Disusun oleh:
NIM.181010500468
“Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada kemudahan. Karena dari itu bila kau
(Imam Syafi’i)
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh :
ANISA DWI AGUSTIN
NIM. 181010500468
Menyetujui Mengetahui
Pembimbing Skripsi a.n. Ketua Program Studi
Manajemen
Kepala Bagian Administrasi
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
Komarudin, S.Pd.M.M.
NIDN.0410126301
Menyetujui
NIDN.0419076902
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Nim : 181010500468
Sambal BSD
1. Skripsi ini ditulis dengan penuh tanggung jawab dan benar-benar hasil penelitian
pribadi.
2. Skripsi ini bukan hasil plagiat dan atau menyalin dari skripsi orang lain.
3. Setiap kutipan, saduran dan atau pernyataan yang terdapat di dalam Skripsi ini,
daftar pustaka.
ini, maka saya siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
jawabkan.
NIM.181010500468
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
vi
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh displin kerja dan motivasi
kerja terhadap knerja pegawai pada Waroeng Spesial Sambal BSD baik secara
parsial maupun simultan. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif.
Teknik sampling yang digunakan adalah dengan sampel jenuh dan diperoleh
sampel sebsnyak 50 responden. Analisis data menggunakan uji validitas, uji
reabilitas, uji asumsi klasik, uji normalitas, multikolinearitas, uji heterokedasitas,
analisis regresi, analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi, dan uji
hipotesis. Hasil penelitian ini adalah disiplin keja berpengatuh signifikanterhadap
kinerja pegawai dengan persamaan regresi Y = 2,841 + 1,018 X1. Nilai Korelasi
sebesar 0,765 artinya kedua variabel memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat
dengan koefisien determinasi sebesar 8,45%, uji hipotesis diperoleh nilai t hitung
> t tabel atau (16,181 > 2,011). Dengan demikian H0 di tolak dan H1 di terima
artinya terdapat pengaruh signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.
Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dengan persamaan
regresi Y = 3,593 + 0,905 X2. Nilai korelasi sebesar 0,927 artinya kedua variabel
memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat dengan koefisien determinasi sebesar
8,59%, uji hipotesis diperoleh nilai t hitung>t tabel atau (17,090-2,011). Dengan
demikian H0 di tolak dan H1 di terima artinya terdapat pengaruh signifikan antara
motivasi kerja terhadap kinerja pegawai. Disiplin kerja dan motivasi kerja
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dengan persamaan regresi Y =
1,698 + 0,57 (X1) + 0,510 (X2), nilai korelasi sebesar 0,905 artinya kedua variabel
memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat dengan koefisien determinasi sebesar
99,5%, uji hipotesis diperoleh nilai F hitung > F tabel atau (224,184 > 3,200).
Dengan demikian H0 di tolak dan H1 di terima. Artinya terdapat pengaruh
signifikan secara simultan antara disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja
pegawai pada Waroeng Spesial Sambal BSD.
vii
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of work discipline and work
motivation on employee performance at Waroeng Special Sambal BSD, either
partially or simultaneously. The method used is a quantitative method. The
sampling technique used was a saturated sample and a sample of 50 respondents
was obtained. Data analysis used validity test, reliability test, classical assumption
test, normality test, multicollinearity, heteroscedasticity test, regression analysis,
correlation coefficient analysis, coefficient of determination analysis, and
hypothesis testing. The results of this study are that work discipline has a significant
effect on employee performance with the regression equation Y = 2.841 + 1.018
X1. Correlation value of 0.765 means that the two variables have a very strong
level of relationship with a coefficient of determination of 8.45%, the hypothesis
test is obtained t count > t table or (16.181 > 2.011). Thus H0 is rejected and H1
is accepted, meaning that there is a significant influence between work discipline
on employee performance. Work motivation has a significant effect on employee
performance with the regression equation Y = 3.593 + 0.905 X2. The correlation
value of 0.927 means that the two variables have a very strong relationship with a
coefficient of determination of 8.59%, the hypothesis test is obtained t count>t table
or (17.090-2.011). Thus H0 is rejected and H1 is accepted, meaning that there is a
significant influence between work motivation on employee performance. Work
discipline and work motivation have a significant effect on employee performance
with the regression equation Y = 1.698 + 0.57 (X1) + 0.510 (X2), a correlation
value of 0.905 means that the two variables have a very strong relationship level
with a coefficient of determination of 99.5% , hypothesis testing obtained F count
> F table or (224.184 > 3.200). Thus H0 is rejected and H1 is accepted. This means
that there is a significant effect simultaneously between work discipline and work
motivation on employee performance at Waroeng Special Sambal BSD.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala atas Rahmat,
dengan judul “Pengaruh Disipin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Pada Waroeng Spesial Sambal BSD” Adapun proposal skripsi ini
disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program
Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
miliki dalam penulisan proposal ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga sangat
baik berupa bentuk, teknik, maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, penulis sangat
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, yaitu kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Pranoto, S.C., M.M., Selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang telah
2. Bapak Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si, Selaku Rektor Universitas Pamulang
berkualitas.
3. Bapak Dr. H. Endang Ruhiyat, S.E M.M., CSRA, CMA., Selaku Dekan Fakultas
ix
4. Bapak Dr. Ali Mardiansah, S.E., M.M., Selaku Ketua Program Studi Manajemen
5. Bapak Dr. Sutoro, S.E., M.M., Selaku Wakil Ketua Program Studi Manajemen.
6. Bapak Drs. Waluyo Jati, M.M., Selaku Sekretaris Program Studi Manajemen.
7. Bapak Iman Syatoto, S.E., M.M., Selaku Kepala Staff Manajemen Program
8. Ibu N. Lilis Suryani S.E., M.M., Selaku Dosem Pembimbing Seminar Proposal
Universitas Pamulang
Pamulang
10. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi Manajemen
11. Kedua Orang Tua tercinta, yang selalu memberikan dukungan penuh baik moril
maupun materil.
12. Untuk semua pihak yang telah memberikan bantuan dan arahan sehingga
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari yang
diharapkan. Penulis berharap skripsi ini dapat berguna bagi para pembaca.
Pamulang,………,…………… 2023
Penulis
181010500468
x
DAFTAR ISI
xi
2.1.18 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai .................................... 21
3.4.2 Sampel.............................................................................................................. 35
xii
4.2.9 Uji Heteroskedastisitas .................................................................................... 68
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.2 Kategori Motivasi Kerja Pegawai Waroeng Spesial Sambal BSD ......... 3
Tabel 1.3 Pencapaian Kinerja Pegawai Waroeng Spesial Sambal BSD Pada
Tabel 4.5 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Kerja (X1) ......... 52
Tabel 4.7 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Pegawai (Y) ....... 58
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Berdasarkan Variabel Disiplin Kerja (X1)............. 60
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Berdasarkan Variabel Motivasi Kerja (X2) ........... 62
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Pegawai (Y) .............................. 63
Tabel 4.11 Hasil Uji Reabilitas Variabel Independen Dan Dependen .................. 65
xiv
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser .................... 68
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana Variabel Disiplin kerja (X1)
Tabel 4.16 Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana Variabel Motivasi Kerja
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Regresi Berganda Variabel Disiplin Kerja (X1) dan
Tabel 4.19 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Secara Parsial Antara Disiplin Kerja
Tabel 4.20 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Secara Parsial Antara Motivasi
Tabel 4.21 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Secara Simultan Antara Disiplin
Kerja (X1) Dan Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y) .................. 74
Tabel 4.22 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Secara Parsial Antara Disiplin
Tabel 4.23 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Secara Parsial Antara Motivasi
Tabel 4.24 Hasil Analisis Koefisien Dereminasi Secara Simultan Antara Disiplin
Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y) ................... 75
Tabel 4.25 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Variabel Disiplin Kerja (X1) Terhadap
Tabel 4.26 Hasil Uji t Variabel Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Pegawai
(Y) ......................................................................................................................... 77
xv
Tabel 4.27 Hasil Hipotesis (Uji F) Secara Simultan Antara Disiplin Kerja (X1)
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
kreatif dan berinovasi sehingga dapat memenuhi permintaan pasar. Peran sumber daya manusia
yang baik sangat mempengaruhi kelancaran pada sebuah organisasi atau perusahaan.
Kemajuan dan keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh keberadaan sumber daya
manusianya dengan melihat peranan penting sumber daya manusia sehingga perusahaan perlu
memperhatikan dan mengatur kinerja karyawan agar tercapai hasil dan tujuan yang maksimal.
Tinggi rendahnya karyawan yang bekerja di Waroeng Spesial Sambal BSD dipengaruhi
oleh berbagai hal diantaranya adalah motivasi, dan disiplin kerja. Motivasi adalah sebagai suatu
kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia, Motivasi
kerja merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kinerja seseorang, besar atau kecilnya
pengaruh motivasi pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa banyak intensitias
Fenomena yang terjadi dalam hal disiplin kerja pada Waroeng Spesial Sambal BSD, para
pimpinan telah berusaha mengatasi kedisiplinan cukup ketat dan membuat beberapa sanksi jika
melakukan kesalahan, namun hal tersebut masih saja adanya kurang sadarnya pegawai dalam
Menurut Edy Sutrisno (2016:89) Disiplin adalah “perilaku seseorang yang sesuai dengan
peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang
sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis.” Disiplin kerja
merupakan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting, karena semakin
baik disiplin karyawan semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapai. Berikut tabel disiplin
kerja:
1
Tabel 1.1 Rekapitulasi Absensi Waroeng Spesial Sambal BSD
Januari 2 4 4 4 3 2 5 2 1
Februari 4 3 7 3 2 5 3 2 1
Maret 6 4 2 7 4 1 4 3 3
April 1 4 0 4 3 7 1 4 4
Mei 3 2 1 2 2 1 2 7 5
Juni 3 5 3 2 2 1 3 1 2
Junli 1 4 1 3 2 1 2 4 0
Agustus 2 3 4 2 5 3 1 5 2
September 1 6 3 1 4 2 2 1 1
Oktober 3 2 4 3 2 4 1 3 1
November 2 6 5 1 1 5 2 1 1
Desember 2 1 5 2 3 1 4 3 6
Jumlah 30 44 39 34 33 33 30 36 27
Berdasarkan tabel 1.1 diatas terlihat bahwa tingkat disiplin dilihat dari kehadiran karyawan
pada tahun 2020-2022 mengalami penurunan yang cukup signifikan, hal ini disebabkan karena
kinerja karyawan, maka perlu adanya dari Waroemg Spesial Sambal dalam memberikan sanksi
bagi karyawan yang alpa, karena dengan kedisiplinan akan meningkatkan kinerja karyawan.
Fenomena lainnya yang terjadi mengenai motivasi kerja, kebijakan lainnya yang
fasilitas bagi pegawai dalam upaya memberikan motivasi dan kepuasan kerja dalam upaya
2
peningkatan kinerja karyawan yang lebih baik lagi. Waroeng Spesial Sambal BSD merupakan
Motivasi kerja menurut Hafidzi dkk (2019:52) menyatakan bahwa motivasi adalah
pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mampu
bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegritas dengan segala daya upayanya untuk mencapai
Tabel 1.2 Kategori Motivasi Kerja Pegawai Waroeng Spesial Sambal BSD
Waroeng Spesial Sambal BSD karena adanya insentif dan bonus setiap bulannya dalam upaya
3
Fenomena lainnya yang terjadi mengenai motivasi kerja dapat dilihat berdasarkan
pencapaian kinerja pegawai Waroeng Spesial Sambal BSD dari bulan Januari sampai bulan
Menurut Kasmir (2018:182) kinerja pegawai adalah hasil kinerja dan perilaku kerja yang
telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggungjawab yang diberikan dalam suatu
Tabel 1.3 Pencapaian Kinerja Pegawai Waroeng Spesial Sambal BSD Pada Periode
Januari Hingga Desember Tahun 2022
Berdasarkan pada tabel 1.3 menunjukkan bahwa hasil rata-rata pencapaian kinerja
pegawai Waroeng Spesial Sambal BSD hanya mencapai 75%. Secara keseluruhan kinerja
pegawai masih perlu adanya peningkatan agar memenuhi harapan yang diinginkan sehingga
4
tugas dan kewajiban yang diberikan dapat mencapai target yang ditentukan. Pada dasarnya
setiap organisasi mempunyai harapan agar karyawan perusahaan dapat mematuhi peraturan
Penulis menemukan adanya permasalahan sesuai dengan indikator kinerja, antara lain
: kuantitas pegawai yang masih dinilai kurang untuk menunjang penyelesaian tugas pekerjaan
agar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan, masih rendahnya kualitas kerja yang
kerja menurun, yang dalam keseluruhan ini akan menghambat kinerja pegawai Waroeng
Spesial Sambal BSD dimasa depan. Berdasarkan fakta, fenomena dan permasalahan diatas,
dipandang perlu untuk melakukan kajian yang lebih lanjut terhadap disiplin, motivasi dan
kinerja. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja
dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Waroeng Spesial Sambal BSD”
1. Apakah ada pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Waroeng Spesial
Sambal BSD?
2. Apakah ada pengaruh Motivasi Kinerja terhadap Kinerja Pegawai pada Waroeng Spesial
Sambal BSD?
3. Apakah ada pengaruh secara simultan terhadap Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap
5
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian yang ingin di capai adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai secara parsial pada
2. Untuk mengetahui pengaruh Motivasi Kinerja terhadap Kinerja Pegawai secara parsial
3. Untuk mengetahui pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan agar bisa menjadi literature untuk pengembangan
ilmu pengetahuan manajemen sumber daya manusia (MSDM) terutama mengenai Disiplin
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pihak- pihak yang
membutuhkan serta dapat menambah informasi dan pengetahuan yang berkaitan dengan
pengaruh Manajemen Sumber daya manusia, disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Gary (2015:1) Manajemen
adalah suatu kegiatan yang pelaksanaannya adalah managing atau pengelolaan sedangkan
merupakan usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui orang lain dengan cara menerapkan
permotivasian dan pengawasan yang dilakukan oleh seorang manajer atau beberapa manajer
Dari beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah “seni
dalam mencapai tujuan organisasi dengan cara pengordinasian sumber daya dari mulai
secara efisien dan efektif”. Serta mengarah kemampuan organisasi dalam memberdayakan
SDM yang ada dan upaya menggunakan/memanfaatkan sumber yang tersedia atau yang
berpotensi dalam pencapaian tujuan. Adapun sumber-sumber tersebut adalah orang, uang,
Dikalangan para ahli belum terdapat adanya consensus keseragaman dalam membagi
jumlah fungsi manajemen. Tetapi pada umumnya kita dapat membagi fungsi manajemen itu
dalam klarifikasi utama. Penting untuk diingat bahwa manajemen adalah suatu bentuk kerja.
7
Dalam melakukan pekerjaan harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang dinamakan
1. Planning. Menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama satu masa yang
akan dating dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
Dimana perlu dengan fungsi-fungsi manajemen tersebut bila dijalankan dan dilakukan dengan
tepat dan disiplin yang tinggi maka tujuan yang telah ditetapkan akan dapat tercapai sesuai
1. Men yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja
operasional / pelaksana.
2. Money yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
mencapai tujuan.
pencapaian tujuan tidak hanya dilakukan oleh satu orang melainkan lebih dari satu orang.
Sumber Daya Manusia dalam suatu perusahaan berperan penting sebagai penggerak
aktivitasnya. Peranan manusia sebagai sumber daya yang aktif, hidup dan terlihat dalam
aktifitasnya suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting oleh karena itu, pengolahan
sumber daya manusia merupakan masalah yang harus diahadapi oleh perusahaan atau
organisasi agar dapat beraktifitas dengan baik dan lancar. Seorang manajer suatu perusahaan
dituntut untuk memahami dengan baik manajemen sumber daya manusia. Untuk itu perlu
diketahui terlebih dahulu pengertian manajemen sumber daya manusia itu sendiri. Menurut
Hasibuan (2017:10) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien mambantu terwujudnya tujuan
pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Handoko (2012:4) Manajemen Sumber Daya Manusia adalah penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai individu
Dari beberapa pengertian para ahli diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa
manajemen sumber daya manusia sebenarnya merupakan suatu proses yang terdiri atas
promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang ditetapkan.
9
2.1.5 Fungsi – Fungsi Manajemen Sumber Daya
Proses perencanaan adalah sangat penting untuk memenuhi kebutuhan staf sebagai
akibat adanya perubahan organisasi dalam menghadapi suatu lingkungan bisnis yang dinamis
dan kompleks. Perencanaan meliputi perkiraan kebutuhan sumber daya manusia dan
pengembangan program demi untuk memastikan bahwa jumlah dan tipe individu tersedia pada
Proses perekrutan dan seleksi mencakup beberapa langkah sebagai berikut: merekrut
sumber daya organisasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, menyeleksi dan
karyawan memandang organisasi sebagai tempat bekerja. Karyawan dapat dilatih dan
4. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja digunakan sebagai alat untuk dimana organisasi menilai seberapa baik
karyawan berkinerja dan menentukan penghargaan yang layak atau tindakan perbaikan.
5. Pemberian Kompensasi
Suatu hasil yang logis dari penilaian adalah menetukan karyawan yang paling berhak
10
upah, dan tunjangan) dan kompensasi secara tidak langsung (program asuransi kesehataan,
rekreasi, dll).
sehingga terjalin hubungan kerja yang harmonis dan dapat menigkatkan produktifitas yang
tinggi dalam mencapai tujuan. Dengan pemeliharaan tenaga kerja diharapakan dapat
memberikan ketentraman, sehingga mereka dapat bekerja dengan tenang dan penuh
Dari pembahasan diatas maka dalam melaksanakan fungsi – fungsi sumber daya
manusia tersebut diperlukan adanya seorang pemimpin yang bisa mengintegrasikan antara
keinginan individu sebagai karyawan dan visi perusahaan secara keseluruhan dalam
pencapaian tujuan. Karena keterlibatan pimpinan dan karyawan sangat penting dalan kegiatan-
Menurut Yusuf (2015:35) menjelaskan bahwa tujuan manajemen sumber daya manusia
adalah memperbaiki kontribusi produktif orang-orang atau tenaga kerja terhadap organisasi
atau perusahaan dengan cara yang bertanggung jawab secara strategis,etis, dan social.
organisasi/perusahaan.
3. Mengatasi krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pegawai agar tidak ada gangguan
6. Menyediakan bantuan dan menciptakan kondisi yang dapat membantu manajer dalam
mencapai tujuan.
Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan upaya mewujudkan hasil tertentu
kegiatan orang lain, hal ini berarti bahwa sumber daya manusia mempunyai peran penting dan
dominan dalam manajemen. Manajemen sumber daya manusia mengatur dan menetapkan
program kerja yang mencakup berbagai masalah sebagaimana dikemukakan oleh sedarmayanti
1. Penetapan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan
kebutuhan organiasi berdasarkan job descrition, job specification dan job evaluation.
2. Penetapan penarikan, seleksi dan penempatan berdasarkan azas the right man on the
4. Peramalan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan
datang.
pada khususnya.
12
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia sangat menentukan bagi
terwujudnya organisasi. Tenaga kerja selain diharapkan mampu, cakap, terampil hendaknya
Menurut Edy Sutrisno (2016:89) Disiplin adalah “perilaku seseorang yang sesuai dengan
peraturan, prosedur kerja yang ada atau disiplin adalah sikap, tingkah laku, dan perbuatan yang
sesuai dengan peraturan dari organisasi baik tertulis maupun tidak tertulis.”
arti disiplin ialah setiap perseorangan maupun kelompok yang menjamin adanya kepatuhan
terhadap “perintah” serta berinisiatif untuk melakukan suatu tindakan yang dibutuhkan
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2011:193) kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan
seseorang menaati semua peraturan pemsaliaan dan norma-norma social yang berlaku baik
yang tertulis maupun yang tidak tertulis serta sanggup menjalankan dan tidak mengelak untuk
Dewi dan Harjoyo (2019:93) secara etimologis "Disiplin berasal dari bahasa inggris
disciple yang berarti pengikut atau penganut, pengajaran, latihan dan sebagainya". Sedangkan
Singodimedjo dan Sutrisno dalam Agustini (2019:90) "disiplin adalah sikap kesediaan dan
kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku
disekitarnya”.
Ansory dan Indrasari (2018:36) "disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap
pekerjaan yang menjadi tanggung jawab". Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang.
Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena
itu, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga
mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.
13
Berdasarkan beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka peneliti
menyimpulkan bahwa disiplin adalah perilaku yang wajib di tanamkan pada diri sendiri agar
terciptanya kinerja yang baik dalam melakukan pekerjaan baik di tempat kerja atau di mana
saja.
(2016:340) menguraikan bahwa maksud dan sasaran dari disiplin kerja adalah terpenuhnya
Tujuan umum disiplin kerja adalah demi kelangsungan perusahaan sesuai dengan motif
organisasi bagi yang bersangkutan baik hari ini, maupun hari esok.
a. Untuk para pegawai menempati segala peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan maupun
peraturan, serta kebijakan perusahaan yang berlaku, baik yang tertulis maupun yang tidak
yang maksimum pada pihak tertentu yang berkepentingan dengan perusahaan sesuai
c. Dapat menggunakan dan memelihara sarana dan prasarana barang dan jasa perusahaab
dengan sebaik-baiknya.
d. Dapat bertindakn dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku pada
perusahaan.
14
2.1.10 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja
Menurut Singodimejo dalam Dewi dan Harjono (2019:95) faktor yang mempengaruhi
tegaknya disiplin. Para pegawai akan mematuhi segala peraturan yang berlaku, bila
pegawai merasa mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang
telah dikontribusikan bagi instansi. Bila pegawai menerima kompensasi yang memadai,
mereka dapat bekerja tenang dan tekun, serta selalu bekerja dengan sebaik-baiknya. Akan
tetapi bila pegawai merasa kompensasi yang diterimanya jauh dari memadai, maka
penting sekali, karena dalam lingkungan perusahaan semua pegawai akan selalu
pegawai dapat mengendalikan dirinya dari ucapan, perbuatan dan sikap yang dapat
merugikan aturan disiplin yang sudah ditetapkan. Misalnya, bila aturan jam kerja pukul
08.00 wib, maka pemimpin tidak akan masuk kerja terlambat dari waktu yang sudah
ditetapkan.
3. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan Pembinaan disiplin tidak akan
dapat terlaksana dalam instansi bila tidak ada aturan tertulis yang pasti untuk dapat
dijadikan pegangan bersama. Disiplin tidak mungkin ditegakkan bila praturan yang dibuat
hanya berdasrkan instruksi lisan yang dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi dan
situasi.
4. Keberanian pimpinan dalam mengambil tindakan Bila ada seorang pegawai yang
melanggar disiplin, maka perlu ada keberanian pimpinan untuk mengambil tindakan yang
sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dibuatnya. Dengan adanya tindakan terhadap
15
pelanggar disiplin, sesuai dengan sanksi yang ada, maka semua pegawai akan merasa
terlindungi, dan dalam hatinya berjanji tidak akan berbuat hal yang serupa.
5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh instansi
perlu ada pengawasan yang akan mengarahkan para pegawai agar dapat melaksanakan
pekerjaan dengan tepat dan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Dengan adanya
pengawasan seperti demikian, maka sedikit banyak pegawai akan terbiasa melaksanakan
disiplin kerja.
6. Ada tidaknya perhatian kepada pegawai Pegawai adalah manusia yang mempunyai
perbedaan karakter antara yang satu dengan yang lain. Seorang pegawai tidak hanya puas
dengan penerimaan kompensasi yang tinggi, pekerjaan yang menantang, tetapi juga
mereka masih membutuhkan perhatian yang besar dari pimpinannya sendiri. Keluhan dan
Edy Sutrisno (2016:94) dispilin kerja dibagi dalam empat indikator di antaranya adalah:
Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang dan jam istirahat yang tepat waktu sesuai
Peraturan dasar tentang cara berpakaian, dan bertingkah laku dalam pekerjaan.
tugas, dan tanggung jawab serta cara berhubungan dengan unit kerja lain.
Aturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh para pegawai
dalam perusahaan.
16
2.1.12 Pengertian Motivasi Kerja
Menurut Hafidzi dkk (2019:52) menyatakan bahwa motivasi adalah pemberian daya
penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mampu bekerjasama,
bekerja efektif, dan terintegritas dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.
Menurut Hasibuan (2015), motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti
dorongan atau pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar
seseorang mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya
Pinder (2013) berpendapat bahwa motivasi kerja merupakan seperangkat kekuatan baik
yang berasal dari dalam diri maupun dari luar diri seseorang yang mendorong untuk memulai
berperilaku kerja, sesuai dengan format, arah, intensitas dan jangka waktu tertentu.
Menurut Robbins dan Judge (2013), motivasi kerja sebagai kesediaan untuk
mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi kearah tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan
Menurut Herzberg (dalam Robbins & Judge, 2013) motivasi kerja adalah sikap
seseorang terhadap pekerjaannya agar memunculkan rasa puas pada kinerjanya. Teori yang
dikembangkan oleh Herzberg dikenal dengan teori dua faktor, yaitu Faktor motivasional dan
berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dari dalam diri seseorang,
sedangkan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian motivasi kerja adalah
kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai
tujuan organisasi perusahaan, dan energi tersebut menimbulkan semangat atau dorongan untuk
bekerja.
17
2.1.13 Tujuan Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan (2017) tujuan dari motivasi kerja adalah sebagai berikut:
seorang karyawan berasal dari 2 faktor, yaitu internal dan faktor eksternal, antara lain :
1. Faktor internal.
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seorang karyawan.
Faktor internal terdiri dari persepsi mengenai diri sendiri, harga diri, prestasi, harapan,
2. Faktor eksternal.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri karyawan. Faktor ini
18
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi kerja adalah faktor internal dan eksternal. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
faktor harga diri yang terdapat di dalam faktor internal, sebagai faktor yang mempengaruhi
motivasi kerja. Pemilihan faktor harga diri di dasari oleh pemikiran bahwa harga diri
merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap inividu. Winardi (2011) menyatakan
bahwa harga diri dapat mempengaruhi motivasi kerja seseorang. Harga diri merupakan
persepsi seseorang mengenai dirinya sendiri apakah dirinya mampu dan layak dalam
melakukan sesuatu. Ketika seseorang merasa mampu dan layak, maka orang tersebut akan
memiliki semangat dan motivasi yang tinggi dalam mengerjakannya. Hal ini diperkuat dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Noordjanah (2015) menunjukkan bahwa ada hubungan
yang positif antara harga diri dengan motivasi. Semakin tinggi harga diri yang dimiliki oleh
individu, maka akan semakin tinggi motivasinya. Semakin rendah harga diri yang dimiliki oleh
Menurut Hafidzi dkk (2019 : 52) indikator motivasi kerja antara lain:
1. Kebutuhan Fisik, kebutuhan akan fasilitas penunjang yang di dapat di tempat kerja, misalnya
2. Kebutuhan rasa aman, kebutuhan-kebutuhan akan rasa aman ini, diataranya adalah rasa aman
fisik, stailitas, ketergantungan, perlindungan dan kebebasan dari daya-daya mengancam seperti
3. Kebutuhan sosial, kebutuhan yang harus dipenuhi berdasarkan kepentingan bersama dalam
masyarakat, kebutuhan tersebut dipenui bersama-sama, contohnya interaksi yang baik antar
sesama.
4. Kebutuhan akan penghargaan kebutuhan akan penghargaan atas apa yang telah dicapai oleh
Menurut Kasmir (2018:182) kinerja pegawai adalah hasil kinerja dan perilaku kerja
yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggungjawab yang diberikan dalam
Menurut Sutrisno (2016:172) “Kinerja adalah hasil kerja karyawan dilihat dari aspek
kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
oleh organisasi.”
Menurut Mangkunegara (2017:67) “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
Menurut Fahmi (2017:188) “Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan
diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah
ditetapkan sebelumnya.”
pekerja,sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja
tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan
dengan standar yang telah ditentukan). Dimensi kinerja menurut Sedarmayanti adalah :
a. Hasil Kerja
d. Dapat diukur
20
Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama periode waktu
tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dari teori-
teori yang diketahui diatas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa kinerja adalah suatu
proses atau hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai melalui beberapa aspek yang harus dilalui
serta memiliki tahapan-tahapan untuk mencapainya dan bertujuan untuk meningkatkan kinerja
pegawai itu sendiri. Maka dari itu kinerja merupakan elemen yang penting dalam maju
mundurnya suatu organisasi. Karena kinerja merupakan cerminan bagaimana suatu organisasi
2. Pemberian imbalan yang serasi, misalnya untuk pemberian kenaikan gaji pokok dan
intensif uang.
8. Sebagai salah satu sumber informasi untuk perencanaan sumber daya manusia dan karir.
Kinerja dalam suatu organisasi memiliki standart kerja yang berbeda tergantung dari
21
dengan sudut pandang masing-masing. Menurut Prawirosento dalam Sutrisno (2016:9), faktor-
Dalam hubungannya dengan kinerja organisasi, maka ukuran baik buruknya kinerja
diukur oleh efektivitas dan efesiensi. Dikatakan efektif bila mencapai tujuan, dikatakan efesien
bila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapai tujuan, terlepas dari apakah efektif atau
tidak.
Dalam organisasi yang baik wewenang dan tanggung jawab telah didelegasikan dengan
baik, tanpa adanya tumpang-tindih tugas. Masing-masing karyawan yang ada dalam organisasi
mengetahui apa yang menjadi haknya dan tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan
organisasi. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab setiap orang dalam suatu organisasi akan
3. Inisiatif
Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk ide untuk
merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. Setiap inisiatif sebaiknya
mendapat perhatian atau tanggapan positif dari atasan, kalau memang dia atasan yang baik.
Menurut pendapat lain, Keith Davis dalam Mangkunegara (2012:13) faktor-faktor yang
Secara psikologis, kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan, potensi (IQ) dan
diatas rata-rata (IQ 110-120) apalagi IQ superior, very superior, gifted dan genius dengan
pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-
Motivasi diartikan sebagai sikap (attitude) pimpinan dan karyawan terhadap situasi
kerja (situation) di lingkungan organisasinya. Situasi kerja yang dimaksud mencakup Antara
lain hubungan kerja, iklim kerja, kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan, pola kerja dan
kondisi kerja.
Menurut Kasmir (2018:208) berpendapat bahwa, indikator kinerja pegawai antara lain:
1. Kualitas (Mutu), pengukuran kerja dapat dilakukan dengan melihat kualitas pekerjaan
2. Kuantitas (jumlah) untuk melihat kinerja dapat pula dilakukan dengan melihat dari
3. Waktu (jangka waktu) untuk jenis pekerjaan tertentu diberikan batas waktu dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
4. Penekanan biaya, biaya yang dikeluarkan untuk setiap aktivitas perusahaan sudah
6. Hubungan antar karyawan, penilaian kinerja sering kali di kaitkan dengan kerjassama
Dari uraian diatas, peneliti memiliki tanggapan bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi kinerja pegawai. Faktor tersebut dapat diketahui dari partisipasi pegawai dalam
menyelesaikan suatu tugas. Memberika pelayanan yang prima kepada masyarakat, serta
menjaga kedisiplinan dengan tidak pergi keluar kantor saat jam kerja sedang berlangsung.
23
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan suatu sumber yang dijadikan acuan dalam melaksanakan
penelitian. Penelitian terdahulu yang digunakan berasal dari jurnal dengan melihat hasil
berdasarkan keadaan dan waktu yang berbeda. Adapun penelitian terdahulu akan dijabarkan
24
dan signifikan
terhadap kienrja
karyawan.
3. stress kerja dan
disiplin kerja
berpengaruh
terhadap kinerja
karyawan.
3. N. Lilis Pengaruh Disiplin Assosiatif kuantitatif Hasil penelitian ini
Suryani. Jurnal Kerja Terhadap adalah :
Kreatif, Vol. 6, Kinerja Pegawai 1. Koefisien
No.2 April KPPP Teknologi Determinasi
2018 (1-17) Aplikasi Produk sebesar KD =
PPTMGB Lemigas 46,46% ini
Jakarta Selatan menunjukkan
bahwa kontribusi
variabel disiplin
(X) berpengaruh
dengan variabel
kinerja pegawai (Y)
sebesar 46,46%.
2. Terdapat
pengaruh yang
positif dan
signifikan antara
disiplin kerja
terhadap kinerja
pegawai pada
KPPP Teknologi
Aplikasi Produk
PPPTMGB
LEMIGAS Jakarta
Selatan
25
4. Chandra Fitra Pengaruh Kepuasan Kuantitatif Hasil penelitian ini:
Arifianto. kerja terhadap 1. Kepuasan kerja
Jurnal Ilmiah : kinerja pada karyawan secara
Manajemen, karyawan PT DOM keseluruhan masih
Vol 6, No.4 PIZZA dikategorikan
(97-104) 2018 INDONESIA sangat tinggi.
AREA 2. Kinerja
TANGERANG karyawan secara
RAYA . keseluruhan masih
dikategorikan
tinggi.
3. Pengaruh positif
kuat dan signifikan
antara kepuasan
kerja terhadap
kinerja karyawan
PT DOM Pizza
Indonesia area
Tangerang Raya.
5. Muhammad Pengaruh Disiplin Kuantitatif. Hasil penelitian
Gandung, Kerja dan Motivasi ini:
Suwanto, Kerja terhadap 1. Disiplin kerja
Denok Sunarsi, Kinerja Karyawan dan motivasi kerja
Anggada Bayu Pada PT DOOSAN berpengaruh
Seta & Sri GLOBAL DI signifikan terhadap
Mulyani. KOTA DEPOK kinerja karyawan
Jurnal dengan persamaan
Ekonomi regresi Y = 15,399
Efektif, Vol. 5, + 0,409X1 + 0,126
No. 2, Januari X2.
2023 2. Pengaruh secara
simultan sebesar
0,433 atau 43,3%
26
sedangkan sisanya
sebesar 56,7%
dipengaruhi oleh
faktor lain.
3. Terdapat
pengaruh yang
signifikan secara
simultan antara
disiplin kerja dan
motivasi terhadap
kinerja karyawan
pada PT. Doosan
Global.
6. Kenny Astria. Pengatruh Disiplin Analisis deskriptif Hasil penelitian ini
Jurnal Mandiri Kerja dan Motivasi dan analisis statistik adalah :
: Ilmu Kerja Terhadap inferesial 1. Terdapat
Pengetahuan, Kinerja Karyawan Pengaruh Positif
Seni, Dan Pada PT.BANK dan Signifikan
Teknologi. RAKYAT Antara Disipin
Vol.2, No.1, INDONESIA Kerja Terhadap
Juni 2018, Hal Cabang Pamulang Kinerja Karyawan
(1-22) 2. Terdapat
Pengaruh Positif
dan Signifikan
Antara Motivasi
Terhadap Kinerja
Karyawan
3. Terdapat
Pengaruh Positif
dan Signifikan
Antara Beban Kerja
dan Disiplin Kerja
dan Secara
27
Bersama-sama
Terhadap Kinerja
Karyawan
7. Christian, D., Pengaruh Disiplin Analisis regresi Hasil analisis
& Kurniawan, Kerja dan Motivasi linier berganda membuktikan
M. (2021). Kerja terhadap bahwa secara
Jurnal Kinerja Karyawan parsial, disiplin
Nasional PT Yala Kharisma kerja dan motivasi
Manajemen Shipping Cabang kerja masing-
Pemasaran & Palembang masing
SDM, 2(2), berpengaruh
113-125. signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Sama halnya,
secara simultan
disiplin kerja dan
motivasi kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan.
8. Ery Teguh Pengaruh Disiplin Kuantitatif Hasil penelitian
Prasetyo, Kerja dan menunjukan bahwa
Puspa Marlina. Kepuasan Kerja terdapat pengaruh
Vol 3, (1), Terhadap Kinerja yang positif dan
2019, 21-30 e- Karyawan signifikan antara
2579-9401, p- PT.Nihon Plast variable disiplin
2579-9312 Indonesia kerja dan kepuasan
kerja terhadap
kinerja karyawan.
9. Abidin, A. Z., Pengaruh disiplin kuantitatif. Hasil penelitian ini
& Sasongko, Kerja Dan Motivasi adalah :
R. C Valuasi: Kerja Terhadap 1. disiplin kerja
Jurnal Ilmiah Kinerja Karyawan
28
Ilmu Pada PT. berpengaruh
Manajemen LINKNET signifikan terhadap
dan CABANG kinerja karyawan
Kewirausahaa TANGERANG 2.Motivasi kerja
n, 2 (1),(2022) berpengaruh
194-207. signifikan terhadap
kinerja karyawan
3. Disiplin kerja
dan motivasi kerja
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan
29
2.3 Kerangka Berpikir
KERANGKA BERPIKIR WAROENG SPESIAL SAMBAL BSD
rumusan masalah penilitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono,
2016:64). Hipotesis merupakan anggapan dasar yang kemudian membuat suatu teori yang
masih harus di uji kebenarannya. Jadi hipotesis merupakan jawban sementara pertanyaan-
pertanyaan yang dikemukakan dalam perumusan masalah. Dalam kaitannya dengan disiplin
kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di atas, maka rumusan hipotesis dalam
BSD
H2 : Adanya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada Waroeng Spesial Sambal
BSD
H3 : Adanya pengaruh disiplin kerja daan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai pada
31
BAB III
METODE PENELITIAN
yang terjadi perihal data penelitian. Sedangkan metode kuantitatif di gunakan untuk
menjelaskan pengaruh variable bebas terhadap variable terkait dengan penelitian ini penelitian
dari tempat tertentu yang alamiah (buakn buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, tes, wawancara terstuktur dan
sebagainya.”
Ridwan (2013:49) mengatakan “penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil, tetapi data yang di pelajari adalah data dari sampel yang di ambil
Penelitian survey yang di maksud bersifat menjelaskan pengertian antara variable terkait
yaitu kinerja pegawai, dimana masing-masing menjawan mengacu pada skala likert sumber :
Penelitian ini akan dilakukan pada Waroeng Spesial Sambal BSD yang beralamat Jl.
Rawa Buntu Utara No.2, RT.3/RW.2, Lengkong Gudang Timur., Kec.Serpong, Kota
32
3.2.2 Waktu
Waktu penelitian ini berlangsung pada bulan Januari 2022 s/d Maret 2022 diawali dengan
analisis dan pengolahan data, penulisan laporan tesis, bimbingan tesis dan perbaikan tesis.
Bulan Ke
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
a. Observasi
b. Identifikasi masalah
c. Penentuan tindakan
d. Pengajuan judul
e. Penyusunan
proposal
f. Pengajuan izin
penelitian
2 Pelaksanaan
a. Seminar proposal
b. Pengumpulan data
penelitian
3 Penyusunan laporan
a. Penulisan laporan
33
b. Ujian skripsi
konsep variabel, dimensi, indikator, ukuran dan lain-lain yang diarahkan untuk memperoleh
penelitian. Dalam penelitian ini skala yang digunakan adalah skala ordinal, operasionalisasi
variabel yang mengacu pada teori serta sesuai situasi dan kondisi Waroeng Spesial Sambal
BSD.
34
Hafidzi dkk (2019:52)
Kinerja “Kinerja pegawai adalah hasil - Kualitas (mutu) Likert
Pegawai kinerja dan perilaku kerja yang - Kuantitas (jumlah)
(Y) telah dicapai dalam - Waktu
menyelesaikan tugas-tugas dan - Penekanan biaya
tanggungjawab yang diberikan - Pengawassan
dalam suatu periode tertentu”. - Hubungan antar
Kasmir (2018:208) karyawan
obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diciptakan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Peneliti akan melakukan
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2017:149) “Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar peneliti dapat menggunakan metode teknik
sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2017:20) “Sampling jenuh adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel” Maka jumlah sampel yang
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dapat
dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. (Sugiyono, 2013:401) .
Maka Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Teknik yaitu dengan cara:
A. Data Primer
35
Pengumpulan sumber data primer dilakukan dengan melakukan survei langsung ke
Waroeng Spesial Sambal BSD sebagai tempat objek penelitian. Tujuan penelitian lapangan
ini adalah untuk memperoleh data yang akurat. Adapun data yang diperoleh dengan meliputi :
a. Observasi
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan alat pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan
sehingga hasil pengisiannya akan lebih jelas dan akurat. Daftar pertanyaan dan
responden.
B. Data Sekunder
a. Studi Pustaka
Merupakan metode pengumpulan data yang di arahkan kepada pencarian data dan
b. Studi dokumentasi
data dari buku-buku, jurnal, internet, dan sumber data lain yang berhubungan dengan
Dalam penelitian ini kuesioner yang dibuat pernyataan dan dimana jawabannya
mengacu pada skala Likert. Sugiyono (2017:134), menyatakan bahwa “Skala Likert digunakan
untuk mengukur suatu sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
36
suatu fenomena sosial” Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan Sugiyono
(2012)
Jawaban Skor
Setuju (S) 4
1. Uji Validitas
Menurut Sugiyono (2012) validitas menunjukkan seberapa nyata pengujian mengukur apa
yang harusnya diukur. Uji validitas untuk menguji data yang didapat apakah valid atau tidak
dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Pengujian validitas dilakukan diluar dari
jumlah sampel, dalam hal ini diambil sebanyak 50 karyawan Waroeng Spesial Sambal BSD.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan kriteria sebagai
berikut:
product moment :
37
Dimana : rxy : Koefesien Korelasi
N : Jumlah Responden
valid.
tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Ghozali (2018:45) reabilitas adalah alat ntuk mengukur suatu kuesioner yang
merukapan indicator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Uji reabilitas di gunakan untuk mengukur konsistensi hasil dari pengukuran kuesioner
jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak dalam
mencari reabilitas.
38
Dalam peneitian ini penulis menggunakan teknis Cronbach Alpha untuk menguji reabilitas,
alat ukur yaitu kompleksitas tugas, tekanan ketatan, pengetahuan auditor serta audit judement.
Dengan kriteria pengambilan keputusn sebagai mana dinyatakan oleh Ghozali (2018:46) yaitu
jika koefisien Crombach Alpha>0,06 maka pertanyaan dinyatakan andal atau suatu konstruk
maupun vriabel dinyatakan relibel. Sebaliknya, jika perhitungan reabilitas formulasi Crombach
Crombach Alpha dilakukan dengan membantu program IBM SPSS. Jika di buat dalam bentuk
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal. Ada dua acara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. (Ghozali,
2016:154) :
1. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
39
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik
histogramnya tidak menunjukkan pola distribusi, maka model regresi tidak memnuhi
asumsi normalitas.
2.Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas (Imam Ghozali, 2006). Untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara SRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan
Ghozali, 2006).
3. Uji multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel-variabel ini tidak ortogonal. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas diantara
variabel indevenden dapat dilihat dari Tolerance dan nilai VIF. Kedua ukuran ini menunjukan
setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam
pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan
independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai
40
Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Model regresi
yang bebas dari multikolinearitas adalah model yang memiliki nilai tolerance ≥ 0,1 atau nilai
VIF < 10. Sebaliknya, jika nilai Tolerance < 0,1 atau nilai VIF > 10, maka ada multikolinearitas
Uji Goodness of Fit atau uji kelayakan model digunakan untuk mengukur ketepatan
fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual. Secara statistik uji Goodness of Fit dapat
dilakukan melalui pengukuran nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t.
Menurut Ghozali (2011), perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya perhitungan
statistik disebut tidak signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho
diterima.
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar presentase variasi
variabel bebas (independen) pada model regresi linier berganda dalam menjelaskan variasi
variabel terikat (dependen) (Priyatno, 2008). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan
satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabelvariabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
terhadap variabel terikat (dependen). Bila nilai F hitung lebih besar daripada F tabel, maka
mengetahui pengaruh Motivasi Kerja (X1), Disiplin Kerja (X2) secara simultan terhadap
variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian (Y). Kriteria untuk membuat hipotesis adalah
sebagai berikut:
Ho : b1 = b2 = 0
Artinya variabel independen yaitu Motivasi Kerja (X1), Disiplin Kerja (X2) secara simultan
tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu Kinerja Karyawan (Y).
Ha : b1-b2 > 0
Artinya variabel independen yaitu Motivasi Kerja (X1), Disiplin kerja (X2) secara simultan
Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% atau taraf signifikansi sebesar 5%, jika F
hitung > F tabel, maka Ho ditolak yang berarti masing-masing variabel independen secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Kemudian jika F hitung <
F tabel, maka Ho diterima yang berarti masing-masing variabel independen secara bersama-
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X dan Y, apakah
variabel X1, dan X2 benar-benar berpengaruh terhadap variabel secara individual atau parsial
(Imam Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini Uji statistik t digunakan untuk mengetahui
pengaruh Motivasi Kerja (X1), Disiplin Kerja (X2) secara individual berpengaruh terhadap
variabel dependen yaitu Kinerja Karyawan (Y). Hipotesis yang digunakan sebagai berikut:
terhadap variabel Kinerja Karyawan Kriteria pengujian dengan tingkat signifikansi 5% adalah
jika t hitung < t tabel. Maka Ho diterima yang berarti variabel independen secara individual
Secara umum analisis regresi ialah analisis yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh
hubungan (asosiasi) antara dua variabel yakni variabel X (independen) dan variabel Y
(dependen) (Fuad Mas‟ud, 2004). Dalam penelitian ini analisis regresi linier berganda
digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Motivasi Kerja (X1), Disiplin kerja (X2)
terhadap Kinerja Karyawan (Y). Hubungan tersebut diukur dengan model persamaan sebagai
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y : Kinerja Karyawan
X1 : Disiplin Kerja
X2 : Motivasi Kerja
Analisis regresi linear berganda menurut Sugiono (2017:192) merupakan regressi linear
yang memiliki satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen.
ditemukan. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi variabel lingkungan terhadap kinerja,
variabel kinerja (Y) maka harus dilakukan uji signifikan korelasi dengan menggunakan rumus
r : Koefisien korelasi
Jika hipotesis :
artinya, thitung<ttabel
44
artinya, thitung>ttabel
2. Uji f
bersama-sama tidak ada pengaruh yang signifikan antara X1, X2, dengan Y Ha =berarti
simultan atau bersama-sama ada pengaruh yang signifikan antara X1, X2, X3 dengan Y.
c. Membandingkan tingkat signifikan (α= 0,05) dengan tingkat signifikan F yang diketahui
1) Nilai signifikan F < 0,05 berati H0 ditolak dan Ha diterima, hal ini artinya bahwa semua
2) Nilai signifikan F > 0,05 berati H0 diterima dan Ha ditolak, hal ini artinya bahwa semua
variabel independen secara serentak dan signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.
1) Jika F hitung > F table, maka H0 ditolak dan Ha diterima, hal ini artinya bahwa semua
2) Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. hal ini artinya bahwa semua
variabel independen secara serentak dan signifikan tidak mempengaruhi variabel dependen.
45
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Waroeng spesial sambal atau yang lebih dikenal dengan sebutan Waroeng SS
merupakan rumah makan yang mengusung konsep makanan pedas sebagai pilihan utamanya,
dimana segala menu yang disajikan adalah handmade dan 'fresh from the cobek or wajan'
(made by order). Waroeng SS adalah pionir dalam dunia sambal, dimana menjadi tempat
makan yang dengan berani menyajikan 30an lebih jenis sambal dengan rasa yang luar biasa
Mensejahterakan keluarga besar Spesial Sambal baik dalam lingkup internal maupun eksternal
1) Mensejahterakan karyawan.
5) Mensejahterakan supplier.
6) Mensejahterakan pelanggan.
Setiap perusahaan mempunyai tujuan dan untuk mencapai tujuan yang diharapkan
maka perusahaan membentuk wadah yang di sebut organisasi. Sesuai dengan tugas dan
tanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan. Maka organisasi perusahaan disusun sesuai
dengan kebutuhan sehingga setiap personil yang ada dapat bekerja secara optimal.
46
Struktur Organisasi Waroeng Spesial Sambal BSD
Jabatan
Kepala Cabang
1 Orang
Uraian tugas pada masing-masing struktur organisasi pada Waroeng Spesial Sambal
BSD :
1. Kepala Cabang
3. Asisten Keuangan
4. Asisten Pengadaan
a. Membeli bahan baku harian yang sudah di rencanakan oleh kepala cabang.
5. Asisten Opp
b. Meningkatkan penjualan.
7. Staff Kasir
8. Staff Gudang
9. Staff OPP
48
a. Mempersiapkan ruang konsumen saat prabuka waroeng.
Dalam penelitian ini, penulis menjadikan pengolahan data dalam bentuk angket yang
terdiri dari 10 pernyataan untuk variabel disiplin kerja (X1), 10 pernyataan untuk variabel
motivasi kerja (X2), dan 10 pernyataan untuk variabel kinerja pegawai (Y) yang disebarkan
kepada 50 pegawai sebagai responden dari penelitian ini dengan menggunakan metode Skala
Likert dengan 5 pernyataan yang mana memiliki skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Berikut
ini data penulisan dideskripsikan melalui data primer berupa angket yang telah diuji berikutnya
Data yang di jadikan dasar perhitungan adalah data primer pada saat penelitian
dilakukan pada bulan Maret 2022 sampai April 2022. Responden dalam penelitian ini adalah
pagawai Waroeng Spesial Sambal BSD. Hal-hal yang di analisis dari responden yang terdiri
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini
Umur
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 18-28 26 52.0 52.0 52.0
29-38 16 32.0 32.0 84.0
39-48 8 16.0 16.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah (2022)
49
Berdasarkan pada table 4.1 usia mayoritas responden berusia 18-28 tahun, yaitu
sebanyak 26 orang dengan persentase sebesar 54% , responden berusia 29-38 tahun sebanyak
16 orang dengan persentase sebesar 32% , responden usia 39-48 tahun sebanyak 8 orang
dengan persentase sebesar 16%. Pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa karyawan dengan rentang
usia 18-28 tahun lebih banyak dibandingkan dengan karyawan pada karakteristik usia lainnya.
Hal ini disebabkan karena pada usia 18-28 tahun karyawan memiliki produktivitas yang tinggi
Jenis_Kelamin
Frequenc Valid Cumulative
y Percent Percent Percent
Valid Laki-laki 29 58.0 58.0 58.0
Perempuan 21 42.0 42.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah (2022)
jenis kelamin,semua karyawan berjenis kelamin wanita dan pria.. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa wanita 42.0% dan pria 58.0% adalah karyawan pada Waroeng Spesial Sambal BSD.
berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.3 dibawah ini:
50
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMK/SM
39 78.0 78.0 78.0
A
D3 5 10.0 10.0 88.0
S1 6 12.0 12.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah (2022)
Berdasarkan Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 50 responden pada Waroeng Spesial
Sambal BSD mayoritas karyawan memiliki latar belakang pendidikan SMA/SMK sebanyak 39
orang dengan persentase sebesar 78,0%, dan responden dengan pendidikan D3 sebanyak 5
orang dengan persentase sebesar 10,0%, dan responden dengan Pendidikan S-1 sebanyak 6
orang dengan persentase sebesar 12,0%. Karyawan dengan karakteristik latar belakang
berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini:
Masa Bekerja
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 3 Tahun 29 58.0 58.0 58.0
5 Tahun 15 30.0 30.0 88.0
10 Tahun 6 12.0 12.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah (2022)
Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa karyawan dengan masa kerja 1 tahun sebanyak
29 orang dengan persentase sebesar 58,0% karyawan dengan masa kerja 2 tahun sebanyak 15
orang dengan persentase sebesar 30,0%, dan karyawan dengan masa kerja 3 tahun sebanyak 6
Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian Pengaruh
Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai, dengan tanggapan responden
sebagai berikut:
Setuju (S) = 4
Berdasarkan kriteria di atas, maka dapat di lakukan penelitian atau jawaban responden
1. Disiplin (X1)
Tanggapan responden mengenai Disiplin (X1) dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:
Keriteria Jawaban
Mean
No. Pernyataan SS S KS TS STS Total Jumlah Ket
Skor
5 4 3 2 1
Saya selalu
hadir tepat
1 2 0 16 24 8 50 114 2.3 TS
waktu sebelum
masuk kerja.
Saya
melakukan
2 3 3 11 28 5 50 121 2.4 TS
tugas-tugas
52
kerja sampai
selesai setiap
harinya.
Saya selalu
merapikan
peralatan kerja
3 1 6 7 35 1 50 121 2.4 TS
setelah selesai
dipakai.
Saya selalu
mentaati
peraturan yang
4 4 2 16 24 4 50 128 2.6 KS
sudah
diterapkan oleh
perusahaan.
Saya merasa
sesuai dengan
5 0 5 16 27 2 50 124 2.5 KS
pekerjaan saya
saat ini.
Saya selalu
menggunakan
seragam kerja
6 22 4 17 2 5 50 186 3.7 S
yang telah
ditentukan
setiap harinya.
53
Saya selalu
menggunakan
tanda pengenal
7 16 24 6 3 1 50 201 4.0 S
di dalam
perusahaan.
Saya selalu
mengerjakan
tugas dengan
8 23 17 6 2 2 50 207 4.1 S
penuh tanggung
jawab.
Saya mampu
menggunakan
peralatan kerja
dengan baik
9 20 17 5 7 1 50 198 4.0 S
sesuai standar
yang diberikan
perusahaan.
Sanksi dan
hukuman
diberikan
10 25 15 5 5 0 50 210 4.2 S
apabila saya
melanggar
peraturan.
54
23% 19% 21% 31% 6% 100% Rata-rata
Presentase (%)
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah (2022)
Berdasarkan Tabel 4.5 tanggapan responden atas pernyataan pada variabel disiplin
kerja diperoleh rata-rata skor 3,2 termasuk pada rentang 2,60-3,39 dengan keriteria Kurang
Setuju.
Tanggapan responden mengenai Disiplin (X1) dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:
Keriteria Jawaban
Mean
No. Pernyataan SS S KS TS STS Total Jumlah Ket
Skor
5 4 3 2 1
Gaji yang diterima
perbulan dapat
1 16 15 11 3 5 50 184 3.7 S
menjamin kebutuhan
pangan keluarga.
Bekerja pada
Keselamatan kerja
selalu di perhatikan
3 17 18 6 4 5 50 188 3.8 S
dengan baik.
55
kesehatan dari
perusahaan ini.
karena karyawan di
baik.
rapat dalam
6 5 5 22 16 2 50 145 2.9 KS
menggambil
keputusan
perusahaan.
memberikan pujian
apabila saya
menjalankan tugas
7 3 9 19 16 3 50 143 2.9 KS
pekerjaan dengan
hasil yang
memuaskan.
56
perusahaan ini di akui
oleh atasan.
Perusahaan
memberikan
kesempatan bagi
karyawan untuk
9 4 9 9 21 7 50 132 2.6 TS
mengembangkan
maju.
Saya merasa
tertantang untuk
10 8 8 15 14 5 50 150 3.0 KS
menyelesaikan tugas
yang diberikan.
Berdasarkan tabel 4.6 Tanggapan responden pada variabel Motivasi Kerja di peroleh
rata-rata skor 3,2 termasuk pada rentang skala 2,60-3,39 dengan kriteria kurang setuju.
57
3.Kinerja (Y)
Tanggapan responden mengenai Kinerja (Y)dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:
Keriteria Jawaban
Mean
No. Pernyataan SS S KS TS STS Total Jumlah Ket
Skor
5 4 3 2 1
1 Kualitas kerja saya
sudah memenuhi
3 8 18 16 5 50 138 2.8 TS
standar yang telah
ditetapkan perusahaan.
untuk meningkatkan
20 8 2 15 5 50 173 3.5 KS
kualitas kerja saya.
3 Saya diberikan
kesempatan
berinisiatif sendiri
2 6 23 15 4 50 137 2.7 TS
untuk mencapai target
pimpinan.
58
kesempurnaan hasil
pekerjaan.
6 Saya selalu
menyelesaikan
menjadi
6 11 20 11 2 50 158 3.2 KS
tanggungjawab saya
7 Atasan saya
cenderung
menggunakan varians
target anggaran
1 10 28 8 3 50 148 3.0 KS
sebagai alat tekanan
untuk menekankan
kebutuhan.
9 Pengawasan yang
saya merasa
3 6 26 13 2 50 145 2.9 TS
cenderung atau gugup
59
10 Terdapat kehangatan
hubungan personal
Jumlah
74 74 196 118 38 500 1528 3.1 KS
Presentase (%)
15% 15% 39% 24% 8% Rata-rata
Sumber: Hasil Penelitian, data diolah (2022)
Berdasarkan tabel 4.7 Tanggapan responden pada variabel Motivasi Kerja di peroleh
rata-rata skor 3,1 termasuk pada rentang skala 2,60-3,39 dengan kriteria kurang setuju.
Pengujian instrumen data diperlukan untuk menguji kenyataan pada setip butir
pernyataan pada kuesioner valid atau tidak. Untuk mengolh uji validitas, peneliti menggunakan
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Berdasarkan Variabel Disiplin Kerja (X1)
r
No. kuesioner r tabel Keputusan
hitung
60
Saya selalu merapikan peralatan kerja
3 0,536 0,278 Valid
setelah selesai dipakai.
perusahaan.
Berdasarkan data tabel diatas, variabel disiplin kerja (X1) diperoleh nilai r hitung>tabel
(0,278), dengan demikian maka semua item kuesioner dinyatakan valid. Untuk itu kuesioner
61
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Berdasarkan Variabel Motivasi Kerja (X2)
r
No. Kuesioner r tabel Keputusan
hitung
perusahaan ini.
perusahaan.
oleh atasan.
62
Perusahaan memberikan kesempatan bagi
Berdasarkan data tabel diatas, variabel motivasi kerja (X2) diperoleh nilai r
hitung>tabel (0,278), dengan demikian maka semua item kuesioner dinyatakan valid. Untuk
ditetapkan pimpinan.
63
Saya selalu menyelesaikan pekerjaan yang
bekerja.
Berdasarkan data tabel diatas, variabel kinerja pegawai (Y) diperoleh nilai r
hitung>tabel (0,278), dengan demikian maka semua item kuesioner dinyatakan valid. Untuk
Pengujian reabilitas dimaksudkan untuk menguji suatu kuesioner reliabel atau handal
atau tidak. Menuru Ghozali (2017:47) “Uji Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari varianel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu”. Adapun kriteria atau ketentuan dalam memutuskan pernyataan tersebut
Hasil uji reabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software Statistical
Alpha
Berdasarkan hasil pada tabel diatas, menunjukkan bahwa variabel disiplin kerja (X1),
motivasi kerja (X2), dan kinerja pegawai (Y) dinyatakan reliabel. Hal itu dibuktikan masing-
masing variabel memiliki nilan Cronbatch Alpha lebih besar dari 0,600.
Uji asumsi kalsik digunakan untuk mengetahui ketepatan data, atau keberartian
hubungan antara variabel independendengan variabel dependen sehingga hasil analisis dapat
di interprestasikan dengan lebih akurat, efisien, dan terhindar dari kelemahan-kelemahan yang
terjadi karena masih adanyagejala-gejala asumsi klasik atau layak atau tidak data yang dipakai
dilanjutkan sebagai data penelitian. Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
Dalam penelitian ini uji asumsi klasik uyang dilakukan adalah terdiri dari uji normalitas, uji
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apaka dala model regresi, variabel dependen dan
variabel independen berdistribusi normal atau beddistribus tidak normal. Model regresi yang
65
baik adalah distribusi ata normal atau medekati nomal. Untuk memastikan asumsi bahwa
persamaan tersebut berdistribusi dilakuka melalui pendekatan alat ukur perhitungan residual
varibel dependen. Uji normalitas alam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test
dengan syarat significancy a > 0,005. adapun hasl uji normalitas dengn Kolmogorov-Smirnov
sebagai berikut :
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
KINERJ
.147 50 .009 .921 50 .003
A
a. Lilliefors Significance Correction
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai signifikansi 0,003
>0,005. dengan demikian maka asumsi distribusi persamaan pada uji ini adalah normal.
Uji normalitas juga dilkukan denga mggunakan graik probability plot dimana residual
variabel dapat dideteksi dengn meliht penyebaran titik-titik residual mengikuti arah garis
diagonal, da hal itu sesuai dengan hasil diagram penyebaran yang diolah dengan SPSS data
diolah 2022.
66
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa grafik normal probability plot menunjukkan
pola grafik yang normal. Hal ini terlihat dari titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan
penyebarannya mengikuti garis diagonal. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa model
Uji multikolinearitas dilakukan untuk meyakini bahwa antar variabel bebas tidak
memiliki multikolinearitas atau tidak memiliki hubungan korelasi antara variabel independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak baik terjadi korelasi diantara variabel independen.
Uji ini dapat dilakukan dengan melihat nilai Torelance Value dan Variance Inflation Factor
1. Jika nilai VIF > 10 dan nilai torelance value > 1 maka terjadi gejala multikoliniearitas.
2. Jika nilai VIF < 10 dan nilai torelance value < 1 maka tidak terjadi gejala multikoliniearitas.
torelance variabel disiplin kerja sebesar 0,220 dan motivasi kerja sebesar 0,220. dimana kedua
nilai tersebut kurang dari 1, dan nilai Variace Inflation Facto (VIF) variabel disiplin kerja
sebesar 4.539 serta motivasi kerja sebesar 4,539 dimana nilai tersebut kurang dari 10. dengan
67
4.2.9 Uji Heteroskedastisitas
regresi terjadi ketidaksamaan varians redul. Salah satu caauntuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas adalah denga uji Gljser dimana hasil uji ini dapat dilihat apakah model
regresi terjadi ktidasamaan varian dari suatu residal pengamatan ke pengamatan lain. Adapun
1. Jika variabel independen (X) memiliki nilai Signifikansi (Sig.) < 0,05 maka terjadi ganguan
heteroskedastistas.
2. Jika variabel indepeden (X) memiliki nilai Signifikansi (Sig.) > 0,05 maka tidak terjadi
gangguan heteroskedastisitas.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .481 .641 .751 .457
Disiplin kerja -.328 .053 -1.349 -6.166 .000
Motivasi
.324 .047 1.513 6.916 .000
kerja
a. Dependent Variable: RES2
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, glejser test model pada variabel disiplin
kerja (X1) diperoleh probability signifikansi (Sig.) sebesar 0.00 dan motivasi kerja (X2)
diperoleh probability signifikansi (Sig.) sebesar 0.000 dimana kedua nilai signifikansi (Sig.) >
0.05. dengan demikian regression model pada data ini tidak ada gangguan heteroskesdastisitas,
Pengujian juga dapat dilakukan dengan melihat grafik scatter plot antara nilai prediksi
variabel terikat (ZPRED) dan nilai residualnya (SRESID) dengan ketentuan sebagai berikut :
68
1. Jika titik-titik membentuk pola tertentu seperti gelombang besar melebar dan menyempit
2. Jika titik-titik menyebar tanpa membuat pola tertentu, maka tidak terjadi gangguan
heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil gambar di atas, titik-titik pada grafik scatter plot tidak mempunyai
pola penyebaran yang jelas atau tidak membentuk pola-pola tertentu, dengan demikian tidak
terdapat gangguan heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi ini layak
dipakai.
menganalisis signifikansi dari pengaruh tersebut. Pada analisis ini dilakukan terhadap
Uji regresi ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X1
dan X2 terhadap variabel Y. Dalam penelitian ini adalah disiplin kerja (X1) dan Motivasi
69
kerja (X2) terhadap Kinerja pegawai (Y) baik secara parsial maupun simultan. Berikut ini
hasil pengolahan regresi dengan SPSS yang dapat dilihat pada tabel berikut ini ;
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana Variabel Disiplin kerja (X1)
Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.841 1.593 1.784 .081
Disiplin
1.018 .063 .919 16.181 .000
kerja
a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Sumber : Hasil Penelitian, data diolah (2022)
Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada tabel di atas, maka dapat diperoleh
persamaan regresi Y = 2,841 + 1,018X1. Dari persamaan tersebut maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a) Nilai konstanta sebesar 2,841 diartikan bahwa jika variabel disiplin kerja (X1) tidak ada
maka maka telah terdapat nilai kinerja pegawai (Y) sebesar 2,841 point.
b) Nilai koefisien regresi disiplin kerja (X1) sebesar 1,018 diartikan apabila konstanta tetap
dan tidak ada perubahan pada variabel motivasi kerja (X2), maka setiap perubahan 1 unit
pada variabel disiplin kerja (X1) akan mengakibatkan terjadinya perubahan kinerja pegawai.
(X1) akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja pegawai sebesar 1,018 point.
Tabel 4. 16 Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana Variabel Motivasi Kerja (X2)
Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.593 1.465 2.453 .018
Motivasi
.905 .053 .927 17.090 .000
Kerja
a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
70
Berdasarkan hasil perhitungan regresi pada tabel diatas, maka dapat diperoleh
persamaan regresi Y = 3.593 + 0,905X2. Dari persamaan tersebut maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
a) Nilai konstanta sebesar 3,593 diartikan bahwa jika variabel motivasi kerja (X2) tidak ada
maka telah terdapat nilai kinerja pegawai (Y) sebesar 3,593 point.
b) Nilai koefisien regresi motivasi kerja (X2) sebesar 0,905 diartikan apabila konstanta tetap
dan tidak ada perubahan pada variabel motivasi kerja (X2), maka setiap perubahan 1 unit
disiplin kerja (X1) akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja pegawai (Y) sebesar
0,905 point.
Tabel 4.17 Hasil Pengujian Regresi Berganda Variabel Disiplin Kerja (X1) dan
Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1.698 1.277 1.330 .190
DISIPLIN
.507 .106 .458 4.788 .000
KERJA
MOTIVASI
.510 .093 .522 5.454 .000
KERJA
a. Dependent Variable: KINERJA PEGAWAI
Sumber : Hasil Penelitian, data diolah (2022)
Berdasarkan hasil analisis perhitungan regresi pada tabel di atas, maka dapat diperoleh
persamaan regresi Y = 1,698 + 0,507 (X1) + 0,510 (X2). Dari persamaan di atas maka dapat
a) Nilai konstanta sebesar 1,698 diartikan bahwa jika variabel disiplin kerja (X1) dan motivasi
kerja (X2) tidak dipertimbangkan maka kinerja pegawai (Y) hanya akan bernilai sebesar 1,698
point.
71
b) Nilai disiplin kerja (X1) sebesar 0,507 diartikan bahwa apabila konstanta tetap dan tidak ada
perubahan 1 unit pada variabel motivasi kerja (X2), maka setiap perubahan 1 unit pada variabel
disiplin kerja (X1) akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja pegawai (Y) sebesar
0,507 point.
c) Nila motivasi kerja (X2) sebesar 0,510 diartikan apabila konstanta tetap dan tidak ada
perubahan pada variabel disiplin kerja (X1), maka setiap perubahan 1 unit pada variabel
motivasi kerja (X2) akan mengakibatkan terjadinya perubahan pada kinerja pegawai (Y)
antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil pengolahan data sebagai berikut:
0,60-0,799 Kuat
0,20-0,399 Rendah
72
Tabel 4.19 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Secara Parsial Antara Disiplin Kerja (X1)
Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Correlations
DISIPLIN Kinerja
KERJA pegawai
DISIPLIN Pearson
1 .765**
KERJA Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 51 50
Kinerja Pearson
.765** 1
pegawai Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai Koefisien korelasi
sebesar 0,765 dimana nilai tersebut berada pada interval 0,80-1,000 artinya kedua variabel
Tabel 4. 20 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Secara Parsial Antara Motivasi Kerja (X2)
Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Correlations
motivasi Kinerja
kerja pegawai
motivasi kerja Pearson
1 .927**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 51 50
Kinerja Pearson
.927** 1
pegawai Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Hasil Penelitian, data diolah (2022)
Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai Koefisien korelasi
sebesar 0,927 dimana nilai tersebut berada pada interval 0,80-1,000 artinya kedua variabel
73
Tabel 4. 21 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Secara Simultan Antara Disiplin Kerja (X1) Dan
Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Model Summary
Std. Change Statistics
R Error of F
Mo Squar Adjusted the R Square Chang Sig. F
del R e R Square Estimate Change e df1 df2 Change
1 224.18
.951a .905 .901 1.661 .905 2 47 .000
4
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI KERJA (X2), DISIPLIN KERJA (X1)
Sumber : Hasil Penelitian, data diolah (2022)
Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas, diperoleh nilai Koefisien
Korelasi sebesar 0,905 dimana nilai tersebut berada pada interval 0,80-1,000 artinya variabel
Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja mempunyai tingkat hubungan yang sangat kuat terhadap
kinerja karyawan.
pengaruh antara variable independent terhadap variable dependen baik secara parsial
maupun secara simultan. Dalam penelitian ini adalah variable disiplin kerja (X1) dan
motivasi kerja (X2) terhadap kinerja pegawai (Y). berikut ini hasil perhitungan koefisien
Tabel 4.22 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Secara Parsial Antara Disiplin Kerja
(X1) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .919 .845 .842 2.100
a. Predictors: (Constant), Disiplin kerja
Sumber : Hasil Penelitian, data diolah (2022)
74
Berdasarkan hasil pengujian pada table di atas, diperoleh nilai koefisien determinasi
sebessar 0,845 maka dapat disimpulkan bahwa variable disiplin kerja berpengaruh terhadap
variable kinerja pegawai sebesar 8,45%, sedangkan sisanya sebesar (100-8,59%)= 91,55%
dipengaruhi factor lain.
Tabel 4.23 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Secara Parsial Antara Motivasi Kerja
(X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Model Summary
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
a
1 .927 .859 .856 2.005
a. Predictors: (Constant), Motivasi kerja
Berdasarkan hasil pengujian pada table di atas, diperoleh nilai koefisien determinasi
sebessar 0,859 maka dapat disimpulkan bahwa variable disiplin kerja berpengaruh terhadap
variable kinerja pegawai sebesar 8,59%, sedangkan sisanya sebesar (100-8,59%)= 91,41%
dipengaruhi factor lain.
Tabel 4.24 Hasil Analisis Koefisien Dereminasi Secara Simultan Antara Disiplin Kerja
(X1) dan Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .951 .905 .901 1.661
a. Predictors: (Constant), Motivasi kerja(X2), Disiplin kerja (X1)
Sumber: Hasil penelitian, data diolah (2022)
Berdasarkan pada hasil pengujian pada table di atas, diperoleh nilai Koefisien determinasi
sebesar 0,905 maka dapat disimpulkan bahwa variable disiplin kerja dan motivasi kerja
berpengaruh terhadap variable kinerja pegawai sebesar 90,5% sedangkan sisanya sebsar
4. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis variable disiplin kerja (X1) dan motivasi kerja (X2) terhadap
kinerja pegawai (Y) dilakukan dengan uji t (uji secara parsial). Dalam penelitian ini
75
digunakan kriteria signifikansi 5% (0,05) dengan membandingkan antara nilai t hitung
Adapun untuk menentukan besarnya nilai t table dicari dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
t tabel = t(a\2;n-k-1)
a = 5% = t (0,5%/2;50-2-1)
= 0,25;47
= 2,011
Kriteria dikatakan signifikansi jika nilai t hitung>t tabel atau p value<Sig. 0,05
Adapun hasil pengolahan data menggunakan program SPSS, dengan hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.25 Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Variabel Disiplin Kerja (X1) Terhadap Kinerja
Pegawai (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2.841 1.593 1.784 .081
Disiplin
1.018 .063 .919 16.181 .000
kerja
76
a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh nilai t hitung>t tabel atau
(16,181 > 2,011) Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai p value < Sig. 0,05 atau (0,000 <
0,05). Dengan demikian maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan bahwa
terddapat pengaruh yang signifikan antara disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.
H0 : p2 = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai
H1 : p2 # 0 terdapat pengaruh yang signifikan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai pada
Adapun hasil pengolahan data menggunakan program SPSS, dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.26 Hasil Uji t Variabel Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.593 1.465 2.453 .018
Motivasi
.905 .053 .927 17.090 .000
kerja
a. Dependent Variable: Kinerja pegawai
Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh nilai t hitung > t tabel
atau (17,090>2,011). Hal tersebut juga diperkuat dengan nilai p value < Sig.0,05 atau (0,00 <
0,05). Dengan demikian maka H0 ditolak dan H2 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja terhadap kienrja pegawai.
77
b. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Untuk pengujian pengaruh variabel disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja
pegawai dilakukan dengan uji stastistik F (uji simultan) dengan signifikansi 5%. Dalam
penelitian ini digunakan kriteria signifikansi 5% (0,05) yaitu membandingkan antara nilai F
Untuk menentukan besarnya f tabel dicari dengan ketentuan df = (n-k-1), maka diperoleh (50-
Kriteria dikatakan signifikan jika f hitung > f tabel atau p value < Sig.0,05.
H0 : p1,2 = 0 tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan disiplin kerja dan
motivasi kerja terhadap kienrja pegawai pada Waroeng Spesial Sambal BSD.
H3 : p1,2 # 0 terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan disiplin kerja dan motivasi
Tabel 4.27 Hasil Hipotesis (Uji F) Secara Simultan Antara Disiplin Kerja (X1) dan
Motivasi Kerja (X2) Terhadap Kinerja Pegawai (Y)
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 1237.047 2 618.523 224.184 .000b
Residual 129.673 47 2.759
Total 1366.720 49
a. Dependent Variable: kinerja pegawai (Y)
b. Predictors: (Constant), motivasi kerja(X2), disiplin kerja (X1)
Berdasarkan pada hasil pengujian pada tabel di atas diperoleh nilai F hitung > F tabel atau
(224,184> 3,200), hal ini juga diperkuat dengan p value < Sig.0,05 atau (0,00<0,05). Dengan
78
demikian maka H0 ditolak dan H3 diterima, hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan secara simultan antara disiplin kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja
berpengaruh terhadap variabel terikat (Kinerja Pegawai), lebih rinci hasil analisis dan
Dari hasil pengujian diatas, terlihat bahwa Disiplin Kerja (X1) berpengaruh terhadap
Kinerja Pegawai (Y). Hal ini dibuktikan dari hasil uji t dengan t hitung sebesar 16,181
sedangkan t tabel = 2,011 dan mempunyai angka signifikan sebesar 0,000 < 0,05 HO
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial Disiplin Kerja berpengaruh dan
Dari hasil pengujian diatas, terlihat bahwa Motivasi Kerja (X2) berpengaruh terhadap
Kinerja Pegawai (Y). Hal ini dibuktikan dari hasil uji t dengan t hitung sebesar 17,090
sedangkan t tabel = 2,011 dan mempunyai angka signifikan sebesar 0,000 < 0,05 HO
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial Disiplin Kerja berpengaruh dan
Dari hasil pengujian diatas secara simultan 224.184>3,200 dengan Sig < 0,05
menunjukkan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan bahwa secara simultan
menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama Disiplin
Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y) pada Waroeng
79
Spesial Sambal BSD. Nilai koefisien determinasi atau kontribusi pengaruh secara
simultan sebesar 90,5% sedangkan sisanya sebesar 99,5% dipengaruhi oleh factor lain.
80
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari analis yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara parsial Disiplin Kerja (X1) berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai (Y).
hal ini dibuktikan dari hasil uji t dengan t hitung sebesar 16,181 sedangkan t tabel =
2,011 dan mempunyai angka signifikan sebesar 0,00 < 0,05 Ho ditolak. Hal ini
2. Secara parsial Motivasi Kerja (X2) berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai (Y).
Hal ini dibuktikan dari hasil uji t dengan t hitung sebesar 17,090 sedangkan t tabel =
2,011 dan mempunyai angka signifikan sebesar 0,00 < 0,05 Ho ditolak. Hal ini
3. Secara simultan diperoleh nilai sebsar 224,184 > 3,200 dengan Sig 0,00 < 0,05
menunjukan Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukan secara simultan bahwa
ada pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama antara Disiplin Kerja (X1)
dan Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja Pegawai (Y) pada Waroeng Spesial Sambal
BSD.
1. Dalam penelitian ini tentunya memiliki keterbatasan dan kelemahan, karena dilihat dari
variabel kinerja yang belum ditulis dan dibahas dalam penelitian ini.
5.3 Saran
1. Disiplin kerja pernyataan yang paling lemah adalah nomor 1 yaitu saya selalu hadir
tepat waktu sebelum masuk kerja, dimana hanya mencapai rata-rata score sebesar 2,3.
Untuk lebih baik lagi Waroeng Spesial Sambal BSD harus menerapkan disemua aspek
2. Motivasi kerja pernyataan yang paling lemah adalah nomor 9 yaitu perusahaan
memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan potensi yang ada pada
dirinya untuk lebih maju, dimana hanya mencapai rata-rata score sebesar 2,6. Untuk
lebih baik lagi setiap karyawan harus mempunyai motivasi pada dirinya sendiri supaya
3. Kinerja pegawai pernyataan yang paling lemah adalah nomor 10 yaitu terdapat
kehangatan hubungan personal antara atasan dengan bawahan maupun antar rekan kerja
di unit kerja saya, dimana hanya mencapai rata-rata score sebesar 2,8. Sebaiknya
Waroeng Spesial Sambal BSD saling melibatkan dalam pertemuan maupun rapat antar
atasan dengan bawahan agar dapat menjalin hubungan yang sangat baik.
82
DAFTAR PUSTAKA
Arifianto, C. F. (2018). Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pada Karyawan PT DOM
PIZZA Indonesia Area Tangerang Raya. Jurnal Ilmiah, Manajemen, 6, No.4, 97-104.
Hafidzi. (2019). Pengertian Motivasi.
Hasibuan. (2015). Pengertian Motivasi Kerja.
Hasibuan. (2017). Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. 10.
Hasibuan, M. S. (2011). Pengertian Kedisiplinan. 193.
Hindriari, R. (2018, Januari). Pengaruh Pemberian Motivasi & Disiplin Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT Mattel Indonesia. Jurnal Kreatif, 6, No.1, 48-58.
Hindriari, R. (2018). Pengaruh Pemberian Motivasi Dan Disiplin Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT MATTEL INDONESIA. Jurnal KREATIF : Pemasaran, Sumberdaya
Manusia dan Keuangan, Vol. 6, No. 1, 48-58.
Kasmir. (2018). Pengertian Kinerja.
Muhammad Gandung, S. D. (2023, Januari). Pengaruh Disiplin Kerja dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT DOOSAN GLOBAL DI Kota Depok. Jurnal
Ekonomi Efektif, 5, No.2.
Rahmi Hermawati, N. (2020, Juni). Pengaruh Stress Kerja & Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT Nawakara Arta Kencana Fatmawati Jakarta Selatan. Jurnal Kreatif, 8,
No.1, 77-90.
Sedarmayanti. (2011). Manfaat Manajemen Sumber Daya Manusia. 4.
Sedarmayanti. (2011). Pengertian Manajemen SDM. Birokrasi Manajemen Pegawai Negeri
Sipil.
Suryani, N. L. (2018, April). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai KPPP
Teknologi Aplikasi Produk PPTMGB Lemigas Jakarta Selatan. Jurnal Kreatif, 6, No.2,
1-17.
Sutrisno, E. (2016). Pengertian Disiplin, 89.
83
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Kepada
di Tempat
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan Hormat,
Perlu diketahui pengisian kuesioner ini bersifat ilmiah dan semata-mata akan di
gunakan untuk keperluan penelitian dan hanya untuk keperluan penulisan skripsi.
Atas segala bantuannya, pengertian serta kerjasama untuk mengisi kuesioner ini saya
ucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Hormat Saya
84
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
85
Daftar pernyataan variabel disiplin kerja (X1)
Kriteria Jawaban
No. Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1 Saya selalu hadir tepat waktu sebelum masuk kerja.
86
Daftar pernyataan variabel motivasi kerja (X2)
Kriteria Jawaban
No. Pernyataan
SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1 Gaji yang diterima perbulan dapat menjamin kebutuhan pangan
keluarga.
87
Daftar pernyataan variabel kinerja pegawai (Y)
Kriteria Jawaban
No. Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
1 Kualitas kerja saya sudah memenuhi standar yang telah
ditetapkan perusahaan.
88
Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Responden
Disiplin Kerja (X1)
No. X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 TOTAL X1
1 2 2 2 3 4 5 5 2 2 3 30
2 3 3 3 3 3 2 4 4 2 2 29
3 3 3 4 5 3 4 3 3 4 3 35
4 4 3 2 2 3 5 3 4 5 3 34
5 3 2 2 2 4 4 2 4 4 3 30
6 2 3 4 4 3 5 3 3 3 2 32
7 3 4 3 3 2 4 2 4 3 2 30
8 2 5 2 3 2 3 3 3 3 2 28
9 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 25
10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
11 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 19
12 2 2 2 3 2 2 1 2 1 3 20
13 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 18
14 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 20
15 3 2 2 1 3 2 2 3 1 3 22
16 2 3 2 1 4 3 2 2 2 2 23
17 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 19
18 2 2 3 2 2 3 3 4 3 2 26
19 1 1 2 5 2 4 2 2 3 2 24
20 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 20
21 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 23
22 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 18
23 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 21
24 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 21
25 3 1 2 3 3 2 3 3 3 2 25
26 2 2 2 3 3 2 2 3 4 2 25
27 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 28
28 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 32
29 4 4 4 3 2 2 3 5 3 3 33
30 3 2 2 2 2 3 3 4 4 4 29
31 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 20
32 2 3 2 3 2 3 2 5 4 2 28
33 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 25
34 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 29
35 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 25
36 2 2 2 3 3 3 3 3 3 4 28
37 3 2 2 2 4 1 2 2 2 3 23
38 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 20
39 2 2 1 2 2 2 1 2 2 4 20
40 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 21
41 1 3 4 2 1 2 2 2 2 1 20
42 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 21
43 1 1 2 2 3 3 3 2 2 1 20
44 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 19
45 3 2 2 3 2 3 1 2 3 2 23
46 2 5 5 5 1 3 3 3 1 1 29
47 3 4 2 1 2 2 3 2 3 2 24
48 2 5 3 2 4 3 2 3 4 2 30
49 2 2 4 4 3 4 3 2 3 3 30
50 1 2 4 5 2 5 3 3 3 2 30
89
Motivasi Kerja (X2)
No. X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 TOTAL X2
1 4 3 3 2 5 3 3 3 3 4 33
2 2 3 4 3 3 3 2 4 3 4 31
3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 4 31
4 3 3 3 3 4 3 3 4 5 4 35
5 3 3 3 3 5 4 5 3 4 3 36
6 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 35
7 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 32
8 4 4 4 2 3 3 3 3 2 3 31
9 2 2 3 2 3 3 3 2 4 2 26
10 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 21
11 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 20
12 2 2 2 2 1 2 3 1 3 2 20
13 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
14 4 3 1 2 2 2 3 2 2 3 24
15 3 1 3 2 2 2 3 2 2 3 23
16 2 2 2 2 3 3 4 3 2 3 26
17 4 2 3 2 2 1 3 2 1 2 22
18 2 2 2 2 2 4 2 4 4 3 27
19 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 26
20 1 2 1 2 2 2 3 2 2 4 21
21 2 2 1 2 2 4 5 4 3 2 27
22 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1 20
23 4 3 3 2 2 2 3 2 1 3 25
24 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 24
25 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 28
26 4 4 3 5 3 3 2 4 3 5 36
27 3 2 3 4 3 2 3 5 3 4 32
28 4 3 4 3 4 3 5 3 4 5 38
29 5 3 5 2 3 5 3 3 3 2 34
30 4 2 4 3 3 3 4 2 4 5 34
31 4 3 3 3 3 2 3 2 3 5 31
32 3 3 3 4 2 2 2 3 4 3 29
33 3 3 1 3 1 2 4 2 2 5 26
34 3 4 2 4 2 3 4 2 4 3 31
35 2 3 2 2 3 3 2 2 1 5 25
36 3 3 4 3 2 3 2 3 2 4 29
37 2 4 3 4 3 2 2 1 2 2 25
38 5 3 3 2 1 1 1 2 1 1 20
39 1 4 2 2 3 2 3 2 2 1 22
40 1 4 3 2 3 3 3 2 1 1 23
41 1 2 2 1 2 3 1 4 2 2 20
42 2 1 1 2 2 3 4 2 2 4 23
43 2 2 3 3 1 2 2 2 2 1 20
44 3 1 2 3 1 2 1 3 1 3 20
45 1 2 2 2 4 2 4 3 1 2 23
46 2 3 2 3 3 3 4 3 5 2 30
47 3 2 2 3 2 2 2 4 2 2 24
48 2 3 3 3 2 4 3 3 2 5 30
49 3 5 5 4 4 3 2 2 2 5 35
50 3 3 5 2 5 3 4 3 3 3 34
90
Kinerja Pegawai (Y)
No. Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 Y9 Y10 TOTAL Y
1 3 3 3 4 3 5 4 3 3 4 35
2 3 4 3 3 3 5 4 3 3 4 35
3 3 3 3 4 3 5 4 3 4 4 36
4 4 3 4 3 3 5 5 4 3 4 38
5 3 3 3 2 4 4 4 5 4 3 35
6 4 3 4 3 4 4 3 4 5 3 37
7 5 2 3 2 4 3 3 4 5 3 34
8 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 31
9 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 27
10 2 2 2 1 2 4 3 3 2 2 23
11 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 21
12 2 2 2 3 2 5 2 1 2 2 23
13 1 1 3 2 2 3 3 2 1 3 21
14 3 2 3 3 1 4 3 2 2 2 25
15 1 3 2 3 2 3 3 2 2 3 24
16 1 2 3 3 3 2 3 3 2 3 25
17 2 1 2 3 1 2 3 2 2 3 21
18 2 2 4 3 2 2 3 3 4 3 28
19 3 4 2 1 2 2 4 5 2 2 27
20 2 3 3 2 2 3 3 1 2 2 23
21 3 4 3 1 3 2 4 1 3 2 26
22 4 4 3 1 1 1 1 2 3 2 22
23 5 4 4 1 2 2 1 3 3 2 27
24 4 5 3 2 2 3 1 2 3 1 26
25 3 4 3 3 2 4 2 2 3 1 27
26 2 5 3 2 3 3 3 2 3 1 27
27 3 4 3 3 4 4 3 3 3 1 31
28 4 3 5 4 3 3 3 2 4 5 36
29 3 3 4 4 5 3 4 4 3 3 36
30 2 2 3 4 5 4 4 3 3 3 33
31 2 3 3 5 4 4 4 3 3 3 34
32 2 2 3 5 3 3 3 3 2 4 30
33 1 2 2 5 3 3 3 2 3 4 28
34 2 2 3 3 3 2 3 4 3 5 30
35 2 3 2 3 2 3 3 3 1 4 26
36 3 2 1 3 3 2 3 5 3 5 30
37 3 1 2 4 2 2 3 3 3 3 26
38 1 2 1 3 2 2 2 3 3 2 21
39 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 22
40 3 3 1 2 2 3 2 3 2 2 23
41 3 3 2 2 1 3 2 2 3 2 23
42 3 3 3 2 2 3 2 3 2 1 24
43 2 1 2 1 2 2 3 3 3 2 21
44 2 1 3 2 3 3 2 1 2 3 22
45 3 2 3 1 3 3 3 2 3 2 25
46 2 3 2 5 3 4 3 3 3 3 31
47 3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 27
48 4 3 3 2 3 3 4 3 5 3 33
49 4 4 5 2 5 3 3 3 3 4 36
50 5 3 4 2 5 5 3 3 3 3 36
91
Lampiran 3 Ouput SPSS
92
Grafik P-P Plot Uji Normalitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
93
Grafik Scatter Plot Hasil Uji Heteroskedasitas
94
95
96
97
98
Lampira 4 t tabel
99
Lampiran 5 F tabel
100
Lampiran 6 r tabel
101