Anda di halaman 1dari 30

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA

MANUSIA SOLUSI PEMECAHAN


MASALAH DALAM MANAJEMEN SDM

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

SOLUSI PEMECAHAN MASALAH DALAM MANAJEMEN SDM

I. PENDAHULUAN

Manajemen Sumber Daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah

pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk dapat

menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut AF Stoner, manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang

berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-

orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi

memerlukannya. Menurut Mutiara S Panggabean, bahwa manajemen sumber daya manusia

adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan, dan pengendalian

kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan,

pengembangan, kompensasi, promosi, dan pemutusan hubungan kerja guna penetapan tujuan

yang telah ditetapkan.

Dari definisi diatas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukkan demikian

pentingnya manajemen sumber daya manusia didalam mencapai tujuan perusahaan,

karyawan, dan masyarakat unsur manajemen ( Tool of management ), biasa dikenal

market/marketing, pasar.

II. MODEL-MODEL , FUNGSI DAN TUJUAN MANAJEMEN SDM


a. Model Manajemen SDM

Model yang digunakan oleh perusahaan kecil tidak bisa menerapkan model yang

biasa digunakan oleh perusahaan besar, demikian pula sebaliknya. Dalam perkembangan

model model ini berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tuntutannya untuk

menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 ( enam ) model yaitu :

1. Model Finansial

Dalam manajemen sumber daya manusia belakangan ini aspek finansial semakin

berkembang karena para manajer semakin sadar akan pengaruh yang berasal dari sumber

daya manusia ini meliputi biaya kompensasi tidak langsung, seperti biaya asuransi kesehatan,

pensiun, asuransi jiwa, liburan dan sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola

bidang yang semakin komplek ini, merupakan penyebab utama mengapa para manajer

sumber daya manusia semakin meningkat.

2. Model Hukum

Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan,

dimana negosiasi kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan

adanya hubungan yang sering bertentangan antara manajer dengan karyawan. Dalam model

ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekuatannya dari keahlian dibidang hukum.

3. Model Klerikal

Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah

memperoleh dan memelihara laporan, data, catatan-catatan, menangani kertas kerja, yang

dibutuhkan memenuhi berbagai peraturan dan melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin.

4. Model Humanistik

Bahwa departemen sumber daya manusia ini dibentuk ide sentralnya adalah untuk

mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia

didalam organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahmi individu karyawan dan
membantunya memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir. Model ini

menggambarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan

karyawan mereka.

5. Model manajerial

Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini dalam keahlian yang

diperlukan untuk menangani fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia sewperti

pengangkatan, evaluasi kinerja dan pengembangan. Karena karyawan pada umumnya lebih

senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri dibanding dengan pegawai staf, maka

beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukkan manajer lini untuk berperan

sebagai pelatih dan fasilitator. Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama

manajer sumber daya manusia memahami kerangka acuan kerja manajer lini yang

berorientasi pada produktifitas. Versi kedua manajer ini melaksanakan beberapa fungsi

sumber daya manusia.

6. Model Ilmu Perilaku

Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi

merupakan dasar aktifitas sumber daya manusia. Prinsipnya adalah bahwa sebuah pendekatan

sains terhadap perilaku manusia dapat diterapkan pada hampir semua permasalahan sumber

daya manusia bidang sumber daya manusia yang didasarkan pada prinsip sains meliputi

teknik umpan balik, evaluasi, desains program dan tujuan pelatihan serta manajemen karir.

b. Fungsi Manajemen

1. Fungsi perencanaan

Perencanaan adalah usaha sadar dalam pengambilan keputusan yang telah

diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan dalam dan

oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang telah dilakukan sebelumnya.

2. Fungsi Rekrutmen
Menurut Schermerhorn, 1997, Rekrutmen ( Recruitment ) adalah proses penarikan

sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan

membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan

ketrampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.

3. Fungsi Seleksi

Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari

sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah

menerima berkas lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / Ciriculum vitae milik

pelamar. Kemudian dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan

dipanggil dengan yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah

memanggil kandidat twerpilih untuk dilakukan ujian tes tertulis, wawancara kerja / interview

dan proses seleksi lainnya.

4. Fungsi Orientasi, Pelatihan, dan Pengembangan

Pelatihan ( Training ) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan

keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk menngkatkan kinerja tenaga keras. ( Simamora

2006, 273 0 Menurut pasal 1ayat 9 undang-undang nomor 13 tahun 2003. Pelatihan kerja

adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan,serta

mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat

ketrapilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kwalifikasi jabatan dan pekerjaan.

Pengembangan ( development ) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul

tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga

atau instansi pendidikan

5. Fungsi evaluasi Kinerja

Evaluasi sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu

perencanaan, pengorganisasian, atau pelaksanaan, pemantauan ( monitoring ) dan


pengendalian. Terkadang fungsi monitoring dan fungsi evaluasi, sulit untuk dipisahkan.

Penyusunan sistem dalam organisasi dan pembagian tugas, fungsi serta pembagian peran

pihak-pihak dalam organisasi, adakalanya tidak perlu dipisah-pisah secara nyata. Fungsi

manajemen puncak misalnya, meliputi semua fungsi dari perencanaan sampai pengendalian.

