A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum Tugas Fungsi Kebijakan
2. Gambaran Umum
Indonesia (NKRI) yang telah diakui dunia sebagai negera kepulauan melalui
lintas batas, karena digunakan sebagai sarana untuk menunjang, mendorong, dan
Ditjen Perhubungan Laut melalui Pepres No. 40 Tahun 2015. Sesuai dengan UU
No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, pelayaran atau transportasi laut dinyatakan
sebagai yang merupakan sub sistem dari Sistem Transportasi Nasional. Pelayaran
terdiri dari elemen kegiatan ini dapat dijabarkan berdasarkan 4 (empat) elemen
yaitu: (1) lalu lintas dan angkutan laut, (2) kepelabuhan, (3) keselamatan dan
transportasi yang handal dan berdaya saing, sebagai tulang punggung sistem
ketahanan nasional.
Accident, tertuang pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 122 Tahun 2018
Kapal Patroli merupakan Sarana dan Prasarana Utama dalam menjalankan tugas
dan fungsi tersebut. Berikut merupakan rekapitulasi Data Kapal patroli KPLP di
Kapal Kelas I 7 0 7
Kapal Kelas II 15 1 14
Kapal kelas IV 65 20 45
Hingga akhir 2019, Kapal Patroli kelas IV yang dibangun dengan meterial
KPLP baru 2 (dua) jenis kapal yaitu pada Kapal Kelas IV dan V. Direktorat KPLP
keselamatan pelayaran di laut. Saat ini, data kondisi operasional dan estimasi
Kapal Kelas I 7 0 7
Kapal Kelas II 15 2 13
Kapal Kelas III 55 6 49
Kapal Kelas IV 55 15 40
Kapal Kelas V 238 25 213
JUMLAH 370 48 322
Dari data tersebut diatas, untuk Kapal Negara Patroli Kelas III masih terdapat
kelas III Patroli sangat mendesak dan dibutuhkan, disamping juga untuk
menggantikan kapal-kapal yang sudah tua dan boros bahan bakar. Kekurangan
kapal tersebut dipenuhi dengan pembangunan kapal secara bertahap setiap tahun
sesuai dengan anggaran yang tersedia. Untuk itu pengadaan pembangunan Kapal
Negara Patroli Kelas III Alumunium (Multiyears Contract) sebanyak 2 (Dua) unit
yang sangat urgent dan diusulkan dengan metode pembiayaan SBSN (Surat
Penerima manfaat pembangunan kapal patrol kelas III aluminium adalah Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Patimban dan KSOP Kelas I
Banjarmasin
1. KSOP Patimban
Sebagai salah satu Pelabuhan terbesar di Indonesia dan HUB untuk Industri di
Indonesia, patimban membutuhkan Peningkatan Sarpras di Bidang Penjagaan Laut
dan Pantai. Eksisting kapal patroli untuk pendukung saat ini adalah sebagai berikut:
2. KSOP Banjarmasin
Penempatan Kapal Patroli Kelas II di KSOP Banjarmasin untuk menunjang
Keselamatan Pelayaran dan Keamanan Transportasi Laut sebagai bentuk penguatan
di daerah Pelayaran Ibu Kota Negara Baru, berikut data eksisting kapal patroli untuk
pendukung saat ini adalah sebagai berikut:
Uraian Unit Jenis Kapal Nomor Lambung Tahun Pemb Jenis Bahan Status
KSOP Kelas I Kapal Kelas III KN.P 363 2014 Fiber Aktif
Banjarmasin
Kapal Kelas V KN.P 5222 2014 Fiber Aktif
(Tabel data Aset Bidang PLP per 26 Februari 2021)
C. TUJUAN
1. Metode Pelaksanaan
Waktu yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah 15 (Lima Belas) bulan dengan
jangka waktu pelaksanaan selama 13 (Tiga belas) bulan, dan biaya yang
dibutuhkan untuk Pembangunan Kapal Negara Patroli Kelas III Alumunium (Multi
Years Contract) Tahun anggaran 2022-2023 dilaksanakan dengan sumber dana
yang dibebankan pada DIPA Tahun Anggaran 2022-2023.
1 Penyusunan HPS
3 Pelelangan Pekerjaan
B PELAKSANAAN PEKERJAAN
C Peluncuran
E Familiarisasi
F Survey Klas, Test, dan Sertifikat Klas
Pembangunan Kapal Patroli Kelas III Aluminium dilaksanakan dengan kontrak tahun
jamak (multi years contract / MYC) dengan alasan sebagai berikut:
PERSYARATAN/KUALIFIKASI PENYEDIA
1. Persyaratan Administrasi/Legalitas
a. Memiliki Surat Izin Usaha sesuai peraturan perundang-undangan dan bidang
pekerjaan yang diadakan :
Surat Izin Usaha Perdagangan (Kualifikasi Non Kecil) dengan Kode KBLI
30111 yaitu Industri Kapal dan Perahu/Memiliki NIB dengan Kode KBLI
30111.
Izin Usaha Industri
Tanda Daftar Perusahaan
Domisili Perusahaan
Sertifikat ISO 9001;2015, ISO 14001;2015, OHSAS 18001;2007 Yang
masih berlaku.
b. Kualifikasi usaha : Non Kecil;
c. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak
terakhir;
d. Memiliki Galangan Pembuatan/Pembangunan Kapal;
e. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan alamat yang benar,
tetap dan jelas;
f. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada Kontrak
yang dibuktikan dengan:
1) Akta Pendirian Perusahaan dan/atau perubahannya;
2) Surat Kuasa (apabila dikuasakan);
3) Bukti bahwa yang diberikan kuasa merupakan pegawai tetap (apabila
dikuasakan); dan
4) Kartu Tanda Penduduk.
2. Persyaratan Teknis
a. Memiliki pengalaman:
1) Penyediaan barang pada 1) Penyediaan barang pada divisi yang
divisi yang sama paling sama (Divisi 88 : Jasa
kurang Pengolahan/Pembuatan dengan input
1 (satu) pekerjaan dalam dari industry lain) berdasarkan
kurun waktu 1 (satu) tahun pekerjaan yang diadakan mengacu
terakhir baik di lingkungan pada KBKI, Paling kurang 1 (satu)
pemerintah maupun pekerjaan dalam kurun waktu 1 (satu)
swasta, termasuk tahun terakhir baik dilingkungan
pengalaman subkontrak; pemerintah maupun swasta, termasuk
dan pengalaman subkontrak.
b) Perhitungan :
o Perhitungan dan Kurva Kecepatan.
o Kecepatan jelajah untuk Kapal (free running speed) dengan 2
(dua) mesin utama mencapai kecepatan minimal 24 knot.
o Perhitungan Trim dan Stabilitas (preliminary trim & stability) 7
(tujuh) Kondisi serta resisten dan powering
o Perhitungan Kurva Hidrostatik (Hidrostatic Curve)
o Perhitungan Pemakaian daya listrik.
o Perhitungan scantling
o Perhitungan Bobot Mati (DWT Calculation)
Biaya untuk pembayaran pekerjaan pembangunan kapal patroli kelas III aluminium 2
Unit adalah sebesar Rp 68.000.000.000,- (Enam Puluh Delapan Milyar Rupiah) yang
dan dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) bersumber dana
SBSN tahun anggaran 2022 sampai dengan tahun anggaran 2023, dengan rincian
sebagai berikut: