Anda di halaman 1dari 10

MODUL PERKULIAHAN

Kewirausahaan 2

Pengelolaan Sumber Daya Manusia;


Pendekatan Mutu Operasionalisasi Wirausaha;
Kepemimpinan dan Manajemen Wirausaha;
Perizinan dan Pendirian Badan Usaha.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Semua Fakultas Semua


Studi
Program
02 U001700010 Christiadi Marcelino Mararu

Abstract Kompetensi

Modul ini menjelaskan tentang Setelah membaca modul ini, mahasiswa


Ketepatan dalam merumuskan job- diharapkan mampu untuk:
descriptions semua anggota tim yang
terlibat, melakukan perencanaan ▪ Mahasiswa mampu membekali diri
Sumber Daya Manusia (SDM), dengan Pendekatan Mutu terhadap
menyiapkan dan melakukan Proses Operasionalisasi
recruitment, dan re-setting goal and Kewirausahaan, Kelengkapan
objective dalam upaya pengelolaan Perizinan dan Pendirian Badan Usaha.
organisasi yang berevolusi

• 2.1. Pengelolaan sumber daya manusia


2.1.1. Konsep Pengelolaan Sumber daya manusia

Pengelolaan sumber daya manusia dalam istilah lain sering disebut: “personal
management”; “personal administration;” humna resources administration”. Beberapa istilah
tersebut dalam bidang pendidikan merupakan salah satu substansi dari manajemen
pendidikan. Untuk memperjelas konsep pengelolaan sumber daya manusia, perlu kiranya
penulis menampilkan beberapa pandangan dari para pakar sebagai berikut. Edwin B. Flippo
(1984) menyatakan bahwa pengelolaan sumber daya manusia merupakan proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian dari pengadaan tenaga kerja,pengembangan,
kompensasi, integrasi, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk
mencapai tujuan atau sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat.

2.1.2. Fungsi pengelolaan sumber daya manusia.

Pengelolaan sumber daya manusia pada dasarnya merupakan deskripsi dari


administrasi atau manajemen pendidikan dengan mengidentifikasi fungsi fungsi sebagai suatu
setting proses administrasi atau manajemen pendidikan yang didesain untuk saling berkaitan
antara tujuan individu maupun organisasi. Dari beberapa definisi dan konsep pengelolaan
sumber daya manusia di atas dapat dipahami bahwa suatu pengelolaan sumber daya manusia
merupakan suatu proses yang berhubungan dengan implementasi indikator fungsi-fungsi
pengelolaan atau manajemen yang berperan penting dan efektif dalam menunjang tercapainya
tujuan individu, lembaga, maupun organisasi atau perusahaan.

Bagi suatu organisasi, pengelolaan sumber daya manusia menyangkut keseluruhan urusan
organisasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu seluruh komponen atau unsur yang ada
di dalamnya, yaitu para pengelola dengan berbagai aktifitasnya harus memfokuskan pada
perencanaan yang menyangkut penyusunan staff, penetapan program latihan jabatan dan lain
sebagainya. Hal ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan jangka pendek dan
jangka panjang dari suatu organisasi tersebut, khususnya yang menyangkut kesiapan sumber
daya manusianya. Alasan lainnya adalah bahwa suatu pengelolaan sumber daya manusia
dalam suatu organisasi tidak dapat terlepas dari lingkungan internal maupun eksternal, yang
pada suatu saat akan dapat mempengaruhi keberadaan organisasi tersebut.

2.1.3. Rekrutmen dan seleksi sumber daya manusia

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

2 http://www.mercubuana.ac.id
christiadi marcelino mararu
Diantara beberapa unsur dari pengelolaan sumber daya manusia yang sangat terkait
dengan keberadaan organisasi atau perusahaan adalah unsur rekrutmen dan seleksi SDM.
Untuk lebih memperjelas mengenai beberapa konsep tentang rekrutmen dan seleksi, berikut
ini akan dipaparkan mengenai kedua hal tersebut.

a) Rekrutmen

meliputi upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam
jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling
tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada. Sebagai akibatnya rekrutmen tidak hanya
menarik simpati atau minat seseorang untuk bekerja pada perusahaan tersebut, melainkan
juga memperbesar kemungkinan untuk mempertahankan mereka setelah bekerja. Jadi intinya
rekrutmen merupakan usaha yang dilakukan untuk memperoleh sumber daya manusia yang
dibutuhkan dalam mengisi jabatan-jabatan terntu yang masih kosong. Selain itu rekrutmen
merupakan usaha-usaha mengatur komposisi sumber daya manusia secara seimbang sesuai
dengan tuntutan melalui penyeleksian yang dilakukan

Melalui rekrutmen organisasi dapat melakukan komunikasi dengan pihak-pihak tertentu


untuk memperoleh sumber daya manusia yang potensial, sehingga akan banyak pencari kerja
dapat mengenal dan mengetahui organisasi yang pada akhirnya akan memutuskan kepastian
atau tidaknya dalam bekerja. Dengan rekrutmen diharapkan pencari kerja yang berkualitas
tinggi akan mengetahui adanya kesempatan kerja. Selain itu perlu juga diusahakan adanya
kesan dan image yang positif mengenai organisasi dengan memberikan informasi yang cukup
mengenai pekerjaan sehingga pencari kerja dapat mempertimbangkanminat dan
kualifikasinya. Adapun hasil rekrutmen adalah identifikasi terhadap suatu pool yang
berisikan para calon karyawan yang memenuhi syarat yang kemungkinan besar akan terpilih
dan ditempatkan.

b) Seleksi

Proses seleksi merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam keseluruhan proses
manajemen sumber daya manusia. Pernyataan ini didasarkan pada suatu alasan bahwa suatu
organisasi ataupun perusahaan akan mendapatkan sejumlah pegawai yang memenuhi
kualifikasi yang dipersyaratkan atau tidak adalatergantung pada cermat tidaknya proses
seleksi ini dilakukan. Dan proses seleksi ini merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan
dengan rekrutmen.[1]

• 2.2. Mutu operasionalisasi wirausaha


2.2.1. Pengertian manajemen mutu

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

3 http://www.mercubuana.ac.id
christiadi marcelino mararu
Manajemen mutu yang dikenal total management quality atau TQM dapat diartikan
sebagai sebuah sistem yang membantu sebuah organisasi, perusahaan, atau badan usaha
untuk  mengawasi setiap kegiatan serta tugas dan tanggung jawab yang diperlukan dalam
mempertahankan kualitas atau mutu dari perusahaan tersebut.

Total management quality sendiri merupakan sebuah sistem yang menentukan


kebijakan, merencanakan, mengontrol, dan mengembangkan kualitas mutu yang diberikan
perusahaan.  Sistem ini juga dikenal sebagai sebuah filosofi dasar yang menyatakan bahwa
kepuasan pelanggan akan menentukan keberhasilan jangka panjang dari sebuah badan usaha.
Di dalamnya, semua stakeholders atau pemangku kepentingan bekerjasama dalam
peningkatan kualitas produk dan layanan serta budaya kerja di lingkungan perusahaan. 

Selain itu, ada definisi lain yang menjelaskan bahwa sistem manajemen dalam menjaga mutu
adalah sebuah sistem manajemen yang lebih mengedepankan kualitas sebagai strategi bisnis
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan yang melibatkan seluruh SDM di perusahaan.

2.2.2. Manfaat Manajemen mutu

Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari proses jika diterapkan di dalam sebuah
perusahaan. Antara lain :

• Memberikan kepuasan kepada para pelanggan sehingga menjaga kepercayaan


terhadap perusahaan.
• Menumbuhkan rasa motivasi di dalam diri karyawan
• Meningkatkan standar kerja di dalam perusahaan
• Meningkatkan dan menjaga nama baik perusahaan

2.2.3. Tujuan manajemen mutu

Manajemen mutu sendiri memiliki beberapa tujuan yang diharapkan dapat tercapai di
dalam prosesnya. Yaitu :

1. Menetapkan Visi dan Standar kerja bagi para anggota suatu organisasi atau badan
usaha
2. Membangun motivasi dan budaya kerja di dalam organisasi maupun badan usaha
3. Membantu meningkatkan kepercayaan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan
baik dari anggota maupun pelanggan atau klien.
4. Memberikan inovasi atau pengembangan lebih lanjut dari perusahaan atau organisasi
itu sendiri.

2.2.4. Fungsi Manajemen mutu

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manajemen mutu memiliki fungsi sebagai
sebuah acuan atau tolak ukur dalam mengelola kualitas yang diberikan oleh suatu
perusahaan, organisasi maupun badan usaha. Hal ini akan sangat mempengaruhi kualitas dan

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

4 http://www.mercubuana.ac.id
christiadi marcelino mararu
kinerja seluruh anggota perusahaan dalam menjalankan tugasnya masing-masing guna
mencapai tujuan dan visi dari perusahaan tersebut.

