Anda di halaman 1dari 51

PENGARUH WORK FACILITIES, WORK EXPERIENCE DAN

WORK DISCIPLINE TERHADAP EMPLOYEE PERFORMANCE


PADA JUNIA JAHIT CILEGON

Diajukan Kepada Universitas Pelita Bangsa


Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam
Menyelesaikan Program Sarjana Manajemen

SKRIPSI

Disusun Oleh :
ANGGI YULIANTIKA
NIM : 111810954

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI

2022
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini, Dosen Pembimbing Tugas Akhir/Skripsi

Nama : Anggi Yuliantika

Nim : 111810954

Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia

Judul Skripsi : Pengaruh Work Fasilities, Work Experience Dan


Work Discipline Terhadap Employee Performance
Pada Junia Jahit Cilegon

Menyatakan bahwa, berdasarkan proses dan hasil bimbingan selama ini, serta
dilakukan perbaikan, maka yang bersangkutan dapat mendaftarkan diri ujian
akhir/skripsi pada program studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Pelita Bangsa.

Bekasi, … … 20…
Pembimbing,

Dr. Fitri Rezeki., M.Pd


NIDN : 0605028303

i
PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN

PENGARUH WORK FASILITIES, WORK EXPERIENCE DAN WORK


DISCIPLINE TERHADAP EMPLOYEE PERFORMANCE PADA JUNIA
JAHIT CILEGON
Dipersiapkan dan disusun oleh:

Anggi Yuliantika

111810954

Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji Tesis pada hari … tanggal … bulan
… tahun … dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai Skripsi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pelita Bangsa.

SUSUNAN DEWAN PENGUJI


Ketua Tim Penguji Tanda Tangan

Nama :

NIDN :

Tim Penguji Tanda Tangan

Nama :

NIDN:

Menyetujui,

Ketua Program Studi, Dekan Fakultas Ekonomi


Dan Bisnis

Yunita Ramadhani.,RDS.,S.E., M.Se Preatmi Nurastuti, S.E., MM

NIDN : 04008402 NIDN : 0404046508

ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN

“Tetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu


termasuk perbuatan yang mulia” (Asy-Syura: 43)

“Dekatkanlah dirimu dan berserah dirilah kepadanya (Allah SWT) percayalah


segala sesuatu yang menurutmu sulit akan jauh lebih mudah. Apapun yang kita
lakukan tidak akan dapat tercapai tanpa kita meminta bantuan pada tuhan,
bekerja keraslah dan jangan menyerah.” –Anggi Yuliantika

“If you hurry to get to the front, you will miss a lot of important things” –D.O
Kyungsoo

Karya ini kupersembahkan untuk :

1. Diri sendiri karena sudah bersabar untuk melalui kesulitan ini


2. Ibu, Bapak, Kakak serta keluarga yang selalu mendoakan serta
menginginkan yang terbaik untukku.
3. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan dan
terkhusus untuk Ibu Dr. Fitri Rezeki M.Pd. sebagai Dosen pembimbing
yang telah sabar membimbing saya
4. Teman-teman Manajemen 18.A2 dan semua teman-teman angkatan 2018
serta Lia Miftahul Jannah, Herlinda Nengsih sebagai sahabat yang telah
mendukung saya

iii
SURAT KEASLIAN SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini


Nama : Anggi Yuliantika
Nim : 111810954
Program Studi : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Universitas Pelita Bangsa
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapaun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya
kutip dari hasil karya orang lain yang telah dituliskan sumbernya secara
jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang saya
sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.

Bekasi, … … 20…

Anggi Yuliantika
Nim : 111810954

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas izin Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini dengan
judul: Pengaruh Work Facilities, Work Experience Dan Work Discipline Terhadap
Employee Performance Pada Junia Jahit Cilegon.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat disilesaikan dengan dukungan dari
beberapa pihak. Oleh karen aitu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Bapak Hamzah Muhammad Mardi Putra, S.K.M., M.M., D.B.A. selaku
Rektor Universitas Pelita Bangsa
2. Ibu Preatmi Nurastuti, S.E.,M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis.
3. Ibu Yunita Ramadhani R.D.S.,M.M. selaku Ketua Program Studi
(Program) Manajemen.
4. Ibu Dr.Fitri Rezeki., M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini
5. Dosen tim penguji terimakasih telah memberikan masukkan dan arahan
untuk penyempurnaan naskah skripsi ini
6. Bapak, Ibu dan kakak serta keluarga yang tidak bisa disebutkan satu
persatu yang telah mendoakan saya
7. Teman-teman MA.18.A4 serta semua pihak yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan kepada saya

Bekasi, … … 20…

Anggi Yuliantika

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sumber daya manusia adalah sebuah aset bagi perusahaan yang memiliki
peran penting untuk menentukan perkembangan perusahaan dan meningkatkan
kesuksesan pada organisasi. Hal yang dimaksud ialah sekelompok orang yang
melakukan pekerjaan dengan menyalurkan bakat hingga kreativitasnya pada
perusahaan, sehingga perusahaan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan oleh organisasinya. Dengan adanya sumber daya manusia, organisasi
mampu berkembang dan menempuh semua target yang diinginkan oleh perusahaan.

Tingkat employe performance dalam perusahaan masih menjadi kendala


sampai saat ini, maka perlu dilakukan upaya untuk mengatasinya dengan cara
melakukan kajian yang bertujuan untuk sumber daya manusia dalam meningkatkan
kinerjanya. Employee performance dibutuhkan agar mempermudah proses
pekerjaan dan mampu menghindari kerugian pada perusahaan, serta untuk
memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan. Menurut Hasibun dalam Ade
Muslihat ( 2021) employee performence atau kinerja karyawan adalah hal yang
penting dalam organisasi tanpa adanya kinerja, perusahaan tidak akan berkembang
dengan optimal karena semua proses pekerjaan dilakukan oleh karyawan yang
memiliki kinerja yang baik dan memberikan konstribusi positif pada organisasi dan
perusahaan.

Hasil dari wawancara dan observasi terhadap Owner Junia Jahit Cilegon,
diketahui bahwa terjadi penurunan employee performance atau kinerja karyawan
pada bulan Januari-Desembar 2020. Berikut tabel penilaian employee performance
atau kinerja karyawan:

1
2

Tabel 1.1
Penilaian Kinerja Karyawan Pada Junia Jahit Cilegon
Januari-Juni Juli-Desember
No Aspek Penilaian
2020 2020
1 Kualitas kerja 85 75
2 Pencapaian target 90 88
3 Disiplin 78 77
Sumber : Owner Junia Jahit

Dapat dilihat dari data penilaian employee performance atau kinerja


karyawan diatas terdapat tiga aspek penilaian employee performance yaitu kualitas
kerja, pencapaian target, dan disiplin kerja dari bulan Juli-Desember 2020 memiliki
skor 75, 88, dan 77 lebih rendah dibandingkan bulan Januari-Juni 2020 yang
memiliki skor 85, 90, dan 78. Hal tersebut dikarenakan hasil dari pekerjaan
karyawan yang tidak dapat memuaskan konsumen, input dan output dalam
pekerjaan karyawan yang kurang mencapai target serta keaktifan karyawan. Hal ini
tentunya kurang baik bagi perusahaan dalam meningkatkan kemajuan dan
kesuksesan perusahaan.

Salah satu faktor yang dominan untuk meningkatkan employee performance


adalah work facilities. Kurangnya work facilities berdampak pada karyawan
sehingga lambatnya dalam pekerjaan serta berefek pada kinerja karyawan. Oleh
karena itu, work facilities juga sangat penting untuk melancarkan pekerjaan
karyawan. Berikut adalah tabel work facilities atau fasilitas kerja yang dibutuhkan
dan yang tersedia pada junia jahit.

Tabel 1.2
Fasilitas kerja Pada Junia Jahit Cilegon
Jumlah Yang Jumlah Yang
Nama Barang Presentase
Dibutuhkan Tersedia
AC 6 3 50%
3

Cermin Full
2 1 48%
Ruas/Jumbo
Bangku/Kursi 70 45 88%
Lemari 8 5 45%
Komputer &
2 1 95%
Printer
CCTV 8 6 35%
Mesin Jahit 30 21 47%
Mesin Potong 15 8 55%
Alat Ukur 10 6 35%
Meja Besar 10 5 48%
Sumber: Owner Junia Jahit
Terlihat pada data diatas adanya masalah pada work facilities atau fasilitas
kerja yaitu beberapa work facilities yang rusak sehingga jumlahnya berkurang
seperti mesin jahit yang berkarat, meja yang patah, cctv putus yang diperlukan
untuk menambah keamanaan, dan ruang kerja yang lebih luas agar karyawan lebih
nyaman untuk melakukan pekerjaannya, bahkan tidak tersedianya tempat parkir
karyawan, toilet yang bersih dan musholah sebagai tempat beribadah bagi
karyawan. Jika work facilities atau fasilitas kerja tersebut tersedia maka karyawan
akan merasa nyaman ditempat kerjanya sehingga kinerja karyawan meningkat.

