I. PENDAHULUAN
Manajemen Sumber Daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah
pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut AF Stoner, manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-
orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan, dan pengendalian
pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna penetapan tujuan
Dari definisi diatas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukkan demikian
market/marketing, pasar.
Model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bisa menerapkan model yang
biasa digunakan oleh perusahaan besar, demikian pula sebaliknya. Dalam perkembangan
model model ini berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya untuk
menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 ( enam ) model yaitu :
1. Model Finansial
Dalam manajemen sumber daya manusia belakangan ini aspek finansial semakin
berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang berasal dari sumber
daya manusia ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung, seperti biaya asuransi kesehatan,
pensiun, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola
bidang yang semakin komplek ini, merupakan penyebab utama mengapa para manajer
2. Model Hukum
Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan,
dimana negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan
adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan. Dalam model
ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekuatannya dari keahlian dibidang hukum.
3. Model Klerikal
Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah
memperoleh dan memelihara laporan, data, catatan-catatan, menangani kertas kerja, yang
4. Model Humanistik
Bahwa departemen sumber daya manusia ini dibentuk ide sentralnya adalah untuk
mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia
didalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahmi individu karyawan dan
membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir. Model ini
karyawan mereka.
5. Model manajerial
Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini dalam keahlian yang
pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih
senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri dibanding dengan pegawai staf, maka
beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukkan manajer lini untuk berperan
sebagai pelatih dan fasilitator. Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama
manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang
berorientasi pada produktifitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberapa fungsi
Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi
merupakan dasar aktifitas sumber daya manusia. Prinsipnya adalah bahwa sebuah pendekatan
sains terhadap perilaku manusia dapat diterapkan pada hampir semua permasalahan sumber
daya manusia bidang sumber daya manusia yang didasarkan pada prinsip sains meliputi
teknik umpan balik, evaluasi, desains program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.
b. Fungsi Manajemen
1. Fungsi perencanaan
diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan dalam dan
oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Fungsi Rekrutmen
Menurut Schermerhorn, 1997, Rekrutmen ( Recruitment ) adalah proses penarikan
sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan
membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan
3. Fungsi Seleksi
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari
sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah
menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / Ciriculum vitae milik
pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan
dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah
memanggil kandidat twerpilih untuk dilakukan ujian tes tertulis, wawancara kerja / interview
keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk menngkatkan kinerja tenaga keras. ( Simamora
2006, 273 0 Menurut pasal 1ayat 9 undang-undang nomor 13 tahun 2003. Pelatihan kerja
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat
ketrapilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kwalifikasi jabatan dan pekerjaan.
tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga
Penyusunan sistem dalam organisasi dan pembagian tugas, fungsi serta pembagian peran
pihak-pihak dalam organisasi, adakalanya tidak perlu dipisah-pisah secara nyata. Fungsi
manajemen puncak misalnya, meliputi semua fungsi dari perencanaan sampai pengendalian.
Oleh karena itu, evaluasi sering dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam suatu rapat kerja,
rapat pimpinan , atau temu muka, baik secara reguler maupun menghadapi kejadian-kejadian
khusus lainnya Sebagai bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri
sendiri. Fungsi-fungsi seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya
dengan fungsi evaluasi. Di samping untuk melengkapi berbagai fungsi didalam fungsi-fungsi
6. Fungsi komensasi
Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada
karyawan sebagai imbal jasa ( output ) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip
kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab.
7. Fungsi pengitegrasian
8. Fungsi pemeliharaan
Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas
9. Fungsi Pemberhentian
Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal
tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha.
Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa pemberhentian adalah pemutusan
1. Tujuan Sosial
Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau
perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan
2. Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi
mencapai tujuannya.
3. Tujuan Fungsional
sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
4. Tujuan Individual
Tujuan individual adalah tujuan pribadi dan tiap anggota organisasi atau perusahaan
Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang segala sesuatunya berjalan dengan
lancar tanpa ada permasalahan, hal ini terjadi karena manajemennya yang baik dan serta
pengawasan yang intensif. Untuk itu tidak mudah dalam menjalankan perusahaan dengan
baik banyak sekali kendala atau permasalahan yang dihadapi dan harus diselesaikan dengan
baik dan kedepannya dapat dapat dilaluinya tanpa ada kendala yang berarti.
