Anda di halaman 1dari 85

ISPS CODE

Kebijakan Pelaksanaan
Sistim Keamanan
MARITIME SECURITY
TRAINING

Kapal
&
Fasilitas Pelabuhan
sesuai ISPS Code
ISPS CODE

MOTTO
MARITIME SECURITY

Kami Melayani Negeri Ini dengan


TRAINING

Terus Meningkatkan Kualitas


Pelayanan Untuk Perbaikan Agar
Memiliki Arti Bagi Dunia
Pelayaran
ISPS CODE

1. SEBERAPA PENTING MENJAGA KEAMANAN


DI PELABUHAN ITU
MARITIME SECURITY

2. MENGAPA PELABUHAN HARUS ADA ISPS


CODE
TRAINING

3. MENGEPA KITA HARUS MENGETAHUI ISPS


CODE
4. APA YANG SAUDARA KETAHUI DARI
SEMUANYA
5. HARUSKAH KITA MENGETAHUI SELURUHNYA.
6. MENGAPA KITA HARUS BERADA DISINI
ISPS CODE

LATAR BELAKANG
Kawasan maritim indonesia mencakup belasan ribu
pulau ( 17.506 pulau ) dengan teritorial laut sangat
MARITIME SECURITY

luas 3.7 kilo meter persegi dan memiliki garis pantai


95,108 km terpanjang ke lima dsi dunia,
TRAINING

dimanpaatkan sebagai jalur komersia dan militer


memiliki pelabuhan ± 2500 serta memiliki kekayaan
alam hayati dan non hayati yang sangat besar dan
sekaligus memiliki peranan gelobal sangat besar.
Potensi kekayaan tersebut patut kita pahami
adanya masalah – masalah di kemudian hari yang
mengancam / ganguan keamanan yang bersifat
nasional yang dapat berakibat runtuhnya
perekonomian
ISPS CODE

 Pelabuhan salah satu obyek vital nasional


yang menjadi urat nadi kehidupan dan
perekonomian suatu Negara, memegang
MARITIME SECURITY

pengaruh yang strategis bagi kehidupan


TRAINING

sosial ekonomi yang berdampak kepada


hajat hidup orang banyak dan kepentingan
strategis Negara di masakini dan masa
yang akan datang.
 Pelabuhan sebagai salah satu obyek vital
sangat mungkin menjadi target ancaman
terorisme dimasa yang akan datang.
ISPS CODE

PERAN PELABUHAN
Pelabuhan memiliki peranan;
a. Simpul dalam jaringan transportasi
MARITIME SECURITY

sesuai dengan hirarkinya


TRAINING

b. Pintu gerbang kegiatan perekonomian


c. Tempat kegiatan alih moda transportasi
d. Penunjang kegiatan industri dan / atau
perdagangan
e. Tempat distribusi produksi dan
konsolidasi muatan atau barang.
f. Mewujudkan wawasan nusantara dan
kedaulatan negara.
ISPS CODE

KEPELABUHANAN
SEGALA SESUATU YANG BERKAITAN
DENGAN PELAKSANAAN PUNGSI
MARITIME SECURITY

PELABUHAN UNTUK MENUNJANG;


TRAINING

 Kelancaran
 Keamanan danketertiban
 Lalu lintas kapal, orang, barang,
 Keselamatan dan keamanan berlayar
 Tempat perpindahan intra dan atar
moda
 Mendorong perekonomian nasional dan
daerah
ISPS CODE

APA ITU ISPS CODE

Kondisi untuk melindungi informasi


MARITIME SECURITY

Material, Personil Kegiatan dan


Instalasi dari tindakan spionase,
TRAINING

sabotase, supersip, terorisem dan


juga mencegah terjadinya kehilangan
kerusakan atau penyikapan oleh
orang – orang yang tidak
berkepentingan.
ISPS CODE
TUJUAN ISPS Code
 Membangin kerangka kerjasama, Negara & negara,
penanda tangan, badan – badan pemerintah, industri
pelayaran, industri pelabuhan untuk mengidentifikasi dan
MARITIME SECURITY

mengambil tindakan pence gahan terhadap peristiwa


keamanan yang berakibat kepada kapal & Fasilitas
TRAINING

Pelabuhan.
 Menetapkan peran masing – masing
 Menjamin secara dini dan keberhasilan menyampaikan
informasi dan pertukaran informasi yang berhubungan
dengan keamanan
 Menyipakan suatu cara terhadap penilaian keadaan
 Menjamin kepercayan yang cukup terhadap lankah
keamanan
 Agar penanggulangan gangguan keamanan yang
beresiko tinggi di Pelabuhan dapat terlaksana lebih
optimal.
ISPS CODE

SUMBER HUKUM
- UUD 1945
MARITIME SECURITY

- UU NO 17/ 2008 TTG Pelayaran


- UNCLOS III 1982
TRAINING

- SOLAS 1974
- PERPES 65 /2003 TTG Konvensi SOLAS
DALAM BERTINDAK MEMBERI INFORMASI
MENANGANI BANTUAN DAN MEMBERI BANTUAN
BERTINDAK SECARA MEMADAI
ISPS CODE
HUKUM NASIONAL DAN KONPESI
INTERNASIONAL

Undang – Undang Dasar 1945 Pasal 33 ( 3 )


MARITIME SECURITY

Bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di


dalamnya dikuasai oleh negara dan di pergunakn untuk
TRAINING

sebesar besarnya kemakmuran rakyat.


Pelabuhan memiliki peranan sebagai urat nadi
perekonomian maritim dan sekaligus pintu gerbang
perekonomian yang patut di kelola untuk kemakmuran
rakyat
Pemerintah indonesia harus memanpaatkan dan
mempergunakan alat – alat pertahanan berdasarkan aturan
yang di milikinya itu betul – betul dapat terlaksana secara
optimal.
ISPS CODE
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH
• Bahwa negara-negara peserta wajib menetapkan,
tingkat-tingkat keamanan dan memberikan
bimbingan untuk berlindung dari insiden keamanan
MARITIME SECURITY

(A/4.1)
TRAINING

• Jika negara peserta telah menetapkan keamanan


tingkat - 3, maka wajib mengeluarkan instruksi dan
informasi kepada kapal (A/4.2)

• Negara peserta dapat mendelegasikan tugas-tugas


tertentu menyangkut keamanan kepada org yang
telah diakui kecuali dalam hal-hal khusus (A/4.3)

• Negara peserta wajib melakukan pengujian


sepanjang dianggap perlu terhadap rancangan
keamanan baik Kapal (SSP) maupun Fasilitas
Pelabuhan (PFSP) (A/4.4)
ISPS CODE
KEGIATAN PEMERINTAH

Kegiatan pemerintahan di pelabuhan


meliputi;
MARITIME SECURITY

 Pengaturan dan pembinaan ,


TRAINING

pengndalian, pengawasan, kegiatan


kepelabuhanan
 Keselamatan dan keamanan berlayar
 Kepabeanan
 Keimigrasian
 Krekarantinaan
ISPS CODE
DESIGNATED AUTHORITY
Berarti institusi atau badan penyelenggara didalam
pemerintah yang menandatangani perjanjian / konvensi ini
MARITIME SECURITY

sebagai yang bertanggung jawab untuk memastikan


pelaksanaan / penerapan ketentuan dalam pasal-pasal
konvensi ini, yang berkenaan dengan Keamanan Fasilitas
TRAINING

Pelabuhan dan hubungan antara Kapal / Pelabuhan dari


sudut pandang Fasilitas Pelabuhan.
ISPS CODE
GANGUAN KEAMANAN DI PERAIRAN, DI
PELABUHAN, MEMILIKI DIMENSI

DIMENSI EKONOMI
MARITIME SECURITY

KECENDERUNGAN PEMERINTAH DAERAH


TERHADAP KESENJANGAN EKONOMI
TRAINING

DIMENSI SOSIAL
DIMENSI POLITIK
DIMENSI PERTAHANAN & KEAMANAN
GANGGUAN KEAMANAN LAUT
PERLITASAN PERBATASAN MELALUI LAUT
ISPS CODE

DEFINISI
ANCAMAN
Adalah setiap usaha dan kegiatan dengan segala
MARITIME SECURITY

bentuknya baik yang berasal dari dalam negeri


TRAINING

maupun luar negeri yg dinilai dapat berpotensi


membahayakan kelangsungan berfungsinya
pelabuhan.
GANGGUAN
Adalah tindakan yang sudah nyata dan
menimbulkan kerugian berupa korban jiwa dan
harta benda serta dapat mengakibatkan trauma
psikis kepada kenyamanan pelabuhan.
ISPS CODE

TERORISME

Adalah penggunaan kekerasan atau


ancaman kekerasan yang menimbulkan
MARITIME SECURITY

suasana teror atau rasa takut terhadap


TRAINING

orang secara meluas atau menimbulkan


korban yang bersifat masa, dengan cara
merampas kemerdekaan atau hilangnya
nyawa dan harta benda orang lain atau
mengakibatkan kerusakan atau kehancuran
terhadap pelabuhan atau lingkungan hidup
atau fasilitas publik atau fasilitas
Internasional.
ISPS CODE

SASARAN PENGAMANAN
- Akses pintu masuk, alur masuk dari dan ke
Pelabuhan.
MARITIME SECURITY

- Area let go Jangkar, Dermaga, Kolam Pelabuhan.


TRAINING

- Fasilitas Pelabuhan, Terminal, Lapangan


Penumpukan, Peralatan Kerja B/M.
- Sistem Manajemen Lalu lintas Kapal (SBNP) dan
Manajemen jalan raya.
- Pembangkin tenaga listrik.
- Sistem dan peralatan keamanan dan
pengamanan / pengawasan fasilitas pelabuhan.
- Dll.
ISPS CODE

TARGET PENGAMANAN
- Manusia yaitu seluruh orang yang terlibat dalam
kegiatan di Pelabuhan dan Masyarakat disekitar
MARITIME SECURITY

Pelabuhan dan/atau yang patut dicurigai


melakukan dan akan melakukan pelanggaran
TRAINING

kejahatan.
- Sarana dan prasarana yang digunakan dalam
kegiatan di Pelabuhan :
 Peralatan
 Material
 Gedung
 Kendaraan
 Hasil Produksi
ISPS CODE

POTENSI KERAWANAN
- Penutupan jalan – jalan ke Pelabuhan,
penguncian alur masuk pelabuhan
MARITIME SECURITY

- Serangan senjata Nuklir, Biologi, Kimia dan


Radio aktif (Nurbikara).
TRAINING

- Penyandraan.
- Serangan bom meliputi bom mobil, bom bunuh
diri.
- Serangan bersenjata
- Sabotase
- Spionase
- Media hama.
ISPS CODE

Stowaways
(Perdagangan Manusia,Imigran Gelap)
MARITIME SECURITY
TRAINING
Piracy & Robberies
ISPS CODE

(Perompakan dan Perampokan)


MARITIME SECURITY
TRAINING
MARITIME SECURITY ISPS CODE

Kiriman Berbahaya :
TRAINING

- Bahan Peledak
- Kuman Anthrax dll.
ISPS CODE

DATA REPORTED TO IMO


Maritime Security Incidents
MARITIME SECURITY

2000 2001
TRAINING

471 incidents 370 incidents


72 crew members killed 17 crew members killed
129 crew members wounded 42 crew members wounded
5 crew members missing 5 crew members missing
2 ships hijacked 16 ships hijacked
3 ships missing 2 ships missing
1 ship destroyed 1 ship lost
ISPS CODE

Diplomatic Conference
December 2002 - London
MARITIME SECURITY
TRAINING

The International Maritime Organization


adopted a new International Ship and Port
Facility Security (ISPS) Code

Effect from :
1 JULY 2004
ISPS CODE

International Ship and Port


Facility Security (ISPS) Code
ISPS Code
MARITIME SECURITY

with effect from


TRAINING

1 JULY 2004
ISPS CODE
KONFERENSI IMO DIIKUTI 108 NEGARA ANGGOTA
TGL 9 S/D 13 DESEMBER 2002 DI LONDON

FOKUS
MARITIME SECURITY

Menentukan Langkah-langkah Yang Serius


Untuk Pengamanan Maritim, Pencegahan
TRAINING

Dan Peraturan Yang Tegas Tentang


Terorisme Terhadap Kapal

International Ships & Port Facility Security


Code
(ISPS CODE)
ISPS CODE

ISPS CODE
PART A : Persyaratan Wajib
MARITIME SECURITY

Implementasi ISPS Code


TRAINING

( Mandatory )