Work facilities juga dapat memberikan kemudahan pada karyawan untuk


melakukan oprasional, maka dalam proses pekerjaannya harus disertai dengan
fasilitas kerja yang lengkap. Work facilities atau fasilitas kerja adalah sebuah barang
atau alat yang digunakan oleh karyawan untuk melakukan atau untuk jalannya
pekerjaan dalam memproduksi. Work facilities atau fasilitas kerja adalah sarana
untuk mendukung proses pekerjaan karyawan pada perusahaan, fasilitas kerja yang
lengkap diberikan perusahaan pada karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Barry dalam Harpis & Bahri (2020) tanpa fasilitas kerja karyawan akan
merasakan kesulitan dan ketidaknyamanan dalam pekerjaan sehingga pekerjaan
yang sedang dikerjakan akan lama untuk mencapai target waktu pengerjaan.
4

Selain work facilities faktor lain yang dominan untuk meningkatkan


employee performance adalah work experience atau pengalaman kerja. Karena hasil
dari wawancara pada Owner Junia Jahit pengalaman kerja juga penting untuk
meningkatkan employee performance karena pada dasarnya perusahaan ini
memerlukan karyawan yang memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan pada
work experience sebelumnya, organisasi memerlukan karyawan yang menguasai
peralatan pada bidang pekerjaannya, dan seberapa lamanya karyawan bekerja.
Menurut Martoyo dalam Ketut Edy Wirawan, I Wayan Bagia (2018) work
experience atau pengalaman kerja adalah seseorang yang telah melakukan
pekerjaan sebelum bekerja pada perusahaan saat ini, atau seseorang yang memiliki
kemampuan dalam bidang pekerjaan yang ditentukan oleh organisasi, pengalaman
kerja diperlukan untuk menghindari proses pengerjaan yang tidak diinginkan
seperti kefatalan hingga kelalaian dalam bekerja.

Selain work facilities dan work experience faktor yang dominan untuk
meningkatkan employee performance adalah work discipline atau disiplin kerja.
Work discipline juga dapat mencerminkan rasa bertanggung jawab karyawan.
Organisasi biasanya menilai rasa percaya kepada karyawan dengan dilihat dari sisi
disiplin dalam bekerja. Berikut adalah data absensi pada junia jahit sebagai berikut:

Gambar 1.1
Junia Jahit Cilegon
Daftar Presentase Absensi Keterlambatan dan Ketidakhadiran Karyawan
Bulan November 2020 – April 2021
5

Chart Title
25

20

15

10

0
November Desember Januari Februari Maret April

Keterlambatan Ketidakhadiran Sakit


Ketidakhadiran Izin Ketidakhadiran Cuti
Ketidakhadiran Tanpa ket

Sumber : Owner Junia Jahit

Dapat dilihat dari gambar diatas yang diberikan oleh Owner Junia Jahit
bahwa persentase absensi keterlambatan, sakit, izin, cuti dan tanpa keterangan
meningkat, sehingga menimbulkan employee performance menurun. Hal tersebut
terjadi pada saat pandemi covid-19 saat ini serta menimbulkan tingkat penurunan
pada hasil output produksi. Dengan begitu, perlu adanya work discipline pada
perusahaan agar tidak menimbulkan kekurangan pada karyawan dilapangan.
Dengan adanya tata tertib dalam work discipline, karyawan akan lebih patuh
terhadap peraturan organisasi untuk meningkatkan employee performance,
sehingga perusahaan mampu menembus tujuannya yang ingin dicapai. Menurut
Hasibun dalam Mardi Astutik (2016) yaitu dengan adanya tingkat disiplin kerja
yang baik dapat mencerminkan kreadibilitas dan kesadaran untuk menaati tata tertib
dan norma-norma organisasi pada karyawan untuk mencapai hasil kerja yang
optimal serta kesuksesan perusahaan.

Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah dijabarkan yang


menimbulkan rasa penasaran pada penulis sehingga penulis ingin melakukan
6

penelitian yang berjudul “Pengaruh Work Facilities, Work Experience, Dan


Work Discipline Terhadap Employee Performance Pada Junia Jahit Cilegon”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdarkan latar belakang masalah yang terjadi yaitu menurunnya Kinerja
karyawan pada perusahaan Junia Jahit Cilegon yang menyebabkan berdampak
buruk pada perusahaan tersebut. Sehingga perusahaan harus mengetahui faktor apa
saja yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja karyawan. Dengan begitu penulis
mencoba menganalisis seberapa jauh tingkat kinerja karyawan Junia Jahit melalui
variabel Work Facilities (X1), Work Experience (X2), Work Disciplinne (X3)
sebagai Variabel Bebas, dan Employee Performance sebagai Variabel Terkait. Dari
permasalahan ini dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah work facilities berpengaruh terhadap peningkatan employee


performance pada Junia Jahit Cilegon?
2. Apakah work experience berpengaruh terhadap employee performance pada
Junia Jahit Cilegon?
3. Apakah work discipline berpengaruh terhadpa employee performance pada
Junia Jahit Cilegon?

1.3 Tujuan Penelitian


Terdapat beberapa tujuan yang dapat diuraikan dari penelitian ini, yaitu
sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui pengaruh dalam pemberian Work Facilities terhadap
Employee Performance pada Junia Jahit Cilegon.
b. Untuk mengetahui pengaruh dalam pemberian Work Experience terhadap
Employee Performance pada Junia Jahit Cilegon.
c. Untuk mengetahui pengaruh dalam pemberian Work Discipline terhadap
Employee Performance pada Junia Jahit Cilegon.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat pada Penelitian ini yaitu mampu memberikan wawasan bagi
peneliti selanjutnya. Adapun manfaat secara teriotis dan praktis sebagai berikut:
7

1. Teoritis
Peneliti berharap hasil penitian ini menjadikan konstribusi ilmu
pengetahuan sumber daya manusia dan sebagai bahan referensi
mengenai Work Facilities, Work Experience dan Work Discipline
berpengaruh terhadap Employee Performance pada Junia Jahit Cilegon.
2. Praktis
Hasil Penelitian ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa yang melakukan
penelitian pada bidang Sumber Daya Manusia dan bisa menjadi
konstribusi bagi perusahaan Junia Jahit dalam meningkatkan Kinerja
Karyawannya.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi


Sistematika penulisan skripsi yang akan dilakukan peneliti berdasarkan
pada aturan sistematika yang sudah ditetapkan oleh Program Studi Manajemen
Universitas Pelita Bangsa, sehingga dapat diuraikan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dimana pada bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan skripsi.
BAB II LANDASAN TEORI
Dimana pada bab ini diuraikan tentang teori-teori Work Facilities,
Woek Experience, Work Discipline dan Employee Performance
yang menjadi landasan dalam penelitian disertakan penelitian
terdahulu yang relevan yang berisi jurnal-jurnal penelitian yang
sudah dilakukan dan hipotesis penelitian beserta jurnal pendukung
dari setiap hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Dimana pada bab ini menjelaskan tentang jenis dan sumber data
penelitian, kerangka konsep, populasi dan sampel, metode
pengumpulan data serta metode analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
8

Gambaran umum obyek penelitian, dimana pada bab ini


menjelaskan tentang obyek penelitian yang meliputi visi, misi,
target, sasaran, selanjutnya menjelaskan tentang struktur organisasi.
BAB V PENUTUP
Dimana pada bab ini menjelaskan kesimpulan tentang hasil analisis
data meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji
regresi, dan uji hipotesis, dijelaskan pula interpretasi
data/pembahasan dan saran bagi pihak-pihak yang terkait.
BAGIAN AKHIR
Dimana pada bagian ini memaparkan Daftar Pustaka dan lampiran-
lampiran lainnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Pengertian Employee Performance
Menurut Mangkunegara dalam Ade Muslihat (2021) yang menyampaikan
bahwah kinerja pegawai merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Robbins dalam Elfina Manurung, Eko Topan Prihatin Nura,


Nurdin Tengku Anggi Metia (2021) kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal,
yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuan
organisasi. Sedangkan menurut Hasibuan dalam Anam & Rahardja (2017) kinerja
adalah suatu hasil kerja seseorang yang telah dicapai berdasarkan kecakapan,
pengalaman, kesungguhan serta waktu dalam melaksanakan tugasnya yang
dibebankan kepadanya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan


merupakan serangkaian kegiatan, pengetahuan atau keterampilan pada karyawan
dalam melaksanakan tugas untuk mencapai kesuksesan terhadap organisasi.

2.1.1.1 Indikator Employee Performance


Adapun indikator yang untuk mengukur employee performance atau kinerja
karyawan menurut Moheriono dalam Ery Teguh Prasetyo (2019) yaitu sebagai
berikut:

1. Efektif, sebagai mengukur kesesuaian dalam proses yang dihasilkan untuk


mencapai hal yang diinginkan.
2. Efesien, sebagai mengukur kesesuaian dalam proses yang dihasilkan
sebagai output dengan menggunkan biaya hingga serendah mungkin.
3. Kualitas, sebagai mengukur kesesuaian di antara kualitas produk dan jasa
yang dihasilkan dalam kebutuhan serta harapan konsumen.

9
10

4. Ketepatan waktu, sebagai mengukur pekerjaan karyawan apakah telah


diselesaikan dengan benar dan tepat waktu.
5. Produktivitas, sebagai mengukur bagaimana tingkat efektivitas pada
organisasi.

2.1.2 Pengertian Work Facilities


Menurut Asri et al dalam Jufrizen (2021) fasilitas kerja merupakan sarana
yang diberikan organisasi untuk mendukung jalannya roda organisasi dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan oleh pemegang kendali, fasilitas kerja yang
tersedia akan memberikan dampak yang positif bagi pegawai dalam meningkatkan
prestasi kerja pegawai.

Menurut Hasibuan dalam Gita Syaloom Suban, Bernhard Tewal (2020)


mencatat bahwa fasilitas kerja adalah salah satu alat yang digunakan
karyawan/pegawai untuk memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-
hari. Fasilitas kerja pada setiap perusahaan akan berbeda dalam bentuk dan
jenisnya, tergantung pada jenis usaha dan besar kecilnya perusahaan tersebut.
Sedangkan menurut Sedarmayanti dalam Rimbing Reynaldo Wailan, Christoffel
Kojo (2021) fasilitas kerja merupakan sarana untuk mempermudah upaya dan
memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan yang berupa benda atau
uang. Fasilitas perusahaan sangat dibutuhkan oleh karyawan sebagai pendukung
dalam menyelesaikan pekerjaan yang ada di perusahaan. fasilitas perusahaan yang
berbentuk benda diantaranya alat kerja seperti meja, kursi, komputer, printer dan
lain sebagainya. Fasilitas yang berbentuk uang diantaranya kesehatan, tunjangan
dan lain sebagainya.

Kesimpulan pada uraian diatas yaitu tanpa adanya fasilitas kerja karyawan
tidak bisa menjalankan pekerjaannya, sehingga karyawan memerlukan fasilitas
kerja sebagai sarana pekerjaan. Organisasi berhak memberikan fasilitas kerja yang
lengkap kepada karyawan jika organisasi ingin cepat menggapai targetnya. Fasilitas
kerja juga menjadi point penting dalam pekerjaan, oleh karena itu fasilitas kerja
sangat diperlukan oleh para karyawan.
11

2.1.2.1 Indikator Work Fasilities


Adapun indikator work facilities menurut Monier dalam Jufrizen (2021)
bahwa indikator fasilitas kerja dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Fasilitas alat kerja


Fasilitas alat kerja adalah alat atau barang yang akan digunakan oleh
karyawan sebagai alat produksi. Seperti mesin jahit, printer, komputer,
papan tulis, alat tulis, alat ukur, mesin potong dan lainnya. Alat kerja
tersebut digunakan sebagai alat bantu karyawan dalam menyelesaikan
pekerjaanya.
2. Fasilitas perlengkapan kerja
Fasilitas perlengkapan kerja adalah barang yang diperlukan karyawan tetapi
tidak digunakan sebagai alat produksi, namun digunakan saat bekerja.
Perlengkapan kerja meliputi:
a. Bagunan dengan fasilitas yang diperlukan, seperti tempat parkir,
musholah, toilet hingga air bersih.
b. Ruang kerja yang nyaman serta tata letak yang efektif untuk
menyelesaikan pekerjaannya.
c. Pencahayaan ruangan yang tidak mengganggu aktifitas karyawan
seperti tidak terlalu gelap maupun tidak terlalu terang.
d. Furniture seperti kursi dan meja yang diperlukan karyawan selama
bekerja.
e. Pendingin ruangan seperti kipas angin atau AC.
3. Fasilitas sosial
Fasilitas sosial adalah fasilitas yang digunakan karyawan sebagai fungsi
sosial. Fasilitas tersebut mencangkup tempat makan atau kantin sebagai
tempat karyawan ber istirahat, musholah sebagai tempat melaksanakan
ibadah sholat bagi karyawan.
2.1.2.2 Hubungan Work Facilities Terhadap Employee Performance
Jufrizen dan Fadilla Puspita Hadi Dalam Jurnal Sains Manajemen yang
berjudul Pengaruh Fasilitas kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
12

Melalui Motivasi Kerja PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Volume 7 Nomor
01 Juni 2021 e-ISSN: 2443-0064 p-ISSN: 2622-0377. Menyatakan bahwa adanya
hubungan antar work facilities terhadap employee performance. Berdasarkan
kesimpulan pada penelitian ini bahwa analisis dan pembahasan dari hasil penelitian,
peneliti menyimpulkan bahwa fasilitas kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III.
2.1.3 Pengertian Work Experience
Menurut Sastrohadiwiryo dalam Riscy S. Ratulangi (2016) menyatakan
pengalaman kerja merupakan salah satu faktor terpenting dalam sebuah perusahaan.
karyawan yang telah memiliki banyak pengalaman kerja akan dengan sangat mudah
beradaptasi dengan pekerjaan yang ada. Pengalaman kerja merupakan modal utama
seseorang untuk terjun dalam bidang tertentu.

Menurut Mangkuprawira dalam Romauli Situmeang (2017) menyatakan


pengalaman seseorang dalam bekerja merupakan akumulasi dari keberhasilan dan
kegagalan serta gabungan dari kekuatan dan kelemahan di dalam melaksanakan
pekerjaannya. Sedangkan menurut Foster dalam Beverly M. O. Pua, Victor P. K.
Lengkong (2017) pengalaman kerja adalah sebagai suatu ukuran tentang lama
waktu atau masa kerjanya yang telah ditempuh seseorang dalam memahami tugas-
tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik.

Dapat disimpulkan dalam uraian diatas bahwa pengalaman kerja sangat


dibutuhkan pada diri karyawan sebelum melaksanakan pekerjaan pada perusahaan,
bahkan pengalaman kerja adalah point penting untuk keunggulan dalam pekerjaan.
Pengalaman kerja juga dilihat dari lama kerjanya karyawan sebelum memasuki
perusahaan yang baru.

2.1.3.1 Indikator - Indikator Work Experience


Adapun indikator yang mengenai tentang work experience atau pengalaman
kerja menurut Aristarini et al dalam Pitriyani & Halim (2020) sebagai berikut:

1. Lama waktu / masa kerja


13

Ukuran tentang seberapa lama waktu / masa kerja karyawan yang telah
dilakukan sehingga dapat memahami tugas pekerjaan serta melaksanakan
pekerjaan dengan baik.
2. Tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
Pengetahuan merujuk pada prinsip, konsep, kebijakan atau informasi lain
dan prosedur yang dibutuhkan oleh karyawan. pengetahuan ini akan
mencangkup kemampuan karyawan untuk memahami serta menerapkan
informasi sebagai tanggung jawab pada pekerjaan. Sedangkan keterampilan
merujuk sebagai kemampuan fisik karyawan untuk mencapai dan
menjalankan tugas-tugasnya.
3. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan
Bagaimana tingkat penguasaan karyawan pada peralatan dalam pekerjaan
dan aspek-aspek tekhnik pada peralatan dan pekerjaan.
2.1.3.2 Hubungan Work Experience Terhadap Employee Performance
Novia Eka Maisuri dan Rusdi Dalam Jurnal IJSSR : Internasional Journal
Of Social Service And Research yang berjudul Effect Of Work Experience And
Motivation On Employee Performance AT PT. Agro Sinergi Nusantara (ASN)
Ujong Beurasok West Aceh. Volume 1 Nomor 03 November 2021 p-ISSN: 2807-
839X, e-ISSN: 2807-8691. Menyatakan bahwa adanya hubungan antara work
discipline terhadap employee performance. Berdasarkan kesimpulan pada
penelitian ini bahwa based on the results of research and analysis from researchers,
it can be concluded that The work experience of employees has a significant effect
on employee performance at the head office of Pt. Agro Synergy Nusantara Ujong
Beurosok West Aceh. Employees who have work experience will find it easier to do
work, the wider the employee's work experience, the higher the employee's ability.
It can be said that the longer work experience you have, the more experience you
will get, and the performance will also increase. The results of this study explain
that work experience is formed by the length of time a person works, the level of
skills and knowledge possessed, as well as mastering the ability of equipment and
work.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dari peneliti, bisa jadi
14

menyimpulkan bahwa Pengalaman kerja karyawan memiliki pengaruh yang


signifikan terhadap kinerja pegawai di kantor pusat PT. Sinergi Agro Nusantara
Ujong Beurosok Aceh Barat. Karyawan yang memiliki pekerjaan pengalaman akan
lebih mudah untuk melakukan pekerjaan, semakin luas pengalaman kerja
karyawan, semakin semakin tinggi kemampuan karyawan tersebut. Bisa dikatakan
bahwa semakin lama pengalaman kerja yang Anda miliki, semakin banyak
pengalaman yang akan Anda dapatkan, dan kinerja juga akan meningkat. Hasil dari
penelitian ini menjelaskan bahwa pengalaman kerja adalah dibentuk oleh lamanya
seseorang bekerja, tingkat keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki, serta
menguasai kemampua peralatan dan bekerja.
2.1.4 Pengertian Work Discipline
Menurut Sutrisno dalam Ery Teguh Prasetyo (2019) disiplin kerja
merupakan alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan
karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu prilaku serta sebagai suatu
upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Menurut Turangan et al dalam Indah Mariani & Sariyathi (2017)


menyatakan bahwa disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan. sedangkan menurut Singodimejo dalam Pramularso (2017)
mengatakan disiplin kerja adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk
mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku disekitarnya.

Dapat disimpulkan pada uraian diatas bahwa disiplin kerja adalah hal
penting dalam pekerjaan di suatu perusahaan maupun di organisasi. Disiplin kerja
juga sebagai point utama dalam pekerjaan, karena disiplin dapat mencerminkan
sikap atau perilaku karyawan. oleh karena itu, organisasi dapat menilai baik
buruknya karyawan dalam pekerjaan dan dapat menilai mana saja karyawan yang
telah merubah sikapnya yang buruk menjadi baik.

2.1.4.1 Indikator - Indikator Work Discipline


Adapun indikator yang mengenai tentang work discipline atau disiplin kerja
menurut Rivai dalam Mardi Astutik (2016) sebagai berikut:
15

1. Kehadiran.
Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan, dan
biasanya pegawai yang memiliki disiplin kerja rendah terbiasa untuk
terlambat datang atau pulang lebih cepat dalam bekerja.
2. Ketaatan Pada Kewajiban dan Peraturan Kerja.
Pegawai yang taat pada peraturan kerja tidak akan melalaikan prosedur
kerja dan akan selalu mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan oleh
organisasi.
3. Ketaatan Pada Standar Kerja.
Hal ini dapat dilihat melalui besarnya tanggung jawab pegawai terhadap
tugas yang diamanahkan kepadanya.
4. Tingkat Kewaspadaan Tinggi.
Pegawai memliki kewaspadaan tinggi akan selalu berhati-hati, penuh
perhitungan dan ketelitian dalam bekerja serta selalu menggunakan sesuatu
secara efektif dan efisien.
5. Bekerja Etis.
Beberapa pegawai mungkin melakukan tindakan yang tidak sopan ke
pelanggan atau terlibat dalam tindakan yang tidak pantas. Hal ini merupakan
salah satu bentuk tindakan indisipliner, sehingga bekerja sebagai salah satu
wujud dari disiplin kerja karyawan.

2.1.4.2 Hubungan Work Discipline Terhadap Employee Performance


Andi Amri, Ramadhi dan Zulmi Ramdani Dalam Jurnal International
Journal Of Educational Management And Innovation yang berjudul Effect Of
Organization Commitment, Work Motivation, And Work Discipline On Employee
Performance (Case Study: PT. PLN (Persero) P3B Sumatera UPT Padang).
Volume 2 Nomor 1 Januari 2021 Hal: 88-99. e-ISSN: 2716-2338. Menyatakan
bahwa adanya hubungan antara work discipline terhadap employee performance.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian ini bahwa work discipline has a positive
and significant effect on employee performance at PT. PLN (Persero) P3B
Sumatera UPT Padang.
Bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
16

karyawan di PT. PLN (Persero) P3B Sumatera UPT Padang.


2.2 Penelitian Terdahulu Yang Relevan
Penelitian terdahulu yang relevan adalah sebuah hasil penelitian yang
terdahulu sehingga dapat memberikan informasi yang terkait dengan metode
penelitian saat ini, hasil dan pembahasan yang diperoleh dari penelitian terdahulu
digunakan untuk dasar perbandingan pada penelitian saat ini. Sebagai penelitian
mengenai Pengaruh Work Facilities, Work Experience, Work Discipline dan
Employee Performance Pada Junia Jahit Cilegon. Penulis mengambil beberapa
hasil dari penelitian terdahulu yang Relevan, yang terkait dengan judul tersebut,
sebagai berikut:
1. Ade Muslimat dan Hariyati Ab Wahid dalam jurnal yang berjudul Pengaruh
Disiplin Kerja Terhadap Karyawan Pada PT. Pos Indonesia Kantor
Cipondoh. Dalam Jurnal (JENIUS): Jurnal Ilmiah, Manajemen Sumber
Daya Manusia Volume 4 Nomor 02 Januari 2021 e-ISSN: 2598-9502, p-
ISSN: 2581-27669.
Berdasarkna kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Variabel kinerja karyawan diperoleh ratting score sebesar 3,789 berada di
rentang skala 3,40-4,19 dengan kriteria baik atau setuju.
2. Elfina Manurung, Eko Topan Prihatin Nura, Nurdin, Tengku Anggi Metia
dan Isminingsih dalam Jurnal yang berjudul Pengaruh Fasilitas kerja,
Kedisiplinan Dan Pengawasan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perikanan
Kota Tanjungbalai. Dalam Jurnal Manajemen Bisnis: Jurnal Magister
Manajemen Volume 3 Nomor 01 Februari 2021 p-ISSN : 0216-4930.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Didapat nilai R square sebesar 0,755. Dapat dijelaskan bahwa 75,50%
variabel kinerja pegawai Dinas Perikanan Kota Tanjungbalai dapat di
jelaskan oleh variabel fasilitas kerjakerjakerja, kedisiplinan dan
pengawasan sedangkan sisanya sebesar 24,50% di pengaruhi oleh variabel
lain yang tidak ikut diteliti.
3. Khoirul Anam dan Edy Rahardja dalam jurnal yang berjudul Pengaruh
Fasilitas Kerja, Lingkungan Kerja Non Fisik Dan Kepuasan Kerja Terhadap
17

Kinerja Karyawan. Dalam Jurnal Diponegoro Journal Of Management


Volume 6 Nomor 04 Tahun 2017 Halaman 1-11, ISSN (Online) : 2337-
3792.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Hasil penelitian ini berdasarkan uji koefisien determinasi (𝑅 2 ) kinerja
karyawan dijelaskan oleh variabel fasilitas kerja, lingkungan kerja non fisik
dan kepuasan kerja sebesar 52,2%.
4. Jufrizen dan Fadilla Puspita Hadi dalam jurnal yang berjudul Pengaruh
Fasilitas kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Motivasi Kerja PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Dalam Jurnal Sains
Manajemen Volume 7 Nomor 01 Juni 2021 e-ISSN: 2443-0064 dan p-
ISSN: 2622-0377.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Berdasarkan analisis dan pembahasan dari hasil penelitian, peneliti
menyimpulkan bahwa fasilitas kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III.
5. Gita Syaloom Suban, Bernhard Tewal dan Lucky Dotulong dalam jurnal
yang berjudul Pengaruh Karakteristik Individu, Kompetensi Dan Fasilitas
Kerja Terhadap Karyawan Pada PT. Tropica Cocoprima Lelema. Dalam
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi
Volume 8 Nomor 04 Oktober 2020 Halaman 332-341 ISSN: 2303-1174.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Fasilitas kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Tropics Cocoprima Lelema.
6. Rimbing Reynaldo Wailan, Christoffel Kojo dan Rita N Taroreh dalam
jurnal yang berjudul Pengaruh Karakteristik Individu Dan Fasilitas Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Esta Group Jaya Manado. Dalam
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi
Volume 9 Nomor 02 April 2021 Halaman 287-296 ISSN: 2303-1174.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Fasilitas kerja memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
18

karyawan di PT. Esta Group Jaya.


7. Muhammad Harpis dan Syaiful Bahri dalam jurnal yang berjudul Pengaruh
Fasilitas kerja, Pengawasan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan Kabupaten Serdang
Berdagai. Dalam Jurnal Maneggio : Jurnal Ilmiah Magister Manajemen
Volume 3, Nomor 01, Maret 2020, 13-27 ISSN 2623-2634 (online). DOI:
https://doi.org/10.30596/maneggio.v3il.470
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan serta pemahaman yang
telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan dari penelitian ini bahwa secara parsial fasilitas kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
8. Riscy S. Ratulangi dan Agus Supandi Soegoto dalam jurnal yang berjudul
Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi, Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Pada PT. Hasjrat Abadi Tendean Manado). Dalam Jurnal
EMBA: Jurnal Riset, Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi Volume
4 Nomor 04 September 2016 Halaman 322-334 ISSN: 2303-1174.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan PT. Hasjrat Abadi Manado. Pengalaman kerja merupakan
variabel kedua yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam
penelitian ini.
9. Rosinta Romauli Situmeang dalam jurnal yang berjudul Pengaruh
Pengawasan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Mitra Karya Anugrah. Dalam Jurnal AJIE; Asian Journal Of Innovation And
Enterpreneurship Volume 2 Nomor 02 May 2017 e-ISSN: 2477-0574, p-
ISSN: 2477-3824.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel pengawasan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Mitra Karya
Anugrah Medan.
19

a. 𝐻0 diterima jika -𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada α = 5%.


b. 𝐻1 diterima jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau -𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < -𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada α = 5%.
10. Beverly M. O. Pua, Victor P. K. Lengkong dan Djemly Woran dalam jurnal
yang berjudul Pengaruh Pengalaman Kerja Dan Penempatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Air Manado. Dalam Jurnal EMBA:
Jurnal Riset, Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Volume 5 Nomor
02 September 2017 Halaman 2761-2770 ISSN: 2303-1174.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Pengalaman kerja mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap kinerja karyawan pada PT. Air Manado.
11. Novia Eka Maisuri dan Rusdi Dalam Jurnal yang berjudul Effect Of Work
Experience And Motivation On Employee Performance AT PT. Agro Sinergi
Nusantara (ASN) Ujong Beurasok West Aceh. Dalam Jurnal IJSSR :
Internasional Journal Of Social Service And Research Volume 1 Nomor 03
November 2021 p-ISSN: 2807-839X, e-ISSN: 2807-8691.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Based on the results of research and analysis from researchers, it can be
concluded that The work experience of employees has a significant effect on
employee performance at the head office of Pt. Agro Synergy Nusantara
Ujong Beurosok West Aceh. Employees who have work experience will find
it easier to do work, the wider the employee's work experience, the higher
the employee's ability. It can be said that the longer work experience you
have, the more experience you will get, and the performance will also
increase. The results of this study explain that work experience is formed by
the length of time a person works, the level of skills and knowledge
possessed, as well as mastering the ability of equipment and work.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dari peneliti, bisa jadi
menyimpulkan bahwa Pengalaman kerja karyawan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja pegawai di kantor pusat PT. Sinergi Agro
Nusantara Ujong Beurosok Aceh Barat. Karyawan yang memiliki pekerjaan
pengalaman akan lebih mudah untuk melakukan pekerjaan, semakin luas
20

pengalaman kerja karyawan, semakin semakin tinggi kemampuan karyawan


tersebut. Bisa dikatakan bahwa semakin lama pengalaman kerja yang Anda
miliki, semakin banyak pengalaman yang akan Anda dapatkan, dan kinerja
juga akan meningkat. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa
pengalaman kerja adalah dibentuk oleh lamanya seseorang bekerja, tingkat
keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki, serta menguasai kemampua
peralatan dan bekerja.
12. Mardi Astutik dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Disipline Kerja Dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jombang. Dalam Jurnal BMP: Jurnal
Bisnis, Manajemen Dan Perbankan Volume 2 Nomor 02 Tahun 2016
Halaman 121-140 ISSN 2338-4409 (print) ISSN 2528-4649 (online) DOI
http://doi.org/10.21070/jbmp.v2i2.1098.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahawa Disiplin Kerja (X1)
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jombang, baik
secara parsial maupun bersama-sama.
13. Eigis Yani Pramularso dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Cipta Hotel Pancoran Jakarta Selatan. Dalam
Jurnal Sekretari dan Manajemen Volume 1 Nomor 02 September 2017
ISSN: 2550-0805, e-ISSN: 2550-0791.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Persamaan regresi yang dihasilkan menunjukkan disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan cipta hotel pancoran
jakarta sekalatan. Besarnya koefisien korelasi menunjukkan angkat 0,449
artinya hubungan disiplin kerja dengan kinerja karyawan cipta hotel
pancoran jakarta selatan adalah cukup kuat.
14. Luh Mang Indah Mariani dan Ni Ketut Sariyathi dalam jurnal yang berjudul
Pengaruh Motivasi, Komunikasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Warung Mina Peguyangan Di Denpasar. Dalam Jurnal E-Jurnal
21

