Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN SUMBER

DAYA MANUSIA
I. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menjadi salah satu bidang dari manajemen umum, seperti
manajemen keuangan, manajemen pemasaran, serta manajemen operasi.
Manajemen sumber daya manusia ini menjadi bidang kajian penting dalam perusahaan karena problem yang
dihadapi perusahaan bukan hanya persoalan bahan mentah, modal, alat kerja, dan produksi saja, tetapi juga
problem sumber daya manusia yang notabene adalah pihak yang menjalankan dan mengelola faktor-faktor
produksi sekaligus merupakan tujuan dari kegiatan produksi itu sendiri.

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah “Personnel management is the planning
organizing, directing, and controlling of the procurement, development, compensation, integration, and
maintenance of the people for the purpose of contributing to organizational, individual and social goals”
(Flippo: 1976). Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan
kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan
karyawan atau pegawai agar tercapai tujuan-tujuan individu, organisasi, dan masyarakat. Pernyataan dari
Flippo tersebut menyamakan pengertian manajemen sumber daya manusia sama dengan manajemen
personalia
Dikatakan juga oleh Rivai (2005), adanya manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan
dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya manusia sehingga bisa berfungsi secara
efektif, produktif, serta efisien untuk mencapai tujuan perusahaan.
Diungkapkan oleh Cascio (2003) bahwa setiap manajer yang bertanggung jawab terhadap sumber daya
manusia harus memperhatikan hal-hal seperti pengangkatan staf, mempertahankan karyawan, pengembangan
karyawan, menjaga ketaatan dan ketertiban karyawan, serta meningkatkan kemampuan perusahaan.
Manajemen sumber daya manusia ialah pendekatan strategic serta berhubungan untuk mengelola aset paling
berharga milik perusahaan yaitu orang-orang yang bekerja di dalam perusahaan baik secara individu maupun
tim dalam rangka memberikan sumbangan untuk mencapai visi perusahaan.
Penjelasan di atas menunjukkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) meliputi kemampuan dan
potensi yang dimiliki pimpinan dan karyawan dalam sebuah perusahaan. Karyawan tidak boleh diperlakukan
sebagai mesin dan perlu disadari bahwa karyawan adalah mempunyai potensi dan bakat yang terus dapat
dikembangkan untuk kepentingan perusahaan. Setelah dikembangkan maka pimpinan perlu menciptakan
suasana yang kondusif untuk dapat mengaplikasikan kemampuannya dalam perusahaan.
B. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Terdapat beberapa macam fungsi utama MSDM diantaranya:
1. Perencanaan untuk kebutuhan SDM
Fungsi perencanaan kebutuhan SDM setidaknya meliputi dua kegiatan utama, yaitu:
Perencanaan dan peramalan permintaan tenaga kerja organisasi baik dalam jangka pendek maupun panjang
Analisis jabatan dalam organisasi untuk menentukan tugas, tujuan, keahlian, pengetahuan dan kemampuan
yang dibutuhkan.

2. Staffing sesuai dengan kebutuhan


Setelah kebutuhan SDM ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengisi formasi yang tersedia. Dalam tahapan
pengisian staf ini terdapat dua kegiatan yang diperlukan, yaitu: Penarikan (rekrutmen) calon atau pelamar
pekerjaan; Pemilihan (seleksi) para calon atau pelamar yang dinilai paling memenuhi syarat. Umumnya
rekrutmen dan seleksi diadakan dengan memusatkan perhatian pada ketersediaan calon tenaga kerja baik yang
ada di luar organisasi (eksternal) maupun dari dalam organisasi (internal).
2. Staffing sesuai dengan kebutuhan
Setelah kebutuhan SDM ditentukan, langkah selanjutnya adalah mengisi formasi yang tersedia. Dalam tahapan
pengisian staf ini terdapat dua kegiatan yang diperlukan, yaitu: Penarikan (rekrutmen) calon atau pelamar
pekerjaan; Pemilihan (seleksi) para calon atau pelamar yang dinilai paling memenuhi syarat. Umumnya
rekrutmen dan seleksi diadakan dengan memusatkan perhatian pada ketersediaan calon tenaga kerja baik yang
ada di luar organisasi (eksternal) maupun dari dalam organisasi (internal).

3. Penilaian kinerja
Kegiatan ini dilakukan setelah calon atau pelamar dipekerjakan dalam kegiatan organisasi. Organisasi
menentukan bagaimana sebaiknya bekerja dan kemudian memberi penghargaan atas kinerja yang dicapainya.
Sebaliknya organisasi juga harus menganalisis jika terjadi kinerja negative dimana pekerja tidak dapat mencapai
standar kinerja yang ditetapkan. Dalam penilaian kinerja ini dilakukan dua kegiatan utama, yaitu: Penilaian dan
pengevaluasian perilaku pekerja; dan Analisis dan pemberian motivasi perilaku pekerja.Kegiatan penilaian
kinerja ini dinilai sangat sulit baik bagi penilai maupun yang dinilai. Kegiatan ini rawan dengan munculnya
konflik.
4. Perbaikan kualitas pekerja dan lingkungan kerja

Saat ini pusat perhatian MSDM mengarah pada tiga kegiatan strategis, yaitu:
Menentukan, merancang dan mengimplementasikan program pelatihan dan pengembangan SDM guna
meningkatkan kemampuan dan kinerja karyawan
Memperbaiki kualitas lingkungan kerja, khususnya melalui kualitas kehidupan kerja dan program- program
perbaikan produktifitas
Memperbaiki kondisi fisik kerja guna memaksimalkan kesehatan dan keselamatan Pekerja

5. Pencapaian efektifitas hubungan kerja


Setelah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat terisi, organisasi kemudian mempekerjakannya, memberi gaji dan
memberi kondisi yang akan membuatnya merasa tertarik dan nyaman bekerja. Untuk itu organisasi juga harus
membuat standar bagaimana hubungan kerja yang efektif dapat diwujudkan. Dalam hal ini terdapat tiga
kegiatan utama, yaitu:
Mengakui dan menaruh rasa hormat (respek) terhadap hak-hak pekerja
Melakukan tawar-menawar (bargaining) dan menetapkan prosedur bagaimana keluhan pekerja
disampaikan.
Melakukan penelitian tentang kegiatan-kegiatan MSDM. Persoalan yang harus diatasi dalam ketiga
kegiatan utama tersebut sifatnya sangat kritis. Jika organisasi tidak berhati-hati dalam menangani setiap
persoalan hak-hak pekerja maka yang muncul kemudian adalah aksi-aksi protes seperti banyak terjadi di
banyak perusahaan di Indonesia.

Tujuan Management Sumber Daya Manusia


Tujuan manajemen sumber daya manusia pada masing-masing perusahaan bersifat variatif. Menurut Ulrich dan
Lake (1990) sistem manajemen sumber daya manusia dapat menjadi sumber kapabilitas perusahaan yang
memungkinkan perusahaan untuk terus belajar memperagakan peluang baru.

Cushway memberikan pendapat bahwasanya tujuan manajemen sumber daya manusia adalah memberi
pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan sumber daya manusia untuk memastikan bahwa
perusahaan memiliki karyawan atau pegawai yang memiliki kinerja tinggi, selalu siap mengatasi perubahan,
serta memenuhi kewajiban sebagai pekerja secara legal.
Tidak hanya itu, tujuan selanjutnya adalah menerapkan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur sumber
daya manusia yang memungkinkan perusahaan mampu mencapai tujuannya.

Peranan adanya MSDM sendiri secara garis besar adalah untuk mencapai tujuan perusahaan, yang melibatkan
tenaga kerja manusia yang ada di dalamnya, yang bukan hanya cakap, terampil, namun juga harus memiliki
kemauan serta kesungguhan dalam bekerja secara efektif dan efisien. Hal tersebut yang dibahas dalam uku
berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan oleh Taufiq Rachman.

Namun, secara khusus manajemen sumber daya manusia ini memiliki tujuan sebagai berikut:
Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi proses perekrutan, seleksi, sistem
insentif, serta pengembangan manajemen dan aktivitas pelatihan yang terkait dengan kebutuhan
perusahaan.
Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang menyadari bahwa karyawan atau
pegawai adalah stakeholder dalam perusahaan yang bernilai dan membantu mengembangkan iklim kerja
sama dan kepercayaan Bersama.
Memastikan bahwa persamaan kesempatan tersedia untuk semua, artinya ada keterkaitan saling
menguntungkan antara perusahaan dengan karyawan.
Memastikan bahwa karyawan atau pegawai dinilai serta dihargai atas apa yang telah dikerjakan dan dicapai.
Mempertahankan serta memperbaiki kesejahteraan fisik serta mental pegawai atau karyawan.
Menciptakan iklim yang humanis, harmonis, serta produktif yang dapat dipertahankan antara manajemen
dengan karyawan atau pegawai.
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai