Anda di halaman 1dari 60

NOTULENSI RAPAT EVALUASI

LAPORAN DRAFT FINAL (LAPORAN BULAN 6)


PEKERJAAN PROJECT MANAGEMENT UNIT (PMU)
DIREKTORAT JENDRAL PERHUBUNGAN LAUT TAHUN ANGGARAN 2022
LOKASI PELABUHAN PATIMBAN, SARMI, TUAL, BULA DAN KAPAL PATROLI

1. Maksud dan Tujuan Pembahasan :


a. Melakukan pembahasan, evaluasi dan penelitian dalam rangka Project Management Unit
(PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di lokasi Pelabuhan Patimban, Sarmi, Tual,
Bula, dan Kapal Patroli yang dilaksanakan oleh Konsultan PT. Dharma Kreasi Nusantara
(DKN); dan
b. Terwujudnya pengelolaan manajemen unit dalam menjalankan tugas dan fungsinya yang
efektif dan efisien, akuntabel sesuai dengan ketentuan peraturan, perundang-undangan
yang berlaku khususnya untuk tugas dan fungsi yang terkait dengan penyusunan laporan
dan evaluasi pelasanaan program kegiatan dan anggaran.

2. Hasil Pembahasan:
a. Arahan Plt Kasubag Analisa, Evaluasi dan Tarif – Bagian Perencanaan, menyampaikan :
1) Dalam rapat pembahasan Laporan Draft Final (Laporan Bulan ke 6) semoga ada
perkembangan yang lebih baik dan berharap progres setiap fasilitas pelabuhan bisa
tercapai sesuai dengan perencanaan;
2) Agar semua Pejabat Pembuat Komitmen dapat menyampaikan informasi-informasi,
menambah akurasi analisa dari tim Project Management Unit (PMU) DJPL; dan
3) Agar semua Pejabat Pembuat Komitmen menyampaikan terkait administrasi
keuangan.

b. Konsultan menyampaikan paparan sebagai berikut:


1) Konsultan menyampaikan paparan tentang Usulan Kegiatan & Jadwal Pelaksanaan
Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut TA 2022,
Gambaran Wilayah Studi, Pelaksanaan Survey, Dashboard Monitoring, Kajian Hukum
Terkait Potensi Pemanfaatan Sisa Anggaran dan Dashboard Realisasi Penyerapan
Anggaran;
2) Konsultan menyampaikan paparan singkat terkait profil proyek serta progres pekerjaan
di masing-masing lokasi berikut update data/pelaporan dengan tanggal cut off 30
September 2022;
3) Konsultan menyampaikan permasalahan dan ketidaksesuaian data pelaporan progress
antara rencana dan realisasi data dari masing-masing lokasi;
4) Konsultan menyampaikan paparan tentang Critical Path Analysis (CPA) dan Network
Planning Project (NPP) untuk masing-masing lokasi berikut update data/pelaporan
dengan tanggal cut off 30 September 2022;
5) Konsultan menyampaikan tentang permasalahan/kendala pada masing-masing lokasi
yang di analisa berdasarkan Kurva S untuk masing – masing lingkup pekerjaan serta
memberikan rekomendasi terkait permasalahan tersebut; dan
6) Konsultan menyampaikan ilustrasi untuk menindak lanjuti Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 199/PMK.02/2021 Tentang Surat Berharga Syariah Negara bahwa terdapat
kesempatan untuk optimalisasi sisa anggaran proyek sumber dana SBSN.

1
c. Pembahasan Pembangunan Gerbang Masuk, Gate I dan Gate II Pelabuhan Patimban
1) Konsultan PMU menyampaikan :
a) Progress fisik per tanggal 30 September 2022
(1) Rencana : 64,986%
(2) Realisasi : 50,047%
(3) Deviasi : -14,939% (Critical)
b) Kendala :
(1) Terjadi keterlambatan pada Pekerjaan Struktur Baja Main Gate, Gate I dan
Gate II, hal ini merupakan efek lanjutan dari keterlambatan pengadaan Material
Baja kurang lebih selama 1 Bulan diawal proyek dan juga dari perubahan harga
dari pihak supplier sebesar 21% dari harga awal;
(2) Pekerjaan Arsitektur seharusnya sudah dilakukan pada minggu ke 22 tetapi
sampai pada minggu ke 27 pekerjaan belum mulai dikerjakan; dan
(3) Pekerjaan Plumbing seharusnya sudah dilakukan pada minggu ke 22 tetapi
sampai pada minggu ke 27 pekerjaan belum mulai dikerjakan.
c) Solusi : Untuk material baja sedang dilakukan negosiasi ulang dengan pihak
supplier.

d. Pembahasan Pembangunan Saluran Drainase dan Outer Road Segmen II Pelabuhan


Patimban.
1) Konsultan PMU Menyampaikan :
a) Progress fisik per tanggal 30 September 2022
(1) Rencana : 71,790%
(2) Realisasi : 57,540%
(3) Deviasi : -14,250% (Critical)
b) Kendala:
(1) Kerusakan alat berat (excavator) sebanyak 2 unit dari 7 unit alat yang ada
masih dalam proses perbaikan;
(2) Terjadi Keterlambatan pada Pekerjaan Drainase Outer Road, hal ini merupakan
efek lanjutan dari keterlambatan pengadaan Material Batu Belah kurang lebih
selama 1 Bulan diawal proyek dan juga dari perubahan harga dari pihak
supplier; dan
(3) Kondisi cuaca hujan membuat proses pengerjaan pengadaan U-Ditch dan Box
Culvert menjadi terlambat.
c) Solusi :
(1) Untuk alat berat yang mengalami kerusakan sedang dilakukan tindakan
perbaikan. Perkiraan minggu ini bisa selesai diperbaiki jika tidak akan coba
diupayakan untuk penggantian dengan alat yang baru.
(2) Untuk material batu belah sedang dilakukan negosiasi ulang dengan pihak
supplier.
2) PPK Fasilitas Pelabuhan Patimban menyampaikan :
a) Pada pelabuhan Patimban terdapat penambahan 2 kegiatan, kemarin sudah
melakukan tanda tangan kontrak untuk penambahan kegiatan optimalisasi
pembangunan saluran drainase dan pembangunan pagar pengaman dari STA 0 –
STA 3+710.
b) Saat ini untuk pekerjaan saluran drainase dan outer road segmen 2 memang
mengalami deviasi negatif untuk kendala yang dihadapi akibat kenaikan harga
Bahan Bakar Minyak (BBM) yang cukup berpengaruh khususnya pada kegiatan
pembangunan gerbang masuk karena sebagian besar material yang sedang
dikerjaan adalah pembangunan struktur baja.
c) Kendala yang dihadapi untuk pekerjaan outer road adalah karena material tanah
yang mengalami keterlambatan pengiriman selama kurang lebih 2 minggu.
d) Terkait perubahan harga akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pihak
kontraktor melakukan survey kembali untuk mencari supplier material yang dapat
memberikan harga yang kompetitif dan dapat mengirimkan sesuai jadwal yang
ditentukan

2
e) Pada lokasi Pelabuhan Patimban sudah memasuki hari ke 40 dimana pada hari
tersebut dilakukan audit dari pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dimana
bukan hanya dari kegiatan kita yang di audit tetapi dari sumberdana SBSN, PHLN,
dan APBN secara rutin atau operasional.
f) Dalam paparan kami yang dapat disampaikan adalah kendala secara teknis namun
ada juga permasalahan non teknis dimana permasalahan ini sedikit banyak
memperngaruhi progress pekerjaan dilapangan.
g) Hal-hal non teknis seperti terkait dengan pekerjaan tahap ke 2 dimana perlu
dilakukan pembebasan lahan jadi sudah mulai meningkat terkait kasus premanisme,
seperti pada pekerjaan Gate tidak adanya kenyamanan tukang dalam melakukan
pekerjaan karena adanya intimidasi, terror bahkan beberapa kali material hilang
khususnya pada pekerjaan Main Gate dan Gate I seperti yang terjadi kemarin terjadi
kehilangan besi sebanyak 28 batang.
h) Kita sudah bersurat ke pusat khususnya kepada Mabes Angkatan Laut khususnya
untuk mendapatkan tambahan personil terkait penjagaan keamanan pada wilayah
Patimban, pada hari Jum’at besok sekitar 12 orang sudah akan bisa masuk untuk
menambah penjagaan.
i) Untuk lokasi Patimban dana dari SBSN untuk pekerjaan single years.
j) Sesuai arahan segera setelah rapat ini selesai akan mengirimkan data data terkait
penambahan kegiatan untuk dapat mengisi kengekapan datanya.
3) Plt Kasubag Analisa, Evaluasi dan Tarif – Bagian Perencanaan (Pak Wahyu)
Menyampaikan :
a) Apakah pekerjaan pada pelabuhan Patimban termasuk singgle years atau masuk
kedalam pekerjaan multi years.
b) Diharapkan dari PPK dan tim konsultan Project Management Unit (PMU) Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut bisa lebih intens koordinasi untuk pembahasan terkait
permasalahan non teknis tersebut bahkan bila dimungkinkan diperlukan untuk terjun
ke lapangan untuk penyelesaian masalah tersebut.
c) Dimana memang sudah tugas dari Project Management Unit (PMU) Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut untuk menangani kendala yang terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan.
4) Direktorat Kepelabuhanan menyampaikan :
a) Sudah pernah ada pembahasan terkait pekerjaan Gerbang Masuk dan Outer Road
pada pelabuhan Patimban dan sudah mengeluarkan surat tanggapan pada tanggal
23 September 2022, disebutkan bahwa agar PPK wajib melaksanakan kontrol
pekerjaan sesuai spesifikasi teknis, melakukan network planning, kemudian
recovery plan beserta kurva S kemudian mengerjakan sub pekerjaan lain yang
sudah masuk kedalam pekerjaan jalur kritis dan meningkatkan produktifitas alat dan
tenaga kerja.
b) Terkait dengan permasalahan non teknis yang tadi sudah disebutkan mohon bisa
diberi masukkan sesuai dengan pengalaman dari tim konsultan Project
Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, bagimana
solusinya. Karena memang salah satu kendala non teknis yang cukup berpengaruh
kepada progress pekerjaan kurang lebih seperti itu yang tadi sudah disebutkan.
5) Bagian Keuangan DJPL menyampaikan :
a) Berdasarkan aplikasi E-Monitoring Dephub data realisasi per 19 September 2022,
Fasilitas Pelabuhan Patimban mempunyai Pagu anggaran sebesar Rp.
92,405,322,000 dengan dana yang sudah terserap sebesar Rp. 44,709,722,250
(48,38%) dengan sumber dana dari SBSN.
6) PPK PMU DJPL TA 2022 menyampaikan :
a) Terkait penambahan kegiatan optimalisasi pembangunan saluran drainase dan
pembangunan pagar pengaman dari STA 0 – STA 3+710 dimohon untuk bisa
diberikan update datanya untuk dapat melengapi data dukungnya.
7) Konsultan PMU DJPL TA 2022 menyampaikan :
a) Untuk metode monitoring yang digunakan untuk berkomunikasi dengan kontraktor
pelaksana, konsultan pengawas dan PPK dilakukan seminggu sekali dan akan
lebih intens lagi jika sudah mendekati paparan laporan bulanan.

3
b) Dikhawatirkan jika dilakukan komunikasi setiap hari justru akan menggangu
kegiatan progres pekerjaan dilapangan.
c) Berdasarkan pengalaman kami untuk menyelesaikan hal-hal non teknis, biasanya
dengan melibatkan masyarakat sekitar dalam pembangunan proyek atau bisa juga
dengan pendekatan secara personal bisa melalui kepala desa sekitar atau Babinsa
atau bisa juga dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang
proyek yang sedang dikerjakan.
d) Periksa dokumen FBC apakah disana dijelaskan poin poin apa saja yang menjadi
perhatian dalam pembangunan pekerjaan ini.
e) Jika memang dibutuhkan untuk dari tim konsultan Project Management Unit (PMU)
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk melakukan sosialisasi dilapangan
supaya bisa menyelesaikan permasalahan dilapangan.
8) Konsultan Project Management Unit (PMU) DJPL menyampaikan saran secara
keseluruhan :
(a) Penyebab keterlambatan utama terjadi pada Pekerjaan Struktur Baja, hal ini
merupakan efek lanjutan dari keterlambatan pengadaan Material Baja kurang
lebih selama 1 Bulan diawal proyek dan juga dari perubahan harga dari pihak
supplier.
(b) Untuk mengejar ketertinggalan yang ada diharapkan dilakukan percepatan
dengan melakukan hal berikut:
(1) Direkomendasikan untuk mencari supplier pembanding yang bisa
memberikan harga kompetitif dan pengadaan sesuai jadwal.
(2) Agar Kurva S pada pekerjaan Arsitektur dan Plumbing dibuat lebih
mendetail sesuai rekomendasi tim konsultan Project Management Unit
(PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada laporan bulan 5.
(3) Agar segera membuat daftar referensi supplier berikut harga material yang
akan digunakan untuk pekerjaan yang telah disebutkan diatas. Untuk
menghindari keterlambatan pengadaan material.
(c) Dari gambar yang telah diterima oleh tim tim konsultan Project Management
Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, untuk pekerjaan rumah
genset secara keseluruhan sudah 8,9% dengan posisi dinding bata sudah
terpasang. tim konsultan Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut Belum mendapat informasi terkait jumlah pekerja eksisting
untuk pekerjaan rumah genset. Rekomendasi sementara adalah;
(1) Menambah jam kerja, dengan 2 shift
(2) Menambah jumlah pekerja jika diperlukan
(3) Menyiapkan terpal agar pekerjaan dapat tetap dilanjutkan meskipun hujan
(4) Menyegerakan pekerjaan penutup atap.
(d) Untuk mengejar ketertinggalan yang ada diharapkan dilakukan percepatan
dengan melakukan hal berikut:
(1) Mempertimbangkan memesan U-Ditch atau Box Culvert Precast.
(2) Mengalihkan tenaga kerja pengadaan U-Ditch atau Box Culvert untuk
pekerjaan pemasangan.
(3) Bilamana kontraktor pelaksana tetap mempertahankan pengadaan U-ditch
atau Box Culvert Onsite maka perlu mempersiapkan : Terpal agar
pekerjaan pengadaan U-Ditch OnSite dapat dikerjakan walaupun dalam
kondisi hujan. Menambah tenaga kerja untuk mengejar pekerjaan
pemasangan U-Ditch atau Box Culvert, dan Menambahkan waktu kerja
lembur pada saat cuca mendukung (Shift 1 jam 08.00 – 16.00, Shift 2 jam
17.00-24.00).
(e) Bilamana terdapat kendala mohon PPK segera menginformasikan kepada tim
Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
(f) Agar PPK menginfokan Action Plan.

4
f. Pembahasan Pengembangan Container Yard Pelabuhan Tual
1) Konsultan PMU menyampaikan :
a) Progress fisik per tanggal 30 September 2022
(1) Rencana : 71,030%
(2) Realisasi : 60,870%
(3) Deviasi : -10,160% (Critical)
b) Kendala :
(1) Penyebab keterlambatan utama terjadi pada Pekerjaan Struktur Platform, hal
ini merupakan efek lanjutan dari keterlambatan pengadaan Material Tiang
Pancang kurang lebih selama 2 Bulan diawal proyek.
(2) Pada Pekerjaan Struktur berkaitan dengan tiang pancang rata-rata baru
dikerjakan 60% dari target, dimana target sampai dengan minggu 32 berjalan
harusnya sudah mencapai 100%
(3) Beberapa pekerjaan seharusnya selesai di minggu 33/saat pelaporan ini
namun mengalami keterlambatan/deviasi negative antara lain;
(a) Pembuatan sepatu tiang (dari vol total 200 bh masih tersisa 74 bh/ 63%).
(b) Penyambungan Tiang Pancang (dari vol total 400 bh masih tersisa 274
bh/ 31%).
(c) Pengangkutan Tiang Pancang ke titik pancang (dari vol total 5.400 m
masih tersisa 1.998 m /63%).
(d) Positioning Tiang Tegak (dari vol total 1.092 m masih tersisa 333 m/
69%).
(e) Pemancangan Tiang Tegak (dari vol total 4.091 m masih tersisa 1.514 m/
62%).
(f) Pemotongan Tiang Pancang (dari vol total 200 bh masih tersisa 74 bh/
63%).
(g) Selimut Composite wrap pada tiang (dari vol total 736,26 m2 masih
tersisa 681m2/ 7,5%.
c) Solusi :
(1) Untuk mengejar ketertinggalan progres pemancangan dilapangan sudah
dilakukan penambahan alat pancang dimana pancang menggunakan jalur rel
dan menggunakan kapal phonton.
(2) Penambahan jam kerja menyesuaikan dengan kondisi cuaca dilapangan.
2) PPK Fasilitas Pelabuhan Tual menyampaikan :
a) Keterlambatan progres pekerjaan pelabuhan Tual dibandingkan dengan minggu lalu
memang mengalami penambahan deviasi dari -8,997% pada minggu ke 32
sekarang menjadi -10,160% di minggu ke 33.
b) Keterlambatan progress pekerjaan diakibatkan oleh terlambatnya pengiriman
material pipa baja untuk pemancangan dikarenakan pihak supplier mengalami
kesulitan dalam hal bahan baku karena harus import.
c) Terlambatnya pekerjaan Steel Sheet Pile (SSP) akibat perubahan spesifikasi
material dari Steel Sheet Pile (SSP) Profil Larssen AU-25 menjadi Steel Sheet Pile
(SSP) Type IV.
d) Untuk perubahan material Steel Sheet Pile (SSP) membutuhkan waktu atau
koordinasi dengan direktorat teknis dalam hal ini adalah Direktorat Kepelabuhanan
kami diminta untuk menyiapkan berkas justifikasi atau perhitungan ulang terhadap
perubahan spesifikasi material dengan konsultan DED, dikarenakan terdapat
perubahan dimensi dimana akan berakibat kepada perubahan perhitungan
strukturnya.
e) Saat ini curah hujan cukup tinggi, jadi mengikuti kondisi alam untuk progress
pemancangan tiang pancang.
f) Terimakasih kepada tim konsultan Project Management Unit (PMU) Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut yang sudah menginformasikan atau
merekomendasikan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk percepatan seperti
penambahan tenaga kerja Sumber Daya Manusia (SDM) sudah kami lakukan
perhari ini sudah menambah 15 tenaga kerja dari Makassar untuk persiapan

5
pekerjaan upper structure atau struktur platform dalam pengerjaan pembesian dan
perakitan bekisting pekerjaan struktur platform.
g) Untuk penambahan jam kerja sudah dilakukan 2 shift dari jam 08.00 WIT sampai
jam 17.00 WIT dan lanjut lagi dari jam 17.00 WIT sampai jam 22.00 WIT mengikuti
dari kondisi cuaca.
h) perubahan spesifikasi material dari Steel Sheet Pile (SSP) Profil Larssen AU-25
menjadi Steel Sheet Pile (SSP) Type IV yang digunakan sebagai penahan
timbunan, dimana dari awal desain DED menggunakan produk import dari luar lalu
sesuai dengan arahan pimpinan kalau bisa menggunakan produk dari TKDN atau
produksi dalam negri.
i) Semua material sudah onsite dilapangan hanya sedang menyesuaikan dengan
ritme pekerjaan pemancangan.
j) Pemanfaatan anggaran sisa lelang berdasarkan dari keputusan atau risalah rapat
harus melakukan lelang untuk pemanfaatan anggaran diatas 10%, dapat dilaporkan
untuk lelang yang ke 2 ini sedang proses pembuktian kualifikasi jadi setelah itu baru
bisa melakukan proses kontrak.
k) Berdasarkan rapat atau keputusan bersama yang dilakukan pada bulan Juni di
Hotel yang dihadiri oleh pak Sesdit, inspektorat, bagian perencanaan, dan direktorat
kepelabuhanan. Jadi hasil rapat tersebut diarahakan untuk pemanfaatan sisa
anggaran kami melakukan review dengan tim dari inspektorat terhadap ruang
lingkup pekerjaan dan penggunaan sisa anggaran.
l) Hasil review dengan inspektorat agar memisahkan ruang lingkup pekerjaan yang
pada kontrak awal pada pekerjaan pemasangan Steel Sheet Pile (SSP) dan
timbunan masih masuk kedalam kontrak awal, setelah kami melakukan MC-0 kami
kekurangan anggaran maka pekerjaan tersebut dipisahkan dalam lelang yang ke 2
ruang lingkup pekerjaan menjadi timbunan dan pemasangan Steel Sheet Pile
(SSP).
3) Plt Kasubag Analisa, Evaluasi dan Tarif – Bagian Perencanaan (Pak Wahyu)
menyampaikan :
a) Terkait dengan perubahan spesifikasi material digunakan sebagai apa.
b) Perubahan spesifikasi tersebut apakah menjadi penyebab ketertinggalan progres
pekerjaan pada pelabuhan tual.
c) Untuk material pipa dan Steel Sheet Pile (SSP) apakah sudah onsite dilapangan.
d) Sisa anggara untuk pekerjaan apa yang menggunakan sisa anggaran yang bisa
dilelangkan.
e) Terkait perubahan lingkup pekerjaan diharapkan dapat menginformasikan lebih
lanjut kepada tim konsultan Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut terkait alokasi anggaran.
f) Diharapkan tim konsultan Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut bisa membantu lebih mencermati terkait alokasi sisa anggaran
yang dilelangkan dimana dapat menambah presentasi komulatif terhadap
keseluruhan pekerjaan.
4) Direktorat Kepelabuhanan menyampaikan :
a) Terkait pekerjaan pelabuhan Tual dimana kendalanya masih sama dengan bulan
lalu tapi kenapa nilai deviasinya bertambah dari -8,997% pada minggu ke 32
sekarang menjadi -10,160% di minggu ke 33.
b) Berdasarkan laporan dari tim konsultan Project Management Unit (PMU) Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut pada pelabuhan Tual terdapat kemajuan progress
pekerjaan dari proses pemancangan dimana pada laporan bulan lalu progress baru
mencapai di 50% tetapi semarang sudah mencapai di 60%.
c) Memang kita sudah berkoorinasi dengan PPK terkait perubahan spesifikasi material
dimana sekarang menggunakan Steel Sheet Pile (SSP) Type IV yang ditetapkan
pada tanggal 13 September 2022, diharapkan kepada PPK Tual terkait
keterlambatan proses pemancangan untuk membuat jadwal pekerjaan agar kita
bersama dapat mengetahui supaya pekerjaan tidak semakin terlambat harus bisa
menyelesaikan pekerjaan pemancangan tersebut pada saat kapan.

6
5) Bagian Keuangan DJPL menyampaikan :
a) Progres realisasi keuangan untuk kegiatan Pengembangan Container Yard
Pelabuhan Tual berdasarkan aplikasi E-Monitoring Dephub data realisasi per 30
September 2022, Fasilitas Pelabuhan Tual mempunyai Pagu anggaran sebesar Rp.
75,243,585,000 dengan dana yang sudah terserap sebesar Rp. 44,274,572,680
(58,84%) dengan sumber dana dari SBSN.
6) PPK PMU DJPL TA 2022 menyampaikan :
a) Terkait data realisasi anggaran yang disampaikan oleh bagian keuangan mohon
untuk tim konsultan bisa update menggunakan data tersebut.
b) Antara progres keuangan dengan progres fisik tidak memiliki selisih yang cukup
jauh diharapkan untuk realisasi fisik dan keuangannnya memiliki angka yang
mendekati sama.
7) Konsultan PMU DJPL TA 2022 menyampaikan : Untuk Fasilitas Pelabuhan Tual belum
ada tanggapan.
8) Konsultan Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
menyampaikan saran secara keseluruhan :
a) Penyebab keterlambatan utama terjadi pada Pekerjaan Pemancangan, hal ini
merupakan efek lanjutan dari keterlambatan pengadaan Material pancang kurang
lebih selama 2 Bulan diawal proyek dan juga dari justifikasi perubahan material.
b) Penyebab keterlambatan utama terjadi pada Pekerjaan Struktur Platform, hal ini
merupakan efek lanjutan dari keterlambatan pengadaan Material Tiang Pancang
kurang lebih selama 2 Bulan diawal proyek.
c) Pada Pekerjaan Struktur berkaitan dengan tiang pancang rata-rata baru dikerjakan
60% dari target, dimana target sampai dengan minggu 32 berjalan harusnya sudah
mencapai 100%, diharapkan PPK dapat mempercepat pekerjaan dengan
penambahan alat dan pekerja dilapangan khususnya untuk pekerjaan yang
berkaitan dengan tiang pancang.
d) Diharapkan Pekerjaan Beton isian tiang dapat dikerjakan secara paralel untuk dapat
mengejar progres pekerjaan.
e) Bilamana terdapat kendala mohon PPK segera menginformasikan kepada tim
Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
f) Agar PPK menginfokan Action Plan.

7
f. Pembahasan Replacement Fasilitas Pelabuhan Sarmi
1) Konsultan PMU menyampaikan :
a) Progress fisik per tanggal 30 September 2022 :
(1) Rencana : 94,664%
(2) Realisasi : 88,193%
(3) Deviasi : -6,471% (Critical)

b) Kendala :
(1) Kondisi dilapangan Pelabuhan Sarmi masih terkendala cuaca buruk dimana
ombak cukup tinggi hingga beberapa bagian bekisting yang terpasang lepas
karena hempasan ombak.
(2) Terjadi keterlambatan pada pekerjaan yang berkaitan dengan tiang pancang,
hal ini merupakan efek domino akibat keterlambatan pengadaan alat pancang
yang terkendala kurang lebih 2 bulan di awal proyek.
(3) Terjadi keterlambatan pekerjaan karena kesulitan mendapatkan BBM untuk
operasional alat berat akibat kenaikan harga BBM.
(4) Adapun pekerjaan yang belum terselesaikan adalah pada pekerjaan struktur
Dermaga dimana item pekerjaan berikut mengalami keterlambatan/deviasi
negatif;
(a) Pemasangan bekisting pile cap
(b) Pembesian ulir pilecap
(c) Pengecoran pilecap beton
(d) Pemasangan bekisting balok dermaga
(e) Pembesian ulir balok
(f) Pengecoran balok
(g) Pemasangan bekisting lantai dermaga
(h) Pembesian ulir plat lantai (sisa vol pek 26.026,78 kg/baru 10% progres)
dan pengecoran lantai beton (vol 196 m3/0%)
(5) Kendala utama keterlambatan adalah faktor cuaca dimana kontraktor
pelaksana sulit melakukan pengecoran saat cuaca tidak mendukung. Deviasi
terbesar terdapat pada item pekerjaan lantai dermaga. Pekerjaan seharusnya
selesai di minggu ke 31.
c) Solusi :
(1) Sudah dilakukan penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengejar
ketertinggalan progres pekerjaan.
(2) Melakukan sistem kerja lembur saat cuaca mendukung.
2) PPK Fasilitas Pelabuhan Sarmi menyampaikan :
a) Data yang tadi disampaikan oleh tim konsultan Project Management Unit (PMU)
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut merupakan data minggu ke 34 dimana
seharusnya progress pekerjaan sekarang sudah masuk di minggu ke 35 karena
konsultan supervisi mengalami kerusakan laptop yang mengakibatkan tidak dapat
mengirimkan data laporan terupdate.
b) Dan untuk addendum juga sebenarnya kita sudah melakukan hal tersebut tetapi
dikarenakan ada kendala laptop tim konsultan supervisi yang rusak mengakibatkan
data tersebut belum bisa dikirim.
c) Terkait pekerjaan pada lokasi sarmi kenapa masih mengalami kondisi deviasi
negatif itu karena data belum bisa di update.
d) Untuk cuaca pada lokasi sarmi kondisinya sudah mulai membaik begitu juga
dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah mulai membaik.
e) Jika saat cauca sedang bagus kami dilokasi melakukan sistem kerja lembur untuk
dapat mengejar progress pekerjaan
3) Plt Kasubag Analisa, Evaluasi dan Tarif – Bagian Perencanaan (Pak Wahyu)
menyampaikan :
a) Berdasarkan apa yang disampaikan pak Rusli terkait kondisi dilapangan berarti
untuk kendala kendala yang tadi disampaikan oleh tim konsultan Project
Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut didalam laporan
minggu ke 35 kendala tersebut sudah bisa diatasi.

8
b) Mungkin yang masih belum bisa diatasi terkait kendala yang diakibatkan oleh faktor
alam seperti tingginya gelombang air laut.
4) Direktorat Kepelabuhanan/ Direktorat Kenavigasian/ Direktorat KPLP menyampaikan :
Untuk Fasilitas Pelabuhan Sarmi belum ada tanggapan.
5) Bagian Keuangan DJPL menyampaikan :
a) Progres realisasi keuangan untuk kegiatan Replacement Fasilitas Pelabuhan Sarmi
berdasarkan aplikasi E-Monitoring Dephub data realisasi per 30 September 2022,
Fasilitas Pelabuhan Sarmi mempunyai Pagu anggaran sebesar Rp. 55,705,306,000
dengan dana yang sudah terserap sebesar Rp. 44,183,031,340 (79,32%) dengan
sumber dana dari SBSN.
6) PPK PMU DJPL TA 2022 menyampaikan :
a) Terkait data realisasi anggaran yang disampaikan oleh bagian keuangan mohon
untuk tim konsultan bisa update menggunakan data tersebut.
b) Antara progres keuangan dengan progres fisik memiliki selisih yang cukup jauh
diharapkan untuk realisasi fisik dan keuangannnya memiliki angka yang mendekati
sama.
c) Untuk dapat mengejar ketertinggalan progres pekerjaan diharap PPK dapat
melakukan percepatan percepatan.
7) Konsultan PMU DJPL TA 2022 menyampaikan :
a) Terimakasih atas data yang telah disampaikan oleh bagian keuangan, bersama kita
harapkan untuk realisasi fisik tidak jauh berbeda nilai progresnya dengan realisasi
anggarannya.
8) Konsultan Project Management Unit (PMU) DJPL menyampaikan saran secara
keseluruhan :
a) Melihat situasi kondisi dilapangan dimana saat cuaca buruk ombak cukup tinggi dan
sangat tidak memungkinkan dilakukan pengerjaan pengecoran (beberapa bagian
bekisting yang terpasang lepas karena hempasan ombak) sehingga disarankan
Konsultan pelaksana terupdate dengan perkiraan cuaca Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan dapat menyiasati ketertinggalan progress
perencanaan pekerjaan disaat cuaca mendukung.
b) Adapun pekerjaan yang memungkinkan dilakukan percepatan tanpa dipengaruhi
oleh faktor cuaca yakni pada pekerjaan pembesian ulir plat lantai dimana saat ini
baru 10% progressnya.
c) Penyebab keterlambatan utama terjadi pada pekerjaan yang berkaitan dengan tiang
pancang, hal ini merupakan efek domino akibat keterlambatan pengadaan alat
pancang yang terkendala kurang lebih 2 bulan di awal proyek. Untuk mengejar
ketertinggalan yang ada diharapkan dilakukan percepatan dengan melakukan hal
berikut:
(1) Menambahkan jumlah pekerja;
(2) Menambahkan waktu kerja terutama pada saat cuaca mendukung; dan
(3) Membuat perencanaan pengadaan untuk 6 unit LPJU.

