skor Ket
5 4 3 2 1
lain
Jumlah 121 304 279 22 4 2706 730 Rata2
Persentase (%) 16.6% 41.6% 38.2% 3.0% 0.5% 100% Rata2 3.71 S
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan data pada tabel di atas, tanggapan responden atas

pernyataan variabel motivasi kerja diperoleh rata-rata skor sebesar 3,71 dimana

skor tersebut termasuk pada rentang skala 3,40-4,19 dengan kriteria setuju,

artinya mayoritas responden memberikan jawaban setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 16,6%,

responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 41,6%, namun responden yang

menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 38,2%, responden yang menjawab

tidak setuju (TS) sebanyak 3,0%, dan responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) sebanyak 0,5%.

3) Penilaian Responden Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Kriteria obyek yang diteliti berdasarkan pada tanggapan responden pada

butir pertanyaan variabel kinerja karyawan (Y) memperoleh jawaban yang

beragam, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.8
Jawaban Responden Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Kriteria Jawaban Mean
No Pernyataan SS S KS TS STS Total Jumlah Skor Ket
5 4 3 2 1
1 Saya mengerjakan
suatu pekerjaan
dengan penuh
3 26 30 12 2 235 73 3.22 KS
ketelitian,
perhitungan, dan
cermat

112
Kriteria Jawaban Mean
No Pernyataan SS S KS TS STS Total Jumlah Skor Ket
5 4 3 2 1
2 Saya dapat
menguasai bidang
tugas yang saya 10 46 17 0 0 285 73 3.90 S
kerjakan dengan
hasil yang baik.
3 Saya mampu
melaksanakan
3 28 36 6 0 247 73 3.38 KS
pekerjaan dengan
bak
4 Saya mampu
menyelesaikan
hasil pekerjaan 19 45 9 0 0 302 73 4.14 S
sesuai dengan
harapan perusahaan
5 Saya tidak perna
menyelesaikan
12 29 31 0 1 270 73 3.70 S
pekerjaan dengan
baik
6 Saya selalu
memberikan
6 43 24 0 0 274 73 3.75 S
kuantitas kerja
maximal
7 Instruktur
menguasai materi
yang diberikan 16 42 15 0 0 293 73 4.01 S
(Ahli dalam
bidangnya)
8 instruktur dapat
menciptakan
11 38 24 0 0 279 73 3.82 S
interaksi yang baik
dengan peserta
9 Saya mampu
menjalankan
tahapan kerja 24 36 13 0 0 303 73 4.15 S
sesuai aturan
perusahaan
10 Saya tidak mampu
melaksanakan
pekerjaan sesuai 16 42 15 0 0 293 73 4.01 S
tahapan tanpa
diberikan arahan
Jumlah 120 375 214 18 3 2781 730 Rata2
Persentase (%) 16.4% 51.4% 29.3% 2.5% 0.4% 100% Rata2 3.81 S
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan data pada tabel di atas, tanggapan responden atas

113
pernyataan variabel kinerja karyawan diperoleh rata-rata skor sebesar 3,81

dimana skor tersebut termasuk pada rentang skala 3,40-4,19 dengan kriteria

setuju, artinya mayoritas responden memberikan jawaban setuju.

Responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 16,4%,

responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 51,4%, namun responden yang

menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 29,3%, responden yang menjawab

tidak setuju (TS) sebanyak 2,5%, dan responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) sebanyak 0,4%.

4.2.2 Pengujian Instrumen Data Penelitian

Pengujian instrumen data diperlukan untuk mengetahui bahwa variabel

yang diteliti memiliki fungsi sebagai alat pembuktian meliputi uji validitas dan uji

reliabilitas.

1. Uji Validitas Instrumen.

Uji validitas dimaksudkan untuk menguji pernyataan pada setiap

butir pertanyaan pada kuesioner valid atau tidak. Untuk mengolah uji

validitas, peneliti menggunakan sofware SPSS Versi 26 dengan kriteria

sebagai berikut:

a. Jika nilai r hitung > r tabel, maka instrumen dinyatakan valid.

b. Jika nilai r hitung < r tabel, maka instrumen dinyatakan tidak valid.

Adapun hasil uji validitas variabel disiplin kerja, sebagai berikut:

Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (X1)
No Kuesioner r hitung r tabel Keterangan
1 Perusahaan membuat aturan waktu jam
masuk, jam istirahat dan pulang kerja yang 0.438 0,230 Valid
harus ditaati karyawan

114
No Kuesioner r hitung r tabel Keterangan
2 Perusahaan membuat aturan pengajuan
0.351 0,230 Valid
ijin, hak cuti kepada karyawan secara adil.
3 Perusahaan membuat aturan sangsi bagi
0.364 0,230 Valid
karyawan yang sering terlambat
4 Perusahaan menerapkan kebijakan aturan
0.540 0,230 Valid
tanpa memihak pada kelompok tertentu.
5 Perusahaan membuat buku aturan
perusahaan yang dibagikan kepada seluruh 0.736 0,230 Valid
karyawan
6 Perusahaan mendorong antar divisi dalam
perusahaan mampu bekerjasama secara 0.575 0,230 Valid
baik
7 Perusahaan memberikan standar
0.773 0,230 Valid
operasional kerja yang jelas
8 Perusahaan memberikan seragam dan
peralatan kerja sesuai ketentuan yang 0.757 0,230 Valid
dibuat
9 Tingkah laku dalam bekerja selalu
0.738 0,230 Valid
mendapatkan pengawasan dari perusahaan
10 Karyawan wajib menaati setiap peraturan
0.337 0,230 Valid
yang ada
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan data pada tabel di atas, variabel disiplin kerja (X1)

diperoleh nilai r hitung > r tabel (0,230), dengan demikian maka semua item

kuesioner dinyatakan valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak untuk

diolah sebagai data penelitian.

Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X2)
No Kuesioner r hitung r tabel Keterangan
1 Pemberian gaji dari perusahaan sudah
0.652 0,230 Valid
sesuai dengan keinginan karyawan
2 Gaji yang diberikan perusahaan sudah
0.360 0,230 Valid
sesuai dengan harapan karyawan
3 Atasan mempromosikan bahannya diliat
0.475 0,230 Valid
dari kinerjanya
4 Pimpinan memberikan penghargaan pada
karyawan dalam menjalankan 0.442 0,230 Valid
pekerjaannya
5 Perusahaan memberikan reward pada
0.492 0,230 Valid
karyawan yang memiliki prestasi kerja

115
No Kuesioner r hitung r tabel Keterangan
6 Perusahaan menaikan gaji apabilah
0.559 0,230 Valid
karyawan tersebut berprestasi
7 Pemberian gaji dari perusahaan sudah
0.603 0,230 Valid
sesuai dengan keinginan karyawan
8 Gaji yang diberikan perusahaan sudah
0.550 0,230 Valid
sesuai dengan harapan karyawan
9 Pimpinan selalu melibatkan karyawan
dalam setiap pengambilan keputusan yang 0.577 0,230 Valid
menyangkut kepentingan karyawan
10 Atasan selalu mendorong karyawan untuk
0.389 0,230 Valid
mampu bekerjasama dengan unit kerja lain
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan data pada tabel di atas, variabel motivasi kerja (X2)

diperoleh nilai r hitung > r tabel (0,230), dengan demikian maka semua item

kuesioner dinyatakan valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak untuk

diolah sebagai data penelitian.

Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)
No Kuesioner r hitung r tabel Keterangan
1 Saya mengerjakan suatu pekerjaan dengan
0.385 0,230 Valid
penuh ketelitian, perhitungan, dan cermat
2 Saya dapat menguasai bidang tugas yang
0.484 0,230 Valid
saya kerjakan dengan hasil yang baik.
3 Saya mampu melaksanakan pekerjaan
0.601 0,230 Valid
dengan bak
4 Saya mampu menyelesaikan hasil
pekerjaan sesuai dengan harapan 0.271 0,230 Valid
perusahaan
5 Saya tidak perna menyelesaikan pekerjaan
0.524 0,230 Valid
dengan baik
6 Saya selalu memberikan kuantitas kerja
0.439 0,230 Valid
maximal
7 Instruktur menguasai materi yang
0.716 0,230 Valid
diberikan (Ahli dalam bidangnya)
8 instruktur dapat menciptakan interaksi
0.618 0,230 Valid
yang baik dengan peserta
9 Saya mampu menjalankan tahapan kerja
0.548 0,230 Valid
sesuai aturan perusahaan
10 Saya tidak mampu melaksanakan
pekerjaan sesuai tahapan tanpa diberikan 0.585 0,230 Valid
arahan
Sumber: Data diolah, 2022

116
Berdasarkan data pada tabel di atas, variabel kinerja karyawan (Y)

diperoleh nilai r hitung > r tabel (0,230), dengan demikian maka semua item

kuesioner dinyatakan valid. Untuk itu kuesioner yang digunakan layak untuk

diolah sebagai data penelitian.

2. Uji Reliabilitas Instrumen.

Pengujian reliabilitas dimaksudkan untuk menguji suatu kuesioner

reliabel atau handal atau tidak. Menurut Ghozali (2017:47) “Uji Reliabilitas

adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari

variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu”. Adapun kriteria atau ketentuan dalam memutuskan

pernyataan tersebut reliabel atau tidak, berikut ini untuk ketentuannya:

a. Jika nilai cronbatch alpha > 0,600, maka instrumen reliabel.

b. Jika nilai cronbatch alpha < 0,600, maka instrumen tidak reliabel.

Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan software Statistical Package for Social Science (SPSS) for

window Versi 26, yang hasilnya sebagai berikut:

Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbatch Standar Cronbatch Keterangan
Variabel Alpha Alpha
Disiplin Kerja (X1) 0,755 0,600 Reliabel

117
Motivasi Kerja (X2) 0,674 0,600 Reliabel
Kinerja Karyawan (Y) 0,689 0,600 Reliabel
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, menunjukkan bahwa

variabel disiplin kerja (X1), motivasi kerja (X2) dan kinerja karyawan (Y)

dinyatakan reliabel, hal itu dibuktikan dengan masing-masing variabel

memiliki nilai cronbatch alpha lebih besar dari 0,600.

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ketepatan data, atau

keberartian hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

sehingga hasil analisis dapat diinterpretasikan dengan lebih akurat, efisien, dan

terhindar dari kelemahan-kelemahan yang terjadi karena masih adanya gejala-

gejala asumsi klasik atau layak atau tidak data yang dipakai dilanjutkan sebagai

data penelitian. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS Versi

26. Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang dilakukan adalah terdiri dari uji

normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, uji heterokedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan variabel independen berdistribusi normal atau

berdistribusi tidak normal. Model regresi yang baik adalah distribusi data

normal atau mendekati normal. Untuk memastikan asumsi bahwa persamaan

tersebut berdistribusi normal dilakukan melalui pendekatan alat ukur

perhitungan residual variabel dependen.

Uji Normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-

118
Smirnov Test dengan membandingkan antara nilai signifikansi dengan 0,050

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika significancy > 0.050, maka data dinyatakan normal.

b. Jika significancy < 0.050, maka data dinyatakan tidak normal.

Adapun hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut:

Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas Dengan Kolmogorov-Smirnov Test

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kinerja Karyawan (Y) 0,101 0,73 0,063 0,964 73 0,035
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai

signifikansi 0,063 > 0,050). Dengan demikian maka asumsi distribusi

persamaan pada uji ini adalah normal.

Uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan grafik

probability plot dimana residual variabel dapat dideteksi dengan melihat

penyebaran titik-titik residual mengikuti arah garis diagonal, dan hal itu

sesuai dengan hasil diagram penyebaran yang diolah dengan SPSS Versi 26

seperti pada gambar dibawah ini:

119
Sumber: Data diolah, 2022

Gambar 4.2
Grafik P-P Plot Hasil Uji Normalitas

Pada gambar di atas dapat dilihat bahwa grafik normal probability

plot menunjukkan pola grafik yang normal. Hal ini terlihat dari titik yang

menyebar disekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti garis

diagonal. Oleh karena ini dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi

asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Uji mutlikolinearitas dilakukan untuk meyakini bahwa antar variabel

bebas tidak memiliki multikolinearitas atau tidak memiliki hubungan korelasi

antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi di antara variabel independen. Uji ini dapat dilakukan dengan melihat

nilai Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF). Adapun sebagai

prasyarat adalah sebagai berikut:

120
a. Jika nilai VIF > 10 dan nilai tolerance value > 1 maka terjadi gejala

multikoliniearitas

b. Jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance value < 1 maka tidak terjadi gejala

multikoliniearitas.

Adapun hasil uji dengan menggunakan SPSS Versi 26 sebagai berikut:

Tabel 4.14
Hasil Pengujian Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 7,617 2,796 2,724 0,008
Disiplin Kerja (X1) 0,385 0,070 0,453 5,484 0,000 0,770 1,299
Motivasi Kerja (X2) 0,441 0,077 0,472 5,712 0,000 0,770 1,299
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas pada tabel di atas

diperoleh nilai tolerance variabel disiplin kerja sebesar 0,770 dan motivasi

kerja sebesar 0,770 nilai tersebut kurang dari 1, dan nilai Variance Inflation

Factor (VIF) variabel disiplin kerja sebesar 1,299 dan variabel motivasi kerja

sebesar 1,299 nilai tersebut kurang dari 10. Dengan demikian model regresi

ini dinyatakan tidak ada gangguan multikolinearitas.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan korelasi antar anggota sampel. Untuk mengetahui adanya

autokorelasi dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW) dengan

membandingkan antara nilai Durbin-Watson dengan kriteria atau pedoman

dalam interpretasi. Adapun kriteria pedoman Uji Darbin-Watson (DW Test)

121
yang menjadi acuannya adalah sebagai berikut ini:

Tabel 4.15
Pedoman Interpretasi Uji Durbin-Watson
Kriteria Keterangan
< 1,000 Ada gangguan autokorelasi
1,100 – 1,550 Tanpa kesimpulan
1,550 – 2,460 Tidak ada gangguan autokorelasi
2,460 – 2,900 Tanpa kesimpulan
> 2,900 Ada gangguan autokorelasi
Sumber: Sugiyono (2018:184)

Adapun hasil pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 4.16
Hasil Uji Autokorelasi Dengan Durbin-Watson

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 0,795 a
0,633 0,622 2,179 1,618
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X2), Disiplin Kerja (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, model regresi ini

tidak ada autokorelasi, hal ini dibuktikan dengan nilai Durbin-Watson sebesar

1,618 yang berada diantara interval 1.550 – 2.460.

4. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dimaksudkan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual. Salah

satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan uji

Glejser dimana hasil uji ini dapat dilihat apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain.

122
Adapun ketentuan terjadi dan tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas

adalah sebagai berikut:

a. Jika variabel independen (X) memiliki nilai signifikansi (Sig.) < 0,05,

maka terjadi gangguan heteroskedastisitas.

b. Jika variabel independent (X) memiliki nilai signifikansi (Sig.) > 0,05,

maka tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas.

Adapun hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.17
Hasil Uji Heteroskesdastisitas Dengan Uji Glejser

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2,174 1,611 -1,349 0,182
Disiplin Kerja (X1) 0,045 0,040 0,146 1,116 0,268
Motivasi Kerja (X2) 0,060 0,044 0,176 1,348 0,182
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, glejser test model

pada variabel disiplin kerja (X1) diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,045 dan

motivasi kerja (X2) diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,060 dimana

keduanya nilai signifikansi (Sig.) > 0,05. Dengan demikian regression model

pada data ini tidak ada gangguan heteroskesdastisitas, sehingga model regresi

ini layak dipakai sebagai data penelitian.

Pengujian juga dapat dilakukan dengan melihat grafik scatter plot

antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dan nilai residualnya (SRESID)

dengan ketentuan sebagai berikut:

123
a. Jika titik-titik membentuk pola tertentu seperti gelombang besar

melebar dan menyempit maka telah terjadi gangguan

heteroskedastisitas.

b. Jika titik-titik menyebar tanpa membentuk pola tertentu, maka tidak

terjadi gangguan heteroskedastisitas.

Adapun hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut

Sumber: Data diolah, 2022

Gambar 4.3
Grafik Scatter Plot Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil gambar di atas, titik-titik pada grafik scatterplot tidak

mempunyai pola penyebaran yang jelas atau tidak membentuk pola tertentu.

Dengan demikian disimpulkan tidak terdapat gangguan heteroskedastisitas

pada model regresi sehingga model regresi ini layak dipakai sebagai data

penelitian.

4.2.3 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif dimaksudkan untuk mengetahui besaran pengaruh dan

menganalisis signifikansi dari perngaruh tersebut. Pada analisis ini dilakukan

124
terhadap pengaruh dari 2 variabel bebas terhadap variabel terikat.

1. Analisis Regresi Linier

Uji regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y. Dalam penelitian ini adalah disiplin kerja

(X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) baik secara parsial

maupun secara simultan. Berikut ini hasil pengolahan regresi dengan SPSS Versi

26, sebagai berikut

Tabel 4.18
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Variabel Disiplin Kerja (X1) Terhadap
Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16,899 2,735 6,178 0,000
Disiplin Kerja (X1) 0,577 0,074 0,679 7,799 0,000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, maka dapat diperoleh

persamaan regresi Y = 16,899 + 0,577X1. Dari persamaan di atas maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta sebesar 16,899 diartikan bahwa jika variabel disiplin kerja

(X1) tidak ada maka telah terdapat nilai kinerja karyawan (Y) sebesar 16,899

point.

b. Nilai koefisien regresi disiplin kerja (X1) sebesar 0,577 diartikan apabila

konstanta tetap dan tidak ada perubahan pada variabel motivasi kerja (X2),

maka setiap perubahan 1 unit pada variabel disiplin kerja (X1) akan

125
mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja karyawan (Y) sebesar

0,577 point.

Tabel 4.19
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana Variabel Motivasi Kerja (X2) Terhadap
Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14,217 2,996 4,745 0,000
Motivasi Kerja (X2) 0,644 0,080 0,689 8,012 0,000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, maka dapat diperoleh

persamaan regresi Y = 14,217 + 0,644X2. Dari persamaan di atas maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta sebesar 14,217 diartikan bahwa jika variabel motivasi

kerja (X2) tidak ada, maka telah terdapat nilai kinerja karyawan (Y)

sebesar 14,217 point.

b. Nilai koefisien regresi motivasi kerja (X2) sebesar 0,644 diartikan

apabila konstanta tetap dan tidak ada perubahan pada variabel disiplin

kerja (X1), maka setiap perubahan 1 unit pada variabel motivasi kerja

(X2) akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja karyawan

(Y) sebesar 0,644 point.

126
Tabel 4.20
Hasil Uji Regresi Berganda Variabel Disiplin Kerja (X1) dan Motivasi Kerja
(X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7,617 2,796 2,724 0,008
Disiplin kerja (X1) 0,385 0,070 0,453 5,484 0,000
Motivasi Kerja (X2) 0,441 0,077 0,472 5,712 0,000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, maka dapat diperoleh

persamaan regresi Y = 7,617 + 0,385X1 + 0,441X2. Dari persamaan di atas maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta sebesar 7,617 diartikan bahwa jika variabel disiplin kerja (X1)

dan motivasi kerja (X2) tidak dipertimbangkan maka kinerja karyawan (Y)

hanya akan bernilai sebesar 7,617 point.

b. Nilai disiplin kerja (X1) 0,385 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada

perubahan pada variabel motivasi kerja (X2), maka setiap perubahan 1 unit

pada variabel disiplin kerja (X1) akan mengakibatkan terjadinya perubahan

pada kinerja karyawan (Y) sebesar 0,385 point.

c. Nilai motivasi kerja (X2) 0,441 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada

perubahan pada variabel disiplin kerja (X1), maka setiap perubahan 1 unit

pada variabel motivasi kerja (X2) akan mengakibatkan terjadinya perubahan

pada kinerja karyawan (Y) sebesar 0,441 point.

2. Analisis Koefisien Korelasi (r).

Analisis koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

127
kekuatan hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Dalam memberikan interpretasi hasil koefisien korelasi, dapat berpedoman pada

tabel berikut ini:

Tabel 3.21
Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Nilai Koefisien Korelasi Tingkat Hubungan
0,000 s/d 0,199 Sangat Rendah
0,200 s/d 0,399 Rendah
0,400 s/d 0,599 Sedang
0,600 s/d 0,799 Kuat
0,800 s/d 1,000 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2019:184)

Adapun hasil pengolahan data sebagai berikut:

Tabel 4.22
Hasil Uji Koefisien Korelasi Secara Parsial Disiplin Kerja (X1) Terhadap
Kinerja Karyawan (Y)

Correlationsb
Disiplin Kerja (X1) Kinerja Karyawan (Y)
Disiplin Kerja (X1) Pearson Correlation 1 0,679**
Sig. (2-tailed) 0,000
Kinerja Karyawan (Y) Pearson Correlation 0,679** 1
Sig. (2-tailed) 0,000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Listwise N=73
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai koefisien

korelasi sebesar 0,679 dimana nilai tersebut berada pada interval 0,600-0,799

artinya kedua variabel memiliki tingkat hubungan yang kuat.

Tabel 4.23
Hasil Uji Koefisien Korelasi Secara Parsial Motivasi Kerja (X2) Terhadap
Kinerja Karyawan (Y)
Correlationsb

128
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai

koefisien korelasi sebesar 0,689 dimana nilai tersebut berada pada interval 0,600-

0,799 artinya kedua variabel memiliki tingkat hubungan yang kuat

Tabel 4.24
Hasil Uji Koefisien Korelasi Secara Simultan Disiplin Kerja (X1) dan
Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 0,795 a
0,633 0,622 2,179
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X2), Disiplin Kerja (X1)
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai

koefisien korelasi sebesar 0,795 dimana nilai tersebut berada pada interval 0,600-

0,799 artinya variabel disiplin kerja dan motivasi kerja mempunyai tingkat

hubungan yang kuat terhadap kinerja karyawan.

3. Analisis Koefisien Determinasi.

Analisis koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui

persentase kekuatan pengaruh antara variabel independen terhadap variabel

dependen baik secara parsial maupun simultan), dalam penelitian ini adalah

variabel disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y).

Berikut ini hasil perhitungan koefisien determinasi yang diolah dengan program

SPSS Versi 26, sebagai berikut:

Tabel 4.25
Hasil Uji Koefisien Determinasi Secara Parsial Disiplin Kerja (X1) Terhadap
Kinerja Karyawan (Y)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 0,679a 0,461 0,454 2,619

129
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (X1)
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai koefisien

determinasi sebesar 0,461 maka dapat disimpulkan bahwa variabel disiplin kerja

berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 46,1% sedangkan sisanya

sebesar (100-46,1%) = 53,9% dipengaruhi faktor lain yang tidak dilakukan

penelitian.

Tabel 4.26
Hasil Uji Koefisien Determinasi Secara Parsial Motivasi Kerja (X2)
Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 0,689 a
0,475 0,467 2,586
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X2)
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai

koefisien determinasi sebesar 0,475 maka dapat disimpulkan bahwa variabel

motivasi kerja berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan sebesar 47,5%

sedangkan sisanya sebesar (100-47,5%) = 52,5% dipengaruhi faktor lain yang

tidak dilakukan penelitian.

Tabel 4.27
Hasil Uji Koefisien Determinasi Secara Simultan Disiplin Kerja (X1) dan
Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 0,795a 0,633 0,622 2,179
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X2), Disiplin Kerja (X1)
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai

130
koefisien determinasi sebesar 0,633 maka dapat disimpulkan bahwa variabel

disiplin kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap variabel kinerja karyawan

sebesar 63,3% sedangkan sisanya sebesar (100-63,3%) = 36,7% dipengaruhi

faktor lain yang tidak dilakukan penelitian.

4. Pengujian Hipotesis.

a. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t).

Pengujian hipotesis variabel disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja

(X2) terhadap kinerja karyawan (Y) dilakukan dengan uji t (uji secara

parsial). Dalam penelitian ini digunakan kriteria signifikansi 5% (0,05)

dengan cara membandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel yaitu dengan

kriteria sebagai berikut:

1) Jika nilai t hitung < t tabel : berarti H0 diterima dan H1 ditolak

2) Jika nilai t hitung > t tabel : berarti H0 ditolak dan H1 diterima

Pengujian hipotesis juga dapat dilakukan dengan membandingkan antara

nilai signifikansi dengan 0,05, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikansi > 0,05, berarti H0 diterima dan H1 ditolak

2) Jika nilai signifikansi < 0,05, berarti H0 ditolak dan H1 diterima

Adapun untuk menentukan besarnya nilai t tabel dicari dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

ttabel = tα.df (Taraf Alpha x Degree of Freedom)

α = tarif nyata 5%

df = (n-2), maka diperoleh (73-2) = 71, maka ttabel 1,994

131
Kriteria dikatakan signifikan jika nilai t hitung > t tabel atau signifikansi <

0,05.

1) Pengaruh Disiplin Kerja (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Menentukan rumusan hipotesisnya adalah:

H0 : ρ1 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan

H1 : ρ1 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan disiplin kerja

terhadap kinerja karyawan

Adapun hasil pengolahan data menggunakan program SPSS Versi 26,

dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.28
Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Variabel Disiplin Kerja (X1) Terhadap
Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16,899 2,735 6,178 0,000
Disiplin Kerja (X1) 0,577 0,074 0,679 7,799 0,000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh nilai t

hitung >t tabel atau (7.799 > 1,994) Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai

132
signifikansi < 0,050 atau (0,000 < 0,050). Dengan demikian maka H0

ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja karyawan

(b) Pengaruh Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Menentukan rumusan hipotesisnya adalah:

H0 : ρ2= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan

H2 : ρ2 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi kerja terhadap

kinerja karyawan

Adapun hasil pengolahan data menggunakan program SPSS Versi 26,

dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.29
Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Variabel Motivasi Kerja (X2) Terhadap
Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14,217 2,996 4,745 0,000
Motivasi Kerja (X2) 0,644 0,080 0,689 8,012 0,000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh nilai t

hitung >t tabel atau (8,012 > 1,994). Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai

133
signifikansi < 0,050 atau (0,000 < 0,050). Dengan demikian maka H0

ditolak dan H2 diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

b. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Untuk pengujian pengaruh variabel disiplin kerja dan motivasi

kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan dilakukan dengan uji

statistik F (uji simultan) dengan signifikansi 5%. Dalam penelitian ini

digunakan kriteria signifikansi 5% (0,05) yaitu membandingkan antara

nilai F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Jika nilai F hitung < F tabel: berarti H0 diterima dan H3 ditolak

2) Jika nilai F hitung > F tabel: berarti H0 ditolak dan H3 diterima

Pengujian hipotesis juga dapat dilakukan dengan membandingkan antara

nilai signifikansi dengan 0,05, dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Jika nilai signifikansi > 0,05, berarti H0 diterima dan H1 ditolak

2) Jika nilai signifikansi < 0,05, berarti H0 ditolak dan H1 diterima

Untuk menentukan besarnya Ftabel dicari dengan ketentuan df = (n-k-1),

maka diperoleh (73-2-1) = 70, jadi Ftabel = 2,740

Kriteria dikatakan signifikan jika nilai F hitung >F tabel atau signifikansi <

0,050.

Rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 : ρ1,2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan

disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja

134
karyawan

H3 : ρ1,2 ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan

disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan

Tabel 4.30
Hasil Uji Hipotesis (Uji F) Secara Simultan Disiplin Kerja (X1) dan
Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 572,111 2 286,055 60,273 0,000b
Residual 332,218 70 4,746
Total 904,329 72
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
b. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X2), Disiplin Kerja (X1)
Sumber: Data diolah, 2022

Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh nilai

F hitung > F tabel atau (60,273 > 2,740), hal ini juga diperkuat dengan

signifikansi < 0,050 atau (0,000 < 0,050). Dengan demikian maka H0

ditolak dan H3 diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan secara simultan antara disiplin kerja dan motivasi kerja

terhadap kinerja karyawan.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Pembahasan Deskriptif

1. Kondisi jawaban responden atas variabel disiplin kerja

Total mean skor variabel disiplin kerja adalah sebesar 3,67 yang

termasuk kategori baik. Berdasarkan rata-rata jawaban responden,

135
mayoritas merespon positif atas disiplin kerja yang dilakukan.

Berdasarkan jawaban, sebanyak 14,2% memberikan jawaban sangat baik

(SB), sebanyak 42,2% memberikan jawaban baik (B), namun masih ada

responden sebanyak 40,8% yang memberikan jawaban kurang baik (KB),

sebanyak 2,5% memberikan jawaban tidak baik (TB), dan sebanyak

0,4% memberikan jawaban sangat tidak baik (STB).

2. Kondisi jawaban responden atas variabel motivasi kerja

Total mean skor variabel motivasi kerja adalah sebesar 3,72 yang

termasuk kategori baik. Berdasarkan rata-rata jawaban responden,

mayoritas merespon positif atas motivasi kerja yang dilakukan.

Berdasarkan jawaban, sebanyak 40,02% memberikan jawaban sangat

baik (SB), sebanyak 30,03% memberikan jawaban baik (B), namun

masih ada responden sebanyak 20,04% yang memberikan jawaban

kurang baik (KB), sebanyak 10,05% memberikan jawaban tidak baik

(TB), dan sebanyak 05,06% memberikan jawaban sangat tidak baik

(STB).

3. Kondisi jawaban responden atas variabel kinerja karyawan

Total mean skor variabel kinerja karyawan adalah sebesar 3,73

yang termasuk kategori baik. Berdasarkan rata-rata jawaban responden,

mayoritas merespon positif atas kinerja karyawan yang dilakukan.

Berdasarkan jawaban, sebanyak 40,03% memberikan jawaban sangat

136
baik (SB), sebanyak 30,04% memberikan jawaban baik (B), namun

masih ada responden sebanyak 20,05% yang memberikan jawaban

kurang baik (KB), sebanyak 10,06% memberikan jawaban tidak baik

(TB), dan sebanyak 05,07% memberikan jawaban sangat tidak baik

(STB).

4.3.2 Pembahasan Kuantitatif

1. Pengaruh Disiplin Kerja (X1) Terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Berdasarkan hasil analisis, diperoleh nilai persamaan regresi Y =

16,899 + 0,577X1, nilai koefisien korelasi diperoleh sebesar 0,679

artinya kedua variabel mempunyai tingkat hubungan yang kuat. Nilai

determinasi atau kontribusi pengaruhnya sebesar 0,461 atau sebesar

46,1% sedangkan sisanya sebesar 53,9% dipengaruhi oleh faktor lain.

Uji hipotesis diperoleh nilai t hitung > t tabel atau (7.799 > 1,994).

Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima artinya terdapat pengaruh

yang signifikan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

2. Pengaruh Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Karyawan (Y).

Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh nilai persamaan regresi

Y = 14,217 + 0,644X2, nilai koefisien korelasi sebesar 0,689 artinya

kedua variabel mempunyai tingkat hubungan yang kuat. Nilai

determinasi atau kontribusi pengaruhnya sebesar 0,475 atau sebesar

47,5% sedangkan sisanya sebesar 52,5% dipengaruhi oleh faktor lain.

Uji hipotesis diperoleh nilai t hitung > t tabel atau (8,012 > 1,994).

137
Dengan demikian H0 ditolak dan H2 diterima artinya terdapat pengaruh

yang signifikan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

3. Pengaruh Disiplin Kerja (X1) Dan Motivasi Kerja (X2) Terhadap

Kinerja Karyawan (Y).

Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa disiplin

kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan dengan diperoleh persamaan regresi Y = 7,617 +

0,385X1 + 0,441X2. Nlai koefisien korelasi atau tingkat hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat diperoleh sebesar 0,795 artinya

memiliki hubungan yang kuat. Nilai koefisien determinasi atau

kontribusi pengaruhnya secara simutan sebesar 63,3% sedangkan

sisanya sebesar 36,7% dipengaruhi oleh faktor lain. Uji hipotesis

diperoleh nilai F hitung > Ftabel atau (60,273 > 2,740). Dengan demikian

H0 ditolak dan H3 diterima. Artinya terdapat pengaruh yang signifikan

secara simultan disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan.

138
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, dan dari hasil analisis serta

pembahasan mengenai pengaruh disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja

karyawan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan

persamaan regresi Y = 16,899 + 0,577X1, nilai korelasi sebesar 0,679 artinya

kedua variabel memiliki tingkat hubungan yang kuat. Nilai koefisien

determinasi sebesar 46,1% dan uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel atau

(7.799 > 1,994). Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima artinya terdapat

pengaruh signifikan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.

2. Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan

persamaan regresi Y = 14,217 + 0,644X2 nilai korelasi sebesar 0,689 artinya

kedua variabel memiliki tingkat hubungan yang kuat. Nilai koefisien

determinasi sebesar 47,5% dan uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel atau

(8,012 > 1,994). Dengan demikian H0 ditolak dan H2 diterima artinya terdapat

pengaruh signifikan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

3. Disiplin kerja dan motivasi kerja secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan dengan persamaan regresi Y = 7,617 + 0,385X1 +

0,441X2. Nilai korelasi sebesar 0,795 artinya variabel bebas dengan variabel

terikat memiliki tingkat hubungan yang kuat. Nilai koefisien determinasi


sebesar 63,3% sedangkan sisanya sebesar 36,7% dipengaruhi faktor lain. Uji

hipotesis diperoleh nilai F hitung > F tabel atau (60,273 > 2,740). Dengan

demikian H0 ditolak dan H3 diterima. Artinya terdapat pengaruh signifikan

secara simultan disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan saai ini masih banyak kekurangan dan

keterbatasan, diantaranya sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan di PT Siprama

Cakrawala di Cinere Depok dalam penelitian ini hanya terdiri dari variabel

bebas yaitu disiplin kerja dan motivasi kerja, sementara tentu masih banyak

faktor lainnya yang turut serta memberikan kontribusi.

2. Penelitian hanya memfokuskan pada kinerja karyawan di PT Siprama

Cakrawala di Cinere Depok.

3. Sampel yang digunakan hanya sebanyak 73 responden saja dan terkadang

jawaban yang diberikan oleh responden bisa saja masih kurang menunjukkan

keadaan yang sesungguhnya. Untuk itu penelitian selanjutnya alangkah lebih

komprehensif lagi jika ditambahkan metode lain lagi seperti wawancara

sehingga lebih akurat maupun menambahkan variabel lainnya.

140
5.3 Saran

Berdasarkan pada hasil kesimpulan di atas sebagai hasil penelitian, maka penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Disarankan kepada PT.Siprama Cakrawala untuk lebih baik dalam membuat situasi

ruangan kerja agar karyawanpun mampu bekerja dengan maximal.

2. Disarankan kepada PT.Siprama Cakrawala Untuk lebih baik lagi sebaiknya

pimpinan perusahaan bersikap lebih tegas kepada karyawan dan sebaiknya karyawan

lebih bertanggung jawab dengan peraturan yang ada di perusahaan atau instansi

organisasi.

3. Disarankan kepada PT.Siprama Cakrawala Untuk meningkatkan kinerja, pimpinan

harus lebih memperhatikan lingkungan kerja agar dapat meningkatkan lagi

kedisplinan dalam bekerja dan menyelesaikan tugas yang diberikan agar dapat

tercapai kinerja yang efektif.

4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk mengambil judul lain, Dan mencari

referensi lainya.

141
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Algifari. (2015). Analisis Regresi untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.
Amirullah. (2015). Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Ardana, Mujiati Wayan, Utama Wayan Mudiatha, (2016). Manajemen Sumber
Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu.
Donni, Priansa (2014). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Ghozali, Imam. (2017). Analisis Multivariat dan Ekonometrika dengan Eviews
10. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasibuan, Malayu S.P (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia.(Edisi Revisi).
Jakarta : PT Bumi Aksara.
Hasibuan, Malayu S.P. (2012). Manajemen SDM. Edisi Revisi, Cetakan Ke Tiga
belas.Jakarta: Bumi Aksara.
Malhotra, Naresh. (2014). Basic Marketing Research. Pearson Education.
England, Jakarta: PT Indeks
Mangkunegara AA. Anwar Prabu, (2014), Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mohammad, Mustari (2014). Nilai Karakter Refleksi Untuk Pendidikan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Suryani, N. Lilis. 2017. "Pengaruh Motivasi Dan Kompetensi Terhadap Kinerja."
Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya Manusia 1-8 .
Sutrisno, Edy. (2016), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Wijono, (2010), sutarto, psikologi industri dan organisasi, Jakarta: Kencana
Wijono,
Sutarto (2010). Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : Kencana

JURNAL
Adisty Sardina, Dudung Abdurrahman (2020), “Pengaruh Disiplin kerja dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja karyawan Universitas Islam Bandung”.
Jurnal Prosiding Manajemen, 6(2).
Agustina, Pertiwi. 2021. "Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompensasi Kerja."
Jurnal Ilmiah Mahasiswa 36-44.
Ahmad Saputra, Relly Rotua Turnip (2018), “Pengaruh Disiplin kerja, Motivasi,
Komunikasi Terhadap Kinerja karyawan, Universitas Muhammadiyah
Magelang”. Jurnal Manajemen Bisnis, 29(2).

142
Adisty Sardina, Dudung Abdurrahman (2020), “Pengaruh Disiplin kerja dan
Motivasi Kerja terhadap Kinerja karyawan Universitas Islam Bandung”.
Jurnal Prosiding Manajemen, 6(2).
Agustina, Pertiwi. 2021. "Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompensasi Kerja."
Jurnal Ilmiah Mahasiswa 36-44.
Ahmad Saputra, Relly Rotua Turnip (2018), “Pengaruh Disiplin kerja, Motivasi,
Komunikasi Terhadap Kinerja karyawan, Universitas Muhammadiyah
Magelang”. Jurnal Manajemen Bisnis, 29(2).
Andika, Ary Wira. 2021. "Pengaruh Stres Kerja Dan Konflik Kerja Terhadap
Kinerja karyawan Pada." Jurnal Ilmiah Manajemen Sumber Daya Manusia
1-9.
Arikunto, Suharsimi. (2015). Penelitian Tindakan Kelas edisi. Jakarta: Bumi
Aksara. Astuti, Puspita Dwi., (2013), Perancangan Sistem Informasi
Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma Arjosari, Surakarta: Universitas
Surakarta.
Aziz Anton Mulyono, Maya Irjayanti, (2014), Manajemen. Bandung: Mardika
Group Darmawan, Didit. (2013). Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi.
Surabaya: PT. Temprina Media Grafika.
Hasibuan, Malayu. (2017). Sumber Daya Manusia. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Istijanto. (2009). Aplikasi Praktis Riset Pemasaran. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Jeni Andriani, Sigit Purnomo. 2019. "Pengaruh Budaya Organisasi Dan Disiplin
Kerja Terhadap Produktifitas kerja." Jurnal Ilmiah Feasible 160-169.
Mulyasa, E (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Nikada, Okta. 2021. "Pengaruh Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan." Jurnal
Ilmiah Mahasiswa 1-10.
Rahmat Hidayat, Feb Amni Hayati. 2021. "Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan." Jurnal Ilmiah Mahasiswa 36-44.
Rivai, Veithzal. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Press.
Robbins, Stephen (2015). Perilaku Organisasi, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Sartika, Dewi. 2018. "Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan, Kompensasi Dan
Motivasi." Jurnal Kreatif 29-35.
Silalahi, Ulber. (2011). Asas Asas Manajemen. Bandung: Refika Aditama
Singgih, Santoso. (2015). Menguasai Statistik Multivariat. Jakarta : PT Elex
Media Komputindo.
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta

143
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif”. Bandung: ALFABETA.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung :Alfabeta, CV
Sulastri, Lilis (2014). Manajemen Sebuah Pengantar Sejarah, Tokoh, Teori ,dan
Praktik. Bandung: La Goods Publishing.
Sunyoto, Danang. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Buku
Seru. Supangat Andi, (2015), Statistika dalam Kajian Deskriptif, Inferensi,
dan Nonparametik, Bandung: Kencana penada media group

144
Lampiran 1: Surat Keterangan Penelitian

145
Lampiran 2: Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN
Responden yang terhormat, kuesioner ini merupakan instrumen dalam penelitian
Dengan judul: Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Siprama Cakrawala Dicinere Depok. Penyebaran kuesioner
dilakukan untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Manajemen S-1, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pamulang, yang dilakukan oleh:
Nama : Rudi
NIM : 181010502311
Peneliti mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i dapat meluangkan waktunya
untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima dalam
kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis.
Terima kasih atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu/Saudara/i responden.

I. Identitas Responden
Tulis dan berilah tanda contreng () pada daftar identitas berikut ini:

1. Nama : .........................................................(Boleh tidak diisi)

2. Jenis Kelamin :  Laki – laki  Perempuan

3. Usia :  < 25 Tahun  36-45 Tahun  > 50 Tahun


 25-35 Tahun  46-50 Tahun

4. Pendidikan :  SMA Sederajat  Magister (S2)


 Diploma  Doktoral (S3)
 Sarjana (S1)  Lainnya

5. Lama Bekerja :  < 2 Tahun  5-6 Tahun


 3-4 Tahun  > 6 Tahun

II. Petunjuk Pengisian Kuesioner


Berilah tanda contreng () pada daftar kuesioner dengan memperhatikan bobot dan
kategori sebagai berikut:
Bobot Jawaban Disingkat
5 Sangat Setuju SS
4 Setuju S
3 Kurang Setuju KS
2 Tidak Setuju TS

146
1 Sangat Tidak Setuju STS

Daftar Kuesioner Variabel Disiplin Kerja


ALTERNATIF JAWABAN DAN BOBOT
5 4 3 2 1
NO DAFTAR PERNYATAAN Sangat
Sangat Kurang Tidak
Setuju Tidak
Setuju Setuju Setuju
Setuju
1. Terhadap Aturan Waktu
Perusahaan membuat aturan waktu jam masuk,
1 jam istirahat dan pulang kerja yang harus ditaati
karyawan
Perusahaan membuat aturan pengajuan ijin, hak
2
cuti kepada karyawan secara adil.
Perusahaan membuat aturan sangsi bagi
3
karyawan yang sering terlambat
2. Taat Terhadap Aturan Perusahaan
Perusahaan menerapkan kebijakan aturan tanpa
4
memihak pada kelompok tertentu.
Perusahaan membuat buku aturan perusahaan
5
yang dibagikan kepada seluruh karyawan
Perusahaan mendorong antar divisi dalam
6
perusahaan mampu bekerjasama secara baik
3. Taat Terhadap Aturan Perilaku Dalam Bekerja
Perusahaan memberikan standar operasional
7
kerja yang jelas
Perusahaan memberikan seragam dan peralatan
8
kerja sesuai ketentuan yang dibuat
Tingkah laku dalam bekerja selalu mendapatkan
9
pengawasan dari perusahaan
Karyawan wajib menaati setiap peraturan yang
10
ada

147
Daftar Kuesioner Variabel Motivasi Kerja
ALTERNATIF JAWABAN DAN BOBOT
5 4 3 2 1
NO DAFTAR PERNYATAAN Sangat
Sangat Kurang Tidak
Setuju Tidak
Setuju Setuju Setuju
Setuju
1. Promosi
Pemberian gaji dari perusahaan sudah sesuai
1
dengan keinginan karyawan
Gaji yang diberikan perusahaan sudah sesuai
2
dengan harapan karyawan
Atasan mempromosikan bahannya diliat dari
3
kinerjanya
2. Prestasi Kerja
Pimpinan memberikan penghargaan pada
4
karyawan dalam menjalankan pekerjaannya
Perusahaan memberikan reward pada karyawan
5
yang memiliki prestasi kerja
Perusahaan menaikan gaji apabilah karyawan
6
tersebut berprestasi
3. Pekerjaan Itu Sendiri
Pemberian gaji dari perusahaan sudah sesuai
7
dengan keinginan karyawan
Gaji yang diberikan perusahaan sudah sesuai
8
dengan harapan karyawan
4. Tanggung Jawab Sumber
Pimpinan selalu melibatkan karyawan dalam
9 setiap pengambilan keputusan yang menyangkut
kepentingan karyawan
Atasan selalu mendorong karyawan untuk
10
mampu bekerjasama dengan unit kerja lain

148
Daftar Kuesioner Variabel Kinerja Karyawan
ALTERNATIF JAWABAN
NO DAFTAR PERNYATAAN 5 4 3 2 1
Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat
Setuju Setuju Setuju Tidak
Setuju
1. Kualitas Kerja
1 Saya mengerjakan suatu pekerjaan dengan penuh
ketelitian, perhitungan, dan cermat
2 Saya dapat menguasai bidang tugas yang saya
kerjakan dengan hasil yang baik.
3 Saya mampu melaksanakan pekerjaan dengan
bak
2. Kuantitas Kerja
4 Saya mampu menyelesaikan hasil pekerjaan
sesuai dengan harapan perusahaan
5 Saya tidak perna menyelesaikan pekerjaan
dengan baik
6 Saya selalu memberikan kuantitas kerja
maximal
3. Pelaksanaa Tugas
7 Instruktur menguasai materi yang diberikan
(Ahli dalam bidangnya)
8 instruktur dapat menciptakan interaksi yang baik
dengan peserta
4. Peserta pelatihan
9 Saya mampu menjalankan tahapan kerja sesuai
aturan perusahaan
10 Saya tidak mampu melaksanakan pekerjaan
sesuai tahapan tanpa diberikan arahan

============ Terima kasih ============

149
Lampiran 3: Data Jawaban Responden
Jawaban Responden Variabel Disiplin Kerja (X1)

No VARIABEL DISIPLIN KERJA (X1) JUMLAH

Resp. KX1-1 KX1-2 KX1-3 KX1-4 KX1-5 KX1-6 KX1-7 KX1-8 KX1-9 KX1-10
Resp.1 5 3 3 4 3 4 5 4 4 3 38
Resp.2 4 3 3 5 4 3 4 3 4 3 36
Resp.3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 34
Resp.4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 38
Resp.5 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 36
Resp.6 5 2 3 3 4 3 4 3 3 3 33
Resp.7 3 3 3 5 5 4 5 5 5 3 41
Resp.8 3 3 4 3 5 4 3 5 5 3 38
Resp.9 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 33
Resp.10 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 33
Resp.11 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 33
Resp.12 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 32
Resp.13 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 35
Resp.14 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 37
Resp.15 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 31
Resp.16 3 3 4 3 4 4 3 5 5 3 37
Resp.17 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 34
Resp.18 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 34
Resp.19 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 35
Resp.20 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 34
Resp.21 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 42
Resp.22 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 34
Resp.23 3 2 3 4 3 3 3 3 3 5 32
Resp.24 5 5 3 5 4 2 4 3 3 3 37
Resp.25 2 5 3 5 3 3 3 3 3 3 33
Resp.26 3 3 3 3 3 3 4 3 3 5 33
Resp.27 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 40
Resp.28 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
Resp.29 4 3 4 3 5 3 4 5 5 4 40
Resp.30 4 3 4 5 5 4 5 5 5 4 44
Resp.31 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 33
Resp.32 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 37
Resp.33 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 31
Resp.34 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 35
Resp.35 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 34
Resp.36 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 42

150
No VARIABEL DISIPLIN KERJA (X1) JUMLAH

Resp. KX1-1 KX1-2 KX1-3 KX1-4 KX1-5 KX1-6 KX1-7 KX1-8 KX1-9 KX1-10
Resp.37 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 34
Resp.38 3 1 3 4 3 3 3 3 3 5 31
Resp.39 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 35
Resp.40 3 3 5 5 5 4 5 5 5 4 44
Resp.41 3 3 5 4 5 5 5 4 4 3 41
Resp.42 3 3 5 4 4 5 4 4 4 3 39
Resp.43 3 3 5 4 4 3 4 4 4 4 38
Resp.44 3 1 2 4 4 4 4 4 4 4 34
Resp.45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Resp.46 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
Resp.47 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 45
Resp.48 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 36
Resp.49 3 3 1 4 4 4 4 4 3 3 33
Resp.50 5 5 3 4 5 5 5 5 3 5 45
Resp.51 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 47
Resp.52 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 35
Resp.53 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 35
Resp.54 4 4 3 4 5 4 5 5 3 4 41
Resp.55 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 32
Resp.56 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 35
Resp.57 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 48
Resp.58 4 3 3 5 4 3 4 4 4 4 38
Resp.59 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 36
Resp.60 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 37
Resp.61 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 33
Resp.62 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 32
Resp.63 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 44
Resp.64 4 3 3 3 5 4 5 5 5 5 42
Resp.65 4 4 2 3 3 4 3 3 2 3 31
Resp.66 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 40
Resp.67 3 4 4 4 3 4 4 3 5 5 39
Resp.68 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 37
Resp.69 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 35
Resp.70 5 4 4 4 3 5 5 5 5 3 43
Resp.71 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 32
Resp.72 3 3 3 4 3 3 3 3 3 5 33
Resp.73 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 34

