Anda di halaman 1dari 12

TEKNOLOGI KONSTRUKSI KAPAL FIBERGLAS

BAB

13
13.1.

PERAWATAN DAN PERBAIKAN


KAPAL FIBERGLAS

Jenis
Pemeliharaan
Perbaikan Kapal.

dan

13.1.1. Gambaran Umum.


Setiap
pemilik
kapal
mengharapkan
kapalnya
dapat
beroperasi dalam waktu yang cukup
lama
dan
tanpa
mengalami
kerusakan,
untuk
itu
fungsi
perawatan dan pemeliharaan kapal
sangat
berperan
untuk
memperpanjang usia pemakaian
kapal.
Kerusakan badan kapal selain
dikarenakan
terjadinya
tumbukan
dapat juga dipengaruhi oleh pengaruh
cuaca dan perembesan air dari bagian
kapal yang kekedapannya tidak
sempurna sehingga dimungkinkan
tumbuhnya
jamur
yang
dapat
melapukan kayu. Kerusakan pada
pipa atu isolasi pipa dan pada daerah
tersebut tidak mendapatkan vebtilasi
yang baik maka dalam waktu tertentu
kayu pasti akan mengalami kerusakan
atau kelapukan.
Hal tersebut diatas sejauh
mungkin dihindari atau dapat diketahui
sedini
mungkin
dengan
cara
melakukan perawatan dan bila terjadi
kerusakan sekecil
apapun segera
diadakan perbaikan.
1. Pemeliharaan / Maintenance
Merupakan tindakan terhadap
keadaan suatu benda dengan
mengusahakan segala sesuatunya
agar tetap baik, sehingga benda
tersebut mempunyai umur yang
Ari wibawa BS ST MSi

lebih lama. Tindakan pemeliharaan


merupakan tindakan yang :
- Bersifat
preventif
atau
pencegahan.
- Belum terjadi kerusakan atau
bila terjadi kerusakan tidak
berarti.
- Sebaiknya
dilakukan
kegiatan terjadwal.
- Hasil pemeliharaan dapat
memberi
data
masukan
untuk perbaikan.
- Kondisi benda tanpa atau
sangat
sedikit
perubahannya.
2. Perbaikan / reparasi.
Merupakan tindakan terhadap
keadaan suatu benda agar tetap
mempunyai fungsi seperti semula
melalui suatu tindakan perbaikan
kondisi yang ada. Tindakan
perbaikan merupakan tindakan
yang :
- Bersifat
refresif
atau
perbaikan.
- Pada benda kerja telah
terjadi kerusakan.
- Perbaikan dapat dilakukan
secara terjadwal maupun
tidak terjadwal.
- Merupakan akibat dari hasil
data pemeliharaan.
- Pada benda kerja terjadi
perubahan komponen.

TEKNOLOGI KONSTRUKSI KAPAL FIBERGLAS

13.1.2. Jenis Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal.


Pemeliharaan dan perbaikan merupakan tindakan yang dapat dilakukan
secara terjadwal dengan melihat sifat kejadiannya seperti :
1. Emergency
Pemeliharaan dan perbaikan kapal yang bersifat mendadak, sementara,
mendesak dan darurat. Dengan kata lain jenis perbaikan yang harus segera
dilaksanakan karena kerusakannya mendadak.
2. On Board Level Maintenance
Pemeliharaan dan perbaikan kapal jenis ini dilakukan oleh anak buah kapal
(ABK) dan biasanya dilakukan diatas kapal. Kapal disewakan tempat untuk
berlabuh dan pekerjaan dilakukan oleh awak kapal.
3. Intermediate Level Maintenance.
Pemeliharaan dan perbaikan kapal jenis ini mempunyai volume yang lebih
kecil dari depo level maintenance atau overhaul dan direncanakan oleh
perusahaan pelayaran, baik yang dilakukan diatas dok maupun diatas kapal.
4. Depo Level Maintenance atau Overhaul.
Pemeliharaan dan perbaikan jenis ini merupakan kegiatan rutin yang terjadwal,
biasanya antara galangan perbaikan kapal dan perusahaan pelayaran telah
mempunyai kesepakatan mengenai perencanaan waktu pemeliharaan dan
perbaikan kapal. Pekerjaan ini ditangani oleh galangan kapal dan
dilaksanakan diatas dok maupun diatas air dengan volume pekerjaan yang
besar.
13.1.3. Penjadwalan.
Jadwal pemeliharaan dan perbaikan kapal merupakan daftar komprehensif
dari tugas pemeliharaan dan perbaikan kapal . Jadwal ini harus menentukan
dengan jelas apa yang dipelihara/ diperbaiki dan kapal pemeliharaan dan
perbaikan tersebut harus dilaksanakan. Untuk mendapatkan hasil yang benar
benar produktif, maka dalam melaksanakan pekerjaan harus benar benar
memperhatikan jadwal pemeliharaan dan perbaikan kapal.
Jadwal dibuat atas dasar :
1. Standar dari pekerjaan yang sejenis yang telah ada.
2. Pengalaman dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
3. Tingkat kesulitan dari pekerjan yang akan dikerjakan.
Dari ketiga dasar pembuatan jadwal tersebut selanjutnya dibentuk beberapa
jadwal seperti dibawah ini.
a. Jadwal Induk dan analisa beban.
Jadwal induk adalah jadwal kegiatan pemeliharaan dan perbaikan kapal selma
satu tahun. Jadwal induk ini dibuat atas kesepakatan bersama antara pihak
galangan perbaikan dan reparasi dengan pihak perusahaan pelayaran sebagai
owner, bahkan telah ditetapkan kapal kapal mana yang harus dipeliharan dan
diperbaiki dan kapan waktunya.
2

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

TEKNOLOGI KONSTRUKSI KAPAL FIBERGLAS

Dari jadwal induk ini dapat diketahui berapa jumlah kebutuhan tenaga kerja
manusia yang tersedia .
b. Jadwal pokok.
Jadwal pokok adalah jadwal yang menggambarkan kegiatan pokok dari suatu
proyek pemeliharaan dan perbaikan kapal. Jadwal pokok ini dibuat oleh
galangan . Dalam hal ini bagian organisasi dan evaluasi berdasarkan daftar
kerusakan yang diberikan oleh pihak owner.
Dalam menentukan durasi dari suatu bagian pekerjaan perlu kita lakukan
pengontrolan terhadap kesiapan pelaksanaan pekerjan secara teliti. Hal ini
harus kita perhatikan karena adanya kaitan yang sangat erat antara jadwal
dengan harga jasa yang akan dipakai.
c. Jadwal pelaksanaan.
Jadwal pelaksanaan merupakan jadwal yang yerperinci dari kegiatan
pemeliharaan dan perbaikan kapal dengan menyebutkan pekerjaan yang akan
dilakukan dan bengkel yang akan mengerjakan serta bengkel terkait.
13.2. Tahapan Penyusunan Daftar Reparasi Kapal.
13.2.1. Tahap Pertama (Persiapan).
1. Tujuan :
Penyusunan daftar reparasi agar daftar reparasi yang disusun dengan tepat
dan dapat dipertanggung jawabkan.
2. Waktu :
Saat kapal sedang operasi yaitu ABK melaporkan kepada dinas teknis dan
perusahaan pelayaran. Dalam hal ini ABK tidak dapat disebut sebagai
penyusun.
3. Bahan bahan :
- Laporan kondisi kapal dari ABK yang telah diproses di kantor pusat
perusahaan pelayaran oleh dinas teknis.
- Laporan Dok (dock report ) yang terakir (sertification Note), hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi pengulangan reparasi terhadap point / bagian
yang sama.
- Rekomendasi dari BKI yaitu untuk mengetahui bagian bagian yang tidak /
belum memerlukan reparasi saat ini dan masih layak
- Jenis survey pada perbaikan kapal yang akan datang.
- Ciri ciri khusus kapal dari dinas geladak (Dock dan Engine Departement)
dan bagian mesin. Ciriciri khusus ini misalnya getaran yang berlebuhan,
retakan pada kapal.
4. Penyusun :
- Dinas teknis atau dinas teknik perusahaan pelayaran.
- Galangan reparasi kapal.
- Biro konsultan yang biasa disebut Biro Teknik Kapal (misal BKI, Sucofindo
dll).

