TEKNIK KEPELABUHAN
SERI 08
EDISI II
1. PENDAHULUAN
1.1 PENGERTIAN DASAR
Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen sebuah organisasi /perusahaan adalah
SDM atau human resources.
Manajemen SDM merupakan aktivitas perencanaan, pengorganisasian , pengarahan dan
pengawasan kegiatan-kegiatan, pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan SDM agar tercapai berbagai tujuan individu,
organisasi dan masyarakat.
1.2 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup manajemen SDM perusahaan pada umumnya dimulai sejak dari pekerja masuk
hingga pension (from hire to fire). Tugas dari perusahaan yaitu menyiapkan infrastruktur
manajemen agar SDM yang direkrut memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dan tepat jumlah, meningkatkan kompetensi secara berkesinambungan, mempertahankan
dengan menciptakan system SDM yang mencapai kepuasan pegawai, menjaga keharmonisan
hubungan industrial, serta mempersipkan masa purna baktinya.
1.3 PROSES MANAJEMEN SDM
Proses manajemen SDM pada hakekatnya menekankan pada beberapa proses utama, yaitu :
pengadaan (recruitment), pemeliharaan (maintenance), dan pengembangan (development),
hingga pemberhentian( termination).
Rekrutment dari dalam perusahaan merupakan bagian dari upaya pemanfaatan SDM yang
sudah ada, antara lain melalui pemindahan dengan promosi atau tanpa promosi. Untuk
pengadaan pekerja dari luar perusahaan tahapan seleksi memegang peran penting. Seleksi
pekerja baru maupun perpindahan promosi dan tanpa promosi ,perlu memperhatikan unsur-
unsur antaralain: kemampuan, kompetensi, kecakapan, pengetahuan,keterampilan, sikap
dan kepribadian.
Rekrutment dari luar perusahaan dapat dilakukan apabila apabila kebutuhan untuk mengisi
suatu jabatan tidak dapat dipenuhi dari dalam perusahaan Karena tidak tersedianya SDM
yang memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Tahapan pemanfaatan SDM ini sangat penting
dan merupakan tugas utama dari perusahaan/manajemen/pimpinan sebab pekerja
dimanfaatkan sebesar-besarnya namun tetap memperhatikan dan mempertimbangkan
batas-batas kemungkinan pemanfaatan yang wajar. Prinsip pemanfaatan SDM yang baik
adalah prinsip statisfaction yaitu tingkat kepuasan yang dirasakan sendiri oleh pekerja yang
menjadi pendorong untuk berprestasi lebih tinggi sehingga dapat bermanfaat bagi pihak
pihak yang lainnya.
1.3.2 pemeliharaan SDM
Pemeliharaan atau maintenance merupakan tanggung jawab
perusahaan/manajemen/pimpinan . Tujuan dari pemeliharaan adalah untuk membuat orang
yang ada dalam organisasi merasa betah dan bertahan, serta dapat berperan secara optimal
dan produktif. Pemeliharaan SDM perlu diimbangi dengan system ganjaran (reward system),
baik yang berupa finansial seperti gaji, tunjangan, maupun yang bersifat material seperti
fasilitas kendaraan, perubahan,pengobatan, bahkan juga berupa immaterial seperti
kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan. Pemeliharaan dengan system ganjaran ini
diharapkan dapat membawa pengaruh terhadap tingkat prestasi dan produktivitas kerja.
1.3.3 pengembangan SDM
pengembangan SDM dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang
berkesinambungan,terutama untuk pengembangan kemampuan intelektual dan kepribadian.
Untuk pendidikan dan pelatihan in, langkah awalnya perlu dilakukan analisis kebutuhan atau
need assessment, yang menyangkut tiga aspek yaitu:
a) analisis organisasi, untuk menjawab pertanyaan : bagaimana organisasi melakukan
pelatihan bagi pekerjanya?
b) analisis pekerjaan, dengan pertanyaan : apa yang harus diajarkan atau dilatihkan
agar pekerja mampu melaksanakan tugas atau pekerjaannya?
c) analisis pribadi, menekankan siapa yang membutuhkan pendidikan dan pelatihan
apa?
Hasil analisis tersebut dapat memberikan gambaran tingkat kemampuan atau kinerja
pegawai yang ada dalam organisasi.
Kinerja atau performance dipengaruhi oleh beberapa factor yang disingkat ACIEVE YAITU:
Budaya perusahaan diturunkan dari nilai nilai yang diyakini kebenarannya oleh seluruh anggota
perusahaan dalam mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan. Nilai nilai yang
diidentifikasikan meliputi : integritas, pelayanan prima, keteladanan pimpinan, penghargaan
kepada individu, dan kerjasama.
Budaya pelabuhan saat ini tercantum dalam Good Corporate Governance (GCG) dalam bentuk etika
kerja dan etika usaha. Etika ini dioperasikan dalam salah satu bentuk yaitu pakta integritas yang
mendasari pelaksanaan tugas masing-masing jabatan.
1. Kepemimpinan ( leadership)
2. Kesadaran berorganisasi
3. Menjaga hubungan baik
4. Inovasi
5. Penugasan
6. Berfikir analitis
7. Berfikir konseptual
8. Inisiatif
9. Mempengaruhi orang lain untuk bekerja
10. Pengembangan bawahan
11. Pembagian tanggung jawab
12. Penggalian informasi
13. Keyakinan/ percaya diri
14. Fleksibilitas
15. Analisis dan evaluasi
16. Perbaikan berkelanjutan
17. Memberikan arahan dan bimbingan kepada bawahan
2.4 ORGANISASI
Sejarah singkat pelabuhan menurut Zeehaven Regime Indonesia, yang didasarkan atas indische
sceepvaarwet 1936,pelabuhan pelabuhan diindonesia dibedakan atas pelabuhan laut yang
terbuka auntuk perdagangan luar negeri dan pelabuhan pantai yang terbuk untuk pelayaran
pantai/ antar pulau. Dari aspek keuangan, pelabuhan dibedakan menurut indische bedrift wet
(IBW) merupakan induk pelabuhan yang dipandang mampu membiayai kegiatannya dari hasil
pendapatan nya sendiri , sedangkan menurut indische comtablitet wet (ICW) merupakan
pelabuhan yang dibiayai atau masih menggantungkan subsidi dari pemerintah untuk membiayai
kegiatannya.
2.4.1 sejarah
Pada masa orde baru, pemerintah mengeluarkan PP No. 1 tahun 1969 dan PP No. 19
tahun 1969 yang melikuidasi perusahaan negara (PN) pelabuhan. Selanjutnya badan
hukum pengelolaan pelabuhan adalah badan pengusahaan pelabuhan (BPP) yang
dipimpin oleh administrator pelabuhan (Adpel) sebagai penanggungjawab tunggal dan
umum dipelabuhan.
Berdasarkan PP No. 56, 57, 58, 59 yang menetapkan bahwa pengelolaan pelabuhan -
pelabuhan diindonesia oleh perusahaan umum ( perum) pelabuhan dialihkan menjadi
badan usaha berbentuk perseroan terbatas.
2.4.2 Struktur
Struktur organisasi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan organisasi sesuai dengan visi
dan misi perusahaan. Struktur organisasi sampai saat ini masih mengacu pada system
departementalisasi dengan tujuan untuk pemilahan fungsi dan tanggungjawab yang jelas,
spesifik dan focus dalam penyelesaian tugas dan pencapaian sasaran masing masing
departemen. Pada masa yang akan dating struktur organisasi akan diarahkan pada
permintaan kebutuhan pelayanan pengguna jasa yang bersifat fleksibel dan dinamis sesuai
dengan perkembangan perubahan lingkungan bisnis dan teknologi informasi.
2.4.3 uraian dan persyaratan jabatan
merupakan pernyataan factual dan sistematis tentang penjabaran dari elemen-elemen
jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi beserta dengan segala persyaratan bagi
pemegang jabatan. Elemen dari uraian jabatan terdiri dari :
2.4.3.1 identitas jabatan
2.4.3.2 Bagan kedudukan jabatan dalam struktur organisasi
2.4.3.3 Fungsi
2.4.3.4 Tugas dan Tanggung jawab
2.4.3.5 Indikator keberhasilan kerja
2.4.3.6 Wewenang
2.4.3.7 Persyaratan jabatan
a) Pendidikan
b) Pelatihan
c) Pengalaman kerja
d) Kompetensi
2.4.3.8 hubungan kerja
2.4.3.9 kondisi lingkungan kerja
2.4.4 nama, nilai dan kelas jabatan
2.4.4.1 nama jabatan adalah nama yang digunakan untuk mendeskripsikan aktifitas, tanggung jawab,
kewajiban tugas yang spesifik dari suatu jabatan
2.4.4.2 nilai jabatan adalah bobot dari suatu jabatan yang menentukan tingkat jabatan satu dengan
yang lain. Penetuan nilai jabatan disusun menggunakan metode point factors, dengan factor-
faktor antaralain:
2.4.4.2.1 keterampilan (skill)
a) pendidikan
b) pelatihan
c) pengalaman
2.4.4.2.2 usaha (effort)
a) usaha mental
b) usaha fisik
2.4.4.2.3 tanggung jawab (responsibility)
a) tanggung jawab kerjasama
b) tanggung jawab alat dan mesin
c) tanggungjawab administrasi / keuangan
d) tanggungjawab pengawasan
2.4.4.2.4 kondisi kerja (working condition)
resiko kerja
2.4.4.3 kelas jabatan adalah kumpulan tugas, kewajiban dan tanggungjawab bagi satu atau lebih
individu yang memiliki keahlian dan tanggungjawab dilevel yang sama. Secara umum kelas
jabatan yang disusun mengacu pada nilai jabatan diperoleh dari point factors, yaitu:
kelas jabatan 1-4 : kepala SPI, senior manager, kepala biro, general manager
kelas jabatan 5-7 : pengawas bidang, manager, asisten senior manager/setingkat
kelas jabatan 8-9: asisten manager / setingkat
kelas jabatan 10-11 : supervisor / staf
kelas jabatan 12-16 : pelaksana
2.4.4.4 pengelompokan jabatan pada level manajerial dapat terbagi secara kelompok structural yang
merupakan kelompok jabatan berdasarkan jabatan dalam struktur organisasi lini dan
fungsional yang merupakan kelompok jabatan berdasarkan pada profesionalisme individu
yang dipersyaratkan pada jabatan tersebut.
2.5 PERENCANAAN SDM
Secara definisi substantive dan tujuan perencanaan SDM sebagai berikut :
2.5.1 perencanaan SDM merupakan kegiatan untuk mengevaluasi jumlah SDM yang ada (existing)
dan biaya yang telah dikeluarkan serta menganalisis kebutuhan SDM dan biaya yang
dibutuhkan
2.5.2 perencanaan SDM disusun dalam suatu posisi dan formasi SDM sesuai dengan kebutuhan
organisasi
2.5.3 posisi dan formasi SDM merupakan kondisi SDM secara kuantitas dan kualitas dalam unit unit
kerja perusahaan pada saat awal dan akhir tahun anggaran.
2.5.4 Tujuan dari perencanaan SDM adalah untuk menjamin agar perusahaan :
a) Memperoleh dan mempertahankan jumlah, mutu dan kualitas SDM yang dibutuhkan
b) Mengoptimalkan SDM yang dimiliki perusahaan
c) Mengantisipasi masalah-masalah yang terjadi sebagai akibat dari kekurangan atau
kelebihan SDM
2.5.5 perencanaan SDM disusun dalam jangka panjang yang merupakan turunan rencana jangka
panjang perusahaan (RJPP) yang setiap tahun dilakukan rolling plan untuk menyesuaikan
dengan perubahan lingkungan bisnis yang tertuang dalam rencana kerja anggaran
perussahaan (RKAP) dan jangka pendek.