151
Jawaban Responden Variabel Motivasi Kerja (X2)

No VARIABEL MOTIVASI KERJA (X2) JUMLAH

Resp. KX2-1 KX2-2 KX2-3 KX2-4 KX2-5 KX2-6 KX2-7 KX2-8 KX2-9 KX2-10
Resp.1 5 4 4 3 3 4 4 3 4 3 37
Resp.2 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 33
Resp.3 4 4 4 3 4 5 4 3 3 5 39
Resp.4 4 4 5 4 3 5 4 4 3 4 40
Resp.5 4 3 4 3 4 4 3 4 4 5 38
Resp.6 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 31
Resp.7 4 3 3 4 2 4 3 4 4 5 36
Resp.8 4 3 3 4 3 4 5 2 4 4 36
Resp.9 3 5 4 4 2 3 5 3 3 5 37
Resp.10 4 3 5 3 3 4 3 2 4 5 36
Resp.11 3 5 3 4 2 3 3 3 3 5 34
Resp.12 4 3 5 3 2 4 3 3 4 5 36
Resp.13 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 39
Resp.14 4 4 3 3 3 4 4 3 4 5 37
Resp.15 3 3 3 4 3 4 4 3 5 4 36
Resp.16 4 3 3 4 3 3 5 2 4 4 35
Resp.17 3 5 4 4 2 3 3 3 3 5 35
Resp.18 4 3 5 3 3 4 3 3 4 5 37
Resp.19 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 40
Resp.20 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 37
Resp.21 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 45
Resp.22 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
Resp.23 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 33
Resp.24 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 44
Resp.25 3 4 2 5 4 3 5 4 5 5 40
Resp.26 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 33
Resp.27 4 3 3 5 4 4 5 5 5 3 41
Resp.28 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
Resp.29 5 5 4 2 4 4 5 4 4 5 42
Resp.30 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5 44
Resp.31 4 3 5 3 3 4 3 2 4 5 36
Resp.32 4 4 3 3 3 4 4 3 4 5 37
Resp.33 3 3 3 4 3 4 4 3 5 4 36
Resp.34 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 40
Resp.35 3 1 4 4 4 4 3 4 3 4 34
Resp.36 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 45

152
No VARIABEL MOTIVASI KERJA (X2) JUMLAH

Resp. KX2-1 KX2-2 KX2-3 KX2-4 KX2-5 KX2-6 KX2-7 KX2-8 KX2-9 KX2-10
Resp.37 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
Resp.38 3 3 2 4 3 3 4 3 4 4 33
Resp.39 3 5 3 4 3 5 5 3 3 4 38
Resp.40 3 5 5 5 5 3 5 3 5 5 44
Resp.41 5 4 3 4 5 5 4 5 5 4 44
Resp.42 3 3 3 4 5 3 4 3 5 4 37
Resp.43 3 3 3 4 4 4 3 3 5 4 36
Resp.44 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 36
Resp.45 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 38
Resp.46 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
Resp.47 4 4 4 5 5 4 5 3 5 4 43
Resp.48 3 3 4 3 5 4 5 4 4 4 39
Resp.49 3 3 1 4 3 3 4 3 3 4 31
Resp.50 4 3 4 5 3 5 4 5 4 5 42
Resp.51 5 2 5 5 3 5 5 5 5 5 45
Resp.52 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 36
Resp.53 3 4 4 3 5 4 3 4 3 3 36
Resp.54 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31
Resp.55 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 34
Resp.56 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 36
Resp.57 3 3 3 5 3 3 3 4 3 5 35
Resp.58 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 31
Resp.59 4 4 4 3 3 5 4 3 4 5 39
Resp.60 4 3 5 4 3 5 4 3 4 4 39
Resp.61 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 34
Resp.62 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 27
Resp.63 3 3 3 4 1 4 3 4 3 5 33
Resp.64 5 3 3 4 4 3 5 4 5 3 39
Resp.65 4 3 3 3 3 4 3 3 4 5 35
Resp.66 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 34
Resp.67 4 3 3 3 4 4 3 3 4 5 36
Resp.68 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 36
Resp.69 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 31
Resp.70 3 3 3 3 3 3 4 3 5 4 34
Resp.71 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 34
Resp.72 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 35
Resp.73 5 3 4 4 2 4 5 3 5 5 40

153
Jawaban Responden Variabel Kinerja Karyawan (Y)

No VARIABEL KINERJA KARYAWAN (Y) JUMLAH

Resp. KY-1 KY-2 KY-3 KY-4 KY-5 KY-6 KY-7 KY-8 KY-9 KY-10
Resp.1 3 4 3 3 4 5 3 4 5 5 39
Resp.2 3 3 3 5 3 4 4 3 4 3 35
Resp.3 3 4 3 4 3 4 5 4 5 4 39
Resp.4 3 4 3 4 3 4 5 4 5 4 39
Resp.5 2 3 2 3 4 4 4 4 4 3 33
Resp.6 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 33
Resp.7 3 5 4 5 4 3 4 4 4 5 41
Resp.8 4 4 3 5 4 3 4 4 4 3 38
Resp.9 2 4 4 5 3 4 3 3 3 3 34
Resp.10 2 4 3 4 3 4 4 3 5 4 36
Resp.11 2 3 4 5 3 4 3 3 3 3 33
Resp.12 2 4 3 4 3 3 4 3 5 4 35
Resp.13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
Resp.14 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 40
Resp.15 3 4 3 4 3 4 4 3 5 4 37
Resp.16 4 4 3 5 4 3 4 4 4 3 38
Resp.17 2 4 4 5 3 4 3 3 3 3 34
Resp.18 2 4 3 4 3 4 4 3 5 4 36
Resp.19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
Resp.20 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 37
Resp.21 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 45
Resp.22 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
Resp.23 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 34
Resp.24 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 46
Resp.25 2 5 3 5 4 3 5 4 5 5 41
Resp.26 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 33
Resp.27 3 3 4 5 4 4 5 5 5 3 41
Resp.28 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
Resp.29 4 3 4 5 4 4 3 4 3 3 37
Resp.30 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 46
Resp.31 2 4 3 4 3 4 4 3 5 4 36
Resp.32 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 40
Resp.33 3 4 3 4 3 4 4 3 5 4 37
Resp.34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
Resp.35 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 37
Resp.36 3 4 5 4 5 5 5 5 5 4 45

154
No VARIABEL KINERJA KARYAWAN (Y) JUMLAH

Resp. KY-1 KY-2 KY-3 KY-4 KY-5 KY-6 KY-7 KY-8 KY-9 KY-10
Resp.37 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
Resp.38 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 34
Resp.39 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 36
Resp.40 3 5 3 5 5 3 5 3 5 4 41
Resp.41 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 44
Resp.42 3 4 3 4 5 3 4 3 4 4 37
Resp.43 3 4 3 4 5 3 4 3 4 4 37
Resp.44 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38
Resp.45 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 40
Resp.46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
Resp.47 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5 46
Resp.48 4 5 3 3 5 4 5 4 4 5 42
Resp.49 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 35
Resp.50 3 5 4 5 5 3 5 4 5 3 42
Resp.51 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4 40
Resp.52 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 37
Resp.53 3 3 4 3 5 4 3 4 3 3 35
Resp.54 1 3 4 5 4 4 3 4 3 3 34
Resp.55 3 4 3 4 1 3 4 3 4 4 33
Resp.56 3 4 2 4 3 3 4 5 4 4 36
Resp.57 2 5 3 4 4 3 5 5 5 5 41
Resp.58 4 4 3 5 3 3 4 4 4 4 38
Resp.59 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 36
Resp.60 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
Resp.61 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 32
Resp.62 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 32
Resp.63 5 5 4 5 3 4 5 3 5 5 44
Resp.64 3 3 3 3 5 4 5 5 5 4 40
Resp.65 1 4 3 4 3 4 4 3 5 4 35
Resp.66 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 40
Resp.67 3 4 3 4 3 4 4 3 5 4 37
Resp.68 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 40
Resp.69 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 36
Resp.70 3 4 4 4 3 5 5 5 5 4 42
Resp.71 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 38
Resp.72 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 34
Resp.73 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 35

155
Lampiran 4 : Hasil Pengujian Dengan Menggunakan SPSS
Hasil Uji Validitas Variabel Disiplin Kerja (X1)

c
Correlations
KX1-1 KX1-2 KX1-3 KX1-4 KX1-5 KX1-6 KX1-7 KX1-8 KX1-9 KX1-10 Total (X1)
KX1-1 Pearson Correlation 1 .408** 0.020 0.042 0.161 .287* .252* 0.121 0.071 0.099 .438
**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.865 0.724 0.174 0.014 0.031 0.307 0.553 0.406 0.000
KX1-2 Pearson Correlation .408** 1 0.069 0.075 -0.032 .391** 0.042 -0.001 -0.136 0.073 .351
**

Sig. (2-tailed) 0.000 0.560 0.529 0.790 0.001 0.722 0.994 0.250 0.538 0.002
KX1-3 Pearson Correlation 0.020 0.069 1 0.134 0.214 0.147 0.039 0.196 .308** -0.101 .364**
Sig. (2-tailed) 0.865 0.560 0.258 0.069 0.214 0.742 0.097 0.008 0.394 0.002
KX1-4 Pearson Correlation 0.042 0.075 0.134 1 .446** 0.051 .477** .324** .410** 0.089 .540**
Sig. (2-tailed) 0.724 0.529 0.258 0.000 0.669 0.000 0.005 0.000 0.453 0.000
KX1-5 Pearson Correlation 0.161 -0.032 0.214 .446** 1 0.200 .651** .773** .644** 0.101 .736**
Sig. (2-tailed) 0.174 0.790 0.069 0.000 0.090 0.000 0.000 0.000 0.394 0.000
KX1-6 Pearson Correlation .287* .391** 0.147 0.051 0.200 1 .374** .356** .269* 0.166 .575**
Sig. (2-tailed) 0.014 0.001 0.214 0.669 0.090 0.001 0.002 0.021 0.160 0.000
KX1-7 Pearson Correlation .252* 0.042 0.039 .477** .651** .374** 1 .638** .659** 0.220 .773**
Sig. (2-tailed) 0.031 0.722 0.742 0.000 0.000 0.001 0.000 0.000 0.062 0.000
KX1-8 Pearson Correlation 0.121 -0.001 0.196 .324** .773** .356** .638** 1 .741** 0.117 .757
**

Sig. (2-tailed) 0.307 0.994 0.097 0.005 0.000 0.002 0.000 0.000 0.324 0.000
KX1-9 Pearson Correlation 0.071 -0.136 .308** .410** .644** .269* .659** .741** 1 0.153 .738**
Sig. (2-tailed) 0.553 0.250 0.008 0.000 0.000 0.021 0.000 0.000 0.195 0.000
KX1-10 Pearson Correlation 0.099 0.073 -0.101 0.089 0.101 0.166 0.220 0.117 0.153 1 .337**
Sig. (2-tailed) 0.406 0.538 0.394 0.453 0.394 0.160 0.062 0.324 0.195 0.004
Total (X1) Pearson Correlation .438** .351** .364** .540** .736** .575** .773** .757** .738** .337** 1
Sig. (2-tailed) 0.000 0.002 0.002 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.004

156
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja (X2)

c
Correlations
KX2-1 KX2-2 KX2-3 KX2-4 KX2-5 KX2-6 KX2-7 KX2-8 KX2-9 KX2-10 Total (X2)
KX2-1 Pearson Correlation 1 0.057 .316** 0.043 0.150 .524** .364** .335** .448** 0.179 .652
**

Sig. (2-tailed) 0.630 0.006 0.720 0.206 0.000 0.002 0.004 0.000 0.131 0.000
KX2-2 Pearson Correlation 0.057 1 0.156 0.013 0.042 0.074 0.229 -0.007 -0.032 .240
*
.360
**

Sig. (2-tailed) 0.630 0.187 0.916 0.726 0.533 0.052 0.953 0.789 0.041 0.002
KX2-3 Pearson Correlation .316** 0.156 1 -0.003 0.111 .374** -0.001 0.015 0.010 .322** .475**
Sig. (2-tailed) 0.006 0.187 0.983 0.348 0.001 0.996 0.898 0.930 0.005 0.000
KX2-4 Pearson Correlation 0.043 0.013 -0.003 1 0.086 -0.013 .432** .385** .316** 0.094 .442**
Sig. (2-tailed) 0.720 0.916 0.983 0.469 0.914 0.000 0.001 0.006 0.431 0.000
KX2-5 Pearson Correlation 0.150 0.042 0.111 0.086 1 0.211 .290* .292* .302** -0.137 .492**
Sig. (2-tailed) 0.206 0.726 0.348 0.469 0.072 0.013 0.012 0.009 0.249 0.000
KX2-6 Pearson Correlation .524** 0.074 .374** -0.013 0.211 1 0.099 .302** 0.155 0.182 .559**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.533 0.001 0.914 0.072 0.406 0.009 0.191 0.124 0.000
KX2-7 Pearson Correlation .364** 0.229 -0.001 .432** .290* 0.099 1 .246* .476** -0.005 .603**
Sig. (2-tailed) 0.002 0.052 0.996 0.000 0.013 0.406 0.036 0.000 0.968 0.000
KX2-8 Pearson Correlation .335** -0.007 0.015 .385** .292* .302** .246* 1 .236* 0.031 .550**
Sig. (2-tailed) 0.004 0.953 0.898 0.001 0.012 0.009 0.036 0.045 0.798 0.000
KX2-9 Pearson Correlation .448** -0.032 0.010 .316** .302** 0.155 .476** .236* 1 0.108 .577**
Sig. (2-tailed) 0.000 0.789 0.930 0.006 0.009 0.191 0.000 0.045 0.363 0.000
KX2-10 Pearson Correlation 0.179 .240* .322** 0.094 -0.137 0.182 -0.005 0.031 0.108 1 .389**
Sig. (2-tailed) 0.131 0.041 0.005 0.431 0.249 0.124 0.968 0.798 0.363 0.001
Total (X2) Pearson Correlation .652** .360** .475** .442** .492** .559** .603** .550** .577** .389** 1
Sig. (2-tailed) 0.000 0.002 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.001

157
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)

c
Correlations
KY-1 KY-2 KY-3 KY-4 KY-5 KY-6 KY-7 KY-8 KY-9 KY-10 Total (Y)
KY-1 Pearson Correlation 1 0.014 0.111 -0.084 0.198 0.052 0.043 .257* -0.146 .262* .385**
Sig. (2-tailed) 0.906 0.350 0.481 0.094 0.661 0.716 0.028 0.217 0.025 0.001
KY-2 Pearson Correlation 0.014 1 0.055 .263* 0.055 -0.105 .458** 0.060 .428** .423
**
.484
**

Sig. (2-tailed) 0.906 0.642 0.025 0.646 0.376 0.000 0.615 0.000 0.000 0.000
KY-3 Pearson Correlation 0.111 0.055 1 .364** .261* .496** .230* .353** 0.079 0.200 .601**
Sig. (2-tailed) 0.350 0.642 0.002 0.026 0.000 0.050 0.002 0.508 0.090 0.000
KY-4 Pearson Correlation -0.084 .263* .364** 1 -0.028 -0.059 0.169 -0.075 0.114 -0.109 .271*
Sig. (2-tailed) 0.481 0.025 0.002 0.812 0.621 0.152 0.527 0.337 0.358 0.020
KY-5 Pearson Correlation 0.198 0.055 .261* -0.028 1 0.222 0.221 .470** 0.033 0.115 .524**
Sig. (2-tailed) 0.094 0.646 0.026 0.812 0.059 0.060 0.000 0.783 0.334 0.000
KY-6 Pearson Correlation 0.052 -0.105 .496** -0.059 0.222 1 0.080 .373** 0.157 0.115 .439
**

Sig. (2-tailed) 0.661 0.376 0.000 0.621 0.059 0.502 0.001 0.185 0.331 0.000
KY-7 Pearson Correlation 0.043 .458** .230* 0.169 0.221 0.080 1 .383** .781** .419** .716**
Sig. (2-tailed) 0.716 0.000 0.050 0.152 0.060 0.502 0.001 0.000 0.000 0.000
KY-8 Pearson Correlation .257* 0.060 .353** -0.075 .470** .373** .383** 1 0.116 0.194 .618**
Sig. (2-tailed) 0.028 0.615 0.002 0.527 0.000 0.001 0.001 0.326 0.100 0.000
KY-9 Pearson Correlation -0.146 .428** 0.079 0.114 0.033 0.157 .781** 0.116 1 .418** .548**
Sig. (2-tailed) 0.217 0.000 0.508 0.337 0.783 0.185 0.000 0.326 0.000 0.000
KY-10 Pearson Correlation *
.262 .423
** 0.200 -0.109 0.115 0.115 .419** 0.194 .418** 1 .585
**

Sig. (2-tailed) 0.025 0.000 0.090 0.358 0.334 0.331 0.000 0.100 0.000 0.000
Total (Y) Pearson Correlation .385** .484** .601** .271* .524** .439** .716** .618** .548** .585** 1
Sig. (2-tailed) 0.001 0.000 0.000 0.020 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

158
Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.755 10

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.674 10

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.689 10

Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Kinerja Karyawan (Y) .101 73 .063 .964 73 .035
a. Lilliefors Significance Correction

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 7.617 2.796 2.724 .008
Disiplin Kerja (X1) .385 .070 .453 5.484 .000 .770 1.299
Motivasi Kerja (X2) .441 .077 .472 5.712 .000 .770 1.299
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)

159
Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 .795a .633 .622 2.179 1.618
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X2), Disiplin Kerja (X1)
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -2.174 1.611 -1.349 .182
Disiplin Kerja (X1) .045 .040 .146 1.116 .268
Motivasi Kerja (X2) .060 .044 .176 1.348 .182
a. Dependent Variable: RES2

Hasil Pengujian Regresi dan Uji Hipotesis

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 16.899 2.735 6.178 .000
Disiplin Kerja (X1) .577 .074 .679 7.799 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14.217 2.996 4.745 .000
Motivasi Kerja (X2) .644 .080 .689 8.012 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)

160
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.617 2.796 2.724 .008
Disiplin Kerja (X1) .385 .070 .453 5.484 .000
Motivasi Kerja (X2) .441 .077 .472 5.712 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 572.111 2 286.055 60.273 .000b
Residual 332.218 70 4.746
Total 904.329 72
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
b. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X2), Disiplin Kerja (X1)

Hasil Pengujian Analisis Koefisien Korelasi

Correlationsb
Disiplin Kerja Kinerja
(X1) Karyawan (Y)
Disiplin Kerja (X1) Pearson Correlation 1 .679**
Sig. (2-tailed) .000
Kinerja Karyawan (Y) Pearson Correlation .679** 1
Sig. (2-tailed) .000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Listwise N=73

Correlationsb
Motivasi Kerja Kinerja
(X2) Karyawan (Y)
Motivasi Kerja (X2) Pearson Correlation 1 .689**
Sig. (2-tailed) .000
Kinerja Karyawan (Y) Pearson Correlation .689** 1
Sig. (2-tailed) .000
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Listwise N=73

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .795a .633 .622 2.179
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X2), Disiplin Kerja (X1)

161
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .679a .461 .454 2.619
a. Predictors: (Constant), Disiplin Kerja (X1)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .689a .475 .467 2.586
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X2)

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .795a .633 .622 2.179
a. Predictors: (Constant), Motivasi Kerja (X2), Disiplin Kerja (X1)