Oleh karena itu, evaluasi sering dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam suatu rapat kerja,

rapat pimpinan , atau temu muka, baik secara reguler maupun menghadapi kejadian-kejadian

khusus lainnya Sebagai bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri

sendiri. Fungsi-fungsi seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya

dengan fungsi evaluasi. Di samping untuk melengkapi berbagai fungsi didalam fungsi-fungsi

manajemen, evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi tidak mengulangi kesalahan

yangsama setiap kali.

6. Fungsi komensasi

Pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada

karyawan sebagai imbal jasa ( output ) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip

kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab.

7. Fungsi pengitegrasian

Kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan,

sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.

8. Fungsi pemeliharaan

Kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas

karyawan agar tercipta kerjasama yang panjang.

9. Fungsi Pemberhentian

Pemutusan hubungan kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal

tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antar pekerja dan pengusaha.
Sedangkan menurut Moekijat mengartikan bahwa pemberhentian adalah pemutusan

hubungan kerja seseorang karyawan dengan suatu organisasi perusahaan.

c. Tujuan Manajemen SDM

Ada 4 ( empat ) tujuan manajemen Yaitu :

1. Tujuan Sosial

Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau

perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan

masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya.

2. Tujuan Organisasional

Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat untuk membantu organisasi

mencapai tujuannya.

3. Tujuan Fungsional

Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen

sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

4. Tujuan Individual

Tujuan individual adalah tujuan pribadi dan tiap anggota organisasi atau perusahaan

yang hendak mencapai melalui aktifitasnya dalam organisasi.


III. PERMASALAHAN

Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang segala sesuatunya berjalan dengan

lancar tanpa ada permasalahan, hal ini terjadi karena manajemennya yang baik dan serta

pengawasan yang intensif. Untuk itu tidak mudah dalam menjalankan perusahaan dengan

baik banyak sekali kendala atau permasalahan yang dihadapi dan harus diselesaikan dengan

baik dan kedepannya dapat dapat dilaluinya tanpa ada kendala yang berarti.

Permasalahan yang dihadapi perusahaan biasanya dalam hal rekruitmen karyawan,

dan harus diakui bahwa proses rekruitmen bukan hal yang mudah, sebaliknya justru sering

menhadapi kendala. Maka penegasn dari permasalahan diatas adalah “ Permasalahan yang

dihadapi oleh Manajer dalam hal rekruitmen karyawan “.

Dalam kenyataanya, rekrutmen sering menghadapi berbagai permasalahan yang

sering kali menimbulkan ketidak puasan pada salah satu pihak atau lebih. Permasalahan

rekrutmen tersebut antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Perbandingan tingkat kepuasa setiap orang saat pertama kali mengisi suatu lowongan

pekerjaan adalah 50:50. Hal itu dapat diartikan bahwa apa yang didapatkan orang tersebut

( pegawai baru ) pda pekerjaanya tidak sepenuhnya cocok dengan apa yang dibayangkan

sebelumnya. Dengan demikian dia tidak dapat memanfaatkan kemampuannya seoptimal

mungkin. Permasalahan yang sama secara langsung dirasakan pula oleh organisasi yang

menerima pegawai tersebut, yakni hanya merasakan kepuasan sebesar 50% dari proses

perekrutan tadi. Semuanya itu berarti pula terjadinya pemborosan baik materi, tenaga maupun
waktu. Salah satu penyebab terjadinya problema diatas yang sekaligus merupakan juga

masalah rekrutmen adalah tidak diketahuinya secara pasti kebutuhan pegawai oleh rekruiter,

serta kurang mampunya rekruiter menilai calon pegawai.

Untuk meghindari kelemahan-kelemahan itu, maka seorang rekruiter harus mengerti

bagaimana jenis pendidikan, pengalaman dan ketrampilan yang dibutuhkan untuk setiap

pekerjaan sebelum program rekrutmen atau staffing dilakukan. Lebih jauh lagi, data tentang

gaji, motifasi umum, dan kandidat yang dibutuhkan sebelum dilakukan pengisian posisi

dalam suatu organisasi harus tersedia.

2. Lemahnya Rincian Job Rekruitmen

Sangatlah sukar untuk melakukan perekrutan secara efektif jika kualifikasi pekerjaan tidak

didefinisikan. Perekrutan secara internal atau eksternal seharusnya dimulai setelah adanya

pernyataan pendidikan yang ringkas dan jelas, ketrampilan dan pengalaman yang dibutuhkan

serta tingkat gaji dalam suatu pekerjaan.

Keputusan-keputusan proses staffing yang konsisten tidak dapat dibuat kecuali bila

kebutuhan pekerjaan dan posisi pekerjaantelah dijabarkan secara mencukupi, sehingga para

pelamar pekerjaan secara individual dan kandidat untukposisi tertentu dapat diukur melalui

standar-standar yang telah ditentukan,

3. Perekrutan baru memanfaatkan sejumlah kecil sumber tenaga kerja baru

Suatu organisasi akan dapat mengisi lowongan secara lebih cepat dengan biaya yang rendah

pula jika sumber daya rekruitmen digunakan secara optimal.

Secara keseluruhan ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam masalah-masalah

rekruitmen pegawai baru, yaitu :


 Faktor-faktor eksternal yang menyangkut kondisi keberadaan lapangan penyediaan tenaga

kerja, lokasi geografis, pasar tenaga kerja, kebijakan negara dan aspek hukum

ketenagakerjaan, serta isu-isu ketenagakerjaan yang berkembang.

 Pasar tenaga kerja Kegiatan rekruitmen harus memahami betul kondisi pasar tenaga kerja dan

karakteristik kompetitifnya, informasi ketenaga kerjaan dapat diperoleh melalui surat kabar,

organisasi ketenagakerjaan, lembaga pendidikan, departemen tenaga kerja, dan organisasi

potensi lainnya.

 Kebijakan negara dan aspek hukum ketenagakerjaan. Unsur penting dalam kebijakannegara

adalah peraturan-peraturan ketenagakerjaan yang berlaku, serta organisasi buruh atau profesi

yang sangat perpengaruh pada kondisi kerja para pegawai.

 Anggaran Rekruitmen. Komponen-komponen anggaran rekruitmen yang perlu diperhatikan

adalah advertensi, Transport, dan akomodasi pelamar, fee untuk agen-agen yang ikut

merekrut pegawai, relokasi /penempatan pegawai baru, program refferal dari pekerja, dan

pelatihan pegawai baru

4. Job Rekruitmen yang semu ( artificial )

Munculnya permasalahan job rekruitmen yang semu ini ialah sering dihilangkannya “ resume

“ dari lamaran yang telah memenuhi kualifikasi pekerjaan oleh manajer ini, keadaan seperti

ini jelas sekali akan merugikan organisasi, karena telah menyia-nyiakan sumber daya yang

potensial. Oleh karenanya suatu organisasi haruslah selalu berorientasi kepada tujuan ( goal )

dan tidak perlu menghiraukan faktor-faktor umur, jenis kelamin atau kewarga negaraan/

etnis pribumi. Job requirements yang semu ini adalah sesuatu yang disukai, meskipun

sebenarnya tidak diperlukan. Bahkan banyak daripadanya yang bersifat ilegal. Semuanya

cenderung untuk mengurangi penawaran lamaran-lamaran yang berkualitas serta

memboroskan waktu

, dan uang yang dibutuhkan untuk mengisi suatu jabatan/ pekerjaan.


Oleh karenanya, para profesional dibidang manajemen sumber daya manusia mutlak

penting mengenali berbagai sumber tersebut dengan setepat-tepatnya, karena dengan

demikian terdapat jaminan bahwa tenaga kerja yang memenuhi persyaratan dan kebutuhan

organisasi diperoleh dengan biaya, waktu dan tenaga dengan serendah mungkin.

IV. SOLUSI PERMASALAHAN

Untuk itu solusi dari permasalahan tersebut yang berkaitan dengan proses

Rekruitmen menurut pendapat kami meliputi :

A. Identifikasi Spesifikasi pekerjaan

a. Identifikasi spesifikasi kegiatan-kegiatan kerja.

b. Persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk menopang kegiatan-kegiatan kerja.

c. Menetapkan Record ( pendapatan ) yang bersifat aplikatif dengan kegiatan-kegiatan kerja

yang telah ditetapkan ( alur kegiatan kerja )

d. Melakukan pemeriksaan ( screening ) dalam kaitannya dengan aplikasi-aplikasi kerja yang

akan dilaksanakan.

e. Melakukan kegiatan testing dan interview ( wawancara ).

f. Melakukan tes fisik ( kesehatan ) pegawai / calon pegawai.

g. Koordinasi internal organisasi berkaitan dengan kebutuhan akan personalia, termasuk

penyusunan kegiatan promosi.

h. Menetapkan besaran gaji dan tunjangan-tunjangan yang terkait dengan kesejahteraan

pegawai.

i. Penyusunan jabatan untuk para pekerja baik yang lama maupun yang baru , dilengkapi tugas

dan tanggungjawabnya.

B. Berkaitan dengan Perencanaan Organisasi dan Staffing


 Rekruitmen harus disesuaikan dengan karakter organisasi dan besaran organisasi ( skala

organisasi )

 Semakin besar skala organisasi maka lingkup kegiatan rekruitmen menjadi komplek sekali

 Tekanan organisasi yang ber skala besar ditandai oleh spesialisasi.

 Rekruitmen pada dasarnya tidak merupakan tanggungjawab satu manajer saja, namun

melibatkan manajer yang lainya yang membutuhkan sumber daya manusia.

 Rekruitmen berskala besar ditangani oleh staf yang berskala besar, dan testing dilakukan secara

kelompok.

 Manajer melakukan ketentuan rekruitmen sesuai ketentuan staffing, secara committed mereka

menetapkan kebutuhan akan pegawai baru dan bertumpu pada tuntutan organisasi.

 Bila rekruitmen berskala sangat besar, maka dapat dilaksanakan oleh suatu komite organisasi

yang bersifat terpisah.

C. Berkaitan denga seleksi

Maka petugas yang menangani seleksi tersebut diwajibkan memiliki penguasaan pengetahuan

diantaranya yaitu :

o Memahami organisasi ditempat dia bekerja

o Memahami karakteristik pegawai / calon pegawai dari berbagai tingkatan.

o Ketrampilan dan study banding untuk melakukan seleksi.

o Memahami cara untuk menempatkan kandidat yang tepat untuk satu jabatan.

D. Mengoptimalkan Sumber Daya rekrutmen

Adapun sumbernya terdiri dari :

 Transfer Internal dan Promosi .


Melalui metode “ Job Bidding “ data-data ( informasi ) mengenai karyawan suatu organisasi

dan kebutuhan pekerjaannya disimpan dalam word prosessor atau data base, sehingga proses

transfer atau promosi karyawan pada jabatan/pekerjaan yang ada, bisa lebih efektif “ Job

posting“ melalui job bidding akan mengurangi ketidak puasan dan perputaran ( turn over )

karyawan, bila penambahan posisi diisi oleh orang-orang dalam.

 Sumber Eksternal, yang terdiri dari :

Catatan-catatan/file lamaran ; Walk in applicants ( mendatangi secara langsung ),

Lembaga-lembaga pendidikan; Open Houses ( pelamar datang untuk mendapatkan

penjelasan pada waktu-waktu yang dikehendakinya ),

Field Interview ( sama dengan open houses, hanya dilakukan diluar kota dengan biaya lebih

mahal serta membutuhkan lebih banyak iklan ).

Tenaga kerja sementara ; Part-time dan kontrak, Organization Outplacing Employyees , Diret

Mail Recruitment, pertemuan para profesional, Asosiasi dagang dan pameran, Agen-agen

tenaga kerja swasta, dan iklan Rekrutmen.

 Pendekatan sistem sosial ( Human relation )

Manajemen sumber daya manusia atau personalia merupakan proses yang komplek, dengan

kekomplekannya maka pimpinan perusahaan mulai mengarah pada pendekatan yang lain

yaitu pendidikan sistem sosial yang merupakan suatu pendekatan yang dalam pemecahan

masalah selalu memperhitungkan faktor – faktor lingkungan. Setiap ada permasalahan, maka

diusahakan dipecahkan dengan sebaik mungkin dengan resiko yang paling kecil, baik bagi

pihak tenaga kerja maupun pemberi kerja,

 Pendekatan paternalisme ( Paternalistik )


Dengan adanya perkembangan pemikiran dari para pekerja yang menunjukan mereka dapat

melepaskan diri dari ketergantungan manajemen / maka pimpinan perusahaan

mengimbangkan dengan kebaikan untuk para pekerja. Paternalisme merupakan suatu konsep

yang menganggap manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan, berbagai usaha telah

dilakukan oleh pimpinan perusahaan supaya para pekerja tidak mencari bantuan dari pihak

lain. Pendekatan ini mulai hilang pada waktu periode tahun 1930-an.

 Pemeliharaan Tenaga Kerja

Didalam pemeliharaan tenaga kerja ada pelaksanaan aspekekonomis dan non ekonomis yang

diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan konsentrasi penuh bagi pekerja guna

menghasilkan prestasi kerja yang diharapkan oleh organisasi. Aspek ekonomis berhubungan

dengan pemberian kompensasi yang berupa gaji dan bonus yang sebanding dengan hasil

kerjanya. Aspek non ekonomis berupa adanya jaminan kesehatan, kesejahteraan dan serta

kenyamanan dalam bekerja. Adanya kegiatan pemeliharaan tenaga kerja yang memadai akan

memperkecil adanya konflik antara tenaga kerja dengan pemberi kerja. Antara lain tentang

kepuasan karyawan dan komunikasi yang terjadi dalam organisasi.

V. Kesimpulan

Manajemen Sumber daya Manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian,

pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan,

pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan komparatifyang baik, namun

mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih bersaing dengan negara

lain,
Urgensi adanya Manajemen Sumber daya Manusia yaitu karena Manajemen sumber daya

manusia berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan

organisasi dapat dicapai secara optimum, staffing dan personalia dalam organisasi,

meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang mendukung penerapan

inivasi dan fleksibilitas.


Diposting 21st December 2015 oleh Sofa Sokhidi
Label: TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
0

Tambahkan komentar

www.alhamdulillahsae.com/sof

 Klasik
 Kartu Lipat
 Majalah
 Mozaik
 Bilah Sisi
 Cuplikan
 Kronologis

Dec
21

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SOLUSI


PEMECAHAN MASALAH DALAM MANAJEMEN SDM

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

SOLUSI PEMECAHAN MASALAH DALAM MANAJEMEN SDM

I. PENDAHULUAN

Manajemen Sumber Daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut AF Stoner, manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-
orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
Dec
21

METODE PENELITIAN

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Selanjutnya Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dalam laporan ini dilaksanakan di SD Negeri
Gebanganom Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal kelas V tahun pelajaran 2014/2015.

B. Subjek Penelitian

Untuk memperjelas dari penelitian ini, maka yang menjadi subjek dalam penelitian kami
adalah siswa kelas V SD Negeri Gebanganom Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.

C.

