BAB
13
13.1.
Jenis
Pemeliharaan
Perbaikan Kapal.
dan
Dari jadwal induk ini dapat diketahui berapa jumlah kebutuhan tenaga kerja
manusia yang tersedia .
b. Jadwal pokok.
Jadwal pokok adalah jadwal yang menggambarkan kegiatan pokok dari suatu
proyek pemeliharaan dan perbaikan kapal. Jadwal pokok ini dibuat oleh
galangan . Dalam hal ini bagian organisasi dan evaluasi berdasarkan daftar
kerusakan yang diberikan oleh pihak owner.
Dalam menentukan durasi dari suatu bagian pekerjaan perlu kita lakukan
pengontrolan terhadap kesiapan pelaksanaan pekerjan secara teliti. Hal ini
harus kita perhatikan karena adanya kaitan yang sangat erat antara jadwal
dengan harga jasa yang akan dipakai.
c. Jadwal pelaksanaan.
Jadwal pelaksanaan merupakan jadwal yang yerperinci dari kegiatan
pemeliharaan dan perbaikan kapal dengan menyebutkan pekerjaan yang akan
dilakukan dan bengkel yang akan mengerjakan serta bengkel terkait.
13.2. Tahapan Penyusunan Daftar Reparasi Kapal.
13.2.1. Tahap Pertama (Persiapan).
1. Tujuan :
Penyusunan daftar reparasi agar daftar reparasi yang disusun dengan tepat
dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Waktu :
Saat kapal sedang operasi yaitu ABK melaporkan kepada dinas teknis dan
perusahaan pelayaran. Dalam hal ini ABK tidak dapat disebut sebagai
penyusun.
3. Bahan bahan :
- Laporan kondisi kapal dari ABK yang telah diproses di kantor pusat
perusahaan pelayaran oleh dinas teknis.
- Laporan Dok (dock report ) yang terakir (sertification Note), hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi pengulangan reparasi terhadap point / bagian
yang sama.
- Rekomendasi dari BKI yaitu untuk mengetahui bagian bagian yang tidak /
belum memerlukan reparasi saat ini dan masih layak
- Jenis survey pada perbaikan kapal yang akan datang.
- Ciri ciri khusus kapal dari dinas geladak (Dock dan Engine Departement)
dan bagian mesin. Ciriciri khusus ini misalnya getaran yang berlebuhan,
retakan pada kapal.
4. Penyusun :
- Dinas teknis atau dinas teknik perusahaan pelayaran.
- Galangan reparasi kapal.
- Biro konsultan yang biasa disebut Biro Teknik Kapal (misal BKI, Sucofindo
dll).
Pada saat kapal diatas dok dan sebelum kapal turun dok.
Pelaksanaan pada tahap IV untuk galangan reparsi , BKI, Syahbandar dan
Owner Surveyor.
c. Pelaksanaan dan tindakan :
1. Galangan reparasi kapal,
- Merencana dan meng-koordinir dengan baik dalam teknik, mutu, waktu,
serta persiapan pemeriksaan atau kontrol hasil pekerjaan reparasi yang
kesemuanya tertuang dalam jadwal penyelesaian detail dan jadwal
pemeriksaan, bila ada penyimpangan.
- Menginventarisir jenis perbaikan lanjut di atas air untuk mengefektifkan
dok.
2. Galangan.
Mengikuti segala tindakan dan keputusan galangan reparasi dan BKI serta
melaporkan pada Owner jika ada penyimpangan.
13.2.5. Tahap ke Lima (Penyelesaian)
a. Tujuan :
Penyelesaian akhir kapal .
b. Waktu :
Setelah kapal turun dok.
Pelaksanan tahap ke V adalah galangan reparasi, BKI, Syahbandar dan
Owner Surveyor.
c. Pelaksanaan dan tindakan.
1. Galanganreparasi kapal.
- Menyelesaikan floating dok secepatnya.
- Melaksanakan percobaan dan pengujian terhadap kapal secara umum.
- Membuat laporan berita acara laporan dok dan menjelaskan
penyelesaian dan faktur.
2. Owner Surveyor (Dinas teknik)
- Penyusunan laporan dari galangan reparasi.
- Membuat laporan dan permohonan sertifikasi pada BKI dan Syahbandar.
13.3.
Masalah utama kapal adalah lambung, bahwa lambung selalu tercelup air
laut yang lambat laun akan ditumbuhi tumbuhan dan hewan laut pada dinding
lambung. Dalam jangka waktu tertentu kapal melaksanakan reparasi sesuai
ketetapan BKI. Dalam hal ini owner memberi daftar reparasi yang diperoleh dari
data harian terhadap kerusakan kapal selama berlayar. Dan pelaksanaannya tidak
luput dari peran syahbandar dan biro klasifikasi. Syahbandar bertanggung jawab
atas teknik dari kapal termasuk penentuan jadwal survey dan pengawasan
pelaksanaan repair mulai material, peralatan, penentuan ukuran kapal dan proses
kerja.
b) Kerusakan Besar
Kerusakan sifat mendadak, mendesak dan darurat serta perbaikannya harus
segera dilaksanakan.
Contoh kerusakan besar :
Sebuah kapal menghantam karang, sehingga lambung pecah dan air masuk ke
kapal. Namun berkat adanya sekat dan pompa pada bilga sistem sehingga air
dapat dibuang dari kapal. Sehingga kapal dapat merapat ke pelabuhan terdekat
untuk melakukan perbaikan.
13.3.2 Peninjauan Daerah Ke-rusakan
NAMA
KONSTRUKSI
Kulit
Linggi haluan
PENYEBAB
KERUSAKAN
CARA PERBAIKAN
Benturan
Tiram
Gelombang
1.
2.
Kesalahan
konstruksi
Kelelahan material
1.
2.
1.
Benturan
2.
Kesalahan
konstruksi
1.
2.
1.
Gelombang
2.
3.
Kelelahan material
3
Lunas (keel)
Benturan akibat
kandas :
a. Patah
NO
NAMA
KONSTRUKSI
PENYEBAB
KERUSAKAN
CARA PERBAIKAN
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
b. Retak
1.
2.
c. Retak bagian
bawah
3.
Dipasang penguat
memanjang
Dipasang penguat melintang
Menumpu lambung bagian
atas dan bilga
Memotong bagian yang rusak
Disambung dengan bagian
yang baru
Ujung keretakannya dimatikan
terlebih dahulu dengan dibor
setebal keretakan lalu diprop
Pengepropan harus
sepenuhnya. Kalau tidak,
akan terjadi keretakan yang
dimulai dari bagian yang tidak
diprop. Untuk menghindari hal
ini bagian ujung dibor lagi lalu
diprop setebal pengebroan
dengan bagian tengahnya
tidak penuh
Sama dengan diatas, tetapi
bagian bawahnya diberi zool
keel.
Pada ujung retakan, dibor
untuk menjaga agar keretakan
tidak menjalar ke atas.
Untuk retak lebih dar i2/3
tebal keel, maka biasanya
harus dganti karena
kemungkinan akan patah
besar.
d. Kelelahan
material
e. Berkurangnya
konstruksi
NO
NAMA
KONSTRUKSI
PENYEBAB
KERUSAKAN
Transom
CARA PERBAIKAN
1.
sambungan
transom
2.
3.
5
Frame (Gading)
Lapuk
a. Lapuk setempat
b. Lapuk
menyeluruh
Kesalahan
penggunaan
a. Retak (material
retak terjadi
karena
berdasarkan
lingkaran tahun)
b. Retak yang
terjadi dimulai
dari ujung
sambungan
1.
Patah
2.
Penggantian dengan
konstruksi yang baru
Diberi penguat setempat