Anda di halaman 1dari 122

PENGARUH STRESS KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA,TERHADAP

KINERJA KARYAWAN
(Studi kasus pada pegawai Kantor Sriwijaya Air Cengkareng Banten)

Skripsi ini dibuat untuk memperoleh gelar sarjana

Disusun Oleh:

Andre Firmansyah 11150810000013

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020 M
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi
Nama : Andre Firmansyah
Tempat/tanggal lahir : Jakarta, 9 Desember 1996
Agama : Islam

Alamat : Jl.Damai Rt 002/06 Jombang,Ciputat,Tangsel


Pendidikan : UIN Syarif Hidayatullah jakarta
Telepon 085711604854
Email : Andre.firman09@gmail.com

Jenjang Pendidikan
2015-Sekarang : UIN Syarif Hidayatullah jakarta
2012-2015 : SMAN 11, Tangerang Selatan

2009-2012 : MTS Soebono Mantofani, Tangerang Selatan


2003-2009 : MI Soebono Mantofani, Tangerang Selatan
2002-2003 : TK An-Nur, Tangerang Selatan

Pengalaman Organisasi

1. OSIS Mts soebono Mantofani


2. Divisi penelitian dan pengembangan HMJ Manajemen 2016-2017
3. Divisi Minat dan Bakat PMII KOMFEIS 2016-2017
4. Sekor olahraga HMJ Manajemen 2017-2018
5. Ketua Biro Seni dan Olahraga PMII KOMFEIS 2017-2018
6. Sekertaris DPD Manajemen 2017-2018
7. Kabid 1 HMJ Manajemen 2018-2019
8. Bendahara umum PMII KOMFEIS 2018-2019

vi
Pengalaman Kepanitiaan

1. Divisi perlengkapan Managemet Expo 2015


2. Koor Divisi perlengkapan MAPABA PMII KOMFEIS 2016
3. Koordinator Acara Harlah PMII KOMFEIS 2016
4. Divisi keamanan HRD goes to campus 2016
5. Ketua Raker HMJ Manajemen 2017
6. KOOR Humas PBAK 2017
7. PJ lomba Non akademik keramik 2017
8. Koor acara RTK PMII KOMFEIS 2017

Prestasi

1. Juara 1 Futsal Harlah PMII KOMFEIS Se-Ciputat 2016


2. Juara 1 Sosiologi Se-jabodetabek

vii
ABSTRAK

PENGARUH STRESS KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA,TERHADAP


KINERJA KARYAWAN
(Studi kasus pada pegawai Kantor Sriwijaya Air Cengkareng Banten)
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh
stress kerja, lingkungan kerja, terhadap kinerja karyawan Kantor Sriwijaya Air
Cengkareng Banten. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan yang
bekerja di Kantor Sriwijaya Air Cengkareng Banten. Jumlah karyawan yang
menjadi sampel penelitian ini berjumlah 109 orang. Penelitian ini berdasarkan
metode purposive sampling. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa stress kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan
tetap. Begitu lingkungan kerja yang secara signifikan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan tetap. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa hubungan antara
stress kerja dan lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan secara
simultan terhadap kinerja karyawan tetap.

Kata kunci : Stres Kerja, Lingkungan Kerja, Kinerja, Karyawan

viii
ABSTRACT

EFFECT OF WORK STRESS AND WORK ENVIRONMENT, AGAINST

EMPLOYEE PERFORMANCE

(Case study at the Sriwijaya Air Cengkareng Banten Office employee)

This study aims to find empirical evidence about the effect of work stress, work
environment, on the performance of employees of the Sriwijaya Air Cengkareng
Banten Office. Respondents in this study were employees who worked at the
Sriwijaya Air Cengkareng Banten Office. The number of employees sampled in
this study amounted to 109 people. This research is based on purposive sampling
method. Testing the hypothesis in this study using multiple regression analysis
techniques. The results showed that work stress has a significant effect on the
performance of permanent employees. Once the work environment that
significantly influences the performance of permanent employees. This study also
shows that the relationship between work stress and work environment has a
significant simultaneous effect on the performance of permanent employees.

Keywords: Work Stress, Work Environment, Performance, Employees

ix
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil „alamin,

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia yang diberikan
kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
Stres Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Sriwijaya Air”.
Shalawat serta salam yang selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar
Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya dari zaman kegelapan ke zaman
yang terang benderang seperti sekarang ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelsaikan program
Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Terselesaikannya skripsi ini tentu dengan dukungan,
bantuan, bimbingan, semangat, dan doa dari orang-orang terbaik yang ada du
sekeliling penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Maka dari itu penulis
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT,
2. Mama dan Papa, yang telah memberikan semangat serta dukungan kepada
penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Mba Maya dan Mba Gevy yang telah memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis.
4. Le Mia yang telah mendukung secara materil selama penulis menjalani
masa perkuliahan.
5. Terima kasih kepada Eka Nur Hidayati yang setia menemani penulis dari
awal perkuliahan hingga sampai saat selesai perkulihaan,yang tidak pernah
berhenti memberikan motivasi kepada penulis
6. Terimakasih kepada Prof. Dr.Amilin,
SEAk.,M.Si.,CA.,QIA.,BKP.,CRMP. selaku dekan fakultas ekonomi dan
bisnis.
7. Terimakasih kepada Bu Murdiyah Hayati S.Kom,M.M Kaprodi
Manajemen dan Bu Amalia, SE.,MSM selaku Sekprodi Manajemen yang
telah membimbing penulis selama perkuliahan
x
8. Bapak Dr.Suhendra,MM selaku pembimbing yang selalu memberikan
banyak pelajaran dan ilmu kehidupan sehari-hari.Saya mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini. Semoga ilmu yang telah bapak berikan kepada
penulis menjadi keberkahan untuk bapak.
9. Terimakasih kepada bu Dwi Nur’aini selaku pembimbing akademik di
fakultas ekonomi dan bisnis.
10. Terimakasih kepada M.Bani Pratama yang telah memberikan tempat
pekerjaannya untuk dijadikan objek peneletian.
11. Terimakasih kepada M Hasan (Bang Jams) yang telah membantu penulis
dan memberikan semangat.
12. Terimakasih kepada THE J-M sahabat seperjuangan dari SMA yang telah
memberikan hiburan dan motivasi.
13. Terimakasih kepada Ayam Rambe Fc, teman-teman seperjuangan
manajemen angkatan 2015 yang telah memberikan warna perkuliahan
yang begitu indah,khususnya teman-teman satu konsentarsi MSDM 2015.
14. Terimaksih kepada HMJ MANAJEMEN yang telah memberikan saya
wadah untuk belajar berorganisasi.
15. Terimaksih kepada PMII KOMFEIS yang telah memberikan saya wadah
untuk belajar berorganisasi.
16. Terimakasih kepada Sahabat BPH PK XIII PMII KOMFEIS yang telah
berjuang bersama.
17. Terimakasih kepada senior-senior maupun adik-adik yang telah
memberikan warna kehidupan untuk penulis.
18. Terimakasih kepada para civitas akademika fakultas ekonomi dan bisnis.

xi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan dalam mencapai
kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga penelitian ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang membutuhkan.

Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

Andre Firmansyah

Jakarta,21 Januari 2020

xii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.......................................................................ii


LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF....................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH.............................................iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................................vi
ABSTRAK........................................................................................................................viii
ABSTRACT..........................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR..........................................................................................................x
DAFTAR TABEL..............................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................xvi
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Perumusan Masalah....................................................................................................9
C. Tujuan Penelitian.........................................................................................................9
D. Manfaat Penelitian......................................................................................................9
BAB II................................................................................................................................11
TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................11
A. Landasan teori...............................................................................................................11
1. Perilaku Organisasi........................................................................................................11
1.1 PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA.......................................................14
2. STREES KERJA.......................................................................................................18
2.1 Pengertian Strees Kerja........................................................................................18
2.2 Jenis Strees Kerja...........................................................................................18
2.3 Dimensi dan Indikator Strees Kerja....................................................................19
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Stress......................................................................20
3. LINGKUNGAN KERJA.......................................................................................22
3.1 Pengertian Lingkungan Kerja..............................................................................22
3.2 Dimensi dan Indikator Lingkungan Kerja...........................................................23
3.3 Faktor yang Memengaruhi Lingkungan Kerja....................................................25
3.4 Faktor yang Dipengaruhi Oleh Lingkungan Kerja..............................................27
4. KINERJA...............................................................................................................28

xiii
4.1 Fungsi Manajemen Kinerja..................................................................................28
4.2 Langkah-langkah peningkatan kinerja.................................................................29
4.3 Tolak Ukur Kinerja..............................................................................................30
B. PENELITIAN TERDAHULU..................................................................................31
C. KERANGKA PEMIKIRAN.....................................................................................35
D. Keterkaitan Antar Variabel.......................................................................................36
E. HIPOTESIS...............................................................................................................37
BAB III..............................................................................................................................39
METODE PENELITIAN...................................................................................................39
A. Ruang Lingkup Penelitian.........................................................................................39
B. Metode Penentuan Sampel........................................................................................39
C. Metode Pengumpulan Data.......................................................................................41
D. Metode Analisis Data................................................................................................42
E. Pengukuran Instrumen Penelitian..............................................................................48
F. Operasional Variabel Penelitian................................................................................48
BAB IV..............................................................................................................................51
ANALISA DAN PEMBAHASAN....................................................................................51
A. Gambaran Umum Objek Penelitian.......................................................................51
B. Analisis dan Pembahasan.......................................................................................53
BAB V...............................................................................................................................78
PENUTUP..........................................................................................................................78
A. Kesimpulan............................................................................................................78
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................80

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 Absensi Karyawan Kantor Sriwijaya Air...........................................................5


Tabel 1. 2 Besarnya Penerangan..........................................................................................7
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu….........................................................................31

Tabel 3. 1 Pengukuran Skala Likert.......................................................................48

Tabel 3. 2 Operasional Variabel Penelitian...........................................................49


Tabel 4. 1 Data Sampel Penelitian.....................................................................................54

Tabel 4. 2 Jenis Kelamin Responden.................................................................................54


Tabel 4. 3 Usia Responden................................................................................................54
Tabel 4. 4 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden.........................................................55
Tabel 4. 5 Masa Kerja Responden.....................................................................................56
Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Stress Kerja........................................................................57
Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja..............................................................58
Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Kinerja................................................................................58
Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas.........................................................................................59
Tabel 4. 10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Stress Kerja (R)...........................60
Tabel 4. 11 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Kerja (L)..................63
Tabel 4. 12 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Karyawan (K).................65
Tabel 4. 13 Hasil Uji Multikolonieritas.............................................................................67
Tabel 4. 14 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov Test...................68
Tabel 4. 15 Analisis Regresi Linear Berganda..................................................................71
Tabel 4. 16 Hasil Uji Statistik F.........................................................................................72
Tabel 4. 17 Hasil Uji Statistik t..........................................................................................74
Tabel 4. 18 Analisis Koefisien Determinasi (R2)...............................................................77

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran.........................................................................35


Gambar 4. 1 P-P Plot.............................................................................................68
Gambar 4. 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas............................................................69

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Persaingan bisnis di Indonesia saat ini sangatlah ketat, karena semakin
bertambahnya jumlah perusahaan baru dalam berbagai bidang. Perusahaan
tersebut berlomba-lomba dalam melakukan promosi guna menarik minat
konsumen. Sehingga masing-masing perusahaan melakukan inovasi dan
strategi bisnis untuk menghindari kebangkrutan. Salah satunya adalah
perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi.

Transportasi merupakan sarana pendukung masyarakat dalam kegiatan


sehari-hari. Masyarakat tidak akan bisa lepas dari transportasi. Saat ini,
transportasi sudah berkembang seiring dengan zaman teknologi yang sudah
berevolusi. Berbeda dengan zaman dahulu yang transportasinya masih
berjalan kaki.

Berbagai jenis transportasi yang ada dapat kita nikmati setiap hari,
seperti transportasi darat yang menjadi transportasi favorit masyarakat untuk
kegiatan mereka. Adapun transportasi laut yang bisa dimanfaatkan masyarakat
untuk berpergian jauh ke luar pulau atau menunjang pekerjaan seperti para
nelayan. Selain itu, ada pula transportasi udara yang cepat dan bebas hambatan
dari kemacetan dan transportasi udara merupakan salah satu mode transportasi
yang diminati oleh masyarakat karena selain lebih cepat dalam menuju tujuan
tertentu dan lebih efisien dalam masalah waktu.

Ada banyak perusahaan yang bergerak di bidang transportasi udara


yang masuk dalam persaingan domestik diantaranya, Garuda Indonesia, Air
Asia, Sriwijaya, dan lain sebagainya.

Salah satu perusahaan di Indonesia dalam bidang transportasi udara


adalah PT. Sriwijaya Air. PT. Sriwijaya Air merupakan sebuah maskapai

1
penerbangan Indonesia yang didirikan sejak tahun 2007 yang hingga saat ini
tercatat sebagai salah satu maskapai penerbangan dengan standar keamanan
nomor satu di Indonesia.

Saat ini, Indonesia sudah memasuki Revolusi Industri 4.0 yang sangat
berpengaruh terhadap teknologi dan ekonomi. Revolusi Industri 4.0 sendiri
merupakan salah satu pelaksanaan proyek Strategi Teknologi Modern Jerman
2020 (Germany’s High-Tech Strategy 2020). Strategi tersebut
diimplementasikan melalui peningkatan teknologi sektor manufaktur,
penciptaan kerangka kebijakan strategis yang konsisten, serta penetapan
prioritas tertentu dalam menghadapi kompetisi global (Messe, 2018). Hal
tersebut sudah sangat terasa dalam kehidupan sehari-hari. Para ahli ekonomi
menuturkan bahwa Pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi mencapai 6%-
7% pada 2030, (Khoirunnisa, 2019) jika pengembangan revolusi industri 4.0
dilakukan dengan tepat. Kemajuan teknologi telah mengubah wajah
perekonomian salah satunya di sektor transportasi udara seperti PT. Sriwijaya
Air.

PT. Sriwijaya Air merupakan salah satu maskapai terbesar di Indonesia


dengan 950.000 penumpang setiap bulannya, dengan target pendapatan
27.27% atau Rp 7 Triliun sepanjang tahun. Berdasarkan (Airplane, 2019)
mengatakan bahwa terdapat 6 keunggulan maskapai Sriwijaya Air
diantaranya, bebas biaya bagasi, ruangan kaki yang luas, katalog belanja yang
cukup murah, bebas biaya makan siang, dan bisa memilih tempat duduk.

PT. Sriwijaya Air juga kerap kali mendapatkan penghargaan


diantaranya, masuk dalam 12 maskapai dengan kategori satu untuk syarat
keselamatan, lalu berkomitmen dalam keamanan dan keselamatan terhadap
semua pesawat yang dioperasikannya. Selain itu, PT Sriwijaya Air sebagai
perusahaan yang sehat selalu berkomitmen terhadap pelayanan penumpang
sehingga semua penerbangan dapat on time.

2
Dalam penelitian kali ini, penulis akan mengulik permasalahan yang
kerap terjadi dan tanpa disadari permasalahan tersebut dapat menjadi faktor
yang mempengaruhi kualitas pelayanan maskapai. Ditengah puncak
kekuksesan suatu perusahaan, ada hal yang harus tetap di jaga yaitu, stabilitas
kinerja karyawan agar tetap bekerja secara maksimal. Untuk itu diperlukan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat menjadi modal utama dalam suatu
perusahaan.

Dalam era globalisasi saat ini, di mana ditandai dengan adanya


perubahan yang begitu cepat, suatu organisasi atau lembaga institusi dituntut
untuk mengadakan penyesuaian-penyesuaian dalam semua segi yang ada pada
organisasi tersebut. Dengan terbatasnya sumber daya manusia yang ada,
organisasi diharapkan dapat mengoptimalkannya sehingga tercapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Sumber Daya Manusia merupakan bagian
dari dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan, dan teknologi (Prihantoro,
2012).

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan sektor penting dalam


sebuah perusahaan. Menurut Santamaria (Dahesihsari, 2012) karyawan tidak
hanya memperhitungkan uang, tetapi juga harus diharapkan kualitas kerjanya.
Tujuan utama SDM dalam suatu organisasi adalah menganggap karyawan
merupakan aset suatu perusahaan. Seorang karyawan harus memiliki
komitmen organisasi yang kuat. Komitmen terhanya dap organisasi akan
menunjukan upaya maksimal dalam bekerja.

Kekuatan SDM dapat terbentuk dari sifat yang melekat pada masing-
masing individu dimana dia berada. Biasanya hal tersebut dapat dilihat mulai
dari orientasi yang diberikan serta pelatihan kerja pada karyawan tersebut.
Berkembangnya kinerja karyawan sangat diperlukan untuk menghadapi
tantangan ke depan setiap individu yang berkembang di suatu
perusahaan/organisasi.

Dalam mendukung kekuatan SDM karyawan, dibutuhkan adanya


Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Menurut (Simamora, 2006)

3
MSDM adalah hal-hal yang berkaitan dengan pembinaan, penggunaan, dan
perlindungab sumber daya manusia. Tugas MSDM itu sendiri adalah
mengelola unsur-unsur manusia dengan segala potensi yang dimiliki sehingga
dapat memperoleh SDM yang mencapai tujuan.

Tujuan MSDM untuk memperbaiki kontribusi produktif karyawan


dengan cara yang bertanggungjawab secara strategis, etis, dan sosial. Selain
itu, tujuan MSDM yang paling penting adalah memastikan bahwa perusahaan
mampu mencapai keberhasilan melalui kerja sama dan kontribusi aktif dari
karyawannya.

PT. Sriwijaya Air yang berdiri sejak 2003 menandakan bahwa


perusahaan ini telah mengalami hal yang bersifat administratif. Salah satunya
adalah nilai-nilai perusahaan. Nilai ini berhubungan langsung dengan SDM.
PT. Sriwijaya Air merupakan perusahaan maskapai yang berkomitmen dalam
pembinaan dan pengembangan SDM. Perusahaan ini selalu memastikan
bahwa SDM mendapatkan pelatihan dan pengembangan yang diperlukan
untuk mencapai tujuan.

Setiap SDM memiliki tanggung jawab yang berbeda-beda, tergantung


profesi dan posisinya dalam suatu organisasi atau perusahaan. Tanggung
jawab ini pula yang turut menentukan seberapa besar tekanan yang harus
mereka hadapi. Umumnya, semakin besar tanggung jawab seorang pekerja,
semakin besar pula tekanan dan tingkat stres yang ia rasakan.

Saat ini, PT. Srwijaya Air telah memiliki karyawan sebanyak 3000
orang. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui stress kerja yang
mempunyai pengaruh langsung dengan kinerja karyawan PT. Sriwijaya Air.
Faktor-faktor stres kerja yang meliputi lingkungan, organisasi dan individu
secara parsial mempunyai pengaruh tidak langsung yang bermakna terhadap
kinerja karyawan PT. Sriwijaya Air.

Berikut terdapat data absensi karyawan PT. Sriwijaya Air dari bulan
Januari 2019 sampai Juni 2019 sebagai berikut.

4
Tabel 1. 1 Absensi Karyawan Kantor Sriwijaya Air

Bulan Jumlah Absensi


keterangan
Karyawan Terlambat Izin Sakit
Januari 109 85 77,98% 60 55,05% 55 50,46% Dalam satu
Februari 109 82 75,23% 65 59,63% 53 48,62% bulan
Maret 109 81 74,31% 67 61,47% 56 51,38% karyawan
April 109 83 76,15% 68 62,39% 70 64,22% dapat
Mei 109 61 55,96% 78 71,56% 43 39,45% mengalami
Juni 109 63 57,80% 70 64,22% 65 59,63% terlambat,izin
Total dan Rata-rata 455 69,57% 408 62,39% 342 52,29% dan sakit
lebih dari
satu kali
Sumber: absensi karyawan kantor Sriwijaya Air (Januari 2019- Juni 2019) yang
telah diolah

Absensi karyawan merupakan suatu hal yang penting dalam sebuah


perusahaan, menurut teori yang dikemukakan oleh Wahjono, stress kerja dapat
diukur dari gejala fisiologis dan perilaku, gejala fisiologis yang terjadi seperti
kesehatan dan visual medis, sedangkan gejala perilaku salah satunya dapat
dilihat dari absensi karyawan. Permasalahan stress dalam suatu perusahaan
menjadi gejala penting sejak timbulnya tuntutan efisiensi dalam mengerjakan
suatu pekerjaan yang sangat erat kaitannya dengan absensi karyawan itu
sendiri. Salah satu contoh fenomena yang terjadi di perusahaan dapat terlihat
dari absensi karyawan. Berdasarkan tabel 1.1 tersebut terlihat bahwa karyawan
Sriwijaya Air terlambat paling banyak pada bulan Januari yaitu sebesar 85
orang dengan presentase 77,98%. Sedangkan karyawan yang Izin paling
banyak pada bulan Mei sebesar 78 orang dengan presentase sebesar 71,56%
dan sakit paling banyak pada bulan April sebanyak 70 orang dengan
presentase sebesar 64,22%. Hal ini menunjukan bahwa ada gejala stress kerja
dan lingkungan kerja pada karyawan Sriwijaya Air.

Stress kerja adalah kondisi dinamik dimana seorang individu


dihadapkan dengan suatu peluang, kendala atau tuntutan yang dikaitkan
dengan apa yang sangat diinginkannya dengan apa yang dihasilkannya
(Stephen P Robbins, 2008). Secara sederhana stres sebenarnya merupakan
suatu bentuk

5
tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental, terhadap suatu
perubahan lingkungan yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan
dirinya terancam. Faktor stres kerja yang bersumber pada karakteristik
individu antara lain: tingkat kecemasan, tingkat neurotisme individu, toleransi
terhadap hal yang ambiguitas/ketidakjelasan, dan pola tingkat laku tipe A.
Sedangkan faktor stres kerja yang bersumber dari luar organisasi, meliputi:
masalah - masalah dalam keluarga, peristiwa kritis dalam kehidupan, kesulitan
finansial (SAFRIZAL, 2013).

Hubungan stress kerja terhadap kinerja karyawan dapat dilihat dari


meningkatnya stres kerja suatu karyawan, semakin stress kerja meningkat,
maka prestasi kerja karyawan akan ikut bertambah tinggi sampai pada taraf
tertentu. Stres kerja karyawan akan sampai pada titik stabil atau tingkat
optimal yang akan menghasilkan prestasi kerja yang baik. Pada titik ini
tambahan stres tidak akan menghasilkan peningkatan prestasi (SAFRIZAL,
2013). Maka, melalui penelitian pendahuluan ini, penulis mencoba untuk
menganalisa sejauh mana dampak stres kerja yang berpengaruh pada kinerja.
Hasil dari penelitian pendahuluan membuktikan bahwa, 80% karyawan
merasa selama bekerja ada tekanan tersendiri yang mampu mempengaruhi
kualitas kinerjanya.

Selain stress kerja, peneliti juga ingin mengetahui pengaruh


lingkungan kerja karyawan. Lingkungan kerja yaitu segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan tugasnya. Penempatan
karyawan pada posisi yang sesuai dengan kompetensinya juga merupakan
salah satu faktor penentu dalam peningkatan kepuasan kerja. Kompetensi
adalah karakteristik dasar seseorang (individu) yang mempengaruhi cara
berpikir dan bertindak, membuat generalisasi terhadap segala situasi yang
dihadapi serta bertahan cukup lama dalam diri manusia (Ruky, 2006).

Lingkungan kerja fisik dikatakan baik apabila karyawan dapat


melaksanakan kegiatan atau pekerjaan secara optimal, sehat, aman, dan
nyaman (I Nuryasin, 2016). Lingkungan yang tidak baik dapat menurunkan
semangat
6
kerja dan akhirnya menurunkan produktifitas kerja karyawan. Oleh karena itu,
dua komponen tersebut yaitu, stress kerja dan lingkungan kerja menjadi hal
penting untuk memaksimalkan pelayanan maskapai. Pada penelitian ini,
penulis memfokuskan hasil penelitiannya pada PT. Sriwijaya Air dengan
mempertimbangkan hasil penelitian pendahuluan yang dilakukan sebelumnya.
Adapun fokus yang ingin diteliti adalah stress kerja dan lingkungan kerja yang
mempengaruhi kinerja karyawan. Salah satu faktor lingkungan kerja adalah
penerangan. Berikut adalah tabel besarnya penerangan yang diperlukan dalam
pekerjaan.

Tabel 1. 2 Besarnya Penerangan

Saran besarnya cahaya menurut


No. Macam Pekerjaan
Foot Candle

1. Pekerjaan yang membutuhkan


penglihatan tajam.contohnya
50
memeriksa perhitungan,
pembukuan, dan
menggambar.
2. Pekerjaan yang membutuhkan
penglihatan biasa. Contohnya
30
mebuat surat, mengurus arsip,
dan rapat.

3. Pekerjaaan yang membutuhkan


penglihatan sepintas lalu.
Contohnya aktivitas dalam ruang
resepsionis, tangga gedung, lift atau 10

kamar mandi.

7
Lanjutan tabel 1.2

4. Pekerjaan yang membutuhkan


penglihatan sederhana.
5
Contohnya ketika di lorong atau 5
jalan lalu lintas dalam gedung.

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa lingkungan kerja terutama pada
bagian keuangan pencahayaan atau penerangan yang cukup agar konsentrasi
dapat terjaga, membutuhkan ketenangan setiap harinya dan memerlukan
perhatian khusus untuk menghindari kesalahan dalam pembuatan laporan
keuangan. Diantara faktor-faktor yang harus diperhatikan menurut (Nitisemito,
Manajemen Personalia Dan Manajemen Sumber Daya Manusia, 2014) adalah,
Pewarnaan, Penerangan, pertukaran udara, Suara bising, tata ruang , suasana
kerja, dan Kebersihan. Berdasarkan survei pendahuluan mengatakan bahwa,
80% karyawan menginginkan tingkat kemananan bekerja dan kenyamanan
dalam bekerja(bagian keuangan).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan stress


kerja dan kondisi lingkungan kerja, yang dapat menentukan keberhasilan
maskapai dalam melayani pelanggannya. Maka dari itu, penelitian ini mencoba
untuk menganalisis kondisi stress kerja dan lingkungan kerja yang sudah
diterapkan pada perusahaan ini yang berdiri sejak 2003, dan mengetahui
pengaruh signifikannya terhadap kinerja karyawan PT. Sriwijata Air.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menarik kesimpulan untuk


mengadakan penelitian dengan mengambil judul “ Pengaruh Stress Kerja
dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Kantor PT.
Sriwijaya Air Cengkareng Banten“.

8
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka perlu dirumuskan terlebih
dahulu masalah yang ada untuk menghindari kesalahan penafsiran, yaitu :

1. Apakah ada pengaruh stress kerja terhadap kinerja pegawai pada PT.
Sriwijaya Air Cengkareng Banten?
2. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada PT.
Sriwijaya Air Cengkareng Banten?
3. Apakah ada pengaruh stress kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja
pegawai pada PT. Sriwijaya Air Cengkareng Banten?

C. Tujuan Penelitian
Pembahasan masalah yang akan disajikan oleh penulis tidak lepas dari
tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui adanya pengaruh stress kerja terhadap kinerja pegawai


pada PT. Sriwijaya Air Cengkareng Banten.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja
pegawai pada PT. Sriwijaya Air Cengkareng Banten.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh stress kerja dan lingkungan kerja
terhadap kinerja pegawai pada PT. Sriwijaya Air Cengkareng Banten.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan lanjutan dari proses belajar mengajar dalam rangka
mencoba menerapkan ilmu yang pernah penulis terima dengan keadaan
yang ada dilapangan, sehingga penulis harapkan dengan penelitian ini dapat
menjadi pengalaman praktis dan mengetahui sejauh mana kemampuan
teoritis tersebut dapat diterapkan dalam praktek sehari-hari.
2. Bagi Perguruan Tinggi
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam ilmu manajemen
sumber

9
daya manusia dalam kaitannya Kompensasi, disiplin kerja, komitmen
organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja.
3. Manfaat Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan
mengungkapkan masalah yang timbul serta saran-saran untuk
memecahkannya, sehingga pada akhirnya dapat memberikan manfaat
kepada PT. Sriwijaya Air Cengkareng Banten.

10
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan teori

1. Perilaku Organisasi
Menurut (Dessler, 2014) organisasi dapat diartikan sebagai

pengaturan sumber daya dalam suatu kegiatan kerja, dimana tiap-tiap

kegiatan tersebut telah disusun secara sistematika untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan. Pada organisasi tersebut masing-masing personal

yang terlibat didalamnya diberi tugas, wewenang dan tanggung jawab yang

dikoordinasi untuk mencapai tujuan organisasi. Dimana tujuan organisasi

tersebut dirumuskan secara musyawarah sebagai tujuan bersama yang

diwujudkan secara bersama-sama. Sedangkan menurut (Fahmi, 2013)

organisasi merupakan sebuah wadah yang memiliki multi peran dan

didirikan dengan tujuan mampu memberikan serta mewujudkan keinginan

berbagai pihak, dan tidak terkecuali kepuasan bagi pemiliknya. Sedangkan

menurut (Fahmi, 2013), organisasi merupakan kesatuan sosial yang

dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat

diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk

mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Organisasi itu sangatlah

penting dalam kehidupan kita dan meresap dalam kehidupan masyarakat,

karena dalam kenyataannya sebagian besar orang hidup dalam organisasi

dan menghabiskan waktu hidup mereka sebagai anggota organisasi (sosial,

pekerjaan, sekolah dan sebagainya). Memang kadangkala kita melihat

organisasi itu dapat dijalankan


11
dengan lancar, efisien dan cepat serta tanggap terhadap kebutuhan manusia

dan kadangkala juga dapat menjengkelkan atau membingungkan kita.

Namun organsasi itu setidak-tidaknya dapat mencapai tujuannya secara

efisien dan efektif jika kemampuan technical skill dan manajerial skill dapat

diterapkan dengan baik menjadi satu kesatuan yang solid yakni kerjasama

yang baik untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi dapat dilihat atau

ditinjau dari beberapa sudut pandangan, antara lain:

a. Organsiasi Sebagai Wadah

Organisasi adalah merupakan suatu wahana kegiatan yang

mencerminkan bahwa organisasi merupakan tempat beraktivitas saja

yakni kegiatan administrasi dan manajemen. Dalam wadah kegiatan itu

setiap orang harus jelas tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, serta

hubungan dan tata kerjanya. Pengertian demikian ini merupakan

organisasi yang besifat “statis” karena hanya melihat strukturnya saja.

Oleh karena itu dalam organisasi yang dipandang sebagai wadah aktivitas

maka pola struktur harus atas dasar landasan yang kuat serta pemikiran

yang benar-benar berorientasi pada masa depan. Hal ini sangat perlu

dilakukan untuk mengantisipasi terjadi adanya perubahan dimasa datang

misalnya perubahan tujuan, perubahan aktivitas yang menuntut adanya

perubahan yang mendasar dan strukturnya tidak harus berubah.

b. Organisasi Sebagai suatu Proses Pembagian Kerja

Organisasi sebagai suatu proses pembagian kerja melihat bahwa

adanya unsur-unsur yang saling berhubungan, yakni sekelompok orang

12
atau individu, adanya kerjasama dan adanya tujuan tertentu yang telah

ditetapkan. Interaksi dalam organisasi akan terjadi antara individu dengan

individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok.

Hubungan-hubungan ini terjadi karena adanya pembagian kerja yang

telah jelas dalam suatu sistem. Kerjasama dalam suatu sistem yang

teratur ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah

disepakati bersama. Pengelompokan orang-orang dalam suatu pekerjaan

yang dilakukan akan memungkinkan terjadinya hubungan kerjasama

yang formal sesuai dengan apa yang telah ditetapkan disamping itu dapat

pula terjadi hubungan yang sifatnya informal antara individu dengan

individu maupun individu dengan kelompok kerja yang lain, hal ini dapat

terjadi karena adanya kepentingan-kepentingan pribadi masing-masing

individu dalam suatu organisasi.

c. Organisasi sebagai Suatu Alat dalam Mencapai Tujuan

Manusia mendirikan suatu organisasi karena adanya beberapa

tujuan dari individu dan hanya akan tercapai lewat tindakan yang harus

dilakukan dengan adanya kesepakatan-kesepakatan atau adanya

persetujuan bersama. Untuk melaksanakan kesepakatan tersebut maka

dengan cara kerjasama akan dapat meringankan, mengefektifkan,

mengefisiensikan dan mengoptimalkan pencapaian tujuan yang hendak

dicapai bersama. Organisasi merupakan suatu alat dalam mencapai tujuan

dan sangat diperlukan oleh masyarakat baik dalam bidang profit maupun

jasa (pelayanan). Tujuan organisasi akan tercapai bilamana tiap-tiap

13
individu yang ada dalam organisasi sadar akan tugas, wewenang dan

tanggung jawabnya sehingga pada akhirnya tujuan organisasi akan

tercapai.

1.1 PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA


Menurut (Sutrisno, 2014) Manajemen Sumber Daya Manusia
merupakan pengakuan tentang pentingnya tenaga kerja organisasi
sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi
kontribusi bagi tujuan-tujuan organisasi, dan menggunakan beberapa
fungsi dan kegiatan untuk memastikan bahwa sumber daya manusia
tersebut digunakan secara efektif dan adil bagi kepentingan individu,
organisasi, dan masyarakat.

Menurut (Hasibuan, 2013) Manajemen Sumber Daya Manusia


(MSDM) adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan
tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Terdapat berbagai perspektif
yang berbeda dalam mendefinisikan maksud dari manajemen sumber
daya manusia, sehingga dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber
daya manusia adalah suatu rancangan sistem organisasi berupa kebijakan
secara formal yang memanfaatkan kekuatan maupun bakat manusia
secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi.

a. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut


(Hasibuan, 2013), menjelaskan secara singkat fungsi-fungsi
manajemen sebagai berikut :
1. Perencanaan (Planning). Merencanakan tenaga kerja secara

efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan

dalam mewujudkan tujuan.

14
2. Pengorganisasian (Organizing). Menyusun suatu organisasi

dengan mendesain struktur dan hubungan antara tugas-tugas

yang harus dikerjakan oleh tenaga kerja yang dipersiapkan.

3. Pengarahan (Directing). Kegiatan mengarahkan semua

karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja secara efektif dan

efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan,

karyawan, dan masyarakat.

4. Pengendalian (Controlling). Kegiatan mengendalikan semua

karyawan agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan

bekerja sesuai dengan rencana.

5. Pengadaan Tenaga Kerja (Procurement). Proses penarikan,

seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan

karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

6. Pengembangan (Development). Proses peningkatan

keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan

melalui pendidikan dan pelatihan.

7. Kompensasi (Compensation). Pemberian balas jasa langsung

(direct), dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada

karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada

perusahaan.

8. Pengintegrasian (Integration). Kegiatan untuk mempersatukan

kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta

kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.

15
9. Pemeliharaan (Maintenance). Kegiatan untuk memelihara atau

meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan agar

mereka mau bekerja sama sampai pensiun. Pemeliharaan yang

baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan

sebagian besar kebutuhan karyawannya.

10. Kedisiplinan (Discipline). Keinginan dan kesadaran untuk

mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan norma – norma

sosial.

11. Pemutusan Hubungan Tenaga Kerja (Separation). Putusnya

hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan. Pemutusan

hubungan kerja ini dapat disebabkan oleh keinginan karyawan,

keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun dan

sebab- sebab lainnya.

Sedangkan menurut (Mangkunegara, 2013) MSDM adalah suatu

pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu.

Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan secara

maksimal di dalam dunia kerja untuk mencapai tujuan organisasi dan

pengembangan individu pegawai. Berdasarkan beberapa pendapat

menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan manajemen sumber daya

manusia merupakan suatu pengelolaan sumber daya manusia dalam

suatu perusahaan secara efektif dan efesien agar dapat membantu

terwujudnya tujuan dari perusahaan.

Selanjutnya menurut (Bangun, 2012)Manajemen Sumber Daya

16
Manusia adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

penyusunan staf, penggerakkan, dan pengawasan terhadap pengadaan,

pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,

pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja untuk mencapai tujuan

organisasi.

Menurut (Mangkunegara, 2013) yang dikutip dalam buku

Manajemen Sumber Daya Manusia Dr. Mamik Manajemen Sumber

Daya Manusia merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap pengadaan,

pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan,

dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujaun organisasi.

Manajemen sumber daya manusia adalah penerapan manajemen

berdasarkan fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang

terbaik bagi bisnis yang kita jalankan dan bagaimana sumber daya

manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja

bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan

ataupun bertambah (Saefullah, 2015).

Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber

daya manusia merupakan suatu kegiatan perencanaan, pengadaan,

pengembangan, pemeliharaan, serta penggunaan sumber daya manusia

untuk mencapai tujuan baik secara individu maupun organisasi secara

efektif dan efisien.

17
2. STREES KERJA
2.1 Pengertian Strees Kerja
Menurut (Handoko T. T., 2001) “stres adalah sutu kondisi
ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir,dan kondisi
seseorang”. Menurut (Veithzal, 2011)“Stres kerja adalah suatu kondisi
ketegangan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis,
yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seorang karyawan”.
Masalah stres dalam perusahaan menjadi gejala yang penting sejak
mulai timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Stres merupakan konsekuensi setiap tindakan dan situasi lingkungan yang
menimbulkan tuntutan psikologis dan fisik yang berlebihan pada seseorang.
Menurut Robbins dalam (Wahjono, 2010), ada beberapa aspek yang
dapat digunakan untuk mengukur tingkat stres yaitu berupa gejala: 1) Gejala
fisiologis, terkait dengan aspek kesehatan dan medis dilihat dari perubahan
metabolisme, meningkatnya tekanan darah, meningkatnya laju detak
jangtung dan pernafasan, menimbulkan sakit kepala dan menyebabkan
serangan jantung. 2) Gejala psikologis, dilihat dari
ketidakpuasan,ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan dan suka
menunda-nunda pekerjaan. 3) Gejala perilaku dilihat dari perubahan
produktivitas, absensi, tingkat keluar masuknya karyawan, perubahan
kebiasaan makan, meningkatnya konsumsi rokok dan alcohol, berbicara
cepat, gelisah dan adanya gangguan tidur.
2.2 Jenis Strees Kerja
Terdapat beberapa jenis stres menurut pandangan para ahli.
Quick dan Quick (Acitra, 2013)mengategorikan stres menjadi dua, yaitu:

a. Eustres, yaitu hasil dari respons terhadap stres yang bersifat sehat, positif,
dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk
kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan
pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performa
yang tinggi.

18
b. Distres, yaitu hasil dari respons terhadap stres yang bersifat tidak sehat,
negative, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk
konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular
dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan
dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
Jadi, menurut pengertian diatas stres ada yang bersifat membangun
dan ada pula yang bersifat tidak membangun.

2.3 Dimensi dan Indikator Strees Kerja


Terdapat indikator dan gejala dalam proses terjadinya stres.
Menurut (Juntika, 2010) gejala stres dibagi menjadi dua gejala yakni:
gejala fisik dan gejala psikis.

a. Gejala Fisik diantaranya, diantranya : sakit kepala, sakit lambung


(maag), hipertensi (darah tinggi). sakit jantung atau jantung berdebar –
berdebar, insomnia (sulit tidur), mudah lelah, keluar keringat dingin,
kurang selera makan, dan sering buang air kecil.
b. Gejala Psikis, diantaranya : gelisah atau cemas, kurang dapat
berkonsentrasi belajar atau bekerja, sikap apatis (masa bodoh), sikap
pesimis, hilang rasa humor, bungkam seribu bahasa, malas belajar atau
bekerja, sering melamun, dan sering marah – marah atau bersikap
agresif (baik secara verbal, seperti : kata – kata kasar, dan menghina;
maupun non verbal, seperti: menempeleng, menendang, membanting
pintu, dan memecahkan barang – barang.

Jadi pernyataan diatas bahwa gejala stres fisik seperti insomnia,


mudah lelah dan stres psikis seperti bersikap apatis, sering melamun, sering
berkata kasar dan lain-lain.

Adapun menurut Robbins dalam (Wahjono, 2010), ada beberapa


indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat stres yaitu berupa
gejala, meliputi :

19
a. Gejala fisik, terkait dengan aspek kesehatan dan medis dilihat dari
perubahan metabolisme, meningkatnya tekanan darah, meningkatnya
laju detak jantung dan pernafasan, menimbulkan sakit kepala dan
menyebabkan serangan jantung.
b. Gejala psikologis, dilihat dari ketidakpuasan, kegelisahan, kecemasan,
pesimistis, mudah marah, kebosanan, sulit berkonsentrasi, daya ingat
yang menurun, komunikasi yang tidak efektif, kerja sama, percaya diri
yang kurang baik, kurang percaya kepada orang lain.
c. Gejala perilaku dilihat dari perubahan produktivitas, absensi, tingkat
keluar masuknya karyawan, perubahan kebiasaan makan, meningkatnya
konsumsi rokok dan alcohol, berbicara cepat, gelisah dan adanya
gangguan tidur.

Gejala stres menurut Robbin dalam (Wahjono, 2010) terdiri dari


fisiologis yaitu berkaitan dengan aspek kesehatan, psikis berkaitan dengan
sikap, dan perilaku berkaitan dengan tindakan. Dari beberapa pendapat
para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tanda dan gejala stres terdiri
dari aspek fisik, psikis/ psikologis, dan perilaku. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan aspek fisik secara terbatas, sebab aspek fisik perlu
melakukan cek kesehatan yang hal tersebut bukan ranah bidang peneliti.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Stress


Terjadinya stres muncul dikarenakan ada berbagai faktor penyebabnya.
Faktor terjadinya stres dapat berasal dari dalam diri individu ataupun dari luar
individu. Menurut (M.Surya, 2013) lima macam sumber yang dapat menimbulkan
stres adalah :
a. Frustrasi atau kekecewaan
Frustrasi atau kekecewaan adalah situasi yang terjadi karena kegagalan
individu mencapai apa yang menjadi tujuannya. Adanya penangguhan sesuatu
kekurangan sumber atau kemampuan, kehilangan sesuatu atau kegagalan,
merupakan beberapa sumber yang menyebabkan frustrasi yang dapat
menimbulkan stres.

20
b. Konflik
Konflik adalah adanya pertentangan baik dalam dirinya sendiri maupun
dengan hal-hal diluar dirinya seperti pertentangan kepentingan, pertentangan
dengan pihak lain, dll.
c. Desakan
Desakan adalah suatu keadaan yang mendesak individu dalam suatu
situasi tertentu, misalnya persaingan dengan orang lain, keterbatasan waktu
dalam menyelesaikan suatu tugas yang baru dikerjakan, terlalu banyak yang
harus dilakukan, tantangan dalam hubungan antara pribadi, dan sebagainya.
d. Perubahan
Berbagai perubahan yang terjadi di dalam atau di luar dirinya, misalnya
adanya pindah rumah, pindah jabatan, pensiun, Perubahan dalam keluarga,
perkembangan usaha, perubahan usia, perubahan fisik, dan sebagainya.
e. Kekeliruan dalam berpikir
Kekeliruan dalam berpikir, yaitu cara berpikir yang salah atau keliru
tentang diri sendiri atau orang lain, misalnya merasa bahwa dirinya paling sial,
menganggap dirinya paling hebat, menganggap orang lain membenci, Dan
sebagainya.
Di sisi lain, menurut (Handoko T. H., 2014) kondisi-kondisi yang
cenderung dapat menyebabkan stres disebut stressor. Ada 2 kategori faktor
penyebab stres, “on the job” (dalam pekerjaan) dan “off the job” (diluar
pekerjaan). Penyebab-penyebab stres “on the job” diantaranya : beban
kerja yang berlebihan, tekanan dan desakan waktu, kualitas supervisi yang
jelek, iklim politis yang tidak aman, umpan balik tentang pelaksanaan
kerja yang tidak memadai, wewenang yang tidak cukup untuk
melaksanakan tanggung jawab, role ambiguity, frustrasi, konflik antar
pribadi dan antar kelompok, perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dan
karyawan, berbagai bentuk perubahan. Sedangkan penyebab-penyebab
stres “off the job” diantaranya adalah : kekhawatiran finansial, masalah-
masalah yang bersangkutan dengan anak, masalah-masalah fisik, masalah-
masalah perkawinan, perubahan-perubahan yang terjadi di tempat
tinggal. Penyebab stres

21
menurut pendapat di atas berasal dari faktor dalam pekerjaan dan faktor di
luar pekerjaan.
Dalam dunia pekerjaan rentan terjadinya stres kerja. Menurut
(Mangkunegara, 2013) faktor penyebab stres kerja, antara lain beban kerja
yang dirasakan terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas
pengawasan kerja yang rendah, iklim kerja tidak sehat, otoritas kerja yang
tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung jawab, konflik kerja,
perbedaan nilai antara karyawan dengan pemimpin frustrasi dalam kerja.
Sehingga penyebab stres adalah segala sesuatu sumber yang menyebabkan
timbulnya stres, biasa dikenal dengan stressor.
3. LINGKUNGAN KERJA
3.1 Pengertian Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja itu sendiri menurut (S, 1991) adalah segala
sesuatu yang ada di sekitar pekerja dan dapat mempengaruhi dirinya
dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja
dalam organisasi mempunyai arti penting bagi individu yang bekerja
didalamnya, karena lingkungan kerja akan berpengaruh secara langsung
maupun tidak langsung terhadap manusia yang ada didalamnya
(Sumantri, 2016). Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana seorang
karyawan melakukan pekerjaan sehari-harinya yang dapat
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugasnya (Sari, 2015).
Menurut (I Nuryasin, 2016)suatu kondisi lingkungan kerja
dikatakan baik, apabila karyawan dapat melaksanakan kegiatan atau
pekerjaan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Oleh karena itu
menciptakan suatu lingkungan kerja yang baik akan dapat menentukan
keberhasilan dalam mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan. Jadi
dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja dapat diartikan sebagai
kekuatan-kekuatan yang dapat mempengaruhi baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap kinerja karyawan dalam suatu
perusahaan.

22
(Schultz, 2006) mengartikan lingkungan kerja sebagai suatu kondisi
yang berkaitan dengan ciri-ciri tempat bekerja terhadap perilaku dan sikap
karyawan dimana hal tersebut berhubungan dengan terjadinya perubahan-
perubahan psikologis karena hal-hal yang dialami dalam pekerjaannya atau
dalam keadaan tertentu yang harus terus diperhatikan oleh organisasi yang
mencakup kebosanan kerja, pekerjaan yang monoton dan kelelahan.
Sedangkan (Sedarmayanti, 2009) memberikan pendapat bahwa lingkungan
kerja adalah sebagai keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,
lingkungan sekitar dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta
pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.
3.2 Dimensi dan Indikator Lingkungan Kerja
Indiktor lingkungan kerja yang dikemukakan oleh (Nitisemito,
Manajemen Personalia Dan Manajemen Sumber Daya Manusia., 2014)
yaitu sebagai berikut:
1. Suasana kerja
Suasana kerja adalah kondisi yang ada disekitar karyawan
yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat memengaruhi
pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Suasana kerja ini akan meliputi
tempat kerja, fasilitas dan alat bantu pekerjaan, kebersihan,
pencahayaan, ketenangan termasuk juga hubungan kerja antara
orang-orang yang ada ditempat tersebut (Saydam, 2011).
2. Hubungan dengan rekan kerja
Hubungan dengan rekan kerja yaitu hubungan dengan rekan
kerja harmonis dan tanpa ada saling intrik diantara sesama rekan
sekerja. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi karyawan tetap
tinggal dalam satu organisasi adalah adanya hubungan yang
harmonis diantara rekan kerja.Menjalin kekeluragaan dengan rekan
kerja. Selalu Berkomunikasi agar tidak terjadi salah koordinasi.
3. Hubungan antara bawahan dengan pimpinan
Hubungan antara karyawan dengan pimpinan yaitu
hubungan dengan karyawan yang baik dan harmonis dengan

23
pimpinan tempat kerja. Hubungan yang baik dan harmonis dengan
pimpinan tempat kerja merupakan faktor penting yang dapat
memengaruhi kinerja karyawan. menjalankan perintah yang
berikan oleh atasan. Memiliki perilaku atau sikap yang sopan. Dan
Mengetahui batasan dalam berorganisasi.
4. Tersedianya fasilitas kerja
Hal ini dimaksudkan bahwa peralatan yang digunakan untuk
mendukung kelancaran kerja lengkap/mutakhir. Tersedianya
fasilitas kerja yang lengkap, walaupun tidak baru merupakan salah
satu penunjang proses dalam bekerja. Salah satu fasilias kerja yang
diberikan pemerintah terhadap tenaga kerja adalah perlindungan
kesehatan dan keselamatan kerja, seperti yang tercantum dalam
Undang-Undang No 24 Tahun 2011 tentang badan penyelenggara
jaminan sosial. Selain itu, Menurut (Sofyan, 2001) terdapat jenis-jenis
fasilitas kerja terdiri dari:
a. Mesin dan peralatannya yang merupakan keseluruhan peralatan
yang digunakan untuk mendukung proses produksi yang ada
diperusahaan.
b. Prasarana, yaitu fasilitas pendukung yang digunakan untuk
memperlancar aktivitas perusahaan, diantaranya adalah
jembatan, jalan, pagar dan lainnya.
c. Perlengkapan kantor, yaitu fasilitas yang mendukung aktivitas
kegiatan yang ada di perkantoran, seperti perabot kantor (meja,
kursi, lemari, dan lainnya. Peralatan laboratorium dan peralatan
elektronik (komputer, mesin fotocopy, printer, dan alat hitung
lainnya).
d. Peralatan inventaris, yaitu peralatan yang dianggap sebagai alat
– alat yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris
kendaraan. Inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris
laboratorium, inventaris gudang dan lainnya.

24
e. Tanah, yaitu asset yang terhampar luas baik yang digunakan
ditempat bangunan, maupun yang merupakan lahan kosong yang
digunakan untuk aktivitas perusahaan.
f. Bangunan, yaitu fasilitas yang mendukung aktivitas sentral
kegiatan perusahaan utama seperti perkantoran dan
pergudangan.
g. Alat transportasi, yaitu semua jenis peralatan yang digunakan
untuk membantu terlaksananya aktivitas perusahaan seperti
kendaraan (truk, traktor, mobil, motor, dan lainnya).
3.3 Faktor yang Memengaruhi Lingkungan Kerja
Faktor-faktor lingkungan kerja yang diuraikan oleh (Nitisemito,
Manajemen Personalia Dan Manajemen Sumber Daya Manusia., 2014)
yang dapat memengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja
dikaitkan dengan kemampuan karyawan, diantaranya:
1. Warna
Merupakan faktor yang penting untuk memperbesar
efisiensi kerja para karyawan. Khususnya warna akan
memengaruhi keadaan jiwa mereka. Dengan memakai warna yang
tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainnya, kegembiraan dan
ketenangan bekerja para karyawan akan terpelihara.
2. Kebersihan lingkungan kerja
Kebersihan lingkungan kerja secara tidak langsung dapat
memengaruhi seseorang dalam bekerja, karena apabila lingkungan
kerja bersih maka karyawan akan merasa nyaman dalam
melakukan pekerjaannya.
3. Penerangan
Penerangan dalam hal ini bukan terbatas pada penerangan
listrik saja, tetapi juga penerangan sinar matahari. Dalam
melaksanakan tugas karyawan membutuhkan penerangan yang
cukup, apabila pekerjaan yang dilakukan tersebut menuntut
ketelitian.

25
4. Pertukaran udara
Pertukaran udara yang cukup dari ventilasi udara yang
tersedia akan meningkatkan kesegaran fisik para karyawan. Selain
ventilasi, konstruksi gedung dapat berpengaruh pula pada
pertukaran udara. Misalnya gedung yang mempunyai atap tinggi
akan menimbulkan pertukaran udara yang lebih baik dari pada
gedung yang mempunyai atap rendah. Hal lain yang perlu menjadi
perhatian adalah volume ruangan harus sebanding dengan jyumlah
karyawan yang ada agar pertukaran udara yang berlangsung lebih
baik.
5. Jaminan terhadap keamanan menimbulkan ketenangan.
Keamanan akan keselamatan diri sendiri sering ditafsirkan
terbatas pada keselamatan kerja, padahal lebih luas dari itu
termasuk di sini keamanan milik pribadi karyawan dan juga
konstruksi gedung tempat mereka bekerja. Sehingga akan
menimbulkan ketenangan yang akan mendorong karyawan dalam
bekerja.
6. Kebisingan
Merupakan suatu gangguan terhadap seseorang karena
adanya kebisingan, maka konsentrasi dalam bekerja akan
terganggu. Dengan terganggunya konsentrasi ini maka pekerjaan
yang dilakukan akan banyak menimbulkan kesalahan atau
kerusakan. Hal ini jelas akan menimbulkan kerugian.
7. Tata ruang
Merupakan penataan yang ada di dalam ruang kerja yang
biasa memengaruhi kenyamanan karyawan dalam bekerja.

26
3.4 Faktor yang Dipengaruhi Oleh Lingkungan Kerja
Menurut (Soetjipto, 2004)merumuskan beberapa pengaruh atau
dampak dari lingkungan kerja antara lain:

1. Kenyamanan karyawan
Kenyamanan dalam bekerja biasanya akan berdampak pada
kualitas kerja seseorang. Oleh karena itu, kenyamanan karyawan
diterima dengan baik dalam artia lingkungan kerja mendukung,
maka karyawan akan maksimal dalam bekerja.
2. Perilaku karyawan
Perilaku kerja adalah dimana orang-orang di tempat kerja
dapat mengaktualisasikan dirinya melalui sikap dalam bekerja.
Sikap yang diambil oleh karyawan untuk menentukan apa yang
akan mereka lakukan di lingkungan tempat kerja mereka.
Lingkungan kerja yang aman, nyaman, bersih, dan memiliki
tingkat gangguan yang minimum sangat disukai oleh karyawan.
Ketika karyawan mendapati tempat kerja yang kurang mendukung,
perilaku karyawan saat di tempat kerja juga cenderung berubah.
Misalnya dengan menurunnya kedisiplinan, tanggungjawab yang
rendah, dan meningkatnya absensi.
3. Kinerja karyawan
Jika kondisi tempat kerja terjamin maka akan berdampak
pada naiknya kinerja karyawan secara berkelanjutan. Kinerja
karyawan menurun ketika perusahaan tidak memperhatikan
fasilitas pendukung karyawannya dalam bekerja. Ketersediaan
fasilitas dapat menyokong kinerja karyawan agar lebih baik.
4. Tingkat stres karyawan
Lingkungan kerja yang tidak kondusif akan berpengaruh
terhadap tingkat stres kerja karyawan. Ketika karyawan tidak dapat
mengatasi stresnya dengan baik, bisa berakibat pada buruknya
pelayanan karyawan.

27
4. KINERJA
Istilah kinerja mengandung berbagai macam pengertian, Menurut
(Mangkunegara, 2013), kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikannya.

Lalu ada Menurut (Moeheriono, 2012), kinerja merupakan sebuah


penggambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program
kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi
organisasi yang dituangkan dalam suatu perencanaan strategis suatu
organisasi.

Sedangkan menurut (Veithzal, 2011), Kinerja adalah sebagai dari


kemampuan maupun motivasi yang digunakan untuk menyelesaikan tugas
atau pekerjaan dengan tingkat kemampuan tertentu. penting dalam upaya
perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Sedangkan menurut (Hasibuan, 2013), Kinerja adalah suatu hasil


kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang
dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan
kesungguhan serta waktu.

Selain itu, menurut (Sinambela, 2016), Kinerja merupakan salah


satu kumpulan total dari kerja yang ada pada diri pekerja.

4.1 Fungsi Manajemen Kinerja


Fungsi manajemen kinerja menurut (Fahmi, 2013) adalah mencoba
memberikan suatu pencerahan dan jawaban dari berbagai permasalahan
yang terjadi disuatu organisasi baik yang disebabkan oleh faktor Internal
dan Eksternal, sehingga apa yang dialami pada saat ini tidak membawa
pengaruh yang negatif bagi aktivitas perusahaan pada saat ini dan yang
akan datang.

28
4.2 Langkah-langkah peningkatan kinerja
Dalam rangka peningkatan kinerja, paling tidak terdapat tujuh
langkah yang dapat dilakukan menurut (Mangkunegara, 2013) sebagai
berikut:
a. Mengetahui adanya kekurangan dalam kinerja. Dapat dilakukan

melalui 3 cara yaitu:

1. Mengidentifikasikan masalah melalui data dan informasi

yang dikumpulkan terus-menerus mengenai fungsi-fungsi

bisnis.

2. Mengidentifikasikan masalah melalui karyawan.

3. Memperhatikan masalah yang ada.

b. Mengenai kekurangan dan tingkat keseriusan. Untuk memperbaiki

keadaan tersebut, diperlukan beberapa informasi, antara lain:

a) Mengidentifikasikan masalah setepat mungkin.

b) Menentukan tingkat keseriusan masalah dengan

mempertimbangkan:

1) Harga yang harus dibayar bila tidak ada kegiatan.

2) Harga yang harus dibayar bila ada campur tangan

dan penghematan yang diperoleh apabila ada

penutupan kekurangan kerja.

c. Mengidentifikasikan hal-hal yang mungkin menjadi penyebab

kekurangan, baik yang berhubungan dengan sistem maupun yang

berhubungan dengan pegawai itu sendiri.

29
d. Mengembangkan rencana tindakan untuk menanggulangi penyebab

kekurangan tersebut.

e. Melakukan rencana tindakan tersebut.

f. Melakukan evaluasi apakah masalah tersebut sudah teratasi atau belum.

g. Mulai dari awal, apabila perlu.

4.3 Tolak Ukur Kinerja


Mutu kerja karyawan secara langsung mempengaruhi kinerja
perusahaan. Guna mendapatkan kontribusi karyawan yang optimal,
manajemen harus memahami secara mendalam strategi untuk
mengelola, mengukur dan meningkatkan kinerja, yang dimulai dengan
terlebih dahulu menentukan tolak ukur kinerja (Pandi, 2016).
Menurut (Mangkunegara, 2013), terdapat dua aspek atau dimensi
standar kinerja pegawai, dan kemudian dikembangkan menjadi
beberapa indikator, antara lain:
a. Kuantitatif, indikatornya meliputi:

1) Proses kerja dan kondisi pekerjaan

2) Waktu dalam bekerja

3) Jumlah kesalahan

4) Jumlah dan jenis pekerjaan

b. Kualitatif, indikatornya meliputi:

1) Kualitas pekerjaan

2) Ketepatan waktu

3) Kemampuan dan ketrampilan bekerja

4) Kemampuan mengevaluasi.

30
Peran kinerja sangat menentukan bagi terwujudnya tujuan

perusahaan, tetapi untuk memimpin manusia merupkan hal yang cukup

sulit. Tenaga kerja selain diharapkan mampu, cakap dan terampil, juga

hendaknya berkemauan dan mempunyai kesungguhan untuk bekerja

efektif dan efisien. Dapat disimpulkan bahwa jika perusahaan ditata

dengan benar dan disesuaiakan dengan kebutuhan organisasi dengan

memperhatikan gaya kepemimpinan, motivasi dan budaya organisasi,

maka akan dapat meningkatkan kinerja pegawai perusahaan yang baik.

B. PENELITIAN TERDAHULU
Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya berkaitan
dengan penelitian ini, sebagai rujukan atas penelitian ini. Penelitian tersebut
antara lain:

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu

No. Penulis Judul/Jurnal Metodologi Hasil Penelitian

Penelitian

1 Poundra Pengaruh Analisis Hasil penelitian menunjukkan


Konflik Kerja
Rizky Dan Stress regresi bahwa Konflik Kerja Dan Stress
Kerja terhadap
Afrizal Linear Kerja terhadap kepuasan Kerja.
kepuasan Kerja
(2014) (Studi pada Berganda Penelitian ini juga menunjukkan
Karyawan PT.
TASPEN bahwa hubungan antara strees,
(PERSERO)
Cabang dan stres kerja memiliki
Malang)
pengaruh yang signifikan secara

simultan terhadap kepuasan

Kerja karyawan tetap.

31
Lanjutan Tabel 2.1

2 Tri Pengaruh Stres Analisis Hasil penelitian menunjukkan


Wartono Kerja Terhadap regresi bahwa Stres Kerja yang
(2017) Kinerja Linear berpengaruh signifikan terhadap
Karyawan Berganda Kinerja Karyawan

(Studi Pada
Karyawan
Majalah Mother
and Baby)

3 Dwi Pengaruh Analisis Penelitian ini menunjukan


Agung Kedisiplinan, regresi bahwa secara parsial
Nugroho Lingkungan Linear lingkungan kerja fisik
Arianto Kerja dan Berganda mempunyai pengaruh yang
(2013) Budaya Kerja signifikan terhadap kinerja
Terhadap karyawan dan lingkungan kerja
Kinerja Tenaga non fisik juga mempunyai
Pengajar pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja Karyawan.
Hasil uji simultan menunjukkan
lingkungan kerja fisik dan
lingkungan kerja non fisik
mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja
karyawan.

32
Lanjutan Tabel 2.1

4 Lindanur Pengaruh Analisis Hasil penelitian ini menunjukan


Sipatu
Motivasi, terdapat pengaruh yang
(2013) regresi
Lingkungan signifikan yang
Linear
Kerja dan Stres sangat kuat atau positif antara
Kerja terhadap Berganda stres kerja terhadap kinerja
Kinerja Perawat karyawan
Di ruang Rawat
Inap RSUD
UNDATA Palu
5 Yoanisa Pengaruh Stres Analisis Hasil penelitian ini menunjukan
Mahardia
kerja dan stress kerja di bank jateng
ni dan Ari Regresi
Pradhana Lingkungan wilayah Semarang termasuk
wati Linear
Kerja Fisik dalam kategori tidak tinggi dan
(2013)
terhadap Berganda hubungan stress kerja dengan
Kinerja variabel kinerja karyawan
Karyawan adalah negatif.
Outsorching
pada PT. Bank
Jateng Cabang
Koordinator dan
Cabang
Pembantu
Wilayah Kota
Semarang

33
Lanjutan tabel 2.1

6 Maria Work Stress Longitudina Hasil peneltian ini Stress kerja


Melchor,
Precipitates dan gangguan yang dihasilkan
Avshalo l Analyses
m depression and dari posisi ekonomi
Caspi,Bar
anxiety in berpengaruh negatif.
ry J
Milne,An young, working
drea
women and men
Danese(2
007)
7. Mogens Relationships Regression Hasil peneltian ini menunjukan
Agervold
Between bahwa lingkungan kerja dan
, Eva
Gemzoe Bullying,Pyscho stress kerja berpengaruh
Mikkelse
social work signifikan terhadap kondisi
n
(2004) enviroment and yang mendorong bullying
individual stress
reactions
8 Abdul Impact of Regression Penelitian ini menunjukan
Raziq,
Working bahwa secara parsial
Raheela
Maulaba Environment on lingkungan kerja fisik
khsh
Job Satisfaction mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja
karyawan dan lingkungan kerja
non fisik juga mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja Karyawan.

34
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Berdasarkan telaah pustaka yang diajukan dalam penelitian ini, maka
dikembangkan model sebagai kerangka pemikiran dari peneliti sebagai gambar
dibawah ini:

Stress Kerja (X1)


Lingkungan kerja
Fisioligis, psikologis, dan perilaku (X2)

Fisik dan nonfisik

Kinerja Karyawan (Y)


Kualitatif dan kuantitatif
Metode Analisis Data
Uji Kualitas Data
Uji Asumsi Klasik
Uji Hipotesis
Analisis Regresi Linear Berganda
Koefisien Determinasi (𝑅2)

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Gambar 2. 1 Kerangka Pemikiran

35
D. Keterkaitan Antar Variabel
a. Pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan
Bagi perusahaan, stres kerja merupakan aspek yang cukup penting
untuk diperhatikan karena berkaitan dengan penurunan dan peningkatan
kinerja karyawan. Perusahaan harus memiliki kinerja karyawan, dan ketika
kinerja yang baik / tinggi dari karyawan maka dapat membantu perusahaan
memperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika kinerja karyawan menurun akan
dapat menimbulkan kerugian. Oleh karena itu, kinerja karyawan perlu
mendapat perhatian, antara lain dengan melakukan penelitian terkait
variabel stres kerja. Bahaya stres disebabkan oleh kondisi kelelahan fisik,
emosional dan mental yang disebabkan oleh keterlibatan dalam waktu yang
lama dengan situasi yang menuntut emosi.
Proses ini berlangsungsecara bertahap, akumulatif, dan seiring waktu
semakin memburuk. Dalam jangka pendek, tanpa penangan serius, stres
yang dibiarkan oleh perusahaan akan membuat karyawan menjadi depresi,
tidak termotivasi, dan frustrasi menyebabkan karyawan bekerja secara
optimal sehingga kinerja mereka akan terganggu. Dalam jangka panjang,
karyawantidak dapat menahan stres kerja sehingga mereka tidaklagi dapat
bekerja di perusahaan. Pada tahap yang semakinparah, stres akan
menjadikan karyawan jatuh sakit atau bahkan keluar dari pekerjaannya.
Menurut Selye (Reni Hidayati, 2008), stress dapat bersifat positif
maupun negatif. Stress yang bersifat positif disebut “eustres” yakni
mendorong manusia untuk lebih dapat beradaptasi, lebih tertantang untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya, meningkatkan kinerja
dan lain-lain. Sebaliknya, stress yang berlebihan dan bersifat merugikan
disebut “distress” menimbulkan berbagai macam gejala yang umumnya
merugikan kinerja karyawan.gejala-gejala “distress” meliibatkan baik
kesehatan fisik maupun psikis. Beberapa contoh gejala “distress antara lain
adalah : gairah kinerja menurun, sering membolos atau tidak masuk kerja,
tekanan darah tinggi, gangguan pada alat pencernaan dan lain sebagainya.

36
Dalam penelitian ini stres kerja mengacu pada efek negatif sebagai suatu
stres yang berlebihan (distress), yang dapat menurunkan kinerja karyawan.
b. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang berada di tempat
kerja. Lingkungan kerja termasuk faktor yang dapat mempengaruhi
karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Jika lingkungan kerja
nyaman dan menyenangkan, maka karyawan secara tidak langsung akan
senang dalam bekerja. Jika lingkungan kerja nyaman dan menyenangkan,
maka karyawan akan termotivasi untuk bekerja. Jika karyawan sudah
termotivasi dalam bekerja, maka akan meningkatkan kinerja karyawan
tersebut.
(Sedarmayanti, 2009)menyatakan bahwa secara garis besar, jenis
lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu lingkungan fisik dan lingkungan
non fisik.Lingkungan kerja yang memuaskan bagi karyawan akan dapat
meningkatkan semangat kerja serta mendorong para karyawan untuk
meningkatkan kinerjanya. Demikian sebaliknya, lingkungan kerja yang
tidak memuaskan akan dapat mengurangi semangat kerja dimana karyawan
akan merasa sangat terpaksa dalam menyelesaikan pekerjaanya sehingga
kinerja karyawan ikut menurun.
E. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian,
dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan
(Sugiyono, 2014:64). Hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara
terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Persamaan Struktur 1
a. Hipotesis 1

Ho : ρx1y1 ≠ 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara stress kerja

terhadap kinerja.

Ha : ρx1y1 = 0, Terdapat hubungan langsung antara stress kerja terhadap

kinerja.

37
b. Hipotesis 2

Ho : ρx2y1 ≠ 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara lingkungan

terhadap kinerja.

Ha : ρx2y1 = 0, Terdapat hubungan langsung antara lingkungan kerja

terhadap kinerja.

c. Hipotesis 3

Ho : ρx1y1 = ρx2y1 = ρx3y1 ≠ 0, Tidak terdapat hubungan antara stress

kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja secara simultan.

Ha : ρx1y1 = ρx2y1 = ρx3y1 = 0, Terdapat hubungan antara stress kerja

dan lingkungan kerja terhadap kinerja secara simultan

38
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian


1. Wilayah dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis membatasi wilayah dan tempat
penelitian dikarenakan penulis fokus meneliti kinerja pegawai pada kantor
Sriwijaya Air Cengkareng, Banten. Waktu penelitian dilakukan dari bulan
Juli hingga bulan Oktober 2019.
2. Variabel Penelitian
Berdasarkan pokok masalah dan hipotesis, maka variabel yang
akan diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini dibagi menjadi dua macam
yaitu variabel independen yang diberi simbol “X” dan variabel dependen
yang diberi simbol “Y”. Variabel independen dalam penelitian ini adalah
stress kerja dan lingkungan kerja. Sedangkan variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kinerja.
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2011).
Maka populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 150
karyawan kantor Sriwijaya Air Cengkareng, Banten selama tiga bulan
terakhir.
2. Sampel
Menurut (Sugiyono, 2011) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Adapun teknik sampel
yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah non-
probability sampling, menurut (Sugiyono, 2011) non-probability sampling

39
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan
metode insidental sampling, adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang kebetulan / incidental bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2011).
Tujuan penarikan sampel kuota adalah untuk memperbaiki
keterwakilan seluruh komponen dalam populasi. maksud dari keterwakilan
ini supaya seluruh karakteristik dalam populasi dapat terwakili dan
tergambarkan dengan baik. Jumlah sampel yang akan peneliti ambil adalah
sebanyak 109 orang. penulis memilih jenis pekerja kantor yang populasinya
berjumlah 150 orang.Berdasarkan teknik penarikan sampel dengan Quota
Sampling dengan menggunakan rumus Slovin, maka sampel yang akan
diambil berjumlah 109 orang.
Untuk mendapatkan sampel maka dalam penentuan sampel
penelitian ini menggunakan rumus Slovin:
𝑁
𝑛 = 1+𝑁.𝑒2

n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Proses kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan
yaitu sebesar 10% atau 0,1.
150
Maka hasil yang didapat : 𝑛 = = 109
1+150(0.05)2

Dari populasi karyawan berjumlah 150 orang dengan menggunakan


rumus slovin diatas dengan tingkat error 5% menghasilkan 109 sampel.

40
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data
primer dan data sekunder.
1. Data Primer
Menurut (Purwanto, 2011) data primer merupakan data yang
diperoleh langsung dari sumbernya atau objek penelitian. Data primer
biasanya diperoleh dengan wawancara langsung kepada objek atau
dengan pengisian kuesioner (daftar pertanyaan) yang dijawab oleh objek
penelitian. Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, penulis
menggunakan teknik pengumpulan data primer dengan langkah
menyebarkan kuesioner.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011). Kuesioner dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan skala Likert, skala Likert adalah
skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,
2011). Dalam skala Likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak
ukur untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan
ataupun pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan
skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor.
2. Data Sekunder
Menurut (Purwanto, 2011) data sekunder merupakan data yang
sudah diterbitkan atau digunakan pihak lain. Data sekunder yang
digunakan peneliti dalam penelitian ini bersumber dari buku-buku, jurnal,
dan penggunaan media internet untuk memperoleh informasi, serta data-
data yang diperlukan.

41
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
kualitas data, uji asumsi klasik, dan analisis regresi linear berganda.
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Menurut (Ghozali, 2016) uji validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
sah atau valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Pengujian validitas ini dilakukan dengan membandingkan nilai r
hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)= n – 2, dalam hal
ini adalah jumlah sampel, dan alpha=0,05 (dengan uji dua sisi). Serta
dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang digunakan, ialah
sebagai berikut:
1. Jika r hitung> r tabel maka pertanyaan dianggap valid.
2. Jika r hitung< r tabel maka pertanyaan dianggap tidak valid.

b. Uji Reliabilitas
Menurut (Ghozali, 2016) uji reliabilitas adalah alat untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel
atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
dari waktu ke waktu.
Dalam penelitian ini, cara yang digunakan untuk menguji
reliabilitas kuesioner adalah dengan mengukur reliabilitas dengan uji
statistik Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memiliki Cronbach Alpha > 0,70 (Ghozali, 2016).
2. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik dalam penelitian ini, penulis

melakukan uji normalitas, uji heteroskedestisitas, dan uji

multikolineartias.

42
a. Uji Normalitas

Menurut (Ghozali, 2016) uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Data yang baik dan layak dalam penelitian

adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Ada

dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

1) Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan

antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi

normal. Namun demikian, hanya dengan melihat histogram hal ini

dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode

yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot

untuk menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak. Pada

prinsipnya, normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat

histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan uji

normalitas adalah:

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan

pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

43
b) Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

2) Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau

tidak hati- hati secara visual kelihatan normal, padahal secara

statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan di samping uji

grafik dilengkapi dengan uji statistik (Ghozali, 2016) Selain

dengan melihat kurva probability plot, uji normalitas juga dapat

dilakukan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam uji ini,

apabila nilai sig. < 0,05 maka data tidak berdistribusi dengan

normal. Namun jika nilai sig. > 0,05 maka data berdistribusi

dengan normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2016). Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, yaitu:

44
1) Uji Scatterplot

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan

dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot

antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah

diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2016).

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antara sesama variabel

independen sama dengan nol. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari

nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cutoff

yang umum dipanggil untuk menunjukkan adanya multikolinearitas

adalah nilai Tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10

(Ghozali, 2016).

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut (Sunyoto, 2014), Analisis regresi berganda adalah suatu

analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih

variabel bebas (X1,2,……n) terhadap variabel terikat (Y) dengan

menggunakan program SPSS 23 for windows. Menurut (Ghozali, 2016),

45
selain menukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, uga

menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja,

sedangkan variabel independennya adalah stress kerja dan lingkungan

kerja.

Dalam penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda

dengan menggunakan program SPSS yang dapat dirumuskan sebagai

berikut:

𝑌 = 𝛼 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑒

Keterangan:

𝑌 = Kinerja Karyawan

𝛼 = Konstanta

𝑏1 + 𝑏2 = Koefisien Regresi

𝑋1 = Stress kerja

𝑋2 = Lingkungan Kerja

𝑒 = Error

Pembuktian hipotesis dilakukan melalui tiga pengujian, yakni uji statistik

t, uji statistik F, dan uji determinasi.

a. Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan

variasi variasi dependen (Ghozali, 2016). Cara melakukan uji t adalah

dengan melihat jumlah degree of freedom (df). Bila jumlah degree of

46
freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%,

maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari

2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis

alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara

individual memengaruhi variabel dependen. Kemudian dengan

membandingkan antara thitung dengan ttabel.Apabila nilai thitung >

ttabel berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap

variabel terikat, atau bisa juga dengan siginifikansi di bawah 0,05 yang

menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual

mempengaruhi variabel dependen.

b. Uji statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah variabel

independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel

dependen. Salah satu cara melakukan uji F adalah dengan

membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel.

Bila nilai Fhitung lebih besar daripada nilai Ftabel, maka Ho ditolak dan

menerima Ha (Ghozali, 2016).

c. Koefisen Determinasi

Koefisen determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisen determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti

47
variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,

2016).

E. Pengukuran Instrumen Penelitian


Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini
adalah memakai skala likert. Alternatif penilaian dalam pengukuran item-item
tersebut terdiri dari 5 (lima) alternatif pilihan yang mempunyai tingkatan
sangat rendah sampai dengan sangat tinggi (bernilai 1 s/d 5) yang diterapkan
secara bervariasi sesuai pertanyaan. Dengan demikian dapat dicapai
pengukuran yang tidak hanya menggambarkan kategori atau urutan yang
merupakan skala ordinal, tetapi telah dicapai skala interval (Akdon, 2010).
Penentuan skor dari setiap pertanyaan dengan alternatif jawaban yang berbeda,
yaitu:
Tabel 3. 1 Pengukuran Skala Ordinal

Skala Keterangan Pernyataan


1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-ragu 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
F. Operasional Variabel Penelitian
Definisi operasional variabel memberikan batasan dan penjelasan
mengenai ukuran variabel yang digunakan dalam penelitian. Metode pengukuran
sikap yang digunakan dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2011) Skor yang diberikan pada tiap-tiap
pertanyaan adalah sebagai berikut:

48
Tabel 3. 2 Operasional Variabel Penelitian

No Nama Dimensi Indikator Skala


1 Stress a. Gejala Fisik 1. Sakit Kepala. Ordin
Kerja(X1) al
2. Detak jantung meningkat.

3. Mudah lelah.

Wahjono b. Gejala 4. Ketidakpuasan.


(2010) Psikologis 5. Ketegangan.
6. Kecemasan.
7. Pesimistis.
8. Mudah marah.
9. Kebosanan.
10. Sulit berkonsentrasi.
11. Daya ingat.
12. Komunikasi tidak efektif.
13. Kerja sama.
14. Percaya diri.
percaya kepada orang lain.
c. Gejala 15. Ketidakhadiran/
Perilaku absensi.
16. Menunda Pekerjaan.
17. Mengkonsumsi obat-obatan
dan alkohol.
18. Gelisah / gangguan tidur
2 lingkungan a. Suasana 1. tempat kerja.. Ordin
kerja kerja al
(X2)yang 2. alat bantu kerja.
dikemukak 3. ketenangan kerja.
an oleh 4. Hubungan harmonis.
b. Hubung
(Nitisemito
an
, 5. komunikasi yang baik.
dengan
Manajemen
6. Kekeluargaan.

49
Personalia rekan
Dan kerja
Manajemen
Sumber c. Hubung 7. menjalankan perintah
Daya an yang berikan.
Manusia., antara
bawahan 8. memiliki perilaku atau
2014) sikap yang sopan.
Sofyan dengan
pimpina 9. mengetahui batasan
n dalam berorganisasi.
d. Fasilitas 10. Jaminan sosial.
kerja 11. Prasarana
12. Perlengkapan kantor
13. Tanah dan bangunan
14. Alat Transportasi

3 Kinerja Y, a. Kuantitatif 1. Proses kerja dan Ordin


Mangkune kondisi pekerjaan. al
gara (2014)
2. Waktu dalam bekerja.
3. Jumlah kesalahan.

4. Jumlah dan jenis pekerjaan


b. Kualitatif 5. Kualitas pekerjaan.
6. Ketepatan waktu.
7. Kemampuan dan
ketrampilan bekerja.
8. Kemampuan mengevaluasi

50
BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian


1. Sejarah dan Visi Misi Perusahaan
Sriwijaya Air adalah sebuah maskapai penerbangan di Indonesia.
Sriwijaya Air didirikan oleh keluarga Lie (Hendry Lie dan Chandra Lie)
dengan Johannes Bundjamin dan Andy Halim. Saat ini Sriwijaya Air
adalah Maskapai Penerbangan terbesar ketiga di Indonesia,dan sejak
tahun 2007 hingga saat ini tercatat sebagai salah satu Maskapai
Penerbangan Nasional yang memiliki standar keamanan kategori 1 di
Indonesia.
Bersamaan dengan sebagian besar maskapai penerbangan
Indonesia lainnya, Sriwijaya Air (termasuk anak perusahaan Sriwijaya
Air, NAM Air) berada dalam daftar maskapai penerbangan yang dilarang
di Uni Eropa karena alasan keamanan pada Desember 2014.
PT Sriwijaya Air lahir sebagai perusahaan swasta murni yang
didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy
Halim. Beberapa tenaga ahli yang turut menjadi pionir berdirinya
Sriwijaya Air diantaranya adalah Supardi, Capt. Kusnadi, Capt. Adil W,
Capt. Harwick L, Gabriella, dan Suwarsono.
Sriwijaya Air didirikan dengan tujuan untuk menyatukan seluruh
kawasan Nusantara seperti keinginan raja kerajaan Sriwijaya dahulu yang
berasal dari kota Palembang. Keinginan tersebut kemudian diwujudkan
melalui pengembangan transportasi udara.
Pada tahun 2003, tepat pada hari Pahlawan, 10 November,
Sriwijaya Air memulai penerbangan perdananya dengan menerbangi rute
Jakarta- Pangkalpinang PP, Jakarta-Palembang PP, Jakarta-Jambi PP, dan
Jakarta- Pontianak PP.
Pada mulanya Sriwijaya Air hanya mengoperasikan satu
armada Boeing 737-200 yang kemudian seiring waktu terus ditambah

51
hingga memiliki 15 armada Boeing 737-200. Sesuai dengan
perkembangan teknologi dan kebutuhan pemenuhan pelayanan publik
yang lebih baik, Sriwijaya Air kemudian menambah dan memperluas
jangkauan penerbangannya dari Barat ke Timur sekaligus menambah
pesawat dengan seri yang lebih baru,yaitu Boeing 737-300,Boeing 737-
400, Boeing 737- 500W,dan Boeing 737-800NG.
Maskapai ini sempat memesan 20 unit Embraer 175 dan Embraer
195 pada Paris Airshow 2011,namun kemudian pesanan ini dibatalkan
dikarenakan alasan operasional, dan kemudian digantikan oleh Boeing
737-500W. Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa Sriwijaya Air akan
memesan Embraer kembali,yang akan dialokasikan ke anak
perusahaannya, yaitu NAM Air.
Pada Agustus 2007, Sriwijaya Air mendapatkan penghargaan
keselamatan penerbangan dari Boeing, yaitu Boeing International Award
for Safety and Maintenance of Aircraft, diberikan setelah inspeksi
dilakukan selama beberapa bulan oleh tim dari Boeing Company.
Pada 1 Agustus 2011, Sriwijaya Air meluncurkan buku panduan
berbahasa braille dan program khusus untuk penanganan terhadap para
Tuna Netra yang terbang dengan maskapai tersebut. Para awak kabin
telah dilatih secara khusus untuk menangani penumpang yang memiliki
kelemahan tersebut,diantaranya dengan cara pendekatan personal dan
dengan sentuhan fisik.
Pada 16 Juni 2015 di Paris Air Show 2015, Sriwijaya Air
mengumumkan pemesanan pasti 2 unit 737-900ER dengan 20 unit 737
MAX 8 sebagai opsi yang akan diambil pada masa depan. Pesanan ini
merupakan pertama kalinya Sriwijaya Air memesan pesawat yang benar-
benar baru dan langsung dari pabriknya. Kedua 737-900ER milik
Sriwijaya Air telah tiba bersamaan pada 23 Agustus 2015.
Pada Agustus 2015, Sriwijaya Air kembali mendapatkan sertifikasi
keselamatan penerbangan, yaitu Basic Aviation Risk Standard (BARS)
yang dilakukan oleh Flight Safety Foundation, berbasis di Amerika
Serikat.

52
VISI, MISI, DAN SRIWIJAYA AIR

A. Visi
1. Mengedepankan layanan berkualitas
2. Menjadi maskapai penerbangan yang mampu bersaing secara nasional
maupun regional
3. Siap berekspansi bisnis pada level dunia
4. Mengadopsi tekonologi terkini dan manajemen perusahaan yang efektif
dan efisien
5. Mengundang turis domestik dan internasional ke berbagai destinasi
6. Untung secara bisnis.

B. Misi
Misi Membawa terbang pelanggan-pelanggan kami dengan kebanggaan
serta reputasi tinggi yang terimplementasi dalam layanan berkualitas dalam
proses pra- penerbangan, di dalam pesawat maupun paska-penerbangan.

B. Analisis dan Pembahasan


1. Deskripsi Data Responden
Responden dalam penelitian ini adalah para pegawai Kantor
Sriwijaya Air Cengkareng Banten. Berikut ini adalah deskripsi
mengenai jumlah data responden dan identitas responden penelitian
yang terdiri dari jenis kelamin, usia, jabatan, pendidikan terakhir, dan
pengalaman kerja responden.

a. Data jumlah kuisioner yang disebarkan


Tabel 4.1 berikut ini menyajikan jumlah kuisioner yang disebarkan
kepada responden.

53
Tabel 4. 1 Data Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Presentase


1 Jumlah kuesioner yang disebar 109 100%
2 Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0 0%
3 Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0%
4 Jumlah kuesioner yang dapat diolah 109 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.2 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4. 2 Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase


Laki-laki 56 51 %
Perempuan 53 49 %
Jumlah 109 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Tabel 4.2 diatas menunjukkan bahwa sebanyak 56 orang atau

51% responden berjenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar 53

orang atau 49% responden berjenis kelamin perempuan.

b. Deskripsi responden berdasarkan usia

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan usia.

Tabel 4. 3 Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase


< 30 tahun 67 61%
31-40 tahun 28 26%
> 40 tahun 14 13%
Jumlah 109 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

54
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang bekerja pada

Kantor Kantor Sriwijaya Air Cengkareng Banten sebesar 61%

diantaranya dalam rentang usia dibawah 30 tahun sedangkan yang

berusia antara dari 31-40 tahun sebanyak 26%, dan sisanya adalah

responden yang berusia diatas 40 tahun sebesar 13%. Rata-rata

responden yaitu berusia dibawah 30 tahun dan 31-40 tahun dimana

usia tersebut adalah usia yang ideal untuk menghasilkan kinerja yang

baik.

c. Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir

Hasil uji deskripsi responden berdasarkan posisi terakhir

disajikan pada tabel berkut ini:

Tabel 4. 4 Tingkat Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Frekuensi Persentase


SMA 36 33%
D3 23 21%
S1 45 41%
S2 5 5%
Jumlah 109 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.4 di atas diperoleh informasi bahwa

mayoritas responden sebanyak 45 orang atau sebesar 41% mempunyai

pendidikan terakhir S1, sedangkan sisanya yaitu mempunyai

pendidikan terakhir S2 sebanyak 5 orang atau sekitar 5% dan

pendidikan terakhir D3 sebanyak 23 orang atau sekitar 21% dan SMA

sebanayak 36 orang atau sekitar 33%. Pendidikan yang lebih tinggi

55
mengakibatkan kinerja yang lebih baik dan oleh sebab itu

memungkinkan penghasilan yang lebih tinggi juga.

d. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja

Tabel 4.5 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden

berdasarkan masa kerja.

Tabel 4. 5 Masa Kerja Responden

Masa Kerja Frekuensi Persentase


< 1 tahun 51 47%
1-3 tahun 31 38%
> 5 tahun 27 25%
Jumlah 76 100%
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

responden sebanyak 47% atau sekitar 51 orang pegawai memiliki

masa bekerja < 1 tahun. Responden yang memiliki masa kerja kurang

dari 5 tahun sebanyak 27 orang atau 25% dan sisanya 38% atau sekitar

31 orang karyawan memiliki pengalaman 1-3 tahun.

2. Hasil Uji Kualitas Data


a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika
tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut
dapat dikatakan valid. Tabel berikut menunjukkan hasil uji validitas
dari empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Stress
Kerja (R), Lingkungan Kerja (L), dan Kinerja (K) dengan 30 sampel
responden.

56
Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap
variabel yang digunakan dalam penelitian ini:
1) Uji Validitas Stress Kerja (R)

Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Stress Kerja

Nomor
Pearson Sig
Butir Keterangan
Corelation (2-Tailed)
Pertanyaan
R1 0,912** 0,000 Valid
R2 0,849** 0,000 Valid
R3 0,818** 0,000 Valid
R4 0,630** 0,000 Valid
R5 0,688** 0,000 Valid
R6 0,838** 0,000 Valid
R7 0,808** 0,000 Valid
R8 0,484** 0,000 Valid
R9 0,798** 0,000 Valid
R 10 0,912** 0,000 Valid
R 11 0,849** 0,000 Valid
R 12 0,818** 0,000 Valid
R 13 0,630** 0,000 Valid
R 14 0,688** 0,000 Valid
R 15 0,838** 0,000 Valid
R 16 0,808** 0,000 Valid
R 17 0,912** 0,000 Valid
R 18 0,894** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Tabel 4.6 menunjukkan variabel Stress Kerja (R)

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 hal ini menunjukan bahwa

masing-masing pertanyaan pada variabel Stress Kerja dapat

diandalkan dan layak sebagai penelitian.

57
2) Uji Validitas Lingkungan Kerja (DK)

Tabel 4. 7 Hasil Uji Validitas Lingkungan Kerja

Nomor Pearson Sig


Keterangan
Butir Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
L1 0,711** 0,000 Valid
L2 0,824** 0,000 Valid
L3 0,697** 0,000 Valid
L4 0,823** 0,000 Valid
L5 0,883** 0,000 Valid
L6 0,594** 0,000 Valid
L7 0,584** 0,000 Valid
L8 0,711** 0,000 Valid
L9 0,824** 0,000 Valid
L 10 0,697** 0,000 Valid
L 11 0,823** 0,000 Valid
L 12 0,883** 0,000 Valid
L 13 0,736** 0,000 Valid
L 14 0,872** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Tabel 4.7 menunjukkan variabel Lingkungan Kerja (L)

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. hal ini menunjukan bahwa

masing- masing pertanyaan pada variabel Lingkungan Kerja dapat

diandalkan dan layak diajukan sebagai penelitian.

3) Uji Validitas Kinerja (K)

Tabel 4. 8 Hasil Uji Validitas Kinerja

Nomor Pearson Sig


Keterangan
Butir Pertanyaan Corelation (2-Tailed)
K1 0,841** 0,000 Valid
K2 0,778** 0,000 Valid
K3 0,784** 0,000 Valid
K4 0,891** 0,000 Valid
K5 0,891** 0,000 Valid
K6 0,854** 0,000 Valid
K7 0,841** 0,000 Valid
K8 0,778** 0,000 Valid

58
Lanjutan tabel 4.8
K9 0,784** 0,000 Valid
K 10 0,891** 0,000 Valid
K 11 0,533** 0,000 Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Tabel 4.8 menunjukkan variabel Kinerja (K) mempunyai

kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa

masing-masing pertanyaan pada variabel kinerja dapat diandalkan

dan layak sebagai diajukan sebagai penelitian.

b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari

instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada diatas 0,70. Tabel 4.9

menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk variabel penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini.

Tabel 4. 9 Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s
Variabel Keterangan
Alpha
Stress Kerja 0,768 Reliabel
Lingkungan Kerja 0,771 Reliabel
Kinerja 0,944 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Tabel 4.9 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel

stress kerja sebesar 0,780, lingkungan kerja sebesar 0,768, dan kinerja

sebesar 0,714. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan

dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha

59
lebih dari 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan

yang digunakan akan mampu memperoleh data yang konsisten yang

berarti bila pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban

yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.

3. Analisis Deskriptif
a. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Stress Kerja (SK).
Variabel X1 pada penelitian ini diukur melalui 18 pertayaan
yang disebarkan ke 109 responden dan mempresentasikan indikator-
indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Stress
Kerja (SK) dijelaskan pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4. 10 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Stress Kerja (R)

No Pertanyaan STS% TS% N% S% SS% Total%

1 Pekerjaan yang 0 0 9 53 38 100


diberikan kepada
saya tidak membuat
saya sakit kepala.

2 Pekerjaan yang 0 8 7 45 40 100


diberikan tidak
membuat jantung saya
berdebar.
3 Pekerjaan disini tidak 0 3 9 49 39 100
membuat saya mudah
cepat lelah.

4 Saya merasa hasil kerja 0 0 14 48 38 100


saya memuaskan.

60
Lanjutan Tabel 4.10

5 Saya tidak merasa 0 0 12 54 34 100


tegang apabila diberikan
tugas yang berlebih.

6 Saya tidak merasa cemas 0 2 14 54 30 100


apabila pekerjaan saya
belum selesai.

7 Saya tidak merasa 0 2 8 54 38 100


pesimis apabila ada hasil
pekerjaan yang lebih
baik daripada saya.

8 Saya tidak mudah marah 0 4 10 52 34 100


apabila tugas yang
diberikan terlalu banyak.

9 Saya tidak merasa bosan 0 2 14 56 28 100


dengan apa yang saya
kerjakan sekarang.

10 Saya tetap 0 0 8 56 38 100


berkonsentrasi apabila
suasana diruangan tidak
kondusif.

11 Saya tetap ingat 0 8 7 45 40 100


walaupun bekerja
terlalu lama.

12 Semua rekan kerja 0 3 9 50 38 100


saya dapat
berkomunikasi dengan
baik.

61
Lanjutan Tabel 4.10

13 Semua rekan kerja 0 0 14 48 38 100


dapat melakukan kerja
sama atau Teamwork
dengan baik.

14 Saya merasa pecaya diri 0 0 12 54 34 100


dalam menjalankan
tugas yang diberikan.

15 Saya selalu hadir tepat 0 2 8 53 37 100


waktu.

16 Saya tidak menunda 0 2 8 53 37 100


pekerjaan yang
diberikan oleh atasan.

17 Saya tidak 0 0 8 54 38 100


mengkonsumsi obat-
obatan/alcohol

18 Saya tidak mengalami 0 8 6 45 41 100


gangguan sebelum
tidur.
Total 0 2 10 51 37 100

Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Tabel 4.10 menunjukan bahwa pada variabel Stress Kerja

mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 51 %. Dan

pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 9 dan 10,

hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no 9

dan 10 menjawab “setuju” sebesar 51 %. Hal ini menunjukan bahwa

indikator cepat bosan dan berkonsentrasi yang diberikan sesuai

62
dengan

63
pencapaian hasil kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dimana

Sriwijaya Air Cengkareng Banten dan pimpinan perusahaan

diharapkan memperhatikan cepat bosan dan konsentrasi yang

diberikan sesuai dengan pencapaian hasil kerja karena akan

berpengaruh ke kinerja pegawainya.

c. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Lingkungan Kerja.

Variabel X2 pada penelitian ini diukur melalui 14 pertayaan yang

disebarkan ke 109 responden dan mempresentasikan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap

Lingkungan kerja dijelaskan pada tabel 4.11 berikut:

Tabel 4. 11 Distribusi Jawaban Responden Mengenai


Lingkungan Kerja (L)
No Pertanyaan STS% KS% N% S% SS% Total%
1 Saya merasa nyaman 0 0 1 58 41 100
dengan tempat kerja
saya.
2 Peralatan kerja dikantor 0 0 1 55 44 100
sangat lengkap.
3 Saya selalu 0 0 5 50 45 100
tenang dalam
bekerja.
4 Saya selalu 0 0 1 51 48 100
menjaga hubungan
harmonis dengan
rekan kerja.
5 Saya selalu 0 0 3 53 44 100
berkomunikasi dengan
baik.
6 Saya merasa rekan kerja 0 0 3 53 44 100
saya sudah seperti
keluarga.

64
Lanjutan tabel 4.11
7 Saya selalu menjalankan 0 0 2 60 38 100
perintah yang berikan
oleh atasan
8 Saya selalu bersikap 0 0 1 58 41 100
sopan terhadap atasan
9 Saya selalu mengetahui 0 0 1 58 41 100
batasan organisasi
terhadap atasan.
10 Tempat kerja saya 0 0 1 55 44 100
memberikan jaminan
sosial untuk semua
pekerja.
11 Tempat saya bekerja 0 0 5 50 45 100
mempunyai prasarana
yang lengkap.
12 Tempat saya bekerja 0 0 1 50 49 100
mempunyai ATK (Alat
Tulis Kantor) yang
lengkap
13 Saya merasa aman 0 0 3 52 45 100
dengan konstruksi
bangunan kantor
saya.
14 Alat transportasi tempat 0 0 3 53 44 100
saya bekerja
menunjang pekerjaan
saya.
Total 0 0 2 54 44 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Tabel 4.11 menunjukan bahwa pada variabel Lingkungan kerja

mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 54 %. Dan

pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 7, hal ini

dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan no.7

menjawab “setuju” sebesar 60%. Hal ini menunjukan bahwa indikator

Melaksanakan perintah yang di berikan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai, dimana
65
Kantor Sriwijaya Air Cengkareng Banten dan pimpinan perusahaan

diharapkan memperhatikan pegawai yang Melaksanakan perintah

yang di berikan guna meningkatkan kinerja pegawai.

d. Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja Pergawai

Variabel Y pada penelitian ini diukur melalui 11 pertayaan yang

disebarkan ke 109 responden dan mempresentasikan indikator-

indikator dari variabel tersebut. Hasil tanggapan terhadap Kinerja

dijelaskan pada tabel 4.12 berikut:

Tabel 4. 12 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kinerja


Karyawan (K)
No Pertanyaan STS% KS% N% S% SS% Total

1 Saya bekerja dengan proses yang cepat 0 0 10 66 24 100

2 Kondisi pekerjaan saya sangat baik 0 1 16 46 37 100

3 Waktu pekerjaan yang diberikan saya 0 0 15 53 32 100


pergunakan secara efisien.

4 Saya selalu meminimalisir kesalahan 0 0 10 52 38 100


pekerjaan saya.

5 Saya bisa menyelesaikan semua jumlah 0 0 12 53 35 100


pekerjaan

6 Saya bisa menyelesaikan semua jenis 0 0 10 57 33 100


pekerjaan apapun.

7 Kualitas pekerjaan saya sangat bagus. 0 0 10 66 24 100

8 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan 0 1 16 46 37 100


tepat waktu.

9 Saya mempunyai kemampuan kerja 0 0 15 53 32 100


yang baik.

66
Lanjutan Tabel 4.12

10 Saya mempunyai keterampilan kerja 0 0 10 52 38 100


yang bagus.

11 Saya selalu melakukan evaluasi 0 2 17 50 31 100


terhadap pekerjaan.

Total 0 1 12 54 33 100

Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Tabel 4.12 menunjukan bahwa pada variabel kinerja

mayoritas responden manjawab “setuju” sebesar 66 %. Dan

pertanyaan yang paling berpengaruh adalah pertanyaan no. 1 dan 7,

hal ini dapat dilihat dengan mayoritas responden pada pertanyaan

no.1 dan 7 menjawab “setuju” sebesar 54 %. Hal ini menunjukan

bahwa indikator Proses kerja dan Kualitas Pekerjaan mungkin

berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dimana Sriwijaya Air

Cengkareng Banten dan pimpinan perusahaan diharapkan selalu

memberikan proses dan kualitas yang diberikan karena bisa

meningkatkan kinerja pegawai.

4. Hasil Uji Asumsi Klasik


a. Hasil Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat
dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation
Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen. Tabel
4.14 menunjukkan hasil uji multikolonieritas pada penelitian ini.