2.2.5. Proses Manajemen Mutu

Di dalam manajemen mutu, ada beberapa tahapan maupun proses yang perlu
dilakukan yaitu:

a) Perencenaan dan strategi mutu

Untuk mencapai suatu tujuan, diperlukan proses perencanaan dan strategi yang
matang agar keputusan-keputusan yang diambil dapat lebih terarah dan sesuai. Hal ini juga
berlaku di dalam dunia bisnis. Untuk melaksanakan, harus diawali dengan perencanaan yang
baik. rencana dan strategi yang dibuat pun juga harus memiliki struktur tahapan atau proses
yang tepat.  Hal ini dilakukan agar kualitas mutu yang diinginkan dapat tercapai dan
memenuhi standar yang berlaku.

Selain itu, di dalam tahap perencanaan strategi ini juga perlu dilakukan analisis untuk
mengetahui kebutuhan dari konsumen atau pelanggan agar membantu meningkatkan
kepuasan pelanggan terhadap produk maupun jasa yang dihasilkan.

b) Implementasi perencanaan mutu

Setelah melakukan perencanaan strategi yang matang, implementasi mutu diperlukan


untuk mengaplikasikan hasil rancangan yang sudah dibuat. Di dalam proses implementasi
mutu, ada hal yang perlu diperhatikan, seperti standar pengerjaan atau pembuatan produk,
dan pengecekan kualitas mutu. Jika sudah sesuai dengan standar mutu yang digunakan oleh
perusahaan, barulah produk maupun hasil akan diberikan dan disebarluaskan kepada para
konsumen di luar.

c) Evaluasi mutu

Setelah mengimplementasikan produk dan menyebarluaskan produk kepada para


konsumen, maka tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah proses evaluasi mutu. Proses
evaluasi mutu berguna untuk meninjau kembali hasil dari produk yang dikeluarkan. Di dalam
proses evaluasi ini, perusahaan perlu untuk memeriksa kembali tingkat kepuasan serta respon
yang didapatkan dari produk yang sudah dihasilkan.  Nantinya, hasil review atau evaluasi ini
akan berguna dalam perbaikan atau pengembangan produk lebih lanjut

d) Perbaikan atau pengembangan

Setelah mengevaluasi hasil dan kualitas dari produk yang sudah dikeluarkan
sebelumnya, sebuah perusahaan perlu melakukan langkah terakhir dan yang paling krusia,
yaitu pengembangan atau perbaikan. Proses ini merupakan proses lanjutan yang

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

5 http://www.mercubuana.ac.id
christiadi marcelino mararu
memanfaatkan hasil pemantauan dan pengendalian mutu hingga sebuah perusahaan dapat
berinovasi lebih lanjut terhadap produk atau jasa yang sudah dikeluarkan sebelumnya.

• 2.3. Kepemimpinan dan management


wirausaha
2.3.1. Konsep kepemimpinan kewirausaha

Bisnis kewirausahaan berkembang pesat dalam masa kontemporer. Karena laju


perkembangan bisnis wirausaha semakin tinggi, maka di masa kontemporer, mulai diselidiki
nilai-nilai apa yang sangat dalam wirausaha yang perlu demi kelangsungan bisnis dan usaha.
Hal itu tentu diterapkan dalam dunia organisasi perusahaan dan manajemennya. Pada dekade
akhir abad ke20, hal tersebut meluas untuk dunia organisasi manajerial yang umum sampai
pada pendidikan. Pada awal abad ke-21, terminologi “Kepemimpinan Kewirausahaan” sudah
menjadi salah satu model/gaya kepemimpinan modern. Bagaimana hal ini dapat dimengerti?
Untuk mengkaji hal ini secara lebih luas, perlu adanya pemahaman yang lebih komprehensif
mengenai apa itu kewirausahaan dan apa konteks kewirausahaan dalam suatu gaya
kepemimpinan mutakhir.

2.3.2. Kemempinan kewirausahaan

Kepemimpinan kewirausahaan merupakan salah satu gaya kepemimpinan baru dan


menjadi titik fokus di antara para peneliti dalam literatur kepemimpinan. Dipercayai bahwa
kepemimpinan kewirausahaan berkontribusi signifikan terhadap keberhasilan organisasi
dibandingkan dengan gaya kepemimpinan lainnya. Hal ini disebabkan oleh perilaku
pemimpin wirausaha yang selalu mencari peluang wirausaha dan mengatur sumber daya
dengan baik untuk pengembangan organisasi. Thornberry (dalam Selvaraja dan Pihie, 2017)
menggambarkan pemimpin kewirausahaan sebagai pemimpin yang inovatif dan proaktif serta

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

6 http://www.mercubuana.ac.id
christiadi marcelino mararu
mengambil risiko dan mempraktikkan pendekatan kewirausahaan dalam melakukan tugas
dan peran kepemimpinan mereka.

