Anda di halaman 1dari 19

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PAKET PEKERJAAN : SUPERVISI LANJUTAN PENGEMBANGAN FASILITAS


PELABUHAN LAUT LEWOLEBA
UNIT KERJA : KANTOR UNIT PENYELENGGARA PELABUHAN KELAS
III LEWOLEBA
T.A : APBN (SBSN) 2023

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Pekerjaan Pengawasan pada Supervisi Pengembangan Fasilitas


Pelabuhan Laut Lewoleba, yaitu berupa :
- Pekerjaan Persiapan;
- Pekerjaan Pembangunan Dermaga 2 Segmen 1 (60 m x 8 m);
- Pekerjaan Pembangunan Trestle 5 (36 m x 4 m);
- Pekerjaan Struktur Atas Dan Pelebaran Dermaga 1 Segmen
1 (50 m x 16 m);
- Pekerjaan Struktur Atas Dan Pelebaran Dermaga 1 Segmen
2 (50 m x 16 m);
- Pekerjaan Struktur Atas Trestle 1 (18 m x 6 m);
- Pekerjaan Struktur Atas Trestle 2 (18 m x 6 m);
- Pekerjaan Perkerasan Lapangan Parkir;
- Pekerjaan Pagar Keliling Pelabuhan;
- Pekerjaan Perkerasan Jalan.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan tersebut diatas
tentunya diharapkan hasil yang optimal melalui mekanisme kerja
terpadu. Keterlibatan pihak lain / publik merupakan satu kesatuan
tata kerja dari berbagai pihak yang terkait, diantaranya Pihak
Kantor Pusat, Pejabat Pembuat Komitmen, instansi teknik,
pemakai sarana / prasarana dan publik jasa seperti jasa
konsultan pengawas konstruksi dan Kontraktor pelaksana yang
secara bersama-sama merupakan satu sistem terpadu yang
saling menunjang.
Konsultan pengawas konsruksi adalah salah satu sub sistem
yang cukup besar peranannya dalam tahap pembangunan fisik di
lapangan, yang sama diharapkan secara professional dapat
memberi kontribusi fisik di lapangan dalam pengendalian /
mengarahkan jalannya pelaksanaan fisik konstruksi, sehingga
tujuan kegiatan dapat tercapai sebagaimana mestinya.
2. Maksud dan a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi
Tujuan konsultan pengawas yang merupakan masukan, kriteria,

1
proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan diperhatikan
serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas
pengawasan.
b. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan pengawas dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran yang dimaksudkan secara optimal dan
dapat dipertanggung jawabkan.

3. Sasaran Pengendalian/Pengarahan jalannya pelaksanaan pekerjaan


konstruksi dilapangan secara profesional, sehingga tujuan
kegiatan pembangunan dapat tercapai sebagaimana yang
disyaratkan.

4. Lokasi Pekerjaan Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa


Tenggara Timur

5. Sumber Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan :


Pendanaan
APBN (SBSN) Tahun Anggaran 2023
6. Nama dan Nama Pejabat Penandatangan Kontrak / Pejabat Pembuat
Organisasi Pejabat Komitmen : Rifky Ramuza
Penandatangan Pejabat Penandatangan Kontrak / Pejabat Pembuat Komitmen
Kontrak / Pejabat Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Lewoleba
Pembuat
Komitmen Satuan Kerja :
Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Lewoleba

Data Penunjang

7. Data Dasar Data Dasar atas pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan pada


Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Lewoleba ialah K.A.K.
Pekerjaan Pengawasan pada Pengembangan Fasilitas
Pelabuhan Laut Lewoleba - Nusa Tenggara Timur yang disiapkan
oleh PPK Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III
Lewoleba
8. Standar Teknis Standar Teknis untuk pelaksanaan Pengembangan Fasilitas
Pelabuhan Laut Lewoleba ialah Gambar / Desain beserta
Spesifikasi Teknis yang telah “diperiksa” diketahui / disetujui oleh
Direktur Kepelabuhan - Ditjen Perhubungan Laut sebagaimana
telah dilakukan pembuatan gambar lelang dan Spesifikasi Teknis
lelang oleh Pejabat Penandatangan Kontrak / Pejabat Pembuat
Komitmen.
9. Studi-Studi a) Rencana Induk Pelabuhan Lewoleba;
Terdahulu b) Analisa Lingkungan Hidup ;

2
c) Detail Engineering Design (DED).

10. Referensi Hukum a) Undang-Undang Nomor 02 tahun 2017 tentang Jasa


Konstruksi;
b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Jasa Konstruksi;
c) Perpres Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
d) Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah Nomor. 12 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia;
e) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
RakyatNomor 524/KPTS/M/2022 tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi Pada Jenjang
Jabatan Ahli Untuk Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
a) Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Kepala Kantor
Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Lewoleba Nomor :
KU.70/1/1/UPP.LBW-2022 tanggal 10 November 2022
tentang Pemberhentian Dengan Hormat Pengelola Anggaran
Tahun 2022 Dan Penunjukan / Pengangkatan Pengelola
Anggaran Tahun 2023 Pada Kantor Unit Penyelenggara
Pelabuhan Kelas III Lewoleba.

11. Lingkup Pekerjaan a. SPESIFIKASI DAN KETENTUAN TEKNIS


Terhadap pelaksanaan pekerjaan yang akan diawasi
konsultan, digunakan spesifikasi teknis dan gambar-gambar
rencana pelaksanaan yang disiapkan oleh Kepala Kantor Unit
Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Lewoleba dan yang telah
diperiksa, diketahui dan disetujui oleh Direktur Kepelabuhan -
Ditjen Perhubungan Laut sebagaimana telah dilakukan
pembuatan Gambar Lelang dan Spesifikasi Teknis Lelang
oleh Pejabat Penandatangan Kontrak / Pejabat Pembuat
Komitmen serta ketentuan-ketentuan teknis lainnya yang
berlaku untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Lingkup pekerjaan yang akan diawasi adalah pelaksanaan
Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Lewoleba , berupa :
- Pekerjaan Persiapan;
- Pekerjaan Pembangunan Dermaga 2 Segmen 1 (60 m x 8 m);
- Pekerjaan Pembangunan Trestle 5 (36 m x 4 m);

3
- Pekerjaan Struktur Atas Dan Pelebaran Dermaga 1 Segmen
1 (50 m x 16 m);
- Pekerjaan Struktur Atas Dan Pelebaran Dermaga 1 Segmen
2 (50 m x 16 m);
- Pekerjaan Struktur Atas Trestle 1 (18 m x 6 m);
- Pekerjaan Struktur Atas Trestle 2 (18 m x 6 m);
- Pekerjaan Perkerasan Lapangan Parkir;
- Pekerjaan Pagar Keliling Pelabuhan;
- Pekerjaan Perkerasan Jalan.
b. RUANG LINGKUP DARI ACUAN TUGAS INI
Pemberi Tugas yaitu Pejabat Penandatangan Kontrak /
Pejabat Pembuat Komitmen akan menunjuk konsultan
pengawas guna pelaksanaan pengawasan pada saat
pelaksanaan pekerjaan konstruksi, termasuk memeriksa dan
menyetujui shop drawings (gambar-gambar pelaksanaan)
yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana selama waktu
pelaksanaan pekerjaan dan semua aspek yang diperlukan
selama pelaksanaan konstruksi. Acuan tugas supervisi ini
harus dibaca bersama-sama dengan standard konstruksi dari
dokumen Kontrak antara Pemberi Tugas dan Konsultan
Pengawas / Supervisi.

c. LAYANAN KONSULTANSI YANG DIBUTUHKAN


1) Struktur Organisasi dari Layanan Konsultansi
Secara garis besar dan sederhana, hubungan antara
konsultan pengawas dengan lembaga-lembaga yang
terkait dalam pelaksanaan pekerjaan yang dituangkan
pada Kerangka Acuan Kerja ini. Disamping itu, konsultan
pengawas juga diharuskan mampu bekerjasama dengan
unsur teknis yaitu Direktorat Kepelabuhanan - Ditjen
Perhubungan Laut di Jakarta yang dianggap perlu guna
mendukung tercapainya sasaran kegiatan.
2) Kebutuhan Umum dan Pelayanan
Jenis pelayanan yang harus dipersiapkan oleh Konsultan
Pengawas yaitu Field Supervision Team (Tim Pengawas
Lapangan).
Pemberi Tugas akan dibantu oleh Direksi yang
memberikan wewenang kepada Field Supervision Team
yang bertindak sebagai “Wakil Direksi” seperti yang
ditentukan dalam dokumen Kontrak. Kewenangan yang
dilimpahkan kepada Field Supervision Team oleh Direksi
termasuk hal prerogrative atas masalah-masalah teknik
dan kontraktual yang secara jelas disebutkan dalam

4
dokumen Kontrak dan tidak dapat dipermasalahkan oleh
konsultan. Untuk masalah-masalah keuangan, teknis dan
kontraktual yang tidak disebutkan secara jelas dalam
dokumen Kontrak dan timbul masalah, keputusan akhir
akan diambil oleh Pemberi Tugas, tidak oleh Konsultan.
Pekerjaan ini juga termasuk mempersiapkan nasehat-
nasehat teknis bagaimana melaksanakan serta
menyelenggarakan pekerjaan sesuai dengan standar
yang ada, pemeriksaan pekerjaan harian Kontraktor,
mencatat dengan teliti semua pemakaian bahan baik
mutu maupun jumlahnya. Dalam hal pekerjaan Mayor,
Field Supervisi Team akan bertanggung jawab atas Shop
Drawings yang dibuat oleh Kontraktor.

