Anda di halaman 1dari 124

PENGARUH KOMUNIKASI KERJA DAN PENDIDIKAN

TERHADAP KINERJA PERSONEL PADA SATUAN


KERJA SEKRETARIAT LANTAMAL I

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Akademik Untuk Menyelesaikan


Studi Program Sarjana Fakultas Ekonomi
Universitas Al-Azhar

HASTUTI
18010058

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR
MEDAN
2022
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pengaruh Komunikasi Kerja Dan Pendidikan Terhadap


Kinerja Personel Pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I.
Nama : Hastuti
NPM : 18010058
Program Studi : Manajemen

Disetujui Oleh

Pembimbing I Pembimbing II

(Dr. Akman Daulay, S.E., M.M) (Sinto, S.E., M.M)


NIDN. 0105066602 NIDN. 0109016301

Dekan Fakultas Ekonomi Ketua Program Studi Manajemen


Universitas Al-Azhar Universitas Al-Azhar

(Aria Masdiana P, S.E., M.Sc., Ak) (H. Syamsul Bahri Surbakti, S.E., M.M)
NIDN. 0108108502 NIDN. 0120037301

Tanggal Kelulusan : 31 Agustus 2022


SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hastuti
NPM : 18010058
Program Studi : Manajemen
Judul Skripsi : Pengaruh Komunikasi Kerja Dan Pendidikan
Terhadap Kinerja Personel Pada Satuan Kerja
Sekretariat Lantamal I.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan skripsi ini berdasarkan hasil


penelitian, pemeikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri. Hasil skripsi ini belum
pernah dipublikasikan oleh siapapun juga sebelumnya. Sumber-sumber yang
diperoleh dan digunakan telah dinyatakan secara jelas dan benar.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya
peroleh dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Al-
Azhar Medan.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari
pihak manapun.

Medan, 31 Agustus 2022


Yang Membuat Pernyataan

Hastuti
NPM 18010058
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Data Pribadi
Nama Lengkap : Hastuti
Tempat, Tanggal Lahir : Labuhan Deli, 19 September 1974
Alamat Tinggal : Gg. Pendidikan Lingkungan 35 Pasar 5 Marelan.
Agama : Islam
E-mail : astutimedan21@gmail.com
No. Hp : 085270337857
Nama Orang Tua : Harun Somad (Ayah),
Mariani (Ibu)

2. Data Pendidikan
1. SD Negeri 013867 Medang Deras : 1981 s.d 1987
2. SMP Negeri Bandar Khalipah : 1987 s.d 1990
3. SMA Negeri Labuhan Deli : 1990 s.d 1993
4. Universitas Al-Azhar Medan : 2018 s.d 2022

Medan, 31 Agustus 2022


Yang Membuat Pernyataan

Hastuti
NPM 18010058
ABSTRAK

Nama: Hastuti, NPM: 18010058, Pengaruh Komunikasi Kerja dan Pendidikan


Terhadap Kinerja Personel Sekretariat Lantamal I Belawan, Skripsi 2022.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Untuk mengetahui Pengaruh


Komunikasi Kerja dan Pendidikan Terhadap Kinerja Personel Sekretariat Lantamal
I Belawan.
Populasi dalam penelitian berjumlah 32 personel, dan sampelnya adalah 32
personel, pengolahan data menggunakan perangkat lunak spss 20, sedangkan teknik
analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, uji koefisien
determinasi (R2), uji parsial (uji t), uji simultan (uji f). Variabel diukur dengan skala
Likert. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda melalui
uji F dan uji t dengan maksud untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap vaariabel dependent pada tingkat kepercayaan 90% (α=0,1).
Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode
yang bersifat kuantitatif dan kelitatif, metode pengumpulan data yang digunakan
adalah kuisioner, studi dokumentasi, dan observasi.
Hasil uji secara parsial, Komunikasi kerja berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja dan Pendidikan tidak berpengaruh terhadap Kinerja. Kemudian secara
simultan diketahui bahwa Komunikasi kerja dan Pendidikan berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Personel Sekretariat Lantamal I Belawan.

Kata kunci: Komunikasi Kerja, pendidikan dan Kinerja.

i
ABSTRACT

Name: Hastuti, NPM: 18010058. The Effect of Work Communication and


Education on the Performance of Lantamal I Belawan Secretariat Personnel,
Thesis 2022.

The purpose of this study was to determine the effect of work


communication and education on the performance of the personnel of the Belawan
Lantamal I Secretariat.
The population in the study amounted to 32 personnel, and the sample
was 32 personnel, data processing using SPSS 20 software, while the data analysis
technique used was multiple linear regression, coefficient of determination test
(R2), partial test (t test), simultaneous test (test). f). Variables were measured using
a Likert scale. Hypothesis testing using multiple linear regression analysis through
the F test and t test with a view to knowing the effect of the independent variable on
the dependent variable at the 90% confidence level (α = 0.1).
The research method that the author uses in this study is a quantitative
and kelitative method, the data collection methods used are questionnaires,
documentation studies, and observations. Partial test results, work communication
has a significant effect on performance and education has no effect on performance.
Then simultaneously it is known that work communication and education have a
significant effect on the performance of the Belawan Lantamal I Secretariat
Personnel.

Keywords: Work Communication, Education and Performance.

ii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan hidayah-Nya yang tidak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Kerja dan Pendidikan

Terhadap Kinerja Personel Sekretariat Lantamal I Belawan”. Penyusunan

skripsi ini dimaksudkan sebagai salah satu pemenuhan persyaratan akademik untuk

penyelesaian program perkuliahan strata satu program studi manajemen sesuai yang

telah ditetapkan pada jenjang pendidikan strata satu (S1) di Universitas Al-azhar.

Dalam hal ini penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari

sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulisan untuk

membuat yang lebih baik, seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak. Oleh

karena itu dengan kerendahan dan kelapangan hati penulis akan menerima semua

kritik dan saran yang sehat dan bersifat membangun dari para pembaca guna

memperbaiki segala kekurangan penulisan skripsi ini. .

Dalam masa penulisan skripsi ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa

penulis banyak sekali menerima bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Ibu Ir. Dermawan Hutagaol, M.P Selaku Rektor Universitas Al-Azhar Medan.

2. Aria Masdiana Pasaribu, S.E., M.Sc., A.K. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Al-Azhar Medan.

3. Bapak H. Syamsul Bahri Surbakti, S.E., M.M, Selaku Ketua Progam Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan.

iii
4. Bapak Dr. Akman Daulay, S.E., M.M. Selaku dosen pembimbing I saya yang

telah bersedia dengan teliti dan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam penyusunan skripsi ini dari permulaan sampai terselesaikannya skripsi

ini.

5. Bapak Sinto, S.E., M.M. Selaku dosen pembimbing II saya yang telah bersedia

dengan teliti dan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan dalam

penyusunan skripsi ini dari permulaan sampai terselesaikannya skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Dosen serta fungsionaris Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar.

7. Terima kasih juga saya ucapkan kepada seluruh teman seperjuangan di

Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar yang telah memberikan dukungan

serta doanya sehingga terselesaikannya skripsi ini.

8. Bapak Mayor Laut (K) Mohd. Muliandi Madjid, SKM. NRP 16747/P, selaku

Pgs. Kepala Sekretariat (Kaset) Lantamal I.

9. Terima Kasih juga kepada seluruh jajaran direksi dan Personel Satuan Kerja

Set Lantamal I.

10. Terima kasih juga saya ucapkan kepada suami dan anak-anakku tercinta, yang

telah sabar dan selalu memberikan dukungannya sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, ini, dan semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi para pembaca.

Wassalamualaikum Wr.Wb.
Medan, 31 Agustus 2022
Penulis

Hastuti
NPM 18010058

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
Rumusan Masalah ................................................................................. 4
Tujuan Penelitian................................................................................... 4
Manfaat Penelitian................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6
Landasan Teori ...................................................................................... 6
2.1.1 Teori Tentang Komunikasi .......................................................... 6
2.1.1.1 Pengertian Komunikasi .................................................... 6
2.1.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi ............ 7
2.1.1.3 Tujuan dan Manfaat Komunikasi ..................................... 7
2.1.1.4 Indikator Komunikasi ...................................................... 8
2.1.2 Teori Tentang Pendidikan ............................................................ 9
2.1.2.1 Pengertian Pendidikan...................................................... 9
2.1.2.2 Peran Pendidikan............................................................ 10
2.1.2.3 Latar belakang pendidikan ............................................. 10
2.1.2.4 Indikator Pendidikan ...................................................... 12
2.1.3 Teori Tentang Kinerja ................................................................ 12
2.1.3.1 Pengertian Kinerja.......................................................... 12
2.1.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ................. 14
2.1.3.3 Indikator Kinerja ............................................................ 15

v
Penelitian Terdahulu ........................................................................... 16
Kerangka Konseptual .......................................................................... 17
Hipotesis Penelitian ............................................................................. 18
2.4.1 Pengaruh Komunikasi Kerja Terhadap Kinerja Personel .......... 18
2.4.2 Pengaruh Pendidikan Terhadap Kinerja Personel ...................... 19
2.4.3 Pengaruh Komunikasi Kerja Dan Pendidikan Terhadap Kinerja
Personel ............................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 22
Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................. 22
3.1.1 Tempat Penelitian....................................................................... 22
3.1.2 Waktu Penelitian ........................................................................ 22
Metodologi Penelitian ......................................................................... 23
Populasi dan Sampel ........................................................................... 23
3.3.1 Populasi Penelitian ..................................................................... 23
3.3.2 Sampel Penelitian ....................................................................... 23
Instrumen Penelitian............................................................................ 25
Jenis Data dan Sumber Data................................................................ 25
3.5.1 Jenis Data ................................................................................... 25
3.5.2 Sumber Data ............................................................................... 27
Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 27
Definisi Operasional Variabel Penelitian ............................................ 28
Uji Instrumen Variabel ........................................................................ 30
3.8.1 Uji Validitas Instrumen .............................................................. 30
3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen .......................................................... 30
Model Analisis Data Penelitian ........................................................... 31
3.9.1 Metode Analisis Deskriptif ........................................................ 31
Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 31
3.10.1 Uji Normalitas .......................................................................... 31
3.10.2 Uji Multikolinearitas ................................................................ 32
3.10.3 Uji Heteroskedasitas................................................................. 32
3.10.4 Model Analisis Regresi Linier Berganda ................................ 33

vi
3.10.5 Koefesien Derterminasi ............................................................ 33
3.10.6 Uji t (Parsial) ............................................................................ 34
3.10.6.1 Uji F ( Simultan) .......................................................... 34
BAB IV DESKRIPSI PERUSAHAAN .............................................................. 36
Gambaran Umum Lantamal I Belawan ............................................... 36
4.1.1 Sejarah Singkat Lantamal I Belawan ......................................... 36
4.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Lantamal I Belawan ........................... 37
4.1.2.1 Tugas Pokok Lantamal I Belawan ................................. 37
4.1.2.2 Fungsi Lantamal I Belawan ........................................... 37
4.1.3 Visi Dan Misi Lantamal I Belawan ............................................ 40
4.1.4 Logo dan Moto Lantamal I Belawan ......................................... 42
4.1.4.1 Logo Lantamal I Belawan .............................................. 42
4.1.4.2 Moto Lantamal I Belawan.............................................. 43
4.1.5 Struktur Organisasi Lantamal I Belawan ................................... 44
4.1.6 Susunan Organisasi Lantamal I Belawan ................................... 45
Gambaran Umum Set Lantamal I........................................................ 47
4.2.1 Struktur Organisasi Set Lantamal I ............................................ 48
4.2.2 Deskripsi Jabatan Satker Set Lantamal I .................................... 50
Kondisi Objek Penelitian .................................................................... 68
Karaktreristik Objek Penelitian Responden ........................................ 70
4.4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................... 70
4.4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............... 71
4.4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ....... 71
4.4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan jabatan........................... 72
4.4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pangkat/Golongan ........ 73
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 75
Hasil Penelitian ................................................................................... 75
5.1.1 Analisis Statistik Deskriptif ....................................................... 75
Pembahasan ......................................................................................... 76
5.2.1 Uji Validitas ............................................................................... 76
5.2.2 Uji Reliabilitas ........................................................................... 78

vii
5.2.3 Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 79
5.2.3.1 Uji Normalitas ................................................................ 79
5.2.3.2 Uji Multikolinieritas....................................................... 80
5.2.3.3 Uji Heterokedastisitas .................................................... 81
Hasil Pengujian Hipotesis ................................................................... 82
5.3.1 Analisis Model ........................................................................... 82
5.3.2 Uji Statistik t .............................................................................. 84
5.3.3 Uji Statistik F ............................................................................. 85
5.3.4 Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 86
Hasil Pembahasan ............................................................................... 87
5.4.1 Pengaruh Komunikasi Kerja Terhadap Kinerja Personel Pada
Satuan Kerja Set Lantamal I ............................................................... 87
5.4.2 Pengaruh Pendidikan Terhadap Kinerja Personel Pada Satker Set
Lantamal I ........................................................................................... 88
5.4.3 Pengaruh Komunikasi Kerja Dan Pendidikan Terhadap Kinerja
Personel Pada Satker Set Lantamal I .................................................. 88
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 90
Kesimpulan.......................................................................................... 90
Saran .................................................................................................... 91
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 92

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 16


Tabel 2. 2 Ringkasan Hipotesis Variabel Independen Terhadap Variabel
Dependen............................................................................................................... 21
Tabel 3. 1 Jadwal Kegiatan Penelitian .................................................................. 22
Tabel 3. 2 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 24
Tabel 3. 3 Instrumen Skala Likert ........................................................................ 25
Tabel 3. 4 Defenisi Operasional ............................................................................ 29
Tabel 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ......................................... 70
Tabel 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 71
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan ................ 72
Tabel 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ................................... 72
Tabel 4. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan ............................... 73
Tabel 5. 1 Statistik Deskriptif .............................................................................. 76
Tabel 5. 2 Hasil Uji Validitas Komunikasi Kerja (X1) ........................................ 77
Tabel 5. 3 Hasil Uji Validitas Pendidikan (X2) ................................................... 77
Tabel 5. 4 Hasil Uji Validitas Kinerja Personel (Y) ............................................ 78
Tabel 5. 5 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 79
Tabel 5. 6 Hasil Uji Normalitas ........................................................................... 80
Tabel 5. 7 Hasil Uji Mulitikolinearitas ................................................................ 81
Tabel 5. 8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .............................................. 83
Tabel 5. 9 Uji Statistik t (Parsial) ......................................................................... 84
Tabel 5. 10 Uji Statistik F (Simultan) ................................................................... 85
Tabel 5. 11 Hasil Uji R Square ............................................................................. 86
Tabel 5. 12 Hubungan Antara Variabel ................................................................ 89

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 2 Kerangka Konseptual ....................................................................... 18


Gambar 4. 1 Logo Lantamal I Belawan ............................................................... 42
Gambar 4. 2 Struktur Organisasi Lantamal I Belawan ........................................ 44
Gambar 4. 3 Struktur Organisasi Set Lantamal I ................................................. 49
Gambar 5. 1 Hasil Uji Hetekedastisitas ............................................................... 82

x
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian


Lampiran 2 Angket Kuesioner
Lampiran 3 Karakteristik Objek Penelitian
Lampiran 4 Pengolahan Data
Lampiran 5 Tabel hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Lampiran 6 Tabel Hasil Uji t (Parsial)
Lampiran 7 Tabel Hasil Uji F (Simultan)
Lampiran 8 Tabel Hasil Uji KoefIsien Determinasi (R2)
Lampiran 9 Ringkasan Hasil Uji Yang mempengaruhi Kinerja
Lampiran 10 Surat Pengantar Riset
Lampiran 11 Surat Selesai Riset

xi
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia terus diupayakan oleh

pemerintah melalui berbagai program, diantaranya melalui jalur pendidikan, baik

formal, nonformal maupun informal. Dalam Undang-Undang Pendidikan Nomor

20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa adalah kewajiban bagi semua warga negara

Republik Indonesia untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Bila kita semua

menyadari sepenuhnya kewajiban ini, kemajuan bangsa dan negara Indonesia pada

masa yang akan datang bukan sekedar impian lagi (Alam, 2014).

Menurut Edy Sutrisno, sumber daya manusia merupakan satu-satunya

sumber daya yang memiliki akal perasaan, keinginan, keterampilan, pengetahuan,

dorongan, daya, dan karya (rasio, rasa, karsa). Semua potensi sumber daya manusia

tersebut berpengaruh terhadap upaya organisasi dalam mencapai tujuan

Komunikasi merupakan suatu proses yang tidak dapat diraba, tetapi dapat

dirasakan yang selalu berubah dan banyak orang sepakat bahwa suatu model yang

nyata akan membantu untuk menjelaskan proses tersebut. Proses model

komunikasi, yaitu sumber (source), pengiriman pesan (communicator), pesan

(communicate), saluran atau media (chanel), penerima pesan (communicant), dan

hasil (effect) (Nawawi, 2013).

Keberhasilan suatu perusahaan dapat terlihat dari tercapainya tujuan

perusahaan tersebut. untuk itu, hal utama yang harus diperhatikan oleh seorang

1
2

manajer adalah membangkitkan kinerja karyawannya. Peranan manajer sangat

besar dalam memotivasi karyawan agar bekerja sesuai dengan program kerja yang

telah ditetapkan perusahaan. Para karyawan dalam perusahaan harus bekerja sama

sesuai dengan perintah atasannya. Dimana setiap perusahaan memiliki standar

penilaian kerja yang berbeda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada

perusahaan tersebut.

Pentingnya kualitas karyawan dalam meningkatkan kinerja perusahaan,

mendorong manajemen untuk selalu memberikan pembinaan dan pengembangan

sumber daya manusia yang ada di perusahaan melalui pendidikan dan komunikasi

kepada seluruh karyawan yang merupakan variabel utama dalam meningkatkan

kualitas kinerjanya.

Pendidikan adalah pengaruh, bantuan atau tuntutan yang diberikan oleh

orang yang bertanggung jawab kepada anak didik, untuk membentuk pribadi serta

mampu menjalankan tugas dan fungsi, makadapat dikatakan bahwa peran

pendidikan adalah sebagai landasan untuk membentuk, mempersiapkan, membina,

dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusiayang sangat menentukan

dalam keberhasilan pembangunan dimasa yang akan datang.

Masalah Pokok yang terpenting sebagai landasan berpikir secara filsafati

tentang pendidikan yakni tujuan pendidikan. Hal ini adalah suatu komitmen yang

berkaitan dengan nilai dan prasyarat logis untuk kesepakatan nasional merupakan

tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa,
3

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berdasarkan Hasil penelitian Alam (2014) bahwa Komunikasi, motivasi

dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah. Komunikasi

sejajar merupakan indikator variabel komunikasi yang paling dominan. Dalam

penelitian tersebut mengindikasikan bahwa pegawai pada Lembaga Penjaminan

Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah memiliki kemampuan untuk

berkomunikasi dengan baik karena penyampaian informasi antar staf berjalan

dengan baik dan berhasil menciptakan suasana kerja yang harmonis dan dapat

meredam kegelisahan staf atau pegawai. Pegawai pada Lembaga Penjaminan Mutu

Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah rata-rata memiliki rentang usia dan masa

kerja yang tidak terlalu jauh serta jumlah total yang tidak terlalu banyak

memungkinkan komunikasi tersebut dapat terjalin dengan baik dan efektif.

Selanjutnya Seperti penelitian yang dilakukan oleh Ardiansyah (2016)

menyatakan Hasil penelitian menunjukan bahwa Komunikasi terhadap kepuasan

kerja, Komunikasi terhadap Kinerja, kepuasan kerja terhadap Kinerja, dan Peran

mediasi kepuasan kerja terhadap komunikasi dan kinerja karyawan mempunyai

pengaruh positif dan signifikan.

Namun pada penelitian Maharani (2019) menunjukkan hasil sebaliknya

bahwa Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial pendidikan dan

pelatihan tidak berpengaruh terhadap. Variabel pendidikan dengan tingkat

signifikansi -1.002 Sedangkan variabel pelatihan -0,602. Sedangkan secara


4

bersama-sama (simultan) yang diwakilkan oleh pendidikan dan pelatihan

berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat kinerja karyawan pada Bank

Syariah Mandiri Kc Bandar Jaya.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis ingin mengetahui Komunikasi

Kerja dan Pendidikan yang diterapkan pada Sekretariat Lantamal I Belawan,

sehingga mereka dapat meningkatkan Kinerja pegawai yang ada pada Sekretariat

Lantamal I Belawan. Maka dengan hal inilah yang mendorong penulis untuk dapat

mengambil judul penelitian: “Pengaruh Komunikasi Kerja dan Pendidikan

Terhadap Kinerja Personel Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I”.

Rumusan Masalah

Untuk lebih memperjelas permasalahan sebagai dasar penulisan ini, maka

dirumuskan masalahnya dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh Komunikasi Kerja terhadap Kinerja Personel Pada

Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I?

2. Bagaimana pengaruh Pendidikan terhadap Kinerja Personel Pada Satuan Kerja

Sekretariat Lantamal I?

3. Bagaimana pengaruh Komunikasi Kerja dan Pendidikan terhadap Kinerja

Personel Pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh Komunikasi Kerja terhadap Kinerja Personel

Pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I.


5

2. Untuk pengaruh Pendidikan terhadap Kinerja Personel Pada Satuan Kerja

Sekretariat Lantamal I.

3. Untuk pengaruh Komunikasi Kerja dan Pendidikan terhadap Kinerja Personel

Pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Mahasiswa

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis khususnya mengenai

pengaruh Komunikasi Kerja dan Pendidikan Terhadap Kinerja Personel

Sekretariat Lantamal I Belawan.

2. Manfaat Bagi Universitas

Bagi universitas, dapat membantu penyelenggaraan kegiatan mahasiswa/i

dalam rangka meningkatkan kelulusan yang berkualitas dan berkompeten di

bidang masing-masing, sebagai sarana kegiatan yang menjalin hubungan kerja

sama yang baik antara lembaga pendidikan dengan perusahaan/istansi.

3. Manfaat Bagi Perusahaan

Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan mengenai

Komunikasi Kerja dan Pendidikan Terhadap Kinerja Personel Sekretariat

Lantamal I Belawan, agar Personel Sekretariat Lantamal I Belawan dapat

memberikan Kinerja yang baik.

4. Manfaat Bagi Peneliti

Bagi pihak lain diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti-

peneliti selanjutnya di masa-masa mendatang.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

2.1.1 Teori Tentang Komunikasi

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan sebagai proses pemindahan suatu informasi, ide,

pengertian dari seseorang kepada orang lain dengan harapan orang lain tersebut

dapat menginterprestasikannya seseuai dengan tujuan yang dimaksud

(Mangkunegara, 2017).

Komunikasi merupakan suatu proses yang tidak dapat diraba, tetapi dapat

dirasakan yang selalu berubah dan banyak orang sepakat bahwa suatu model yang

nyata akan membantu untuk menjelaskan proses tersebut. Proses model

komunikasi, yaitu sumber (source), pengiriman pesan (communicator), pesan

(communicate), saluran atau media (chanel), penerima pesan (communicant), dan

hasil (effect) (Nawawi, 2013).

Komunikasi ialah proses penyampaian atau penerima pesan dari satu orang

kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan

maupun bahasa nonverbal (Usman, 2011). Komunikasi merupakan suatu proses

penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari seseorang ke orang lain

(Bismala, Arianty, & Farida, 2015). Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

komunikasi merupakan penyampaian informasi dari (sender) kepenerima

(receiver) yang berlangsung sangat sederhana dimulai dengan sejumlah ide-ide

kemudian dikemas menjadi sebentuk pesan secara tertulis maupun lisan.

6
7

2.1.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi

Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi Komunikasi yaitu :

1. Faktor dari pihak sender atau komunikator Yaitu keterampilan sender, sikap

sender, pengetahuan sender, media saluran yang digunakan.

2. Faktor dari pihak receiver, Yaitu keterampilan receiver, sikap receiver,

pengetahuan receiver, dan media saluran komunikasi (Mangkunegara, 2017)

Pendapat lain menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi komunikasi

yaitu:

1. Kredibilitas dan daya tarik komunikasi.

2. Kemampuan pesan untuk membangkitkan tanggapan.

3. Kemampuan komunikasi untuk menerima dan memahami pesan (Dewi, 2016).

2.1.1.3 Tujuan dan Manfaat Komunikasi

Manfaat dan tujuan komunikasi manusia dalam kehidupan banyak

memainkan peran yang berbeda tergantung situasi-kondisi yang sedang dihadapi

misalnya status sosial, waktu ruang, dan sumber daya yang dimiliki. Ketika peran-

peran tersebut kita mainkan maka kita akan banyak bertemu dengan berbagai

kalangan. Adapun tujuan dan manfaat komunikasi adalah sebagai sarana untuk:

1. Meningkatkan kemampuan manajerial dan hubungan sosial.

2. Menyampaikan dan atau menerima informasi

3. Menyampaikan dan manjawab pertanyaan.

4. Mengubah perilaku (pola pikir, perasaan, dan tindakan) melalui perencanaan

pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan.


8

5. Mengubah keadaan sosial.

6. Saran untuk menyampaikan perintah, pengarahan, pengendalian,

pengkoordinasian, pengambilan keputusan, negosiasi, dan pelapor (Usman,

2011).

2.1.1.4 Indikator Komunikasi

Indikator komunikasi merupakan bagaimana cara sebuah perusahaan untuk

mengukur hasil kerja setiap karyawan didalam perusahaan tersebut. Adapun

indikator dari komunikasi yaitu:

1. Kepercayaan Persepsi anggota organisasi tentang seberapa jauh atasan,

bawahan, dan sesama rekan kerja dapat dipercaya.

2. Pembuatan keputusan bersama Keterlibatan dalam proses pembuatan

keputusan bersama.

3. Dukungan Perhatian atau dukungan organisasi pada karyawan organisasinya.

4. Keterbukaan Keterbukaan organisasi terhadap informasi yang dianggap

penting bagi anggota, kebebasan dan kemudahan anggota dalam memperoleh

informasi.

5. Perhatian atas tujuan Kinerja yang tinggi Keinginan anggota dan organisasi

untuk selalu memiliki tujuan Kinerja tinggi (Kriyantono, 2014).

Pendapat lain menyatakan bahwa indikator komunikasi yaitu sebagai

berikut:

1. Pemahaman Pemahaman ialah kemampuan memahami pesan secara cermat

sebagaimana dimaksudkan oleh komunikator. Dalam hal ini komunikasi

dikatakan efektif apabila mampu memahami secara tepat. Sedangkan


9

komunikator dikatakan efektif apabila berhasil menyampaikan pesan secara

cermat.

2. Kesenangan Yakni apabila proses komunikasi itu selain berhasil

menyampaikan informasi, juga dapat berlangsung dalam suasana yang

menyenangkan kedua belah pihak. Sebenarnya tujuan berkomunikasi tidak

sekedar transaksi pesan, akan tetapi dimaksudkan pula untuk saling interaksi

secara menyenangkan untuk memupuk hubungan insani.

3. Pengaruh pada sikap Komunikasi dikatakan mempengaruhi sikap, apabila

seorang komunikan setelah menerima pesan kemudian sikapnya berubah

sesuai dengan makna pesan itu.

4. Hubungan yang makin baik Bahwa dalam proses komunikasi yang efektif

secara tidak sengaja meningkatkan kadar hubungan interpersonal.

5. Tindakan Kedua belah pihak yang berkomunikasi melakukan suatu reaksi

sesuai dengan pesan yang disampaikan (Bismala, Arianty, & Farida, 2015).

2.1.2 Teori Tentang Pendidikan

2.1.2.1 Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah pengaruh, bantuan atau tuntutan yang diberikan oleh

orang yang bertanggung jawab kepada anak didik, untuk membentuk pribadi serta

mampu menjalankan tugas dan fungsi, makadapat dikatakan bahwa peran

pendidikan adalah sebagai landasan untuk membentuk, mempersiapkan, membina,

dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia yang sangat menentukan

dalam keberhasilan pembangunan dimasa yang akan datang (Ahmadi,2003).


10

Masalah Pokok yang terpenting sebagai landasan berpikir secara filsafati

tentang pendidikan yakni tujuan pendidikan. Hal ini adalah suatu komitmen yang

berkaitan dengan nilai dan prasyarat logis untuk kesepakatan nasional merupakan

tujuan pendidikan nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab (Reksoatmodjo, 2010).

2.1.2.2 Peran Pendidikan

Peran pendidikan adalah memberikan bimbingan, pengajaran, dan

pelatihan. Disatu pihak, organisasi yang memperkerjakan tenaga kerja yang

menjalankan roda organisasi mulai dari kelompok manajerial sampai dengan

petugas yang menjalankan kegiatan yang bersifat tenis oprasional, mengharap dan

bahkan menuntut Kinerja dan produktivitas kerja yang tinggi. Sedangkan dilain

pihak, pendidikan formal yang ditempuh merupakan modal penting, karena dapat

menguasai suatu disiplin ilmu. Walaupun ilmu masih perlu diadaptasikan kepada

persyaratan dan tuntutan khusus yang ditentukan oleh suatu organisasi tertentu

(Nurjaman, 2014).

2.1.2.3 Latar belakang pendidikan

Latar belakang pendidikan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu kesesuaian

antara bidang ilmu yang ditempuh dan jenjang pendidikan.


11

1. Jenjang Pendidikan

Menurut Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

2003, jenjang pendidikan formal adalah suatu tahapan pendidikan berdasarkan

tingkat perkembangan peserta didik. Jejang pendidikan terdiri dari:

a. Pendidikan Dasar Pendidikan dasar yaitu pendidikan awal sembilan

Tahun pertama sekolah, meliputi enam Tahun SD dan dan tiga tahun

SMP.

b. Pendidikan Menengah Pendidikan menengah adalah pendidikan lanjutan

setelah pendidikan dasar, yaitu tingkat SLTA. Pada pendidikan ini sumber

daya manusia agar mempersiapkan diri untuk memasuki pasar kerja.

c. Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi merupakan lanjutan dari pendidikan

menengah. Pendidikan ini dilakukan untuk menciptakan sumber daya

manusia agar mempunyai kemampuan akademik atau non akademik yang

dapat diterapkan dalam hal pekerjaan. Pendidikan tinggi dalam hal ini

adalah perguruan tinggi yang berbentuk universitas, akademi, institut,

sekolah tinggi, dll.

2. Spesifikasi/Jurusan Keilmuan Kesesuaian jurusan adalah sebelum karyawan

direkrut dan diseleksi, terlebih dahulu perusahaan melakukan analisis tentang

kesesuaian jurusan sumber daya manusia dengan kebutuhan perusahaan

mengenai spesifikasi-spesifikasi untuk menempati posisi yang dibutuhkan agar

sesuai (Wahdanfari, 2014).


12

2.1.2.4 Indikator Pendidikan

Berdasarkan berbagai macam pendapat diatas mengenai pendidikan maka

indikator dari pendidikan menurut Liza dan Suktiarti dalam Citra Rahayu Ningsih

indikator pendidikan adalah: Jenjang Pendidikan

1. Pendidikan formal Yaitu pendidikan yang pernah ditempuh dibangku sekolah

baik Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas

maupun Perguruan Tinggi yang dapat dibuktikan dengan ijazah kelulusan.

2. Pendidikan nonformal Yaitu pendidikan yang didapat dengan mengikuti

kursus maupun pelatihan.

2.1.3 Teori Tentang Kinerja

2.1.3.1 Pengertian Kinerja

Menurut Wilson Bangun (2012) Kinerja adalah hasil pekerjaan yang telah

dicapai oleh karyawan yang berdasarkan pada persyaratan-persyaratan pekerjaan.

Kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku kerja seseorang dalam suatu

periode biasanya satu tahun. Kemudian Kinerja dapat diukur dari kemampuannya

menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan (Kasmir, 2016)

Menurut Rivai (2009) tujuan dari penilaian Kinerja adalah:

1. Untuk mengetahui Kinerja karyawan selama satu periode.

2. Memberikan reward yang sepadan ketika Kinerja karyawan baik. Seperti

kenaikan gaji, insentif, dll.

3. Memotivasi karyawan agar lebih bertanggungjawab dengan tugasnya.

4. Sebagai pembeda karyawan yang satu dengan yang lain dengan melalui hasil

Kinerja.
13

5. Sebagai langkah pengembangan SDM, seperti: a. Terjadinya rotasi jabatan,

mutasi atau transfer karyawan b. Promosi atau kenaikan jabatan c. Training

atau pelatihan.

6. Sebagai langkah untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan

7. Meningkatkan etos kerja.

8. Mempererat hubungan emosional antara supervisor dengan karyawan karena

sering melakukan diskusi mengenai peningkatan kerja

9. Sebagai alat umpan balik bagi karyawan yang memiliki Kinerja baik untuk

karir selanjutnya.

10. Sebagai suatu riset dalam penilaian ke efektifitasan.

11. Sebagai salah satu cara SDM untuk melakukan perencanaan .

12. Menempatkan karyawan sesuai dengan hasil kerja yang ia peroleh.

13. Sebagai jendela informasi untuk menentukan tingkat upah, gaji, insentif

karyawan sesuai dengan Kinerjanya.

14. Sebagai wadah untuk penyaluran aspirasi yang memuat keluhan dan masukan

karyawan.

15. Sebagai alat untuk menstabilkan dan meningkatkan Kinerja karyawan.

16. Sebagai alat yang dapat memotivasi karyawan agar meningkatkan Kinerja.

17. Untuk mengetahui tantang kebijakan yang di buat oleh bidang SDM meliputi

rekrutmen, seleksi, pelatihan, dll.

18. Menelaah tentang hambatan-hambatan yang terjadi agar Kinerja dapat lebih

baik.

19. Sebagai cara untuk memutuskan kompensasi yang diberikan kepada karyawan.
14

20. Sebagai langkah pemutusan hubungan kerja, pemberian sanksi maupun hadiah

kepada karyawan.

Kinerja karyawan tidak dapat datang dengan sendirinya, Kinerja haruslah

dikelola oleh pimpinan, karena seperti apakah Kinerja seorang karyawan

seyogianya dapat didiskusikan dan ditetapkan secara bersama antara karyawan

dengan pimpinan, karena tanpa penetapan beban tugas dan arahan yang jelas,

karyawan akan kebingungan dalam melaksanakan pekerjaannya (Sinambela,

2016).

2.1.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja (Kaswan, 2013) meliputi:

1. Karakteristik karyawan, diantaranya pengetahuan, ketrampilan, kemampuan,

motivasi, sikap dan kepribadian karyawan.

2. Input, mengacu pada instruksi yang memberitahu karyawan tentang apa,

bagaimana, dan kapan pelaksanaan.

3. Output, merujuk pada standar Kinerja.

4. Konsekuensi, merupakan insentif yang mereka terima karena Kinerja yang

baik.

5. Umpan balik, merupakan informasi yang karyawan terima selama mereka

bekerja.
15

2.1.3.3 Indikator Kinerja

Menurut Wilson Bangun (2012) menjelaskan cara untuk mengukur Kinerja

karyawan adalah jumlah pekerjaan, kualitas pekerjaan, kecepatan waktu, kehadiran,

dan kemampuan kerja sama.

1. Jumlah Pekerjaan (kuantitas) Adalah seberapa banyak unit pekerjaan yang

dapat karyawan kerjakan dalam satu periode dan waktu tertentu. Dalam hal ini

harus memenuhi standar yang sudah ditetapkan oleh perusahaan, sehingga

menuntut karyawan harus memenuhi standar tersebut.

2. Kualitas Pekerjaan Setiap pekerjaan pasti memiliki standar kualitas tertentu.

Setiap karyawan harus memiliki Kinerja baik sehingga dapat menghasilkan

pekerjaan yang mempunyai standar kualitas yang telah ditentukan.

3. Ketepatan Waktu Tepat waktu disini adalah tepat waktu dalam penyelesaian

pekerjaan. Karena setiap pekerjaan memiliki karakteristik penyelesaian yang

berbeda. Ada yang harus diselesaikan dalam waktu cepat karena berhubungan

dengan pekerjaan lainya dan ada yang tidak. Dalam hal ini karyawan dituntut

untuk menyelesaikan pekerjaanya dengan tepat waktu.

4. Kehadiran Terdapat beberapa pekerjaan yang menuntut kehadiran karyawan

dalam proses pengerjaan. Misalnya karyawan dituntut bekerja selama delapan

jam perhari selama 5 hari dalam satu minggu.

5. Kemampuan Kerja Sama Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan secara

individu, melainkan terdapat beberapa pekerjaan yang melibatkan dan

membutuhkan orang lain. Untuk itu diperlukan kemampuan kerjasama yang

bagus dengan rekan kerja yang lainya.


16

Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian yang pernah dilakukan peneliti terdahulu digunakan

sebagai bahan kajian, masukan, dan sekaligus tolak ukur yang berhubungan dengan

Komunikasi Kerja dan Pendidikan Terhadap Kinerja Personel.

Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Metodologi Hasil Penelitian

1 Syamsu Pengaruh Analisis Komunikasi, motivasi dan


Alam Komunikasi, Kuantitatif, disiplin kerja berpengaruh
(2014) Motivasi, Dan Deskriptif, positif dan signifikan terhadap
Disiplin Kerja dengan metode Kinerja pegawai Lembaga
Terhadap Kinerja linier berganda Penjaminan Mutu Pendidikan
Pegawai Lembaga Provinsi Sulawesi Tengah
Penjaminan Mutu
Pendidikan
2 MAHAR Pengaruh Pendidikan Analisis Hasil dari penelitian ini
ANI Dan Pelatihan Kuantitatif, menunjukan bahwa secara
(2019) Terhadap Kinerja Deskriptif, dengan parsial pendidikan dan pelatihan
Karyawan (Studi metode linier tidak berpengaruh terhadap
Kasus Bank Syariah berganda .Variabel pendidikan dengan
Mandiri KC Bandar tingkat signifikansi -1.002
Jaya Lampung Sedangkan variabel pelatihan -
Tengah) 0,602. Sedangkan secara
bersama- sama (simultan) yang
diwakilkan oleh pendidikan dan
pelatihan berpengaruh
signifikan terhadap variabel
terikat Kinerja karyawan pada
Bank Syariah Mandiri Kc
Bandar Jaya.
3 Noorlaily Pengaruh Analisis Hasil pengujian hipotesis yang
Maulida Komunikasi Dan Kuantitatif, pertama menunjukkan bahwa
(2018) Motivasi Terhadap Deskriptif, dengan komunikasi memiliki pengaruh
Kinerja Karyawan Pt metode linier yang signifikan tehadap Kinerja
Bess Finance berganda karyawan PT. BESS Finance
Banjarmasin Banjarmasin, Hasil hipotesis
kedua menunjukkan bahwa
motivasi memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Kinerja
karyawan PT. BESS Finance
Banjarmasin. Hasil hipotesis
yang ke tiga menunjukkan
17

bahwa komunikasi dan motivasi


secara simultan memiliki
pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja karyawan PT.
BESS Finance Banjarmasin.
4 Ardiansya Pengaruh Analisis Hasil penelitian menunjukan
h (2016) Komunikasi Kuantitatif, bahwa komunikasi terhadap
Terhadap Kinerja Deskriptif, dengan kepuasan kerja, komunikasi
Karyawan dengan metode linier terhadap Kinerja, kepuasan kerja
Dimediasi oleh berganda terhadap Kinerja, dan Peran
Kepuasan Kerja mediasi kepuasan kerja terhadap
(Studi Pada Bagian komunikasi dan Kinerja
Produksi Pabrik karyawan mempunyai pengaruh
Kertas PT. Setia positif dan signifikan
Kawan Makmur
Sejahtera
Tulungagung).
5 Safitri “Pengaruh Analisis Berdasarkan hasil penelitian
(2018) Pendidikan Terhadap Kuantitatif, diperoleh kesimpulan: (1)
Kinerja Karyawan PT Deskriptif, dengan Pendidikan berpengaruh positif
Surabaya Industrial metode linier dan signifikan terhadap Kinerja
Estate Rungkut berganda karyawan PT Surabaya
dengan Melalui Industrial Estate Rungkut. (2)
Pelatihan dan Pendidikan berpengaruh positif
Pengalaman Kerja dan signifikan terhadap Kinerja
Sebagai Variabel karyawan dengan melalui
Intervening pelatihan tidak sebagai variabel
intervening. (3) Pendidikan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Kinerja
karyawan dengan melalui
pengalaman kerja sebagai
variabel intervening.
Sumber: Jurnal dan Skripsi

Kerangka Konseptual

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel independen dan

variabel dependen. Dimana Komunikasi Kerja dan Pendidikan sebagai variabel

independen. Dan variabel dependennya adalah Kinerja Personel. Dari variabel-

variabel tersebut dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut:


18

Gambar 2. 1
Kerangka Konseptual

KOMUNIKASI KERJA
(X1)

KINERJA
(Y)

PENDIDIK
(X2)

Sumber: Dikembangkan untuk skripsi ini (2022)

Hipotesis Penelitian

Sugiono (2003: 70) mengatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah, dikatakan sementara karena jawaban yang

diberikan baru berdasarkan pada fakta yang empiris dan yang diperoleh melalui

pengumpulan data dan harus diuji kebenarannya melalui pengujian hipotesis.

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka teoritis diatas, maka penulis dapat

mengajukan hipotesis bahwa:

2.4.1 Pengaruh Komunikasi Kerja Terhadap Kinerja Personel

Proposisi 1 : Komunikasi merupakan suatu proses yang tidak dapat diraba, tetapi

dapat dirasakan yang selalu berubah dan banyak orang sepakat bahwa suatu model

yang nyata akan membantu untuk menjelaskan proses tersebut. Proses model

komunikasi, yaitu sumber (source), pengiriman pesan (communicator), pesan

(communicate), saluran atau media (chanel), penerima pesan (communicant), dan

hasil (effect) (Nawawi, 2013).


19

Berdasarkan Hasil penelitian Alam (2014) bahwa Komunikasi, motivasi

dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja pegawai

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah. Komunikasi

sejajar merupakan indikator variabel komunikasi yang paling dominan. Dalam

penelitian tersebut mengindikasikan bahwa pegawai pada Lembaga Penjaminan

Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah memiliki kemampuan untuk

berkomunikasi dengan baik karena penyampaian informasi antar staf berjalan

dengan baik dan berhasil menciptakan suasana kerja yang harmonis dan dapat

meredam kegelisahan staf atau pegawai. Pegawai pada Lembaga Penjaminan Mutu

Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah rata-rata memiliki rentang usia dan masa

kerja yang tidak terlalu jauh serta jumlah total yang tidak terlalu banyak

memungkinkan komunikasi tersebut dapat terjalin dengan baik dan efektif.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Hipotesis 1 : Komunikasi Kerja berpengaruh terhadap Kinerja Personel pada

Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I Belawan.

2.4.2 Pengaruh Pendidikan Terhadap Kinerja Personel

Proposisi 2 : Pendidikan adalah pengaruh, bantuan atau tuntutan yang diberikan

oleh orang yang bertanggung jawab kepada anak didik, untuk membentuk pribadi

serta mampu menjalankan tugas dan fungsi, maka dapat dikatakan bahwa peran

pendidikan adalah sebagai landasan untuk membentuk, mempersiapkan, membina,

dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia yang sangat menentukan

dalam keberhasilan pembangunan dimasa yang akan datang (Ahmadi,2003).


20

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Hipotesis 2 : Pendidikan berpengaruh terhadap Kinerja Personel pada Satuan Kerja

Sekretariat Lantamal I Belawan.

2.4.3 Pengaruh Komunikasi Kerja Dan Pendidikan Terhadap Kinerja

Personel

Proposisi 3: Berdasarkan Hasil penelitian Alam (2014) bahwa Komunikasi,

motivasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

pegawai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah.

Komunikasi sejajar merupakan indikator variabel komunikasi yang paling

dominan. Dalam penelitian tersebut mengindikasikan bahwa pegawai pada

Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah memiliki

kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik karena penyampaian informasi antar

staf berjalan dengan baik dan berhasil menciptakan suasana kerja yang harmonis

dan dapat meredam kegelisahan staf atau pegawai. Pegawai pada Lembaga

Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah rata-rata memiliki rentang

usia dan masa kerja yang tidak terlalu jauh serta jumlah total yang tidak terlalu

banyak memungkinkan komunikasi tersebut dapat terjalin dengan baik dan efektif.

Pendidikan adalah pengaruh, bantuan atau tuntutan yang diberikan oleh

orang yang bertanggung jawab kepada anak didik, untuk membentuk pribadi serta

mampu menjalankan tugas dan fungsi, makadapat dikatakan bahwa peran

pendidikan adalah sebagai landasan untuk membentuk, mempersiapkan, membina,

dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia yang sangat menentukan


21

dalam keberhasilan pembangunan dimasa yang akan datang (Ahmadi, 2003).

Pendidikan adalah pengaruh, bantuan atau tuntutan yang diberikan oleh

orang yang bertanggung jawab kepada anak didik, untuk membentuk pribadi serta

mampu menjalankan tugas dan fungsi, makadapat dikatakan bahwa peran

pendidikan adalah sebagai landasan untuk membentuk, mempersiapkan, membina,

dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia yang sangat menentukan

dalam keberhasilan pembangunan dimasa yang akan datang (Ahmadi,2003).

Berdasarkan pernyataan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai

berikut:

Hipotesis 3: Komunikasi Kerja dan Pendidikan berpengaruh terhadap Kinerja

Personel pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I Belawan.

Tabel 2. 2
Ringkasan Hipotesis Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

No Variabel Independen Variabel Dependen Hubungan

1 Komunikasi Kerja (X1) Kinerja Personel (Y) Positif

2 Pendidikan (X2) Kinerja Personel (Y) Positif

Komunikasi Kerja (X1) dan


3 Kinerja Personel (Y) Positif
Pendidikan (X2)
Sumber : Dikembangkan untuk skripsi ini (2022)
BAB III

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian tentang Komunikasi Kerja dan Pendidikan terhadap Kinerja

Personel Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I. Penulis melakukan penelitian pada

Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I Belawan Jl. Serma Hanafiah, Belawan I,

Medan, Sumatera Utara 20411.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini direncanakan dimulai pada bulan Januari 2022 sampai

dengan bulan Juni 2022.

Tabel 3. 1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Uraian Januari Februari Maret April Mei 2022 Juni Juli
Kegiatan 2022 2022 2022 2022 2022 2022

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Kunjungan
awal
2. Pengajuan
Judul
3. Pembuatan
Proposal
4. Seminar
Proposal
5. Pengumpu
landan
Analisis
Data
6. Pengolahan
Data
7. Penyusunan
Skripsi

22
23

8. Bimbingan
Skripsi
9. Sidang Meja
Hijau
Sumber: Dikembangkan untuk skripsi ini (2022)

Metodologi Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kuantitatif. Jenis penelitiannya adalah survey, sedangkan metodenya

yaitu deskriptif analisis linier berganda dan data yang dikumpulkan melalui

wawancara dan pengisian angket dan penelitian ini diharapkan dapat diketahui

Komunikasi Kerja dan Pendidikan terhadap Kinerja Personel pada Satuan Kerja

Sekretariat Lantamal I.

Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Sugiono (2014:215), Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Pada penelitian ini yang menjadi populasinya adalah seluruh Personel yang ada

pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I yang berjumlah 32 orang.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel menurut Sugiono (2012:73) adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi.

Menurut Arikunto (2012:104), jika jumlah populasinya kurang dari 100

orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan. Tetapi jika populasinya
24

lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah

populasinya.

Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih besar dari

100 orang responden. Maka penulis mengambil 100% dari jumlah populasi yang

ada pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I yaitu sebanyak 32 orang responden.

Dengan demikian penggunaan seluruh sampel populasi tanpa harus menarik sampel

penelitian sebagai unit observasi disebut teknik sensus.

Berdasarkan sumber data yang didapatkan oleh peneliti dari Satuan Kerja

Sekretariat Lantamal I terdapat variasi karakteristik yang dimiliki oleh Personel

pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I.

Dikarenakan jumlah personel pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I

relatif sedikit yaitu 32 orang personel maka peneliti menggunakan teknik penentuan

sampel dengan metode sampel jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. yang telah

dirangkum pada tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3. 2
Populasi dan Sampel Penelitian

No. Jabatan Populasi Dan Sampel Penelitian


1. Kaset 1
2. Kaur 2
3. Paur 4
4. Ur 18
5. Arsiparis 2
6. Caraka 2
7. ADC 1
8. Driver 2
Jumlah 42 Personel
Sumber: Satuan Kerja Set Lantamal I
25

Instrumen Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian lapangan atau field

research sehingga penulis dapat mengembangkan menjadi instrumen penelitian

untuk mengukur variabel yang diteliti. Pengukuran variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah menggunakan kuesioner personal, dimana metode ini

memberikan tanggapan atas pernyataan kuesioner.

Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitin ini adalah skala

likert yaitu skala yang berasal dari pernyataan kualitatif digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat dan persepsi seeorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial (Sugiono 2012:132), dengan skala likert, variabel yang akan diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau

pernyataan.

Tabel 3. 3
Instrumen Skala Likert

No. Jawaban Kode Bobot Nilai

1 Sangat Tidak Setuju STS 1


2 Tidak Setuju TS 2
3 Netral N 3
4 Setuju S 4
5 Sangat Setuju SS 5
Sumber: Dikembangkan untuk skripsi ini (2022)

Jenis Data dan Sumber Data

3.5.1 Jenis Data

Sampel menurut Sugiono (2007:389) adalah sebagian dari populasi

tersebut. Sampel dalam penelitian ini meliputi karyawan pria maupun wanita.
26

Metode penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh

yaitu seluruh Personel Pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I. Jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Kualitatif

Menurut Sugiyono (2019:131) data kualitatif adalah data yang

berbentuk kata, skema, dan gambar. Data kualitatif penelitian ini berupa nama

dan alamat obyek penelitian.

2. Data Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2019:132) data kuantitatif adalah data yang

berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Data kuantitatif

penelitian ini berupa kuesioner ke personel Satker Sekretariat Lantamal I yang

bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner.

3. Data Primer

Menurut Sugiyono (2019:133) adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data. Data primer diperoleh dari

menyebarkan kuesioner ke personel Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I yang

bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner. Data primer dalam

penelitian ini adalah data tentang profil sosial dan identifikasi responden, berisi

data responden yang berhubungan dengan identitas responden dan keadaan

sosial seperti: usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, pangkat/golongan, dan

masa kerja,selanjutnya yang berkaitan dengan peran Komunikasi Kerja dan

Pendidikan terhadap Kinerja Personel.


27

4. Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2019;133) Adalah sumber data yang tidak

langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain

atau lewat dokumen.

3.5.2 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dimana data

primer adalah data yang diperoleh langsung. Menurut Sugiyono (2019:134) data

primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu

atau perseorangan. Dalam penelitian ini data primer didapat dari objek penelitian

dengan memberikan angket kuesioner yang diberikan kepada seluruh personel pada

Satker Sekretariat Lantamal I.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner ke Personel Satuan Kerja

Sekretariat Lantamal I yang bersedia menjadi responden dan mengisi kuesioner.

Pengertian kuesioner menurut Sugiyono (2019:135) adalah teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab.

Menurut Sugiyono (2018;27) teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah:

1. Wawancara (Interwiew) dengan melakukan sesi tanya jawab secara langsung

dengan personel pada Satker Sekretariat Lantamal I untuk memperoleh


28

informasi yang dibutuhkan mengenai Komunikasi Kerja dan Pendidikan

terhadap Kinerja Personel.

2. Daftar pertanyaan (Questionare) dengan membuat daftar pertanyaan dalam

bentuk kuesioner yang ditujukan kepada personel pada Satker Sekretariat

Lantamal I yang berhubungan dengan Komunikasi Kerja dan Pendidikan

terhadap Kinerja Personel.

3. Observasi (Obvservasion) merupakan kegiatan pemuatan penelitian terhadap

suatu objek. Apabila dilihat pada proses pelaksanaan pengumpulan data,

observasi dibedakan menjadi partisipan dan non-partisipan. Dalam melakukan

observasi, peneliti memilih hal-hal yang diamati dan mencatat hal-hal yang

yang berkaitan dengan Komunikasi Kerja dan Pendidikan terhadap Kinerja

Personel.

4. Dokumentasi (Documentation) adalah suatu cara yang digunakan untuk

memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan

angka serta gambar yang berupa laporan keterangan yang dapat mendukung

penelitian. Dokumentasi untuk mengumpulkan data-data yang dapat dijadikan

sumber referensi dalam penelitian ini yang berhubungan dengan Komunikasi

Kerja dan Pendidikan terhadap Kinerja Personel.

Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi

kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Di dalam penelitian ini

terdapat dua jenis variabel, diantaranya:


29

1. Variabel Bebas (Independen)

Menurut Sugiyono (2019:137) Variabel bebas (Independen) adalah variabel

yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

terikat. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Komunikasi Kerja (X1) dan Pendidikan (X2).

2. Variabel Terikat (Dependen)

Menurut Sugiyono (2019:138) variabel dependen adalah variabel yang tidak

bebas. Variabel yang terkait dan juga mempengaruhi semua variabel lainnya.

Seperti halnya variabel independen, yang memiliki perubahan kuat yang

disebabkan oleh variabel independen.Variabel terikat yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Kinerja Personel (Y).

Tabel 3. 4
Defenisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala


Ukuran
Komunik Komunikasi ialah proses 1.Kepercayaan Skala
asi (X1) penyampaian atau penerima 2 Pembuatan Keputusan Likert
pesan dari satu orang kepada Bersama
orang lain, baik langsung 3.Dukungan
maupun tidak langsung, 4. Keterbukaan
secara tertulis, lisan maupun 5.Perhatian Atas Tujuan
bahasa nonverbal (Usman, Kinerja yang tinggi
2011). (Kriyantono, 2014)
Pendidik Pendidikan adalah pengaruh, 1.Instruktur Skala
an (X2) bantuan atau tuntutan yang 2. Peserta Likert
diberikan oleh orang yang 3.Materi
bertanggung jawab kepada 4. Sasaran
anak didik, untuk membentuk (Mangkunegara, 2013
pribadi serta mampu
menjalankan tugas dan fungsi
Kinerja suatu hasil kerja yang secara 1. Kualitas kerja Skala
(Y) kualitas dan kuantitas dicapai 2. Kuantitas kerja Likert
oleh seorang pegawai dalam 3. Tanggungjawab
30

melaksanakan tugasnya 4. Kerjasama


sesuai dengan tanggungjawab 5. Inisiatif
yang diberikan (Mangkunegara,
2013)
Sumber: Dikembangkan untuk skripsi ini (2022)

Uji Instrumen Variabel

Pengujian instrumen perlu dilakukan sebelum melakukan penelitian. Hal ini

dimaksudkan agar instrumen yang akan digunakan dalam mengukur variabel

memiliki validitas dan reabilitas sesuai dengan ketentuan. Instrumen dikatakan

valid apabila instrumen tersebut telah melalui uji reabilitas.

3.8.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrument digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar

pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Suatu

kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozhali

2001:133).

Kriteria pengujian validitas :

r hitung > r tabel = valid

r hitung < r tabel = valid

3.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan

konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan daftar

pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk
31

kuesioner. Hal uji ini akan mencerminkan dapat atau tidaknya dipercaya suatu

instrumen penelitian.

Kriteria pengukuran reliabilitas :

Nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 = reliabel

Nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 = tidak reliable.

Model Analisis Data Penelitian

3.9.1 Metode Analisis Deskriptif

Menurut Sugiono (2012:147). Analisis deskriptif adalah suatu metode yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.

Uji Asumsi Klasik

Dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat

digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji

statistik regresi berganda dapat digunakan dengan baik.

3.10.1 Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2018:141) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

atau tidak. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal

atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dengan beberapa metode

yang harus digunakan, yaitu:


32

1. Dengan metode Histogram dan Grafik P-Plots

Cara ini yaitu untuk melihat normalitas residual dengan melihat grafik histogram yang

dibandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati dengan

distribusi normal. Pada grafik normal plots terlihat titik-titik menyebar disekitar garis

diagonal, serta penyebarannya agak jauh dari garis diagonal.

2. Dengan metode One Sample Kolmogrov Smirnov

Kriteria pengujiannya sebagai berikut:

a. Jika nilai signifikan (Asym Sig 2 Tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal

b. Jika nilai signifikan (Asym Sig 2 Tailed) < 0,05 maka data tidak

berdistribusi normal.

3.10.2 Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2018:141) uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen. Nilai yang menunjukkan tidak adanya gejala multikoliniearitas adalah

nilai tolerance > 0,10 dan variance inflation factor (VIF) < 10.

3.10.3 Uji Heteroskedasitas

Menurut Ghozali (2018:64) menyatakan uji heteroskedastisitas bertujuan

untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain yang lain. Model regresi yang baik

adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi gejala-gejala heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji

heteroskedastisitas Scatterplot.
33

3.10.4 Model Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui besarnya Kinerja, digunakan metode analisis regresi

linier berganda, agar hasil yang diperoleh lebih terarah. Model regresi linier

berganda yang digunakan adalah:

Y= a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y = Kinerja a = konstanta

b1= koefisien untuk variabel Komunikasi Kerja

b2 = koefisien untuk variabel Pendidikan

X1 = Komunikasi Kerja e = standar eror.

X2= Pendidikan

3.10.5 Koefesien Derterminasi

Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau persentase total variasi

dalam variable terikat yang diterangkan oleh variable bebas. Apabila analisis yang

digunakan adalah regresi sederhana, maka yang digunakan adalah nilai R Square.

Namun, apabila analisis yang digunakan adalah regresi berganda, maka yang

digunakan adalah Adjusted R Square.

Hasil perhitungan Adjusted R2 dapat dilihat pada output Model Summary.

Pada kolom adjusteds R2 dapat diketahui berapa persentase yang dapat dijelaskan

oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan sisanya

dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukan dalam

model penelitian.
34

3.10.6 Uji t (Parsial)

Uji ini dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel

penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Uji hipotesis

dengan t-test digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki

hubungan signifikasi atau tidak dengan variabel terikat. Untuk menguji apakah

Komunikasi Kerja (X1) dan Pendidikan (X2) berpengaruh terhadap Kinerja (Y).

1. H0 : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dari

variable bebas yaitu Komunikasi Kerja dan Pendidikan secara parsial terhadap

variable terikat yaitu Kinerja.

2. H0 : b1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dari variabel

bebas Komunikasi Kerja dan Pendidikan secara parsial terhadap variabel

terikat yaitu Kinerja.

Dengan criteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Jika ttable > thitung, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

2. Jika ttable < thitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

3.10.6.1 Uji F ( Simultan)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-

sama (simultan) terhadap variabel terikat. Signifikan berarti hubungan yang terjadi

dapat berlaku untuk populasi. Penggunaan tingkat signifikansinya beragam,

tergantung keinginan peneliti, yaitu 0,01 (1%) ; 0,05 (5%) dan 0,10 (10%).

Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig. sebagai contoh

kita menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05), jika nilai probabilitas < 0,05, maka

dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara


35

variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun, jika nilai signifikansi > 0,05 maka

tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas

terhadap variabel terikat.

Dengan uji F maka dapat diketahui apakah komunikasi kerja dan pendidikan

benar-benar berpengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variable

Kinerja. Perumusan hipotesisnya yaitu :

1. H0 : b1 = b2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-

sama antara pelatihan dan motivasi terhadap Kinerja.

2. H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama

antara pelatihan dan motivasi terhadap Kinerja.

Kriteria pengujian dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel :

1. Fhitung < Ftabel maka H0 diterima atau H1ditolak.

2. Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak atau H1diterima.


BAB IV

DESKRIPSI PERUSAHAAN

Gambaran Umum Lantamal I Belawan

4.1.1 Sejarah Singkat Lantamal I Belawan

Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut I Belawan atau (Lantamal I Belawan)

adalah pangkalan terbesar di Indonesia. Pangkalan ini didirikan bersama sama

dengan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V atau (Lantamal V Surabaya), sejak

zaman penjajahan Belanda tahun 1878 sesuai yang tertulis pada Gedung Sambu

atau gedung Gajah Mada. Pangkalan ini digunakan oleh Belanda sebagai Pangkalan

Angkatan Laut. Sesuai denga hasil persetujuan KMB, maka pada tanggal 28

Desember 1949 Pangkalan Angkatan Laut tersebut diserahkan Koninklijke Marine

kepada TNI Angkatan Laut Indonesia. Penyerahannya dilakukan oleh Komandan

Militer Commandeur Beckering Vinkers kepada Kepala Staf Angkatan Laut

Kolonel R. Soebijakto dalam sebuah upacara militer di Dermaga Ujung, Surabaya.

Peristiwa tersebut merupakan awal dari pembentukan Pangkalan TNI AL di

Surabaya .

Pangkalan TNI AL di Belawan pada awalnya bernama Komando Daerah

Maritim (Kodamar), kemudian berubah menjadi Daerah Angkatan Laut (Daeral)

satu, berubah lagi menjadi Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaerah) satu dan

pada akhirnya berdasarkan Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/1202/V/1985

tanggal 29 Mei 1985 berganti nama menjadi Pangkalan Utama TNI AL Belawan

(Lantamal Belawan), kemudian menjadi Lantamal satu dan terakhir berdasarkan

Keptusan Kasal Nomor Kep/10/VII / 2006 berubah menjadi Lantamal I (satu)

36
37

sampai sekarang. Pangkalan Utama TNI AL I Belawan adalah Komando pelaksana

dukungan Komando Armada I yang berkedudukan langsung dibawah Panglima

Koarmada I, dan dijabat oleh perwira tinggi berpangkat bintang satu. Sekilas

pimpinan atau komandan yang pernah menjabat di Lantamal I Belawan, antara lain:

1. Laksma TNI Roberth Wolter Tappangan, S.H. (2016-2017).

2. Laksamana Pertama TNI Ali Triswanto, S.E., M.Si. (2017-2019).

3. Laksamana Pertama TNI Abdul Rasyid K, S.E., M.M. (2019-2020).

4. Brigadir Jenderal TNI (Mar) I Made Wahyu Santoso (2020-2021).

5. Laksamana Pertama TNI Achmad Wibisono (2021- sekarang).

4.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi Lantamal I Belawan

4.1.2.1 Tugas Pokok Lantamal I Belawan

Lantamal I menyelenggarakan tugas pokok yang dikenal dengan istilah 5

(lima) P, yaitu; perbekalan, pemeliharaan dan perbaikan, perawatan personel,

pembinaan pangkalan bagi unsur TNI AL (KRI, Pesud dan Marinir) yang

melaksanakan tugas operasi di wilayah Lantamal I serta pemberdayaan wilayah

potensi maritim dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki

pangkalan sendiri maupun instansi yang terkait di wilayah kerja Lantamal I dan

Jajarannya.

4.1.2.2 Fungsi Lantamal I Belawan

Lantamal I Belawan menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi penyelengaraan dukungan logistik dan administrasi:


38

a. Menyusun serta melaksanakan rencana program pembinaan kemampuan

dukungan logistik dan administrasi Lantamal I termasuk sarana dan

prasarana pendukungnya dalam Jajaran Lantamal I berdasarkan rencana

dan program Koarmada I.

b. Menyediakan fasilitas labuh, sandar serta pemangkalan bagi kapal perang

dan pasukan Marinir.

c. Melaksanakan perawatan personel termasuk penampungan, perumahan,

pelayanan, dukungan kesehatan, angkutan, rekreasi, penegakan dan

pembinaan tata tertib, disiplin, pembinaan mental, jasmani maupun

bantuan hokum.

d. Melaksanakan pemeliharaan serta perbaikan kapal tingkat menengah dan

pemeliharaan darurat, kegiatan penyelamatan, penyelaman bawah air

termasuk penyediaan fasilitas untuk pengujian serta kalibrasi peralatan

navigasi dan senjata.

e. Melaksanakan dukungan pembekalan bekal umum, bekal teknik dan bekal

khusus melalui kegiatan pengadaan, penyimpanan, penyaluran serta

penghapusan sesuai tingkat dan lingkup kewenangannya.

f. Mengawasi, mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan program

kerja Lantamal I guna menjamin pencapaian sasaran program secara

berhasil guna dan berdaya guna.

g. Membina kekuatan serta kemampuan Jajaran Lantamal I meliputi

perencanaan, penyiapan dan pelaksanaannya.


39

2. Fungsi penyelenggaraan Kamla:

a. Melaksanakan pembinaan kemampuan guna meningkatkan kesiapan

unsur-unsur Kamla organiknya.

b. Menyelenggarakan operasi keamanan laut dalam rangka penegakan

kedaulatan dan hukum di laut.

c. Melaksanakan pengendalian unsur Kamla (KAL) yang beroperasi di

bawah komandonya, termasuk unsur dari instansi lain yang di BKO kan.

d. Melaksanakan proses penyelesaian hukum terhadap pelanggaran tindak

pidana tertentu di laut, sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

e. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait di

kawasan Lantamal I, baik operasional di laut maupun proses penyelesaian

kasus yang terjadi.

f. Membantu SAR di laut, penyelamatan dan penanggulangan bencana

alam.

3. Fungsi penyelenggaraan Binpotnaskuatmar:

a. Mengumpulkan data potensi wilayah bidang maritim untuk disampaikan

kepada Komando Atas (Kotas), yaitu Pangkoarmada I.

b. Menyelenggarakan pembinaan potensi nasional menjadi kekuatan

pertahanan keamanan negara di bidang maritim berdasarkan rencana dan

pengarahan Pangkoarmada I.

c. Melaksanakan koordinasi dengan Pemda dan komponen kekuatan

maritim terkait dalam rangka pelaksanaan pembinaan.


40

d. Menyelenggarakan pembinaan masyarakat nelayan dan desa pesisir,

sebagai program yang secara khusus ditetapkan oleh Pemimpin TNI AL,

bagi kepentingan Hankamneg bidang Maritim.

4. Fungsi pemberdayaan Dawilhanla:

a. Melaksanakan Pemberdayaan Daerah wilayah pertahanan laut terhadap

wilayah dan masyarakat maritim untuk membentuk ruang, alat serta

kondisi juang bagi operasi laut, berdasarkan rencana dan program

Pangkoarmada I.

b. Melaksanakan pembinaan Pramuka Saka Bahari dan Bintal Juang Remaja

Bahari secara terprogram serta berlanjut di wilayah Lantamal I dan

Jajaranya.

c. Mengembangkan olah raga laut dan perairan di wilayah Lantamal I serta

Jajarannya.

4.1.3 Visi Dan Misi Lantamal I Belawan

1. Visi Lantamal I Belawan

Mewujudkan Lantamal I yang mampu menunjang satuan-satuan operasional

TNI AL dan dapat menciptakan stabilitas keamanan laut di wilayah kerjanya.

2. Misi Lantamal I Belawan

Untuk mewujudkan Visi yang dihadapkan pada kondisi perkembangan

lingkungan strategis yang ada dan mungkin timbul, maka pembangunan

kemampuan Lantamal I secara bertahap dan berlanjut dilaksanakan sesuai

dengan ancaman kekerasan, ancaman terhadap eksplorasi dan eksploitasi

sumber daya laut serta ancaman pelanggaran hukum, sehingga diharapkan


41

tugas-tugas kedepan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan tugas

pokok dan fungsi pangkalan, antara lain:

a. Melaksanakan dukungan Pembekalan.

Melaksanakan dukungan pembekalan bekal umum, bekal teknik dan bekal

khusus melalui kegiatan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan

penghapusan sesuai tingkat dan lingkup kewenangannya.

b. Melaksanakan dukungan Perbaikan

Mengadakan sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan

pemeliharaan serta perbaikan kapal dan pesud tingkat menengah,

pemeliharaan darurat, kegiatan penyelamatan dan penyelaman bawah air

serta penyediaan fasilitas untuk pengujian dan kalibrasi peralatan navigasi

serta senjata.

c. Melaksanakan dukungan Peristirahatan dan Perawatan Personel

(Watpers).

Melaksanakan perawatan personel termasuk penampungan,

pembangunan atau renovasi perumahan, pelayanan serta dukungan

kesehatan dengan membangun ruang rawat inap RS Komang Makes

Lantamal I, Pengadaan meubelair, Akomodasi dan Renovasi Mess.

d. Melaksanakan dukungan Rekreasi

Melaksanakan perawatan personel termasuk Renovasi sarana Faswatpres.

e. Melaksanakan operasi keamanan laut terbatas dalam rangka penegakan

kedaulatan dan hukum di wilayah kerja Lantamal I.


42

4.1.4 Logo dan Moto Lantamal I Belawan

4.1.4.1 Logo Lantamal I Belawan

Logo merupakan tanda yang memberikan arti tersendiri bagi perusahaan,

instansi ataupun organisasi yang bersangkutan. Logo ini berbentuk gambar, kata-

kata, inisial huruf, angka, susunan warna, maupun kombinasi dari bentuk-bentuk

tersebut.

Gambar 4. 1
Logo Lantamal I Belawan

Sumber: Arsip Dokumentasi Lantamal I Belawan

Makna logo tersebut adalah:

1. Tali lingkar luar, Tambang/Lanyard melingkar melambangkan selalu menjaga

persatuan dan kesatuan demi keutuhan wilayah NKRI.

2. Tali dalam, melambangkan Prajurit tidak keluar dari koridor Sapta Marga dan

Sumpah Prajurit.

3. Mata Angin, merupakan Panduan yang digunakan untuk menentukan arah dan

tujuan.

4. Jangkar bermakna memiliki tekad yang kuat serta kokoh dalam pendirian.
43

5. Ulos, kain tenun khas Batak berbentuk selendang yang diyakini memiliki

kekuatan yang mampu melindungi raga, sebagai simbol restu, kasih sayang

dan persatuan.

6. Warna Biru Laut, warna dasar biru diambil dari Laut. Yang memiliki arti

produktif, damai, kesatuan, kuat dan tenang.

4.1.4.2 Moto Lantamal I Belawan

Moto Lantamal I Belawan adalah Pargomgom Samudora. Makna katanya

adalah:

1. Pargomgom: Berasal dari bahasa Batak, Sumatra Utara yang berarti

pengayom, pelindung, penguasa atau pemimpin. Secara umum memiliki

makna bahwa setiap penguasa (pemimpin) harus mampu mengayomi,

melindungi melaksanakan setiap tugas, wewenang dan tanggungjawab yang

diberikan kepadanya dengan dedikasi, loyalitas dan semangat pantang

menyerah.

2. Samudora: Berasal dari bahasa Batak, Sumatera Utara yang mengandung arti

samudera atau laut yang luas dan dalam.

Jadi makna keseluruhan Pargomgom Samudora adalah Prajurit Lantamal I

berjiwa kepemimpinan disertai dedikasi, loyalitas dan semangat pantang menyerah

selalu siap menjaga wilayah samudera nusantara yang terbentang luas dalam rangka

menjaga keutuhan NKRI.


44

4.1.5 Struktur Organisasi Lantamal I Belawan

Organisasi adalah suatu badan terdiri dari sekelompok orang yang bekerja

sama untuk mencapai tujuan yang telah digariskan sebelumnya. Struktur

organisasi merupakan suatu gambaran secara sistematis tentang hubungan kerja

sama dari orang-orang didalamnya serta tanggung jawab personil.

Struktur organisasi Lantamal I Belawan berbentuk bagan, bentuk ini

menunjukkan bahwa instansi tersebut bekerja sesuai dengan bagian-bagiannya

masing-masing, dimana pada Lantamal I terdapat 7 unsur dan satuan pelaksana

utama, antara lain: Unsur Pimpinan, Unsur Pembantu Pimpinan/Staf, Unsur

Pelayanan, Unsur Pelaksanan, Unsur Pelaksana Pembinaan/Teknis, Satuan

Pelaksana Dukungan dan Satuan Pelaksana Operasi.

Gambar 4. 2
Struktur Organisasi Lantamal I Belawan

Sumber: Lantamal I Belawan


45

4.1.6 Susunan Organisasi Lantamal I Belawan

Organisasi Lantamal I disusun sebagai berikut:

1. Unsur Pimpinan:

a. Komandan Lantamal I disingkat Danlantamal I.

b. Wakil Komandan Lantamal I (Wadan Lantamal I)

2. Unsur Pembantu Pimpinan/Staf:

a. Staf Perencanaan dan Anggaran Lantamal I disingkat Srena Lantamal I.

b. Staf Intelijen Lantamal I (Sintel Lantamal I).

c. Staf Operasi Lantamal I disingkat Sops Lantamal I.

d. Staf Personel Lantamal I (Spers Lantamal I).

e. Staf Logistik Lantamal I disingkat Slog Lantamal I.

f. Staf Potensi Maritim Lantamal I disingkat Spotmar Lantamal I.

g. Keuangan wilayah Lantamal I (Kuwil Lantamal I).

3. Unsur Pelayanan:

a. Detasemen Markas Lantamal I disingkat Denma Lamtamal I.

b. Akuntansi Lantamal I disingkat Akun Lantamal I.

c. Sekretariat Umum Lantamal I (Setum Lantamal I).

d. Tim Intelijen Lantamal I disingkat Tim Intel Lantamal I.

4. Unsur Pelaksana:

a. Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Lantamal I disingkat Dispen

Lantamal I.

b. Dinas Hukum Lantamal I disingkat Diskum Lantamal I.


46

c. Dinas Pembinaan Potensi Maritim Lantamal I disingkat Dispotmar

Lantamal I.

d. Dinas Administrasi Personel Lantamal I (Disminpers Lantamal I).

e. Dinas Kesehatan Lantamal I (Diskes Lantamal I).

f. Dinas Perbekalan Lantamal I (Disbek Lantamal I).

g. Dinas Kesehatan Lantamal I disingkat Diskes Lantamal I.

h. Dinas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal Lantamal I disingkat Disharkan

Lantamal I.

i. Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal disingkat Fasharkan

(Fasharkan Sabang dan Fasharkan Belawan).

j. Dinas Kesyahbandaran TNI Angkatan Laut Lantamal I disingkat

Dissyahal Lantamal I.

k. Dinas Angkutan Lantamal I (Disang Lantamal I).

5. Unsur Pelaksana Pembinaan/Teknis:

a. Satuan Komunikasi Lantamal I disingkat Satkom Lantamal I.

b. Polisi Militer Angkatan Laut Lantamal I disingkat Pom Lantamal I.

c. Rumah Sakit TNI AL disingkat Rumkital (Belawan dan Sabang).

6. Satuan Pelaksana Dukungan:

a. Pangkalan TNI AL Sabang disingkat Lanal Sabang.

b. Pangkalan TNI AL Dumai disingkat Lanal Dumai.

c. Pangkalan TNI AL Lhokseumawe disingkat Lanal Lhokseumawe.

d. Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Asahan disingkat Lanal Tanjung Balai

Asahan.
47

e. Pangkalan TNI AL Simeulue disingkat Lanal Simeulue.

7. Satuan pelaksana operasi:

Satuan Patroli Lantamal I disingkat Satrol Lantamal I.

Gambaran Umum Set Lantamal I

Kedudukan Kepala Sekretariat Lantamal I atau disingkat Kaset Lantamal I

adalah Pembantu Komandan Lantamal I di bidang kesekretariatan bagi dan dalam

lingkungan Markas Komando Lantamal I dan Protokoler Komandan & Wadan

Lantamal I yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada

Komandan Lantamal I dan dalam tugas sehari-hari di bawah koordinasi dan

pengarahan Wadan Lantamal I.

Kaset Lantamal I dijabat oleh Perwira Menengah berpangkat Mayor.,

mempunyai kewenangan sebagai berikut:

1. melaksanakan korespodensi, dokumentasi, pengadaan dan tatalaksana kantor;

2. melaksanakan pembinaan administrasi umum, kearsipan, kepustakaan dan

pelaksanaan Pos Militer di lingkungan Lantamal I;

3. melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan Komando, Badan dan Instansi

baik dalam dan luar lingkungan Lantamal I untuk kepentingan pelaksanaan

tugas;

4. menghimpun seluruh dokumen peraturan serta menjamin pemutakhiran

nya;

5. mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana dan

program Sekretariat Lantamal I guna menjamin pencapaian sasaran secara

efektif dan efisien;


48

6. Melaksanakan Pengawasan Melekat (Waskat) di lingkungan Sekretariat

Lantamal I; dan

7. Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Komandan Lantamal I,

khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidangnya.

4.2.1 Struktur Organisasi Set Lantamal I

Struktur organisasi Set Lantamal I berbentuk bagan, bentuk ini

menunjukkan bahwa instansi tersebut bekerja sesuai dengan bagian-bagiannya

masing-masing, dimana pada Lantamal I terdapat 3 unsur dan, antara lain: Unsur

Pimpinan, Unsur Pembantu Pimpinan, , Unsur Pelaksanan. Adapun uraian tugas

dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan secara garis besar digambarkan

dalam gambar struktur organisasi Set Lantamal I berikut:


Gambar 4. 3
Struktur Organisasi Set Lantamal I

Sumber: Arsip Set Lantamal I Belawan

49
4.2.2 Deskripsi Jabatan Satker Set Lantamal I

Kepala Sekretariat Lantamal I disingkat Kaset Lantamal I adalah pelayan

Komandan Lantamal I untuk membantu Komandan dalam pelaksanaan

kesekretariatan di Lantamal I.

Organisasi Sekretariat Lantamal I disusun sebagai berikut:

1. Unsur Pimpinan yaitu Kepala Sekretariat disingkat Kaset.

2. Unsur Pelaksana terdiri dari:

a. bagian Tata Administrasi Umum disingkat Kaur Tata Minu;

b. bagian Tata Naskah disingkat Kaur Takah dibantu Ur Verbal dan Ur

Data;

c. bagian Arsip disingkat Kaur Arsip dibantu: Paur Tata Nilai Arsip, Ur Tata

Nilai, Ur Posmil dan Ur Ekspedisi Posmil;

d. bagian Pustaka disingkat Paur Pustaka yang dibantu Ur Yan Pustaka dan

Ur Wat Pustaka;

e. Perwira Penghubung Protokol disingkat Pabungkol yang dibantu oleh Ur

Protokol; dan

f. Staf Administrasi Komandan Lantamal I disingkat Smin Danlantamal I

yang dibantu oleh Ur Agenda, Caraka 1, Caraka 2, ADC Danlantamal I,

Pengemudi 1 dan Pengemudi 2.

3. Unsur Pelayanan.

Perwira urusan Tata Usaha disingkat Paur TU dibantu oleh Ur TU, Ur Minpers,

Ur Gram, Ur Minprod, Ur Lam dan Caraka.

50
51

1. Perwira Urusan Tata Usaha (Paur TU )

Perwira urusan Tata Usaha (Paur TU) Sekretariat Lantamal I dalam

penyelenggaraan Tata Usaha dan Urusan Dalam di lingkungan Sekretariat

Lantamal I bertanggung jawab dalam tugasnya kepada Kaset Lantamal I. Tugas dan

tanggung jawabnya:

a. menyusun rencana dan program di bidang tata usaha dan urusan dalam;

b. mengatur penyelesaian tulisan-tulisan dinas sesuai dengan ketentuan

dalam Administrasi Umum TNI di lingkungan TNI Angkatan Laut dan

tata usaha kantor lainnya di lingkungan Lantamal I;

c. melaksanakan pelayanan personel, pembekalan, pemeliharaan, ketertiban

dan keamanan di lingkungan Sekretariat Lantamal I;

d. menyiapkan tempat rapat beserta kelengkapannya yang dipimpinan oleh

Kaset Lantamal I;

e. menyusun dan memproduksi risalah rapat yang dipimpinan oleh Kaset

Lantamal I sesuai kebutuhan;

f. menyelenggarakan administrasi keuangan Sekretariat Lantamal I,

khususnya mengenai kebutuhan;

g. menyusun laporan kegiatan Sekretariat per triwulan, semester dan

tahunan; dan

h. menyusun program kerja tahunan dan laporan pelaksanaannya Sekretariat

Lantamal I.
52

2. Urusan TU (Ur TU)

Adalah pembantu Paur TU yang bertugas mengatur penyelesaian tulisan

dinas dan tata usaha kantor lainnya. Ur TU dalam tugasnya bertanggung jawab

kepada Paur TU. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. menyiapkan ATK dan menyelesaikan pengetikan, foto kopi tulisan

dinas seketariat lantamal I;

b. menyelenggarakan Tata Usaha Kantor khususnya Sekretariat; dan

c. mengajukan pertimbangan dan saran kepada Paur TU, khususnya

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya.

3. Urusan Administrasi Personil (Ur Minpers)

Adalah pembantu Paur TU di dalam urusan administrasi personel

Sekretariat Lantamal I yang di dalam tugasnya bertanggung jawab kepada Perwira

Urusan Tata Usaha (Paur TU). Tugas dan tanggung jawabnya:

a. mengumpulkan data Personel Sekretariat Lantamal I sesuai strata

kepangkatan;

b. mencatat anggota yang mutasi/keluar/masuk;

c. mengajukan anggota yang mengikuti Pendidikan/Kursus;

d. mengajukan Daftar Penilaian Personel yang akan naik pangkat maupun

tahunan; dan

e. mengajukan kesejahteraan anggota baik perumahan maupun tunjangan.


53

4. Urusan Telegram (Ur Gram)

Adalah pembantu Perwira Urusan Tata Usaha yang bertugas melaksanakan

administrasi surat telegram, yang dalam tugas kewajibannya bertanggung jawab

kepada Perwira Urusan Tata Usaha. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. melaksanakan pengagendaan semua telegram baik yang berklasifikasi

biasa maupun rahasia; dan

b. melaksanakan pencatatan secara seksama terhadap perjalanan surat

telegram yang masuk dan keluar di Lantamal I.

5. Urusan Dalam (Ur Lam)

Adalah pembantu Perwira Urusan Tata Usaha yang bertugas

menyelenggarakan urusan dalam Sekretariat, dalam tugasnya bertanggung jawab

kepada Perwira Urusan Tata Usaha. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. menjaga kebersihan ruangan rapat, lingkungan kerja Sekretariat

Lantamal I, kantor Komandan/Wadan Lantamal I;

b. menyelenggarakan/mengatur pengamanan dan pemeliharaan

perlengkapan dan peralatan kantor; dan

c. menginventarisir dan menyimpan peralatan Sekretariat Lantamal I dengan

baik.

6. Caraka

Adalah pembantu Paur TU di dalam urusan pelayanan dan kebersihan di

ruangan rapat dan ruangan Sekretariat Lantamal I. Caraka dalam tugasnya

bertanggung jawab kepada Paur TU. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. membersihkan ruangan kerja sebelum/sehabis kerja;


54

b. mengantarkan surat di dalam intern Mako Lantamal I; dan

c. menjaga kebersihan lingkungan kerja Sekretariat dan ruangan rapat.

7. Kepala Urusan Tata Minu (Kaur Tata Minu)

Adalah Pembantu Kepala Sekretariat di bidang pengadministrasian tulisan

dinas yang dalam tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Sekretariat. Tugas

dan tanggung jawabnya:

a. melaksanakan registrasi, distribusi surat dan tulisan seketariat lantamal I

yang keluar;

b. menyusun redaksi surat dan tulisan dinas untuk korespondensi Pimpinan

Lantamal I;

c. menyelenggarakan kegiatan-kegiatan administrasi surat telegram; dan

d. mengajukan pertimbangan dan saran kepada Kepala Sekretariat,

khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya.

8. Arsiparis Mahir

Adalah pembantu Kaur Tata Minu dibidang pembinaan dan

pendinamisasian kearsipan di lingkungan seketariat Lantamal I, yang dalam tugas

kewajibannya bertanggung jawab kepada Kepala urusanTata Minu Sekretariat

Lantamal I. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. melaksanakan pencatatan Arsip Sekretariat Lantamal I;

b. melaksanakan tugas-tugas penilaian dan pelaksanaan kearsipan Lantamal

I;

c. menerima penyaluran Arsip dari Satker Lantamal I;

d. memelihara, menyelamatkan dan mengamankan Arsip Lantamal I;


55

e. menyajikan Arsip Lantamal I pada waktunya;

f. menyusutkan/memusnahkan Arsip Sekretariat Lantamal I; dan

g. mengajukan saran dan pertimbangan kepada Paur Tata Minu Sekretariat

Lantamal I khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang

tugasnya.

9. Urusan Agenda Rahasia dan Biasa (Ur Agenda Rahasia dan Biasa)

Adalah pembantu Paur Agenda/Arsip dalam bidang pengagendaan surat

naskah dengan klasifikasi “Rahasia”; dan “Biasa”. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. mencatat surat-surat masuk menurut jenisnya ke dalam buku agenda

surat masuk;

b. memberi lembar disposisi/baju surat pada surat masuk yang dialamatkan

ke Lantamal I (Komandan/Wadan Lantamal I);

c. meneruskan surat, surat telegram maupun berupa naskah yang telah

diagendakan dan diajukan kepada Kaset;

d. menyerahkan/meneruskan surat masuk yang telah diberikan disposisi

Pimpinan;

e. mengarsipkan/menfilekan menurutjenis/klasifikasinya tanggal/bulan/

tahun; dan

f. bertanggung jawab atas kebersihan dan terpeliharanya surat-surat maupun

buku-buku Agenda.

10. Urusan Pengelolahan Peraturan (Ur Lahtur)

Adalah pembantu Paur Agenda/Arsip yang bertugas melaksanakan

pengelolahan dan penelitian konsep tulisan dinas yang bersifat mengatur, yang
56

dalam tugasnya bertanggung jawab kepada Paur Agenda/Arsip. Tugas dan

tanggung jawabnya:

a. menuangkan dan meneliti konsep Tulisan Dinas bersifat mengatur

kedalam bentuk Tulisan Dinas Yang berlaku;

b. mengolah dan meneliti redaksi konsep Tulisan Dinas bersifat mengatur

yang akan diajukan kepada Danlantamal I;

c. mencatat semua tulisan dinas bersifat mengatur yang akan diajukan

kepada Danlantamal I; dan

d. mengajukan pertimbangan dan saran kepada Paur Agenda/Arsip

khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya.

11. Urusan Dokumen Peraturan (Ur Doktur)

Adalah pembantu Perwira Urusan Agenda/Arsip yang bertugas mencatat

dan menyimpan dokumen, peraturan menurut klasifikasinya dalam melaksanakan

tugasnya bertanggung jawab kepada Perwira Urusan Agenda/Arsip. Tugas dan

tanggung jawabnya:

a. mencatat dokumen peraturan yang masuk menurut klasifikasinya;

b. memberi lembar disposisi/baju surat pada dokumen peraturan yang

masuk sesuai dengan klasifikasinya;

c. meneruskan dokumen peraturan yang telah diagendakan kepada Kaset;

d. menyerahkan/meneruskan dokumen peraturan yang telah diberikan

disposisi/paraf Kaset kepada pimpinan; dan

e. bertanggung jawab atas kebersihan dan terpeliharanya dokumen

peraturan.
57

12. Perwira Urusan Tata Naskah (Paur Takah)

Adalah Perwira Urusan Tata Naskah yang bertugas melaksanakan

peredaran tulisan dinas dengan sistem tata naskah yang dalam tugasnya

bertanggung jawab kepada Kepala Urusan Tata Minu. Tugas dan tanggung

jawabnya:

a. melaksanakan kegiatan Administrasi takah di dalam memelihara dan

menyusun semua tulisan dinas mengenai masalah tertentu dari suatu

persoalan secara kronologis;

b. mengawasi serta mengendalikan peredaran takah yang masuk dan

keluar Sekretariat Lantamal I;

c. menginventarisir takah-takah yang sudah tidak aktif lagi untuk

diarsipkan;

d. membuat laporan berkala atas pelaksanaan tugas pokoknya; dan

e. memelihara dan menyimpan berkas-berkas takah secara sistematis

sehingga mudah untuk diajukan kembali bila sewaktu-waktu diperlukan.

13. Urusan Verbal (Ur Verbal)

Adalah pembantu Paur Takah, yang dalam tugas kewajibannya bertanggung

jawab kepada Perwira Urusan Tata Takah. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. mencatat surat/tulisan dinas yang telah ditanda tangani kedalam buku

verbal menurut klasifikasinya;

b. memberi nomor surat/tulisan dinas menurut klasifikasinya dan mengambil

arsipnya untuk disimpan menurut klasifikasinya; dan


58

c. meneruskan surat/tulisan dinas ke satker/konseptornya untuk di teruskan

atau diperbanyak.

14. Arsiparis Terampil

Adalah pembantu Perwira Urusan Tata Naskah dalam bidang kearsipan dan

pendataan, dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab

kepada Perwira Urusan Tata Naskah. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. mengembangkan system kearsipan yang tepat sesuai dengan corak,

warna, bentuk dan sistem administrasi yang dikembangkan pada suatu

instansi;

b. mengolah info secara profesional untuk menetapkan klasifikasi info untuk

menjamin pertanggungjawaban nasional secara efesien;

c. merancang suatu sistem layanan/penggunaan arsip untuk berbagai

kepentingan secara aman, tepat sasaran, tepat guna dan waktu; dan

d. melaksanakan kegiatan kearsipan.

15. Kepala Urusan Arsip (Kaur Arsip)

Adalah pembantu Kaset Lantamal I di bidang pembinaan dan

pendinamisasian kearsipan di lingkungan Lantamal I, yang dalam tugas

kewajibannya bertanggung jawab kepada Kepala Sekretariat Lantamal I. Tugas dan

tanggung jawabnya:

a. melaksanakan pencatatan arsip Sekretariat Lantamal I;

b. melaksanakan penilaian dan penataan kearsipan Lantamal I;

c. menerima penyaluran arsip dari Satker Lantamal I;

d. memelihara, menyelamatkan dan mengamankan arsip Lantamal I;


59

e. menyajikan arsip Lantamal I pada waktunya;

f. menyusutkan/memusnahkan arsip Sekretariat Lantamal I; dan

g. mengajukan saran dan pertimbangan kepada Kaset Lantamal I khususnya

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya.

16. Arsiparis Mahir

Adalah pembantu Kepala Urusan Arsip yang bertugas menerima,

mengumpulkan dan mengklasifikasikan arsip serta mengkaji dan menyusun arsip

sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk tercapainya sasaran sesuai yang

diharapkan. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. menerima dan memeriksa bahan dan data arsip sesuai prosedu sebagai

bahan kajian dalam rangka menyusun tata nila arsip;

b. mengumpulkan dan mengklasifikasikan bahan dan data arsip sesuai

spesifikasi dan prosedur untuk memudahkan apabila diperlukan;

c. mempelajari dan mengkaji karakteristik, spesifikasi dan hal-hal yang

terkait dengan arsip sesuai dengan prosedur dalam rangka penyusunan

kearsipan;

d. menyusun konsep penyusunan tata nilai arsip dengan pejabat yang

berwenang dan terkait sesuai prosedur untuk kesempurnaan penyusunan;

dan

e. menyusun kembali tata nilai arsip berdasarkan hasil diskusi sesuai dengan

prosedur untuk kelancaran dan optimalisasi penyusunan obyek kerja.


60

17. Urusan Tata Nilai (Ur Tata Nilai)

Adalah pembantu Perwira Urusan Tata Nilai Arsip yang bertugas

menerima, mengumpulkan dan mengklasifikasikan arsip serta mengkaji dan

menyusun arsip sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk tercapainya

sasaran sesuai yang diharapkan oleh pimpinan. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. menerima dan memeriksa bahan dan data arsip sesuai prosedur sebagai

bahan kajian dalam rangka menyusun tata nilai;

b. mengumpulkan dan mengklasifikasikan bahan dan data arsip sesuai

klasifikasi dan prosedur untuk memudahkan apabila diperlukan;

c. mempelajari dan mengkaji karakteristik, spesifikasi dan hal-hal yang

terkait dengan arsip sesuai dengan prosedur dalam rangka penyusunan

kearsipan;

d. menyusun konsep penyusunan Tata Nilai arsip dengan pejabat yang

berwenang dan terkait sesuai prosedur untuk kesempurnaan penyusunan

Tata Nilai Arsip;

e. menyusun kembali Tata Nilai Arsip berdasarkan hasil diskusi sesuai

dengan prosedur untuk kelancaran dan optimalisasi penyusunan obyek

kerja;

f. mengevaluasi proses penyusunan tata nilai arsip sesuai prosedur

sebagai bahan perbaikan dan kesempurnaan tercapainya sasaran;

g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas sesuai dengan prosedur yang

berlangsung sebagai bahan evaluasi dan pertanggungjawaban; dan


61

h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan pimpinan baik

tertulis maupun lisan.

18. Urusan Pos Militer (Ur Posmil)

Adalah pembantu Perwira Urusan Tata Nilai Arsip yang merupakan unsur

pelayanan Sekretariat yang bertugas menyelenggarakan pengiriman tulisan dinas

dan barang ukuran melalui pos militer maupun pos umum, yang dalam tugas

kewajibannya bertanggung jawab kepada Perwira Urusan Tata Nilai/Arsip. Tugas

dan tanggung jawabnya:

a. menyelenggarakan dan mengatur arus pengiriman surat/barang

kiriman melalui Pos Militer;

b. menyalurkan benda-benda pos dan materai;

c. menyalurkan surat/barang kiriman kantor pos dari/ke Kotama TNI

Angkatan Laut kantor pos besar di Jakarta;

d. mengkoordinir para kurir/caraka pos lingkungan pendira/kotama TNI

Angkatan laut di Jakarta; dan

e. Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Perwira Urusan Tata Nilai

Arsip khususnya yang berhubungan dengan bidang tugas.

19. Urusan Ekspedisi Pos Militer (Ur Ekspedisi Posmil)

Adalah pembantu Perwira Urusan Tata Nilai Arsip yang merupakan unsur

pelayanan Sekretariat yang bertugas menyelenggarakan pengiriman tulisan dinas

dan barang ukuran melalui pos militer maupun pos umum, yang dalam tugas

kewajibannya bertanggung jawab kepada Perwira Urusan Tata Nilai Arsip. Tugas

dan tanggung jawabnya:


62

a. mengirim/menyalurkan surat/barang ke perwakilan Sekretariat di kantor

pos besar Jakarta, biro titipan swasta/kilat dan dialamat sesuai derajat dan

jenisnya;

b. mengambil dan membawa surat/barang dari kantor pos besar Jakarta ke

posmil Sekretariat untuk diteruskan ketujuan (posmil Kotama/Pendirat);

c. mensortir, meneliti dan memilah-milah surat/barang yang diterima dari

kantor pos besar Jakarta dan dari posmil ke dalam rak surat masing-

masing Satker sesuai dengan tujuan; dan

d. menerima dan memproses surat-surat dari satker/pendirat/Kotama TNI

Angkatan Laut untuk disalurkan ke tujuan melalui kantor pos besar

Jakarta.

20. Perwira Urusan Pustaka (Paur Pustaka)

Adalah pembantu Kepala Sekretariat di bidang perpustakaan di lingkungan

Lantamal I dan dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala

Sekretariat Lantamal I. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. merencanakan pengadaan buku, majalah dan surat kabar tentang ilmu

pengetahuan umum maupun pembinaan mental bagi personil Lantamal I;

b. merencanakan sistem administrasi pada perpustakaan Lantamal I;

c. mengelola ruang/tempat baca perpustakaan Lantamal I;

d. meneruskan pengelolaan perpustakaan dimulai dari kesejarahan awal

berdirinya Lantamal I;

e. menilai surat-surat yang dikeluarkan oleh Lantamal I yang mempunyai

nilai pustaka;
63

f. menyusun data-data bahan penulisan tentang perpustakaan Lantamal;

dan

g. dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh Urusan Pelayan Pustaka dan

Urusan Perawatan Pustaka.

21. Urusan Pelayanan Pustaka (Ur Yan Pustaka)

Adalah pembantu Kepala Urusan Pustaka dibidang pelayanan perpustakaan

dilingkungan Lantamal I, dan bertanggung jawab kepada Kepala urusan pustaka.

Tugas dan tanggung jawabnya:

a. memberikan pelayanan kepada anggota/personel Lantamal I yang

memerlukan buku/majalah/surat kabar bacaan untuk dibaca diruang baca

atau dipinjam;

b. membuat katalogus/daftar judul buku/majalah/surat kabar dan

dikelompokkan menurut jenis dan isinya;

c. melaksanakan pelayanan terhadap buku/majalah/surat kabar dengan cara

penyusunan penyimpanan dan pengaturannya;

d. memberikan pelayanan informasi bahan perpustakaan kepada

anggota/personel Lantamal I; dan

e. menyelenggarakan pelaksanaan pelayanan khususnya di lingkungan

Lantamal I.

22. Urusan Perawatan Pustaka (Ur Wat Pustaka)

Adalah pembantu Perwira Urusan Pustaka di bidang perawatan

perpustakaan di lingkungan Lantamal I, berkewajiban bertanggung jawab kepada

Perwira urusan pustaka. Tugas dan tanggung jawabnya:


64

a. Memberikan perawatan kepada anggota/personel Lantamal I yang

memerlukan buku/majalah/surat kabar bacaan untuk dibaca di ruang baca

atau dipinjam;

b. Membuat katalogus/daftar judul buku/majalah/surat kabar dan

dikelompokan menurut jenis dan isinya;

c. Melaksanakan perawatan terhadap buku/majalah/surat kabar dengan cara

penyusunan penyimpanan dan pengaturannya;

d. Memberikan perawatan informasi bahan perpustakaan kepada anggota/

personel Lantamal I; dan

e. Menyelenggarakan pelaksanaan perawatan khususnya di lingkungan

Lantamal I.

23. Pabungkol

Adalah Pembantu Kepala Sekretariat Lantamal I yang bertugas sebagai

penghubung tamu-tamu Komandan/Wadan, yang tugas kewajibannya bertanggung

jawab kepada Kepala Sekretariat Lantamal I. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. menyiapkan acara protokoler dan koordinasi dengan pejabat terkait

dalam rangka kunjungan tamu-tamu Komandan/Wadan Lantamal I;

b. membantu terselenggaranya acara protokoler dan koordinasi dengan

pejabat terkait untuk pelaksanaan upacara/rapat di Lantamal I;

c. mengajukan pertimbangan dan saran kepada Kepala Sekretariat Lantamal

I khususnya yang berhubungan dengan bidang tugasnya; dan

d. menyiapkan dan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka

kunjungan Kapal Perang Asing yang singgah di jajaran Lantamal I.


65

24. Urusan Protokol (Ur Protokol)

Adalah pembantu Pabungkol dalam kegiatan Protokoler lingkungan

Lantamal I yang dalam tugasnya bertanggung jawab kepada Pabungkol. Tugas dan

tanggung jawabnya:

a. Melaksanakan korespondensi pribadi Danlantamal I dan menyiapkan

bahan-bahan yang diperlukan dalam tugas sehari-hari;

b. Menghubungi dan mengatur acara protokoler Komandan/Wadan

Lantamal I;

c. Melaksanakan pengamanan dan pengawalan pribadi dan keluarga

Komandan Lantamal I;

d. mengatur segala kebutuhan rumah tangga Dan/Wadan Lantamal I; dan

e. mengajukan pertimbangan dan saran kepada Pabungkol, khususnya

mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bidang tugasnya.

25. Staf Administrasi Danlantamal (Smin Danlantamal I)

Staf Administrasi Danlantamal I bertugas sebagai pelaksana administrasi

suratsurat, undangan, fax dan sebagainya baik dari tamu dan satker yang akan

diteruskan ke Komandan/Wadan Lantamal I. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. menyusun kegiatan Komandan/Wadan Lantamal I;

b. mengkoordinasikan acara Komandan/Wadan Lantamal I dengan pejabat

terkait;

c. membantu Pabungkol terselenggaranya acara protokoler dan pelaksanaan

upacara/rapat di Lantamal I;
66

d. mengkoordinasikan bahan yang akan dibawa rapat Dan/Wadan Lantamal;

dan

e. menyelesaikan bahan yang akan dibawa rapat Dan/Wadan Lantamal I.

26. Urusan Agenda (Ur Agenda)

Adalah pembantu Staf Administrasi dalam bidang pengagendaan surat dan

undangan. Urusan Agenda berada di bawah Staf Administrasi, dalam melaksanakan

tugasnya bertanggung jawab kepada Staf Administrasi. Tugas dan tanggung

jawabnya:

a. mencatat surat-surat masuk menurut jenisnya kedalam buku agenda surat

masuk;

b. mengatur segala kebutuhan pengagendaan surat-surat, undangan dan

sebagainya;

c. meneruskan surat-surat, agenda, fax dan sebagainya yang telah

diagendaankan ke Staf Administrasi;

d. menerima dan meneruskan kembali surat-surat, agenda, fax dan

sebagainya yang telah di disposisi oleh Komandan/Wadan Lantamal I;

dan

e. mengajukan pertimbangan dan saran kepada Staf Administrasi

Danlantamal khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

tugasnya.

27. Caraka Komamdan 1 dan 2

Adalah pembantu Staf Administrasi dalam bidang pelayanan kedinasan

Komandan Lantamal I. Caraka Komandan/Wadan Lantamal I di bawah


67

pengendalian Staf Administrasi, yang dalam tugasnya bertanggung jawab kepada

Komandan/Wadan Lantamal I. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. mencatat semua surat masuk/keluar ruang Komandan/Wadan Lantamal I

, mencatat semua Perwira yang akan ronda masuk/keluar, selalu siap sedia

mengerjakan perintah Komandan/Wadan Lantamal I;

b. mengantar surat-surat dari Kepala Sekretariat kepada Komandan/Wadan

dan sebaliknya;

c. melaporkan kepada Komandan/Wadan Lantamal I setiap tamu yang

akan bertemu/menghadap Komandan/Wadan Lantamal I; dan

d. bertanggung jawab agar suasana sekitar kantor Komandan/Wadan

Lantamal I selalu dalam keadaan tenang, aman, dan bersih.

28. ADC Danlantamal I

Adalah pembantu Pabungkol, yang dalam tugasnya bertanggung jawab

kepada Pabungkol. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. mengkoordinasikan dengan instansi terkait yang akan dikunjungi

KomandanLantamal I;

b. mengatur pelaksanaan jadwal kegiatan Komandan Lantamal I dan

c. pengawalan serta pengamanan;

d. menempatkan sebagai pengawal Komandan Lantamal dalam perjalanan

dinas atas perintah;

e. koordinasi dengan pejabat terkait untuk kebutuhan upacara, apabila

f. Komandan Lantamal I selaku Irup; dan

g. melaksanakan tugas lain sesuai perintah Komandan Lantamal.


68

29. Pengemudi 1 dan 2

Adalah pembantu Perwira Sekretariat Administrasi dalam bidang pelayanan

kedinasan Komandan dan Wadan Lantamal I. Pengemudi di bawah Sekretariat

Administrasi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Perwira

Sekretariat Administrasi. Tugas dan tanggung jawabnya:

a. mengusahakan dan menyiapkan diri sebagai pengemudi khususnya

melayani Komandan dan Wadan Lantamal I;

b. berusaha terampil dan cekatan sebagai pengemudi, dalam mencapai

kecepatan dan keselamatan;

c. melaksanakan kebersihan dan kesiapan kendaraan Komandan dan

Wadan Lantamal I untuk sewaktu-waktu siap dipakai, disamping sebagai

pengemudi Komandan dan Wadan Lantamal I;

d. melaksanakan kegiatan dan menjaga kerahasiaan tugas, demi lancarnya

pemakaian kendaraan Komandan dan Wadan Lantamal I; dan

e. menguasai dan mengetahui tempat-tempat yang akan dituju oleh

Komandan dan Wadan Lantamal I.

Kondisi Objek Penelitian

Untuk dapat meningkatkan Kinerja personelnya, yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Kebijakan pemberian insentif

Berdasarkan pada peraturan pemerintah, gaji tersebut dari beberapa komponen

yaitu:

a. Gaji pokok
69

b. Sumbangan biaya hidup

c. Tunjangan isteri, yang hanya diberikan kepada satu isteri

d. Uang maka

e. Tunjangan hari raya [THR]

f. Tunjangan kesehatan

2. Program pendidikan dan pelatihan

Program pendidikan dan latihan diadakan Sekretariat Lantamal I Belawan,

Bermanfaat bagi personel untuk menambah pengetahuan, kemampuan dan

kerterampilan, juga menjadi salah satu persyaratan untuk menduduki jabatan

atau kenaikan pangkat. Oleh sebab itu, diperlukan perngaturan yang baik

dalam usaha pendidikan dan latiha, sehingga mampu merangsang karyawan

untuk bersaing dalam meningkatkan Kinerja mereka.

3. Kenaikan gaji

Sekretariat Lantamal I Belawan Belawan menggunakan jenis motivasi positif

yang merangsang para personel untuk menjalankan pekerjaan dengan baik,

yaitu dengan cara memberikan reward yang mungkin berwujud tambahan uang

atau penghargaan lainnya.

4. Asuransi

Untuk menciptakan rasa aman para personel bekerja, Sekretariat Lantamal I

Belawan melaksanakan program asuransi kesehatan. Program ini diberikan

agar para personel merasa terjamin hidupnya dan bekerja dengan baik dalam

usaha tercapainya tujuan instansi.


70

5. Promosi

Promosi jabatan merupakan dambaan bagi setiap para karyawan yang bekerja

pada suatu perusahaan, karena dengan promosi akan diikuti oleh tugas,

tanggungjawab dan wewenang yang lebih tinggi lagi dari jabatan yang

sebelumnya. Promosi yang diberikan juga akan diikuti oleh pendapatan yang

semakin tinggi pula. Promosi merupakan bukti pengakuan terhadap prestasi

personel Sekretariat Lantamal I Belawan.

6. Jaminan hari tua

Untuk memupuk semangat dan gairah kerja para personel, mereka harus

mempunyai perasaan aman terhadap masa depan profesinya. Untuk

menciptakan rasa aman menghadapi masa tua, Sekretariat Lantamal I Belawan

memberikan jaminan hari tua kepada persenel yang pension di kemudian hari,

yang dapat berupa dana pension.

Karaktreristik Objek Penelitian Responden

4.4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia pada Satuan Kerja Set Lantamal I

dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4. 1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

No Usia (Tahun) Frekuensi Persentase (%)

1. 26 - 30 3 9,38
2. 31 – 35 6 18,75
3. 36 – 40 4 12,50
4. 41 – 45 11 35,37
71

5. 46 - 50 8 25
Jumlah 32 100
Sumber: Data diolah (2022)

Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan usia, menunjukkan

bahwa responden paling dominan adalah yang berusia 41 sampai 45 tahun yang

berjumlah 11 personel (35,37%). Selanjutnya usia responden yang berusia 46

sampai 50 tahun berjumlah 8 personel (25%), serta diikuti usia responden 31 sampai

35 tahun berjumlah 6 personel (18,75%), usia 36 sampai 40 berjumlah 4 personel

(12,50%), dan usia 26 sampai 30 berjumlah 3 personel (9,38%).

4.4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasakan jenis kelamin pada Satuan Kerja Set

Lantamal I dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4. 2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1. Pria 22 68,75
2. Wanita 10 31,25
Jumlah 32 100%
Sumber: Data diolah (2022)

Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin,

menunjukkan bahwa jenis kelamin pria berjumlah 22 personel (68,75%) lebih

banyak dari pada jenis kelamin wanita yang berjumlah 10 personel (31,25%).

4.4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan jenjang pada Satuan Kerja Set

Lantamal I dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini:


72

Tabel 4. 3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Jumlah
No Jenjang Pendidikan Persentase (%)
(Personel)

1. Strata 3 (S-3) - -
2. Strata 2 (S-2) 2 6,25
3. Strata 1 (S-1) 8 25
4. Diploma 3 (D-3) - -
5. Diploma 1 (D-1) - -
6. SMA/SMK 22 68,75
Jumlah 32 100
Sumber: Data diolah (2022)

Hasil Penelitian karakteristik responden berdasarkan jenjang pendidikan

untuk Strata 3 (S-3) berjumlah - personel (0%), Strata 2 (S-2) berjumlah 2 personel

(56,25%), untuk Strata 1 (S-1) berjumlah 8 personel (25%), dan Diploma 3 (D-3)

berjumlah - personel (0%) Diploma 1 (D-1) berjumlah - personel (0%), dan yang

terakhir SMA/SMK berjumlah 22 personel (68,75%).

4.4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan jabatan

Karakteristik Responden Berdasarkan jabatan pada Satuan Kerja Set

Lantamal I dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4. 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan

Persentase
No Jabatan Jumlah (Personel)
(%)
1. Kaset 1 3,125
2. Kaur 2 6,25
3. Paur 4 12,5
4. Ur 18 56,25
5. Arsiparis 2 6,25
6. Caraka 2 6,25
7. ADC 1 3,125
73

8. Driver 2 6,25
Jumlah 32Personel 100
Sumber: Data diolah (2022)

Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan jabatan, pada Kaset

berjumlah 1 personel (3,25%), Kaur berjumlah 2 personel (6,25%), Paur berjumlah

4 personel (6,25%), Ur berjumlah 18 personel (56,25%), Arsiparis berjumlah 2

personel (6,25%), Caraka berjumlah 2 personel (6,25%), ADC berjumlah 1

personel (3,25%) dan Driver berjumlah 2 personel (6,25%).

4.4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pangkat/Golongan

Karakteristik Responden Berdasarkan pangkat/golongan pada Satuan Kerja

Set Lantamal I dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4. 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan

Persentase
No Pangkat/Golongan Jumlah (Personel)
(%)
1. Mayor s.d Kolonel 1 3,125
2. Letda s.d Kapten 1 3,125
3. Serda s.d Peltu 10 31,25
4. Kld s.d Kopka 9 28,125
5. III/A s.d III/D 8 25
6. II/A s.d II/D 3 9,375
7. I/A s.d I/D - -
Jumlah 32 Personel 100
Sumber: Data diolah (2022)

Hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan pangkat/golongan,

pada Mayor sampai dengan Kolenel (Perwira Menengah) berjumlah 1 personel

(3,125%), Letda sampai dengan Kapten (Perwira Pertama) berjumlah 1 personel

(3,125%), Serda sampai dengan Peltu (Bintara) berjumlah 10 personel (31,25%),

Kld sampai dengan Kopka berjumlah 9 personel (28,125%), Golongan III/A sampai
74

dengan III/D berjumlah 8 personel (25%), Golongan II/A sampai dengan II/D

berjumlah 3 personel (9,375%), dan Golongan I/A sampai dengan I/D berjumlah

nihil (0%).
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Komunikasi Kerja dan

Pendidikan terhadap Kinerja Personel. Objek perusahaan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Personel pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I.

5.1.1 Analisis Statistik Deskriptif

Metode deskriptif memberikan gambaran mengenai nilai minimum, nilai

maksimum, nilai rata-rata (mean), serta standar deviasi data yang digunakan salam

penelitian. Dimana komponen-komponen statistik deskriptif dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1. Nilai rata-rata (mean) adalah jumlah seluruh angka pada data yang dibagi

dengan jumlah data yang ada.

2. Standar deviasi adalah nilai simpangan baku. Semakin kecil nilainya, maka

data yang digunakan mengelompok di sekitar nilai rata-rata.

Analisis statistik deskriptif ini dilakukan untuk menunjukkan data yang

digunakan dalam penelitian ini yang diharapkan dapat memberikan gambaran

tentang masalah yang diteliti serta dapat menunjukkan nilai minimum, maksimum

dan nilai rata-rata (mean) serta Standartd Deviasi dari setiap variabel yang diteliti,

baik variabel independen yaitu: Komunikasi Kerja dan Pendidikan serta variabel

dependen: Kinerja Personel.

75
76

Tabel 5. 1
Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Komunikasi 32 4.00 5.00 4.5625 .50402
Pendidikan 32 4.00 5.00 4.5625 .50402
Kinerja 32 3.00 5.00 4.6562 .48256
Valid N (listwise) 32
Sumber: Output olahan data SPSS V.20.0

Dari tabel 5.1 di atas diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah 32 Personel yang ada pada Satker Sekretariat Lantamal I.

1. Komunikasi Kerja

Komunikasi Kerja memiliki nilai minimum yaitu 4,00 nilai maksimum 5,00

dengan nilai rata-rata (mean) yaitu 4,5625 dan Standar Deviasi 0,50402

2. Pendidikan

Pendidikan memiliki nilai minimum yaitu 4,00 nilai maksimum 5,00 dengan

nilai rata-rata (mean) yaitu 4,5625 dan Standar Deviasi 0,50402

3. Kinerja

Kinerja memiliki nilai minimum 3,00 nilai maksimum 5,00 dengan nilai rata-

rata (mean) yaitu 4,6562 dan Standar Deviasi 0,48256

Pembahasan

5.2.1 Uji Validitas

Hasil pengujian validitas instrumen Variabel komunikasi kerja, pendidikan

dan Kinerja dapat dilihat Tabel berikut ini:


77

Tabel 5. 2
Hasil Uji Validitas Komunikasi Kerja (X1)

Corrected Item Total Nilai


Pernyataan (X1) Keterangan
Corelation rtabel

X1.1 0,507 0,22 Valid


X1.2 0,757 0,22 Valid
X1.3 0,739 0,22 Valid
X1.4 0,687 0,22 Valid
X1.5 0,775 0,22 Valid
Sumber: Diolah dari data SPSS, 2022

Berdasarkan Tabel 5.2 diperoleh hasil pengujian instrumental variabel

pelatihan secara keseluruhan nilai Correcred Item Total Correlation atau R hitung

yang lebih besar dari 0,222. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh

instrument pernyataan dari Komunikasi Kerja yang digunakan adalah valid dan

instrumen ini dapat digunakan dalam Komunikasi Kerja.

Tabel 5. 3
Hasil Uji Validitas Pendidikan (X2)

Corrected Item Total


Pernyataan (X1) Nilai rtabel Keterangan
Corelation

X1.1 0,537 0,22 Valid


X1.2 0,963 0,22 Valid
X1.3 0,963 0,22 Valid
X1.4 0,963 0,22 Valid
X1.5 0,963 0,22 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Output olahan data SPSS V.20.0

Berdasarkan Tabel 5.3 diperoleh hasil pengujian instrumental variabel

motivasi secara keseluruhan nilai Correcred Item Total Correlation atau R hitung

yang lebih besar dari 0,222. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh
78

instrument pernyataan dari Pendidikan yang digunakan adalah valid dan instrumen

ini dapat digunakan dalam Pendidikan.

Tabel 5. 4
Hasil Uji Validitas Kinerja Personel (Y)

Corrected Item Total


Pernyataan (X1) Nilai rtabel Keterangan
Corelation

X1.1 0,726 0,22 Valid


X1.2 0,791 0,22 Valid
X1.3 0,851 0,22 Valid
X1.4 0,733 0,22 Valid
X1.5 0,801 0,22 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Output olahan data SPSS V.20.0

Berdasarkan Tabel 5.4 diperoleh hasil pengujian instrumental variabel

Kinerja secara keseluruhan nilai Correcred Item Total Correlation atau R hitung

yang lebih besar dari 0,22. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh

instrument pernyataan dari Kinerja yang digunakan adalah valid dan instrumen ini

dapat digunakan dalam Kinerja.

5.2.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu. Menurut Ghozali (2015:56) butir kuesioner dikatakan reliabel (layak) jika

cronbach`s alpha>0,06 dan dikatakan tidak reliabel jika cronbach`s alpha<0,06,

(Ghozali, 2015:68). Pengujian reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini dengan


79

menggunakan pengukuran sekali saja (one shot) dan untuk pengujian reliabilitasnya

digunakan uji statistik Cronbach alpha>0,6. Hasil uji reliabilitas instrumen dapat

dilihat pada tabel 5.5 berikut ini:

Tabel 5. 5
Hasil Uji Reliabilitas

Conbrach
Variabel Alpha N of Item Keterangan
Komunikasi Kerja 0,831 5 Reliabel
Pendidikan 0,829 4 Reliabel
Kinerja 0,830 5 Reliabel
Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Sumber: Output olahan data SPSS V.20.0

Dari hasil olahan data pada tabel 5.5 dapat dilihat hasil perhitungan uji

reliabilitas menunjukkan Croncbach’s Alpha semua variabel lebih besar dari >

0,60, dinyatakan instrumen tersebut reliabel.

5.2.3 Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah analisis data untuk hipotesis dapat dilanjutkan

atau tidak maka akan dibutuhkan pengujian, di bawah ini penulis akan menguraikan

uji yang akan dilakukan.

5.2.3.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas data beertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

bariabel terikat dan bebas keduanya mempunyai distribusi data normal atau

mendekati normal. “Uji normalitas dapat dipenuhi bila nilai signifikan > 0,05

berarti distribusi data tidak normal.” (Ghozali, 2015:69). Berikut ini tabel 5.6 uji:
80

Tabel 5. 6
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 32
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std.
1.72030332
Deviation
Most Extreme Absolute .080
Differences Positive .069
Negative -.080
Test Statistic .080
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Diolah dari data SPSS, 2022

Pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,200 lebih besar dari tingkat signifikan 5% (0,05).

Maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

5.2.3.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikoleniaritas digunakan untuk menguji apakah didalam model

regresi terdapat korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya

tidak terjadinya korelasi antara variabel bebas. Deteksi multikoleniaritas dengan

melihat tolerance dan lawannya VIF. Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai

VIF tinggi ( VIF = 1/Tolerance) dan menunjukan adanya kolinearitas yang tinggi.

Nilai yang umum dipakai adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF

diatas 10. Tingkat kolinearitas yang dapat di toleransi 0.10 sama dengan tingkat
81

multikolinearitas 0.95. adapun hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel

5.7.

Tabel 5. 7
Hasil Uji Mulitikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
Std.
Model B Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 7.952 4.959 1.603 .120
KOMUNIKASI .429 .185 .381 2.321 .028 .970 1.031
PENDIDIKAN .290 .189 .252 1.532 .136 .970 1.031
a. Dependent Variable: KINERJA

Dari data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa syarat untuk lolos dari

uji multikolinearitas sudah terpenuhi oleh seluruh variabel bebas yang ada, yaitu

nilai tolerance Komunikasi (X1) sebesar 0,970 > 0,1 dengan VIF 1,031< 10 dan

Pendidikan (X2) sebesar 0,970 > 0,1 dengan VIF 1,031< 10. Maka dapat

disimpulkan tidak ada gejala korelasi antara variabel bebas satu dengan variabel

bebas lainnya, hal ini di ditunjukkan dari tidak adanya nilai tolerance yang lebih

rendah dari 0,1 maupun nilai VIF yang lebih tinggi dari 10

5.2.3.3 Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidak samaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lainnya. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap

maka disebut homoskedasitas, dan jika berbeda disebut Heteroskedasitas.


82

Berdasarkan hasil uji Heteroskedasitas dengan menggunakan SPSS Versi 20 dapat

dilihat pada gambar 5.1.

Gambar 5. 1
Hasil Uji Hetekedastisitas

Sumber: Output olahan data SPSS V.20.0

Pada gambar ini dapat dilihat bahwa titik menyebar merata di sekitar rangka

0, tidak membentuk suatu pola tertentu dan tidak menyatu. Jadi dapat disimpulkan

bahwa model regresi pada penelitian ini tidak mengalami permasalahan

heteroskedasitas. Dengan demikian asumsi asumsi normalitas, multikolinearitas

dan heteroskedasitas dalam model regresi dapat terpenuhi.

Hasil Pengujian Hipotesis

5.3.1 Analisis Model

Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi linear berganda dengan

tujuan untuk mengetahui ada tidak nya pengaruh variabel bebas terhadap variabel
83

terikat. Perhitungan statistik dalam penelitian ini menggunakan bantuan program

komputer SPSS 16. Berikut ini adalah hasil uji regresinya seperti pada tabel 5.8.

Tabel 5. 8
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 7.952 4.959 1.603 .120

KOMUNIKASI .429 .185 .381 2.321 .028

PENDIDIKAN .290 .189 .252 1.532 .136

a. Dependent Variable: KINERJA


Sumber: Output Pengolahan data SPSSV.20

Dari hasil tersebut apabila dituliskan kedalam persamaan regresi adalah

sebagai berikut:

Y=7,952 + 0,429 (X1) + 0,290 (X2) + e

Adapun interpestasi dari model persamaan regresi diatas adalah sebagai

berikut:

1. Pada model ini nilai konstanta yang tercantum sebesar 7,952 dapat diartikan

jika nilai variabel bebas dalam model di asumsikan nol, secara rata rata nilai

variabel diluar model tetap akan meningkatkan Kinerja sebesar 7,952 satuan.

2. Nilai besaran koefesien regresi β1 sebesar 0,429 pada penelitian ini dapat

diartikan bahwa variabel komunikasi kerja (X1) berpengaruh negatif terhadap

Kinerja (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika komunikasi kerja mengalami

peningkatan sebesar satu satuan dari variabel lain bersifat tetap, maka Kinerja

juga akan mengalami penurunan sebesar 0,429.


84

3. Nilai besaran koefesien regresi β3 sebesar 0,290 pada penelitian ini dapat

diartikan bahwa variabel pendidikan (X2) berpengaruh negatif terhadap

Kinerja (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika pendidikan mengalami

peningkatan sebesar satu satuan dari variabel lain bersifat tetap, maka Kinerja

juga akan mengalami penurunan sebesar 0,290.

5.3.2 Uji Statistik t

Untuk mengetahui apakah hipotesis benar, maka penulis akan menguraikan

uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini.

Ketentuan menerima atau menolak hipotesis tersebut menggunakan kriteria

sebagai berikut:

1. Jika -ttabel ≤ thitung ≥ ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.

2. Jika -thitungl ≤ -ttabel atau -thitung ≥ -ttabel maka H0 dtolak dan H1 diterima.

Tabel 5. 9
Uji Statistik t (Parsial)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.952 4.959 1.603 .120
KOMUNIKASI .429 .185 .381 2.321 .028
PENDIDIKAN .290 .189 .252 1.532 .136
a. Dependent Variable: KINERJA
Sumber: Output Pengolahan data SPSSV.20

Keputusan hasil analisi uji t masing-masing variabel bebas adalah sebagai

berikut:

1. Komunikasi Kerja (X1)


85

Nilai thitung untuk variabel Komunikasi Kerja (2,321) lebih besar dibandingkan

dengan ttabel (1,681) dan nilai signifikansi sebesar 0,028 lebih kecil dari alpha

0,05. Dengan demikian maka secara parsial variabel Komunikasi Kerja

berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja.

2. Pendidikan (X2)

Nilai thitung untuk variabel Pendidikan (1,532) lebih kecil dibandingkan dengan

ttabel (1,992) dan nilai signifikansi sebesar 0,136 lebih besar dari alpha 0,05.

Dengan demikian maka secara parsial variabel Pendidikan tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap Kinerja.

5.3.3 Uji Statistik F

Uji F (Keseluruhan; bersama-sama) pada konsep regresi linear adalah

pengujian mengenai apakah model regresi didapatkan benar-benar dapat diterima.

Uji simultan bertujuan untuk menguji apakah antara variabel- variabel bebas (X)

dan terikat (Y), atau setidak-tidaknya antara salah satu variabel X dengan variabel

terikat (Y), benar-benar terdapat hubungan linear.

Tabel 5. 10
Uji Statistik F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 29.226 2 14.613 4.619 .018b
Residual 91.743 29 3.164
Total 120.969 31
a. Dependent Variable: KINERJA
b. Predictors: (Constant), PENDIDIKAN, KOMUNIKASI
Sumber: Output Pengolahan data SPSSV.20
86

Berdasarkan Tabel 5.10 dapat diketahui bahwa Fhitung=4,619 dan

Ftabel=2,727. dalam hal ini Fhitung lebih besar dari Ftabel dan nilai signifikan adalah

0,018 lebih kecil dari nilai alpha 0,05. Diterimanya hipotesi alternatif menunjukkan

variabel bebas mampu menjelaskan keragaman dari variabel tarikat Kinerja (Y).

Dalam hal ini Komunikasi Kerja (X1), Pendidikan (X2) secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap Kinerja.

5.3.4 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji determinasi dilakukan untuk melihat besarnya pengaruh Komunikasi

Kerja (X1), Pendidikan (X2) signifikan terhadap Kinerja. Adapun koefisien

determinasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 5. 11 Hasil Uji R Square

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .492a .242 .189 1.77864


a. Predictors: (Constant), KOMUNIKASI, PENDIDIKAN
b. Dependent Variable: KINERJA
Sumber: Output Pengolahan data SPSSV.20

Pada tabel 5.11 tersebut diketahui bahwa besarnya angka Adjusted R square

adalah 0,189. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yang diteliti

mampu menjelaskan 18% terhadap variabel terikatnya (Kinerja) artinya

Komunikasi kerja dan pendidikan berpengaruh sebesar 18 %. Sedangkan sisanya

sebesar 82% merupakan pengaruh dari variabel bebas lain selain Komunikasi kerja

dan pendidikan yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini.


87

Hasil Pembahasan

5.4.1 Pengaruh Komunikasi Kerja Terhadap Kinerja Personel Pada Satuan

Kerja Set Lantamal I

Nilai besaran koefesien regresi β1 sebesar 0,429 pada penelitian ini dapat

diartikan bahwa variabel komunikasi kerja (X1) berpengaruh negatif terhadap

Kinerja (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika komunikasi kerja mengalami

peningkatan sebesar satu satuan dari variabel lain bersifat tetap, maka Kinerja juga

akan mengalami penurunan sebesar 0,429.

Nilai thitung untuk variabel Komunikasi Kerja (2,321) lebih besar

dibandingkan dengan ttabel (1,681) dan nilai signifikansi sebesar 0,028 lebih kecil

dari alpha 0,05. Dengan demikian maka secara parsial variabel Komunikasi Kerja

berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja.

Hal ini sejalan dengan Hasil penelitian Alam (2014) bahwa Komunikasi,

motivasi dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja

pegawai Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah.

Komunikasi sejajar merupakan indikator variabel komunikasi yang paling

dominan. Sehingga dalam penelitian ini personel memiliki kemampuan untuk

berkomunikasi dengan baik karena penyampaian informasi antar staf berjalan

dengan baik dan berhasil menciptakan suasana kerja yang harmonis dan dapat

meredam kegelisahan staf atau pegawai.


88

5.4.2 Pengaruh Pendidikan Terhadap Kinerja Personel Pada Satker Set

Lantamal I

Nilai besaran koefesien regresi β3 sebesar 0,290 pada penelitian ini dapat

diartikan bahwa variabel pendidikan (X2) berpengaruh negatif terhadap Kinerja

(Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika pendidikan mengalami peningkatan sebesar

satu satuan dari variabel lain bersifat tetap, maka Kinerja juga akan mengalami

penurunan sebesar 0,290.

Nilai thitung untuk variabel Pendidikan (1,532) lebih kecil dibandingkan

dengan ttabel (1,992) dan nilai signifikansi sebesar 0,136 lebih besar dari alpha

0,05. Dengan demikian maka secara parsial variabel Pendidikan tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap Kinerja.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maharani (2019)

menunjukkan bahwa pendidikan tidak berpengaruh terhadap Kinerja.

5.4.3 Pengaruh Komunikasi Kerja Dan Pendidikan Terhadap Kinerja

Personel Pada Satker Set Lantamal I

Hasil penelitian diketahui bahwa Fhitung=4,619 dan Ftabel=2,727. dalam hal

ini Fhitung lebih besar dari Ftabel dan nilai signifikan adalah 0,018 lebih kecil dari

nilai alpha 0,05. Diterimanya hipotesi alternatif menunjukkan variabel bebas

mampu menjelaskan keragaman dari variabel tarikat Kinerja (Y). Dalam hal ini

Komunikasi Kerja (X1), Pendidikan (X2) secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap Kinerja.
89

Tabel 5. 12
Hubungan Antara Variabel

No Variabel Independen Variabel Dependen Hubungan/Signifikansi

1. Komunikasi Kerja (X1) Kinerja Personel (Y) Positif/Signifikan

2. Pendidikan (X2) Kinerja Personel (Y) Positif/Signifikan

Komunikasi Kerja (X1) dan


3. Kinerja Personel (Y) Positif/Signifikan
Pendidikan (X2)
Sumber: Dikembangkan untuk skripsi ini (2022
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Penelitian ini menguji apakah Komunikasi Kerja dan Pendidikan memiliki

pengaruh terhadap Kinerja Personel pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I.

Penelitian ini menggunakan sampel 32 responden Personel.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan beserta hasil data

yang diteliti, maka kesimpulan yang dapat diambil, yaitu:

1. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Komunikasi Kerja berpengaruh

terhadap variabel Kinerja, karena diperoleh nilai thitung > ttabel, maka H0

diterima. Yang berarti bahwa variabel Komunikasi Kerja berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap variabel Kinerja Personel Pada Satuan Kerja

Sekretariat Lantamal I.

2. Hasil uji t menunjukkan bahwa variabel Pendidikan tidak berpengaruh

terhadap variabel Kinerja, karena diperoleh nilai thitung < ttabel. Yang berarti

bahwa variabel Pendidikan tidak berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap variabel Kinerja Personel Pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I.

3. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa Komunikasi kerja dan

pendidikan berpengaruh signifikan terhadap Kinerja, karena Fhitung > Ftabel,

maka H0 ditolak. Yang berarti bahwa variabel Komunikasi kerja dan

pendidikan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel Kinerja

Personel Pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I.

90
91

Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran baik

serta masukan pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I. Serta, bisa menjadi

refrensi bagi peneliti selanjutnya.

1. Perusahaan hendaknya meningkatkan peraturan di perusahaan tersebut agar

pegawai tetap berkualitas dalam memberikan kontribusi yang menguntungkan

bagi perusahaan dan komunikasi kerja dapat menimbulkan nilai positif bagi

perusahaan sehingga hal tersebut dapat meningkatkan Kinerja personel.

2. Diharapkan bagi peneliti berikutnya agar kiranya menambah variabel selain

Komunikasi Kerja dan pendidikan agar lebih memahami variabel-variabel

yang mempengaruhi Kinerja, seperti kemampuan kerja, komitmen, semangat

kerja, karakteristik pekerjaan dan lain-lain.


DAFTAR PUSTAKA

Alam, S. (2014). Pengaruh Komunikasi, Motivasi, Dan Disiplin Kerja Terhadap


Kinerja Pegawai Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. E-Journal
Katalogis, 2(1), 135-145.
Ahmadi, Abudan Nur Uhbiyati.Ilmu Pendidikan. cet ke-2. Jakarta:Rineka Cipta.
2003.
Ardiansyah, Okta (2016). Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan
dengan Dimediasi oleh Kepuasan Kerja (Studi Pada Bagian Produksi Pabrik
Kertas PT. Setia Kawan Makmur Sejahtera Tulungagung). Pasca Sarjana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No.1,
Januari 2016. Universitas Brawijaya.
Ayuk Wahdanfari, “Pengaruh Latar Belakang Pendidikan dan Pengalaman
Terhadap Etos Kerja Karyawan Bank BNI Kantor Cabang Kediri (Skripsi-
-IAIN Tulungagung, 2014)
Bismala, L., Arianty, N., & Farida, T. (2015). Perilaku Organisasi. Medan: Umsu
Press.
Bangun Wilson, Manajemen Sumber Daya Manusia (Jakarta: Erlangga, 2012)
Citra Rahayu, “Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kompetensi …
jjjjjjjjjjm Karyawan PT Antam Pomalaa” (Skripsi—Universitas Halu
Oleo, Kendari, 2017)
Dewi, S. (2016). Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Cv Andi Offset.
Kaswan. (2013). Pelatihan Dan Pengembangan Untuk Meningkatkan Kinerja
SDM. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori Dan Praktik). Jakarta:
Rajawali Pers.
Maharani, Hairunnisa (2019). PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri
KC Bandar Jaya Lampung Tengah) PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA
ISLAM NEGERI (IAIN)
Mangkunegara, A. P. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Mangkunegara, Anwar. 2011. Manajement sumber daya manusia perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

92
93

Mangkunegara, A. P., & Agustine, R. (2016). Effect of Training, Motivation and


Work Environment on Physician's Performance. Academic Journal of
Interdisciplinary Studies MCSER Publishing, 5 (1), 173-188.
Mangkunegara, A. P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan
Cetakan Kesebelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nawawi, I. U. (2013). Pengaruh Komunikasi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan di PT PLN (Persero) Unit Pelayanan dan Jaringan Padalarang
Kabupaten Bandung Barat. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Narsoyo Reksoatmodjo, Tedjo. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan. cet ke-1. Bandung:Refika Aditama. 2010.
Nurjaman, Kadar. Manajemen Personalia. cet ke-1. Bandung:Pustaka Setia. 2014.
Noor, J. (2013). Penelitian Ilmu Manajemen Cetakan Pertama. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group
Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani (2014), Manajemen Sumber Daya Manusia
Untuk Perusahaan, Ed. 3. Jakarta: PT Rajawali press.
Rivai, V., & Sagala, E. J. (2013). Manajemen SDM Untuk Perusahaan Dari Teori
Ke Praktek. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sinambela, L. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Membangun Tim
Kerja Yang Solid Untuk Meningkatkan Kinerja. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Siswadi, Y. (2016). Pengaruh Pelatihan Dan Disiplin Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada PT jasa Marga Cabang (Belmera) Medan. Jurnal Ilmiah
Manajemen Dan Bisnis, 17 (01), 123- 137.
Suartana, P. E., Bagia, I. W., & Suwendra, I. W. (2016). Analisis Dampak Pelatihan
Terhadap Kinerja Karyawan. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan
Ganesha Jurusan Manajemen, 4
Suwardi. (2010). Pengaruh Komunikasi, Kedisiplinan, Dan Tanggung Jawab
Terhadap Kinerja Pegawai Di Upt Dinas Pendidikan Polokarto Sukoharjo.
Jurnal Manajemen Sumberdaya Manusia, 4(2), 99-108.
Sutrisno, Edy. Manajemen Sumber Daya Manusia, cet ke-1, Jakarta: Kencana.
2009.
Sugiono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
……….. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

Lampiran 1
Populasi dan Sampel

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

No. Jabatan Populasi Dan Sampel Penelitian


1. Kaset 1
2. Kaur 2
3. Paur 4
4. Ur 18
5. Arsiparis 2
6. Caraka 2
7. ADC 1
8. Driver 2
Jumlah 42 Personel
Sumber: Satuan Kerja Set Lantamal I
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

Lampiran 2
Angket Kuesioner

Lembar Kuesioner

Pengaruh Komunikasi Kerja Dan Pendidikan Terhadap Kinerja Personel


Pada Satuan Kerja Sekretariat Lantamal I

Dengan Hormat, Bapak/ Ibu/ Saudara sekalian.


Bersama ini saya mahasiswa:
Nama : Hastuti
NPM : 18010058
Program Studi : Manajemen

Guna menyusun skripsi dalam rangka memenuhi syarat untuk dapat menyelesaikan
program pendidikan S1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan,
diperlukan data-data dan infromasi yang mendukung kelancaran penelitian ini.
Demi tercapainya tujuan penelitian ini, maka penyusun memohon kesediaan dari
Bapak/ Ibu/ Saudara untuk membantu mengisi kuesioner atau daftar pertanyaan
yang telah disediakan. Kemudian atas kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara yang telah
meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Hastuti
NPM 18010058
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

DAFTAR PERTANYAAN DAN PERNYATAAN

I. Identitas Responden
Nama (inisial) : ....................
Kelamin: Pria Wanita
Status: Menikah Belum Menikah
Usia : ............. tahun
Pendidikan: ……
Jabatan: …….
II. Petunjuk Pengisian
a. Isilah data diri Anda pada bagian identitas responden;
b. Pada bagian III, keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia
adalah:
No. Jawaban Kode
1 Sangat Tidak Setuju STS
2 Tidak Setuju TS
3 Netral N
4 Setuju S
5 Sangat Setuju SS
c. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dan atau
sesuai dengan yang Anda rasakan. Pilihlah jawaban dengan
memberikan tanda silan (X) pada kolom alternatif jawaban.

1. Kuesioner Pertanyaan Komunikasi Kerja (X1)


No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya dapat memahami pesan dan melakukan
tindakan sesuai dengan isi pesan yang
dikomunikasikan oleh Pemimpin/atasan.
2 Proses komunikasi saya, yang terjadi sehari-hari
berlangsung dalam suasana yang menyenangkan
3 Proses komunikasi saya yang terjadi saat ini
mampu mempengaruhi sikap pegawai lain dalam
bekerja.
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

4 Komunikasi yang terjadi saat ini mampu


menciptakan hubungan yang baik antar sesama
pegawai
5 Jika ada kendala dalam pekerjaan, saya selalu
meminta respon terhadap pegawai lainnya/atasan

2. Kuesioner Pertanyaan Pendidikan (X2)


No Pernyataan SS S N TS STS
1 Personel yang menjalani diklat dibimbing instruktur
yang professional dalam bidangnya
2 Setiap peserta yang mengikuti diklat sangat antusias
3 Pemberian materi yang diberikan instruktur mudah
dipahami dan dimengerti
4 Perusahaan memberikan kesempatan kepada
pegawai untuk melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggi

3. Kuesioner Pertanyaan Kinerja (X3)


No Pernyataan SS S N TS STS
1 Selalu menetapkan target dalam bekerja dapat
berdampak pada kinerja karyawan
2 Meningkatkan kinerja seseorang dapat dilihat dari
kualitas kerjanya
3 Karyawan mampu bekerjasama dengan baik sesame
rekan kerja
4 Memiliki kreativitas dalam bekerja
5 Melaksanakan tugas-tugas dengan tanggungjawab
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dapat
mempengaruhi kinerja pegawai
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

Lampiran 3
Karakteristik Objek Penelitian

I. Berdasarkan Usia

No Usia (Tahun) Frekuensi Persentase (%)

6. 26 - 30 3 9,38
7. 31 – 35 6 18,75
8. 36 – 40 4 12,50
9. 41 – 45 11 35,37
10. 46 - 50 8 25
Jumlah 32 100
Sumber: Data diolah (2022)

II. Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

1. Pria 22 68,75
2. Wanita 10 31,25
Jumlah 32 100%
Sumber: Data diolah (2022)

III. Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Jumlah
No Jenjang Pendidikan Persentase (%)
(Personel)

1. Strata 3 (S-3) - -
2. Strata 2 (S-2) 2 6,25
3. Strata 1 (S-1) 8 25
4. Diploma 3 (D-3) - -
5. Diploma 1 (D-1) - -
6. SMA/SMK 22 68,75
Jumlah 32 100
Sumber: Data diolah (2022)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

IV. Berdasarkan Jabatan


Persentase
No Jabatan Jumlah (Personel)
(%)
1. Kaset 1 3,125
2. Kaur 2 6,25
3. Paur 4 12,5
4. Ur 18 56,25
5. Arsiparis 2 6,25
6. Caraka 2 6,25
7. ADC 1 3,125
8. Driver 2 6,25
Jumlah 32Personel 100
Sumber: Data diolah (2022)

V. Berdasarkan Pangkat/Golongan
Persentase
No Pangkat/Golongan Jumlah (Personel)
(%)
1. Mayor s.d Kolonel 1 3,125
2. Letda s.d Kapten 1 3,125
3. Serda s.d Peltu 10 31,25
4. Kld s.d Kopka 9 28,125
5. III/A s.d III/D 8 25
6. II/A s.d II/D 3 9,375
7. I/A s.d I/D - -
Jumlah 32 Personel 100
Sumber: Data diolah (2022)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

Lampiran 4
Pengolahan Data

I. Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Komunikasi 32 4.00 5.00 4.5625 .50402
Pendidikan 32 4.00 5.00 4.5625 .50402
Kinerja 32 3.00 5.00 4.6562 .48256
Valid N (listwise) 32
Sumber: Output olahan data SPSS V.20.0

II. Hasil Uji Validitas Komunikasi Kerja (X1)

Corrected Item Total Nilai


Pernyataan (X1) Keterangan
Corelation rtabel

X1.1 0,507 0,22 Valid


X1.2 0,757 0,22 Valid
X1.3 0,739 0,22 Valid
X1.4 0,687 0,22 Valid
X1.5 0,775 0,22 Valid
Sumber: Diolah dari data SPSS, 2022

III. Hasil Uji Validitas Pendidikan (X2)

Corrected Item Total


Pernyataan (X1) Nilai rtabel Keterangan
Corelation

X1.1 0,537 0,22 Valid


X1.2 0,963 0,22 Valid
X1.3 0,963 0,22 Valid
X1.4 0,963 0,22 Valid
X1.5 0,963 0,22 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Output olahan data SPSS V.20.0
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

IV. Hasil Uji Validitas Kinerja Personel (Y)

Corrected Item Total


Pernyataan (X1) Nilai rtabel Keterangan
Corelation

X1.1 0,726 0,22 Valid


X1.2 0,791 0,22 Valid
X1.3 0,851 0,22 Valid
X1.4 0,733 0,22 Valid
X1.5 0,801 0,22 Valid
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Output olahan data SPSS V.20.0

V. Hasil Uji Reliabilitas

Conbrach
Variabel Alpha N of Item Keterangan
Komunikasi Kerja 0,831 5 Reliabel
Pendidikan 0,829 4 Reliabel
Kinerja 0,830 5 Reliabel
Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Sumber: Output olahan data SPSS V.20.0

VI. Hasil Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 32
a,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 1.72030332
Most Extreme Differences Absolute .080
Positive .069
Negative -.080
Test Statistic .080
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Diolah dari data SPSS, 2022
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

VII. Hasil Uji Multikolinearitas


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
Std.
Model B Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 7.952 4.959 1.603 .120
KOMUNIKASI .429 .185 .381 2.321 .028 .970 1.031
PENDIDIKAN .290 .189 .252 1.532 .136 .970 1.031
a. Dependent Variable: KINERJA
Sumber: Output olahan data SPSS V.20.0

VIII. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Output olahan data SPSS V.20.0


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

Lampiran 5
Tabel Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.952 4.959 1.603 .120
KOMUNIKASI .429 .185 .381 2.321 .028
PENDIDIKAN .290 .189 .252 1.532 .136
a. Dependent Variable: KINERJA
Sumber: Output olahan data SPSS V.20.0
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

Lampiran 6
Tabel Hasil Uji t (Parsial)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.952 4.959 1.603 .120
KOMUNIKASI .429 .185 .381 2.321 .028
PENDIDIKAN .290 .189 .252 1.532 .136
a. Dependent Variable: KINERJA
Sumber: Output olahan data SPSS V.20.0
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

Lampiran 7
Tabel Hasil Uji F (Simultan)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 29.226 2 14.613 4.619 .018b
Residual 91.743 29 3.164
Total 120.969 31
a. Dependent Variable: KINERJA
b. Predictors: (Constant), PENDIDIKAN, KOMUNIKASI
Sumber: Output olahan data SPSS V.20.0
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

Lampiran 8
Tabel Hasil Uji KoefIsien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .492a .242 .189 1.77864


a. Predictors: (Constant), KOMUNIKASI, PENDIDIKAN
b. Dependent Variable: KINERJA
Sumber: Output Pengolahan data SPSSV.20
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

Lampiran 9
Ringkasan Hasil Uji Yang mempengaruhi Kinerja

No Variabel Independen Variabel Dependen Hubungan/Signifikansi

1. Komunikasi Kerja (X1) Kinerja Personel (Y) Positif/Signifikan

2. Pendidikan (X2) Kinerja Personel (Y) Positif/Signifikan

Komunikasi Kerja (X1) dan


3. Kinerja Personel (Y) Positif/Signifikan
Pendidikan (X2)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

Lampiran 10
Surat Persetujuan Riset
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-AZHAR

Lampiran 11
Surat Keterangan Selesai Riset

Anda mungkin juga menyukai