Disusun Oleh:
NIM: 1900011396
NOVEMBER 2022
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor terpenting bahkan tidak dapat
dipisahkan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Hal itu dikarenakan sumber daya
sumber daya manusia diibaratkan seperti mesin rusak yang tidak bisa bergerak.
Setiap perusahaan atau organisasi pasti membutuhkan sumber daya manusia yang
memiliki kinerja yang baik sebagai roda penggerak menuju tercapainya tujuan
perusahaan. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan sesuai dengan perencanaan strategis yang
telah ditetapkan, begitu juga dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah). UMKM
membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki kinerja yang baik agar UMKM
tersebut dapat bertahan dalam jangka panjang, berkembang, dan beradaptasi dengan
zaman agar usaha mereka diminati oleh pasar dan dapat meningkatkan laba sehingga
dapat mewujudkan visi dan misi dari UMKM tersebut. Membangun kinerja yang baik
perlu adanya program mentoring dan training terhadap karyawan karena mentoring dan
banyak dari pelaku UMKM yang belum mengetahui pentingnya mentoring dan training
untuk meningkatkan kinerja SDM mereka. Maka dari itu PLUT (Pusat Layanan Unit
memiliki pengetahuan, kemampuan dan pengalaman yang lebih tinggi) bertindak sebagai
seorang pemimpin dan memfasilitasi anak didik (mentee) yang kurang berpengalaman
guna memudahkan kegiatan belajar (Amanillah, 2020). Proses mentoring ini, UMKM
akan diberikan fasilitas konsultasi dan pendampingan secara berkala oleh konsultan
PLUT Yogyakarta guna memudahkan para pelaku UMKM dalam memahami materi
pengetahuan dan keahlian baru kepada karyawan yang mengikuti pelatihan tersebut
terampil dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan serta
menghasilkan kinerja yang lebih baik bagi perusahaan. Selain itu, membuat karyawan
menjadi lebih percaya diri dan dapat menimbulkan rasa puas dalam bekerja dan
Pelatihan inkubator bisnis adalah salah satu program yang dibentuk oleh PLUT
Yogyakarta sebagai akselerasi bagi para pelaku UMKM agar dapat meningkatkan kinerja
usaha mereka. Pelatihan inkubator bisnis telah diselenggarakan oleh PLUT Yogyakarta
sejak tahun 2016 hingga sekarang. Sistem pelatihan inkubator bisnis dibagi menjadi 3
tahap selama 6 bulan yang masing-masing tahap akan melawati fase seleksi peserta
terlebih dahulu. Peserta yang mengikuti pelatihan inkubator bisnis pada tahun 2023
tercatat sebanyak 100 peserta (tahap pertama). Setiap tahap, para peserta akan
Ketika selesai pelatihan tahap pertama, peserta akan diseleksi menjadi 50 peserta untuk
masuk pada pelatihan tahap kedua, dan pada tahap ketiga akan diseleksi lagi menjadi 25
peserta. Pada akhir tahap ketiga, akan dipilih 9 UMKM terbaik untuk 3 kategori usaha,
yaitu; 3 usaha food terbaik, 3 usaha fashion terbaik, dan 3 usaha craft terbaik. Masing-
masing usaha akan diberikan hadiah berupa subsidi usaha dari PLUT Yogyakarta dalam
Sebagai umat muslim, kita juga diperintahkan oleh Allah SWT untuk senantiasa
mengembangkan dan meneruskan pekerjaan kita ke pekerjaan yang lain agar dapat terus
memberikan manfaat kepada orang lain sebagaimana yang diterangkan di dalam Al-
Artinya : Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja
memiliki peran penting sebagai fasilitas sarana umtuk meningkatkan kinerja karyawan,
dengan adanya mentoring dan pelatihan maka perkembangan suatu perusahaan pun dapat
meningkat dengan pesat. Berdasarkan uraian di atas mengenai pentingnya faktor sumber
daya manusia di dalam perusahaan guna mencapai tujuan perusahaan, maka penulis
mengangkat skripsi ini dengan judul: “Pengaruh Mentoring Dan Training Inkubator
B. Rumusan Masalah
karyawan UMKM?
C. Batasan Masalah
1. Penelitian ini hanya meneliti pelatihan inkubator bisnis tahun 2023 tahap ke-
2, karena peserta yang melewati tahap ke-2 sudah cukup banyak mendapatkan
para peserta.
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat dari penelitian ini yaitu :
1. Manfaat Praktis
PLUT Yogyakarta.
b. Bagi UMKM
dan training terhadap kinerja UMKM yang berguna untuk evaluasi dan
peningkatan UMKM.
2. Manfaat Teoritis
dan training.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kinerja Karyawan
a. Definisi Kinerja
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
adalah :
1) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri pegawai,
2) Faktor Eksternal
c. Manfaat Kinerja
sebagai berikut:
1) Sasaran perusahaan
Sasaran perusahaan adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai
suatu perusahaan.
2) Visi Perusahaan
Visi perusahaan adalah rangkaian kata-kata baik secara ucapan atau tulisan
perusahaan di masa yang akan datang serta memiliki arah yang jelas untuk
mewujudkannya.
3) Misi Perusahaan
Misi adalah suatu proses atau tahapan yang harus dilalui oleh perusahaan
untuk mencapai tujuan atau visi yang telah ditentukan melalui perencanaan
strategis perusahaan.
d. Penilaian Kinerja
untuk mengetahui atau mengukur kinerja sesuai atau tidaknya pekerjaan yang
dihasilkan dengan standar kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan (Evita, Muizu
& Atmojo, 2017). Dessler (2015) juga berpendapat bahwa penilaian kinerja berarti
mengevaluasi kinerja karyawan saat ini dan/atau masa lalu yang dibandingkan
dengan standar kinerjanya. Hasil penilaian kinerja dapat dijadikan salah satu dasar
miliki.
karyawan.
6) Hasil penilaian kinerja menjadi informasi atas kelemahan dan kekuatan apa
e. Indikator Kinerja
Kualitas kerja berkaitan erat dengan hasil kerja yang pada prosesnya
suatu pekerjaan dapat menandakan kualitas kerja yang baik dan dapat
2) Kuantitas kerja
3) Tanggung jawab
4) Kedisiplinan
2. Mentoring
a. Definisi Mentoring
kemampuan, serta keahlian yang lebih tinggi) yang berfungsi untuk memudahkan
seseorang sebagai mentee (peserta mentoring) karena adanya seorang mentor dalam
suatu wadah atau organisasi. Berdasarkan definisi di atas, secara garis besar
mentoring adalah proses pembelajaran dari mentor kepada mentee yang mencakup
kelompok.
b. Manfaat Mentoring
1) Pengetahuan Organisasi
lebih berpengalaman. Hal ini membantu mereka memahami lebih baik tentang
organisasi, budaya kerja, dan strategi yang efektif untuk berhasil dalam
pekerjaan mereka.
2) Pembinaan Karir
3) Pengembangan Kepemimpinan
diperlukan.
c. Indikator Mentoring
1) Pengarahan
pengarahan.
2) Motivasi
3) Pengawasan
a. Definisi Training
pelaku UMKM agar dapat meningkatkan kinerja usaha mereka dengan cara
Pelatihan inkubator bisnis ini ada 3 tahap yang mana setiap tahap akan
1) Tahap pertama, sebanyak 100 peserta dimana ini adalah fase awal pelatihan.
2) Tahap kedua, sebanyak 50 peserta akan didiskualifikasi. Jadi akan hanya ada
3) Tahap ketiga, sebanyak 25 peserta akan didiskualifikasi. Jadi, dalam tahap ini
penyelenggara pelatihan ini hanya ingin melatih para peserta yang memiliki motivasi
dan semangat yang tinggi. Semakin tinggi motivasi peserta, semakin banyak pula
d. Manfaat Training
mereka.
e. Indikator Training
disampaikan.
a. Definisi UMKM
UMKM adalah usaha produktif yang dilakukan oleh perorangan atau badang
usaha yang memenuhi kriteria usaha dengan batasan kekayaan bersih atau hasil
Menjelaskan bahwa :
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
b. Kriteria UMKM
bahwa:
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
B. Penelitian Terdahulu
Sejumlah penelitian sebelumnya diberikan sebagai bukti poin yang dibuat dalam
penelitian ini untuk menjelaskan variabel penelitian dan membedakannya dari penelitian
sebelumnya. Berikut penelitian terdahulu yang dijadikan referensi dalam penelitian yang
Pradana (2023)
4 Pengaruh Pelatihan Terhadap Independen: Hasil penelitian
Kinerja Karyawan Pada Pt Bank Pelatihan menunjukkan bahwa
Mandiri Taspen Kantor Cabang ada pengaruh positif
Dependen: signfikan antara
Jambi
Kinerja pelatihan terhadap
Karyawan kinerja karyawan
Hipotesis:
Pelatihan
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kinerja
Putri (2023) karyawan
5 How Does Mentoring Affect Independen: Hasil penelitian
Protégés’ Adaptive Performance in Mentoring menunjukkan bahwa
the Workplace: Roles of Thriving mentoring
Dependen: berpengaruh positif
at Work and Promotion Focus
Kinerja dan signifikan
Karyawan terhadap kinerja
karyawan
Hipotesis: Hasil penelitian
Mentoring menunjukkan bahwa
berpengaruh perkembangan di
positif dan tempat kerja
signifikan memediasi hubungan
terhadap antara mentoring dan
kinerja kinerja karyawan
karyawan berpengaruh positif
Perkembangan dan signifikan
di tempat kerja
memediasi
hubungan
antara
mentoring dan
kinerja
Zeng, Zhao, & Ruan (2020) karyawan
6 Effect of Mentoring Practice on Independen: Hasil Penelitian
employee’s Performance: A Case Mentoring dan menunjukkan bahwa
Study of Abia State University psikososial mentoring
Uturu, Nigeria Dependen: berpengaruh positif
Peningkatan dan signifikan
Kinerja Dosen terhadap kinerja
Junior dosen baru.
Hasil penelitian
Hipotesis: menunjukkan bahwa
Mentoring psikososial
tidak berpengaruh positif
berpengaruh dan signifikan
positif dan terhadap kinerja
signifikan dosen junior.
terhadap
peningkatan
kinerja dosen
junior.
Psikososial
tidak
berpengaruh
positif dan
signifikan
terhadap
kinerja dosen
junior.
C. Pengembangan Hipotesis
dinamis antar individu dalam membangun hubungan dengan mentor yang terampil,
aspek pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman dari mentor kepada karyawan untuk
yang bagus untuk karyawan dalam meningkatkan kinerja karena mentoring memberikan
motivasi dan kondisi yang positif (seperti komunikasi, lingkungan dan pengalaman yang
kinerja dan mengembangkan jenjang karir. Teori ini didukung oleh Zeng, Zhao, & Ruan
(2020), bahwa mentoring merupakan upaya yang kondusif untuk meningkatkan kinerja
memotivasi individu untuk berkarier, serta membantu menciptakan efikasi diri dan
Hasil studi yang dilakukan oleh Onyemaechi & Ikpeazu (2019) memperlihatkan
bahwasanya ditemukan hubungan yang bermakna antara fungsi mentoring dengan kinerja
karyawan. Maka dapat disimpulkan bahwa mentoring merupakan strategi yang efektif
dapat memaksimalkan potensinya dan memperoleh kinerja yang lebih optimal. Teori ini
didukung oleh Kumara & Utama (2016), bahwa tanpa pelatihan yang tepat karyawan
akan kesulitan dalam menerima informasi dan keterampilan baru guna memaksimalkan
potensinya dalam bekerja. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dusauw & Lengkong
(2016) dan Kumara & Utama (2016) menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh positif
menyediakan lingkungan yang mendukung, dan menjalin hubungan yang baik antara
atasan dan bawahan. Teori ini didukung oleh Pradana (2023), bahwa mentoring dapat
menjalin hubungan baik antara atasan dan bawahan sehingga mentoring dapat
meningkatkan kinerja karyawan. Hasil studi yang dilakukan oleh Onyemaechi &
menjadi lebih kompeten dalam bidangnya (Putri, 2023). Adanya pelatihan, karyawan
perilaku yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja karyawan. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Dusauw & Lengkong (2016) dan Kumara & Utama (2016)
berikut:
D. Model Penelitian
H1(+)
Mentoring
Kinerja Karyawan
1 H2(+)
(X ) UMKM (Y)
Training
(X2)
H3
Gambar 2.2 Model Penelitian
Keterangan :
H1 : Mentoring berpengaruh signifikan dan positif terhadap peningkatan kinerja karyawan
1. Populasi
yang mencakup obyek atau subyek yang memiliki jumlah dan karakteristik tertentu yang
telah ditentukan oleh peneliti untuk tujuan studi dan akhirnya digunakan sebagai dasar
untuk membuat kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta pelatihan
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2018:127). Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel itu diambil dari populasi. Sampel
dalam penelitian ini adalah peserta pelatihan inkubator bisnis tahap ke-2 yang berjumlah
peserta pelatihan tahap ke-2 sudah lebih banyak mendapatkan materi dan tugas
dibandingkan peserta tahap pertama. Sedangkan tahap ke-3 pesertanya hanya berjumlah
25 orang sehingga tidak bisa dijadikan sampel pada penelitian ini. maka dapat
sampling dan menggunakan jenis purposive karena sampel yang diambil adalah populasi
pelatihan inkubator bisnis tahap dua tahun 2023 dan berjumlah 50 orang. Sugiyono
multivariate (korelasi atau regresi berganda) maka jumlah anggota sampel 10 kali dari
jumlah variabel yang di teliti. Variabel penelitian yang ada pada penelitian ini berjumlah
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
merujuk kepada informasi yang diperoleh secara langsung dari sumbernya atau subjek
penelitian (Effendi, 2023). Data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan dan diisi
oleh responden yang berisi pernyataan mentoring, training dan kinerja. Sumber data
dalam penelitian ini adalah peserta pelatihan inkubator bisnis tahap ke-2 tahun 2023.
D. Definisi Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempuyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2018). Tujuan penentuan variabel ini adalah
untuk mengetahui alat ukur dan metode yang akan digunakan dalam penelitian untuk
menguji hipotesis yang sudah ditentukan peneliti. Variabel dalam penelitian ini dibagi
menjadi 2, yaitu:
1. Variabel Independen
a. Mentoring
melalui bimbingan, pendidikan dan latihan kepada mentee bagi tujuan pembelajaran.
berikut;
1) Pengarahan
pengarahan.
2) Motivasi
3) Pengawasan
b. Training
adalah:
disampaikan.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. Kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
1) Kualitas kerja
Kualitas kerja berkaitan erat dengan hasil kerja yang pada prosesnya tetap
suatu pekerjaan dapat menandakan kualitas kerja yang baik dan dapat
2) Kuantitas kerja
3) Tanggung jawab
pekerjaan tersebut.
4) Kedisiplinan
1. Kualitas Kerja 1, 2
Kinerja 2. Kuantitas Kerja 3, 4
(Effendi, 2023) 3. Tanggung Jawab 5, 6
4. Kedisiplinan 7, 8
E. Skala Pengukuran
Variabel penelitian ini diukur menggunakan skala likert. Skala likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif,
2 = Tidak setuju
3 = Netral
4 = Setuju
5 = Sangat setuju
F. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji Validitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur instrumen dalam
kuisioner tersebut dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Hasil penelitian dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Metode pengujian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruksi. Validitas konstruksi adalah
validitas yang diambil berlandaskan teori tertentu dan telah dikonsultasikan oleh ahli
yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor (X) dan
mengkorelasikan skor faktor dengan skor total (Y). Analisis Faktor dilakukan dengan
cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Validitas konstruksi ini bisa
dikatakan valid apabila skor korelasi tiap faktor tersebut sebesar 0,3 keatas (Sugiyono,
2018:180). Jadi, apabila skor korelasi tiap faktor tersebut dibawah 0,3 maka skor faktor
2. Uji Reliabilitas
dapat dipercaya ketika hasilnya relatif serupa dalam beberapa percobaan pengukuran
pada kelompok subjek yang sama, asalkan aspek yang diukur tidak mengalami
perubahan. Uji reliabilitas penelitian ini menggunakan metode Croanbach Alpha untuk
menentukan apakah setiap instrumen reliabel atau tidak. Pengukuran ini menggunakan
bantuan program SPSS 25. Ghozali (2006:44), mengatakan bahwa suatu konstruk atau
atau lebih variabel independen (Sugiyono, 2017:192). Persamaan regresi dalam penelitian
ini yaitu:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
a = Konstanta
X1 = Mentoring
X2 = Training
e = Standar Error
2. Uji Hipotesis
a. Uji T (parsial)
b. Uji F (simultan)
terhadap variabel terikat (Ghozali, 2006). Pengujian pada penelitian ini, hipotesis
mentoring dan training inkubator bisnis, terhadap variabel terikat yaitu kinerja
signifikasi lebih dari α = 0,05 untuk mengetahui signifikasi atau tidak pengaruh
proporsi variasi dalam variabel terikat (Y) yang dijelaskan oleh variabel bebas
regresi linear berganda semakin baik apabila nilai koefisiensi determinasi (R2)
Ainnisya, R. N., & Susilowati, I. H. (2018). Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Motivasi
Kerja Karyawan Pada Hotel Cipta Mampang Jakarta Selatan. Widya Cipta. Jurnal
Sekretari Dan Manajemen, II(1), 133–140.
Akilah, F. (2018). Peran Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Lembaga Pendidikan.
Adaara: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 6(1), 518-534.
Amanillah, N. F. (2020). Pengaruh Coaching dan Mentoring terhadap Kinerja Karyawan
PT. Bank BNI Syariah KC Banjarmasin.
Dessler, G. (2015). Human Resource Management. New Jersey : Pearson Prentice Hall.
