Anda di halaman 1dari 99

T I

PENGARUH KETEPATAN WAKTU PENANGANAN DOKUMEN EKSPOR


TERHADAP KINERJA PENGIRIMAN BARANG

K
(SURVEY PADA P.T. UNEX INTI INDONESIA
DI BANDARA SOEKARNO HATTA

A
JAKARTA TAHUN 2015)

R I S SKRIPSI

L T OLEH

I T TALITHA ZARA DEZANI

NIM 2241.12.059

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPORTASI TRISAKTI

JAKARTA

2016
T I
PENGARUH KETEPATAN WAKTU PENANGANAN DOKUMEN EKSPOR
TERHADAP KINERJA PENGIRIMAN BARANG
(SURVEY PADA P.T. UNEX INTI INDONESIA

K
DI BANDARA SOEKARNO HATTA
JAKARTA TAHUN 2015)

A
I S OLEH

TALITHA ZARA DEZANI

R NIM 2241.12.059

L T SKRIPSI

I T DISAMPAIKAN KEPADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN


TRANSPORTASI TRISAKTI, PROGRAM STUDI MANAJEMEN
TRANSPORTASI UDARA SEBAGAI BAGIAN DARI PERSYARATAN
UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI (S1)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPORTASI TRISAKTI

JAKARTA

2016
T I
A K
R I S
L T
I T
iii
T I
A K
R I S
L T
I T
iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah

beserta karunia-Nya, sehingga penulis telah menyelesaikan tugas skripsi ini dengan

judul “Pengaruh Ketepatan Waktu Penanganan Dokumen Ekspor dengan Kinerja

T I
Pengiriman Barang (Survey pada P.T.Unex Inti Indonesia di Bandara Soekarno Hatta

Jakarta Tahun 2015)” sesuai ketentuan dan waktu yang telah ditetapkan.

K
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan guna meraih gelar Sarjana

Ekonomi (SE) dengan Konsentrasi Manajemen Transportasi Udara pada Sekolah

SA
Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti Jakarta (STMT Trisakti).

I
Penulis mengucapkan terima kasih teristimewa kepada keluarga tercinta,

T R
terkhusus kedua orang tua penulis, Ayahanda Mintorogo Dewodaru, Ibunda Ermina

Zaenab, Adik-adik (Widya Zhafirah Dezani dan Nabila Zahra Dezani) yang selalu

memberikan dukungan moral dan semangat serta doanya sejak awal kuliah hingga

I L
penyusunan skripsi

T Penyampaian penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya juga

ditujukan kepada Bapak Ir. Yuwono D. Sucipto, MM. sebagai dosen pembimbing I

dan Bapak Aang Gunawan, AMTrD, MM. sebagai dosen pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dan pemikiran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Selama proses penulisan, penulis mendapatkan bantuan dari bebagai pihak. Pada

kesempatan yang baik ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Tjuk Sukardiman, MM. Phd selaku Ketua STMT Trisakti

v
2. Bapak H. Miskul Firdaus, SE. MM. QIA selaku Pembimbing Akademik S1

MTU-B angkatan 2012

3. Ibu Sarinah Sihombing, S.Sos, MM selaku Kapropendik Sarjana

4. Bapak, Ibu dosen pengajar, dan seluruh staff dan karyawan STMT Trisakti

5. Bapak Mezach, Ibu Maria, Ibu Hesti, Ibu Retno, Bapak Anjar, Bapak Hendra

dan seluruh karyawan P.T. Unex Inti Indonesia Jakarta yang telah

T I
memberikan ilmu, bantuan, kesediaan meluangkan waktu, serta mendukung

penulis selama Praktek Kerja Lapangan di P.T. Unex Inti Indonesia Jakarta

K
dan penyusunan skripsi

6. Terima kasih pula kepada teman-teman seangkatan (tamam, fitria, antje)

SA
maupun adik-adik junior (ayu, ghina, arum, tamara) yang telah ikut seta

I
membantu dalam proses pembuatan skripsi ini selalu memberika dukungan

T R
moral dan semangat serta doanya hingga penyusunan skripsi ini selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua

I T L
pihak sehingga skripsi ini menjadi lebih baik dan bermanfaat. Akhir kata penulis

ucapkan banyak terima kasih. Wassalam.

Jakarta, Juni 2016

Penulis

vi
ABSTRAK

A. Talitha Zara Dezani / NIM 2241.12.059

B. Pengaruh Ketepatan Waktu Penanganan Dokumen Ekspor dengan Kinerja


Pengiriman Barang (Survey pada P.T. Unex Inti Indonesia di Bandara Soekarno-
Hatta Jakarta Tahun 2015)

C. 74 halaman, 35 table, 5 gambar

D. Kata Kunci

I
: Penanganan Dokumen dan Ketepatan Waktu
Adapun permasalahan dalam skripsi ini adalah penelitian pengaruh ketepatan

T
waktu penanganan dokumen ekspor dengan kinerja pengiriman barang. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapat responden mengenai ketepatan

K
waktu penanganan dokumen ekspor dan kinerja pengiriman barang. Untuk
memecahkan masalah ini penulis menggunakan dua metode yaitu metode
pengumpulan data dan metode analisis data. Metode pengumpulan data

I SA
dilakukan dengan melalui penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan.
Metode analisis data dengan regresi linier sederhana. Dari hasil perhitungan
regresi linier sederhana diperoleh Y = 22,85 + 0,67X artinya apabila ketepatan
waktu penanganan dokumen ekspor meningkat maka kinerja pengiriman barang
akan meningkat juga. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi r = 0,536 artinya

T R
terdapat pengaruh yang sedang dan positif antara ketepatan waktu penanganan
dokumen dan kinerja pengiriman barang. Dari perhitungan Koefisien penentu
diperoleh hasil sebesar 28,73% dan sisanya sebesar 71,27% merupakan pengaruh
dari faktor lain yang tidak di teliti oleh penulis. Dari hasil uji hipotesis ada
hubungan yang sedang dan positif dari uji hipotesis thitung > ttabel atau 3,3596 >

I T L
1,701, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh sedang dan
positif antara ketepatan waktu penanganan dokumen ekspor terhadap kinerja
pengiriman barang.

E. Daftar Acuan 21 buku (2005-2014) dan 5 Website

F. Ir. Yuwono D. Sucipto MM. (Pembimbing I)


Aang Gunawan, AMTrU, MM. (Pembimbing II)

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ........................................................................ i
TANDA PENGESAHAN ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
ABSTRAK ................................................................................................................ v

I
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi
DAFTAR TABLE ..................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

KT
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ x

A
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1

S
B. Perumusan Masalah .................................................................... 3

I
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 4

R
D. Metodologi Penelitian ................................................................. 5
E. Hipotesis...................................................................................... 10

L
BAB II T F. Sistematika Penulisan ................................................................. 10

LANDASAN TEORI

I T A. Manajemen .................................................................................. 12
B. Manajemen Operasi .................................................................... 13
C. Transportasi ................................................................................. 15
D. Gudang ........................................................................................ 16
E. Jasa .............................................................................................. 18
F. Ketepatan Waktu ......................................................................... 20
G. Dokumen ..................................................................................... 21
H. Ekspor ......................................................................................... 23
I. Manajemen Kinerja ..................................................................... 24
J. Pengiriman Barang ...................................................................... 28

viii
K. Kargo ........................................................................................... 28
L. Operasional Variabel ................................................................... 35

BAB III GAMBARAN UMUM P.T. UNEX INTI INDONESIA


A. Sejarah Singkat P.T. Unex Inti Indonesia ................................... 38
B. Organisasi dan Manajemen P.T. Unex Inti Indonesia................. 39
C. Fasilitas P.T. Unex Inti Indonesia ............................................... 44
D. Pelayanan P.T. Unex Inti Indonesia ............................................ 47

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

T I
A. Analisis Ketepatan Waktu Penanganan Dokumen Ekspor pada

K
P.T. Unex Inti Indonesia ............................................................. 54
B. Analisis Tingkat Kinerja Pengiriman Barang pada

A
P.T. Unex Inti Indonesia ............................................................. 59

I S
C. Analisis Pengaruh Penanganan Dokumen Ekspor
terhadap Tercapainya Ketepatan Waktu Pengiriman Barang

R
pada P.T. Unex Inti Indonesia Tahun 2015................................. 65

BAB V

L T PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 73
B. Saran ........................................................................................... 74

I T
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel
I.1 Skala Likert ................................................................................................... 5
I.2 Inteprestasi Terhadap Korelasi ...................................................................... 9
II.1 Tabel Operasional Variabel........................................................................... 36
IV.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................ 50
IV.2 Data Responden Berdasarkan Usia ............................................................... 51
IV.3
IV.4
IV.5
I
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ...................................... 51

T
Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel X ................................................. 54
Ketepatan Jadwal Pengiriman dari Waktu Tiba ............................................ 54
IV.6
IV.7
IV.8 K
Memiliki Data dan Alamat Customer Sesuai dengan Dokumen .................. 55
Tidak Pernah Terjadi Keterlambatan dalam Pengiriman Barang ................. 55

A
Memiliki Kelengkapan Dokumen Ekspor ..................................................... 56
IV.9

I S
Penulisan Nama Jelas dan Lengkap .............................................................. 56
IV.10 Jumlah Barang yang Ada Sesuai Dengan Packing List ................................ 56

R
IV.11 Waktu Pengiriman Sesuai dengan Rencana Kerja ........................................ 57

T
IV.12 Pembagian Tugas Dilakukan Sesuai dengan Divisi Masing-masing ............ 57
IV.13 Tersedianya Fasilitas yang Memadai untuk Pengiriman Barang .................. 58

L
IV.14 Kerjasama yang Baik antar Petugas Operasional.......................................... 58
IV.15 Rekapitulasi Jumlah Responden Mengenai Variabel Ketepatan

I T Waktu Penanganan Dokumen Ekspor (X) .................................................... 59


IV.16 Rekapitulasi Pembobotan Skor Responden Mengenai Variabel Ketepatan
Waktu Penanganan Dokumen Ekspor (X) .................................................... 59
IV.17 Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel Y ................................................. 60
IV.18 Ketepatan Waktu dalam Penanganan Dokumen Ekspor ............................... 60
IV.19 Memiliki Pengetahuan yang Baik dalam Menangani Dokumen Ekspor ...... 61
IV.20 Terampil dalam Menangani Dokumen Ekspor ............................................. 61
IV.21 Mampu Menyelesaikan Permasalahan dengan Baik ..................................... 61
IV.22 Mengecek Kelengkapan Dokumen Ekspor Sebelum di Kirim ..................... 62
IV.23 Mampu Melakukan Perbaikan atau Koreksi Apabila Terjadi Kesalahan ..... 62

x
IV.24 Melakukan Komunikasi yang Efektif dengan Pelanggan ............................. 63
IV.25 Melakukan Koordinasi dengan Unit Kerja Lain ........................................... 63
IV.26 Tersedianya Komputer untuk Menunjang Penanganan Dokumen Ekspor ... 64
IV.27 Tersedianya Fasilitas Penanganan Dokumen Ekspor Lainnya Memadai ..... 64
IV.28 Rekapitulasi Jumlah Responden Mengenai Variabel Kinerja
Pengiriman Barang (Y) ................................................................................. 65
IV.29 Rekapitulasi Pembobotan Skor Responden Mengenai Variabel Kinerja
Pengiriman Barang (Y) ................................................................................. 65

T I
IV.30 Tabulasi Jawaban Responden terhadap Variabel X (Ketepatan
Waktu Penanganan Dokumen Ekspor) ......................................................... 66
IV.31 Tabulasi Jawaban Responden terhadap Variabel Y (Kinerja

K
Pengiriman Barang) ...................................................................................... 67
IV.32 Data Ketepatan Waktu Penanganan Dokumen Ekspor terhadap

A
Kinerja Pengiriman Barang ........................................................................... 68

R I S
L T
I T
xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar
I.1 Kurva Normal Uji Hipotesis ......................................................................... 10
III.1 Struktur Organisasi Office P.T. Unex Inti Indonesia .................................... 40
III.2 Struktur Organisasi Gudang Ekspor P.T. Unex Inti Indonesia ..................... 41
IV.1 Proses Penanganan Dokumen Ekspor dilihat dari Standard
Operational Procedure (SOP) P.T. Unex Inti Indonesia .............................. 52
IV.2

I
Kurva Normal Uji Hipot esis ........................................................................ 72

T
A K
R I S
L T
I T
xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap negara membutuhkan pelaksanan pertukaran barang dan jasa antar

negara, maka setiap negara perlu terjalin hubungan perdagangan untuk

T I
memenuhi kebutuhan setiap negara. Frekuensi perdagangan antar negara semakin

meningkat pesat oleh karena itu, ketepatan waktu menjadi hal yang sangat

K
penting diperhatikan dalam penanganan dokumen ekspor.

Gangguan arus kargo akan mengganggu stabilitas perekonomian nasional,

SA
seperti kelengkapan dan kelancaran dokumen yang diperlukan. Yang perlu

I
diperhatikan adalah kualitas tenaga kerja dalam menangani dokumen agar tidak

T R
terjadi kesalahan dalam penulisan alamat tujuan dan jumlah barang yang diterima

tidak sesuai dengan yang diinput, serta sarana dan prasarana tidak menyebabkan

kegagalan dan keterlambatan dalam pembuatan dokumen ekspor.

I T L P.T. Unex Inti Indonesia merupakan salah satu perusahaan pelayanan yang

bergerak di bidang jasa pergudangan (warehousing) dan penanganan pesawat di

darat (ground handling) di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Maka P.T. Unex Inti Indonesia menitik beratkan pelayanan pada gudang

ekspor, karena kegiatan ekspor yaitu kegiatan pengeluaran barang dari daerah

pabean ke luar daerah pabean. Sehingga ketelitian dan tanggung jawab penuh

sangat dibutuhkan dalam kegiatan penanganan dokumen ekspor maupun

ketepatan waktu pengiriman barang.

13
14

Di dukung oleh staf operasional dan pengalaman, perusahaan berkomitmen

memberikan pelanggan jasa logistik dan pengiriman meliputi informasi untuk

memberikan standar kualitas services. P.T. Unex Inti Indonesia memberikan jasa

logistik dan jasa pengangkutan maka transportasi sangat penting untuk

menunjang kelancaran dalam pengiriman dan penanganan dokumen.

Untuk menghadapi persaingan, P.T. Unex Inti Indonesia berusaha memenuhi

T I
kepuasan para pengguna jasa dengan memberikan pelayanan tepat waktu dalam

menangani dokumen tetapi masih terjadi kendala, seperti ketidak lengkapan

K
dokumen; ketidak sesuaian jumlah barang pada saat diterima; keterlambatan

pemberian Nota Pembetulan (NOTUL); keterlambatan pemberian Certificate of

SA
Origin; dan penundaan pemberian dokumen oleh shipper kepada petugas gudang.

I
Pentingnya pengetahuan penanganan dokumen ekspor diperlukan petugas

T R
operasional yang mengerti, cepat dan teliti dalam menangani dokumen ekspor.

Faktor utama pelayanan jasa ini yaitu terletak pada kualitas pelayanan jasa dan

ketepatan waktu yang diberikan karena ada persaingan antar perusahaan sejenis.

I TL Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji dan

mengemukakan sebuah skripsi dengan judul “PENGARUH KETEPATAN

WAKTU PENANGANAN DOKUMEN EKSPOR DENGAN KINERJA

PENGIRIMAN BARANG (SURVEY PADA P.T. UNEX INTI INDONESIA

DI BANDARA SOEKARNO HATTA JAKARTA TAHUN 2015)”.


15

B. Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah

di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut :

a. Ketidak lengkapan dalam penulisan alamat tujuan pengiriman.

b. Ketidak lengkapan dokumen, seperti stample.

T I
c. Ketidak sesuaian jumlah barang pada saat diterima.

d. Keterlambatan pemberian Nota Pembetulan (NOTUL).

K
e. Keterlambatan pemberian Certificate of Origin.

f. Keterlambatan pemberian Nota Pemberitahuan Ekspor (NPE).

SA
g. Penundaan pemberian dokumen oleh shipper kepada petugas gudang.

2. Batasan Masalah

I
T R
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas, maka

penulisan membahas ketepatan waktu penanganan dokumen dan kinerja

pengiriman barang.

I T L 3. Pokok Permasalahan

P.T. Unex Inti Indonesia dapat dikatakan cukup berhasil dalam

menjalankan usahanya. Namun kenyataannya masih terjadi kesenjangan

antara yang telah direncanakan dengan yang terjadi dilapangan, maka dalam

penelitian ini penulis merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut :

a. Bagaimana ketepatan waktu penanganan dokumen ekspor pada P.T. Unex

Inti Indonesia?

b. Bagaimana kinerja pengiriman barang pada P.T. Unex Inti Indonesia?


16

c. Apakah ketepatan waktu penanganan dokumen ekspor berpengaruh

terhadap kinerja pengiriman barang?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui ketepatan waktu penanganan dokumen ekspor.

b. Untuk mengetahui kinerja dalam pengiriman barang.

T I
c. Untuk mengetahui pengaruh ketepatan waktu penanganan dokumen

ekspor terhadap kinerja pengiriman barang.

K
2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

SA
Untuk dapat menambah wawasan serta mengetahui hambatan dalam

I
penanganan dokumen ekspor dan upaya-upaya untuk mengatasi masalah

T b. Bagi Perusahaan
R
tersebut pada P.T. Unex Inti Indonesia.

Diharapkan hasil penelitian menjadi bahan pertimbangan di dalam setiap

I T L pengambilan keputusan, kebijakan dalam upaya meningkatkan

penanganan dokumen ekspor di masa yang akan datang sehingga

perusahaan mendapat keunggulan bersaing dengan perusahaan lain.

c. Bagi Lembaga STMT Trisakti

Sebagai informasi dan pengetahuan tambahan mengenai penanganan

dokumen ekspor pada perusahaan jasa pengurusan dokumen serta sebagai

bahan referensi bagi penelitian yang sama.


17

D. Metodologi Penelitian

Dalam pengumpulan data serta keterangan-keterangan yang diperlukan dan

dipergunakan beberapa teknik pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar

dapat diketahui teknik yang dipergunakan dalam upaya memperoleh data. Dalam

penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai berikut :

1. Jenis dan Sumber Data

T I
a. Dalam penelitian ini, jenis data yang dipergunakan adalah

1) Data kualitatif yaitu data yang berupa kata-kata dan bukan angka.

K
Data ini didapat langsung dari responden. Kemudian data tersebut

dikelompokkan ke dalam skala likert, dimana pendapat dan skornya

I SA
dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel I.1
Skala Likert

T R
Pendapat
Sangat Setuju
Setuju
Ragu-ragu
Skor
5
4
3

L
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1

T
Sumber : (Sugiyono, 2013:133)

I 2) Data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka atau bilangan

b. Sumber data yang penulis gunakan dalam penelitian ini :

1) Data primer yaitu data yang didapat langsung dari pelanggan berupa

jawaban terhadap pernyataan dalam kuesioner

2) Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber bacaan

yang sudah ada seperti buku, laporan.


18

2. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2013:115) “Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik

tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”. Dalam penelitian ini populasi terjangkau adalah pelanggan

di warehouse P.T. Unex Inti Indonesia yang berjumlah 30 orang.

T I
Menurut Sugiyono (2013:122) “Sampling jenuh adalah teknik penentuan

sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai sample”. Dalam

K
penelitian ini sampel yang akan digunakan adalah 30 orang.

3. Metode Pengumpulan

SA
Dalam pengumpulan data dan keterangan menggunakan beberapa metode

I
pengumpulan data. Hal ini bertujuan agar dapat diketahui metode yang

T R
digunakan dalam memperoleh data. Dalam penulisan skripsi ini digunakan :

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

Dengan cara meninjau langsung di gudang P.T. Unex Inti Indonesia

I TL sebagai subjek penelitian untuk mengumpulkan data-data konkret.

Penelitian lapangan menggunakan teknik pengumpulan data berikut ini :

1) Wawancara

Penulis melakukan wawancara dengan pihak yang terkait untuk

melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini.

2) Pengamatan Langsung (observasi)

Menurut Sugiyono (2013:203), observasi sebagai teknik

pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan


19

dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau

wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka

observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam

yang lain. Penulis melakukan observasi di P.T. Unex Inti Indonesia.

3) Kuesioner

Menurut Sugiyono (2013:199) “Kuesioner merupakan teknik

T I
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

K
dijawabnya”.

b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

SA
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dengan cara

I
mengumpulkan, mempelajari atau membaca buku-buku yang berkaitan

T4. Metode Analisis Data


R
dengan masalah yang diteliti.

Metode yang digunakan penulis dalam menganalisis data adalah

I TL kuantitatif, yaitu metode untuk meneliti hubungan antarvariabel dengan

pengolahan data menggunakan analisis data statistik. Tujuan dari penelitian

kuantitatif adalah untuk melakukan tes terhadap teori yang sudah ada

tersebut. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Regresi Linier Sederhana (Sugiyono, 2013:270)

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun

kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen.

Persamaan umum regresi linier sederhana adalah :


20

𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋

Keterangan :

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = Harga Y bila X=0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan

terjadi penurunan.

T I
pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka

K
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Selain itu, harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut

(Riduwan, 2012:270) :

𝑎 = 𝑦 − 𝑏𝑋 atau 𝑎 =

I SA∑𝑌−𝑏.∑𝑋
𝑛
b=
𝑛∑𝑋𝑌−(∑𝑋)(∑𝑌)
𝑛∑𝑋 2 −(∑𝑋)2

T Teknik
R
b. Koefisien Korelasi (Sugiyono, 2007:213)

korelasi digunakan untuk mencari hubungan dan

I TL membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel

berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih

tersebut adalah sama :

𝑟𝑥𝑦 =
∑𝑋𝑌
√(∑𝑋 2 )−(∑𝑌)2
atau 𝑟𝑥𝑦 =
𝑛∑𝑋𝑌− ∑𝑋.∑𝑌
√{𝑛∑𝑋 2 − (∑𝑋)2 }{𝑛∑𝑌 2 − (∑𝑌)2 }

Keterangan : rxy = Korelasi antara variabel x dan y

n = Besarnya sample

X = Variabel independen

Y = Variabel dependen
21

Table I. 2
Interprestasi Terhadap Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2013:231)

c. Koefisien Determinasi (Sugiyono, 2013:81)

T I
Dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut dengan

Koefisien Determinasi, yang besarnya adalah kuadrad dari koefisien

K
korelasi (r2). Koefisien ini disebut koefisien penentu, karena varians yang

A
terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang

terjadi pada variabel independen. 𝐾𝑃 = 𝑟 2 𝑥 100%

I S
d. Uji Hipotesis (Sugiyono, 2013:84)

R
Pengujian hipotesis dengan membandingkan nilai thitung terhadap ttabel.

L T Perumusan hipotesis menggunakan hipotesis awal dengan t :

H0 : t = 0, tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.

T
Ha : t > 0, terdapat pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.

I 𝑡=
Untuk mencari nilai thitung digunakan rumus :

𝑟√𝑛−2
√1−𝑟 2

Sedangkan untuk mencari nilai ttabel digunakan tabel distribusi t pada :

α = 5% (0,05); dk = n-2

Keterangan : t = thitung yang selanjutnya dikonsultasikan dengan ttabel

r = koefisien korelasi

n = jumlah anggota sampel


22

Ketentuan :

 Bila t hitung <t table maka hipotesis H0 diterima dan Ha ditolak, artinya

tidak ada hubungan signifikan antara variable X dan Y.

 Bila t hitung >t table maka hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima, artinya

ada hubungan yang signifikan antara variable X dan Y.

E. Hipotesis

T I
Pada penelitian ini diduga adanya pengaruh yang signifikan antara ketepatan

waktu penanganan dokumen ekspor dengan kinerja dalam pengiriman barang

K
pada P.T. Unex Inti Indonesia. Artinya apabila penanganan dokumen ekspor

A
dikerjakan dengan baik dan teliti maka pengiriman barang akan tepat waktu.

S
Gambar I.1

I
Kurva Normal Uji Hipotesis

T R H0 = Ditolak

L
H0 = Diterima

I T
F. Sistematika Penulisan
0 ttabel

Penulis membagi atas lima bab yang terdiri dari beberapa sub bagian. Adapun
thitung

yang dibahas secara garis besar dijelaskan dengan sistematika penulisan berikut :
23

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan definisi dan teori-teori dasar, digunakan untuk

BAB III

T I
penyusunan skripsi yang berkaitan dengan pokok bahasan skripsi.

GAMBARAN UMUM P.T. UNEX INTI INDONESIA

K
Bab ini menjelaskan gambaran umum perusahaan yaitu, sejarah

singkat perusahaan P.T. Unex Inti Indonesia, struktur organisasi,

BAB IV

I SA
manajemen serta kegiatan perusahaan.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

TBAB V
R
Bab ini berisi pembahasan mengenai pokok permasalahan tentang

penanganan dokumen ekspor guna tercapainya ketepatan waktu

PENUTUP

I TL Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pembahasan di bab IV dan saran

yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Manajemen

1. Pengertian Manajemen

Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2011:2) “Manajemen adalah ilmu dan

T I
seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber

lainnya secara efektif dan efisisen untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

K
Menurut G. R. Terry dalam Malayu S. P. Hasibuan (2011:2)
“Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang

A
dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah

S
ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya”.

I
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan Manajemen adalah proses

T R
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dengan

melibatkan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan

I T L efisien untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Unsur-unsur Manajemen

Menurut Melayu S. P. Hasibuan (2011:20), unsur-unsur manajemen

terdiri dari :

a. Money yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

b. Methods yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai

tujuan.

c. Materials yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

12
13

d. Machines yaitu mesin-mesin yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

e. Market yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan.

f. Men yaitu tenaga kerja manusia.

3. Fungsi-fungsi Manajemen

Menurut George R. Terry (1997) dalam Malayu S. P. Hasibuan

(2011:40), fungsi-fungsi manajemen terdiri dari :

T I
a. Perencanaan (planning) adalah proses penentuan tujuan dan pedoman

pelaksanaan, dengan memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif yang

K
ada.

b. Pengorganisasian (organizing) adalah proses penentuan,

SA
pengelompokkan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang

I
diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap

T R
aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan

wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang

akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.

I T L c. Pengarahan (actuating) adalah mengarahkan semua bawahan, agar mau

bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan.

d. Pengendalian (controlling) adalah proses pengaturan berbagai faktor

dalam suatu perusahaan, agar sesuai dengan ketepatan-ketepatan dalam

rencana.

B. Manajemen Operasi

1. Pengertian Manajemen Operasi

Menurut T. Hani Handoko (2011:8) “Manajemen Operasi adalah


sebagai pelaksana kegiatan-kegiatan manajerial yang dibawakan dalam
14

pemilahan, perancangan, pembaharuan, pengoperasian dan pengawasan


sistem-sistem produktif”.

Manajemen Operasi adalah area bisnis yang berfokus pada proses


produksi, serta memastikan pemeliharaan dan perkembangan berlangsung
secara efektif dan efisien. Seorang manajer operasi bertanggung jawab
mengelola proses pengubahan input (dalam entuk material, tenaga kerja, dan
energi) menjadi output (dalam bentuk barang dan jasa).
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_operasi (11/03/2016 ; 19.43)

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkaan Manajemen Operasi adalah

T I
fungsi kegiatan pelaksanaan manajemen yang berdasarkan pada pemilahan,

perancangan, pembaharuan, pengoperasian dan pengawasan sesuai dengan

K
sistem-sistem produktif.

2. Ruang Lingkup Manajemen Operasi

Rusdiana dan

S
Ahmad

I A Ghazin (2014:227), “Kegiatan operasi

merupakan bagian dari kegiatan organisasi yang melakukan proses

T R
transformasi dari masukan (input) menjadi keluaran (output). Gambar berikut

menunjukan skema proses transformasi dari masukan menjadi keluaran.”

Skema Proses Tranformasi

I TL Gambar II.1

Sumber : www.1.bp.blogspot.com (18/06/16; 20.15)


15

C. Transportasi

1. Pengertian Transportasi

Menurut M. N. Nasutioan (2015:3), pengangkutan diartikan sebagai


pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses
pengangkutan merupakan gerakan dari tempat asal, dari mana kegiatan
angkutan dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan pengangkutan diakhiri.

Menurut Herry Gunawan (2014:1), transportasi berasal dari kata Latin


“transportare”, trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti
mengangkut atau membawa. Jadi, transportasi berarti mengangkut atau

T I
membawa (sesuatu) ke sebelah lain atau suatu tempat ke tempat lainnya.

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan Transportasi adalah alat

K
angkutan yang digunakan untuk perpindahan orang, barang dan jasa dari

tempat asal menuju tempat tujuan melalui udara, darat maupun laut.