162
Lampiran 5: Tabel r

Tabel r Product Moment Pada Sig 0,05


N r N r N R N r N r N r
1 0.997 41 0.301 81 0.216 121 0.177 161 0.154 201 0.138
2 0.950 42 0.297 82 0.215 122 0.176 162 0.153 202 0.137
3 0.878 43 0.294 83 0.213 123 0.176 163 0.153 203 0.137
4 0.811 44 0.291 84 0.212 124 0.175 164 0.152 204 0.137
5 0.754 45 0.288 85 0.211 125 0.174 165 0.152 205 0.136
6 0.707 46 0.285 86 0.210 126 0.174 166 0.151 206 0.136
7 0.666 47 0.282 87 0.208 127 0.173 167 0.151 207 0.136
8 0.632 48 0.279 88 0.207 128 0.172 168 0.151 208 0.135
9 0.602 49 0.276 89 0.206 129 0.172 169 0.150 209 0.135
10 0.576 50 0.273 90 0.205 130 0.171 170 0.150 210 0.135
11 0.553 51 0.271 91 0.204 131 0.170 171 0.149 211 0.134
12 0.532 52 0.268 92 0.203 132 0.170 172 0.149 212 0.134
13 0.514 53 0.266 93 0.202 133 0.169 173 0.148 213 0.134
14 0.497 54 0.263 94 0.201 134 0.168 174 0.148 214 0.134
15 0.482 55 0.261 95 0.200 135 0.168 175 0.148 215 0.133
16 0.468 56 0.259 96 0.199 136 0.167 176 0.147 216 0.133
17 0.456 57 0.256 97 0.198 137 0.167 177 0.147 217 0.133
18 0.444 58 0,230 98 0.197 138 0.166 178 0.146 218 0.132
19 0.433 59 0.252 99 0.196 139 0.165 179 0.146 219 0.132
20 0.423 60 0.250 100 0.195 140 0.165 180 0.146 220 0.132
21 0.413 61 0.248 101 0.194 141 0.164 181 0.145 221 0.131
22 0.404 62 0.246 102 0.193 142 0.164 182 0.145 222 0.131
23 0.396 63 0.244 103 0.192 143 0.163 183 0.144 223 0.131
24 0.388 64 0.242 104 0.191 144 0.163 184 0.144 224 0.131
25 0.381 65 0.240 105 0.190 145 0.162 185 0.144 225 0.130
26 0.374 66 0.239 106 0.189 146 0.161 186 0.143 226 0.130
27 0.367 67 0.237 107 0.188 147 0.161 187 0.143 227 0.130
28 0.361 68 0.235 108 0.187 148 0.160 188 0.142 228 0.129
29 0.355 69 0.234 109 0.187 149 0.160 189 0.142 229 0.129
30 0.349 70 0.232 110 0.186 150 0.159 190 0.142 230 0.129
31 0.344 71 0.230 111 0.185 151 0.159 191 0.141 231 0.129
32 0.339 72 0.229 112 0.184 152 0.158 192 0.141 232 0.128
33 0.334 73 0.227 113 0.183 153 0.158 193 0.141 233 0.128
34 0.329 74 0.226 114 0.182 154 0.157 194 0.140 234 0.128
35 0.325 75 0.224 115 0.182 155 0.157 195 0.140 235 0.127
36 0.320 76 0.223 116 0.181 156 0.156 196 0.139 236 0.127
37 0.316 77 0.221 117 0.180 157 0.156 197 0.139 237 0.127
38 0.312 78 0.220 118 0.179 158 0.155 198 0.139 238 0.127
39 0.308 79 0.219 119 0.179 159 0.155 199 0.138 239 0.126
40 0.304 80 0.217 120 0.178 160 0.154 200 0.138 240 0.126

163
Lampiran 6: Tabel t

NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI t

0.50 0.20 0.10 0.05 0.02 0.01 0.002


DF = n-2
55 0.679 1.297 1.673 2.004 2.396 2.668 3.245

56 0.679 1.297 1.673 2.003 2.395 2.667 3.242

57 0.679 1.297 1.672 2.002 2.394 2.665 3.239

58 0.679 1.296 1.672 2.002 2.392 2.663 3.237

59 0.679 1.296 1.671 2.001 2.391 2.662 3.234

60 0.679 1.296 1.671 2.000 2.390 2.660 3.232

61 0.679 1.296 1.670 2.000 2.389 2.659 3.229

62 0.678 1.295 1.670 1.999 2.388 2.657 3.227

63 0.678 1.295 1.669 1.998 2.387 2.656 3.225

64 0.678 1.295 1.669 1.998 2.386 2.655 3.223

65 0.678 1.295 1.669 1.997 2.385 2.654 3.220

66 0.678 1.295 1.668 1.997 2.384 2.652 3.218

67 0.678 1.294 1.668 1.996 2.383 2.651 3.216

68 0.678 1.294 1.668 1.995 2.382 2.650 3.214

69 0.678 1.294 1.667 1.995 2.382 2.649 3.213

70 0.678 1.294 1.667 1.994 2.381 2.648 3.211

71 0.678 1.294 1.667 1.994 2.380 2.647 3.209

72 0.678 1.293 1.666 1.993 2.379 2.646 3.207

73 0.678 1.293 1.666 1.993 2.379 2.645 3.206

74 0.678 1.293 1.666 1.993 2.378 2.644 3.204

75 0.678 1.293 1.665 1.992 2.377 2.643 3.202

76 0.678 1.293 1.665 1.992 2.376 2.642 3.201

77 0.678 1.293 1.665 1.991 2.376 2.641 3.199

78 0.678 1.292 1.665 1.991 2.375 2.640 3.198

79 0.678 1.292 1.664 1.990 2.374 2.640 3.197

80 0.678 1.292 1.664 1.990 2.374 2.639 3.195

81 0.678 1.292 1.664 1.990 2.373 2.638 3.194

82 0.677 1.292 1.664 1.989 2.373 2.637 3.193

83 0.677 1.292 1.663 1.989 2.372 2.636 3.191

84 0.677 1.292 1.663 1.989 2.372 2.636 3.190

85 0.677 1.292 1.663 1.988 2.371 2.635 3.189

164
Lampiran 7: Tabel F
Titik Persentase Distribusi F
Untuk Probabilitas = 0,05
df untuk df untuk penyebut (N1 )
pe nye but
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8
40 4.080 3.230 2.840 2.610 2.450 2.340 2.250 2.180
41 4.080 3.230 2.830 2.600 2.440 2.330 2.240 2.170
42 4.070 3.220 2.830 2.590 2.440 2.320 2.240 2.170
43 4.070 3.210 2.820 2.590 2.430 2.320 2.230 2.160
44 4.060 3.210 2.820 2.580 2.430 2.310 2.230 2.160
45 4.060 3.200 2.810 2.580 2.420 2.310 2.220 2.150
46 4.050 3.200 2.810 2.570 2.420 2.300 2.220 2.150
47 4.050 3.200 2.800 2.570 2.410 2.300 2.210 2.140
48 4.040 3.190 2.800 2.570 2.410 2.290 2.210 2.140
49 4.040 3.190 2.790 2.560 2.400 2.290 2.200 2.130
50 4.030 3.180 2.790 2.560 2.400 2.290 2.200 2.130
51 4.030 3.180 2.790 2.550 2.400 2.280 2.200 2.130
52 4.030 3.180 2.780 2.550 2.390 2.280 2.190 2.120
53 4.020 3.170 2.780 2.550 2.390 2.280 2.190 2.120
54 4.020 3.170 2.780 2.540 2.390 2.270 2.180 2.120
55 4.020 3.160 2.770 2.540 2.380 2.270 2.180 2.110
56 4.010 3.160 2.770 2.540 2.380 2.270 2.180 2.110
57 4.010 3.160 2.770 2.530 2.380 2.260 2.180 2.110
58 4.010 3.160 2.760 2.530 2.370 2.260 2.170 2.100
59 4.000 3.150 2.760 2.530 2.370 2.260 2.170 2.100
60 4.000 3.150 2.760 2.530 2.370 2.250 2.170 2.100
61 4.000 3.150 2.760 2.520 2.370 2.250 2.160 2.090
62 4.000 3.150 2.750 2.520 2.360 2.250 2.160 2.090
63 3.990 3.140 2.750 2.520 2.360 2.250 2.160 2.090
64 3.990 3.140 2.750 2.520 2.360 2.240 2.160 2.090
65 3.990 3.140 2.750 2.510 2.360 2.240 2.150 2.080
66 3.990 3.140 2.740 2.510 2.350 2.240 2.150 2.080
67 3.980 3.130 2.740 2.510 2.350 2.240 2.150 2.080
68 3.980 3.130 2.740 2.510 2.350 2.240 2.150 2.080
69 3.980 3.130 2.740 2.500 2.350 2.230 2.150 2.080
70 3.980 3.130 2.740 2.500 2.350 2.230 2.140 2.070
71 3.980 3.130 2.730 2.500 2.340 2.230 2.140 2.070
72 3.970 3.120 2.730 2.500 2.340 2.230 2.140 2.070
73 3.970 3.120 2.730 2.500 2.340 2.230 2.140 2.070
74 3.970 3.120 2.730 2.500 2.340 2.220 2.140 2.070
75 3.970 3.120 2.730 2.490 2.340 2.220 2.130 2.060
76 3.970 3.120 2.720 2.490 2.330 2.220 2.130 2.060
77 3.970 3.120 2.720 2.490 2.330 2.220 2.130 2.060
78 3.960 3.110 2.720 2.490 2.330 2.220 2.130 2.060
79 3.960 3.110 2.720 2.490 2.330 2.220 2.130 2.060
80 3.960 3.110 2.720 2.490 2.330 2.210 2.130 2.060

165
Lampiran 8: Scan Sertifikat

166
167
168
169
170
Lampiran 9: Scan Kartu Bimbingan

171

Anda mungkin juga menyukai