PART B : Petunjuk Implementasi ISPS


Code ( Guidance )
ISPS CODE
ISPS CODE PART A
(1-19)
1. General
MARITIME SECURITY

2. Definitions
3. Application
TRAINING

4. Responsibilities of Contracting Governments


5. Declaration of Security (DoS)
6. Obligations of the Company
7. Ship Security
8. Ship Security Assessment (SSA)
9. Ship Security Plan (SSP)
ISPS CODE
10. Records
11. Company Security Officer (CSO)
12. Ship Security Officer (SSO)
MARITIME SECURITY

13. Training, Drills and Exercises on Ship Security


TRAINING

14. Port Facility Security


15. Port Facility Security Assessment (PFSA)
16. Port Facility Security Plan (PFSP)
17. Port Facility Security Officer (PFSO)
18. Training, Drills and Exercises on Port Facility
Security
19. Verification and Certification of Ships
DEFINITIONS ISPS CODE

• Ship Security Plan (SSP)


• Company Security Officer (CSO)
MARITIME SECURITY

• Ship Security Officer (SSO)


• Port Facility Security Officer (PFSO)
TRAINING

• Port Facility
• Ship / Port Interface
• Ship to Ship Activity
• Security Incident
• Security Level
• Designated Authority
• Declaration of Security.
• Recognized Security Organization
8
ISPS CODE

Bagian A
Pesaratan wajib untuk
- Pemerintah
Apa isi peraturan - Kapal
MARITIME SECURITY

ISPS Code dalam - Perusahaan


- Fasilitas Pelabuhan
Chapter XI-2
TRAINING

Peraturan
Internasional Bagian B
Tentang kapal dan Pedoman
Fasilitas Pelabuhan - Latar belakang
- Pemenuhan
- Bantuan
ISPS CODE

Isi ISPS Code


Bagian A Bagian B
Persyaratan wajib/pokok Petunjuk pelaksanaan
MARITIME SECURITY

Pasal 1 s/d 19 Pasal 1 s/d 19


TRAINING

Ps 1 - Umum, Tujuan, Syarat fungsional Ps 11 - Pwa Keamanan Persh (CSO)


Ps 2 - Definisi (SSP,SSO,PFSP,PFSO, dll. Ps 12 - Pwa Keamanan Kapal (SSO)
Ps 3 - Penerapan
Ps 13 - Training, Drill, Excersise Kapal
Ps 4 - Tanggung jawab Pemerintah
Ps 14 - Keamanan Faspel (PFS)
Ps 5 - Declaration of Security (DoS)
Ps 15 - Penilaian Keamanan FP (PFSA)
Ps 6 - Kewajiban Perusahaan
Ps 16 - Rancangan Keamanan FP (PFSP)
Ps 7 - Keamanan Kapal (SS)
Ps 8 - Penilaian Keamanan Kapal (SSA) Ps 17 - Pwa Keamanan Faspel (PFSO)
Ps 9 - Rancangan Keamaan Kapal (SSP) Ps 18 - Training, Drill, Exercise Faspel
Ps 10 - Catatan Ps 19 - Verifikasi & sertifikasi Kapal
Chapter XI-1 (Special measure
ISPS CODE

to enhance maritime safety)

• XI-1/3 : “Ship Identification Number”


MARITIME SECURITY

Setiap Kapal harus dipasang Ship Identification


Number yang dikenal dg “IMO number”, nomor
TRAINING

yang diterbitkan oleh IMO, setelah sebuah kapal


didaftarkan di IMO, dan memenuhi persyaratan
yang diperlukan.

• XI-1/5 : “Continuous Synopsis Record”


Setiap Kapal harus memiliki CSR yang berisi daftar
riwayat, sejarah kapal, kapan dibangun, didaftarkan
dimana, bendera negara mana, dipindah tangankan
kepada siapa, dioperasikan oleh siapa dll
ISPS CODE
Chapter XI-2

XI-2/5 : Setiap Kapal harus dilengkapi dengan :


MARITIME SECURITY

Ship Security Alert System


TRAINING

Catatan : Mandatory (wajib) untuk Kapal yang akan


comply ISPS
ISPS CODE

PENERAPAN
Solas 74 Chapter XI-2
Permen KM. 33 Tahun 2003
MARITIME SECURITY

Pemberlakuan ISPS Code di Indonesia


TRAINING

Tanggal 1 Juli 2004


TERHADAP
1. Kapal yang melakukan pelayaran internasional
a. Kapal penumpang termasuk kapal penumpang
berkecepatan tinggi
b. Kapal barang termasuk kapal berkecepatan tinggi
di atas 500 GT.
c. Mobile Offshore drilling unit
2. Fasilitas pelabuhan yang melayani kapal yang
melakukan pelayaran internasional
ISPS CODE

Tanggung jawab
Pemerintah (Contracting Government)
1. Menetapkan Desaignited Autorities ( DA )
MARITIME SECURITY

2. Menunjuk recunised security Organization ( RSO )


3. Menetapkan security level
TRAINING

4. Membentuk Port Security Comyte


5. Aditional Control Measuries
6. Comunication of information
7. Verification and Certification for ship
8. International Ship Security Certificate ( ISSC )
9. Statemen of Compliance of a Port Facility ( SoCPf )
ISPS CODE

SHIP SECURITY PLAN (SSP)


SSP adalah suatu rancangan keamanan (security plan) yang disusun untuk
memastikan pelaksanaan langkah-langkah keamanan diatas kapal yang
MARITIME SECURITY

disiapkan untuk melindungi orang-orang diatas kapal, barang muatan, unit


pengangkut barang muatan, perbekalan kapal, atau kapalnya sendiri dari
TRAINING

resiko kejadian (insiden) keamanan.