2.6 REKRUTMEN DAN SELEKSI
Rekrutmen merupakan proses untuk memperoleh tenaga kerja (kandidat) yang potensial sesuai
dengan kebutuhan perusahaan dengan mempertahankan kuantitas dan kualitas, mulai dari
perencanaan rekrutmen hingga penempatan tenaga kerja pada posisi yang dibutuhkan. Tujuan
rekrutmen adalah untuk menghasilkan calon tenaga kerja yang memenuhi standar sebagaimana
yang telah dipersyaratkan.
Proses rekrutmen meliputi :
perencanaan rekrutmen,
pencarian SDM,
seleksi (seleksi administrasi, tes tertulis, dan tes wawancara, tes kesehatan serta tes
khusus)
Gambar 5. Tes kesehatan calon pegawai
Gambar 6. Crane simulator, salah satu alat untuk uji kompetensi calon operator crane.
Pengangkatan dan penempatanGambar
gambar 7. Proses pengangkatan dan penempatan calon pegawai
Orientasi ( program orientasi pelabuhan (POP), diklat pembinaan mental
(kesamaptaan), program orientasi teknis ( pot), program magang)).
2.7 PENGEMBANGAN SDM
Pengembangan SDM merupakan komitmen PT pelabuhan Indonesia (persero) dalam
meningkatkan kompetensi SDM sejalan dengan visi dan misi SDM. Program pengembangan SDM
antaralain :
2.7.1 Pendidikan dan pelatihan (diklat)
Suatu proses belajar dalam rangka meningkatkan kompetensi meliputi pengeahuan,
keterampilan, sikap dan perilaku (skill, knowledge,attitude), dan profesionalisme serta
mengubah / meperbaiki perilak, sikap kerja agar sesuai dengan standar kerja perusahaan.
Tujuan diklat
Proses pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
Jenis diklat
Kategori pelaksanaan diklat
Metode pelaksanaan diklat
Evaluasi diklat
2.7.2 pengembangan SDM
pengembangan SDM bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pegawai agar mampu
melaksanakan dan menyelesaikan tugas dan pekerjaan serta tanggunjawabnya pada tingkat
kompetensi dan posisi jabatan yang lebih tinggi. Pengembangan SDM dapat berupa:
penugasan (assignment)
self development
program pendidikan S-2 dalam negeri
program pendidikan S-2 luar negeri
talent management
coaching, mentoring, counseling
2.7.3 pengembangan karir
usaha yang dilakukan secara formal, sistematis dan berkesinambungan yang difokuskan pada
peningkatan dan penambahan kemampuan dan ketrampilan SDM sehingga dapat
menempati jabtan/posisi yang lebih tinggi.
tujuan
ruang lingkup
penempatan dan mutase
pola karir
2.7.4 manajemen kinerja
secara umum, manajemen kinerja diartikan sebagai suatu proses mengarahkan dan
mendorong individu atau anggota perusahaan dan unit-unit kerja untuk bekerja secara efektif
dan efisien dalam mencapai kinerja yang sesuai dengan target dan sasaran perusahaan.
Tujuan dari manajemen kinerja yaitu mengarahkan perilaku SDM dalam pencapaian tujuan
perusahaan, memperkuat komitmen SDM yang menampilkan kinerja yang diharapkan,
sebagai dasar pemberian remunerasi yang berdasarkan variable kinerja, memberikan reward
yang adil terhadap pencapaian kinerja sebelumnya, dan memotivasi perbaikan kinerja dimasa
datang.
2.7.4.1 maksud
untuk memberikan pedoman dalam menilai kinerja setiap pegawai pada tugas jabatan yang
didudukinya.
2.7.4.2 tujuan
a) untuk memberikan informasi yang objektif dalam mengukur kinerj pegawai yang
dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan pembinaan SDM.
b) Menjadi salah satu referensi/perangkat (tools) dalam menyusun riwayat prestasi,
perencanaan dan pengembangan karir pegawai
c) Menjadi dasar yang objektif dan adil dalam menerapkan imbalan dan ganjaran yang
berbasis kinerja.
2.7.4.3 faktor dan bobot penilaian
factor dan bobot penilaian dapat dibedakan antara tingkat manajerial dan pelaksana meliputi:
2.7.4.3.1 tingkat manajerial
a) hasil kerja (job performance) : 50%
b) disiplin : 25 %
c) kepemimpinan : 25%
2.7.4.3.2 tingkat pelaksana
Remunerasi/ kesejahteraan adalah system imbal jasa yang diberikan oleh perusahaan
kepada pegawai atas konstribusinya pada perusahaan. System remunerasi yang diterapkan
telah mengadopsi prinsip prinsip pay for personal, pay for position dan pay for performance.
Pay for personal merupakan pengupahan yang didasarkan pada kompetensi yang dimiliki
individu. Pay for position merupakan pengubahan yang didasarkan sesuai jabatannya.
Sedangkan pay for performance merupakan pengupahan yang didasarkan pada kinerja yang
ditampilkan.
a) Keadilan secara internal, yaitu pemberin kompetensi yang sesuai dengan konstribusi yang
diberikan pegawai
b) Keadilan secara ekternal, yaitu pemberian kompensasi yang dapat menarik, memotivasi
dan mempertahankan pagawai kepada perusahaan.
2.8.3.1 gaji
Gaji merupakan hasil perhitungan penghasilan yang diberikan pegawai dalam masa 1 bulan kerja
dan diberikan setiap awal bulan sesuai kelas jabatan.
2.8.3.2 Tunjangan
Tunjangan merupakan bantuan finansial yang diberikan kepada pegawai sesuai dengan kelas
jabatan diluar gaji yang diberikan per bulan. Tunjangan - tunjangan yang diberikan perusahaan
antaralain:
2.8.3.2.9 lembur
2.8.3.3. Benefit
Benefit merupakan segala bentuk imbalan/fasilitas diluar tunjangan yang diberikan perusahaan
kepada pegawai, seperti :
2.8.3.3.2 rekreasi
2.8.3.3.5 jamsotek
Variable kinerja merupakan reward yang diterima pegawai berdasarkan pencapaian kinerja
pegawai dan perusahaan dalam kurun waktu tertentu yang bertujuan untuk merangsang /
memotivasi pegawai agar mampu mencapai atau melampaui target/ sasaran yang telah
ditetapkan. Variable kinerja berupa:
2.8.4.3 bonus
2.8.4.4 penghargaan
Hubungan industrial merupakan suatu system hubungan yang terbentuk antara para pelaku
dalam proses produksi yang berbentuk barang/jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja
dan pemerintahan yang berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945. Unsur unsur
hubungan industrial BUMN pelabuhan meliputi :
2.9.3 pekerja adalah pekerja PT pelabuhan Indonesia (persero) yang mendapatkan imbal jasa atas
kerjanya.
2.9.4 serikat pekerja adalah serikat pekerja PT pelabuhan Indonesia (persero) yang terdaftar di
department tenaga kerja dan transmigrasi.
2.9.5 PKB merupakan perjanjian kerja bersama antara pengusaha dengan serikat pekerja yang
disepakati dan dievaluasi oleh kedua belah pihak dalam kurun waktu tersebut.
2.9.6 pengaturan hubungan industrial yang baik bukan hanya melindungi pegawai sejak diterima
sampai dengan pension / PHK, tetapi juga dapat melindung kelangsungan hidup perusahan yang
berupa:
a) Peraturan perusahaan
b) Kebijakan perusahaan
c) System dan produser
d) Kontrak kerja
e) Etika usaha dan etika kerja
f) Kesehatan, keselamatan kerja (K-3)
2.9.8 pada umumnya perusahaan memiliki satu serikat pekerja yang merupakan mitra
manajemen/pengusaha sebagai sarana menciptakan hubungan industrial yang
harmonis, dinamis, dan berkeadilan sesuai dengan ketentuan perundangan-undangan
yang berlaku.
2.9.9 perusahaan melaksanakan survey kepuasan pekerja secara berkala dalam upaya
mendapatkan umpan balik (feedback) terhadap aspek aspek yang berpengaruh terhadap
kepuasan pekerja seperti: penghasilan dan tunjangan, kondisi kerja, peluang
pengembangan karir, hubungan atasan bawahan, dan pekerjaan.
PHK adalah pengakhiran hubungan kerja karena sesuatu hal tertentu yang mengakibatkan
berakhirnya hak dan kewajiban antara pengusaha dan pekerja. Pengakhiran ini dapat
berupa :
Data dalam system informasi SDM meliputi : riwayat hidup, riwayat jabatan/pekerjaan, riwayat
pendidikan dan pelatihan, data keluarga, data kesehatan, prestasi kerja, penghasilan / balas jasa serta
data yang berkaitan dengan pegawai.
3. SDM PELABUHAN
Klasifikasi SDM dilingkungan pelabuhan pada masa sebelum berbadan hukum perseroan terbatas
(PT) atau sebelum tahun 1992 dibedakan menjadi:
1. Pokok gaji pegawai perusahaan negara (PG>PPN)
2. Pegawai negeri sipil (PNS)
a) Darat
b) Pelaut
3. ABRI/TNI yang dipekerjakan
SDM pelabuhan sesudah tahun1992 atau sebelum berbadan hukum perseroan terbatas (PT)
adalah mono-status pegawai PT pelabuhan Indonesia (persero) mulai pada saat dinyatakan lulus
rekrutmen dan seleksi, diangkat menjadi calon pegawai dan diangkat menjadi pegawai sampai dengan
memasuki usia pension (56 tahun) , kecuali direksi PT pelabuhan Indonesia yang diangkat dan
diberhentikan oleh pemerintah sebagai pemegang saham c.q kementrian negara BUMN.
4. PENUTUP
Buku seri 8: manajemen SDM pelabuhan, referensi kepelabuhan edisi ke-2 merupakan penyempurnaan
dan perbaikan dari edisi sebelumnya. Pemahaman mengenai manajemen SDM dalam aktifitasnya
dibidang jasa kepelabuhan merupakan totalitas kegiatan bisnis pelabuhan dalam mencapai visi dan misi
serta fungsi dari pelabuhan sebagai gerbang kartasusila negara.
Dengan diterbitkannya buku seri 8 manajemen SDM pelabuhan, referensi kepelabuhan edisi ke-2
diharapkan dapat dijadikan referensi bagi pengelolaan system SDM dlingkungan PT pelabuhan
Indonesia (persero) I,II,III,IV maupun lingkungan eksternal dalam menghadapi tantangan yang akan
dihadapi dimasa datang.
LAMPIRAN
Daftar pustaka
Himpunan peraturan perusahaan kepegawaian PT pelabuhan Indonesia (persero)
Pelabuhan Indonesia (2000), Referensi Kepelabuhan Seri 5 Edisi Pertama: Sumber Daya
Manusia Pelabuhan, Jakarta
Perjanjian kerja bersama (PKB) antara PT pelabuhan Indonesia II (persero) dan serikat
pekerja pelabuhan Indonesia II (2005), Jakarta
Undang undang RI Nomor:13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Jakarta
Ulrich D(2005),The HR Value Proposition, USA: Harvard Business Scholl press.