2. Utilitas Transportasi

I SA
Menurut Harry Gunawan (2014:2), utilitas yang dapat diciptakan oleh

T diangkut ada dua macam :


R
transportasi atau pengangkutan tersebut, khususnya untuk barang yang

a. Utilitas Tempat (Place Utility)

I T L Utilitas tempat adalah kenaikan / tambahan nilai ekonomi atau nilai

kegunaan dari suatu komoditi yang diciptakan dengan mengangkutnya

dari suatu tempat / daerah, dimana barang tersebut mempunyai kegunaan

yang lebih kecil ke tempat / daerah di mana barang tersebut mempunyai

kegunaan yang lebih besar. Dalam hal ini, place utility yang diciptakan

biasanya diukur dengan uang (in terms of money) yang pada dasarnya

merupakan perbedaan dari harga barang tersebut pada tempat dimana

barang tersebut dihasilkan atau dimana utilitasnya rendah untuk


16

dipindahkan ke suatu tempat dimana barang tersebut diperlukan atau

mempunyai utilitas yang lebih tinggi dalam memenuhi kebutuhan

manusia.

b. Utilitas Waktu (Time Utility)

Transportasi akan menyebabkan terciptanya kesanggupan dari barang

untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan menyediakan barang yang

T I
bersangkutan tidak hanya dimana mereka dibutuhkan, tetapi juga pada

waktu yang tepat bilamana diperlukan. Time utility berarti diusahakan

K
agar barang-barang dapat dipindahkan atau disampaikan ke tempat tujuan

(konsumen) tepat pada waktunya.

D. Gudang

1. Pengertian Gudang

I SA
T R
Menurut Willem Siahaya (2013:88) “Gudang adalah suatu tempat atau
bangunan yang dipergunakan untuk menimbun, menyimpan barang, baik
berupa bahan baku (raw material), barang setengah jadi (work in process)
atau barang jadi (finished product)”.

I T L Gudang (warehouse) merupakan tempat penyimpanan barang; dan


bangunan atau ruagan dalam suatu bangunan yang digunakan untuk
menyimpan, dimana pengaturan barangnya dibuat sedemikian rupa sehingga
memudahkan penerimaan, penyimpanan, penyusunan, perawatan,
pengiriman, dan penatausahaannya. (Kamus Populer Transportasi dan
Logistik, 2012:95)

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan Gudang adalah suatu tempat

yang digunakan untuk menimbun, menyimpan, dan menyusun barang yang

akan dikirim ke tempat tujuan maupun setelah dibongkar di tempat tujuan.


17

2. Jenis-jenis Gudang Menurut Wilayah Bea Cukai

Menurut R. P. Suyono (2007:395), dari pembagian gudang menurut

wilayah bea cukai dalam pelabuhan, jenis gudang dibagi sebagai berikut :

a. Gudang Lini I. Disebut juga transit-shed atau deep-sea godown. Barang-

barang yang ada di dalamnya masih berada dalam pengawasan bea cukai

karena belum menyelesaikan urusan bea cukai atau persyaratan lainnya.

T I
b. Gudang Lini II. Adalah gudang yang berada di daerah lini II, yang

menampung barang-barang yang hendak bergerak ke daerah limi I, atau

K
yang berasal dari daerah lini I.

c. Gudang Verlengstuk. Gudang yang berada di daerah lini II, yang ditunjuk

SA
sementara oleh Bea dan Cukai sebagai lini I. Jadi barang-barang yang

I
berada di sini belum diselesaikan kewajiban membayar bea masuk dll.,

T pada gudang lini I.


R
dan kunci gudang dipegang oleh Bea dan Cukai, seperti yang terdapat

d. Gudang Entreport. Adalah gudang yang digunakan untuk menimbun

I TL barang milik suatu perusahaan yang baru datang dari luar negeri. Gudang

ini bisa milik pengelola pelabuhan ataupun milik swasta. Gudang ini

masih berada dalam pengawasan Bea dan Cukai.

e. Depot. Adalah tempat konsolidasi muatan yang akan diekspor ke luar

negeri. Depot tumbuh karena berkembangnya muatan yang dikirim

dengan petikemas. Depot dapat berada di luar daerah pelabuhan, seperti

Gede Bage di Bandung, guna menampung muatan yang hendak dikirim

ke pelabuhan Tanjung Priok. Depot ini berada di bawah pengawasan Bea


18

dan Cukai. Juga ada depot untuk menampung petikemas yang kosong,

karena petikemas termasuk jenis barang yang belum dibayar bea

masuknya.

E. Jasa

1. Pengertian Jasa

Menurut Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani (2011:5) “Jasa


merupakan aktifitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik

I
atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan
serta memberikan nilai tambah (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan,
atau kesehatan) konsumen.

T
K
Jasa merupakan setiap tindakan dan bukan benda, yang dapat ditawarkan
oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya bersifat intangible (tidak
berwujud fisik), konsumen terlibat secara aktif dalam proses produksi, dan

dan Logistik, 2012:92)

I A
tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. (Kamus Populer Transportasi

S
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan Jasa adalah suatu kegiatan atau

T R
aktifitas ekonomi yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, tetapi

bersifat tidak berwujud dan tidak dapat dipindah kepemilikannya kepada

pihak lain.

I T L 2. Karakteristik Jasa

Menurut Kotler (2003:467) dalam Muhammad Adam (2015:10), jasa

memiliki empat ciri utama yang sangat mempengaruhi rancangan program

pemasaran, yaitu :

a. Tidak berwujud (Intangibility)

Jasa mempunyai sifat tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat dirasakan,

diraba, didengar atau dicium sebelum ada transaksi pembelian. Untuk

mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari tanda atau bukti dari


19

mutu jasa tersebut. Pembeli akan mencari kesimpulan mengenai mutu

jasa dari tempat (place), manusia (people), peralatan (equipment), alat

komunikasi (communication material), simbol-simbol (symbol) dan harga

(price) yang mereka lihat.

b. Tidak dapat dipisahkan (Inseparability)

Jasa-jasa umumnya diproduksi secara khusus dan dikonsumsi pada

T I
waktu yang bersamaan. Jika jasa diberikan oleh seseorang maka orang

tersebut merupakan bagian dari jasa tersebut. Client juga hadir pada saat

K
jasa diberikan, interaksi penyedia client merupakan ciri khusus dari

pemasaran jasa. Baik penyedia maupun client akan mempengaruhi hasil

jasa tersebut.

I SA
c. Beraneka ragam (Variability)

T R
Jasa itu sangat beraneka ragam, karena tergantung kepada yang

menyediakannya dan kapan serta dimana disediakan. Seringkali pembeli

jasa menyadari akan keanekaragaman ini dan membicarakannya dengan

I TL yang lain sebelum memilih seorang penyedia jasa.

d. Tidak tahan lama (Perishability)

Jasa-jasa tidak dapat disimpan. Keadaan tidak tahan dari jasa-jasa

bukanlah masalah jika permintaannya stabil, karena mudah untuk

melakukan persiapan pelayanan sebelumnya. Jika permintaan

terhadapnya berfluktuasi maka perusahaan jasa menghadapi masalah yang

sulit.
20

F. Ketepatan Waktu

1. Pengertian Ketepatan Waktu

Menurut Bernardin dan Russel (2003) “Ketepatan waktu (timeliness)


merupakan dimana kegiatan tersebut dapat diselesaikan, atau suatu hasil
produksi dapat dicapai, pada permulaan waktu yang ditetapkan bersamaan
koordinasi dengan hasil produk yang lain dan memaksimalkan dalam arti
untuk memperoleh keuntungan yang paling tinggi atau mengurasi kerugian
yang timbul dari setiap unit atau contoh penggunaan dari suatu sumber daya
yang ada”. http://definisiahli.blogspot.co.id/2013/05/definisi-indikator-

T I
kinerja-menurut-ahli.html (03/03/2016 ; 17.00)

Menurut Wibowo (2007:326) “Ketepatan waktu menyangkut persentase

K
pengiriman tepat waktu atau presentase pesanan dikapalkan sesuai

dijanjikan”.

SA
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan Ketepatan Waktu adalah suatu

I
kegiatan yang diselesaikan berdasarkan jadwal yang telah ditentukan dengan

T R
memaksimalkan waktu dengan tepat dan cepat. Informasi yang diterima harus

tepat pada waktunya, karena jika suatu informasi yang diterima terlambat

L
maka informasi yang diterima tersebut mungkin sudah tidak berguna lagi.

T
2. Indikator Ketepatan Waktu

I Ketepatan waktu selalu memiliki indikator, yaitu

a. Penataan rencana kegiatan/rencana kerja.

b. Ketepatan rencana kerja dengan hasil kerja.

c. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas.

https://id.scribd.com/doc/35390443/Kinerja-Pegawai-menurut-Sedarmayanti

(18/06/2016; 20.12)
21

G. Dokumen

1. Pengertian Dokumen

Menurut Djauhari Ahsjar (2007:81), dokumen merupakan seperangkat


warkat / Surat Berharga untuk memenuhi persyaratan dalam transaksi
perdagangan Internasional, yang telah tercantum dalam Letter of Credit. Dan
Letter of Credit merupakan kelanjutan dari terbitnya perjanjian tertulis
kontrak dagang (Sales Contract), yang telah disepakati oleh kedua belah
pihak (Eksportir dan Importir).

Pelayanan penanganan dokumen (document handling services) adalah

T I
pelayanan jasa penyimpanan dokumen-dokumen penerbangan untuk kargo.

(Kamus Populer Transportasi dan Logistik, 2012:11)

2. Macam-macam Dokumen

A K
Berikut adalah macam-macam dokumen ekspor secara umum :

a. Commercial Invoice

I S
Menurut Djauhari Ahsjar (2007:92) “Invoice adalah merupakan

R
salah satu dokumen penting yang memuat perincian harga-harga barang
yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan penjual atas transaksi tertentu

L T dengan pihak pembeli dan juga sebagai tanda bukti transaksi serta alat
penagihan atas nilai yang tercantum didalamnya kepada pihak pembeli
yang disebut di dalam faktur itu”.

b. Certificat of Origin atau Surat Keterangan Asal (SKA)

I T Menurut Djauhari Ahsjar (2007:96) “Certificat of Origin atau Surat


Keterangan Asal Barang yang diterbitkan oleh Departemen Perindustrian
dan Perdagangan, dan kegunaan SKA ini adalah untuk menegaskan
kebenaran asal barang tersebut berasal dari negara ekspotir. Surat ini
merupakan kelengkapan dokumen ekspor”.

c. Weight List / Bukti Timbang Barang (BTB)

Menurut Djauhari Ahsjar (2007:107) “Daftar atau catatan timbang

barang dan harus memuat berat bruto dan berat netto barang”.
22

d. Air Waybill

Menurut Wynd Rizaldy dan Muhammad Rifni (2013:105) “Air


Waybill (AWB) adalah dokumen kargo yang terpenting, yang diterbitkan
oleh maskapai penerbangan atau agen rekanan yang ditunjuk, dan tidak
bisa dipindah tangankan atau diperjual belikan”.

e. Packing List

Menurut Djauhari Ahsjar (2007:107) “Packing List merupakan


daftar pengepakan dibuat untuk menerangkan uraian dari barang-barang
yang di pak / dibungkus / diikat dalam peti, dan biasanya diperlukan

I
untuk memudahkan pemeriksaan oleh pihak Bea dan Cukai. Dalam
packing list ini tidak tercantum harga barang, tetapi hanya uraian

T
spesifikasi barang, harga barang sudah tercantum dalam invoice”.

K
f. Pemberitahuan Ekspor Barang (PBE)

Menurut I Komang Oko Berata (2014:41) “Pemberitahuan Ekspor

A
Barang (PEB) merupakan dokumen pabean yang digunakan untuk

S
memberitahukan pelaksanaan ekspor barang. PEB dibuat oleh eksportir

I
dengan system self assessment dimana pola penyampaiannya sama
dengan PIB pada kegiatan impor barang”.

T R
PEB diajukan oleh eksportir atau dikuasakan ke PPJK untuk

mengajukan permohonan ke Kantor Pelayanan yang berada di pelabuhan

untuk memperoleh respons Persetujuan Ekspor (PE). Setelah memperoleh

I TL PE, barulah PE digunakan sebagai surat jalan untuk memasukkan barang

ekspor ke kawasan pabean atau pelabuhan bea cukai yang diperoleh untuk

ekspor. PEB disampaikan paling cepat 7 hari sebelum tanggal perkiraan

ekspor dan paling lambat sebelum barang ekspor masuk Kawasan Pabean.

g. Cargo Manifest

Manifes kargo (cargo manifest) adalah daftar kargo yang diangkut

pesawat udara dalam suatu penerbangan. (Kamus Populer Transportasi

dan Logistik, 2012:8)


23

H. Ekspor

1. Pengertian Ekspor

Menurut Ali Purwito dan Indriani (2015:7) “Ekspor diartikan sebagai


kegiatan penjualan atau pengiriman barang, jasa atau modal yang berasal dari
daerah pabean ke luar daerah pabean melalui perjanjian atau tudak, yang
dilakukan oleh orang, badan hukum atau negara, sesuai dengan peraturan
yang berlaku”.

Menurut Andri Feriyanto (2015:150) “Ekspor adalah perdagangan


dengan mengeluarkan barang dari dalam negeri ke luar wilayah pabean

I
Indonesia dengan memenuhi ketentuan yang berlaku”. “Eksportir adalah
seseorang yang dapat melakukan ekspor dan yang telah memiliki Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP)”.

T
K
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan Ekspor adalah kegiatan

perdagangan dengan mengeluarkan barang dari dalam negeri ke luar wilayah

SA
pabean Indonesia dengan ketentuan yang berlaku yang dilengkapi dengan

I
dokumen-dokumen yang berisi informasi mengenai barang yang diangkut.

2. Tahapan Ekspor

T R
Menurut I Komang Oko Berata (2014:45), secara singkat tahapan

kegiatan ekspor barang sebagai berikut :

I T L a. Langkah pertama, lakukan kesepakatan dengan pihak pembeli atau

importer dari negara pembeli tentang harga barang dan cara pembayaran

yang akan dilakukan.

b. Apabila harga telah disepakati, segeralah minta Purchase Order (PO).

c. Setelah menerima PO, langkah selanjutnya adalah melakukan konfirmasi

kepada pembeli untuk memastikan jumlah barang serta harga yang

tercantum dalam PO.


24

d. Setelah dilakukan konfirmasi, segera persiapkan barang yang akan

diekspor sambil membuat Invoice tagihan.

e. Setelah Invoice dibuat dan dikirim ke pembeli, lakukan konfirmasi ke

pembeli bahwa Invoice telah diterima dengan baik dan jelas.

f. Mintalah bukti pembayaran atas Invoice sebelum barang dikirimkan.

g. Apabila pembayaran telah dilakukan sesuai dengan kesepakatan, barang

T I
segera dapat dikirim ke pelabuhan ekspor dengan melengkapi dokumen-

dokumen serta form-form yang dibutuhkan.

K
I. Manajemen Kinerja

1. Pengertian Manajemen Kinerja

I SA
Menurut Bacal (1994:4) dalam Wibowo (2007:8) “Manajemen kinerja

sebagai proses komunikasi yang dilakukan secara terus-menerus dalam

T R
kemitraan antara karyawan dengan atasan langsungnya”.

Menurut Armstrong (2004:29) dalam Wibowo (2007:8) “Manajemen


kinerja sebagai sarana untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari
organisasi, tim dan individu dengan cara memahami dan mengelola kinerja

I T L dalam suatu kerangka tujuan, standar, dan persyaratan-persyaratan atribut


yang disepakati.”

Menurut Armstrong dan Baron (1998:7) dalam Wibowo (2007:8)


“Manajemen kinerja adalah pendekatan strategis dan terpadu untuk
menyampaikan sukses berkelanjutan pada organisasi dengan memperbaiki
kinerja karyawan yang bekerja didalamnya dan dengan mengembangkan
kapabilitas tim dan kontributor individu”.

Dari pengertian di atas, disimpulkaan Manajemen Kinerja adalah

pendekatan suatu strategi untuk mengkomunikasikan antara atasan dengan

karyawan agar dapat memahami dan mengelola dalam suatu kerangka tujuan

untuk mencapai sukses yang berkelanjutan.


25

2. Ukuran Kinerja

Menurut Wibowo (2007:326) ukuran kinerja dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :

a. Produktivitas. Produktivitas biasanya dinyatakan sebagai hubungan antara

input dan output fisik suatu proses. Oleh karena itu, produktivitas

merupakan hubungan antara jumlah output dibandingkan dengan sumber

T I
daya yang dikonsumsi dalam memproduksi output.

b. Kualitas. Pada kualitas biasanya termasuk baik ukuran internal seperti

K
susut, jumlah ditolak, dan cacat per unit, maupun ukuran eksternal rating

seperti kepuasan pelanggan atau penilaian frekuensi pemesanan ulang

pelanggan.

I SA
c. Ketepatan Waktu. Ketepatan waktu menyangkut persentase pengiriman

T R
tepat waktu atau presentase pesanan dikapalkan sesuai dijanjikan.

d. Cycle Time. Cycle time menunjukkan jumlah waktu yang diperlukan

untuk maju dari satu titik ke titik lain dalam proses. Pengukuran cycle

I TL time mengukur berapa lama sesuatu dilakukan.

e. Pemanfaatan Sumber Daya. Pemanfaatan sumber daya merupakan

pengukuran sumber daya yang dipergunakan lawan sumber daya tersedia

untuk dipergunakan.

f. Biaya. Ukuran biaya terutama berguna apabila dilakukan kalkulasi dalam

dasar per unit.


26

3. Kriteria Kinerja

Menurut Bernardin dan Russel (2003), untuk mengukur kinerja

karyawan dapat digunakan beberapa kriteria kinerja, antara lain adalah :

a. Kualitas (quality) merupakan tingkatan dimana proses atau hasil dari

penyelesaian suatu kegiatan mendekati sempurna.

b. Kuantitas (quantity) merupakan produksi yang dihasilkan dapat

kegiatan yang diselesaikan.

T I
ditunjukkan dalam satuan mata uang, jumlah unit, atau jumlah siklus

K
c. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan dimana kegiatan tersebut dapat

diselesaikan, atau suatu hasil produksi dapat dicapai, pada permulaan

SA
waktu yang ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang

I
lain dan memaksimalkan dalam arti untuk memperoleh keuntungan yang

T R
paling tinggi atau mengurasi kerugian yang timbul dari setiap unit atau

contoh penggunaan dari suatu sumber daya yang ada.

d. Efektivitas biaya (cost effectiveness) merupakan tingkatan dimana sumber

I TL daya organisasi, seperti manusia, keuangan, teknologi, bahan baku dapat

dimaksimalkan dalam arti untuk memperoleh keuntungan yang paling

tinggi atau mengurangi kerugian yang timbul dari setiap unit atau contoh

penggunaan dari suatu sumber daya yang ada.

e. Hubungan antar perseorangan (interpersonal impact) merupakan

tingkatan di mana seorang karyawan mampu untuk mengembangkan

perasaan saling menghargai, niat baik dan kerjasama antara karyawan

yang satu dengan karyawan yang lain dan juga pada bawahan.
27

http://definisiahli.blogspot.co.id/2013/05/definisi-indikator-kinerja-menurut-

ahli.html (03/02/2016 ; 17.00)

4. Dimensi Kualitas Pelayanan

Menurut Parasuraman et.al dalam Farida Jasfar (2005:51),

merumuskan 5 (lima) dimensi kualitas jasa. Kelima dimensi tersebut

dijelaskan sebagai berikut :

a.

I
Reliability (Kehandalan), yaitu kemampuan untuk memberikan

T
layanan yang dijanjikan dengan tepat (accurately) dan kemampuan

K
untuk dipercaya (dependably), terutama memberikan jasa secara tepat

waktu (ontime), dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang

b.

I SA
telah dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan setiap kali.

Responsiveness (Daya Tanggap), yaitu kemauan atau keinginan para

T R
karyawan untuk membantu dan memberikan jasa yang dibutuhkan

konsumen. Membiarkan konsumen menunggu, terutama tanpa alasan

yang jelas akan menimbulkan kesan negatif yang seharusnnya tidak

I TL terjadi. Kecuali apabila kesalahan ini ditanggapi dengan cepat, maka

bisa menjadi sesuatu yang berkesan dan menjadi pengalaman yang

menyenangkan.

c. Assurance (Jaminan), yaitu meliputi pengetahuan, kemampuan,

ramah, sopan, dan sifat dapat dipercaya dari kontak personel untuk

menghilangkan sifat keragu-raguan konsumen dan merasa terbebas dari

bahaya dan risiko.


28

d. Emphaty (Empati), yaitu meliputi sikap kontak personel maupun

perusahaan untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan konsumen,

komunikasi yang baik, perhatian pribadi, kemudahan dalam melakukan

komunikasi atau hubungan.

e. Tangible (Produk-Produk Fisik), yaitu tersedianya fasilitas fisik,

perlengkapan sarana komunikasi, dan lain-lain yang ada dan harus

J. Pengiriman Barang

T I
tersedia dalam proses jasa.

K
1. Pengertian Pengiriman Barang (http://sir.stikom.edu/103/6/BAB%20III.pdf;

18/06/2016; 13.15)

I SA
Menurut Mulyadi (2001:201), sistem pengiriman barang merupakan
suatu kegiatan mengirim barang dikarenakan adanya penjualan barang
dagang. Penjualan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik
secara tunai atau kredit.

T R
Secara umum pengirman barang merupakan mempersiapkan pengiriman
fisik barang dari gudang ketempat tujuan yang disesuakan dengan dokumen
pemesanan dan pengiriman serta dalam kondisi yang sesuai dengan
persyaratan penanganan barangnya.

I T L Menurut Bambang (2003:12), barang merupakan suatu produk fisik

(berwujud, tangible) yang dapat diberikan pada seorang pembeli dan

melibatkan perpindahan kepemilikan dari penjual ke pelanggan.

K. Kargo

1. Pengertian Kargo

Menurut Wynd Rizaldy dan Muhammad Rifni (2013:11) “Kargo


adalah barang kiriman yang diangkut dengan pesawat udara (tidak sama
dengan barang bagasi) atau dengan kapal laut melalui transportasi darat dan
dikenakan pembayaran biaya pngiriman yang ditentukan pihak pengangkut,
yang tercatat dalam SMU (Surat Muatan Udara) pada penerbangan domestik
29

atau AWB (Air Waybill), B/L (Bill of Loading) pada penerbangan atau
pengapalan internasional”.

Menurut Suharto Abdul Majid dan Eko Probo D. Warpani (2014:95)


“Cargo atau kargo didefinisikan secara sederhana adalah semua barang
(goods) yang dikirim melalui udara (pesawat terbang), laut (kapal), atau darat
(truk kontainer) yang biasanya untuk diperdagangkan, baik antarwilayah /
kota di dalam negeri maupun antarnegara (internasional) yang dikenal dengan
istilah ekspor-impor”.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan Cargo adalah barang yang

T I
akan dikirim oleh shipper dan diterima oleh consignee yang dilengkapi oleh

dokumen pengiriman dan dokumen penerimaan kargo, baik antarwilayah /

K
kota dalam negeri yang dikenal dengan istilah outgoing-incoming maupun

antarnegara (internasional) yang dikenal dengan istilah ekspor-impor dan

SA
diangkut dengan alat pengangkut (baik darat, laut, maupun udara).

2. Klasifikasi Kargo

I
T R
a. Barang Umum (General Cargo)

Menurut Wynd Rizaldy dan Muhammad Rifni (2013:11) “General


cargo adalah semua kiriman yang bersih, kering, tidak berbahaya, tidak
mudah busuk, bukan barang berharga dan tidak memerlukan penanganan

I TL dan penyimpanan khusus”.

Menurut Suharto Abdul Majid dan Eko Probo D. Warpani


(2014:102) ”General cargo adalah barang-barang kiriman biasa sehingga
tidak memerlukan penanganan secara khusus, namun tetap harus
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan aspek safety”.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan General Cargo adalah

barang kiriman yang tidak perlu penanganan dan / atau penyimpanan

yang khusus seperti special cargo dan dangerous goods (barang

berbahaya).
30

b. Barang Khusus (Special Cargo)

Menurut Wynd Rizaldy dan Muhammad Rifni (2013:12) “Special

cargo adalah kargo dapat diterima bila memenuhi persyaratan tertentu

yang membutuhkan penanganan khusus.”

Menurut Suharto Abdul Majid dan Eko Probo D. Warpani


(2014:102) “Special cargo adalah barang-barang kiriman yang
memerlukan penanganan secara khusus (special handling). Jenis barang
ini pada dasarnya dapat diangkut lewat angkutan udara dan harus

I
memenuhi persyaratan dan penanganan secara khusus sesuai dengan
regulasi IATA dan atau pengangkutan”.

T
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan Special Cargo adalah

A K
barang kiriman yang memerlukan penanganan dan / atau penyimpanan

yang khusus karna beberapa hal seperti memerlukan pengawasan, suhu

I S
yang sesuai, dan lain sebagainya.

Barang, benda atau bahan yang termasuk dalam kategori special

R
cargo menurut Wynd Rizaldy dan Muhammad Rifni (2013:11-12)

L T adalah

1) Valuable goods / Barang berharga (VAL) yaitu barang-barang

I T berharga dan mengandung unsur kimia di dalamnya seperti logam

mulia, perhiasan, kertas / dokumen berharga.

2) Perishables goods / Bahan yang mudah rusak (PER) yaitu barang-

barang yang peka waktu dan barang-barang yang mudah rusak / busuk

karena perubahan temperatur dan cuaca. PER dibagi atas beberapa

jenis :

a) Perishable flower (PEF) yaitu bunga seperti bunga anggrek, bunga

melati dan lain-lain.


31

b) Perishable fish (PES) yaitu ikan, namun bukan ikan hidup seperti

ikan tuna, ikan olahan dan lain-lain.

c) Perishable meat (PEM) yaitu kiriman berisi daging mentah olahan

seperti daging sapi, daging ayam dan lain-lain.

d) Perishable food (PEP) yaitu kiriman berupa makanan olahan

seperti biskuit, makanan kaleng dan lain-lain.

T I
3) Living Human Organ (LHO) yaitu kargo berupa organ tubuh manusia

untuk keperluan transplantasi dan lain-lain.

K
4) Live Animals / Binatang Hidup (AVI), yaitu kargo berupa kiriman

binatang hidup seperti anak ayam, kuda, anjing, burung dan lain-lain.

SA
5) Heavy cargo (HEA) yaitu kargo yang berat per kilonya melebihi

I
150kg seperti mesin, besi baja dan lain-lain.

T krim.
R
6) Frozen cargo (FRC) yaitu berupa benda yang dibekukan seperti es

7) Human Remains (HUM) adalah pengangkutan jenazah manusia

I TL melalui udara, baik dalam bentuk jenazah utuh (jasad), sudah

dikremasi / abu, dibalsem, atau tidak dibalsem. Jenazah manusia,

kecuali yang sudah dikremasi, harus dimasukkan ke dalam peti mati

yang steril dan kedap suara / rapat yang dilapisi dengan seng /

alumunium oil. Peti harus kuat yang dapat melindungi isi dari

kerusakan atau benturan dan harus dikemas dengan di bungkus kanvas

atau kain terpal sehingga secara alami dapat menutupi isinya secara

tidak nyata.
32

8) Vulnerable (VUN) adalah jenis kargo biasa yang diperlakukan seperti

VAL.

9) Diplomatic Pouch (DIP) adalah barang-barang kiriman diplomatik.

3. Persyaratan Umum Penerimaan Kargo

Menurut Wynd Rizaldy dan Muhammad Rifni (2013:21), persyaratan

umum penerimaan kargo, yaitu :

T I
a. Dalam melakukan pengangkutan barang kiriman, tunduk pada peraturan

penerbangan dan juga harus menyediakan peralatan dan daya angkut yang

K
memadai dengan melakukan persiapan-persiapan sebagai berikut :

1) Barang kiriman tersebut tidak dilarang oleh hukum atau peraturan

SA
negara yang dilalui dari, ke atau hanya dilewati.

I
2) Barang kiriman tersebut ada dalam pengemasan yang baik dan layak

T R
diangkut via udara.

3) Barang kiriman tersebut dilengkapi oleh dokumen penerbangan yang

disyaratkan.

I TL 4) Barang kiriman tersebut tidak mengganggu atau membahayakan

pesawat atau penumpang.

b. Airlines berhak untuk menolak barang kiriman tanpa memikul tanggung

jawab yang ditimbulkan bila keadaan menghendaki demikian.

c. Airlines dapat menolak barang kiriman yang memiliki nilai barang yang

melebihi jumlah yang telah ditentukan oleh peraturan maskapai

penerbangan.
33

d. Airlines berhak untuk memeriksa kemasan dan isi semua kiriman dan

menyelidiki kebenaran dan keabsahan informasi atau dokumen yang

diajukan berkenaan dengan pengiriman tersebut.

4. Pemberian Label

Menurut Wynd Rizaldy dan Muhammad Rifni (2013:27) kargo sticker

harus benar-benar kelihatan secara menyeluruh, dan label-label lama atau

T I
tanda yang tertera dikemasan tersebut haruslah dihilangkan. Label / kargo

sticker yang digunakan untuk menandai kemasan harus selalu baru dan utuh.

K
Pengisian kargo sticker sebagai berikut :

a. Nomor SMU atau AWB. Di kolom ini harus ditulis nomor AWB / SMU

SA
barang yang dikirim secara lengkap dan jelas.

I
b. Bandara asal (origin). Dalam kolom ini harus diisi three letter alpha

T R
codes (kode tiga huruf) bandara asal, misalnya : CGK, AUH, SIN, JOG.

c. Bandara tujuan (destination). Dalam kolom ini juga ditulis secara jelas

dengan three letter alpha codes bandara tujuan tanpa mengulangi three

I TL letter alpha codes bandara asal.

d. Jumlah kiriman (total number of pieces). Dalam kolom ini harus

dituliskan jumlah barang kiriman baik dalam angka maupun dalam huruf,

misalnya : 10 (sepuluh).

e. Berat kiriman (total weight) dalam kg. Dalam kolom ini berat actual

barang kiriman secara total harus diisi secara jelas (tanpa tergantung pada

fakta bahwa berat yang ditagih pada besarnya volume mungkin berbeda)

misalnya total berat kiriman : 10 kilogram.


34

f. Stiker-stiker standar IATA. Untuk menandai barang kiriman seperti

barang mudah rusak (perishable), hewan hidup (live animals), barang

mudah pecah (fragiles), barang berbahaya (dangerous goods), haruslah

ditempel atau disertakan pada barang kiriman yang berisi kategori barang

tersebut.

g. Bandara transit (transfer points). Dalam kolom ini harus ditulis secara

T I
jelas dalam three letter alpha codes jika ada bandara untuk transit.

5. Pihak Utama yang Terkait Pengiriman Kargo

K
Menurut Suharto Abdul Majid dan Eko Probo D. Warpani (2014:95),

tiga pihak utama yang terkait dengan pengiriman kargo, yaitu :

SA
a. Pihak pengirim (shipper) dan atau penerima (consignee)

I
Shipper bisa berupa perorangan, badan usaha, dilakukan secara

T R
langsung tanpa perantara, atau melalui jasa ekspedisi pengiriman barang

yang dikenal dengan istilah freight forwarder atau ekspedisi muatan kapal

laut atau ekspedisi muatan pesawat udara.

I TL b. Pihak pengangkut (carrier)

Carrier bisa berupa cargo sales airline, cargo sales agent, airline /

air charter yang juga berfungsi sebagai pengangkut kargo. Pesawat yang

dipakai khusus untuk mengangkut kargo saja disebut cargo aircraft atau

freighter, sedangkan pesawat yang bisa digunakan untuk mengangkut

kargo dan mengangkut penumpang dikenal dengan istilah combine

aircraft.
35

c. Pihak ground handling dan atau warehouse operator

Fokus utama pembahasan tentu pada aspek sebagai pihak yang

bekerja sama dengan perusahaan penerbangan (carrier) dan pihak yang

bekerja atas pesanan dari para agen kargo / pengiriman barang.

L. Operasionalisasi Variabel

Untuk memperjelas operasional variabel yang dibentuk, dapat dilihat dari

variabel yaitu :

T I
operasionalisasi variabel. Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengambil 2

K
1. Penanganan dokumen sebagai variabel independen (variabel X)

2. Ketepatan waktu sebagai variabel dependen (variabel Y)

SA
Berikut adalah tabel operasionalisasi variabel :

I
T R
I T L
36

Tabel II.1
Tabel Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Pernyataan

Ketepatan 1. Ketepatan a. Ketepatan jadwal pengiriman dari waktu tiba

Waktu Rencana Kerja b. Memiliki data dari alamat customer sesuai dengan

Penanganan dengan Hasil dokumen

Dokumen Kerja c. Tidak pernah terjadi keterlambatan dalam pengiriman

Ekspor (X)

2. Ketepatan

T I
barang

a. Memiliki kelengkapan dokumen ekspor

K
Waktu dalam b. Penulisan nama jelas dan lengkap

A
Menyelesaikan c. Jumlah barang yang ada sesuai dengan packing list

S
Tugas

3. Penataan

R
Rencana Kerja
I a. Waktu pengiriman sesuai dengan rencana kerja

b. Pembagian tugas dilakukan sesuai dengan divisi

L T masing-masing

c. Tersedianya fasilitas yang memadai untuk pengiriman

T
barang

I Sumber : diolah penulis


d. Kerjasama yang baik antar petugas operasional
37

Variabel Indikator Pernyataan

Kinerja a. Kehandalan 1. Ketepatan waktu dalam penanganan dokumen

Pengiriman (Reability) ekspor

Barang (Y) 2. Memiliki pengetahuan yang baik dalam

menangani dokumen ekspor

3. Terampil dalam menangani dokumen ekspor

T I
4. Mampu menyelesaikan permasalahan dengan

baik

K
b. Daya Tanggap 1. Mengecek kelengkapan dokumen ekspor sebelum

A
(Responsiveness) di kirim

S
2. Mampu melakukan perbaikan atau koreksi

c. Empati

R I apabila terjadi kesalahan

1. Melakukan komunikasi yang efektif dengan

L T (Emphaty) pelanggan

2. Melakukan koordinasi dengan unit kerja lain

T
d. Produk-produk 1. Tersedianya komputer untuk menunjang

I Fisik (Tangible)

Sumber : diolah penulis


penanganan dokumen ekspor

2. Tersedianya fasilitas gudang yang memadai


BAB III

GAMBARAN UMUM P.T. UNEX INTI INDONESIA

A. Sejarah Singkat P.T. Unex Inti Indonesia

P.T. Unex Inti Indonesia adalah salah satu perusahaan yang menangani

ground handling di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta. Mulai dari

T I
terminal 3 area kargo, P.T. Unex Inti Indonesia didirikan pada September 2003,

memiliki pengalaman dalam menangani beberapa maskapai penerbangan

K
domestik dan internasional, memiliki pergudangan kargo udara dan fasilitas

yang mencukupi untuk klien maskapai. Pelayanan terbaik diberikan sepenuhnya

SA
untuk klien dengan mematuhi standar keselamatan dan keamanan yang tinggi.

I
Pada tahun 2007, P.T, Unex Inti Indonesia meunjukkan kemampuan dalam

T R
melayani penumpang dan ramp handling untuk beberapa maskapai penerbangan.

Konsistensi dan kinerja layanan selalu diukur dengan standar yang tinggi dan

berkualitas. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan adalah

I T Lperhatian utama dari bisnis P.T. Unex Inti Indonesia.

Visi : Untuk menjadi perusahaan kelas dunia, perusahaan penuh ground handling

di Indonesia.

Misi : Pelayanan terpercaya, aman dan pelayanan penuh kargo ground handling

yang efisien untuk maskapai domestik dan internasional di Indonesia.

Keselamatan – Keamanan – Kecepatan – Akurasi adalah prioritas utama

kami.

38
39

B. Organisasi dan Manajemen P.T. Unex Inti Indonesia

1. Organisasi

Agar suatu organisasi berjalan dengan baik, maka diperlukan adanya

suatu pola yang menggambarkan tentang pembagian tugas dan tanggung

jawab dari aktivitasnya. Pola yang dimaksud adalah struktur organisasi, yaitu

suatu pola yang menggambarkan tugas dan tanggung jawab dari karyawan

T I
perusahaan guna mengetahui hak dan kewajiban selama menjalankan

aktivitas di lingkungan kerja, berikut ini adalah struktur organisasi yang

K
terdapat di P.T. Unex Inti Indonesia.

I SA
T R
I T L
40

T I
A K
R I S
L T
I T
41

Gambar III.2
Struktur Organisasi Gudang Ekspor P.T. Unex Inti Indonesia

Operational Director

General Manager
Operational

I
ADM &
Warehouse Manager
OPS Support

KT
Head of
Warehouse

A
Export

R I S Supervisor
Export Admin

T
Opr Forklift

L
Acceptance Manifest ULD DS Airasia DS Etihad

I T Porter

Sumber : P.T. Unex Inti Indonesia

2. Manajemen

Manajemen yang diterapkan di PT Unex Inti Indonesia di dukung dengan

staff yang berpengalaman serta proaktif. Penempatan karyawan yang sesuai

dengan bidangnya membuat kelancaran kinerja perusahaan. Hubungan yang


42

terjadi antara atasan dan bawahan diciptakan untuk mempermudah

komunikasi bagi perusahaan guna mendapatkan informasi yang akurat.

a. Head of Warehouse Export

1) Tugas utama :

a) Menyiapkan SDM jika ada penambahan Airlines baru.

b) Menjaga hubungan dengan staff Airlines atau pengguna jasa di

T I
lingkungan gudang Export.

c) Membuat laporan akhir bulan yang dibutuhkan terkait akan

K
tonase.

d) Melakukan pengecheckan equipment, staff on duty, area gudang

dan cargo.

2) Tugas tambahan :

I SA
T dan kargo.
R
a) Mengikuti rapat diluar instansi-instansi terkait dengan warehouse

b) Membuat surat permintaan terkait kebutuhan gudang.

I TL 3) Wewenang :

a) Bertanggung jawab dan mengawasi serta mengontrol jalannya

opersional gudang export.

b) Memberikan pengarahan dan instruksi kepada staff on duty.

b. Acceptance Operational Export

1) Tugas utama :

a) Menerima cargo beserta dokumen yang dibutuhkan.

b) Melaksanakan penimbangan dan volume kargo.


43

c) Menginput data dan membuat bukti timbang barang (BTB).

d) Menerima dan memeriksa kelengkapan document kargo.

1) Tugas tambahan :

a) Melakukan koordinasi dengan GSA.

b) Mentransfer foto kargo.

c. Admin

1) Tugas utama :

T I
a) Membuat laporan bulanan tonase export.

K
b) Menyusun laporan harian export.

c) Mengambil ATK mingguan.

2) Tugas tambahan :

I SA
a) Membuat internal memo.

Td. Kasir

1) Tugas utama :
R
b) Menyiapkan file untuk bulan berikutnya.

I TL a) Menerima transaksi pembayaran sewa gudang.

b) Follow up deposit (jika deposit sudah tidak cukup).

2) Tugas tambahan :

a) Laporan kargo tambah hari.

b) Rekap barcode, FHL, AWB netral, wrapping roll, lakban.

c) Laporan bulanan semua transaksi sewa gudang.


44

e. Checker

1) Tugas utama :

a) Build up sesuai dengan booking flight dan load plan.

b) Membuat manifest sesuai dengan hasil build up.

2) Tugas tambahan :

a) Mengirim FWB dan FHL untuk tujuan DMK.

f. Forklift Operator

T I
b) Flight close untuk system AACS dan UNISYS.

K
1) Tugas utama :

a) Mengangkat barang dari kade ke timbangan.

SA
b) Mengangkat barang untuk build up.

2) Tugas tambahan :

I
T R
a) Menjaga kebersihan forklift.

b) Flight close untuk system AACS dan UNISYS.

C. Fasilitas P.T. Unex Inti Indonesia

I T L1. Keamanan

P.T. Unex Inti Indonesia menggunakan sistem keamanan teknologi yang

tinggi dan peralatan di UNEX memberikan asuransi untuk kargo yang akan

ditangani dengan aman dan selamat.

Keamanan profesional yang menambah nilai bagi organisasi dengan

menyediakan layanan keamanan kualitas tertinggi mendukung semua

keamanan klien. Program pelatihan termasuk instruksi khusus untuk

lingkungan berteknologi tinggi / telekomunikasi, dan dilengkapi dengan


45

pelatihan khusus untuk sepenuhnya membiasakan petugas keamanan dengan

semua kebijakan dan prosedur. Selain itu, P.T. Unex Inti Indonesia

mengembangkan program kesadaran tertentu, seperti indentitas.

Sistem racking di custom sepenuhnya terikat dengan kedua sistem, sistem

keamanan komputer dan sistem keamanan oleh manusia memberikan

pelayanan perlindungan yang maksimal. Di dalam gedung terminal tedapat

T I
lebih dari 56 CCTV dan security access control system untuk keselamatan

keamanan dari isi kargo dan tempat penyimpanan.

K
2. Fasilitas Terintegrasi

Pelayanan P.T. Unex Inti Indonesia berlokasi di area kargo Bandara

SA
Iternasional Soekarno Hatta, berpusat di tengah-tengah fasilitas ground

I
handling dan pergudangan kargo udara. Artinya, P.T. Unex Inti Indonesia

T R
dapat melayani semua pengguna Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Dengan semua fasilitas yang terintegrasi oleh sistem otomatis yang baik,

kami menawarkan rangkaian waktu pelayanan yang efisien untuk

I TL meningkatkan kecepatan proses bisnis pelanggan.

P.T. Unex Inti Indonesia mempunyai 5 gudang dengan total luas 7000m2,

dengan rencana memperluas bangunan baru, memberikan total luas hingga

10000m2. Gudang ini dilengkapi dengan ruang yang dirancang untuk

berbagai tujuan.

Hardware dan infrastruktur P.T. Unex Inti Indonesia memungkinkan

untuk menangani setiap kebutuhan kargo pelanggan – dari ground support

equipment seperti baggage tractors, main deck loaders, aircraft towing


46

tractor, dollies, GPU, mobil AC ke gudang peralatan seperti forklifts, digital

weighing scale, cool room and cold storage, electrical forklift baggage cart.

Fasilitas P.T. Unex Inti Indonesia mencakup cold room serta general

warehouse. Pelayanan fasilitas yang menjamin keamanan kargo pelanggan

dari pesawat ke penerima barang (consignee).

3. Otomatisasi Tinggi

T I
Sistem mekanisme P.T. Unex Inti Indonesia yang tinggi dan teknologi

handling memungkinkan untuk memproses segala aktifitas dengan kecepatan

K
yang belum pernah terjadi sebelumnya, transparan dan handal.

P.T. Unex Inti Indonesia telah berinvestasi dalam teknologi ground

SA
equipment dan otomotif yang dipilih untuk ramah lingkungan. Dengan

I
ground equipment modern pusat pemeliharaan dan teknisi tim yang sangat

T R
terampil, Unex berkomitmen untuk standar yang tinggi dan kualitas layanan

yang memberikan kepercayaan pelanggan dalam layanan yang diberikan.

Unex menawarkan pelanggan yang modern, luas dan pilihan pelayanan

I TL keamanan gudang di pusat untuk memenuhi kebutuhan unik pelanggan. Unex

bersemangat tentang keunggulan dalam keamanan dan layanan pelanggan.

Sistem otomatis ULD Storage P.T. Unex merupakan salah satu perangkat

yang paling canggih dalam teknologi penanganan kargo, memungkinkan

untuk memproses kargo dengan kecepatan yang belum pernah dirasakan,

transparansi dan dapat dipercaya.


47

4. Efisiensi

Tempat kerja kargo P.T. Unex Inti Indonesia telah di rancang untuk

menangani semua operasional kargo, memastikan efisiensi yang maksimal

dalam menggunakan fasilitas. Karena P.T. Unex Inti Indonesia menempatkan

Keselamatan – Keamanan – Kecepatan – Akurasi sebagai prioritas utama

P.T. Unex. Itu sebabnya pelanggan bisa mendapatkan pelayanan terbaik

T I
dibandingkan agen ground handling yang lainnya

Build-up dan break-down kargo dirancang untuk menangani kargo baik

K
impor dan ekspor, memastikan efisiensi maksimum dalam penggunaan

fasilitas terminal.

SA
D. Pelayanan P.T. Unex Inti Indonesia

I
P.T. Unex Inti Indonesia memberikan pelayanan standar yang sempurna

T R
berfokus pada kualitas, keselamatan dan ketepatan waktu dari ground equipment

dan personal around parked aircraft airline dan berdekatan dengan kawasan

Ramp untuk penumpang dan pelanggan kargo. P.T. Unex Inti Indonesia

I T Lmemberikan pelayanan untuk pesawat kargo dengan integrasi tinggi sseperti

penanganan fisik kargo, memberikan efisiensi maksimal antara air-side

operations dan Operasi Terminal oleh Unit Pelayanan Ramp. Pelayanan P.T.

Unex Inti Indonesia meliputi :

 Loading dan unloading pesawat

 Tempat dan keamanan untuk memuat ke dalam pesawat

 Semua dokumentasi untuk pelayanan ramp handling.


48

1. Ground Handling. Pelayanan ground adalah Air Side (Ramp Handling) &

Passenger Side

a. Terminal Side (Pax b. Air Side (Ramp Handling)

Handling) - Loading / Unloading

- Check In Counter Bagasi

- Gate Service - Loading / Unloading

- Kedatangan

T I
2. Pergudangan Kargo (Cargo Warehousing)
Kargo

K
a. Internasional : Impor dan Ekspor

- Penerimaan kargo ekspor dan mail documents

I SA
- Kontrol fisik dan mempersiapkan kargo rkspor dan mail

- Memonitor kargo dan mail untuk loading yang baik ke pesawat

T R
- Transaksi khusus kargo ekspor

- Transfer kargo yang masuk untuk gudang impor dan surat yang

masuk ke Turkish Portal Services (PTT)

I TL - Deteksi gangguan pada kargo berharga dan mail jika ada dan

mengambil tindakan yang dibutuhkan

- Penyelesaian custom clearance pada kargo berharga dan

mempersiapkannya untuk pengiriman kepada penerima

- Pemberitahuan penerima

- Pelayanan mentransfer kargo


49

b. Domestik : Incoming dan Outgoing

P.T. Unex Inti Indonesia memberikan pelayanan kargo incoming dan

outgoing, gudang P.T. Unex Inti Indonesia lengkap dengan cold storage

depots, bagian keamanan untuk valuable cargo, bagian khusus pada

bahan terlarang (restricted substance) dan area proteksi untuk item hazard

dengan x-ray dan CCTV system, memproteksi kargo dengan cara aman

dan selamat.

T I
A K
R I S
L T
I T
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan menjabarkan mengenai hasil dari penelitian dengan

menggunakan alat analisis regresi linier sederhana untuk mengukur ketepatan waktu

penanganan dokumen ekspor dengan kinerja pengiriman barang pada P.T. Unex Inti

T I
Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Untuk mengetahui hasil dari

penelitian yang dilakukan, maka penulis menyebar 20 buah pernyataan kuesioner

K
pada 30 responden.

Berikut merupakan gambaran umum responden, dimana terdapat identitas

SA
berupa jenis kelamin, usia responden, dan pendidikan terakhir responden untuk

I
memenuhi keakuratan jawaban yang diharapkan.

1. Berdasarkan Jenis Kelamin

T R Tabel IV.1
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

L
Responden Jumlah Persentase
Pria 30 100%

T
Wanita - -
30 100%

I
Jumlah
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa keseluruhan jumlah

responden berjenis kelamin pria yaitu berjumlah sebanyak 30 orang dengan

persentase 100%, sehingga jumlah responden wanita tidak ada sama sekali.

50
51

2. Berdasarkan Usia

Tabel IV.2
Data Responden Berdasarkan Usia
Usia (tahun) Jumlah Persentase
20-30 13 43,33%
31-40 14 46,67%
41-50 2 6,67%
>50 1 3,33%
Jumlah 30 100%
Sumer : Jawaban responden (diolah penulis)

T I
Berdasarkan data yang terdapat pada tabel, bahwa sebagian besar responden

berusia 31-40 tahun sebanyak 14 orang atau sebesar 46,67%, serta dengan

K
responden terendah berusia >50 tahun hanya 1 orang atau sebesar 3,33%.

A
3. Berdasarkan Pendidikan Terakhir

S
Tabel IV.3

I
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah Presentase

R
< SMA 24 80%
D3 4 13,33%

T
S1 2 6,67%
Jumlah 30 100%
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

I T L Berdasarkan data yang terdapat pada tabel diatas, bahwa mayoritas

pendidikan terakhir responden adalah < SMA berjumlah 24 orang atau sebesar

80%, serta dengan responden terendah adalah S1 berjumlah 2 orang atau 6,67%.

Dalam setiap pengiriman barang ekspor terlebih dahulu melakukan

penanganan dokumen yang diperlukan dalam pengiriman. Di dalam pelaksanaan

penanganan dokumen, terkadang masih belum mencapai hasil yang maksimal.

Masih terjadi kesalahan dalam melakukan pengiriman. Untuk mengetahui proses

penanganan dokumen ekspor pada P.T. Unex Inti Indonesia, maka penulis

menyajikan bagan proses penanganan dokumen sebagai berikut :


52

Gambar IV.1
Proses Penanganan Dokumen Ekspor
dilihat dari Standard Operational Procedure (SOP)
P.T. Unex Inti Indonesia

START

1 Persiapan

Menerima Cargo / SLI

I
2 & CSC Xray dari RA

NO
Special Cargo?

KT Yes
Mengisi
Checklist

A
Kesesuaian antara

S
fisik dan checklist

I
3

T R
OK?

Yes

L
Check Berat
4 dan Dimensi

I T 6
5 Issued BTB

Check MAWB

Check sewa gudang & custom


7
clearance (Internasional)
8

OK? Storage END

Sumber : P.T. Unex Inti Indonesia, 2014


53

Keterangan :

1. Persiapan termasuk dalam kegiatan briefing-debriefing, yaitu laporan

peralihan kerja (Shift over), membuat aktivitas kerja prioritas, memeriksa

keadaan gudang, peralatan cargo, mempersiapkan form diperlukan dan semua

informasi mengenai pengiriman, serta memastikan setiap petugas operasional

menggunakan PPE (Personal Protective Equipment).

T I
2. Menerima cargo dari RA / shipper, dan melakukan pengecekan fisik maupun

dokumen untuk memenuhi persyaratan Ready for Carriage, seperti dalam

K
IATA TACT Rules 2.3.2.

3. Memeriksa form Pemberitahuan Tentang Isi / Shipper’s Letter of Instruction

SA
yang telah diisi oleh shipper (See. TACT Rule 2.2.1).

I
4. Kemudian pengecekan pada berat dan dimensi yang dilakukan oleh petugas

T R
acceptance mengikuti aturan TACT Rule 3.9.4.

5. Lalu petugas acceptance menerbitkan Bukti Timbang Barang (Weight Slip).

6. Mengecek Master AWB (MAWB) jika ada transshipment atau perpindahan

I TL kargo dari pesawat pertama ke pesawat ke dua untuk melanjutkan perjalanan

menuju tujuan pengiriman.

7. Mengecek custom clearance, dilakukan oleh shipper / freight forwarder ke

petugas kepabeanan, serta mengecek harga sewa gudang yang dikenakan

kepada fisik kargo yang akan dikirim oleh shipper / freight forwarder.

Setelah semua dokumen serta custom clearance dan sewa gudang sudah

sesuai, maka kargo yang akan siap dikirim dapat dimasukkan ke dalam storage.
54

A. Analisis Ketepatan Waktu Penanganan Dokumen Ekspor pada P.T. Unex

Inti Indonesia

1. Instrumen Penelitian Kuesioner

Berikut indikator dan pernyataan tentang ketepatan waktu penanganan

dokumen ekspor menggunakan pengumpulan data melalui kuesioner :

Tabel IV.4
Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel X
Variabel
Ketepatan
Waktu
Penanganan
Indikator
4. Ketepatan

T
Rencana Kerja
dengan Hasil I waktu tiba
Pernyataan
d. Ketepatan jadwal pengiriman dari

e. Memiliki data dari alamat customer

K
Dokumen Kerja sesuai dengan dokumen
Ekspor (X) f. Tidak pernah terjadi keterlambatan

A
dalam pengiriman barang
5. Ketepatan d. Memiliki kelengkapan dokumen

S
Waktu dalam ekspor

I
Menyelesaikan e. Penulisan nama jelas dan lengkap
Tugas f. Jumlah barang yang ada sesuai dengan
packing list

T R
6. Penataan
Rencana Kerja
e. Waktu pengiriman sesuai dengan
rencana kerja
f. Pembagian tugas dilakukan sesuai
dengan divisi masing-masing

L
g. Tersedianya fasilitas yang memadai
untuk pengiriman barang

T
h. Kerjasama yang baik antar petugas
operasional

I Sumber : Diolah oleh penulis

2. Analisis Ketepatan Waktu Penanganan Dokumen (Variabel X)

a. Analisis Indikator Ketepatan Rencana Kerja dengan Hasil Kerja

Tabel IV.5
Ketepatan Jadwal Pengiriman dari Waktu Tiba
Respon SS S R-R TS STS Total
Responden 9 19 2 - - 30
Persentase (%) 30% 63,33% 6,67% - - 100%
Bobot 45 76 6 - - 127
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)
55

Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan setuju

sebanyak 19 orang atau 63,33%, dan yang terendah responden menjawab

ragu-ragu sebanyak 2 orang atau 6,67%. Dengan ini responden setuju

ketepatan pengiriman barang mempengaruhi ketepatan jadwal barang tiba

di gudang.

Tabel IV.6
Memiliki Data dan Alamat Customer Sesuai dengan Dokumen
Respon
Responden
Persentase (%)
Bobot
SS
9
30%
45

T I S
18
60%
72
R-R
2
TS
1
6,67% 3,33%
6 2
STS
-
-
-
Total
30
100%
125

K
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

A
Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan setuju

S
sebanyak 18 orang atau 60%, yang terendah responden menjawab ragu-

R I
ragu sebanyak 2 orang atau 6,67% dan tidak setuju sebanyak 1 orang atau

3,33%. Dengan ini responden setuju untuk ketepatan waktu penanganan

L Tdokumen harus memiliki data dan alamat yang sesuai.

Tabel IV.7
Tidak Pernah Terjadi Keterlambatan dalam Pengiriman Barang

T
Respon SS S R-R TS STS Total

I
Responden 7 18 5 - - 30
Persentase (%) 23,33% 60% 16,67% - - 100%
Bobot 35 72 15 - - 122
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan setuju

sebanyak 18 orang atau 60%, dan yang terendah responden menjawab

ragu-ragu sebanyak 5 orang atau 16,67%. Dengan ini responden setuju

dengan tidak pernah terjadi keterlambatan dalam pengiriman barang.


56

a. Analisis Indikator Ketepatan Waktu dalam Menyelesaikan Tugas

Tabel IV.8
Memiliki Kelengkapan Dokumen Ekspor
Respon SS S R-R TS STS Total
Responden 9 20 1 - - 30
Persentase (%) 30% 66,67% 3,33% - - 100%
Bobot 45 80 3 - - 128
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan setuju

T I
sebanyak 20 orang atau 66,67%, dan yang terendah responden menjawab

ragu-ragu sebanyak 1 orang atau 3,33%. Dengan ini responden

K
menyatakan setuju bahwa memiliki kelengkapan dokumen ekspor

A
mempengaruhi ketepatan waktu penanganan dokumen.

S
Tabel IV.9

I
Penulisan Nama Jelas dan Lengkap
Respon SS S R-R TS STS Total

R
Responden 10 20 - - - 30
Persentase (%) 33,33% 66,67% - - - 100%

T
Bobot 50 80 - - - 130
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

L
Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan setuju

T
sebanyak 20 orang atau 66,67%, dan yang terendah responden menjawab

I sangat setuju sebanyak 10 orang atau 33,33%. Dengan ini untuk mencapai

ketepatan waktu penanganan dokumen harus terdapat penulisan nama

yang jelas dan lengkap.

Tabel IV.10
Jumlah Barang yang Ada Sesuai dengan Packing List
Respon SS S R-R TS STS Total
Responden 11 16 3 - - 30
Persentase (%) 36,67% 53,33% 10% - - 100%
Bobot 55 64 9 - - 128
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)
57

Dari tabel diatas, sebagian besar respnden menyatakan setuju

sebanyak 16 orang atau 53,33%, dan yang terendah responden menjawab

ragu-ragu sebanyak 3 orang atau 10%. Dengan ini responden setuju untuk

mencapai ketepatan waktu, jumlah barang yang ada harus sesuai dengan

packing list.

b. Analisis Indikator Penataan Rencana Kerja

Respon
Responden
SS
9 I
Tabel IV.11
Waktu Pengiriman Sesuai dengan Rencana Kerja

T S
19
R-R
2
TS
-
STS
-
Total
30

K
Persentase (%) 30% 63,33% 6,67% - - 100%
Bobot 45 76 6 - - 127

A
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

S
Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan setuju

R I
sebanyak 19 orang atau 63,33%, dan yang terendah responden menjawab

ragu-ragu sebanyak 2 orang atau 6,67%. Dengan ini responden setuju

L T bahwa waktu pengiriman sesuai dengan rencana kerja yang sudah

ditetapkan.

T
Tabel IV.12

I
Pembagian Tugas Dilakukan Sesuai dengan Divisi Masing-masing
Respon SS S R-R TS STS Total
Responden 8 19 3 - - 30
Persentase (%) 26,67% 63,33% 10% - - 100%
Bobot 40 76 9 - - 125
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan setuju

sebanyak 19 orang atau 63,33%, dan yang terendah responden menjawab

ragu-ragu sebanyak 3 orang atau 10%. Dengan ini responden setuju

bahwa pembagian tugas dilakukan sesuai dengan divisi masing-masing.


58

Tabel IV.13
Tesedianya Fasilitas yang Memadai untuk Pengiriman Barang
Respon SS S R-R TS STS Total
Responden 10 17 2 1 - 30
Persentase (%) 33,33% 56,67% 6,67% 3,33% - 100%
Bobot 50 68 6 2 - 126
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan setuju

sebanyak 17 orang atau 56,67%, yang terendah responden menjawab

T I
ragu-ragu sebanyak 2 orang atau 6,67% dan tidak setuju sebanyak 1 orang

atau 3,33%. Dengan ini responden setuju tersedianya fasilitas memadai

K
untuk pengiriman barang agar tepat waktu.

A
Tabel IV.14
Kerjasama yang Baik antar Petugas Operasional

S
Respon SS S R-R TS STS Total

I
Responden 13 14 2 1 - 30
Persentase (%) 43,33% 46,67% 6,67% 3,33% - 100%

R
Bobot 65 56 6 2 - 129
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

L T Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan setuju

sebanyak 14 orang atau 46,67%, yang terendah responden menjawab

T
ragu-ragu sebanyak 2 orang atau 6,67% dan tidak setuju sebanyak 1 orang

I atau 3,33%. Dengan ini responden setuju bahwa kerjasama yang baik

antar petugas operasional dapat menyelesaikan dengan tepat waktu dalam

penanganan dokumen ekspor.


59

Tabel IV.15
Rekapitulasi Jumlah Responden Mengenai
Variabel Ketepatan Waktu Penanganan Dokumen Ekspor (X)
Pertanyaan X
Nomor Jumlah
SS S R-R TS STS
1 9 19 2 - - 30
2 9 18 2 1 - 30
3 7 18 5 - - 30
4 9 20 1 - - 30
5 10 20 - - - 30
6 11 16 3 - - 30

I
7 9 19 2 - - 30
8 8 19 3 - - 30

T
9 10 17 2 1 - 30
10 13 14 2 1 - 30
Total 95 180 22 3 - 300
Persentase 31,67%

K
60% 7,33%
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

A Tabel IV.16
1% - 100%

S
Rekapitulasi Pembobotan Skor Responden Mengenai

I
Variabel Ketepatan Waktu Penanganan Dokumen (X)
Pertanyaan X
Nomor Jumlah

R
SB B CB TB STB
1 45 76 6 - - 127

T
2 45 72 6 2 - 125
3 35 72 15 - - 122
4 45 80 3 - - 128

I T L 5
6
7
8
9
10
Total
50
55
45
40
50
65
475
80
64
76
76
68
56
720
0
9
6
9
6
6
66
-
-
-
-
2
2
6
-
-
-
-
-
-
-
130
128
127
125
126
129
1267
Persentase 37,49% 56,83% 5,21% 0,47% - 100%
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

B. Analisis Kinerja Pengiriman Barang pada P.T. Unex Inti Indonesia

a. Instrumen Penelitian Kuesioner

Berikut indikator dan pernyataan tentang kinerja pengiriman barang

menggunakan pengumpulan data melalui kuesioner :


60

Tabel IV.17
Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel Y
Variabel Indikator Pernyataan
Kinerja e. Kehandalan 5. Ketepatan waktu dalam penanganan
Pengiriman dokumen ekspor
Barang (Y) 6. Memiliki pengetahuan yang baik dalam
menangani dokumen ekspor
7. Terampil dalam menangani dokumen
ekspor
8. Mampu menyelesaikan permasalahan
dengan baik

I
f. Daya 3. Mengecek kelengkapan dokumen
Tanggap ekspor sebelum di kirim

T
4. Mampu melakukan perbaikan atau
koreksi apabila terjadi kesalahan
g. Empati 5. Melakukan komunikasi yang efektif

h. Produk-

A K dengan pelanggan
6. Melakukan koordinasi dengan unit
kerja lain
3. Tersedianya komputer untuk
produk

R I
Fisik

S
Sumber : Diolah oleh penulis
menunjang penanganan dokumen
ekspor
4. Tersedianya fasilitas gudang yang
memadai

L Tb. Analisis Ketepatan Waktu Penanganan Dokumen (Variabel Y)

a. Analisis Indikator Kehandalanan

T
Tabel IV.18

I
Ketepatan Waktu dalam Penanganan Dokumen Ekspor
Respon SB B CB TB STB Total
Responden 9 18 3 - - 30
Persentase (%) 30% 60% 10% - - 100%
Bobot 45 72 9 - - 126
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Dari tabel di atas, sebagian besar responden menyatakan baik

sebanyak 18 orang atau 60%, dan yang terendah rsponden menjawab

cukup baik sebanyak 3 orang atau 10%. Dengan ini responden


61

menyatakan bahwa ketepatan waktu dalam penanganan dokumen

ditangani dengan baik.

Tabel IV.19
Memiliki Pengetahuan yang Baik dalam Menangani Dokumen
Ekspor
Respon SB B CB TB STB Total
Responden 12 15 3 - - 30
Persentase (%) 40% 50% 10% - - 100%
Bobot 60 60 9 - - 129
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

T I
Dari tabel diatas, sebagian besar respoden menyatakan baik sebanyak

15 orang atau 50%, dan yang terendah responden menjawab cukup baik

A K
sebanyak 3 orang atau 10%. Dengan ini responden menyatakan seluruh

petugas memiliki pengetahuan yang baik dalam menangani dokumen.

Respon
Responden

R I
SB
8 S Tabel IV.20
Terampil dalam Menangani Dokumen Ekspor
B
18
CB
3
TB
1
STB
-
Total
30

T
Persentase (%) 26,67% 60% 10% 3,33% - 100%
Bobot 40 72 9 2 - 123
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

I TL Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan baik

sebanyak 18 orang atau 60%, yang terendah responden menjawab cukup

baik sebanyak 3 orang atau 10% dan tidak baik sebanyak 1 orang arau

3,33%. Dengan ini responden menyatakan seluruh petugas terampil dalam

menangani dokumen ekspor.

Tabel IV.21
Mampu Menyelesaikan Permasalahan dengan Baik
Respon SB B CB TB STB Total
Responden 11 15 3 1 - 30
Persentase (%) 36,67% 50% 10% 3,33% - 100%
Bobot 55 60 9 2 - 126
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)
62

Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan baik

sebanyak 15 orang atau 50%, yang terendah responden menjawab cukup

baik sebanyak 3 orang atau 10% dan tidak baik sebanyak 1 orang atau

3,33%. Dengan ini responden menyatakan seluruh petugas mampu

menyelesaikan permasalahan dengan baik.

b. Analisis Indikator Daya Tanggap

Respon
Responden
SB
7 ITabel IV.22
Mengecek Kelengkapan Dokumen Ekspor Sebelum di Kirim

T B
15
CB
8
TB
-
STB
-
Total
30

K
Persentase (%) 23,33% 50% 26,67% - - 100%
Bobot 35 60 24 - - 119

A
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

S
Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan baik

R I
sebanyak 15 orang atau 50%, dan yang terendah responden menjawab

sangat baik sebanyak 7 orang atau 23,33%. Dengan ini responden

L T menyatakan seluruh petugas mengecek dokumen ekspor sebelum di kirim

dengan baik.

T
Tabel IV.23

I
Mampu Melakukan Perbaikan atau Koreksi Apabila Terjadi
Kesalahan
Respon SB B CB TB STB Total
Responden 7 12 9 2 - 30
Persentase (%) 23,33% 40% 30% 6,67% - 100%
Bobot 35 48 27 4 - 114
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan baik

sebanyak 12 orang atau 40%, dan yang terendah responden menjawab

tidak baik sebanyak 3 orang atau 6,67%. Dengan ini responden


63

menyatakan seluruh petugas mampu melakukan perbaikan atau koreksi

apabila terjadi kesalahan dengan baik.

c. Analisis Indikator Empati

Tabel IV.24
Melakukan Komunikasi yang Efektif dengan Pelanggan
Respon SB B CB TB STB Total
Responden 4 18 8 - - 30
Persentase (%) 13,33% 60% 26,67% - - 100%
Bobot 20 72 24 - - 116

T I
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan baik

K
sebanyak 18 orang atau 60%, dan yang terendah responden menjawab

A
cukup baik sebanyak 8 orang atau 26,67%. Degan ini responden

S
menyatakan seluruh petugas melakukan komunikasi yang efektif dengan

pelanggan.

R I Tabel IV.25

T
Melakukan Koordinasi dengan Unit Kerja Lain
Respon SB B CB TB STB Total
Responden 7 14 9 - - 30

L
Persentase (%) 23,33% 46,67% 30% - - 100%
Bobot 35 56 27 - - 118

T
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

I Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan baik

sebanyak 14 orang atau 46,67%, dan yang terendah responden menjawab

sangat baik sebanyak 7 orang atau 23,33%. Dengan ini responden

menyatakan seluruh petugas melakukan koordinasi dengan unit kerja lain

dengan baik.
64

d. Analisis Indikator Produk-produk Fisik

Tabel IV.26
Tersedianya Komputer untuk Menunjang Penanganan Dokumen
Ekspor
Respon SB B CB TB STB Total
Responden 12 9 9 - - 30
Persentase (%) 40% 30% 30% - - 100%
Bobot 60 36 27 - - 123
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan sangat baik

T I
sebanyak 12 orang atau 40%, dan yang jumlah seimbang adalah baik dan

cukup baik sebanyak 9 orang atau 30%. Dengan ini responden

A K
menyatakan dalam penanganan dokumen ditunjang oleh komputer

sehingga berjalan dengan lancar.

Respon
I
SB S Tabel IV.27
Tersedianya Fasilitas Penanganan Dokumen Ekspor Lainnya

R B
Memadai
CB TB STB Total

T
Responden 7 15 8 - - 30
Persentase (%) 23,33% 50% 26,67% - - 100%
Bobot 35 60 24 - 119

L
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

T
Dari tabel diatas, sebagian besar responden menyatakan baik

I sebanyak 15 orang atau 50%, dan yang terendah responden menjawab

sangat baik sebanyak 7 orang atau 23,33%. Dengan ini responden

menyatakan dalam penanganan dokumen ditunjang oleh fasilitas

penanganan dokumen ekspor lainnya memadai.


65

Tabel IV.28
Rekapitilasi Jumlah Responden
Mengenai Variabel Kinerja Pengiriman Barang (Y)
Pertanyaan Y
Nomor Jumlah
SB B CB TB STB
1 9 18 3 - - 30
2 12 15 3 - - 30
3 8 18 3 1 - 30
4 11 15 3 1 - 30
5 7 15 8 - - 30
6 7 12 9 2 - 30

I
7 4 18 8 - - 30
8 7 14 9 - - 30

T
9 12 9 9 - - 30
10 7 15 8 - - 30
Total 84 149 63 4 - 300
Persentase 28%

K
49,67% 21%
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

A Tabel IV.29
1,33% - 100%

S
Reakpitulasi Pembobotan Skor Responden

I
Mengenai Variabel Kinerja Pengiriman Barang (Y)
Pertanyaan Y
Nomor Jumlah

R
SB B CB TB STB
1 45 72 9 - - 126

T
2 60 60 9 - - 129
3 40 72 9 2 - 123
4 55 60 9 2 - 126

I T L 5
6
7
8
9
10
Total
35
35
20
35
60
35
420
60
48
72
56
36
60
596
24
27
24
27
27
24
189
-
4
-
-
-
-
8
-
-
-
-
-
-
-
119
114
116
118
123
119
1213
Persentase 34,63% 49,13% 15,58% 0,66% - 100%
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

C. Analisis Pengaruh Ketepatan Waktu Penanganan Dokumen Ekspor

terhadap Kinerja Pengiriman Barang pada P.T. Unex Inti Indonesia Tahun

2015

Dari data sebelumnya, diperoleh perhitungan data tabulasi sebagai berikut :


66

Tabel IV.30
Tabulasi Jawaban Responden terhadap Variabel X
(Ketepatan Waktu Penanganan Dokumen Ekspor)
Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JUMLAH
Responden
1 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 44
2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 34
3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 43
4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 47
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

I
7 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 45
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

T
9 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
10 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 45
11 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 45
12
13
14
15
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
3
4
5

A
5
4 K 4
5
4
4
3
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
5
4
40
44
45
40
16
17
18
19
20
4
5
4
4
3
4
5
5
4
5
4
5
3

R
4
4 I S4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
5
4
4
4
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
42
49
44
44
46

T
21 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 39
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 36

I TL 24
25
26
27
28
29
30
4
4
5
5
5
3
4
3
4
5
5
5
4
4
3
4
5
4
5
4
4
3
4
5
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
3
4
5
5
5
4
4
3
3
5
5
5
4
4
3
3
5
5
5
4
3
4
4
5
4
5
3
4
3
4
5
4
5
5
3
33
38
50
45
50
39
38
Jumlah 1267
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)
67

Tabel IV.31
Tabulasi Jawaban Responden terhadap Variabel Y
( Kinerja Pengiriman Barang)
Pernyataan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JUMLAH
Responden
1 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 27
3 3 4 5 3 4 4 4 3 3 4 37
4 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 44
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

I
7 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 37
8 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 36

T
9 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 36
10 5 4 3 5 4 5 5 4 3 5 43
11 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 46
12
13
14
15
4
4
4
4
4
5
5
3
4
3
5
4
4
3

A
5
4 K 4
4
5
3
4
5
4
3
3
3
4
4
3
3
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
38
39
46
37
16
17
18
19
20
4
5
4
4
4
5
5
3
5
4

R
4
5
4
5
4I S4
5
4
5
4
4
5
3
4
4
4
5
2
4
4
4
5
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
42
50
38
46
43

T
21 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 34
22 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
23 4 4 5 5 4 4 3 3 3 3 38

I TL 24
25
26
27
28
29
30
3
4
5
4
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
4
4
5
3
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
5
4
5
3
3
5
4
3
3
5
3
3
5
4
4
3
5
4
3
4
4
3
3
5
4
4
4
4
4
3
5
4
3
5
5
3
4
5
4
3
4
4
37
36
50
37
38
45
44
Jumlah 1213
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)
68

Tabel IV.32
Data Ketepatan Waktu Penanganan Dokumen Ekspor
terhadap Kinerja Pengiriman Barang
Nomor X Y XY Y2 X2
1 44 41 1804 1936 1681
2 34 27 918 1156 729
3 43 37 1591 1849 1369
4 47 44 2068 2209 1936
5 41 50 2050 1681 2500
6 40 40 1600 1600 1600
7 45 37 1665 2025 1369

I
8 40 36 1440 1600 1296
9 41 36 1476 1681 1296

T
10 45 43 1935 2025 1849
11 45 46 2070 2025 2116
12 40 38 1520 1600 1444
13
14
15
16
44
45
40
42
39
46

A
37
42 K 1716
2070
1480
1764
1936
2025
1600
1764
1521
2116
1369
1764
17
18
19
20
21
49
44
44
46
39

R I S
50
38
46
43
34
2450
1672
2024
1978
1326
2401
1936
1936
2116
1521
2500
1444
2116
1849
1156

T
22 40 38 1520 1600 1444
23 36 38 1368 1296 1444
24 33 37 1221 1089 1369

I TL 25
26
27
28
29
30

38
50
45
50
39
38
1267
36
50
37
38
45
44
1213
1368
2500
1665
1900
1755
1672
51586
1444
2500
2025
2500
1521
1444
54041
1296
2500
1369
1444
2025
1936
49847
Sumber : Jawaban responden (diolah penulis)

Untuk mencari nilai dari pengaruh ketepatan waktu penanganan dokumen

ekspor terhadap kinerja pengiriman barang, maka penulis menggunakan beberapa

perhitungan metode statistik antara lain rumus regresi linier sederhana, koefisien

korelasi, koefisien penentu dan uji hipotesis. Untuk mencari pengaruh variabel X
69

adalah ketepatan waktu penanganan dokumen ekspor dan variabel Y adalah

kinerja pengiriman barang, maka digunakan perhitungan sebagai berikut :

1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mencari nilai a dan b maka digunakan rumus metode statistik

menurut Riduwan (2012:270) adalah sebagai berikut :

𝑛(∑𝑋𝑌)−(∑𝑋)(∑𝑌)
𝑎 = 𝑦 − 𝑏𝑋 𝑏= 𝑛∑𝑋 2 −(∑𝑋)2

Dengan rumus sebagai berikut :

T I 𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋

Berdasarkan hasil penelitian, maka diketahui angka-angka berikut ini :

∑n

∑X
= 30

= 1267

A K ∑X

∑Y2
2
= 54041

= 49847

∑Y = 1213

Penyelesaian :

Dimana :

R I S
𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
∑XY =51586

L T 𝑎=

𝑎=
∑𝑦−𝑏∑𝑥
𝑛

(1213)−(0,44)(1267)
𝑏=

𝑏=
𝑛(∑𝑋𝑌)−(∑𝑋)(∑𝑌)
𝑛∑𝑋 2 −(∑𝑋)2

30(51586)−(1267)(1213)

T
30 30(54041)−(1267)2

I 𝑎=

𝑎=
1213−557,48

655,52
30
30

→ 𝑎 = 22,85
(1.547.580)−(1.536.871)
𝑏 = (1.621.230)−(1.605.289)

10.709
𝑏 = 15.941 → 𝑏 = 0,67

Berdasarkan hitungan di atas, maka diperoleh persamaan linier sederhana:

𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋 → 𝑌 = 22,85 + 0,67𝑋

Dengan demikian, berdasarkan perhitungan diatas maka dapat diketahui

persamaan regresi linear sederhana Y = 22,85+ 0,67X artinya jika ketepatan


70

waktu penanganan dokumen ekspor baik, maka kinerja pengiriman barang

akan baik juga.

2. Analisis Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui nilai r (koefisien korelasi) digunakan rumus statistik,

untuk menunjukkan pengaruh variabel X terhadap variable Y.

𝑛∙∑𝑋𝑌−∑𝑋∙∑𝑌
𝑟=
√{𝑛∑𝑋 2 −(∑𝑋)2 }{𝑛∑𝑌 2 −(∑𝑌)2 }

𝑟=

𝑟=
30(51586)−(1267)(1213)

T I
√{30(54041)−(1267)2 }{30(49847)−(1213)2 }

1.547.580−1.536.871

K
√{1.621.230−1.605.289}{1.495.410−1.471.369}

10.709

A
𝑟=
√{15.941}{24.041}

𝑟=
10.503
√383.237.581

10.503
𝑟 = 19.576,45 → 𝑟 = 0,536

R I S
L T Dari perhitungan di atas, dapat dilihat nilai koefisien korelasi (r) adalah

sebesar 0,536. Menurut Sugiyono (2013:228) nilai r antara 0,40-0,599

diinterprestasikan sedang. Sehingga nilai koefisien korelasi (r) dalam

I T penelitian ini adalah sedang dan positif. Artinya, terdapat pengaruh yang

sedang dan positif antara ketepatan waktu penanganan dokumen ekspor

terhadap kinerja pengiriman barang.

3. Koefisien Penentu

Kp = r2 x 100%

Kp = (0,536)2 x 100%

Kp = 0,2873 x 100% → Kp = 28,73%


71

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan nilai koefisien penentu (Kp)

sebesar 28,73% yang artinya bahwa kontribusi variabel X (ketepatan waktu

penanganan dokumen) terhadap naik turunnya variabel Y (kinerja pengiriman

barang) sebesar 28,73% dan sisanya sebesar 71,27% merupakan pengaruh

dari faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.

4. Hipotesis

a. Hipotesis Awal

T I
1) H0 : t = 0 ; artinya ketepatan waktu penanganan dokumen ekspor

K
terhadap kinerja pengiriman barang tidak signifikan.

2) Ha : t > 0 ; artinya ketepatan waktu penanganan dokumen ekspor

SA
terhadap kinerja pengiriman barang signifikan

I
b. Uji Hipotesis. Untuk mencari thitung menggunakan rumus sebagai berikut :

T
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑟√𝑛−2
√1−𝑟 2

R 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
0,536√30−2
√1−0,5362

0,536∙5,2915
√1−0,2873

I TL 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
2,8362
√0,7127

2,8362
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,8442

c. Sesuai dengan tabel distribusi t, nilai ttabel adalah α = 5%


→ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 3,3596

ttable = (α ; df = n – 2)

ttable = (0,05 ; df = 30 – 2)

ttable = (0,05 ; df = 28)

ttable = 1,701
72

d. Kesimpulan uji hipotesis

Setelah mendapatkan nilai thitung sebesar 3,359 dan nilai ttable 1,701

berarti thitung > ttabel (3,3596 > 1,701), maka H0 ditolak dan Ha diterima,

artinya terdapat pengaruh sedang dan positif antara ketepatan waktu

penanganan dokumen ekspor terhadap kinerja pengiriman barang.

Lebih jelasnya dapat dilihat pada kurva distribusi normal berikut :

I
Gambar IV.2
Kurva Normal Uji Hipotesis

T
K
H0 = Ditolak

I SA H0 = Diterima

T R 0 1,701 3,3596

Gambar di atas menunjukkan bahwa thitung berada di daerah penolakan

H0, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga

I TL dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis pada bab I yang menyatakan

diduga ada pengaruh positif antara ketepatan waktu penanganan dokumen

ekspor terhadap kinerja pengiriman barang terbukti benar.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang penulis olah pada bab IV, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

T I
1. Ketepatan Waktu Penanganan Dokumen Ekspor pada P.T. Unex Inti

Indonesia dinilai tepat waktu. Hal ini diketahui dari jawaban kuesioner secara

K
keseluruhan dengan respon sangat setuju sebesar 31,67%, dan respon setuju

sebesar 60%. Tapi, masih terdapat pelanggan yang memberikan respon ragu-

SA
ragu sebesar 7,33% dan tidak setuju sebesar 1%. Dari data tersebut dapat

I
diketahui bahwa sebagian besar responden menjawab tepat waktu.

T R
2. Kinerja Pegiriman Barang pada P.T. Unex Inti Indonesia dinilai baik oleh

pelanggan. Hal ini diketahui dari jawaban kuesioner responden secara

keseluruhan menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan

I T L penilaian positif dengan respon sangat baik sebesar 28% dan dengan respon

baik sebesar 49,67%. Sedangkan sisanya memberikan penilaian respon cukup

baik sebesar 21% dan tidak baik sebesar 1,33%.

3. Hasil analisis statistik yang berhubungan dengan variabel ketepatan waktu

penanganan dokumen ekpor dan kinerja pengiriman barang menunjukkan

hasil perhitungan regresi linier sederhana a = 22,85 ; b = 0,67 ; maka

persamaan garis regresi linier adalah Y = 242,85 + 0,67X, artinya apabila

ketepatan waktu penanganan dokumen ekspor meningkat maka kinerja

73
74

pengiriman barang akan meningkat juga. Kemudian hasil koefisien korelasi

(r) didapatkan hasil sebesar 0,536 yang diintreprestasikan signifikan

disebutkan dalam buku Sugiyono (2013: 231) bahwa nilai r antara 0,40-

0,599 adalah sedang. Dari perhitungan Koefisien penentu (Kp) adalah sebesar

28,73% sedangkan sisanya sebesar 71,27% merupakan faktor lain yang tidak

diteliti. Berdasarkan hasil uji hipotesis di dapat thitung > ttabel atau (3,359 >

T I
1,701), artinya ada hubungan yang signifikan dan positif antara penanganan

dokumen ekspor terhadap ketepatan waktu pengiriman barang.

K
B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran, yaitu :

SA
1. Disarankan ketepatan waktu penanganan dokumen ekspor harus selalu

I
memiliki data dari alamat customer sesuai dengan dokumen, menyediakan

T R
fasilitas yang memadai untuk pengiriman barang, dan meningkatkan

kerjasama yang baik antar petugas operasional agar customer tidak pindah ke

perusahaan lain.

I T L 2. Disarankan kinerja pengiriman barang selalu meningkatkan keterampil dalam

menangani dokumen ekspor, mampu menyelesaikan permasalahan, dan

mampu melakukan perbaikan atau koreksi agar tidak terjadi kesalahan dalam

melakukan pengiriman barang.

3. Diharapkan perusahaan harus menambahkan fasilitas penunjang seperti

penambahan komputer dan armada agar dapat memperlancar dalam

melakukan pengiriman barang.


75

DAFTAR PUSTAKA

Ali Purwito dan Indriani; Ekspor, Impor, Sistem Harmonisasi, Nilai Pabean, dan Pajak
dalam Kepabeanan; Mitra Wacana Media, Jakarta, 2015

Andri Feriyanto; PERDAGANGAN INTERNASIONAL “Kupas Tuntas Prosedur


Ekspor Impor”;MEDIATERA, Kebumen, 2015

Djauhari Ahsjar; Pedoman Transaksi Ekspor & Impor; PRESTASI PUSTAKA


PUBLISHER, Jakarta, 2007

Farida Jaspar; Manajemen Jasa, Pendekatan Terpadu; LPEE, Jakarta, 2005

T I
A K
Herry Gunawan; Pengantar Transportasi dan Logistik; Rajawali, Jakarta, 2014

Husni Hasan, dkk; Kamus Populer Transportasi dan Logistik; Erlangga, Jakarta, 2012

Swadaya Grup), Jakarta, 2014

R S
I Komang Oko Berata; Panduan Praktis Ekspor Impor; Raih Asa Sukses (Penebar

I
Malayu S.P. Hasibuan; MANAJEMEN : Dasar, Pengertian, dan Masalah; Bumi Aksara,
Jakarta, 2011

L T
M. N. Nasution; Manajemen Transportasi; Ghalia Indonesia, Bogor, 2015

Muhammad Adam; Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Aplikasi; ALFABETA,


Bandung, 2015

I T
R. P. Suyono; SHIPPING; Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut; PPM,
Jakarta, 2007

Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani; Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi 2; Salemba


Empat, Jakarta, 2011

Riduwan; Pengantar Statistika Sosial; Alfabeta, Bandung, 2012

Rusdiana dan Ahmad Ghazin. 2014. Sistem Informasi Manajemen Edisi 2. Jakarta:
Pustaka Setia

Sugiyono; METODE PENELITIAN BISNIS (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D); ALFABETA, Bandung, 2008
76

----- Statistika Untuk Penelitian; ALFABETA, Bandung, 2013

Suharto Abdul Majid dan Eko Probo D. Warpani; Ground Handling: Manajemen
Pelayanan Darat Perusahaan Penerbangan; Rajawali, Jakarta, 2014

T. Hani Handoko; Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi; BPFE-


YOGYKARTA, Yogyakarta, 2011

Wibowo; Manajemen Kinerja Edisi 3; Rajawali Press, Jakarta, 2007

Willem Siahaya; Supply Chain Management; Penerbit In Media, Jakarta, 2013

Wynd Rizaldy dan Muhammad Rifni; Manajemen Dasar Penanganan Kargo (Udara dari
/ ke Laut via Darat); Penerbit IN MEDIA, Jakarta, 2013

T I
A K
http://definisiahli.blogspot.co.id/2013/05/definisi-indikator-kinerja-menurut-ahli.html

https://id.scribd.com/doc/35390443/Kinerja-Pegawai-menurut-Sedarmayanti

S
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_operasi

I
http://sir.stikom.edu/103/6/BAB%20III.pdf; 18/06/2016

www.1.bp.blogspot.com

R
L T
I T
77

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Talitha Zara Dezani

Tempat / Tanggal Lahir : Tangerang / 29 Oktober 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Sarangan Raya No.1, RT 02 / RW 012, Kel.

Bencongan,

T I
K
Kec. Kelapadua, Kab. Tangerang

Jurusan : Manajemen Transportasi Udara

Telepon

Email

S
: 083896452729

I A
: talithazaradezani2910@gmail.com

R
Pendidikan :

T
A. Formal

1. SD MI Al-Istiqomah, 2000-2006, Tangerang

I T L
2. SMP Yuppentek 2, 2006-2009, Tangerang

3. SMA Negeri 5, 2009-2012, Tangerang

4. STMT Trisakti, 2012-2016, Jakarta Timur

B. Non Formal

1. (2013) Mengikuti pelatihan EDI (Electronic Data Interchange)

2. (2015) Mengikuti pelatihan amadeus

3. (2015) Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di P.T. Unex Inti Indonesia


78

T I
A K
R I S
L T
I T
79

T I
A K
R I S
L T
I T
80

T I
A K
R I S
L T
I T
81

T I
A K
R I S
L T
I T
82

T I
A K
R I S
L T
I T
83

T I
A K
R I S
L T
I T
84

T I
A K
R I S
L T
I T
85

T I
A K
R I S
L T
I T
86

T I
A K
R I S
L T
I T
87

T I
A K
R I S
L T
I T

Anda mungkin juga menyukai