9
ISPS CODE
PORT FACILITY SECURITY PLAN (PFSP)
PFSP adalah suatu rancangan keamanan (security
plan) yang disusun untuk memastikan pelaksanaan
langkah-langkah keamanan yang disiapkan untuk
MARITIME SECURITY

melindungi Fasilitas Pelabuhan dan Kapals, orang-


orang, barang muatan, unit pengangkut barang
TRAINING

muatan, perbekalan kapal, dilingkungan Fasilitas


Pelabuhan dari resiko kejadian (insiden) keamanan.
ISPS CODE
SHIP SECURITY OFFICER (SSO)
SSO berarti seorang Perwira diatas kapal, yang bertanggung
jawab kepada Nakhoda, yang ditunjuk oleh Perusahaan sebagai
penanggung jawab terhadap keamanan kapal, termasuk
MARITIME SECURITY

pelaksanaan dan memelihara rancangan keamanan kapal (SSP)


dan bertindak sebagai penghubung dengan Perwira Keamanan
TRAINING

Perusahaan (CSO) dan Pejabat Keamanan Fasilitas Pelabuhan


(PFSO)
ISPS CODE
COMPANY SECURITY OFFICER (CSO)
CSO berarti seorang Pejabat yang ditunjuk oleh Perusahaan
untuk memastikan bahwa suatu penilaian keamanan kapal
(SSA) telah dilakukan, dan suatu rancangan keamanan Kapal
MARITIME SECURITY

(SSP) telah disusun, dan diajukan untuk mendapat


persetujuan, selanjutnya diterapkan dikapal dan dipelihara
TRAINING

kemutakhirannya. CSO juga bertindak sebagai penghubung


dengan Pejabat Keamanan Fasilitas Pelabuhan (PFSO) dan
Perwira Keamanan Kapal (SSO).
ISPS CODE
PORT FACILITY SECURITY OFFICER (PFSO)
PFSO berarti seorang Pejabat yang ditunjuk oleh
Perusahaan yang ditugaskan sebagai penanggung jawab
untuk pengembangan, pelaksanaan, perbaikan, dan
MARITIME SECURITY

pemeliharaan rancangan keamanan Fasilitas Pelabuhan


dan bertindak sebagai penghubung dengan Perwira
TRAINING

Keamanan Kapal (SSO) dan Pejabat Keamanan


Perusahaan (CSO).
ISPS CODE
PORT FACILITY
Berarti semua bentuk jenis sarana dan Fasilitas yang
terdapat di daerah Pelabuhan atau wilayah kerja Unit
MARITIME SECURITY

Pengeboran Lepas Pantai yang digunakan atau dapat


digunakan untuk melayani kapal pelayaran Internasional
TRAINING

termasuk instalasi dan infrastruktur yang menunjang


kegiatan pelabuhan sebagaimana fungsi dari suatu kawasan
Pelabuhan, dan ditetapkan sebagai suatu wilayah yang
terbatas.
ISPS CODE

SHIP/PORT INTERFACE
Berarti interaksi antara Kapal dengan Pelabuhan
sehingga masing2 secara langsung dipengaruhi oleh
MARITIME SECURITY

kegiatan / aktifitas yang terkait dengan pergerakan


orang, muatan atau ketentuan-ketentuan pelayanan
TRAINING

pelabuhan dari atau ke kapal .


ISPS CODE

SHIP TO SHIP ACTIVITY

Berarti setiap kegiatan yang tidak berkaitan dengan


MARITIME SECURITY

fasilitas palabuhan yang meliputi pemindahan muatan


atau orang dari sebuah kapal ke kapal lain.
TRAINING
ISPS CODE
SECURITY INCIDENT
Berarti setiap tindakan kecurigaan atau keadaan yang
mengancam keamanan sebuah Kapal termasuk Unit
MARITIME SECURITY

Pengeboran Lepas Pantai yang berpindah dan Kapal


berkecepatan tinggi atau Fasilitas Pelabuhan atau
TRAINING

hubungan antar Kapal/Pelabuhan atau setiap kegiatan dari


Kapal ke Kapal.
SECURITY LEVELs
ISPS CODE

Security Level 1: (Normal)


Berarti tingkat dimana tindakan pencegahan keamanan minimum, harus
MARITIME SECURITY

dilaksanakan secara terus menerus.

Security Level 2: (Peningkatan Kondisi)


TRAINING

Berarti tingkat dimana tindakan tambahan pencegahan keamanan,


harus dilaksanakan untuk jangka waktu tertentu sebagai hasil dari resiko
meningkatnya suatu insiden keamanan (adanya ancaman).

Security Level 3: (Kondisi Khusus/Pengecualian)


Berarti tingkat dimana tindakan spesifik lebih lanjut dari pencegahan
keamanan, harus dilaksanakan untuk suatu batasan waktu tertentu
ketika suatu insiden keamanan segera terjadi, karena adanya bukti-bukti
yang memperkuat, walaupun tidak memungkinkan untuk
mengidentifikasi target yang spesifik.
ISPS CODE
TUGAS KSOP / PSC
PORT SECURITY COMITE

1. Melaksanakan penyusunan jaringan atau


MARITIME SECURITY

keranka kerja komunikasi informasi dan


intelejency keamanan pelabuhan.
TRAINING

2. Mengidentifikasi ancaman dan


kerawanan keamanan.
3. Menyusun prosedur dan sistem
keamanan pelabuhan untuk mengurangi
ancaman dan kerawanan keamanan
pelabuhan.
ISPS CODE
SUSUNAN STRUKTUR PORT SECURITY COMMITTE

HARBOUR MASTER
(PSC)
Koordinator
MARITIME SECURITY

Kabid/Kasie
TRAINING

PATROLI DAN PENGAMANAN


PSO

Instansi Instansi Instansi Instansi


Pemerintahan Kes. Pel Keamanan Swasta
Bea Cukai Kepanduan KPPP Pelindo
Imigrasi Kenavigasian TNI AL INSA
Karantina
SROP KPLP EMKL
Pemda dll
PFSO
ISPS CODE
TANGGUNG JAWAB
PORT SECURITY COMMITTEE (PSC)

• Menyusun Rencana Kerja Komunikasi dan Intelejen


MARITIME SECURITY

Keamanan Pelabuhan.
• Mengidentifikasi (mencermati dan menetapkan) ancaman
TRAINING

serta wilayah pelabuhan yang rawan terhadap Keamanan


Pelabuhan
• Menetapkan Tata Cara / Prosedur dan Sistim Kemanan
Pelabuhan, untuk mengurangi ancaman.
• Melakukan koordinasi dan memberikan arahan pada
rapat2 Komite Keamanan
Pelabuhan.
Menetapkan prosedur Komunikasi
dalam kondisi normal dan Darurat.
ISPS CODE
SECURITY LEVEL I
ADALAH TINGKATAN DIMANA TINDAKAN
PENCEGAHAN KEAMANAN MINIMUM YANG
MARITIME SECURITY

HARUS DI LAKSANAKAN SECARA TERUS


MENERUS
TRAINING

PENGAWASAN
Surat Dit KPLP NO : KL. 933/2/I/DV-05
Tanggal 7 April 2005
Mengigatkan kepada pengelola pelabuhan
bertanggung jawab secara penuh terhadap
implementasi ISPS Code dengan melakukan evaluasi
rutin terhadap apa yang menjadi catatan penting
sesuai dengan laporan rutin pada yang di tunjuk.
ISPS CODE

PSC & PSO

KSOP/ SYAHBANDAR/ OP
MARITIME SECURITY

Tugas operasional seperti biasanya yang


tercantum dalam PFSP untuk security level.
TRAINING

- Patroli perairan pelabuhan terutama pada


akses masuk dari laut, daerah berlabuh
jangkar
- PSO melaksanakan kordinasi tugas –
tugas rutin pengawasan dan pengendalian
operation dengan unsur terkait di bidang
penegakan hukum
ISPS CODE
PFSO
Port Facility Security Oficer
Melaksanakan tugas operasional sebagaimana pada
security level I
MARITIME SECURITY

Melaksanakan koordinasi dengan PSO dan


memerintahkan personil PFSO untuk melakukan
TRAINING

pengawasan, pemeriksaan terhadap kegiatan.:


- Pengawasan lalu lintas :
Barang, hewan, orang, kendaraan.
- Penanganan Barang ( Bongkar / Muat )
- Aktifitas di daerah terlarang
- Aktifitas di daerah penumpukan
- Akses ke kapal melakukan koordinasi dengan
PSC, PSO dan pihak lain terkait lainya.
ISPS CODE

SECURITY LEVEL 2

Adalah tingkatan dimana tindakan


MARITIME SECURITY

tambahan dari tingkatan keamanan


TRAINING

minimum yang harus di laksanakan


pada waktu tertentu sebagai resiko
meningkatnya suatu insiden
keamanan
ISPS CODE

SECURITY LEVEL 3
IM MINENT
DANGER
MARITIME SECURITY

Adalah tingkatan dimana tindakan


penanganan keamanan yang bersifat
TRAINING

sepecific lebih lanjut yang dilaksanakan


dalam kurun waktu terbatas ketika suatu
insiden keramanan terjadi atau mungkin,
walaupun tidak memungkinkan untuk
mengidentifikasi target yang sepesipikasi
ISPS CODE

TINDAKAN KEAMANAN

Tindakan perlindungan yang dimiliki oleh


MARITIME SECURITY

pemilik Kapal, Operator, KSOP, ( Regulator )


untuk melindungi Fasilitas Pelabuhan &
TRAINING

Kapal Intregasi lepas pantai dan organisasi


lainya terhadap perbuatan teroris,
Sabotase, Penumpang gelap, Imigran gelap,
Pemberi suaka politik, bajak laut perompak
bersenjata, Penyandraan, Pencurian, dan
gangguan keamanan lainya.
ISPS CODE

DoS DIPERLUKAN PADA :


1. Kapal yang beroperasi pada Tingkat Keamanan yang lebih
tinggi dari pada Fasilitas Pelabuhan atau Kapal yang akan
MARITIME SECURITY

disandari (Ship/Port interface).


2. Ada perjanjian tertentu mengenai DoS, antara negara anggota
TRAINING

dengan maksud melindungi pelayaran internasional tertentu,


atau kapal-kapal khusus pada pelayaran tersebut.

3. Telah terjadi suatu ancaman atau kejadian keamanan yang


melibatkan Kapal atau Fasilitas Pelabuhan sebagaimana
ditetapkan.

4. Kapal berada pada suatu Fasilitas Pelabuhan yang tidak


disyaratkan untuk menerapkan rancangan keamanan Fasilitas
Pelabuhan (ISPS Code).

5. Kapal akan melakukan Ship to Ship Activity (tender) pada Kapal


yang tidak disyaratkan untuk menerapkan rancangan keamanan
Kapal (ISPS Code).
ISPS CODE
DoS DILAKSANAKAN OLEH :
1. Nakhoda atau Perwira Keamanan Kapal (SSO) atas nama
Kapal.
2. Pejabat Keamanan Fasilitas Pelabuhan (PFSO) atau jika
MARITIME SECURITY

ditentukan lain oleh negara anggota, yaitu badan lain


yang bertanggung jawab untuk keamanan dibagian darat,
TRAINING

atas nama Fasilitas Pelabuhan.

DoS BERISI :
1. Kebutuhan tindakan keamanan yang dapat dihadapi
bersama antara Kapal dengan Fasilitas Pelabuhan atau
antara Kapal dengan Kapal lain.
2. Pihak yang bertanggung jawab atas tindakan keamanan
yang disepakati bersama tersebut.
3. Tingkat Keamanan masing-masing pihak yang relevan.
4. Jangka waktu pelaksanaan DoS.
MARITIME SECURITY ISPS CODE

DoS
TRAINING

Level 2 Level 1
Comply Dos Comply ISPS
ISPS

Not
Comply ISPS
Level 1
ISPS CODE
DECLARATION OF SECURITY (DoS)
Adalah suatu pernyataan (maklumat) Keamanan
yang diminta dan diterbitkan oleh Kapal maupun
Fasilitas Pelabuhan, ditujukan kepada Kapal
MARITIME SECURITY

maupun Fasilitas Pelabuhan yang saling berinteraksi


dengan tujuan untuk memberitahukan dan/atau
TRAINING

menetapkan keadaan tingkat keamanan yang


berlaku dilingkungannya, agar masing-masing pihak
dapat menyesuaikan dan menyetujui tindakan
keamanan yang dilaksanakan, sesuai dengan
rancangan keamanan masing-masing.
DECLARATION OF SECURITY ISPS CODE
PERNYATAAN KEAMANAN

Name of Ship : ………………………………………………


Nama Kapal
Port of Registry : ……………………………………………….
MARITIME SECURITY

Pelabuhan Pendaftaran
IMO Number : ………………………………………………..
Nomor IMO
TRAINING

Name of Port Facility : ………………………………………………..


Nama Fasilitas Pelabuhan

This Declaration of Security is valid from ……….. until ……….. for the
following activities :
Pernyataan Keamanan ini berlaku dari …… sampai dengan ……..untuk
kegiatan berikut ini
...............................................................................................................................
……………………………………………………………………………………………..
Under the following security level :
Sesuai dengan Tingkat Keamanan dibawah ini :
Security Level for Ship : ............ Security Level for the Port Facility :
............
Tingkat Keamanan untuk Kapal Tingkat Keamanan untuk Fasilitas Plabhn.
ISPS CODE
The Port Facility and ship agree to the following security measures and
reponsibilities to ensure compliance with the requirements of part A of the
International Code for the Security of Ships and Port Facilities.
Fasilitas Pelabuhan dan Kapal setuju untuk langkah keamanan dibawah ini
dan bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan untuk memenuhi
persyaratan sesuai bagian A kode Internasional untuk Kemanan Kapal dan
MARITIME SECURITY

Fasilitas Pelabuhan.

ACTIVITY The Port Facility The Ship


TRAINING

KEGIATAN Fasilitas Pelbhn Kapal


Ensuring the performance all
security duties.
Menjamin semua pelaksanaan
tugas2 keamanan
Monitoring restricted area to
ensure that only authorized
personnel have access
Mengawasi daerah terbatas utk
me-mastikan hanya orang yg
mendapat ijin yg dapat masuk
Lanjutan ……………… ISPS CODE

ACTIVITY The Port Facility The Ship

KEGIATAN Fasilitas Pelbhn Kapal


Controlling access to the Port
MARITIME SECURITY

Facility
Memeriksa akses ke Fasilitas
TRAINING

Pelbhn.

Monitoring of the Port Facility


includ-ing berthing areas and
areas sorro-unding the Ship.
Mengawasi Fasilitas Plbhn
termasuk dermaga dan sekeliling
Kapal

Etc, etc ………………………


Dst, dst ………………………
ISPS CODE
The signatories to the agreement certify that security
measures and arrangements for both the Port Facility part A
of the Code that will be implemented in accordance with the
provisions already stipulated in their approved plan for the
specific arrangements agreed to and set out in the attached
MARITIME SECURITY

annex.
Penandatanganan kesepakatan ini menyatakan bahwa
TRAINING

langkah pengamanan dan kesepakatan2 untuk keduanya akan


dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah tercantum
dalam Rancangan yang telah disahkan, atau perangkat lain
yang telah disetujui dan ditetapkan dalam lampiran berikut.
Signed and on behalf of
Tanda tangan untuk dan atas nama
The Port Facility : The Ship :

Fasilitas Pelabuhan Kapal

Signature of PFSO : Signature of Master or SSO :

Tanda tangan PFSO Tanda tangan Nakhoda atau SSO


ISPS CODE

Name and title of person who signed


Nama dan titel petugas yang menand tangani
Name of PFSO : Name of Master or SSO :
.................................………………. …………………..............................
MARITIME SECURITY

Nama PFSO Nama Nakhoda atau SSO


Title : ………………… Title : ……………………
TRAINING

Titel Titel

Contact details
Rician kontak / hubungan
(to be completed as appropriated)
(dilengkapi jika diperlukan)
(indicate the telephone numbers or radio channels or frequencies to be used)
(cantumkan nomor telfon atau chanel radio atau frekwensi yang digunakan)
For the Port Facility For fhe Ship
Untuk Fasilitas Pelabuhan Untuk Kapal
ISPS CODE
JENIS VERIFIKASI
A. Kapal
1) Verifikasi awal ( initial Verification ) adalah Verifikasi
yang di laksanakan saat kapal di operasikan untuk
MARITIME SECURITY

pertama kali atau sebalum sertifikat yang di


persyaratkan di terbitkan pertama kali.
TRAINING

2) Verifikasi pertengahan (intermediate Verification)


adalah verifikasi yang di laksanakan antara tahun ke 2
dan tahun ke 3 pada tanggal ulang tahun sertifikat.
3) Verifikasi pembaharuan (renewal verification) adalah
verifikasi yang di laksanakan pada waktu yang di
tetapkan oleh pihak yang berwenang tetapi tidak
melebihi masa 5 tahun.
4) Verifikasi tambahan (additional verification) adalah
verifikasi yang di laksanakan dan di tentukan oleh pihak
yang berwenang karena keadaan tertentu.
ISPS CODE
B. Fasilitas Pelabuhan
1) Verifikasi Pertama ( Fist Verification ) adalah verifikasi
yang di laksanakan sebelum pernyataan pemenuhan
( SoCPF ) yang di persyaratkan diterbitkan pertama kali.
MARITIME SECURITY

2) Verifikasi Kedua (second Verification) adalah verifikasi


yang di laksanakan antara tahun ke 2 dan tahun ke 3
TRAINING

pada tanggal ulang tahun pernyataan pemenuhan


SoCPF.
3) Verifikasi ke tiga (third verification ) adalah verifikasi
yang di laksanakan pada waktu yang di tetapkan oleh
pihak yang berwenang tetapi tidak melebihi masa 5
tahun.
4) Verifikasi ke empat (fourth verification) adalah verifikasi
yang di laksanakan dan di tentukan oleh pihak yang
berwengan karena keadaan tertentu.
ISPS CODE
KEWENGANAN VERIFIKASI
Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut No
KL.004/1/7/DJPL-13 tentang Petunjuk Pelaksanaan Verifikasi
Kapal dan Fasilitas pelabuhan sesuai ketentuan ISPS Code.
MARITIME SECURITY

A. Kantor Pusat
1) Kapal
TRAINING

Verifikasi awal ( initial Verification ), verifiksi pembaharuan


(remnewal verification), dan verifikasi tambahan (additional
verification.
2) Fasilitas Pelabuhan
Verifikasi petama (first Verification), verifikasi ke tiga (third
verification), dan verifikasi ke empat (fourth verification).
B. UPT / PSC
1) Kapal
Verifikasi pertengahan (intermediate verification).
2) Fasilitas Pelabuhan
Verfikasi ke dua (secound verification)
ISPS CODE
TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN
• Perusahaan harus menjamin bahwa SSP telah berisikan
suatu ketetapan yang jelas mengenai kewenangan / otoritas
Nakhoda, dan bertanggung jawab untuk mengambil suatu
MARITIME SECURITY

keputusan yang berkenaan dengan keselamatan dan


keamanan kapal, dan meminta petunjuk atau bantuan dari
perusahaan atau pemerintah bila diperlukan.
TRAINING

• Perusahaan harus menjamin bahwa CSO, Nakhoda dan SSO


mendapat dukungan penuh yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas-tugasnya sebagaimana ditentukan oleh
peraturan ini.