Layanan pekerjaan juga mencakup pengawasan dari


semua aspek pelaksanaan pekerjaan mayor dan
manajemen bahwa konstruksi sesuai dengan standar
spesifikasi yang disepakati dalam dokumen Kontrak
antara Kontraktor Pelaksana dan Pemberi Tugas.
3) Layanan Keahlian
Profesional Staf Supervisi Team, dan anggota Field
Supervision Team lainnya ditempatkan oleh Konsultan
Supervisi dengan perincian sebagai berikut :
a) Site Engineer (SE) - 1 orang, senantiasa selalu siap
menjalin hubungan komunikasi dengan anggota-
anggota Field Supervision Team lainnya di lapangan.
Berkedudukan di lokasi pekerjaan dan menjadi
penanggung jawab pelaksanaan supervisi di lapangan
serta senantiasa berkoordinasi dengan supervisor
Engineer / Team Leader dan Staf Supervisi lainnya.
b) Inspector - 1 Orang, berkedudukan di lokasi pekerjaan
dan senantiasa berhubungan dan berkomunikasi
dengan Site Engineer dan Staf Pendukung Supervisi
lainnya
c) Surveyor - 1 Orang, berkedudukan di lokasi pekerjaan
dan menerapkan ketentuan peraturan perundang –
undangan terkait Survey.
d) Drafter - 1 Orang, berkedudukan di lokasi pekerjaan
dan senantiasa berhubungan dan berkomunikasi
dengan Site Engineer dan Staf Pendukung Supervisi
lainnya.

5
e) Operator Komputer - 1 Orang, berkedudukan di lokasi
pekerjaan dan senantiasa berhubungan dan
berkomunikasi dengan Site Engineer dan Staf
Pendukung Supervisi lainnya.
4) Tata Usaha dari Layanan Keahlian
Pejabat Penandatangan Kontrak / Pejabat Pembuat
Komitmen bertanggung jawab atas koordinasi secara
menyeluruh dari kegiatan-kegiatan konsultan dan
mengambil keputusan atas keperluan yang dibutuhkan
mobilisasi/demobilisasi sehubungan dengan pelaksanaan
layanan keahlian tersebut.
12. Jangka Waktu 300 (tiga ratus) hari kalender atau di hitung selama 10 (sepuluh)
Penyelesaian bulan terhitung sebagaimana yang ditentukan didalam Surat
Pekerjaan Perintah Mulai Kerja (SPMK).
Supervisi

13. Lingkup Tugas Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Konsultan Pengawas adalah berpedoman pada ketentuan yang sah dan
Pengawas berlaku, terdiri dari
a. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang
disusun oleh pelaksana konstruksi, yang meliputi program-
program pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan
penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan
dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana,
program Quality Assurance/ Quality Control, dan Program
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3);
b. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang
meliputi program pengendalian sumber daya, pengendalian
biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik
(kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian
perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi,
pengendalian Kesehatan dan Keselamatan Kerja;
c. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis
dan manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan
tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila
terjadi penyimpangan;
d. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalarn
pelaksanaan konstruksi fisik;
e. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
- Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan
konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan;

6
- Mengawasi pernakaian bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya
pekerjaan konstruksi;
- Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi
kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian volume/ realisasi
fisik;
- Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selarna pekerjaan
konstruksi;
- Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,
membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan
Pengawasan, dengan masukan hasil rapat-rapat Iapangan,
laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan
konstruksi fisik yang dibuat oleh pelaksana konstruksi;
- Menyusun Iaporan dan berita acara dalarn rangka
kemajuan pekerjaan dan pernbayaran angsuran pekerjaan
pelaksanaan konstruksi ;
- Meneliti gambar-garnbar untuk pelaksanaan (shop
drawings) yang diajukan oleh pelaksana konstruksi;
Meneliti gambar-garnbar yang sesuai dengan pelaksanaan
di lapangan (As Built Drawings) sebelum Serah Terima
Pertama Pekerjaan Konstruksi;
- Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan,
serah terima pertama, sebagai kelengkapan untuk
pernbayaran angsuran pekerjaan konstruksi;
f. Menyusun Iaporan akhir pekerjaan Pengawasan.