9
h. Pembahasan Replace Fasilitas Pelabuhan Laut Bula
1) Konsultan PMU menyampaikan :
a) Progress fisik per tanggal 30 September 2022
(1) Rencana : 86,656%
(2) Realisasi : 91,753%
(3) Deviasi : +5,097% (On Track)
b) Kendala :
(1) Tidak terdapat kendala yang terlalu berarti
c) Solusi :
(1) Nilai deviasi pada item pekerjaan persiapan merupakan nilai wajar hal ini
dikarenakan pekerjaan masih berjalan sehingga belum bisa terpenuhi 100%
(2) Perlu menjadi perhatian pada item pekerjaan Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi tentunya diharapkan dapat terciptanya lingkungan
kerja yang aman bagi pekerja
2) Kepala Kantor UPP Bula / PPK Fasilitas Pelabuhan Laut Bula menyampaikan :
a) Terkait perkembangan dan progress pelabuhan laut Bula sampai dengan minggu
terakhir dimana progress pekerjaan sudah mencapai 91,753%.
b) Masih ada beberapa data yang masih belum bisa kita sampaikan kepada tim
konsultan Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
sehingga tidak dapat ter report dalam rapat monitoring kali ini.
c) Seperti Addendum penggunaan optimalisasi anggaran untuk pekerjaan replace
fasilitas pelabuhan laut Bula, seharusnya minggu lalu sudah ada perekaman oleh
kantor KPPN dan pada hari Jum’at lalu bendahara saya manegalami gangguan
laptop sehingga tidak bisa mengirimkan data untuk perekaman kontrak pada KPPN
masohi setempat. Pada saat ini sedang dalam perjalanan dari Bula menuju Masohi
yang menempuh jarak selama 10-12 jam melalui jalur darat.
d) Untuk kekurangan data SP2D ada yang belum saya kirimkan kepada tim PMU yaitu
pencairan supervisi, itu yang baru selesai dilakukan pada hari Jum’at kemarin.
e) Terkait dengan penggunaan addendum untuk sisa anggaran kita akan melakukan
pekerjaan membuat kubus beton, untuk pekerjaan kubus beton dalam minggu ini
akan dilaksanakan, untuk material sudah ada dilokasi, untuk berapa banyak yang
dapat dicetak dalam 1 hari sebanyak 25 buah kubus beton, menggunakan fibrator
dan truck molen dengan kapasitas 5 kubik.
f) Terkait dengan schedule sudah melakukan meeting dengan tim konsultan dan tim
pelaksana mereka sudah menyiapkan schedule perencanaan dan pelaksanaan,
dimana ada target pekerjaan yang direncanakan dapat dipercepat dari 3 hari
menjadi 1 hari, untuk time schedule nya nanti setelah rapat ini selesai akan kami
kirimkan kepada tim kontultan Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut.
g) Anggaran yang mengalami selisih akan dikoordinasikan dengan bendara kantor
UPP Bula untuk melihat dimana selisihnya, dan kenapa sampai ada selisih. Kami
mendapatkan informasi dari DJPPL ada realisasi yang belum terupdate dimana ini
terjadi karena kita terkendala pada pertamakali penginputan data RPD untuk uang
muka akibat saya tidak mendapat informasi bahwa kira harus membuat RPD uang
muka pada aplikasi E-Monev keuangan sehingga untuk RPD tidak dapat terinput
lagi tetapi realiasainya tetap muncul akibatnya disini terjadi selisih, dimana pada
supervisi ada perbedaan anggaran sebesar Rp. 286.836.000 dan untuk kontruksi
sebesar Rp. 6.820.000.000.
3) Plt Kasubag Analisa, Evaluasi dan Tarif – Bagian Perencanaan (Pak Wahyu)
menyampaikan :
a) Terimakasih atas apa yang sudah disampaikan oleh PPK terkait paparan yang tadi
sudah dipaparkan oleh tim Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut.
b) Jadi memang ini masih terdapat selisih anggaran dari realiasi dan aplikasi E-Monev,
diharap kedepannya bisa lebih diusahakan lagi untuk realiasai anggarannya agar
bisa sama dengan aplikasi E-Monev.

10
c) Mekanisme koordinasi yang dilakukan oleh tim Project Management Unit (PMU)
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut kepada setiap kontraktor pelaksana,
konsultan supervisi, dan PPK ini seperti apa terkait memberikan saran atau
rekomendasi terhadap kendala yang terjadi.
4) Direktorat Kepelabuhanan/ Direktorat Kenavigasian / Direktorat KPLP menyampaikan :
a) Berdasarkan paparan yang tadi sudah disampaikan oleh tim Project Management
Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dimana disampaikan bahwa
monitoring pekerjaan dilakukan sampai mendetail tidak secara global seperti bahan
material sudah onsite alat dan pekerja sudah onsite tetapi sampai item pekerjaan
yang sifatnya detail
b) Jika metode monitoring yang dilakukan oleh tim Project Management Unit (PMU)
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ini dimana sampai item pekerjaan yang
sangat detail menurut prediksi saya kalau seandainya tidak dilakukan secara intens
komunikasinya pasti posisi data dan informasi terkait dengan kendala itu tim Project
Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pasti sering
ketinggalan dibandingkan dengan data dan infomasi yang dimiliki oleh kontraktor
pelaksana, konsultan supervisi dan PPK sehingga mungkin saran saran yang
diberikan tidak terlalu pas atau tidak terlalu detail,
c) Saya belum tau pola komunikasinya seperti apa dari pihak tim Project Management
Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan kontraktor pelaksana,
konsultan supervisi dan PPK apakah durasi komunikasinya sampai per hari atau 2
hari atau perminggu. Semakin intens komunikasi bahkan jika sampai setiap hati
komunikasi untuk selisih data terkait dengan informasi kendala akan semakin kecil
sehingga saran atau solusi yang disampaikan bisa semakin tajam.
4) Bagian Keuangan DJPL menyampaikan :
a) Progres realisasi keuangan untuk kegiatan Replace Pelabuhan Laut Bula
berdasarkan aplikasi E-Monitoring Dephub data realisasi per 30 September 2022,
Fasilitas Pelabuhan Bula mempunyai Pagu anggaran sebesar Rp. 38,528,967,000
dengan dana yang sudah terserap sebesar Rp. 28,022,500,000 (72,73%) dengan
sumber dana dari SBSN.
5) PPK PMU DJPL TA 2022 menyampaikan :
a) Tindak lanjut yang selanjutnya adalah untuk membuat nota dinas terkait progres
hari ini baik dari PPK, masukkan dari Project Management Unit (PMU) Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut, dan dari bapak ibu sekalian.
b) Begitu juga dengan progres yang berbeda dengan data yang disampaikan harap
bisa disesuaikan.
c) Terkait dokumen tambahan agar dapat dikirimkan data kegiatan diawal supaya bisa
dilakukan analisa untuk mendukung studi kita di Project Management Unit (PMU)
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut ini.
d) Terkait data realisasi anggaran yang disampaikan oleh bagian keuangan mohon
untuk tim konsultan bisa update menggunakan data tersebut.
e) Antara progres keuangan dengan progres fisik memiliki selisih yang cukup jauh
diharapkan untuk realisasi fisik dan keuangannnya memiliki angka yang mendekati
sama.
6) Konsultan PMU DJPL TA 2022 menyampaikan :
f) Untuk metode monitoring yang digunakan untuk berkomunikasi dengan kontraktor
pelaksana, konsultan pengawas dan PPK dilakukan seminggu sekali dan akan
lebih intens lagi jika sudah mendekati paparan laporan bulanan.
g) Dikhawatirkan jika dilakukan komunikasi setiap hari justru akan menggangu
kegiatan progres pekerjaan dilapangan.
7) Konsultan Project Management Unit (PMU) DJPL menyampaikan saran secara
keseluruhan :
a) Agar permasalahan cuaca dapat didukung dengan dokumen pemantauan cuaca
dari konsultan supervisi dan/ atau laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika (BMKG). Agar selalu memperhatikan prakiraan cuaca di aplikasi Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mengantisipasi kondisi cuaca

11
dan gelombang yang tidak mendukung. Jika prakiraan cuaca terlihat kurang
mendukung agar dapat diantisipasi dengan pergeseran waktu kerja.
b) Agar dokumen justifikasi teknis dapat disampaikan kepada tim Project Management
Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengenai:
(1) Penambahan pekerjaan Kubus Beton (termasuk gambar revisi addendum);
(2) Rekomendasi konsultan perencana mengenai time critical;
(3) Dokumen persetujuan mengenai surat untuk penggunaan optimalisasi anggaran.
c) Agar perhitungan kurva S dapat disesuaikan dengan nilai addendum.
d) Agar perhitungan dalam laporan mingguan untuk dipastikan kembali kebenarannya.
e) Laju pekerjaan masih baik, agar dapat dipertahankan.

12
h. Pembahasan Kapal Patroli Kelas III
1) Konsultan PMU menyampaikan:
a) Progress fisik per tanggal 30 September 2022
(1) Rencana : Masih dalam proses pelelangan.
(2) Realisasi : Masih dalam proses pelelangan.
(3) Deviasi : Masih dalam proses pelelangan.
b) Kendala:
(1) Keterlambatan pelelangan Pekerjaan Pembangunan Kapal Patroli Kelas III.
(2) Pengumuman lelang fisik belum terlaksana.
(3) Keterbatasan pengetahuan tim POKJA dalam penjelasan lelang/aanwijzing
dan menjawab pertanyaan dalam hal teknis kapal.
(4) Penetapan pemenang lelang fisik lebih dahulu dari penetapan pemenang
lelang supervisi.
(5) PPK Belum memiliki kurva S rencana.
c) Solusi :
(1) PPK/Satker agar Segera menyampaikan data-data yang diperlukan Project
Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut : Rencana
Induk KPLP, Spesifikasi Teknis Kapal, Detail Engginering Desain (DED Kapal,
Jadwal Pembangunan kapal (S Curve & Gantchart) dan Dokumen Lelang;
(2) PPK agar segera menyampaikan Dokumen Pelelangan kepada Layanan
Pokja Pengadaan Barang Jasa, LPSE Kemenhub, dan
penatausahaan/pengelolaan BMN (LPPBMN);
(3) PPK agar segera menyampaikan jadwal pelelangan yang definitif;
(4) PPK agar membuat Langkah-Langkah percepatan yang akan di monitoring
oleh Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
(5) Terkait perubahan komposisi anggaran yang tidak disetujui, PPK agar segera
menyampaikan surat tersebut;
(6) PPK agar Membuat simulasi dan jadwal terkait percepatan jadwal
pembangunan yang disesuaikan dengan komposisi anggaran yang ada;dan
(7) PPK agar mengadopsi perhitungan bobot progress sesuai rekomendasi
Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2) PPK Pengadaan Kapal Patroli Kelas III menyampaikan :
a) Sudah menyampaikan dokumen lelang seperti HPS, spektek, gambar dan
rancangan kontrak kepada LPPBMN. Kemarin sore SK dari POKJA sudah terbit
pada tanggal 19 September 2022 kemudian pada hari Jum’at 23 September 2022
kita sudah melakukan review pemilihan tetapi karena suatu dan lain hal akibat
kendala non teknis bahwa dari POKJA dalam minggu ini baru akan menayangkan
paket tersebut.
b) Kemudian terkait dengan tim teknis kami sudah bersurat kepada Direktorat
Perkapalan dan Kelautan untuk meminta bantuan personil sebagai tim teknis yang
mana tim teknis ini akan kami libatkan mulai dari proses pemilihan pemenang
sampai dengan pelaksanaan.
c) Didalam dokumen kami dalam rancangan kontrak kami juga sudah memasukkan
syarat syarat agar pekerjaan ini bisa terserap anggarannya secara maksimal tahun
2022 berdasarkan sistem metode progress dan asumsi-asumsi yang digunakan
sehingga diharapkan para peserta yang mengikuti pelelangan ini benar-benar sudah
mengetahui bagaimana pekerjaan ini akan dilakukan pada tahun 2022 dan 2023
dan berapa besar anggaran yang digunakan.
3) Plt Kasubag Analisa, Evaluasi dan Tarif - Bagian Perencanaan (Pak Wahyu)
menyampaikan :
a) Sebagai antisipasi bilamana anggaran pada tahun ini tidak bisa terserap secara
maksimal apakah ini bisa diluncurkan ditahun depan atau akan dirubah rekomposisi
anggarannya.

13
4) Direktorat Kepelabuhanan/ Direktorat Kenavigasian / Direktorat KPLP menyampaikan :
a) Memastikan bahwa apa yang diasumsikan bisa terlaksana tekait dengan komposisi
anggaran di tahun selanjutnya karena terkait dengan penyediaan anggaran didalam
RKKM.
5) Bagian Keuangan DJPL menyampaikan :
a) Belum adanya nilai serapan anggaran dikarenakan proyek pekerjaannya masih
dalam tahap pelelangan.
6) PPK PMU DJPL TA 2022 menyampaikan :
a) Tindak lanjut yang selanjutnya adalah untuk membuat nota dinas terkait progres
hari ini baik dari PPK, masukkan dari Project Management Unit (PMU) Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut, dan dari bapak ibu sekalian.
b) Terkait progress bulan ke 6 yang dilakukan oleh Project Management Unit (PMU)
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut memang ada progress yang dapat
diimplementasikan oleh masing masing PPK.
c) Yang menjadi kendala terdapat berkas addendum yang belum disampaikan kepada
kami sehingga agak sulit untuk menyesuaikan karena belum di update, diharapkan
dari masing–masing PPK bisa menyampaikan addendum atau dokumen terbaru
yang bisa kami submit dan revisi kembali.
d) Untuk serapan anggaran terjadi perbedaan antara dokumen SP2D yang
disampaikan dengan data dari E-Monev bagian keuangan, untuk progresnya nanti
akan kami update sesuai dari aplikasi E-Monev bagian keuangan sesuai dengan
tanggal hari ini.
e) Pada bulan ini tim konsultan Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut harus membuat draft juknis rencananya pembahasan draft juknis
akan dibuat terpisah dengan rapat hari ini.
7) Konsultan PMU DJPL TA 2022 menyampaikan :
a) Terimakasih kepada pak Pandia selaku PPK kapal patroli dimana beberapa
masukan dari tim konsultan Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut sudah dilaksanakan seperti pembentukan tim teknis yang dalam
hal ini dibantu oleh Direktorat Perkapalan dan Kelautan untuk membantu proses
pelelangan dan juga pada saat nanti tepilihnya galangan pemenang dimana sudah
lebih dulu ditentukan lebih dulu dari pada konsultan supervisi sehingga diharapkan
dari tim teknis tersebut dapat mengisi kekosongan sebelum konsultan supervisi
didapatkan.
b) Sampai saat ini berdasarkan informasi dari PPK untuk proses lelang sekarang
masih dalam tahap review atau klarifikasi dokumen lelang diharapkan PPK masih
terus mengawal proses review setalah klarifikasi dokumen dapat berjalan dengan
lancer sehingga bisa segera diumumkan pengumuman lelangnya.
c) Diharapkan PPK membuat kurva S rencana, karena sampai saat ini kita belum
mendapatkan mengenai data kurva S rencana, diharapkan bisa segera dibuatkan
kurva S rencana bedasarkan RAB dan jadwal pembangunan. Sehingga dapat kita
periksa secara real apakah progress yang akan dicapai bisa sesuai dengan target
apalagi waktu tersisa hanya 2 bulan lagi.
8) Konsultan Project Management Unit (PMU) DJPL menyampaikan saran secara
keseluruhan :
a) PPK memastikan dokumen lelang telah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b) PPK memastikan review dokumen lelang dan klarifikasi dengan tim Pokja dapat
berjalan lancar.
c) PPK memastikan pelelangan berjalan lancar sesuai jadwal/action plan Project
Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
d) PPK menyerahkan jadwal resmi pelelangan.
e) PPK memastikan persiapan penunjukkan tim teknis yang diperlukan tim Pokja
dalam tahapan penjelasan lelang/aanwijzing.
f) PPK memastikan persiapan penunjukkan tim teknis pengawas pada saat konsultan
supervisi belum terpilih.
g) PPK segera membuat kurva S rencana berdasarkan Rencana Anggaran Biaya
(RAB) dan Jadwal Pembangunan.

14
h) Setelah jadwal pelalangan ditentukan diharapkan PPK agar dapat membuat tim
teknis khusus untuk membantu Pokja dalam proses pelangan
i) Kemudain setelah ditentukan tim pemenang diharapkan tim teknis dari PPK dapat
mengawal jalannya progres pekerjaan untuk mengawasi mutu dan hasil pekerjaan
dari kontraktor.
j) Bilamana terdapat kendala mohon PPK segera menginformasikan kepada tim
Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
k) Agar PPK menginfokan Action Plan.

15
i. Pembahasan Draft Juknis :
1) Konsultan PMU DJPL TA 2022 menyampaikan :
a) Latar Belakang :
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang
Cipta Kerja, Pemerintah berkewajiban untuk menyediakan infrastruktur fasilitas
Pelabuhan laut yang memadai. Penyediaan infrastruktur fasilitas pelabuhan laut
tersebut telah terencana dengan baik dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJMN) 2020-2024. Untuk memastikan bahwa perencanaan tersebut
dapat tercapai, maka diperlukan upaya monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan dalam dokumen perencanaan tersebut. Monitoring dan evaluasi tersebut
diharapkan dapat menjadi langkah penyelesaian masalah yang timbul serta menjadi
upaya percepatan dalam implementasi proyek. Salah satu tahapan dari
implementasi proyek yang perlu untuk dilakukan monitoring dan evaluasi adalah
tahap pengadaan barang/jasa.

Mengacu pada Pasal 126 Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2022 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan, penyusunan laporan dan
evaluasi program kegiatan anggaran pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
dilaksanakan oleh Bagian Perencanaan Sekretariat Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, diperlukan tools bagi Bagian
Perencanaan untuk melakukan monitoring dan evaluasi. Tools tersebut akan
digunakan oleh Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut guna mendukung kegiatan rutin Bagian Perencanaan yang teratur, rapih dan
sistematis. Berkaitan dengan hal tersebut dan untuk memastikan pelaksanaan
pengadaan barang/jasa dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, maka
disusun Petunjuk Teknis Pelaksanaan Project Management Unit (PMU) Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut Pengadaan Barang/Jasa Pembangunan Fasilitas
Pelabuhan Laut.
b) Maksud dan Tujuan :
Maksud dari Penyusunan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Project Management Unit
(PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Dalam Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut (untuk selanjutnya
disebut Petunjuk Teknis) adalah untuk menyediakan panduan bagi Bagian
Perencanaan Sekretariat Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dalam
memonitoring dan mengevaluasi proses pengadaan dalam pembangunan fasilitas
pelabuhan laut. Diharapkan dari hasil monitoring dan evaluasi dapat memberikan
rekomendasi langkah tindaklanjut yang diperlukan agar pelaksanaan pengadaan
barang/jasa pemerintah dalam pembangunan fasilitas perlabuhan laut dapat
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
Tujuan dari pengaturan dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan Project Management
Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Dalam Pembangunan Fasilitas Perlabuhan Laut untuk:
(1) Mewujudkan kesamaan pemahaman dalam proses monitoring dan evaluasi
pengadaan barang/jasa Dalam Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut di
lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan.
(2) Menjadi acuan bagi pelaku Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut pengadaan barang/jasa dalam pembangunan fasilitas
pelabuhan laut di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
Kementerian Perhubungan.
(3) Mewujudkan pengadaan barang/jasa pemerintah dalam pembangunan fasilitas
pelabuhan laut yang sesuai dengan tujuan, kebijakan, prinsip, dan etika
pengadaan barang/jasa pemerintah.

16
2) Plt Kasubag Analisa, Evaluasi dan Tarif – Bagian Perencanaan (Pak Wahyu)
menyampaikan :
a) Pembahasan terkait Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis dari pelaksanaan
dimana selama ini aturan Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut masih mengacu kepada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang
dibuat oleh masing-masing PPK sehingga diharapkan kedepannya untuk kegiatan
Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut sudah ada
rambu-rambu apa saja yang harus dilakukan oleh tim konsultan.
b) Dalam pembahasan terkait perencanaan diharap pembahasannnya dapat lebih di
rigidkan lagi semisal objek untuk Project Management Unit (PMU) Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut terkait perencanaan merupakan kegiatan yang didanai
pinjaman luar negri dimana kegiatan tersebut pasti menggunakan dana yang besar
dan bersifat kompleks. atau kegiatan yang berstatus Proyek Strategis Nasional
(PSN) dimana pekerjaan bukan hanya ada satu bidang konstruksi tetapi terdapat
beberapa bidang konstruksi yang membutuhkan Project Management Unit (PMU)
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut untuk perencanaannya sebagai konsolidasi
kegiatan.
c) Karena terdapat kasus pada satu lokasi kegiatan Project Management Unit (PMU)
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dimana pekerjaan sudah mulai operasional
tetapi masih terdapat kebutuhan lagi untuk pembangunan Dermaga Roro
sedangkan hal tersebut belum diwadahi didalam dokumen Rencana Induk
Pelabuhan (RIP) yang nantinya dapat menjadi kendala dalam proses
pelaksanaannya.
d) Untuk fokus didalam dokumen perencanaan Project Management Unit (PMU)
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut apakah include dengan penyusunan
dokumen perencanaan sebagai langkah percepatan untuk kegiatan kegiatan yang
sifatnya strategis baik untuk percepatan secara pelaksanaan pekerjaan atau
percepatan dokumennya.
e) Yang berarti sifatnya masih monitoring kalau Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
dalam perencanaan karena dia yang menyusun apa yang direncanakan untuk
kegiatan dan untuk yang pengadaan itu bersifat supervisi dimana untuk memastikan
pengadaan sudah ontrack dan untuk yang di monitoring seperti yang sudah kita
lakukan dimana untuk melakukan pemantauan. Untuk perencanaan diharapkan
sifatnya dia harus include dalam perencanaan kalau dia masih bersifat sebagai
pendampingan itu tidak tercapai karena dia kegiatan penyusunan dokumen Pra
Feasibility Study (FS), Feasibility Study (FS), sampai dengan dokumen Survey
Investigasi Design (SID) dilakukan sendiri yang menjadikan Project Management
Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut tidak mempunyai power untuk
menyatukan seluruh itu karena tidak mungkin melakukan konsolidasi untuk kegiatan
tersebut karena itu dilakukan oleh masing-masing konsultan, tetapi jika ini dapat
diwadahi dalam Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan
Laut dimana didalamnya terdapat Pra Feasibility Study (FS), Feasibility Study (FS),
sampai dengan dokumen Survey Investigasi Desain (SID) itu bisa jalan jadi sifatnya
adalah penyusun dokumen untuk Project Management Unit (PMU) Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut perencanaan jadi seluruh kekurangan dokumen-
dokumen itu dihandle oleh Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut perencanaan jadi tim perencanaan bisa menentukan sendiri time
line dari dokumen perencanaanya.
f) Untuk Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
pengadaan dan monitoring bisa digabung kareng sifatnya sama sebagai supervisi
dan pendampingan tetapi untuk yang Project Management Unit (PMU) Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut perencanaan itu sifatnya menyusun kelengkapan
dokumen-dokumen perencanaan tesebut.
g) Diharapkan ada suatu sistem dimana dia yang menyusun seluruh dokumen dan
bisa secara komprehensif dokumen dalam satu tahun anggaran dapat terpenuhi
karena selama ini yang terjadi untuk dokumen Feasibility Study (FS) dan Survey

17
Investigasi Desain (SID) sudah ada tetapi dokumen Rencana Induk Pelabuhan
(RIP) belum selesai akhirnya menjadikan mengunggu penyelesaian dokumen.
h) Dalam hal 2-6 masih perencanaan secara umum jadi untuk dokumen perencanaan
masih dibutuhkan waktu selama 29 bulan oleh karena itu perlu adanya percepatan
dimana dalam kurun waktu 1 tahun semua dokumen selesai sehingga pada tahun
berikutnya sudah bisa dimulai konstruksinya. Ini yang selama ini belum ada di
perhubungan laut.
i) Untuk data-data primer, skunder, atau kuisioner jika data tersebut bisa dalam satu
manajemen diharapkan tidak ada pengulangan sehingga bisa berhemat misalnya
data untuk Feasibility Study (FS) yang bisa juga digunakan untuk Survey Investigasi
Desain (SID) karena biasanya data yang dibutuhkan adalah untuk survey data
primer seperti data soundir atau boring. Karena selama ini selalu ada perbedaan
data antara data Feasibility Study (FS) dengan data Survey Investigasi Desain
(SID).
j) Untuk Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis terkait dengan perencanaan,
pengadaan dan pemantauan dimana untuk bagian pengadaan dan pemantauan
dijadikan satu dalam teknis Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut pelaksanaan dan yang satu lagi masuk kedalam Project
Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut perencanaan yang
nantinya bisa di share kepada Direktorat Teknis dan Bagian Perencanaan untuk
nantinya bisa menyaring bagian-bagian apa saja yang dibutuhkan dalam Project
Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut perencanaan dan
pelaksanaan.
k) Nanti akan coba kita rapihkan terlebih dulu terkait dokumen-dokumen mengenai
draft usulan Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
yang nantinya akan disampaikan kepada Direktorat dan Bagian untuk meminta
masukkan supaya tidak ada tanggung jawab yang overlapping.
3) Direktorat Kepelabuhanan/ Direktorat Kenavigasian / Direktorat KPLP / Bagian Hukum
menyampaikan :
a) Untuk pembahasan draft petunjuk teknis Project Management Unit (PMU) Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut secara general untuk format yang digunakan sudah
benar untuk petunjuk teknisnya, untuk substansinya diharapkan nanti terus
berkoordinasi dengan Direktorat Kepelabuhanan dan Kenavigasian yang
berhubungan dengan penyusunan dokumen Pra Feasibility Study (FS), Feasibility
Study (FS), sampai dengan dokumen Survey Investigasi Design (SID) supaya dapat
mengetahui apakah terdapat irisan-irisan atau tumpang tindih terkait dengan
dokumen yang kita susun dan sebaiknya juga diperhatikan terkait data-data teknis
serta data sekundernya.
b) Dengan adanya penyusunan draft juknis perencanaan ini diharapkan kedepannya
bisa lebih repih jadi dari sisi kami di Subdit 5 untuk pengembangan sarana dan
prasarana KPLP bisa lebih terbantu.
c) Dalam Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
pelaksanaan perlu di petakan terkait tugas-tugas dari konsultan Project
Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dan konsultan
supervisi agar tidak ada overlapping tanggung jawab.
4) Direktorat Kepelabuhanan/ Direktorat Kenavigasian / Direktorat KPLP menyampaikan :
a) Terkait dengan draft juknis yang sudah dibuat mohon bisa dikirimkan supaya nanti
bisa kita laporkan kepada Subdit 2 terkait dengan rapat hari ini begitu juga dengan
Pak Direktur sudah menyampaikan kepada kami mewakili yang nantinya akan kami
sampaikan kepada beliau terkait draft yang sudah direncanakan sehingga kurang
lebihnya nanti akan kami catat dan akan kami sampaikan kembali.
b) Untuk pedoman petunjuk teknis belum menerima draftnya nantinya akan kami
diskusikan bersama Subdit 2 bagian perencanaan.
5) PPK PMU DJPL TA 2022 menyampaikan :
a) Terkait Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
perencanaan untuk yang menyampaikan dan menyusun adalah dari Direktorat
terkait, jadi untuk Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan

18
Laut yang tadi sudah disampaikan untuk melakukan percepatan dalam kegiatan
tersebut, tetapi tidak sampai menyusun Pra Feasibility Study (FS), Feasibility Study
(FS), sampai dengan dokumen Survey Investigasi Design (SID) karena tetap dari
Direktorat masing-masing yang menyampaikan dokumen tersebut jadi Direktorat
Jenderal Perhubungan Laut disini untuk memastikan karena beberapa dokumen
yang disampaikan memang terkadang terlambat dalam pengiriman datanya
diharapkan time line dapat dipercepat pengawasannya apakah memang
sebenarnya pengawasan yang dilakukan oleh Direktorat memang terlambat atau
tidak.
b) Untuk dokumen perencanaan mulai dari Pra Feasibility Study (FS), Feasibility
Study (FS), sampai dengan dokumen Survey Investigasi Design (SID) tindakan
percepatan yang dilakukan apakah bisa dengan menggabungkan judul yang
mengalami pengulangan, seperti pengulangan untuk survey.
c) Untuk Project Management Unit (PMU) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
perencanaan penyusunan dilakukan oleh tim Project Management Unit (PMU)
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut langsung kita tentukan lokasi dan kriterianya
jadi seperti kita kunci untuk draft Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Pinjaman
dan Hibah Luar Negeri (PHLN) begitu juga dengan tenaga ahli yang digunakan
perlu dikunci juga supaya output nya nanti bisa sama. Dan begitu juga dengan
format-format yang dibuat kita tentukan juga draftnya. Untuk penilaian-penilaian
juga disesuaikan dengan juknis yang ada supaya keluaran yang diberikan bisa
seragam.
d) Terkait dengan juknis yang sudah dibuat mohon arahan apakah sudah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

19
Berikut merupakan rekapitulasi penyerapan anggaran berdasarkan aplikasi E-monitoring
Dephub data realisasi per – 03 Oktober 2022

PROGRES PENYERAPAN ANGGARAN PMU TA. 2022 DITJEN HUBLA

REALISASI SD SUMBER
NO SATKER/ KEGIATAN PAGU %
BULAN INI DANA
1 2 3 4 5 6
A KSOP PATIMBAN 92.675.322.000 44.709.722.250 48,24%
Supervisi Pengawasan Pembangunan Gerbang
1.141.500.000 593.579.844 52,00% SBSN
Masuk, Gate I dan Gate II Pelabuhan Patimban
Penyelesaian Pembangunan Saluran Drainase dan
Outer Road Wilayah Backup Area Pelabuhan 7.681.184.000 1.232.002.574 16,04% SBSN
Patimban Segmen II
Administrasi Pembangunan Gerbang Masuk, Gate I
27.720.000 0,00% SBSN
dan Gate II Pelabuhan Patimban
Administrasi Pembangunan Saluran Drainase dan
Outer Road Wilayah Backup Area Pelabuhan 27.720.000 0,00% SBSN
Patimban Segmen II
Administrasi Pembangunan Gerbang Masuk, Gate I
27.720.000 0,00% SBSN
dan Gate II Pelabuhan Patimban
Administrasi Pembangunan Saluran Drainase dan
Outer Road Wilayah Backup Area Pelabuhan 27.720.000 0,00% SBSN
Patimban Segmen II
Supervisi Pengawasan Pembangunan Saluran
Drainase dan Outer Road Wilayah Backup Area 1.211.364.000 586.513.400 48,42% SBSN
Pelabuhan Patimban Segmen II
Pembangunan Gerbang Masuk, Gate I dan Gate II
23.432.521.000 11.220.829.828 47,89% SBSN
Pelabuhan Patimban
Pembangunan Saluran Drainase dan Outer Road
Wilayah Backup Area Pelabuhan Patimban Segmen 58.938.753.000 31.076.796.604 52,73% SBSN
II
Pembangunan Pagar Pengaman Wilayah Backup
14.628.298.000 0,00% SBSN
Area Pelabuhan Patimban
Supervisi Pengawasan Pembangunan Pagar
Pengaman Wilayah Backup Area Pelabuhan 516.262.000 0,00% SBSN
Patimban
Supervisi Pengawasan Penyelesaian Pembangunan
Saluran Drainase dan Outer Road Wilayah Backup 563.432.000 0,00% SBSN
Area Pelabuhan Patimban Segmen II

B UPP SARMI 55.705.306.000 44.183.031.340 79,32%

Replacement Trestle dan Dermaga Pelabuhan Sarmi 54.073.548.000 43.417.453.320 80,29% SBSN

Pengawasan Replacement Trestle dan Dermaga


1.604.037.000 737.857.020 46,00% SBSN
Pelabuhan Sarmi

20
PROGRES PENYERAPAN ANGGARAN PMU TA. 2022 DITJEN HUBLA

REALISASI SD SUMBER
NO SATKER/ KEGIATAN PAGU %
BULAN INI DANA

Administrasi 27.721.000 27.721.000 100,00% SBSN

C UPP BULA

Replacement Fasilitas Pelabuhan Laut Bula 38.528.967.000 28.022.500.000 72,73% SBSN

D UPP TUAL
Pengembangan Fasilitas Darat Container Yard
75.243.585.000 44.274.572.680 58,84% SBSN
Pelabuhan Tual
E SATKER KPLP PUSAT
Pembangunan Kapal Patroli Kelas III Aluminium
56.440.000.000 0,00% SBSN
SBSN (MYC 2022-2023)
GRAND TOTAL 482.252.680.000 250.082.579.860 51,86%

Catatan:
- Data realisasi per 3 Oktober 2022 berdasarkan Aplikasi E-Monitoring Dephub

21
Tabel Rekap Per Masing-Masing Lokasi PMU Lokasi Pelabuhan Kapal Patroli, Patimban, Sarmi, Tual, dan Bula
Lokasi
Tangg Potensi/
dan Laporan Priode Progress Serapan Selisih
No Minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Laporan rencana Anggaran Serapan
Cutoff Pelaksanaan
Dana
1. Satker KPLP
belum
1. Satker KPLP
menyampaika
agar
n dokumen
menyampaikan
Rencana induk
dokumen
KPLP.
Rencana induk
2. PPK belum
KPLP.
menyampaika
2. PPK agar segera 1. Berpotensi
n dokumen
menyampaikan keterlambat
pelelangan
dokumen an karena
kepada LPP
pelelangan PPK belum
BMN. PPK Agar
kepada LPP BMN. menyampaik
3. PPK belum melaksana
Ke – 8 Tahap Tahap 3. PPK agar an dokumen
13 s/d 13 menyampaika kan action Belum Belum
Sejak Persiapan Persiapan Lamb menyampaikan lelang ke
Bulan 1 Juni Juni 0 n jadwal program Ada Ada
Kontrak Pelelanga Pelelanga at jadwal pelelangan LPP BMN
2022 2022 pelelangan sesuai Serapan Serapan
PMU n n 4. PPK agar 2. Berpotensi
Kapal 4. PPK belum rekomend
menyampaikan tidak
Patroli menyampaika asi PMU
Jadwal terserapnya
II n Jadwal
Pelaksanaan anggaran
SBSN Pelaksanaan
Pembangunan. yang
MYC Pembangunan
5. PPK agar tersedia
80% 5. PPK belum
1 menyampaikan
TA menyampaika
perubahan
2022 n perubahan
spesifikasi teknis
Dan spesifikasi
terbaru sesuai
20% teknis terbaru
rekomendasi
TA sesuai
teknis DItkapel
2023 rekomendasi
teknis DItkapel
1. Satker KPLP 1. Satker KPLP
1. Berpotensi
belum agar
keterlambat
menyampaika menyampaikan
an karena
n dokumen dokumen
PPK belum
Rencana induk PPK Agar Rencana induk
menyampaik
KPLP. melaksana KPLP.
ke- 12 Tahap Tahap Sanga an dokumen
2. PPK belum kan action 2. PPK agar Belum Belum
Sejak 5 Juli s/d 5 Juli Persiapan Persiapan t lelang ke
Bulan 2 0 menyampaika program segera Ada Ada
Kontrak 2022 2022 Pelelanga Pelelanga Lamb LPP BMN
n dokumen sesuai menyampaikan Serapan Serapan
PMU n n at 2. Berpotensi
pelelangan rekomend dokumen
tidak
kepada LPP asi PMU pelelangan
terserapnya
BMN. kepada LPP
anggaran
3. PPK belum BMN.
yang
menyampaika 3. PPK agar
tersedia
n jadwal menyampaikan

22
Lokasi
Tangg Potensi/
dan Laporan Priode Progress Serapan Selisih
No Minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Laporan rencana Anggaran Serapan
Cutoff Pelaksanaan
Dana
pelelangan jadwal
4. PPK belum pelelangan
menyampaika 4. PPK agar
n Jadwal menyampaikan
Pelaksanaan Jadwal
Pembangunan Pelaksanaan
5. PPK belum Pembangunan.
menyampaika 5. PPK agar
n perubahan menyampaikan
spesifikasi perubahan
teknis terbaru spesifikasi teknis
sesuai terbaru sesuai
rekomendasi rekomendasi
teknis DItkapel teknis DItkapel
6. PPK 6. PPK agar
menyampaika segera
n adanya menyampaikan
perubahan surat perubahan
Komposisi komposisi
Anggaran anggaran,
7. PPK membuat
action plan
terkait
Percepatan,
PMU
memonitoring
pelaksanaan
percepatan
tersebut
1. Satker KPLP 1. Satker KPLP
belum agar
menyampaika menyampaikan 1. Berpotensi
n dokumen dokumen keterlambat
Rencana induk Rencana induk an karena
KPLP. KPLP. PPK belum
PPK Agar
2. PPK belum 2. PPK agar menyampaik
melaksana
ke- 15 Tahap Sanga menyampaika segera an dokumen
s/d 25 Tahap kan action Belum Belum
Sejak 25 Juli Persiapan t n dokumen menyampaikan lelang ke
Bulan 3 Juli Pelelanga 0 program Ada Ada
Kontrak 2022 Pelelanga Lamb pelelangan dokumen LPP BMN
2022 n sesuai Serapan Serapan
PMU n at kepada LPP pelelangan 2. Berpotensi
rekomend
BMN. kepada LPP tidak
asi PMU
3. PPK belum BMN. terserapnya
menyampaika 3. PPK agar anggaran
n jadwal menyampaikan yang
pelelangan jadwal tersedia
4. PPK belum pelelangan
menyampaika 4. PPK agar

23
Lokasi
Tangg Potensi/
dan Laporan Priode Progress Serapan Selisih
No Minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Laporan rencana Anggaran Serapan
Cutoff Pelaksanaan
Dana
n addendum menyampaikan
spesifikasi dokumen
teknis kapal addendum
sesuai spesifikasi
rekomendasi teknis.
teknis 5. PPK agar
DITKAPEL. menyampaikan
5. PPK belum dokumen
menyampaika RAB/HPS Kapal
n RAB/HPS 6. PPK agar
6. PPK belum segera
menyampaika menyiapkan
n rencana rencana jadwal
jadwal pembangunan
pembangunan. sesuai dengan
7. PPK komposisi
menyampaika anggaran,
n tidak 7. PPK agar
disetujuimya segera
perubahan menyampaikan
komposisi dokumen
anggaran rencana
pembangunan.
8.PPK agar
segera membuat
action plan
terkait langkah-
langkah
percepatan yang
akan
dimonitoring oleh
PMU.
1. Data 1.PPK/Satker agar
1. Berpotensi
Rencana Segera
keterlambat
Induk KPLP, menyampaikan
an karena
Spesifikasi data-data yang
PPK belum
Teknis PPK Agar diperlukan PMU:
menyampaik
Kapal, DED melaksana RI.KPLP,
ke- 18 13 Tahap Sanga an dokumen
s/d 13 Tahap Kapal, kan action Spesifikasi Belum Belum
Sejak Agust Persiapan t lelang ke
Bulan 4 Agustus Pelelanga 0 Jadwal program Teknis Kapal, Ada Ada
Kontrak us Pelelanga Lamb LPP BMN
2022 n Pembangun sesuai DED Kapal, Serapan Serapan
PMU 2022 n at 2. Berpotensi
an kapal (S rekomend Jadwal
tidak
Curve & asi PMU Pembangunan
terserapnya
Gantchart) kapal (S Curve &
anggaran
dan Gantchart) dan
yang
Dokumen Dokumen
tersedia
Lelang. Lelang.

24
Lokasi
Tangg Potensi/
dan Laporan Priode Progress Serapan Selisih
No Minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Laporan rencana Anggaran Serapan
Cutoff Pelaksanaan
Dana
belum 2. PPK Agar
Diterima. segera
2. Perubahan menyampaikan
Spesifikasi Dokumen
teknis akibat Pelelangan
dari kepada LPPBMN
Rekomenda 3.PPK Agar
si Kelayakan segera
teknis dari menyampaikan
Ditkapel. jadwal
3. Perubahan pelelangan yang
RAB/HPS definitif.
4. PPK Belum 4.PPK agar
menyampaik membuat
an dokumen Langkah-
Lelang Langkah
kepada percepatan yang
LPPBMN akan di
5. Perubahan monitoring oleh
komposisi PMU
anggaran th 5.Terkait
2022/2023 perubahan
6. Rancangan komposisi
kontrak, anggaran yang
khususnya tidak disetujui,
perhitungan PPK agar segera
progress menyampaikan
untuk surat tersebut.
mencapai 6.PPK Agar
80% Membuat
simulasi dan
jadwal terkait
percepatan
jadwal
pembangunan
yang
disesuaikan
dengan
komposisi
anggaran yang
ada.
7.PPK agar
mengadopsi
perhitungan
bobot progress
sesuai
rekomendasi

25
Lokasi
Tangg Potensi/
dan Laporan Priode Progress Serapan Selisih
No Minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Laporan rencana Anggaran Serapan
Cutoff Pelaksanaan
Dana
PMU dan sesuai
dengan
peraturan yang
berlaku
1. PPK agar
1. Pergantian
melaporkan dan
KPA di
mendiskusikan
Direktorat
Rencana
KPLPPerubah
pelelangan
an Spesifikasi
dengan KPA
teknis akibat
baru
dari
2. PPK agar
Rekomendasi
menyesuaikan
Kelayakan
dokumen
teknis dari
Pelelangan
Ditkapel.
sesuai dengan
2. PPK Belum
arahan KPA
menyerahkan
baru 1. Berpotensi
dokumen
3. PPK keterlambat
LelangPPK
memastikan an jika
Belum
dokumen lelang peserta
menyampaika
telah sesuai lelang tidak
n dokumen PPK Agar
dengan menyanggu
Lelang melaksana
ke- 23 16 Sanga peraturan yang pi terkait
Laporan s/d 16 Tahap kepada kan action Belum Belum
Sejak Septer Tahap t berlaku persyaratan
Antara Septem Pelelanga 0 LPPBMN program Ada Ada
Kontrak mber Peleangan Lamb 4. PPK agar pelaksanaan
(Bulan 5) ber 2022 n 3. Keterbatasan sesuai Serapan Serapan
PMU 2022 at mengupload pekerjaan
pengetahuan rekomend
dokumen lelang 2. Berpotensi
tim POKJA asi PMU
sesuai action tidak
dalam
plan/time table terserapnya
penjelasan
PMU anggaran
lelang/aanwijz
5. PPK agar yang
ing dan
memastikan tersedia
menjawab
pelelangan
pertanyaan
berjalan sesuai
dalam hal
rencana yang
teknis kapal
sudah dibuat
4. Penetapan
bersama tim
pemenang
PMU
lelang fisik
6. PPK agar
lebih dabhulu
menyampaikan
dari
jadwal
penetapan
pelelangan
pemenang
yang definitive
lelang
7. PPK
supervisi
memastikan

26
Lokasi
Tangg Potensi/
dan Laporan Priode Progress Serapan Selisih
No Minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Laporan rencana Anggaran Serapan
Cutoff Pelaksanaan
Dana
persiapan
penunjukkan tim
teknis yang
diperlukan tim
Pokja dalam
tahapan
penjelasan
lelang/aanwijzin
g
8. PPK
memastikan
persiapan
penunjukkan tim
teknis
pengawas pada
saat konsultan
supervisi belum
terpilih
1. Keterlambata 1. PPK
n pelelangan memastikan
Pekerjaan dokumen lelang
Pembanguna telah sesuai
n Kapal dengan
Patroli Kelas peraturan yang
III. berlaku
1. Berpotensi
2. Pengumuman 2. PPK
keterlambat
lelang fisik memastikan
an jika
belum review dokumen
peserta
terlaksana. lelang dan
lelang tidak
3. Keterbatasan PPK Agar klarifikasi
menyanggu
pengetahuan melaksana dengan tim
ke- 25 30 Sanga pi terkait
Laporan s/d 30 Tahap tim POKJA kan action Pokja dapat Belum Belum
Sejak Septer Tahap t persyaratan
Draft Final Septem Pelelanga 0 dalam program berjalan lancer. Ada Ada
Kontrak mber Peleangan Lamb pelaksanaan
(Bulan 6) ber 2022 n penjelasan sesuai 3. PPK Serapan Serapan
PMU 2022 at pekerjaan
lelang/aanwijz rekomend memastikan
2. Berpotensi
ing dan asi PMU pelelangan
tidak
menjawab berjalan lancar
terserapnya
pertanyaan sesuai
anggaran
dalam hal jadwal/action
yang
teknis kapal. plan PMU
tersedia
4. Penetapan 4. PPK
pemenang menyerahkan
lelang fisik jadwal resmi
lebih dahulu pelelangan.
dari 5. PPK
penetapan memastikan
pemenang persiapan

27
Lokasi
Tangg Potensi/
dan Laporan Priode Progress Serapan Selisih
No Minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Laporan rencana Anggaran Serapan
Cutoff Pelaksanaan
Dana
lelang penunjukkan tim
supervisi. teknis yang
5. PPK Belum diperlukan tim
memiliki kurva Pokja dalam
S rencana. tahapan
penjelasan
lelang/aanwijzin
g.
6. PPK
memastikan
persiapan
penunjukkan tim
teknis
pengawas pada
saat konsultan
supervisi belum
terpilih.
7. PPK segera
membuat kurva
S rencana
berdasarkan
RAB dan
Jadwal
Pembangunan.

28
Lokasi
Tangg Priode Potensi/
dan Laporan Progress Serapan Selisih
No Minggu al Lapora Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Rencana Anggaran Serapan
Cutoff n Pelaksanaan
Dana
1. Percepat
Mendahul mobilisasi
Terla ukan peralatan alat
mbat Jalan akses beberapa pancang
17,54%
(Off menuju tempat item 2. Segera
30 Mei Track) pancang kondisi pekerjaan mendatangkan
05 Juni –5 tanahnya masih yang bisa kekurangan alat Belum
Bulan 1 11 12,678% 6,709% -5,969% (Berdasar 10,831%
2022 Juni Open labil, apabila dikerjakan pancang Disampaikan
kan Uang
2022 (Belu cuaca hujan dalam 3. Segera
Muka
m kondisi jalan mengisi memperbaiki
SP2D)
Selesa menjadi rusak kekosonga jalan akses
i) n untuk
pekerjaan mobilisasi
tiang pancang
1. Detail Desain
Sambungan Masalah
Baja yang dalam
masih dalam detail Diharapkan PPK
Terla
proses design membuat Action
mbat
pengajuan sambunga Plan untuk item 31,57%
Pelabuh (Off
2. Jalan akses n baja item pekerjaan
an Track)
27 Juni menuju memang apa saja yang (Berdasar
Patimba 3 Juli Belum
Bulan 2 15 – 3 Juli 38,659% 32,672% -5,987% tempat terjadi dapat dilakukan kan Uang -1,10%
n1 2022 Open Disampaikan
2 2022 pancang keterlamb percepatan untuk Muka dan
SBSN (Belu
kondisi atan mengejar Termin 1
SY TA m
tanahnya namun ketertinggalan SP2D)
2022 Selesa
masih labil, tidak progress
i)
apabila cuaca termasuk pekerjaan
hujan kondisi kedalam
jalan menjadi jalur kritis
rusak
1. Dalam 1. Optimali
pekerjaan pile sasi
cap waktu
Terla terkendala agar
mbat cuaca buruk dapat 31,57%
(Off 2. Terlambatnya mengej PPK akan segera
Track) pengiriman ar berkordinasi
18 –
25 Juli material baja progres terkait Belum (Berdasar
Bulan 3 18 24 Juli 52,518% 44,563% -7,955% -12,99%
2022 Open 3. Area pekerja rekomendasi Disampaikan kan Uang
2022
(Belu pekerjaan an teknis dengan Muka dan
m pemancangan 2. Bersura KemenPUPR Termin 1
Selesa Main Gate t SP2D)
i) dan Gate 1 kepada
yang suppplie
bersinggunga r untuk
n dengan aset segera

29
Lokasi
Tangg Priode Potensi/
dan Laporan Progress Serapan Selisih
No Minggu al Lapora Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Rencana Anggaran Serapan
Cutoff n Pelaksanaan
Dana
milik mengiri
Kementerian mkan
PUPR material
baja
3. Koordin
asi
terkait
aset
yang
bersing
gungan
dengam
milik
Kement
erian
PUPR
1. Terlambatnya 1. Agar
Mobilisasi dilakuka
pengiriman n
material Baja koordin
Pada asi lebih
Pekerjaan lanjut
Main Gate dengan
dan Gate 1. kemenP
1. PPK akan
2. Area UPR
segera
pekerjaan terkait
berkordinasi
yang aset
Terla terkait
bersinggunga Aset
mbat rekomendasi Terdapat 31,57%
n dengan berupa(
(Off teknis dengan potensi
asset milik U-Ditch
Track) Kementerian keterlambatan
13 07 - 14 KemenPUPR pada
PUPR penyerapan (Berdasar
Bulan 4 21 Agustu Agustu 57,726% 44,572% -13,154 masih dalam acces -13%
Open anggaran kan Uang
s 2022 s 2022 tahap Road/jal
(Belu 2. Menambah akibat masalah Muka dan
koordinasi. an PU
m SDM dalam masalah yang Termin 1
3. Pada paket 4)
Selesa pengerjaan terjadi SP2D)
pekerjaan
i) struktur baja
Gate 1 2. Agar
supaya dapat
terdapat tiang dilakuka
mengejar
listrik dan n
ketertingggalan
gardu milik percepa
PLN yang tan
harus berupa
dipindahkan penamb
karena ahan
terkena SDM,
pekerjaan mengin
bangunan gat

30
Lokasi
Tangg Priode Potensi/
dan Laporan Progress Serapan Selisih
No Minggu al Lapora Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Rencana Anggaran Serapan
Cutoff n Pelaksanaan
Dana
gate 1. material
sudah
on site
(laporan
per
tanggal
13
Agustus
2022)
3. Agar
dilakuka
n
koordin
asi
dengan
PLN
terkait
pemind
ahan
tiang
listrik
dan
gardu
PLN
1. Terjadi
keterlambatan 1. Untuk
1. PPK akan
pada material
segera
Pekerjaan baja
berkordinasi
Struktur Baja sedang
dengan pihak
Maingate dan dilakuka
supplier untuk
Gate II , hal n Terdapat
Terla memastikan
ini merupakan negosia potensi
mbat memberikan 42%
efek lanjutan si ulang keterlambatan
(Off harga yang
dari dengan pekerjaan
Laporan 16 05 – 11 Track) kompetitif dan (Berdasar
keterlambatan pihak struktur baja
Antara Septe Septem dapat kan Uang
25 55,266% 45,503% -9,763 pengadaan supplier apabila 3,5%
(Laporan mber ber Open memenuhi Muka dan
Material Baja 2. Menam negosiasi
Bulan 5) 2022 2022 (Belu pengadaan Termin
kurang lebih bah ulang dengan
m sesuasi jadwal 1&2
selama 1 jumlah pihak supplier
Selesa 2. Menambah SP2D)
Bulan diawal pekerja tidak segela
i) SDM dalam
proyek dan (SDM). dilakukan
pengerjaan
juga dari 3. Menam
struktur baja
perubahan bahkan
supaya dapat
harga dari waktu
mengejar
pihak kerja
ketertingggalan
supplier. lembur
2. Pekerjaan pada

31
Lokasi
Tangg Priode Potensi/
dan Laporan Progress Serapan Selisih
No Minggu al Lapora Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Rencana Anggaran Serapan
Cutoff n Pelaksanaan
Dana
Arsitektur saat
seharusnya cuca
sudah menduk
dilakukan ung
pada minggu (Shift 1
ke 22 tetapi jam
sampai pada 08.00 –
minggu ke 25 16.00,
pekerjaan Shift 2
belum mulai jam
dikerjakan. 17.00-
24.00).
4. Direkom
endasik
an
untuk
mencari
supplier
pemban
ding
yang
bisa
member
ikan
harga
kompeti
tif dan
pengad
aan
sesuai
jadwal

1. Terjadi 1. PPK akan 48,38%


keterlambatan 1. Untuk segera
pada material berkordinasi Terdapat (Progres
Terla
Pekerjaan baja dengan pihak potensi Penyerapa
mbat
Struktur Baja sedang supplier untuk keterlambatan n
(Critic
Laporan Maingate, dilakuka memastikan pekerjaan Anggaran
30 19 – 25 al)
Draft Gate I dan n memberikan struktur baja realisasi
Septe Septem
Final 27 64,986% 50,047% -14,939 Gate II , hal negosia harga yang apabila per 03 1,667%
mber ber Open
(Laporan ini merupakan si ulang kompetitif dan negosiasi Oktober
2022 2022 (Belu
Bulan 6) efek lanjutan dengan dapat ulang dengan 2022
m
dari pihak memenuhi pihak supplier Berdasark
Selesa
keterlambatan supplier pengadaan tidak segela an Aplikasi
i)
pengadaan 2. Direkom sesuasi jadwal dilakukan E-
Material Baja endasik 2. Menambah Monitoring
kurang lebih an SDM dalam Dephub)

32
Lokasi
Tangg Priode Potensi/
dan Laporan Progress Serapan Selisih
No Minggu al Lapora Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Rencana Anggaran Serapan
Cutoff n Pelaksanaan
Dana
selama 1 untuk pengerjaan
Bulan diawal mencari struktur baja
proyek dan supplier supaya dapat
juga dari pemban mengejar
perubahan ding ketertingggalan
harga dari yang
pihak bisa
supplier. member
2. Pekerjaan ikan
Arsitektur harga
seharusnya kompeti
sudah tif dan
dilakukan pengad
pada minggu aan
ke 25 tetapi sesuai
sampai pada jadwal
minggu ke 27 3. Agar
pekerjaan Kurva S
belum mulai pada
dikerjakan pekerja
dan an
Pekerjaan Arsitekt
Plumbing ur
seharusnya dibuat
sudah lebih
dilakukan mendet
pada minggu ail
ke 22 tetapi sesuai
sampai pada rekome
minggu ke 27 ndasi
pekerjaan PMU
belum mulai pada
dikerjakan. laporan
bulan 5.
4. Menam
bah
jumlah
pekerja
(SDM)
5. Menam
bahkan
waktu
kerja
lembur
pada
saat
cuca

33
Lokasi
Tangg Priode Potensi/
dan Laporan Progress Serapan Selisih
No Minggu al Lapora Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Rencana Anggaran Serapan
Cutoff n Pelaksanaan
Dana
menduk
ung
(Shift 1
jam
08.00 –
16.00,
Shift 2
jam
17.00-
24.00)
6. Menyia
pkan
terpal
agar
pekerja
an
dapat
tetap
dilanjutk
an
meskipu
n hujan
7. Menyeg
erakan
pekerja
an
penutup
atap.

34
Lokasi
dan Tangg Potensi/
Laporan Laporan Progress Serapan Selisih
No Sumb minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
PMU Priode rencana Anggaran Serapan
er Cutoff Pelaksanaan
Dana

Maksimalk
an
pekerjaan
Terlam
Curah hujan ketika
bat
tinggi, cuaca 17,54%
(Off Akan menambah
Bachingplan USI sedang
Track) jumlah pekerja
05 30 Mei - sering mendukun
untuk Belum
Bulan 1 11 Juni 5 Juni 14,662% 8,764% -5,898% maintenance g, Mencari (Berdasark 8,776%
Open mempercepat Disampaikan
2022 2022 dan alat berat alternative an Uang
(Belu progress
banyak yang bachingpla Muka
m pekerjaan fisik
belum bisa n lain, SP2D)
Selesa
bekerja segera
i)
maintenan
ce alat
berat

1. Keterla
Pelab mbatan
uhan yang
Patim terjadi
ban 2 diluar
3 rencana
SBSN
SY TA ,
1. Jalan akses
2022 volume,
masuk ke
lokasi,
area lokasi Diharapkan PPK
Terlam trase
pembangunan membuat Action
bat dan 32,45%
yang rusak. Plan untuk item
(Off lainnya.
item pekerjaan
Track) Agar
27 Juni 2. Pada lokasi apa saja yang
03 Juli PPK Belum (Berdasark
Bulan 2 15 – 03 Juli 39,977% 34,185% -5,792% pekerjaan dapat dilakukan -1,735%
2022 Open menyam Disampaikan an Uang
2022 galian dan percepatan untuk
(Belu paikann Muka dan
timbunan mengejar
m ya Termin 1
terdapat item ketertinggalan
Selesa secara SP2D)
sisa pekerjaan progress
i) mendet
temporary pekerjaan
ail
studi
2. PPK
sebelumnya
diharapk
an
dapat
menyam
paikan
item-
item

35
Lokasi
dan Tangg Potensi/
Laporan Laporan Progress Serapan Selisih
No Sumb minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
PMU Priode rencana Anggaran Serapan
er Cutoff Pelaksanaan
Dana
pekerjaa
n yang
tidak
terekam
pada
perenca
naan
awal

1. Optimali
sasi
waktu
agar
dapat
mengeja
r
1. Pembatasan progres
waktu kerja pekerjaa
pada n
pekerjaan 2. Bersurat
Outer Road kepada
Segmen II, Direktor
Terlam 2. Adanya at PPK akan
bat perubahan Teknis menindak lanjuti 32,45%
(Off desain untukJu terkait
Track) konstruksi dari stifikasi rekomendasi
18 – 24
25 Juli fleksibel perubah teknis mengenai Belum (Berdasark
Bulan 3 18 Juli 53,922% 45,851% -8,071% -13,401%
2022 Open (aspal) an perubahan Disampaikan an Uang
2022
(Belu menjadi kaku Desain struktur jalan dari Muka dan
m (rigid), Konstru fleksibel menjadi Termin 1
Selesa 3. Adanya ksi rigid di STA.3906 SP2D)
i) pekerjaan 3. Pastikan s/d STA.4006
penanganan Metode
tanah dasar yang
yang digunak
diakaibatkan an untuk
oleh kenaikan penang
muka air laut anan
tanah
dasr
sudah
sesuai
prosedu
r dan
standart

36
Lokasi
dan Tangg Potensi/
Laporan Laporan Progress Serapan Selisih
No Sumb minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
PMU Priode rencana Anggaran Serapan
er Cutoff Pelaksanaan
Dana
yang
berlaku

1. Pada item Agar


pekerjaan dilakukan
outer road penambah
segmen II an SDM
STA.3+900 untuk
terdapat pengejar
Kabel ketertingg
bertegangan alan pada
tinggi dan pekerjaan
harus 1. Sub
dipindahkan Pekerja
karena an
mengganggu Drainas
proses e.
pekerjaan 2. Sub
Terdapat
Pekerja
Diharapkan PPK potensi
Terlam 2. Rekomendasi an
membuat Action penurunan
bat teknis terkait Outer 32,45%
Plan untuk item aktivitas
(Off perubahan Road.
item pekerjaan pekerjaan
13 Track) desain 3. Sub
01 – 07 apa saja yang akibat selisih
Agust konsruksi dari Pekerja (Berdasark
Bulan 4 20 Agustus 47,260% 46,450% -0,810% dapat dilakukan anggaran -14%
us Open perkerasan an an Uang
2022 percepatan untuk yang minus
2022 (Belu fleksibel Dinding Muka dan
mengejar agar
m (aspal) Penaha Termin 1
ketertinggalan pengajuan
Selesa menjadi n Tanah SP2D)
progress anggaran
i) perkerasan (DPT).
pekerjaan dapat
kaku (rigid) 4. Sub
disegerakan
masih dalam Pekerja
tahap an
koordinasi Outer
dengan pihak Road
PU Subang. (Bawah
Jembat
3. ikarenakan an)
Cuaca Hujan 5.
yang Bilaman
mengakibatka a
n pada terdapat
pekerjaan kendala
Outer Road mohon
Segmen 2 PPK
mengalami segera

37
Lokasi
dan Tangg Potensi/
Laporan Laporan Progress Serapan Selisih
No Sumb minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
PMU Priode rencana Anggaran Serapan
er Cutoff Pelaksanaan
Dana
keterlambatan menginf
. ormasik
an
kepada
tim
PMU.
6. Agar
PPK
menginf
okan
Action
Plan
7. Konsult
an
Pelaksa
na
diharap
kan
terupdat
e
dengan
perkiraa
n cuaca
dari
BMKG
sehingg
a dapat
melakuk
an
perenca
naan
percepa
tan
pekerja
an
disaat
cuaca
menduk
ung

38
Lokasi
dan Tangg Potensi/
Laporan Laporan Progress Serapan Selisih
No Sumb minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
PMU Priode rencana Anggaran Serapan
er Cutoff Pelaksanaan
Dana
1. Untuk
alat berat
yang
Untuk mengejar
mengala
1. Kerusakan ketertinggalan
mi
alat berat yang ada
kerusaka
(excavator) diharapkan
n sedang
sebanyak 2 dilakukan
dilakukan
unit dari 7 unit percepatan
tindakan
alat yang ada dengan
perbaikan
. melakukan hal
.
2. Terjadi berikut:
Perkiraan
Keterlambata 1. Menambah
minggu ini
n pada jumlah pekerja
bisa 46,24%
Terlam Pekerjaan (SDM).
selesai Terdapat
bat Drainase 2. Menambahkan
diperbaiki potensi
(Off Outer Road, waktu kerja
jika tidak, keterlambatan
Laporan 16 05-11 Track) hal ini lembur pada (Berdasark
akan pekerjaan jika
Antara Septe Septem 65,430% 55,650% -9,780% merupakan saat cuca an Uang -9,41%
25 coba masalah alat
(Laporan mber ber Open efek lanjutan mendukung
diupayaka berat yang Muka dan
Bulan 5) 2022 2022 (Belu dari (Shift 1 jam
n untuk rusal tidak Termin 1
m keterlambatan 08.00 – 16.00,
pengganti segera dan 2
Selesa pengadaan Shift 2 jam
an diselesaikan
i) Material Batu 17.00-24.00). SP2D)
dengan
Belah kurang 3. Direkomendasik
alat yang
lebih selama an untuk
baru
1 Bulan mencari
2. Untuk
diawal proyek supplier
material
dan juga dari pembanding
batu
perubahan yang bisa
belah
harga dari memberikan
sedang
pihak harga kompetitif
dilakukan
supplier. dan pengadaan
negosiasi
sesuai jadwal
ulang
dengan
pihak
supplier.

39
Lokasi
dan Tangg Potensi/
Laporan Laporan Progress Serapan Selisih
No Sumb minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
PMU Priode rencana Anggaran Serapan
er Cutoff Pelaksanaan
Dana
1. Kerusakan Untuk mengejar
alat berat ketertinggalan
(excavator) yang ada
sebanyak 2 diharapkan
unit dari 7 unit dilakukan
1. Untuk alat
alat yang ada. percepatan
berat
2. Terjadi dengan
yang
Keterlambata melakukan hal
mengala
n pada berikut:
mi
Pekerjaan 1. Menambah
kerusaka
Drainase jumlah pekerja
n sedang
Outer Road, (SDM).
dilakukan
hal ini 2. Menambahkan
tindakan
merupakan waktu kerja
perbaika
efek lanjutan lembur pada
2. Perkiraan
dari saat cuca
minggu ini Terdapat 48,38%
keterlambatan mendukung
bisa potensi
pengadaan (Shift 1 jam
selesai keterlambatan (Progres
Terlam Material Batu 08.00 – 16.00,
diperbaiki pekerjaan jika Penyerapa
bat Belah kurang Shift 2 jam
jika tidak, masalah alat n
(Critic lebih selama 17.00-24.00).
akan berat yang Anggaran
Laporan 30 19-25 al) 1 Bulan 3. Direkomendasik
- coba rusak dan realisasi
Draft Final Septe Septem diawal proyek an untuk
27 71,790% 57,540% diupayaka masalah per 03 9,16%
(Laporan mber ber 14,250% Open dan juga dari mencari
n untuk terkait Oktober
Bulan 6) 2022 2022 (Belu perubahan supplier
pengganti negosiasi 2022
m harga dari pembanding
an harga dengan Berdasarka
Selesa pihak yang bisa
dengan pihak supplier n Aplikasi
i) supplier. memberikan
alat yang tidak segera E-
3. Kondisi cuaca harga kompetitif
baru diselesaikan Monitoring
hujan dan pengadaan
3. Untuk Dephub)
membuat sesuai jadwal
material
proses 4. Mempertimbang
batu
pengerjaan kan memesan
belah
pengadaan U- U-Ditch atau
sedang
Ditch dan Box Box Culvert
dilakukan
Culvert Precast.
negosiasi
menjadi 5. Mengalihkan
ulang
terlambat. tenaga kerja
dengan
4. Penyebab pengadaan U-
pihak
keterlambatan Ditch atau Box
supplier
utama terjadi Culvert untuk
4.
pada pekerjaan
Pekerjaan pemasangan
Drainase 6. Persiapkan
Outer Road, Terpal agar
hal ini pekerjaan

40
Lokasi
dan Tangg Potensi/
Laporan Laporan Progress Serapan Selisih
No Sumb minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
PMU Priode rencana Anggaran Serapan
er Cutoff Pelaksanaan
Dana
merupakan pengadaan U-
efek lanjutan Ditch OnSite
dari dapat
keterlambatan dikerjakan
pengadaan walaupun
Material Batu dalam kondisi
Belah kurang hujan.
lebih selama 7. Menambah
1 Bulan tenaga kerja
diawal proyek untuk mengejar
dan juga dari pekerjaan
perubahan pemasangan U-
harga dari Ditch atau Box
pihak Culvert
supplier. 8. Menambahkan
waktu kerja
lembur pada
saat cuca
mendukung
(Shift 1 jam
08.00 – 16.00,
Shift 2 jam
17.00-24.00).
9. Menambah Unit
Alat Berat
Untuk
mempercepat
pekerjaan Pipa
Urugan Tanah
dengan Alat
Berat.
10. Menam
bah SDM
(Operator Alat
Berat).

41
Lokasi
Tang Potensi/
dan Laporan Laporan Progress Serapan Selisih
No Minggu gal Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Priode Rencana Anggaran Serapan
Cutoff Pelaksanaan
Dana
Penyusun
an
action
plan,
menginfok
an PPK sudah
Keterlambatan kepadatim Membuat
Terla 45,60%
progress PMU Surat
mbat
pembangunan apabila Teguran
(Off
Terjadiakibatterl adarencan kepada Manager
09 Track) Belum (Berdasar
03 – 09 ambatnya a Proyek agar
Bulan 1 19 Juni 62,086% 48,978% -13,83% Open Disampai kan Uang -3,378%
Juni 2022 material dan alat addendum mempercepat
2022 (Belu kan Muka dan
yang sehinggad mobilisasi
m Termin
sedangdalam apatdilaku alat
Selesa 1&2
proses kanpercep pancang dan
Pelabu i) SP2D)
pengiriman atanuntuk menambah
han mengejark tenagakerja
Sarmi etertinggal
4 SBSN an
SY TA progress
2022 darirencan
a
Sedang
dilakukan
Diharapkan PPK
Terla pembongk
Kegagalan membuat Action 45,60%
mbat aran
konstruksi Plan untuk item
(Off struktur
akibat pada pekerjaan apa saja
Track) eksisting
01 proses yang dapat Belum (Berdasar
24 – 30 - sehingga
Bulan 2 22 Juli 68,962% 56,615% pemancangan dilakukan Disampai kan Uang -11,010%
Juni 2022 12,347% Open nanti pada
2022 alat berat percepatan untuk kan Muka dan
(Belu saat
ditempatkan mengejar Termin
m proses
pada struktur ketertinggalan 1&2
Selesa pemancan
trestle eksisting progress SP2D)
i) gan akan
pekerjaan
mengguna
kan LCT

42
Lokasi
dan Tangg Potensi/
Laporan Laporan Progress Serapan Selisih
No Sumb minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
PMU Priode rencana Anggaran Serapan
er Cutoff Pelaksanaan
Dana
1. Keterlambata
n datangnya
alat pancang
selama ± 2
bulan,
Progress fisik
2. Belum
yang sudah
selesainya
mencapai
pembongkara
Melakukan 66,384% ada
n dermaga
Terla pekerjaan potensi
dan trestle 45,60%
mbat simultan, PPK akan bertambah
eksisting,
(Off optimalisa meyampaikan jika pekerjaan
3. Perlu adanya
Track) si kerja justifikasi/kajian trestle
justifikasi (Berdasar
25 Juli 15 – 21 malam kepada Direktorat segmen 1
Bulan 3 25 75,263% 64,054% -8,879% kepada kan Uang -18,454%
2022 Juli 2022 Open (lembur) Teknis terkait sudah
Direktorat Muka dan
(Belu untuk perubahan melakukan
Teknis terkait Termin
m mengejar kemiringan tiang pekerjaan
perubahan 1&2
Selesa ketertingg pancang miring. upper
kemiringan SP2D)
i) alan structur/cor
tiang
progress balok, lantai
pancang.
sehingga bisa
4. Kondisi cuaca
mengurangi
buruk yang
nilai deviasi
mengakibatka
n bekisting
balok trestle
segmen 1
rusak.
1. Sedang 1. Pembon 1. Diharapkan 1. Terdapat
Dilakukan gkaran PPK membuat potensi
Pekerjaan struktur Action Plan penurunan
pembongkara eksistin untuk item progress
n Struktur g bisa pekerjaan apa pekerjaan
Dermaga mulai saja yang dapat apabila 59,83%
Critical Eksisting dilakuka dilakukan proses
1992 n percepatan justifikasi
13
05 – 11 Open bertahap. secara untuk mengejar tidak segera (Berdasar
Agust
Bulan 4 28 Agustus 81,768% 76,221% -5,547% (Belu 2. Sedang parallel. ketertinggalan diselesaikan kan Uang -16,39%
us
2022 m dilakukan 2. Pemanc progress . Muka dan
2022
Selesa perhitungan angan pekerjaan Termin
i) struktur ulang sudah 2. Terdapat 1,2&3
oleh tim 100%, 2. Membuat potensi SP2D)
konsultan perlu segera penurunan
terkait perecep perhitungan aktivitas
perubahan atan ulang untuk pekerjaan
kemiringan pengerj justifikasi akibat
pada tiang aan perubahan selisih

43
Lokasi
dan Tangg Potensi/
Laporan Laporan Progress Serapan Selisih
No Sumb minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
PMU Priode rencana Anggaran Serapan
er Cutoff Pelaksanaan
Dana
pancang dengan struktur anggaran
miring. penamb kemiringan tiang yang minus
3. Kondisi cuaca ahan miring agar
buruk akibat SDM pengajuan
musim timur untuk anggaran
mengakibatka pekerja dapat
n sering an disegerakan
terjadinya pembon
hujan deras gkaran
dan angin dan
yang cukup pengec
kencang oran
plat
lantai.
3. Agar
dilakuka
n
percepa
tan
dalam
melakuk
an
justifika
si teknis
tiang
miring
mengin
gat
tiang
miring
sudah
dilakuka
n
pemanc
angan
4. Konsult
an
pelaksa
na
diharap
kan
terupdat
e
dengan
perkiraa
n cuaca

44
Lokasi
dan Tangg Potensi/
Laporan Laporan Progress Serapan Selisih
No Sumb minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
PMU Priode rencana Anggaran Serapan
er Cutoff Pelaksanaan
Dana
BMKG
sehingg
a dapat
melakuk
an
perenca
naan
pekerja
an
disaat
cuaca
menduk
ung.
1. Kondisi Disaranka 1. Disarankan
dilapangan n Konsultan
Pelabuhan Konsultan pelaksana
Sarmi pelaksana terupdate
dimana saat terupdate dengan
cuaca buruk dengan perkiraan
ombak cukup perkiraan cuaca BMKG
tinggi dan cuaca dan dapat
sangat tidak BMKG menyiasati
memungkink dan dapat ketertinggalan
an dilakukan menyiasati progress
Terdapat
pengerjaan ketertingg perencanaan
potensi
pengecoran. alan pekerjaan
Critical penurunan 59,83%
beberapa progress disaat cuaca
aktivitas (Berdasar
bagian pekerjaan mendukung
Laporan 16 09 - 15 Open pekerjaan kan Uang
bekisting disaat dengan cara;
Antara Septe akibat selisih
33 Septemb 93,028% 86,759% -6,269% (Belu yang cuaca a) Menambahk Muka dan -26,92%
(Laporan mber anggaran yang
er 2022 m terpasang mendukun an pekerja Termin
Bulan 5) 2022 minus agar
Selesa lepas karena g b) Menambah 1,2&3
pengajuan
i) hempasan jam kerja di SP2D)
anggaran
ombak. saat cuaca
dapat
2. Terjadi mendukung
disegerakan
keterlambata 2. Adapun
n pada pekerjaan
pekerjaan yang
yang memungkinkan
berkaitan dilakukan
dengan tiang percepatan
pancang, hal tanpa
ini dipengaruhi
merupakan oleh faktor
efek domino cuaca yakni
akibat pada

45
Lokasi
dan Tangg Potensi/
Laporan Laporan Progress Serapan Selisih
No Sumb minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
PMU Priode rencana Anggaran Serapan
er Cutoff Pelaksanaan
Dana
keterlambata pekerjaan
n pengadaan pembesian ulir
alat pancang plat lantai
yang dimana saat ini
terkendala baru 10%
kurang lebih progressnya
2 bulan di
awal proyek.

1. Kondisi 1. Adapun
dilapangan pekerjaan yang
Pelabuhan Disaranka memungkinkan
Sarmi masih n dilakukan
terkendala Konsultan percepatan
cuaca buruk pelaksana tanpa
dimana terupdate dipengaruhi
ombak cukup dengan oleh faktor
tinggi hingga perkiraan cuaca yakni
beberapa cuaca pada pekerjaan
bagian BMKG pembesian ulir
79,32%
bekisting yang dan dapat plat lantai
terpasang menyiasati dimana saat ini Terdapat
(Progres
lepas karena ketertingg baru 10% potensi
Penyerap
Critical hempasan alan progressnya penurunan
an
ombak. progress 2. Menambahkan aktivitas
Anggaran
Laporan 30 16 - 22 Open 2. Terjadi pekerjaan jumlah pekerja pekerjaan
realisasi
Draft Final Septe keterlambatan disaat untuk mengejar akibat selisih
34 Septemb 94,664% 88,193% -6,471% (Belu per 03 8,873%
(Laporan mber pada cuaca pekerjaan anggaran yang
er 2022 m Oktober
Bulan 6) 2022 pekerjaan mendukun penulangan minus agar
Selesa 2022
yang gdengan tiang pancang pengajuan
i) Berdasark
berkaitan cara; dia.508mm, anggaran
an
dengan tiang 1. Menam perlindungan dapat
Aplikasi E-
pancang, hal bahkan tiang pancang disegerakan
Monitoring
ini merupakan pekerja dengan
Dephub)
efek domino 2. Menam komposit
akibat bah jam wrapping dan
keterlambatan kerja di pemasangan
pengadaan saat Fender Karet
alat pancang cuaca Type SM 800.
yang menduk 3. Menambahkan
terkendala ung waktu kerja
kurang lebih 2 3. terutama pada
bulan di awal saat cuaca
proyek. mendukung.
3. Terjadi 4. Membuat

46
Lokasi
dan Tangg Potensi/
Laporan Laporan Progress Serapan Selisih
No Sumb minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
PMU Priode rencana Anggaran Serapan
er Cutoff Pelaksanaan
Dana
keterlambatan perencanaan
pekerjaan pengadaan
karena untuk 6 unit
kesulitan LPJU.
mendapatkan
BBM untuk
operasional
alat berat
akibat
kenaikan
harga BBM.
4. Kendala
utama
keterlambatan
adalah faktor
cuaca dimana
kontraktor
pelaksana
sulit
melakukan
pengecoran
saat cuaca
tidak
mendukung.
Deviasi
terbesar
terdapat pada
item
pekerjaan
lantai
dermaga.
Pekerjaan
seharusnya
selesai di
minggu ke 31

47
Lokasi
Tangg
dan Laporan Mingg Priode Progress Potensi/ Peluang Serapan Selisih
No al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program
Sumber PMU u Laporan Rencana Pelaksanaan Anggaran Serapan
Cutoff
Dana
Kontraktor
perlu
mencatat
beberapa
Terla 1. Pengadaan item
mbat Material pekerjaan 44%
(Off Yang yang
Track) Tertunda termasuk
Mengganti
07 dalam (Berdasar
1 - 7 Juni Spesifikasi Belum
Bulan 1 17 Juni 38,992% 33,378% -5,608% Open 2. Penempatan pekerjaan kan Uang 10,622%
2022 Material Steel Disampaikan
2022 material kritis. Muka dan
Sheet Pile
(Belu sementara Setiap Termin
m terkendala pekerjaan 1&2
Selesa lokasi area kritis SP2D)
i) yang sempit diharapka
n
mempuny
ai rencana
cadangan

1. Material
Pelabuh
yang
an Tual
sudah
SBSN
5 1. Pengadaan selesai
SY TA
Material diprodu
2022
Yang ksi
Mengirimkan 200
Tertunda sebanya
material tiang
k 200
pancang yang
Terla 2. Material dari 400
sudah selesai 44%
mbat Steel Sheet batang
diprosuksi dari 400
(Off Pile Profil tiang
tiang pancang
Track) Larssen Au- pancan
28 yang dubutuhkan (Berdasar
22 – 28 25 yang g akan Belum
Bulan 2 20 Juni 39,034% 33,347% -5,598% Sedang dilakukan kan Uang 10,653%
Juni 2022 Open merupakan langsun Disampaikan
2022 justifikasi teknis Muka dan
(Belu bahan g dikirim
untuk penggantian Termin
m Import untuk
material 1&2
Selesa mengej
Metode SP2D)
i) 3. Penempatan ar
pemancangan
material ketertin
menggunakan
sementara ggalan
metode platform
terkendala progres
lokasi area s
yang sempit pekerja
an
2.
KPA
sudah

48
Lokasi
Tangg
dan Laporan Mingg Priode Progress Potensi/ Peluang Serapan Selisih
No al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program
Sumber PMU u Laporan Rencana Pelaksanaan Anggaran Serapan
Cutoff
Dana
memint
a
kepada
pihak
PT,
Tanto
untuk
menyedi
akan
space
untuk
penemp
atan
material
sement
ara
1. Bersurat
kepada
1. Perubahan
Direktor
material SSP
at
Profil Larsen
Teknis
Au-25 menjadi
untuk
SSP type 4
Justifika
sudah
si
koordinasi
perubah
Material Tiang dengan
Terla an
Pancang, SSP konsultan DED
mbat Desain 57,12%
dan Material untuk dibuatkan
(Off Konstru
Alam sedang perhitungan
Track) ksi (Berdasar
25 dalam tahap ulang untuk
13 - 19 Belum kan Uang
Bulan 3 23 Juli 53,904% 45,950% -7,954% mobilisasi, nantinya akan 11,17%
Juli 2022 Open 2. Koordin Disampaikan Muka dan
2022 Belum diserahkan
(Belu asi Termin
tersedianya kepada
m degan 1,2&3
lokasi Direktorat
Selesa KPA SP2D)
penempatan Teknis
i) dan
material
PPK
2. Kita usahakan
APBN
sebelum
untuk
material tiba di
tempat
lokasi untuk
penemp
penempatan
atan
material sudah
material
tersedia
sement
ara

49
Lokasi
Tangg
dan Laporan Mingg Priode Progress Potensi/ Peluang Serapan Selisih
No al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program
Sumber PMU u Laporan Rencana Pelaksanaan Anggaran Serapan
Cutoff
Dana
1. Keterlambat
an
1. Material
datangnya
Pancan
material
g sudah
SSP selama
di lokasi
± 2 bulan
sejak 7
dikarenakan
Agustus
proses
2022,
justifikasi
pekerja
perubahan
an 1. Menambah
spesifikasi
pemanc SDM dan alat
material dari
angan kerja untuk
SSP Profil
baru mengejar
Larssen AU-
1%, ketertinggalan
25 menjadi
untuk progress
SSP Type
hal ini pekerjaan
IV.
agar
dilakuka 2. Dilokasi sudah
2. Keterlambat
n terdapat 2 alat
an 57,12%
percepa kerja untuk
Critical datangnya Terdapat potensi
tan proses
material penurunan
13 dengan pemancangan
10 – 12 Open pancang progress fisik (Berdasar
Agust - penamb dan 1 alat kerja
Bulan 4 27 Agustus 63,923% 51,653% (Belu untuk pekerjaan apabila kan Uang 5,467%
us 12,270% ahan untuk
2022 m pekerjaan proses justifikasi Muka dan
2022 SDM pemasangan
Selesa pemancang tidak segera Termin
dilapang SSP
i) an selama ± diselesaikan. 1,2&3
an.
2 bulan SP2D)
3. Segera
dikarenakan
2. PPK melakukan
pihak
agar justifikasi terkait
supplier
Memper peribahan
kesulitan
timbang spesifikasi
bahan baku.
kan pe- material dari
nambah SSP Profil
3. Keterlambat
an larssen AU-25
an
durasi menjadi SSP
Pekerjaan
kerja type IV
pada
untuk
Pengadaan
mengej
SSP dan
ar
Proses
ketertin
Pemancang
ggalan
an, Rencana
pekerja
seharusnya
an.
sudah
dilakukan
pada

50
Lokasi
Tangg
dan Laporan Mingg Priode Progress Potensi/ Peluang Serapan Selisih
No al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program
Sumber PMU u Laporan Rencana Pelaksanaan Anggaran Serapan
Cutoff
Dana
minggu ke
21 tetapi
realisasinya
baru pada
minggu ke
27
pekerjaan
mulai
dilakukan.

1. Penyebab
1. Untuk
1. Pengadaan keterlambatan
mengej
dan utama terjadi
ar
angkutan pada Pekerjaan 1. Terdapat
ketertin
Tiang Struktur potensi
ggalan
Pancang Platform, hal ini keterlambatan
progres
Baja merupakan efek penyelesaian
s
dia.558mm lanjutan dari pekerjaan jika
pemanc
t=12 mm keterlambatan pada proses
angan
sudah pengadaan pemancangan
dilapang
selesai Material Tiang tidak segera
an
dilakukan. Pancang kurang diselesaikan
sudah
2. Pada lebih selama 2
Terla dilakuka
Pekerjaan Bulan diawal
mbat n
Struktur proyek. 2. Kemudian
penamb 59,56%
(Off berkaitan 2. Pada Pekerjaan potensi
ahan (Berdasar
Track) dengan Struktur keterlambatan
Laporan 16 alat kan Uang
14 - 19 tiang berkaitan pekerjaan jika 1,01%
Antara Septe pancan
32 Septembe 69,561% 60,575% -8,986% pancang dengan tiang tidak segera Muka dan
(Laporan mber Open g diman
r 2022 rata-rata pancang rata- melakukan Termin
Bulan 5) 2022 (Belu ada alat
baru rata baru proses 1,2,3 & 4
m pancan
dikerjakan dikerjakan 50% pelelangan SP2D)
g yang
Selesa 50% dari dari target, pada item
menggu
i) target, dimana target pekerjaan
nakan
dimana sampai dengan pemancangan
jalur rel
target minggu 32 Steel Sheet
da nada
sampai berjalan Pile(SSP) dan
juga
dengan harusnya sudah timbunan tanah
yang
minggu 32 mencapai karena item
menggu
berjalan 100%, pekerjaan
nakan
harusnya diharapkan PPK tersebut akan
kapal
sudah dapat dilakukan
phonton
mencapai mempercepat dengan kontak
2. Penamb
100% pekerjaan yang berbeda
ahan
. dengan
jam
penambahan
kerja
alat dan pekerja

51
Lokasi
Tangg
dan Laporan Mingg Priode Progress Potensi/ Peluang Serapan Selisih
No al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program
Sumber PMU u Laporan Rencana Pelaksanaan Anggaran Serapan
Cutoff
Dana
dilapangan.
3. Diharapkan
Pekerjaan
Beton isian
tiang dapat
dikerjakan
secara paralel
untuk dapat
mengejar
progres
pekerjaan.

1. Penyebab 1. Pada
keterlambat Pekerja
an utama an 1. Terdapat
terjadi pada Struktur potensi
Pekerjaan berkaita keterlambatan
Struktur n penyelesaian
Platform, hal dengan pekerjaan jika
ini tiang pada proses
1. Untuk mengejar
merupakan pancan pemancangan
ketertinggalan
efek lanjutan g rata- tidak segera
progress
dari rata diselesaikan 58,84%
pemancangan
keterlambat baru
Terla dilapangan
an dikerjak (Progres
mbat sudah dilakukan
pengadaan an 60% 2. Kemudian Penyerapa
penambahan
(Critic Material dari potensi n
alat pancang
al) Tiang target, keterlambatan Anggaran
Laporan 30 diman ada alat
20 - 27 - Pancang dimana pekerjaan jika realisasi
Draft Final Septe 71,030% 60,870% pancang yang
33 Septembe kurang lebih target tidak segera per 03 2,03%
(Laporan mber 10,160% Open menggunakan
r 2022 selama 2 sampai melakukan Oktober
Bulan 6) 2022 (Belu jalur rel da nada
Bulan diawal dengan proses 2022
m juga yang
proyek. minggu pelelangan Berdasark
menggunakan
Selesa 2. Pada 32 pada item an Aplikasi
kapal phonton
i) Pekerjaan berjalan pekerjaan E-
2. Penambahan
Struktur harusny pemancangan Monitoring
jam kerja
berkaitan a sudah Steel Sheet Pile Dephub)
menggunakan
dengan mencap (SSP) dan
sistem 2 shift.
tiang ai timbunan tanah
pancang 100%, karena item
rata-rata diharap pekerjaan
baru kan tersebut akan
dikerjakan PPK dilakukan
60% dari dapat dengan kontak
target, memper yang berbeda
dimana cepat
target pekerja

52
Lokasi
Tangg
dan Laporan Mingg Priode Progress Potensi/ Peluang Serapan Selisih
No al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program
Sumber PMU u Laporan Rencana Pelaksanaan Anggaran Serapan
Cutoff
Dana
sampai an
dengan dengan
minggu 32 penamb
berjalan ahan
harusnya alat dan
sudah pekerja
mencapai dilapang
100% an
3. Penyebab khususn
keterlambat ya untuk
an utama pekerja
terjadi pada an yang
Pekerjaan berkaita
Struktur n
Platform, hal dengan
ini tiang
merupakan pancan
efek lanjutan g.
dari
keterlambat
an
pengadaan
Material
Tiang
Pancang
kurang lebih
selama 2
Bulan diawal
proyek.

53
Lokasi
Tangg Potensi/
dan Laporan Priode Progress Serapan Selisih
NO Minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Laporan rencana Anggaran Serapan
Cutoff Pelaksanaan
Dana
Membuat time
Lebih
schejule yang 52,781%
cepat Agar tim
nanti berkaitan
(On lapangan
dengan pekerjaan
Track) dapat
04 Tidak terdapat kritis supaya (Berdasar
29 Mei – 4 memperta Belum
Bulan 1 15 Juni 72,509% 72,682% +0,119% masalah yang sudah terlebih kan Uang -19,901%
Juni 2022 Close hankan Disampaikan
2022 begitu berarti dahullu Muka dan
(Suda laju
mengantisipasi Termin
h pekerjaaa
sehingga dapat 1&2
Selesa n
mempertahankan SP2D)
i)
status On Track

Lebih
52,781%
cepat Agar tim
(On lapangan Membuat rencana
Track) dapat percepatan
25 Tidak terdapat (Berdasar
19 - 25 memperta terhadap item item Belum
Bulan 2 18 Juni 74,119% 80,172% +6,053% masalah yang kan Uang -27,391%
Juni 2022 Close hankan pekerjaan yang Disampaikan
2022 begitu berarti Muka dan
(Suda laju dapat dikerjakan
Termin
h pekerjaaa secara paralel
1&2
Pelabuh Selesa n
SP2D)
an Bula i)
SBSN
6 1. Pengerj
SY TA
aan
2022
baru
bisa
dilakuka
n saat
1. Cuaca
cuaca
Buruk akibat 1. Optimaliasai
Lebih membai
sedang waktu saat 70,321%
cepat k
dilanda cuaca membaik
(On
Musim 2.
Track) Untuk
25 17 – 23 Timur Untuk (Berdasar
pengiri Belum
Bulan 3 22 Juli Juli 76,352% 81,500% +5,148% mempersingkat kan Uang -11,179%
Close man Disampaikan
2022 2022 Terputusnya waktu Muka dan
(Suda material
akses jalur pengiriman Termin
h menem
darat material 1,2&3
Selesa puh
menuju ditempuh SP2D)
i) jalur
pelabuhan melalui jalur laut
memuta
Bula
r yang
sebelum
nya bisa
ditempu
h sejauh
± 12

54
Lokasi
Tangg Potensi/
dan Laporan Priode Progress Serapan Selisih
NO Minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Laporan rencana Anggaran Serapan
Cutoff Pelaksanaan
Dana
jam
menjadi
harus
ditempu
h
selama
± 28
jam
1. Memaks
imalkan
kegiatan
pekerja
an saat
cuaca
membai
k
Optimaliasai waktu
Lebih
saat cuaca Terdapat potensi 70,321%
cepat 2. Member
membaik penurunan
(On lakukan
Setiap material aktivitas pekerjaan
13 Track) Cuaca Buruk sistem
31Juli – 06 yang digunakan akibat selisih (Berdasar
Agust akibat sedang lembur
Bulan 4 24 Agustus 77,619% 84,245% +6,626% untuk pengecoran anggaran yang kan Uang -13,924%
us Close dilanda Musim kerja
2022 harus diperiksa minus agar Muka dan
2022 (Suda Timur jika
sample nya untuk pengajuan Termin
h meman
mengetahui kadar anggaran dapat 1,2&3
Selesa g
lumpur dalam disegerakan SP2D)
i) diperluk
material tersebut
an
untuk
mengej
ar
progres
s
capaian
harian.

55
Lokasi
Tangg Potensi/
dan Laporan Priode Progress Serapan Selisih
NO Minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Laporan rencana Anggaran Serapan
Cutoff Pelaksanaan
Dana
1. Memaks
imalkan
kegiatan
pekerja
an saat
cuaca
membai
k
Optimaliasai waktu
Lebih Terdapat potensi 70,321%
saat cuaca
cepat 2. Member penurunan
membaik
(On lakukan progres pekerjaan
Setiap material
Laporan Track) Cuaca Buruk sistem apabila proses
16 11 – 16 yang digunakan (Berdasar
Antara akibat sedang lembur justifikasi
24 Septe Septembe 83,073% 89,921% +6,847% untuk pengecoran kan Uang -11,18%
(Laporan Close dilanda Musim kerja addendum untuk
mber r 2022 harus diperiksa Muka dan
Bulan 5) (Suda Timur jika pekerjaan kubus
sample nya untuk Termin
h meman beton tidak segera
mengetahui kadar 1,2&3
Selesa g dilakukan
lumpur dalam SP2D)
i) diperluk
material tersebut
an
untuk
mengej
ar
progres
s
capaian
harian.
Cuaca

1. Hujan yang
tidak teratur 72,73%
menyebabk
an Rencana (Progres
Terdapat potensi
Kerja tidak 1. Penamb Penyerapa
penurunan
Sinkron ahan n
progres pekerjaan
25 dengan, Jam Anggaran
Laporan 30 Lebih Optimalisai apabila proses
Septembe Realisasi kerja realisasi
Draft Final Septe 86,656 % 91,753 % 5,097 % cepat pekerjaan yang justifikasi
32 r–1 Kerja (Lembur) per 03 -19,023%
Laporan mber (On pada saat Cuaca addendum untuk
Oktober 2. Konda 2. Penamb Oktober
(Bulan 6) 2022 Track) Mendukung. pekerjaan kubus
2022 (pasang ahan 2022
beton tidak segera
tidak tinggi jumlah Berdasark
dilakukan
Surut tidak pekerja an Aplikasi
rendah), E-
menyebabk Monitoring
an Dephub)
pekerjaan
Plank
Fender agak

56
Lokasi
Tangg Potensi/
dan Laporan Priode Progress Serapan Selisih
NO Minggu al Realisasi Deviasi Status Permasalahan Solusi Action Program Peluang
Sumber PMU Laporan rencana Anggaran Serapan
Cutoff Pelaksanaan
Dana
terhambar
karena
posisi
terendam
terus.

57
LAMPIRAN DAFTAR HADIR

58
LAMPIRAN UNDANGAN
RAPAT LAPORAN DRAFT FINAL (LAPORAN BULAN KE 6)

59
60

Anda mungkin juga menyukai