Dec
21

DESKRIPSI “ PANTAI CAHAYA “ SENDANGSIKUCING

DESKRIPSI “ PANTAI CAHAYA “ SENDANGSIKUCING

KECAMATAN ROWOSARI KABUPATEN KENDAL

Pantai cahaya adalah obyek wisata andalan Pemerintah kabupaten Kendal . Obyek wisata ini
tidak sepenuhnya dikelola oleh Pemkab.Obyek wisata Pantai cahaya sangat dikenal
wisatawan diluar Jateng . jika tidak gara menawarkan terapi lumba-lumba, tentu orang akan
malas mendatangiPantai cahaya. Jalannya tidak layak sebagai infrastruktur menuju kawasan
wisata.

Dec
21

TUGAS MANAJEMEN SDM

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

SOLUSI PEMECAHAN MASALAH DALAM MANAJEMEN SDM

I. PENDAHULUAN
Manajemen Sumber Daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dec
12

IDENTIFIKASI PERANGKAT KERJA KOMPUTER

IDENTIFIKASI PERANGKAT KERJA KOMPUTER

BAB I. PENDAHULUAN

Manusia adalah mahluk ciptaan Alloh yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk
ciptaan Alloh yang lainya, karena manusia dikauniai akal . Dengan akal itulah manusia
mampu memberdayakan dirinya untuk dapat menguasai pengetahuan dan teknologi. Dengan
pengetahuan dan tehnologi manusia selalu berusaha agar hidupnya menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
1

Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.
Dec
21

METODE PENELITIAN

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian
Selanjutnya Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dalam laporan ini dilaksanakan di SD Negeri
Gebanganom Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal kelas V tahun pelajaran 2014/2015.

B. Subjek Penelitian
Untuk memperjelas dari penelitian ini, maka yang menjadi subjek dalam penelitian kami
adalah siswa kelas V SD Negeri Gebanganom Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.
C. Sumber Data
Proses perbaikan pembelajaran dilakukan 4 kali pertemuan yaitu tanggal 8,14,21, dan
tanggal 28 Januari 2015 , dengan jadwal sebagai berikut :

Mata Kegiatan
No Hari/Tanggal Waktu
Pelajaran

1 Kamis, 8 Januari 2015 Matematika 07.15 – 08.25 Pra Siklus

2. Rabu, 14 Januari 2015 Matematika 07.15 – 08.25 Siklus I

3 Rabu, 21 Januari 2015 Matematika 07.15 – 08.25 Siklus II

4 Rabu,28 Januari 2015 Matematika 07.15 – 08.25 Siklus III

a.Pihak yang membantu penelitian perbaikan pembelajaran yaitu:


1. Bapak Dr. Drs. Didik Kasihyanto, M..Pd selaku kepala UPTD, yang Bersedia membimbing
dan membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian.
2. Pengawas sekolah, selaku penilai dan pembimbing yang berkenan membimbing kami serta
membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran di SD Negeri Gebanganom tahun
pelajaran 2014/2015.

15
16
3. Kepala Sekolah / teman sejawat, selaku pembimbing dalam menginterpretasikan data dan
selaku penilai dalam pelaksanaan penelitian di SD Negeri Gebanganom.
4. Siswa Kelas V SD Negeri Gebanganom, selaku subjek dalam penelitian ini.
D. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data

Tehnik dan alat pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi :

Observasi, Wawancara, Angket, Tes, dan Studi dokumentasi

E. Validasi Data

Agar data valid dan reliabel, selama pengumpulan data dilakukan validasi data,

selama proses pengumpulan data perlu dilaksanakan dua jenis validasi data.

Adapun jenisnya adalah sebagai berikut :

1. Validasi data selama proses pembelajaran

2. Validasi tes hasil belajar

F. Analisis Data
a. Menurut profesor Dr Suharsimi Arikunto, pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, dibagi
menjadi dua jenis yaitu:
1. Data Kuantitatif
2. Data Kualitatif
b. Pada penelitian ini peneliti menggunakan data kualitatif yaitu cara yang berupa informasi
berbentuk kalimat yang memberi gambaran tentang ekspresi siswa tentang tingkat
pemahaman terhadap suatu mata pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa tehadap
metode belajar yang baru (afektif), aktifitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian, antusias
dalam belajar, kepercayaan diri , motivasi belajar dan jenisnya dapat dianalisis secara
kualitatif.
c. Pendekatan : saintifik ( mengamati, menanya, mencoba, menalar dan
mengkomunikasikan )
17

G.. Indikator Kinerja


Hasil akhir yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi siswa
a. meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran Matematika
b. meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran
c. meningkatkan minat dan kreatifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
d. meningkatkan hasil belajar siswa
2. Bagi Guru

a. Memperbaiki kinerja Guru


b. Meningkatkan kemampuan dalam menggunakan model pembelajaran yang
bervariasi
c. Meningkatkan profesionalisme
3. Bagi Sekolah

a. Memberikan landasan dan argumentasi bagi kebijakan yang akan diambil


guna meningkatkan mutu hasil belajar siswa
b. Memberikan kontribusi dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran
untuk semua mata pelajaran