14. Tenaga Ahli Agar menghasilkan produk/keluaran yang optimal, pelaksanaan


Pekerjaan Pengawasan ini diperlukan Tenaga Ahli dan Tenaga
Pendukung yang berpengalaman dan memiliki keahlian.
a. Tenaga Ahli yang akan ditugaskan dalam melaksanakan
pekerjaan jasa konsultansi harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1) Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih
berlaku (asli ditunjukan pada saat Pembuktian
Kualifikasi).
2) Lulusan perguruan tinggi atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi oleh instansi yang berwenang dan
yang lulus ujian negara, atau perguruan tinggi luar negeri
yang ijazahnya telah disahkan/diakui oleh instansi

7
pemerintah yang berwenang di dibidang pendidikan tinggi
(yang asli ditunjukkan/Legalisir cap basah pada saat
pembuktian kualifikasi).
3) Mempunyai pengalaman di bidangnya dan menyertakan
Referensi dari Pejabat Pembuat Komitmen terkait serta
mempunyai Sertifikat Tenaga Ahli.
b. Pegawai negeri, pegawai BI, pegawai BHMN/BUMN/ BUMD
dilarang menjadi penyedia barang/jasa, kecuali yang
bersangkutan mengambil cuti diluar tanggungan
negara/BI/BHMN/BUMN/BUMD.
c. Klasifikasi dan Kualifikasi Tenaga Ahli
1) Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas
harus menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan
kegiatan, baik jumlah dan keahliannya ditinjau dari
lingkup (besar) kegiatan maupun tingkat kekomplekan
kegiatan
2) Jika tenaga yang disediakan dinilai tidak mampu, maka
Pejabat Pembuat Komitmen berhak minta ganti dengan
tenaga ahli yang lain yang lebih mampu, disertai
curriculum vitae
3) Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan ini adalah tenaga ahli yang memiliki Sertifikat
Keahlian yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi dan
diregistrasi oleh Lembaga Pengembangan Jasa
Konstruksi, terkecuali tenaga ahli yang belum memiliki
asosiasi keahlian, dengan rincian tenaga ahli sebagai
berikut :

Posisi Kualifikasi Pengalaman Jumlah


Tenaga
Profesional:
S1/D4 Teknik
1. Site Engineer 5 tahun 1 orang
Sipil Ahli Madya
Tenaga Sub
Profesional:
S1/D4 - Teknik
1. Inspektor 3 tahun 1 orang
Sipil
Min D3 - Teknik
2. Surveyor 3 tahun 1 orang
Sipil/Geodesi
Min D3 - Teknik
3. Drafter 3 tahun 1 orang
Sipil

8
Tenaga
Pendukung:

1. Operator
SMK / Sederajat 3 tahun 1 orang
Komputer

KUALIFIKASI TENAGA INTI YANG DIPERLUKAN


I. PROFESSIONAL STAFF
1. SITE ENGINEER 1 (satu) orang
Site Engineer adalah pemimpin atau penanggung jawab
supervisi di lapangan dan tanggung jawab kepada
Supervision Engineer dan Pejabat Pembuat Komitmen.
Persyaratan Site Engineer adalah Sarjana Teknik Sipil
(S1)/Diploma 4 Teknik Sipil dengan SKA Ahli Madya yang
mempunyai pengalaman minimal 5 (lima) tahun di bidang
pengawasan dan atau perencanaan dermaga, struktur
sumber daya air, struktur jalan dan atau jembatan. Guna
mendukung tercapainya hasil yang efektif di lapangan,
maka seorang Site Engineer harus berpengalaman luas
dan cukup luwes.
a. Memimpin Team dalam melaksanakan Supervisi
konstruksi pembangunan trestle dan dermaga untuk
disesuaikan dengan maksud dan tujuan Masterplan
Pelabuhan.
b. Memberikan pengertian dan pemahaman yang benar
kepada kontraktor tentang spesifikasi yang tercantum
dalam Dokumen Kontrak.
c. Membuat persyaratan penerimaan “Acceptance” atau
penolakan “Rejection” bahan, material, alat dan produk
pekerjaan
d. Mengikuti petunjuk-petunjuk, prosedur dan
persyaratan yang telah ditentukan, terutama
sehubungan dengan : Inspeksi secara teratur ke paket
pekerjaan untuk melakukan / memberikan saran
monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan
perbaikan - perbaikan agar pekerjaan dapat
direalisasikan sesuai dengan persyaratan yang telah
ditentukan di dalam dokumen kontrak fisik.
e. Mengikuti Rapat Pra-Construction Meeting (PCM)
serta pelaksanaan Survey Kondisi Lapangan dan
Rekayasa Lapangan untuk menentukan Detail

9
Pelaksanaan selama periode mobilisasi kontraktor
serta memeriksa dan menandatangani Rencana Kerja
(Time Schedule), jadwal pengadaan bahan / peralatan
dan personil yang diajukan oleh kontrkator sebelum
mendapat persetujuan dari Pejabat Penandatangan
Kontrak / Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
f. Melakukan pemeriksaan dan persetujuan terhadap
analisa hasil test material / bahan, termasuk usulan
komposisi campuran (JOB Mix Formula), baik untuk
pekerjaan beton, agregat, dan soil cement apabila ada,
serta memberikan rekomendasi atas persetujuan dan
penolakan usulan tersebut.
g. Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi
kontraktor, segera melaporkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) apabila kemajuan
pekerjaan mengalami keterlambatan lebih dari 10%
dari rencana. Membuat konsep saran-saran
penanggulangan serta perbaikan (Action Plan) untuk
Bahan Show Couse Meeting (SCM).
h. Melakukan pengecekan secara cermat dan rutin
semua pengukuran pekerjaan, dan secara khusus
harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir
pekerjaan.
i. Menyusun laporan bulanan tentang kemajuan fisik dan
keuangan, serta menyerahkanya kepada Pejabat
Penandatangan Kontrak/Pejabat Pembuat Komitmen.
j. Membantu menyusun dan memeriksa kelengkapan
Justifikasi Teknis, termasuk gambar dan perhitungan,
sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.
k. Mengecek dan menanda tangani dokumen
pembayaran bulanan (Montly Certificate) / Termijn.
l. Mengecek dan menanda tangani dokumen-dokumen
tentang pengendalian mutu dan volume pekerjaan.
m. Memberi saran dan masukkan serta usulan tindak
lanjut penyelesaian permasalahan di lapangan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat
Penandatangan Kontrak / Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dan Kontraktor.
n. Menyusun laporan pendahuluan, laporan bulanan
supervisi konstruksi, dan laporan akhir, laporan
keuangan dan menyerahkan kepada Pejabat Pembuat

10
Komitmen (PPK) dalam bentuk hard copy dan soft
copy didalam flashdisk
o. Menandatangani semua dokumen yang menjadi tugas
dan tanggung jawabnya, seperti halnya Monthly
Certificate Kontraktor, gambar-gambar kerja dan
perhitungan-perhitungan konstruksi lainnya.
II. SUB PROFESSIONAL STAFF
1. INSPECTOR
1 orang – S1/ Diploma 4 Teknik Sipil - Pengalaman
minimal 3 Tahun. Tugas dan kewajiban Inspector adalah
mencakup tapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :
a. Bertanggung jawab kepada Supervision Engineer /
Site Engineer untuk mengawasi kualitas kontruksi dan
memastikan berdasarkan basis harian bahwa
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan dokumen
kontrak, spesifikasi, gambar-gambar kerja yang
sudah disyahkan.
b. Mengawasi semua pengambilan contoh material dan
pengadaan transportasi ke laboratorium untuk di tes,
setelah di tes Inspector harus menginformasikan
kepada Kontraktor tentang hasil pengujian dan setiap
perbaikan yang dibutuhkan.
c. Membuat catatan harian tentang aktivitas Kontraktor
dengan format laporan standar dan memberitahukan
Kontraktor secara tertulis terhadap penyimpangan-
penyimpangan yang dilakukannya.
d. Mengagambarkan kemajuan harian yang dicapai
Kontraktor pada grafik (chart) yang telah disetujui.
e. Membantu Supervisi Engineer / Site Engineer dalam
membuat laporan dan serah terima sementara serta
pemeriksaan kualitas di lapangan.
f. Memonitor dan melaporkan setiap kejadian
(kecelakaan, kebakaran dan lain-lain) serta ketidak
beresan di lapangan kepada Supervisi Engineer / Site
Engineer.
2. SURVEYOR
1 orang – Minimal D3 Teknik Sipil/Geodesi Pengalaman 3
Tahun
Tugas dan kewajiban Surveyor adalah adalah mencakup
tapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :

11
a. Bertanggungjawab terhadap semua pengukuran
kuantitas dan pekerjaan sementara serta membuat
catatan untuk pengukuran perhitungan kuantitas dan
sertifikasi pembayaran untuk memastikan Kontraktor
dibayar sesuai dengan kontrak.
b. Mengawasi untuk survey teknik lapangan yang
dilakukan kontraktor untuk memastikan pengukuran
dengan akurat telah mewakili kuantitas untuk
pembayaran angsuran / termijn atau untuk
pembayaran akhir (final)
c. Membantu dan berhubungan dengan tim supervisi
dalam semua hal yang berhubungan dengan
pengukuran kuantitas.
d. Menyelesaikan atau memeriksa perhitungan
kuantitas Kontraktor.
e. Mencatat rencana kemajuan yang terbaru dan
membantu Supervisi Engineer / Site Engineer dalam
penyerahan data fisik dan keuangan pada waktu yang
diperlukan.
f. Membuat laporan harian untuk kemajuan pekerjaan,
terdiri dari cuaca, material yang datang
(masuk),perubahan bentuk dan ukuran dari pekerjaan
yang telah diselesaikan, pengukuran di lapangan dan
kejadian-kejadian khusus.
g. Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga
kerja dan material yang digunakan dalam setiap
pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan
menjadi pekerjaan tambahan (extra).
h. Membantu Supervisi Engineer / Site Engineer dalam
melaksanakan dan melaporkan Serah Terima
Pekerjaan Pertama (PHO).
3. DRAFTER
1 orang – Minimal D3 Teknik Sipil Pengalaman 3 Tahun.
Tugas dan kewajiban Drafter adalah adalah mencakup
tapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :
a. Mampu menggambar teknik menggunakan software
CAD atau sejenisnya, baik itu jgambar 2D atau 3D
b. Mampu menerapkan pemahaman gambar teknik
yang benar

12
c. Mampu menjelaskan mengenai gambar, kepada
pelaksana lapangan mengenai desain/bentuk dengan
detail dan pastikan penjelasan dapat dipahami
d. Merevisi gambar perencanaan, jika terjadinya
perubahan plan yang dapat disesuaikan di lapangan
e. Memastikan desain telah sesuai dengan standar
kualitas
III. SUPPORTING STAFF
Operator Komputer = 1 orang - SMK/ Sederajat -Pengalaman
minimal 3 Tahun. Tugas dan kewajiban Operator Komputer
adalah adalah mencakup tapi tidak terbatas hal-hal sebagai
berikut :
a. Menerima dan membaca data yang masuk dan
mencocokkan dengan buku ekspedisi untuk mengetahui
jumlahnya.
b. Menyiapkan komputer dan menghidupkannya ke posisi
on agar siap dioperasikan.
c. Memasukkan dan menyimpan data ke dalam komputer
agar data tersimpan dengan baik.
d. Mencetak file dengan memasukkan kertas ke dalam
printer agar menghasilkan cetakan sesuai yang
diperlukan.
e. Menyerahkan hasil cetakan dan mencatat ke dalam buku
ekspedisi untuk diparaf sebagai barang bukti penyerahan.
f. Membuat copy file ke dalam disket sebagai arsip data.
g. Mencari file yang diperlukan sesuai dengan disposisi
permintaan agar dapat dicetak.
h. Merawat file dan komputer dengan menjaga dari pihak
lain yang tidak berkepentingan agar terhindar dari
kerusakan.
i. Melaporkan pelaksanaan dan hasil kegiatan kepada
atasan sebagai pertanggungjawaban.
j. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan
oleh atasan baik lisan maupun tertulis untuk kelancaran
pelaksanaan tugas.

15. Peralatan, Berdasarkan Dokumen Pelelangan Pekerjaan Konstruksi,


Material, Personil Kontraktor diperintahkan membangun kantor Direksi Kit (ruang
dan Fasilitas dari

13
Pejabat Pembuat operasional) untuk keperluan Field Supervision Team di lapangan
Komitmen dan dapat digunakan oleh konsultan.

Sedangkan peralatan lain yang mendukung pekerjaan


pengawasan disediakan oleh konsultan tersebut, termasuk
kendaraan, rumah untuk penginapan dan akomodasi staf
konsultan. Fasilitas - fasilitas ini dapat dimasukkan dalam usulan
biaya yang diajukan oleh konsultan.
16. Peralatan dan Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan supervisi adalah
Material dari sebagai berikut :
Penyedia Jasa
Konsultansi No Nama Peralatan Satuan Jumlah

1 Komputer Mobile (Laptop) Unit 2,00


2 Printer Colour A-3 Unit 1,00
3 Printer Colour A-4 Unit 1,00
4 Camera Digital Unit 1,00
5 Drone Unit 1,00
6 Total Station Unit 1,00
7 Proyektor Unit 1,00