Dusauw, A. C., & Lengkong, V. P. (2016). Pengaruh pelatihan, keterlibatan kerja dan
kompetensi terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Sulut Go Manado. Jurnal
EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(3).
Effendi, Y. A. Pengaruh Pelatihan, Disiplin Kerja, dan Pengembangan Karir Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Kasus PT. Global Niaga Elektrik) (Bachelor's thesis,
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Uin Jakarta).
Evita, S. N., Muizu, W. O. Z., & Raden Tri Wayu Atmojo. (2017). Penilaian Kinerja
Karyawan Dengan Menggunakan Metode Behaviorally Anchor Rating Scale dan
Management By Objectives (Studi kasus pada PT Qwords Company International).
Pekbis Jurnal, 9(1), 18–32.
Fathurrohkim, A., Djaelani, A. K., & Wahono, B. (2022). Pengaruh Pembinaan,
Kompetensi, dan pelatihan terhadap Kinerja Karyawan. E-JRM: Elektronik Jurnal
Riset Manajemen, 11(24).
Fauzi, A. (2023). Pengaruh Coaching Dan Mentoring Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal
Akuntansi dan Manajemen Bisnis, 3(1), 121-126.
Halim, K. O., Mona, M., Loren, E., Wijaya, D., & Siregar, I. N. P. (2019). Pengaruh
Pelatihan Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Sentosa
Plastik Medan. Wahana Inovasi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
UISU, 8(1).
Harmoko, H. (2017). Pengaruh Antara Pembinaan Motivasi dan Pengawasan Terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai, Di Sman 1 Dongko Kabupaten Trenggalek. Jurnal
Mediasosian: Jurnal Ilmu Sosial dan Administrasi Negara, 1(1).
Hendrawan, F. (2022). Komunikasi, Komitmen Dan Mentoring Terhadap Peningkatan
Kinerja Karyawan (Penelitian terhadap Komunitas Jaringan SDM kedai kopi malang
raya) (Doctoral dissertation, STIE Malangkucecwara).
Herwinesastra, H. (2019). Pengaruh Model Mentoring Robert Clinton Terhadap
Kecakapan Kepemimpinan Pekerja di GKII Daerah Pontianak. Jurnal Jaffray, 17(2),
259-279.
Hindarto, M. B. (2021). Pengaruh Penilaian Dan Mentoring Terhadap Peningkatan Kinerja
Karyawan Rumah Sakit Islam Nasrul Ummah. Jurnal Ilmu Manajemen, 9(4), 1623-
1632.
Kumara, I. W. S. E., & Utama, I. W. M. (2016). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Mediasi Kepemimpinan Pada Hotel Satriya Cottages Kuta Bali
(Doctoral dissertation, Udayana University).
Mangkunegara, A. A. A. P(2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT Remadja Rosdakarya.
Onyemaechi, Uchenna, and Ikpeazu, N. (2019). “Effect of Mentoring Practice on
Employee’s Performance: A Case Study of Abia State Effect of Entrepreneurship on
Employment Generation and Crime Reduction in Nigeria.
Pradana, P. (2023). Pengaruh Mentoring Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Perusahaan Perseorangan Rempeyek Ilham Kota Jambi (Doctoral dissertation,
Universitas Jambi).
Putri, S. A. (2023). Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt Bank Mandiri
Taspen Kantor Cabang Jambi (Doctoral Dissertation, Universitas Batanghari Jambi).
Rahayu, R. A., Purwanti, R. S., & Yustini, I. (2019). Pengaruh Program Occupational
Health And Safety Terhadap Kinerja Pegawai (Studi pada Dinas Pekerjaan Umum
Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Ciamis Bagian UPTD Laboratorium dan
Peralatan Ciamis). Business Management and Entrepreneurship Journal, 1(4), 44-
59.
Safitri, D. E. (2019). Pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan. Jurnal Dimensi, 8(2),
240-248.
Septiyana, B. (2022). Pengaruh Pelatihan Dan Pengembangan Karir Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Employee Engagement Sebagai Variabel Intervening (Bachelor's
thesis, Fakultas Ekonomi dan Bisnis uin jakarta).
Subroto, S. (2018). Pengaruh pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Optimal:
Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan, 12(1), 18-33.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D.Bandung: Alfabeta.
Syahputra, M. D., & Tanjung, H. (2020). Pengaruh Kompetensi, Pelatihan Dan
Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan. Maneggio: Jurnal Ilmiah
Magister Manajemen, 3(2), 283-295.
Zeng, H., Zhao, L., & Ruan, S. (2020). How does mentoring affect protégés’ adaptive
performance in the workplace: roles of thriving at work and promotion focus.
Frontiers in Psychology, 11, 546152.