Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH BANGUNAN LAUT

(DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR)

MATA KULIAH SISTEM INSTALASI BANGUNAN LAUT


DOSEN PENGAMPUH: Ir. Syerly Klara MT.

ISRALDI YAMIN / D33116504 (I-III)


ADITYA ARIAWAN / D33116311 (IV-VI)

DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
GOWA
2019
DEFENISI, JENIS, & KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga,
maupun pikiran kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Defenisi, Jenis, dan Konsep Dasar Bangunan Laut” tepat pada waktunya
yang diberikan.

Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak mendapat tantangan dan


hambatan, akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya
kepada ibu Ir. Syerly Klara, MT selaku dosen pengampuh mata kuliah Sistem
Instalasi Bangunan Laut atas bimbingan, pengarahan, dan kemudahan yang
telah diberikan kepada kami dalam pengerjaan makalah ini.

kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah


ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dari
pembaca sekalian. kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa
saja yang membacanya

Makassar, 19 Februari 2019

Israldi Yamin / Aditya Ariawan

ii
DEFENISI, JENIS, & KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1

BAB II. JENIS BANGUNAN LAUT......................................................................3

1. Klasifikasi bangunan laut.........................................................................3

2. Pembangunan anjungan lepas pantai.......................................................4

BAB III. FIXED STRUCTURES............................................................................7

1. Steel jacket platform................................................................................7

2. Concrete / steel grafity.............................................................................9

BAB IV. COMPLIANT STRUCTURES..............................................................11

1. Guyed tower...........................................................................................11

2. Articulated tower....................................................................................12

BAB V. FLOATING STRUCTURES...................................................................13

1. Semi submersible...................................................................................13

2. Drilling ship...........................................................................................15

3. Tension leg platform..............................................................................17

BAB VI. SUBSEA SYSTEM................................................................................19

1. Kedalaman Laut.....................................................................................19

2. Subsea structures....................................................................................20

BAB VII. ATURAN KLASIFIKASI.....................................................................21

iii
DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

BAB I
PENDAHULUAN

Semakin canggihnya teknologi yang dimiliki manusia membuat manusia


selalu merasa tidak puas akan keberhasilannya dan semakin sempit lapangan
didaratan dan semakin tipis pula cadangan-cadangan sumber energi di daratan
membuat manusia untuk melakukan expansi ke arah laut. Sehingga dibuatlah
suatu bangunan / struktur yang dapat berdiri kokoh di laut, contohnya yaitu
dibuatnya anjungan lepas pantai untuk melakukan kegiatan mencari minyak dan
gas di laut. Lepas pantai memiliki arti yaitu suatu bagian dari lautan yang
permukaan dasarnya berada di bawah pasang surut terendah atau bagian lautan
yang berada di luar daerah gelombang pecah (breaker zone) ke arah laut.
Aktivitas industri lepas pantai (offshore) pertama muncul di tahun 1947
hingga sekarang ini banyak bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi ladang
minyak/gas di lepas pantai. Pada tahun 1947 untuk pertama kalinya anjungan
lepas pantai struktur baja terpancang dengan massa 1200 ton yang diinstalasikan
di Teluk Mexico pada kedalaman laut 20 feet (6 meter).
Perkembangan industri lepas pantai selama ini sangat tergantung dengan
perkembangan industri minyak dan gas. Kenaikan harga minyak dan gas pada
tahun 1973 telah mendorong pertumbuhan industri offshore termasuk usaha
mencari ladang-ladang minyak dan gas baru di perairan dengan kondisi laut yang
semakin ganas. Dengan demikian, meningkatnya harga minyak dunia dari satu sisi
telah mendorong bertambahnya aktivitas di lepas pantai yang mengakibatkan
bertambahnya kebutuhan bangunan-bangunan laut yang baru (Murdjito, 1998).

Sekitar tahun 1891 anjungan pengeboran minyak pertama kali dibangun di


atas perairan air tawar pada danau besar St Marys di negara bagian Ohio, Amerika
Serikat. Kemudian sekitar tahun 1896, sumur minyak pertama di perairan air asin
dibangun sebagai bagian dari perpanjangan ladang minyak Summerland yang
melintasi bagian bawah kanal Santa Barbara di Kalifornia, Amerika. Sumur dibor
dari dermaga yang membentang dari Summerland ke kanal tersebut.

Catatan penting lainnya seputar anjungan minyak adalah pengeboran


minyak di danau Erie, Kanada pada awal tahun 1900-an dan pengeboran di danau
Caddo, Lousiana, Amerika pada tahun 1910. Tak lama kemudian, dibangun pula

1 ISRALDI YAMIN / D331 16 504


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

anjungan minyak di zona pasang surut di sepanjang pantai teluk Texas dan
Louisiana. Ladang minyak Goose Creek dekat Baytown, Texas adalah salah
satunya dari contoh tersebut. Pada tahun 1920-an pengeboran dilakukan dari
anjungan beton di danau Maracaibo, Venezuela.

Ciri-ciri bangunan lepas pantai adalah:


a) Beroperasi di daerah sekitar sumur minyak atau daerah pertambangan
yang terbatas, tidak dapat beroperasi di daratan dan tidak dapat berpindah-
pindah.
b) Struktur tidak dibangun langsung dilapangan tetapi komponen-
komponennya dibuat di darat lalu kemudian diangkut dan dirakit langsung
dilapangan.
c) Beroperasi dilapangan (dilaut) untuk perioda waktu yang lama sehingga
bangunan harus mampu bertahan dalam kondisi cuaca baik maupun
kondisi cuaca buruk yang mungkin terjadi selama beroperasi

Fungsi utama struktur anjungan lepas pantai (offshore platform) adalah


untuk mendukung bangunan bagian topside beserta fasilitas operasional di atas air
laut selama waktu operasional dengan aman. Terlepas dari jenis operasionalnya,
gerakan horisontal, gerakan vertikal, dan momen lentur suatu struktur anjungan
lepas pantai merupakan kriteria penting yang sangat menentukan perilaku
anjungan tersebut di atas air.

2 ISRALDI YAMIN / D331 16 504


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

BAB II
JENIS BANGUNAN LAUT

1. Klasifikasi Bangunan Laut


Bangunan lepas pantai dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara antara lain:
A. Menurut Cara Operasinya
a) Bangunan yang digunakan untuk pengambilan minyak atau gas.
b) Bangunan yang digunakan untuk penambangan. Bangunan ini
digunakan untuk mengambil bijih-bijih tambang di dasar laut.
c) Struktur yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga gelombang.
d) Struktur yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga thermal
seperti OTEC.

B. Menurut bentuk konfigurasinya


a) Struktur kendaraan (vessel type structures), struktur jenis ini biasanya
adalah kapal laut yang dimodifikasi sehingga mempunyai sistem
propulsi (propulsion) dan dapat berpindah tempat dengan cepat.
Struktur jenis ini dipakai untuk pengoperasian di laut dalam.
b) Struktur barge, Struktur jenis ini tidak mempunyai sistem propulsi
sehingga untuk memindahkannya harus ditarik dengan menggunakan
kapal.
c) Struktur platform, sebagian besar dari struktur yang digunakan untuk
eksplorasi atau produksi minyak di laut dangkal atau laut menengah
adalah struktur dari jenis ini.

C. Menurut Fungsinya
a) Bangunan eksplorasi, digunakan untuk pengeboran minyak atau gas
alam.
b) Bangunan produksi, digunakan untuk pengambilan minyak atau gas
alam dari sumur minyak yang ditemukan.
c) Bangunan hibrid, digunakan untuk pengeboran maupun pengambilan
minyak atau gas alam.

3 ISRALDI YAMIN / D331 16 504


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

D. Menurut Material Bangunan


a) Platform baja, seluruhnya terbuat dari baja.
b) Platform beton, bagian dasar terbuat dari beton
c) Platform hibrid, gravity platform yang terdiri dari bagian dasar yang
terbuat dari beton dan rangka baja. Bagian dasar tersebut menyokong
deck yang terbuat dari baja.

E. Menurut Jenis Konstruksi


a) Bangunan tetap (fixed structures)
b) Anjungan struktur lentur (Compliant Platform)
c) Bangunan terapung (flooting structures)

2. Pembangunan Anjungan Lepas Pantai


Pekerjaan penambangan minyak dan gas bumi lainnya, hampir dipastikan
akan menelan biaya besar, teknologi tinggi, dan juga terkait dengan berbagai
kepentingan. Pendek kata, pekerjaan penambangan merupakan suatu mega
proyek, dari sisi investasi dan wujud fisik struktur yang ditangani.
Kebutuhan biaya besar dan teknologi tinggi ini akan semakin terasa bila
menyangkut lokasi di lepas pantai; baik di perairan dalam (deepwater) atau
bahkan di perairan sangat dalam (ultra deepwater). Hal ini disebabkan tingkat
kesulitan, resiko, dan ketidakpastian yang lebih besar bila dibandingkan
dengan pekerjaan di daratan pada umumnya.

Fabrikasi anjungan lepas pantai


Secara umum terdapat perbedaan yang sangat mendasar proses pembangunan
sebuah anjungan lepas pantai dengan bangunan darat (land-base structures).
Sebuah bangunan darat, proses pembangunannya sejak dari tahap awal hingga
akhir dilakukan di tempat yang sama. Sebaliknya, sebuah anjungan lepas
pantai, apapun jenisnya, dibangun atau difabrikasi di tempat yang berbeda
dengan lokasi akhir tempat instalasinya. Perbedaan kondisi inilah yang
menyebabkan perbedaan proses pembangunan dan teknologi yang diperlukan
pada kedua bangunan.

4 ISRALDI YAMIN / D331 16 504


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

Struktur anjungan lepas pantai dibangun di sebuah lapangan fabrikasi yang


umumnya berlokasi di sekitar daerah pantai. Tidak jarang jarak antara tempat
fabrikasi dan lokasi akhirnya (tempat beroperasinya), sangatlah jauh, dapat
berupa lintas negara maupun lintas benua. Ambil contoh anjungan TLP West
Seno. Struktur utamanya (bagian kolom dan ponton) dibangun di perusahaan
Hyundai Heavy Industry, Korea Selatan, sedangkan lokasi operasinya terdapat
di Selat Makasar, Indonesia.
Teknik pembangunan struktur utama anjungan lepas pantai dilakukan
berdasarkan modul-modul. Secara garis besar biasanya terbagi atas modul
struktur utama anjungan dan modul bagian bangunan atas (topside). Khusus
untuk jenis struktur semi terapung (TLP, SPAR, FPSO dan lain-lain), masih
terdapat modul atau sub-struktur lainnya berupa bagian struktur sistem
tambatnya. Tiap-tiap modul tersebut masih dapat terbagi lagi menjadi beberapa
sub-modul, tergantung dari dimensi modul dan kapasitas peralatan
pembangunan yang ada. Dalam pekerjaan ini diperlukan derek-derek (crane)
darat dengan kapasitas besar.

Pengangkutan ke lokasi operasi


Tahapan berikutnya setelah proses pembangunan struktur utama
di fabrication yardselesai adalah proses transportasi atau pengangkutan. Proses
transportasi adalah memindahkan struktur utama ajungan (umumnya
bagian hull) ke lokasi akhir tempat instalasinya. Fasilitas utama yang
diperlukan dalam proses ini adalah sebuah kapal angkut khusus atau tongkang
(barge) yang memiliki daya apung besar untuk menopang struktur dan
membawanya ke lokasi instalasi di lepas pantai.
Tahap awal proses transportasi adalah proses peluncuran (loadout), yaitu
proses pemindahan dan peletakan struktur ke atas kapal angkut atau tongkang,
dengan bantuan derek angkat atau bila memungkinkan memanfaatkan daya
apung struktur atau sub-struktur yang akan diangkut itu sendiri. Sebelumnya,
kapal angkut atau tongkangnya diposisikan di tempat terdekat dengan lapangan
fabrikasi.

5 ISRALDI YAMIN / D331 16 504


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

Proses ini termasuk tahap awal yang cukup kritis, karena stabilitas wahana
angkutnya harus diperhitungkan dengan cermat setelah ada beban di atasnya.
Selain itu juga harus dilakukan proses pengikatan sementara (tiedown) selama
dalam transportasi, dengan cara yang tepat sesuai dengan disainnya. Kegagalan
pada proses ini dapat mengakibatkan jatuhnya struktur ke dalam laut selama
pengangkutan dan tidak menutup kemungkinan kegagalan tersebut bisa terjadi
pada saat proses loadout. Selama proses transportasi, biasanya beberapa kapal
tunda (tug boat) ikut mendampingi hingga lokasi akhir.

Instalasi di lokasi operasi


Setelah struktur tiba di lokasi akhirnya di lepas pantai, maka
selanjutnya dilakukan proses instalasi atau pemasangan. Proses ini secara garis
besar meliputi tahap penegakan bagian hull anjungan kemudian dilanjutkan
dengan tahap pemasangan bagian topside di atas hull-nya. Untuk jenis
anjungan semi-terapung, sebelum dua tahap instalasi di atas, harus terlebih
dulu dilakukan pemasangan sistem tambatnya di titik instalasinya. Semua
proses ini dilakukan oleh kapal penarik dan derek tongkang dengan kapasitas
angkat besar.
Pekerjaan instalasi spar Genesis dilakukan dengan derek tongkang 50
milik McDermott yang meliputi tiga fase yaitu: instalasi sistem tambat, bagian
lambung, dan instalasi bangunan atasnya. Anjungan ini akan ditambatkan di
lokasi operasinya dengan menggunakan suatu sistim tambat 14 titik (14-point
mooring system). Tiap tali tambat tersusun atas rantai tambat berdiameter 5,25
inci sepanjang 250 feet, tali baja dengan diameter 5,25 inci sepanjang
3.000 feet dan rantai lambung sepanjang 1.150 feet.
Mengenai proses penegakan, untuk struktur utama anjungan yang
didisain tanpa kemampuan apung sendiri (self buoyancy), seperti
jenis jacket umumnya yang dipakai di perairan dangkal, maka proses
penegakan sepenuhnya dilakukan oleh derek tongkang. Struktur jacket-nya
diangkat dan ditenggelamkan dengan derek tongkang. Untuk kasus dimana
ukuran jacket agak besar, maka proses pengangkatan bisa dilakukan sepotong
demi sepotong, yang akhirnya dilakukan perakitan kembali dengan pengelasan
di tempat.

6 ISRALDI YAMIN / D331 16 504


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

BAB III
FIXED STRUCTURES

merupakan suatu unit konstruksi yang dirancang untuk dipergunakan


selama ladang minyak dilokasi tersebut masih produktif, biasanya untuk jangka
waktu sekitar 20 tahun. Selama waktu tersebut konstruksi platform harus di jamin
tentang segi kekuatan maupun keselamatannya dalam menerima pembebanan-
pembebanan akibat lingkungan sekitarnya seperti ombak, angin, arus, gempa
bumi, dan beban akibat modul – modul perlengkapan yang ada diatas platform.

1. Steel Jacket Platform


Struktur jacket adalah struktur dengan struktur rangka baja yang terdiri
dari kaki struktur dan rangka penunjang (brace) yang dikonfigurasikan dengan
berbagai tipe perangkaan. Tipe perangkaan ini berguna untuk membentuk
struktur jacket yaitu; brace tipe X, brace tipe K, brace tipe diagonal tunggal,
maupun tipe perangkaan kombinasi dari ketiga tipe tersebut.
Desain : produksi; struktur baja tubular dibingkai melekat pada dasar laut
dengan tumpukan yang didorong ke dasar laut (kaki bertindak sebagai
perangkat membimbing atau “jaket” untuk tumpukan). Dibangun dibagian dan
diangkut ke situs, desain seumur hidup 10-25 tahun. Kedalamannya : ± 500 m
Kelebihan:
 Mendukung beban besar dek
 Dapat dibangun di bagian & diangkut
 Lahan yang luas, produksi jangka panjang
 Hasil tumpukan dalam stabilitas yang baik
 Sedikit efek dari dasar laut gerusan
Kekurangan:
 Biaya meningkat secara eksponensial dengan kedalaman
 biaya awal & pemeliharaan yang tinggi
 tidak dapat digunakan kembali
 steel anggota struktural tunduk terhadap korosi

7 ISRALDI YAMIN / D331 16 504


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

Ket:

 Helideck adalah tempat helicopter mendarat,sama dengan heli pad.


 Grace adalah penyangga silang antar leg.
 Jacket leg adalah kaki penyangga rig hingga ke dasar laut.
 Deck leg Dipakai untuk mengintegrasikan modul-modul yang ada di top
side.

8 ISRALDI YAMIN / D331 16 504


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

2. Concrete / steel gravity


Concrete Gravity Structure adalah bangunan yang dapat duduk stabil di
dasar laut karena beratnya structure tersebut, sehingga tahan terhadap dorongan
arus dan pukulan ombak. Caissons pada gravity structure dapat berfungsi
sebagai storage tank atau sebagi tanki ballast.
Desain : produksi; besar bottom mount struktur beton bertulang yang
menggunakan berat untuk menahan beban lingkungan, tidak melekat pada
bagian bawah dengan tumpukan. Kedalamannya : ± 350 m
Kelebihan :
 mendukung beban besar dek
 Penggunaan kembali mungkin
 Lahan yang luas, produksi jangka panjang
 Memiliki kapasitas penyimpanan yang besar
Kekurangan :
 Biaya meningkat secara eksponensial
 Penyelesaian pondasi
 Tunduk pada dasar laut gerusan
 Membutuhkan baja lebih dari struktur jaket baja

9 ISRALDI YAMIN / D331 16 504


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

Ket:
 Flare stack adalah pemantau emisi.
 Quarters adalah tempat tinggal para pekerja.
 Drilling & production equiptment adalah
 Columns adalah tiang penyangga yang berbentuk pipa.
 Caisson bermanfaat untuk menjaga stabilitas pada saat operasional

10 ISRALDI YAMIN / D331 16 504


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

BAB IV
COMPLIANT STRUCTURES

Konstruksi dan jenis anjungan ini pada umumnya selain ditopang di dasar
laut juga memiliki daya apung (Bouyancy). Kelebihan jenis anjungan ini ialah
posisi geladak yang tetap berada diatas air dan gerakan vertikal struktur yang
dapat dieliminasi, sedang kekurangannya konstruksi compliant biasanya sangat
besar karena untuk perairan dalam.

1. Guyed Tower
Guyed Tower adalah konstruksi rangka langsing yang ditopang oleh
beberapa mooring lines disisi-sisinya dan sekitar permukaan air hingga dasar
laut. Dengan demikian beban horizontal dan momen melalui mooring lines
ditransformasikan ke dasar laut. Konstruksi pada dasar laut dapat fixed
structure atau juga konstruksi engsel. Pada daerah sekitar permukaan air guyed
tower biasanya dilengkapi dengan struktur apung.

11 ADITYA ARIAWAN / D331 16 311


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

2. Articulated Tower
Articulated Tower mirip dengan guyed tower hanya tidak dilengkapi
dengan mooring lines. Konstruksi penopang antara struktur dengan dasar laut
biasanya berupa sambungan engsel. Articulated Tower dilengkapi dengan
struktur apung yang cukup besar.

12 ADITYA ARIAWAN / D331 16 311


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

BAB V
FLOATING STRUCTURES

Struktur jenis ini akan bergerak apabila ada gaya luar yang bekerja
padanya. Hal ini disebabkan karena kekakuannya tidak besar. Struktur ini
biasanya diikatkan pada dasar laut. Yang termasuk di dalam jenis anjungan
terapung adalah semi submersible, jack up platform, drilling ship, dll. Anjungan
terapung biasanya digunakan sebagai anjungan pengeboran (drilling), anjungan
pendukung operasi (support vessel), fasilitas pendukung pemasangan pipa (pipa
layer), sebagai fasilitas akomodasi dan juga dapat dipakai sebagai anjungan
produksi terutama untuk ladang marginal yang waktu operasinya tidak terlalu
lama.

1. Semi Submersible
Semi-submersible rig : sering hanya disebut “semis” merupakan rig jenis
mengapung.
Desain : Eksplorasi dan produksi, struktur terapung, diderek ke situs,
swabalast dan tertambat (berlabuh), kolom vertikal besar terhubung ke ponton
besar, kolom mendukung struktur geladak dan peralatan. Kedalamannya : ± 90-
1000 m
Kelebihan :
 Mobile dengan kecepatan transit tinggi (~ 10 kts)
 Stabil – minimal respon terhadap aksi gelombang
 Daerah dek besar
Kekurangan :
 Biaya awal dan operasi yang tinggi
 Deck beban terbatas (apung cadangan yang rendah)
 Kelelahan struktural
 Mahal untuk memindahkan jarak yang besar

13 ADITYA ARIAWAN / D331 16 311


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

Rig ini “diikat” ke dasar laut menggunakan tali mooring dan jangkar agar
posisinya tetap di permukaan. Dengan menggunakan thruster, yaitu semacam
baling-baling di sekelilingnya, rig semis mampu mengatur posisinya secara
dinamis.

Ket:
 Helicopter pad adalah tempat helicopter mendarat karena untuk menuju ke
lokasi rig dengan menggunakan helicopter membutuhkan waktu yang
lebih singkat.
 Crew quarter adalah tempat tinggal para kru rig.
 Anchor racks adalah tempat jangkar
 Moonpool adalah menara yang bagian bawahnya terbuka ke laut
 Drill pipe racks adalah tempat pipa pemboran disusun.
 Columns adalah kaki penyangga rig menuju ke pontoons.
 Pontoons adalah pemberat sebagai penyimbang
 Mooring adalah penyetel/pengikat antara jangkar dengan tali
jangkar(lines)
 lines adalah penhubung jangkar dengan rig permukaan(tali jangkar).

14 ADITYA ARIAWAN / D331 16 311


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

2. Drilling Ship
Drill ship merupakan bentuk kapal sepenuhnya dan dilengkapi dengan
propeler sendiri. Karena sifatnya mengapung sehingga sangat dipengaruhi oleh
arus, ombak dan pasang surut. Untuk mengatasi pengaruh tersebut harus dijangkar
seperti submarsible. BOP dipasang di dasar laut.
Desain merupakan eksplorasi, lambung kapal disesuaikan untuk
mengakomodasi peralatan pengeboran, pengeboran bagian tengah kapal derek
dengan pembukaan "moonpool" terletak di bawah derek, fleksibel anak tangga
dengan terputus, self-propelled, memanfaatkan positioning system dinamis
untuk mempertahankan kapal di atas lokasi pengeboran (komputer dikontrol
pendorong, lingkungan sensor, posisi menentukan peralatan). Sistem Mooring
turret memungkinkan kapal untuk kepala ke angin / gelombang mengurangi
efeknya, Kedalamannya : ± 2500 m
Keuntungan :
 Mengurangi melintasi samudra waktu transit
 Biaya mobilisasi rendah,
 Biaya awal & operasional yang rendah,
 Kelayakan superior dan kemampuan survival
Kekurangan :
 miskin stabilitas di laut kasar
 daerah dek minimal
 freeboard rendah

15 ADITYA ARIAWAN / D331 16 311


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

Ket:
 Blowout prevention system: peralatan untuk mencegah blowout (
meledaknya sumur di permukaan akibat tekanan tinggi dari dalam sumur).
Yang utama adalah BOP (Blow Out Preventer) yang tersusun atas
berbagai katup (valve) dan dipasang di kepala sumur (wellhead).
 Drill ship adalah merupakan tempat rig berdiri dan peralatan pemboran.
 Well head adalah sebagai pengganti well head dipakai serangkaian casing
head untuk masing-masing casing. Masing-masing casing head
mempunyai "HUG" yaitu tempat untuk memasang hydraulic connector
dan mempunyai ulir kiri untuk menyambungkan dengan running tool pada
waktu menurunkan casing dan juga untuk penemenan
 Acoustic positioning beacons adalah sebagai sensor agar posisi untuk
pemboran dari rig pas pada dasar laut.
 Riser adalah mengalirkan fluida lumpur ke permukaan dalam proses
pemboran serta memudahkan dalam memasukkan peralatan pemboran
seperti pahat, kedalaman lubang bor.

16 ADITYA ARIAWAN / D331 16 311


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

3. Tension Leg Platform


Tension Leg Platform (TLP) adalah salah satu jenis struktur lepas pantai
yang mana jenis ini sangat cocok dipakai di perairan dalam.
Desain : produksi semisubmersible ditambatkan ke dasar laut dengan
garis-garis vertikal achor (kabel atau pipa) dipertahankan dalam ketegangan
dengan daya apung kelebihan dari platform. Kedalamannya : ± 120 – 1500 m

Keuntungan :
 stabil - gerak vertikal minimal
 biaya kenaikan rendah dengan peningkatan kedalaman
 biaya pemeliharaan rendah

Kekurangan :
 biaya penyimpanan awal yang tinggi
 tinggi biaya
 kelelahan kaki ketegangan
 pemeliharaan sistem bawah laut sulit

17 ADITYA ARIAWAN / D331 16 311


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

Ket:
 Derrick adalah menara rig, fungsi utamanya untuk memberikan ruang
kerja yang cukup untuk pengangkatan dan penurunan drill collar serta
casing string. Oleh sebab itu tinggi dan kekuatannya harus sesuai dengan
keperluan.
 Crane adalah tempat fasilitas penyimpanan suplai air, udara bertekanan
dan listrik, ruang kantor, pusat komunikasi
 Tension legs (pipes) adalah kaki dari rig tersebut yang berbentuk pipa.
 Tension leg foundations adalah pondasi dari tension leg platform

18 ADITYA ARIAWAN / D331 16 311


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

BAB VI
SUBSEA SYSTEM

Subsea adalah istilah yang digunakan untuk mengacu kepada peralatan,


teknologi, dan metode yang dipakai untuk mengexplorasi, mengebor,
pengembangan dan operasi sebuah lapangan migas yang berada di bawah
permukaan air. Bisa untuk daerah yang dangkal (shallow) atau laut dalam
(deepwater).
Keuntungan:
 Dapat mengambil migas dari sumur-sumur satelit, artinya satu
platform dapat mendukung produksi dari banyak sumur sumur migas yang
berdekatan.
 Memperpanjang masa kerja platform, hal ini karena platform untuk
pengeboran jenis ini umumnya dapat dipindah-pindahkan sehingga ketika
selesai digunakan pada suatu tempat, dapat dipindahkan ke lapangan lain.
 Memungkinkan untuk memproduksi dari laut yang lebih dalam.
 Pembangunan cepat, pembangunan platform jenis ini relatif lebih cepat
dibandingkan dengan jenis platform permukaan.

1. Kedalaman Laut
a) Laut Dangkal
 Kedalaman laut tidak lebih dari 300 meter
 Jack up rigs dan fixed offshore structure digunakan
 Penyelaman layak dilakukan
b) Laut Dalam
 Kedalaman air lebih dari 300 meter
 Kapal pengeboran terapung dan platform minyak apung digunakan
 ROV diperlukan sebagai pengganti penyelam
c) Laut yang lebih dalam lagi
 Kedalaman laut lebih dari 1500 Meter
 Bagian dari proses pengeboran lepas pantai

19 ADITYA ARIAWAN / D331 16 311


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

2. Subsea Structure
a) Subsea Xmas Tree System
Xmas tree adalah gabungan pipa, valve, dan berbagai mekanisme pengaman
yang digunakan untuk mengendalikan sumur minyak. Xmas tree dipasang
di atas kepala sumur. Secara singkat, X-mas tress merupakan katup
pengontrol dan pengaman sumur minyak. Katup ini menahan berbagai
tekanan tinggi dari dalam sumur. Bagian Xmas tree dan sumur kebawah
adalah drilling.

b) Subsea umbilikal system


Umbilikal merupakan satu paket bundel yang berisigabungan core tubing
dan core kabel yang dilapisi insulasi, dan berfungsi untuk menyalurkan
energi hidrolik maupun listrik dan sinyal listrik dari sistem kontrol ke
manifold maupun sebaliknya.

c) Subsea manifold system


Subsea manifold merupakan alat pengumpul yang berisi instrumentasi dan
valve yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengendalikan flow yang
mengalir dari banyak Xmas tree ke flowline. Adapun fungsinya untuk meng
umpulkan aliran minyak dari beberapa sumur.

20 ADITYA ARIAWAN / D331 16 311


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

BAB VII
ATURAN KLASIFIKASI OFFSHORE

Tingginya kecelakaan kapal di Eropa pada abad ke 18, mencetuskan ide


berdirinya suatu badan terakreditasi independen yang mampu memberikan
penilaian kapal (klasifikasi) kepada pihak asuransi, perbankan, penyewa kapal,
maupun pemerintah. Ide tersebut mengerucut pada tahun 1867, dengan berdirinya
asosiasi klasifikasi pertama di London, dan saat ini dikenal sebagai Classification
Society/Class (Klas).
Klas bersifat independent, mengembangkan code dan rule sendiri
berdasarkan peraturan pemerintah, internasional, riset, maupun pengalaman.
Secara tradisional, lingkup jasa Klas meliputi verifikasi teknis kelaikan kapal,
meliputi kekuatan struktural dan integritas lambung, keandalan fungsi penggerak
dan kemudi sistem, pembangkit listrik, dan sistem tambahan di kapal lainnya.
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan industri migas di lepas
pantai, Klas di negara-negara maju kini menyediakan beberapa produk jasa di luar
bidang induknya, perkapalan. Sementara program perawatan terencana (PMS)
suatu instalasi Migas belum diatur secara ketat dan masih merupakan opsi bagi
operator, seperti juga penerapan inspeksi berbasis risiko (Risk Based Inspection),
mendorong Klas mengembangkan program monitoring keandalan dan
perawatan untuk peralatan dan instalasi migas Offshore berbekal pengalaman
yang mereka miliki di bidang perkapalan.
Tujuan : Program monitoring oleh pihak independent seperti Klas dapat
membantu mempertahankan keandalan peralatan dan instalasi migas, mencegah
unplanned shut down, dan mengurangi biaya perawatan yang tinggi di offshore.
Secara tradisional Klas melakukan verifikasi teknis kualitatif kelaikan
kapal, meliputi: kekuatan struktural dan integritas lambung, keandalan fungsi
penggerak dan kemudi sistem, pembangkit listrik, dan sistem lainnya. Adapun
peran klasifikasi di bidang hulu migas adalah sebagai berikut:

21 ADITYA ARIAWAN / D331 16 311


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

Domestik:
 Klas (BKI) sebagai Perusahaan Jasa Inspeksi Teknis (PJIT) dan konsultan
teknik untuk memverifikasi instalasi migas dalam pemenuhan keselamatan
operasi dan lindungan lingkungan seperti yang disyaratkan oleh
Pemerintah dalam SKPI dan SKPP.
 Aturan Klas sebagai PJIT mengacu pada Peraturan Pemerintah seperti
Kep. Dirjen Migas No.84.K/38/DJM/1998tanggal 19 Agustus 1998
tentang “Pedoman dan Tata Cara Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas
Instalasi Peralatan dan Teknik yang Dipergunakan dalam Usaha
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumberdaya Panas
Bumi.
 Indonesia sebagai salah satu pelopor kegiatan offshore di Asia, banyak
menggunakan klas ABS sejak 1970an.

Internasional:
 International Association of Classification Society (IACS) merupakan
badan internasional non pemerintah yang diakui untuk IMO untuk
melakukan klasifikasi, verifikasi, manajemen risiko, dan sebagai konsultan
teknis terhadap desain dan operasi suatu fasilitas offshore agar handal,
aman, dan tidak merugikan lingkungan.
 Peran Det Norske Veritas (DNV) Klas Norwegia sangat dominan dalam
operasi fasilitas offshore di Laut Utara. American Berau of
Shipping (ABS) dominan digunakan di Gulf Mexico, Amerika Selatan,
dan Asia.

22 ADITYA ARIAWAN / D331 16 311


DEFENISI, JENIS, DAN KONSEP DASAR 2019
BANGUNAN LAUT

Implementasi Klasifikasi Proyek Bangunan Terapung


Klasifikasi memastikan keamanan dan keandalan fasilitas offshore
memadai selama fase operasi (desain, konstruksi dan operasi). Pada
klasifikasi Topside, Klas melakukan survei dan inspeksi untuk memvalidasi
peralatan topside sesuai dengan koda dan standar internasional seperti API,
ASME, dan TEMA. Adapun Lingkup Klasifikasi offshore meliputi:
 Pre-Kontrak (Fase Pre-Feed)
Identifikasi aspek critical safety untuk memastikan proyek sesuai jadwal
dan anggaran.
 Pengesahan Desain (Fase FEED)
Klas akan mengeluarkan Certificate of Compliance terhadap Rule Klas,
Pemerintah (statutoria), dan Internasional.
 Survei Fabrikasi & Commisioning (Fase EPCI)
Inspeksi dilakukan untuk memastikan fasilitas yang dibangun berdasarkan
peraturan Klas, pemerintah (statutoria), atau internasional.
 Sertifikasi Material dan Komponen
Klas memastikan peralatan dan sistem sesuai dengan spesifikasi dan
sertifikatnya.
 Survei In-Service
Survei berkala untuk memastikan fasilitas dipertahankan keandalannya
selama masa operasi.

23 ADITYA ARIAWAN / D331 16 311

Anda mungkin juga menyukai