17. Dokumen Lain Dokumen penunjang yang dipersyaratkan adalah sebagai berikut
Penunjang :
Persyaratan 1. Bidang Usaha :
Kualifikasi
- SBU Bidang Usaha RE203 (KBLI 2017) Jasa Pengawas
Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Air atau RK002 (KBLI
2020) Jasa Rekayasa Pekerjaan Teknik Sipil Sumber Daya
Air.
- kualifikasi bidang usaha Menengah yang masih berlaku.
2. Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK),
3. Memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) atau Nomor Induk
Berusaha (NIB),
4. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahunan (SPT tahunan) tahun 2021.
5. Surat Keterangan Domisili Perusahaan

14
18. Keluaran Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam
surat perjanjian, yang meliputi :

- Tahap Pelaksanaan Konstruksi


a. Revisi Program dan kegiatan pengendalian waktu,
mutu, biaya dan administrasi kontrak tahap pelaksanaan
(apa bila ada);
b. Laporan Bulanan Pengawasan tahap pelaksanaan dari
aspek pengendalian waktu, mutu, biaya dan
administrasi kontrak termasuk setiap lampirannya
seperti risalah rapat lapangan, laporan pengujian, visual
lapangan, kemajuan pekerjaa, surat menyurat, dan lain-
lain;
c. Laporan Bulanan pelaksanaan pekerjaan pengawasan ;
d. Dokumen gambar-gambar sesuai pelaksanaan dan
kelengkapannya (as built drawings);
e. Laporan Akhir Pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan
yang mencakup keseluruhan kegiatan Konsultan
Pengawas pada tahap pelaksanaan fisik.
f. Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan yang memuat
uraian Kegiatan dari tahap persiapan sampai tahap
pelaksanaan konstruksi hingga selesai 100% dengan
baik.

19. Pelaporan Jenis laporan yang yang harus diserahkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen adalah sebagai berikut :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan, berisi:
- Rencana kerja penyedia jasa/ Konsultan Pengawas secara
menyeluruh ;
- Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya ;
- Jadwal kegiatan penyedia jasa/Konsultan Pengawas ;
- Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu)
minggu sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima)
eksemplar.
b. Laporan Bulanan
Laporan bulanan, berisi:
- Cakupan seluruh himpunan kegiatan termasuk
didalamnya ada Laporan Harian dan Laporan Mingguan
yang disusun secara sistematis dan mencakup tentang

15
kemajuan pekerjaan, masalah dan saran pemecahan
masalah yang mungkin timbul di setiap tahap pekerjaan,
tingkat penyerapan keuangan, data visual pelaksanaan
pekerjaan serta informasi lain yang dianggap penting.
- Laporan harus dibuat 5 (lima) eksemplar setiap bulannya
dan diserahkan tiap bulan pada minggu pertama bulan
tersebut.
c. Laporan Akhir
Laporan akhir, berisi:
- Pelaksanaan seluruh kegiatan.
- Saran untuk pelaksanaan pemeliharaan.
- Final Quantity pelaksanaan masing-masing kegiatan.
- Dokumen As Built Drawing yang telah diperiksa dan
disetujui Konsultan Pengawas.
- Evaluasi terhadap semua hasil kegitan dan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.
- Data Visual tiap-tiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
- Resume semua laporan selama pelaksanaan pekerjaan
pengawasan, yaitu semua kejadian, perintah/petunjuk yang
penting dari Pemilik Proyek, dan Kontraktor.
- Laporan harus dibuat 5 (lima) eksemplar dan diserahkan
paling lambat 1 (satu) bulan setelah pekerjaan selesai.

20. Struktur Struktur Organisasi Proyek Dan Tata Hubungan Kerja


Organisasi
Dalam rangka meningkatkan kelancaran koordinasi pelaksanaan
Pekerjaan Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut Lewoleba,
maka alur kerjasama dan tata hubungan kerja organisasi proyek
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab masing-masing
ditetapkan sebagai berikut.

Konsultan
Pengawas

Kontraktor
Pelaksana

Sub

16
a. Struktur Organisasi Proyek
Penyedia Jasa Konsultansi wajib membuat dan
menyampaikan Struktur Organisasi Proyek yang dilengkapi
dengan nama personil, minimal personil inti yang dilengkapi
dengan uraian tugas dan kewenangannya dalam pelaksanaan
pekerjaan di lokasi pekerjaan. Untuk memudahkan koordinasi
dan kerjasama antara pihak-pihak terkait dalam pelaksanaan
Pekerjaan Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Laut
Lewoleba, Struktur Organisasi Proyek tersebut harus
dipasang pada Ruang Rapat Direksi Keet.

b. Tata Hubungan Kerja


a) Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Kontraktor.
Ikatan kerja berdasarkan kontrak pekerjaan, dimana
kontraktor memberikan layanan jasa profesionalnya
berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan pemilik
proyek yang telah dituangkan kedalam gambar rencana
dan peraturan serta syarat-syarat, sedangkan pemilik
proyek memberikan biaya jasa profesional kontraktor.
Hubungan Pemilik Proyek dengan Kontraktor merupakan
perintah yang dilaksanakan secara langsung atau melalui
Konsultan Pengawas.
b) Hubungan antara Pemilik Proyek dengan Konsultan
Pengawas.
Terikat dengan ikatan kontrak dan hubungan fungsional
pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan, sesuai
dokumen kontrak yang telah disepakati bersama Pemilik
Proyek dan Kontraktor. Pengawas menyampaikan hasil
pengawasan termasuk perubahan-perubahan yang terjadi
berkaitan dengan pelaksanaan dilapangan untuk
mendapat persetujuan Pemilik Proyek. Pemilik Proyek
akan membayar atau mengurangi biaya perubahan yang
telah disetujui. Hubungan Pemilik Proyek dengan
Konsultan Pengawas merupakan perintah kerja / kontrak.
c) Hubungan antara Konsultan Pengawas dengan
Kontraktor
Terikat hubungan fungsional Konsultan Pengawas
melakukan pengawasan selama pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan peraturan – peraturan yang telah disepakati
dalam dokumen kontrak antara Konsultan Pengawas
dengan Pemilik Proyek. Kontraktor melaporkan setiap
hasil pekerjaan yang dilaksanakan dan kendala - kendala
secara teknis kepada Konsultan Pengawas. Hubungan

17
Konsultan Pengawas dengan Kontraktor adalah hubungan
perintah.

21. Hal – hal Lain a. Diskusi


Sehubungan dengan adanya 3 (tiga) pihak yang terlibat di
dalam pekerjaan ini (Pemilik Pekerjaan, Kontraktor dan
Konsultan), maka diperlukan suatu wadah yang berguna untuk
berkomunikasi secara resmi di antara pihak-pihak tersebut.
Sarana ini adalah rapat (meeting) yang mana berita acara rapat
menjadi dokumen resmi yang patut ditaati oleh semua pihak,
Rapat ini perlu dilakukan pada :
- Awal pekerjaan (kick-off meeting).
- Rapat berkala dengan basis mingguan (weekly meeting)
dan basis bulanan (monthly meeting), dengan materi rapat
berdasarkan laporan harian, laporan mingguan dan laporan
bulanan.
- Rapat Akhir (final meeting) dengan material dari laporan
final (final report) yang telah disusun.
Materi rapat dipersiapkan oleh Konsultan dengan masukan
dari Pemilik Pekerjaan dan Kontraktor. Pada rapat dapat
disajikan pula gambar / photo yang dapat menjelaskan kondisi
terakhir di lapangan. Setelah rapat, hasilnya dituangkan dalam
suatu berita acara (minutes of meeting) yang ditandatangani
oleh semua pihak (Pemilik Pekerjaan, Kontraktor dan
Konsultan). Berita acara rapat ini mengikat semua pihak yang
terlibat di dalam proyek ini, khususnya Kontraktor dan
Konsultan. Pada rapat periode selanjutnya, minutes of meeting
rapat sebelumnya dijadikan salah satu agenda rapat utama.
Dengan demikian dapat diketahui apakah ada penyimpangan
atau tidak dari apa yang telah disepakati pada rapat
sebelumnya.
b. Dokumentasi Proyek
Pemantauan kemajuan pekerjaan di lapangan perlu diketahui
dari Laporan-Laporan seperti yang telah dijelaskan di atas.
Dokumentasi dari setiap perkembangan pekerjaan dari tahap
awal pembangunan sampai tahap akhir pembangunan perlu
disajikan dalam Album Foto dan Flashdisk.
c. Produksi Dalam Negeri
Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
dilakukan di dalam wilayah Negera Republik Indonesia kecuali

18
ditetapkan dengan pertimbangan keterbatasan kopetensi
dalam negeri.
d. Persyaratan Kerjasama
Jika kerjasama dengan Penyedia jasa konsultansi lain
diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini
maka persyaratan berikut harus dipatuhi :
1) Memiliki Surat Perjanjian Kemitraan / Kerja Sama Operasi
(KSO).
2) Sebagai anggota kemitraan dalam kerja sama operasional
hanya boleh menyampaikan satu penawaran untuk satu
paket pekerjaan.
e. Alih Pengetahuan
Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi Pengawasan
berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek / Unit Kerja Pejabat Penandatangan Kontrak / Pejabat
Pembuat Komitmen.

Lembata, Januari 2023

Pejabat Pembuat Komitmen


Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan
Kelas III Lewoleba

ttd

Rifky Ramuza
NIP. 19901010 201503 1 009

19

Anda mungkin juga menyukai