Manajemen Unud Volume Nomor 07 Tahun 2017, 3540-3569, ISSN: 2302-


8912.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Warung Mina Peguyangan di Denpasar.
15. Andi Amri, Ramadhi dan Zulmi Ramdani Dalam Jurnal yang berjudul Effect
Of Organization Commitment, Work Motivation, And Work Discipline On
Employee Performance (Case Study: PT. PLN (Persero) P3B Sumatera
UPT Padang). Dalam Jurnal International Journal Of Educational
Management And Innovation. Volume 2 Nomor 1 Januari 2021 Hal: 88-99.
e-ISSN: 2716-2338.
Berdasarkan kesimpulan pada penelitian terdahulu yaitu:
Work discipline has a positive and significant effect on employee
performance at PT. PLN (Persero) P3B Sumatera UPT Padang.
Bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan di PT. PLN (Persero) P3B Sumatera UPT Padang.
2.3 Hipotesis dan Model Penelitian
2.3.1 Hipotesis
Uraian pada BAB diatas merupakan jawaban sementara dari rumusan
masalah dimana uraian tersebut ditetapkan pada landasan teori serta hasil
kesimpulan oleh penelitian terdahulu yang relevan, sehingga hipotesa dapat
ditetapkan sebgai berikut:
Hipotesis Pertama (H1): Diduga Bahwa Work Facilities yang diberikan oleh
Junia Jahit Cilegon berpengaruh terdahap Employee Performance, dimana hipotesa
ini didukung oleh beberapa jurnal penelitian dari:
1. Jufrizen dan Fadilla Puspita Hadi dalam Jurnal yang berjudul Pengaruh
Fasilitas kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Motivasi Kerja PT. Perkebunan Nusantara III (Persero). Terbit di Jurnal
Sains Manajemen Volume 7 Nomor 01, Juni 2021 e-ISSN: 2443-0064 dan
p-ISSN: 2622-0377.
Sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan:
22

Berdasarkan analisis dan pembahasan dari hasil penelitian, peneliti


menyimpulkan bahwa fasilitas kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III.
2. Gita Syaloom Suban, Bernhard Tewal dan Lucky Dotulong dalam jurnal
yang berjudul Pengaruh Karakteristik Individu, Kompetensi Dan Fasilitas
Kerja Terhadap Karyawan Pada PT. Tropica Cocoprima Lelema. Dalam
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi
Volume 8 Nomor 04 Oktober 2020 Halaman 332-341 ISSN: 2303-1174.
Sehingga menghsailkan sebuah kesimpulan:
Fasilitas kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Tropics Cocoprima Lelema.
3. Rimbing Reynaldo Wailan, Christoffel Kojo dan Rita N Taroreh dalam
jurnal yang berjudul Pengaruh Karakteristik Individu Dan Fasilitas Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Esta Group Jaya Manado. Dalam
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi
Volume 9 Nomor 02 April 2021 Halaman 287-296 ISSN: 2303-1174.
Sehingga menghasilkan kesimpulan:
Fasilitas kerja memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan di PT. Esta Group Jaya.
4. Muhammad Harpis dan Syaiful Bahri dalam jurnal yang berjudul Pengaruh
Fasilitas kerja, Pengawasan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai
Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan Kabupaten Serdang
Berdagai. Terbit pada Jurnal Maneggio : Jurnal Ilmiah Magister Manajemen
Volume 3, Nomor 01, Maret 2020, 13-27 ISSN 2623-2634 (online). DOI:
https://doi.org/10.30596/maneggio.v3il.470.
Sehingga menghasilkan kesimpulan:
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan serta pemahaman yang
telah dikemukakan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan dari penelitian ini bahwa secara parsial fasilitas kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
23

Hipotesis Kedua (H2): Diduga Bahwa Work Experience yang diberikan oleh Junia
Jahit Cilegon berpengaruh terdahap Employee Performance, dimana hipotesa ini
didukung oleh beberapa jurnal penelitian dari:
1. Rescy S. Ratulangi dan Agus Supandi Soegoto dalam jurnal yang berjudul
Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompensasi, Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Pada PT. Hasjrat Abadi Tendean Manado). Terbit pada
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi
Volume 4, Nomor 04, September 2016, Halaman 322-334, ISSN 2303-
1174.
Sehingga menghasilkan kesimpulan:
Pengalaman kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan PT. Hasjrat Abadi Manado. Pengalaman kerja merupakan
variabel kedua yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan dalam
penelitian ini.
2. Rosinta Romauli Situmeang dalam jurnal yang berjudul Pengaruh
Pengawasan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT.
Mitra Karya Anugrah. Dalam Jurnal AJIE; Asian Journal Of Innovation And
Enterpreneurship Volume 2 Nomor 02 May 2017 e-ISSN: 2477-0574, p-
ISSN: 2477-3824.
Sehingga menghasilkan kesimpulan:
Hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel pengawasan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Mitra Karya
Anugrah Medan.
1. 𝐻0 diterima jika -𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada α = 5%.
2. 𝐻1 diterima jika 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau -𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < -𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 pada α = 5%.
3. Beverly M. O. Pua, Victor P. K. Lengkong dan Djemly Woran dalam jurnal
yang berjudul Pengaruh Pengalaman Kerja Dan Penempatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Air Manado. Dalam Jurnal EMBA:
Jurnal Riset, Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Volume 5 Nomor
02 September 2017 Halaman 2761-2770 ISSN: 2303-1174.
Sehingga menghasilkan kesimpulan:
24

Pengalaman kerja mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif


terhadap kinerja karyawan pada PT. Air Manado.
4. Novia Eka Maisuri dan Rusdi Dalam Jurnal yang berjudul Effect Of Work
Experience And Motivation On Employee Performance AT PT. Agro Sinergi
Nusantara (ASN) Ujong Beurasok West Aceh. Dalam Jurnal IJSSR :
Internasional Journal Of Social Service And Research Volume 1 Nomor 03
November 2021 p-ISSN: 2807-839X, e-ISSN: 2807-8691.
Sehingga menghasilkan kesimpulan:
Based on the results of research and analysis from researchers, it can be
concluded that The work experience of employees has a significant effect on
employee performance at the head office of Pt. Agro Synergy Nusantara
Ujong Beurosok West Aceh. Employees who have work experience will find
it easier to do work, the wider the employee's work experience, the higher
the employee's ability. It can be said that the longer work experience you
have, the more experience you will get, and the performance will also
increase. The results of this study explain that work experience is formed by
the length of time a person works, the level of skills and knowledge
possessed, as well as mastering the ability of equipment and work.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa dari peneliti, bisa jadi
menyimpulkan bahwa Pengalaman kerja karyawan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja pegawai di kantor pusat Pt. Sinergi Agro
Nusantara Ujong Beurosok Aceh Barat. Karyawan yang memiliki pekerjaan
pengalaman akan lebih mudah untuk melakukan pekerjaan, semakin luas
pengalaman kerja karyawan, semakin semakin tinggi kemampuan karyawan
tersebut. Bisa dikatakan bahwa semakin lama pengalaman kerja yang Anda
miliki, semakin banyak pengalaman yang akan Anda dapatkan, dan kinerja
juga akan meningkat. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa
pengalaman kerja adalah dibentuk oleh lamanya seseorang bekerja, tingkat
keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki, serta menguasai kemampua
peralatan dan bekerja.
25

Hipotesis ketiga (H3): Diduga Bahwa Work Discipline yang diberikan oleh Junia
Jahit Cilegon berpengaruh terdahap Employee Performance, dimana hipotesa ini
didukung oleh beberapa jurnal penelitian dari:
1. Mardi Astutik dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Disipline Kerja Dan
Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jombang. Dalam Jurnal BMP: Jurnal
Bisnis, Manajemen Dan Perbankan Volume 2 Nomor 02 Tahun 2016
Halaman 121-140 ISSN 2338-4409 (print) ISSN 2528-4649 (online) DOI
http://doi.org/10.21070/jbmp.v2i2.1098.
Sehingga menghasilkan kesimpulan:
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahawa Disiplin Kerja (X1)
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jombang, baik
secara parsial maupun bersama-sama.
2. Eigis Yani Pramularso dalam jurnal yang berjudul Pengaruh Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Cipta Hotel Pancoran Jakarta Selatan. Dalam
Jurnal Sekretari dan Manajemen Volume 1 Nomor 02 September 2017
ISSN: 2550-0805, e-ISSN: 2550-0791.
Sehingga menghasilkan kesimpulan:
Persamaan regresi yang dihasilkan menunjukkan disiplin kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan cipta hotel pancoran
jakarta sekalatan. Besarnya koefisien korelasi menunjukkan angkat 0,449
artinya hubungan disiplin kerja dengan kinerja karyawan cipta hotel
pancoran jakarta selatan adalah cukup kuat.
3. Luh Mang Indah Mariani dan Ni Ketut Sariyathi dalam jurnal yang berjudul
Pengaruh Motivasi, Komunikasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Warung Mina Peguyangan Di Denpasar. Dalam Jurnal E-Jurnal
Manajemen Unud Volume 6 Nomor 07 Tahun 2017, 3540-3569, ISSN:
2302-8912.
Sehingga menghasilkan kesimpulan:
26

Variabel disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja


karyawan Warung Mina Peguyangan di Denpasar.
4. Andi Amri, Ramadhi dan Zulmi Ramdani Dalam Jurnal yang berjudul Effect
Of Organization Commitment, Work Motivation, And Work Discipline On
Employee Performance (Case Study: PT. PLN (Persero) P3B Sumatera
UPT Padang). Dalam Jurnal International Journal Of Educational
Management And Innovation. Volume 2 Nomor 1 Januari 2021 Hal: 88-99.
e-ISSN: 2716-2338.
Sehingga menghasilkan kesimpulan:
Work discipline has a positive and significant effect on employee
performance at PT. PLN (Persero) P3B Sumatera UPT Padang.
Bahwa disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan di PT. PLN (Persero) P3B Sumatera UPT Padang.
2.3.2 Model Penelitian
Model penelitian ini adalah abstraksi dari fenomena yang sedang dilakukan
dalam penelitian berdasarka hipotesis. Penelitian ini dipengaruhi oleh employee
performance pada Junia Jahit Cilegon oleh variabel work facilities, work experience
dan work discipline. Model penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 2.1

Model Penelitian

X1
Work Facilities

Y
X2 Employee
Work Experience Performance

X3
Work Discipline
27

Keterangan:

X1 : “fasilitas kerja adalah salah satu alat yang digunakan karyawan/pegawai


untuk memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. Fasilitas kerja
pada setiap perusahaan akan berbeda dalam bentuk dan jenisnya, tergantung pada
jenis usaha dan besar kecilnya perusahaan tersebut Hasibuan (dalam Gita Syaloom
Suban, Bernhard Tewal, 2020).”

X2 : “pengalaman kerja adalah sebagai suatu ukuran tentang lama waktu atau
masa kerjanya yang telah ditempuh seseorang dalam memahami tugas-tugas suatu
pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik Foster (dalam Beverly M. O. Pua,
Victor P. K. Lengkong, 2017).”

X3 : “disiplin kerja merupakan alat yang digunakan para manajer untuk


berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu
prilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan
seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang
berlaku Sutrisno (dalam Ery Teguh Prasetyo, 2019).”

Y : “kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas


yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya Mangkunegara (dalam Ade Muslihat,
2021)
BAB III

METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini yang berjudul Pengaruh Work Facilities, Work Experience,
dan Work Discipline Terhadap Employee Performance pada Junia Jahit Cilegon
menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Menurut Ruslan dalam Ali Wairooy
(2017) mengatakan bahwa jenis data yang digunakan untuk penelitian ini yaitu
diperoleh pada ulasan/tanggapan responden atas koesioner yang diberikan. Oleh
sebab itu, penelitian kuantitatif ini dalam bentuk angka atau bilangan yang akan
diukur pada hasil data serta dilakukan analisis yang menggunakan statistik.

3.1.2 Waktu Penelitian


Lokasi penelitian atau tempat penelitian dilakukan di Junia Jahit Cilegon,
Jl. Ahmad Yani, Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, Banten.
Peneliti melakukan observasi dan wawancara terhadap Owner atau pemilik
perusahaan serta karyawan pada tanggal 30 bulan september 2021. Tujuan dari
observasi dan wawancara ini yaitu untuk mengetahui apa saja dan bagaimana
permasalahan atau fenomena yang terjadi pada Junia Jahit Cilegon. Sebagai
mempermuda peneliti dalam penelitian ini maka peneliti membuat desain penelitian
yang bertujuan untuk memahami bagaimana pengaruh antara variabel bebas
terhadap variabel terikat. Desain penelitian dapat dilihat sebagai berikut.

25
26

3.1.3 Desain Penelitian


Gambar 3.1
Desain Penelitian

Fasilitas Alat Kerja

Fasilitas Perlengkapan
Kerja X1
Work
Facilities
Fasilitas Sosial

Monier (dalam Jufrizen,


2021)
H1
Efektif

Efesien
Lama/Waktu/Masa Kerja

X2 Y Kualitas
Work H2
Tingkat Pengetahuan dan Employee
Keterampilan Experience Performance
Ketepatan
Waktu
Penguasan Terhadap
Pekerjaan dan Peralatan

Aristarini et al (dalam Produktivitas


Pitriyani & Halim, 2020)
Moheriono
H3 (dalam Ery
Teguh Presetyo,
2019)
Kehadiran

Ketaatan Pada
Kewajiban dan Peraturan
Kerja X3
Work
Ketaatan Pada Standar Discipline
Kerja

Tingkat Kewaspadaan
Tinggi

Bekerja Etis

Rivai (dalam Mardi


Astutik, 2016)
27

Keterangan:
H1 = X1 Y
 JufrizeN, Fadilla Puspita Hadi, Jurnal Sains Manajemen Vol.7 No.1, Juni
2021, e-ISSN: 2443-0064 p-ISSN: 2622-0377.
H2 = X2 Y
 Pitriyani, Abd Halim, Jurnal EMBA: Jurnal Ekonomi Bisnis Manajemen
dan Akuntansi Vol.1 No.1, Juli 2020 Halaman 60-68, e-ISSN 2746-2137.
H3 = X3 Y
 Mardi Astutik, Jurnal JBMP: Jurnal Bisnis, Manajemen Dan Perbankan
Vol.2 No.2 Tahun 2016, Halaman 121-140, ISSN 2338-4409 (print) ISSN
2528-4649 (online).
3.2 Definisi Oprasional Variabel
Definisi oprasional variabel dalam penelitian ini akan dijelaskan melalui
tabel, sebagai berikut:

Tabel 3.1
Definisi Oprasional Variabel
Variabel Indikator Keterangan
Work Fasilitas alat kerja adalah alat
Facilities atau barang yang akan
(X1) digunakan oleh karyawan
sebagai alat produksi. Seperti
mesin jahit, printer,
1. Fasilitas alat kerja komputer, papan tulis, alat
tulis, alat ukur, mesin potong
dan lainnya. Alat kerja
tersebut digunakan sebagai
alat bantu karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaanya.
28

Fasilitas perlengkapan kerja


adalah barang yang
diperlukan karyawan tetapi
tidak digunakan sebagai alat
produksi, namun digunakan
saat bekerja. Perlengkapan
kerja meliputi:
a. Bagunan dengan fasilitas
yang diperlukan, seperti
tempat parkir, musholah,
toilet hingga air bersih.
2. Fasilitas perlengkapan b. Ruang kerja yang nyaman
kerja serta tata letak yang efektif
untuk menyelesaikan
pekerjaannya.
c. Pencahayaan ruangan yang
tidak mengganggu aktifitas
karyawan seperti tidak terlalu
gelap maupun tidak terlalu
terang.
d. Furniture seperti kursi dan
meja yang diperlukan
karyawan selama bekerja.
e. Pendingin ruangan seperti
kipas angin atau AC.
29

Fasilitas sosial adalah


fasilitas yang digunakan
karyawan sebagai fungsi
sosial. Fasilitas tersebut
mencangkup tempat makan
3. Fasilitas sosial
atau kantin sebagai tempat
karyawan ber istirahat,
musholah sebagai tempat
melaksanakan ibadah sholat
bagi karyawan.
Work Ukuran tentang seberapa
Experience lama waktu / masa kerja
(X2) karyawan yang telah
1. Lama waktu / masa
dilakukan sehingga dapat
kerja
memahami tugas pekerjaan
serta melaksanakan
pekerjaan dengan baik.
Pengetahuan merujuk pada
prinsip, konsep, kebijakan
atau informasi lain dan
prosedur yang dibutuhkan
oleh karyawan. pengetahuan
2. Tingkat pengetahuan ini akan mencangkup
dan keterampilan yang kemampuan karyawan untuk
dimiliki memahami serta menerapkan
informasi sebagai tanggung
jawab pada pekerjaan.
Sedangkan keterampilan
merujuk sebagai kemampuan
fisik karyawan untuk
30

mencapai dan menjalankan


tugas-tugasnya.
Bagaimana tingkat
penguasaan karyawan pada
3. Penguasaan terhadap
peralatan dalam pekerjaan
pekerjaan dan peralatan
dan aspek-aspek tekhnik
pada peralatan dan pekerjaan.
Work Hal ini menjadi indikator
Discipline yang mendasar untuk
(X3) mengukur kedisiplinan, dan
biasanya pegawai yang
1. Kehadiran.
memiliki disiplin kerja
rendah terbiasa untuk
terlambat datang atau pulang
lebih cepat dalam bekerja.
Pegawai yang taat pada
peraturan kerja tidak akan
2. Ketaatan Pada
melalaikan prosedur kerja
Kewajiban dan Peraturan
dan akan selalu mengikuti
Kerja.
pedoman kerja yang
ditetapkan oleh organisasi.
Hal ini dapat dilihat melalui
3. Ketaatan Pada Standar besarnya tanggung jawab
Kerja. pegawai terhadap tugas yang
diamanahkan kepadanya.
Pegawai memliki
kewaspadaan tinggi akan
4. Tingkat Kewaspadaan
selalu berhati-hati, penuh
Tinggi.
perhitungan dan ketelitian
dalam bekerja serta selalu
31

menggunakan sesuatu secara


efektif dan efisien.
Beberapa pegawai mungkin
melakukan tindakan yang
tidak sopan ke pelanggan
atau terlibat dalam tindakan
yang tidak pantas. Hal ini
5. Bekerja Etis.
merupakan salah satu bentuk
tindakan indisipliner,
sehingga bekerja sebagai
salah satu wujud dari disiplin
kerja karyawan.
Employee Sebagai mengukur
Performance kesesuaian dalam proses
(Y) 1. Efektif yang dihasilkan untuk
mencapai hal yang
diinginkan.
Sebagai mengukur
kesesuaian dalam proses
yang dihasilkan sebagai
2. Efesien
output dengan menggunkan
biaya hingga serendah
mungkin.
Sebagai mengukur
kesesuaian di antara kualitas
3. Kualitas produk dan jasa yang
dihasilkan dalam kebutuhan
serta harapan konsumen.
32

Sebagai mengukur pekerjaan


karyawan apakah telah
4. Ketepatan waktu
diselesaikan dengan benar
dan tepat waktu.
sebagai mengukur bagaimana
5. Produktivitas tingkat efektivitas pada
organisasi.

3.3 Populasi dan Sampel


3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2017) populasi adalah wilayah generalisasi seperti
objek atau subjek yang terdiri dari kualitas dan karakteristik tertentu sehingga
ditetapkan oleh peneliti untuk pembelajaran serta ditarik kesimpulannya. Populasi
yang digunakan pada penelitian ini yaitu berjumlah 54 orang yang ada pada Junia
Jahit Cilegon yaitu.
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2018) penelitian ini menggunakan teknik nonprobability
sampling yaitu teknik ini dipilih sebagai pengambilan sampel, yang tidak memberi
peluang/kesempatan bagi setiap unsur maupun anggota populasi dengan
menggunakan jenis sampel jenuh yang dilakukan pada jumlah populasi kecil
dimana semua populasi dijadikan sampel.

3.4 Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data


3.4.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis yang digunakan oleh penelitian ini yaitu data kuantitatif, karena data
kuantitatif menggunakan bentuk angka/bilangan yang diukur dari hasil data serta
akan dianalisis dalam statistik. Hasil dari data tersebut yaitu diperoleh dari
penyebaran kuesioner (angket) yang disebar kepada karyawan Junia Jahit Cilegon.
Penelitian ini terdiri dari 3 variabel bebas yaitu work facilities (X1), work
experience (X2), dan work discipline (X3) serta 1 variabel terikat yaitu employee
performance (Y).
33

Sumber data adalah digunakan untuk memberikan informasi mengenai data.


Yang mana data ini memiliki dua jenis yaitu, data primer dan data skunder.

1. Data primer
Menurut Sugiyono (2017) mengungkapkan bahwa data primer adalah
pengumpulan data yang diperoleh secara langsung dari sumber data.
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2017) mengungkapkan bahwa data sekunder adalah
pengumpulan data yang diperoleh secara tidak langsung seperti diperoleh
dari dokumen atau orang lain.

3.4.2 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
1. Observasi
Menurut Sugiyono (2018) observasi adalah teknik pengumpulan data yang
memiliki ciri spesifik jika dibandingkan pada teknik lain, yaitu wawancara
dan kuesioner. Peneliti melakukan penelitian dengan observasi, yaitu
observasi secara langsung pada Junia Jahit Cilegon sebagai objek yang
mengenai work facilities, work experience dan work discipline terhadap
employee performance.
2. Kuesioner (angket)
Menurut Sugiyono (2018) kuesioner (angket) adalah teknik pengumpulan
data yang dimana peneliti memberi kesepakatan untuk pertanyaan dan
pernyataan tertulis pada responden untuk dijawab. Dalam penelitian ini
penulis menyebarkan beberapa pertanyaan mengenai work facilities, work
experience dan work discipline serta employee performance kepada 54
karyawan Junia Jahit Cilegon dengan menerapkan skala likert. Dalam skala
likert penilaian 1-5, dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.2

Pengukuran Skala Likert


34

Pernyataan Skor
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
N = Netral 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2018)

3. Study kepustakaan
Peneliti melakukan study kepustakaan dengan mengumplkan artikel, teori
yang relevan serta literatur yang berkait dengan work facilities, work
experience dan work discipline terhadap employee performance.
3.5 Metode Analisis
Metode analisis pada penelitian ini yaitu menggunakan kuantitatif yang
mana datanya didapat setelah mengumpulkan data responden. Menurut Sugiyono
(2018) mengatakan bahwa pada dasarnya cara ilmiah yang digunakan ini untuk
mendapatkan data untuk tujuan serta kegunaan tertentu. Hal tersebut terdapat 4
kunci yang harus diperhatikan yaitu cara ilmiah, data, tujuan serta kegunaan. Alat
bantu yang digunakan untuk penelitian ini yaitu menggunakan aplikasi software
SPPS (Statistical Program For Social Scance) dengan versi 25.0 digunakan sebagai
menganalisis antara variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dengan tahap
Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Uji Asumsi Klasik, Uji Normalitas, Uji
Multikornielitas, Uji Heterokedastisitas, Uji Hipotesis, Uji Regresi Linear
Berganda. Tahap-tahap dalam pengujian analisis data sebagai berikut:

3.5.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas


3.5.1.1 Uji Validitas
Metode ini digunakan untuk melakukan pengukuran seberapa lama item
pada kuesioner apakah sudah benar atau belum pada pengukurannya. Menurut
Ghozali dalam Anam & Rahardja (2017) menyatakan bahwa tujuan dari uji
validalitas yaitu untuk mengukur indikator-indikator yang dipakai dalam penelitian
ini, dinyatakan signifikan atau tidak pada setiap variabel indikator yang telah
diteliti. Berdasarkan hal tersebut apabila hasil korelasi dari metode validitas ini
35

menujukkan positif dan besar dari r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan
signifikan. Berikut adalah perbedaan signifikan atau tidak signifikannya koesioner.

a. r hitung > r tabel, maka perbedaaan tersebut signifikan


b. r hitung < r tabel, maka perbedaan tersebut tidak signifikan

3.5.1.2 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengetahui konsistensi alat ukur yang
dipakai dapat diandalkan dan terus konsisten jika dilakukan pengulangan dalam
pengukuran tersebut. Menurut Ghozali dalam Anam & Rahardja (2017)
menyatakan bahwa uji reliabilitas adalah alat ukur koesioner pada indikator
variabel atau konstruk. Uji reliabilitas tersebut dapat menggunakan rumus Crobach
Alpha (α) dengan program SPSS. Variabel dinyatakan signifikan apabila nilai
Cronbach Alpha (α) > 0,60. Berikut adalah tabel yang digunakan sebagai interpretsi
koefisien korelasi.

Tabel 3.3
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, (2018:184)
3.5.2 Uji Asumsi Klasik
3.5.2.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali dalam Riscy S. Ratulangi (2016) menyatakan bahwa uji
normalitas ini bertujuan untuk melihat apakah model regresi serta variabel
pengganggu terdapat distribusi normal atau tidak. Analisis grafik dan uji statistik
dapat digunakan untuk melihat uji T dan F pada asumsi nilai residual yang
mengikuti distribusi normal. Uji one sample kolmogrov-semirnov yang
menggunakan tarap signifikasi 0,05 ini digunakan sebagai uji normalisasi.
36

3.5.2.2 Uji Multikolinieritas


Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk melihat model regresi yang korelasi
antara variabel bebas atau variabel terikat. Menurut Ghozali dalam Riscy S.
Ratulangi (2016) menyatakan bahwa apabila VIF (Variance Inflation Facktor) < 10
maka analisis data akan dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas dan jika
nilai VIF > 10 maka analisis data dinyatakan terjadi multikolinieritas pada model
regresi.

3.5.2.3 Uji Asumsi Autokorelasi


Menurut (Ghozali, 2018) menyatakan bahwa uji autokorelasi ini bertujuan
untuk menguji apakah ada korelasi diantara kesalahan pengganggu priode t
terhadap kesalahan pengganggu sebelumnya pada priode t-1 dalam model regresi
linear. Jika terdapat korelasi, maka dinyatakan terjadi masalah autokorelasi.
Kemunculan autokorelasi disebabkan oleh waktu observasi yang berkepenjangan
sehingga berkaitan dengan satu sama lainnya. Dengan demikian, masalah ini terjadi
karena residual atau kesalahan pengganggu yang tidak bebas dari observasi satu ke
obervasi lainnya. Uji autokorelasi ini menggunakan jenis uji durbin-watson (WD
test) sebagai tingkat first order autocorrelation dan adanya konstanta pada
karyawan dalam regresi serta variabel lag tidak ada diantara variabel bebas. Berikut
adalah hipotesis untuk diuji:

𝐻0 : tidak terdapat autokorelasi atau (r = 0)

𝐻𝑎 : terdapat autokorelasi atau (r ≠ 0)

Berikut adalah tabel pengambilan keputusan untuk melihat ada atau


tidaknya autokorelasi:

Tabel 3.4

Keputusan Autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika


Tidak terdeteksi
Tolak 0 < d <d1
autokorelasi positif
37

Tidak terdeteksi
No desicison d1 ≤ d ≤ du
autokorelasi positif
Tidak terdeteksi
Tolak 4 - d1 < d < 4
korelasi negatif
Tidak terdeteksi
No desicison 4 - d1 ≤ d ≤ 4 - d1
korelasi negatif
Tidak terdeteksi
autokorelasi positif / Tidak ditolak du < d < 4 - du
negatif
Sumber: Ghozali (2018)

3.5.2.4 Uji Heteroskedastitas


Menurut Ghozali dalam Riscy S. Ratulangi (2016) uji heteroskedastitas ini
bertujuan untuk melihat adanya perbedaan atau ketidaksamaan pada varians di
residual pengamatan satu ke pengamatan lainnya. Jika terdapat varians pada
residual tersebut maka dinyatakan homoskedastitas. Demikian sebaliknya, jika
tidak terdapat hal tersebut maka dinyatakan heteroskedastitas. Homoskedastitas
atau tidak terdapat heteroskedastitas adalah suatu model regresi yang baik. Grafik
scatterplot yaitu antara nilai prediksi pada variabel terikat (ZPRED) terhadap
residual eror (SRESID) ini digunakan untuk melihat apakah terdapat
heteroskedastitas atau tidak.