2.3.3. Karatekteristik pemimpin kewirausahaan

Pemimpin tersebut mendukung ketrampilan kewirausahaan. Maksudnya, pemimpin


dengan ciri kewirausahaan yang efektif mempertimbangkan unsur manusia sebagai 5 sumber
perilaku wirausaha dan mendukung pengembangan perilaku ini.

adanya interpretasi peluang. Pemimpin wirausaha dapat mentransmisikan nilai


peluang ke tujuan umum organisasi atau pada seseorang yang mendapat manfaat dari peluang
tersebut.

a) pemimpin dengan ciri kewirausahaan mampu melindungi inovasi yang mengancam


model bisnis saat ini. Dengan kata lain, pemimpin menganggap inovasi tertentu
sebagai peluang, bukan sebagai ancaman terhadap pribadi maupun organisasi. Di sisi
lain, seorang pemimpin wirausaha dapat memberi tahu orang lain tentang manfaat
potensial dari inovasi yang mengganggu.
b) pemimpin mampu bersikap kritis dengan mempertanyakan logika bisnis saat ini.
Kepemimpinan kewirausahaan membutuhkan pertanyaan terus menerus mengenai
asumsi yang mendasari logika dominan untuk mengidentifikasi peluang penciptaan
nilai baru dan memastikan bahwa organisasi diposisikan dengan cara yang sukses.
c) pemimpin mampu mengkaji pertanyaan-pertanyaan sederhana. Para pemimpin
wirausaha mengulas pertanyaanpertanyaan tentang identifikasi peluang dan pekerjaan
sumber daya yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan organisasi, visi dan
misinya, serta pencapaian organisasi dan hubungan yang dikembangkan dengan para
pemangku kepentingan secara berkelanjutan
d) pemimpin mampu mengaitkan kewirausahaan dengan manajemen strategis. Di sini
pemimpin kewirausahaan yang efektif percaya bahwa organisasi harus memiliki
keterampilan kewirausahaan secara strategis untuk menciptakan nilai tertinggi[2].

2.3.4. Manajemen kewirausahaan

Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin


bahwa usahanya betul betul eksis. Manajemen kewirausahaan juga menyangkut lingkungan
internal perusahaan, maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan
internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkungan eksternal, dimana perusahaan harus
bersaing dengan menggunakan keputusan strategis.

a) Strategi kewirausahaan

Ada beberapa keputusan startegis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu:

1. Perusahaan produk barang dan jasa. Hal ini menyangkut pertanyaan: produk dan jasa
baru apa yang dinginkan pelanggan? Apakah perubahan kebutuhan mereka dapat
ditentukan?

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

7 http://www.mercubuana.ac.id
christiadi marcelino mararu
2. Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan
jasa, integrasi regional atau ekspansi usaha
3. Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan
pengembangan, proses produksi dan penggantian peralatan, dan dalam rangka
penambahan sumber daya manusia
4. Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki ketrampilan yang unik untuk
mengimplementasikan strategi.
5. Analisis pesaing baik yang ada maupun yang potensial untuk memantapkan strategi
bersaing. Keputusan harus berdasarkan perilaku, sumber daya, komitmen yang
dimiliki pesaing di masa lalu.
6. Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan memodifikasi
strategi dalam menghadapi perubahan permintaan pelanggan dan perilaku strategi
persaingan baru.
7. Penentuan harga barang atau jasa untuk jangka pendek dan jangka Panjang
8. Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas
9. Pengaruh pertumbuhan perusahaan menimbulkan masalah likuiditas[3]

•2.4. Perizinan dan pendirian badan


usaha
2.4.1. Langkah langkah mendirikan badan usaha
a) Pembuatan akta perusahaan

Akta perusahaan merupakan dokumen yang dibuat dan disahkan oleh notaris terkait
dengan usaha untuk mendirikan sebuah perusahaan, baik itu perusahaan yang berbadan
hukum maupun perusahaan yang tidak berbadan hukum. Akta perusahaan ini berisi informasi
lengkap tentang usaha yang dijalankan, mulai dari nama perusahaan, bergerak di bidang apa,
nama pemilik modal, besaran modal dasar dan disetor serta struktur pengurus perusahaan
(direktur, komisaris, dll). Akta pendirian perusahaan ini harus dibuatdan ditandatangani oleh
notaris yang berwenang di seluruh wilayah Indonesia. Pembuatannya adalah dengan
menyertakan fotokopi KTP pendiri. Selanjutnya, akan mendapatkan SK Pengesahan Akta
Pendirian Perusahaan dari Kementerian Hukum dan HAM. Meskipun dalam prakteknya ada
beberapa badan usaha yang tidak harus memiliki akta perusahaan, akan tetapi saat ini akte
menjadi penting dimiliki karena akta adalah identitas dari usaha yang dijalankan.