dan harus diakui bahwa proses rekruitmen bukan hal yang mudah, sebaliknya justru sering
menhadapi kendala. Maka penegasn dari permasalahan diatas adalah “ Permasalahan yang
sering kali menimbulkan ketidak puasan pada salah satu pihak atau lebih. Permasalahan
1. Perbandingan tingkat kepuasa setiap orang saat pertama kali mengisi suatu lowongan
pekerjaan adalah 50:50. Hal itu dapat diartikan bahwa apa yang didapatkan orang tersebut
( pegawai baru ) pda pekerjaanya tidak sepenuhnya cocok dengan apa yang dibayangkan
mungkin. Permasalahan yang sama secara langsung dirasakan pula oleh organisasi yang
menerima pegawai tersebut, yakni hanya merasakan kepuasan sebesar 50% dari proses
perekrutan tadi. Semuanya itu berarti pula terjadinya pemborosan baik materi, tenaga maupun
waktu. Salah satu penyebab terjadinya problema diatas yang sekaligus merupakan juga
masalah rekrutmen adalah tidak diketahuinya secara pasti kebutuhan pegawai oleh rekruiter,
bagaimana jenis pendidikan, pengalaman dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk setiap
pekerjaan sebelum program rekrutmen atau staffing dilakukan. Lebih jauh lagi, data tentang
gaji, motifasi umum, dan kandidat yang dibutuhkan sebelum dilakukan pengisian posisi
Sangatlah sukar untuk melakukan perekrutan secara efektif jika kualifikasi pekerjaan tidak
didefinisikan. Perekrutan secara internal atau eksternal seharusnya dimulai setelah adanya
pernyataan pendidikan yang ringkas dan jelas, ketrampilan dan pengalaman yang dibutuhkan
Keputusan-keputusan proses staffing yang konsisten tidak dapat dibuat kecuali bila
kebutuhan pekerjaan dan posisi pekerjaantelah dijabarkan secara mencukupi, sehingga para
pelamar pekerjaan secara individual dan kandidat untukposisi tertentu dapat diukur melalui
Suatu organisasi akan dapat mengisi lowongan secara lebih cepat dengan biaya yang rendah
Secara keseluruhan ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah-masalah
kerja, lokasi geografis, pasar tenaga kerja, kebijakan negara dan aspek hukum
Pasar tenaga kerja Kegiatan rekruitmen harus memahami betul kondisi pasar tenaga kerja dan
karakteristik kompetitifnya, informasi ketenaga kerjaan dapat diperoleh melalui surat kabar,
potensi lainnya.
Kebijakan negara dan aspek hukum ketenagakerjaan. Unsur penting dalam kebijakannegara
adalah peraturan-peraturan ketenagakerjaan yang berlaku, serta organisasi buruh atau profesi
adalah advertensi, Transport, dan akomodasi pelamar, fee untuk agen-agen yang ikut
merekrut pegawai, relokasi /penempatan pegawai baru, program refferal dari pekerja, dan
Munculnya permasalahan job rekruitmen yang semu ini ialah sering dihilangkannya “ resume
“ dari lamaran yang telah memenuhi kualifikasi pekerjaan oleh manajer ini, keadaan seperti
ini jelas sekali akan merugikan organisasi, karena telah menyia-nyiakan sumber daya yang
potensial. Oleh karenanya suatu organisasi haruslah selalu berorientasi kepada tujuan ( goal )
dan tidak perlu menghiraukan faktor-faktor umur, jenis kelamin atau kewarga negaraan/
etnis pribumi. Job requirements yang semu ini adalah sesuatu yang disukai, meskipun
sebenarnya tidak diperlukan. Bahkan banyak daripadanya yang bersifat ilegal. Semuanya
memboroskan waktu
demikian terdapat jaminan bahwa tenaga kerja yang memenuhi persyaratan dan kebutuhan
organisasi diperoleh dengan biaya, waktu dan tenaga dengan serendah mungkin.
Untuk itu solusi dari permasalahan tersebut yang berkaitan dengan proses
akan dilaksanakan.
pegawai.
i. Penyusunan jabatan untuk para pekerja baik yang lama maupun yang baru , dilengkapi tugas
dan tanggungjawabnya.
organisasi )
Semakin besar skala organisasi maka lingkup kegiatan rekruitmen menjadi komplek sekali
Rekruitmen pada dasarnya tidak merupakan tanggungjawab satu manajer saja, namun
Rekruitmen berskala besar ditangani oleh staf yang berskala besar, dan testing dilakukan secara
kelompok.
Manajer melakukan ketentuan rekruitmen sesuai ketentuan staffing, secara committed mereka
menetapkan kebutuhan akan pegawai baru dan bertumpu pada tuntutan organisasi.
Bila rekruitmen berskala sangat besar, maka dapat dilaksanakan oleh suatu komite organisasi
Maka petugas yang menangani seleksi tersebut diwajibkan memiliki penguasaan pengetahuan
diantaranya yaitu :
o Memahami cara untuk menempatkan kandidat yang tepat untuk satu jabatan.
dan kebutuhan pekerjaannya disimpan dalam word prosessor atau data base, sehingga proses
transfer atau promosi karyawan pada jabatan/pekerjaan yang ada, bisa lebih efektif “ Job
posting“ melalui job bidding akan mengurangi ketidak puasan dan perputaran ( turn over )
Field Interview ( sama dengan open houses, hanya dilakukan diluar kota dengan biaya lebih
Tenaga kerja sementara ; Part-time dan kontrak, Organization Outplacing Employyees , Diret
Mail Recruitment, pertemuan para profesional, Asosiasi dagang dan pameran, Agen-agen
Manajemen sumber daya manusia atau personalia merupakan proses yang komplek, dengan
kekomplekannya maka pimpinan perusahaan mulai mengarah pada pendekatan yang lain
yaitu pendidikan sistem sosial yang merupakan suatu pendekatan yang dalam pemecahan
masalah selalu memperhitungkan faktor – faktor lingkungan. Setiap ada permasalahan, maka
diusahakan dipecahkan dengan sebaik mungkin dengan resiko yang paling kecil, baik bagi
mengimbangkan dengan kebaikan untuk para pekerja. Paternalisme merupakan suatu konsep
yang menganggap manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan, berbagai usaha telah
dilakukan oleh pimpinan perusahaan supaya para pekerja tidak mencari bantuan dari pihak
lain. Pendekatan ini mulai hilang pada waktu periode tahun 1930-an.
Didalam pemeliharaan tenaga kerja ada pelaksanaan aspekekonomis dan non ekonomis yang
diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan konsentrasi penuh bagi pekerja guna
menghasilkan prestasi kerja yang diharapkan oleh organisasi. Aspek ekonomis berhubungan
dengan pemberian kompensasi yang berupa gaji dan bonus yang sebanding dengan hasil
kerjanya. Aspek non ekonomis berupa adanya jaminan kesehatan, kesejahteraan dan serta
kenyamanan dalam bekerja. Adanya kegiatan pemeliharaan tenaga kerja yang memadai akan
memperkecil adanya konflik antara tenaga kerja dengan pemberi kerja. Antara lain tentang
V. Kesimpulan
pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara
lain,
Urgensi adanya Manajemen Sumber daya Manusia yaitu karena Manajemen sumber daya
manusia berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan
organisasi dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia dalam organisasi,
Tambahkan komentar
www.alhamdulillahsae.com/sof
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Dec
21
I. PENDAHULUAN
Manajemen Sumber Daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut AF Stoner, manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-
orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
Dec
21
METODE PENELITIAN
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Selanjutnya Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dalam laporan ini dilaksanakan di SD Negeri
Gebanganom Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal kelas V tahun pelajaran 2014/2015.
B. Subjek Penelitian
Untuk memperjelas dari penelitian ini, maka yang menjadi subjek dalam penelitian kami
adalah siswa kelas V SD Negeri Gebanganom Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.
C.
Dec
21
Pantai cahaya adalah obyek wisata andalan Pemerintah kabupaten Kendal . Obyek wisata ini
tidak sepenuhnya dikelola oleh Pemkab.Obyek wisata Pantai cahaya sangat dikenal
wisatawan diluar Jateng . jika tidak gara menawarkan terapi lumba-lumba, tentu orang akan
malas mendatangiPantai cahaya. Jalannya tidak layak sebagai infrastruktur menuju kawasan
wisata.
Dec
21
I. PENDAHULUAN
Manajemen Sumber Daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dec
12
BAB I. PENDAHULUAN
Manusia adalah mahluk ciptaan Alloh yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk
ciptaan Alloh yang lainya, karena manusia dikauniai akal . Dengan akal itulah manusia
mampu memberdayakan dirinya untuk dapat menguasai pengetahuan dan teknologi. Dengan
pengetahuan dan tehnologi manusia selalu berusaha agar hidupnya menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
1
Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
Dec
21
METODE PENELITIAN
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Selanjutnya Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dalam laporan ini dilaksanakan di SD Negeri
Gebanganom Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal kelas V tahun pelajaran 2014/2015.
B. Subjek Penelitian
Untuk memperjelas dari penelitian ini, maka yang menjadi subjek dalam penelitian kami
adalah siswa kelas V SD Negeri Gebanganom Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.
C. Sumber Data
Proses perbaikan pembelajaran dilakukan 4 kali pertemuan yaitu tanggal 8,14,21, dan
tanggal 28 Januari 2015 , dengan jadwal sebagai berikut :
Mata Kegiatan
No Hari/Tanggal Waktu
Pelajaran
15
16
3. Kepala Sekolah / teman sejawat, selaku pembimbing dalam menginterpretasikan data dan
selaku penilai dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri Gebanganom.
4. Siswa Kelas V SD Negeri Gebanganom, selaku subjek dalam penelitian ini.
D. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data
Tehnik dan alat pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi :
E. Validasi Data
Agar data valid dan reliabel, selama pengumpulan data dilakukan validasi data,
selama proses pengumpulan data perlu dilaksanakan dua jenis validasi data.
F. Analisis Data
a. Menurut profesor Dr Suharsimi Arikunto, pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, dibagi
menjadi dua jenis yaitu:
1. Data Kuantitatif
2. Data Kualitatif
b. Pada penelitian ini peneliti menggunakan data kualitatif yaitu cara yang berupa informasi
berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat
pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa tehadap
metode belajar yang baru (afektif), aktifitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias
dalam belajar, kepercayaan diri , motivasi belajar dan jenisnya dapat dianalisis secara
kualitatif.
c. Pendekatan : saintifik ( mengamati, menanya, mencoba, menalar dan
mengkomunikasikan )
17
1. Bagi siswa
a. meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran Matematika
b. meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran
c. meningkatkan minat dan kreatifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
d. meningkatkan hasil belajar siswa
2. Bagi Guru
H. Prosedur Penelitian
Perbaikan pembelajaran menggunakan desain penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) dengan pusat penekaanan pada pemahaman “Sub Tema Wujud Benda dan
cirinya “ muatan Matematika. Peneliti ini lebih memfokuskan pembagian pecahan pada
penggunaan media gambar sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa pada
muatan Matematika siswa kelas V SD Negeri Gebanganom Kecamatan Rowosari Kabupaten
Kendal dalam kegiatan yang berbentuk Randoms Siclus, sebanyak 2 (dua) siklus, dengan
mengacu pada model yang diadaptasi dari Hopkins (1993) dalam Arikunto, dkk (2006: 104)
dimana setiap siklus prosedur atau langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini
didasarkan terdiri dari empat komponen kegiatan pokok, yaitu: (a) perencanaan (planning),
(b) tindakan (acting), (c) pengamatan (observing), (d) refleksi (reflecting), yang pada
pelaksanaanya keempat komponen kegiatan itu berlangsung secara terus menerus.
18
Dari terselesainya satu siklus lalu disusun sebuah rencana yang akan digunakan untuk
siklus berikutnya dengan mengacu pada hasil refleksi siklus sebelumnya sampai tercapinya
target yang diinginkan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).
Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan penjajakan sebagai dasar untuk
mengetahui kondisi awal siswa Kelas V SD Negeri Gebanganom Kecamatan Rowosari
Kabupaten Kendal tentang pemahaman siswa pada mata pelajaran Matematika.
Selanjutnya melaksanakan tindakan yang direncanakan dalam siklus-siklus sebagai
berikut:
1. Siklus I
1) Proses Perencanaan
Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti mengadakan perencanaan dengan beberapa kegiatan
,yaitu:
a. Mengidentifikasi masalah yang diteliti dan merumuskannya
Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan pada pokok – pokok materi yang kurang
dikuasai anak yakni pembagian pecahan sub tema wujud benda dan cirinya.
b. Menyusun lembar kerja siswa, lembar observasi, dan merancang tes formatif.
c. Rencana pembentukan kelompok untuk mengerjakan tugas – tugas sesuai langkah – langkah
model Discovery Learning.
2) Pelaksanaan.
a. Prosedur Pelaksanaan PTK
1) Penelitian Tindakan Kelas dimulai dengan merefleksi kegiatan yang terdiri dari
mengidentifikasi masalah pembelajaran yang telah dilakukan guru/ pra siklus.
2) Masalah yang telah teridentifikasi, kemudian dianalisis dan ditelaah penyebab timbulnya
masalah pembelajaran.yang sedang diteliti
3) Tujuannya adalah agar kita dapat memahami inti permasalahan yang kita hadapi.dalam
pembelajaran
4) Setelah melakukan analisa terhadap masalah yang telah teridentifikasi kemudian
merumuskan masalah.
19
b. Merencanakan perbaikan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk rencana perbaikan
pembelajaran ( RPP )
c. Berdasarkan rencana perbaikan pembelajaran yang telah dibuat , pelaksanaan pembelajaran
dilakukan di kelas tempat peneliti mengajar . Untuk membantu mengumpulkan data, peneliti
dibantu oleh teman sejawat sebagai mitra kerja dan pengamat.
d. Peneliti menganalisis dan menginterpretasikan data yang diperoleh selama perbaikan
pembelajaran berlangsung.
e. Peneliti merefleksikan hasil interpretasi data yang diperoleh dari perbaikan pembelajaran
yang sudah dilakukan.
3) Pengamat
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti dibantu oleh Kepala Sekolah sebagai
pengamat sekaligus sebagai Penilai, yang selalu mendampingi dan membantu peneliti mulai
dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan PTK. Adapun tugas supervisor
2/pengamat yaitu:
a) Membimbing Guru di sekolah tempat ia mengajar terkait dengan tugas PTK yang harus
dikerjakan.
b) Memberikan masukan terhadap RPP Perbaikan yang disusun mahasiswa.
c) Mengamati mahasiswa saat melakukan praktik perbaikan pembelajaran.
d) Memberikan masukan terhadap kinerja guru pada saat praktik perbaikan pembelajaran.
e) Membantu mahasiswa melakukan refleksi.
f) Membuat jurnal/laporan kegiatan bersama mahasiswa.
Setelah persiapan dianggap matang barulah penelitian siklus I dimulai. Penelitian
dilaksanakan dengan beberapa kegiatan. Penelitian dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran
yang dilakukan peneliti. Kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang
telah disiapkan peneliti. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada pmbagian pecahan pada
sub tema wujud benda dan cirinya dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning dengan menggunakan media gambar pada siklus I adalah sebagai berikut:
20
a) Tahap Perencanaan Tindakan, mencakup kegiatan:
1. Identifikasi Masalah
2. Merumuskan Masalah
3. Rencana Perbaikan
4. Mempersiapkan media pembelajaran berupa gambar pecahan warna warni
5. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)
6. Rencana pembentukan kelompok
7. Pendekatan saintifik ( mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan )
8. Membuat tes uji kompetensi
b) Tahap Pelaksanaan Tindakan
c) Langkah-langkah pelaksanaan tindakan:
1. Siswa berdoa bersama dipimpin salah seorang
siswa
2. Guru menyampaikan tema dan sub tema yang akan
Pendahuluan 5 menit
dipelajari
Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti menganalisa hasil uji kompetensi.
Bagi siswa yang nilainya kurang dari kriteria ketuntasan minimal diberikan soal perbaikan
dan bagi siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal atau lebih diberikan soal
pengayaan.
2) Proses Pengamatan
Pada tahap pengamatan atau observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung dilakukan oleh Kepala Sekolah/teman sejawat. Hal-hal yang diobservasi
meliputi keaktifan guru dalam proses pembelajaran dan keaktifan siswa selama proses
pembelajaran.
Berdasarkan penelitian yang telah peneliti laksanakan, laporan ini merupakan hasil
proses yang dilakukan peneliti dalam upaya memperbaiki hasil perolehan nilai maupun
kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang belum mencapai tingkat
penguasaan materi seperti yang diharapkan.
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada tahap observasi untuk siklus I ini
adalah melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal-
hal yang diamati meliputi kinerja guru dan keaktifan siswa dalam pembelajaran yang
disajikan dalam indikator pencapaian hasil. Indikator pencapaian hasil yang diobservasi
adalah indikator keberhasilan siswa dan kinerja guru.
Sedangkan instrumen yang digunakan dalam pengamatan ini adalah lembar observasi
guru, lembar observasi siswa, lembar kerja siswa, lembar soal tes formatif, dan daftar nilai
hasil tes formatif.
21
22
4)Proses Refleksi
Dari hasil refleksi tentang penerapan model pembelajaran Discovery Learning
menggunakan media gambar pada siklus I ini diperoleh kelemahan dan kelebihan dalam
proses pembelajaran.
Kelemahan:
a) Kurangnya keberanian siswa untuk menyampaikan hasil diskusi kinerja kelompoknya
b) Kurangnya keberanian siswa untuk aktif bertanya
c) Guru kurang optimal dalam menggunakan media dan metode
Kelebihan:
a) Membantu siswa yang pasif menjadi lebih antusias dalam pembelajaran
b) Siswa yang tingkat intelegensinya rendah termotivasi untuk belajar dalam kelompoknya
menggunakan media gambar
c) Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menghargai permasalahan berkenaan dengan materi.
2. Siklus II dan III
23
2. Pelaksanaan
1. Siswa berdoa bersama dipimpin salah seorang
siswa
2. Guru menyampaikan tema dan sub tema yang akan
Pendahuluan 5 menit
dipelajari
engamtan Tindakan
1) Mengamati jalannya pembelajaran siswa.
2) Antusias guru dalam menyampaikan pelajaran lebih manarik dan optimal
3) Guru melaksanakan model Discovery Learning dengan baik.
4) Menilai hasil kerja siswa dalam menyelesaikan soal.
24
5) Suasana kelas, tertib, terkendali dan kondusif, dengan demikian proses belajar mengajar
berlangsung baik.
6) Siswa mulai terampil dalam menyelesaikan pembagian pecahan
4.Refleksi Tindakan
1) Dengan kegiatan mengamati gambar orang yang membuang sampah ke sungai, siswa
menemukan contoh perilaku manusia yang dapat menyebabkan perubahan alam dengan benar
dengan cermat dan teliti.
2) Dengan diskusi , siswa mampu mengenal bentuk pecahan biasa dengan cermat.
3) Setelah diskusi, siswa mampu menjawab bentuk pecahan campuran dengan percaya diri.
4) Setelah diskusi mengenal bentuk pecahan biasa dengan cermat.
siswa mampu mengenal bentuk pembagian pecahan dengan cermat
5) Dengan latihan penyelesaian soal tentang pecahan, siswa dapat menemukan bentuk
pembagian pacahan, dengan cermat, teliti, dan percaya diri.
6) Siswa sudah mulai trampil dalam menyelesaikan soal pembagian pecahan.
7) Siswa antusias mengikuti proses pembelajaran.
8) Secara umum proses pembelajaran sudah baik. Siklus II cukup berhasil jika dilihat dari
parameter hasil uji kompetensi yang sebagian besar siswa telah memenuhi kriteria
keberhasilan.
9) Dengan siklus III, maka ketercapaian ketuntasan sudah mencapai 100%, tingkat rata-rata
nilai 3,16.
Diposting 21st December 2015 oleh Sofa Sokhidi
Label: METODE PENELITIAN
0
Tambahkan komentar
www.alhamdulillahsae.com/sof
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
Dec
21
I. PENDAHULUAN
Manajemen Sumber Daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut AF Stoner, manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-
orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
Dec
21
METODE PENELITIAN
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Selanjutnya Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dalam laporan ini dilaksanakan di SD Negeri
Gebanganom Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal kelas V tahun pelajaran 2014/2015.
B. Subjek Penelitian
Untuk memperjelas dari penelitian ini, maka yang menjadi subjek dalam penelitian kami
adalah siswa kelas V SD Negeri Gebanganom Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.
C.
Dec
21
Pantai cahaya adalah obyek wisata andalan Pemerintah kabupaten Kendal . Obyek wisata ini
tidak sepenuhnya dikelola oleh Pemkab.Obyek wisata Pantai cahaya sangat dikenal
wisatawan diluar Jateng . jika tidak gara menawarkan terapi lumba-lumba, tentu orang akan
malas mendatangiPantai cahaya. Jalannya tidak layak sebagai infrastruktur menuju kawasan
wisata.
Dec
21
I. PENDAHULUAN
Manajemen Sumber Daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dec
12
BAB I. PENDAHULUAN
Manusia adalah mahluk ciptaan Alloh yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk
ciptaan Alloh yang lainya, karena manusia dikauniai akal . Dengan akal itulah manusia
mampu memberdayakan dirinya untuk dapat menguasai pengetahuan dan teknologi. Dengan
pengetahuan dan tehnologi manusia selalu berusaha agar hidupnya menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
1
Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.