H. Prosedur Penelitian
Perbaikan pembelajaran menggunakan desain penelitian tindakan kelas (Classroom
Action Research) dengan pusat penekaanan pada pemahaman “Sub Tema Wujud Benda dan
cirinya “ muatan Matematika. Peneliti ini lebih memfokuskan pembagian pecahan pada
penggunaan media gambar sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa pada
muatan Matematika siswa kelas V SD Negeri Gebanganom Kecamatan Rowosari Kabupaten
Kendal dalam kegiatan yang berbentuk Randoms Siclus, sebanyak 2 (dua) siklus, dengan
mengacu pada model yang diadaptasi dari Hopkins (1993) dalam Arikunto, dkk (2006: 104)
dimana setiap siklus prosedur atau langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini
didasarkan terdiri dari empat komponen kegiatan pokok, yaitu: (a) perencanaan (planning),
(b) tindakan (acting), (c) pengamatan (observing), (d) refleksi (reflecting), yang pada
pelaksanaanya keempat komponen kegiatan itu berlangsung secara terus menerus.
18
Dari terselesainya satu siklus lalu disusun sebuah rencana yang akan digunakan untuk
siklus berikutnya dengan mengacu pada hasil refleksi siklus sebelumnya sampai tercapinya
target yang diinginkan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).
Sebelum melakukan tindakan penelitian, peneliti melakukan penjajakan sebagai dasar untuk
mengetahui kondisi awal siswa Kelas V SD Negeri Gebanganom Kecamatan Rowosari
Kabupaten Kendal tentang pemahaman siswa pada mata pelajaran Matematika.
Selanjutnya melaksanakan tindakan yang direncanakan dalam siklus-siklus sebagai
berikut:
1. Siklus I
1) Proses Perencanaan
Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti mengadakan perencanaan dengan beberapa kegiatan
,yaitu:
a. Mengidentifikasi masalah yang diteliti dan merumuskannya
Merancang pembelajaran dengan menitik beratkan pada pokok – pokok materi yang kurang
dikuasai anak yakni pembagian pecahan sub tema wujud benda dan cirinya.
b. Menyusun lembar kerja siswa, lembar observasi, dan merancang tes formatif.
c. Rencana pembentukan kelompok untuk mengerjakan tugas – tugas sesuai langkah – langkah
model Discovery Learning.
2) Pelaksanaan.
a. Prosedur Pelaksanaan PTK
1) Penelitian Tindakan Kelas dimulai dengan merefleksi kegiatan yang terdiri dari
mengidentifikasi masalah pembelajaran yang telah dilakukan guru/ pra siklus.
2) Masalah yang telah teridentifikasi, kemudian dianalisis dan ditelaah penyebab timbulnya
masalah pembelajaran.yang sedang diteliti
3) Tujuannya adalah agar kita dapat memahami inti permasalahan yang kita hadapi.dalam
pembelajaran
4) Setelah melakukan analisa terhadap masalah yang telah teridentifikasi kemudian
merumuskan masalah.
19
b. Merencanakan perbaikan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk rencana perbaikan
pembelajaran ( RPP )
c. Berdasarkan rencana perbaikan pembelajaran yang telah dibuat , pelaksanaan pembelajaran
dilakukan di kelas tempat peneliti mengajar . Untuk membantu mengumpulkan data, peneliti
dibantu oleh teman sejawat sebagai mitra kerja dan pengamat.
d. Peneliti menganalisis dan menginterpretasikan data yang diperoleh selama perbaikan
pembelajaran berlangsung.

e. Peneliti merefleksikan hasil interpretasi data yang diperoleh dari perbaikan pembelajaran
yang sudah dilakukan.
3) Pengamat
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti dibantu oleh Kepala Sekolah sebagai
pengamat sekaligus sebagai Penilai, yang selalu mendampingi dan membantu peneliti mulai
dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan PTK. Adapun tugas supervisor
2/pengamat yaitu:
a) Membimbing Guru di sekolah tempat ia mengajar terkait dengan tugas PTK yang harus
dikerjakan.
b) Memberikan masukan terhadap RPP Perbaikan yang disusun mahasiswa.
c) Mengamati mahasiswa saat melakukan praktik perbaikan pembelajaran.
d) Memberikan masukan terhadap kinerja guru pada saat praktik perbaikan pembelajaran.
e) Membantu mahasiswa melakukan refleksi.
f) Membuat jurnal/laporan kegiatan bersama mahasiswa.
Setelah persiapan dianggap matang barulah penelitian siklus I dimulai. Penelitian
dilaksanakan dengan beberapa kegiatan. Penelitian dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran
yang dilakukan peneliti. Kemudian melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang
telah disiapkan peneliti. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada pmbagian pecahan pada
sub tema wujud benda dan cirinya dengan menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning dengan menggunakan media gambar pada siklus I adalah sebagai berikut:
20
a) Tahap Perencanaan Tindakan, mencakup kegiatan:
1. Identifikasi Masalah
2. Merumuskan Masalah
3. Rencana Perbaikan
4. Mempersiapkan media pembelajaran berupa gambar pecahan warna warni
5. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)
6. Rencana pembentukan kelompok
7. Pendekatan saintifik ( mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan )
8. Membuat tes uji kompetensi
b) Tahap Pelaksanaan Tindakan
c) Langkah-langkah pelaksanaan tindakan:
1. Siswa berdoa bersama dipimpin salah seorang
siswa
2. Guru menyampaikan tema dan sub tema yang akan
Pendahuluan 5 menit
dipelajari