• Perusahaan wajib memperbaharui


dan menjaga kemutakhiran
informasi.
ISPS CODE
KEAMANAN KAPAL
(Ship Security)

Kapal harus dapat beraksi mengikuti Tingkat keamanan yang


ditetapkan oleh Otoritas setempat.
MARITIME SECURITY

Pada Tingkat Keamanan I antara lain :


TRAINING

• Memastikan pelaksanan seluruh tugas2 Keamanan Kapal.


• Pengawasan akses masuk ke Kapal.
• Pengawasan naiknya orang-orang dan barang bawaannya.
• Memantau area terbatas untuk memastikan bahwa hanya
orang2
tertentu yang boleh memasukinya.
• Memantau area geladak dan sekeliling Kapal.
• Mengawasi penanganan muatan dan perbekalan Kapal.
• Memastikan bahwa peralatan komunikasi Kapal tersedia dan
siap
digunakan sewaktu-waktu.
ISPS CODE
KEAMANAN KAPAL
(Ship Security)
(lanjutan)

Pada Tingkat Keamanan 2 :


MARITIME SECURITY

Penambahan tindakan perlindungan yang ditetapkan dalam


rancangan keamanan Kapal (SSP) harus dilaksanakan untuk setiap
TRAINING

rincian kegiatan pada Tingkat Keamanan 7 (tujuh point) diatas.

Pada Tingkat Keamanan 3 :


- Tindakan perlindungan lebih lanjut yang lebih spesifik yang
ditetapkan dalam rancangan keamanan Kapal (SSP) harus
dilaksanakan untuk setiap rincian kegiatan pada Tingkat
Keamanan 7 (tujuh) point diatas.
- Apabila Otoritas setempat menetapkan Tingkat Keamanan 2 atau
3, maka Kapal harus menerima dan melaksanakan perintah
tersebut.
ISPS CODE
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PEJABAT KEAMANAN PERUSAHAAN (CSO)
1. Memberikan petunjuk/arahan terhadap tingkat ancaman yang
mungkin akan dihadapi oleh Kapal/2-nya, dengan
MARITIME SECURITY

menggunakan penilaian keamanan yang tepat dan informasi


lain yang terkait.
2. Memastikan bahwa penilaian keamanan Kapal (SSA) telah
TRAINING

dilaksanakan.
3. Memastikan pengembangan, pengajuan untuk mendapat
persetujuan dan kemudian melaksanakan serta memelihara
rancangan keamanan Kapal (SSP).
4. Memastikan bahwa rancangan keamanan Kapal (SSP) telah
dimodifikasi dengan baik, untuk mengoreksi terhadap
kekurang efiisien-an (defisiensi) dan memenuhi kebutuhan
keamanan tiap-tiap Kapal.
5. Mengatur pelaksanaan audit internal dan kaji ulang kegiatan2
keamanan.
6. Mengatur pelaksanaan verifikasi awal atau verifikasi
berikutnya dikapal oleh Pemerintah atau Perusahaan yang
ditunjuk (RSO).
ISPS CODE
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PEJABAT KEAMANAN PERUSAHAAN (CSO)
(lanjutan)

7. Memastikan bahwa kekurang efisien (defisiensi) dan ketidak


MARITIME SECURITY

tepatan (non conform) yang ditemukan pada saat audit


internal, kaji ulang periodik, pemeriksaan keamanan,
pemeriksaan pemenuhan koda segera diklarifikasi dan
TRAINING

dikoreksi dengan tepat.


8. Meningkatkan kesadaran keamanan dan kewaspadaan.
9. Memastikan pelatihan yang cukup untuk personil yang
bertanggung jawab terhadap keamanan di Kapal.
10. Memastikan terjalinnya komunikasi yang efektif dan kerjasama
antara Perwira Keamanan Kapal (SSO) dan Pejabat
Keamanan Fasilitas Pelabuhan (PFSO) yang terkait.
11. Memastikan tetap terjaganya kebutuhan keamanan dengan
kebutuhan keselamatan.
12. Memastikan bahwa bila kapal yang jenisnya sama dan
sebangun (sister ship) atau jika menggunakan rancangan
keamanan armada, maka rancangan tiap2 Kapal (SSP) harus
tetap menunjukkan informasi2 spesifik Kapal yang akurat.
ISPS CODE
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PERWIRA KEAMANAN KAPAL (SSO)
1. Melaksanakan inspeksi keamanan Kapal secara teratur,
untuk memastikan bahwa tindakan keamanan yang
MARITIME SECURITY

tepat dapat terpelihara.


2. Memelihara dan mengawasi pelaksanaan rancangan
keamanan Kapal (SSP) termasuk perubahan2nya.
TRAINING

3. Mengkoordinir aspek2 keamanan penangan muatan dan


perbekalan Kapal dengan ABK yang lain dan PFSO.
4. Mengusulkan modifikasi rancangan keamanan Kapal
(SSP) kepada CSO.
5. Melaporkan kepada CSO setiap terjadinya defisiensi
(kurang efisien) atau non-conform (ketidak tepatan)
yang ditemukan pada waktu audit internal, tinjauan
ulang berkala,inspeksi keamanan, verifikasi pemenuhan
koda, dan melaksanakan tindakan korektif.
6. Meningkatkan kesadaran keamanan dan
kewaspadaan diatas Kapal.
ISPS CODE
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PERWIRA KEAMANAN KAPAL (SSO)
(lanjutan)
7. Memastikan bahwa pelatihan yang tepat telah diberikan
MARITIME SECURITY

kepada personil Kapal.


8. Melaporkan semua insiden Keamanan.
TRAINING

9. Mengkoordinasikan pelaksanaan rancangan keamanan


Kapal (SSP) dengan CSO dan PFSO terkait.
10. Memastikan bahwa peralatan keamanan Kapal
dioperasikan dengan baik.
ISPS CODE
KEAMANAN FASILITAS PELABUHAN
(Port Facility Security)

Fasilitas Pelabuhan harus dapat beraksi mengikuti Tingkat


keamanan yang ditetapkan oleh Otoritas setempat.
MARITIME SECURITY

Pada Tingkat Keamanan I antara lain :


TRAINING

1. Memastikan pelaksanan seluruh tugas2 Keamanan


Fasilitas Pelabuhan.
2. Pengawasan akses masuk ke Fasiltas Pelabuhan.
3. Memantau seluruh Fasiltas Pelabuhan, termasuk daerah
labuh jangkar dan daerah sandar kapal.
4. Memantau area terbatas untuk memastikan bahwa hanya
orang2 tertentu yang boleh memasukinya.
5. Mengawasi penanganan terhadap barang muatan.
6. Mengawasi penanganan terhadap perbekalan kapal.
7. Memastikan bahwa peralatan komunikasi pada Fasilitas
Pelabuhan tersedia dan siap digunakan sewaktu-waktu.
KEAMANAN FASILITAS PELABUHANISPS CODE
(Port Facility Security)
(lanjutan)

Pada Tingkat Keamanan 2 :


MARITIME SECURITY

Penambahan tindakan perlindungan yang ditetapkan dalam


rancangan keamanan Fasiltas Pelabuhan (PFSP) harus
dilaksanakan untuk setiap rincian kegiatan pada Tingkat
TRAINING

Keamanan 7 (tujuh point) diatas.

Pada Tingkat Keamanan 3 :


- Tindakan perlindungan lebih lanjut yang lebih spesifik yang
ditetapkan dalam rancangan keamanan Fsilitas Pelabuhan
(PFSP) harus dilaksanakan untuk setiap rincian kegiatan pada
Tingkat Keamanan 7 (tujuh) point diatas.
- Apabila Otoritas setempat menetapkan Tingkat Keamanan 2
atau 3, maka Fasiltas Pelabuhan harus menerima dan
melaksanakan perintah tersebut.
ISPS CODE
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PEJABAT KEAMANAN FASILITAS PELABUHAN (PFSO)

1. Melaksanakan suatu pengamatan (survey) keamanan awal


secara menyeluruh terhadap Fasiltas Pelabuhannya untuk
MARITIME SECURITY

diperhitungkan dalam melaksanakan penilaian keamanan


Fasilitas Pelabuhannya.
2. Memastikan pengembangan dan pemeliharaan rancangan
TRAINING

keamanan Fasilitas Pelabuhan (PFSP).


3. Melaksanakan dan mempraktek-kan rancangan keamanan
Fasilitas Pelabuhan (PFSP).
4. Melaksanakan inspeksi keamanan secara berkala terhadap
fasiltas Pelabuhannya untuk memastikan dijalankannya
langkah keamanan secara berkelanjutan yang tepat/sesuai.
5. Menganjurkan dan menggabungkan secara tepat, modifikasi
rancangan keamanan Fasiltas Pelabuhan (PFSP) untuk
tujuan memperbaiki kekurang efisien, dengan memperbaharui
rancangan untuk menjaga kemutakhiran rancangan, dalam
rangka menyesuaikan terhadap perubahan Fasilitas
Pelabuhan.
ISPS CODE
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
PEJABAT KEAMANAN FASILITAS PELABUHAN (PFSO)
(lanjutan)
6. Meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan keamanan seluruh
personil Fasilitas Pelabuhan (PFSP).
MARITIME SECURITY

7. Menjamin pelatihan yang cukup untuk personil yang bertanggung


jawab terhadap keamanan didalam Fasilitas Pelabuhan.
8. Melaporkan kepada pihak2 yang berwenang terkait dan memelihara
TRAINING

rekaman/catatan/dokumentasi penting tentang ancaman yang terjadi


terhadap keamanan Fasilitas Pelabuhannya.
9. Meng-koordinasi-kan pelaksanaan penerapan rancangan keamanan
Fasilitas Pelabuhan (PFSP) dengan Perusahaan2 yang terkait dan
Perwira Keamanan Kapal (SSO).
10. Berkoordinasi dengan perusahaan penyedia jasa keamanan yang
tepat.
11. Memastikan bahwa persyaratan mendasar untuk personil keamanan
Fasilitas Pelabuhan telah memenuhi.
12. Memastikan bahwa peralatan keamanan telah dioperasikan dengan
baik, diuji, dikalibrasi, dan dipelihara.
13. Membantu Perwira Keamanan Kapal (SSO) yang memerlukan
informasi tentang identitas orang2 yang akan naik ke Kapal jika
diperlukan.
ISPS CODE
RECOGNIZED SECURITY ORGANIZATION
(RSO)

Berarti organisasi atau perusahaan yang


MARITIME SECURITY

memiliki kemampuan keahlian khusus untuk


melaksanakan suatu penilaian keamanan
TRAINING

terhadap Fasilitas Pelabuhan dan telah


mendapat ijin dari Pemerintah untuk membantu
penyusunan Rancangan Keamanan.
ISPS CODE
PRE ARRIVAL NOTIFICATION (PAN)

• Setiap Kapal yang akan memasuki Fasilitas


Pelabuhan diharuskan menyampaikan
MARITIME SECURITY

pemberitahuan terlebih dahulu kepada


DA/ADPEL/KANPEL/PSC.
TRAINING

• Disampaikan tidak kurang dari 24 (dua puluh empat


jam) sebelum Kapal tiba di Fasilitas Pelabuhan.
• Pemberitahuan disampaikan oleh
Pemilik/Agen/CSO/ Nakhoda menggunakan form
PAN.

PAN
ISPS CODE
PROSES SERTIFIKASI ISPS
KAPAL
(International Ship Security Certificate)
MARITIME SECURITY

PRSH
PLYRN
TRAINING

CSO
SSO DJPL SSA DJPL
DJPL SSP DJPL

* Initial Verf.

* Excercise

ISSC

ISPS Code
ISPS CODE
PROSES SERTIFIKASI ISPS
FASILITAS PELABUHAN
(Statement of Compliance of Port Facility)
MARITIME SECURITY

PRSH
PLBHN
TRAINING

PFSO DJPL PFSA DJPL PFSP DJPL

* Initial Verf.

* Excercise

RSO SoCPF

ISPS Code
ISPS CODE

PEMELIHARAAN SERTIFIKASI ISPS


KAPAL DAN FASILITAS PELABUHAN
MARITIME SECURITY

Drills
Internal Audit
TRAINING

Excercise 2,5 th 5 th

Initial
Intermediate Renewed
Verification
Verification Verification

Special
Verification (jika
perlu)
MARITIME SECURITY
TRAINING

Questions
ISPS CODE

Anda mungkin juga menyukai