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

TEKNOLOGI KONSTRUKSI KAPAL FIBERGLAS

13.2.2. Tahap ke dua (Arrival Conference).


a. Tujuan :
Penilaian daftar reparasi thap ke I dan penyusunan daftar / jadwal kerja detail.
b. Waktu :
Kapal sebelum naik dok tetapi kapal telah datang di galangan kapal. Pada saat
tertentu kemungkinan tahap I sampai dengan tahap II mempunyai tenggang
waktu cukup lama, sehingga ada kemungkinan trjadinya pengurangan /
penambahan dari daftar reparasi tahap I.
c. Bahan bahan :
- Dartar reparasi tahap I.
- Survey pendahuluan pada bagian konstruksi dan mesin pada waktu kapal
masih dalam keadaan terapung.
- Hasil wawancara dengan ABK tentang persoalan konstruksi dan msin. Hal ini
dengan tujuan agar daftar reparasi dapat disusun dengan tepat.
d. Penyusun :
- Dinas Survey dan Dinas perusahan pelayaran dalam hal ini Owner Surveyor.
- Anak buah kpal, dalam hal ini Hahkoda (Dinas geladak) dan kepala kamar
mesin (KKM) .
- Galangan reparasi kapal dalam hal ini bagian produksi, tujuannya agar
galangan dapat mempersiapkan material dan metode yang dipakai. Tahap
ke II ini merupakan tahap dimulainya kesepakatan antara Owner dengan
galangan reparasi.
13.2.3. Tahap ke Tiga (Hari pertama pengedokan)
a. Tujuan :
Pelaksanan langkah poertama yang cepat pada reparasi kapal.
b. Waktu :
Hari pertama kapal diatas dok, yang ikut berperan aktif dalam tahap ini adalah
galangan reparasi kapal , syahbandar, BKI dan Owner Surveyor.
c. Pelaksanaan dan tindakan :
1. Galangan reparasi kapal.
- Cepatnya pelaksanaan kerja untuk pemeriksaan pen-dahuluan bidang
konstruksi maupun mesin serta terkoordinirnya pekerjaan tersebut.
- Menginventarisir perubahan jadwal pekerjaan .
2. Dinas Teknik (Owner Surveyor)
- Cepatnya persetujuan atau penawaran tambahan pe-kerjaan yang
disesuaikan dengan jenis survey.
- Membuat laporan kepada pemilik apabila ada tambahan pekerjaan yang
akan mempengaruhi jadwal penyelesaian dan kontrak.
- Dinas teknik adalah wakil dari pemilik kapal.
13.2.4. Tahap kempat (Pelak-sanaan dan Kontrol Perbaikan)
a. Tujuan :
Pelaksanaan dan kontrol perbaikan yang tepat ,terencana dan terkoordinir.
b. Waktu :
4

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

TEKNOLOGI KONSTRUKSI KAPAL FIBERGLAS

Pada saat kapal diatas dok dan sebelum kapal turun dok.
Pelaksanaan pada tahap IV untuk galangan reparsi , BKI, Syahbandar dan
Owner Surveyor.
c. Pelaksanaan dan tindakan :
1. Galangan reparasi kapal,
- Merencana dan meng-koordinir dengan baik dalam teknik, mutu, waktu,
serta persiapan pemeriksaan atau kontrol hasil pekerjaan reparasi yang
kesemuanya tertuang dalam jadwal penyelesaian detail dan jadwal
pemeriksaan, bila ada penyimpangan.
- Menginventarisir jenis perbaikan lanjut di atas air untuk mengefektifkan
dok.
2. Galangan.
Mengikuti segala tindakan dan keputusan galangan reparasi dan BKI serta
melaporkan pada Owner jika ada penyimpangan.
13.2.5. Tahap ke Lima (Penyelesaian)
a. Tujuan :
Penyelesaian akhir kapal .
b. Waktu :
Setelah kapal turun dok.
Pelaksanan tahap ke V adalah galangan reparasi, BKI, Syahbandar dan
Owner Surveyor.
c. Pelaksanaan dan tindakan.
1. Galanganreparasi kapal.
- Menyelesaikan floating dok secepatnya.
- Melaksanakan percobaan dan pengujian terhadap kapal secara umum.
- Membuat laporan berita acara laporan dok dan menjelaskan
penyelesaian dan faktur.
2. Owner Surveyor (Dinas teknik)
- Penyusunan laporan dari galangan reparasi.
- Membuat laporan dan permohonan sertifikasi pada BKI dan Syahbandar.

13.3.

KERUSAKAN LAMBUNG KAPAL DAN AKIBATNYA

Masalah utama kapal adalah lambung, bahwa lambung selalu tercelup air
laut yang lambat laun akan ditumbuhi tumbuhan dan hewan laut pada dinding
lambung. Dalam jangka waktu tertentu kapal melaksanakan reparasi sesuai
ketetapan BKI. Dalam hal ini owner memberi daftar reparasi yang diperoleh dari
data harian terhadap kerusakan kapal selama berlayar. Dan pelaksanaannya tidak
luput dari peran syahbandar dan biro klasifikasi. Syahbandar bertanggung jawab
atas teknik dari kapal termasuk penentuan jadwal survey dan pengawasan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

TEKNOLOGI KONSTRUKSI KAPAL FIBERGLAS

pelaksanaan repair mulai material, peralatan, penentuan ukuran kapal dan proses
kerja.

13.3.1. Peninjauan Sifat Kerusakan


Dalam perawatan lambung harus mendapat prioritas utama demikian juga
konstruksinya. Ditinjau dari sifat kerusakan pada lambung terdapat dua
kemungkinan yaitu :
a) Kerusakan Kecil
Dimana sifatnya tidak terlalu berpengaruh terhadap lambung kapal. Tetapi
harus segera mendapat penanganan agar biaya reparasi lebih kecil.
Contoh kerusakan kecil :

Retak pada permukaan kayu / sambungan antar kulit pada lambung

Berkurangnya material karena benda benda keras

Pemakaian yang kurang baik, sehingga timbul perembesan air ke kapal

b) Kerusakan Besar
Kerusakan sifat mendadak, mendesak dan darurat serta perbaikannya harus
segera dilaksanakan.
Contoh kerusakan besar :
Sebuah kapal menghantam karang, sehingga lambung pecah dan air masuk ke
kapal. Namun berkat adanya sekat dan pompa pada bilga sistem sehingga air
dapat dibuang dari kapal. Sehingga kapal dapat merapat ke pelabuhan terdekat
untuk melakukan perbaikan.
13.3.2 Peninjauan Daerah Ke-rusakan

Peninjauan ini dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu :


Lambung dibawah garis air
Lambung diatas garis air

Karena perbedaan luasan (pembagian daerah) tersebut, maka penggunaan


material catnya juga berbeda. Daerah bawah garis air terpengaruh oleh air laut
dan hewan laut yang menempel karena air laut mempunyai sifat sifat sebagai
berikut :
Sifat Kimia Fisika
Mempunyai kadar garam, se-hingga mempercepat karatan dan menentukan
kemampuan penghantar listrik.
Sifat Biologis
Melekatnya tumbuhan dan binatang laut, sehingga lambung menjadi besar
dan tahanan air terhadap kapal lebih besar, kadang lambung sampai
berlubang karena digunakan bersarangnya tiram. Lambung di atas air
6

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

TEKNOLOGI KONSTRUKSI KAPAL FIBERGLAS

dipengaruhi oleh cuaca (panas, dingin dan hujan) sehingga mempengaruhi


struktur dan mulo mulo dan bulwark harus benar benar kedap. Air harus
dapat langsung keluar lewat lubang air. Daerah buttop (daerah batas antara
garis air muat penuh dan garis air muat penuh) terbuat dari material kayu yang
stabil tidak terpengaruh oleh kembang surut kayu dan pelapukan. Daerah
buttop juga tidak terpengaruh panas / dingin dan gelombang hanya saja
kemungkinan terbentur benda benda keras yang terapung dan benturan
pagar dermaga sewaktu berlabuh sehingga mempengaruhi daerah buttop.
Oleh sebab itu dipasang ban ban mobil di atas garis air sepanjang fender
kapal sehingga benturan dapat dihindarkan.
13.3.3 Penyebab Kerusakan Lam-bung Kapal
Dalam pengoperasian / peme-liharaan lambung kemungkinan mengalami
beberapa hal yaitu :
Karena kerusakan mendadak / darurat pada lambung kapal kayu
Sesuai jadwal dan ketetapan biro klasifikasi
Interval waktu penggantian komponen baik untuk badan kapal maupun
peralatan kapal bawah air
a) Faktor Teknis Yang Mempengaruhi Kerusakan Terutama Pada Lambung Kapal
1. Kesalahan dalam pembuatan
Kesalahan ini sangat kecil tetapi ada juga kesalahan yang disebabkan oleh
:
Kesalahan dimensi (ukuran)
Disebabkan oleh : salah perhitungan, alat ukur tidak standard, salah
pembacaan gambar, kesalahpahaman teknis, tidak adanya kesesuaian
dimensi.
Kesalahan metode
Disebabkan oleh belum adanya ketetapan standard dan metode yang
tidak relevan.
Kesalahan manusia/tenaga pelaksanaan
Kesalahan material awal (penentuan dan pemilihan bahan)
Kesalahan Fasilitas
Akibat kerusakan mesin, kesalahan pengoperasian mesin, kurang
lengkap fasilitasnya, kurang modernnya peralatan dan kurangnya suku
cadang.
2. Akibat Kesalahan dalam pemakaian
Kerusakan akibat alam
Disebabkan oleh beberapa faktor yaitu binatang laut, gelombang,
karang dan cuaca / suhu.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

TEKNOLOGI KONSTRUKSI KAPAL FIBERGLAS

Kerusakan akibat pe-makaian


Disebabkan oleh beban / momen, getaran mesin teknis operasional,
waktu pemakaian dan kurangnya perawatan.
Kerusakan akibat kece-lakaan
Disebabkan oleh benturan, kandas dan kena tembak

Dari uraian diatas, maka langkahlangkah yang dapat diambil adalah


menentukan :
Metode penyelesaian pekerjaan
Jenis material dan jumlahnya yang dipakai
Kebutuhan mesin dan peralatan agar pengerjaan lebih cepat dan efisien

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

13.3.4 Penyebab Kerusakan Konstruksi dan Cara Perbaikannya


Tabel dibawah ini menguraikan penyebab kerusakan konstruksi dan cara
perbaikannya :
NO

NAMA
KONSTRUKSI

Kulit

Linggi haluan

PENYEBAB
KERUSAKAN

CARA PERBAIKAN

Benturan

Dengan mengganti bagian yang


rusak

Tiram

Disekrap, dibersihkan dan dicat


dengan cat anti fouling

Gelombang

1.
2.

Kesalahan
konstruksi

Diberi penguat atau diperbaiki


dengan penggantian konstruksi

Kelelahan material

1.
2.

Diberi penguat tambahan


Diganti sesuai fungsi dan
ukurannya

1.

Dengan mengganti bagian


yang rusak
Diberi penguat

Benturan
2.
Kesalahan
konstruksi

1.
2.

Diberi penguat tambaha


Diperbaiki sesuai dengan
factor kesalahan

1.

Dikedapkan dengan lem,


dempul, flexbond dan
fiberglas
Mengganti bagian yang rusak
Diberi penguat tambahan

Gelombang
2.
3.
Kelelahan material
3

Lunas (keel)

Dirouter dan ditambal


Dikedapkan dengan lem, flex
bond, dempul, fiberglass dan
dicat

Diganti dengan material yang baru

Benturan akibat
kandas :
a. Patah

Diganti sebatas sambungan


sesuai aturan Biro Klasifikasi
dengan cara :

NO

NAMA
KONSTRUKSI

PENYEBAB
KERUSAKAN

CARA PERBAIKAN
1.
2.
3.
4.
5.
1.

2.
b. Retak

1.

2.

c. Retak bagian
bawah

3.

Dipasang penguat
memanjang
Dipasang penguat melintang
Menumpu lambung bagian
atas dan bilga
Memotong bagian yang rusak
Disambung dengan bagian
yang baru
Ujung keretakannya dimatikan
terlebih dahulu dengan dibor
setebal keretakan lalu diprop
Pengepropan harus
sepenuhnya. Kalau tidak,
akan terjadi keretakan yang
dimulai dari bagian yang tidak
diprop. Untuk menghindari hal
ini bagian ujung dibor lagi lalu
diprop setebal pengebroan
dengan bagian tengahnya
tidak penuh
Sama dengan diatas, tetapi
bagian bawahnya diberi zool
keel.
Pada ujung retakan, dibor
untuk menjaga agar keretakan
tidak menjalar ke atas.
Untuk retak lebih dar i2/3
tebal keel, maka biasanya
harus dganti karena
kemungkinan akan patah
besar.

d. Kelelahan
material

Diganti. Jika tidak, kekuatan kapal


berkurang

e. Berkurangnya
konstruksi

Ditambal dengan cara :


1. Diambil secara keseluruhan
sepanjang sambungan
2. Diganti per-layer

NO

NAMA
KONSTRUKSI

PENYEBAB
KERUSAKAN

Transom

Retak / pecah pada

CARA PERBAIKAN
1.

Dibuka secara keseluruhan

sambungan
transom

2.

3.
5

Frame (Gading)

bagian ujung sambungan


dengan transom
Diperbaiki konstruksi
sambungan untuk menahan
transom dan bagian yang
terkait
Penutupan kembali oleh
lapisan luar transom

Lapuk

a. Lapuk setempat

Dapat dilakukan dengan


penggantian setempat. Hal ini
dapat dilakukan dengan
melihat ketentuan klasifikasi
dan kekuatan konstruksi

b. Lapuk
menyeluruh

Penggantian material secara


menyeluruh dengan melihat
konstruksi dan klasifikasi yang
berlaku

Kesalahan
penggunaan

a. Retak (material
retak terjadi
karena
berdasarkan
lingkaran tahun)

Diberikan pengikatan setempat


(pada daerah ujung
keretakan)
Untuk pengikatan dapat
menggunakan :
1. Sekrup (untuk daerah yang
bergerak)
2. Mur & baut (untuk daerah
yang mati)

b. Retak yang
terjadi dimulai
dari ujung
sambungan
1.
Patah
2.

Penggantian dengan
konstruksi yang baru
Diberi penguat setempat

Anda mungkin juga menyukai