67
Tabel 4. 13 Hasil Uji Multikolonieritas
Standa
rdized 95.0%
Unstandardized Coeffic Confidence Collinearity
Coefficients ients Interval for B Statistics
Std. Boun Upper
Model B Error Beta t Sig. d Bound Tolerance VIF
1 (Constant) 11.628 5.236 2.221 .028 1.248 22.008

STR (X1) .198 .046 .372 4.299 .000 .107 .290 .857 1.167
LING (X2) .314 .088 .310 3.586 .001 .140 .488 .857 1.167

Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.13 diatas terlihat bahwa nilai tolerance

mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar

angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance

stress sebesar 0,857 dan lingkungan kerja sebesar 0,857. Selain itu

nilai VIF untuk stress sebesar 1,167 dan lingkungan kerja 1,167. Suatu

model regresi dikatakan bebas dari problem multiko apabila memiliki

nilai VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

model persamaan regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat

digunakan dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi

yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.

Ujinormalitas data dengan analisis grafik dan uji kolmogorov

menggunakan SPSS 20 menghasilkan output sebagai berikut.

68
Gambar 4. 1 P-P Plot
Pada gambar kurva P-Plot diatas, terlihat titik titik menyebar disekitar
garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diaogonal. Berarti, dari
kurva ini menunjukan bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi
normalitas.

Tabel 4. 14 Hasil Uji Normalitas Menggunakan


Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual

N 109
Mean 0E-7
Normal Parametersa,b 3.92111362
Std. Deviation
.063
Absolute
.041
Most Extreme Differences Positive
-.063
Negative
.661
Kolmogorov-Smirnov .775
Z Asymp. Sig. (2-
tailed)

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

69
Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Pada tabel 4.14 uji selanjutnya yang digunakan adalah uji

kolmogorov-smirnov, diperoleh hasil output asymp. sig. (2-tailed)

sebesar 0,775 atau jauh diatas 0,05 menunjukkan bahwa angka

signifikan diatas 0,05 adalah data tersebut terdistribusi secara normal.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang

diperlihatkan pada gambar 4.1

Gambar 4. 2 Hasil Uji Heteroskedastisitas


Sumber : Data primer yang diolah, 2019

70
Berdasarkan gambar 4.1 grafik scatterplot menunjukkan

bahwa data tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y

dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut.

Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan

regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi

kinerja pegawai berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu

strees kerja dan lingkungan kerja.

5. Analisis Regresi Linear Berganda


a. Analisis Regresi Linear Berganda
Menurut (Sunyoto, 2014), Analisis regresi berganda adalah suatu
analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih
variabel bebas (X1,2,…n) terhadap variabel terikat (Y) dengan
menggunakan program SPSS 23 for windows. Menurut (Ghozali,
2016), selain menukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau
lebih, uga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah kinerja karyawan, sedangkan variabel independennya adalah
stress kerja dan lingkungan kerja. Dalam penelitian ini
menggunakan model regresi linear berganda dengan menggunakan
program SPSS yang hasilnya sebagai berikut:

71
Tabel 4. 15 Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize T Sig.
Coefficients d
Coefficients

B Std. Beta
Erro
r

(Constant) 11.628 5.236 2.221 .028


STRESS .198 .046 .372 4.299 .000
LINGKUNGAN .314 .088 .310 3.586 .001

a. Dependent Variable: KINERJA


Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.15, maka diperoleh persamaan regresi


sebagai berikut:

Keterangan: Y = 11,628+ 0,198X1 + 0,314X2 + e

𝑌 = Kinerja Karyawan

𝛼 = Konstanta

𝑋1 = Stress kerja

𝑋2 = Lingkungan Kerja

𝑒 = Error

Nilai konstanta (a) menunjukan bahwa menunjukan dari nilai

Kinerja karyawan (Y), Variabel Stress kerja (X1), dan Lingkungan Kerja (X2)

dinyatakan konstan dengan nilai kinerja karyawan sebesar 11,682

a. Koefisien regresi variabel stress kerja (X1) sebesar 0,198 yang

menyatakan bahwa adanya pengaruh antara stress kerja dengan

kinerja karyawan(Y), jika stress kerja semakin baik maka kinerja

72
karyawan semakin meningkat.

b. Koefisien regresi variabel Lingkungan kerja (X2) sebesar 0,314

yang menyatakan bahwa adanya pengaruh antara stress kerja

dengan kinerja karyawan(Y), jika semakin baik lingkungan kerja

yang diterapkan maka kinerja karyawan semakin meningkat.

c. Nilai sig. Pada stress kerja dan lingkungan kerja sebesar

0.000<0.05 yang berarti signifikan.

b. Hasil Uji Statistik F

Pengujian secara simultan dilakukan dengan menggunakan uji

F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen yang

diuji secara simultan. Tabel 4.16 berikut menggambarkan hasil uji

statistik F.

Tabel 4. 16 Hasil Uji Statistik F


ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 786.165 2 393.082 25.093 .000b
1 Residual 1660.514 106 15.665
Total 2446.679 108

a. Dependent Variable: KINERJA


b. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN, STRESS

Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Berdasarakan hasil uji F pada tabel 4.16 didapat nilai F hitung

sebesar 25,093 dengan signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi

lebih kecil dari pada 0,05 maka model regresi dapat dikatakan bahwa

73
Stress Kerja (R) dan Lingkungan Kerja (L) mempunyai pengaruh

terhadap kinerja karyawan.

Hipotesis 1 : Pengaruh Stress Kerja dan Lingkungan Kerja

terhadap Kinerja Karyawan

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel Pengaruh

Stress Kerja dan variabel Lingkungan Kerja

terhadap Kinerja Karyawan secara simultan.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel Pengaruh Stress

Kerja dan variabel Lingkungan Kerja terhadap

Kinerja Karyawan secara simultan

Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.16 nilai F

diperoleh sebesar 25,093 dengan signifikansi 0,000. Ini berarti model

regresi ini layak untuk digunakan. Karena tingkat signifikansi lebih

kecil dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa variabel Pengaruh

Stress Kerja dan variabel Lingkungan Kerja berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan.

c. Hasil Uji Statistik t

Hasil uji statistik t dapat dilihat pada tabel 4.17, jika nilai

probability t lebih kecil dari 0,05 maka H a diterima dan menolak H0,

sedangkan jika nilai probability t lebih besar dari 0,05 maka H0

diterima dan menolak Ha (Ghozali, 2011).

74
Tabel 4. 17 Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficients

B Std. Beta
Erro
r

(Constant) 11.628 5.236 2.221 .028


STRESS .198 .046 .372 4.299 .000
LINGKUNGAN .314 .088 .310 3.586 .001

a. Dependent Variable: KINERJA

Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Hipotesis 2 : Pengaruh Stress Kerja terhadap Kinerja Pegawai

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel stress kerja

terhadap variabel kinerja karyawan secara parsial.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel stress kerja terhadap

variabel kinerja karyawan secara parsial.

Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.17, variabel

strees kerja mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini

mengindikasikan bahwa variable stress kerja berpengaruh positif dan

secara signifikan terhadap kinerja pegawai karena tingkat signifikansi

yang dimiliki variabel stress kerja lebih kecil dari 0,05.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Tri Wartono (2017) Pengaruh Stres Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan

75
(Studi Pada Karyawan Majalah Mother and Baby) Analisis

regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Stres

Kerja yang berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan dan

Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Agung

Nugroho Arianto (2013) Pengaruh Kedisiplinan, Lingkungan Kerja

dan Budaya Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Pengajar Analisis regresi

Linear Berganda Penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial

lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja karyawan dan lingkungan kerja non fisik juga mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hasil uji

simultan menunjukkan lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja

non fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

karyawan.

Hipotesis 3 : Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap kinerja

karyawan

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara variabel lingkungan

kerja terhadap variabel kinerja karyawan secara parsial.

Ha : Terdapat pengaruh antara variabel lingkungan kerja

terhadap variabel kinerja karyawan secara parsial.

Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.18 variabel

lingkungan kerja mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,001. Hal

ini mengindikasikan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif

secara signifikan terhadap kinerja pegawai karena tingkat signifikansi

yang dimiliki variabel lingkungan kerja lebih kecil dari 0,05.

76
Pengaruh positif yang ini mengindikasikan bahwa semakin

baiknya lingkungan kerja, maka semakin baik pula tingkat kinerja

karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh

Tri Wartono (2017) Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

(Studi Pada Karyawan Majalah Mother and Baby) Analisis regresi

Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Stres Kerja

yang berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan dan Begitu

juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Agung Nugroho

Arianto (2013) Pengaruh Kedisiplinan, Lingkungan Kerja dan

Budaya Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Pengajar Analisis regresi

Linear Berganda Penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial

lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kinerja karyawan dan lingkungan kerja non fisik juga mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Karyawan. Hasil uji

simultan menunjukkan lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja

non fisik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

karyawan.

d. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen

dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-varabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

dependen (Ghozali, 2011: 97).

77
Tabel 4. 18 Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted Std. Error of the
R Estimate
Square
1 .567a .321 .309 3.958

a. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN, STRESS


b. Dependent Variable: KINERJA
Sumber : Data primer yang diolah, 2019

Tabel 4.17 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,309

atau 30,9%, ini menunjukkan bahwa variabel kinerja dapat dijelaskan

oleh variabel stress kerja, dan lingkungan kerja. Sedangkan sisanya

sebesar 0,691 atau 69.1% variable yang tidak di teliti seperti gaya

kepemimpinan, budaya organisasi dan lain-lain.

78
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis
pengaruh stress kerja, lingkungan kerja, terhadap kinerja karyawan dengan
menggunakan model regresi linear berganda, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:

1. Stress kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan (Studi


kasus pada pegawai Kantor Sriwijaya Air Cengkareng Banten).
2. Lingkungan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan
(Studi kasus pada pegawai Kantor Sriwijaya Air Cengkareng Banten).
3. Stress kerja dan lingkungan kerja berpengaruh secara simultan terhadap
kinerja karyawan (Studi kasus pada pegawai Kantor Sriwijaya Air
Cengkareng Banten).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran dalam penelitian ini adalah


sebagai berikut:
1. Untuk Perusahaan
a. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel stress berpengaruh positif

signifikan terhadap kinerja karyawan. variabel Stress Kerja mayoritas

responden manjawab “setuju” sebesar 51 %. Dan pertanyaan yang paling

berpengaruh adalah pertanyaan no. 9 dan 10. Hal ini menunjukan bahwa

indikator cepat bosan dan berkonsentrasi yang diberikan sesuai dengan

pencapaian hasil kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dimana

Sriwijaya Air Cengkareng Banten dan pimpinan perusahaan diharapkan

79
memperhatikan cepat bosan dan konsentrasi yang diberikan sesuai

dengan pencapaian hasil kerja karena akan berpengaruh ke kinerja

pegawainya.

b. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel lingkungan kerja

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini

menunjukan bahwa pada variabel lingkungan kerja mayoritas responden

manjawab “setuju” sebesar 54 %. Dan pertanyaan yang paling

berpengaruh adalah pertanyaan no. 7, hal ini dapat dilihat dengan

mayoritas responden pada pertanyaan no.7 menjawab “setuju” sebesar

60%. Hal ini menunjukan bahwa indikator melaksanakan perintah yang

di berikan berpengaruh terhadap kinerja pegawai, dimana Kantor

Sriwijaya Air Cengkareng Banten dan pimpinan perusahaan diharapkan

memperhatikan pegawai yang Melaksanakan perintah yang di berikan

guna meningkatkan kinerja pegawai.

c. Hasil penelitian menyatakan bahwa variabel lingkungan kerja

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini

menunjukan bahwa pada variabel kinerja mayoritas responden

manjawab “setuju” sebesar 66 %. Dan pertanyaan yang paling

berpengaruh adalah pertanyaan no. 1 dan 7, hal ini dapat dilihat dengan

mayoritas responden pada pertanyaan no.1 dan 7 menjawab “setuju”

sebesar 54 %. Hal ini menunjukan bahwa indikator Proses kerja dan

Kualitas Pekerjaan mungkin berpengaruh terhadap kinerja pegawai,

dimana Sriwijaya Air Cengkareng Banten dan pimpinan perusahaan

diharapkan selalu memberikan proses dan kualitas yang diberikan karena

bisa meningkatkan kinerja pegawai.


80
DAFTAR PUSTAKA

Acitra, M. W. (2013). Psikologi industri. Jakarta: Akademi Permata.


Airplane. (2019, July Senin). Jajan Beken. Diambil kembali dari Jajan Beken :
www.jajanbeken.com
Akdon, R. d. (2010). Rumus dan Data Dalam Analisis Data Statistika. Bandung:
Alfabeta.
Bangun, W. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Erlangga.
Dahesihsari, R. (2012). Hubungan Antara Peran Jenis Kelamin, Fear of Success
dan
Kesungkubangsaan dengan komitmen Dosen Perempuan terhadap
Organisasi. Anima Indonesian, vol 17 no 4 332-335.
Dessler, G. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Dwi Tirta Perwitasari, d. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkatan
Stres pada Tenaga Kesehatan di RS Universitas Tanjungpura Pontianak
Tahun 2015. Jurnal Cerebellum , Volume 2.
Fahmi, I. (2013). Pengantar Manajemen Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Multivriate dengan Program IBM SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Handoko, T. H. (2014). manajemen personalia sumber daya manusia. Yogyakarta:
BPFE.
Handoko, T. T. (2001). Manajemen Personalia dan sumber daya manusia.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Hasibuan, M. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
I Nuryasin, M. M. (2016). Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan . Jurnal Administrasi Bisnis, 52-60.
Juntika, S. d. (2010). Landasan bimbingan dan konseling. Bandung: PT Rosda
Karya.
Khoirunnisa. (2019, Mei 28). kompasiana. Diambil kembali dari
kompasiana.com:
kompasiana.com/khoirunnisaa8685/5ced41c195760e0b7d440845/pengaru
h-revolusi-industri-4-0-pada-perekonomian-indonesia
M.Surya. (2013). Psikologi Guru Tentang Konsep dan Aplikasi Dari Guru,Untuk
Guru . Bandung: Alfabeta.

81
Mangkunegara, A. A. (2013). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT.Revika
Aditama.
Messe, D. (2018, Mei 08). Hannover Messe. Diambil kembali dari Hannover
Messe: https://www.hannovermesse.de/
Moeheriono. (2012). Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Nitisemito, A. S. (2014). Manajemen Personalia Dan Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nitisemito, A. S. (2014). Manajemen Personalia Dan Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Pandi, A. (2016). Concept and Indicator.Human Resources Management.
Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Purwanto, S. d. (2011). Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta:
Karya Salemba Empat.
Reni Hidayati, Y. (2008). Kecerdasaan Emosi,Stress kerja dan Kinerja Karyawan.
Jurnal psikologi, 91-96.
Ruky, A. (2006). Sumber Daya Manusia Berkualitas Mengubah Visi Menjadi
Realitas. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
S, N. A. (1991). Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Saefullah, E. T. (2015). Pengantar Manajamen. Jakarta: Kencana prenada media
grup.
SAFRIZAL, H. B. (2013). PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DENGAN VARIABEL INTERVENING KEPUASAN
KERJA . BISMA.
Sari, D. A. (2015). Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Pengawasan Dan Pelayanan Bea Dan
Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai Kabupaten Bandung. Jurnal Ilmu
Manajemen, 1-11.
Saydam, G. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gunung Agung.
Schultz, G. S. (2006). Wound bed preparation: a systematic approach to wound
management. . Wound repair and regeneration, S1-S28.
Sedarmayanti, M. &. (2009). Sumber daya manusia dan produktivitas kerja.
Bandung: Mandar Maju. .

82
Simamora, H. (2006). Manajemen Sumberdaya Manusia. YOGYAKARTA:
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Sinambela, L. P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Soetjipto, B. W. (2004). Paradigma Baru Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: Asmara Books.
Sofyan, S. (2001). Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: Andi Offset.
Stephen P Robbins, J. T. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumantri, P. (2016). Pengaruh Motivasi Kerja dan Lingkungan Kerja Pada Usaha
Penjualan mobil bekas dibanyumas. Jurnal pro bisnis, 1-15.
Sunyoto, D. (2014). Konsepm Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service).
Sutrisno, E. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Pranada Media
Group.
Veithzal, R. (2011). Manajemen Sumber Daya untuk Perusahaan. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Wahjono, S. I. (2010). Perilaku organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kuesioner tentang

“Pengaruh Stress Kerja, dan Lingkungan Kerja,terhadap Kinerja Karyawan


pada pegawai Kantor Sriwijaya Air Cengkareng Banten”

1. KARAKTERISTIK PEKERJA
a. Usia Responden : ................
b. Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita
c. Jabatan Responden : ................
d. Lama Bekerja Responden............................Tahun
e. Pendidikan Terakhir Responden : ( ) SMA/SMK
( ) D3
( ) S1
( ) S2
( ) Lainnya : ………
2. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Berilah tanda checklist (V) pada kolom yang tersedia, kemudian pilih
sesuai keadaan yang dirasakan.
Keterangan:
a. STS = Sangat Tidak Setuju
b. TS = Tidak Setuju
c. N = Netral (antara setuju dan tidak)
d. S = Setuju
e. SS = Sangat
Setuju Contoh:

No Pertanyaan STS KS N S SS
1 Saya merasa nyaman dengan tempat V
kerja saya.

84
Variabel Stress Kerja

No Pertanyaan STS TS N S SS
1 Pekerjaan yang diberikan kepada saya tidak
membuat saya sakit kepala.
2 Pekerjaan yang diberikan tidak membuat
jantung saya berdebar.
3 Pekerjaan disini tidak membuat saya mudah
cepat lelah.
4 Saya merasa hasil kerja saya memuaskan.
5 Saya tidak merasa tegang apabila diberikan
tugas yang berlebih.
6 Saya tidak merasa cemas apabila pekerjaan
saya belum selesai.
7 Saya tidak merasa pesimis apabila ada hasil
pekerjaan yang lebih baik daripada saya.
8 Saya tidak mudah marah apabila tugas yang
diberikan terlalu banyak.
9 Saya tidak merasa bosan dengan apa yang
saya kerjakan sekarang.
10 Saya tetap berkonsentrasi apabila suasana
diruangan tidak kondusif.
11 Saya tetap ingat walaupun bekerja terlalu
lama.
12 Semua rekan kerja saya dapat
berkomunikasi dengan baik.
13 Semua rekan kerja dapat melakukan kerja
sama atau Teamwork dengan baik.

85
14 Saya merasa pecaya diri dalam menjalankan
tugas yang diberikan.
15 Saya selalu hadir tepat waktu.
16 Saya tidak menunda pekerjaan yang
diberikan oleh atasan.
17 Saya tidak mengkonsumsi obat-
obatan/alcohol
18 Saya tidak mengalami gangguan sebelum
tidur.

Variabel Lingkungan Kerja

No Pertanyaan STS KS N S SS
1 Saya merasa nyaman dengan tempat
kerja saya.
2 Peralatan kerja dikantor sangat lengkap.
3 Saya selalu tenang dalam bekerja.
4 Saya selalu menjaga hubungan harmonis
dengan rekan kerja.
5 Saya selalu berkomunikasi dengan baik.
6 Saya merasa rekan kerja saya sudah
seperti keluarga.
7 Saya selalu menjalankan perintah yang
berikan oleh atasan
8 Saya selalu bersikap sopan terhadap
atasan
9 Saya selalu mengetahui batasan
organisasi terhadap atasan.

86
10 Tempat kerja saya memberikan jaminan
sosial untuk semua pekerja.
11 Tempat saya bekerja mempunyai
prasarana yang lengkap.
12 Tempat saya bekerja mempunyai ATK
(Alat Tulis Kantor) yang lengkap
13 Saya merasa aman dengan konstruksi
bangunan kantor saya.
14 Alat transportasi tempat saya bekerja
menunjang pekerjaan saya.

Variabel Kinerja Pegawai

No Pertanyaan STS KS N S SS
1 Saya bekerja dengan proses yang cepat
2 Kondisi pekerjaan saya sangat baik
3 Waktu pekerjaan yang diberikan saya
pergunakan secara efisien.
4 Saya selalu meminimalisir kesalahan
pekerjaan saya.
5 Saya bisa menyelesaikan semua jumlah
pekerjaan
6 Saya bisa menyelesaikan semua jenis
pekerjaan apapun.
7 Kualitas pekerjaan saya sangat bagus.
8 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu.
9 Saya mempunyai kemampuan kerja
yang baik.

87
10 Saya mempunyai keterampilan kerja
yang bagus.
11 Saya selalu melakukan evaluasi terhadap
pekerjaan.
LAMPIRAN TABULASI
Variabel Stres Kerja (R)
Respo P P P P P P P P P P P P P P P P P P TO
nden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 TA
0 1 2 3 4 5 6 7 8 L
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 54
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 69
5 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 66
6 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 5 3 3 5 5 5 80
7 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 61
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
9 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 81
10 3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 4 3 4 3 2 2 3 4 55
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
16 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 83
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
18 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 76
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
20 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 83
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
22 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 80
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
24 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 85
25 5 4 5 5 4 4 3 3 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 76
26 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 2 61
27 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 82
28 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 79
29 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 74

88
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
31 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 86
32 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 3 4 2 57
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
34 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 69
35 4 2 4 3 3 3 4 5 5 4 2 4 3 3 3 4 4 2 62
36 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 54
37 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 61
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
39 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 81
40 3 4 3 4 3 2 2 4 2 3 4 3 4 3 2 2 3 4 55
41 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 74
42 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
43 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
45 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 77
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
47 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 84
48 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
49 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 84
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
51 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 85
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
53 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 73
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
55 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 77
56 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 66
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
58 5 5 5 4 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4 4 4 5 5 78
59 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 77
60 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 80
61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
62 4 5 5 5 5 3 4 4 3 4 5 5 5 5 3 4 4 5 78
63 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 77
64 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 81
65 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 82
66 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 4 3 80
67 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 82
68 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 81

89
69 5 4 4 4 4 5 5 3 3 5 4 4 4 4 5 5 5 4 77
70 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 76
71 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 84
72 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 86
73 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 80
74 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 83
75 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 78
76 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 82
77 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 86
78 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 76
79 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 80
80 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5 5 2 79
81 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 83
82 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 84
83 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 79
84 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 82
85 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 76
86 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 82
87 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 83
88 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 2 60
89 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 3 81
90 5 4 3 5 5 4 4 3 5 5 4 3 5 5 4 4 5 4 77
91 5 5 3 5 5 4 5 3 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 82
92 4 5 2 4 4 5 5 2 4 4 5 2 4 4 5 5 4 5 73
93 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 79
94 5 3 2 4 4 5 3 2 4 5 3 2 4 4 5 3 5 3 66
95 5 3 4 4 4 5 3 4 4 5 3 4 4 4 5 3 5 3 72
96 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 72
97 4 4 2 4 5 4 4 2 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 68
98 5 5 3 4 3 4 5 3 4 5 5 3 4 3 4 5 5 5 75
99 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 5 75
100 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 66
101 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 90
102 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 54
103 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
104 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 69
105 4 4 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 66
106 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 5 3 3 5 5 5 80
107 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 61

90
108 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72
109 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 4 5 5 5 81

Variabel Lingkungan Kerja (L)


Respon P P P P P P P P P P1 P1 P1 P1 P1 TOT
den 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 AL
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 62
5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 62
6 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 68
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
8 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 58
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
12 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 61
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
14 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 52
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
16 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 62
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
18 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 68
19 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 61
20 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 5 64
21 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 61
22 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 58
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
24 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 53
25 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 57
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
27 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 60
28 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 60
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70

91
32 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 58
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
34 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 61
35 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 59
36 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 63
37 5 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 56
38 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 54
39 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 3 3 3 5 58
40 4 4 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 3 57
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
42 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 60
43 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 67
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
45 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 62
46 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 68
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
48 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 68
49 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 62
50 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 68
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
54 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 58
55 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 59
56 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 62
57 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 64
58 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 60
59 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 62
60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
61 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 63
62 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 64
63 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 62
64 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 63
65 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 62
66 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 63
67 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 64
68 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 62
69 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 60
70 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 64

92
71 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 66
72 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 64
73 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 64
74 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 62
75 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 64
76 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 67
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
78 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 64
79 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 60
80 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 64
81 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 68
82 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 54
83 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 64
84 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 57
85 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 65
86 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 66
87 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 61
88 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 62
89 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 66
90 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 65
91 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 62
92 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 64
93 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 63
94 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 66
95 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 61
96 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 64
97 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 64
98 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 62
99 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 62
100 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 67
101 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
102 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
103 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
104 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 62
105 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 62
106 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 68
107 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
108 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 58
109 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70

93
Variabel kinerja (K)
Responden P P P P P P P P P P10 P11 TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 54
2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 35
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 45
4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 40
5 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 40
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 54
7 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 39
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43
9 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 43
10 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 36
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
12 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 49
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 45
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 45
16 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 50
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
18 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 48
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
20 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 53
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
22 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 48
23 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 46
24 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 5 40
25 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 42
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
27 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 50
28 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 48
29 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 42
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
31 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 50
32 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 44

94
33 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 39
34 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 50
35 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 42
36 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 51
37 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 39
38 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 38
39 5 3 3 5 5 5 5 3 3 5 5 47
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 43
41 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 46
42 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 47
43 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 53
44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 45
45 5 4 4 3 3 4 5 4 4 3 5 44
46 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 50
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
48 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 51
49 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 48
50 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 53
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
52 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 48
53 4 5 4 5 5 4 4 5 4 5 4 49
54 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 51
55 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 53
56 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 50
57 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 34
58 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 48
59 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 48
60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
61 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 48
62 5 4 3 5 3 3 5 4 3 5 4 44
63 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 48
64 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 47
65 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 47
66 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 49
67 4 2 4 4 3 3 4 2 4 4 3 37
68 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 45
69 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 44
70 5 4 5 5 3 4 5 4 5 5 4 49
71 3 5 5 5 4 4 3 5 5 5 4 48
72 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 46
73 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 49

95
74 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 51
75 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 47
76 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 46
77 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 4 44
78 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 42
79 4 3 5 4 4 4 4 3 5 4 4 44
80 4 3 5 5 5 5 4 3 5 5 4 48
81 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 46
82 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 2 46
83 4 4 3 5 4 4 4 4 3 5 3 43
84 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 38
85 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 37
86 3 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5 45
87 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 48
88 4 5 3 5 4 4 4 5 3 5 5 47
89 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 46
90 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 50
91 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 3 49
92 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 3 50
93 4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 48
94 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 51
95 4 4 5 3 4 4 4 4 5 3 5 45
96 4 4 5 3 5 4 4 4 5 3 5 46
97 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 42
98 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 45
99 4 3 4 5 5 5 4 3 4 5 4 46
100 4 3 4 5 4 4 4 3 4 5 4 44
101 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 52
102 3 3 4 3 4 5 3 3 4 3 3 38
103 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 47
104 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 40
105 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 39
106 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 54
107 4 4 4 3 5 5 4 4 4 3 3 43
108 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 44
109 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 43

96
Lampiran Hasil SPSS Stres Kerja (X1)

Case Processing Summary


N %
Valid 30 100.0
a
Cases Excluded 0 .0
Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's N of Items
Alpha Based on
Standardized
Items
.768 .968 18

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
R1 4.27 .691 30
R2 4.20 .805 30
R3 4.30 .596 30
R4 4.30 .702 30
R5 4.17 .648 30
R6 4.03 .765 30
R7 4.20 .714 30
R8 4.23 .626 30
R9 4.07 .740 30
R10 4.27 .691 30
R11 4.20 .805 30
R12 4.30 .596 30
R13 4.30 .702 30
R14 4.17 .648 30

97
R15 4.03 .765 30
R16 4.20 .714 30
R17 4.27 .691 30
R18 4.20 .805 30

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Cronbach's Alpha
Item Deleted if Item Total Multiple if Item Deleted
Deleted Correlation Correlation

R1 147.13 377.154 .906 . .753


R2 147.20 375.200 .838 . .752
R3 147.10 382.783 .808 . .757
R4 147.10 384.714 .609 . .759
R5 147.23 384.530 .670 . .758
R6 147.37 376.861 .826 . .753
R7 147.20 379.338 .795 . .755
R8 147.17 390.213 .460 . .763
R9 147.33 378.851 .784 . .754
R10 147.13 377.154 .906 . .753
R11 147.20 375.200 .838 . .752
R12 147.10 382.783 .808 . .757
R13 147.10 384.714 .609 . .759
R14 147.23 384.530 .670 . .758
R15 147.37 376.861 .826 . .753
R16 147.20 379.338 .795 . .755
R17 147.13 377.154 .906 . .753
R18 147.20 375.200 .838 . .752

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
151.40 401.972 20.049 18

98
Lampiran Hasil SPSS Lingkungan Kerja (X2)

Case Processing Summary


N %
Valid 30 100.0
a
Cases Excluded 0 .0
Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's N of Items
Alpha Based on
Standardized
Items
.771 .956 14

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
L1 4.47 .507 30
L2 4.43 .504 30
L3 4.37 .615 30
L4 4.40 .498 30
L5 4.27 .583 30
L6 4.30 .535 30
L7 4.30 .535 30
L8 4.40 .498 30
L9 4.47 .507 30
L10 4.43 .504 30
L11 4.37 .615 30
L12 4.40 .498 30
L13 4.27 .583 30

99
L14 4.30 .535 30

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Cronbach's Alpha
Item Deleted if Item Total Multiple if Item Deleted
Deleted Correlation Correlation

L1 117.87 126.533 .688 . .758


L2 117.90 125.266 .809 . .755
L3 117.97 125.068 .669 . .755
L4 117.93 125.375 .808 . .755
L5 118.07 123.030 .871 . .750
L6 118.03 124.102 .860 . .752
L7 118.03 127.551 .563 . .761
L8 117.93 128.133 .555 . .762
L9 117.87 126.533 .688 . .758
L10 117.90 125.266 .809 . .755
L11 117.97 125.068 .669 . .755
L12 117.93 125.375 .808 . .755
L13 118.07 123.030 .871 . .750
L14 118.03 124.102 .860 . .752

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
122.33 134.644 11.604 14

10
Lampiran Hasil SPSS Kinerja Karyawan (Y)

Case Processing Summary


N %
Valid 30 100.0
a
Cases Excluded 0 .0
Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's N of Items
Alpha Based on
Standardized
Items
.944 .946 11

Item Statistics
Mean Std. Deviation N
K1 4.20 .610 30
K2 4.20 .714 30
K3 4.13 .629 30
K4 4.13 .629 30
K5 4.13 .629 30
K6 4.20 .551 30
K7 4.20 .610 30
K8 4.20 .714 30
K9 4.13 .629 30
K10 4.13 .629 30
K11 4.20 .664 30

10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Cronbach's Alpha
Item Deleted if Item Total Multiple if Item Deleted
Deleted Correlation Correlation

K1 41.67 26.299 .804 . .937


K2 41.67 25.954 .720 . .941
K3 41.73 26.547 .735 . .940
K4 41.73 25.789 .865 . .935
K5 41.73 25.789 .865 . .935
K6 41.67 26.713 .824 . .937
K7 41.67 26.299 .804 . .937
K8 41.67 25.954 .720 . .941
K9 41.73 26.547 .735 . .940
K10 41.73 25.789 .865 . .935
K11 41.67 28.161 .440 . .951

Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
45.87 31.706 5.631 11

10
Lampiran Hasil SPSS Uji Multikolinearitas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig. Correlations Collinearit
Coefficients d y
Coefficients Statistics

B Std. Beta Zero Partial Part Tolera VIF


Erro - n ce
r order

11.62
(Constant) 5.236 2.221 .028
8
1
STRESS .198 .046 .372 4.299 .000 .489 .385 .344 .857 1.167
LINGKUNGAN .314 .088 .310 3.586 .001 .451 .329 .287 .857 1.167

a. Dependent Variable: KINERJA

Lampiran Hasil SPSS Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the


Estimate

1 .567a .321 .309 3.958

a. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN, STRESS

b. Dependent Variable: KINERJA

10
Lampiran Hasil SPSS Uji Statistik F

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 786.165 2 393.082 25.093 .000b
1 Residual 1660.514 106 15.665
Total 2446.679 108

a. Dependent Variable: KINERJA


b. Predictors: (Constant), LINGKUNGAN, STRESS

Lampiran Hasil SPSS Uji Statistik t

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardize t Sig.
Coefficients d
Coefficients

B Std. Beta
Erro
r

(Constant) 11.628 5.236 2.221 .028


STRESS .198 .046 .372 4.299 .000
LINGKUNGAN .314 .088 .310 3.586 .001

a. Dependent Variable: KINERJA

10
Lampiran Surat dari PT. Sriwijaya Air

10
Lampiran Surat Pengantar

10

Anda mungkin juga menyukai