b) Mendapatkan surat keterangan domisili usaha (SKDU)

Surat ini dibuat dan dikeluarkan oleh kantor kelurahan/desa dimana perusahaan
berada. Berdasarkan surat ini, Camat akan menerbitkan surat keterangan yang sama.
Persyaratan untuk mendapatkan SKDU adalah fotokopi PBB tahun terakhir, Perjanjian Sewa
atau kontrak tempat usaha bagi yang berdomisili bukan di gedung perkantoran, KTP direktur,
serta IMB jika PT tidak berada di gedung perkantoran. Perkembangan terbaru adalah bahwa

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

8 http://www.mercubuana.ac.id
christiadi marcelino mararu
Pemerintah Daerah sudah diperintahkan untuk tidak lagi mengeluarkan dokumen SKDU dan
Izin Gangguan dalam rangka kemudahan pelayanan perizinan berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri No.19/2017 dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 503/6491/SJ pada
17 Juli 2019. Dalam prakteknya secara umum, dokumen ini digantikan dengan Surat
Pernyataan Domisili Usaha (SPDU) yang dibuat sendiri oleh pemohon perizinan (pemilik dan
penanggung jawab utama suatu usaha).

c) Mengurus nomor pokok wajib pajak(NPWP)

Nomor Pokok Wajib Pajak yang selanjutnya disingkat NPWP adalah nomor yang
diberikan kepada Wajib Pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan
hak dan kewajiban perpajakannya. Untuk mendapatkan NPWP Badan Usaha, yang
diperlukan adalah salinan akte perusahaan dan surat keterangan domisili. Permohonan
pendaftaran NPWP diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan
keberadaan domisili Badan Usaha. Persyaratan lain yang dibutuhkan: NPWP pendiri badan
usaha, photocopy KTP Direktur (atau photocopy Paspor bagi WNA, khusus PT PMA),
SKDU, dan akta pendirian badan.

d) Mengurus Nomor induk berusaha(NIB)

Nomor Induk Berusaha (NIB) yang merupakan identitas pelaku usaha yang
diterbitkan oleh Lembaga OSS setelah pelaku usaha melakukan pendaftaran yang berbentuk
13 (tiga belas) digit angka acak yang diberi pengaman dan disertai dengan tanda tangan
elektronik. NIB ini berlaku sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal
Importir (API) dan Akses Kepabeanan. Tidak ada perbedaan proses pengajuan NIB di OSS
baik untuk perusahaan perorangan, badan usaha, dan badan hukum. Dengan memiliki NIB,
maka usaha sahabat sudah terdaftar. Setelah berhasil mendapatkan NIB, maka proses
selanjutnya di OSS adalah mendapatkan Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional
termasuk untuk pemenuhan persyaratan Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional.
Yang perlu diperhatikan, dalam permohonan melalui Lembaga OSS pelaku usaha wajib
memiliki akta perusahaan beserta perubahannya yang masuk dalam sistem administrasi badan
usaha Kemenkumham, NPWP dan IMB.

e) Mengurus izin usaha/izin komersial

Setelah mendapatkan NIB, maka OSS akan mengeluarkan dua tahap izin yaitu izin
usaha dan izin komersial. Izin usaha adalah adalah izin yang diterbitkan oleh Lembaga OSS
untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali kota setelah
pelaku usaha melakukan pendaftaran dan untuk memulai usaha dan/atau kegiatan sampai
sebelum pelaksanaan komersial atau operasional dengan memenuhi persyaratan dan/ atau
komitmen. Sementara Izin Komersial atau Izin Operasional adalah izin yang diterbitkan oleh
Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/wali

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

9 http://www.mercubuana.ac.id
christiadi marcelino mararu
kota setelah Pelaku Usaha mendapatkan Izin Usaha dan akan melakukan kegiatan operasional
dengan memenuhi persyaratan dan/atau Komitmen.

• Daftar Pustaka
[1] N. Nuryanta, “Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Tinjauan Aspek Rekrutmen dan
Seleksi),” el-Tarbawi, vol. 1, no. 1, pp. 55–69, 2008, doi:
10.20885/tarbawi.vol1.iss1.art5.
[2] K. Pendidikan, “Teori dan Model Kepemimpinan Kewirausahaan,” 2013.

2019 Kewirausahaan 2 Pusat Bahan Ajar dan eLearning

10 http://www.mercubuana.ac.id
christiadi marcelino mararu

Anda mungkin juga menyukai