3.5.3 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square)


Menurut Supratno dalam Riscy S. Ratulangi (2016) uji koefisien
determinasi ini bertujuan untuk menguji besar atau kecilnya pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji determinasi ini yaitu antara 0 dan 1.
Jika nilai R2 kecil, maka kemampuan variabel terikat sangat terbatas dan jika
nilainya dekat dengan nilai satu, maka variabel bebas mampu untuk menjelaskan
variabel terikatnya. Berikut adalah rumus koefisien determinasi:

Kd = 𝑹𝟐 × 100%
Keterangan:
Kd : Koefisien determinasi
𝑅 2 : koefisien korelasi
38

3.5.4 Uji Hipotesis


3.5.4.1 Metode Analisis Linear Berganda
Metode analisis linear berganda ini untuk meramal, bagaimana variabel
terikatnya naik atau turun, jika 2 atau lebih variabel bebas untuk predictor
memanipulasi (nilainya dinaik turunkan). Menurut Sugiyono dalam Riscy S.
Ratulangi (2016) pada umunya regresi linear berganda ini menggunakan matematis,
sebagai berikut:

Y = a + 𝒃𝟏 𝑿𝟏 + 𝒃𝟐 𝑿𝟐 + 𝒃𝟑 𝑿𝟑 + e

Keterangan:
Y = Variabel dependen (employee performance)
𝑋1 = Work facilities
𝑋2 = Wrok experience
𝑋3 = Work discipline
a = Konstanta
𝑏1− 𝑏3 = Koefisien garis regresi
e = Variabel pengganggu
3.5.4.2 Uji t (Parsial)
Uji t atau uji parsial ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh
signifikan antara variabel bebas yaitu work facilitie (X3)s, work experience (X2),
dan woek discipline (X3) secara parsial terhadap variabel terikat yaitu employee
performance (Y). Menurut Ghozali dalam Riscy S. Ratulangi (2016) menyatakan
bahwa seberapa pengaruhnya variabel bebas secara individual untuk menjelaskan
variabel terikat. Uji t atau persial ini menggunakan level signifikan 0,05 (α = 5%).
Berikut adalah bagaimana kriteria diterima atau ditolak.

a. Apabila nilai signifikan < 0,05 maka variabel bebas tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel bebas atau 𝐻𝑜 diterima dan 𝐻𝑎
ditolak.
39

b. Apabila nilai signifikan > 0,05 maka variabel bebad tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
c. Apabila pengambilan dalam keputusan uji t untuk menganalisis regresi yang
berdasarkan niali t hitung dan t tabel, maka yang digunakan dalam kriteria
yaitu.
d. Apabila nilai t hitung > t tabel, maka variabel bebas memiliki pengaruh
terhadap variabel terikat.
e. Apabila nilai t hitung < t tabel, maka variabel bebas tidak memiliki pengaruh
terhadap variabel terikat.

3.5.4.3 Uji F (Simultan)


Menurut Ghozali dalam Riscy S. Ratulangi (2016) uji F atau Simultan ini
bertujuan untuk menguji apakah semua variabel bebas memiliki pengaruh terhadap
variabel terikat secara bersamaan. Jika 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻𝑜 akan ditolak dan
𝐻𝑎 akan diterima, dengan demikian variabel 𝑋1 𝑋2 dan 𝑋3 berpengaruh terhadap
variabel Y yang secara bersamaan atau serentak.
DAFTAR PUSTAKA

Ade Muslihat, H. A. W. (2021). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan Pada PT. Pos Indonesia Kantor Cipondoh. JENIUS (Jurnal Ilmiah
Manajemen Sumber Daya Manusia), 4(2), 120–127.
https://doi.org/10.32493/jjsdm.v4i2.9080

Ali Wairooy. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja dan Kompensasi Terhadap Kinerja
Karyawan pada PT. Pertamina (Persero), Tbk. Pemasaran Region VII
Makassar. Jurnal Ad’ministrare, 4(1), 15–24.
https://doi.org/10.26858/ja.v4i1.3442

Anam, K., & Rahardja, E. (2017). Pengaruh fasilitas kerja, lingkungan non fisik
dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan (studi pada pegawai dinas
perindustrian dan perdagangan jawa tengah). Diponegoro Journal of
Management, 6(4), 1–11. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr

Beverly M. O. Pua, Victor P. K. Lengkong, D. W. (2017). Pengaruh Pengalaman


Kerja Dan Penempatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Air
Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 5(3), 2761–2770. https://doi.org/10.35794/emba.v5i3.17154

Elfina Manurung, Eko Topan Prihatin Nura, Nurdin Tengku Anggi Metia, I. (2021).
Pengaruh Fasilitas Kerja, Kedisiplinan Dan Pengawasan Terhadap Kinerja
Pegawai Dinas Perikanan Kota Tanjungbalai. JMB (Jurnal Manajemen Dan
Bisnis), 3(1), 38–47.
https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/MdB/article/view/3628

Ery Teguh Prasetyo, P. M. (2019). Pengaruh Disiplin Kerja dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Inspirasi Bisnis Dan Manajemen, 3(1),
21–30. https://doi.org/10.33603/jibm.v3i1.2080

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25


Edisi 9 (Cet. IX). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

40
41

Gita Syaloom Suban, Bernhard Tewal, L. D. (2020). Pengaruh Karakteristik


Individu, Kompetensi Dan Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Pt. Tropica Cocoprima Lelema. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 8(4), 332–341.
https://doi.org/10.35794/emba.v8i4.30782

Harpis, M., & Bahri, S. (2020). Pengaruh Fasilitas Kerja, Pengawasan dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Serdang Bedagai. Maneggio: Jurnal Ilmiah
Magister Manajemen, 3(1), 13–28.
https://doi.org/10.30596/maneggio.v3i1.4760

Indah Mariani, L. M., & Sariyathi, N. K. (2017). Pengaruh Motivasi, Komunikasi


Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Warung Mina Peguyangan Di
Denpasar. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 6(7), 3540–3569.

Jufrizen, F. P. H. (2021). Pengaruh Fasilitas Kerja dan Disiplin Kerja terhadap


Kinerja Karyawan Melalui Motivasi Kerja. Jurnal Sains Manajemen, 7(1),
35–54.

Ketut Edy Wirawan, I Wayan Bagia, G. P. A. J. S. (2018). Pengaruh Tingkat


Pendidikan, Pelatihan Dan Pengalaman Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Bisma : Jurnal Manajemen, 7(1), 38–44.
https://doi.org/10.17509/image.v7i1.23137

Mardi Astutik. (2016). Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Organizational


Citizenship Behavior (OCB) terhadap Kinerja Peternak Ayam Ras Pedaging.
JBMP (Jurnal Bisnis, Manajemen Dan Perbankan), 2(2), 141–159.
https://doi.org/10.21070/jbmp.v2i2.1098

Pitriyani, & Halim, A. (2020). Pengaruh Pengalaman Kerja, Latar Belakang


Pendidikan Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Pegadaian
Persero Cabang Rantauprapat. EBMA: Jurnal Ekonomi Bisnis Manajemen
Akuntansi, Universitas Labuhanbatu, 1(1), 60–68.
http://jurnal.ulb.ac.id/index.php/ebma/article/view/1900
42

Pramularso, E. Y. (2017). Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan


Cipta Hotel Pancoran Jakarta Selatan. Jurnal Sekretari Dan Manajemen, 1(2),
171–178.
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/widyacipta/article/view/2220

Rimbing Reynaldo Wailan, Christoffel Kojo, R. N. T. (2021). Pengaruh


Karakteristik Individu Dan Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Pt Esta Group Jaya Manado. Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 9(2), 287–296.
https://doi.org/10.35794/emba.v9i2.33379

Riscy S. Ratulangi, A. S. S. (2016). Pengaruh Pengalaman Kerja, Kompetensi,


Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pt. Hasjrat Abadi Tendean
Manado). Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 4(3),
322–334. https://doi.org/10.35794/emba.v4i3.13727

Romauli Situmeang, R. (2017). Pengaruh Pengawasan Dan Pengalaman Kerja


Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Mitra Karya Anugrah. Ajie : Asian
Journal Of Innovation And Entrepreneurship, 2(2), 148–160.
https://doi.org/10.20885/ajie.vol2.iss2.art6

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta,cv.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta,cv.

Anda mungkin juga menyukai