1.Siswa mengamati gambar yang menunjukkan


perilaku yang tidak selaras dengan lingkungan
(mengamati )
2.Siswa berdiskusikan dengan teman sebangku
tentang gambar tersebut. ( mengamati, menalar)
3.Guru melakukan penilaian dengan menggunakan
rubric pengamatan
4.Melalui ilustrasi pembagian roti, krupuk, apel, dll
guru menjelaskan konsep pembagian pecahan
biasa dan campuran, Siswa diberi kesempatan
untuk bertanya dan memberikan tanggapan
(mengamati, menanya, menalar,dan
Inti 55 menit
mengkomunikasikan )
5.Siswa berlatih menyelesaikan soal latihan untuk
mengubah pecahan biasa menjadi pecahan
campuran, dan sebaliknya (mengamati, mencoba,
menalar )
6.membentuk kelompok terdiri dari enpat sampai
lima orang siswa membahas hasil latihan guru
7. Guru melakukan penilaian

1.Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang


pembagian pecahan biasa dan pecahan campuran.
2.Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan
10 menit
Penutup belajar hari ini.
3.Siswa memimpin do’a diakhir pelajaran

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I, peneliti menganalisa hasil uji kompetensi.
Bagi siswa yang nilainya kurang dari kriteria ketuntasan minimal diberikan soal perbaikan
dan bagi siswa yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal atau lebih diberikan soal
pengayaan.
2) Proses Pengamatan
Pada tahap pengamatan atau observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran
berlangsung dilakukan oleh Kepala Sekolah/teman sejawat. Hal-hal yang diobservasi
meliputi keaktifan guru dalam proses pembelajaran dan keaktifan siswa selama proses
pembelajaran.
Berdasarkan penelitian yang telah peneliti laksanakan, laporan ini merupakan hasil
proses yang dilakukan peneliti dalam upaya memperbaiki hasil perolehan nilai maupun
kinerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran yang belum mencapai tingkat
penguasaan materi seperti yang diharapkan.
Langkah-langkah yang dilakukan peneliti pada tahap observasi untuk siklus I ini
adalah melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal-
hal yang diamati meliputi kinerja guru dan keaktifan siswa dalam pembelajaran yang
disajikan dalam indikator pencapaian hasil. Indikator pencapaian hasil yang diobservasi
adalah indikator keberhasilan siswa dan kinerja guru.
Sedangkan instrumen yang digunakan dalam pengamatan ini adalah lembar observasi
guru, lembar observasi siswa, lembar kerja siswa, lembar soal tes formatif, dan daftar nilai
hasil tes formatif.

21
22

4)Proses Refleksi
Dari hasil refleksi tentang penerapan model pembelajaran Discovery Learning
menggunakan media gambar pada siklus I ini diperoleh kelemahan dan kelebihan dalam
proses pembelajaran.
Kelemahan:
a) Kurangnya keberanian siswa untuk menyampaikan hasil diskusi kinerja kelompoknya
b) Kurangnya keberanian siswa untuk aktif bertanya
c) Guru kurang optimal dalam menggunakan media dan metode
Kelebihan:
a) Membantu siswa yang pasif menjadi lebih antusias dalam pembelajaran
b) Siswa yang tingkat intelegensinya rendah termotivasi untuk belajar dalam kelompoknya
menggunakan media gambar
c) Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menghargai permasalahan berkenaan dengan materi.
2. Siklus II dan III

Berdasarkan hasil refleksi terhadap perbaikan pembelajaran Siklus 1, maka disusun


perbaikan pembelajaran siklus II dan III terdiri : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan dan
Refleksi.
1. Rencana
a. Identifikasi dan perumusan masalah. Pada proses ini peneliti bekerjasama dengan teman
sejawat dan pembimbing untuk mengungkap serta memperjelas permasalahan untuk
mendapatkan solusi pemecahan yang tepat.
b. Merancang pembelajaran dengan fokus pembagian pecahan pada penggunaan Model
Discovery Learning dengan alat peraga gambar
c. Menyiapkan media pembelajaran berupa apel,permen.
d. Mengecek kembali lembar observasi sebagai panduan bagi observer dalam melaksanakan
observasi pelaksanaan pembelajaran.
e. Merancang soal tes formatif

23

2. Pelaksanaan
1. Siswa berdoa bersama dipimpin salah seorang
siswa
2. Guru menyampaikan tema dan sub tema yang akan
Pendahuluan 5 menit
dipelajari

1.Siswa mengamati gambar yang menunjukkan


perilaku yang tidak selaras dengan lingkungan
(mengamati )
Inti 2.Siswa berdiskusikan dengan teman sebangku 55menit
tentang gambar tersebut. ( mengamati, menalar )
3.Guru melakukan penilaian dengan menggunakan
rubric pengamatan
4.Melalui ilustrasi pembagian roti, krupuk, apel, dll
guru menjelaskan konsep pembagian pecahan
biasa dan campuran, Siswa diberi kesempatan
untuk bertanya dan memberikan tanggapan
(mengamati, menanya, menalar,dan
mengkomunikasikan )
5.Siswa berlatih menyelesaikan soal latihan untuk
mengubah pecahan biasa menjadi pecahan
campuran, dan sebaliknya ( mengamati, mencoba,
menalar )
6.membentuk kelompok terdiri dari enpat sampai
lima orang siswa membahas hasil latihan guru
7. Guru melakukan penilaian

1.Siswa bersama guru membuat kesimpulan tentang


pembagian pecahan biasa dan pecahan campuran.
2.Siswa bersama guru melakukan refleksi kegiatan
10 enit
Penutup belajar hari ini.
3.Siswa memimpin do’a diakhir pelajaran

engamtan Tindakan
1) Mengamati jalannya pembelajaran siswa.
2) Antusias guru dalam menyampaikan pelajaran lebih manarik dan optimal
3) Guru melaksanakan model Discovery Learning dengan baik.
4) Menilai hasil kerja siswa dalam menyelesaikan soal.

24
5) Suasana kelas, tertib, terkendali dan kondusif, dengan demikian proses belajar mengajar
berlangsung baik.
6) Siswa mulai terampil dalam menyelesaikan pembagian pecahan

4.Refleksi Tindakan
1) Dengan kegiatan mengamati gambar orang yang membuang sampah ke sungai, siswa
menemukan contoh perilaku manusia yang dapat menyebabkan perubahan alam dengan benar
dengan cermat dan teliti.
2) Dengan diskusi , siswa mampu mengenal bentuk pecahan biasa dengan cermat.
3) Setelah diskusi, siswa mampu menjawab bentuk pecahan campuran dengan percaya diri.
4) Setelah diskusi mengenal bentuk pecahan biasa dengan cermat.
siswa mampu mengenal bentuk pembagian pecahan dengan cermat

5) Dengan latihan penyelesaian soal tentang pecahan, siswa dapat menemukan bentuk
pembagian pacahan, dengan cermat, teliti, dan percaya diri.
6) Siswa sudah mulai trampil dalam menyelesaikan soal pembagian pecahan.
7) Siswa antusias mengikuti proses pembelajaran.
8) Secara umum proses pembelajaran sudah baik. Siklus II cukup berhasil jika dilihat dari
parameter hasil uji kompetensi yang sebagian besar siswa telah memenuhi kriteria
keberhasilan.
9) Dengan siklus III, maka ketercapaian ketuntasan sudah mencapai 100%, tingkat rata-rata
nilai 3,16.
Diposting 21st December 2015 oleh Sofa Sokhidi
Label: METODE PENELITIAN
0

Tambahkan komentar

www.alhamdulillahsae.com/sof

 Klasik
 Kartu Lipat
 Majalah
 Mozaik
 Bilah Sisi
 Cuplikan
 Kronologis

Dec
21

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA SOLUSI


PEMECAHAN MASALAH DALAM MANAJEMEN SDM

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

SOLUSI PEMECAHAN MASALAH DALAM MANAJEMEN SDM

I. PENDAHULUAN

Manajemen Sumber Daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut AF Stoner, manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-
orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.

Dec
21
METODE PENELITIAN

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Selanjutnya Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) dalam laporan ini dilaksanakan di SD Negeri
Gebanganom Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal kelas V tahun pelajaran 2014/2015.

B. Subjek Penelitian

Untuk memperjelas dari penelitian ini, maka yang menjadi subjek dalam penelitian kami
adalah siswa kelas V SD Negeri Gebanganom Kecamatan Rowosari Kabupaten Kendal.

C.

Dec
21

DESKRIPSI “ PANTAI CAHAYA “ SENDANGSIKUCING

DESKRIPSI “ PANTAI CAHAYA “ SENDANGSIKUCING

KECAMATAN ROWOSARI KABUPATEN KENDAL

Pantai cahaya adalah obyek wisata andalan Pemerintah kabupaten Kendal . Obyek wisata ini
tidak sepenuhnya dikelola oleh Pemkab.Obyek wisata Pantai cahaya sangat dikenal
wisatawan diluar Jateng . jika tidak gara menawarkan terapi lumba-lumba, tentu orang akan
malas mendatangiPantai cahaya. Jalannya tidak layak sebagai infrastruktur menuju kawasan
wisata.

Dec
21

TUGAS MANAJEMEN SDM

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

SOLUSI PEMECAHAN MASALAH DALAM MANAJEMEN SDM

I. PENDAHULUAN

Manajemen Sumber Daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada
ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer, dan tenaga kerja lainnya untuk dapat
menunjang aktifitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dec
12

IDENTIFIKASI PERANGKAT KERJA KOMPUTER

IDENTIFIKASI PERANGKAT KERJA KOMPUTER

BAB I. PENDAHULUAN

Manusia adalah mahluk ciptaan Alloh yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk
ciptaan Alloh yang lainya, karena manusia dikauniai akal . Dengan akal itulah manusia
mampu memberdayakan dirinya untuk dapat menguasai pengetahuan dan teknologi. Dengan
pengetahuan dan tehnologi manusia selalu berusaha agar hidupnya menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
1

Memuat
Tema Tampilan Dinamis. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai